LAMPIRAN A
SKALA PENELITIAN PRASANGKA
No:
SKALA PSIKOLOGI
Fakultas Psikologi
Universitas Sumatera Utara
2015 RAHASIA
KATA PENGANTAR
Dengan Hormat,
Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Psikologi USU, saya bermaksud mengadakan penelitian yang memerlukan sejumlah data yang hanya akan saya peroleh dengan adanya kerjasama dan kesediaan Anda dalam mengisi skala ini.
Skala ini terdiri dari 30 pernyataan yang menggambarkan diri Anda. Dalam skala ini tidak ada jawaban yang benar atau salah. Harapan saya, Anda mengisi skala ini dengan jawaban yang paling mendekati pendapat atau keadaan Anda yang sesungguhnya. Semua jawaban akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian ini saja.
Atas kesediaan Anda meluangkan waktu dan kerjasama yang Anda berikan, saya mengucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Peneliti
Rika Damayanti
111301018
PETUNJUK PENGISIAN
Pada bagian ini terdapat beberapa pernyataan yang menggambarkan pendapat Anda tentang Front Pembela Islam (FPI). Saudara diminta menjawab dengan cara memberikan tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang sesuai dengan apa yang Anda pikirkan dan rasakan.
Adapun pilihan jawabannya sebagai berikut:
STS : Apabila anda Sangat Tidak Setuju
TS : Apabila anda Tidak Setuju
S : Apabila anda Setuju
SS : Apabila anda Sangat Setuju
Contoh Pengisian Skala:
No. PERNYATAAN STS TS S SS
1. Saya memahami Front Pembela
Islam X
Jika Anda ingin mengganti jawaban Anda, berikan tanda = pada jawaban yang salah dan berikan tanda silang pada jawaban yang Anda anggap sesuai.
Contoh Koreksi Jawaban:
No. PERNYATAAN STS TS S SS
1. Saya memahami Front Pembela
Islam X X
Isilah pernyataan sesuai yang ada dengan diri Anda dan periksalah kembali jawaban Anda, pastikan tidak ada jawaban yang kosong. Setiap orang memiliki jawaban yang berbeda-beda, tidak ada jawaban yang benar atau salah, dan tidak ada penilaian baik atau buruk. Semua jawaban adalah benar. Kerahasiaan jawaban Anda akan terjamin sepenuhnya.
SELAMAT MENGERJAKAN
IDENTITAS DIRI
Nama
Semester I II III IV V VI VII VIII
1. Keorganisasian apa yang Anda ikuti: a. Kerohanian Islam
b. Pemerintahan Mahasiswa c. Unit Kegiatan Mahasiswa d. Tidak Mengikuti Organisasi
2. Pengalaman manakah yang pernah Anda alami dengan Front Pembela Islam baik dengan individu atau dengan kelompoknya?
a. Buruk b. Baik
3. Sumber pengetahuan tentang Front Pembela Islam yang Anda peroleh: a. Media Massa
b. Masyarakat c. Keluarga d. Teman Sebaya
No. PERNYATAAN STS TS S SS
1. Saya tidak percaya dengan Front Pembela Islam karena perlakuan kasar mereka terhadap masyarakat.
2. Saya akan membela Front Pembela Islam yang berani menutup warung nasi yang buka disaat bulan ramadhan.
3. Saya senang dengan Front Pembela Islam karena mereka bisa diajak bekerjasama dalam menyuarakan aspirasi masyarakat.
4. Saya tidak senang dengan Front Pembela Islam karena mereka sering melakukan demonstrasi.
5. Saya percaya, Front Pembela Islam memiliki keberanian untuk menutup tempat perjudian.
6. Saya tidak senang dengan Front Pembela Islam karena sulit diajak berkerjasama dalam menberantas penyakit masyarakat. 7. Saya mendukung kegiatan Front Pembela Islam yang peduli terhadap pendidikan.
8. Saya tidak percaya dengan Front Pembela Islam karena mereka seringkali membuat kekacauan.
9. Saya mendukung aksi kemanusiaan Front Pembela Islam.
10. Saya tidak senang dengan Front Pembela Islam karena mereka sering mengancam pemerintah.
11. Saya senang terhadap Front Pembela Islam karena mereka rajin menyelesaikan tugas-tugasnya.
12. Saya tidak percaya dengan Front Pembela Islam karena mereka sering berbeda pendapat dengan masyarakat pada umumnya.
13. Saya menghindari Front Pembela Islam karena mereka sering melanggar peraturan pemerintah.
No. PERNYATAAN STS TS S SS 14. Saya percaya, Front Pembela Islam
memiliki keberanian untuk menutup tempat pelacuran.
15. Saya percaya, suara Front Pembela Islam tidak didengar oleh pemerintah sehingga mereka bertindak sendiri.
16. Saya tidak senang dengan Front Pembela Islam karena mereka seringkali bentrok dengan aparat.
17. Saya senang terhadap Front Pembela Islam karena mereka taat pada ajaran agamanya. 18. Saya menentang Front Pembela Islam
karena mereka mengusir jemaah Nasrani yang akan melakukan kebaktian.
19. Saya tidak bersedia jika berdiskusi dengan Front Pembela Islam mengenai kemaksiatan. 20. Saya bersedia bekerjasama dengan Front
Pembela Islam.
21. Saya percaya, Front Pembela Islam memiliki keberanian untuk menutup diskotik.
22. Saya senang terhadap Front Pembela Islam karena mereka memberangkatan tim relawan untuk bencana kekeringan.
23. Saya menentang Front Pembela Islam karena mereka melakukan kekerasan.
24. Saya senang terhadap Front Pembela Islam karena mereka memberikan bantuan kepada korban bencana.
25. Saya mendukung Front Pembela Islam karena mereka memberikan bantuan tanpa perbedaan agama.
26. Saya tidak percaya Front Pembela Islam bisa hidup ditengah-tengah perbedaan agama. 27. Saya tidak senang dengan Front Pembela
Islam karena mereka hanya mementingkan dirinya sendiri dalam melakukan aksinya. 28. Saya menentang Front Pembela Islam
karena mereka melakukan keributan dalam aksi unjuk rasanya.
No. PERNYATAAN STS TS S SS
29. Saya percaya, jika pemerintah bersedia berdiskusi maka akan mengurangi tindakan main hakim sendiri oleh Front Pembela Islam.
30. Saya tidak percaya dengan Front Pembela Islam karena mereka sering meremehkan tugas-tugas seorang aparat.
Mohon periksa kembali jawaban Anda, pastikan tidak ada pernyataan yang belum diisi.
TERIMA KASIH BANYAK
LAMPIRAN B
DAYA BEDA AITEM DAN RELIABILITAS
SKALA PRASANGKA (TRY OUT)
2. Reliabilitas Skala Prasangka (Try Out)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.963 30
92
LAMPIRAN C
DATA MENTAH SKALA PRASANGKA (PENELITIAN)
97
100 4 2 1 4 1 4 2 4 2 3 2 4 4 1 2
101 4 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
102 3 4 4 3 1 3 1 2 4 4 2 2 4 1 4
103 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 2 3
104 4 3 3 4 2 3 2 3 2 3 3 2 4 1 2
105 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2
106 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2
107 3 2 4 4 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3
108 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2
109 3 2 4 4 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3
110 2 3 4 1 4 4 3 4 3 4 1 3 3 4 3
111 3 2 2 3 2 4 1 4 1 3 3 4 3 2 2
112 2 2 4 1 3 2 3 1 1 1 3 3 1 1 4
113 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3
114 3 2 3 3 1 3 1 3 1 3 2 3 3 2 2
115 2 2 2 3 1 3 3 4 2 4 2 4 3 2 3
116 3 2 2 3 1 3 4 4 2 4 3 4 3 2 2
117 3 3 2 3 2 4 1 3 3 1 3 3 4 4 2
118 3 1 1 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3
119 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 2 1 1 1 2
120 2 2 3 1 4 2 3 4 3 3 3 4 2 2 3
121 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 4 3 4
122 3 4 2 3 3 3 1 3 2 3 3 2 3 2 2
98
124 4 2 3 4 3 4 2 4 3 3 3 4 4 2 3
125 3 1 3 3 1 3 1 4 1 2 3 4 3 1 1
126 3 3 3 3 2 3 1 3 2 3 3 3 3 4 3
127 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3
128 4 2 3 3 3 3 2 4 2 2 2 3 3 3 3
129 3 2 3 3 2 4 2 4 2 3 2 3 3 2 2
130 3 3 4 4 2 2 1 4 2 4 3 3 4 2 2
131 2 3 2 3 3 2 1 2 1 3 3 2 2 2 3
132 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3
133 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3
134 4 3 2 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 2 3
135 4 3 3 4 3 4 2 4 4 3 4 3 4 3 2
136 3 2 4 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3
137 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2
138 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2
139 4 3 4 3 3 3 2 4 2 2 2 3 3 3 3
140 3 2 4 4 4 4 2 3 2 3 2 3 3 2 2
141 3 2 3 4 3 4 3 4 2 3 2 4 3 3 3
142 3 2 2 3 2 3 2 4 2 3 2 3 3 2 3
143 3 3 2 3 1 2 2 3 2 2 2 3 3 1 2
144 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3
145 4 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2
146 3 2 2 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2
99
148 4 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3
149 4 3 2 3 2 3 2 4 2 3 2 3 3 2 3
150 2 1 1 4 1 2 1 2 1 3 1 2 2 1 2
151 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2
152 1 3 2 2 1 2 1 1 4 1 4 1 1 2 3
153 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 2 3
154 3 2 3 3 1 3 1 3 1 3 2 3 3 2 2
155 3 3 4 4 2 2 1 4 2 4 3 3 4 2 2
156 4 3 3 4 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2
157 4 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2
158 3 3 2 3 2 3 2 4 2 3 2 3 4 2 4
159 3 1 1 3 1 2 1 3 1 3 3 3 3 2 3
160 3 3 3 4 2 3 3 3 4 2 4 3 3 4 2
161 3 2 2 3 2 3 2 4 2 3 2 3 3 2 2
162 4 2 2 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3
163 4 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 4 3 2
164 3 1 2 4 2 3 2 3 2 3 3 4 4 2 3
165 2 4 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2
166 3 2 3 3 1 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2
167 4 4 3 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4
168 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
169 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 2 3
170 3 2 2 3 1 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1
101
4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 109
1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 53
2 2 2 3 4 3 2 3 2 1 2 4 3 1 4 70
2 2 4 1 4 1 2 4 1 2 2 3 4 2 4 71
3 2 4 3 4 2 2 2 2 3 1 4 4 2 2 75
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 99
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 115
4 1 3 3 4 2 4 4 3 4 1 2 3 1 4 88
3 2 4 4 2 2 3 4 3 4 4 3 4 3 2 91
3 3 4 4 3 2 3 4 2 2 3 3 3 2 3 91
4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 1 4 95
4 2 4 4 4 4 2 4 2 3 4 3 3 2 4 94
2 3 3 4 4 4 2 4 3 2 4 2 3 4 4 96
1 1 3 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 46
3 2 2 4 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 60
3 3 3 2 3 4 2 4 2 1 2 4 3 1 4 81
4 2 2 3 2 1 1 4 2 1 4 4 3 1 3 78
2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 3 3 3 2 3 70
4 1 4 4 2 2 2 3 2 2 4 4 4 3 3 79
3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 71
4 1 4 4 2 3 3 4 2 2 4 3 4 2 4 86
4 2 4 4 2 3 3 4 2 2 3 3 4 3 4 87
2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 58
105
3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 75
3 2 1 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 1 3 74
4 1 3 3 4 2 4 4 3 4 1 2 3 1 4 89
4 2 3 3 2 2 2 3 2 2 4 3 4 1 3 79
4 4 3 1 2 4 3 1 3 4 2 3 4 3 3 76
3 4 3 3 4 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 82
3 3 3 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 88
4 4 3 1 2 1 2 3 2 2 3 3 3 1 2 76
4 2 3 2 2 1 2 3 2 2 4 4 4 1 1 79
3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 1 1 73
2 2 3 3 3 2 2 2 1 2 3 3 3 3 3 71
3 3 3 3 1 2 3 3 1 2 3 3 3 2 2 73
4 3 4 3 1 2 1 3 1 2 1 3 1 2 3 75
3 2 3 4 1 2 1 3 2 1 3 3 3 2 2 76
3 3 2 2 2 2 2 4 2 2 3 3 3 3 2 77
3 2 1 4 3 1 2 2 3 2 3 3 3 2 3 79
3 3 2 3 1 2 1 4 4 3 3 4 3 2 4 90
3 3 3 3 3 1 1 3 1 3 3 2 4 1 3 71
3 4 3 3 3 3 4 4 2 2 4 4 4 2 4 91
3 4 3 3 4 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 84
3 2 4 4 4 3 2 3 2 2 2 3 4 3 3 86
3 2 4 4 2 2 2 3 3 2 4 4 4 4 4 87
4 2 4 2 3 2 2 4 2 1 3 4 4 2 3 85
106
3 2 4 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 1 3 75
3 2 4 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 1 3 75
4 2 4 4 1 4 3 2 2 2 3 3 3 1 2 89
1 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 98
3 2 1 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 1 3 73
3 3 2 2 3 2 2 4 2 3 4 4 4 4 4 85
3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 73
3 2 4 4 4 3 2 3 2 2 2 3 4 3 3 88
3 2 4 3 1 2 2 4 2 2 4 4 4 2 3 85
4 3 4 2 3 2 4 3 4 3 3 3 3 1 1 89
4 2 3 3 3 2 3 3 4 2 4 3 4 3 3 85
4 2 3 2 4 1 2 3 2 2 3 3 3 2 3 73
3 2 1 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 1 3 72
3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 78
2 2 2 1 2 2 2 4 2 2 2 3 3 1 1 71
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 3 4 4 75
3 3 3 2 2 3 2 4 2 4 4 4 4 3 4 86
3 2 3 2 3 2 2 4 3 4 4 3 4 4 4 88
3 1 3 3 3 1 1 3 1 1 3 3 3 1 3 59
2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 1 2 3 2 2 58
1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 3 1 52
1 3 3 4 2 2 1 4 1 1 4 4 4 1 3 80
3 3 3 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 88
107
3 3 2 2 3 2 2 4 2 3 4 4 4 4 4 87
2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 4 4 4 76
3 2 4 2 2 2 2 3 3 2 4 3 3 4 4 85
3 2 4 4 2 2 1 4 1 1 4 4 3 1 3 72
3 3 3 3 4 4 2 3 2 2 3 3 4 1 2 88
3 2 4 4 2 2 2 3 3 2 4 4 4 4 4 85
2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 88
2 2 3 2 2 3 2 4 2 2 4 4 4 2 3 82
4 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 1 3 77
3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 77
3 2 4 2 3 3 2 3 2 2 4 4 4 1 2 75
3 4 3 3 4 4 4 1 4 4 3 3 4 4 4 107
4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 115
4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 97
3 1 3 2 1 2 1 3 2 1 3 2 2 1 1 60
4 2 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 100
3 2 4 3 2 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 94
4 3 3 3 3 4 4 4 2 2 3 3 4 3 2 97
2 1 3 3 2 3 2 3 1 1 4 3 3 2 4 75
3 1 2 3 1 2 2 2 2 2 2 3 3 2 4 60
3 1 2 3 2 2 2 3 2 2 4 4 4 3 4 81
4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 3 3 3 99
3 2 3 2 2 2 1 4 2 2 4 4 2 2 1 78
108
3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 4 4 3 3 3 91
3 2 3 4 3 2 1 4 2 1 3 4 4 3 4 81
3 3 3 3 2 1 1 2 1 2 3 3 3 1 3 70
3 1 3 2 2 2 2 3 2 2 4 3 3 2 2 75
109
LAMPIRAN D
RELIABILITAS DAN UJI ASUMSI
SKALA PRASANGKA
(PENELITIAN)
1. Reliabilitas Skala Prasangka (Penelitian)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.931 30
2. Uji Asumsi Normalitas Skala Prasangka
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Prasangka .062 183 .079 .990 183 .212 Test distribution is Normal
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A. (2009). Psikologi Sosial .Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Al-Ghzali, M. (2001). Menghidupkan Ajaran Rohani Islam. Jakarta: Lentera Basritama.
Azwar, S. (2004). Validitas dan Reliabilitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
- (2010). Penyusunan Skala Psikologi Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
- (2013). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Bahari, H. (2010). Toleransi Beragama Mahasiswa (Studi tentang Pengaruh
Kepribadiam, Keterlibatan Organisasi, Hasil Belajar Pendidikan Agama, dan Lingkungan Pendidikan terhadap Toleransi Mahasiswa Berbeda Agama pada 7 Perguruan Tinggi Umum Negeri. Jakarta: Maloho Jaya
Abadi Press.
Baron, R.A, & Byrne, D. (2006). Social Pscyhology Elevent Edition. United States Of America.
Brown R. (2005). Menangani “Prasangka” dari Perspektif Psikologi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Damayanti, Thayibi, Gardhiani, & Limy. (2003). Radikalisme Agama Sebagai
Salah Satu Bentuk Perilaku Menyimpang: Studi Kasus Front Pembela Islam. Jurnal Kriminologi Indonesia Vol. 3 No. I Juni 2003 : 43 – 57.
Feldman, R.S. (1995). Social Psychology. USA: Mc Graw-Hill Book, Co.
Hadi, Sutrisno. (2000). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Hertel, G., & Kerr, N.L. (2001). Priming in-group favoritism:The Impact of
Normative Scripts in the Minimal Group Paradigm. Journal of University
Kiel,Kiel Germany & Michigan State University. Academic Press:0022-1031.
Hogg, Michael A dkk. (2011). Social Psychology Sixth Edition. Newyork: Prenticene Hall.
Kenrick, D. T., Neuberg, S. L., & Cialdini, R. B. (2010). Social psychology:
Goals in interaction. Boston: Pearson Education.
Kusuma, D. (2010). Strategi Dakwah Front Pembela Islam dalam Menanggulangi
Dampak Negatif Globalisasi. Skripsi. Jakarta: Fakultas Dakwah dan
Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Kompasiana, Juni. (2015). Lembaga Dakwah Kampus, antara Tarbiyah dan
Kepetingan Politik Asing. Diakses dari http://www.kompasiana.com/abdirians/lembaga-dakwah-kampus-antara-tarbiyah-dan-kepentingan-politik-asing_54f67d0ea33311cd218b4c3f. Diunduh pada tanggal 22 Oktober 2015.
Kompasiana, Juni. (2015). Simpul Hubungan Front Pembela Islam dan Partai
Keadilan Sejahtera. Diakses dari http://www.kompasiana.com/prontzthetounz/simpul-hubungan-fpi-dan-pks_551039fea33311c237ba7eee. Diunduh pada tanggal 22 Oktober 2015.
Laura A, King. (2010). Psikologi Umum Edisi 1. Jakarta: Salemba Humanika.
Liputan 6, April. (2015). Gara-gara Demo Tolak Ahok, 2 Pentolan FPI Divonis 7
Bulan Penjara. Diakses dari http://photo.liputan6.com/news/gara-gara-demo-tolak-ahok-2-pentolan-fpi-divonis-7-bulan-penjara-2208689.
Diunduh pada tanggal 19 November 2015.
Liputan 6, Juni. (2015). FPI: Bulan Puasa, Aparat Harus Tegas atau Ormas
Turun Tangan. Diakses dari http://news.liputan6.com/read/2251919/fpi-bulan-puasa-aparat-harus-tegas-atau-ormas-turun-tangan. Diunduh pada tanggal 19 November 2015.
Merdeka.com, Agustus. (2015). Menyibak Fakta-Fakta FPI yang Belum
Terungkap. Diakses dari
http://www.merdeka.com/peristiwa/ekslusif-menyibak-fakta-fakta-fpi-yang-belum-terungkap.html. Diunduh pada
tanggal 20 November 2015.
Moleong, Lexy J. (2004). Metode Penelitian Kualitatif Edisi 20. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2003 Penetapan Universitas Sumatera Utara Sebagai Badan Hukum Milik Negara. Diakses dari luk.staff.ugm.ac.id/atur/PP56-2003.docx. Diunduh pada tanggal 29 Oktober 2015.
Pertiwi, Sulistiyawan, Rahmawati & Kaltsum. (2012). Hubungan Organisasi
dengan Mahasiswa dalam menciptakan Leadership. Jurnal PGSD FKIP.
Universitas Muhammadyah Surakarta. ISBN: 978-602-70471-1-2.
Rica, S. (2010). Persepsi Masyarakat Twitter Terhadap Fpi PascaStatus “Adit Fpi” Di Situs Jejaring Sosial Twitter( Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Persepsi Masyarakat Terhadap Fpi Pasca Status “Adit Fpi” DiSitus Jejaring Sosial Twitter). Skripsi. Surabaya: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu
Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”.
Suryabrata, S. (2000). Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Tata laksana organisasi mahasiswa universitas sumatera utara. Diakses dari http://www.scribd.com/doc/35676487/Tata-Laksana-Organisasi-Kemahasiswaan-09#scribd. Diunduh pada tanggal 24 Oktober 2015.
Tempo.com, Oktober. (2014). Ini Rekam Jejak Perilaku Front Pembela Islam. Diakses dari http://metro.tempo.co/read/news/2014/10/10/064613290/ini-rekam-jejak-perilaku-fpi. Diunduh pada tanggal 28 Oktober 2015.
Umar, H. (2008). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Cetakan ke-9. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Viva.co.id, November. (2015) FPI aksi versus reaksi. Diakses dari http://sorot.news.viva.co.id/news/read/161958-fpi--aksi-versus-reaksi. diunduh pada tanggal 20 November 2015.
Wikipedia, Agustus. (2015). Daftar Aksi Front Pembela Islam. Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_aksi_Front_Pembela_Islam. Diunduh pada tanggal 22 Oktober 2015.
10 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PRASANGKA
1. Definisi Prasangka
Prasangka merupakan sedikit dari banyaknya masalah yang harus dihadapi manusia. Ketika sekelompok orang berseteru, memicu berbagai tindakan agresif, hal-hal seperti inilah yang dapat merugikan satu sama lain. Bahkan banyak sekali orang-orang yang tidak bersalah menjadi korbannya. Prasangka didefinisikan sebagai penilaian negatif terhadap suatu kelompok dan anggota tertentu tanpa mempertimbangkan mereka sebagai individu-individu (Kenrick, 2010).
Disamping itu, Baron dan Byrne (2006) mendefinisikan prasangka sebagai sikap negatif terhadap anggota kelompok tertentu, yang berdasarkan keanggotaan mereka dalam kelompok tersebut. Dimana, sikap adalah keadaan mental yang didasarkan melalui pengalaman atau pengaruh terhadap respon individu pada semua objek dan situasi yang terkait (Allport dalam Hogg, 2011). Kata ‘sikap’ berasal dari bahasa Latin Aptus, yang berarti ‘fit and ready for action’ yang mengacu kepada sesuatu yang langsung diamati (Hogg, 2011).
Selanjutnya, definisi prasangka yang berkonotasi negatif juga ditemukan pada definisi-definisi yang dikemukakan oleh ahli-ahli lain. Seperti yang diungkapkan oleh Ahmadi (2009) yang mendefinisikan prasangka sebagai sikap negatif yang diperlihatkan oleh anggota-anggota suatu kelompok terhadap anggota-anggota kelompok lain termasuk para anggotanya. Selain itu, Hogg (2011) menyatakan bahwa prasangka merupakan sikap negatif yang tidak
menguntungkan terhadap kelompok sosial dan anggotanya. Dimana, dapat menimbulkan dampak lain seperti tindakan agresif, identitas sosial yang tidak dihargai oleh kelompok sosial, serta adanya diskriminasi seperti pengasingan dari komunitas (Allport dalam Hogg, 2011).
Berdasarkan persamaan pendapat para ahli tersebut, peneliti menggunakan definisi yang diungkapkan oleh Kenrick (2010) yang mendefinisikan prasangka sebagai penilaian negatif terhadap suatu kelompok dan anggota tertentu tanpa mempertimbangkan mereka sebagai individu-individu. Sedangkan kesimpulan prasangka dari definisi-definisi yang dikemukakan oleh para ahli diatas bahwa prasangka merupakan sikap negatif dimana, dapat merugikan seseorang dan sikap ini ditujukan terhadap kelompok atau anggota kelompok tertentu diluar kelompoknya tanpa mempertimbangkan mereka sebagai individu-individu dari kelompok tersebut.
2. Aspek-Aspek Prasangka
(Allport dalam Hogg, 2011) menyatakan bahwa aspek-aspek dari prasangka antara lain:
a. Aspek Kognitif
Aspek kognitif berkaitan dengan kepercayaan yang dimiliki oleh individu terhadap kelompok tertentu.
b. Aspek Afektif.
Aspek afektif berkaitan dengan perasaan yang kuat (biasanya negatif) terhadap kelompok tertentu dan terhadap kualitas-kualitas yang mungkin dimilikinya.
c. Aspek Konatif
Yang terakhir adalah aspek konatif dimana aspek konatif berkaitan dengan niat yang dimiliki individu untuk berperilaku dengan cara tertentu terhadap kelompok tertentu.
3. Faktor-Faktor Penyebab Timbulnya Prasangka
(Ahmadi, 2009) menyatakan bahwa prasangka dapat disebabkan oleh beberapa faktor-faktor antara lain:
a. Individu yang berprasangka dalam rangka mencari kambing hitam. Dimana, dalam sebuah usaha, individu akan mengalami kegagalan dan kelemahan. Dari kegagalan inillah individu tidak mencari kesalahan pada dirinya, akan tetapi pada orang lain.
b. Individu yang berprasangka timbul karena sudah dipersiapkannya lingkungan atau kelompok untuk berprasangka.
c. Individu yang berprasangka timbul karena adanya perbedaan. Perbedaan ini seperti; perbedaan fisik atau biologis, ras, perbedaan lingkungan atau geografis, perbedaan kekayaan, perbedaan status sosial, perbedaan kepercayaan atau agama, perbedaan norma sosial.
d. Individu yang berprasangka timbul karena adanya kesan yang menyakitkan atau pengalaman yang tidak menyenangkan.
e. Individu yang berprasangka timbul karena adanya anggapan yang sudah menjadi pendapat umum atau kebiasaan di dalam lingkungan tertentu.
B. FRONT PEMBELA ISLAM
1. Latar Belakang Pendirian Front Pembela Islam
Berdirinya Front Pembela Islam dikarenakan adanya perubahan sosial yang terjadi di Indonesia. Dimana, hal ini mengakibatkan semakin meluasnya kemungkaran dan kemaksiatan. Front Pembela Islam juga berdiri dikarenakan adanya kewajiban untuk mempertahankan harkat dan martabat Islam serta umat Islam. Sehingga, Front Pembela Islam berdiri untuk menegakkan hukum Islam di Indonesia.
2. Definisi Front Pembela Islam
Front Pembela Islam sendiri merupakan organisasi masyarakat yang dibentuk dengan tujuan untuk menciptakan kerja sama umat dalam menegakkan amar ma’ruf dan nahi munkar di setiap aspek kehidupan. Artinya bahwa, Front
Pembela Islam merupakan organisasi masyarakat yang mengingatkan seseorang untuk berbuat baik dan melarang seseorang untuk berbuat jahat.
3. Visi dan Misi Front Pembela Islam
Adapun visi dan misi yang dilakukan Front Pembela Islam adalah menuju perwujudan dalam menegakkan Islam di negara Indonesia ini dan menegakkan amar ma’ruf dan nahi munkar untuk penerapan syari’at Islam secara kaffah. Artinya bahwa, visi dan misi Front Pembela Islam dalam menegakkan amar ma’ruf dan nahi munkar dilakukan secara sungguh-sungguh.
Wawancara dengan Pak Sulis (Ketua FPI), Medan, 06 Oktober 2014.
C. MAHASISWA MUSLIM FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1. Definisi Mahasiswa
Menurut UU No 56 Tahun 2003 Pasal 44, mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar secara sah pada salah satu program akademik, profesi dan vokasi Universitas. Selanjutnya, Yewangoe (dalam Bahari, 2006) menyatakan bahwa mahasiswa adalah kelompok intelektual muda yang diharapkan sanggup bersikap kritis dalam memilih dan memilah persoalan dalam masyarakat maupun dalam perkuliahan.
2. Definisi Muslim
Muslim menurut (Al-Ghazali, 2011) adalah kaum yang berserah diri kepada Allah, yang mengubah iman didalam hati menjadi amal perbuatan, menerjemahkan keyakinan yang terpendam dengan ketaatan yang tampak dalam kehidupan. Adapun, peran kaum Muslim adalah mampu melaksanakan perannya sebagai Khalifah Allah di muka bumi yaitu sebagai calon pemimpin dan pembina umat di masa depan.
3. Definisi Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara adalah Fakultas yang mengkaji ilmu mengenai perilaku dan proses-proses mental. Adapun salah satu bidang spesialisasi psikologi di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara adalah psikologi sosial dimana psikologi sosial mengatasi hal yang berkaitan dengan interaksi sosial, hubungan sosial, persepsi sosial, sikap sosial, dan perilaku sosial (Laura, 2010).
Berdasarkan persamaan pendapat para ahli diatas tersebut, peneliti menggunakan pengertian mahasiswa menurut Yewangoe (dalam Bahari, 2006) yang menyatakan bahwa mahasiswa adalah kelompok intelektual muda yang diharapkan sanggup bersikap kritis dalam memilih dan memilah persoalan dalam masyarakat maupun perkuliahan. Selanjutnya, peneliti menggunakan pengertian Muslim menurut (Al-Ghazali, 2011) yang menyatakan bahwa Muslim adalah kaum yang berserah diri kepada Allah, yang mengubah iman didalam hati menjadi amal perbuatan, menerjemahkan keyakinan yang terpendam dengan ketaatan yang tampak dalam kehidupan. Dimana, memiliki peran sebagai Khalifah Allah di muka bumi yaitu sebagai calon pemimpin dan pembina umat di masa depan.
Sedangkan, pengertian Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara peneliti menggunakan definisi menurut (Laura, 2010) yang menyatakan bahwa Fakultas yang mengkaji ilmu mengenai perilaku dan proses-proses mental dan secara sosial mampu mengatasi hal yang berkaitan dengan interaksi sosial, hubungan sosial, persepsi sosial, sikap sosial dan perilaku sosial.
Jadi pengertian dari mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara adalah kelompok intelektual muda yang diharapkan sanggup bersikap kritis dalam memilih dan memilah persoalan dalam masyarakat maupun dalam perkuliahan. Dimana, menganut ajaran agama Islam yaitu berserah diri kepada Allah yang memiliki peran sebagai Khalifah Allah di muka bumi yaitu sebagai calon pemimpin dan pembina umat di masa depan dan secara sosial mampu mengatasi hal yang berkaitan dengan interaksi sosial, hubungan sosial, persepsi sosial, sikap sosial dan perilaku sosial.
D. PRASANGKA TERHADAP FRONT PEMBELA ISLAM PADA
MAHASISWA MUSLIM FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
Front Pembela Islam merupakan organisasi masyarakat yang dibentuk dengan tujuan untuk menciptakan kerja sama umat dalam menegakkan amar ma’ruf dan nahi munkar di setiap aspek kehidupan. Artinya bahwa, Front
Pembela Islam merupakan organisasi masyarakat yang mengingatkan seseorang untuk berbuat baik dan melarang seseorang untuk berbuat jahat. Selanjutnya, Front Pembela Islam sendiri muncul dikarenakan adanya perubahan sosial yang terjadi di Indonesia (Wawancara dengan Ketua FPI Medan, 2014).
Namun, keberadaan Front Pembela Islam di Indonesia sudah menjadi pro dan kontra selama beberapa tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh aksi kontroversial dan aksi kemanusian yang dilakukan Front Pembela Islam (Kusuma, 2010). Dengan demikian, hal ini menimbulkan penilaian dari berbagai kelompok seperti masyarakat, aparat penegak hukum dan mahasiswa (Damayanti, dkk., 2003). Selain itu, aksi-aksi yang dilakukan Front Pembela Islam juga mendapatkan penilaian dari golongan kaum Muslim sendiri (Kusuma, 2010).
Dengan demikian, adanya penilaian yang kontra inilah disebut dengan prasangka. Dimana, prasangka adalah penilaian negatif terhadap suatu kelompok dan anggota tertentu tanpa mempertimbangkan mereka sebagai individu-individu (Kenrick, 2010). Prasangka sendiri dapat disebabkan oleh adanya kepercayaan, perasaan dan perilaku negatif terhadap kelompok lain (Hogg, 2011). Selain itu, Allport (dalam Hogg, 2011) mengidentifikasi beberapa dampak yang ditimbulkan
oleh prasangka seperti, tindakan agresif, identitas sosial yang tidak dihargai oleh kelompok sosial, serta adanya diskriminasi seperti pengasingan dari komunitas.
Adapun, salah satu faktor yang dapat menimbulkan prasangka adalah perbedaan kelompok (Ahmadi, 2009). Hal ini seperti, prasangka terhadap Front Pembela Islam pada mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera. Dimana, mahasiswa merupakan kelompok intelektual muda yang diharapkan sanggup bersikap kritis dalam memilih dan memilah persoalan dalam masyarakat maupun dalam perkuliahan (Yewangoe dalam Bahari, 2006). Sehingga, potensi yang dimilikinya tidak terlepas dari tingkat pendidikannya yang tergolong tinggi dalam masyarakat (Bahari, 2010). Beberapa sosiolog pendidikan, seperti Halsey dan Psacharopoulus (dalam Bahari, 2010) menyatakan bahwa pendidikan yang tinggi mempengaruhi cara pandang, wawasan dan daya kritis seseorang.
Selanjutnya, mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi yang berasal dari Universitas Sumatera Utara pada penelitian ini, berada pada Fakultas yang mengkaji ilmu mengenai perilaku dan proses-proses mental dan berada pada tingkat yang sama yaitu sedang menjalani pendidikan strata 1. Hal ini jika dikaitkan dengan faktor yang mempengaruhi prasangka terhadap Front Pembela Islam, maka seharusnya berpeluang menyebabkan adanya perbedaan skor prasangka.
E. PARADIGMA TEORITIS
Identik dengan
Aksi kontroversial
Mahasiswa Aparat penegak hukum
Masyarakat
Mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera
Utara Aksi kemanusiaan
Prasangka
Front Pembela Islam
Kelompok intelektual muda yang mengkaji ilmu mengenai perilaku dan proses-proses mental.
19 BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data dan pengambilan keputusan hasil penelitian (Hadi, 2000). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran prasangka terhadap Front Pembela Islam pada mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Untuk mendapatkan gambaran tersebut, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif-deskriptif. Menurut Azwar (2013) metode kuantitatif-deskriptif bertujuan memberikan gambaran yang sistematik dan memberikan keakuratan fakta mengenai populasi atau bidang tertentu.
Selanjutnya, untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, maka dalam metode pengumpulan data peneliti juga melakukan wawancara informal kepada beberapa subjek. Dimana, wawancara informal merupakan wawancara dengan mengajukan pertanyaan secara spontanitas. Artinya bahwa, pewanwancara dan terwawancara memiliki hubungan yang biasa dan wajar, sedangkan pertanyaan dan jawabannya berjalan seperti kehidupan sehari-hari (Moleong, 2004) .
A. IDENTIFIKASI VARIABEL
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: prasangka.
B. DEFINISI OPERASIONAL
Prasangka terhadap Front Pembela Islam adalah kecenderungan yang dimiliki oleh mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara
untuk merespon secara negatif (kognitif, afektif dan konatif). Artinya bahwa, secara kognitif yaitu subjek memiliki pemikiran negatif dan secara afektif yaitu subjek memiliki perasaan negatif serta secara konatif subjek memiliki perilaku negatif, hal ini dikarenakan Front Pembela Islam sering melakukan aksi anarkis.
Selanjutnya, prasangka didapatkan melalui nilai yang diperoleh subjek berdasarkan pengisian alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun, alat ukur yang digunakan pada penelitian ini berupa skala prasangka yang terdiri dari 30 aitem-aitem yang memiliki empat buah rentang respon, dimulai sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju. Semakin tinggi skor skala prasangka, maka semakin tinggi prasangka terhadap Front Pembela Islam pada mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Sebaliknya, semakin rendah skor skala prasangka, maka semakin rendah prasangka terhadap Front Pembela Islam pada mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.
C. POPULASI DAN SAMPEL
1. Populasi
Menurut Azwar (2013) populasi merupakan sekelompok subjek yang hasil penelitiannya akan digeneralisasikan.. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Pemilihan populasi pada penelitian ini didasari oleh pertimbangan bahwa seorang mahasiswa adalah kelompok intelektual muda yang diharapkan sanggup bersikap kritis dalam memilih dan memilah persoalan dalam masyarakat maupun dalam perkuliahan (Yewangoe dalam Bahari, 2006).
Selanjutnya, dikarenakan mahasiswa Muslim memiliki peran yang sama dengan Front Pembela Islam yaitu sebagai Khalifah Allah dimuka bumi. Dimana, secara sosial mahasiswa psikologi mampu mengatasi hal yang berkaitan dengan interaksi sosial, hubungan sosial, persepsi sosial, sikap sosial dan perilaku sosial (Laura, 2010). Berdasarkan fenomena yang muncul inilah maka dipilih mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara sebagai populasi dari penelitian ini.
2. Sampel
Menurut Azwar (2013) sampel merupakan bagian dari populasi. Dalam penelitian ini, sampel akan diambil dengan menggunakan teknik probability
sampling, yaitu teknik sampling yang digunakan apabila peluang subjek dalam
popoluasi sudah diketahui untuk terpilih menjadi sampel (Azwar, 2013). Teknik
probability sampling yang digunakan adalah teknik random sampling, yaitu
teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara mengundi nama-nama subjek dalam populasi (Azwar, 2013). Peneliti menggunakan teknik random
sampling karena populasi yang digunakan peneliti memiliki jumlah yang tidak
terlalu besar (Azwar, 2013).
Selanjutnya, banyaknya jumlah sampel yang akan diambil juga harus dipertimbangkan. Dalam penelitian khususnya, peneliti diharapkan memperoleh sampel sebanyak mungkin. Penelitian ini, menggunakan rumus slovin dalam menentukan jumlah sampel dan diperoleh sampel sebanyak 183 mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Sedangkan, karakteristik sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi
Universitas Sumatera Utara yang masih aktif. Adapun Rumus Slovin menurut Umar (2008) yang dimaksud adalah sebagai berikut:
n = N/N(d)2 + 1
Metode pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif-deskriptif yang digunakan pada penelitian ini adalah metode skala. Setiap aitem meliputi empat pilihan jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat tidak Setuju (STS). Nilai skala setiap pernyataan diperoleh dari jawaban subjek yang menyatakan favourable (mendukung) atau yang unfavourable (tidak mendukung ). Pernyataan favourable merupakan pernyataan yang mendukung objek sikap yang diungkap, sedangkan pernyataan unfavourable merupakan pernyataan yang tidak mendukung objek sikap yang hendak diungkap (Azwar, 2013).
Tabel 1: Skor Setiap Kategori Jawaban
Favourable Unfavourable
Alternatif jawaban Skor Alternatif jawaban Skor
Sangat Setuju 4 Sangat Setuju 1
Setuju 3 Setuju 2
Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 3
Sangat Tidak Setuju 1 Sangat Tidak Setuju 4
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala prasangka yang disusun berdasarkan aspek-aspek prasangka menurut (Allport dalam Hogg, 2011),
adapun ketiga aspek prasangka tersebut adalah aspek kognitif, aspek afektif dan aspek konatif.
Tabel 2: Blue Print Skala Prasangka Terhadap Front Pembela Islam
Variabel Aspek
Aitem Jumlah Persentase
Favourable Unfavourable
Prasangka Kognitif 5 5 10 33,33%
Afektif 5 5 10 33,33%
Konatif 5 5 10 33,33%
Total
30 99,99%
Untuk mendukung data yang didapatkan, peneliti melakukan wawancara dengan beberapa subjek penelitian. Menurut Moleong (2004) wawancara merupakan percakapan dengan tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang lebih banyak dan lebih akurat mengenai bagaimana prasangka terhadap Front Pembela Islam pada mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.
Adapun, wawancara yang digunakan adalah wawancara informal yang merupakan wawancara dengan mengajukan pertanyaan secara spontanitas. Artinya bahwa, pewanwancara dan terwawancara memiliki hubungan yang biasa dan wajar, sedangkan pertanyaan dan jawabannya berjalan seperti kehidupan sehari-hari (Moleong, 2004).
E. KATEGORISASI JENJANG VARIABEL
Kategorisasi jenjang memiliki tujuan untuk mengelompokan individu secara berjenjang berdasarkan atribut yang diukur (Azwar, 2010). Untuk mendapatkan nilai kategorisasi jenjang ini, peneliti menentukan terlebih dahulu rentang nilai yang didapatkan dari nilai rentang respon skala prasangka. Selanjutnya peneliti membuat empat kategori pada variabel yaitu rendah, cenderung rendah, cenderung tinggi dan tinggi.
F. UJI COBA ALAT UKUR
1. Validitas Alat Ukur
Validitas yaitu sejauh mana alat ukur untuk mengukur apa yang akan diukur (Suryabrata, 2000). Tipe validitas dapat digolongkan kedalam tiga kategori besar, yaitu validitas isi, validitas konstruk, dan validitas kriteria. Validitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi (content validity). Adapun teknik yang digunakan untuk melihat validitas isi (content validity) yaitu sejauh mana isi dari alat tes tersebut mengukur apa yang akan diukur (Suryabrata, 2000). Validitas isi (content validity) ditentukan melalui pendapat professional
judgement dalam proses telaah soal. Pendapat professional judgement diperoleh
dengan cara berdiskusi dengan dosen pembimbing. 2. Uji Daya Beda Aitem
Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok yang memiliki atribut dengan yang tidak memiliki atribut yang akan diukur (Azwar, 2010). Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem yang biasanya menggunakan batasan rit ≥ 0,30.
Dimana, semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Aitem yang memiliki harga rit kurang dari 0,30 dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya beda rendah (Azwar, 2010).
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan formula koefisien korelasi
Pearson Product-Moment pada program SPSS 16.0 for Windwos. Pada penelitian
ini uji coba alat ukur dilakukan pada 76 subjek. Adapun hasil uji coba daya beda aitem dapat dilihat pada lampiran c.
a. Hasil Uji Coba Variabel Penelitian
Jumlah aitem alat ukur prasangka yang diujicobakan kepada subjek adalah
30 aitem. Setelah dilakukan analisi terhadap data yang diperoleh, keseluruhan aitem dapat diikutsertakan dalam alat ukur pengambilan data. Kriteria pemilihan aitem menggunakan batasan (rit ≥ 0,30) dan uji validitas dilakukan bersama
proffesional judgement, dimana tidak ada aitem yang lebih rendah dari koefisien
tersebut. Hasil uji coba terhadap skala prasangka menunjukkan nilai diskriminasi yang bergerak dari 0,390 sampai dengan 0,833.
Tabel 3. Distribusi Aitem Alat Ukur Prasangka Setelah Uji Coba
Aspek Favourable Unfavourable Total Bobot
Kognitif 1,8,12,26, dan 30. 5,14,21, 29 dan 15 10 33,33% Afektif 4,27,6, 10 dan 16 17,11,3,24 dan 5 10 33,33% Konatif 19,18,28,13, dan 23 2,25,7,9 dan 20 10 33,33%
Total 15 15 30 99,99%
3. Reliabilitas Alat Ukur
Reliabilitas yaitu sejauh mana hasil tes yang didapatkan dari alat tersebut dapat dipercaya (Suryabrata, 2000). Reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini
menggunakan pendekatan konsistensi internal berupa koefisien cronbach alpha dengan bantuan program komputer SPSS 16.00 for windows. Koefisien reliabilitas memiliki rentang angka 0-1,00. Sebuah alat ukur dianggap reliabel jika koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 (Azwar, 2004). Berdasarkan uji reliabilitas yang telah dilakukan, alat ukur prasangka memiliki koefisien realibilitas sebesar 0,931.
G. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN
Prosedur pelaksanaan penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap persiapan penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, dan tahap pengolahan data. 1. Tahap Persiapan Penelitian
Pada tahap ini, persiapan yang dilakukan adalah mempersiapkan alat ukur penelitian berupa skala untuk mengukur prasangka. Persiapan alat ukur penelitian dilakukan dengan :
a. Membuat blue-print aitem-aitem yang ingin diberikan. Adapun jumlah aitem dari skala prasangka terhadap Front Pembela Islam pada mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara adalah 30 buah aitem. Setiap respon terdiri dari 4 buah alternatif jawaban. Skala prasangka akan diprint pada kertas yang berukuran A4 dan berbentuk booklet.
b. Melakukan uji coba alat ukur penelitian kepada mahasiswa Muslim Sumatera Utara.
c. Menganalisa daya beda aitem dan reliabilitas aitem yang telah diuji coba. d. Menyebarkan kembali alat ukur yang telah diuji coba kepada subjek
penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Pada tahap ini, alat ukur akan diberikan kepada subjek penelitian. Setelah memberikan alat ukur, peneliti menjelaskan tujuan dari pengisian skala ini. Setelah itu, memberikan waktu kepada subjek untuk mengisi skala. Setelah selesai, peneliti memeriksa kembali skala yang telah diisi untuk menghindari kesalahan atau ketidaklengkapan dalam pengisian. Dan diakhiri dengan responden diberi reward sebagai bentuk ucapan terima kasih karena sudah berpatisipasi didalam penelitian ini.
3. Tahap Pengolahan Data
Hasil yang diperoleh dari alat ukur prasangka yang telah terkumpul kemudian dimasukkan ke dalam aplikasi Microsoft Excel dengan tujuan mempermudah peneliti saat melakukan pengolahan data. Selanjutnya, peneliti melakukan pengolahan data dengan menggunakan program SPSS for windows
16.0 version.
H. METODE ANALISIS DATA
Data yang diperoleh dari suatu penelitian tidak dapat langsung digunakan, melainkan harus diolah terlebih dahulu. Metode analisis data dalam metode kuantitatif-deskriptif yang digunakan peneliti untuk melihat prasangka terhadap Front Pembela Islam pada mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara adalah statistik deskriptif. Keseluruhan analisa data dilakukan dengan menggunakan program SPSS for windows 16.0 version. Sebelum
data yang terkumpul dianalisa, maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yang meliputi:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian variabel terdistribusi secara normal. Pada penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan program SPSS for
windows 16.0 version. Adapun, kaidah normal yang digunakan dalam penelitian
ini adalah jika p ≥ 0,05 maka sebarannya dinyatakan normal dan sebaliknya jika p < 0,05 maka sebarannya dinyatakan tidak normal (Hadi, 2000).
29 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini, peneliti akan menguraikan keseluruhan hasil penelitian, diawali dengan hasil uji asumsi, hasil analisa data, hasil utama penelitian, hasil tambahan penelitian dan diakhiri dengan pembahasan penelitian berdasarkan teori.
A. HASIL UJI ASUMSI
1. Uji Normalitas
Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan uji normalitas untuk melihat apakah skor subjek dalam populasi telah terdistribusi dengan normal. Dimana, peneliti menggunakan metode One-Sample Kolmogorov-Smirnov. Data dapat dikatakan terdistribusi secara normal apabila harga p > 0,05. Diketahui bahwa, hasil uji normalitas terhadap variabel prasangka diperoleh nilai p=0,079. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai p (0,079) > 0,05 maka data dari variabel prasangka terdistribusi secara normal.
B. HASIL ANALISA DATA
1. Gambaran Umum Subjek Penelitian
Penelitian ini melibatkan 183 subjek yang merupakan mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara yang masih aktif. Gambaran subjek penelitian diperoleh dari data demografis yang terletak dibagian awal skala penelitian, yang memuat data semester, jenis organisasi, pengalaman dengan Front Pembela Islam dan sumber pengetahuan tentang Front Pembela Islam.
Tabel 4. Gambaran Subjek Berdasarkan Semester
Gambaran Data Subjek Frekuensi Persentase
Semester
Dari tabel diatas, diketahui bahwa gambaran umum subjek berdasarkan semester terlihat bahwa subjek pada semester I berjumlah 46 orang (25,1%), subjek pada semester III berjumlah 46 orang (25,1%) dan subjek pada semester V berjumlah 46 orang (25,1%) dan berjumlah 45 orang (25%) subjek pada semester VII.
Tabel 5. Gambaran Subjek Berdasarkan Jenis Organisasi
Gambaran Data Subjek Frekuensi Persentase
Jenis Organisasi
Dari tabel diatas, diketahui bahwa gambaran umum subjek berdasarkan jenis organisasi terlihat bahwa subjek yang mengikuti organisasi kerohanian Islam berjumlah 59 orang (32,2%), organisasi pemerintahan mahasiswa berjumlah 14 orang (7,6%), organisasi unit kegiatan mahasiswa berjumlah 27 (14,7%), disertai dengan subjek penelitian yang tidak mengikuti organisasi berjumlah 83 orang (45,3%).
Tabel 6. Gambaran Subjek Berdasarkan Pengalaman dengan FPI
Gambaran Data Subjek Frekuensi Persentase
Pengalaman dengan FPI
Buruk 133 72,7 %
Baik 50 27,3 %
Total 183 100 %
Dari tabel diatas, diketahui bahwa gambaran umum subjek berdasarkan pengalaman dengan Front Pembela Islam terlihat bahwa subjek yang memiliki pengalaman buruk dengan Front Pembela Islam berjumlah 133 orang (72,7%), disertai dengan subjek yang memiliki pengalaman baik dengan Front Pembela Islam berjumlah 50 orang (27,3%).
Tabel 7. Gambaran Subjek Berdasarkan Sumber Pengetahuan
tentang FPI
Gambaran Data Subjek Frekuensi Persentase
Sumber
Dari tabel diatas, diketahui bahwa gambaran umum subjek berdasarkan sumber pengetahuan tentang Front Pembela Islam terlihat bahwa subjek yang memperoleh sumber pengetahuan tentang Front Pembela Islam yang berasal dari media massa berjumlah 133 orang (72,7%), 16 orang (8,7%) subjek yang memperoleh sumber pengetahuan tentang Front Pembela Islam yang berasal dari masyarakat, 20 orang (10,9%) subjek yang memperoleh sumber pengetahuan tentang Front Pembela Islam yang berasal dari keluarga dan 14 orang lainnya (7,6%) subjek yang memperoleh sumber pengetahuan tentang Front Pembela Islam berasal dari teman sebaya.
C. HASIL UTAMA PENELITIAN
Pengambilan subjek penelitian ini dilakukan dengan cara random sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel secara probability sampling. Dimana, teknik pengambilan sampel ini dilakukan dengan mengundi nama-nama subjek dalam populasi.
1. Gambaran Umum Prasangka Subjek Penelitian
Gambaran prasangka terhadap Front Pembela Islam pada mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara dapat dilihat dari analisa perbandingan mean hipotetik dan mean empirik skor skala prasangka.
Tabel 8. Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik Prasangka
Subjek Penelitian
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh mean hipotetik prasangka sebesar 75 dengan standar deviasi 15, sedangkan mean empirik prasangka adalah 80,19 dengan standar deviasi 14,67. Dari hasil analisa perbandingan terlihat bahwa
mean hipotetik lebih rendah dari mean empirik (75 < 80,19) yang menunjukkan
bahwa prasangka yang dimiliki subjek penelitian lebih tinggi daripada yang diperkirakan oleh alat ukur.
Dari hasil tersebut maka subjek penelitian akan dikelompokkan ke dalam empat kelompok berdasarkan tingakatan kategorisasi prasangka, yaitu rendah,
cenderung rendah, cenderung tinggi dan tinggi. Dimana, peneliti terlebih dahulu menentukan rentang nilai yang didapatkan dari nilai rentang respon skala prasangka. Berdasarkan perhitungan diatas, maka kategorisasi dari variabel prasangka adalah sebagai berikut:
Tabel 9. Kategorisasi Prasangka Subjek Penelitian
Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase
1 – 1,6 Rendah 5 2,73 %
1,7 - 2,4 Cenderung Rendah 60 32,8 %
2,5 - 3,2 Cenderung Tinggi 104 57,0 %
3,3 – 4 Tinggi 14 7,65 %
Total 183 100 %
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa subjek yang tergolong pada kategori prasangka rendah terdiri dari 5 orang (2,73%). Selanjutnya, 60 orang (32,8%) tergolong pada kategori prasangka yang cenderung rendah dan 104 orang (57,0%) tergolong pada kategori prasangka yang cenderung tinggi, diakhiri dengan 14 orang lainnya (7,65%) tergolong pada kategori prasangka yang tinggi.
2. Gambaran Prasangka Berdasarkan Aspek-Aspeknya.
Gambaran prasangka terhadap Front Pembela Islam pada Mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara juga dapat dilihat dari aspek-aspek prasangka yaitu kognitif, afektif dan konatif.
a. Gambaran Aspek Kognitif
Tabel 10. Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik Subjek pada Aspek Kognitif
Standar Deviasi 5 5,40
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh mean hipotetik subjek pada aspek kognitif sebesar 25 dengan standar deviasi 5, sedangkan mean empirik subjek pada aspek kognitif adalah 26,2 dengan standar deviasi 5,40. Dari hasil analisa perbandingan dapat dilihat bahwa mean hipotetik lebih rendah dari mean empirik (25 < 26,2) yang berarti bahwa aspek kognitif pada subjek penelitian ini lebih tinggi daripada yang diperkirakan oleh alat ukur.
Dari hasil tersebut maka subjek penelitian akan dikelompokkan kedalam empat kelompok berdasarkan tingkatan kategorisasi, yaitu rendah, cenderung rendah, cenderung tinggi dan tinggi. Untuk mengelompokkan subjek ke dalam masing-masing kelompok, dibuat suatu kategorisasi skor yang selanjutnya menghasilkan pengkategorian skor seperti pada tabel 8 berikut:
Tabel 11. Gambaran Kategorisasi Subjek pada Aspek Kognitif
Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase
1 – 1,6 Rendah 7 3,83 %
1,7 - 2,4 Cenderung Rendah 66 36,0 %
2,5 - 3,2 Cenderung Tinggi 86 47,0 %
3,3 – 4 Tinggi 24 13,1 %
Total 183 100 %
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa subjek yang tergolong pada kategori prasangka rendah terdiri dari 7 orang (3,83%). Selanjutnya, 66 orang (36,0%) tergolong pada kategori prasangka yang cenderung rendah dan 86 orang (47,0%) tergolong pada kategori prasangka yang cenderung tinggi, diakhiri dengan 24 orang lainnya (13,1%) tergolong pada kategori prasangka yang tinggi.
b. Gambaran Aspek Afektif
Tabel 12. Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik Subjek pada Aspek Afektif
Nilai Mean Hipotetik
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh mean hipotetik subjek pada aspek afektif sebesar 25 dengan standar deviasi 5, sedangkan mean empirik subjek pada aspek afektif adalah 26,8 dengan standar deviasi 5,13. Dari hasil analisa perbandingan dapat dilihat bahwa mean hipotetik lebih rendah dari mean empirik (25 < 26,8) yang berarti bahwa aspek afektif pada subjek penelitian ini lebih tinggi daripada yang diperkirakan oleh alat ukur.
Dari hasil tersebut maka subjek penelitian akan dikelompokkan ke dalam empat kelompok berdasarkan tingkatan kategorisasi, yaitu rendah, cenderung rendah, cenderung tinggi dan tinggi. Untuk mengelompokkan subjek ke dalam masing-masing kelompok, dibuat suatu kategorisasi skor yang selanjutnya menghasilkan pengkategorian skor seperti pada tabel 10 berikut:
Tabel 13. Gambaran Kategorisasi Subjek pada Aspek Afektif
Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa subjek yang tergolong pada kategori prasangka rendah terdiri dari 9 orang (4,92%). Selanjutnya, 51 orang (27,9%) tergolong pada kategori prasangka yang cenderung rendah dan 102 orang (55,7%) tergolong pada kategori prasangka yang cenderung tinggi, diakhiri dengan 21 orang lainnya (11,5%) tergolong pada kategori prasangka yang tinggi.
c. Gambaran Aspek Konatif
Tabel 14. Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik Subjek pada Aspek Konatif
Nilai Mean Hipotetik
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh mean hipotetik subjek pada aspek konatif sebesar 25 dengan standar deviasi 5, sedangkan mean empirik subjek pada aspek konatif adalah 27,2 dengan standar deviasi 4,95. Dari hasil analisa perbandingan dapat dapat dilihat bahwa mean hipotetik lebih rendah dari mean empirik (25 < 27,2) yang berarti bahwa aspek konatif pada subjek penelitian ini lebih tinggi daripada yang diperkirakan oleh alat ukur.
Dari hasil tersebut maka subjek penelitian akan dikelompokkan ke dalam empat kelompok berdasarkan tingkatan kategorisasi, yaitu rendah, cenderung rendah, cenderung tinggi dan tinggi. Untuk mengelompokkan subjek ke dalam masing-masing kelompok, dibuat suatu kategorisasi skor yang selanjutnya menghasilkan pengkategorian skor seperti pada tabel 12 berikut:
Tabel 15. Gambaran Kategorisasi Subjek pada Aspek Konatif
Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase
1 – 1,6 Rendah 6 3,3 %
1,7 - 2,4 Cenderung Rendah 41 22,4 %
2,5 - 3,2 Cenderung Tinggi 116 63,4 %
3,3 – 4 Tinggi 20 10,9 %
Total 183 100 %
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa subjek yang tergolong pada kategori prasangka rendah terdiri dari 6 orang (3,3%). Selanjutnya, 41 orang (22,4%) tergolong pada kategori prasangka yang cenderung rendah dan 116 orang (63,4%) tergolong pada kategori prasangka yang cenderung tinggi, diakhiri dengan 20 orang (10,9%) tergolong pada kategori prasangka yang tinggi.
D. HASIL TAMBAHAN PENELITIAN
Penelitian ini juga memperoleh beberapa hasil tambahan penelitian yaitu gambaran prasangka terhadap Front Pembela Islam pada mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara berdasarkan semester, jenis organisasi, pengalaman dengan Front Pembela Islam dan sumber pengetahuan tentang Front Pembela Islam.
1. Gambaran Prasangka Subjek Berdasarkan Semester
Tabel 16. Gambaran Prasangka Subjek Berdasarkan Semester
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa mean hipotetik lebih kecil dari
mean empirik yaitu semester I (75 < 81,43), semester III (75 < 79,15), semester V
(75 < 79), dan semester VII (75 < 81,20). Hal ini menunjukkan bahwa prasangka yang dimiliki subjek penelitian pada semester I,III,V, dan VII lebih tinggi daripada yang diperkirakan oleh alat ukur.
Dari tabel tersebut juga dapat dilihat bahwa prasangka terhadap Front Pembela Islam pada mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara semester I tidak terdapat seorangpun yang tergolong pada kategori prasangka rendah, namun terdapat 12 orang yang tergolong pada kategori prasangka cenderung rendah, 31 orang tergolong pada kategori prasangka yang cenderung tinggi dan 3 orang lainnya tergolong pada kategori prasangka yang tinggi. Selanjutnya, pada semester III tidak terdapat seorangpun yang tergolong pada kategori prasangka rendah, namun terdapat 12 orang yang tergolong pada kategori prasangka cenderung rendah, 33 orang tergolong pada kategori prasangka yang cenderung tinggi dan 1 orang lainnya tergolong pada kategori prasangka yang tinggi.
Selain itu, pada semester V terdapat 3 orang yang tergolong pada kategori prasangka rendah, 20 orang tergolong pada kategori prasangka yang cenderung rendah, 19 orang tergolong pada kategori prasangka yang cenderung tinggi dan 4 orang lainnya tergolong pada kategori prasangka yang tinggi. Sedangkan, pada semester VII terdapat 2 orang yang tergolong pada kategori prasangka rendah, 16 orang tergolong pada kategori prasangka yang cenderung rendah, 21 orang
tergolong pada kategori prasangka yang cenderung tinggi, dan 6 orang lainnya tergolong pada kategori prasangka yang tinggi.
2. Gambaran Prasangka Subjek Berdasarkan Jenis Organisasi
Tabel 17. Gambaran Prasangka Subjek Berdasarkan Jenis Organisasi
Jenis menunjukkan bahwa subjek penelitian yang berada pada organisasi kerohanian Islam, pemerintahan mahasiswa, unit kegiatan mahasiswa, dan subjek yang tidak mengikuti organisasi memiliki prasangka yang lebih tinggi dari yang diperkirakan oleh alat ukur.
Dari tabel tersebut juga dapat dilihat bahwa prasangka terhadap Front Pembela Islam pada mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara yang mengikuti organisasi kerohanian Islam memiliki jumlah 6 orang yang