DAFTAR PUSTAKA
Ali, A. 2009.Panduan Lengkap Korespondensi. Jakarta: Eska Media
Andika, R. 2011. Penerapan CI (Code Igniter) dalam Pengembangan Sistem
Informasi Manajemen Surat dan Pengarsipan (Studi Kasus Pt. Semen Padang). Skripsi. UIN Jakarta
Bentley, J. 1999. Programming Pearls. New York: Addison-Wesley
Charras, C.& Lecroq, T. 2001.Handbook of Exact String Matching Algorithm.Oxford University Press.
Chhajed, N., Uddin I., & Bhatia, S.M. 2013. A Comparison Based Analysis of Four Different Types of Sorting Algorithms in Data Structures with Their Performances. International Journal of Advanced Research in Computer
Science and Software Engineering Vol 3 Februari 2013pp 373-381
Crochemore, M., Czumaj, A., Gasieniec, L., Jarominek, S., Lecroq, T., Plandowski, W. &Rytter, W. 1994. Speeding up two string matching algorithms, Algorithmica 12:247-267
Dewi, I.C.2011.Manajemen Kearsipan. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
Haryadi, H.2009. Administrasi Perkantoran Untuk Manajer & Staf.Jakarta : Visimedia.
Laudon,K.C.& Laudon, J.P.2012.Management Information System Managing The
Difital Firm 12nd Edition. New Jersey : Prentice Hall
Kumar, A., Sharma,V.& Kumar, S. 2011. A Comparative Analysis of Various Exact String Matching Algorithms for Virus SignatureDetection.International
Conference on Emerging Trends in Soft Computing and ICT (SCICT2011)
India, pp 162-166
Lesmana, E.C. 2010.Penerapan Algoritma Pencocokan String Boyer-Moore untuk
Keamanan Komputer. (Online
2011/Makalah2010/MakalahStima2010-080.pdf.(20 November 2015). Munawar.2005. Pemodelan Visual dengan UML. Graha Ilmu: Yogyakarta Nuraida, I. 2008. Manajemen Administrasi Perkantoran. Yogyakarta: Kanisius. O’Brien, J.&Marakas. G. M. 2010. Management Information System, 10th
Edition.New York : McGraw-Hill/ Irwin
Rizal. 2015. Permainan Tebak Kata Bahasa Aceh Menggunakan Algoritma Turbo
Boyer-Moore.Skripsi.Universitas Malikussaleh.
De Rolt, C. R., Dias, J.S. & Romao, L. 2007. Holonic document: a new approach to electronic document management. IADIS International Conference
WWW/Internet 2007, pp 122-127.
Sedgewick, R. &Wayne, K. 2011.Algorithms (Fourth Edition). Addison-Wesley Professional
Siahaan, M. 2010.Perbandingan Algoritma Boyer-Moore dan Turbo Boyer-Moore
dalam Query Mysql.(Online)http://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/
Stmik/2011-2012/Makalah2011/MakalahIF3051-2011-030.pdf. (20 November 2015).
Stair, M.R&Reynolds, G.W. (2010). Principles of Information Systems: A Managerial Approach. (9th edition). Australia : Thomson Course Technology.
Sugiarto, A., Silintowe Y. B.& Kartika L.N. 2013. Pengembangan Sistem Kearsipan Elektronik Berbasis Client-Server.Jurnal Teknologi Informasi-Aiti No. 1
Februari 2013, pp: 46-51.
Sugiharto, D. 2010.Penyelamatan Informasi Dokumen/Arsip di Era Teknologi Digital.Portal GarudaVol. 31 No. 1 Agustus 2010, pp 27-51.
Sukoco, B.D. 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Surabaya: Penerbit Erlangga
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Komisi Independen Pemilihan Kabupaten Pidie Jaya
Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kabupaten Pidie Jaya merupakan lembaga independen non departemen yang bertugas menyelenggarakan pemilu pada Kabupaten Pidie Jaya. KIP adalah nama lain dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang di bentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh. Hal yang membedakan KIP Aceh dengan KPU Provinsi lainnya adalah tata cara penyaringan dan penjaringan anggota KIP. Anggota KIP Aceh berjumlah 7 orang, dibandingkan dengan KPU Provinsi lain yang berjumlah 5 orang. Sedangkan jumlah personil anggota KIP Kabupaten/Kota sama dengan KPU Kabupaten/Kota lainnya yaitu sebanyak 5 orang.KIP Pidie Jaya berdiri pada tahun 2008 untuk melaksanakan pemilihan umum kepala daerah Bupati/Wakil Bupati Kabupaten Pidie Jaya.
2.2 Sistem Informasi
O’Brien (2010) berpendapat bahwa sistem di definisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling terkait, dengan batas jelas, bekerja bersama untuk mencapai tujuan dengan menerima input dan menghasilkan output dalam proses transformasi terorganisir.
Informasi adalah data yang telah dibuat ke dalam bentuk yang memiliki arti dan berguna bagi manusia (Laudon, 2010).Sementara Stair (2010) mendefinisikan Informasi sebagaikumpulan fakta yang terorganisir sehingga mereka memiliki nilai tambahan selain nilai fakta individu.
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi organisasi yang bersifat manajerial dalam kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan (Sutabri, 2005). Menurut Laudon (2010), Sistem Informasi merupakan komponen yang saling bekerja samauntuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, pengendalian, analisis dan visualisasi dalam sebuah organisasi.
Aktifitas dasar dari Sistem Informasi menurut Laudon (2010) adalah sebagai berikut :
1. Input
Melibatkan penangkapan atau pengumpulan data mentah dari dalam organisasi atau dari lingkungan ekstemal untuk pengolahan dalam suatu sistem informasi. 2. Process
Melibatkan proses mengkonversi input mentah ke bentuk yang lebih bermakna.
3. Output
Mentransfer proses informasi kepada orang yang akan menggunakannya atau kepada aktivitas yang akan digunakan.
4. Feedback
Output yang dikembalikan ke anggota organisasi yang sesuai untuk kemudian
membantu mengevaluasi atau mengoreksi tahap Input.
Gambar 2.1 Komponen dan Aktifitas Sistem Informasi (O’Brien,2010)
1. Sumber Daya Manusia
Manusia dibutuhkan untuk pengoperasian semua sistem informasi, sumber daya manusia ini meliputi pemakai akhir dan pakar sistem informasi
a. Pemakai akhir adalah orang-orang yang menggunakan sistem informasi atau informasi yang dihasilkan sistem tersebut. Mereka adalah para pelanggan, tenaga penjualan, teknisis, staf administrasi, akuntan atau para manajer. Sebagian besar dari pemakai sistem informasi dalam dunia bisnis adalah pekerja ahli, yaitu orang yang sebagian besar waktunya untuk berkomunikasi dan bekerja sama dalam tim serta kelompok kerja yang membuat, menggunakan dan menyebarkan informasi.
b. Pakar Sistem Informasi adalah orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi. Mereka adalah analis sistem, pembuat
software, operator sistem, personal tingkat manajerial, teknisis dan staf
membantu mengawasi serta mengoperasikan sistem komputer dan jaringan yang besar.
2. Sumber Daya Hardware
Konsep sumber daya pemrosesan informasi. Secara khusus, sumber daya ini meliputi tidak hanya mesin, seperti komputer dan perlengkapan lainnya, tetapi juga semua media data, yaitu objek berwujud tempat data dicatat, dari lembaran kertas hingga disk
magnetis atau optical. Contoh-contoh sumber daya hardware dalam sistem informasi
berbasis komputer adalah :
a. Sistem komputer, yang terdiri dari unit pemrosesan pusat yang berisi pemrosesan mikro, dan berbagai periferal yang saling berhubungan. Contoh adalah sistem komputer palmtop, atau desktop. Sistem komputer berskala menengah dan sistem komputer mainframe besar.
b. Periferal komputer, yang berupa peralatan seperti keyboard atau electronic mouse untuk input data dan perintah, layar video, atau printer untuk output
informasi, dan disk magnetic/optikal untuk menyimpan sumber daya data. 3. Sumber Daya Software
Sumber daya software meliputi semua rangkaian perintah pemrosesan informasi. Konsep umum software ini meliputi rangkaian perintah operasi dengan hardware komputer yang disebut program, rangkaian perintah pemrosesan informasi yang disebut prosedur. Berikut ini contoh sumber daya informasi :
a. Software sistem, seperti program sistem operasi, yang mengendalikan serta
mendukung operasi sistem komputer.
b. Software aplikasi, yang memprogram pemrosesan langsung bagi penggunaan tertentu dalam sistem komputer oleh penguna akhir. Contoh : program analisis penjualan, program pengolah kata.
4. Sumber Daya Data
Sumber daya data dapat berupa angka, huruf serta karater lainnnya yang menjelaskan transaksi bisnis dan kegiatan serta entitas lainnya. Data teks berupa kalimat yang digunakan untuk menulis komunikasi, data gambar, seperti grafik dan angka-angka.Serta data dalam bentuk audio,video.
Sumber daya data pada umumnya disimpan, diatur dan diakses oleh berbagai teknologi pengelolaan sumber daya data ke dalam :
a. Database yang menyimpan data yang telah diproses dan diatur.
b. Dasar pengetahuan yang menyimpan pengetahuan dalam berbagai bentuknya seperti fakta, peraturan.
5. Sumber Daya Jaringan
Teknologi telekomunikasi dan jaringan seperti internet, intranet, dan extranet telah menjadi hal yang mendasar bagi operasi e-business dan e-commerce yang berhasil untuk semua jenis organisasi dan dalam sistem informasi berbasis komputer. Jaringan telekomunikasi terdiri dari komputer, pemroses komunikasi danperalatan lainnya yang dihubungkan antara satu dengan lainnya melalui media komunikasi serta dikendalikan melaluisoftware komunikasi. Sumber daya jaringan meliputi :
a. Media komunikasi, misalnya kabel twisted-pair, kabel tembaga, kabel serat optik, teknologi gelombang mikro, seluler dan satelit yang tanpamenggunakan kabel.
b. Dukungan Jaringan, dalam hal ini diperlukan banyak dukunga hardware,
software, dan teknologi data untuk mendukung operasi dan penggunaan
jaringan komunikasi. Contoh : pemroseskomunikasi seperti modem, prosesor antar jaringan,software pengendali, seperti software sistem operasi jaringan dan penjelajah internet.
Manfaat dari sebuah sistem informasi menurut O'Brien (2010), yaitu:
2. Untuk meningkatkan efesiensi dari proses produksi, meningkatkan produktivitas pekerja, memberikan pelayanan dan kepuasan pelanggan.
3. Sebagai sumber utama informasi dan mendukung pengambilan keputusan efektif yang diambil oleh manajer dan profesional bisni.
4. Untuk mengembangkan produk dan jasa yang kompetitif dan sebagai sebuah keuntungan strategik dalam menghadapi persaingan global.
5. Sebagai komponen utama dalam sumber daya infrastruktur dan kehandalanjaringan bisnis masa kini.
2.3 Surat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi kedua cetakan ketiga tahun 1994, kata surat mempunyai arti kertas dan sebagainya yang tertulis atau secarik kertas dan sebagainya sebagai tanda atau keterangan atas sesuatu yang ditulis. Menurut Ali (2009), surat adalah alat komunikasi atau sarana untuk menyampaikan pernyataan maupun informasi secara tertulis dari satu pihak ke pihak lain.
Dewi (2011)menyatakan bahwa surat akan menjadi bagian yang vital selama budaya dan peradaban modern masih berjalan sebagaimana biasanya, sehingga surat surat berfungsi sebagai:
1. Alat pengingat paling akurat.
2. Bukti hitam di atas putih, terutama surat perjanjian. 3. Dokumen.
4. Wakil/duta dari penulisnya untuk pembaca.
5. Pedoman kerja, misalnya surat keputusan, surat instruksi, surat tugas, dan sebagainya.
6. Aspek humas, karena berdampak membina hubungan baik antara suatu lembaga dengan publiknya.
Ali (2009) menyebutkan bahwa dalam suatu organisasi, surat berfungsi sebagai:
4. Pedoman untuk mengambil keputusan lebih lanjut. 5. Alat untuk memperpendek dan menghemat tenaga. 6. Bukti sejarah dan bukti kegiatan.
7. Alat pengikat. 8. Alat promosi.
2.3.1 Surat Masuk
Menurut Nuraida (2008), surat masuk adalah surat yang masuk ke dalam suatu instansi/perusahaan atau bagian lain pada instansi/perusahaan, baik yang berasal dari instansi/perusahaan lain atau dari bagian lain pada instansi/perusahaan yang sama
2.3.2 Surat Keluar
Nuraida (2008) berpendapat bahwa surat keluar adalah surat yang dikirim oleh suatu instansi/perusahaan atau antarbagian dalam instansi/perusahaan tersebut, ditujukan kepada instansi/perusahaan lain atau bagian lain dalam instansi/perusahaan yang sama.
2.3.3 Lembar Disposisi
Lembar Disposisi adalah alat komunikasi tertulis yang ditujukan kepada bawahan yang berisi tindakan atau lanjutan dari pimpinan kepada bawahan yang berupa memo, atau perintah yang menjelaskan tentang pekerjaan apa yang seharusnya dikerjkan dan siapa penanggungjawabnya sesuai instruksi pimpinan. Disposisi biasanya merupakan tindakan yang diambil pimpinan sehubungan adanya surat masuk dari luar instansi maupun dari dalam instansi itu sendiri.
2.4 Arsip
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum menyatakan antara lainbahwa Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota berkewajibanmemelihara arsip dan dokumen pemilihan umum.
Menurut Haryadi (2009), Arsip menurut fungsinya terdiri dari 2 macam, yaitu arsip dinamis dan arsip statis.
a. Arsip dinamis (dokumen), yaitu arsip yang setiap hari digunakan secara langsung untuk perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian kegiatan operasional perusahaan
b. Arsip statis, yaitu arsip yang setiap hari digunakan, tetapi tidak secara langsung untuk perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian kegiatan operasional perusahaan. Arsip seperti ini tetap disimpan dengan alasan historisnya.
Menurut Haryadi (2009), penyimpanan arsip bertujuan sebagai berikut :
a. Sebagai pusat ingatan dan informasi jika berkas diperlukan sebagai keterangan.
b. Memberi data kepada pegawai yang memerlukan data mengenai hasil – hasil kegiatan dan pekerjaan pada masa lampau.
c. Memberikan keterangan vital, sesuai dengan ketentuan perundang – undangan
2.4.1 Arsip Manual
Menurut Sukoco (2008), Arsip manual adalah kumpulan data yang berbentuk kertas atau file-file yang tidak beraturan. Penyimpanannya dilakukan secara manual, sehingga membutuhkan waktu yang lama dan tempat penyimpanannya lebih luas.
2.4.2 Arsip Elektronis
Menurut Haryadi (2009), Arsip elektronis adalah kumpulan data yang disimpan dalam bentuk scan yang dipindahkan secara elektronik atau dilakukan dengan digital copy menggunakan resolusi tinggi, kemudian disimpan ke dalam hard drive atau optical
Rolt (2007) mengemukakan pendapat bahwa manajemen kearsipan elektronik adalah pengelolaan berbagai jenis dokumen dalam organisasi yang menggunakan program komputer dan penyimpanan.Sebuah sistem kearsipan elektronik memungkinkan suatu organisasi dan pengguna untuk membuat dokumen, memindai
hard copy dalam bentuk elektronik dan menyimpan, mengedit, mencetak, proses, dan
juga mengelola dokumen. 2.5 Eliminasi Stopwords
Eliminasi stopwords merupakan penghilangan kata-kata yang frekuensinya terlalu banyak terdapat dalam dokumen.Biasanya kata-kata ini tidak memiliki arti yang lebih di dalam memenuhi kebutuhan seorang pencari di dalam mencari informasi.Eliminasi
stopwords bermanfaat dengan adanya pengurangan ukuran strukur indeks Karena
pengurangan ukuran indeks, beberapa kata kerja, kata sifat, dan kata keterangan lainnya dapat juga dapat dimasukkan juga ke dalam daftar stopword.
Berikut ini adalah contoh stopwords dalam bahasa Indonesia : yang, juga, dari, dia, kami, kamu, aku, saya, ini, itu, atau, dan, tersebut, pada, dengan, adalah, yaitu, ke, tak, tidak, di, pada, jika, maka, ada, pun, lain, saja, hanya, namun, seperti, kemudian.
2.6 Algoritma Turbo Boyer-Moore
Algoritma Turbo Moore adalah pengembangan dari algoritma
Boyer-Moore.Algoritma Boyer-Moore adalah algoritma pencarian string yang dipublikasikan
pertama kali oleh Robert S. Boyer, dan J. Strother Moore pada tahun 1977.
Menurut Christian Thierry Charras dalam bukunya Handbook of Exact String Matching Algorithm mengatakan algoritma Boyer-Moore adalah algoritma yang paling efisien pada aplikasi umum.Algoritma Boyer-Moore bekerja dengan memulai pencocokan pattern dari kanan bukan dari kiri. Dengan memulai pencocokan karakter dari kanan, maka akan lebih banyak informasi yang didapat.
apakah ada karakter pada teks tersebut yang sama dengan karakter pada pattern. Apabila terjadi kecocokan, maka pattern akan digeser sedemikian rupa sehingga posisi karakter yang sama antara pattern dan text terletak sejajar menggunakan dua fungsi penggeseranyaitu penggeseran good-suffix dan penggeseran bad-character.
Algoritma ini tidak membutuhkan proses tambahan, hanya membutuhkan ruang tambahan untuk menyimpan faktor dari teks yang cocok dengan akhiran dari
pattern selama attempt terakhir dan hanya jika penggeseran good-suffix dilakukan.
Dengan demikian teknik ini memiliki dua keuntungan (Charras, 2001), yaitu:
1. Teknik ini memungkinkan segmen yang diingat tadi dilewati tanpa perlu diperiksa.
2. Teknik ini mengizinkan sebuah penggeseran turbo
Penggeseran bad-character dan good-suffix pada algoritma Turbo
Boyer-Mooresama dengan penggeseran yang dilakukan algoritma Boyer-Moore.Cara kerja
algoritma Turbo Boyer-Moore adalah sebagai berikut:
1. Inisialisasi, karena algoritma ini menggunakan penggeseran good-suffix dan penggeseran bad-characterdari algoritma Boyer-Moore maka untuk inisialisasi dijalankan prosedur preBmBc dan preBmGs seperti algoritma
Boyer-Moore.
2. Melakukan proses pencocokan karakter pada pattern dengan karakter pada teks. Jika terjadi ketidakcocokan maka dilakukan penggeseran terbesar berdasarkan tabel BmBc, tabel BmGs dan turbo shift.
Sebuah penggeseran turbo pada algoritma Turbo Boyer-Moore dapat terjadi bila pada attempt yang sedang dilakukan, akhiran dari pattern yang cocok dengan teks lebih pendek dari bagian dari teks yang diingat dari attempt sebelumnya.
2.6.1 Penggeseran Bad-Character
Penggeseran bad-character yang terdiri dari mensejajarkan karakter y[i+j] dengan kemunculan paling kanan karakter tersebut di pattern, penggeseran ini diilustrasikan oleh Gambar 2.2. Dan bila karakter tersebut tidak ada di pattern, maka pattern akan disejajarkan dengan y[i+n+1], seperti yang diilustrasikan oleh Gambar 2.3. Penggeseran bad-character ini akan sering terjadi pada pencocokan string dengan ruang alfabet yang besar dan dengan pattern yang pendek yang sering terjadi di praktik pada umumnya. Hal ini terjadi karena akan banyak karakter di teks yang tidak muncul di pattern. Namun, untuk file biner, yang mempunyai alfabet Σ ={0, 1}, penggeseran ini kemungkinan besar tidak akan membantu sama sekali. Hal ini dapat diatasi dengan membandingkan beberapa bit sekaligus (Kumara,2009).
Gambar 2.2 Penggeseranbad-character, b muncul pada x(Charras, 2001)
Gambar 2.3 Penggeseranbad-character, tidak ada kemuncul b pada x (Charras, 2001)
Procedure preBmBc(
input y : array[0..n-1]of char, input n : integer,
input/output bmBc : array of integer )
Deklarasi i:integer Algoritma
for (i=0; i<ASIZE; ++i) bmBc[i] n endfor
for (i=0; i< n - 1; ++i) bmBc[y[i]] n – i – 1 endfor
Gambar 2.4Pseudocode Bad-Character(Charras, 2001)
2.6.2 Penggeseran Good-Suffix
Asumsikan bahwa ketidak cocokan terjadi antara karakter x[i] = a pada pattern dan karakter y[i+j] = b pada teks selama attempt pada posisi j, v adalah akhiran dari pattern setelah b dan u adalah sebuah awalan dari pattern. Kemudian x[i+1 .. m-1] =
y[i+j+1 .. j+m-1]= u dan x[i] ≠ y[i+j]. Penggeseran good-suffix terdiri atas
mensejajarkan y[i+j+1 .. j+m-1] = x[i+1 .. m-1] dengan kemunculan paling kanan potongan tersebut pada x yang didahului oleh karakter yang berbeda dari x[i], seperti terlihat pada gambar 2.2. Namun jika tidak ada potongan seperti itu, maka algoritma akan mensejajarkan akhiran dari v dari y[i+j+1 .. j+m-1] dengan awalan u dari pattern yang sama, seperti yang terlihat pada gambar 2.5.
Gambar 2.5Penggeserangood-suffix, u muncul didahului oleh karakter
c(Charras, 2001)
Pada tabel Penggeserangood-suffix, nilai Penggeseran digunakan ketika ketidakcocokan ditemukan berdasarkan karakter pada posisi keberapa yang menyebabkan ketidakcocokan.Untuk menentukan nilai-nilai tersebut, lebih dahulu menghitung nilai tabel suffix yang bertujuan untuk memberi tanda adanya perulangan akhiran. Dari tabel suffix inilah tabel good-suffixakan didapat. Pada tabel suffix berisi nilai dari tiap karakter yang ada pada pattern yang menunjukkan ada atau tidaknya perulangan akhiran (suffix) dan dimana posisi perulangan tersebut sehingga ketika proses perhitungan tabel good-suffix dapat diketahui seberapa banyak penggeseran yang akan dilakukan untuk pencocokan selanjutnya. Nilai dari setiap karakter yang ada pada pattern bergantung terhadap ada atau tidaknya perulangan akhiran(suffix) v dari text pada pattern. Semakin banyak perulangan, maka akan semakin kecil nilai penggeseran.
Procedure suffixes(
input y: array[0..n-1] of char, input n: integer,
input/output suff: array of integer )
procedure preBmGs( input y: array of char, input n:integer,
input/output bmGs: array of integer )
Deklarasi
i, j : integer
suff : array [0..YSIZE] of integer
Algoritma
Gambar 2.7Pseudocode Good-Suffix (lanjutan)
2.6.3 Penggeseran Turbo
Penggeseranturbo dapat terjadi bila pada attempt yang sedang dilakukan, akhiran dari
pattern yang cocok dengan teks lebih pendek dari bagian dari teks yang diingat dari attempt sebelumnya hanya pada saat good-suffix terjadi. Pada kasus ini, anggap u
adalah faktor yang diingat dari attempt sebelumnya, dan v adalah bagian dari pattern yang cocok pada attempt yang sedang dilakukan, sehingga uzv adalah akhiran dari
pattern.
Gambar 2.8Penggeseranturbo dapat terjadi jika | v | < |u |(Charras, 2001)
Gambar 2.9c≠ d, maka tidak dapat disejajarkan pada karakter yang sama di v(Charras, 2001)
Masih dalam kasus dimana |v|<|u|, dan panjang dari penggeseran
bad-characterlebih besar dari penggeseran good-suffix maupun penggeseran turbo.Pada
kasus ini, seperti yang diilustrasikan pada Gambar 2.9, dua karakter c dan d pastilah berbeda karena disyaratkan bahwa jika u≠0 maka penggeseran sebelumnya adalah penggeseran good-suffix. Sebagai akibatnya, jika penggeseran dengan panjang yang lebih besar dari penggeseran turbo namun lebih kecil dari |u|+1 maka c dan dakan disejajarkan dengan karakter yang sama di teks. Oleh karena itu, dalam kasus ini panjang penggeseran minimal adalah |u|+1.
procedure Turbo Boyer Moore ( input m,n : integer,
input y: array of[0..n-1] char, input x: array of[0..m-1] char, input m:integer
)
Deklarasi
i, j, u, v, shift, bmBcShift, bmGsShift, tuboShift : integer bmGs : array [0..n-1] of integer
bmBc : array [0..ASIZE] of integer
Algoritma
bmBcShift :=bmBc[chartoint(T[i+j])] – n + j + 1 bmGsShift := BmGs[j]
Gambar 2.10Pseudocode Turbo Boyer-Moore (lanjutan)
2.7 Algoritma Quick Sort
Algoritma quicksort diperkenalkan pertama kali oleh C.A.R. Hoare pada tahun 1960, dan dimuat sebagai artikel di Computer Journal 5 pada April 1962.Sedgewick et al (2011) menyatakan bahwa terdapat dua bagian pada pendekatan rekursif, yaitu sort dan partisi. Partisi merupakan bagian yang melakukan tugas untuk mengelompokkan data, sedangkan sort adalah bagian yang melakukan proses rekursif. Semakin besar jumlah data, maka kompleksitas ruang suatu algoritma rekursif akan semakin besar. Chhajed et al (2013) Dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa quicksort lebih baik dibandingan algoritma lain dalam membandingkan list acak angka dari 10000 sampai 30000.
elemen-elemen lain yang lebih kecil daripada pivot tersebut terletak di sebelah kirinya dan yang lebih besar daripada pivot tersebut terletak di sebelah kanan. Sehingga dengan demikian telah terbentuk dua sublist kiri dan sublist kanan dari pivot.
algorithm quicksort(A, lo, hi) if lo < hi then
p := partition(A, lo, hi) quicksort(A, lo, p - 1) quicksort(A, p + 1, hi)
algorithm partition(A, lo, hi) pivot := A[hi]
Gambar 2.11Pseudocode Algoritma Quicksort (Bentley, 1999)
2.8 Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu tentang pengarsipan elektronik diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Sugiarto el al (2013) yang mengembangkan sistem kearsipan elektronik berbasis clinet-server pada kantor yayasan perguruan tinggi Kristen satya wacana. Pada penelitiannya, Sugiarto el al (2013) membangun sistem multi user dengan beberapa fitur utama yang pada dasarnya mengadopsi dari sistem kearsipan secara konvensional dan bisa diakses dari berbagai computer melalui jaringan Local Area Network((LAN).
Penelitian yang dilakukan Sugiharto (2012), Untuk mencapai tujuan penyelamatan dokumen atau arsip melalui digitalisasi harus tetap mengacu pada prinsip-prinsip preservasi dan mampu menyesuaikan dengan teknologi yang lebih baru, diantaranya adalah kemampuan menjaga efisiensi dalam digitalisasi dan proses setelah terdigitalisai sehingga lebih hemat waktu dan biaya.
Andika (2011) dalam penelitiannya membangun sebuah sistem manajemen surat dan pengarsipan untuk memecahkan permasalahan surat studi kasus PT. Semen Padang. Andika menggunakan framework Code Igniter (CI) dengan metode Object
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu tentang Sistem Pengarsipan
No Judul Nama Keterangan
1 Pengembangan Sistem Kearsipan Elektronik
Sugiarto el al membangun sistemsistem multi user dengan beberapa fitur utama yang pada dasarnya mengadopsi dari sistem kearsipan secara konvensional dan bisa diakses dari berbagai
computer melalui jaringan Local Area Network((LAN).
2 Penyelamatan Informasi Dokumen/Arsip di Era Teknologi Digital
Sugiharto (2012)
Untuk mencapai tujuan
penyelamatan dokumen atau arsip melalui digitalisasi harus tetap mengacu pada prinsip-prinsip Igniter dengan metode Object
Oriented Analysis and Design
sebagai metode pengembangan sistem.
Beberapa penelitian terdahulu tentang algoritma Turbo Boyer Moore diantaranya adalah Siahaan (2011),melakukan penelitian dengan membandingkan algoritma Boyer-Moore dengan variannya yaitu Turbo Boyer-Moore dalam
queryMySql. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah untuk perintah query
algoritma Moore dapat dikurangi dengan menggunakan algoritma Turbo
Boyer-Moore.
Lesmana (2010) menerapkan algoritma pencocokan string boyer moore dan turbo boyer moore untuk keamanan computer. Dalam penelitiannya, jika sebuah file ingin dieksekusi, maka file tersebut tidak langsung diizinkan untuk dijalankan, namun akan dilakukan pengecekan terlebih dahulu. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah Algoritma Turbo Moorelebih baik dari algoritma
Boyer-Moore untuk keamanan computer dalam hal performansi karena tidak memerlukan
permrosesan ekstra dan memungkinkan untuk mengingat potongan teks yang telah diperiksa sebelumnya.
Rizal (2015) dalam penelitiannya juga menggunakan algoritma Turbo
Boyer-Moorepermainan tebak kata Bahasa aceh. Pencocokan string yang diterapkan pada
aplikasi permainan tebak kata Bahasa aceh ini menghasilkan pencocokan yang sesuai dengan harapan dengan waktu yang cepat.
Kumar et al (2011) menganalisis perbandingan algoritma exact stirng matching untuk mendeteksi virus signature. Virus signature adalah urutan unik dari bit ( dalam kode virus) yang dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan virus dalam sebuah file atau memori. Biasanya urutan tersebut dalam bentuk heksa. Algoritma exact string matching dan Approximate Sting Matching digunakan untuk mendeteksi kecocokan virus signature tersebut dalam sebuah file. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah, berdasarkan kompleksitas untuk payload text dan pola yang panjang, algoritma Boyer Moore dan variannya ( Turbo Boyer-Moore, BHM) adalah algoritma paling efisien.
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu tentang Algoritma Turbo Boyer-Moore
No Judul Nama Keterangan
1 Perbandingan Algoritma
Boyer-Moore dan Turbo BoyerMoore dalam QueryMySQL
Siahaan (2011)
Untuk perintah query seperti LIKE, Algoritma Turbo
Boyer-Mooredapat melakukan lebih
kecepatan penelusuran query kedua algoritma tersebut tidak
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu tentang Algoritma Turbo Boyer-Moore (lanjutan)
No Judul Nama Keterangan
jauh berbeda, namun karena kompleksitas waktu untuk kasus terburuk algoritma
Boyer-Mooredapat dikurangi dengan
menggunakan algoritma Turbo
Boyer-Moore .
2 Penerapan Algoritma Pencocokan String
Moorelebih baik dari algoritma Boyer-Moore untuk keamanan
computer dalam hal performansi karena tidak memerlukan
permrosesan ekstra dan
memungkinkan untuk mengingat potongan teks yang telah
diperiksa sebelumnya. 3 A Comparative Analysis
of Various Exact String- Matching Algorithms for Virus SignatureDetection
Kumar et al (2011)
Berdasarkan kompleksitas untuk
payload text dan pola yang
panjang, algoritma Boyer Moore dan variannya ( Turbo
Boyer-Moore, BHM) adalah algoritma
paling efisien. 4 Permainan Tebak Kata
Bahasa Aceh
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Ali (2009) surat adalah alat komunikasi atau sarana untuk menyampaikan pernyataan maupun informasi secara tertulis dari satu pihak ke pihak lain. Meskipun teknologi komunikasi berkembang pesat, peranan surat belum dapat tergantikan. Surat akan menjadi bagian yang vital selama budaya dan peradaban modern masih berjalan sebagaimana biasanya, sehingga surat-surat berfungsi sebagai alat pengingat paling akurat, bukti hitam di atas putih terutama surat perjanjian, dokumen, wakil atau duta dari penulisnya untuk pembaca, pedoman kerja misalnya surat keputusan, surat instruksi, surat tugas, dan sebagainya, dan juga sebagai aspek humas (Dewi, 2011).Surat merupakan salah satu sarana penting dalam sebuah organisasi karena banyak informasi penting yang terkandung di dalamnya, sehingga diperlukan pengelolaan yang tepat agar tidak ada kesalahan seperti adanya surat yang tercecer maupun rusak yang dapat mengakibatkan kerugian pada instansi bersangkutan.
Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi,dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota berkewajibanmemelihara arsip dan dokumen pemilihan umum.
Saat ini pengelolaan surat-menyurat di KIP Pidie Jaya masih menggunakan sistem manual, surat masuk dan keluar dicatat dalam sebuah buku agenda kemudian disimpan dalam lemari arsip. Pencarian surat secara manual memiliki kelemahan dalam hal waktu dan juga resiko kerusakan fisik surat. Ketika dibutuhkan infomasi mengenai surat, pegawai harus mencari data tentang surat di buku agenda terlebih dahulu, kemudian melakukan pencarian surat di lemari arsip. Dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk menemukan sebuah surat, apalagi dalam jumlah yang banyak. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem administrasi suratlengkap dengan proses pencarian suratyang lebih terstruktur agar dapat membantu pihak administrasi dalam mengelola pengarsipan surat masuk dan keluar yang lebih efisien serta menjaga fisik surat dapat terjaga.
Algoritma Turbo Boyer-Moore adalah salah satu algoritma yang dapat digunakan untuk melakukan pencarianyaitu dengan mencocokkan kata kunci dengan teks.Algoritma ini merupakan pengembangan dari algoritma Boyer-More yang melakukan pencocokan karakter dari kanan, dan bukan dari kiri.Bila dibandingkan dengan algoritma Boyer Moore, algoritma ini membutuhkan ruang pemrosesan ekstra. Ruang ekstra yang diperlukan berguna untuk mengingat faktor dari teks yang cocok dengan akhiran dari string yang dicari selama attempt terakhir dan hanya jika
good-suffix shift dilakukan (Crochemore, 1994). Siahaan (2010) dalam penelitiannya
membandingkan algoritma Boyer-More dengan algoritma Turbo Boyer-Moore dalam sebuah query MySql. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitiannya tersebut menyatakan kedua algoritma tersebut menghasilkan kecepatan yang hampir sama, namun algoritma TurboBoyer-More dipilih dan digunakan dalam pengaksesan basis data karena dapat mengurangi kompleksitas waktu kasus terburuk dari algoritma
Boyer-More. Kumar et al (2011) menganalisis perbandingan algoritma exact matching
Berdasarkan uraian diatas, penulismencoba untuk menerapkan algoritma
TurboBoyer-Moreuntuk memecahkan masalah pencarian dalam pengelolaan arsip
surat pada sistem informasi arsip surat masuk dan keluar di KIP Pidie Jaya. 1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah pengelolaan arsip surat menyurat di Komisi Independen Pemilih (KIP) Pidie Jaya masih menggunakan sistem manual dengan pencataan di buku agenda dan disimpan di lemari arsip. Dengan banyaknya jumlah surat yang ada, diperlukan waktu dan tenaga untuk mencari dan menemukan informasi dari surat-surat tersebut. Untuk itu diperlukan sebuah sistem administrasi pengarsipan surat secara digital yang dapat membantu pendataan dan mempercepat pencarian surat sehingga mempermudah bagian administrasi untuk menemukan informasi yang dibutuhkan KIP Pidie Jaya
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengelola arsip surat menyurat yang selama ini menggunakan sistem manual, melakukan pencarian surat dengan cepat serta menjaga kondisi fisik surat tetap terjaga dan tidak ada yang tercecer, rusak maupun hilang.
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Ruang lingkup penelitian adalah arsip surat masuk dan keluar KIP Pidie Jaya 2. Aturan surat menyurat disesuaikan dengan aturan yang ada di KIP Pidie Jaya 3. Proses pencarian data surat menggunakan Algoritma Turbo Boyer-Moore 1.5 Manfaat Penelitian
1.6 Metode Penelitian
Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Studi Literatur
Penelitian ini dimulai dengan melakukan studi literatur, yaitu proses pengumpulan data sebagai bahan referensi baik dari buku, artikel, jurnal maupun dari situs internet yang berkaitan dengan sistem informasi, surat menyurat dan algoritma Turbo Boyer-Moore.
b. Pengumpulan Data
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data dan informasi mengenai pengarsipan surat menyurat di KIP Pidie Jaya
c. Analisis dan Perancangan Sistem
Pada tahap ini dilakukan analisis permasalahan yang ada, batasan yang dimiliki dan kebutuhan yang diperlukan dalam membangun aplikasi pengarsipan surat masuk dan keluar dan pencarian menggunakan algoritma Turbo Boyer-Moore. d. Implementasi Sistem
Pada tahap ini sistem diimplementasikan berbasis web dengan menggunakan PHP dan database MySql.
e. Pengujian Sistem
Pada tahap ini dilakukan pengujian sistem terhadap sistem yang telah dibangun untuk mengetahui apakah aplikasi tersebut berjalan dengan benar dan sesuai dengan perancangan yang telah dilakukan sebelumnya.
f. Penyusunan Laporan
Pada tahap ini dilakukan penyusunan dokumentasi dari hasil analisis dan implementasi dari aplikasi yang telah dibuat.
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan tentang beberapa teori dasar,penelitian terdahulu yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini.
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN
Bab ini menjelaskan mengenai analisis dan perancangan sistem pengarsipan surat masuk keluar berbasis web dengan menerapkan algoritma Turbo Boyer Moore dalam proses pencarian data, model Unified Modelling Language (UML) yang digunakan adalah use case diagram dan perancangan antar muka sistem.
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN APLIKASI
Bab ini akan membahas mengenai implementasi algoritma dan hasil pengujian aplikasi dari penelitian berupa tampilan dari aplikasi pengarsipan surat masuk keluar berbasis web.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
ABSTRAK
Komisi Independen Pemilihan (KIP) Pidie Jaya merupakan lembaga independen non departemen yang bertugas menyelenggarakan pemilu pada Kabupaten Pidie Jaya. Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, KIP tidak pernah lepas dari kegiatan surat menyurat yang menjadi sarana komunikasi dengan berbagai pihak internal maupun eksternal yang berkepentingan dengan KIP. Oleh sebab itu pengelolaan surat menyurat harus dilakukan dengan tepat, pengarsipan surat dan dokumentasi harus ditata dengan baik sehingga dapat meminimalisir kerusakan fisik surat maupun kehilangan yang dapat merugikan instansi bersangkutan. Saat ini pengelolaan surat di KIP Pidie jaya masih menggunakan sistem manual, sehingga dibutuhkan waktu dan tenaga untuk melakukan pencarian terhadap sebuah surat. Untuk itu dibutuhkan sebuah sistem administrasi surat yang dapat membantu pihak KIP Pidie Jaya dalam melakukan pengelolaan dan pencarian surat. Pencarian surat dilakukan dengan mencocokkan kata kunci yang diberikan user dengan data surat yang disimpan di database. Pencocokan surat dilakukan dengan menggunakan algoritma Turbo
Boyer-Moore. Hasil pencarian akan menampilkan data surat yang mengandung kata-kata
pada kata kunci yang diberikan dan diurutkan berdasarkan jumlah kata pada kata kunci yang ditemukan. Pengurutan hasil pencarian dilakukan menggunakan algoritma
quicksort dengan mengurutkan data secara menurun (descending order). Hasil dari
penelitian ini adalah algoritma Turbo Boyer-Moore dapat diimplementasikan dalam pencarian surat. Semakin banyak kata pada kata kunci yang ditemukan di dalam surat maka semakin akurat pencarian yang dilakukan.
IMPLEMENTATION OF TURBO BOYER-MOORE ALGORITHM IN LETTER SEARCH ON INCOMING AND OUTGOING LETTER
ARCHIVAL INFORMATION SYSTEM
ABSTRACT
Komisi Independen Pemilihan (KIP) Pidie Jaya is an independent non-departmental
agencies in charge of organizing elections in Pidie Jaya district. In carrying out its
functions and duties, KIP was never be separated from the activities of
correspondence, which became a part of communication among various internal and
external parties with an interest in KIP. Therefore, management of correspondence
should be implemented properly, letter archiving and documentation had to be laid out
so that it could minimize physical damage or loss of letters, that could harm the
concerned agencies. Currently, the management letter in KIP Pidie Jaya was still using
manual sistems, so it took both time and effort to conduct a searching of a letter. It
required an administrative sistem, which was able to help the KIP Pidie Jaya in
maintaining and searching letter. Searching letter was performed by matching
keywords given by user with the data stored in the letter database. Matching letter
undertaken using Turbo Boyer-Moore algorithm. The results would display the letter,
which contained the words on a given keyword and sorted by the number of words
based on keywords found. Sorting the search results was made using
quicksortalgorithm to sort the data in descending order. The results of this reseach
wasTurbo Boyer-Moore algorithm could be implemented in letter search.
IMPLEMENTASI ALGORITMA TURBO BOYER-MOORE DALAM
PENCARIAN SURATPADA SISTEM INFORMASI
ARSIPSURATMASUK DAN KELUAR
SKRIPSI
YUDHITYA SYAHPUTRA
091402053
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
IMPLEMENTASI ALGORITMA TURBO BOYER-MOORE DALAM
PENCARIAN SURAT PADA SISTEM INFORMASI ARSIP
SURAT MASUK DAN KELUAR
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh ijazah Sarjana Teknologi Informasi
YUDHITYA SYAHPUTRA 091402053
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERSETUJUAN
Judul : IMPLEMENTASI ALGORITMA TURBO
BOYER-MOORE DALAM PENCARIAN SURAT PADA
SISTEM INFORMASI ARSIPSURAT MASUK DAN KELUAR
Kategori : SKRIPSI
Nama : YUDHITYA SYAHPUTRA
Nomor Induk Mahasiswa : 091402053
Program Studi : SARJANA (S1) TEKNOLOGI INFORMASI Departemen : TEKNOLOGI INFORMASI
Fakultas : ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI
INFORMASI
Komisi Pembimbing :
Pembimbing 2 Pembimbing 1
Baihaqi Siregar, S.Si.,M.T. Drs. Sawaluddin, M. IT NIP. 19790108 201212 1 002 NIP. 195912311998021001
Diketahui/ Disetujui Oleh
Program Studi Teknologi Informasi Ketua,
PERNYATAAN
IMPLEMENTASI ALGORITMA TURBO BOYER-MOORE DALAM PENCARIAN SURAT PADA SISTEM INFORMASI ARSIP
SURAT MASUK DAN KELUAR
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Januari 2016
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT dengan segala rahmat dan karuniaNya penulisan tugas akhir ini berhasil diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan. Selama penyelesaian tugas akhir ini, banyak bantuan dan kerja sama serta doa dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis sampaikan ucapan terima kasih sedalam - dalamnya dan penghargaan kepada :
1. Kedua orang tua dan sanak saudara penulis yang telah memberikan dukungan dan motivasi baik materil dan spiritual selama penulis mengikuti pendidikan hingga selesainya tugas akhir ini.
2. Ibu Drs. Sawaluddin, M.IT dan Bapak Baihaqi Siregar, S.Si., M.T selaku pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan pikiran beliau, memotivasi, memberikan arahan, kritik dan saran kepada penulis.
3. Ibu Sarah Purnamawati, ST., M.Sc. dan Bapak Dedy Arisandi, S.T., M. Kom. yang telah bersedia menjadi dosen pembanding yang telah memberikan kritik dan saran kepada penulis.
4. Ketua dan Sekretaris Program Studi Teknologi Informasi, Bapak M. Anggia Muchtar, ST.,MM.IT dan Bapak M. Fadly Syahputra, B.Sc.,M.Sc.IT. Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara, semua dosen di Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi.
5. Semua staff dan pegawai di Jurusan Teknologi Informasi serta Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu.
6. Sahabat seperjuangan dan rekan – rekan mahasiswa Program Studi Teknologi Informasi USU yang telah memberikan dukungan dan semangat untuk saya.
7. Paguyuban KSE USU.
ABSTRAK
Komisi Independen Pemilihan (KIP) Pidie Jaya merupakan lembaga independen non departemen yang bertugas menyelenggarakan pemilu pada Kabupaten Pidie Jaya. Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, KIP tidak pernah lepas dari kegiatan surat menyurat yang menjadi sarana komunikasi dengan berbagai pihak internal maupun eksternal yang berkepentingan dengan KIP. Oleh sebab itu pengelolaan surat menyurat harus dilakukan dengan tepat, pengarsipan surat dan dokumentasi harus ditata dengan baik sehingga dapat meminimalisir kerusakan fisik surat maupun kehilangan yang dapat merugikan instansi bersangkutan. Saat ini pengelolaan surat di KIP Pidie jaya masih menggunakan sistem manual, sehingga dibutuhkan waktu dan tenaga untuk melakukan pencarian terhadap sebuah surat. Untuk itu dibutuhkan sebuah sistem administrasi surat yang dapat membantu pihak KIP Pidie Jaya dalam melakukan pengelolaan dan pencarian surat. Pencarian surat dilakukan dengan mencocokkan kata kunci yang diberikan user dengan data surat yang disimpan di database. Pencocokan surat dilakukan dengan menggunakan algoritma Turbo
Boyer-Moore. Hasil pencarian akan menampilkan data surat yang mengandung kata-kata
pada kata kunci yang diberikan dan diurutkan berdasarkan jumlah kata pada kata kunci yang ditemukan. Pengurutan hasil pencarian dilakukan menggunakan algoritma
quicksort dengan mengurutkan data secara menurun (descending order). Hasil dari
penelitian ini adalah algoritma Turbo Boyer-Moore dapat diimplementasikan dalam pencarian surat. Semakin banyak kata pada kata kunci yang ditemukan di dalam surat maka semakin akurat pencarian yang dilakukan.
IMPLEMENTATION OF TURBO BOYER-MOORE ALGORITHM IN LETTER SEARCH ON INCOMING AND OUTGOING LETTER
ARCHIVAL INFORMATION SYSTEM
ABSTRACT
Komisi Independen Pemilihan (KIP) Pidie Jaya is an independent non-departmental
agencies in charge of organizing elections in Pidie Jaya district. In carrying out its
functions and duties, KIP was never be separated from the activities of
correspondence, which became a part of communication among various internal and
external parties with an interest in KIP. Therefore, management of correspondence
should be implemented properly, letter archiving and documentation had to be laid out
so that it could minimize physical damage or loss of letters, that could harm the
concerned agencies. Currently, the management letter in KIP Pidie Jaya was still using
manual sistems, so it took both time and effort to conduct a searching of a letter. It
required an administrative sistem, which was able to help the KIP Pidie Jaya in
maintaining and searching letter. Searching letter was performed by matching
keywords given by user with the data stored in the letter database. Matching letter
undertaken using Turbo Boyer-Moore algorithm. The results would display the letter,
which contained the words on a given keyword and sorted by the number of words
based on keywords found. Sorting the search results was made using
quicksortalgorithm to sort the data in descending order. The results of this reseach
wasTurbo Boyer-Moore algorithm could be implemented in letter search.
DAFTAR ISI
ABSTRAK i
ABSTRACT ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL v
DAFTAR GAMBAR vi
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan Penelitian 3
1.4 Batasan Masalah 3
1.5 Manfaat Penelitian 3
1.6 Metode Penelitian 4
1.7 Sistematika Penulisan 4
BAB 2 LANDASAN TEORI 6
2.1 Komisi Independen Pemilihan Kabupaten Pidie Jaya 6
2.2 Sistem Informasi 6
2.3 Surat 11
2.3.1 Surat Masuk 12
2.3.2 Surat Keluar 12
2.3.3 Lembar Disposisi 12
2.4 Arsip 12
2.4.1 Arsip Manual 13
2.4.2 Arsip Elektronis 13
2.5 Eliminasi Stopwords 14
2.7 Algoritma Quick Sort 21
2.8 Penelitian Terdahulu 22
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 26
3.1 Analisis Masalah 26
3.2 Data yang digunakan 27
3.3 Arsitektur Umum 27
3.4 Analisis Data 28
3.4.1 Proses Pencarian Surat 28
3.4.2 Perhitungan Algoritma Turbo Boyer Moore 31
3.4.3 Menampilkan Hasil Pencarian 35
3.5 Perancangan Sistem 36
3.5.1 Use Case Diagram 37
3.5.2 Use Case Specification 38
3.5.3 Perancangan Database 51
3.5.4 Rancangan Menu Sistem 52
3.5.5 Perancangan Antarmuka 53
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 74
4.1. Implementasi Sistem 74
4.2. Pengujian Sistem 79
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 85
5.1. Kesimpulan 85
5.2. Saran 85
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Komponen dan Aktifitas Sistem Informasi ( O’Brien,2010) 8 Gambar 2.2 Penggeseran bad-character, b muncul pada x 16 Gambar 2.3 Penggeseran bad-character, tidak ada kemuncul b pada x 16
Gambar 2.4 Pseudocode Bad-Character 17
Gambar 2.5 Penggeseran good-suffix, u muncul didahului oleh karakter c 17 Gambar 2.6 Penggeseran good-suffix, hanya akhiran dari u yang muncul pada y 17
Gambar 2.7 Pseudocode Good-Suffix 18
Gambar 2.8 Penggeseran turbo dapat terjadi jika | v | < |u | 20 Gambar 2.9 c ≠ d, maka tidak dapat disejajarkan pada karakter yang sama di v 20
Gambar 2.10 Pseudocode Turbo Boyer-Moore 20
Gambar 2.11 Pseudocode Algoritma Quick Sort 22
Gambar 3.1 Arsitektur Umum 27
Gambar 3.2. Proses Pencarian Surat dan Penampilan Hasil Pencarian 31
Gambar 3.3. Use Case 37
Gambar 3.4 Rancangan Database Sistem 52
Gambar 3.5 Rancangan Menu Sistem 52
Gambar 3.6 Rancangan Halaman Login 53
Gambar 3.7 Rancangan Halaman Beranda 54
Gambar 3.17 Rancangan Halaman Manajemen Surat Masuk Tab Disposisi Surat 61 Gambar 3.18 Rancangan Halaman Manajemen Surat Keluar 62 Gambar 3.19 Rancangan Halaman Manajemen Surat Keluar Tambah / Edit 63 Gambar 3.20 Rancangan Halaman Manajen Surat Keluar Info Surat Keluar 64 Gambar 3.21 Rancangan Halaman Manajemen Surat Masuk Tab File Surat 64 Gambar 3.22 Rancangan Halaman Data Disposisi 65 Gambar 3.23 Rancangan Halaman Data Korespondensi 66 Gambar 3.24 Rancangan Halaman Laporan Surat Masuk 67 Gambar 3.25 Rancangan Halaman Laporan Surat Keluar 67 Gambar 3.26 Rancangan Halaman Manajemen Jenis Surat 68 Gambar 3.27 Rancangan Halaman Manajemen Sifat Surat 69 Gambar 3.28 Rancangan Halaman Manajemen Pengiriman Surat 70 Gambar 3.29 Rancangan Halaman Manajemen Rak Penyimpanan 70 Gambar 3.30 Rancangan Halaman Manajemen User 71 Gambar 3.31 Rancangan Halaman Manajemen User Tambah / Edit 72 Gambar 3.32 Rancangan Halaman Manajemen Jabatan 72
Gambar 4.1 Tampilan Halaman login 75
Gambar 4.2 Tampilan Halamanan beranda 76