• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebutuhan Dasar Manusia Eliminasi B.A.B

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Kebutuhan Dasar Manusia Eliminasi B.A.B"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

KEBUTUH AN D ASAR M AN USI A ELI M I N ASI B.A.B

CH OLI N A TRI SA SI REGAR

Pr ogr a m St u di I lm u Ke pe r a w a t a n Fa k u lt a s Ke dok t e r a n

Un iv e r sit a s Sum a t e r a Ut a r a

Elim inasi yang t erat ur dari sisa- sisa produksi usus pent ing unt uk fungsi t ubuh yang norm al. Perubahan pada elim inasi dapat m enyebabkan m asalah pada gast roint est inal dan bagian t ubuh yang lain. Karena fungsi usus t ergant ung pada keseim bangan beberapa fakt or, pola elim inasi dan kebiasaan m asing- m asing orang berbeda.

Klien sering m em int a pert olongan dari perawat unt uk m em elihara kebiasaan elim inasi yang norm al. Keadaan sakit dapat m enghindari m ereka sesuai dengan program yang t erat ur. Mereka m enj adi t idak m em punyai kem am puan fisik unt uk m enggunakan fasilit as t oilet yang norm al ; lingkungan rum ah bisa m enghadirkan ham bat an unt uk klien dengan perubahan m obilit as, perubahan kebut uhan peralat an kam ar m andi.

Unt uk m enangani m asalah elim inasi klien, peraw at a harus m engert i proses elim inasi yang norm al dan fakt or- fakt or yang m em pengaruhi elim inasi.

PEN CERN AAN D AN ELI M I N ASI YAN G N ORM AL

Saluran gast roint est inal adalah sebuah rent et an saluran m em bran m ukosa. Tuj uan organ ini adalah unt uk m engabsorpsi cairan dan nut risi, m enyiapkan m akanan unt uk absorpsi dan digunakan oleh sel- sel t ubuh, dan m erupakan t em pat feses sem ent ara. Volum e dari cairan yang diabsorpsi oleh gast roint est inal banyak, m em buat keseim bangan cairan sebagai fungsi ut am a dari sist em gast roint est inal. Pada pencernaan cairan dan m akanan saluran gast roint est inal j uga banyak m endapat sekresi dari organ- organ sepert i kandung em pedu dan pankreas.

Penyakit yang serius dapat m engganggu absorpsi dan sekresi yang norm al dari saluran gast roint est inal, disebabkan karena ket idakseim bangan cairan.

M ULUT

Saluran pencernaan m erubah zat - zat m akanan secara m ekanik dan kim iaw i. Sem ua organ pencernaan bekerj a sam a unt uk m em ast ikan m assa at au bolus dari m akanan dapat m enj angkau daerah, penyerapan m akanan dengan am an dan efekt if.

(2)

Keseim bangan cairan pada saluran pencernaan

Pem asukan & sekresi( m l) Absorpsi( m l)

Makanan & m inum an 1500

Saliva 1500

Cairan lam bung 3000

Cairan pankreas 2000

Em pedu 500

Cairan usus halus 5850

Kolon 2500

Feses 150

TOTAL 8500 8500

ESOPH AGUS

Ket ika m akanan m em asuki esophagus bagian at as ia berj alan m elewat i spinkt er esophagus bagian at as dim ana ada sebuah ot ot sirkular y agn m encegah udara m asuk ke esophagus dan m akanan dari refluks ke t enggorokan. Bolus dari m akanan m engadakan perj alanan sepanj ang 25cm di esophagus. Makanan didorong oleh oleh kont raksi ot ot polos. Sebagian dari esophagus berkont raksi di belak ang bolus m akanan, ot ot sirkular di depan bolus. Gerakan perist alt ik m endorong m akanan ke gelom bang berikut nya. Perist alt ik m enggerakkan m akanan sepanj ang saluran gast roint est inal. Dalam 15 det ik bolus m akanan berpindah dari esophagus bagian bawah. Spinkt er esophagus bagian bawah t erlet ak ant ara esophagus dan lam bung, dan perbedaan t ekanan ada di bagian akhir esophagus. Tekanan esophagus bagian bawah 10- 40 m m Hg, sedangkan t ekanan lam bung 5- 10 m m Hg. Tingginya t ekanan biasanya m enyebabkan refluks dari isi lam bung ke esophagus. Fakt or- fakt or yagn m em pengaruhi t ekanan spinkt er bagian bawah ant ara lain ; ant asid yang m enurunkan refluks ,dan m akanan berlem ak dan nikot in yang m eninggikan refluks.

LAM BUN G

Dalam lam bung, m akanan disim pan sem ent ara dan dipecahkan secara m ekanik dan kim iaw i unt uk pencernaan dan absorpsi. Lam bung m ensekresi HCl, m ukus, enzim pepsi, dan fakt or int rinsik. Konsent rasi HCl m em pengaruhi keasam an lam bung dan keseim bangan asam dalam t ubuh. Set iap m olekul HCl yang disekresi di lam bung, sebuah m olekul bicarbonat m em asuki plasm a darah. HCl m em bant u pencam puran dan pem ecahan m akanan di lam bung, m ukus m elindungi m ukosa lam bung dari keasam an dan akt ivit as enzim . Pepsin m encerna prot ein, walaupun t idak banyak pencernaan yagn t erj adi di lam bung. Fakt or int rinsik m erupakan kom ponen pent ing yagn dibut uhkan unt uk penyerapan vit am in B12 di usus dan pem bent ukan sel darah m erah. Kekurangan fakt or int rinsik m enyebabkan anem ia.

Sebelum m akanan m eninggalkan lam bung ia diubah m enj adi bahan yang sem ifluid yagn disebut CH YM E.Chym e lebih m udah dicerna dan diabsorpsi daripada m akanan yang padat .klien yang sebagian lam bungnya hilang at au m enderit a gast rit is m em punyai m asalah pencernaan yang serius karena m akanan t idak diubah m enj adi chym e. Makanan m em asuki usus halus sebelum dipecah m enj adi m ak anan yang benar- benar sem ifluid.

USUS H ALUS

(3)

t ercam pur dengan enzim pencernaan ( sepert i em pedu dan am ilase) ket ika berj alan m elewat i usus halus. Segm ent asi ( bergant i- gant inya kont raksi dan relaksasi dari ot ot polos) m engaduk chym e unt ukselanj ut nya m em ecah m akanan unt uk dicerna ket ika chym e diaduk, gerakan perist alt ik berhent i sem ent ara agar absorpsi t erj adi. Chym e berj alan dengan lam bat di saluran cerna unt uk doabsorpsi. Banyak m akanan dan elekt rolit yang diabsorpsi di usus halus. Enzim dari pankreas ( am ilase) dan em pedu dari kandung em pedu. Usus m em ecah lem ak, prot ein dan karbohidrat m enj adi elem en- elem en dasar. Ham pir seluruh m akanan diabsorpsi oleh duodenum dan j ej enum . I leum m engabsorpsi beberapa vit am in, zat besi dan garam em pedu. Jika fungsinya t erganggu, proses pencernaan berubah secara drast is. Cont oh : inflam asi, bedah caesar,at au obst ruksi dapat m engganggu perist alt ik, m engurangi ares absorpsi, at au m em blok j alan chym e.

USUS BESAR

Bagian bawah dari saluran gast roint est inal adalah usus besar ( kolon) karena diam et ernya lebih besar dari usus halus. Bagaim anapun panj angnya ant ara 1,5- 1,8 cm adalah lebih pendek. Usus besar t erbagi at as caecum , kolon, dan rekt um . I ni adalah organ pent ing dari elim inasi b.a.b.

CAECUM

Chym e yang diabsorpsi m em asuki usus besar pada caecum m elalui kat up ileocecal, dim ana lapisan ot ot sirkular m encegah regurgit asi ( m akanan kem bali ke usus halus) .

KOLON

Chym e yang halus ket ika m em asuki kolon volum e airnya berkurang. Kolon t erdir i dari ascending, t ransverse, descending, & sigm oid.

Kolon m em punyai 4 fungsi : absorpsi, prot eksi, sekresi, dan elim inasi.

Sej um lah besar air dan sej um lah nat rium dan clorida diabsorpsi set iap hat i. Ket ika m akanan berj alan m elalui kolon, t erj adi kont raksi H AUSTRAL. I ni sam a dengan kont raksi segm ent al dari usus halus, t et api lebih lam a hingga m encapai 5 m anit .kont raksi m enghasilkan pundi- pundi besar di dinding kolon yagn m erupakan area unt uk absorpsi.

Air dapat diabsorpsi oleh kolon dalam 24j am , rat a- rat a 55m Eq dari nat rium dan 23m Eq dari klorida diabsorpsi set iap hari. sej um lah air yagn diam sorpsi dari chym e t ergant ung dari kecepat an pergerakan kolon. Chym e biasanya lem but , berbent uk m assa. Jika kecepat an kont raksi perist alt ik cepat ( abnorm al) berart i ada kekurangan w akt u unt uk m engabsorpsi air dan feses m enj adi encer. Jika kont raksi perist alt ik lam bat , banyak air yang diabsorpsi dan t erbent uk feses yang keras sehingga m enyebabkan konst ipasi.

Kolon m em prot eksi dir inya sendiri dengan m engeluarkan sej um lah m ucous. Mucous biasanya bersih sam pai buram dengan konsist ensi berserabut . Mucous m elum asi kolon, m encegah t raum a pada dinding dalam . Pelum as adalah sesuat u yagn pent ing di dekat dist al dari kolon dim ana bagiannya m enj adi kering dan keras.

Fungsi sekresi dar i kolon m em bant u dalam keseim banan elekt rolit . Bicarbonat disekresi unt uk pert ukaran clorida. Sekit ar 4- 9 m Eq nat rium dikeluarkan set iap hari oleh usus besar. Berubahnya fungsi kolon dapat m enyebabkan ket idakseim bangan elekt rolit .

(4)

REKTUM DAN KANAL ANAL

Rekt um pada oranga dewasa biasanya m em punyai panj ang 10- 15 cm . Bagian dist al yagn panj angnya 2,5- 5 cm adalah kanal anus. Panj ang rekt um bervariasi m enurut um ur :

1. infant : 2,4- ,8 cm 2. t oddler : 4 cm 3. prasekolah : 7,6 cm 4. sekolah : 10 cm

Pada rekt um t erdapat 3 lapisan j aringan yang bent uknya saling berseberangan t erhadap rekt um dan beberapa lipat an let aknya vert ikal. Set iap lipat an yang vert ikal t erdir i dar i sebuah vena dan art eri. Dipercaya bahwa lipat an-lipat an ini m em bant u pergerakan feses pada rekt um . Ket ika vena dilat asi dapat t erj adi dengan t ekanan yang berulang- ulang, kondisi ini dikenal dengan H EM ORH OI D.

Kanal anal dikelilingi oleh pt pt spinkt er int ernal dan ekst ernal. I nt ernal spinkt er berada di baw ah kont rol syaraf involunt er, dan spinkt er ekst ernal secara norm al dipengaruhi syaraf volunt er. Kerj a dari spinkt er ekst erna diperbesar oleh ot ot levat or ani pada dasar pelvik. Spinkt er int ernal dapat dipengaruhi oleh sist em syaraf ot onom , spesim e syaraf ekst ernal dipengaruhi oleh sist em syaraf som at ik

FAKTOR- FAKTOR YAN G M EM PEN GARUH I D EFEKASI

1. Um ur 7. Obat - obat an ( m edikasi)

2. Diet 8. Prosedur diagnost ik

3. Cairan ( fluid) 9. Anast esi dan pem bedahan

4. Tonus ot ot 10. Nyeri

5. Fakt or psikologi 11. I rit an

6. Gaya hidup 12. Gangguan syaraf sensorik dan m ot orik

1 . UM UR

Um ur t idak hanya m em pengaruhi karakt erist ik feses, t api j uga pengont rolannya. Anak- anak t idak m am pu m engont rol elim inasinya sam pai sist em neurom uskular berkem bang, biasanya ant ara um ur 2 – 3 t ahun. Orang dewasa j uga m engalam i perubahan pengalam an yang dapat m em pengaruhi proses pengosongan lam bung. Di ant aranya adalah at ony ( berkurangnya t onus ot ot yang norm al) dar i ot ot - ot ot polos colon yang dapat berakibat pada m elam bat nya perist alt ik dan m engerasnya ( m engering) feses, dan m enurunnya t onus dari ot ot - ot ot perut yagn j uga m enurunkan t ekanan selam a proses pengosongan lam bung. Beberapa orang dewasa j uga m engalam i penurunan kont rol t erhadap m uskulus spinkt er ani yang dapat berdam pak pada proses defekasi.

2 . D I ET

(5)

set iap hari m em punyai suat u ket erat uran wakt u, respon fisiologi pada pem asukan m akanan dan ket erat uran pola akt ivit as perist alt ik di colon.

3 . CAI RAN

Pem asukan cairan j uga m em pengaruhi elim inasi feses. Ket ika pem asukan cairan yang adekuat at aupun pengeluaran ( ct h: urine, m unt ah) yang berlebihan unt uk beberapa alasan, t ubuh m elanj ut kan unt uk m ereabsorbsi air dari chym e ket ik a ia lew at di sepanj ang colon. Dam paknya chym e m enj adi lebih kering dari norm al, m enghasilkan feses yang keras. Dit am bah lagi berkurangnya pem asukan cairan m em perlam bat perj alanan chym e di sepanj ang int est inal, sehingga m eningkat kan reabsorbsi cairan dari chym e.

4 . TON US OTOT

Tonus perut , ot ot pelvik dan diafragm a yang baik pent ing unt uk defekasi. Akt ivit asnya j uga m erangsang perist alt ik yang m em fasilit asi pergerakan chym e sepanj ang colon. Ot ot - ot ot yang lem ah sering t idak efekt if pada peningkat an t ekanan int raabdom inal selam a proses defekasi at au pada pengont rolan defekasi. Ot ot - ot ot yang lem ah m erupakan akibat dari berkurangnya lat ihan ( exercise) , im obilit as at au gangguan fungsi syaraf.

5 . FAKTOR PSI KOLOGI

Dapat dilihat bahw a st res dapat m em pengaruhi defekasi. Penyakit - penyakit t ert ent u t erm asuk diare kronik, sepert i ulcus pada collit is, bisa j adi m em punyai kom ponen psikologi. Diket ahui j uga bahwa beberapa orang yagn cem as at au m arah dapat m eningkat kan akt ivit as perist alt ik dan frekuensi diare. Dit am bah lagi orang yagn depresi bisa m em perlam bat m ot ilit as int est inal, yang berdam pak pada konst ipasi.

6 . GAYA H I D UP

Gaya hidup m em pengaruhi elim inasi feses pada beberapa cara. Pelat han buang air besar pada wakt u dini dapat m em upuk kebiasaan defekasi pada wakt u yang t erat ur, sepert i set iap hari set elah sarapan, at au bisa j uga digunakan pada pola defekasi yang ireguler. Ket ersediaan dari fasilit as t oilet , kegelisahan t ent ang bau, dan kebut uhan akan privacy j uga m em pengaruhi pola elim inasi feses. Klien yang berbagi sat u ruangan dengan orang lain pada suat u rum ah sakit m ungkin t idak ingin m enggunakan bedpan karena privacy dan kegelisahan akan baunya.

7 . OBAT- OBATAN

Beberapa obat m em iliki efek sam ping yang dapat berpengeruh t erhadap elim inasi yang norm al. Beberapa m enyebabkan diare; yang lain sepert i dosis yang besar dari t ranquilizer t ert ent u dan diikut i dengan prosedur pem berian m orphin dan codein, m enyebabkan konst ipasi.

Beberapa obat secara langsung m em pengaruhi elim inasi. Laxat ive adalah obat yang m erangsang akt ivit as usus dan m em udahkan elim inasi feses. Obat - obat an ini m elunakkan feses, m em perm udah defekasi. Obat - obat an t ert ent u sepert i dicyclom ine hydrochloride ( Bent yl) , m enekan akt ivit as perist alt ik dan kadang- kadang digunakan unt uk m engobat i diare.

8 . PROSED UR D I AGN OSTI K

(6)

pem eriksaan, dan sering m elibat kan enem a sebelum pem eriksaan. Pada t indakan ini klien biasanya t idak akan defekasi secara norm al sam pai ia diizinkan m akan.

Barium ( digunakan pada pem eriksaan radiologi) m enghasilkan m asalah yagn lebih j auh. Barium m engeraskan feses j ika t et ap berada di colon, akan m engakibat kan konst ipasi dan kadang- kadang suat u im paksi.

9 . AN ASTESI D AN PEM BED AH AN

Anast esi um um m enyebabkan pergerakan colon yang norm al m enurun dengan pengham bat an st im ulus parasim pat ik pada ot ot colon. Klien yang m endapat anast esi lokal akan m engalam i hal sepert i it u j uga.

Pem bedahan yang langsung m elibat kan int est inal dapat m enyebabkan penghent ian dari pergerakan int est inal sem ent ara. Hal ini disebut paralyt ic ileus, suat u kondisi yang biasanya berakhir 24 – 48 j am . Mendengar suara usus yang m encerm inkan ot ilit as int est inal adalah suat u hal yang pent ing pada m anaj em en keperawat an pasca bedah.

1 0 . N YERI

Klien yang m engalam i ket idak nyam anan defekasi sepert i pasca bedah hem orhoid biasanya sering m enekan keinginan unt uk defekasi guna m enghindari nyeri. Klien sepert i ini akan m engalam i konst ipasi sebagai akibat nya.

1 1 . I RI TAN

Zat sepert i m akanan pedas, t oxin baklt eri dan racun dapat m engirit asi saluran int est inal dan m enyebabkan diare dan sering m enyebabkan flat us

1 2 . GAN GGUAN SYARAF SEN SORI K D AN M OTORI K

Cedera pada sum sum t ulang belakan dan kepala dapat m enurunkan st im ulus sensori unt uk defekasi. Gangguan m obilit as bisam em bat asi kem am puan klien unt uk m erespon t erhadap keinginan defekasi ket ika dia t idak dapat m enem ukan t oilet at au m endapat bant uan. Akibat nya, klien bisa m engalam i konst ipasi. At au seorang klien bisa m engalam i fecal inkont inent ia karena sangat berkurangnya fungsi dari spinkt er ani.

M ASALAH - M ASALAH UM UM PAD A ELI M I N ASI FESES 1. Konst ipasi

2. I m paksi feses 3. Diare

4. Fecal inkont inent ia 5. Flat ulence

6. Hem orhoid

KON STI PASI

(7)

Ada banyak penyebab konst ipasi :

1. Kebiasaan buang air besar ( b.a.b) yang t idak t erat ur

Salah sat u penyebab yang paling sering m enyebabkan konst ipasi adalah kebiasaan b.a.b yang t idak t erat ur. Refleks defekasi yagn norm al diham bat at au diabaikan, refleks- refleks ini t erkondisi unt uk m enj adi sem akin m elem ah. Ket ika kebiasaan diabaikan, keinginan unt uk defekasi habis.

Anak pada m asa berm ain bisa m engabaikan refleks- refleks ini ; orang dewasa m engabaikannya karena t ekanan w akt u dan pekerj aan.

Klien yang dirawat inap bisa m enekan keinginan buang air besar karena m alu m enggunakan bedpan at au karena proses defekasi yang sangat t idak nyam an. Perubahan rut init as dan diet j uga dapat berperan dalam konst ipasi. Jalan t erbaik unt uk m enghindari konst ipasi adalah m em biasak an b.a.b t erat ur dalam kehidupan.

2. Penggunaan laxat ive yang berlebihan

Laxat ive sering digunakan unt uk m enghilangkan ket idakt erat uran buang air besar. Penggunaan laxat ive yang berlebihan m em punyai efek yang sam a dengan m engabaikan keinginan b.a.b – refleks pada proses defekasi yang alam i diham bat . Kebiasaan pengguna laxat ive bahkan m em erlukan dosis yang lebih besar dan kuat , sej ak m ereka m engalam i efek yang sem akin berkurang dengan penggunaan yang t erus- m enerus ( t oleransi obat ) .

3. Peningkat an st res psikologi

Em osi yang kuat diperkirakan m enyebabkan konst ipasi dengan m engham bat gerak perist alt ik usus m elalui ker j a dari epinefrin dan sist em syaraf sim pat is. St res j uga dapat m enyebabkan usus spast ik ( spast ik/ konst ipasi hipert onik at au ir it asi colon ) . Yang berhubungan dengan konst ipasi t ipe ini adalah kram pada abdom inal, m eningkat nya j um lah m ukus dan periode bert ukar- t ukarnya ant ara diare dan konst ipasi.

4. Ket idaksesuaian diet

Makanan lunak dan rendah serat yang berkurang pada feses sehingga m enghasilkan produk sisa yang t idak cukup unt uk m erangsang refleks pada proses defekasi. Makan rendah serat sepert i; beras, t elur dan daging segar bergerak lebih lam bat di saluran cerna. Meningkat nya asupan cairan dengan m akanan sepert i it u m eningkat kan pergerakan m akanan t ersebut .

5. Obat - obat an

Banya obat m enyebabkan efek sam ping kponst ipasi. Beberapa di ant aranya sepert i ; m orfiin, codein, sam a halnya dengan obat - obat an adrenergik dan ant ikolinergik, m elam bat kan pergerakan dari colon m elalui kerj a m ereka pada sist em syaraf pusat . Kem udian, m enyebabkan konst ipasi yang lainnya sepert i: zat besi, m em punyai efek m enciut kan dan kerj a yang lebih secara lokal pada m ukosa usus unt uk m enyebabkan konst ipasi. Zat besi j uga m em punyai efek m engirit asi dan dapat m enyebabkan diare pada sebagian orang.

6. Lat ihan yang t idak cukup

(8)

m akan dan kem ungkinan kurangnya j um lah serat , yang pent ing unt uk m erangsang refleks pada proses defekasi.

7. Um ur

Ot ot sem akin m elem ah dan m elem ahnya t onus spinkt er yang t erj adi pada orang t ua t urut berperan m enyebabkan defekasi.

8. Proses penyakit

Beberapa penyakit pada usus dapat m enyebabkan konst ipasi, beberapa di ant aranya obst ruksi usus, nyeri ket ika defekasi berhubungan dengan hem orhoid, yang m em buat orang m enghindari defekasi; paralisis, yang m engham bat kem apuan klien unt uk buang air besar; t erj adinya peradangan pelvik yang m enghasilkan paralisis at au at oni pada usus.

Konst ipasi bisa j adi beresiko pada klien, regangan ket ika b.a.b dapat m enyebabkan st res pada abdom en at au luka pada perineum ( post operasi) . Rupt ur m erusak m ereka j ika t ekanan cukup besar. Dit am bah lagi peregangan sering bersam aan dengan t ert ahannya napas. Gerakan ini dapat m encipt akan m asalah yagn serius pada orang dengan sakit j ant ung, t raum a ot ak, at au penyakit pada pernapasan. Tert ahannya napas m eningkat kan t ekanan int rat orakan dan int rakranial. Pada beberapa t ingkat an, t ingkat an ini dapat dikurangi j ika seseorang m engeluarkan napas m elalui m ulut ket ika regangan t erj adi. Bagaim anapun, m enghindari regangan m erupakan pencegahan yang t erbaik.

I M PAKSI FESES ( t e r t a ha n nya fe se s)

I m paksi feses dapat didefenisikan sebagai suat u m assa at au kum pulan yang m engeras, feses sepert i dem pul pada lipat an rekt um . I m paksi t erj adi pada ret ensi yang lam a dan akum ulasi dari bahan- bahan feses. Pada im paksi yagn gawat feses t erkum pul dan ada di dalam colon sigm oid. I m paksi feses dit andai dengan adanya diare dan k ot oran yagn t idak norm al. Cairan m erem bes keluar feses sekeliling dari m assa yang t ert ahan. I m paksi dapat j uga dinilai dengan pem eriksaan digit al pada rekt um , selam a im paksi m assa yang m engeras sering j uga dapat dipalpasi.

Diare yan gbersam a dengan konst ipasi, t erm asuk gej ala yang sering t et api t idak ada keinginan unt uk defekasi dan nyeri pada rekt um . Hadirnya t anda- t anda um um dari t erj adinya penyakit ; klien m enj adi anoreksia, abdom en m enj adi regang dan bisa j uga t erj adi m unt ah.

Penyebab dari im paksi feses biasanya kebiasaan buan gair besar yang j arang dan konst ipasi. Obat - obat t ert ent u j uga berperan sert a pada im paksi. Barium digunakan pada pem eriksaan radiologi pada saluran gast roint est inal bagian at as dan bawah dapat m enj adi fakt or penyebab, sehingga set elah pem eriksaan ini hasil pengukuran diperoleh unt uk m em ast ikan pergerakan barium .

Pada orang yang lebih t ua fakt or- fakt or yang beragam dapat m enyebabkan im paksi ; asupan cairan yang kurang, diet yang kurang serat , rendahnya akt ivit as, m elem ahnya t onus ot ot .

(9)

D I ARE

Diare berhubungan dengan pengeluaran feses yang cair dan m eningkat nya frekuensi dari proses defekasi. I ni adalah law an dari konst ipasi dan dam pak dari cepat nya perj alanan feses m elalui usus besar. Cepat nya perj alanan chym e m engurangi wakt u unt uk usus besar m ereabsorbsi air dan elekt rolit . Sebagian orang m engeluarkan kot oran dengan frekuensi yang m eningkat , t et api bukan diare, dikat akan diare j ika kot oran t idak berbent uk dan cair sekali. Pada orang dengan diare dij um pai kesulit an dan ket idakm ungkinan unt uk m engont rol keinginan defekasi dalam w akt u yang lam a.

Diare dengan ancam an t idak t erkont rolnya buang air besar m erupakan sum ber dari perhat ian dan rasa m alu. Sering, spasm odik dan kram abdom en yang sangat sakit berhubungan dengan diare. Kadang- kadang klien m engeluarkan darah dan lendir yang banyak ; m ual dan m unt ah j uga bisa t erj adi. Pada diare persist en,secara um um bisa t erj adi perluasan irit asi pada daerah anus ke daerah perineum dan bokong. Fat ique, kelem ahan, m alaise dan berat badan yang berkuran gm erupakan dam pak dari diare y ang berkepanj angan.

[image:9.612.97.554.345.550.2]

Ket ika penyebab diare adalah ir it asi pada saluran int est inal, diar e diperkirakan sebagai m ekanism e pem bilasan sebagai perlindungan. I t u bisa m enyebabkan hilangnya cairan dan elekt rolit dalam t ubuh, bagaim anapun, it u bisa berkem bang m enj adi sesuat u yang m enakut kan dalam w akt u yang singkat , t erut am a pada bayi dan anak kecil.

Tabel: penyebab yang sering m enyebabkan diare

Penyebab Respon fisiologi

St res psikologi

Obat - obat an Ant ibiot ik

Zat besi Zat kat art ik

Alergi pada m akanan at au m inum an I nt oleransi pada m akanan at au m inum an

Penyakit pada kolon Sindrom m alabsorpsi Penyakit Chrohn

Peningkat an pergerakan int est inal dan sekresi m ukus

I nflam asi dan infeksi pada m ukosa m engarah pada pert unbuhan yang berlebih dari m ikroorganism e yang norm al pada int est inal

I rit asi pada m ukosa int est inal I rit asi pada m ukosa int est inal

Pencernaan m akan dan m inum an yang inkom plit Peningkat an pergerakan int est inal dan sekresi m ukus

Mengurangi absorpsi cairan

I nflam asi m ukosa sering m engarah pada bent uk luka

FECAL I N KON TI N EN

I nkont inen berhubungan dengan berkurangnya kem am puan volunt ar unt uk unt uk m engont rol feses dan keluarnya gas m elalui spinkt er ani. I nkont inen bisa j uga t erj adi pada w akt u yagn spesifik, sepert i set elah m akan, at au bisa j uga t erj adi ireguler.

Fecal inkont inen secara um um berhubungan dengan t erganggunya fungsi spinkt er ani at au suplai syarafnya, sepert i pada beberapa penyakit neurom uskular, t raum a sum sum t ulang belakang, dan t um or pada ot ot spinkt er ani ext ernal.

(10)

Orang- orang yang m enderit a ini m enarik dir i ke dalam rum ah m ereka at au j ika di rum ah sakit m ereka m enarik diri ke bat as dari ruangan m ereka unt uk m em inim alkan ras am alu berhubungan dengan ket idakbersihan diri. Fecal inkont inen asam m engandung enzim - enzim pencernaan yang sangat m engirit asi kulit , sehingga daerah di sekit ar anus harus dilindungi dengan zinc oksida at au beberapa salap pelindung lainnya. Area ini j uga harus dij aga t et ap bersih dan kering.

FLATULEN CE

Udara at au gas di saluran gast roint est inal disebut flat us. Ada 3 sebab ut am a flat us :

1. Kerj a dari bakt eri dalam chym e di usus besar 2. Udara yang t ert elan

3. Gas yang berdifusi dari pem buluh darah ke dalam int est inal

Ket iga hal di at as norm al, t api 0,6 lit er dari gas ini diabsorbsi ke dalam kepiler kapiler int est inal.

Flat ulence adanya flat us yang banyak pada int est inal m engarah pada peregangan dan pem om paan pada int est inal. Kondisi ini disebut j uga t im panit es. Jum lah udara yang besar dan gas- gas lainnya j uga dapat berkum pul di perut , dam paknya pada dist ensi gast er.

Pada orang dewasa biasanya t erbent uk 7- 10 lit er flat us pada usus besar set iap 24 j am . Gas- gas t ersebut t erm asuk ; CO2, H2, N2. Beberapa gas yang dit elan sebagian besar dihem buskan m elalui m ulut dengan erut cat ion ( bersendawa) . Gas-gas yang t erbent uk pada usus besar sangat sedikit diabsorbsi, m elalui kapiler- kapiler int est inal ke dalam sir kulasi. Flat ulence dapat t erj adi pada colon, bagaim anapun bisa j uga dari beragam penyebab yang lain sepert i ; pem bedahan abdom en, anast esi dan narkot ika. Jika gas t idak dapat dikeluarkan dari anus m ungkin pent ing unt uk m em asukkan sebuah rect al t ube at au m enyediakan suat u enem a yang dapat m engalirkan kem bali unt uk m enggerakkan gas t ersebut .

Penyebab um um dari flat ulence dan dist ensi adalah konst ipasi. Codein, barbit urat dan obat - obat lain yang dapat m enurunkan m ot ilit as int est inal dan t ingkat kecem asan sehubungan dengan besarnya j um lah udara yang t ert elan. Sebagian besar orang m em punyai pengalam an dengan flat ilence dan dist ensi set elah m em akan m akanan t ert ent u yang m engandung gas sepert i kacang buncis, kol.

Dist ensi post operasi set elah pem bedahan abdom en sering secara um um dij um pai di rum ah sakit . Tipe dist ensi ini secara um um t erj adi sekit ar 3 hari post operasi dan disebabkan oleh efek dari anast esi, narkot ika, perubahan diet , dan berkurangnya akt ifit as.

H EM ORH OI D

Hem orhoid sering j uga disebut w asir, yait u adanya pelebaran pem buluh darah vena di anus, dapat t erj adi secara int ernal dan ekst ernal. I nt ernal t erj adi pada canal anus, dim ana venanya berada. Ekst ernal hem orhoid pr olapsus m elalui pem bukaan anus dan dapat dilihat di sana. Hem orhoid dapat t erj adi dari dam pak m eningkat nya t ekanan pada daerah anus, sering t erj adi karena konst ipasi kronik, peregangan selam a defekasi, keham ilan dan obesit as.

(11)

PEN GKAJI AN

Pengkaj ian elim inasi feses t erm asuk pengam bilan suat u riwayat keperawat an yang m enet apkan pola defekasi dan t erm asuk pem eriksaan fisik pada abdom en, dengan referensi khusus pada daerah saluran int est inal. Feses j uga dikaj i adanya flat us. Perawat j uga harus m engulang beberapa dat a yang didapat dari t es diagnosa yang relevan.

RI W AYAT KEPERAW ATAN

Suat u riw ayat keperaw at an unt uk elim inasi feses akan m em bant u perawat m em ast ikan pola b.a.b pasien yang norm al.

Sebagian besar riwayat keperawat an t erdiri dari :

1. Pola defekasi

Frekuensi dan w akt u klien m engalam i defekasi, apakah pola b.a.b berubah baru-baru ini, apakah pola b.a.b pernah berubah. Jika iya, apakah klien m enget ahui fakt or- fakt or penyebabnya.

2. Pola t ingkah laku

Penggunaan laksat if, dan bahan- bahan yang sam a yang m em pert ahankan pola b.a.b yang norm al. Apa rut init as yang dilakukan klien unt uk m em pert ahankan pola defekasi yang biasa ( cont oh; segelas j us lem on panas ket ika sarapan pagi at au j alan pagi sebelum sarapan

3. Deskripsi feses

Bagaim ana klien m endeskripsikan fesesnya, t erm asuk w arna, t erat ur ( keras, lem but , berair) , bent uk, bau

4. Diet

Makanan apa yang dipercayai oleh klien yang dapat m em pengaruhi proses defekasi,; m akanan dengan j enis apa dan t ipe apa? klien m akan? Makanan apa yang selalu dia dihindar i? Apakah m akanan dim akan secara t erat ur

5. Cairan

Berapa j um lah j enis cairan yang diasup set iap hari ( cont oh: 6 gelas air, 5 cangkir kopi)

6. Lat ihan

Pola lat ihan sepert i apa yang dilakukan klien set iap hari? 7. Obat - obat an

Apakah klien m engkonsum si obat - obat an yang dapat m em pengaruhi saluran int est inal ( cont oh: zat besi, ant ibiot ika)

8. St res

Apakah klien m engalam i st res dalam j angka w akt u yang lam a at au singkat ? Tet apkan st res sepert i apa yang dialam i klien dan bagaim ana dia m enerim anya 9. Pem bedahan

Apakah klien m engalam i pem bedahan at au penyakit yang berpengaruh t erhadap saluran cerna?. Keberadaan ost om i harus diperhat ikan.

PEM ERI KSAAN FI SI K PAD A ABD OM EN I n t e st ina l

(12)

I nspeksi

Peraw at m engobservasi dinding abdom en unt uk gelom bang yang dapat dilihat yang m engident ifikasikan perist alt ik. Kecuali pada orang- orang khusus kadang- kadan gt idak dapat diobservasi secara norm al. Ket ika gelom bang dapat dilihat , m ereka sering m ulai pada kuadran kanan at as dan bergerak ke bawah dan bagian m edial abdom en. Perist alt ik yang dapat diobservasi dapat m enunj ukkan adanya suat u obst ruksi int est inal.

Mengobservasi bent uk, kesim et risan, dan t ekanan abdom en.harusnya bent uknya rat a t anpa adanya t onj olan. Tonj olan sepert i m assa akan kelihat an suat u bengkak.

Suat u kelainan abdom en seharusnya dapat diukur pada daerah um bilikal dengan m enem pat kan suat u t ip pengukur sekeliling t ubuh. Pengukuran berulang akan m enunj ukkan apakah t ekanan m eningkat at au m enurun.

Auskult asi

Suara usus dikaj i dengan st et oskop. Suara usus m encerm inkan perist alt ik usus kecil, m ereka dideskripsikan m enurut int ensit as, ket erat uran, dan frekuensi at au t ingkat akt ivit asnya. I nt ensit as m enunj ukkan kekuat an dari suara at au rat a- rat a dari perist alt ik. Kuat lem ahnya( dent um ) dari dinding int est inal sebagai hasil dar i gelom bang perist alt ik, pada peningkat an t ekanan int est inal akan ada kem ungkinan peningkat an dent um an. Tingkat akt ivit as at au frekuensi dari suara usus j uga dikaj i. Peningkat an at au penurunan perist alt ik dapat t erj adi karena beberapa alasan; penayangan ekst ensif pada int est inal selam a proses pem bedahan; ket idakseim bangan elekt rolit , sepert i ket idak norm alan dadari rendahnya t ingkat pot asium serum dan perit onit is. I nt ensit as dan frekuensi yang abnorm al pada suara usus (bor bor ygm i) t erj adi pada ent erit is dan pada obst ruksi usus kecil.

Perkusi

Daerah abdom en diket uk unt ukm endet eksi cairan pada rongga abdom en, t ekanan int est inalnya berhubungan dengan flat us, dan pem bent ukan m assa sepert i pem besaran kant ung em pedu dan lever.

Daerah seluruh abdom en siperk usi pert am a pada daerah kuadran kanan at as m enurut arah j arum j am . Flat us m enghasilkan resonansi( t ym pani) , sem ent ara cairan dan m assa m enghasilkan bunyi ” dull” ( t um pul) .

Ket ika ada cairan di abdom inal, ket ukan m enghasilkan suara t um pul diant ara cairan . ket ika klien berada pada sat u sisi, cairan ascit es m engalir ke sisi t ersebut . Ket ukan m em perlihat kan sebuah garis dam art asi di ant ara dulnes dan t ym pani; garis ini m enandai adanya t ingkat cairan . sebuah garis dit arik di at as abdom en sehingga perawat dapat m engukur apakah j um lahnya m eningkat at au m enurum , ket ika dilakukan ket ukan selanj ut nya.

Palpasi

(13)

Re k t um da n a nu s

Pada pem eriksaan anorekt al klien biasanya dianj urkan dalam posisi sim ke k ir i at au genupect oral. Klien w anit a j uga disarankan dalam posisi lit ot om i.

I nspeksi

Daerah perianal dikaj i warnanya, peradangan, scar, lesi, fisura, fist ula at au hem orhoid. Warna, ukuran, lokasi dan kepadat an dari lesi dicat at .

Palpasi

Selam a pem eriksaan rekt al sangat pent ing bahwa palpasi harus lem but sehingga t idak m erangsang refleks dari nervus vagus, yang dapat m enekan denyut j ant ung.

POLA B.A.B

Wakt u b.a.b dan j um lahnya sert a frekuensinyabersifat individu. Sebagian prang b.a.b secara norm al 1 kali sehari, sem ent ara lainnya hanya 3- 4 kali sem inggu, sebagian lagi b.a.b set elah sarapan pagi, yang lainnya j uga pada sore hari, sering pola b.a.b individu pada wakt u yang sem pat .sebagian besar orang m em biasakan b.a.b set elah sarapan pagi, ket ika refleks gast rocolon dan duodenocolon m enyebabkan m assa pada usus besar. Adanya flat us j uga dikaj i.

FESES

Wadah khusus harus disediakan unt uk sam pel feses. Sangat pent ing bagi perawat m enget ahui m engapa spesim en diam bil dan w adah yang digunakan t epat . Kadang- kadang wadah m em akai zat pengaw et khusus unt uk m enunj ukkan hasil t es. Pet unj uk khusus harus dit ulis dan dilam pirkan ket ika penyediaan spesim en.

Klien dapat m enyediakan spesim ennya set elah diberi inform asi yang adekuat . Feses t idak boleh bercam pur dengan urin at au air, karenanya kliken klien b.a.b di bedpan.

Sebuah t ongue spat el kayu at au plast ik du- igunakan unt uk m em indahkan spesim en, dan sekit ar 2,5cm dit em pat kan di dalam wadah. Jika kot oran berbent uk cair, dikum pulkan 15- 30m l. Wadah kem udian dit ut up dengan am an dan t epat , keperluan dilengkapi. Pada kenyat aannya bahwa spesim en yang t elah diperoleh harus dim asukkan sebagai rahasia klien.

Unt uk t es t ert ent u diperlukan feses segar. Jika harus sepert i it u spesim en dibawa segera ke lab. Spesim en kot oran j angan dit inggalkan pada suhu ruangan dalam wakt u yang lam a karena bakt eri dapat m engubahnya. Wadah spesim en biasanya m em iliki pet unj uk penyim panan, hal ini harus diikut i j ika spesim en t idak dapat dikirim segera ke lab. Pada beberapa inst ansi digunakan pendingin.

Unt uk m engam ankan spesim en dari bayiat au anak- anak yang t idak t erlat ih di t oilet , spesim en diam bil dari feses yang baru. Ket ika feses dikult ur unt uk m em peroleh m ikroorganism e, feses dipindahkan ke wadah dengan aplikat or st eril.

(14)

Konsist ensi

Secara norm al feses berbent uk t et api lem but dan m engandung air sebanyak 75% j ika seseorang m endapat int ake cairan yang cukup, sedangkan 25% lagi adalah bagian padat .

Feses yang biasa m engandung air lebih dari 75% . Feses bergerak lebih cepat dari norm al m elalui int est inal, sehingga hanya sedikit air dan ion yang direabsorpsi ke dalam t ubuh.

Feses yang keras m engandung lebih sedikit air daripada norm al dan pada beberapa kasus m ungkin sulit at au nyeri sekali saat dikeluarkan. Beberapa orang, bayi dan anak- anak yang khusus m ungkin m engeluarkan feses yang berisi m akanan yang t idak dicerna.

Bent uk

Feses norm al berbent uk rekt um

Bau

Bau feses m erupakan hasil kerj a bakt eri pada int est inal, dan bervariasi pada seseorang dengan orang lain. Bau feses yang sangat bau( t aj am ) dapat m enunj ukkan adanya ganggaun saluran cerna.

Darah

Darah yang t erdapat pada feses adalah abnorm al. Darah dapat berwarna t erang at au m erah t erang, hal ini berart i darah m ew arnai feses pada proses elim inasi akhir. Feses berwarna hit am , t ir beart i darah m em asuki chym e pada lam bung at au usus halus. Beberapa obat - obat an dan m akanan j uga dapat m em buat feses berwarna m erah at au hiam . Oleh karena it u adanya darah harus dikonfirm asi m elalui sebuah t est . Perdarahan pada feses kadang t idak t erlihat , ini dikenal occult bleeding( perdarahan t ersem bunyi) .

Test unt uk m enget ahui adanya darah pada feses secara riut in dilakukan di klinik.hem ot est m enggunakan t ablet sebagai r eagen; sem ent ara guaiac dan hem occult t est m enggunakan reagen berbent uk solusion( larut an) , set iap t est m em erlukan spesim en feses. Guaiac t est secara um um digunakan. Feses yang sedikit dilet akkan pada kert as saring at au kert as usap. Reagen selanj ut nya dilet akkan dan warna dicat at ; warna biru m enunj ukkan adanya darah.

Bahan- bahan abnorm al

Kadang- kadang feses m engandung bahan- bahan asing yang dicerna secara kebet ulan, pencernaan benda- benda asing secara kebet ulan banyak dit em ukan pada anak- anak. Bahan- bahan abnorm al lain t erm asuk pus, m ukus, parasit , lem ak dalam j um lah banyak dan bakt eri pat ogen. Test unt uk m enget ahui keberadaan bahan-bahan asing biasanya dit unj ukkan di lab.

TEST D I AGN OSA Pa n da nga n la ngsu ng

Yait u t ehnik pandangan secara langsung ; anoscopy, pandangan dari saluran anus; proct oscopy, pandangan pada rekt um ; proct osigm oidoscopy, pandangan pada rekt um dan kolon sigm oid.

Roe n t ge nogr a phy

(15)

D I AGN OSA KEPERAW ATAN

Diagnosa keperawat an berasal dari pengikisan dat a yang konkrit dari perawat , cont oh- cont oh diagnosa k eperawat an yang berhubungan dengan elim inasi b.a.b sehingga benar.

Cont oh – cont oh diagnosa keperawat an yang berhubungan dengan alt ernat if b.a.b :

1. Konst ipasi yang berhubungan dengan barium . 2. Konst ipasi yang berhubungan dengan im m obilit as

3. Konst ipasi yang berhubungan dengan t raum a pada sum sum t ulang belakang 4. Diare yang berhubungan dengan st ress

5. Diare yang berhubungan dengan perj alanan

6. Diare yang berhubungan dengan kelebihan m engkonsum si kopi

PEREN CAN AAN

Tuj uan ut am a klien dalam perencanaan int ervensi adalah : 1. m engert i t ent ang elem inasi yang norm al

2. m engert i akan m akanan dan cairan yang dibut uhkan secara waj ar 3. m em elihara int egrit as kulit

4. m engikut i program lat ihan secara t erat ur 5. m em elihara kest abilan dalam pengeluaran BAB

6. m engert i t ent ang pengukuran unt uk m enghilangkan st ress

I N TERV EN SI D EFEKASI N ORM AL

Defekasi yang norm al bisa dit olong dengan m em ber ikan angka int ervensi keperaw at an, t erm asuk m em berik an privacy pada klien, m em bant u klien m engat ur posisi yang baik, dan karakt erist ik adam inist rasi at au pengobat an ant i diare sesuai dengan kebut uhan yang diperlukan sepert i penyediaan enem a.

Hal- hal pribadi adalah suat u yang sangat pent ing unt uk banyak orang sehingga m ereka bebas. Jika ini benar bagi klien m aka perawat seharusnya m em berikan hak pribadi sebanyak m ereka bisa, set elah m em berikan beberapa kebebasan pasien dibiarkan m em bersihkan m encuci dan m engeringkan sendiri. dalam hal ini peraw at m ungkin m em erlukan air dan handuk.

Pasien dit em pat t idur m em er lukan bant uan unt uk duduk pada bedpan. j ongkok m erupakan posisi yang opt im al bagi defekasi. Ada dua t ype dari bedpan : Regular high back pan dan slipper at au fract ur pan. Slipper pan bent uk yang rendah di belakang di gunakan pada klien yang t idak dapat m engangkat bokongnya karena m asalah fisik at au kont raindikasi dari t erapi sepert i bergerak. Klien wanit a bedpan unt uk BAB dan BAK, klien laki- laki m enggunakan bedpan unt uk BAB dan urinal unt uk BAK.

Sebuah com m ode kadang- kadang bisa sebagai penggant i dari bedpan ket ika klien yang dapat t idur pada t em pat t idur dan t idak bisa kekam ar m andi sendiri. Com m ode sepert i kursi ket ika dibuka, t oilet sepert i t em pat duduk dan wadah unt uk m enam pung urin dan feses.Wadah ini cocok unt uk com m ode at au hanya sebuah bedpan. Karena cocok unt uk dilet akkan dibawah t em pat duduk t oilet . Com m ode boleh at au t idak boleh ada dibawah roda dan bebas dari m orable. Beberapa com m ode ada yang sederhana, j adi bisa digabung dengan kursi yang m enet ap.

(16)

Pasien m em erlukan seseorang unt uk m em bant u ia bangun dan t idur di t em pat t idur. Perawat harus benar- benar m engingat bahwa pasien yang m enggunakan badpan harus lebih banyak bergerak, oleh karena it u perawat harus m em bant u sem ent ara pasien duduk dipispot unt uk m enghindari t egang ot ot .

Bagi pasien yang dapat m engangkat bokongnya sendiri, perawat dapat m elet akkan pispot dibaw ah klien set elah klien m elekukkan lut ut nya dan m engangkat pant at nya. Pergerakan ini klien dibant u oleh perawat dengan m enem pat kan t angan dibagian punggung bawah pasien Mengist irahat kan siku pasien pada m at ras dan m enggunakan t angan bawahnya sebagai pengangkat kem udian perawat dapat m enem pat kan pispot dibawah bokong pasien, m engarahkan kekaki t em pat t idur sehingga bokong pasien m erasa nyam an disekeliling pinggiran pispot . Unt uk pispot yang t elah rusak haruslah dilet akkan m endat ar dibawah bokong pasien. Unt uk pasien yang t idak berdaya yang t idak dapat diangkat bokongnya sebelum dan sesudah ke dan dari pispot lakukan hal- hal berikut :

1. Bant u klien unt uk posisi set engah duduk. Bagin belakang kearah perawat . 2. Let akkan kedepan berlaw anan dengan punggung klien.Dengan bagian

yang t erbuka kearah kaki t em pat t idur.

3. Pegang pinggul dengan sat u t angan dan t angan yang lain m em egang kedapan.Put ar dengan lem but klien kearah kit a dan kearah belakangnya. Dengan badpan di t em pat .Badpan j angan dilet akkan dibaw ah klien, karna akan m enim bulkan inj uri pada kulit pasien.

4. Naikkan kepala t em pat t idur keposisi sem i fowler. Posisi it u m em bant u m enegakkan punggung pasien supaya m udah elim inasi.

5. Jika pasien t idak biss sem io fowler m aka let akkan bant al dibelakang punggungnya unt uk m em bant u.

Set elah m elet akkan t isu dan bel didekat nya perawat m eninggalkan pasien kem udian kem bali ket ika klien m enekan belnya. Jika asist en sudah m em bersihkan daerah parineal, perawat harus m em bungkus t angannya sendiri dengan t isu t oilet dan m em bersihkan dari daerah pubis ke anal.Bersihan dari daerah yang sedikit kot ornya kedaerah yang banyak kot ornya unt uk m encegah pencem aran infeksi organism e. Pasiendim iringkan kearah perawat . Bersihkan bokongnya secara keseluruhan denga cara sepert i t adi. Daerah anal harus dicuci dengan sabun dan air kem udian dikeringkan. Pencucian dan pengeringan yang bagus m encegah irit asi k ulit dan pengum pulan m ikroorganism e. Unt uk klien yang t idak but uh bant uan lakukanlah :

1. Kem balikan kasur keposisi dat ar , j ika kesehat annya m em ungkinkan 2. Lipat bagian at as sprei

3. pegang kedepan dengan sat u t angan , kem udian m iringkan klien, m uka m enghadap perawat .

Jika kam u sendiri lebih am an m em balikkan pasien kearah kam u lebih bagus dari pada m em belakangim u.Jika kam u ingin pasien m em belakangim u buat posisi rail at au panggil per awat lain unt uk m enj aga pasien agar t ak j at uh. Bersihkan daerah anal dengan cara t adi.Jika t em pat t idur kot or, gant i sebelum badpan dikosongkan isinya, harus diobservasi at au diperikasa. Kebanyakan rum ah sakit punya sprei unt uk m em bersih kan badpan secara keseluruhan

OBAT- OBATAN CH ATARTI C D AN AN TI D I ARE

(17)

yang m enghasilkan pergerakan usus yang sering, pengeluaran feses yang lem bek, kadang kadang t erj adi penegangan perut .Cat hart ics yang berbeda punya efek yang berbeda j uga t api walaupun cat hart ics yang sam a, t ergant ung dosis. Dosis purgat if yang banyak bisa m em punyai efek purgat if sedangkan dosis yang sedikit dari cat ahart ics yang sam a bisa m em punyai efek lacsat if dan m enghasilkan gerakan usus norm al.

Cat hart ics m endorong defekasi dalam beberapa cara : 1. Bulk- form ing cat hart ic

Yait u dengan m eningkat kan cairan ,gas dan sam pah- sam pah,bagian keras yang besar dari isi usus. Peningkat an bagian besar t ersebut m erangsang perist alt ic dan m erangsang defekasi.

2. Em ollient cat hart ics

Sepert i cairan pet rolat um , bekerj a m elem but kan, m enunda pengeringan dari m assa feses. Penggunaan yang berkepanj angan dari cairan pet rolat um m enyebabkan kont raindikasi, set elah ia m engihibit vit am in larut lem ak. 3. Chem ical irr it an

I a m engirit asi m ukosa usus dan m enyebabkan dorongan dari isi usus halus. Cairan pent ing dilew at kan dengan feses karena pergerakan cepat dari feses yang t idak m engizikan absorbsi air dari usus.

Pem berian cat hart ics dij elaskan dengan sebab dan beberapa inst ansi lain oleh dokt er. Konst ipasi bukan cum a alasan unt uk pem berian obat ini cont ohnya cat hart ics direspon pada pem eriksaan radiology dan pem bedahan dim ana isi perut harus dikosongkan.

Peraw at seharusnya selalu m em berit ahukan unt uk t idak m em buang cat hart ics t api unt uk m em pergunakan secara efekt if. Beberapa pasien t idak percaya dalam penggunaan cat hart ics dan m em but uhkan pert olongan unt uk belaj ar bagaim ana m erubah prilaku ini. Pasien lainnya harus m enggunakan cat hart ics secara t erat ur dan berkala. Sebagai cont oh adalah orang lanj ut usia yang m engalam i kesulit an unt uk m eningkat kan bagian t erpent ing dalam diet at au pada pasien yang m em ilik i kesehat an fisik yang harus dicegah dengan m elakukan lat ihan fisik.

Sebelum pem berian cat hart ics perawat j uga harus m em perhat ikan kondisi pat ologi yang dim ilik i pasien. Cont oh yang sering t erj adi adalah pasien dengan apendik, pem berian cat hart ics pada orang sepert i ini dapat m enyebabkan rupt ur apendik sebagai akibat dari peningkat an aksi perist alt ic isi perut . Kont ra indikasi lain adalah ulserasi usus halus, kerusakan pat ologi at au m engurangi t enaga secara akut at au t iba- t iba dari penggunaan cairan yang besar dari ket idak seim bangan elekt rolit .

Su pposit u r ia

Beberapa cat hart ics diberikan dalam bent uk supposit oria ini bekerj a dalam beberapa cara : Dengan Menst im ulasi uj ung saraf di m ukosa rect al. Suppossit oria seharusnya dim asukan m elalui spinct er anal int ernus.

Unt uk dewasa suppossit oria dim asukkan sekit ar 7,5- 10 cm ( 3- 4 in) ,klien dinst ruksikan unt uk bernafas m elalui m ulut , karena pernafasan m ulut dapat m erelaksasikan spinct eranal. Unt uk lebih efekt if supossit oria har us dit em pat kan sepanj ang dinding rect um . Secepat nya set elah m em asukkan obat supposit oria, perw at m em bant u m enekan punggung klien supaya obat t idak keluar.

(18)

Oba t a n t idia r e

Klien dengan diare bisa diberikan ant idiare. Beberapa m ekanism enya m elapisi usus yang t eririt asi dan bekerj a sebagai prot ekt if (de m ulce n t s) . Kerj a yang lain m engabsorpsi subst ansi yang t oxic dari usus (a dsor be n t s) at au m enyusut kan gem bung at au j aringan yang m eradang (a st r in ge n t) . Pada sit uasi t ert ent u, sedat if dan ant ispasm odik bisa diberikan.

EN EM A / H UKN AH

Enem a adalah suat u solusion( larut an) yang dim asukkan ke dalam rekt um dan kolon sigm oid. Fungsinya adalah unt uk m engeluarkan feses dan flat us.

Tipe - t ipe e n e m a

Enem a dapat diklasifik asikan ke dalam 4 golongan m enurut cara kerj anya ; cleansing ( m em bersihkan) , carm inat ive ( unt uk m engobat i flat ulence) , ret ensi ( m enahan) , dan m engem balikan aliran.

Cleansing enem a m erangsang perist alt ik dengan m engirit asi kolon dan rekt um dan at au dengan m erenggangkan int est inal dengan m em asuki volum e cairan. 2 j enis dari cleansing enem a adalah ; high enem a ( huknah t inggi) dan low enem a ( huknah rendah) . High enem a diberikan unt uk m em bersihkan kolon sebanyak m ungkin, sering diberikan sekit ar 1000m l larut an unt uk orang dewasa,dan posisi klien berubah dari posisi lat eral kiri ke posisi dorsal recum bent dan kem udian ke posisi lat er al kanan selam a pem berian ini agar cairan dapat t urun ke usus besar. Cairan diberikan pada t ekanan yang t inggi daripada low enem a. ; oleh karen ait u w adah dari larut an dit ahan lebih t inggi. Cleansing enem a paing efekt if j ika diber ikan dalam wakt u 5- 10 m enit .

Low enem a diberikan hanya unt uk m em bersihkanrekt um dan kolon sigm oid. Sekit ar 500m l larut an diberikan pada orang dewasa, dan klien dipert ahankan pada posisi sim ke kiri selam a pem berian.

Carm inat ive enem a t erut am a diberikan unt uk m engeluarkan flat us. Larut an dim asukkan ke dalam rekt um unt uk m engeluarkan gas dim ana ia m erenggangkan rekt um dan kolon, kem udian m erangsangperist alt ik. Unt uk orang dewasa dim asukkan 60- 180m l.

Ret ent ion enem a : dim asukkan oil( pelum as) ke dalam rekt um dan kolon sigm oid, pelum as t ersebut t ert ahan unt uk suat u w akt u ayng lam a ( 1- 3 j am ) . I a bekerj a unt uk m elum asi rekt um dan kanal anal, yang akhirnya m em udahkan j alannya feses.

Enem a yang m engem balikan aliran, kadang –kadang m engarah pada pem bilasan kolon, digunakan unt uk m engeluarkan flat us. I ni adalah pem asukan cairan yang berulang ke dalam rek t um dan pengaliran cairan dari r ekt um . Pert am a-t am a larua-t an ( 100- 200m l una-t uk orang dew asa) dim asukkan ke reka-t um dan kolon sigm oid klien, kem udian w adah larut an direndahkan sehingga cairan t urun kem bali keluar m elalui rect al t ube ke dalam w adah. Pert ukaran aliran cairan ke dalam dan keluar ini berulang 5- 6 kali, sam pai ( perut ) gem bung hilang at au abdom en m erenggang dan ras at idak nyam an berkurang at au hilang. Larut an ini m ungkin perlu dipindahkan beberapa kali selam a pem berian prosedur j ika ia padat dengan feses. Karena larut an dipindahkan, j um lah t ot al 1000m l m erupakan hal yang biasa diberikan pada orang dewasa.

Banyak m acam larut an yang digunakan unt uk enem a. Larut an khusus m ungkin dim int a oleh dokt er at au prakt ek agency.

(19)

hipot onik. Pada cairan t ubuh dan elekt rolit , larut an hipert onik sepert i lar ut an phosphat e dari beberapa enem a siap pak ai m enyebabkan sedikit ir it asi pada m em bran m ukosa, dan yang m enyebabkan cairan t er t arim ke dalam kolon dari j aringan sekit ar. Proses ini disebut osm osis. Karena hanya sebagian kecil cairan yang diam bil, rasa nyam an t ert ahan unt uk 5- 7 m enit dan secara um um di luar dari m anfaat ini. Bagaim anapun, ket idakseim bangan cairan dan elekt rolit dapat t erj adi, t erut am a pada anak di bawah 2 t ahun . larut an bisa m enyebabkan hypokalsem ia dan hyperphosphat em ia.

Pem berian hipot onik yang berulang sepert i enem a berbent uk kran, dapat m engakibat kan absorpsi volum e darah dan dapat m engakibat kan int oksikasi air. Unt uk aliran ini, beberapa agency kesehat an m em bat asi pem berian enem a berbent uk kran. I ni adalah perhat ian yang ist im ewa ket ika perm int aan pem asangan enem a sam pai kem bali bersih harus j elas, cont ohnya pem eriksaan pendahuluan visual usus besar. Larut an hipot onik j uga dapat m engakibat kan ket idaknyam anan pada klien dengan penurunan fungsi ginj al at au gagal j ant ung akut .

Pe dom a n pe m be r ia n e n e m a

1. Gunakan rect al t ube dengan ukuran yang t epat , unt uk orang dewasa biasanya no.22- 30, anak- anak m enggunakan t ube yang kecil, sepert i no.12 unt uk bayi, dan no.14- 18 unt uk anak t odler at au anak usia sekolah.

2. Rect al t ube harus licin dan fleksibel, dengan 1 at au 2 pem buka pada uj ung dim ana larut an m engalir. Biasanya t erbuat dari karet at au plast ik. Beberapa t ube yang uj ungnya t aj am dan kasar seharusnya t idak digunakan, karena kem ungkinan rusaknya m em bran m ukosa pada rekt um . Rect al t ube dilum asi dengan larut an w at er- oil unt uk m em udahkan pem asukannya dan m engurangi ir it asi pada m ukosa rekt um .

3. Enem a unt uk orang dewasa biasanya diberikan pada suhu 40,5- 43 C, unt uk anak- anak 37,7C.Beberapa ret ent ion enem a diberikan pada suhu 33C. Suhu yang t inggi bisa berbahaya unt uk m ukosa usus ; suhu yang dingin t idak nyam an unt uk klien dan dapat m enyebabkan spasm e pada ot ot spinkt er.

4. Jalan larut an yang diberikan t ergant ung pada j enis enem a, usia dan ukuran t ubuh klien dan j um lah cairan yang bisa disim pan :

a. bayi, > = 250m l

b. t oddler at au preschool, > - 250- 350m l c. anak usia sekolah, 300- 500m l

d. adolescent , 500- 750m l e. adult , 750- 1000m l

5. Ket ika enem a diberikan, klien biasanya m engam bil posisi lat eral kiri, sehingga kolon sigm oid berada di baw ah rekt um sehingga m em udahkan pem asukan cairan. Selam ahigh enem a, klien m engubah posisinya dari lat eral k ir i ke dorsal recum bent , kem udian lat eral kanan. Pada posisi ini seluruh kolon dij angkau oleh air.

6. Perlengkapan pada t ube t ergant ung pada usia dan ukuran klien. Pada oran g dewasa, biasanya dim asukkan 7,5- 10cm ,pada anak- anak 5- 7,5cm dan pada bayi hanya 2,5- 3,75cm . Jika obst ruksi dianj urkan ket ika t ube dim asukkan, t ube harus dit arik dan obst ruksi t erj adi.

7. Kekuat an aliran larut an dit ent ukan oleh : a. t ingginya wadah larut an

(20)

Wadah larut an yang lebih t inggi adalah di at as rekt um , aliran yang lebih cepat dan kekuat an yang lebih besar pada rekt um . Enem a pada sebagian orang dewasa, wadah larut an t idak boleh lebih t inggi dari 30cm di at as rekt um . Selam a high enem a, wadah larut an biasanya 30- 45cm di at as rekt um , karen cairan dim asukkan lebih j auh unt uk m em bersihkan seluruh usus. Unt uk bayi, w adah larut an t idak boleh lebih dari 7,5cm di at as rekt um .

8. Wakt u yang diperlukan unt uk m em asukkan enem a sebagian besar t ergant ung pada j um lah cairan yang dim asukkan dan t oleransi klien. Volum e yang banyak sepert i 1000m l, m ungkin m em but uhkan wakt u 10- 15 m enit . Unt uk m em bant u klien m enahan larut an, peraw at dapat m enekan bokongnya, agar t erj adi t ekanan di luar area anal.

9. Ket ika larut an enem a berada di dalam t ubuh, klien m ungkin m erasa gem bung, dan rasa t idak nyam an pada abdom en.

10. Ket ika klien b.a.b, perawat bisa m em bant unya ke kam ar kecil, t ergant ung pada pilihan klien dan kondisi fisik.

11. Pada pem berian enem a yang dilakukan sendiri, orang dewasa dapat diat ur posisi lit ot om i

12. Ket ika pem berian enem a pada bayi, kaki bayi bisa dit ahan dengan popok.

Pr ose du r pe m be r ia n e n e m a Peralat an

1. disposible enem a set 2. 1 set enem a berisi

a. w adah unt uk t em pat larut an

b. pipa unt uk m enghubungkan w adah ke rect al t ube

c. klem unt uk m enj epit pipa, unt uk m engont rol aliran larut an ke pasien d. rect al t ube dengan ukuran yang t epat

e. pelum as yang digunakan unt uk rect al t ube sebelum dim asukkna f. t erm om et er unt uk m engukur suhu larut an

g. sabun, garam

h. sej um lah larut an yang dibut uhkan dengan suhu yang t epat . Larut an dit em pat kan di wadahnya, diperiksa suhunya, kem udian m enam bahkan sabun, garam

3. selim ut m andi unt uk m enut upi klien 4. perlak agar t em pat t idur t idak basah 5. bedpan

I nt ervensi

1. m enj elaskan prosedur kepada klien. Menj elaskan bahw a ia m ungkin akan m erasakan gem bung ket ika larut an dim asukkna.

2. Bant u klien orang dewasa at au usi at oddle unt uk m engam bil posisi lat eral kiri, dengan kali kanan fleksi dan beri selim ut m andi.

Rasional: posisi ini m em udahkan aliran larut an sesuai dengan gravit asi ke dalam sigm oid dan kolon descenden yang berada pada sisi kiri. Kaki kanan fleksi agar anus lebih t am pak.

3. let akkan perlak di bawah bokong klien agar sprey t idak basah

4. beri pelum asrect al t ube 5cm j ika unt uk orang dewasa. Unt uk anak- anak beberapa sediaan enem a yang dij ual sudah m em punyai t ube yang sudah dilum asi.

(21)

5. buka klem lewat kan beberapa larut an m elalui pipa penghubung dan rect al t ube, kem udian t ut up klem .

Rasional: pipa diisi dengan larut an unt uk m engeluarkan udara di dalam nya. Udara yang m asukke dalam rekt um m enyebabkan perenggangan yang t idak perlu 6. inspeksi darah anal unt uk m elihat apakah ada hem orhoid

7. m asukkan rect al t ube dengan lem but dan perlahan ke dalam rekt um , t uj ukan ke unbilikus. Masukkan t ube dengan j arak yang t epat .

Rasional: pem asukan pipa k eum bilikus m em andu opipa di sepanj ang rekt um . Rect al t ube dim asukkan m elew at i spinkt er int ernal

8. j ika t ahanan dit em ui di spinkt er int ernal, suruh klien unt uk bernapas dalam dan lew at kan sedikit larut an m elalui pipa. Jika t ahanan berlangsung lam a, t arim pipa dan laporkan pada perawat yang bert anggung j awab

rasional: bernapas dalam dan m em asukkan sedikit larut an bisa m em buat spinkt er rileks.

9. j ika t idak ada t ahanan, buk aklem , dan angka t wadah larut an ke at as rekt um pada ket inggian yang t epat ; 30- 45cm unt uk dew asa dan 7,5 unt uk bayi

rasional: pada ket inggian ini, larut an t idak m endesak t ekanan yang cukup unt uk m enggant i kerusakan lapisan pada rekt um

10. t ekan w adah yang lunak denan t angan

11. m em asukkan cairan dengan perlahan. Jika klien m engeluh m erasa gem bung at au nyeri, gunakan klem unt ukm enghent ikan aliran selam a 30 det ik, dan buka kem bali alir annya dengan kecepat an yang rendah.

Rasional: m em asukkan cairan dengan perlahan dan m enghent ikan aliran unt uk sem ent ara m enurunkan kem ungkinan spasm e int est inal dan pengeluaran yang dini pada larut an.

12. nilai klien : w arna kulit , keringat , dyspnoe

13. set elah sem ua larut an dim asukkan at au ket ika klien t idak bisa m enerim a lagi dan ingin b.a.b, t ut up klem dan pindahkan rect al t ube dari anus

rasional: keinginan unt uk b.a.b biasanya m engindikasikan bahw a cairan yang m asuk sudah cukup

14. gunakan t ekanan yang t et ap pad aanus dengan t issu, at au t ekan bokong unt uk m em bant u m enahan enem a. Biarkan klien dalam posisi berbaring.

Rasional: beberapa enem a lebih efekt if j ika dit ahan 5- 10 m enit . Wakt unya t ergant ung pada j enis enem a. Klien lebih m udah m enahannya pada posisi berbaring daripada k et ika duduk at au berdir i, karena gravit asi m em bant u pengaliran perist alt ik.

15. bant u klien unt uk duduk pada bedpan at au t oilet . Jika spesim en feses dibut uhkan anj urkan klien m enggunakan bedpan

rasional: posisi dudukl lebih dianj urkan karen am em bant u proses defekasi 16. suruh klien agar t idak m enyiram t oilet j ika ia selesai m enggunakannya

17. cat at pem asukan enem a ; j um lah, w arna, konsist ensi dan pengeluaran flat us dan perenggangan abdom en

Pe m be r ia n e n e m a pa da pa sie n ya ng t ida k bisa m e n gon t r ol dir i

(22)

larut an dan feses yagn dikeluarkan dengan t angan ke dalam bedpan selam a pem berian enem a.

D I GI TAL REM OVAL OF FECAL I M PACTI ON

Digit al r em oval of fecal im pact ion kadang- kadang perlu. Peraw at m em ecahkan m assa feses dengan j ari dan kem udian m engeluarkannya. Prosedur ini m enyusahkan dan t idak m enyenangkan dan klien boleh m enginginkan kehadiran perawat at au dukungan keluarga. Perhat ian harus diberikan unt uk m enghindari cedera m ukosa usus unt uk m encegah perdarahan. St im ulasi rect al t idak diinginkan oleh beberapa pasien, selam a it u penyebabnya m ungkin respon exercive vagal dilanj ut kan arit m ia j ant ung.Set elah dism pact ion, lanj ut kan pengukuran unt ukm em ast ikan defekasi norm al. Begit u j uga pem berian enem a at au suppossit or ia adalah im plem ent asi unt uk beberapa hari.

Prosedur digit al rem ov al fecal im pact ion adalah:

1. Bant u klien unt uk m engat ur posisi posisi berbaring ke sam ping dengan lut ut fleksi dan m em belakangi perawat . Walaupun beberapa klien boleh m em ilih unt uk berdiri di t oilet ,posisi t idur lebih dianj ur kan karena disim pact ion dapat m enghabiskan t enaga.

2. Let akkan wat erproof badpan dibawah bokong klien dan sebuah badpan t ak seberapa j auh dari kursi.

3. Am bil plast ik yang t erpasang at au sarung t angan karet dan oleskan pelum as dij ari t elunj uk unt uk dioleskan di sisipan rect al.

4. Oleskan perlahan dari j ari t elunj uk kerect um dan gerakkan kearah usus um bilicus, digerakkan sepanj ang rect um .

5. Lepaskan dan keluarkan feses dengan pij at an yagn lem but di sekit arnya. Pecahkan feses dengan m em asukkan j ari ke m assa yang keras. Hindari cedera pada m ukosa rekt um .

6. Hat i- hat i ket ika m engeluarkan feses sam pai uj ung rect um dan keluarkan sedikit dem i sedikit .t eruskan pengeluaran feses sebanyak m ungkin.perhat ikan pasien secara pada t anda fat ique sepert i kepucat an w aj ah , diaporesis at au perubahan denyut nadi.St im ulasi m anual seharusnya sem inim al m ungkin j angan sam pai m erangsang am bang bat as nerves vagal yang dapat m enyebabkan arit m ia.

7. Teruskan diisim pact ion, bant u klien unt uk m em bersihkan area anus dan bokong.

Kem udian bant u ia m enaiki badpan at au kekam ar kecil unt uk sebent ar sebab st im ulasi j ari kerect um sering m enyebabkan defekasi.

M a k a na n da n ca ir a n

Pola m akan klien dibut uhkan unt uk elim inasi yang norm al, t ergant ung j enis feses klien saat ini, frekuensi BAB dan t ype m akanan yang klien m akan unt uk m em bant u defekasi yang norm al.

Pada klien konst ipasi :

1. Tingkat kan int ake cairan harian dan suruh klien m inum air hangat set iap bangun pagi j ika kesehat an m em ungkinkan.

2. Masukkan serat pada pola m akan m isalnya m akanan prunes, buah m ent ah dan produk sereal.

(23)

duodenum .Kem udian m enyebabkan banyak feses, klien bisa j adi enggan unt uk m akan at au m inum . Makan m akanan kecil dalam j um lah sedikit dapat sangat m em bant u selam a it u m udah diarbsorbsi. Kehilangan pot assium bisa lebih banyak j ika diare, dan pencernaan m akanan at au cairan yang m engandung pot assium harus lebih banyak. Unt uk klien yang flat ulence, m inum an soda dibat asi.

I n t e gr it a s k u lit

Klien yang diare yang b.a.b- nya t ak t erkendali adalah penyebab irit asi kulit ket ika selum lah feses t ert inggal dikulit .

La t iha n

Lat ihan yang t erat ur unt uk klien konst ipasi akan m em bant unya m engem bangkan at uran bab yang lebih norm al dan feses. Berj alan dan berenang cont ohnya , dapat m em bant u m ot ilit as usus yang norm al.

Jika klien lem ah perut dan ot ot pelvic nya t idak m am pu m enguat kannya dengan lat ihan yang sam a t erus m enerus:

1. Dalam posisi t erlent ang klien m erapat kan ot ot - ot ot perut sepert i m enariknya kedalam . Pegang m ereka selam a 10 det ik dan kem udian rilex, lakukan berulang ulang 5 sam pai 10 kali, 4kali sehari t ergant ung kesehat an klien.

2. Masih dalam posisi t erlant ang, klien dapat m engerut kan ot ot paha dan pegang erat selam a 10 det ik , ulang lat ihan 5 sam pai 10 kali selam a 4 kali sehari. Bant uan ini dibat asi unt uk klien unt uk m enguat akan ot ot - ot ot paha, karena it u m em buat nya m udah unt uk m enggunakan badpan.

Fla t u le n ce

Ada beberapa cara unt uk m elem ahkan at au m encegah flat ulence, hindari m akanan yang m engandung gas, lat ihan dan anj urkan klien berposisi sepert i sem ula. Cara lain m elibat kan penyisipan selang rect alke rect um dan t inggalkan di rect um t ersebut selam a- lam anya kira- kira 30 m enit unt uk m encegah irit asi yang t ak sepant asnya di j alan rect al. Selang t ersebut dapat kem udian dipakai lagi j ika dibut uhkan set iap 2- 3 j am .

Sebelum dim asukkan selang kerect al perawat harus m em perkiraka flat ulence pada at uran berikut :

1. Palpasi perut klien unt uk m enent ukan j um lah pem besaran. 2. Auskult asi perut unt uk bunyi usus

3. Tent ukan apakah klien m engalam i perut t idak enak.

4. Perkirakan pernafasan rat a- rat a. Flat ulence dapat m enyebabkan penekana bahagia at as dinding diagfragm a yang dapat m engakibat kan pernafasan yang sulit .

5. Perkirakan penggabungan isyarat dengan flat ulence, seperi sendawa dan frekuencinya dan j alan flat us dengan rect um .

Bant u klien unt uk posisi m iring kekiri dan m em buka anus. Kem udian oleskan salap di sekeliling rect al k ira- kira 5cm ( 2 in) . Masukkan selang per lahan- lahan kerect um kira- kira 10 sam pai 15 cm ( 4- 6 in) . Unt uk anak- anak 5- 10 cm ( 2- 4 in) t ergant ung um ur anak anak t ersebut .

(24)

ke pipa penghubung dan wadah pengaliran akan t erisi air. Pindahkan uj ung dist al dari pipa ke t em pat t erkum pulnya air.

EV ALUASI Beberapa krit er ia hasil dari elim inasi fekal : Klien akan :

Menet apkan w akt u yang t erat ur unt uk defekasi Berpart isipasi dalam pr ogram lat ihan yagn t erat ur Mem akan m akanan sesuai dengan diet yang dit ent ukan B.A.B dengan nyam an

Mencerna 2000 m l cair an / hari

D AFTAR PUSTAKA

Fundam ent al Of Nursing, Carol Taylor Et All, 1997, Lippincot t Raven Washingt on.

Fundam ent al Of Nursing, Concept s Process & Pract ice, Pat ricia A. Pot t er Et All. Third Edit ion, 1992, Mosby Year Book Washingt on.

Medical Sur gical Nursing, Crit ical Thinking I n Client Care, Priscilla Lem one, 1996. Addisson Wesley Nursing

Gambar

Tabel:  penyebab yang sering menyebabkan diare

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hitung jumlah guru yang melaksanakan tahapan penilaian sikap secara lengkap (5 tahapan) dibagi jumlah semua guru dikalikan

Universitas Padjadjaran n Pengabdian Kepada Masyarakat uliah Kerja Nyata Mahasiswa 2012.. Lokasi KKNM -PPMD Integratif Gelombang I Periode

Sehubungan dengan selesainya pelaksanaan Evaluasi Administrasi, Teknis, Harga dan Kualifikasi untuk Pekerjaan Pembangunan Gedung KUA Balai Nikah dan Manasik Haji Kecamatan

adalah DAS yang kondisi lahan serta kualitas, kuantitas dan kontinuitas air, sosial ekonomi, investasi bangunan air dan pemanfaatan ruang wilayah tidak

Sehubungan dengan tuduhan dumping atas impor disposabled gas-fueeled pocket lighters pada tanggal 3 Oktober 2002 telah disampaikan Note Verbale No.05677728 28 Juni 2002

dalam tari Rahwana Gandrung ini adalah bagian pada saat Rahwana sedang. kasmaran terhadap

Guna Pembuktian Kualifikasi, diharapkan saudara membawa semua data dan informasi yang sah dan asli sesuai dengan Data Isian Kualifikasi yang saudara sampaikan bersamaan