• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Strategi Pemasaran Pada Tauko Medan Melalui Analisis SWOT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Strategi Pemasaran Pada Tauko Medan Melalui Analisis SWOT"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS SWOT

(STUDI PADA DISTRO TAUKO MEDAN JALAN SEI BATANG HARI)

Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Program Studi Administrasi Niaga/Bisnis

Oleh :

090907118

MELINDA AGUSTIEN

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

HALAMAN PERSETUJUAN Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan oleh :

Nama : MelindaAgustien NIM : 090907118

Departemen : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Judul :Analisis Strategi Pemasaran Pada Tauko Medan Melalui Analisis SWOT

Medan, September 2013 Pembimbing Ketua Departemen

Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Agus Rangkuti SE. M.Si

NIP. 195908161986011001

Prof. Dr. Marlon Sihombing MA

Dekan FISIP USU

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan panitia penguji Skripsi Departemen Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Oleh :

Nama : Melinda Agustien NIM : 090907118

Departemen : Ilmu Administrasi Bisnis

Judul : Analisis Strategi Pemasaran Pada Tauko Medan Melalui Analisis SWOT

Yang dilaksanakan pada, Hari/Tanggal :

Pukul :

Tempat :

TIM PENGUJI

Ketua Penguji : ( )

Penguji I : ( )

(4)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan perusahaan serta mengetahui kondisi perusahaan melalui Analisis SWOT untuk menemukan strategi-strategi alternatif yang dapat digunakan perusahaan sebagai refrensi dalam membangun kondisi perusahaan yang diharapkan. Dalam analisis SWOT terdapat analisis lingkungan internal yaitu kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) serta analisis lingkungan eksternal yaitu peluang (opportunity) dan ancaman (threat). Penelitian ini dilakukan di distro Tauko Medan yang dimulai pada bulan Juni 2013.

Bentuk penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan analisa data kualitatif. Metode-metode deskriptif memusatkan perhatian terhadap masalah-masalah atau fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan atau bersifat aktual, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya dan diiringi dengan rasional yang akurat. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan SWOT Analisis yaitu sebuah alat marketing untuk mengklasifikasikan posisi perusahaan dan menentukan strategi pemasaran yang sesuai dengan lingkungannya.

(5)

ABSTRACT

This research aims to determine the company's marketing strategy which is implemented and determine the condition of the company through a SWOT analysis to find alternative strategies that can be used as references in raising the company's business conditions that expected. SWOT analysis consist of the internal environment analysis that is, strength (strength) and weakness (weakness) and external environment analysis that is opportunities (opportunity) and threats (threat). The research was conducted in Tauko Medan distro that began in June 2013.

Format of the research is descriptive research method with qualitative data analysis. Descriptive methods focus on the problems or phenomena that exist when the research was conducted or actual, then describe the facts about the problems that explored and continued by rational accurately. This research use SWOT analysis approachment. That is a marketing tool to classify positions and determine the company's marketing strategy .

The results showed that Tauko Medan still leads the market by focus on product and promotional strategies in order to stay ahead among emerging competitors. SWOT analysis shows the position of Tauko Medan is in quadrant I. it means that Tauko Medan has great environmental opportunities and internal strengths of the company, so the appropriate strategy to do is an aggressive strategy or expansion strategy to maximize the company's internal and external forces.

(6)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Alhamdulillah, puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada peneliti, sehingga akhirnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Analisis Strategi Pemasaran Pada Tauko Medan Melalui Analisis SWOT . Penulisan skripsi ini merupakan persyaratan yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi Bisnis pada program studi S-1 Administrasi Bisnis/Niaga di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.

Teristimewa penulis ingin menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua, Ayahanda H. Abdul Madjid Sulung dan Ibunda Hj. Deliana Rabita yang selalu menjaga, memberikan kasih sayang, semangat, nasihat serta dukungan baik moril maupun materil. Sungguh tiada kata yang dapat menggambarkan betapa berharganya kedua orang tua bagi peneliti. Selain itu peneliti juga ingin mengucapkan terimakasih kepada keluarga, kak Mira, Triska, Mutia, bang Ari dan nenek. Terima kasih selalu memberi semangat dan dukungan setiap saat kepada peneliti.

Selama proses penyusunan skripsi peneliti telah banyak dibantu oleh beberapa pihak. Untuk itu peneliti ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada:

(7)

2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA selaku Ketua Departemen Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

3. Bapak Muhammad Arifin Nst. S.sos Msp selaku Sekretaris Departemen Ilmu Administrasi Bisnis/ Niaga Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

4. Bapak Agus Rangkuti SE. M.Si selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan peneliti arahan, bimbingan dan ilmunya dengan sabar selama penyusunan skripsi ini.

5. Terima kasih kepada kak Siswati dan bang farid yang telah banyak membantu dalam urusan administrasi serta seluruh dosen-dosen ilmu Administrasi Niaga/Bisnis yang telah memberikan ilmunya kepada peneliti.

6. Bapak M. Anggia Muchtar selaku salah satu pemilik dari Tauko Medan beserta staf-staf nya.

7. Terima kasih kepada Muhammad Ardiansyah selaku sahabat terbaik yang telah ada dalam suka dan duka memberi dukungan, semangat, perhatian dan kasih sayang yang tak henti-hentinya kepada peneliti.

8. Sahabat-sahabat peneliti Sela, Bora, Aat, Septi, Uti, Yogi dan Ijal terimakasih atas kebersamaan, kritikan, saran dan kasih sayang selama ini. Semoga kita akan bersahabat selamanya 

(8)

10.Kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis mengucapkan terima kasih banyak atas kepeduliannya dalam penyelesaian skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan dalam penyajiannya karena kemampuan yang masih terbatas. Untuk itu dengan segala kerendahan hati peneliti menerima kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan skripsi ini. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Medan, September 2013

(9)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………. i

DAFTAR ISI……… iv

DAFTAR TABEL……… vii

DAFTAR GAMBAR……… viii

BAB I PENDAHULUAN………. 1

1.1Latar Belakang Masalah……… 1

1.2Perumusan Masalah………...… 6

1.3Tujuan Penelitian……….………..… 6

1.4Manfaat Penelitian……….………...…. 7

1.5Batasan Penelitian………..………... 7

BAB II LANDASAN TEORI………..………... 8

2.1 Pemahaman Strategi Pemasaran……..……….… 8

2.1.1 Definisi Strategi………..……….…… 8

2.1.2 Tipe-Tipe Strategi………..……….…. 9

2.1.3 Definisi Pemasaran…..……… 10

2.1.4 Konsep Pemasaran..………. 13

2.1.5 Unsur Strategi Persaingan………..…. 14

2.1.6 Strategi Pemasaran………..………..……. 14

2.1.7 Jenis-Jenis Strategi Pemasaran…………..………….……… 16

2.2 Pengertian Lingkungan Perusahaan………..……….…. 18

2.2.1 Lingkungan Eksternal Perusahaan……… 19

(10)

2.3 Keunggulan Bersaing………. 25

2.4 Analisis SWOT……….. 28

BAB III METODE PENELITIAN………. 30

3.1 Bentuk Penelitian……….……….. 30

3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian……… 30

3.3 Informan Penelitian……… 30

3.4 Kerangka Penelitian Konseptual……… 31

3.5 Sistematika Penulisn………. 33

3.6 Teknik Pengumpulan Data……… 34

3.7 Teknik Analisa Data……….…. 35

3.7.1 Metode Analisis Deskriptif……….. 35

3.7.2 Internal Strategic Factor Analysis Summary (IFAS) & External Strategic Factor Analysis Summary (EFAS)………..…. 36

3.7.3 Diagram SWOT……….... 39

3.7.4 Matriks SWOT……….…. 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……….… 44

4.1 Hasil Penelitian……….…. 44

4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian……….…. 44

A. sejarah Singkat Usaha………..……. 44

B. Visi dan Misi Usaha………..… 46

C. Struktur Organisasi Perusahaan……….... 47

D. Produk dan Pasar Sasaran……….… 48

(11)

4.1.2 Penyajian Data……….………. 51

A. Informan Kunci……….… 51

B. Informan Utama……… 56

4.2 Pembahasan………... 61

4.2.1 Identifikasi Lingkungan Perusahaan……… 61

A. Lingkungan Internal………. 61

B. Lingkungan Eksternal………... 64

4.2.2 Internal Strategic Factor Analisys Summary (IFAS)……….. 66

4.2.3 External Strategic Factor Analisys Summary (EFAS)……… 69

4.2.4 Analisa Diagram SWOT……….. 71

4.2.5 Matriks SWOT………. 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….…. 75

5.1 Kesimpulan……….….. 75

5.2 Saran………..… 76 DAFTAR PUSTAKA

(12)

DAFTAR TABEL

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Faktor-faktor Lingkungan yang mempengaruhi Strategi

Pemasaran……….… 19

Gambar 2.2 : 4P Bauran Pemasaran……….. 25

Gambar 2.3 Analisis SWOT……….. 29

Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual………... 32

Gambar 3.2 Diagaram Analisis SWOT………. 39

Gambar 4.1 Bagan sederhana struktur organisasi perusahaan……….. 47

(14)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan perusahaan serta mengetahui kondisi perusahaan melalui Analisis SWOT untuk menemukan strategi-strategi alternatif yang dapat digunakan perusahaan sebagai refrensi dalam membangun kondisi perusahaan yang diharapkan. Dalam analisis SWOT terdapat analisis lingkungan internal yaitu kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) serta analisis lingkungan eksternal yaitu peluang (opportunity) dan ancaman (threat). Penelitian ini dilakukan di distro Tauko Medan yang dimulai pada bulan Juni 2013.

Bentuk penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan analisa data kualitatif. Metode-metode deskriptif memusatkan perhatian terhadap masalah-masalah atau fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan atau bersifat aktual, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya dan diiringi dengan rasional yang akurat. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan SWOT Analisis yaitu sebuah alat marketing untuk mengklasifikasikan posisi perusahaan dan menentukan strategi pemasaran yang sesuai dengan lingkungannya.

(15)

ABSTRACT

This research aims to determine the company's marketing strategy which is implemented and determine the condition of the company through a SWOT analysis to find alternative strategies that can be used as references in raising the company's business conditions that expected. SWOT analysis consist of the internal environment analysis that is, strength (strength) and weakness (weakness) and external environment analysis that is opportunities (opportunity) and threats (threat). The research was conducted in Tauko Medan distro that began in June 2013.

Format of the research is descriptive research method with qualitative data analysis. Descriptive methods focus on the problems or phenomena that exist when the research was conducted or actual, then describe the facts about the problems that explored and continued by rational accurately. This research use SWOT analysis approachment. That is a marketing tool to classify positions and determine the company's marketing strategy .

The results showed that Tauko Medan still leads the market by focus on product and promotional strategies in order to stay ahead among emerging competitors. SWOT analysis shows the position of Tauko Medan is in quadrant I. it means that Tauko Medan has great environmental opportunities and internal strengths of the company, so the appropriate strategy to do is an aggressive strategy or expansion strategy to maximize the company's internal and external forces.

(16)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan, diperkirakan dan dipastikan dimasa yang akan datang. Perusahaan tidak terlepas dari berbagai macam perubahan yang bersumber dari lingkungan eksternal maupun lingkungan internal perusahaan. Perubahan yang berpengaruh negatif merupakan gangguan bagi perusahaan, sedangkan perubahan yang berpengaruh positif akan dapat menunjang kelangsungan hidup diperusahaan. Oleh sebab itu, perusahaan harus dapat memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan, baik itu faktor eksternal maupun faktor internal.

(17)

lingkungannya sehingga upaya untuk mencapai tujuan perusahaan senantiasa akan dapat dicapai.

Tauko Medan merupakan salah satu dari sekian banyak distro pakaian yang ada di Medan. Tauko Medan mempunyai konsep yang terbilang unik yaitu lebih mengedepankan kebanggaan dan mengabadikan sebuah kota yang bernama Medan melalui desain pada kaos, jaket dan aksesoris lainnya. Desain dan kata-kata yang dirangkai jadi kalimat di kaos produksi Tauko Medan merupakan bahasa sehari-hari yang lazim digunakan di Medan. Tauko Medan mengedepankan tagline “Jangan ngaku tau Medan, kalo gak TAU KO MEDAN”. Tauko Medan bisa disebut sebagai inisiator usaha kaos dengan desain ciri khas anak Medan yang pada tahun 2006 resmi membuka gerainya di Merdeka Walk dan akhirnya di tahun 2009 gerai tersebut pindah ke tempatnya sekarang di jalan Sei Batang Serangan no 39/54 Medan. Dalam perkembangan usahanya Tauko Medan mendapat sambutan baik bagi para konsumennya. Segmen pasarnya tidak hanya mencakup anak remaja dan dewasa namun juga menyediakan kaos untuk anak-anak.

(18)

Tabel 1.1 Data Jumlah pelanggan Tauko Medan

Sumber : Tauko Medan (2013)

Dalam penelitian ini penulis menganalisis kemampuan bertahan Tauko medan dengan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opprtunities, Threats) dengan menilai lingkungan internal perusahaan {Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (kelemahan)}, serta lingkungan eksternal {Opporrtunities (peluang) dan Threats (ancaman)}. Hasil penilaian akan mendapatkan informasi seputar toko-toko pakaian pesaing yang memiliki konsep produk yang sama, dan dengan informasi tersebut Tauko Medan akan dapat membuat strategi yang tepat guna untuk memenangkan persaingan.

Penggunaan analisis SWOT ini sebenarnya telah muncul sejak ribuan tahun yang lalu dari bentuk yang paling sederhana, yaitu dalam rangka menyusun strategi untuk mengalahkan musuh dalam setiap pertempuran, sampai menyusun strategi untuk memenangkan persaingan bisnis dengan konsep cooperation dan competition. SWOT merupakan salah satu alat yang dapat dipakai untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan suatu perusahaan, khususnya pada bidang

Bulan Tahun

2010 2011 2012

Januari 170 175 192

Februari 95 168 191

Maret 98 177 189

April 122 174 190

Mei 130 176 188

Juni 145 179 190

Juli 161 173 186

Agustus 190 170 187

September 160 172 195

Oktober 165 180 186

November 142 177 198

Desember 222 179 199

(19)

pemasaran. Analisis SWOT adalah analisis terhadap kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesseses), peluang/ kesempatan (Opportunitiess) dan ancaman (Threats) yang dimiliki dan dihadapi oleh perusahaan (Rangkuti, 2008).

Penelitian tentang analisis SWOT telah banyak dilakukan sebelumnya oleh peneliti terdahulu. Berdasarkan hasil penelitian Napitupulu (2009) dengan judul “Peranan Analisis SWOT dalam meningkatkan daya saing pada PT.Bussan Auto Finance Cabang Medan” disimpulkan bahwa melalui Analisis SWOT perusahaan dapat mempergunakan strategi yang dapat meningkatkan daya saing, yaitu melalui penyediaan produk dan kualitas pelayanan terhadap pelanggan secara maksimal.

Prawitasari (2010), meneliti tentang “Analisis SWOT Sebagai Dasar Perumusan Strategi Pemasaran Berdaya Saing (Studi pada Dealer Honda Tunggul Sakti di Semarang)” Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan adalah Strategi Investasi, dimana posisi perusahaan berada di posisi AMAN dan jenis usahanya adalah usaha IDEAL. Strategi Investasi ini berarti lingkungan perusahaan mendukung untuk melakukan investasi dan kemudian menuai hasil (harvesting). Perusahaan dapat menggunakan strategi perusahaan sebelumnya dengan memperbaiki beberapa kelamahan perusahaan dan menghindari atau bertahan melawan ancaman perusahaan dengan menciptakan strategi yang lebih berdaya saing.

(20)

insting dan keadaan pasar, bukan dilakukan berdasarkan strategi analisis SWOT yang sebenarnya. Strategi yang telah dijalankan oleh Salon Cleopatra selama ini dapat digunakan sebagai keunggulan bersaing terhadap pesaing-pesaing sejenis.

Berdasarkan hasil penelitian Jayanti (2011) dengan judul “Analisis SWOT Sebagai Strategi Meningkatkan Daya Saing Pada Hotel Cherry Pink KH. Wahid Hasyim Medan” disimpukan bahwa saat ini Hotel Cherry Pink belum memanfaatkan peluang yang ada secara maksimal. Hotel Cherry Pink belum sepenuhnya menggunakan strategi pemasaran yang baik. strategi yang cocok digunakan adalah dalam pengoptimalan daya saing dengan mengelola hotel dengan mengevaluasi dan melakukan strategi yang harus dicapai.

Nasution (2011) dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Daya Saing Melalui Analisis SWOT PT. AXA Financial Cabang Medan Sudirman”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. AXA Financial Cabang Medan Sudirman belum memanfaatkan peluang-peluang yang ada secara maksimal. Tidak hanya menggunakan strategi promosi dan personal prospect saja, tetapi juga melalui strategi lain seperti lebih inovatif dalam menciptakan produk agar dapat memuaskan nasabah dan juga menambah kerja sama dengan pihak perbankan dengan beberapa bank terkemuka lain kedepan agar dapat memperoleh rasa kepercayaan (Trust) yang lebih pada nasabah. Kelemahan-kelemahan dengan nilai tertinggi adalah Agent yang tidak fokus dan kurang maksimal dalam bekerja sehingga kurang menguasai Product Knowledge.

(21)

(Usaha Mikro, Kecil dan Menengah), atau pada penelitian ini dikhususkan pada Toko Pakaian Tauko Medan .Tauko Medan harus mampu “membaca” lingkungan internal dan juga lingkungan eksternalnya agar dapat bersaing sehat dengan usaha sejenis, bahkan dengan Usaha Besar.

Dengan fenomena tersebut penulis tertarik melakukan penelitian pada Toko Pakaian Tauko Medan.Penulis ingin mengetahui strategi Tauko Medan yang sesuai dengan Analisis SWOT guna meningkatkan keunggulan daya saingnya. Pada penelitian ini penulis mengambil judul “Analisis strategi Pemasaran pada Tauko Medan Melalui Analisis SWOT”

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka perumusan masalah penelitian ini adalah :

1. Bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan pada Tauko Medan?

2. Apakah strategi alternatif yang seharusnya dilakukan oleh Tauko Medan dengan kondisi perusahaan?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mendeskripsikan strategi yang dilakukan oleh Tauko Medan

(22)

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: a. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan masukan bagi Tauko Medan dalam menyusun dan menentukan strategi pemasaran melalui analisis SWOT.

b. Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk memperluas wawasan penulis khususnya mengenai perencanaan strategi pemasaran pada sebuah perusahaan.

c. Bagi pihak lain

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya dengan pembahasan terhadap masalah yang sama.

1.5. Batasan Penelitian

(23)

BAB II

LANDASAN TEORI 2.1 Pemahaman Strategi Pemasaran

2.1.1 Definisi Strategi

Guna melakukan analisa mengenai kasus strategi pemasaran di Tauko Medan terlebih dahulu perlu dijabarkan mengenai definisi dari strategi tersebut. Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan dan dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terakhir. Menurut Porter strategi adalah suatu alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing (Rangkuti, 2004). Senada dengan itu, Hamel dan Pharalad juga mengatakan strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh pelanggan di masa depan (Rangkuti, 2004).

Dalam pengertian yang sangat umum, siasat (strategy) dapat diartikan sebagai cara terbaik untuk mencapai suatu sasaran atau untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Pengertian yang lebih lengkap menyatakan bahwa strategi adalah penentuan tujuan dan sasaran jangka panjang organisasi atau perusahaan, penentuan jumlah dan jenis kegiatan yang dibutuhkan, serta penjatahan sumber daya untuk pencapaiannya (Pardede, 2011)

(24)

serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut (Rangkuti, 2004).

Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep-konsep lain yang berkaitan, sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun. Konsep-konsep tersebut adalah sebagai berikut :

a. DistinctiveCompetence

Distinctive Competence adalah tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat melakukan kegiatan lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya. Suatu perusahaan yang memiliki kekuatan yang tidak mudah ditiru oleh perusahaan pesaing dipandang sebagai perusahaan yang memiliki “DistinctiveCompetence”.

b. CompetitiveAdvantage

Competitive Advantage disebut juga keunggulan bersaing adalah kegiatan spesifik yang dikembangkan oleh perusahaan agar lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya.

2.1.2 Tipe-Tipe Strategi

Menurut Rangkuti (2004) pada prinsipnya strategi dapat dikelompokkan berdasarkan tiga tipe strategi yaitu:

a. Strategi Manajemen

(25)

b. Strategi investasi

Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi. Misalnya, apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi divestasi dan sebagainya.

c. Strategi Bisnis

Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manjemen, misalnya strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan.

2.1.3 Definisi Pemasaran

Inti dari pemasaran (marketing) adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Pemasaran merupakan faktor yang penting dalam siklus yang bermula dan berakhir dengan kebutuhan konsumen. Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis bergantung pada keahlian mereka di bidang pemasaran. Selain itu juga tergantung pada kemampuan mereka untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut agar dapat berjalan lancar.

Menurut Kotler dan Amstrong (2008) pemasaran adalah proses sosial dan manajerial di mana pribadi atau organisasi memperoleh yang dibutuhkan dan diinginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain.

(26)

harga, promosi dan distribusi ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi.

Swastha dan Irawan (2001) mendefinisikan pemasaran sebagai sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang dibutuhkan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Pengertian lain mengatakan bahwa pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan manajerial. Akibat dari pengaruh dari berbagai faktor tersebut adalah masing-masing individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas. (Rangkuti, 2004)

(27)

Dari definisi-definisi di atas dapat dikemukakan bahwa pemasaran adalah proses yang melibatkan analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian yang mencakup barang dan jasa, dan gagasan yang tergantung pada pertukaran dan dengan tujuan untuk menghasilkan kepuasan bagi pihak-pihak yang terlibat di mana tugas pemasaran dalam pasar pelanggan secara formal dilaksanakan oleh manajer penjualan, wiraniaga, manajer iklan dan promosi, manajer produk dan merek, manajer pasar dan industri yang setiap bagian mempunyai tugas dan tanggung jawab yang jelas sehingga masing-masing bagian dapat mengerjakan tugasnya dengan baik. Konsep pemasaran adalah kegiatan terorganisasi yang dilakukan perusahaan atau organisasi yang berorientasi pada penciptaan suatu pemuasan bagi konsumen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Karena persaingan yang semakin ketat, perusahaan yang hanya berorientasi pada usaha pemasaran yang berhubungan dengan produk saja tidak akan cukup untuk mengantisipasi persaingan sehingga harus mempertimbangkan juga keefektifan usaha perusahaan untuk mempromosikan produk yang ditawarkan, karena secara tidak langsung akan berpengaruh juga terhadap tingkat penjualan.

(28)

2.1.4 Konsep Pemasaran

Menurut Philip Kotler (2010) mengemukakan tentang konsep pemasaran bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran. Dimana konsep pemasaran memusatkan perhatian pada kebutuhan pembeli dan sibuk dengan gagasan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan melalui produk dan segala sesuatu yang berkaitan dengan penciptaan, pengiriman dan akhirnya pengkonsumsian produk tersebut.

Konsep pemasaran bersandar pada empat pilar: pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu dan profitabi1itas. Konsep pemasaran memusatkan perhatian pada kebutuhan pelanggan, memadukan semua kegiatan yang akan mempengaruhi pelanggan dan menghasilkan laba melalui pemuasan pelanggan. Konsep inti pemasaran bersandar pada kebutuhan (needs,), keinginan (want), permintaan, produk (barang, jasa. dan gagasan), nilai, biaya dan pemasaran. (Philip Kotler, 2010).

Menurut Swasta (2003) konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Dan masih menurut Swasta (2003) untuk membuat konsep pemasaran diperlukan tiga elemen pokok, yang meliputi:

(29)

b. Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan. c. Koordinasi dan integrasikan seluruh kegiatan pamasaran dalam perusahaan. 2.1.5 Unsur Strategi Persaingan

Menurut Rangkuti (2004) unsur strategi dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: a. Segmentasi pasar

Segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasikan dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah. Masing-masing konsumen memiliki karakteristik, kebutuhan produk dan bauran pemasaran tersendiri.

b. Targeting

Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki.

c. positioning

Positioning adalah penetapan posisi pasar. Tujuan positioning ini adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang ada dipasar ke dalam benak konsumen.

2.1.6 Strategi Pemasaran

Semua organisasi membutuhkan pemasaran untuk mencapai tujuan dan objektifnya, jadi perusahaan memerlukan strategi yang berbeda-beda guna jangka panjang yang digunakan bagi pedoman masing-masing tingkat perusahaan.

(30)

Sedangkan menurut Assauri (2008), strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan keadaan persaingan yang selalu berubah.

Terdapat 3 elemen pokok menurut Fandy Tjiptono (2006) dalam strategi pemasaran :

a. Konsumen

Pemasaran berawal dari kebutuhan dan keinginan pelanggan serta berakhir dengan kepuasan loyalitas pelanggan. Pemasar wajib memahami siapa saja pelanggannya, preferensi, karakteristik, kebutuhan, dan keinginan, gaya hidup, serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pola konsumsi mereka.

b. Pesaing

Memenuhi kepuasan konsumen belumlah cukup. Apabila ada pesaing yang sanggup memuaskan pelanggan dengan lebih baik, maka pelanggan akan beralih kepesaing. Oleh sebab itu, setiap organisasi harus memperhatikan faktor persaingan pula. Faktor tersebut meliputi siapa saja pesaing perusahaan, strategi, kelemahan, kompetensi diri, serta relasi mereka.

c. Perusahaan

(31)

sumber daya (manusia, alam, finansial, teknologi, intelektual, informasi, dan waktu).

2.1.7 Jenis-Jenis Strategi Pemasaran

Dalam hubungan strategi pemasaran, menurut Assauri (2008) bahwa strategi pemasaran secara umum ini, dapat dibedakan tiga jenis strategi pemasaran yang dapat ditempuh perusahaan yaitu:

a. Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar (Undifferentiated marketing).

Dengan strategi ini, perusahaan menganggap pasar sebagai suatu keseluruhan, sehingga perusahaan hanya memperhatikan kebutuhan konsumen secara umum, Oleh karena itu perusahaan hanya menghasilkan dan memasarkan satu macam produk saja dan berusaha menarik semua pembeli dan calon pembeli dengan suatu rencana pemasaran saja. Strategi ini bertujuan untuk melakukan penjualan secara massal, sehingga menurunkan biaya. Perusahaan memusatkan perhatiannya pada seluruh konsumen dan kebutuhannya, serta merancang produk yang dapat menarik sebanyak mungkin para konsumen tersebut.

(32)

b. Strategi pemasaran yang membeda-bedakan pasar (Differentiatedmarketing). Dengan strategi ini, perusahaan hanya melayani kebutuhan beberapa kelompok konsumen tertentu dengan jenis produk tertentu pula. Jadi perusahaan atau produsen menghasilkan dan memasarkan produk yang berbeda-beda untuk tiap segmen pasar. Perusahaan yang menggunakan strategi ini bertujuan untuk mempertebal kepercayaan kelompok konsumen tertentu terhadap produk yang dihasilkan dan dipasarkan, sehingga pembeliannya akan dilakukan berulang kali. Keuntungan strategi pemasaran ini, penjualan dapat diharapkan akan lebih tinggi dengan posisi produk yang lebih baik di setiap segmen pasar, dan total penjualan perusahaan akan dapat ditingkatkan dengan bervariasinya produk yang ditawarkan. Kelemahan strategi ini adalah, terdapat kecenderungan biaya akan lebih tinggi karena kenaikan biaya produksi untuk modifikasi produk, biaya administrasi, biaya promosi, dan biaya investasi.

c. Strategi pemasaran yang terkonsentrasi (ConcentratedMarketing).

Dengan strategi ini, perusahaan mengkhususkan pemasaran produknya dalam beberapa segmen pasar, dengan pertimbangan keterbatasan sumberdaya perusahaan. Strategi pemasaran ini mengutamakan seluruh usaha pemasaran pada satu atau beberapa segmen pasar tertentu saja. Jadi perusahaan memusatkan segala kegiatan akan memberikan keuntungan yang terbesar.

(33)

segmen pasar dipilih secara tepat, akan dapat memungkinkan berhasilnya usaha pemasaran produk perusahaan tersebut. Kelemahan strategi pemasaran ini adalah perusahaan akan menghadapi risiko yang besar bila hanya tergantung pada satu atau beberapa segmen pasar saja.

2.2 Pengertian Lingkungan Perusahaan

Lingkungan tempat sukses masa depan mungkin akan berbeda dengan saat ini. Perubahan produk yang ditawarkan oleh pesaing kadang sangat mempengaruhi tingkat penawaran konsumen, selera konsumen kadang sangat berubah dengan cara yang tidak terduga. Perkembangan teknologi sering secara tidak sengaja mengubah fungsi produk, dan juga bagaimana bisnis perusahaan dijalankan, pembelian, logistik, produksi, pemasaran, penjualan, dan pelayanan. Peraturan-peraturan ekonomi, politik, dan sosial seringkali muncul, secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kondisi perusahaan atau persaingan.

Untuk berhasil dalam lingkungan hari esok, kadang diperlukan perubahan yang radikal. Jalan pikiran yang sudah kuno harus dipertanyakan dan dikaji lagi, asumsi dan keyakinan yang sudah lama dipercayai harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan yang berubah. Struktur, sistem, dan sistem keputusan masa lalu harus didesain ulang.

(34)
[image:34.595.183.442.171.425.2]

pesaing, industri dan kebijakan pemerintah. Lingkungan memberi kesempatan bagi perusahan yang dapat dan mau mengerti tentang lingkungan diperusahaan.

Gambar 2.1 Faktor-faktor Lingkungan yang mempengaruhi Strategi Pemasaran Sumber : Kotler, 2005

Berikut ini adalah penjelasan dari gambar faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi strategi pemasaran (Kotler,2005) :

2.2.1 Lingkungan Eksternal Perusahaan

(35)

1. Lingkungan Demografi/Ekonomi

Lingkungan Demografi dapat meliputi pembelajaran tentang populasi manusia, dilihat dari ukuran, kepadatan, lokasi, umur, gender, ras, tempat tinggal,dan statistik-statistik lainnya.

Lingkungan Ekonomi Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah sistem ekonomi tempat suatu perusahaan beroperasi. Karena pola konsumsi dipengaruhi oleh kesejahteraan relatif berbagai segmen pasar, dalam perencanaan strateginya setiap perusahaan harus mempertimbangkan kecenderungan ekonomi di segmen-segmen yang mempengaruhi industrinya.

2. Lingkungan Politik

Lingkungan politik terdiri dari hukum, peraturan yang berlaku, agen pemerintah, kebijakan, dan pemerintah. Arah dan stabilitas politik merupakan pertimbangan penting untuk para manajer dalam menentukan strategi perusahaan. Faktor-faktor politik menentukan parameter legal dan regulasi yang membatasi operasi perusahaan. Karena itu perusahaan harus mampu meramalkan perubahan keputusan politik dalam lingkungan bisnis.

3. Lingkungan Teknologi

Merupakan faktor yang paling mempengaruhi pembentukan untuk masa depan sekarang. Sikap terhadap teknologi tergantung pada sikap kita terhadap kemudahan/keajaiban yang dapat dilakukan teknologi atau kesalahan yang dapat disebabkan oleh teknologi.

(36)

mungkin mempengaruhi industrinya. Adaptasi teknologi yang kreatif dapat membuka terciptanya produk baru, penyempurnaan produk yang sudah ada, atau penyempurnaan dalam teknik produksi dan pemasaran.

4. Lingkungan Sosial/Budaya

Lingkungan Sosial meliputi grup-grup pendorong dari beberapa organisasi individu masyarakat. Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan adalah kepercayaan, nilai, sikap, opini dan gaya hidup orang-orang dilingkungan eksternal perusahaan yang terpengaruh dari budaya, agama, ekologi, demografi, pendidikan dan etnik. Dimana jika sikap sosial berubah maka dipastikan pola konsumsi masyarakat akan berubah pula yang tentunya kan mempengaruhi kehidupan perusahaan.

5. Konsumen

Mengetahui profil konsumen dan calon pelanggan dapat digunakan untuk merencanakan operasi strategi, untuk mengantisipasi perubahan pasar, dan untuk merelokasi sumber daya untuk mendukung perubahan pola permintaan.

6. Supplier

(37)

7. Pesaing

Pernyataan dari konsep pemasaran adalah jika ingin menjadi sukses, sebuah perusahaan harus menghasilkan nilai konsumen yang lebih dari beradaptasi dari apa yang dibutuhkan konsumen. Mereka juga harus memiliki keunggulan strategi dengan memposisikan penawaran mereka lebih dari penawaran mereka dan penawaran pesaing dipikiran konsumen.

8. Perantara Pemasaran

Perantara pemasaran membantu untuk promosi, penjualan dan distribusi produk ke pembeli akhir. Mereka termasuk reseller, firma distribusi fisik, agen pelayanan pemasaran dan perantara dan biaya.

9. Publik/umum

Publik adalah grup yang memiliki ketertarikan potensial atau dampak dari kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya.

2.2.2 Lingkungan Internal 1. Bauran Pemasaran

Dalam strategi pemasaran, perusahaan harus memperhatikan yang disebut dengan bauran Pemasaran dimana perusahaan yang menghasilkan produk harus memperhatikan 4P. 4P tersebut terdiri dari :

a) Product (Produk)

(38)

dapat ditawarkan oleh individu, rumah tangga maupun organisasi ke dalam pasar untuk diperhatikan, digunakan, dibeli maupun dimiliki.

b) Price/Pricing (Harga)

Keputusan bauran harga berkenanaan dengan kebijakan stretegi dan taktis, seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Menurut Simamora (2003) harga adalah sejumlah nilai yang dipertukarkan untuk memperoleh suatu produk. Biasanya harga dihitung dengan nilai uang. Dari sudut pandang pemasaran, harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lain) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa

c) Promotion (Promosi)

Bauran promosi tradisional meliputi berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat produk maupun jasa. Menurut Evans dan Berman dalam Simamora (2003) promosi adalah segala bentuk komunikasi yang digunakan untuk menginformasikan (to inform), membujuk (to persuade) atau mengingatkan orang-orang tentang produk yang dihasilkan organisasi, individu ataupun rumah tangga.

d) Place (Tempat)

(39)

tepat, kualitas yang tepat, dan jumlah tepat. Tempat yang dimaksud adalah di mana konsumen biasanya membeli produk tersebut.

Manajer pemasaran harus menyusun suatu startegi pemasaran dalam bentuk bauran pemasaran (marketing mix) yang memungkinkan perusahaan untuk memuaskan kebutuhan dari pasar sasaranya dan mencapai sasaran pemasaranya. Menurut Stanton (2000), pengertian Marketing Mix secara umum adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan kombinasi empat besar pembentuk inti sistem pemasaran sebuah organisasi. Keempat unsur tersebut adalah penawaran produk/jasa, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.

Menurut Kotler dan Amstrong (2008) bauran pemasaran adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkannya di pasar sasaran. Berbagai kemungkinan ini dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok variabel yang disebut 4P: product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi).

(40)
[image:40.595.114.482.104.332.2]

Gambar 2.2 : 4P Bauran Pemasaran Sumber: Kotler dan Amstrong (2008)

Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa bauran pemasaran merupakan sekelompok variabel yang terdiri dari produk, harga, promosi dan saluran distribusi yang dapat dilaksanakan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan akan produknya.

2. Strategi Pemasaran

Dari pengumpulan informasi yang dibutuhkan pemasaran baik internal maupun eksternal, melakukan perencanaan pemasaran berdasarkan informasi yang didapat, pengimplementasian rencana pemasaran serta kontrol dan pengawasan yang berkelanjutan

2.3 Keunggulan Bersaing

(41)

ada tiga strategi yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperoleh keunggulan bersaing (Rangkuti, 2004) yaitu :

a. Cost leadership

Perusahaan dapat memperoleh keungulan bersaing yang lebih tinggi dibandingkan dengan pesaingnya jika dia dapat memberikan harga jual yang lebih murah daripada harga yang diberikan oleh pesaingnya dengan nilai/kualitas produk yang sama. Harga jual yang lebih rendah dapat dicapai oleh perusahaan tersebut karena dia memanfaatkan skala ekonomis, efisiensi produksi, penggunaan teknologi, kemudahan akses dengan bahan baku, dan sebagainya.

b. Diferensiasi

Perusahaan juga dapat melakuan strategi diferensiasi dengan menciptakan persepsi terhadap keunggulan kinerja produk, inovasi produk, pelayanan yang lebih baik dan brand image yang lebih unggul.

c. Fokus

strategi fokus juga dapat diterapkan untuk memperoleh keunggulan bersaing sesuai dengan segmentasi dan pasar sasaran yang diharapkan. Tujuan pengembangan strategi dan taktik adalah agar perusahaan mampu bersaing dalam setiap keadaan, terutama pada saat kondisi ekonomi dan politik yang kurang menguntungkan.Untuk itu perusahaan harus memiliki keunggulan bersaing.

(42)

Perusahaan yang bersaing dalam pasar sasaran yang sama selalu akan berbeda dalam tujuan dan sumber dayanya. Ada perusahaan berukuran besar, ada pula yang kecil. Ada yang mempunyai banyak sumber daya, yang lainnya kesulitan dana. Ada yang sudah lama berdiri dan mantap, yang lainnya baru dan belum berpengalaman. Ada yang berusaha keras mencari pertumbuhan pangsa pasar yang cepat, yang lainnya mencari laba jangka panjang.Selanjutnya perusahaan dapat menempati posisi bersaing yang berbeda dipasaran.

Selanjutnya Kotler (2005) mengklasifikasikan strategi bersaing berdasarkan pada peran yang dimainkan perusahaan dipasar sasaran, yaitu:

1) Market Leader (Pemimpin Pasar)

Pemimpin pasar adalah perusahaan yang memiliki keunggulan-keunggulan dalam pangsa pasar. Perusahaan seperti ini biasanya menjadi pusat perhatian perusahaan lain yang menantang atau memanfaatkan kelemahannya, dan semuanya bersiap untuk menjatuhkan. Tindakan antisipasi yang harus dilakukan adalah:

a) Mengembangkan jumlah permintaan keseluruhan b) Menjaga tingkat pangsa pasar yang dikuasai c) Mengembangkan pangsa pasar

2) Market Challenger (Penantang Pasar)

(43)

a) Menyerang pemimpin pasar

b) Menyerang perusahaan regional yang lebih kecil 3) Market Follower (Pengikut Pasar)

Perusahaan ini biasanya hanya mengikuti perkembangan pemimipin pasar. Strategi umum yang bisa dikembangkan antara lain:

a) Mengikuti dari dekat, dengan kata lain menyamai perusahaan pemimpin sebanyak mungkin, baik segmen pasar maupun wilayah bauran pemasaran. b) Mengikuti dari jauh dengan membuat beberapa diferensiasi, namun tetap

mengikuti pemimpin dalam hal pembentukan pasar. 4) Market Nicher (Perelung Pasar)

Perusahaan yang dikatakan sebagai Market Nicher atau perelung pasar ialah perusahaan yang memilih untuk bergerak di beberapa bagian khusus dalam pasar yang tidak menarik minat perusahaan-perusahaan yang lebih besar. Kelompok ini sering menjadi perusahaan spesialis dalam pemakai akhir, lini, vertical, konsumen khusus wilayah geografi, produk atau lini produk, penampilan produk atau jasa pelayanan.

2.4 Analisis SWOT

(44)

strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini.Hal ini disebut analisis situasi yaitu model yang paling popular untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT.

[image:44.595.117.522.442.710.2]

Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan Internal Strengths dan Weaknesses serta lingkungan External Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) dengan faktor internal kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weaknesess).

Gambar 2.3 Analisis SWOT

1. Mendukung strategi agresif

BERBAGAI PELUANG

BERBAGAI ANCAMAN

KEKUATAN KELEMAHAN

2. Mendukung strategi diversifikasi

4. Mendukung strategi defensif 3. Mendukung strategi

(45)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian

Penelitian merupakan suatu cara untuk meneliti dan mengkaji suatu fenomena dengan menggunakan metode ilmiah dan aturan-aturan yang berlaku. Dalam penelitian ini, bentuk penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan analisa data kualitatif. Metode-metode deskriptif memusatkan perhatian terhadap masalah-masalah atau fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan atau bersifat aktual, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya dan diiringi dengan rasional yang akurat.

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan SWOT Analisis yaitu sebuah alat marketing untuk mengklasifikasikan posisi perusahaan dan menentukan strategi pemasaran yang sesuai dengan lingkungannya.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilakukan di sebuah toko pakaian yaitu Tauko Medan yang beralamat di jalan sei batang serangan No. 39/54 Medan. Penelitian direncanakan akan dilakukan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2013.

3.3 Informan Penelitian

(46)

populasi dan sampel. Subjek penelitian yang telah tercermin dalam fokus penelitian ditentukan dengan sengaja, subjek penelitian ini menjadi informan yang memberikan berbagai informasi yang diperlukan (Suyanto, 2005).

Untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dalam penelitian ini penulis menetapkan dua informan yaitu informan kunci dan informan utama. 1. Informan kunci adalah mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai

informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. informan kunci dalam penelitian ini adalah manajer Tauko Medan.

2. Informan utama adalah mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti. Informan utama adalah pelanggan Tauko Medan.

3.4 Kerangka Pemikiran Konseptual

Kerangka pemikiran yang disusun penulis dapat dilihat dari gambar dibawah bahwa dari pemasaran yang dilakukan Tauko Medan selama ini dapat dikaji melalui kajian teori dan penelitian dengan analisa lingkungan yang terdiri dari lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal dapat dilihat dari kekuatan dan kelemahan pada perusahaan Tauko Medan, sedangkan lingkungan eksternal akan dilihat dari peluang dan ancaman.

(47)
[image:47.595.116.527.209.587.2]

hasil metode analisis SWOT dapat menjadi bahan evaluasi bagi Tauko Medan dalam mengambil suatu keputusan dan Stretegi Pemasaran yang sesuai dengan kondisi perusahaan.

Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual Sumber : penulis

Strategi Pemasaran

Kajian Teori Analisis

Lingkungan

Internal Eksternal

Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman

Analisis SWOT

Sel I Sel II Sel III Sel IV

(48)

3.5 Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, kerangka teori, definisi konsep dan sistematika penulisan.

BAB II : KERANGKA TEORI

Pada Bab ini terdiri dari teori-teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini terdiri dari bentuk penelitian, lokasi dan waktu penelitian, informan penelitian, definisi konsep, sistematika penulisan, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN

Bab ini mengurai hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan selama penelitian berlangsung serta dokumen-dokumen lain yang akan dianalisis. Bab ini berisikan deskripsi lokasi penelitian, penyajian data dan analisis data

BAB V : PENUTUP

(49)

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yang dibagi berdasarkan jenis datanya, yaitu sebagai berikut :

1. Pengumpulan data primer, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari lapangan dengan melakukan observasi dan wawancara.

• Observasi adalah pelaksanaan pengamatan secara langsung terhadap

fenomena-fenomena yang berkaitan dengan fokus permasalahan yang diteliti.

• wawancara merupakan cara pengumpulan data melalui tanya jawab

langsung dengan informan yang dianggap mengetahui permasalahan penelitian secara mendalam.

(50)

3.7 Teknik Analisis Data 3.7.1 Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki oleh Tauko Medan.

Faktor kekuatan, Yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan yang dimiliki oleh suatu perusahaan adalah antara lain kompetensi khusus yang terdapat dalam organisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan kemparatif oleh unit usaha di pasaran.

Faktor kelemahan, Jika orang berbicara tentang kelemahan yang terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis, yang dimaksud ialah keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber, keterampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan.

(51)

Faktor ancaman, Pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian peluang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman adalah ‘faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis”.

3.7.2 Internal Strategic Factor Analysis Summary (IFAS) & External Strategic Factor Analysis Summary (EFAS)

[image:51.595.110.521.441.682.2]

Setelah faktor-faktor strategis telah diidentifikasi, kemudian disusun tabel Internal Strategic Factor Analysis Summary (IFAS) untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal, dan External Strategic Factor Analysis Summary (EFAS) untuk mengidentifikasi faktor-faktor eksternal dimana dalam tabel tersebut terdapat beberapa faktor-faktor yang telah teridentifikasi akan diberi nilai pembobotan dan rating.

Tabel 3.1 Kriteria Pembobotan

No. Bobot Kriteria

1. 2.

3.

4.

5.

0.00 0% 0.50 5%

0.10 10%

0.15 15%

0.20 20%

Tidak berpengaruh dan tidak penting

perubahan faktor ini tidak berpengaruh dan tidak penting. Dibawah rata-rata

Perubahan faktor ini karena penurunan dan peningkatan untuk industri.

Rata-rata

Perubahan aspek ini karena penurunan yang tajam dan peningkatan untuk industri.

Diatas rata-rata

Perubahan aspek ini berpengaruh besar karena penurunan yang tajam dan peningkatan untuk industri tinggi dan kuat.

Tinggi dan kuat

Faktor ini berpengaruh besar, dan tanpa itu perusahaan tidak bisa berkembang.

(52)
[image:52.595.112.516.140.283.2]

Tabel 3.2 Tabel Internal Strategic Factor Analisys Summary (IFAS) Faktor-faktor

strategis internal Bobot Rating Bobot X Rating Kekuatan

(Strength) Kelemahan (Weakness) Total

Sumber: Rangkuti, 2004

Adapun proses analisis lingkungan internal (IFAS) adalah sebagai berikut:

a. Pada kolom 1, identifikasi dan tulis item-item IFAS yang paling penting dalam kolom faktor strategis, tunjukkan mana yang merupakan kekuatan (S) dan kelemahan (W) untuk analisis internal.

b. Pada kolom 2, tentukan bobot untuk setiap faktor mulai 1,0 (sangat penting), sampai dengan 0,0 (tidak penting). faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap posisi strategis perusahaan. Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00

(53)

Rating pada matrik IFAS: 1= merupakan kelemahan utama

2 = merupakan kelemahan kelemahan yang kecil 3 = merupakan kekuatan yang kecil

4 = merupakan kekuatan utama

[image:53.595.108.517.333.491.2]

Jadi : rating mengacu pada kondisi perusahaan, sedangkan bobot mengacu pada industri dimana perusahaan berada.

Tabel 3.3 Tabel External Strategic Factor Analysis Summary (EFAS) Faktor-faktor

strategis eksternal

Bobot Rating Bobot X Rating

Peluang (Opportunity)

Ancaman (Threat)

Total

Sumber: Rangkuti, 2004

Adapun proses analisis lingkungan dan eksternal (EFAS) adalah sebagai berikut: a. Pada kolom 1, identifikasi dan tulis item-item EFAS yang paling penting

dalam kolom faktor strategis eksternal, tunjukkan mana yang merupakan peluang (O) dan ancaman (T) untuk analisis eksternal.

(54)

c. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil diberi nilai +1. Pemberian nilai rating ancaman kebalikannya, jika nilai ancaman sangat besar ratingnya adalah 1, sebaliknya jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4.

Rating pada matrik EFAS:

1 = memiliki peluang yang sangat sedikit atau ancaman yang sangat besar 2 = memiliki peluang yang sedikit atau ancaman yang besar

3 = memiliki peluang yang besar atau ancaman yang kecil

[image:54.595.104.506.372.705.2]

4 = memiliki peluang yang sangat besar atau ancaman yang sangat kecil 3.7.3 Diagram SWOT

Gambar 3.2 Diagaram Analisis SWOT Sumber : Siagian, 2005

Berbagai Peluang Lingkungan

Kekuatan Internal Substansial Kelemahan

Internal yang Kritikal

Ancaman Utama dari Lingkungan

Sel 1: Mendukung Strategi Yang Agresif Sel 3: Mendukung

Strategi Dengan Orientasi “Putar Balik”

Sel 4: Mendukung Strategi Defensif

Sel 2: Mendukung Strategi

(55)

Gambar 3.2 menunjukkan bahwa situasi yang paling diharapkan adalah posisi pada sel 1 karena organisasi atau perusahaan menghadapi berbagai peluang lingkungan dan memilki berbagai kekuatan yang mendorong pemanfaatan berbagai peluang tersebut. Dalam kondisi demikian, strategi yang tepat untuk ditempuh adalah atrategi pertumbuhan. Sebaliknya, gambar 1 juga mnenunjukkan bahwa organisasi yang berada pada sel 4 menghadapi kondisi yang paling “buruk”. Karena harus menghadapi tantangan besar yang bersumber pada lingkungan dan pada waktu yang bersamaan “dilanda” berbagai kelemahan internal yang kritikal sifatnya. Strategi yang tepat dalam kondisi demikian adalah strategi yang bersifat defensif dalam arti mengurangi atau merubah bentuk keterlibatan perusahaan dalam produk atau pasar yang dianalisis mengunakan teknik SWOT.

Pada sel 2 tergambar bahwa perusahaan yang memiliki berbagai kekuatan internal menghadapi situasi lingkungan yang tidak menguntungkan. Jika suatu perusahaan menemukan dirinya dalam kondisi demikian, strategi yang paling wajar untuk dipertimbangkan adalah strategi diversifikasi dalam arti suatu strategi yang memanfaatkan kekuatan yang dimilki sekarang untuk membuka peluang jangka panjang dengan produk atau pasar yang lain atau baru.

(56)

Faktor internal

Faktor eksternal

kelemahan yang dihadapi secara internal agar peluang pasar dapat dimanfaatkan. (Siagian, 2005)

3.7.4 Matriks SWOT

[image:56.595.108.514.330.609.2]

Matriks SWOT merupakan alat yang dipakai untuk mengukur faktor-faktor strategi perusahaan. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.

Tabel 3.4 Matriks SWOT Strenghts (S)

Tentukan beberapa factor kekuatan

Weakness (W)

Tentukan beberapa faktor kelemahan

Opportunuties (O) Tentukan beberapa faktor peluang

Strategi SO

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

Strategi WO

Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang Threats (T) Tentukan beberapa faktor ancaman Strategi ST

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

Strategi WT

Ciptakan strategi yang meminimalkan

kelemahan dan

menghindari ancaman Sumber: Rangkuti (2004)

(57)

1. Strategi SO (Strength-Opportunity)

Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada diluar perusahaan. Jadi jika perusahaan memiliki kelemahan maka perusahaan harus mampu mengatasi kelemahan tersebut, sedangkan jika perusahaan menghadapi ancaman maka perusahaan harus berusaha menghindarinya dan berusaha berkonsentrasi pada peluang-peluang yang ada. 2. Strategi WO (Weakness-Opportunity)

Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal. Kadangkala perusahaan menghadapi kesulitan dalam memanfaatkan peluang karena adanya kelemahan-kelemahan internal, oleh karena itu tergantung bagaimana manajemen perusahaan untuk menggunakan strategi tersebut.

3. Strategi ST (Strength-Threat)

Melalui strategi ini perusahaan berusaha untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal.

4. Strategi WT (Weakness-Threat)

Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan (defensif) dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman. Suatu perusahaan yang dihadapkan pada sejumlah kelemahan internal dan ancaman eksternal sesungguhnya berada dalam posisi yang berbahaya, ia harus berjuang untuk tetap hidup bertahan.

(58)
(59)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian A. Sejarah singkat Usaha

Tauko Medan merupakan salah satu dari sekian banyak distro pakaian yang ada di Medan yang didirikan pada tahun 2006 di sebuah pusat Hiburan kota Medan, yaitu Merdeka Walk. Usaha yang didirikan oleh 4 orang ini antara lain : Fathraria, Anggia Muchtar, Rinaldi Rizal dan Ramadhoni Dwipayani sengaja terletak di pusat hiburan Merdeka Walk sangat beralasan, dikarenakan tempat tersebut adalah tempat hiburan yang pastinya selalu dikunjungi khalayak ramai, sehingga dapat mempermudah proses pemasaran dan perkenalan produk-produk tersebut ke masyarakat luas.

(60)

Tujuan pemilik akan usaha ini adalah untuk menumbuhkan kebanggaan anak muda kota Medan terhadap kotanya sendiri yaitu Medan, sehingga apabila masyarakat luar Medan datang ke Medan dan membeli produk ini, maka masyarakat luar tersebut akan segera mengetahui dan menyadari bahwa kreatifitas anak Medan dan kebanggaan anak Medan akan kotanya sendiri begitu besar yang dituangkan pada produk-produk pakaian dan aksesoris yang menonjolkan ciri khas anak medan yang keras namun apa adanya.

(61)

B. Visi dan Misi Usaha Visi

Visi dari usaha ini adalah sebagai pandangan menaikkan rasa kebanggaan atas kota Medan atau sebagai warga Medan dengan menampilkan produk-produk yang berkualitas baik, desain yang menarik yang dapat memenuhi selera konsumennya. Serta menjadikan produk tauko medan dikenal menjadi souvenir ciri khas kota medan bagi para wisatawan luar kota medan

Misi

a. Mempertahankan dan meningkatkan kreatifitas, ilmu, serta menanamkan pemikiran anak bangsa untuk lebih menghargai produk ciptaan Bangsa sendiri, bahwa produk kita juga bisa menjadi salah satu produk yang berkualitas.

b. Menyediakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan pemilik serta karyawan.

c. Memperkenalkan kota sendiri melalui hasil produk ke berbagai kota di Indonesia maupun luar Indonesia.

(62)

C. Struktur Organisasi Perusahaan

[image:62.595.85.581.369.682.2]

Agar aktivitas organisasi dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan suatu struktur organisasi yang baik pula. Struktur organisasi dibentuk untuk menciptakan suatu pola yang dapat mempertinggi efektifitas kerja. Sedangkan organisasi bertujuan untuk menciptakan hubungan baik di antara bagian-bagian dari kelompok kerja tersebut sehingga akan terbentuk koordinaasi yang baik, yaitu dengan adanya suatu kesatuan perintah dan tanggung jawab, serta dapat menjamin pengawasan. Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian struktur organisasi dari Tauko Medan dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 4.1 Bagan sederhana struktur organisasi perusahaan Sumber : Pemilik Tauko Medan

Direktur

Manajer

Toko Marketing

(63)

D. Produk dan Pasar Sasaran Produk

Usaha tauko Medan merupakan perusahaan berskala kecil yang memasarkan produk-produk pakaian dan aksesoris lainnya. Kegiatan pemasaran harus dilakukan dengan tepat, mengetahui selera pasar dan tentunya harus sesuai dengan segmen pasar yang dituju. Adapun bidang usaha (produk) yang dipasarkan oleh usaha Tauko Medan ini adalah :

a. Baju kaos oblong b. Jaket

c. Sendal

d. Berbagai jenis aksesoris ( pin, stiker ) e. Tas dll

Pasar Sasaran

(64)

a. Pelajar

Pelajar menjadi sasaran utama karena produk yang ditawarkan adalah pakaian yang cocok dipakai oleh pelajar.

b. Mahasiswa

Selain pelajar mahasiswa dijadikan pasar sasaran oleh usaha ini karena seperti layaknya pelajar sangat mementingkan penampilan yang trendi.

c. Masyarakat Umum

Masyarakat menjadi sasaran pasar usaha ini karena masyarakat juga memerlukan penampilan yang tidak kalah seperti pelajar dan mahasiswa, walaupun dalam kuantitas yang relatif kecil.

E. Strategi Pemasaran yang Diterapkan

Adapun strategi pemasaran yang telah diterapkan oleh Tauko Medan, antara lain : a. Strategi Produk

(65)

Dengan mengutamakan mutu dan kualitas yang baik serta desain yang unik diharapkan produk tauko Medan mendapat tempat tersendiri dihati dan pikiran masyarakat sehingga mereka memilih untuk membeli dan menggunakan produk-produk yang ditawarkan tauko medan.

b. Strategi penetapan harga

Penetapan harga terhadap suatu produk disesuaikan dengan kualitas produk dan dapat dijangkau oleh konsumen terutama anak-anak muda. Untuk harga produk kaos sempat mengalami kenaikan harga, pada awal kemunculannya untuk sebuah kaos dibandrol seharga Rp55.000 dan saat ini telah mengalami kenaikan yaitu menjadi Rp75.000.

Walaupun mengalami kenaikan harga produk, hal ini tidak menjadikan tauko medan kalah dengan harga produk yang ditawarkan oleh pesaing karena rata-rata harga produk tauko medan tetap lebih terjangkau dibanding pesaing lainnya. Ini merupakan salah satu keunggulan strategi yang dimiliki tauko medan. Harga terjangkau diperoleh karena tauko medan telah memiliki rumah produksi sendiri yang belum dimiliki oleh para pesaing.

(66)

c. Strategi Promosi

Menurut pemilik usaha yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian tidak hanya pada faktor yang telah disebutkan tetapi strategi promosi yang dilakukan baik melalui media internet, media cetak atau menggelar event tertentu serta presentasi (suasana dan tampilan usaha) juga sangat mempengaruhi minat konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.

4.1.2 Penyajian Data A. Informan Kunci

Informan kunci adalah mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian, maka dari itu dalam penelitian ini yang ditunjuk sebagai informan kunci adalah salah seorang pemilik sekaligus menejer Tauko Medan yaitu bapak M. Anggia Muchtar.

Untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi perusahaan maka peneliti mengajukan beberapa pertanyaan mengenai strategi pemasaran pada produk, harga, lokasi, serta kegiatan promosi untuk kelompok aspek internal dan pertanyaan mengenai hambatan, pengaruh lingkungan terhadap bisnis, dll untuk kelompok aspek eksternal. Setelah melakukan wawancara dengan salah seorang pemilik yang bernama M. Anggia Muchtar, maka diperoleh hasil wawancara yang telah diringkas sebagai berikut :

(67)

Bapak Anggi (pemilik Tauko Medan) menjawab :

“cerita masalah strategi untuk produk sebenarnya tidak ada strategi khusus yang kami terapkan. Kami lebih mengutamakan pada mutu dan kualitas yang baik pada produk TauKo Medan. produk-produk yang dirilis oleh tauko medan sendiri berupa kaos oblong, jaket, emblem, gantungan kunci, tas, sandal, pin, stiker, kotak pensil dll. untuk kualitas produk, tauko medan sangat memperhatikan mutu material dan desain. Misalnya pada produk kaos yang menjadi produk utama dan paling diminati, tauko medan memilih bahan yang nyaman dan adem dipakai sesuai untuk cuaca kota Medan yang cukup ekstrim. Desain kaos dan produk lainnya dibuat original dan seunik mungkin. Teknik penyablonan juga dilakukan sebelum produk menjadi kaos, itu merupakan teknik penyablonan yang benar untuk menghindari kesalahan cetak atau kualitas yang buruk. Segmen dari produk-produk tersebut ditujukan untuk semua masyarakat kota Medan terutama anak muda yang ingin mengekspresikan kecintaannya pada kota Medan. Untuk citra produk sendiri dimata masyarakat saya kira cukup baik ya, hal tersebut dapat dibuktikan bahwa Tauko Medan sering mendapatkan penghargaan dari beberapa pihak swasta seperti insan industri kreatif atas produk dan usahanya yang terbilang inovatif. Selain itu tauko Medan sering kali diundang dalam acara nasional yang diselenggarakan oleh pemerintah kota medan untuk berpartisipasi dan mengenalkan produknya dalam kegiatan bazar. Menurut saya penghargaan-penghargaan semacam itu juga dapat dijadikan sebuah strategi untuk menambah nilai citra produk bagi Tauko Medan”

Peneliti mengajukan pertanyaan seputar kebijakan harga produk tauko medan yang dirangkum dalam satu pertanyaan yaitu: Bagaimanakah strategi penetapan harga yang dilakukan Tauko Medan? Jelaskan!

Bapak Anggi (pemilik Tauko Medan) menjawab :

(68)

lebih terjangkau sebab tauko medan sudah memiliki rumah produksi sendiri yang dapat menekan biaya produksi sehingga harga jual jauh lebih terjangkau dibanding pesaing lainnya. Untuk menjaga kesetiaan pelanggan Tauko medan juga melakukan program diskon atau memberi potongan harga pada produk tertentu. Periode pemberlakuan diskon biasanya dilakukan 2 kali setahun yaitu pada hari ulang tahun kota medan dan selebihnya tidak ditentukan.”

Peneliti mengajukan pertanyaan seputar kegiatan promosi yang dilakukan tauko medan yang dirangkum dalam satu pertanyaan yaitu: Bagaimanakah strategi promosi yang dilakukan Tauko Medan untuk menjaga eksistensinya dimata masyarakat? Jelaskan!

Bapak Anggi (pemilik Tauko Medan) menjawab :

(69)

dengan publik seperti komunitas-komunitas tersebut juga dimaksudkan untuk menyebarkan semangat kepada anak muda untuk bangga terhadap kota Medan dan bangga menggunakan produk lokal. Karena menurut kami segala kegiatan kreatif, inovatif dan positif itu ada untuk saling mendukung agar terus hidup.”

Peneliti mengajukan pertanyaan seputar pengaruh lingkungan luar terhadap perkembangan tauko medan saat ini maupun dimasa yang akan datang yang dirangkum dalam satu pertanyaan yaitu: Menurut anda siapa saja pihak eksternal yang mempengaruhi maju mundurnya perusahaan serta apa saja pengaruhnya terhadap perkembangan Tauko Medan? Jelaskan!

Bapak Anggi (pemilik Tauko Medan) menjawab :

(70)

pemerintah ya kita ikutin peraturan saja karena menurut saya tidak terlalu besar andil pemerintah disini. Mungkin lebih kepada kepedulian pemerintah lokal dalam mengajak kami untuk berpartisipasi dalam pekan-pekan nasional. Mungkin itu saja ya pihak luar yang berpengaruh menurut perspektif saya.”

Peneliti mengajukan pertanyaan seputar hambatan-hambatan yang dihadapi oleh tauko medan yang dirangkum dalam satu pertanyaan yaitu: Apa sajakah yang menjadi hambatan Tauko Medan selama ini ditinjau dari aspek internal dan eksternal perusahaan? Jelaskan!

Bapak Anggi (pemilik Tauko Medan) menjawab :

“Kalau menurut saya hambatan dari segi internal toko mungkin lebih kepada modal yang kurang memadai. Lokasi yang kurang strategis juga mungkin menghambat pengunjung untuk datang karena jalan sei batang hari tidak dilalui oleh angkutan umum. Selain itu juga sulit bagi kami menemukan design grafis yang berkompeten. Waktu produksi yang sering tidak sesuai jadwal permintaan juga menyulitkan kami dalam melakukan stok barang. Jadi mungkin lebih ke menejemen waktu produksi nya yang mungkin perlu diatur lagi. Selebihnya untuk pelayanan kami belum pernah menemukan kesulitan karena mulai dari produksi, persediaan barang, finansial dan lain-lain telah menggunakan sistem yang terkomputerisasi untuk memudahkan kegiatan operasi. Kalau berbicara hambatan eksternal ya lebih kepada persaingan saat ini yang mulai banyak meniru konsep produk dari Tauko Medan sehingga menimbulkan persepsi dan pandangan yang berbeda-beda dari masyarakat. kesulitan lainnya adalah sulitnya mengetahui apa sebenarnya keinginan pasar. Karena masyarakat Medan ini pada umumnya senang mencoba sesuatu yang baru namun juga terlalu mudah bosan. Upaya untuk menjaga kepercayaan dan kesetiaan masyarakat mungkin harus terus kami tingkatkan agar Tauko Medan tidak ditinggalkan. Hambatan lain mungkin proses edukasi produk kepada

Gambar

Tabel 1.1 Data Jumlah pelanggan Tauko Medan
Gambar 2.1 Faktor-faktor Lingkungan yang mempengaruhi Strategi Pemasaran Sumber : Kotler, 2005
Gambar 2.2 : 4P Bauran Pemasaran Sumber: Kotler dan Amstrong (2008)
Gambar 2.3 Analisis SWOT Sumber: Rangkuti (2004)
+7

Referensi

Dokumen terkait

adalah sebagai prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dalam bidang. studi tertentu, dan untuk memperolehnya menggunakan tes

(Campbel, 2000) Ada dua macam inhibitor, yang pertama adalah inhibitor yang bersifat irreversible dan yang kediua adalah inhibitor yang bersifat reversible. Untuk

Dari hasil penelitian selisih nilai yang terbaca oleh sensor terhadap multimeter rata-rata untuk tegangan sebesar 0,101 V, untuk arus 0,015A dan untuk total energi

Perhitungan laju pertumbuhan pajak restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Karanganyar untuk tahun anggaran 2011-2014.. Dari tabel diatas disebutkan bahwa pada

Topik yang diambil dalam pembuatan proyek akhir ini adalah Responsive Design Website perpustakaan yang tampilannya mampu beradaptasi dengan perangkat bergerak yang

Gambaran tentang upaya kesehatan yang telah dilakukan itu meliputi persentase pencapaian cakupan pelayanan kesehatan dasar, persentase pencapaian cakupan pelayanan

Jenis penelitian yang dipergunakan dalam menyelesaikan penelitian ini adalah metode penelitian yuridis sosiologis bersifat deskriptif analisis, yaitu penelitian yang

memiliki perilaku gaya hidup hedonis yang cenderung tidak peduli. dengan lingkungan