• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan Universitas Pembangunan Panca Budi Menggunakan Kerangka PIECES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan Universitas Pembangunan Panca Budi Menggunakan Kerangka PIECES"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN I

PEDOMAN WAWANCARA

Penelitian ini menggunakan wawancara sebagai teknik dalam pengumpulan data. Dalam pelaksanaan penulis akan melakukan wawancara yang mendalam demi mendapatkan data yang akurat. Dibawah ini adalah pedoman wawancara yang akan dilakukan penulis dalam penelitian berdasarkan indikator dari sistem kerumahtanggaan perpustakaan dengan acuan kerangka PIECES.

1. Kinerja 2. Informasi 3. Ekonomis 4. Pengendalian 5. Efisiensi 6. Layanan

Identitas Informan : Jabatan/ Bagian :

Hari/Tanggal :

Tempat :

Pedoman Wawancara Kepala Perpustakaan

a. Kebijakan yang dibuat dalam penerapan SIM

(2)

c. SIM Perpustakaan dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan pengguna perpustakaan

d. SIM Perpustakaan dapat menghemat biaya operasional perpustakaan e. Fasilitas layanan dari SIM dapat membangun interaksi antara

pustakawan dan pemustaka

f. Pengendalian terhadap SIM perpustakaan

g. SIM yang ada dapat memberikan efisiensi pada perpustakaan

Pustakawan

a. Sistem Informasi Manajemen dapat meningkatkan kinerja perpustakaan.

b. SIM Perpustakaan dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan pengguna perpustakaan

c. SIM Perpustakaan dapat menghemat biaya operasional perpustakaan d. Fasilitas layanan dari SIM dapat membangun interaksi antara

pustakawan dan pemustaka

e. Pengendalian terhadap SIM perpustakaan

(3)

DAFTAR LAMPIRAN PERTANYAAN WAWANCARA Konsep SIM Perpustakaan sesuai dengan Visi Perpustakaan UNPAB Medan

1. Apakah kebijakan bapak dalam membangun SIM Perpustakaan sesuai dengan Visi Perpustakaan UNPAB Medan?

SIM Perpustakaan dapat meningkatkan kinerja perpustakaan

2. Bagaimana pengaruh SIM Perpustakaan terhadap kinerja perpustakaan? 3. Menurut Bapak/Ibu apakah SIM Perpustakaan dapat meningkatkan kinerja

Perpustakaan?

SIM Perpustakaan dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan pengguna perpustakaan

4. Menurut Bapak/Ibu, apakah informasi yang tersedia pada SIM Perpustakaan telah memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan?

5. Apakah SIM Perpustakaan menyediakan informasi yang relevan dan berdaya guna bagi pengguna?

6. Bagaimana respon pengguna terhadap open accessSIM Perpustakaan? SIM Perpustakaan dapat menghemat biaya operasional perpustakaan

7. Menurut Bapak/Ibu, apakah SIM Perpustakaan yang digunakan sekarang dapat menghemat biaya operasional?

Pengendalian terhadap SIM Perpustakaan 8. Apakah data yang ada pada SIM akurat?

9. Bagaimana pengendalian terhadap keakuratan data?

(4)

11.Menurut Bapak/Ibu, Apakah SIM Perpustakaan yang sekarang fleksibel dan mudah untuk dikembangkan?

12.Menurut Bapak/Ibu, Apakah SIM Perpustakaan UNPAB Medan ini dapat membangun interaksi antara pustakawan dengan pengguna perpustakaan? Pemustakaan SIM dapat memudahkan kinerja pustakawan

13.Menurut Bapak/Ibu, Apakah SIM Perpustakaan yang ada menyediakan fasilitas kepada pengguna untuk memberikan kritik dan saran?

14.Menurut Bapak/Ibu, Apakah pengguna perpustakaan pernah mengeluh terhadap SIM Perpustakaan yang ada sekarang ini?

Kendala perpustakaan dalam penerapan SIM Perpustakaan jika sistem tersebut tidak berjalan dengan baik.

15.Apakah SIM Perpustakaan yang diterapkan sesuai dengan standart operating procedure (SOP)?

(5)

LAMPIRAN II

HASIL TRANSKRIP WAWANCARA 1. Hasil Transkrip Wawancara Informan I

Wawancara ini diambil pada tanggal 16 Maret 2016, Pukul 08.30 wib.Bertempat di Perpustakaan Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) Jl. Jend.Gatot Subroto tepatnya diruang kepala perpustakaan.Topik yang ditanyakan berdasarkan lampiran daftar wawancara kepala perpustakaan.Berikut adalah hasil wawancara peneliti disimbolkan P dan Informan I disimbolkan dengan I1.

P : “Selamat Pagi Pak”

I1: “Pagi Juga, silakan duduk dulu, apa yang mau ditanyakan ini”?

P : “Saya Ramson Silalahi dari USU pak yang kemaren mau wawancara dengan Bapak mengenai Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan UNPAB pak”. I1: “Oh. Oke sudah dipersiapkan semuanya?”.

P : “Sudah Pak. Bisa kita mulai?”. I1: “Silahkan”.

P : “Apakah kebijakan bapak dalam membangun SIM Perpustakaan sesuai dengan Visi Perpustakaan UNPAB Medan?”

I1: “Sesuai dengan Visi. Sekarang arahnya digitalisasi perpustakaan menuju taraf

internasional tahun 2033, sehingga kita sedang mengarah kesana”.

P : “Bagaimana pengaruh SIM Perpustakaan terhadap kinerja perpustakaan?” I1: “Sejauh ini baik. Sistem lebih cepat dan mudah dalam memproses segala

(6)

memang pegawai yang bukan latar belakang perpustakaan, kita kirim untuk pelatihan dan training supaya sesuai dengan standart perpustakaan”.

P :“Menurut bapak, apakah SIM Perpustakaan dapat meningkatkan kinerja Perpustakaan?

I1: “Ya, dari tingkat kunjungan juga meningkat”.

P :“Apakah informasi yang tersedia pada SIM Perpustakaan telah memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan?”

I1 :“Ya. informasi sesuai dengan kebutuhan pengguna kita, bahkan ada dari luar

pulau yang membutuhkan informasi kita dan kita layani dengan baik”.

P :“Menurut bapak, Apakah SIM Perpustakaan menyediakan informasi yang relevan dan berdaya guna bagi pengguna?”

I1 :“Ya. relevan dan berdaya guna, karena kita melayani tingkat perguruan tinggi

saja, tidak untuk siswa”.

P :“Bagaimana respon pengguna terhadap open access SIM Perpustakaan?”

I1:“Sangat baik. Seperti yang saya bilang tadi, ada dosen dari luar pulau yang

menghubungi kami untuk meminjam buku yang ada diperpustakaan, terus kami sistem portal sehingga pengguna (mahasiswa, dosen dan pegawai) dapat mencari judul buku dari rumah melalui online. Besok mereka dapat meminjam buku tersebut”.

P :“Menurut Bapak, apakah SIM Perpustakaan yang digunakan sekarang dapat menghemat biaya operasional?”

I1 :“SDM menghemat, yang dulunya ada 10 orang pegawai sekarang jadi 4 orang.

(7)

Terjadi penghematan sekitar 30 % biaya operasional. Persuratan melalui email, permintaan anggaran melalui email dan penggunaan kertas reject sebagai dokumen internal sementara”.

P :“Apakah data yang ada pada SIM akurat?”

I1 :“Kalau akurat belum 100% namun sudah memadai”.

P :“Bagaimana pengendalian terhadap keakuratan data?”

I1:“Pengendaliannya, kita kembangkan sistem kita. Kita minta penambahan

fitur-fitur baru sehingga lebih memudahkan kita dalam pengoperasian SIM Perpustakaan. Ketidak akuratan antara data di sistem dengan di rak kita lakukan pendataan ulang secara bertahap. Pernah ada mahasiswa yang menduplikat skripsinya ditolak sistem"

P : “Menurut Bapak, Apakah SIM Perpustakaan yang sekarang dapat menjangkau pengguna perpustakaan lebih dekat dengan perpustakaan?”

I1:“Ya. seperti yang saya bilang tadi. Dengan kemudahan teknologi sekarang kita

dapat memberikan informasi seluas-luasnya dan sebanyak-banyak kepada pengguna, bahkan hasil skripsi sudah kita buat online kan, sehingga jika ada kejahatan dalam skripsi dapat langsung kita tindak”.

P :“Menurut Bapak, Apakah SIM Perpustakaan yang sekarang fleksibel dan mudah untuk dikembangkan?”

I1:“Kita sudah melakukan pengembangan 2 kali dan penambahan fitur pada sistem

(8)

P : “Apakah SIM Perpustakaan UNPAB Medan ini dapat membangun interaksi antara pustakawan dengan pengguna perpustakaan?”

I1: “Ya. Kita rutin melakukan sosialisasi kepada mahasiswa baru dan mengadakan

seminar mengenai perpustakaan kepada dosen sebagai bentuk sosialisasi tampilan dan sistem baru”.

P : “Menurut Bapak, Apakah SIM Perpustakaan yang ada menyediakan fasilitas kepada pengguna untuk memberikan kritik dan saran?”

I1: “Ya. Kita ada kolom kritik dan saran yang membangun dan menyediakan kotak

saran bagi pengguna untuk memasukan saran-saran yang mendukung kembangnya perpustakaan”.

P : “Apakah pengguna perpustakaan pernah mengeluh terhadap SIM Perpustakaan yang ada sekarang ini?”

I1: “Saat sih belum, namun jarang juga. Biasanya soal pelayanan, keramahan.

Kalau sistem belum ada”.

P :” Apakah SIM Perpustakaan yang diterapkan sesuai dengan standart operating procedure (SOP)?”

I1: “Disesuaikan. Karena kami membuat SOP berdasarkan ISO dan di awasi oleh

KJM”.

P :” Kendala yang sering dihadapi dalam penerapan SIM Perpustakaan? Mengapa dan bagaimana solusi yang selama ini dilakukan?

I1: “Padam listrik. Solusi yang selama ini dilakukan hanya meminta data pada data center”.

(9)

I1: “Iya. Kalau ada lagi yang dibutuhkan kami berusaha untuk membantu adik

dalam proses pengerjaan tugas akhir”.

P :”Baik Pak. Saya permisi Pak. Selamat pagi”. 2. Hasil Transkrip Wawancara Informan II

Wawancara ini diambil pada tanggal 28 Maret 2016, pukul 11.10 wib.Lokasi beradadi Perpustakaan UNPAB kampus II Jl. Timor No. 27D, Gaharu tepatnya di ruang Perpustakaan S2. Wawancara dilakukan dengan santai karena pustakawan sendang tidak terlalu sibuk dan sedang mengentri data beberapa buku ke dalam sistem Informasi.Berikut hasil wawancara peneliti disimbolkan dengan P dan Informan II disimbolkan I2

.

P : “Selamat Siang kak”.

I2 : “Siang. Ada keperluan apa?”

P : “Saya Ramson Silalahi kak, mahasiswa USU jurusan Ilmu Perpustaaan yang akan mengadakan penelitian disini mengenai Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan UNPAB. Saya ingin bertanya kepada kakak selaku pustakawan dan kepala bidang pengadaan dan pengolahan”.

I2 : “Oh. Saya sudah tahu, kamu sudah tahu siapa saya kan?”

P : “Sudah kak. Kakak Kak Ellyana S.sos.Alumni Ilmu Perpustakaan USU juga”. I2 :”Ya. Apa yang mau ditanyakan?.Silahkan duduk”.

P : “Baik kak. Saya langsung saja.Apakah kebijakan Kepala Perpustakaan dalam membangun SIM Perpustakaan sesuai dengan Visi Perpustakaan UNPAB?” I2 : “Ya, Sesuai dengan Visi Perpustakaan UNPAB”.

(10)

P ; “Apakah SIM Perpustakaan dapat meningkatkan kinerja perpustakaan?”

I2 : “Ya. Sebagai contoh, dahulu dalam mengklasifikasi dan penyelesaian fisik

akhir 1 hari hanya 2 buku. Sekarang dalam 1 hari dalam menyelesaikan 30 buku dan pembuatan barcode juga sekarang tinggal print saja sudah muncul barcodenya, sehingga sekarang tidak membutuhkan banyak tenaga pustakawan cukup 5 orang saja (dahulu ada 11 orang)”.

P : “Menurut kakak, apakah informasi yang tersedia pada SIM sudah memenuhi kebutuhan pengguna saat ini?”

I2 : “Ya. Sudah”.

P : “ Apakah informasi yang terkandung didalamnya berdaya guna dan relevan?”. I2 : “Relevan untuk pengguna dan berdaya guna juga”.

P : “Bagaimana respon pengguna terhadap open access SIM perpustakaan?” I2 :“Baik sekali. Kita ada sistem pesan buku, pengguna dapat memesan buku

secara online dan besoknya dapat meminjam buku yang dipesan tanpa mengambil langsung ke rak buku”.

P :“Apakah SIM yang sekarang dapat menghemat biaya operasional perpustakaan?”

I2 : “Ya. Biasanya hemat.Pada saat pengembangan dan maintenance sistem”.

P : “Apakah data yang pada SIM akurat”.

I2 : “Tidak 100% akurat, karena dulu data buku masih dalam format ms excel,

(11)

I2 : “Ya, meskipun lokasi ruangan belum strategis namun dengan sistem online

dapat menjangkau pengguna lebih dekat ke perpustakaan terbukti dengan jumlah kunjungan yang setiap hari mencapai 200 orang pengunjung padahal dahulu hanya sekitar 30-40 orang pengunjung yang datang ke perpustakaan”.

P :“Apakah SIM Perpustakaan yang sekarang fleksibel dan mudah untuk dikembangkan?”

I2 : “Fleksibel. Sistem yang ini saja kita sudah 2 kali melakukan pengembangan

dari sistem yang ada”.

P : “Apakah SIM Perpustakaan UNPAB Medan ini dapat membangun interaksi antara pustakawan dengan pengguna perpustakaan?

I2 : “Ya, kami ada OPAC di setiap program studi, sehingga pengguna, baik

mahasiswa dan dosen dapat mencari buku di prodi masing-masing dan pinjamnya nanti langsung ke perpustakaan”.

P : “Apakah SIM Perpustakaan yang ada menyediakan fasilitas kepada pengguna untuk memberikan kritik dan saran?”.

I2 : “Ya. Ada kolom kritik dan saran kami sediakan untuk mengevaluasi kinerja

pegawai, kelengkapan peralatan dan kebutuhan bahan perpustakaan”.

P : “Menurut Kakak, ada tidak pengguna perpustakaan pernah mengeluh terhadap SIM Perpustakaan yang ada sekarang ini?”

I2 : “Keluhan pengguna hanya soal kebersihan dan layanan sirkulasi”.

(12)

I2 : “Ya. Kepala perpustakaan dan kakak membuat SOP berdasarkan ISO

perpustakaan dan diperiksa oleh KJM (kualitas jaminan mutu) UNPAB sehingga setiap prosedur yang dikerjakan sesuai dengan SOP.

P : “Ada tidak kendala dalam penerapan SIM Perpustakaan?”

I2 : “Ada. Ketika padam listrik, dengan generator yang ada tidak mencukupi untuk data center (bagian server) sehingga semua aktivitas akan putus, sudah ada pengajuan penambahan daya generator untuk data center namun belum ada realisasi”.

P :”Saya rasa cukup kak. Terima kasih buat waktu dan informasi dari kakak”. I2 : “Oh. Sama-sama. Semoga bermanfaat buat kamu dan buat perpustakaan

UNPAB agar lebih baik lagi”.

P : “Kalau begitu, saya permisi dulu kak. Selamat siang”. I2 : “Siang”.

3. Hasil Transkrip Wawancara Informan III

Wawancara ini diambil pada tanggal 16 Maret 2016, Pukul 09.35 wib.Bertempat di Perpustakaan Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) Jl. Jend.Gatot Subroto tepatnya diruang kepala perpustakaan.Topik yang ditanyakan berdasarkan lampiran daftar wawancara kepala perpustakaan.Berikut adalah hasil wawancara peneliti disimbolkan P dan Informan III disimbolkan dengan I3.

P :”Selamat pagi kak. Saya Ramson Silalahi. Mau bertanya sedikit dengan kakak mengenai Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan UNPAB”.

I3 :”Pagi. Silakan dimulai, kebetulan kakak tidak terlalu sibuk tapi tetap focus

(13)

P :”Oke kak kita mulai saja. Apakah kebijakan Kepala Perpustakaan dalam membangun SIM Perpustakaan sesuai dengan Visi Perpustakaan UNPAB?”

I3 :”Ya. Ketika dibangun juga memiliki dampak yang positif”.

P :” Bagaimana pengaruh SIM Perpustakaan terhadap kinerja perpustakaan?” I3 :”Sangat berpengaruh karena sayakan dibagian sirkulasi, jadi sistem yang ada

sekarang mempercepat peminjaman, pengembalian dan perpanjangan”. P :”Apakah SIM Perpustakaan dapat meningkatkan kinerja perpustakaan?” I3 :”Ya”.

P :”Apakah informasi yang tersedia pada SIM Perpustakaan telah memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan?”

I3 :”Ya. Kita ada menyediakan buku, skripsi, tesis, jurnal dan e-book kepada

pengguna”.

P :” Apakah SIM Perpustakaan menyediakan informasi yang relevan dan berdaya guna bagi pengguna?”

I3 :”Ya. Setahun sekali kita mengadakan bahan perpustakaan yang disesuaikan

berdasarkan permintaan kebutuhan perngguna, baik itu mahasiswa, dosen dan pegawai”.

P :”Bagaimana respon pengguna terhadap open access SIM Perpustakaan?” I3 :”Sangat baik”.

P :”Menurut kakak, apakah SIM Perpustakaan yang digunakan sekarang dapat menghemat biaya operasional?”

I3 :”Dulu mendaftar jadi anggota perpustakaan dibebankan biaya 100rb, sekarang

(14)

I3 :”Tidak 100%. Karena ketersediaan buku di rak tidak dapat dipastikan”.

P :”Bagaimana pengendalian terhadap keakuratan data?”

I3 :”Memang masih ada buku yang belum divalidasi dalam artian buku belum

terbarcode namun sudah diklasifikasi, jadi sedang dalam validasi buku”.

P :” Menurut Kakak, Apakah SIM Perpustakaan yang sekarang dapat menjangkau pengguna perpustakaan lebih dekat dengan perpustakaan?”.

I3 :”Ya. Dengan OPAC yang dapat online pengguna dapat meminjam dari mana

saja secara online”.

P :”Apakah SIM Perpustakaan UNPAB Medan ini dapat membangun interaksi antara pustakawan dengan pengguna perpustakaan?”

I3 :”Ya”.

P :”Apakah SIM Perpustakaan yang sekarang fleksibel dan mudah untuk dikembangkan?”

I3 :”Fleksibel dalam hal tampilan menu”.

P :” Menurut Kakak, ada tidak pengguna perpustakaan pernah mengeluh terhadap SIM Perpustakaan yang ada sekarang ini?”

I3 :”Mengeluh soal pelayanan ada. Katanya pegawainya cerewet”.

P :”Apakah SIM Perpustakaan yang diterapkan sesuai dengan standart operating procedure (SOP)?

I3 :”Ya. Itu bagian ketua dengan pustakawan”.

P :”Kendala yang sering dihadapi dalam penerapan SIM Perpustakaan? Mengapa dan bagaimana solusi yang selama ini dilakukan?

I3 :”Pengguna kurang membaca peraturan tentang perpustakaan dan kalau listrik

(15)

yang dikerjakan untuk mahasiswa tetap mengingatkan dan untuk generator itu bagian pimpinan”.

(16)

LAMPIRAN III 1. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data dilakukan dengan mencocokan jawaban informan dengan kerangka PIECES dan menggunakan kode sebagai berikut:

Performance = Per

Information = Inf

Economy = Eco

Control = Co

Efficiency = Ef

Services = Ser Informan I

P : “Apakah kebijakan bapak dalam membangun SIM Perpustakaan sesuai dengan Visi Perpustakaan UNPAB Medan?”

I1: “Sesuai dengan Visi. Sekarang arahnya digitalisasi perpustakaan menuju taraf

internasional tahun 2033, sehingga kita sedang mengarah kesana”.

P : “Bagaimana pengaruh SIM Perpustakaan terhadap kinerja perpustakaan?” I1: “Sejauh ini baik. Sistem lebih cepat dan mudah dalam memproses segala

sesuatu. Per Ef Co

Untuk pegawai kinerja tidak dituntut dengan jumlah yang besar cukup 4 orang saja sudah bisa mencover semuanya, pustakawan juga melek informasi. Per Inf Ef Co

(17)

P :“Menurut bapak, apakah SIM Perpustakaan dapat meningkatkan kinerja Perpustakaan?

I1: “Ya, dari tingkat kunjungan juga meningkat”. Per

P :“Apakah informasi yang tersedia pada SIM Perpustakaan telah memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan?”

I1 :“Ya. informasi sesuai dengan kebutuhan pengguna kita, Inf

bahkan ada dari luar pulau yang membutuhkan informasi kita dan kita layani dengan baik”. Per

P :“Menurut bapak, Apakah SIM Perpustakaan menyediakan informasi yang relevan dan berdaya guna bagi pengguna?”

I1 :“Ya. relevan dan berdaya guna, karena kita melayani tingkat perguruan tinggi

Ef Eco Serv saja, tidak untuk siswa”.

P :“Bagaimana respon pengguna terhadap open access SIM Perpustakaan?”

I1:“Sangat baik. Seperti yang saya bilang tadi, ada dosen dari luar pulau yang

menghubungi kami untuk meminjam buku yang ada diperpustakaan, Per

terus kami sistem portal sehingga pengguna (mahasiswa, dosen dan pegawai) dapat mencari judul buku dari rumah melalui online. Per Ef

Besok mereka dapat meminjam buku tersebut”.

P :“Menurut Bapak, apakah SIM Perpustakaan yang digunakan sekarang dapat menghemat biaya operasional?”

I1 :“SDM menghemat, yang dulunya ada 10 orang pegawai sekarang jadi 4 orang.

(18)

Untuk biaya tergantung sudah dianggarkan dana untuk pemeliharaan dan pengadaan bahan perpustakaan baik itu buku, jurnal tercetak dan jurnal elektronik. Terjadi penghematan sekitar 30 % biaya operasional. Eco

Persuratan melalui email, permintaan anggaran melalui email dan penggunaan kertas reject Eco

sebagai dokumen internal sementara”.

P :“Apakah data yang ada pada SIM akurat?”

I1 :“Kalau akurat belum 100% namun sudah memadai”. Inf

P :“Bagaimana pengendalian terhadap keakuratan data?”

I1:“Pengendaliannya, kita kembangkan sistem kita. Kita minta penambahan

fitur-fitur baru sehingga lebih memudahkan kita dalam pengoperasian SIM Perpustakaan. Ketidak akuratan antara data di sistem dengan di rak kita lakukan pendataan ulang secara bertahap. Per Evaluasi Co

Pernah ada mahasiswa yang menduplikat skripsinya ditolak sistem" Co

P : “Menurut Bapak, Apakah SIM Perpustakaan yang sekarang dapat menjangkau pengguna perpustakaan lebih dekat dengan perpustakaan?”

I1:“Ya. seperti yang saya bilang tadi. Dengan kemudahan teknologi sekarang kita

dapat memberikan informasi seluas-luasnya dan sebanyak-banyak Inf

kepada pengguna, bahkan hasil skripsi sudah kita buat online kan, sehingga jika ada kejahatan dalam skripsi dapat langsung kita tindak

I1:“Kita sudah melakukan pengembangan 2 kali dan penambahan fitur pada sistem

informasi kita dan itu terpusat keseluruhan sistem juga ikut dikembangkan, karena ”. Evaluasi

(19)

terintegrasi dan terpusat pada data center, dan tetap kita lakukan audit mana yang baik dan mana yang kurang”. Co

P : “Apakah SIM Perpustakaan UNPAB Medan ini dapat membangun interaksi antara pustakawan dengan pengguna perpustakaan?”

I1: “Ya. Kita rutin melakukan sosialisasi kepada mahasiswa baru dan mengadakan

seminar mengenai perpustakaan kepada dosen sebagai bentuk sosialisasi tampilan dan sistem baru”. Ser

P : “Menurut Bapak, Apakah SIM Perpustakaan yang ada menyediakan fasilitas kepada pengguna untuk memberikan kritik dan saran?”

I1: “Ya. Kita ada kolom kritik dan saran yang membangun dan menyediakan kotak

saran bagi pengguna untuk memasukan saran-saran yang mendukung kembangnya perpustakaan”. Ser

P : “Apakah pengguna perpustakaan pernah mengeluh terhadap SIM Perpustakaan yang ada sekarang ini?”

I1: “Saat sih belum, namun jarang juga. Biasanya soal pelayanan, keramahan.

Kalau sistem belum ada”.

P :” Apakah SIM Perpustakaan yang diterapkan sesuai dengan standart operating procedure (SOP)?”

I1: “Disesuaikan. Karena kami membuat SOP berdasarkan ISO dan di awasi oleh

KJM”. Co

P :” Kendala yang sering dihadapi dalam penerapan SIM Perpustakaan? Mengapa dan bagaimana solusi yang selama ini dilakukan?

(20)

P :”Saya rasa sekian dari saya pak. Terima kasih atas waktu dan kesempatan yang diberikan untuk saya bertanya kepada bapak”.

I1: “Iya. Kalau ada lagi yang dibutuhkan kami berusaha untuk membantu adik

dalam proses pengerjaan tugas akhir”.

P :”Baik Pak. Saya permisi Pak. Selamat pagi”. Informan II

Wawancara ini diambil pada tanggal 28 Maret 2016, pukul 11.10 wib.Lokasi beradadi Perpustakaan UNPAB kampus II Jl. Timor No. 27D, Gaharu tepatnya di ruang Perpustakaan S2. Wawancara dilakukan dengan santai karena pustakawan sendang tidak terlalu sibuk dan sedang mengentri data beberapa buku ke dalam sistem Informasi.Berikut hasil wawancara peneliti disimbolkan dengan P dan Informan II disimbolkan I2

.

P : “Selamat Siang kak”.

I2 : “Siang. Ada keperluan apa?”

P : “Saya Ramson Silalahi kak, mahasiswa USU jurusan Ilmu Perpustaaan yang akan mengadakan penelitian disini mengenai Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan UNPAB. Saya ingin bertanya kepada kakak selaku pustakawan dan kepala bidang pengadaan dan pengolahan”.

I2 : “Oh. Saya sudah tahu, kamu sudah tahu siapa saya kan?”

P : “Sudah kak. Kakak Kak Ellyana S.sos.Alumni Ilmu Perpustakaan USU juga”. I2 :”Ya. Apa yang mau ditanyakan?.Silahkan duduk”.

(21)

P : “Bagaimana pengaruh SIM Perpustakaan terhadap kinerja perpustakaan?”

I2:“SIM Perpustakaan membawa pengaruh yang baik terhadap kinerja

perpustakaan”. Per

P ; “Apakah SIM Perpustakaan dapat meningkatkan kinerja perpustakaan?”

I2 : “Ya. Sebagai contoh, dahulu dalam mengklasifikasi dan penyelesaian fisik

akhir 1 hari hanya 2 buku. Sekarang dalam 1 hari dalam menyelesaikan 30 buku dan pembuatan barcode Per Ef juga sekarang tinggal print saja sudah muncul barcodenya, sehingga sekarang tidak membutuhkan banyak tenaga pustakawan cukup 5 orang saja (dahulu ada 11 orang)”. Ef

P : “Menurut kakak, apakah informasi yang tersedia pada SIM sudah memenuhi kebutuhan pengguna saat ini?”

I2 : “Ya. Sudah”. Inf

P : “ Apakah informasi yang terkandung didalamnya berdaya guna dan relevan?”. I2 : “Relevan untuk pengguna dan berdaya guna juga”. Inf

P : “Bagaimana respon pengguna terhadap open access SIM perpustakaan?” I2 :“Baik sekali. Kita ada sistem pesan buku, pengguna dapat memesan buku

secara online dan besoknya dapat meminjam buku yang dipesan tanpa mengambil langsung ke rak buku”. Ef Co

P :“Apakah SIM yang sekarang dapat menghemat biaya operasional perpustakaan?”

I2 : “Ya. Biasanya hemat.Pada saat pengembangan dan maintenance sistem

I2 : “

”. Eco P : “Apakah data yang pada SIM akurat”.

(22)

sedang dalam proses validasi yaitu membuat identitas buku yang jelas dan valid”. Co Inf

P : “Menurut Kakak, Apakah SIM Perpustakaan yang sekarang dapat menjangkau pengguna perpustakaan lebih dekat dengan perpustakaan?”.

I2 : “Ya, meskipun lokasi ruangan belum strategis namun dengan sistem online

dapat menjangkau pengguna lebih dekat ke perpustakaan terbukti dengan jumlah kunjungan yang setiap hari mencapai 200 orang Ser pengunjung padahal dahulu hanya sekitar 30-40 orang pengunjung yang datang ke perpustakaan”.

P :“Apakah SIM Perpustakaan yang sekarang fleksibel dan mudah untuk dikembangkan?”

I2 : “Fleksibel. Sistem yang ini saja kita sudah 2 kali melakukan pengembangan

dari sistem yang ada”. Ef

P : “Apakah SIM Perpustakaan UNPAB Medan ini dapat membangun interaksi antara pustakawan dengan pengguna perpustakaan?

I2 : “Ya, kami ada OPAC di setiap program studi, sehingga pengguna, baik

mahasiswa dan dosen dapat mencari buku di prodi masing-masing dan pinjamnya nanti langsung ke perpustakaan”. Per Ef

P : “Apakah SIM Perpustakaan yang ada menyediakan fasilitas kepada pengguna untuk memberikan kritik dan saran?”.

I2 : “Ya. Ada kolom kritik dan saran kami sediakan untuk mengevaluasi kinerja

pegawai, kelengkapan peralatan dan kebutuhan bahan perpustakaan”. Ser Evaluasi

(23)

I2 : “Keluhan pengguna hanya soal kebersihan dan layanan sirkulasi”.

P : “Apakah SIM Perpustakaan yang diterapkan sesuai dengan standart operating procedure (SOP)?

I2 : “Ya. Kepala perpustakaan dan kakak membuat SOP berdasarkan ISO

perpustakaan dan diperiksa oleh KJM (kualitas jaminan mutu) UNPAB sehingga setiap prosedur yang dikerjakan sesuai dengan SOP. Co

P : “Ada tidak kendala dalam penerapan SIM Perpustakaan?”

I2 : “Ada. Ketika padam listrik, dengan generator yang ada tidak mencukupi untuk data center (bagian server) sehingga semua aktivitas akan putus, sudah ada pengajuan penambahan daya generator untuk data center namun belum ada realisasi”. Co kendala

P :”Saya rasa cukup kak. Terima kasih buat waktu dan informasi dari kakak”. I2 : “Oh. Sama-sama. Semoga bermanfaat buat kamu dan buat perpustakaan

UNPAB agar lebih baik lagi”.

P : “Kalau begitu, saya permisi dulu kak. Selamat siang”. I2 : “Siang”.

Informan III

(24)

P :”Selamat pagi kak. Saya Ramson Silalahi. Mau bertanya sedikit dengan kakak mengenai Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan UNPAB”.

I3 :”Pagi. Silakan dimulai, kebetulan kakak tidak terlalu sibuk tapi tetap fokus

kok”.

P :”Oke kak kita mulai saja. Apakah kebijakan Kepala Perpustakaan dalam membangun SIM Perpustakaan sesuai dengan Visi Perpustakaan UNPAB?”

I3 :”Ya. Ketika dibangun juga memiliki dampak yang positif”.

P :” Bagaimana pengaruh SIM Perpustakaan terhadap kinerja perpustakaan?” I3 :”Sangat berpengaruh karena sayakan dibagian sirkulasi, jadi sistem yang ada

sekarang mempercepat peminjaman, pengembalian dan perpanjangan”. Per Ser Ef

P :”Apakah SIM Perpustakaan dapat meningkatkan kinerja perpustakaan?” I3 :”Ya”.

P :”Apakah informasi yang tersedia pada SIM Perpustakaan telah memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan?”

I3 :”Ya. Kita ada menyediakan buku, skripsi, tesis, jurnal dan e-book kepada

pengguna”. Ser

P :” Apakah SIM Perpustakaan menyediakan informasi yang relevan dan berdaya guna bagi pengguna?”

I3 :”Ya. Setahun sekali kita mengadakan bahan perpustakaan yang disesuaikan

berdasarkan permintaan kebutuhan perngguna, baik itu mahasiswa, dosen dan pegawai”. Inf

(25)

P :”Menurut kakak, apakah SIM Perpustakaan yang digunakan sekarang dapat menghemat biaya operasional?”

I3 :”Dulu mendaftar jadi anggota perpustakaan dibebankan biaya 100rb, sekarang

tidak lagi, Eco untuk pemeliharaan jadi lebih hemat dan penggunaan kertas dikurangi”. Ef

P :”Apakah data yang pada SIM akurat”.

I3 :”Tidak 100%. Inf Karena ketersediaan buku di rak tidak dapat dipastikan”. Ef

P :”Bagaimana pengendalian terhadap keakuratan data?”

I3 :”Memang masih ada buku yang belum divalidasi dalam artian buku belum

terbarcode namun sudah diklasifikasi, Co jadi sedang dalam validasi buku”. P :” Menurut Kakak, Apakah SIM Perpustakaan yang sekarang dapat menjangkau pengguna perpustakaan lebih dekat dengan perpustakaan?”.

I3 :”Ya. Dengan OPAC yang dapat online pengguna dapat meminjam dari mana

saja secara online”. Per Ef

P :”Apakah SIM Perpustakaan UNPAB Medan ini dapat membangun interaksi antara pustakawan dengan pengguna perpustakaan?”

I3 :”Ya”. Ser

P :”Apakah SIM Perpustakaan yang sekarang fleksibel dan mudah untuk dikembangkan?”

I3 :”Fleksibel dalam hal tampilan menu”. Ef

P :” Menurut Kakak, ada tidak pengguna perpustakaan pernah mengeluh terhadap SIM Perpustakaan yang ada sekarang ini?”

(26)

P :”Apakah SIM Perpustakaan yang diterapkan sesuai dengan standart operating procedure (SOP)?

I3 :”Ya. Itu bagian ketua dengan pustakawan”.

P :”Kendala yang sering dihadapi dalam penerapan SIM Perpustakaan? Mengapa dan bagaimana solusi yang selama ini dilakukan?

I3 :”Pengguna kurang membaca peraturan tentang perpustakaan Inf Co dan kalau

listrik padam maka berhenti semua kegiatan dan aktivitas dalam perpustakaan. Co Kendala Solusi yang dikerjakan untuk mahasiswa tetap mengingatkan dan untuk generator itu bagian pimpinan”.

(27)

2. Penyajian Data (Data Display)

Informan I Informan II Informan III

P

1. Sistem lebih cepat dan mudah

2. Cukup 4 orang saja sudah bisa mencover

semuanya

3. Tingkat kunjungan juga meningkat dari luar

pulau yang membutuhkan informasi kita

layani dengan baik

4. Dosen dari luar pulau yang meminjam buku

yang ada diperpustakaan

5. Pengguna dapat mencari judul buku dari

rumah melalui online

6. Ketidak akuratan antara data di sistem

dengan di rak kita lakukan pendataan ulang

secara bertahap

1. SIM Perpustakaan membawa pengaruh

yang baik terhadap kinerja perpustakaan

2. Dalam 1 hari dalam menyelesaikan 30 buku

dan pembuatan barcode

3. Jumlah kunjungan yang setiap hari

mencapai 200 orang

4. Kita ada sistem pesan buku, pengguna

dapat memesan buku secara online dan

besoknya dapat meminjam buku yang

dipesan tanpa mengambil langsung ke rak

buku

5. Kami ada OPAC di setiap program studi,

sehingga pengguna, baik mahasiswa dan

1. Sangat berpengaruh karena sayakan

dibagian sirkulasi, jadi sistem yang

ada sekarang mempercepat

peminjaman, pengembalian dan

perpanjangan

2. Dengan OPAC yang dapat online

pengguna dapat meminjam dari mana

(28)

dosen dapat mencari buku di prodi

masing-masing dan pinjamnya nanti langsung ke

perpustakaan

I

1. Pustakawan juga melek informasi

2. Informasi sesuai dengan kebutuhan

pengguna kita

3. Relevan dan berdaya guna, karena kita

melayani tingkat perguruan tinggi

4. Kalau akurat belum 100% namun sudah

memadai

5. Memberikan informasi seluas-luasnya dan

sebanyak-banyak

1. Relevan untuk pengguna dan berdaya guna

juga

2. Proses validasi yaitu membuat identitas

buku yang jelas dan valid

1. Setahun sekali kita mengadakan

bahan perpustakaan yang disesuaikan

berdasarkan permintaan kebutuhan

perngguna, baik itu mahasiswa,

dosen dan pegawai

2. Tidak 100%.

3. Pengguna kurang membaca

peraturan tentang perpustakaan

E

1. Relevan dan berdaya guna, karena kita

melayani tingkat perguruan tinggi

2. Terjadi penghematan sekitar 30 % biaya

1. Biasanya hemat.Pada saat pengembangan

dan maintenance sistem

1. Dulu mendaftar jadi anggota

perpustakaan dibebankan biaya

(29)

operasional

3. Penggunaan kertas reject

2. Penggunaan kertas dikurangi

C

1. Sistem lebih cepat dan mudah dalam

memproses segala sesuatu

2. Cukup 4 orang saja sudah bisa mencover

semuanya

3. Pernah ada mahasiswa yang menduplikat

skripsinya ditolak sistem

4. Terintegrasi dan terpusat pada data center

5. Kita lakukan audit mana yang baik dan

mana yang kurang

6. Kami membuat SOP berdasarkan ISO dan

di awasi oleh KJM

7. Ketika padam listrik, dengan generator

yang ada tidak mencukupi untuk data

1. Kita ada sistem pesan buku, pengguna

dapat memesan buku secara online dan

besoknya dapat meminjam buku yang

dipesan tanpa mengambil langsung ke rak

buku

2. Proses validasi yaitu membuat identitas

buku yang jelas dan valid

3. SOP berdasarkan ISO perpustakaan dan

diperiksa oleh KJM (kualitas jaminan

mutu) UNPAB

4. Ketika padam listrik, dengan generator

yang ada tidak mencukupi untuk data

center (bagian server) sehingga semua

1. Belum divalidasi dalam artian buku

belum terbarcode namun sudah

diklasifikasi

2. Pengguna kurang membaca

peraturan tentang perpustakaan

3. Kalau listrik padam maka berhenti

semua kegiatan dan aktivitas dalam

(30)

center (bagian server) sehingga semua

aktivitas akan putus

aktivitas akan putus

E

1. Sistem lebih cepat dan mudah dalam

memproses segala sesuatu

2. Cukup 4 orang saja sudah bisa mencover

semuanya

3. Relevan dan berdaya guna, karena kita

melayani tingkat perguruan tinggi

4. Sistem portal sehingga pengguna

(mahasiswa, dosen dan pegawai) dapat

mencari judul buku dari rumah melalui

online

5. SDM menghemat, yang dulunya ada 10

orang pegawai sekarang jadi 4 orang

6. Sudah melakukan pengembangan 2 kali dan

1. Dalam 1 hari dalam menyelesaikan 30 buku

dan pembuatan barcode

2. Tenaga pustakawan cukup 5 orang saja

(dahulu ada 11 orang)

3. Relevan untuk pengguna dan berdaya guna

juga

4. Kita ada sistem pesan buku, pengguna

dapat memesan buku secara online dan

besoknya dapat meminjam buku yang

dipesan tanpa mengambil langsung ke rak

buku

5. Tidak 100% akurat

6. Fleksibel. Sistem yang ini saja kita sudah 2

1. Sangat berpengaruh karena sayakan

dibagian sirkulasi, jadi sistem yang

ada sekarang mempercepat

peminjaman, pengembalian dan

perpanjangan

2. Penggunaan kertas dikurangi

3. Ketersediaan buku di rak tidak dapat

dipastikan

4. Dengan OPAC yang dapat online

pengguna dapat meminjam dari mana

saja secara online

(31)

penambahan fitur pada sistem informasi kali melakukan pengembangan dari sistem

yang ada

7. Kami ada OPAC di setiap program studi,

sehingga pengguna, baik mahasiswa dan

dosen dapat mencari buku di prodi

masing-masing dan pinjamnya nanti langsung ke

perpustakaan

S

1. Sosialisasi kepada mahasiswa baru

2. Seminar mengenai perpustakaan kepada

dosen

3. Ada kolom kritik dan saran yang

membangun

1. Jumlah kunjungan yang setiap hari

mencapai 200 orang

2. Sistem online dapat menjangkau pengguna

lebih dekat ke perpustakaan

3. Ada kolom kritik dan saran kami sediakan

untuk mengevaluasi kinerja pegawai,

kelengkapan peralatan dan kebutuhan

bahan perpustakaan

1. Sangat berpengaruh karena sayakan

dibagian sirkulasi, jadi sistem yang

ada sekarang mempercepat

peminjaman, pengembalian dan

perpanjangan

2. Kita ada menyediakan buku, skripsi,

tesis, jurnal dan e-book kepada

(32)

3. Perpustakaan dapat membangun

interaksi antara pustakawan dengan

pengguna perpustakaan

4. Mengeluh soal pelayanan ada.

(33)

3. Kesimpulan dan Verifikasi (Conclusion/Verification)

Berdasarkan hasil dari reduksi data dan disajikan dengan baik sehingga peneliti dapat menarik kesimpulan mengenai Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan Universitas Pembangunan Panca Budi dengan kerangka PIECES yaitu sebagai berikut:

1. Performance (Kinerja)

a. SIM Perpustakaan UNPAB membawa pengaruh yang baik terhadap kinerja perpustakaan

b. Sistem yang ada sekarang mempercepat peminjaman, pengembalian dan perpanjangan

c. Cukup 4 orang saja sudah bisa mencover semuanya

d. Dalam 1 hari dalam menyelesaikan 30 buku dan pembuatan barcode

e. Tingkat kunjungan juga meningkat dari luar pulau yang membutuhkan informasi.

f. Adanya sistem pesan buku, pengguna dapat memesan buku secara online dan besoknya dapat meminjam buku yang dipesan tanpa mengambil langsung ke rak buku

g. Dengan OPAC yang dapat online pengguna dapat meminjam dari mana saja secara online

h. Ketidak akuratan antara data di sistem dengan di rak dilakukan pendataan ulang secara bertahap

(34)

b. Relevan untuk pengguna dan berdaya guna juga

c. Memberikan informasi seluas-luasnya dan sebanyak-banyak Kendala

a. belum 100% namun sudah memadai

b. Proses validasi yaitu membuat identitas buku yang jelas dan valid

c. Pengguna kurang membaca peraturan tentang perpustakaan

3. Economic (Ekonomis)

a. Relevan dan berdaya guna, karena kita melayani tingkat perguruan tinggi

b. Terjadi penghematan sekitar 30 % biaya operasional c. Penggunaan kertas reject

d. Dulu mendaftar jadi anggota perpustakaan dibebankan biaya 100rb, sekarang tidak lagi

4. Control (Pengendalian)

a. Sistem lebih cepat dan mudah dalam memproses segala sesuatu b. Cukup 4 orang saja sudah bisa mencover semuanya

c. Adanya sistem pesan buku, pengguna dapat memesan buku secara online dan besoknya dapat meminjam buku yang dipesan tanpa mengambil langsung ke rak buku

d. Pernah ada mahasiswa yang menduplikat skripsinya ditolak sistem e. Terintegrasi dan terpusat pada data center

(35)

Kendala

a. Ketika padam listrik, dengan generator yang ada tidak mencukupi untuk data center (bagian server) sehingga semua aktivitas akan putus

5. Efficiency (Efisiensi)

a. Sistem lebih cepat dan mudah dalam memproses segala sesuatu b. Cukup 4 orang saja sudah bisa mencover semuanya

c. Relevan dan berdaya guna, karena kita

d. Sistem portal sehingga pengguna (mahasiswa, dosen dan pegawai) dapat mencari judul buku dari rumah melalui online

e. SDM menghemat, yang dulunya ada 10 orang pegawai sekarang jadi 4 orang

f. Dalam 1 hari dalam menyelesaikan 30 buku dan pembuatan barcode

g. Fleksibel. Sistem yang ini saja kita sudah 2 kali melakukan pengembangan dari sistem yang ada

Kendala

a. Ketersediaan buku di rak tidak dapat dipastikan b. Tidak 100% akurat

c. Sudah melakukan pengembangan 2 kali dan penambahan fitur pada sistem informasi

6. Service (Layanan)

(36)

c. Ada kolom kritik dan saran yang membangun

d. Jumlah kunjungan yang setiap hari mencapai 200 orang

e. Sistem online dapat menjangkau pengguna lebih dekat ke perpustakaan

f. Sistem yang ada sekarang mempercepat peminjaman, pengembalian dan perpanjangan

g. Menyediakan buku, skripsi, tesis, jurnal dan e-book kepada pengguna

(37)
(38)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Fatta, Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI OFFSET.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Basuki, Sulistiyo. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Yogyakarta: Bina Cipta Hakam, Anggi HFIZ Al. 2006. “Penerapan Sistem Informasi Manajemen dan

Decision Support System (Sistem Pendukung Keputusan) Berbasis Teknologi Informasi untuk Mendukung Kegiatan Administrasi Perpustakaan

Komunitas”.http://www.slideshare.net/anggihafiz/athenaeum-light 60-untuk-perpustakaan-komunitas. (diakses November 4, 2015).

Harefa, Ardiman Hanif. 2006. Sistem Informasi Perpustakaan di Badan Penelitian dan Pengembangan Propinsi Sumatera Utara. Medan: USU Repository Hasugian, Jonner. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Medan:

USU PRESS.

Indonesia, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2004. Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional RI. Ishak.2008. Pengelolaan Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi: Jurnal

Studi Kepustakaan dan Informasi. Medan:Pustaha

Jogiyano, HM. 2001. Analisis & Desain Sistem Informasi:Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi

(39)

Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Pangestu, Danu Wira. 2003. Teori Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM). Yogyakarta: Ilmu Komputer

Pujianto. 2009. Analisis kebutuhan sistem II.

<http://pujianto.blog.ugm.ac.id/files/2009/12/Analisis-Kebutuhan-Sistem-II.pdf> (diakses Maret 15, 2015)

Putra, Ade. 2007. “ Aplikasi-Aplikasi gratis untuk Otomasi Perpustakaan”. http://blogernya-ade.blogspot.com/2007/12/aplikasi-gratisan-untuk

otomasi.html (diakses Maret 15, 2015)

Rahayuningsih, F. 2007. Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu Royandiah, Ida. 2007. “Penerapan Sistem Informasi Manajemen di Perpustakaan

(WEBSUPLEMEN)”

http://www.ut.ac.id/html/suplemen/pust2229/webmanajemen.doc (diakses November 4, 2015).

Salmi, Nurdin. 2012. “Manajemen Perpustakaan”. Medan: Repository USU. http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/33766 ( DiaksesNovember 26, 2105)

Saputra, Dudy. 2010. “Penerapan Sistem Pada Perpustakaan”.

http://dudysaputraa.blogspot.com/2010/04/penerapan-sistem-pada perpustakaan.html?m=1 ( diakses November 4, 2015)

(40)

Soehartono, Irawan. 2004. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Remadja Rosdakarya.

Sonhaji, Didi.2012. "Perangkat Lunak Aplikasi.".

http://ptisonhaji.blogspot.com/2012/12/bab-6-perangkat-lunak aplikasi.html (diakses Maret 17, 2015).

Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

________.2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatifdan R&D. Bandung: Alfabeta

Supriyadi. 2013. “Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan”. http://romahkarya.blogspot.co.id/p/blog-page_22.html (diaksesDesember 3, 2015)

(41)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Perpustakaan UNPAB

Perpustakaan UNPAB tidak dapat dipisahkan dari perubahan sekolah tinggi metafisika menjadi Universitas Pembangunan Panca Budi dengan didirikannya Perpustakaan Habibah pada tahun 1962. Perpustakaan UNPAB merupakan penggabungan antara unit-unit perpustakaan Fakultas yang ada yaitu perpustakaan FH, perpustakaan FE, perpustakaan FP, perpustakaan Habibah, menjadi Universitas Perguruan Tinggi. Perpustakaan UNPAB Terpusat berdasarkan SK Rektor No. 1227/14/R/2003 menempati Gedung D Lantai II dengan luas Ruangan 250 m².

Tahun 2009 UNPAB memenangkan Hibah PHKI Dikti Tema A sehingga pengembangan perpustakaan dimulai dengan perluasan & rehabilitasi ruangan dan penambahan sarana dan prasarana. Kini Luas perpustakaan 677 m² terdiri dari :

1. Ruang baca 200 m² 2. Ruang Koleksi 144 m² 3. Ruang Referensi 100 m2 4. Ruang Sirkulasi 16 m² 5. Ruang Kerja 30 m²

6. Ruang Lainnya ( Gudang, Kamar mandi, Selasar, dapur )187 m².

(42)

tahun 2011 yang dilengkapi dengan sistem barkode dan sistem pengaman (sensor matic).

Berdasarkan data dari Perpustakaan UNPAB tahun 2016 perpustakaan memiliki koleksi buku sebanyak 13.100 Judul dengan jumlah eksemplar sebanyak 22.787 buah.Terdiri dari buku fiksi dan non fiksi. Buku-buku non fiksi adalah koleksi buku berupa buku teks, buku pengayaan dan buku-buku umum sedangkan buku fiksi adalah buku-buku karya sastra seperti novel, cerpen dll. Perpustakaan UNPAB juga memiliki koleksi referensi sebanyak 6.529 judul dengan 7.031 eksemplar.

3.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Perpustakaan Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) Medan yang beralamat di Jl. Jend. Gatot Subroto KM. 4.5, Medan.

Alasan peneliti memilih Perpustakaan Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) sebagai objek kajian penelitian karena Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) merupakan universitas yang pernah memenangkan 2 (dua) kali Hibah Kompetesi PHKI Tema A dan Tema B. Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) juga menjadi PTS Peringkat 3 se-SUMUT dan Peringkat 94 dari seluruh PTS di Indonesia. Dibidang perpustakaan, pada Tahun 2011 Perpustakaan UNPAB telah menggunakan SIM Perpustakaan gtPustaka dan dilengkapi dengan sistem barcode dan sistem pengaman (sensormatic).

3.3. Pendekatan dan Metode yang Digunakan

(43)

untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian”. Dalam pendekatan deskriptif, data-data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata gambar bukan angka-angka. Data tersebut berasal dari naskah wawancara, observasi dan dokumentasi.

3.4. Data dan Sumber Data

Data dan sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Data Primer

Data yang langsung diperoleh dari responden melalui wawancara dan observasi peneliti.

2. Data Sekunder

Data yang mendukung data primer yang diperoleh melalui buku, jurnal, internet ataupun dokumen-dokumen lain yang berkaitan dengan penelitian.

3.5. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

(44)

Informan yang ditetapkan oleh peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu yang dianggap berkompetensi dibidang SIM Perpustakaan. Dalam teknik purposive sampling dipilih 3 orang pengelola Perpustakaan UNPAB sebagai informan.

Table 3.1 Informan Perpustakaan UNPAB.

Informan (I) Jabatan

I1 Kepala Perpustakaan UNPAB.

I2 Kepala bidang Pengolahan dan Pengadaan

I3 Bagian Sirkulasi, Input data Skripsi dan Perawatan

2. Observasi

Sebagai metode ilmiah, observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki. Hadi (2004, 134).

Teknik pengumpulan data observasi dilakukan dengan mengamati dan mencatat langsung SIM Perpustakaan UNPAB.

3. Studi Literatur

(45)

diwawancarai oleh peneliti ialah pustakawan yang bekerja atau yang mengoperasikan SIM Perpustakaan UNPAB.

3.5. Instrumen Penelitian

Instrument dalam penelitian ini adalah Peneliti sendiri dengan menggunakan :

1. Pedoman Wawancara.

Pedoman ini berisikan hal-hal pokok yang akan ditanyakan pada saat melakukan wawancara. Pedoman ini bersifat fleksibel, tidak mengikat, hanya sebagai pembuka dan mengarah pada pembicaraan. Pedoman wawancara juga disusun berdasarkan tujuan penelitian yang didasari teori yang melingkupinya. Adapun media yang digunakan sebagai alat wawancara dalam penelitian digunakan alat perekam sebagai alat bantu pada saat wawancara berlangsung.

2. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan sebagai lembar pengamatan pada SIM dengan 6 (enam) pokok dari kerangka PIECES. Yang akan diamati adalah Sistem Informasi Manajemen dengan perangkat lunak gtPustaka.

3. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2012, 240), “Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang”.

3.6. Analisis Data

(46)

dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian.

Menurut Sugiyono (2010,335), “Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, cacatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain”.

Menurut Sugiyono (2010), dalam analisis data pada penelitian kualitatif menggunakan model Miles dan Huberman, yaitu sebagai berikut:

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu.

Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi. (338-339) 2. Penyajian Data (Data Display)

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. (341)

3. Kesimpulan dan Verifikasi (Conclusion/Verification)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif model Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

3.7. Keabsahan Data

(47)

Menurut Moleong (2006, 330), “Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkann sesuatu yang lain di luar data itu atau keperluan pengecekan data sebagai pembanding terhadap data itu”.

Triangulasi dilakukan berdasarkan wawancara dengan informan. Adapun teknik triangulasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu:

1. Triangulasi Data

Menggunakan berbagai sumber data seperti wawancara dan hasil observasi yang berdasarkan kerangka PIECES. Peneliti melakukan wawancara kepada Kepala Perpustakaan UNPAB dan Staf Perpustakaan UNPAB. Dan juga melakukan observasi terhadap SIM Perpustakaan UNPAB. 2. Triangulasi Teori

Berdasarkan pada teori-teori yang telah dikumpulkan dan disusun pada Bab II serta telah memenuhi syarat untuk dipergunakan pada pembahasan penelitian dan pengujian.

3. Triangulasi Metode

(48)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data

Informan dalam penelitian ini adalah kepala perpustakaan serta staff pegawai yang bekerja pada setiap bidang perpustakaan UNPAB. Adapun karakteristik informan penelitian pada perpustakaan UNPAB sebagai berikut :

Table 4.1 Karakteristik Informan Informan

Bagian Sirkulasi, Input data

Skripsi dan Perawatan

Perpustakaan UNPAB

Wawancara dilakukan dengan narasumber berdasarkan pedoman wawancara yang telah dibuat dan pelaksanaan wawancara dilakukan secara langsung oleh Peneliti kepada informan. Peneliti juga melakukan observasi terhadap sistem informasi gtPustaka untuk melihat data perpustakaan.

4.1.1. Deskripsi Data

(49)

telah dibuat oleh Peneliti yaitu dengan menggunakan kerangka PIECES. Kerangka PIECES terdiri dari Peformance, Information, Economy, Control, Efficiency dan Service. Analisis menggunakan PIECES dilakukan untuk mengetahui dan mengevaluasi sistem informasi manajemen yang ada pada Perpustakaan UNPAB.

4.1.2. Temuan Penelitian

Berdasarkan observasi yang dilakukan Peneliti pada Perpustakaan UNPAB, didapati bahwa SIM Perpustakaan yang diterapkan oleh Perpustakaan UNPAB secara keseluruhan dapat dikategorikan baik, terlihat dari kinerja perpustakaan yang lebih cepat (berdasarkan waktu respon), informasi yang dihasilkan relevan, akurat dilihat dari OPAC Perpustakaan UNPAB bahwa data koleksi yang di-entry sesuai dengan yang di rak, meski belum semua koleksi buku di-entry kedalam sistem sehingga pengguna tidak dapat meminjam buku yang tidak ter- entry pada sistem. Pemanfaatan IT ternyata mendukung dalam operasi sistem, namun sering menjadi masalah jika listrik padam dan sistem harus restart

(50)

4.2. Hasil Analisis

Berdasarkan hasil wawancara, Peneliti menyusun kerangka awal analisis sebagai acuan pedoman menggunakan kerangka PIECES. Lalu Peneliti membaca kembali transkip wawancara dan melakukan coding, memilih data yang relevan dengan judul penelitian. Kerangka PIECES terdiri dari:

1. Performance (Kinerja) 2. Information (Informasi) 3. Economy (Ekonomis) 4. Control (Pengendalian) 5. Efficiency (Efisiensi) 6. Service (Layanan) 4.2.1. Performance (Kinerja)

Kinerja menjadi indikator pertama yang digunakan sesuai dengan urutan nomor satu. Kinerja yang dilakukan oleh pustakwan untuk dapat mencapai tujuan sasaran dari perpustakaan dalam waktu tanggap (respon time) dan jumlah produksi.

Sistem informasi manajemen perpustakaan merupakan bagian yang penting demi tercapainya visi Perpustakaan UNPAB mengarah digitalisasi perpustakaan bertaraf internasional tahun 2033. Oleh karena itu setiap aktivitas yang dilakukan dalam perpustakaan harus mengarah pada Visi Perpustakaan UNPAB. Hal ini dapat diketahui dari jawaban yang dikemukan I1, dan I2 bahwa

(51)

“SIM Perpustakaan sesuai dengan Visi. Sekarang arahnya digitalisasi

perpustakaan menuju taraf internasional tahun 2033, sehingga kita sedang

mengarah kesana”.

SIM Perpustakaan UNPAB dibangun untuk mendukung kinerja perpustakaan sistem lebih cepat dan mudah dalam memproses segala sesuatu. Berdasarkan visi di atas SIM Perpustakaan memiliki dampak baik dan mengarah pada Visi Perpustakaan UNPAB, dapat dilihat dari jawaban dibawah ini menyatakan bahwa:

I1 : “Sejauh ini baik. Sistem lebih cepat dan mudah dalam memproses

segala sesuatu. Untuk kinerja pegawai tidak dituntut dengan jumlah yang

besar cukup 4 orang…..”

I2 : “SIM Perpustakaan membawa pengaruh yang baik terhadap kinerja

perpustakaan”

I3: “Sangat berpengaruh karena sayakan dibagian sirkulasi, jadi sistem

yang ada sekarang mempercepat peminjaman, pengembalian dan

perpanjangan”

Dampak dan pengaruh yang baik dari SIM Perpustakaan mampu meningkatkan kinerja perpustakaan dilihat dari jumlah produksi meningkat dan jumlah kunjungan juga meningkat seperti pernyataan I2 dibawah ini:

“…dalam mengklasifikasi dan penyelesaian fisik akhir 1 hari hanya 2

buku. Sekarang dalam 1 hari dalam menyelesaikan 30 buku dan

(52)

Demi memudahkan akses pengguna terhadap perpustakaan, perpustakaan menyediakan akses online agar dapat diakses dimana saja dan kapan saja seperti pada pernyataan berikut:

I1 : “Pengguna dapat mencari judul buku dari rumah melalui online”

I2 : “Kami ada OPAC di setiap program studi, sehingga pengguna, baik

mahasiswa dan dosen dapat mencari buku di prodi masing-masing dan

pinjamnya nanti langsung ke perpustakaan”

I3 : “Dengan OPAC yang dapat online pengguna dapat meminjam dari

mana saja secara online”

Bahkan dari luar pulau dapat dilayani oleh perpustakaan UNPAB seperti pernyataan I1 dibawah ini :

“Dosen dari luar pulau yang meminjam buku yang ada diperpustakaan”

Dan untuk waktu tanggap I2,I3 mengatakan lebih cepat mengetahui

keberadaan bahan perpustakaan dan layanan sistem pesan buku juga menjadi respon yang cepat kepada pengguna seperti pernyataan berikut:

“Kita ada sistem pesan buku, pengguna dapat memesan buku secara

online dan besoknya dapat meminjam buku yang dipesan tanpa mengambil

langsung ke rak buku”

(53)

Perpustakaan UNPAB, begitu pula berdasarkan hasil pengamatan peneliti bahwa 1 orang pegawai dapat meng-input 30 eksemplar buku dalam 1 hari dan respon sistem untuk mengantisipasi terjadi duplikat data adalah sistem menolak data yang di-entry lebih dari satu.

4.2.2. Information (Informasi)

Indikator kedua dalam kerangka PIECES ialah informasi.Informasi berkaitan dengan akurasi, tepat waktu dan relevansi informasi yang diberikan oleh perpustakaan maupun yang diterima perpustakaan. Informasi dapat memberi pengaruh yang buruk jika sumbernya tidak jelas dan tidak akurat. Informasi yang relevan dapat berguna bagi pengguna dan perpustakaan. Oleh karena itu keakuratan, tepat waktu dan relevan begitu penting pengembangan sistem informasi perpustakaan.

Informasi yang diberikan/dilayankan oleh Perpustakaan UNPAB (pada layanan sirkulasi) kepada pengguna berupa data buku, skripsi, tesis, jurnal dan e-book. Keakuratan data tidak 100% pada sistem dengan ketersediaan buku di rak. Seperti pernyataan Informan I1, I2 dan I3 yaitu:

“Tidak 100% akurat, karena dulu data buku masih dalam format ms excel,

sehingga ketika memidahkan ke sistem tidak semua pas datanya, namun

kami sedang dalam proses validasi yaitu membuat identitas buku yang

jelas dan valid”

(54)

Dari jawaban diatas diketahui bahwa data informasi yang dihasilkan pada bagian pengolahan belum sepenuhnya akurat, dikarenakan ketika mengkonversi data dari Ms. Excel terjadi error sehingga harus divalidasi secara bertahap agar semua buku memiliki identitas yang jelas, informasi yang dihasilkan masih relevan dengan kebutuhan pengguna dan berdaya guna. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti bahwa Perpustakaan UNPAB memberikan informasi yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna (mahasiswa, dosen, pegawai) yang dapat diakses dan diunduh melalui web perpustakaan UNPAB.

Gambar 4.1 Katalog Perpustakaan UNPAB

Tampilan diatas merupakan katalog talian (OPAC) Perpustakaan UNPAB yang member informasi kepada pengguna baik berupa buku, skripsi, tesis, jurnal dan e-book.

4.2.3. Economy (Ekonomi)

(55)

ini, pernyataan berbeda dari semua informan memberikan jawaban, seperti pendapat I1 bahwa :

“SDM menghemat”

Sebelum pengembangan ada 10 orang pegawai dan 1 ketua yang mengurus perpustakaan setelah pengembangan menjadi 4 orang pegawai dan 1 orang ketua. Informan I1 juga menyatakan penghematan juga terjadi pada sistem penyuratan

dan penggunaan kertas, hal ini dilihat dari jawaban informan I1 bahwa:

“…Terjadi penghematan sekitar 30 % biaya operasional. Persuratan

melalui email, permintaan anggaran melalui email dan penggunaan

kertas reject sebagai dokumen internal sementara”

Berbeda dengan pendapat informan I2 yang melihat penghematan dari segi

pengembangan sistem dan pemeliharaan sistem seperti pernyataan informan I2

bahwa:

“… pada saat pengembangan dan maintenance sistem”

Informan I3 sejalan dengan pendapat Informan I1 yang menyatakan

penghematan dari segi kertas karena UNPAB mencanangkan program go green

dengan motto “bersih, lestari dan asri” sehingga penggunaan kertas dikurangi. Namun informan I3 memberikan pendapat mengenai penghematan dari sisi

pendaftaran anggota perpustakaan, bahwa:

“…mendaftar jadi anggota perpustakaan dibebankan biaya 100rb,

sekarang tidak lagi…”

(56)

dibidang ilmu perpustakaan. Pengembangan dan pemeliharaan sistem juga lebih hemat.

4.2.4. Control (Pengendalian)

Indikator keempat ialah pengendalian. Indikator pengendalian meliputi tingkat keamanan data dan pengawasan dari penerapan sistem informasi manajemen perpustakaan. Pada Perpustakaan UNPAB sistem memiliki database

tersendiri yang mampu menampung kapasitas data hingga terabyte dan terintegrasi dengan sistem penyuratan, keuangan dan rektorat. Maka dari itu perlu adanya pengawasan data dan tingkat keamanan/keabsahan data, serta memberikan kemudahan bagi pengguna dalam mengakses informasi. Pengendalian SIM Perpustakaan berkaitan dengan kinerja, informasi, ekonomi sehingga perlu perhatian khusus. Perpustakaan UNPAB memiliki sistem pengawasan yang dinilai baik, salah satunya adalah sistem akan menolak jika terjadi duplikat data (keabsahan terjamin) seperti pernyataan Informan I1 yaitu:

“…pernah ada mahasiswa yang menduplikat skripsinya ditolak sistem”.

Perpustakaan UNPAB juga memiliki data center yaitu semua arus data berpusat pada satu tempat dan terintegrasi dengan baik. Namun keakuratan data masih belum 100% sehingga perlu adanya validasi bahan perpustakaan. Seperti pernyataan Informan I1,I2 dan I3 bahwa:

“Ketidakakuratan antara data di sistem dengan di rak kita lakukan

pendataan ulang secara bertahap”.

(57)

Universitas Pembangunan Panca Budi. Seperti pernyataan I1 dan I2 sebagai

berikut:

I1 : “Kita sudah melakukan pengembangan 2 kali… dan tetap kita lakukan audit”

I2 :”… berdasarkan ISO perpustakaan dan diperiksa oleh KJM (kualitas jaminan mutu) UNPAB”

Dari pernyataan diatas diketahui bahwa pengendalian sudah baik dan teruji, bahwa perpustakaan UNPAB memiliki standart ISO dalam mengaudit dan diperiksa oleh KJM namun sampai saat ini Perpustakaan UNPAB masih melakukan validasi data meskipun sudah dua kali mengalami perubahan.

4.2.5. Efficiency (Efisiensi)

Indikator kelima adalah efisiensi. Efisiensi merupakan langkah penghematan yang dilakukan Perpustakaan UNPAB dalam penerapan Sistem Informasi Manajemen. Pada indikator efisiensi ada 7 (tujuh) hal pokok yang dilihat, yaitu: SDM, Waktu, Informasi, Dana, Peralatan, Ruang dan Database.

Efisiensi dapat merangkum dari kelima indikator lainnya namun perbedaannya dilihat dari penghematan yang terjadi ketika diterapkannya Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan. Pernyataan I1, I2 dan I3 bahwa SIM Perpustakaan

(58)

Sumber Daya Manusia (SDM) lebih hemat dan memiliki kompetensi yang baik dalam bidang ilmu perpustakaan seperti pendapat I1 bahwa :

“SDM menghemat, yang dulunya ada 10 orang pegawai sekarang jadi 4

orang & pustakawan juga melek informasi”

Waktu jadi lebih efisien dilihat peningkatan kinerja dalam 1 hari pustakawan dapat mengolah dan klasifikasi 30 buku dan pelayanan jadi lebih seperti pernyataan I2 dibawah ini:

“…dalam 1 hari dalam menyelesaikan 30 buku dan pembuatan barcode

juga sekarang tinggal print saja sudah muncul barcodenya..”

Waktu pelayanan atau jam buka pada Perpustakaan UNPAB Medan adalah sebagai berikut:

Jam Buka Perpustakaan hari Senin-Sabtu yaitu: a. Senin-kamis : Jam 08.00 s.d. 18.00 wib

b. Jumat : Pagi jam 08.00 s.d. 12.00 wib Sore jam 14.30 s.d. 18.00 wib

c. Sabtu : Jam 08.00 s.d. 12.00 wib

Informasi yang diberikan berdaya guna, seperti pada indikator informasi. Sedangkan untuk dana pihak universitas menyediakan dana untuk membeli buku yang sudah dianggarkan dan pembelian buku dilakukan demi kelengkapan persyaratan akreditasi prodi dan universitas, sehingga kecukupan dana untuk pembelian buku terbatas. Dana untuk perpustakaan disediakan untuk perbaikan dan maintenance sistem dan perpustakaan secara keseluruhan.

(59)

pencarian (OPAC) , 1 unit komputer sebagai laporan absensi pengunjung, 2 unit komputer pada admin, scan barcode, dan 1 unit sensor system untuk mencegah pencurian buku. Namun peralatan pendukung lainnya kurang, seperti contohnya generator untuk menyediakan arus listrik cadangan ketika listrik padam, seperti pendapat I2

“Ketika padam listrik, dengan generator yang ada tidak mencukupi untuk

data center (bagian server) sehingga semua aktivitas akan putus, sudah

ada pengajuan penambahan daya generator untuk data center namun

belum ada realisasi”

Dan solusi yang dikerjakan meminta data pada data center dan aktivitas harian dilakukan manual seperti pendapat I1

“Solusi yang selama ini dilakukan hanya meminta data pada data center”.

Ruang disini adalah lokasi perpustakaan dan penempatan perpustakaan sesuai dengan ruang lingkup universitas pembangunan panca budi namun posisi perpustakaan berada di atas ruang TK di lantai 2. Meskipun demikian pengunjung yang datang dapat mencapai 200 orang per harinya.

Database perpustakaan merupakan tempat penyimpanan data perpustakaan. Perpustakaan UNPAB saat ini membeli database yang sanggup menampung hingga terabyte data dan terpisah dari perpustakaan sehingga tingkat kemanan data dinilai baik.

(60)

4.2.6. Service (Layanan)

Indikator terakhir yaitu layanan.Peningkatan pelayanan memperlihatkan kategori yang sangat beragam pada Perpustakaan UNPAB. Penerapan SIM harus dapat meningkatkan pelayanannya sesuai dengan kebutuhan dari pengguna perpustakaan.

Sistem informasi manajemen perpustakaan UNPAB memberikan kemudahan kepada pelayanan kepada pengguna, dengan adanya open acces , sistem ‘pesan pinjam’ yang telah dibahas sebelumnya. Layanan ini berbasis internet sehingga pengguna dari luar pun dapat mengakses perpustakaan UNPAB.

Pelayanan perpustakaan UNPAB juga menyediakan komunikas antara perpustakaan dengan pengguna dimana perpustakaan menyediakan kolom kritik dan saran. Seperti pernyataan I1,I2 dan I3 dibawah ini,

“Ya. Kita ada kolom kritik dan saran yang membangun dan menyediakan

kotak saran bagi pengguna untuk memasukan saran-saran yang

mendukung kembangnya perpustakaan”.

Ada beberapa pengguna yang mengeluh namun bukan karena layanan sistem perpustakaan tapi lebih kepada kinerja staff pegawai perpustakaan UNPAB kepada pengguna.

(61)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis wawancara dan observasi yang telah dilakukan oleh Peneliti, maka Peneliti mengambil kesimpulan bahwa Sistem Informasi Manajemen (SIM) Perpustakaan Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) sudah baik, dikarenakan menggunakan sistem gtPustaka yang dapat terintegrasi dengan sistem keuangan, penyuratan, dan rektorat dan sistem yang terpusat.

Berikut dibawah ini kesimpulan hasil yang diperoleh oleh Peneliti: 1. Performance (Kinerja)

SIM Perpustakaan memberikan dapat peningkatan kinerja pustakawan dari waktu tanggap dan jumlah produksi yang meningkat. Dan masih mengarah pada visi Perpustakaan UNPAB, begitu pula berdasarkan hasil pengamatan peneliti bahwa 1 orang pegawai dapat meng-input 30 eksemplar buku dalam 1 hari dan respon sistem untuk mengantisipasi terjadi duplikat data adalah sistem menolak data yang di-entry lebih dari satu.

2. Information (Informasi)

(62)

3. Economy (Ekonomis)

Terjadi penghematan setelah penerapan sistem informasi manajemen perpustakaan yang signifikan, bisa dilihat dari SDM yang dibutuhkan bukan kuantitas, namun kualitas dan berkompeten dibidang ilmu perpustakaan. Pengembangan dan pemeliharaan sistem juga lebih hemat. 4. Control (Pengendalian)

Pengendalian sudah baik dan teruji, bahwa perpustakaan UNPAB memiliki standart ISO dalam mengaudit dan diperiksa oleh KJM namun sampai saat ini Perpustakaan UNPAB masih melakukan validasi data meskipun sudah dua kali mengalami perubahan.

5. Efficiency (Efisiensi)

Efisiensi diukur berdasarkan 7 hal pokok dan didapat hampir keseluruhan dilihat baik, hanya peralatan pendukung yang masih kurang, dimana ketika padam listrik maka berhentilah seluruh aktivitas perpustakaan.

6. Service (Layanan)

Layanan yang diberikan perpustakaan sudah dapat memenuhi kepuasan pengguna. Dilihat dari adanya open access, sistem pesan pinjam dan layanan kritik dan saran yang disediakan perpustakaan kepada pengguna.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang di atas, maka Peneliti memberikan saran bagi Perpustakaan UNPAB sebagai berikut :

(63)

2. Diharapkan dalam pengadaan bahan pustaka lebih mengutamakan kebutuhan pengguna dan bukan hanya karena ada akreditasi.

Gambar

Table 3.1 Informan Perpustakaan UNPAB.
Table 4.1 Karakteristik Informan
Gambar 4.1 Katalog Perpustakaan UNPAB

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penulisan ilmiah ini penulis akan menjelaskan tentang pembuatan website promosi jual mobil dan memodifikasi mobil yang memudahkan bagi pengunjung website untuk pencarian

Satuan Kerja Direktorat Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Manusia dan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi,

Satuan Kerja Direktorat Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Manusia dan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi,

Saat ini banyak agen-agen penjualan tiket yang berdiri untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan dalam pemesanan tiket penerbangan dan juga masih menggunakan cara manual

Selanjutnya kepada peserta yang lulus administrasi dan teknis akan diundang untuk kelanjutan pelaksanaan pekerjaan, terima kasih kepada seluruh peserta yang telah

Pembahasan dimulai dengan mengenal dasar-dasar jaringan, yaitu jenis-jenis jaringan itu sendiri, bagaimana topologi atau bentuk fisik jaringan, apa saja yang dibutuhkan untuk

Program pembelajaran : Metode yang kami gunakan dengan menggunakan metode BCCT ( Beyond Center and Circle Time ) dan menggunakan kurikulum menu generik anak usia dini

Tindakan nyata yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah Kabupaten Kuantan Singingi dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah (retribusi daerah) melalui sektor