• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Kedisiplinan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Peranan Kedisiplinan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

PERANANKEDISIPLINAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADADEPARTEMEN S1AKUNTANSI FAKULTAS

EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

TUGAS AKHIR

DiajukanOleh:

OCTOVIANUS SILITONGA 102101128

GunaMemenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

DIPLOMAIIIKEUANGAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : OCTOVIANUS SILITONGA

NIM : 102101128

JUDUL : PERANAN KEDISIPLINAN KERJA TERHADAP

PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA

DEPARTEMEN S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PROGRAM STUDI : DIII KEUANGAN

Tanggal : ... Januari 2014 Dosen Pembimbing

(Fivi Rahmatus Sofiyah, SE, M. Si ) NIP. 19770214 200812 2 001

Tanggal :... Januari 2014 Ketua Program Studi DIII - Keuangan

(Dr. Yeni Absah, SE, M. Si) NIP. 19741123 200012 2001 Tanggal :… Januari 2014 Dekan

(3)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah banyak memberikan rahmat dan kasih-Nya sehingga Penulis dapat

menyelesaikan penulisan Tugas Akhir yang berjudul “Peranan Kedisiplinan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara” yang dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program Diploma III

Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis telah banyak mendapatkan

bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil.

Dengan segala hormat dan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc.(CTM), Sp.A(K)

selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M. Si selaku Ketua Program Studi Diploma III

Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Fivi Rahmatus Sofiyah, SE, M. Si selaku dosen pembimbing yang

telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam proses penyelesaian

(4)

memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian dan memberikan

penjelasan terhadap data yang dibutuhkan penulis.

6. Teristimewa untuk kedua orangtua, Ayahanda Rajuman Silitonga dan

Ibunda Karmina Pakpahan yang telah mendoakan penulis agar tetap

menjadi yang lebih baik dan meraih cita – cita yang diinginkan.

7. Buat abang penulis Redno Sapriadi Silitonga, S.P dan adik tersayang

Jessica Silitonga yang selama ini telah menjadi teman dan sahabat

sekaligus pemberi masukan bagi penulis.

8. Spesial untuk Deby Vivi Yanti Tambunan, A. Md yang selalu bersedia

memberikan bantuan dan motivasi yang besar kepada penulis dalam

penyelesaian Tugas Akhir ini.

Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan

pembaca-pembaca lainnya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan rahmat

dan karunia –Nya kepada kita semua dan membalas segala kebaikan dan kebajikan semua pihak yang selama ini sudah mendukung dan membantu penulis.

Medan, Januari 2014

Penulis

(5)

iii

D. Kinerja Departemen Akuntansi ... 16

E. Jaringan Usaha/Kegiatan ……… 17

F. Rencana Kegiatan ... 18

BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Disiplin Kerja ... 19

1. Pengertian Disiplin Pegawai ... 20

2. Pentingnya Disiplin Kerja ... 21

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja ... 22

4. Pelaksanaan Disiplin Kerja ... 24

5. Cara Menegakkan Disiplin Kerja ... 25

6. Hubungan Disiplin Kerja dengan Produktivitas Kerja ... 26

7. Hal-hal yang Menunjang Kedisiplinan ... 28

B. Faktor dan Indikator yang Mempengaruhi Disiplin Kerja ... 32

C. Upaya Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai ... 34

D. Pelaksanaan Tata Kerja dalam Mempengaruhi Kinerja Pegawai ... 36

E. Prestasi Kerja ... 39

(6)

Kerja Pegawai ... 46 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

(7)

v

DAFTAR TABEL

Halaman

(8)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Departemen Akuntansi

(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Kedisiplinan memegang peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan

tugas sehari-hari para pegawai untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi.

Oleh karena itu, kedisplinan sebagai salah satu unsur penting dalam peningkatan

kinerja seseorang, sebab dengan disiplin maka semua tugas akan dapat selesai

dengan baik dan tepat waktu.

Menurut Fathoni (2006:172), kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan

seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang

berlaku. Jadi kedisiplinan dapat diartikan bilamana pegawai datang dan pulang

tepat waktunya, mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik, mematuhi semua

peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Kedisiplinan harus

ditegakkan dalam suatu organisasi karena tanpa dukungan disiplin pegawai yang

baik, maka sulit bagi organisasi untuk mewujudkan tujuannya. Jadi kedisiplinan

adalah kunci keberhasilan suatu organisasi mencapai tujuan.

Menurut Helmi (2006), disiplin kerja adalah disiplin terhadap waktu kerja

dan disiplin dalam menaati peraturan yang telah ditetapkan dalam organisasi.

Dengan adanya kesadaran yang tinggi dalam melaksanakan aturan-aturan

organisasi yang diwujudkan dalam disiplin kerja yang tinggi, maka prestasi kerja

(10)

Memelihara dan meningkatkan kedisplinan yang baik adalah hal yang sulit,

karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut antara lain

tujuan dan kemampuannya, teladan pimpinan, balas jasa (gaji dan kesejahteraan),

keadilan, pengawasan melekat, sanksi hukum, ketegasan, peraturan dan hubungan

kemanusiaan. Jadi sangat jelas kontrol dari atasan merupakan salah satu faktor

dalam menciptakan disiplin kerja pegawai pada suatu organisasi.

Pegawai memegang peranan penting dalam suatu organisasi, tanpa bantuan

dan peran para pegawai, program kerja yang telah ditetapkan tidak dapat terlaksana

secara efektif dan efisien. Oleh karena itu perlu kerja sama yang terkoordinasi

dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya agar dapat

benar-benar terlaksana. Tujuan organisasi dapat dicapai apabila manajemen mampu

mengelola, menggerakkan dan menggunakan sumber daya manusia yang

dimilikinya secara efektif dan efisien.

Pegawai sebagai pelaku utama pada kegiatan suatu organisasi. Pegawai

merupakan faktor penentu dalam pencapaian tujuan instansi secara efektif dan

efisien serta pegawai merupakan penggerak yang mengatur jalannya

organisasi.

Menurut Waworuntu (1991: 8), organisasi adalah pola hubungan yang terjadi

atau berlangsung antara manusia yang berada di dalam organisasi itu disebabkan

karena adanya kesamaan seperti kepentingan, perasaan, tugas dan pekerjaan serta

kegemaran. Organisasi mempunyai peraturan dan aturan permainan yang telah

(11)

3

haruslah dikenakan tindakan pendisiplinan. Untuk menerapkan

peraturan-peraturan tersebut diperlukan adanya peraturan-peraturan disiplin yang memuat

pokok-pokok kewajiban, larangan dan sanksi apabila tidak ditaati atau larangan tersebut

dilanggar.

Untuk menjalankan kedisiplinan pegawai tidak cukup hanya dengan

mempertajam pengenaan sanksi atau ancaman saja, tetapi perlu disertai dengan

perbaikan tingkat kesejahteraan pegawai. Selain penegakan disiplin kerja untuk

peningkatan prestasi kerja pegawai juga dapat ditentukan oleh faktor-faktor lain

seperti melaksanakan pekerjaan dengan baik. Jadi peran pimpinan dalam hal ini

sangat dibutuhkan untuk mempengaruhi perilaku anggota organisasi yang dalam

ini adalah pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Pimpinan harus

dapat memberikan contoh yang baik yang menyangkut disiplin kerja kepada

pegawai, sehingga pegawai dapat menerapkan dalam pekerjaan mereka

masing-masing. Pimpinan yang mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi akan lebih

mudah menerapkan kedisiplinan tersebut kepada pegawainya.

Dari uraian ini jelas bahwa kedisiplinan itu sangat penting, fungsi

kedisiplinan merupakan kebijaksanaan yang dapat digunakan untuk meningkatkan

prestasi kerja pegawai. Maka dapat disimpulkan bahwa betapa pentingnya arti

(12)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas permasalahan yang akan dibahas, yaitu “Bagaimana Peranan Kedisplinan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dapat Meningkatkan Prestasi Kerja?”

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Peranan

Kedisplinan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Departemen Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis

Memperdalam pengetahuan mengenai Peranan Kedisplinan Kerja Terhadap

Prestasi Kerja Pegawai pada Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara dan melatih serta mengembangkan kemampuan

berfikir penulis dalam mengembangkan teori – teori yang ada.

2. Bagi instansi

Sebagai bahan masukan bagi instansi dalam mengambil kebijaksanaan untuk

mencapai langkah-langkah pada masa yang akan datang sehingga dapat

(13)

5

3. Bagi pihak lain

Sebagai bahan pembanding dan referensi bagi peneliti-peneliti lain dan semua

pihak yang membutuhkan, khususnya tentang Kedisplinan Kerja.

E. Jadwal Kegiatan

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, jadwal kegiatan dapat dilihat pada table 1.1

untuk pengumpulan data dan penyusunan laporan Tugas Akhir. Penelitian

dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Jl. T. M. Hanafiah

Kampus USU Medan.

Tabel 1.1

Jadwal Kegiatan

NO

KEGIATAN

September

Oktober

November

20 s/d 30 Sep

referensi mengenai sistem informasi. Kemudian pada tahap pengumpulan data

(14)

Setelah semua informasi dapat dikumpulkan, Penulis kemudian melakukan

penyusunan laporan Tugas Akhir.

F. Sistematika Penulisan

Tugas akhir ini dibagi atas 4 (empat) bab dan tiap bab dibagi atas beberapa

sub bab antara lain :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan permasalahan,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, jadwal survei dan sistematika penulisan.

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN

Bab ini berisikan sejarah perusahaan, stuktur organisasi, uraian tugas,

kegiatan usaha, kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan.

BAB III : PEMBAHASAN

Bab ini berisikan pembahasan tentang penelitian yang dilakukan penulis

pada Departemen Akuntansi Universitas Sumatera Utara yang berkaitan dengan

pengaruh kedisiplinan kerja pegawai.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian

yang dilakukan di Departemen Akuntansi Universitas Sumatera Utara dan

(15)

7

BAB II

PROFIL INSTANSI

A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara didirikan di luar kota Medan

atau di luar Provinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi didirikan tahun

1959 di Darussalam (Universitas Syiah Kuala) Kota Kutaraja (Banda Aceh), dan

sebagai Dekan pada waktu itu Dr. Teuku Iskandar. Yayasan Universitas Sumatera

Utara sendiri pada waktu itu berada di kota Medan, namun Fakultas Ekonomi

yang berada di Kutaraja (Banda Aceh) tetap memakai nama dibawah panji

Universitas Sumatera Utara. Ini menunjukkan bahwa pada waktu itu tehknik

operasional pendidikan berada di Kutaraja, sedangkan penyelesaian

administrasinya tetap berada dibawah Presiden Universitas Sumatera Utara

(istilah untuk nama pimpinan pada waktu itu).

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang berkedudukan di

Kutaraja (sekarang Banda Aceh) memisahkan diri dari Universitas Sumatera

Utara dan bergabung dengan Universitas Syiah Kuala, maka Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara didirikan di Medan dan memperoleh status Negeri

dan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan R.I

No.64/1961 tentang Penegerian Fakultas Ekonomi yang diselenggarakan oleh

Yayasan Sumatera Utara dan pemasukan kedalam lingkungan Universitas

Sumatera Utara tanggal 24 November 1961 yang berlaku surat terhitung mulai 1

(16)

No.0535/0/1983, tanggal 8 Desember 1983, Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi

No.23/DIKTI/Kep/1987, No.25/DIKTI/Kep/1987, Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara mengasuh dua jenjang program Pendidikan, yaitu Program

Pendidikan Strata-1 , Program Pendidikan Diploma D-III. Program Pendidikan

Strata-1 meliputi 3 (tiga) Departemen, yaitu :

a. Departemen Ekonomi Pembangunan

b. Departemen Manajemen

c. Departemen Akuntansi

Sedangakan Program Diploma-III terdiri dari :

a. Program Diploma III Kesekretariatan

b. Program Diploma III Keuangan

c. Program Diploma III Akuntansi

Sementara pendidikan profesi berada dibawah Departemen Akuntansi, yakni

Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) yang kurikulum dan proses pendidikan

diselenggarakan secara tersendiri. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

di Medan mulai menerima mahasiswa pada bulan Agustus 1961.

Dalam perjalanan yang panjang, pada tahun 2003 Universitas Sumatera Utara

menjadi PT BHMN (Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara) berdasarkan

peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2003, tanggal 11 November 2003, dimana

Fakultas Ekonomi Sumatera Utara merupakan satu dari 10 Fakultas dan Program

Pascasarjana yang ada pada saat Universitas Sumatera Utara menjadi PT BHMN,

dengan dibentuknya Fakultas Farmasi dan Fakultas Psikolog pada tahun 2007

(17)

9

Visi dan Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Visi Fakultas Ekonomi Universita Sumatera Utara :

Menjadi salah satu Fakultas Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan

mampu memenuhi kebutuhan pasar persaingan global.

Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara:

a. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam bidang

ilmu ekonomi, Manajemen, Akuntansi yang berorientasi pasar.

b. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan pemberdayaan

peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen.

c. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksaan dharma penelitian dan

pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber

pendanaan fakultas dalam status PT. BHMN.

d. Senantiasa berusaha meningkatakan pelayanan kepada mahasiswa selaku

pelanggan (customer) dan stakeholders lainnya.

e. Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan pemerintah

serta organisasi profesional dan lembaga lain yang bertaraf nasional dan

internasional.

B. Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah :

a. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing serta

(18)

b. Menjadi lembaga yang berkemampuan melaksanakan penelitian-penelitian dan

pengabdian pada masyarakat dan responsif terhadap perkembangan/perubahan.

C. Struktur Organisasi

Stuktur Organisasi diperlukan untuk membedakan wewenang dan tanggung

jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya keterkaitan antar bagian untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi berfungsi untuk

menyelenggarakan tugas dengan tujuan yang diinginkan. Dengan struktur

organisasi masing masing pegawai tahu akan tugas , wewenang , dan tanggung

jawab sehingga para pegawai tersebut dengan sendirinya mengerjakan tugas yang

di bebankan kepada nya dengan baik dan tanggungjawab.

Untuk mencapai tujuan organisasi, diperlukan suatu wadah yang mengatur

seluruh aktivitas organisasi yang disusun dalam suatu stuktur organisasi dalam

instansi. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat

diterapkan, sehingga efisiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja

sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.

Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan

perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan

serangakain kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal,

melalui saluran tunggal. Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas

(19)

7 Sumber: Fakultas Ekonomi Sumatera Utara (2013)

STRUKTUR ORGANISASI FAKULTAS EKONOMI

Departemen Akuntansi Departemen Ekonomi Pembangunan

L A B O R A T O R I U M

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

(20)

Pimpinan dan staf Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Dekan : Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA Pembantu Dekan I : Fahmi Natigor Nasution,SE,M.Acc,Ak

Pembantu Dekan II : Drs. Arifin Lubis, MM,Ak

Pembantu Dekan III : Ami Dilham, SE,M.Si

PROGRAM S1

Ekonomi Pembangunan

Ketua Departemen : Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec

Sekretaris Departemen : Drs. Syahrir Hakim Nasution, M.Si

Ketua Program Studi : Irsyad Lubis, M.Soc, Ph.D

Sekretaris Program Studi : Paidi Hidayat SE, M.Si

Manajemen

Ketua Departemen : Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME

Sekretaris Departemen : Dra. Maharyanie, M.Si

Ketua Program Studi : Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si

Akuntansi

Ketua Departemen : Dr. Syafruddin Ginting SE, M. Ak

Sekretaris Departemen : Drs. Hotmal Dja‟far, MM, Ak Ketua Program Studi : Firman Syarif, M.Si, Ak

(21)

13

PROGRAM DIPLOMA Keuangan

Ketua : Dr. Yeni Absah,SE, M.Si

Sekretaris : Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si

Akuntansi

Ketua : Drs. Rustam, M.Si, Ak

Sekretaris : Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak

Kesekretariatan

Ketua : Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM

Sekretaris : Magdalena L.L Sibarani, SE, M.Si

Sesuai dengan pembahasan penulis, maka dalam hal ini akan dibahas tata

kerja pada Departemen Akuntansi. Oleh karena itu, terlebih dahulu kita harus

mengetahui struktur organisasi pada bagian Departemen Akuntansi. Pada gambar

2.2 dapat dilihat Struktur Organisasi Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi

(22)

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Departemen Akuntansi Universitas Sumatera Utara

Sumber : Departemen Akuntansi Universitas Sumatera Utara (2013) KETUA DEPT. AKUNTANSI

Dr.Syarifuddin Ginting

SEKRETARIS DEPT. AKUNTANSI Drs. Hotmal Jafar,MM,AK

KETUA PRODI S1 Drs. Firman Syarif,Msi.Ak

SEKRETARIS PRODI S1 Mutia Ismail,SE,MM,Ak

STAF

Sugeng Suprayitno,SE

STAF

Rayaken Ginting Suka, SE

(23)

15

D. Job Description

Job description adalah uraian pekerjaan yang harus dilakukan oleh setiap

pegawai dimana pekerjaan tersebut telah ditetapkan oleh pimpinan sesuai

kemampuan dan pengetahuannya menurut Purwanto (2006 : 46).

Pada uraian berikut ini, dapat dilihat Job Description pada bagian Departemen S1

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dengan urutan jabatan

sebagai berikut :

Ketua Departemen

1. Membuka sidang ujian komprehensif

2. Menandatangani DP3 dosen yang akan naik golongan atau pangkat

3. Menandatangani proposal yang telah ada pembimbing dan pembanding

4. Menandatangani KRS dan KHS mahasiswa

5. Menandatangani persetujuan mahasiswa yang akan seminar proposal

6. Menandatangani skripsi yang telah di perbanyak mahasiswa

7. Menghadiri pertemuan rapat fakultas / rapat dosen yang berhubungan dengan

Departemen Akuntansi

8. Kegiatan akademik yang berhubungan dengan Departemen Akuntansi dan

lain-lain yang berhubungan dengan Departemen Akuntansi.

Sekretaris Departemen

1. Mengoreksi judul Outline mahasiswa

2. Mengoreksi skripsi yang akan di uji/ diperbanyak

3. Pendelegasian tugas dari ketua departemen dan lain-lain yang berhubungan

(24)

Staf

1. Mengetik surat masuk / keluar

2. Mengarsip surat masuk / keluar

3. Memberikan KRS / KHS kepada mahasiswa

4. Menstempel skripsi mahasiswa yang telah di tandatangani oleh Ketua

Departemen Akuntansi

5. Menstempel persetujuan seminar proposal mahasiswa

6. Menstempel skripsi mahasiswa yang akan di uji / di perbanyak

7. Memasukkan nilai ujian semester mahasiswa ke kartu evaluasi belajar

8. Mengetik daftar alumni Departemen Akuntansi

9. Menstempel KRS / KHS mahasiswa

10. Mengerjakan Dikti untuk Departemen Akuntansi

11. Membuat transkip sementara mahasiswa yang akan ujian komprehensif

12. Mengetik transkip asli dan SKTL mahasiswa yang telah selesai / tamat.

E. Kinerja Departemen Akuntansi

Menurut A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2005 : 9), kinerja adalah hasil

kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2001 : 82 ) adalah kemampuan, motivasi, dukungan yang

diterima, keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan, hubungan mereka dengan

(25)

17

dijalankan sesuai dengan tujuan Perguruan Tinggi Negeri, butuh waktu untuk

mencapai itu semua begitu juga pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara, khususnya pada bagian Departemen Akuntansi terus berupaya agar tujuan

yang telah digariskan oleh fakultas dapat terwujud. Tidak mudah dalam

mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi dan disiplin

dan loyalitas dalam bekerja.

Untuk mendorong tercapainya hasil yang optimal diperlukan kinerja yang

profesionalt. Kinerja usaha yang dijalankan instansi saat ini adalah

menyelengarakan program pendidikan dan pengajaran terhadap mahasiswa,

melakukan berbagai penelitian ilmiah khususnya bidang ekonomi yang bermanfaat

bagi universitas, mahasiswa dan masyarakat, serta melakukan pengabdian kepada

masyarakat berupa seminar dan diskusi. Departemen juga melakukan pembinaan

terhadap civitas akademika agar dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (

SDM ) yang berkualitas. Kegiatan-kegiatan kerohanian juga tetap dilaksanakan

fakultas,seperti perayaan hari-hari besar keagaaan (misalnya: Natal, Paskah, Idul

Fitri, Isra‟Mi‟raj, dan lain-lain) sehingga para civitas akademika selalu memiliki nilai-nilai dan norma-norma keagamaan dalam menjalani hidup, serta selalu

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

F. Jaringan Usaha/Kegiatan

Untuk mencapai program kerja Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi

USU menyusun beberapa langkah kegiatan sebagai berikut :

1. Peningkatan proses belajar mengajar, silabus metode dan alat yang digunakan

(26)

2. Mata kuliah yang diberikan kepada mahasiswa harus sesuai dengan kurikulum

dan harus ada pada rumpun ilmunya.

3. Bagi dosen yang mengajar di Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU

harus melaksanakan pengabdian masyarakat dan penelitian.

4. Meningkatkan kegiatan seminar, lokal karya, kuliah umum tentang ilmu-ilmu

manajemen.

5. Menyiapkan laporan barang, laporan evaluasi diri per semester, laboratorium

dosen untuk meningkatkan nilai akreditas Akuntansi yang baik.

G. Rencana Kegiatan Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi USU

Rencana kegiatan Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara antara lain adalah sebagai berikut :

1. Persiapan kuliah mahasiswa semester genap/ganjil.

2. Perkuliahan semester genap/ganjil.

3. Ujian mid semester/ujian semester genap/ganjil

(27)

19

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian Disiplin Kerja

Kata disiplin itu sendiri berasal dari bahasa Latin “discipline” yang berarti

latihan atau pendidikan kesopanan kesopanan dan kerohanian serta

pengembangan tabiat. Hal ini menekankan pada bantuan kepada pegawai untuk

mengembangkan sikap yang layak terhadap pekerjaannya. Disiplin merupakan

suatu kekuatan yang berkembang didalam tubuh pekerja sendiri yang

menyebabkan dia dapat menyesuaikan diri dengan sukarela kepada

keputusan-keputusan, peraturan-peraturan, dan nilai-nilai tinggi dari pekerjaan dan tingkah

laku (Asmiarsih 2006:23).

Dalam suatu organisasi atau Perusahaan disiplin kerja termasuk hal yang

paling penting demi kelancaran organisasi tersebut. Disiplin kerja merupakan alat

untuk berkomunikasi untuk dapat mencapai sebuah tujuan bersama yang dipakai

oleh atasan dengan bawahan maupun oleh sesama pegawai dalam suatu organisasi

atau dalam lingkup sebuah kantor.

Ada kalanya pegawai atau karyawan melakukan pelanggaran untuk itu

diperlukan disiplin kerja agar dapat memperbaiki perilaku-perilaku menyimpang

dari pegawai atau karyawan tersebut Setelah terwujudnya motivasi kerja maka

akan timbul disiplin kerja yang baik. Untuk mewujudkan keduanya, maka

diperlukan adanya kerjasama antara atasan dan para pegawai bawahannya, agar

(28)

secara maksimal di dalam organisasi ataupun perusahaan tersebut.

Kedisiplinan adalah bentuk ketaatan dari perilaku seseorang dalam

mematuhi ketentuan-ketentuan/peraturan-peraturan tertentu yang berkaitan dengan

pekerjaan dan diberlakukan dalam suatu organisasi atau Perguruan Tinggi Negeri

(Greenberg dan Baron, 1993 : 104). Disiplin kerja dalam organisasi sangat

memegang peranan penting. Disiplin kerja merupakan ketaatan, kepatuhan untuk

mengikuti aturan yang menjadi tanggung jawab pegawai. Disiplin sangat

berkaitan dengan kewenangan, karena apabila kewenangan tidak dijalankan

dengan semestinya maka disiplin itu akan hilang, dan tidak akan tercapai tujuan

yang diharapkan (Fathoni, 2006 : 6).

1. Pengertian Disiplin Pegawai dari beberapa ahli:

a. Singodimedjo (2002), mengatakan disiplin adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan nentaati norma-norma peraturan yang berlaku

disekitarnya. Disiplin karyawan yang baik akan mempercepat tujuan

perusahaan, sedabgkan disiplin yang merosot akan menjadi penghalang dan

memperlambat pencapaian tujuan perusahaan.

Disiplin menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada pada diri

karyawan terhadap peraturan dan ketentuan perusahaan. Bentuk disiplin yang

baik akan tercemin pada suasana, yaitu:

a) Tingginya rasa kepedulian karyawan terhadap pencapaian tujuan

perusahaan.

b) Tinggi semangat dan gairah kerja dan inisiatif para karyawan dalam

(29)

21

c) Besarnya rasa tanggung jawab para karyawan untuk melaksanakan tugas

dengan sebaik-baiknya.

d) Berkembangnya rasa memiliki dan solidaritas yang tinggi di kalangan

karyawan.

e) Meningkatnya efisiensi dan produktivitas kerja para karyawan.

b. Latainer dalam Soeiono (1995:6) mengartikan disiplin sebagai suatu kekuatan yang berkembang di dalam tubuh karyawan dan menyebabkan karyawan dapat

menyesuaikan diri dengan sukarela pada keputusan, peraturan, dan nilai-nilai

tinggi dari pekerjaan dan perilaku.

c. Bagi Beach dalam Siagian (2002:12) disiplin mempunyai dua pengertian. Arti yang pertama, melibatkan belajar atau mencetak perilaku dengan menerapkan

imbalan atau hukuman. Arti yang kedua lebih sempit lagi, yaitu disiplin ini

hanya bertalian dengan tindakan hukuman terhadap pelaku kesalahan.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat dirumuskan bahwa yang dimaksud

dengan disiplin adalah sikap hormat terhadap peraturan dan ketetapan perusahaan,

yang ada dalam diri karyawan, yang menyebabkan ia dapat menyesuaikan diri

dengan sukarela pada peraturan dan ketetapan perusahaan.

2. Pentingnya Disiplin Kerja

Keteraturan adalah ciri utama organisasi dan disiplin adalah salah satu metode

untuk memelihara keteraturan tersebut. Tujuan uitama disiplin adalah untuk

menigkatkan efisiensi semaksimal mungkin dengan cara mencegah pemborosan.

(30)

menjaga efisiensi dengan mencegah dan mengoreksi tindakan-tindakan individu

dalam iktikad tidak baiknya terhadap kelompok. Lebih jauh lagi, disiplin berusaha

untuk melindungi perilaku yang baik dengan menetapkan respons yang

dikehendaki. (Tohardi, 2002)

Disiplin kerja dapat dilihat sebagai sesuatu yang besar manfaatnya, baik bagi

kepentingan organisasi maupun bagi karyawan. Bagi organisasi adanya disiplin

kerja akan menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas,

sehingga di peroleh hasil yang optimal. Adapun bagi karyawan akan diperoleh

suasana kerja yang menyenangkan sehingga akan menambah semangat kerja

dalam melaksanakan pekerjaannya.

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja

Menurut Singodimedjo (2000), faktor yang memengaruhi disiplin pegawai:

1) Besar kecilnya pemberian kompensasi.

Besar kecilnya kompensasi dapat memengaruhi tegaknya disiplin. Para

karyawan akan mematuhi segala peraturan yang berlaku, bila ia merasa mendapat

jaminan balas jasa yang setimpal dengan jeri payanya yang telah dikontribusikan

bagi perusahaan.

2) Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan .

Peranan keteladanan pimpinan sangat berpengaruh besar dalam perusahaan,

karena pimpinan dalam suatu perusahaan masih menjadi panutan karyawan. Para

bawahan akan meniru yang dilihatnya setiap hari. Apapun yang dibuat

(31)

23

disiplin dalam perusahaan, maka ia harus lebih dulu mempraktekkan, supaya

dapat diikuti dengan baik oleh para karyawan lainnya.

3) Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan

Para karyawan akan mau melakukan disiplin bila ada aturan yang jelas dan

diinformasikan kepada mereka. Bila aturan disiplin hanya menurut selera

pimpinan saja atau berlaku untuk orang tertentu saja, jangan diharap bahwa para

karyawan akan mematuhi aturan tersebut.

4) Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan

Bila ada seorang karyawan yang melanggar disiplin, maka perlu ada

keberanian pimpinan untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan tingkat

pelanggaran yang dibuatnya. Dengan adanya tindakan tehadap pelanggar disiplin,

sesuai dengan sanksi yang ada, maka semua karyawan akan merasa terlindungi,

dan dalam hatinya berjanji tidak akan berbuat hal yang serupa.

5) Ada tidaknya pengawasan pimpinan

Dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan perlu ada pengawasan,

yang akan mengarahkan para karyawan agar dapat melaksanakan pekerjaan

dengan tepat dan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Dengan adanya

pengawasan seperti demikian, maka sedikit banyak para karyawan akan terbiasa

melaksanakan disiplin kerja.

6) Ada tidaknya perhatian kepada karyawan

Karyawan adalah manusia yang mempunyai perbedaan karakter antara yang

(32)

kompensasi yang tinggi, pekerjaan yang menantang, tetapi juga mereka masih

membutuhkan perhatian yang besar dari pimpinannya sendiri. Keluhan dan

kesulitan mereka ingin didengar, dan dicarikan jalan keluarnya, dan sebagainya.

7) Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin

Kebiasaan-kebiasaan positif itu antara lain:

a. Saling menghormati, bila ketemu di lingkungan pekerjaan.

b. Melontarkan pujian yang sesuai dengan tempat dan waktunya, sehingga para

karyawan akan turut merasa bangga dengan pujian tersebut.

c. Sering mengikutsertakan karyawan dalam pertemuan-pertemuan, apalagi

pertemuan yang berkaitan dengan nasib dan pekerjaan mereka.

d. Memberi tahu bila ingin meninggalkan tempat kepada rekan sekerja, dengan

menginformasikan, kemana dan untuk urusan apa, walaupun kedapa bawahan

sekalipun.

4. Pelaksanaan Disiplin Kerja

Disiplin yang paling baik adalah disiplin diri. Kecenderungan orang normal

adalah melakukan apa yang menjadi kewajibannya dan menepati aturan

permainan. Organisasi atau perusahaan yang baik harus berupaya menciptakan

peraturan atau tata tertib yang akan menjadi rambu-rambu yang harus dipenuhi

oleh seluruh karyawan dalam organisasi.

Peraturan-peraturan yang akan berkaitan dengan disiplin itu antara lain:

a) Peraturan jam masuk, pulang,dan jam istirahat

(33)

25

c) Peraturan cara-cara melakukan pekerjaan dan hubungan dengan unit kerja lain

d) Peraturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh di lakukan oleh para

karyawan selama dalam organisasi dan sebagainya. (Singodimedjo, 2000).

5. Cara Menegakkan Disiplin Kerja

Salah satu tugas yang paling sulit bagi seorang atasan adalah bagaimana

menegakkan disiplin kerja secara tepat. Jika karyawan melanggar aturan tata

tertib, seperti terlalu sering terlambat atau membolos kerja, berkelahi, tidak jujur

atau bertingkah laku lain yang dapat merusak kelancaran kerja suatu bagian,

atasan harus turun tangan. Kesalahan semacam itu harus dihukum dan atasan

harus mengusahakan agar tingkah laku seperti itu tidak terulang.

Ada beberapa cara menegakkan disiplin kerja dalam suatu perusahaan:

a. Disiplin Harus Ditegakkan Seketika

Hukuman harus dijatuhkan sesegera mungkin setelah terjadi pelanggaran

Jangan sampai terlambat, karena jika terlambat akan kurang efektif.

b. Disiplin Harus Didahului Peringatan Dini

Dengan peringatan dini dimaksudkan bahwa semua karyawan hams

benar-benar tahu secara pasti tindakan-tindakan mana yang dibenar-benarkan dan mana yang

tidak.

c. Disiplin Harus Konsisten

Konsisten artinya seluruh karyawan yang melakukan pelanggaran akan

(34)

karena alasan masa kerja telah lama, punya keterampilan yang tinggi atau karena

mempunyai hubungan dengan atasan itu sendiri.

d. Disiplin Harus Impersonal

Seorang atasan sebaiknya jangan menegakkan disiplin dengan perasaan marah

atau emosi. Jika ada perasaan semacam ini ada baiknya atasan menunggu

beberapa menit agar rasa marah dan emosinya reda sebelum mendisiplinkan

karyawan tersebut. Pada akhir pembicaraan sebaiknya diberikan suatu pengarahan

yang positif guna memperkuat dan memperkokoh jalinan

hubungan antara karyawan dan atasan.

e. Disiplin Harus Setimpal

Hukuman itu setimpal artinya bahwa hukuman itu layak dan sesuai dengan

tindak pelanggaran yang dilakukan. Tidak terlalu ringan dan juga tidak terlalu

berat. Jika hukuman terlalu ringan, hukuman itu akan dianggap sepele oleh pelaku

pelanggaran dan jika terlalu berat mungkin akan menimbulkan kegelisahan dan

menurunkan prestasi.

6. Hubungan Disiplin Dengan Produktivitas Kerja

Disiplin pegawai memainkan peranan yang dominan, krusial, dan kritikal

dalam keseluruhan upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja para pegawai.

Disiplin kerja para pegawai sangat penting. Disiplin kerja merupakan hal yang

harus ditanamkan dalam diri tiap karyawan, karena hal ini akan menyangkut

tanggung jawab moral karyawan itu pada tugas kewajibannya. Seperti juga suatu

(35)

27

ditingkatkan apa bila tedapat kondisi kerja yang dapat merangsang karyawan

untuk berdisiplin. (Sukarno. 1994:54)

Disiplin kerja atau kebiasaan-kebiasaan baik yang harus ditanamkan dalam

diri karyawan sebaiknya bukan atas dasar paksaan semata, tetapi harus lebih di

dasarkan atas kesadaran diri dalam diri karyawan. Tohardi (2002),

ketidakdisiplinan individu atau karyawan dapat memengaruhi produktivitas kerja

organisasi.

Kegiatan pendisiplinan yang dilaksanakan untuk mendorong para karyawan

agar meengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga

penyelewengan-penyelewengan dapat di cegah. Sasaran pokoknya dalah untuk mendorong disiplin

diri di antara para karyawan untuk datang di kantor tepat waktu. Dengan datang

ke kantor tepat waktu dan melaksanakan tugas sesuai dengan tugasnya, maka

diharapkan produktivitas kerja akan meningkat.

Dari penjelasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja

pegawai dalam suatu organisasi di pengaruhi oleh disiplin pegawai. Apalagi di

antara pegawai sudah tidak menghiraukan kedisiplin kerja, maka dapat dipastikan

produktivitas kerja akan menurun. Pdahal untuk mendapatkan produktivitas kerja

(36)

7. Hal - Hal yang Menunjang Kedisiplinan

Menurut Alex S. Nitisemito (2003:119-123) ada beberapa hal yang dapat

menunjang keberhasilan dalam pendisiplinan karyawan yaitu:

a. Ancaman

Dalam rangka menegakkan kedisiplinan kadang kala perlu adanya ancaman

meskipun ancaman yang diberikan tidak bertujuan untuk menghukum, tetapi lebih

bertujuanuntuk mendidik supaya bertingkah laku sesuai dengan yangkita

harapkan.

b. Kesejahteraan

Untuk menegakkan kedisiplinan maka tidak cukup dengan ancaman saja,

tetapi perlu kesejahteraan yang cukup yaitu besarnya upah yang mereka terima,

sehingga minimal mereka dapat hidup secara layak.

c. Ketegasan

Jangan sampai kita membiarkan suatu pelanggaran yang kita ketahui tanpa tindakan

atau membiarkan pelanggaran tersebut berlarut-larut tanpa tindakan yang tegas.

d. Partisipasi

Dengan jalan memasukkan unsur partisipasi maka para karyawan akan merasa

(37)

29

e. Tujuan dan Kemampuan

Agar kedisiplinan dapat dilaksanakan dalam praktek, maka kedisiplinan

hendaknya dapat menunjang tujuan perusahaan serta sesuai dengan kemampuan

dari karyawan.

f. Keteladanan Pimpinan

Mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menegakkan kedisiplinan

sehingga keteladanan pimpinan harus diperhatikan.

Pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara menyadari pentingnya kedisiplinan dalam meningkatkan prestasi kerja

pegawai. Pelaksanaan disiplin kerja pegawai bagian Departemen S1 Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang saya lihat sudah baik, karena

selama saya melakukan riset para pegawai sangat aktif dan disiplin dalam

melakukan pekerjaannya masing-masing sesuai dengan tugas mereka. Disiplin

kerja pegawai membuat mereka dapat mencapai prestasi kerja yang optimal.

Jadwal masuk dan pulang kerja pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah

(38)

Pegawai yang bekerja pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara melaksanakan semua kewajibannya sesuai dengan

peraturan yang ada, yaitu :

1. Masuk kerja dan pulang kerja sesuai peraturan yang ada pada Departemen S1 Akuntansi.

2. Mengerjakan semua pekerjaan dengan baik dan tepat waktu.

3. Mematuhi peraturan yang diberikan pimpinan dan norma-norma sosial yang berlaku.

Komunikasi antara pimpinan Departemen S1 Akuntansi dengan para

pegawai/staf nya juga terlihat baik. Pimpinan departemen melihat secara langsung

apakah kedisiplinan sudah terlaksana dengan baik atau tidak. Pimpinan dapat

secara langsung memberikan teguran kepada pegawai pada departemen ini yang

melanggar peraturan. Jadi komunikasi antara pimpinan dengan pegawai terjalin

hubungan kerja yang baik yang pada akhirnya pelaksanaan pekerjaan dapat

dilakukan seefektif dan seefisien mungkin.

Absensi kehadiran para pegawai tata usaha juga sangat mempengaruhi

kelancaran pekerjaan pegawai. Dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai,

langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk diperhatikan terhadap pegawai

Departemen S1 Akuntansi adalah berupa : kenaikan pangkat, pemberian bonus,

liburan bersama dan lain-lain. Pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara mengharapkan langkah-langkah peningkatan kinerja

tersebut dapat membantu meningkatkan loyalitas dan dedikasi pegawai sehingga

(39)

31

Bagi pegawai yang tidak disiplin akan diberikan suatu peringatan. Dengan

demikian setiap pegawai Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara paham apa yang diharapkan dari Perguruan Tinggi Negeri dimasa

yang akan datang.

Tujuan kedisiplinan adalah : “ untuk mengoreksi penampilan kerja dan

untuk mendorong pegawai Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara berperilaku sepantasnya di tempat kerja, dimana

perilaku yang pantas ditetapkan sebagai kebutuhan terhadap peraturan dan prosedur ” (Subekti, 2008).

Adapun manfaat kedisiplinan pegawai Departemen S1 Akuntansi bagi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut :

1. Pekerjaan jadi lebih cepat selesainya.

2. Pada jam kerja pegawai tidak ada yang malas.

3. Pegawai lebih semangat dalam bekerja karena adanya peningkatan prestasi kerja yang berpengaruh pada peningkatan jabatan.

4. Komunikasi antara atasan dengan pegawai dapat terjalin dengan baik.

B. Faktor Dan Indikator Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja

Faktor dan indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan kerja pegawai

pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

(40)

1. Tujuan dan Kemampuan

Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan pegawai.

Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal dan cukup

menantang bagi kemampuan pegawai. Pada Departemen S1 Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara pekerjaan yang dibebankan

kepada pegawai harus sesuai dengan kemampuan pegawai yang bersangkutan.

2. Keteladanan Pemimpin

Kepemimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan pegawai

karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya. Hal

ini juga diterapkan pimpinan Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara kepada para bawahannya (Saiman, 2002:20)

3. Balas jasa

Jika kebutuhan pegawai Departemen S1 Akuntansi sudah terpenuhi sesuai

dengan yang mereka harapkan maka kedisiplinan mereka juga dalam bekerja

pasti akan semakin tinggi. Dalam hal ini pimpinan Departemen S1

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara memberikan balas

jasa yang sesuai dengan kebutuhan saat ini dan sesuai dengan kinerja

pegawai.

4. Keadilan

Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisplinan pegawai, karena ego dan

sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta diperlakukan

(41)

33

Keadilan yang dijadikan dasar kebijakan dalam pemberian balas jasa atau

hukuman pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara menjadikan terciptanya kedisiplinan yang baik. Pimpinan

yang baik dalam memimpin selalu berusaha bersikap adil terhadap semua

pegawai. Dengan keadilan yang baik akan menciptakan kedisiplinan yang

baik pula.

5. Sanksi hukuman

Sanksi sangat berperan penting dalam memelihara kedisiplinan pegawai

Departemen S1 Akuntansi dengan sanksi hukuman yang tepat, pegawai akan

semakin patuh dan takut melanggar peraturan-peraturan organisasi, sehingga

kedisiplinan pegawai akan semakin meningkat. Sanksi yang diberikan jika

pegawai pada departemen ini melanggar peraturan yang telah ditetapkan,

seperti teguran secara lisan, teguran secara tulisan serta penundaan kenaikan

pangkat dan lain-lain.

6. Waskat (pengawasan melekat)

Waskat adalah tindakan nyata yang paling efektif dalam mewujudkan

kedisiplinan pegawai dalam sebuah organisasi. Pimpinan Departemen S1

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara harus aktif dan

langsung mengatasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja agar dapat

(42)

7. Ketegasan

Ketegasan pimpinan Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara dalam melakukan tindakan berpengaruh

terhadap kedisiplinan pegawai, pimpinan harus berani dan tegas bertindak

untuk memberikan sanksi sesuai dengan yang telah ditetapkan departemen

sebelumnya. Dengan demikian pimpinan akan dapat memelihara

kedisiplinan pegawai nya.

8. Hubungan kemanusiaan

Pimpinan harus berusaha menciptakan suasana hubungan kemanusiaan yang

serasi dan harmonis diantara semua pegawainya. Kedisiplinan karyawan

akan tercipta apabila hubungan kemanusiaan dalam organisasi tersebut baik.

Pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara hubungan antara sesama pegawai maupun antara pimpinan dengan

bawahan terjalin baik dan harmonis.

C. Upaya Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai

Pembinaan disiplin kerja para pegawai pada Departemen S1 Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dapat dikembangkan dengan cara

kepemimpinan yang dapat dijadikan panutan atau teladan bagi para bawahan.

Di depan selalu memberikan teladan, ditengah selalu membangkitkan semangat

dan kegairahan kerja, dan dibelakang selalu bertindak sebagai motivator.

Adapun upaya untuk menciptakan adanya disiplin yang baik pada

(43)

35

dilakukan melalui penyebaran tugas dan wewenang yang jelas, tata cara atau tata

kerja (prosedur) yang sederhana tetapi memadai yang dapat diketahui oleh setiap

pegawai sehingga mereka mengetahui dengan tepat dimana dan bagaimana posisi

mereka.

Upaya lain yang tidak kalah pentingnya ialah menciptakan keseimbangan

kepentingan antara pegawai Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi

Sumatera Utara dan pribadi yang kadang-kadang saling bertentangan. Untuk dapat

menciptakan suasana yang memungkinkan, maka banyak hal yang harus

diperhatikan misalnya mengenai : penghargaan, pendidikan dan latihan, fasilitas,

organisasi pegawai, rekreasi, dan hal yang menyangkut dasar-dasar kemanusiaan

pada mereka pegawai.

Apabila usaha tersebut dapat diwujudkan dengan baik, maka disiplin

pegawai Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara dapat

ditegakkan dan dipelihara sehingga semua pekerjaan dapat dilaksanakan dengan

hasil yang memuaskan (Sedarmayanti 2001:120).

Menurut Sondang P. Siagian (2007:63), adapun upaya-upaya yang

dilakukan Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara untuk meningkatkan disiplin kerja pegawai adalah sebagai berikut:

1. Disiplin disesuaikan dengan tingkat kesejahteraan yang diberikan.

2. Pemberian motivasi dan dorongan kepada setiap pegawai.

3. Adanya cuti tahunan.

(44)

D. Pelaksanaan Tata Kerja Dalam Mempengaruhi Kinerja Pegawai

Tata kerja mempunyai prinsip lancar, berjalan lurus (tidak maju

mundur/simpang siur) dan mudah pengawasannya, sehingga memberikan hasil

kerja yang memuaskan bagi perorangan serta menjamin pencapaian tujuan dilihat

dari segi mutu dan jumlah serta. Ditinjau dari segi perluasan pekerjaan, seorang

pegawai berperan penting dalam tanggung jawab pekerjaannya, pengambilan

keputusan, sesuai dengan wewenang yang diberikan. Untuk memperlancar

kegiatan tata kerja, pimpinan juga harus memperhatikan langkah – langkah dalam penyelesaian permasalahan instansi.

Pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara dalam memperlancar kinerja pegawai dipengaruhi oleh fasilitas sarana dan

prasarana yang tersedia serta ruangan pekerjaan yang membantu siklus kerja

Departemen S1 Akuntansi. Selain itu sasaran yang mempengaruhi kinerja

pegawai Departemen S1 Akuntansi dengan adanya peningkatan hasil kerja baik

dari segi jumlah ataupun mutu, peningkatan motivasi pegawai, kesetiaan dan

ketertarikan pada pekerjaannya dan rasa puas terhadap karyanya, serta

mengurangi rasa malas dan keluh kesah. Dengan tersedianya sarana dan prasarana

yang memadai serta memperhatikan perluasan pegawai Departemen S1

Akuntansi, maka segala kegiatan yang berlangsung di Departemen S1 Akuntansi

yang mencakup tata kerja akan memudahkan pimpinan dalam melakukan

pengendalian dan pembinaan jalannya instansi yang diinginkan.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengukur tingkat kinerja

(45)

37

1) Menentukan standar/ ukuran baku yang akan menjadi patokan. Dalam hal ini

standarnya adalah penyelesaian tugas secara efektif dan efisien.

Departemen S1 Akuntansi menentukan standart waktu untuk menyelesaikan

pengetikan satu buah surat umum atau surat undangan adalah 10 menit. Dari

pengamatan selama penulis magang di bagian Akuntansi, para pegawainya

mampu menyelesaikan pengetikan surat standart waktu yang telah ditentukan,

yaitu 10 menit untuk menyelesaikan satu buah surat umum dan surat undangan.

Begitu pula dalam hal menemukan arsip, standart waktunya adalah 5 menit untuk

satu buah arsip dan pegawai juga bisa menemukannya secara tepat waktu. Untuk

mengarsip surat masuk dan surat keluar standart waktunya adalah 2 menit untuk

satu buah surat dan pegawai sudah mengerjakannya sesuai standart yaitu 2 menit

atau kadangkala bisa kurang dari 2 menit. Ini berarti pegawai telah melaksanakan

tugasnya sesuai standart waktu yang ditentukan.

2) Mengukur/ menilai kegiatan – kegiatan yang sedang dijalankan atau hasil kegiatan yang dilakukan oleh pemimpin.

Dalam hal ini adalah Ketua Departemen dan Ketua Program Studi S1

Akuntansi dilihat dari temuan di lapangan dan berdasarkan pengamatan selama

penulis magang di bagian Akuntansi, ternyata ada beberapa keluhan yang dialami

mahasiswa dalam urusan penyelesaian transkip nilai. Keterlambatan penyelesaian

transkip ini lebih sering dikarenakan oleh sarana penunjang kerja dalam kondisi

kurang baik. Untuk menyelesaiakan transkip standart waktu yang telah ditentukan

(46)

Departemen dan yang terakhir adalah Dekan. Apabila sarana penunjang kerja

seperti mesin printer pada saat itu dalam kondisi kurang baik dan ditambah lagi

atasan – atasan yang berwenang untuk mengesahkan transkip tersebut tidak sedang berada di tempat, maka hal itu yang mengakibatkan tidak efektif dan

efisienya pekerjaan pegawai. Tetapi keluhan ini hanya dialami oleh sebagian kecil

mahasiswa saja, untuk keseluruhan kinerjanya sudah baik. Karena biasanya

pegawai bisa menyelesaikan pembuatan transkip dan meminta pengesahannya

kepada atasan yang berwenang dalam waktu 3 hari saja.

3) Memperbaiki penyimpangan/perbedaan yang terjadi agar semua

kegiatan/hasilnya sesuai yang telah ditentukan.

Dari pengamatan selama penulis magang di bagian Akuntansi

penyimpangan yang terjadi bukan dikarenakan kinerja pegawai yang tidak baik,

melainkan karena sarana penunjang kerjanya pada saat itu kondisinya kurang

baik. Sehingga mengakibatkan penyimpangan waktu yang sebenarnya telah

ditentukan standartnya menjadi tidak sesuai target yang diharapkan. Untuk

mengontrol semua kegiatan dan kinerja pegawai S1 Akuntansi, supervisi atau

pemimpin memperolehnya dari berbagai sumber, baik sumber tercetak maupun

elektronik, serta sumber-sumber dari informan. Informasi tentang kinerja pegawai

diperoleh dengan metode tertentu. Misalnya, informasi yang dapat diukur dan

terlihat bisa diperoleh dari sumber tercetak, sedangkan informasi yang implicit

bisa diperoleh dari wawancara dan pengamatan langsung atau survei.

(47)

39

1. Laporan pelaksanaan kegiatan, secara lisan/tertulis, berkala/sewaktu-waktu atas

permintaan.

2. Buku catatan tugas/ hasil kerja, jadwal kegiatan, laporan kemajuan pekerjaan.

3. Survei atau inspeksi setempat di mana kegiatan-kegiatan dilakukan.

4. Wawancara dengan pelaksana-pelaksana tugas yang bersangkutan.

Dalam kegiatan mengontrol tersebut, penyelia atau pemimpin sebaiknya

bersikap lebih sensitif, baik terhadap sumber tertulis maupun terhadap informasi.

Bila penyelia menggunakan metode wawancara, ia harus berhati-hati dengan

ucapan-ucapan individu, sebab seseorang seringkali berkata „a‟, tetapi perilakunya „b‟. Pengontrolan perlu dilakukan secara reguler dan konsisten, untuk

mengingatkan setiap pegawai bahwa mereka harus tetap menjaga kinerja mereka

untuk mencapai tujuan bersama.

E. Prestasi Kerja

1) Pengertian Prestasi Kerja Menurut para ahli :

a) Menurut Hasibuan (2005:94), prestasi kerja adalah pengorbanan jasa, jasmani

dan pikiran untuk menghasilkan barang barang atau jasa-jasa dengan

memperoleh imbalan prestasi tertentu.

Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam

melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya.

b) Siswanto (2002:235), prestasi diartikan sebagai hasil akhir yang memuskan

(48)

kinerjanya. Adapun unsur-unsur yang dinilai adalah kejujuran, tanggung

jawab, kerjasama, kreativitas, dan kedisiplinan.

Penilaian prestasi kerja merupakan langkah yang diperlukan untuk melihat

sejauh mana kinerja para pegawai, apakah kinerja dari pegawai tersebut memiliki

dampak positif untuk pengembangan organisasi yang di huni oleh pegawai itu

sendiri, ataukah sebaliknya kinerja dari pegawai memberikan dampak negatif

terhadap pengembangan sebuah organisasi.

Suatu penerapan penilaian prestasi pekerjaan dikatakan baik bila penilaian

prestasi pekerjaan diarahkan bukan untuk menilai orangnya, tetapi yang kita nilai

adalah hasil pekerjaan yang telah dilakukannya. Suatu proses penilaian prestasi

pekerjaan dapat dikatakan baik, apabila mampu:

a. Menghasilkan umpan balik hasil prestasi kerja yang jelas, sehingga yang

bersangkutan tahu apa yang diharapkan darinya

b. Mengenali bidang pelaksanaan pekerjaan secara khusus yang perlu

dipertahankan atau ditingkatkan.

c. Mengenali cara-cara yang dapat memberi kemungkinan bagi yang

bersangkutan untuk mengembangkan bakat dan tangung jawab yang besar.

Proses penilaian prestasi kerja menghasilkan suatu evaluasi atas prestasi

kerja pegawai di waktu yang lalu dan prediksi prestasi kerja diwaktu yang akan

datang. Ketepatan penilaian terutama tergantung pada berbagai standar, ukuran

(49)

41

2) Manfaat Penilaian Prestasi Kerja

Manfaat penilaian prestasi kerja menurut Effendi Hariandja (2002:195-197)

yaitu:

1. Perbaikan untuk kerja memberikan kesempatan kepada pegawai untuk

mengambil tindakan-tindakan perbaikan untuk meningkatkan kinerja

melalui feedback yang diberikan oleh organisasi.

2. Penyesuaian gaji dapat dipakai sebagai informasi untuk mengkompensasi

pegawai secara layak sehingga dapat memotivasi mereka.

3. Keputusan untuk penempatan, yaitu dapat dilakukannya penempatan

pegawai sesuai dengan keahliannya.

4. Pelatihan dan pengembangan, yaitu melalui penilaian dapat diketahui

kelemahan-kelemahan dari pegawai sehingga dapat dilakukan program

pelatihan dan pengembangan yang lebih efektif.

5. Perencanaan karier, yaitu organisasi dapat memberikan bantuan

perencanaan karier bagi pegawai dan menyelaraskannya dengan

kepentingan organisasi.

6. Mengidentifikasi kelemahan-kelemahan dalam proses penempatan, yaitu

unjuk kerja yang baik menunjukkan adanya kelemahan dalam

(50)

Manfaat dari penilaian prestasi kerja pada Departemen S1 Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara antara lain :

1. Mendorong peningkatan prestasi kerja pegawai.

2. Sebagai bahan pengambilan keputusan dalam pemberian imbalan.

3. Untuk kepentingan mutasi pegawai.

4. Guna menyusun program pendidikan dan pelatihan.

Sasaran penilaian prestasi kerja pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah :

1. Hukuman

Dengan adanya sanksi atau hukuman yang diberikan atas pelanggaran terhadap

disiplin kerja maka pegawai akan lebih disiplin lagi karena mereka akan takut

untuk melanggar peraturan-peraturan yang ada. Sanksi hukuman berperan penting

dalam memelihara kedisiplinan pegawai, jadi hukuman harus jelas dan

benar-benar dilaksanakan untuk peningkatan disiplin pegawai dan peningkatan kinerja

pegawai.

3. Training

Training harus berdasarkan kepada kebutuhan pekerjaan pada berbagai faktor,

yaitu : waktu, biaya, jumlah peserta, tingkat pendidikan dasar peserta, dan latar

belakang peserta.

4. Motivasi

Motivasi sangat penting diberikan kepada setiap pegawai karena itu akan

membuat mereka lebih giat lagi dalam bekerja dan lebih antusias dalam mencapai

(51)

43

5. Transfer ( Mutasi )

Pegawai yang berprestasi rendah akan ditransfer ke pekerjaaan yang lebih

rendah jabatannya sebaliknya pegawai yang berprestasi tinggi akan di transfer

kepekerjaan yang lebih tinggi jabatannya dari sebelumnya. Mutasi harus

didasarkan pada indeks prestasi yang dapat dicapai oleh pegawai yang

bersangkutan.

3) Dasar Penilaian Prestasi Kerja Pegawai

Beberapa unsur yang dapat dijadikan dasar penilaian yang akan dinilai dalam

penilaian prestasi kerja pegawai secara umum adalah sebagai berikut:

1. Kesetiaan pegawai terhadap organisasi

2. Prestasi kerja yang telah dihasilkan pegawai untuk memajukan organisasi

3. Kejujuran pegawai dalam berorganisasi

4. Kedisiplinan dalam melaksanakan tugas

5. Kerjasama diantara anggota organisasi

6. Kepribadian

7. Kecakapan

8.Tanggung jawab

9.Kehadiran dari pegawai

Adapun yang menjadi dasar-dasar penilaian prestasi kerja pegawai pada

Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah

sebagai berikut:

1. Kerjasama

(52)

3. Kedisiplinan

4. Kepemimpinan

5. Kualitas Kerja

4) Penilaian Prestasi Kerja

Menurut Sondang P. Siagian (2007:89), penilaian prestasi kerja ini pada

dasarnya merupakan salah satu faktor kunci guna mengembangkan suatu

organisasi secara efektif dan efisien. Penilaian prestasi kerja juga memungkinkan

para pegawai untuk mengetahui bagaimana prestasi kerja mereka, dan sejauh

mana hasil kerja mereka dinilai oleh atasan. Kegiatan penilaian ini dapat

memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan memberi umpan balik kepada

pegawai dalam pelaksanaan kerja mereka. Hal ini akan dapat memotivasi mereka

untuk meningkatkan prestasi-prestasi mereka di masa mendatang.

Faktor-faktor penilaian prestasi kerja pegawai pada Departemen S1

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut :

1. Tingkat absensi

Tingkat absensi pegawai yang tinggi akan mempengaruhi kelancaran dari

jalannya suatu organisasi dan akan berpengaruh pada pegawai yang lain.

2. Motivasi kerja

Motivasi kerja sangat penting karena hal ini yang menyebabkan pegawai mau

bekerja giat, dengan ini maka prestasi kerja pegawai akan meningkat.

(53)

45

Pimpinan yang baik dan ramah terhadap pegawai akan menimbulkan suasana

yang menyenangkan dikantor dan menambah semangat kerja pegawai dalam

bekerja, tetapi pimpinan yang arogan dan tertutup kepada pegawainya ini akan

dapat menimbulkan hubungan yang tidak nyaman dikantor.

4. Komunikasi

Komunikasi yang baik antara sesama pegawai dengan pimpinan akan membuat

pekerjaan cepat selesai. Tetapi apabila tidak ada hubungan atau komunikasi yang

baik dan jelas maka semua pekerjaan akan tertunda.

5. Lingkungan kerja

Lingkungan kerja yang nyaman akan meningkatkan semangat kerja pegawai

sehingga prestasi kerja akan meningkat pula. Tetapi apabila tempat kerja yang

tidak aman mungkin karena tempatnya, pimpinan, fasilitas dan teman kerja yang

kurang menyenangkan secara otomatis prestasi kerja pegawai akan menurun dan

hasil kerja pasti tidak optimal.

Karena faktor-faktor diatas maka pimpinan Departemen S1 Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara membuat solusinya dengan cara

antara lain :

1. Memperlihatkan kebutuhan rohani.

2. Perlu adanya suasana santai.

3. Tempatkan pegawai pada posisi yang tepat.

4. Menciptakan selalu suasana aman dalam kantor.

(54)

Adapun hambatan – hambatan yang dialami oleh pegawai Departemen S-1 Akuntansi adalah :

1. Fasilitas kerja yang digunakan oleh pegawai kondisinya kurang baik, seperti

printer yang memerlukan penggantian. Sehingga kadang menyebabkan kurang

efisienya kerja pegawai.

2. Ruang kerja yang kurang kondusif, sehingga menimbulkan ketidakleluasaan

untuk bekerja karena ruangan yang terlalu sempit.

3. Kurangnya jumlah pegawai yang mengakibatkan mahasiswa sering kecewa

karena terlalu lama menunggu untuk mendapatkan pelayanan dalam hal

memperoleh informasi.

4. Perlengkapan kerja yang letaknya kurang tertata dengan baik.

5) Hubungan Kedisiplinan Dengan Prestasi Kerja Pegawai

Disiplin kerja berangkat dari sifat dasar manusia yang tidak luput dari

kesalahan. Setiap organisasi yang menginginkan kemajuan harus dapat

mewujudkan disiplin kerja pegawainya. Dengan disiplin kerja yang baik berarti

produktivitas akan meningkat. Dengan meningkatnya produktivitas kerja

diharapkan meningkatkan prestasi kerja pula. Hal inilah yang dilakukan pegawai

Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, sebab

tanpa adanya disiplin pegawai yang baik maka tujuan yang telah ditetapkan tidak

akan tercapai secara optimal. Kesadaran pegawai dalam melakukan disiplin dan

besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas yang dibebankan

(55)

47

Akuntansi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara hendaknya memberikan

penghargaan kepada pegawai yang berprestasi dengan baik sebagai suatu harapan

dan rasa terima kasih atau bangga terhadap pegawai atas kinerjanya dalam

meningkatkan kemajuan organisasi. Agar dapat terus memberikan yang terbaik

bagi Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Jadi dapat disimpulkan hubungan kedisiplinan dengan prestasi kerja

pegawai Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

adalah :

1. Memajukan sumber daya manusia.

2. Meningkatkan semangat kerja pegawai.

3. Dapat memajukan karier seorang pegawai.

4. Meningkatkan intensitas kerja.

(56)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Tingkat kedisiplinan pegawai pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara dipengaruhi oleh tujuan dan

kemampuan, teladan pimpinan, balas jasa, dan sanksi hukuman. Dan

faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja pegawai pada Departemen S1

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah tingkat

absensi, motivasi kerja, sifat kepemimpinan, komunikasi, dan lingkungan

kerja.

2. Upaya-upaya yang dilakukan Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara untuk meningkatkan disiplin kerja pegawai Pada

Departemen S1 Akuntansi yaitu disiplin disesuaikan dengan tingkat

kesejahteraan yang diberikan, pemberian motivasi dan dorongan kepada setiap

pegawai, adanya cuti tahunan, dan liburan bersama.

3. Disiplin kerja pegawai pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara relatif baik, dilihat dari ketepatan waktu

kedatangan dan pulang kerja pegawai, pelayanan terhadap mahasiswa,

pekerjaan yang diselesaikan tepat pada waktunya, dan kerja sama yang baik

(57)

49

4. Peranan kedisiplinan dalam usaha meningkatkan prestasi kerja pegawai antara

lain adalah mendukung dalam kenaikan jabatan, memajukan karier seorang

pegawai, meningkatkan semangat kerja pegawai, meningkatkan intensitas

Gambar

Tabel 1.1     Jadwal Kegiatan
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Departemen Akuntansi

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh persepsi dimensi mutu pelayanan meliputi bukti fisik, keandalan, ketanggapan, jaminan dan kepastian, dan empati terhadap

Pupuk cair superplant yang terbaik dalam pengamatan tinggi tanaman adalah pada konsentrasi 6 ml/l air dengan tinggi 25,63 cm, pengamatan bobot biomassa tanaman persampel adalah

Ini merupakan alasan yang digunakan untuk menyimpulkan bahwa tidak ada benda yang berjalan dengan laju yang sama atau lebih besar dari c dalam ruang hampa relatif terhadap

Kesimpulan dalam penelitian ini diperoleh bahwa peranan Kejaksaan dalam penanganan tindak pidana korupsi di lingkungan BUMN sesuai dengan kewenangannya dalam Pasal 30 ayat 1 huruf

Melihat dari kemunculan cloud ini dan perkembangannya yang sangat pesat, bukan tidak mungkin cloud ini akan menjadi suatu kebutuhan dasar dalam membangun sebuah industri ataupun

Hal ini terlihat pada gambar 4.2, campuran lateks polistirena dengan lateks pekat karet alam perbandingan 80:20 mengalami kenaikan nilai densitas dari 0,993 g/ml menjadi 1,010 g/ml

Universitas Sumatera Utara... Universitas

Berbagai bentuk partisipasi masyarakat dalam implementasi P2KT seperti dalam bentuk tenaga kerja atau aksi massa yaitu melalui mekanisme gotong royong dalam pengerjaan proyek,