KEBUTUH AN D ASAR M AN USI A ELI M I N ASI B.A.B
CH OLI N A TRI SA SI REGAR
Pr ogr a m St u di I lm u Ke pe r a w a t a n Fa k u lt a s Ke dok t e r a n
Un iv e r sit a s Sum a t e r a Ut a r a
Elim inasi yang t erat ur dari sisa- sisa produksi usus pent ing unt uk fungsi t ubuh yang norm al. Perubahan pada elim inasi dapat m enyebabkan m asalah pada gast roint est inal dan bagian t ubuh yang lain. Karena fungsi usus t ergant ung pada keseim bangan beberapa fakt or, pola elim inasi dan kebiasaan m asing- m asing orang berbeda.
Klien sering m em int a pert olongan dari perawat unt uk m em elihara kebiasaan elim inasi yang norm al. Keadaan sakit dapat m enghindari m ereka sesuai dengan program yang t erat ur. Mereka m enj adi t idak m em punyai kem am puan fisik unt uk m enggunakan fasilit as t oilet yang norm al ; lingkungan rum ah bisa m enghadirkan ham bat an unt uk klien dengan perubahan m obilit as, perubahan kebut uhan peralat an kam ar m andi.
Unt uk m enangani m asalah elim inasi klien, peraw at a harus m engert i proses elim inasi yang norm al dan fakt or- fakt or yang m em pengaruhi elim inasi.
PEN CERN AAN D AN ELI M I N ASI YAN G N ORM AL
Saluran gast roint est inal adalah sebuah rent et an saluran m em bran m ukosa. Tuj uan organ ini adalah unt uk m engabsorpsi cairan dan nut risi, m enyiapkan m akanan unt uk absorpsi dan digunakan oleh sel- sel t ubuh, dan m erupakan t em pat feses sem ent ara. Volum e dari cairan yang diabsorpsi oleh gast roint est inal banyak, m em buat keseim bangan cairan sebagai fungsi ut am a dari sist em gast roint est inal. Pada pencernaan cairan dan m akanan saluran gast roint est inal j uga banyak m endapat sekresi dari organ- organ sepert i kandung em pedu dan pankreas.
Penyakit yang serius dapat m engganggu absorpsi dan sekresi yang norm al dari saluran gast roint est inal, disebabkan karena ket idakseim bangan cairan.
M ULUT
Saluran pencernaan m erubah zat - zat m akanan secara m ekanik dan kim iaw i. Sem ua organ pencernaan bekerj a sam a unt uk m em ast ikan m assa at au bolus dari m akanan dapat m enj angkau daerah, penyerapan m akanan dengan am an dan efekt if.
Keseim bangan cairan pada saluran pencernaan
Pem asukan & sekresi( m l) Absorpsi( m l)
Makanan & m inum an 1500
Saliva 1500
Cairan lam bung 3000
Cairan pankreas 2000
Em pedu 500
Cairan usus halus 5850
Kolon 2500
Feses 150
TOTAL 8500 8500
ESOPH AGUS
Ket ika m akanan m em asuki esophagus bagian at as ia berj alan m elewat i spinkt er esophagus bagian at as dim ana ada sebuah ot ot sirkular y agn m encegah udara m asuk ke esophagus dan m akanan dari refluks ke t enggorokan. Bolus dari m akanan m engadakan perj alanan sepanj ang 25cm di esophagus. Makanan didorong oleh oleh kont raksi ot ot polos. Sebagian dari esophagus berkont raksi di belak ang bolus m akanan, ot ot sirkular di depan bolus. Gerakan perist alt ik m endorong m akanan ke gelom bang berikut nya. Perist alt ik m enggerakkan m akanan sepanj ang saluran gast roint est inal. Dalam 15 det ik bolus m akanan berpindah dari esophagus bagian bawah. Spinkt er esophagus bagian bawah t erlet ak ant ara esophagus dan lam bung, dan perbedaan t ekanan ada di bagian akhir esophagus. Tekanan esophagus bagian bawah 10- 40 m m Hg, sedangkan t ekanan lam bung 5- 10 m m Hg. Tingginya t ekanan biasanya m enyebabkan refluks dari isi lam bung ke esophagus. Fakt or- fakt or yagn m em pengaruhi t ekanan spinkt er bagian bawah ant ara lain ; ant asid yang m enurunkan refluks ,dan m akanan berlem ak dan nikot in yang m eninggikan refluks.
LAM BUN G
Dalam lam bung, m akanan disim pan sem ent ara dan dipecahkan secara m ekanik dan kim iaw i unt uk pencernaan dan absorpsi. Lam bung m ensekresi HCl, m ukus, enzim pepsi, dan fakt or int rinsik. Konsent rasi HCl m em pengaruhi keasam an lam bung dan keseim bangan asam dalam t ubuh. Set iap m olekul HCl yang disekresi di lam bung, sebuah m olekul bicarbonat m em asuki plasm a darah. HCl m em bant u pencam puran dan pem ecahan m akanan di lam bung, m ukus m elindungi m ukosa lam bung dari keasam an dan akt ivit as enzim . Pepsin m encerna prot ein, walaupun t idak banyak pencernaan yagn t erj adi di lam bung. Fakt or int rinsik m erupakan kom ponen pent ing yagn dibut uhkan unt uk penyerapan vit am in B12 di usus dan pem bent ukan sel darah m erah. Kekurangan fakt or int rinsik m enyebabkan anem ia.
Sebelum m akanan m eninggalkan lam bung ia diubah m enj adi bahan yang sem ifluid yagn disebut CH YM E.Chym e lebih m udah dicerna dan diabsorpsi daripada m akanan yang padat .klien yang sebagian lam bungnya hilang at au m enderit a gast rit is m em punyai m asalah pencernaan yang serius karena m akanan t idak diubah m enj adi chym e. Makanan m em asuki usus halus sebelum dipecah m enj adi m ak anan yang benar- benar sem ifluid.
USUS H ALUS
t ercam pur dengan enzim pencernaan ( sepert i em pedu dan am ilase) ket ika berj alan m elewat i usus halus. Segm ent asi ( bergant i- gant inya kont raksi dan relaksasi dari ot ot polos) m engaduk chym e unt ukselanj ut nya m em ecah m akanan unt uk dicerna ket ika chym e diaduk, gerakan perist alt ik berhent i sem ent ara agar absorpsi t erj adi. Chym e berj alan dengan lam bat di saluran cerna unt uk doabsorpsi. Banyak m akanan dan elekt rolit yang diabsorpsi di usus halus. Enzim dari pankreas ( am ilase) dan em pedu dari kandung em pedu. Usus m em ecah lem ak, prot ein dan karbohidrat m enj adi elem en- elem en dasar. Ham pir seluruh m akanan diabsorpsi oleh duodenum dan j ej enum . I leum m engabsorpsi beberapa vit am in, zat besi dan garam em pedu. Jika fungsinya t erganggu, proses pencernaan berubah secara drast is. Cont oh : inflam asi, bedah caesar,at au obst ruksi dapat m engganggu perist alt ik, m engurangi ares absorpsi, at au m em blok j alan chym e.
USUS BESAR
Bagian bawah dari saluran gast roint est inal adalah usus besar ( kolon) karena diam et ernya lebih besar dari usus halus. Bagaim anapun panj angnya ant ara 1,5- 1,8 cm adalah lebih pendek. Usus besar t erbagi at as caecum , kolon, dan rekt um . I ni adalah organ pent ing dari elim inasi b.a.b.
CAECUM
Chym e yang diabsorpsi m em asuki usus besar pada caecum m elalui kat up ileocecal, dim ana lapisan ot ot sirkular m encegah regurgit asi ( m akanan kem bali ke usus halus) .
KOLON
Chym e yang halus ket ika m em asuki kolon volum e airnya berkurang. Kolon t erdir i dari ascending, t ransverse, descending, & sigm oid.
Kolon m em punyai 4 fungsi : absorpsi, prot eksi, sekresi, dan elim inasi.
Sej um lah besar air dan sej um lah nat rium dan clorida diabsorpsi set iap hat i. Ket ika m akanan berj alan m elalui kolon, t erj adi kont raksi H AUSTRAL. I ni sam a dengan kont raksi segm ent al dari usus halus, t et api lebih lam a hingga m encapai 5 m anit .kont raksi m enghasilkan pundi- pundi besar di dinding kolon yagn m erupakan area unt uk absorpsi.
Air dapat diabsorpsi oleh kolon dalam 24j am , rat a- rat a 55m Eq dari nat rium dan 23m Eq dari klorida diabsorpsi set iap hari. sej um lah air yagn diam sorpsi dari chym e t ergant ung dari kecepat an pergerakan kolon. Chym e biasanya lem but , berbent uk m assa. Jika kecepat an kont raksi perist alt ik cepat ( abnorm al) berart i ada kekurangan w akt u unt uk m engabsorpsi air dan feses m enj adi encer. Jika kont raksi perist alt ik lam bat , banyak air yang diabsorpsi dan t erbent uk feses yang keras sehingga m enyebabkan konst ipasi.
Kolon m em prot eksi dir inya sendiri dengan m engeluarkan sej um lah m ucous. Mucous biasanya bersih sam pai buram dengan konsist ensi berserabut . Mucous m elum asi kolon, m encegah t raum a pada dinding dalam . Pelum as adalah sesuat u yagn pent ing di dekat dist al dari kolon dim ana bagiannya m enj adi kering dan keras.
Fungsi sekresi dar i kolon m em bant u dalam keseim banan elekt rolit . Bicarbonat disekresi unt uk pert ukaran clorida. Sekit ar 4- 9 m Eq nat rium dikeluarkan set iap hari oleh usus besar. Berubahnya fungsi kolon dapat m enyebabkan ket idakseim bangan elekt rolit .
REKTUM DAN KANAL ANAL
Rekt um pada oranga dewasa biasanya m em punyai panj ang 10- 15 cm . Bagian dist al yagn panj angnya 2,5- 5 cm adalah kanal anus. Panj ang rekt um bervariasi m enurut um ur :
1. infant : 2,4- ,8 cm 2. t oddler : 4 cm 3. prasekolah : 7,6 cm 4. sekolah : 10 cm
Pada rekt um t erdapat 3 lapisan j aringan yang bent uknya saling berseberangan t erhadap rekt um dan beberapa lipat an let aknya vert ikal. Set iap lipat an yang vert ikal t erdir i dar i sebuah vena dan art eri. Dipercaya bahwa lipat an-lipat an ini m em bant u pergerakan feses pada rekt um . Ket ika vena dilat asi dapat t erj adi dengan t ekanan yang berulang- ulang, kondisi ini dikenal dengan H EM ORH OI D.
Kanal anal dikelilingi oleh pt pt spinkt er int ernal dan ekst ernal. I nt ernal spinkt er berada di baw ah kont rol syaraf involunt er, dan spinkt er ekst ernal secara norm al dipengaruhi syaraf volunt er. Kerj a dari spinkt er ekst erna diperbesar oleh ot ot levat or ani pada dasar pelvik. Spinkt er int ernal dapat dipengaruhi oleh sist em syaraf ot onom , spesim e syaraf ekst ernal dipengaruhi oleh sist em syaraf som at ik
FAKTOR- FAKTOR YAN G M EM PEN GARUH I D EFEKASI
1. Um ur 7. Obat - obat an ( m edikasi)
2. Diet 8. Prosedur diagnost ik
3. Cairan ( fluid) 9. Anast esi dan pem bedahan
4. Tonus ot ot 10. Nyeri
5. Fakt or psikologi 11. I rit an
6. Gaya hidup 12. Gangguan syaraf sensorik dan m ot orik
1 . UM UR
Um ur t idak hanya m em pengaruhi karakt erist ik feses, t api j uga pengont rolannya. Anak- anak t idak m am pu m engont rol elim inasinya sam pai sist em neurom uskular berkem bang, biasanya ant ara um ur 2 – 3 t ahun. Orang dewasa j uga m engalam i perubahan pengalam an yang dapat m em pengaruhi proses pengosongan lam bung. Di ant aranya adalah at ony ( berkurangnya t onus ot ot yang norm al) dar i ot ot - ot ot polos colon yang dapat berakibat pada m elam bat nya perist alt ik dan m engerasnya ( m engering) feses, dan m enurunnya t onus dari ot ot - ot ot perut yagn j uga m enurunkan t ekanan selam a proses pengosongan lam bung. Beberapa orang dewasa j uga m engalam i penurunan kont rol t erhadap m uskulus spinkt er ani yang dapat berdam pak pada proses defekasi.
2 . D I ET
set iap hari m em punyai suat u ket erat uran wakt u, respon fisiologi pada pem asukan m akanan dan ket erat uran pola akt ivit as perist alt ik di colon.
3 . CAI RAN
Pem asukan cairan j uga m em pengaruhi elim inasi feses. Ket ika pem asukan cairan yang adekuat at aupun pengeluaran ( ct h: urine, m unt ah) yang berlebihan unt uk beberapa alasan, t ubuh m elanj ut kan unt uk m ereabsorbsi air dari chym e ket ik a ia lew at di sepanj ang colon. Dam paknya chym e m enj adi lebih kering dari norm al, m enghasilkan feses yang keras. Dit am bah lagi berkurangnya pem asukan cairan m em perlam bat perj alanan chym e di sepanj ang int est inal, sehingga m eningkat kan reabsorbsi cairan dari chym e.
4 . TON US OTOT
Tonus perut , ot ot pelvik dan diafragm a yang baik pent ing unt uk defekasi. Akt ivit asnya j uga m erangsang perist alt ik yang m em fasilit asi pergerakan chym e sepanj ang colon. Ot ot - ot ot yang lem ah sering t idak efekt if pada peningkat an t ekanan int raabdom inal selam a proses defekasi at au pada pengont rolan defekasi. Ot ot - ot ot yang lem ah m erupakan akibat dari berkurangnya lat ihan ( exercise) , im obilit as at au gangguan fungsi syaraf.
5 . FAKTOR PSI KOLOGI
Dapat dilihat bahw a st res dapat m em pengaruhi defekasi. Penyakit - penyakit t ert ent u t erm asuk diare kronik, sepert i ulcus pada collit is, bisa j adi m em punyai kom ponen psikologi. Diket ahui j uga bahwa beberapa orang yagn cem as at au m arah dapat m eningkat kan akt ivit as perist alt ik dan frekuensi diare. Dit am bah lagi orang yagn depresi bisa m em perlam bat m ot ilit as int est inal, yang berdam pak pada konst ipasi.
6 . GAYA H I D UP
Gaya hidup m em pengaruhi elim inasi feses pada beberapa cara. Pelat han buang air besar pada wakt u dini dapat m em upuk kebiasaan defekasi pada wakt u yang t erat ur, sepert i set iap hari set elah sarapan, at au bisa j uga digunakan pada pola defekasi yang ireguler. Ket ersediaan dari fasilit as t oilet , kegelisahan t ent ang bau, dan kebut uhan akan privacy j uga m em pengaruhi pola elim inasi feses. Klien yang berbagi sat u ruangan dengan orang lain pada suat u rum ah sakit m ungkin t idak ingin m enggunakan bedpan karena privacy dan kegelisahan akan baunya.
7 . OBAT- OBATAN
Beberapa obat m em iliki efek sam ping yang dapat berpengeruh t erhadap elim inasi yang norm al. Beberapa m enyebabkan diare; yang lain sepert i dosis yang besar dari t ranquilizer t ert ent u dan diikut i dengan prosedur pem berian m orphin dan codein, m enyebabkan konst ipasi.
Beberapa obat secara langsung m em pengaruhi elim inasi. Laxat ive adalah obat yang m erangsang akt ivit as usus dan m em udahkan elim inasi feses. Obat - obat an ini m elunakkan feses, m em perm udah defekasi. Obat - obat an t ert ent u sepert i dicyclom ine hydrochloride ( Bent yl) , m enekan akt ivit as perist alt ik dan kadang- kadang digunakan unt uk m engobat i diare.
8 . PROSED UR D I AGN OSTI K
pem eriksaan, dan sering m elibat kan enem a sebelum pem eriksaan. Pada t indakan ini klien biasanya t idak akan defekasi secara norm al sam pai ia diizinkan m akan.
Barium ( digunakan pada pem eriksaan radiologi) m enghasilkan m asalah yagn lebih j auh. Barium m engeraskan feses j ika t et ap berada di colon, akan m engakibat kan konst ipasi dan kadang- kadang suat u im paksi.
9 . AN ASTESI D AN PEM BED AH AN
Anast esi um um m enyebabkan pergerakan colon yang norm al m enurun dengan pengham bat an st im ulus parasim pat ik pada ot ot colon. Klien yang m endapat anast esi lokal akan m engalam i hal sepert i it u j uga.
Pem bedahan yang langsung m elibat kan int est inal dapat m enyebabkan penghent ian dari pergerakan int est inal sem ent ara. Hal ini disebut paralyt ic ileus, suat u kondisi yang biasanya berakhir 24 – 48 j am . Mendengar suara usus yang m encerm inkan ot ilit as int est inal adalah suat u hal yang pent ing pada m anaj em en keperawat an pasca bedah.
1 0 . N YERI
Klien yang m engalam i ket idak nyam anan defekasi sepert i pasca bedah hem orhoid biasanya sering m enekan keinginan unt uk defekasi guna m enghindari nyeri. Klien sepert i ini akan m engalam i konst ipasi sebagai akibat nya.
1 1 . I RI TAN
Zat sepert i m akanan pedas, t oxin baklt eri dan racun dapat m engirit asi saluran int est inal dan m enyebabkan diare dan sering m enyebabkan flat us
1 2 . GAN GGUAN SYARAF SEN SORI K D AN M OTORI K
Cedera pada sum sum t ulang belakan dan kepala dapat m enurunkan st im ulus sensori unt uk defekasi. Gangguan m obilit as bisam em bat asi kem am puan klien unt uk m erespon t erhadap keinginan defekasi ket ika dia t idak dapat m enem ukan t oilet at au m endapat bant uan. Akibat nya, klien bisa m engalam i konst ipasi. At au seorang klien bisa m engalam i fecal inkont inent ia karena sangat berkurangnya fungsi dari spinkt er ani.
M ASALAH - M ASALAH UM UM PAD A ELI M I N ASI FESES 1. Konst ipasi
2. I m paksi feses 3. Diare
4. Fecal inkont inent ia 5. Flat ulence
6. Hem orhoid
KON STI PASI
Ada banyak penyebab konst ipasi :
1. Kebiasaan buang air besar ( b.a.b) yang t idak t erat ur
Salah sat u penyebab yang paling sering m enyebabkan konst ipasi adalah kebiasaan b.a.b yang t idak t erat ur. Refleks defekasi yagn norm al diham bat at au diabaikan, refleks- refleks ini t erkondisi unt uk m enj adi sem akin m elem ah. Ket ika kebiasaan diabaikan, keinginan unt uk defekasi habis.
Anak pada m asa berm ain bisa m engabaikan refleks- refleks ini ; orang dewasa m engabaikannya karena t ekanan w akt u dan pekerj aan.
Klien yang dirawat inap bisa m enekan keinginan buang air besar karena m alu m enggunakan bedpan at au karena proses defekasi yang sangat t idak nyam an. Perubahan rut init as dan diet j uga dapat berperan dalam konst ipasi. Jalan t erbaik unt uk m enghindari konst ipasi adalah m em biasak an b.a.b t erat ur dalam kehidupan.
2. Penggunaan laxat ive yang berlebihan
Laxat ive sering digunakan unt uk m enghilangkan ket idakt erat uran buang air besar. Penggunaan laxat ive yang berlebihan m em punyai efek yang sam a dengan m engabaikan keinginan b.a.b – refleks pada proses defekasi yang alam i diham bat . Kebiasaan pengguna laxat ive bahkan m em erlukan dosis yang lebih besar dan kuat , sej ak m ereka m engalam i efek yang sem akin berkurang dengan penggunaan yang t erus- m enerus ( t oleransi obat ) .
3. Peningkat an st res psikologi
Em osi yang kuat diperkirakan m enyebabkan konst ipasi dengan m engham bat gerak perist alt ik usus m elalui ker j a dari epinefrin dan sist em syaraf sim pat is. St res j uga dapat m enyebabkan usus spast ik ( spast ik/ konst ipasi hipert onik at au ir it asi colon ) . Yang berhubungan dengan konst ipasi t ipe ini adalah kram pada abdom inal, m eningkat nya j um lah m ukus dan periode bert ukar- t ukarnya ant ara diare dan konst ipasi.
4. Ket idaksesuaian diet
Makanan lunak dan rendah serat yang berkurang pada feses sehingga m enghasilkan produk sisa yang t idak cukup unt uk m erangsang refleks pada proses defekasi. Makan rendah serat sepert i; beras, t elur dan daging segar bergerak lebih lam bat di saluran cerna. Meningkat nya asupan cairan dengan m akanan sepert i it u m eningkat kan pergerakan m akanan t ersebut .
5. Obat - obat an
Banya obat m enyebabkan efek sam ping kponst ipasi. Beberapa di ant aranya sepert i ; m orfiin, codein, sam a halnya dengan obat - obat an adrenergik dan ant ikolinergik, m elam bat kan pergerakan dari colon m elalui kerj a m ereka pada sist em syaraf pusat . Kem udian, m enyebabkan konst ipasi yang lainnya sepert i: zat besi, m em punyai efek m enciut kan dan kerj a yang lebih secara lokal pada m ukosa usus unt uk m enyebabkan konst ipasi. Zat besi j uga m em punyai efek m engirit asi dan dapat m enyebabkan diare pada sebagian orang.
6. Lat ihan yang t idak cukup
m akan dan kem ungkinan kurangnya j um lah serat , yang pent ing unt uk m erangsang refleks pada proses defekasi.
7. Um ur
Ot ot sem akin m elem ah dan m elem ahnya t onus spinkt er yang t erj adi pada orang t ua t urut berperan m enyebabkan defekasi.
8. Proses penyakit
Beberapa penyakit pada usus dapat m enyebabkan konst ipasi, beberapa di ant aranya obst ruksi usus, nyeri ket ika defekasi berhubungan dengan hem orhoid, yang m em buat orang m enghindari defekasi; paralisis, yang m engham bat kem apuan klien unt uk buang air besar; t erj adinya peradangan pelvik yang m enghasilkan paralisis at au at oni pada usus.
Konst ipasi bisa j adi beresiko pada klien, regangan ket ika b.a.b dapat m enyebabkan st res pada abdom en at au luka pada perineum ( post operasi) . Rupt ur m erusak m ereka j ika t ekanan cukup besar. Dit am bah lagi peregangan sering bersam aan dengan t ert ahannya napas. Gerakan ini dapat m encipt akan m asalah yagn serius pada orang dengan sakit j ant ung, t raum a ot ak, at au penyakit pada pernapasan. Tert ahannya napas m eningkat kan t ekanan int rat orakan dan int rakranial. Pada beberapa t ingkat an, t ingkat an ini dapat dikurangi j ika seseorang m engeluarkan napas m elalui m ulut ket ika regangan t erj adi. Bagaim anapun, m enghindari regangan m erupakan pencegahan yang t erbaik.
I M PAKSI FESES ( t e r t a ha n nya fe se s)
I m paksi feses dapat didefenisikan sebagai suat u m assa at au kum pulan yang m engeras, feses sepert i dem pul pada lipat an rekt um . I m paksi t erj adi pada ret ensi yang lam a dan akum ulasi dari bahan- bahan feses. Pada im paksi yagn gawat feses t erkum pul dan ada di dalam colon sigm oid. I m paksi feses dit andai dengan adanya diare dan k ot oran yagn t idak norm al. Cairan m erem bes keluar feses sekeliling dari m assa yang t ert ahan. I m paksi dapat j uga dinilai dengan pem eriksaan digit al pada rekt um , selam a im paksi m assa yang m engeras sering j uga dapat dipalpasi.
Diare yan gbersam a dengan konst ipasi, t erm asuk gej ala yang sering t et api t idak ada keinginan unt uk defekasi dan nyeri pada rekt um . Hadirnya t anda- t anda um um dari t erj adinya penyakit ; klien m enj adi anoreksia, abdom en m enj adi regang dan bisa j uga t erj adi m unt ah.
Penyebab dari im paksi feses biasanya kebiasaan buan gair besar yang j arang dan konst ipasi. Obat - obat t ert ent u j uga berperan sert a pada im paksi. Barium digunakan pada pem eriksaan radiologi pada saluran gast roint est inal bagian at as dan bawah dapat m enj adi fakt or penyebab, sehingga set elah pem eriksaan ini hasil pengukuran diperoleh unt uk m em ast ikan pergerakan barium .
Pada orang yang lebih t ua fakt or- fakt or yang beragam dapat m enyebabkan im paksi ; asupan cairan yang kurang, diet yang kurang serat , rendahnya akt ivit as, m elem ahnya t onus ot ot .
D I ARE
Diare berhubungan dengan pengeluaran feses yang cair dan m eningkat nya frekuensi dari proses defekasi. I ni adalah law an dari konst ipasi dan dam pak dari cepat nya perj alanan feses m elalui usus besar. Cepat nya perj alanan chym e m engurangi wakt u unt uk usus besar m ereabsorbsi air dan elekt rolit . Sebagian orang m engeluarkan kot oran dengan frekuensi yang m eningkat , t et api bukan diare, dikat akan diare j ika kot oran t idak berbent uk dan cair sekali. Pada orang dengan diare dij um pai kesulit an dan ket idakm ungkinan unt uk m engont rol keinginan defekasi dalam w akt u yang lam a.
Diare dengan ancam an t idak t erkont rolnya buang air besar m erupakan sum ber dari perhat ian dan rasa m alu. Sering, spasm odik dan kram abdom en yang sangat sakit berhubungan dengan diare. Kadang- kadang klien m engeluarkan darah dan lendir yang banyak ; m ual dan m unt ah j uga bisa t erj adi. Pada diare persist en,secara um um bisa t erj adi perluasan irit asi pada daerah anus ke daerah perineum dan bokong. Fat ique, kelem ahan, m alaise dan berat badan yang berkuran gm erupakan dam pak dari diare y ang berkepanj angan.
[image:9.612.97.554.345.550.2]Ket ika penyebab diare adalah ir it asi pada saluran int est inal, diar e diperkirakan sebagai m ekanism e pem bilasan sebagai perlindungan. I t u bisa m enyebabkan hilangnya cairan dan elekt rolit dalam t ubuh, bagaim anapun, it u bisa berkem bang m enj adi sesuat u yang m enakut kan dalam w akt u yang singkat , t erut am a pada bayi dan anak kecil.
Tabel: penyebab yang sering m enyebabkan diare
Penyebab Respon fisiologi
St res psikologi
Obat - obat an Ant ibiot ik
Zat besi Zat kat art ik
Alergi pada m akanan at au m inum an I nt oleransi pada m akanan at au m inum an
Penyakit pada kolon Sindrom m alabsorpsi Penyakit Chrohn
Peningkat an pergerakan int est inal dan sekresi m ukus
I nflam asi dan infeksi pada m ukosa m engarah pada pert unbuhan yang berlebih dari m ikroorganism e yang norm al pada int est inal
I rit asi pada m ukosa int est inal I rit asi pada m ukosa int est inal
Pencernaan m akan dan m inum an yang inkom plit Peningkat an pergerakan int est inal dan sekresi m ukus
Mengurangi absorpsi cairan
I nflam asi m ukosa sering m engarah pada bent uk luka
FECAL I N KON TI N EN
I nkont inen berhubungan dengan berkurangnya kem am puan volunt ar unt uk unt uk m engont rol feses dan keluarnya gas m elalui spinkt er ani. I nkont inen bisa j uga t erj adi pada w akt u yagn spesifik, sepert i set elah m akan, at au bisa j uga t erj adi ireguler.
Fecal inkont inen secara um um berhubungan dengan t erganggunya fungsi spinkt er ani at au suplai syarafnya, sepert i pada beberapa penyakit neurom uskular, t raum a sum sum t ulang belakang, dan t um or pada ot ot spinkt er ani ext ernal.
Orang- orang yang m enderit a ini m enarik dir i ke dalam rum ah m ereka at au j ika di rum ah sakit m ereka m enarik diri ke bat as dari ruangan m ereka unt uk m em inim alkan ras am alu berhubungan dengan ket idakbersihan diri. Fecal inkont inen asam m engandung enzim - enzim pencernaan yang sangat m engirit asi kulit , sehingga daerah di sekit ar anus harus dilindungi dengan zinc oksida at au beberapa salap pelindung lainnya. Area ini j uga harus dij aga t et ap bersih dan kering.
FLATULEN CE
Udara at au gas di saluran gast roint est inal disebut flat us. Ada 3 sebab ut am a flat us :
1. Kerj a dari bakt eri dalam chym e di usus besar 2. Udara yang t ert elan
3. Gas yang berdifusi dari pem buluh darah ke dalam int est inal
Ket iga hal di at as norm al, t api 0,6 lit er dari gas ini diabsorbsi ke dalam kepiler kapiler int est inal.
Flat ulence adanya flat us yang banyak pada int est inal m engarah pada peregangan dan pem om paan pada int est inal. Kondisi ini disebut j uga t im panit es. Jum lah udara yang besar dan gas- gas lainnya j uga dapat berkum pul di perut , dam paknya pada dist ensi gast er.
Pada orang dewasa biasanya t erbent uk 7- 10 lit er flat us pada usus besar set iap 24 j am . Gas- gas t ersebut t erm asuk ; CO2, H2, N2. Beberapa gas yang dit elan sebagian besar dihem buskan m elalui m ulut dengan erut cat ion ( bersendawa) . Gas-gas yang t erbent uk pada usus besar sangat sedikit diabsorbsi, m elalui kapiler- kapiler int est inal ke dalam sir kulasi. Flat ulence dapat t erj adi pada colon, bagaim anapun bisa j uga dari beragam penyebab yang lain sepert i ; pem bedahan abdom en, anast esi dan narkot ika. Jika gas t idak dapat dikeluarkan dari anus m ungkin pent ing unt uk m em asukkan sebuah rect al t ube at au m enyediakan suat u enem a yang dapat m engalirkan kem bali unt uk m enggerakkan gas t ersebut .
Penyebab um um dari flat ulence dan dist ensi adalah konst ipasi. Codein, barbit urat dan obat - obat lain yang dapat m enurunkan m ot ilit as int est inal dan t ingkat kecem asan sehubungan dengan besarnya j um lah udara yang t ert elan. Sebagian besar orang m em punyai pengalam an dengan flat ilence dan dist ensi set elah m em akan m akanan t ert ent u yang m engandung gas sepert i kacang buncis, kol.
Dist ensi post operasi set elah pem bedahan abdom en sering secara um um dij um pai di rum ah sakit . Tipe dist ensi ini secara um um t erj adi sekit ar 3 hari post operasi dan disebabkan oleh efek dari anast esi, narkot ika, perubahan diet , dan berkurangnya akt ifit as.
H EM ORH OI D
Hem orhoid sering j uga disebut w asir, yait u adanya pelebaran pem buluh darah vena di anus, dapat t erj adi secara int ernal dan ekst ernal. I nt ernal t erj adi pada canal anus, dim ana venanya berada. Ekst ernal hem orhoid pr olapsus m elalui pem bukaan anus dan dapat dilihat di sana. Hem orhoid dapat t erj adi dari dam pak m eningkat nya t ekanan pada daerah anus, sering t erj adi karena konst ipasi kronik, peregangan selam a defekasi, keham ilan dan obesit as.
PEN GKAJI AN
Pengkaj ian elim inasi feses t erm asuk pengam bilan suat u riwayat keperawat an yang m enet apkan pola defekasi dan t erm asuk pem eriksaan fisik pada abdom en, dengan referensi khusus pada daerah saluran int est inal. Feses j uga dikaj i adanya flat us. Perawat j uga harus m engulang beberapa dat a yang didapat dari t es diagnosa yang relevan.
RI W AYAT KEPERAW ATAN
Suat u riw ayat keperaw at an unt uk elim inasi feses akan m em bant u perawat m em ast ikan pola b.a.b pasien yang norm al.
Sebagian besar riwayat keperawat an t erdiri dari :
1. Pola defekasi
Frekuensi dan w akt u klien m engalam i defekasi, apakah pola b.a.b berubah baru-baru ini, apakah pola b.a.b pernah berubah. Jika iya, apakah klien m enget ahui fakt or- fakt or penyebabnya.
2. Pola t ingkah laku
Penggunaan laksat if, dan bahan- bahan yang sam a yang m em pert ahankan pola b.a.b yang norm al. Apa rut init as yang dilakukan klien unt uk m em pert ahankan pola defekasi yang biasa ( cont oh; segelas j us lem on panas ket ika sarapan pagi at au j alan pagi sebelum sarapan
3. Deskripsi feses
Bagaim ana klien m endeskripsikan fesesnya, t erm asuk w arna, t erat ur ( keras, lem but , berair) , bent uk, bau
4. Diet
Makanan apa yang dipercayai oleh klien yang dapat m em pengaruhi proses defekasi,; m akanan dengan j enis apa dan t ipe apa? klien m akan? Makanan apa yang selalu dia dihindar i? Apakah m akanan dim akan secara t erat ur
5. Cairan
Berapa j um lah j enis cairan yang diasup set iap hari ( cont oh: 6 gelas air, 5 cangkir kopi)
6. Lat ihan
Pola lat ihan sepert i apa yang dilakukan klien set iap hari? 7. Obat - obat an
Apakah klien m engkonsum si obat - obat an yang dapat m em pengaruhi saluran int est inal ( cont oh: zat besi, ant ibiot ika)
8. St res
Apakah klien m engalam i st res dalam j angka w akt u yang lam a at au singkat ? Tet apkan st res sepert i apa yang dialam i klien dan bagaim ana dia m enerim anya 9. Pem bedahan
Apakah klien m engalam i pem bedahan at au penyakit yang berpengaruh t erhadap saluran cerna?. Keberadaan ost om i harus diperhat ikan.
PEM ERI KSAAN FI SI K PAD A ABD OM EN I n t e st ina l
I nspeksi
Peraw at m engobservasi dinding abdom en unt uk gelom bang yang dapat dilihat yang m engident ifikasikan perist alt ik. Kecuali pada orang- orang khusus kadang- kadan gt idak dapat diobservasi secara norm al. Ket ika gelom bang dapat dilihat , m ereka sering m ulai pada kuadran kanan at as dan bergerak ke bawah dan bagian m edial abdom en. Perist alt ik yang dapat diobservasi dapat m enunj ukkan adanya suat u obst ruksi int est inal.
Mengobservasi bent uk, kesim et risan, dan t ekanan abdom en.harusnya bent uknya rat a t anpa adanya t onj olan. Tonj olan sepert i m assa akan kelihat an suat u bengkak.
Suat u kelainan abdom en seharusnya dapat diukur pada daerah um bilikal dengan m enem pat kan suat u t ip pengukur sekeliling t ubuh. Pengukuran berulang akan m enunj ukkan apakah t ekanan m eningkat at au m enurun.
Auskult asi
Suara usus dikaj i dengan st et oskop. Suara usus m encerm inkan perist alt ik usus kecil, m ereka dideskripsikan m enurut int ensit as, ket erat uran, dan frekuensi at au t ingkat akt ivit asnya. I nt ensit as m enunj ukkan kekuat an dari suara at au rat a- rat a dari perist alt ik. Kuat lem ahnya( dent um ) dari dinding int est inal sebagai hasil dar i gelom bang perist alt ik, pada peningkat an t ekanan int est inal akan ada kem ungkinan peningkat an dent um an. Tingkat akt ivit as at au frekuensi dari suara usus j uga dikaj i. Peningkat an at au penurunan perist alt ik dapat t erj adi karena beberapa alasan; penayangan ekst ensif pada int est inal selam a proses pem bedahan; ket idakseim bangan elekt rolit , sepert i ket idak norm alan dadari rendahnya t ingkat pot asium serum dan perit onit is. I nt ensit as dan frekuensi yang abnorm al pada suara usus (bor bor ygm i) t erj adi pada ent erit is dan pada obst ruksi usus kecil.
Perkusi
Daerah abdom en diket uk unt ukm endet eksi cairan pada rongga abdom en, t ekanan int est inalnya berhubungan dengan flat us, dan pem bent ukan m assa sepert i pem besaran kant ung em pedu dan lever.
Daerah seluruh abdom en siperk usi pert am a pada daerah kuadran kanan at as m enurut arah j arum j am . Flat us m enghasilkan resonansi( t ym pani) , sem ent ara cairan dan m assa m enghasilkan bunyi ” dull” ( t um pul) .
Ket ika ada cairan di abdom inal, ket ukan m enghasilkan suara t um pul diant ara cairan . ket ika klien berada pada sat u sisi, cairan ascit es m engalir ke sisi t ersebut . Ket ukan m em perlihat kan sebuah garis dam art asi di ant ara dulnes dan t ym pani; garis ini m enandai adanya t ingkat cairan . sebuah garis dit arik di at as abdom en sehingga perawat dapat m engukur apakah j um lahnya m eningkat at au m enurum , ket ika dilakukan ket ukan selanj ut nya.
Palpasi
Re k t um da n a nu s
Pada pem eriksaan anorekt al klien biasanya dianj urkan dalam posisi sim ke k ir i at au genupect oral. Klien w anit a j uga disarankan dalam posisi lit ot om i.
I nspeksi
Daerah perianal dikaj i warnanya, peradangan, scar, lesi, fisura, fist ula at au hem orhoid. Warna, ukuran, lokasi dan kepadat an dari lesi dicat at .
Palpasi
Selam a pem eriksaan rekt al sangat pent ing bahwa palpasi harus lem but sehingga t idak m erangsang refleks dari nervus vagus, yang dapat m enekan denyut j ant ung.
POLA B.A.B
Wakt u b.a.b dan j um lahnya sert a frekuensinyabersifat individu. Sebagian prang b.a.b secara norm al 1 kali sehari, sem ent ara lainnya hanya 3- 4 kali sem inggu, sebagian lagi b.a.b set elah sarapan pagi, yang lainnya j uga pada sore hari, sering pola b.a.b individu pada wakt u yang sem pat .sebagian besar orang m em biasakan b.a.b set elah sarapan pagi, ket ika refleks gast rocolon dan duodenocolon m enyebabkan m assa pada usus besar. Adanya flat us j uga dikaj i.
FESES
Wadah khusus harus disediakan unt uk sam pel feses. Sangat pent ing bagi perawat m enget ahui m engapa spesim en diam bil dan w adah yang digunakan t epat . Kadang- kadang wadah m em akai zat pengaw et khusus unt uk m enunj ukkan hasil t es. Pet unj uk khusus harus dit ulis dan dilam pirkan ket ika penyediaan spesim en.
Klien dapat m enyediakan spesim ennya set elah diberi inform asi yang adekuat . Feses t idak boleh bercam pur dengan urin at au air, karenanya kliken klien b.a.b di bedpan.
Sebuah t ongue spat el kayu at au plast ik du- igunakan unt uk m em indahkan spesim en, dan sekit ar 2,5cm dit em pat kan di dalam wadah. Jika kot oran berbent uk cair, dikum pulkan 15- 30m l. Wadah kem udian dit ut up dengan am an dan t epat , keperluan dilengkapi. Pada kenyat aannya bahwa spesim en yang t elah diperoleh harus dim asukkan sebagai rahasia klien.
Unt uk t es t ert ent u diperlukan feses segar. Jika harus sepert i it u spesim en dibawa segera ke lab. Spesim en kot oran j angan dit inggalkan pada suhu ruangan dalam wakt u yang lam a karena bakt eri dapat m engubahnya. Wadah spesim en biasanya m em iliki pet unj uk penyim panan, hal ini harus diikut i j ika spesim en t idak dapat dikirim segera ke lab. Pada beberapa inst ansi digunakan pendingin.
Unt uk m engam ankan spesim en dari bayiat au anak- anak yang t idak t erlat ih di t oilet , spesim en diam bil dari feses yang baru. Ket ika feses dikult ur unt uk m em peroleh m ikroorganism e, feses dipindahkan ke wadah dengan aplikat or st eril.
Konsist ensi
Secara norm al feses berbent uk t et api lem but dan m engandung air sebanyak 75% j ika seseorang m endapat int ake cairan yang cukup, sedangkan 25% lagi adalah bagian padat .
Feses yang biasa m engandung air lebih dari 75% . Feses bergerak lebih cepat dari norm al m elalui int est inal, sehingga hanya sedikit air dan ion yang direabsorpsi ke dalam t ubuh.
Feses yang keras m engandung lebih sedikit air daripada norm al dan pada beberapa kasus m ungkin sulit at au nyeri sekali saat dikeluarkan. Beberapa orang, bayi dan anak- anak yang khusus m ungkin m engeluarkan feses yang berisi m akanan yang t idak dicerna.
Bent uk
Feses norm al berbent uk rekt um
Bau
Bau feses m erupakan hasil kerj a bakt eri pada int est inal, dan bervariasi pada seseorang dengan orang lain. Bau feses yang sangat bau( t aj am ) dapat m enunj ukkan adanya ganggaun saluran cerna.
Darah
Darah yang t erdapat pada feses adalah abnorm al. Darah dapat berwarna t erang at au m erah t erang, hal ini berart i darah m ew arnai feses pada proses elim inasi akhir. Feses berwarna hit am , t ir beart i darah m em asuki chym e pada lam bung at au usus halus. Beberapa obat - obat an dan m akanan j uga dapat m em buat feses berwarna m erah at au hiam . Oleh karena it u adanya darah harus dikonfirm asi m elalui sebuah t est . Perdarahan pada feses kadang t idak t erlihat , ini dikenal occult bleeding( perdarahan t ersem bunyi) .
Test unt uk m enget ahui adanya darah pada feses secara riut in dilakukan di klinik.hem ot est m enggunakan t ablet sebagai r eagen; sem ent ara guaiac dan hem occult t est m enggunakan reagen berbent uk solusion( larut an) , set iap t est m em erlukan spesim en feses. Guaiac t est secara um um digunakan. Feses yang sedikit dilet akkan pada kert as saring at au kert as usap. Reagen selanj ut nya dilet akkan dan warna dicat at ; warna biru m enunj ukkan adanya darah.
Bahan- bahan abnorm al
Kadang- kadang feses m engandung bahan- bahan asing yang dicerna secara kebet ulan, pencernaan benda- benda asing secara kebet ulan banyak dit em ukan pada anak- anak. Bahan- bahan abnorm al lain t erm asuk pus, m ukus, parasit , lem ak dalam j um lah banyak dan bakt eri pat ogen. Test unt uk m enget ahui keberadaan bahan-bahan asing biasanya dit unj ukkan di lab.
TEST D I AGN OSA Pa n da nga n la ngsu ng
Yait u t ehnik pandangan secara langsung ; anoscopy, pandangan dari saluran anus; proct oscopy, pandangan pada rekt um ; proct osigm oidoscopy, pandangan pada rekt um dan kolon sigm oid.
Roe n t ge nogr a phy
D I AGN OSA KEPERAW ATAN
Diagnosa keperawat an berasal dari pengikisan dat a yang konkrit dari perawat , cont oh- cont oh diagnosa k eperawat an yang berhubungan dengan elim inasi b.a.b sehingga benar.
Cont oh – cont oh diagnosa keperawat an yang berhubungan dengan alt ernat if b.a.b :
1. Konst ipasi yang berhubungan dengan barium . 2. Konst ipasi yang berhubungan dengan im m obilit as
3. Konst ipasi yang berhubungan dengan t raum a pada sum sum t ulang belakang 4. Diare yang berhubungan dengan st ress
5. Diare yang berhubungan dengan perj alanan
6. Diare yang berhubungan dengan kelebihan m engkonsum si kopi
PEREN CAN AAN
Tuj uan ut am a klien dalam perencanaan int ervensi adalah : 1. m engert i t ent ang elem inasi yang norm al
2. m engert i akan m akanan dan cairan yang dibut uhkan secara waj ar 3. m em elihara int egrit as kulit
4. m engikut i program lat ihan secara t erat ur 5. m em elihara kest abilan dalam pengeluaran BAB
6. m engert i t ent ang pengukuran unt uk m enghilangkan st ress
I N TERV EN SI D EFEKASI N ORM AL
Defekasi yang norm al bisa dit olong dengan m em ber ikan angka int ervensi keperaw at an, t erm asuk m em berik an privacy pada klien, m em bant u klien m engat ur posisi yang baik, dan karakt erist ik adam inist rasi at au pengobat an ant i diare sesuai dengan kebut uhan yang diperlukan sepert i penyediaan enem a.
Hal- hal pribadi adalah suat u yang sangat pent ing unt uk banyak orang sehingga m ereka bebas. Jika ini benar bagi klien m aka perawat seharusnya m em berikan hak pribadi sebanyak m ereka bisa, set elah m em berikan beberapa kebebasan pasien dibiarkan m em bersihkan m encuci dan m engeringkan sendiri. dalam hal ini peraw at m ungkin m em erlukan air dan handuk.
Pasien dit em pat t idur m em er lukan bant uan unt uk duduk pada bedpan. j ongkok m erupakan posisi yang opt im al bagi defekasi. Ada dua t ype dari bedpan : Regular high back pan dan slipper at au fract ur pan. Slipper pan bent uk yang rendah di belakang di gunakan pada klien yang t idak dapat m engangkat bokongnya karena m asalah fisik at au kont raindikasi dari t erapi sepert i bergerak. Klien wanit a bedpan unt uk BAB dan BAK, klien laki- laki m enggunakan bedpan unt uk BAB dan urinal unt uk BAK.
Sebuah com m ode kadang- kadang bisa sebagai penggant i dari bedpan ket ika klien yang dapat t idur pada t em pat t idur dan t idak bisa kekam ar m andi sendiri. Com m ode sepert i kursi ket ika dibuka, t oilet sepert i t em pat duduk dan wadah unt uk m enam pung urin dan feses.Wadah ini cocok unt uk com m ode at au hanya sebuah bedpan. Karena cocok unt uk dilet akkan dibawah t em pat duduk t oilet . Com m ode boleh at au t idak boleh ada dibawah roda dan bebas dari m orable. Beberapa com m ode ada yang sederhana, j adi bisa digabung dengan kursi yang m enet ap.
Pasien m em erlukan seseorang unt uk m em bant u ia bangun dan t idur di t em pat t idur. Perawat harus benar- benar m engingat bahwa pasien yang m enggunakan badpan harus lebih banyak bergerak, oleh karena it u perawat harus m em bant u sem ent ara pasien duduk dipispot unt uk m enghindari t egang ot ot .
Bagi pasien yang dapat m engangkat bokongnya sendiri, perawat dapat m elet akkan pispot dibaw ah klien set elah klien m elekukkan lut ut nya dan m engangkat pant at nya. Pergerakan ini klien dibant u oleh perawat dengan m enem pat kan t angan dibagian punggung bawah pasien Mengist irahat kan siku pasien pada m at ras dan m enggunakan t angan bawahnya sebagai pengangkat kem udian perawat dapat m enem pat kan pispot dibawah bokong pasien, m engarahkan kekaki t em pat t idur sehingga bokong pasien m erasa nyam an disekeliling pinggiran pispot . Unt uk pispot yang t elah rusak haruslah dilet akkan m endat ar dibawah bokong pasien. Unt uk pasien yang t idak berdaya yang t idak dapat diangkat bokongnya sebelum dan sesudah ke dan dari pispot lakukan hal- hal berikut :
1. Bant u klien unt uk posisi set engah duduk. Bagin belakang kearah perawat . 2. Let akkan kedepan berlaw anan dengan punggung klien.Dengan bagian
yang t erbuka kearah kaki t em pat t idur.
3. Pegang pinggul dengan sat u t angan dan t angan yang lain m em egang kedapan.Put ar dengan lem but klien kearah kit a dan kearah belakangnya. Dengan badpan di t em pat .Badpan j angan dilet akkan dibaw ah klien, karna akan m enim bulkan inj uri pada kulit pasien.
4. Naikkan kepala t em pat t idur keposisi sem i fowler. Posisi it u m em bant u m enegakkan punggung pasien supaya m udah elim inasi.
5. Jika pasien t idak biss sem io fowler m aka let akkan bant al dibelakang punggungnya unt uk m em bant u.
Set elah m elet akkan t isu dan bel didekat nya perawat m eninggalkan pasien kem udian kem bali ket ika klien m enekan belnya. Jika asist en sudah m em bersihkan daerah parineal, perawat harus m em bungkus t angannya sendiri dengan t isu t oilet dan m em bersihkan dari daerah pubis ke anal.Bersihan dari daerah yang sedikit kot ornya kedaerah yang banyak kot ornya unt uk m encegah pencem aran infeksi organism e. Pasiendim iringkan kearah perawat . Bersihkan bokongnya secara keseluruhan denga cara sepert i t adi. Daerah anal harus dicuci dengan sabun dan air kem udian dikeringkan. Pencucian dan pengeringan yang bagus m encegah irit asi k ulit dan pengum pulan m ikroorganism e. Unt uk klien yang t idak but uh bant uan lakukanlah :
1. Kem balikan kasur keposisi dat ar , j ika kesehat annya m em ungkinkan 2. Lipat bagian at as sprei
3. pegang kedepan dengan sat u t angan , kem udian m iringkan klien, m uka m enghadap perawat .
Jika kam u sendiri lebih am an m em balikkan pasien kearah kam u lebih bagus dari pada m em belakangim u.Jika kam u ingin pasien m em belakangim u buat posisi rail at au panggil per awat lain unt uk m enj aga pasien agar t ak j at uh. Bersihkan daerah anal dengan cara t adi.Jika t em pat t idur kot or, gant i sebelum badpan dikosongkan isinya, harus diobservasi at au diperikasa. Kebanyakan rum ah sakit punya sprei unt uk m em bersih kan badpan secara keseluruhan
OBAT- OBATAN CH ATARTI C D AN AN TI D I ARE
yang m enghasilkan pergerakan usus yang sering, pengeluaran feses yang lem bek, kadang kadang t erj adi penegangan perut .Cat hart ics yang berbeda punya efek yang berbeda j uga t api walaupun cat hart ics yang sam a, t ergant ung dosis. Dosis purgat if yang banyak bisa m em punyai efek purgat if sedangkan dosis yang sedikit dari cat ahart ics yang sam a bisa m em punyai efek lacsat if dan m enghasilkan gerakan usus norm al.
Cat hart ics m endorong defekasi dalam beberapa cara : 1. Bulk- form ing cat hart ic
Yait u dengan m eningkat kan cairan ,gas dan sam pah- sam pah,bagian keras yang besar dari isi usus. Peningkat an bagian besar t ersebut m erangsang perist alt ic dan m erangsang defekasi.
2. Em ollient cat hart ics
Sepert i cairan pet rolat um , bekerj a m elem but kan, m enunda pengeringan dari m assa feses. Penggunaan yang berkepanj angan dari cairan pet rolat um m enyebabkan kont raindikasi, set elah ia m engihibit vit am in larut lem ak. 3. Chem ical irr it an
I a m engirit asi m ukosa usus dan m enyebabkan dorongan dari isi usus halus. Cairan pent ing dilew at kan dengan feses karena pergerakan cepat dari feses yang t idak m engizikan absorbsi air dari usus.
Pem berian cat hart ics dij elaskan dengan sebab dan beberapa inst ansi lain oleh dokt er. Konst ipasi bukan cum a alasan unt uk pem berian obat ini cont ohnya cat hart ics direspon pada pem eriksaan radiology dan pem bedahan dim ana isi perut harus dikosongkan.
Peraw at seharusnya selalu m em berit ahukan unt uk t idak m em buang cat hart ics t api unt uk m em pergunakan secara efekt if. Beberapa pasien t idak percaya dalam penggunaan cat hart ics dan m em but uhkan pert olongan unt uk belaj ar bagaim ana m erubah prilaku ini. Pasien lainnya harus m enggunakan cat hart ics secara t erat ur dan berkala. Sebagai cont oh adalah orang lanj ut usia yang m engalam i kesulit an unt uk m eningkat kan bagian t erpent ing dalam diet at au pada pasien yang m em ilik i kesehat an fisik yang harus dicegah dengan m elakukan lat ihan fisik.
Sebelum pem berian cat hart ics perawat j uga harus m em perhat ikan kondisi pat ologi yang dim ilik i pasien. Cont oh yang sering t erj adi adalah pasien dengan apendik, pem berian cat hart ics pada orang sepert i ini dapat m enyebabkan rupt ur apendik sebagai akibat dari peningkat an aksi perist alt ic isi perut . Kont ra indikasi lain adalah ulserasi usus halus, kerusakan pat ologi at au m engurangi t enaga secara akut at au t iba- t iba dari penggunaan cairan yang besar dari ket idak seim bangan elekt rolit .
Su pposit u r ia
Beberapa cat hart ics diberikan dalam bent uk supposit oria ini bekerj a dalam beberapa cara : Dengan Menst im ulasi uj ung saraf di m ukosa rect al. Suppossit oria seharusnya dim asukan m elalui spinct er anal int ernus.
Unt uk dewasa suppossit oria dim asukkan sekit ar 7,5- 10 cm ( 3- 4 in) ,klien dinst ruksikan unt uk bernafas m elalui m ulut , karena pernafasan m ulut dapat m erelaksasikan spinct eranal. Unt uk lebih efekt if supossit oria har us dit em pat kan sepanj ang dinding rect um . Secepat nya set elah m em asukkan obat supposit oria, perw at m em bant u m enekan punggung klien supaya obat t idak keluar.
Oba t a n t idia r e
Klien dengan diare bisa diberikan ant idiare. Beberapa m ekanism enya m elapisi usus yang t eririt asi dan bekerj a sebagai prot ekt if (de m ulce n t s) . Kerj a yang lain m engabsorpsi subst ansi yang t oxic dari usus (a dsor be n t s) at au m enyusut kan gem bung at au j aringan yang m eradang (a st r in ge n t) . Pada sit uasi t ert ent u, sedat if dan ant ispasm odik bisa diberikan.
EN EM A / H UKN AH
Enem a adalah suat u solusion( larut an) yang dim asukkan ke dalam rekt um dan kolon sigm oid. Fungsinya adalah unt uk m engeluarkan feses dan flat us.
Tipe - t ipe e n e m a
Enem a dapat diklasifik asikan ke dalam 4 golongan m enurut cara kerj anya ; cleansing ( m em bersihkan) , carm inat ive ( unt uk m engobat i flat ulence) , ret ensi ( m enahan) , dan m engem balikan aliran.
Cleansing enem a m erangsang perist alt ik dengan m engirit asi kolon dan rekt um dan at au dengan m erenggangkan int est inal dengan m em asuki volum e cairan. 2 j enis dari cleansing enem a adalah ; high enem a ( huknah t inggi) dan low enem a ( huknah rendah) . High enem a diberikan unt uk m em bersihkan kolon sebanyak m ungkin, sering diberikan sekit ar 1000m l larut an unt uk orang dewasa,dan posisi klien berubah dari posisi lat eral kiri ke posisi dorsal recum bent dan kem udian ke posisi lat er al kanan selam a pem berian ini agar cairan dapat t urun ke usus besar. Cairan diberikan pada t ekanan yang t inggi daripada low enem a. ; oleh karen ait u w adah dari larut an dit ahan lebih t inggi. Cleansing enem a paing efekt if j ika diber ikan dalam wakt u 5- 10 m enit .
Low enem a diberikan hanya unt uk m em bersihkanrekt um dan kolon sigm oid. Sekit ar 500m l larut an diberikan pada orang dewasa, dan klien dipert ahankan pada posisi sim ke kiri selam a pem berian.
Carm inat ive enem a t erut am a diberikan unt uk m engeluarkan flat us. Larut an dim asukkan ke dalam rekt um unt uk m engeluarkan gas dim ana ia m erenggangkan rekt um dan kolon, kem udian m erangsangperist alt ik. Unt uk orang dewasa dim asukkan 60- 180m l.
Ret ent ion enem a : dim asukkan oil( pelum as) ke dalam rekt um dan kolon sigm oid, pelum as t ersebut t ert ahan unt uk suat u w akt u ayng lam a ( 1- 3 j am ) . I a bekerj a unt uk m elum asi rekt um dan kanal anal, yang akhirnya m em udahkan j alannya feses.
Enem a yang m engem balikan aliran, kadang –kadang m engarah pada pem bilasan kolon, digunakan unt uk m engeluarkan flat us. I ni adalah pem asukan cairan yang berulang ke dalam rek t um dan pengaliran cairan dari r ekt um . Pert am a-t am a larua-t an ( 100- 200m l una-t uk orang dew asa) dim asukkan ke reka-t um dan kolon sigm oid klien, kem udian w adah larut an direndahkan sehingga cairan t urun kem bali keluar m elalui rect al t ube ke dalam w adah. Pert ukaran aliran cairan ke dalam dan keluar ini berulang 5- 6 kali, sam pai ( perut ) gem bung hilang at au abdom en m erenggang dan ras at idak nyam an berkurang at au hilang. Larut an ini m ungkin perlu dipindahkan beberapa kali selam a pem berian prosedur j ika ia padat dengan feses. Karena larut an dipindahkan, j um lah t ot al 1000m l m erupakan hal yang biasa diberikan pada orang dewasa.
Banyak m acam larut an yang digunakan unt uk enem a. Larut an khusus m ungkin dim int a oleh dokt er at au prakt ek agency.
hipot onik. Pada cairan t ubuh dan elekt rolit , larut an hipert onik sepert i lar ut an phosphat e dari beberapa enem a siap pak ai m enyebabkan sedikit ir it asi pada m em bran m ukosa, dan yang m enyebabkan cairan t er t arim ke dalam kolon dari j aringan sekit ar. Proses ini disebut osm osis. Karena hanya sebagian kecil cairan yang diam bil, rasa nyam an t ert ahan unt uk 5- 7 m enit dan secara um um di luar dari m anfaat ini. Bagaim anapun, ket idakseim bangan cairan dan elekt rolit dapat t erj adi, t erut am a pada anak di bawah 2 t ahun . larut an bisa m enyebabkan hypokalsem ia dan hyperphosphat em ia.
Pem berian hipot onik yang berulang sepert i enem a berbent uk kran, dapat m engakibat kan absorpsi volum e darah dan dapat m engakibat kan int oksikasi air. Unt uk aliran ini, beberapa agency kesehat an m em bat asi pem berian enem a berbent uk kran. I ni adalah perhat ian yang ist im ewa ket ika perm int aan pem asangan enem a sam pai kem bali bersih harus j elas, cont ohnya pem eriksaan pendahuluan visual usus besar. Larut an hipot onik j uga dapat m engakibat kan ket idaknyam anan pada klien dengan penurunan fungsi ginj al at au gagal j ant ung akut .
Pe dom a n pe m be r ia n e n e m a
1. Gunakan rect al t ube dengan ukuran yang t epat , unt uk orang dewasa biasanya no.22- 30, anak- anak m enggunakan t ube yang kecil, sepert i no.12 unt uk bayi, dan no.14- 18 unt uk anak t odler at au anak usia sekolah.
2. Rect al t ube harus licin dan fleksibel, dengan 1 at au 2 pem buka pada uj ung dim ana larut an m engalir. Biasanya t erbuat dari karet at au plast ik. Beberapa t ube yang uj ungnya t aj am dan kasar seharusnya t idak digunakan, karena kem ungkinan rusaknya m em bran m ukosa pada rekt um . Rect al t ube dilum asi dengan larut an w at er- oil unt uk m em udahkan pem asukannya dan m engurangi ir it asi pada m ukosa rekt um .
3. Enem a unt uk orang dewasa biasanya diberikan pada suhu 40,5- 43 C, unt uk anak- anak 37,7C.Beberapa ret ent ion enem a diberikan pada suhu 33C. Suhu yang t inggi bisa berbahaya unt uk m ukosa usus ; suhu yang dingin t idak nyam an unt uk klien dan dapat m enyebabkan spasm e pada ot ot spinkt er.
4. Jalan larut an yang diberikan t ergant ung pada j enis enem a, usia dan ukuran t ubuh klien dan j um lah cairan yang bisa disim pan :
a. bayi, > = 250m l
b. t oddler at au preschool, > - 250- 350m l c. anak usia sekolah, 300- 500m l
d. adolescent , 500- 750m l e. adult , 750- 1000m l
5. Ket ika enem a diberikan, klien biasanya m engam bil posisi lat eral kiri, sehingga kolon sigm oid berada di baw ah rekt um sehingga m em udahkan pem asukan cairan. Selam ahigh enem a, klien m engubah posisinya dari lat eral k ir i ke dorsal recum bent , kem udian lat eral kanan. Pada posisi ini seluruh kolon dij angkau oleh air.
6. Perlengkapan pada t ube t ergant ung pada usia dan ukuran klien. Pada oran g dewasa, biasanya dim asukkan 7,5- 10cm ,pada anak- anak 5- 7,5cm dan pada bayi hanya 2,5- 3,75cm . Jika obst ruksi dianj urkan ket ika t ube dim asukkan, t ube harus dit arik dan obst ruksi t erj adi.
7. Kekuat an aliran larut an dit ent ukan oleh : a. t ingginya wadah larut an
Wadah larut an yang lebih t inggi adalah di at as rekt um , aliran yang lebih cepat dan kekuat an yang lebih besar pada rekt um . Enem a pada sebagian orang dewasa, wadah larut an t idak boleh lebih t inggi dari 30cm di at as rekt um . Selam a high enem a, wadah larut an biasanya 30- 45cm di at as rekt um , karen cairan dim asukkan lebih j auh unt uk m em bersihkan seluruh usus. Unt uk bayi, w adah larut an t idak boleh lebih dari 7,5cm di at as rekt um .
8. Wakt u yang diperlukan unt uk m em asukkan enem a sebagian besar t ergant ung pada j um lah cairan yang dim asukkan dan t oleransi klien. Volum e yang banyak sepert i 1000m l, m ungkin m em but uhkan wakt u 10- 15 m enit . Unt uk m em bant u klien m enahan larut an, peraw at dapat m enekan bokongnya, agar t erj adi t ekanan di luar area anal.
9. Ket ika larut an enem a berada di dalam t ubuh, klien m ungkin m erasa gem bung, dan rasa t idak nyam an pada abdom en.
10. Ket ika klien b.a.b, perawat bisa m em bant unya ke kam ar kecil, t ergant ung pada pilihan klien dan kondisi fisik.
11. Pada pem berian enem a yang dilakukan sendiri, orang dewasa dapat diat ur posisi lit ot om i
12. Ket ika pem berian enem a pada bayi, kaki bayi bisa dit ahan dengan popok.
Pr ose du r pe m be r ia n e n e m a Peralat an
1. disposible enem a set 2. 1 set enem a berisi
a. w adah unt uk t em pat larut an
b. pipa unt uk m enghubungkan w adah ke rect al t ube
c. klem unt uk m enj epit pipa, unt uk m engont rol aliran larut an ke pasien d. rect al t ube dengan ukuran yang t epat
e. pelum as yang digunakan unt uk rect al t ube sebelum dim asukkna f. t erm om et er unt uk m engukur suhu larut an
g. sabun, garam
h. sej um lah larut an yang dibut uhkan dengan suhu yang t epat . Larut an dit em pat kan di wadahnya, diperiksa suhunya, kem udian m enam bahkan sabun, garam
3. selim ut m andi unt uk m enut upi klien 4. perlak agar t em pat t idur t idak basah 5. bedpan
I nt ervensi
1. m enj elaskan prosedur kepada klien. Menj elaskan bahw a ia m ungkin akan m erasakan gem bung ket ika larut an dim asukkna.
2. Bant u klien orang dewasa at au usi at oddle unt uk m engam bil posisi lat eral kiri, dengan kali kanan fleksi dan beri selim ut m andi.
Rasional: posisi ini m em udahkan aliran larut an sesuai dengan gravit asi ke dalam sigm oid dan kolon descenden yang berada pada sisi kiri. Kaki kanan fleksi agar anus lebih t am pak.
3. let akkan perlak di bawah bokong klien agar sprey t idak basah
4. beri pelum asrect al t ube 5cm j ika unt uk orang dewasa. Unt uk anak- anak beberapa sediaan enem a yang dij ual sudah m em punyai t ube yang sudah dilum asi.
5. buka klem lewat kan beberapa larut an m elalui pipa penghubung dan rect al t ube, kem udian t ut up klem .
Rasional: pipa diisi dengan larut an unt uk m engeluarkan udara di dalam nya. Udara yang m asukke dalam rekt um m enyebabkan perenggangan yang t idak perlu 6. inspeksi darah anal unt uk m elihat apakah ada hem orhoid
7. m asukkan rect al t ube dengan lem but dan perlahan ke dalam rekt um , t uj ukan ke unbilikus. Masukkan t ube dengan j arak yang t epat .
Rasional: pem asukan pipa k eum bilikus m em andu opipa di sepanj ang rekt um . Rect al t ube dim asukkan m elew at i spinkt er int ernal
8. j ika t ahanan dit em ui di spinkt er int ernal, suruh klien unt uk bernapas dalam dan lew at kan sedikit larut an m elalui pipa. Jika t ahanan berlangsung lam a, t arim pipa dan laporkan pada perawat yang bert anggung j awab
rasional: bernapas dalam dan m em asukkan sedikit larut an bisa m em buat spinkt er rileks.
9. j ika t idak ada t ahanan, buk aklem , dan angka t wadah larut an ke at as rekt um pada ket inggian yang t epat ; 30- 45cm unt uk dew asa dan 7,5 unt uk bayi
rasional: pada ket inggian ini, larut an t idak m endesak t ekanan yang cukup unt uk m enggant i kerusakan lapisan pada rekt um
10. t ekan w adah yang lunak denan t angan
11. m em asukkan cairan dengan perlahan. Jika klien m engeluh m erasa gem bung at au nyeri, gunakan klem unt ukm enghent ikan aliran selam a 30 det ik, dan buka kem bali alir annya dengan kecepat an yang rendah.
Rasional: m em asukkan cairan dengan perlahan dan m enghent ikan aliran unt uk sem ent ara m enurunkan kem ungkinan spasm e int est inal dan pengeluaran yang dini pada larut an.
12. nilai klien : w arna kulit , keringat , dyspnoe
13. set elah sem ua larut an dim asukkan at au ket ika klien t idak bisa m enerim a lagi dan ingin b.a.b, t ut up klem dan pindahkan rect al t ube dari anus
rasional: keinginan unt uk b.a.b biasanya m engindikasikan bahw a cairan yang m asuk sudah cukup
14. gunakan t ekanan yang t et ap pad aanus dengan t issu, at au t ekan bokong unt uk m em bant u m enahan enem a. Biarkan klien dalam posisi berbaring.
Rasional: beberapa enem a lebih efekt if j ika dit ahan 5- 10 m enit . Wakt unya t ergant ung pada j enis enem a. Klien lebih m udah m enahannya pada posisi berbaring daripada k et ika duduk at au berdir i, karena gravit asi m em bant u pengaliran perist alt ik.
15. bant u klien unt uk duduk pada bedpan at au t oilet . Jika spesim en feses dibut uhkan anj urkan klien m enggunakan bedpan
rasional: posisi dudukl lebih dianj urkan karen am em bant u proses defekasi 16. suruh klien agar t idak m enyiram t oilet j ika ia selesai m enggunakannya
17. cat at pem asukan enem a ; j um lah, w arna, konsist ensi dan pengeluaran flat us dan perenggangan abdom en
Pe m be r ia n e n e m a pa da pa sie n ya ng t ida k bisa m e n gon t r ol dir i
larut an dan feses yagn dikeluarkan dengan t angan ke dalam bedpan selam a pem berian enem a.
D I GI TAL REM OVAL OF FECAL I M PACTI ON
Digit al r em oval of fecal im pact ion kadang- kadang perlu. Peraw at m em ecahkan m assa feses dengan j ari dan kem udian m engeluarkannya. Prosedur ini m enyusahkan dan t idak m enyenangkan dan klien boleh m enginginkan kehadiran perawat at au dukungan keluarga. Perhat ian harus diberikan unt uk m enghindari cedera m ukosa usus unt uk m encegah perdarahan. St im ulasi rect al t idak diinginkan oleh beberapa pasien, selam a it u penyebabnya m ungkin respon exercive vagal dilanj ut kan arit m ia j ant ung.Set elah dism pact ion, lanj ut kan pengukuran unt ukm em ast ikan defekasi norm al. Begit u j uga pem berian enem a at au suppossit or ia adalah im plem ent asi unt uk beberapa hari.
Prosedur digit al rem ov al fecal im pact ion adalah:
1. Bant u klien unt uk m engat ur posisi posisi berbaring ke sam ping dengan lut ut fleksi dan m em belakangi perawat . Walaupun beberapa klien boleh m em ilih unt uk berdiri di t oilet ,posisi t idur lebih dianj ur kan karena disim pact ion dapat m enghabiskan t enaga.
2. Let akkan wat erproof badpan dibawah bokong klien dan sebuah badpan t ak seberapa j auh dari kursi.
3. Am bil plast ik yang t erpasang at au sarung t angan karet dan oleskan pelum as dij ari t elunj uk unt uk dioleskan di sisipan rect al.
4. Oleskan perlahan dari j ari t elunj uk kerect um dan gerakkan kearah usus um bilicus, digerakkan sepanj ang rect um .
5. Lepaskan dan keluarkan feses dengan pij at an yagn lem but di sekit arnya. Pecahkan feses dengan m em asukkan j ari ke m assa yang keras. Hindari cedera pada m ukosa rekt um .
6. Hat i- hat i ket ika m engeluarkan feses sam pai uj ung rect um dan keluarkan sedikit dem i sedikit .t eruskan pengeluaran feses sebanyak m ungkin.perhat ikan pasien secara pada t anda fat ique sepert i kepucat an w aj ah , diaporesis at au perubahan denyut nadi.St im ulasi m anual seharusnya sem inim al m ungkin j angan sam pai m erangsang am bang bat as nerves vagal yang dapat m enyebabkan arit m ia.
7. Teruskan diisim pact ion, bant u klien unt uk m em bersihkan area anus dan bokong.
Kem udian bant u ia m enaiki badpan at au kekam ar kecil unt uk sebent ar sebab st im ulasi j ari kerect um sering m enyebabkan defekasi.
M a k a na n da n ca ir a n
Pola m akan klien dibut uhkan unt uk elim inasi yang norm al, t ergant ung j enis feses klien saat ini, frekuensi BAB dan t ype m akanan yang klien m akan unt uk m em bant u defekasi yang norm al.
Pada klien konst ipasi :
1. Tingkat kan int ake cairan harian dan suruh klien m inum air hangat set iap bangun pagi j ika kesehat an m em ungkinkan.
2. Masukkan serat pada pola m akan m isalnya m akanan prunes, buah m ent ah dan produk sereal.
duodenum .Kem udian m enyebabkan banyak feses, klien bisa j adi enggan unt uk m akan at au m inum . Makan m akanan kecil dalam j um lah sedikit dapat sangat m em bant u selam a it u m udah diarbsorbsi. Kehilangan pot assium bisa lebih banyak j ika diare, dan pencernaan m akanan at au cairan yang m engandung pot assium harus lebih banyak. Unt uk klien yang flat ulence, m inum an soda dibat asi.
I n t e gr it a s k u lit
Klien yang diare yang b.a.b- nya t ak t erkendali adalah penyebab irit asi kulit ket ika selum lah feses t ert inggal dikulit .
La t iha n
Lat ihan yang t erat ur unt uk klien konst ipasi akan m em bant unya m engem bangkan at uran bab yang lebih norm al dan feses. Berj alan dan berenang cont ohnya , dapat m em bant u m ot ilit as usus yang norm al.
Jika klien lem ah perut dan ot ot pelvic nya t idak m am pu m enguat kannya dengan lat ihan yang sam a t erus m enerus:
1. Dalam posisi t erlent ang klien m erapat kan ot ot - ot ot perut sepert i m enariknya kedalam . Pegang m ereka selam a 10 det ik dan kem udian rilex, lakukan berulang ulang 5 sam pai 10 kali, 4kali sehari t ergant ung kesehat an klien.
2. Masih dalam posisi t erlant ang, klien dapat m engerut kan ot ot paha dan pegang erat selam a 10 det ik , ulang lat ihan 5 sam pai 10 kali selam a 4 kali sehari. Bant uan ini dibat asi unt uk klien unt uk m enguat akan ot ot - ot ot paha, karena it u m em buat nya m udah unt uk m enggunakan badpan.
Fla t u le n ce
Ada beberapa cara unt uk m elem ahkan at au m encegah flat ulence, hindari m akanan yang m engandung gas, lat ihan dan anj urkan klien berposisi sepert i sem ula. Cara lain m elibat kan penyisipan selang rect alke rect um dan t inggalkan di rect um t ersebut selam a- lam anya kira- kira 30 m enit unt uk m encegah irit asi yang t ak sepant asnya di j alan rect al. Selang t ersebut dapat kem udian dipakai lagi j ika dibut uhkan set iap 2- 3 j am .
Sebelum dim asukkan selang kerect al perawat harus m em perkiraka flat ulence pada at uran berikut :
1. Palpasi perut klien unt uk m enent ukan j um lah pem besaran. 2. Auskult asi perut unt uk bunyi usus
3. Tent ukan apakah klien m engalam i perut t idak enak.
4. Perkirakan pernafasan rat a- rat a. Flat ulence dapat m enyebabkan penekana bahagia at as dinding diagfragm a yang dapat m engakibat kan pernafasan yang sulit .
5. Perkirakan penggabungan isyarat dengan flat ulence, seperi sendawa dan frekuencinya dan j alan flat us dengan rect um .
Bant u klien unt uk posisi m iring kekiri dan m em buka anus. Kem udian oleskan salap di sekeliling rect al k ira- kira 5cm ( 2 in) . Masukkan selang per lahan- lahan kerect um kira- kira 10 sam pai 15 cm ( 4- 6 in) . Unt uk anak- anak 5- 10 cm ( 2- 4 in) t ergant ung um ur anak anak t ersebut .
ke pipa penghubung dan wadah pengaliran akan t erisi air. Pindahkan uj ung dist al dari pipa ke t em pat t erkum pulnya air.
EV ALUASI Beberapa krit er ia hasil dari elim inasi fekal : Klien akan :
Menet apkan w akt u yang t erat ur unt uk defekasi Berpart isipasi dalam pr ogram lat ihan yagn t erat ur Mem akan m akanan sesuai dengan diet yang dit ent ukan B.A.B dengan nyam an
Mencerna 2000 m l cair an / hari
D AFTAR PUSTAKA
Fundam ent al Of Nursing, Carol Taylor Et All, 1997, Lippincot t Raven Washingt on.
Fundam ent al Of Nursing, Concept s Process & Pract ice, Pat ricia A. Pot t er Et All. Third Edit ion, 1992, Mosby Year Book Washingt on.
Medical Sur gical Nursing, Crit ical Thinking I n Client Care, Priscilla Lem one, 1996. Addisson Wesley Nursing