UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN
PERANANKEDISIPLINAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADADEPARTEMEN S1AKUNTANSI FAKULTAS
EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
TUGAS AKHIR
DiajukanOleh:
OCTOVIANUS SILITONGA 102101128
GunaMemenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DIPLOMAIIIKEUANGAN
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
NAMA : OCTOVIANUS SILITONGA
NIM : 102101128
JUDUL : PERANAN KEDISIPLINAN KERJA TERHADAP
PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA
DEPARTEMEN S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PROGRAM STUDI : DIII KEUANGAN
Tanggal : ... Januari 2014 Dosen Pembimbing
(Fivi Rahmatus Sofiyah, SE, M. Si ) NIP. 19770214 200812 2 001
Tanggal :... Januari 2014 Ketua Program Studi DIII - Keuangan
(Dr. Yeni Absah, SE, M. Si) NIP. 19741123 200012 2001 Tanggal :… Januari 2014 Dekan
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah banyak memberikan rahmat dan kasih-Nya sehingga Penulis dapat
menyelesaikan penulisan Tugas Akhir yang berjudul “Peranan Kedisiplinan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara” yang dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program Diploma III
Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis telah banyak mendapatkan
bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil.
Dengan segala hormat dan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc.(CTM), Sp.A(K)
selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M. Si selaku Ketua Program Studi Diploma III
Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Fivi Rahmatus Sofiyah, SE, M. Si selaku dosen pembimbing yang
telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam proses penyelesaian
memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian dan memberikan
penjelasan terhadap data yang dibutuhkan penulis.
6. Teristimewa untuk kedua orangtua, Ayahanda Rajuman Silitonga dan
Ibunda Karmina Pakpahan yang telah mendoakan penulis agar tetap
menjadi yang lebih baik dan meraih cita – cita yang diinginkan.
7. Buat abang penulis Redno Sapriadi Silitonga, S.P dan adik tersayang
Jessica Silitonga yang selama ini telah menjadi teman dan sahabat
sekaligus pemberi masukan bagi penulis.
8. Spesial untuk Deby Vivi Yanti Tambunan, A. Md yang selalu bersedia
memberikan bantuan dan motivasi yang besar kepada penulis dalam
penyelesaian Tugas Akhir ini.
Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
pembaca-pembaca lainnya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan rahmat
dan karunia –Nya kepada kita semua dan membalas segala kebaikan dan kebajikan semua pihak yang selama ini sudah mendukung dan membantu penulis.
Medan, Januari 2014
Penulis
iii
D. Kinerja Departemen Akuntansi ... 16
E. Jaringan Usaha/Kegiatan ……… 17
F. Rencana Kegiatan ... 18
BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Disiplin Kerja ... 19
1. Pengertian Disiplin Pegawai ... 20
2. Pentingnya Disiplin Kerja ... 21
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja ... 22
4. Pelaksanaan Disiplin Kerja ... 24
5. Cara Menegakkan Disiplin Kerja ... 25
6. Hubungan Disiplin Kerja dengan Produktivitas Kerja ... 26
7. Hal-hal yang Menunjang Kedisiplinan ... 28
B. Faktor dan Indikator yang Mempengaruhi Disiplin Kerja ... 32
C. Upaya Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai ... 34
D. Pelaksanaan Tata Kerja dalam Mempengaruhi Kinerja Pegawai ... 36
E. Prestasi Kerja ... 39
Kerja Pegawai ... 46 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Departemen Akuntansi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar BelakangKedisiplinan memegang peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan
tugas sehari-hari para pegawai untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi.
Oleh karena itu, kedisplinan sebagai salah satu unsur penting dalam peningkatan
kinerja seseorang, sebab dengan disiplin maka semua tugas akan dapat selesai
dengan baik dan tepat waktu.
Menurut Fathoni (2006:172), kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan
seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang
berlaku. Jadi kedisiplinan dapat diartikan bilamana pegawai datang dan pulang
tepat waktunya, mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik, mematuhi semua
peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Kedisiplinan harus
ditegakkan dalam suatu organisasi karena tanpa dukungan disiplin pegawai yang
baik, maka sulit bagi organisasi untuk mewujudkan tujuannya. Jadi kedisiplinan
adalah kunci keberhasilan suatu organisasi mencapai tujuan.
Menurut Helmi (2006), disiplin kerja adalah disiplin terhadap waktu kerja
dan disiplin dalam menaati peraturan yang telah ditetapkan dalam organisasi.
Dengan adanya kesadaran yang tinggi dalam melaksanakan aturan-aturan
organisasi yang diwujudkan dalam disiplin kerja yang tinggi, maka prestasi kerja
Memelihara dan meningkatkan kedisplinan yang baik adalah hal yang sulit,
karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut antara lain
tujuan dan kemampuannya, teladan pimpinan, balas jasa (gaji dan kesejahteraan),
keadilan, pengawasan melekat, sanksi hukum, ketegasan, peraturan dan hubungan
kemanusiaan. Jadi sangat jelas kontrol dari atasan merupakan salah satu faktor
dalam menciptakan disiplin kerja pegawai pada suatu organisasi.
Pegawai memegang peranan penting dalam suatu organisasi, tanpa bantuan
dan peran para pegawai, program kerja yang telah ditetapkan tidak dapat terlaksana
secara efektif dan efisien. Oleh karena itu perlu kerja sama yang terkoordinasi
dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya agar dapat
benar-benar terlaksana. Tujuan organisasi dapat dicapai apabila manajemen mampu
mengelola, menggerakkan dan menggunakan sumber daya manusia yang
dimilikinya secara efektif dan efisien.
Pegawai sebagai pelaku utama pada kegiatan suatu organisasi. Pegawai
merupakan faktor penentu dalam pencapaian tujuan instansi secara efektif dan
efisien serta pegawai merupakan penggerak yang mengatur jalannya
organisasi.
Menurut Waworuntu (1991: 8), organisasi adalah pola hubungan yang terjadi
atau berlangsung antara manusia yang berada di dalam organisasi itu disebabkan
karena adanya kesamaan seperti kepentingan, perasaan, tugas dan pekerjaan serta
kegemaran. Organisasi mempunyai peraturan dan aturan permainan yang telah
3
haruslah dikenakan tindakan pendisiplinan. Untuk menerapkan
peraturan-peraturan tersebut diperlukan adanya peraturan-peraturan disiplin yang memuat
pokok-pokok kewajiban, larangan dan sanksi apabila tidak ditaati atau larangan tersebut
dilanggar.
Untuk menjalankan kedisiplinan pegawai tidak cukup hanya dengan
mempertajam pengenaan sanksi atau ancaman saja, tetapi perlu disertai dengan
perbaikan tingkat kesejahteraan pegawai. Selain penegakan disiplin kerja untuk
peningkatan prestasi kerja pegawai juga dapat ditentukan oleh faktor-faktor lain
seperti melaksanakan pekerjaan dengan baik. Jadi peran pimpinan dalam hal ini
sangat dibutuhkan untuk mempengaruhi perilaku anggota organisasi yang dalam
ini adalah pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Pimpinan harus
dapat memberikan contoh yang baik yang menyangkut disiplin kerja kepada
pegawai, sehingga pegawai dapat menerapkan dalam pekerjaan mereka
masing-masing. Pimpinan yang mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi akan lebih
mudah menerapkan kedisiplinan tersebut kepada pegawainya.
Dari uraian ini jelas bahwa kedisiplinan itu sangat penting, fungsi
kedisiplinan merupakan kebijaksanaan yang dapat digunakan untuk meningkatkan
prestasi kerja pegawai. Maka dapat disimpulkan bahwa betapa pentingnya arti
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas permasalahan yang akan dibahas, yaitu “Bagaimana Peranan Kedisplinan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dapat Meningkatkan Prestasi Kerja?”
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Peranan
Kedisplinan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Departemen Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis
Memperdalam pengetahuan mengenai Peranan Kedisplinan Kerja Terhadap
Prestasi Kerja Pegawai pada Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara dan melatih serta mengembangkan kemampuan
berfikir penulis dalam mengembangkan teori – teori yang ada.
2. Bagi instansi
Sebagai bahan masukan bagi instansi dalam mengambil kebijaksanaan untuk
mencapai langkah-langkah pada masa yang akan datang sehingga dapat
5
3. Bagi pihak lain
Sebagai bahan pembanding dan referensi bagi peneliti-peneliti lain dan semua
pihak yang membutuhkan, khususnya tentang Kedisplinan Kerja.
E. Jadwal Kegiatan
Dalam penulisan Tugas Akhir ini, jadwal kegiatan dapat dilihat pada table 1.1
untuk pengumpulan data dan penyusunan laporan Tugas Akhir. Penelitian
dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Jl. T. M. Hanafiah
Kampus USU Medan.
Tabel 1.1
Jadwal Kegiatan
NO
KEGIATAN
September
Oktober
November
20 s/d 30 Sep
referensi mengenai sistem informasi. Kemudian pada tahap pengumpulan data
Setelah semua informasi dapat dikumpulkan, Penulis kemudian melakukan
penyusunan laporan Tugas Akhir.
F. Sistematika Penulisan
Tugas akhir ini dibagi atas 4 (empat) bab dan tiap bab dibagi atas beberapa
sub bab antara lain :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan permasalahan,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, jadwal survei dan sistematika penulisan.
BAB II : PROFIL PERUSAHAAN
Bab ini berisikan sejarah perusahaan, stuktur organisasi, uraian tugas,
kegiatan usaha, kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan.
BAB III : PEMBAHASAN
Bab ini berisikan pembahasan tentang penelitian yang dilakukan penulis
pada Departemen Akuntansi Universitas Sumatera Utara yang berkaitan dengan
pengaruh kedisiplinan kerja pegawai.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan kesimpulan berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian
yang dilakukan di Departemen Akuntansi Universitas Sumatera Utara dan
7
BAB II
PROFIL INSTANSI
A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara didirikan di luar kota Medan
atau di luar Provinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi didirikan tahun
1959 di Darussalam (Universitas Syiah Kuala) Kota Kutaraja (Banda Aceh), dan
sebagai Dekan pada waktu itu Dr. Teuku Iskandar. Yayasan Universitas Sumatera
Utara sendiri pada waktu itu berada di kota Medan, namun Fakultas Ekonomi
yang berada di Kutaraja (Banda Aceh) tetap memakai nama dibawah panji
Universitas Sumatera Utara. Ini menunjukkan bahwa pada waktu itu tehknik
operasional pendidikan berada di Kutaraja, sedangkan penyelesaian
administrasinya tetap berada dibawah Presiden Universitas Sumatera Utara
(istilah untuk nama pimpinan pada waktu itu).
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang berkedudukan di
Kutaraja (sekarang Banda Aceh) memisahkan diri dari Universitas Sumatera
Utara dan bergabung dengan Universitas Syiah Kuala, maka Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara didirikan di Medan dan memperoleh status Negeri
dan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan R.I
No.64/1961 tentang Penegerian Fakultas Ekonomi yang diselenggarakan oleh
Yayasan Sumatera Utara dan pemasukan kedalam lingkungan Universitas
Sumatera Utara tanggal 24 November 1961 yang berlaku surat terhitung mulai 1
No.0535/0/1983, tanggal 8 Desember 1983, Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi
No.23/DIKTI/Kep/1987, No.25/DIKTI/Kep/1987, Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara mengasuh dua jenjang program Pendidikan, yaitu Program
Pendidikan Strata-1 , Program Pendidikan Diploma D-III. Program Pendidikan
Strata-1 meliputi 3 (tiga) Departemen, yaitu :
a. Departemen Ekonomi Pembangunan
b. Departemen Manajemen
c. Departemen Akuntansi
Sedangakan Program Diploma-III terdiri dari :
a. Program Diploma III Kesekretariatan
b. Program Diploma III Keuangan
c. Program Diploma III Akuntansi
Sementara pendidikan profesi berada dibawah Departemen Akuntansi, yakni
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) yang kurikulum dan proses pendidikan
diselenggarakan secara tersendiri. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
di Medan mulai menerima mahasiswa pada bulan Agustus 1961.
Dalam perjalanan yang panjang, pada tahun 2003 Universitas Sumatera Utara
menjadi PT BHMN (Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara) berdasarkan
peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2003, tanggal 11 November 2003, dimana
Fakultas Ekonomi Sumatera Utara merupakan satu dari 10 Fakultas dan Program
Pascasarjana yang ada pada saat Universitas Sumatera Utara menjadi PT BHMN,
dengan dibentuknya Fakultas Farmasi dan Fakultas Psikolog pada tahun 2007
9
Visi dan Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Visi Fakultas Ekonomi Universita Sumatera Utara :
Menjadi salah satu Fakultas Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan
mampu memenuhi kebutuhan pasar persaingan global.
Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara:
a. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam bidang
ilmu ekonomi, Manajemen, Akuntansi yang berorientasi pasar.
b. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan pemberdayaan
peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen.
c. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksaan dharma penelitian dan
pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber
pendanaan fakultas dalam status PT. BHMN.
d. Senantiasa berusaha meningkatakan pelayanan kepada mahasiswa selaku
pelanggan (customer) dan stakeholders lainnya.
e. Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan pemerintah
serta organisasi profesional dan lembaga lain yang bertaraf nasional dan
internasional.
B. Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah :
a. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing serta
b. Menjadi lembaga yang berkemampuan melaksanakan penelitian-penelitian dan
pengabdian pada masyarakat dan responsif terhadap perkembangan/perubahan.
C. Struktur Organisasi
Stuktur Organisasi diperlukan untuk membedakan wewenang dan tanggung
jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya keterkaitan antar bagian untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi berfungsi untuk
menyelenggarakan tugas dengan tujuan yang diinginkan. Dengan struktur
organisasi masing masing pegawai tahu akan tugas , wewenang , dan tanggung
jawab sehingga para pegawai tersebut dengan sendirinya mengerjakan tugas yang
di bebankan kepada nya dengan baik dan tanggungjawab.
Untuk mencapai tujuan organisasi, diperlukan suatu wadah yang mengatur
seluruh aktivitas organisasi yang disusun dalam suatu stuktur organisasi dalam
instansi. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat
diterapkan, sehingga efisiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja
sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.
Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan
perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan
serangakain kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal,
melalui saluran tunggal. Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas
7 Sumber: Fakultas Ekonomi Sumatera Utara (2013)
STRUKTUR ORGANISASI FAKULTAS EKONOMI
Departemen Akuntansi Departemen Ekonomi Pembangunan
L A B O R A T O R I U M
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Pimpinan dan staf Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Dekan : Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA Pembantu Dekan I : Fahmi Natigor Nasution,SE,M.Acc,AkPembantu Dekan II : Drs. Arifin Lubis, MM,Ak
Pembantu Dekan III : Ami Dilham, SE,M.Si
PROGRAM S1
Ekonomi Pembangunan
Ketua Departemen : Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec
Sekretaris Departemen : Drs. Syahrir Hakim Nasution, M.Si
Ketua Program Studi : Irsyad Lubis, M.Soc, Ph.D
Sekretaris Program Studi : Paidi Hidayat SE, M.Si
Manajemen
Ketua Departemen : Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME
Sekretaris Departemen : Dra. Maharyanie, M.Si
Ketua Program Studi : Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si
Akuntansi
Ketua Departemen : Dr. Syafruddin Ginting SE, M. Ak
Sekretaris Departemen : Drs. Hotmal Dja‟far, MM, Ak Ketua Program Studi : Firman Syarif, M.Si, Ak
13
PROGRAM DIPLOMA Keuangan
Ketua : Dr. Yeni Absah,SE, M.Si
Sekretaris : Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si
Akuntansi
Ketua : Drs. Rustam, M.Si, Ak
Sekretaris : Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak
Kesekretariatan
Ketua : Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM
Sekretaris : Magdalena L.L Sibarani, SE, M.Si
Sesuai dengan pembahasan penulis, maka dalam hal ini akan dibahas tata
kerja pada Departemen Akuntansi. Oleh karena itu, terlebih dahulu kita harus
mengetahui struktur organisasi pada bagian Departemen Akuntansi. Pada gambar
2.2 dapat dilihat Struktur Organisasi Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Departemen Akuntansi Universitas Sumatera Utara
Sumber : Departemen Akuntansi Universitas Sumatera Utara (2013) KETUA DEPT. AKUNTANSI
Dr.Syarifuddin Ginting
SEKRETARIS DEPT. AKUNTANSI Drs. Hotmal Jafar,MM,AK
KETUA PRODI S1 Drs. Firman Syarif,Msi.Ak
SEKRETARIS PRODI S1 Mutia Ismail,SE,MM,Ak
STAF
Sugeng Suprayitno,SE
STAF
Rayaken Ginting Suka, SE
15
D. Job Description
Job description adalah uraian pekerjaan yang harus dilakukan oleh setiap
pegawai dimana pekerjaan tersebut telah ditetapkan oleh pimpinan sesuai
kemampuan dan pengetahuannya menurut Purwanto (2006 : 46).
Pada uraian berikut ini, dapat dilihat Job Description pada bagian Departemen S1
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dengan urutan jabatan
sebagai berikut :
Ketua Departemen
1. Membuka sidang ujian komprehensif
2. Menandatangani DP3 dosen yang akan naik golongan atau pangkat
3. Menandatangani proposal yang telah ada pembimbing dan pembanding
4. Menandatangani KRS dan KHS mahasiswa
5. Menandatangani persetujuan mahasiswa yang akan seminar proposal
6. Menandatangani skripsi yang telah di perbanyak mahasiswa
7. Menghadiri pertemuan rapat fakultas / rapat dosen yang berhubungan dengan
Departemen Akuntansi
8. Kegiatan akademik yang berhubungan dengan Departemen Akuntansi dan
lain-lain yang berhubungan dengan Departemen Akuntansi.
Sekretaris Departemen
1. Mengoreksi judul Outline mahasiswa
2. Mengoreksi skripsi yang akan di uji/ diperbanyak
3. Pendelegasian tugas dari ketua departemen dan lain-lain yang berhubungan
Staf
1. Mengetik surat masuk / keluar
2. Mengarsip surat masuk / keluar
3. Memberikan KRS / KHS kepada mahasiswa
4. Menstempel skripsi mahasiswa yang telah di tandatangani oleh Ketua
Departemen Akuntansi
5. Menstempel persetujuan seminar proposal mahasiswa
6. Menstempel skripsi mahasiswa yang akan di uji / di perbanyak
7. Memasukkan nilai ujian semester mahasiswa ke kartu evaluasi belajar
8. Mengetik daftar alumni Departemen Akuntansi
9. Menstempel KRS / KHS mahasiswa
10. Mengerjakan Dikti untuk Departemen Akuntansi
11. Membuat transkip sementara mahasiswa yang akan ujian komprehensif
12. Mengetik transkip asli dan SKTL mahasiswa yang telah selesai / tamat.
E. Kinerja Departemen Akuntansi
Menurut A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2005 : 9), kinerja adalah hasil
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2001 : 82 ) adalah kemampuan, motivasi, dukungan yang
diterima, keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan, hubungan mereka dengan
17
dijalankan sesuai dengan tujuan Perguruan Tinggi Negeri, butuh waktu untuk
mencapai itu semua begitu juga pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara, khususnya pada bagian Departemen Akuntansi terus berupaya agar tujuan
yang telah digariskan oleh fakultas dapat terwujud. Tidak mudah dalam
mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi dan disiplin
dan loyalitas dalam bekerja.
Untuk mendorong tercapainya hasil yang optimal diperlukan kinerja yang
profesionalt. Kinerja usaha yang dijalankan instansi saat ini adalah
menyelengarakan program pendidikan dan pengajaran terhadap mahasiswa,
melakukan berbagai penelitian ilmiah khususnya bidang ekonomi yang bermanfaat
bagi universitas, mahasiswa dan masyarakat, serta melakukan pengabdian kepada
masyarakat berupa seminar dan diskusi. Departemen juga melakukan pembinaan
terhadap civitas akademika agar dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (
SDM ) yang berkualitas. Kegiatan-kegiatan kerohanian juga tetap dilaksanakan
fakultas,seperti perayaan hari-hari besar keagaaan (misalnya: Natal, Paskah, Idul
Fitri, Isra‟Mi‟raj, dan lain-lain) sehingga para civitas akademika selalu memiliki nilai-nilai dan norma-norma keagamaan dalam menjalani hidup, serta selalu
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
F. Jaringan Usaha/Kegiatan
Untuk mencapai program kerja Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi
USU menyusun beberapa langkah kegiatan sebagai berikut :
1. Peningkatan proses belajar mengajar, silabus metode dan alat yang digunakan
2. Mata kuliah yang diberikan kepada mahasiswa harus sesuai dengan kurikulum
dan harus ada pada rumpun ilmunya.
3. Bagi dosen yang mengajar di Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU
harus melaksanakan pengabdian masyarakat dan penelitian.
4. Meningkatkan kegiatan seminar, lokal karya, kuliah umum tentang ilmu-ilmu
manajemen.
5. Menyiapkan laporan barang, laporan evaluasi diri per semester, laboratorium
dosen untuk meningkatkan nilai akreditas Akuntansi yang baik.
G. Rencana Kegiatan Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi USU
Rencana kegiatan Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara antara lain adalah sebagai berikut :
1. Persiapan kuliah mahasiswa semester genap/ganjil.
2. Perkuliahan semester genap/ganjil.
3. Ujian mid semester/ujian semester genap/ganjil
19
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Disiplin Kerja
Kata disiplin itu sendiri berasal dari bahasa Latin “discipline” yang berarti
latihan atau pendidikan kesopanan kesopanan dan kerohanian serta
pengembangan tabiat. Hal ini menekankan pada bantuan kepada pegawai untuk
mengembangkan sikap yang layak terhadap pekerjaannya. Disiplin merupakan
suatu kekuatan yang berkembang didalam tubuh pekerja sendiri yang
menyebabkan dia dapat menyesuaikan diri dengan sukarela kepada
keputusan-keputusan, peraturan-peraturan, dan nilai-nilai tinggi dari pekerjaan dan tingkah
laku (Asmiarsih 2006:23).
Dalam suatu organisasi atau Perusahaan disiplin kerja termasuk hal yang
paling penting demi kelancaran organisasi tersebut. Disiplin kerja merupakan alat
untuk berkomunikasi untuk dapat mencapai sebuah tujuan bersama yang dipakai
oleh atasan dengan bawahan maupun oleh sesama pegawai dalam suatu organisasi
atau dalam lingkup sebuah kantor.
Ada kalanya pegawai atau karyawan melakukan pelanggaran untuk itu
diperlukan disiplin kerja agar dapat memperbaiki perilaku-perilaku menyimpang
dari pegawai atau karyawan tersebut Setelah terwujudnya motivasi kerja maka
akan timbul disiplin kerja yang baik. Untuk mewujudkan keduanya, maka
diperlukan adanya kerjasama antara atasan dan para pegawai bawahannya, agar
secara maksimal di dalam organisasi ataupun perusahaan tersebut.
Kedisiplinan adalah bentuk ketaatan dari perilaku seseorang dalam
mematuhi ketentuan-ketentuan/peraturan-peraturan tertentu yang berkaitan dengan
pekerjaan dan diberlakukan dalam suatu organisasi atau Perguruan Tinggi Negeri
(Greenberg dan Baron, 1993 : 104). Disiplin kerja dalam organisasi sangat
memegang peranan penting. Disiplin kerja merupakan ketaatan, kepatuhan untuk
mengikuti aturan yang menjadi tanggung jawab pegawai. Disiplin sangat
berkaitan dengan kewenangan, karena apabila kewenangan tidak dijalankan
dengan semestinya maka disiplin itu akan hilang, dan tidak akan tercapai tujuan
yang diharapkan (Fathoni, 2006 : 6).
1. Pengertian Disiplin Pegawai dari beberapa ahli:
a. Singodimedjo (2002), mengatakan disiplin adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan nentaati norma-norma peraturan yang berlaku
disekitarnya. Disiplin karyawan yang baik akan mempercepat tujuan
perusahaan, sedabgkan disiplin yang merosot akan menjadi penghalang dan
memperlambat pencapaian tujuan perusahaan.
Disiplin menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada pada diri
karyawan terhadap peraturan dan ketentuan perusahaan. Bentuk disiplin yang
baik akan tercemin pada suasana, yaitu:
a) Tingginya rasa kepedulian karyawan terhadap pencapaian tujuan
perusahaan.
b) Tinggi semangat dan gairah kerja dan inisiatif para karyawan dalam
21
c) Besarnya rasa tanggung jawab para karyawan untuk melaksanakan tugas
dengan sebaik-baiknya.
d) Berkembangnya rasa memiliki dan solidaritas yang tinggi di kalangan
karyawan.
e) Meningkatnya efisiensi dan produktivitas kerja para karyawan.
b. Latainer dalam Soeiono (1995:6) mengartikan disiplin sebagai suatu kekuatan yang berkembang di dalam tubuh karyawan dan menyebabkan karyawan dapat
menyesuaikan diri dengan sukarela pada keputusan, peraturan, dan nilai-nilai
tinggi dari pekerjaan dan perilaku.
c. Bagi Beach dalam Siagian (2002:12) disiplin mempunyai dua pengertian. Arti yang pertama, melibatkan belajar atau mencetak perilaku dengan menerapkan
imbalan atau hukuman. Arti yang kedua lebih sempit lagi, yaitu disiplin ini
hanya bertalian dengan tindakan hukuman terhadap pelaku kesalahan.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat dirumuskan bahwa yang dimaksud
dengan disiplin adalah sikap hormat terhadap peraturan dan ketetapan perusahaan,
yang ada dalam diri karyawan, yang menyebabkan ia dapat menyesuaikan diri
dengan sukarela pada peraturan dan ketetapan perusahaan.
2. Pentingnya Disiplin Kerja
Keteraturan adalah ciri utama organisasi dan disiplin adalah salah satu metode
untuk memelihara keteraturan tersebut. Tujuan uitama disiplin adalah untuk
menigkatkan efisiensi semaksimal mungkin dengan cara mencegah pemborosan.
menjaga efisiensi dengan mencegah dan mengoreksi tindakan-tindakan individu
dalam iktikad tidak baiknya terhadap kelompok. Lebih jauh lagi, disiplin berusaha
untuk melindungi perilaku yang baik dengan menetapkan respons yang
dikehendaki. (Tohardi, 2002)
Disiplin kerja dapat dilihat sebagai sesuatu yang besar manfaatnya, baik bagi
kepentingan organisasi maupun bagi karyawan. Bagi organisasi adanya disiplin
kerja akan menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas,
sehingga di peroleh hasil yang optimal. Adapun bagi karyawan akan diperoleh
suasana kerja yang menyenangkan sehingga akan menambah semangat kerja
dalam melaksanakan pekerjaannya.
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja
Menurut Singodimedjo (2000), faktor yang memengaruhi disiplin pegawai:
1) Besar kecilnya pemberian kompensasi.
Besar kecilnya kompensasi dapat memengaruhi tegaknya disiplin. Para
karyawan akan mematuhi segala peraturan yang berlaku, bila ia merasa mendapat
jaminan balas jasa yang setimpal dengan jeri payanya yang telah dikontribusikan
bagi perusahaan.
2) Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan .
Peranan keteladanan pimpinan sangat berpengaruh besar dalam perusahaan,
karena pimpinan dalam suatu perusahaan masih menjadi panutan karyawan. Para
bawahan akan meniru yang dilihatnya setiap hari. Apapun yang dibuat
23
disiplin dalam perusahaan, maka ia harus lebih dulu mempraktekkan, supaya
dapat diikuti dengan baik oleh para karyawan lainnya.
3) Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan
Para karyawan akan mau melakukan disiplin bila ada aturan yang jelas dan
diinformasikan kepada mereka. Bila aturan disiplin hanya menurut selera
pimpinan saja atau berlaku untuk orang tertentu saja, jangan diharap bahwa para
karyawan akan mematuhi aturan tersebut.
4) Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan
Bila ada seorang karyawan yang melanggar disiplin, maka perlu ada
keberanian pimpinan untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan tingkat
pelanggaran yang dibuatnya. Dengan adanya tindakan tehadap pelanggar disiplin,
sesuai dengan sanksi yang ada, maka semua karyawan akan merasa terlindungi,
dan dalam hatinya berjanji tidak akan berbuat hal yang serupa.
5) Ada tidaknya pengawasan pimpinan
Dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan perlu ada pengawasan,
yang akan mengarahkan para karyawan agar dapat melaksanakan pekerjaan
dengan tepat dan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Dengan adanya
pengawasan seperti demikian, maka sedikit banyak para karyawan akan terbiasa
melaksanakan disiplin kerja.
6) Ada tidaknya perhatian kepada karyawan
Karyawan adalah manusia yang mempunyai perbedaan karakter antara yang
kompensasi yang tinggi, pekerjaan yang menantang, tetapi juga mereka masih
membutuhkan perhatian yang besar dari pimpinannya sendiri. Keluhan dan
kesulitan mereka ingin didengar, dan dicarikan jalan keluarnya, dan sebagainya.
7) Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin
Kebiasaan-kebiasaan positif itu antara lain:
a. Saling menghormati, bila ketemu di lingkungan pekerjaan.
b. Melontarkan pujian yang sesuai dengan tempat dan waktunya, sehingga para
karyawan akan turut merasa bangga dengan pujian tersebut.
c. Sering mengikutsertakan karyawan dalam pertemuan-pertemuan, apalagi
pertemuan yang berkaitan dengan nasib dan pekerjaan mereka.
d. Memberi tahu bila ingin meninggalkan tempat kepada rekan sekerja, dengan
menginformasikan, kemana dan untuk urusan apa, walaupun kedapa bawahan
sekalipun.
4. Pelaksanaan Disiplin Kerja
Disiplin yang paling baik adalah disiplin diri. Kecenderungan orang normal
adalah melakukan apa yang menjadi kewajibannya dan menepati aturan
permainan. Organisasi atau perusahaan yang baik harus berupaya menciptakan
peraturan atau tata tertib yang akan menjadi rambu-rambu yang harus dipenuhi
oleh seluruh karyawan dalam organisasi.
Peraturan-peraturan yang akan berkaitan dengan disiplin itu antara lain:
a) Peraturan jam masuk, pulang,dan jam istirahat
25
c) Peraturan cara-cara melakukan pekerjaan dan hubungan dengan unit kerja lain
d) Peraturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh di lakukan oleh para
karyawan selama dalam organisasi dan sebagainya. (Singodimedjo, 2000).
5. Cara Menegakkan Disiplin Kerja
Salah satu tugas yang paling sulit bagi seorang atasan adalah bagaimana
menegakkan disiplin kerja secara tepat. Jika karyawan melanggar aturan tata
tertib, seperti terlalu sering terlambat atau membolos kerja, berkelahi, tidak jujur
atau bertingkah laku lain yang dapat merusak kelancaran kerja suatu bagian,
atasan harus turun tangan. Kesalahan semacam itu harus dihukum dan atasan
harus mengusahakan agar tingkah laku seperti itu tidak terulang.
Ada beberapa cara menegakkan disiplin kerja dalam suatu perusahaan:
a. Disiplin Harus Ditegakkan Seketika
Hukuman harus dijatuhkan sesegera mungkin setelah terjadi pelanggaran
Jangan sampai terlambat, karena jika terlambat akan kurang efektif.
b. Disiplin Harus Didahului Peringatan Dini
Dengan peringatan dini dimaksudkan bahwa semua karyawan hams
benar-benar tahu secara pasti tindakan-tindakan mana yang dibenar-benarkan dan mana yang
tidak.
c. Disiplin Harus Konsisten
Konsisten artinya seluruh karyawan yang melakukan pelanggaran akan
karena alasan masa kerja telah lama, punya keterampilan yang tinggi atau karena
mempunyai hubungan dengan atasan itu sendiri.
d. Disiplin Harus Impersonal
Seorang atasan sebaiknya jangan menegakkan disiplin dengan perasaan marah
atau emosi. Jika ada perasaan semacam ini ada baiknya atasan menunggu
beberapa menit agar rasa marah dan emosinya reda sebelum mendisiplinkan
karyawan tersebut. Pada akhir pembicaraan sebaiknya diberikan suatu pengarahan
yang positif guna memperkuat dan memperkokoh jalinan
hubungan antara karyawan dan atasan.
e. Disiplin Harus Setimpal
Hukuman itu setimpal artinya bahwa hukuman itu layak dan sesuai dengan
tindak pelanggaran yang dilakukan. Tidak terlalu ringan dan juga tidak terlalu
berat. Jika hukuman terlalu ringan, hukuman itu akan dianggap sepele oleh pelaku
pelanggaran dan jika terlalu berat mungkin akan menimbulkan kegelisahan dan
menurunkan prestasi.
6. Hubungan Disiplin Dengan Produktivitas Kerja
Disiplin pegawai memainkan peranan yang dominan, krusial, dan kritikal
dalam keseluruhan upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja para pegawai.
Disiplin kerja para pegawai sangat penting. Disiplin kerja merupakan hal yang
harus ditanamkan dalam diri tiap karyawan, karena hal ini akan menyangkut
tanggung jawab moral karyawan itu pada tugas kewajibannya. Seperti juga suatu
27
ditingkatkan apa bila tedapat kondisi kerja yang dapat merangsang karyawan
untuk berdisiplin. (Sukarno. 1994:54)
Disiplin kerja atau kebiasaan-kebiasaan baik yang harus ditanamkan dalam
diri karyawan sebaiknya bukan atas dasar paksaan semata, tetapi harus lebih di
dasarkan atas kesadaran diri dalam diri karyawan. Tohardi (2002),
ketidakdisiplinan individu atau karyawan dapat memengaruhi produktivitas kerja
organisasi.
Kegiatan pendisiplinan yang dilaksanakan untuk mendorong para karyawan
agar meengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga
penyelewengan-penyelewengan dapat di cegah. Sasaran pokoknya dalah untuk mendorong disiplin
diri di antara para karyawan untuk datang di kantor tepat waktu. Dengan datang
ke kantor tepat waktu dan melaksanakan tugas sesuai dengan tugasnya, maka
diharapkan produktivitas kerja akan meningkat.
Dari penjelasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja
pegawai dalam suatu organisasi di pengaruhi oleh disiplin pegawai. Apalagi di
antara pegawai sudah tidak menghiraukan kedisiplin kerja, maka dapat dipastikan
produktivitas kerja akan menurun. Pdahal untuk mendapatkan produktivitas kerja
7. Hal - Hal yang Menunjang Kedisiplinan
Menurut Alex S. Nitisemito (2003:119-123) ada beberapa hal yang dapat
menunjang keberhasilan dalam pendisiplinan karyawan yaitu:
a. Ancaman
Dalam rangka menegakkan kedisiplinan kadang kala perlu adanya ancaman
meskipun ancaman yang diberikan tidak bertujuan untuk menghukum, tetapi lebih
bertujuanuntuk mendidik supaya bertingkah laku sesuai dengan yangkita
harapkan.
b. Kesejahteraan
Untuk menegakkan kedisiplinan maka tidak cukup dengan ancaman saja,
tetapi perlu kesejahteraan yang cukup yaitu besarnya upah yang mereka terima,
sehingga minimal mereka dapat hidup secara layak.
c. Ketegasan
Jangan sampai kita membiarkan suatu pelanggaran yang kita ketahui tanpa tindakan
atau membiarkan pelanggaran tersebut berlarut-larut tanpa tindakan yang tegas.
d. Partisipasi
Dengan jalan memasukkan unsur partisipasi maka para karyawan akan merasa
29
e. Tujuan dan Kemampuan
Agar kedisiplinan dapat dilaksanakan dalam praktek, maka kedisiplinan
hendaknya dapat menunjang tujuan perusahaan serta sesuai dengan kemampuan
dari karyawan.
f. Keteladanan Pimpinan
Mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menegakkan kedisiplinan
sehingga keteladanan pimpinan harus diperhatikan.
Pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara menyadari pentingnya kedisiplinan dalam meningkatkan prestasi kerja
pegawai. Pelaksanaan disiplin kerja pegawai bagian Departemen S1 Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang saya lihat sudah baik, karena
selama saya melakukan riset para pegawai sangat aktif dan disiplin dalam
melakukan pekerjaannya masing-masing sesuai dengan tugas mereka. Disiplin
kerja pegawai membuat mereka dapat mencapai prestasi kerja yang optimal.
Jadwal masuk dan pulang kerja pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah
Pegawai yang bekerja pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara melaksanakan semua kewajibannya sesuai dengan
peraturan yang ada, yaitu :
1. Masuk kerja dan pulang kerja sesuai peraturan yang ada pada Departemen S1 Akuntansi.
2. Mengerjakan semua pekerjaan dengan baik dan tepat waktu.
3. Mematuhi peraturan yang diberikan pimpinan dan norma-norma sosial yang berlaku.
Komunikasi antara pimpinan Departemen S1 Akuntansi dengan para
pegawai/staf nya juga terlihat baik. Pimpinan departemen melihat secara langsung
apakah kedisiplinan sudah terlaksana dengan baik atau tidak. Pimpinan dapat
secara langsung memberikan teguran kepada pegawai pada departemen ini yang
melanggar peraturan. Jadi komunikasi antara pimpinan dengan pegawai terjalin
hubungan kerja yang baik yang pada akhirnya pelaksanaan pekerjaan dapat
dilakukan seefektif dan seefisien mungkin.
Absensi kehadiran para pegawai tata usaha juga sangat mempengaruhi
kelancaran pekerjaan pegawai. Dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai,
langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk diperhatikan terhadap pegawai
Departemen S1 Akuntansi adalah berupa : kenaikan pangkat, pemberian bonus,
liburan bersama dan lain-lain. Pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara mengharapkan langkah-langkah peningkatan kinerja
tersebut dapat membantu meningkatkan loyalitas dan dedikasi pegawai sehingga
31
Bagi pegawai yang tidak disiplin akan diberikan suatu peringatan. Dengan
demikian setiap pegawai Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara paham apa yang diharapkan dari Perguruan Tinggi Negeri dimasa
yang akan datang.
Tujuan kedisiplinan adalah : “ untuk mengoreksi penampilan kerja dan
untuk mendorong pegawai Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara berperilaku sepantasnya di tempat kerja, dimana
perilaku yang pantas ditetapkan sebagai kebutuhan terhadap peraturan dan prosedur ” (Subekti, 2008).
Adapun manfaat kedisiplinan pegawai Departemen S1 Akuntansi bagi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut :
1. Pekerjaan jadi lebih cepat selesainya.
2. Pada jam kerja pegawai tidak ada yang malas.
3. Pegawai lebih semangat dalam bekerja karena adanya peningkatan prestasi kerja yang berpengaruh pada peningkatan jabatan.
4. Komunikasi antara atasan dengan pegawai dapat terjalin dengan baik.
B. Faktor Dan Indikator Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja
Faktor dan indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan kerja pegawai
pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
1. Tujuan dan Kemampuan
Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan pegawai.
Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal dan cukup
menantang bagi kemampuan pegawai. Pada Departemen S1 Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara pekerjaan yang dibebankan
kepada pegawai harus sesuai dengan kemampuan pegawai yang bersangkutan.
2. Keteladanan Pemimpin
Kepemimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan pegawai
karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya. Hal
ini juga diterapkan pimpinan Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara kepada para bawahannya (Saiman, 2002:20)
3. Balas jasa
Jika kebutuhan pegawai Departemen S1 Akuntansi sudah terpenuhi sesuai
dengan yang mereka harapkan maka kedisiplinan mereka juga dalam bekerja
pasti akan semakin tinggi. Dalam hal ini pimpinan Departemen S1
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara memberikan balas
jasa yang sesuai dengan kebutuhan saat ini dan sesuai dengan kinerja
pegawai.
4. Keadilan
Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisplinan pegawai, karena ego dan
sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta diperlakukan
33
Keadilan yang dijadikan dasar kebijakan dalam pemberian balas jasa atau
hukuman pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara menjadikan terciptanya kedisiplinan yang baik. Pimpinan
yang baik dalam memimpin selalu berusaha bersikap adil terhadap semua
pegawai. Dengan keadilan yang baik akan menciptakan kedisiplinan yang
baik pula.
5. Sanksi hukuman
Sanksi sangat berperan penting dalam memelihara kedisiplinan pegawai
Departemen S1 Akuntansi dengan sanksi hukuman yang tepat, pegawai akan
semakin patuh dan takut melanggar peraturan-peraturan organisasi, sehingga
kedisiplinan pegawai akan semakin meningkat. Sanksi yang diberikan jika
pegawai pada departemen ini melanggar peraturan yang telah ditetapkan,
seperti teguran secara lisan, teguran secara tulisan serta penundaan kenaikan
pangkat dan lain-lain.
6. Waskat (pengawasan melekat)
Waskat adalah tindakan nyata yang paling efektif dalam mewujudkan
kedisiplinan pegawai dalam sebuah organisasi. Pimpinan Departemen S1
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara harus aktif dan
langsung mengatasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja agar dapat
7. Ketegasan
Ketegasan pimpinan Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara dalam melakukan tindakan berpengaruh
terhadap kedisiplinan pegawai, pimpinan harus berani dan tegas bertindak
untuk memberikan sanksi sesuai dengan yang telah ditetapkan departemen
sebelumnya. Dengan demikian pimpinan akan dapat memelihara
kedisiplinan pegawai nya.
8. Hubungan kemanusiaan
Pimpinan harus berusaha menciptakan suasana hubungan kemanusiaan yang
serasi dan harmonis diantara semua pegawainya. Kedisiplinan karyawan
akan tercipta apabila hubungan kemanusiaan dalam organisasi tersebut baik.
Pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara hubungan antara sesama pegawai maupun antara pimpinan dengan
bawahan terjalin baik dan harmonis.
C. Upaya Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai
Pembinaan disiplin kerja para pegawai pada Departemen S1 Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dapat dikembangkan dengan cara
kepemimpinan yang dapat dijadikan panutan atau teladan bagi para bawahan.
Di depan selalu memberikan teladan, ditengah selalu membangkitkan semangat
dan kegairahan kerja, dan dibelakang selalu bertindak sebagai motivator.
Adapun upaya untuk menciptakan adanya disiplin yang baik pada
35
dilakukan melalui penyebaran tugas dan wewenang yang jelas, tata cara atau tata
kerja (prosedur) yang sederhana tetapi memadai yang dapat diketahui oleh setiap
pegawai sehingga mereka mengetahui dengan tepat dimana dan bagaimana posisi
mereka.
Upaya lain yang tidak kalah pentingnya ialah menciptakan keseimbangan
kepentingan antara pegawai Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi
Sumatera Utara dan pribadi yang kadang-kadang saling bertentangan. Untuk dapat
menciptakan suasana yang memungkinkan, maka banyak hal yang harus
diperhatikan misalnya mengenai : penghargaan, pendidikan dan latihan, fasilitas,
organisasi pegawai, rekreasi, dan hal yang menyangkut dasar-dasar kemanusiaan
pada mereka pegawai.
Apabila usaha tersebut dapat diwujudkan dengan baik, maka disiplin
pegawai Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara dapat
ditegakkan dan dipelihara sehingga semua pekerjaan dapat dilaksanakan dengan
hasil yang memuaskan (Sedarmayanti 2001:120).
Menurut Sondang P. Siagian (2007:63), adapun upaya-upaya yang
dilakukan Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara untuk meningkatkan disiplin kerja pegawai adalah sebagai berikut:
1. Disiplin disesuaikan dengan tingkat kesejahteraan yang diberikan.
2. Pemberian motivasi dan dorongan kepada setiap pegawai.
3. Adanya cuti tahunan.
D. Pelaksanaan Tata Kerja Dalam Mempengaruhi Kinerja Pegawai
Tata kerja mempunyai prinsip lancar, berjalan lurus (tidak maju
mundur/simpang siur) dan mudah pengawasannya, sehingga memberikan hasil
kerja yang memuaskan bagi perorangan serta menjamin pencapaian tujuan dilihat
dari segi mutu dan jumlah serta. Ditinjau dari segi perluasan pekerjaan, seorang
pegawai berperan penting dalam tanggung jawab pekerjaannya, pengambilan
keputusan, sesuai dengan wewenang yang diberikan. Untuk memperlancar
kegiatan tata kerja, pimpinan juga harus memperhatikan langkah – langkah dalam penyelesaian permasalahan instansi.
Pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara dalam memperlancar kinerja pegawai dipengaruhi oleh fasilitas sarana dan
prasarana yang tersedia serta ruangan pekerjaan yang membantu siklus kerja
Departemen S1 Akuntansi. Selain itu sasaran yang mempengaruhi kinerja
pegawai Departemen S1 Akuntansi dengan adanya peningkatan hasil kerja baik
dari segi jumlah ataupun mutu, peningkatan motivasi pegawai, kesetiaan dan
ketertarikan pada pekerjaannya dan rasa puas terhadap karyanya, serta
mengurangi rasa malas dan keluh kesah. Dengan tersedianya sarana dan prasarana
yang memadai serta memperhatikan perluasan pegawai Departemen S1
Akuntansi, maka segala kegiatan yang berlangsung di Departemen S1 Akuntansi
yang mencakup tata kerja akan memudahkan pimpinan dalam melakukan
pengendalian dan pembinaan jalannya instansi yang diinginkan.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengukur tingkat kinerja
37
1) Menentukan standar/ ukuran baku yang akan menjadi patokan. Dalam hal ini
standarnya adalah penyelesaian tugas secara efektif dan efisien.
Departemen S1 Akuntansi menentukan standart waktu untuk menyelesaikan
pengetikan satu buah surat umum atau surat undangan adalah 10 menit. Dari
pengamatan selama penulis magang di bagian Akuntansi, para pegawainya
mampu menyelesaikan pengetikan surat standart waktu yang telah ditentukan,
yaitu 10 menit untuk menyelesaikan satu buah surat umum dan surat undangan.
Begitu pula dalam hal menemukan arsip, standart waktunya adalah 5 menit untuk
satu buah arsip dan pegawai juga bisa menemukannya secara tepat waktu. Untuk
mengarsip surat masuk dan surat keluar standart waktunya adalah 2 menit untuk
satu buah surat dan pegawai sudah mengerjakannya sesuai standart yaitu 2 menit
atau kadangkala bisa kurang dari 2 menit. Ini berarti pegawai telah melaksanakan
tugasnya sesuai standart waktu yang ditentukan.
2) Mengukur/ menilai kegiatan – kegiatan yang sedang dijalankan atau hasil kegiatan yang dilakukan oleh pemimpin.
Dalam hal ini adalah Ketua Departemen dan Ketua Program Studi S1
Akuntansi dilihat dari temuan di lapangan dan berdasarkan pengamatan selama
penulis magang di bagian Akuntansi, ternyata ada beberapa keluhan yang dialami
mahasiswa dalam urusan penyelesaian transkip nilai. Keterlambatan penyelesaian
transkip ini lebih sering dikarenakan oleh sarana penunjang kerja dalam kondisi
kurang baik. Untuk menyelesaiakan transkip standart waktu yang telah ditentukan
Departemen dan yang terakhir adalah Dekan. Apabila sarana penunjang kerja
seperti mesin printer pada saat itu dalam kondisi kurang baik dan ditambah lagi
atasan – atasan yang berwenang untuk mengesahkan transkip tersebut tidak sedang berada di tempat, maka hal itu yang mengakibatkan tidak efektif dan
efisienya pekerjaan pegawai. Tetapi keluhan ini hanya dialami oleh sebagian kecil
mahasiswa saja, untuk keseluruhan kinerjanya sudah baik. Karena biasanya
pegawai bisa menyelesaikan pembuatan transkip dan meminta pengesahannya
kepada atasan yang berwenang dalam waktu 3 hari saja.
3) Memperbaiki penyimpangan/perbedaan yang terjadi agar semua
kegiatan/hasilnya sesuai yang telah ditentukan.
Dari pengamatan selama penulis magang di bagian Akuntansi
penyimpangan yang terjadi bukan dikarenakan kinerja pegawai yang tidak baik,
melainkan karena sarana penunjang kerjanya pada saat itu kondisinya kurang
baik. Sehingga mengakibatkan penyimpangan waktu yang sebenarnya telah
ditentukan standartnya menjadi tidak sesuai target yang diharapkan. Untuk
mengontrol semua kegiatan dan kinerja pegawai S1 Akuntansi, supervisi atau
pemimpin memperolehnya dari berbagai sumber, baik sumber tercetak maupun
elektronik, serta sumber-sumber dari informan. Informasi tentang kinerja pegawai
diperoleh dengan metode tertentu. Misalnya, informasi yang dapat diukur dan
terlihat bisa diperoleh dari sumber tercetak, sedangkan informasi yang implicit
bisa diperoleh dari wawancara dan pengamatan langsung atau survei.
39
1. Laporan pelaksanaan kegiatan, secara lisan/tertulis, berkala/sewaktu-waktu atas
permintaan.
2. Buku catatan tugas/ hasil kerja, jadwal kegiatan, laporan kemajuan pekerjaan.
3. Survei atau inspeksi setempat di mana kegiatan-kegiatan dilakukan.
4. Wawancara dengan pelaksana-pelaksana tugas yang bersangkutan.
Dalam kegiatan mengontrol tersebut, penyelia atau pemimpin sebaiknya
bersikap lebih sensitif, baik terhadap sumber tertulis maupun terhadap informasi.
Bila penyelia menggunakan metode wawancara, ia harus berhati-hati dengan
ucapan-ucapan individu, sebab seseorang seringkali berkata „a‟, tetapi perilakunya „b‟. Pengontrolan perlu dilakukan secara reguler dan konsisten, untuk
mengingatkan setiap pegawai bahwa mereka harus tetap menjaga kinerja mereka
untuk mencapai tujuan bersama.
E. Prestasi Kerja
1) Pengertian Prestasi Kerja Menurut para ahli :
a) Menurut Hasibuan (2005:94), prestasi kerja adalah pengorbanan jasa, jasmani
dan pikiran untuk menghasilkan barang barang atau jasa-jasa dengan
memperoleh imbalan prestasi tertentu.
Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya.
b) Siswanto (2002:235), prestasi diartikan sebagai hasil akhir yang memuskan
kinerjanya. Adapun unsur-unsur yang dinilai adalah kejujuran, tanggung
jawab, kerjasama, kreativitas, dan kedisiplinan.
Penilaian prestasi kerja merupakan langkah yang diperlukan untuk melihat
sejauh mana kinerja para pegawai, apakah kinerja dari pegawai tersebut memiliki
dampak positif untuk pengembangan organisasi yang di huni oleh pegawai itu
sendiri, ataukah sebaliknya kinerja dari pegawai memberikan dampak negatif
terhadap pengembangan sebuah organisasi.
Suatu penerapan penilaian prestasi pekerjaan dikatakan baik bila penilaian
prestasi pekerjaan diarahkan bukan untuk menilai orangnya, tetapi yang kita nilai
adalah hasil pekerjaan yang telah dilakukannya. Suatu proses penilaian prestasi
pekerjaan dapat dikatakan baik, apabila mampu:
a. Menghasilkan umpan balik hasil prestasi kerja yang jelas, sehingga yang
bersangkutan tahu apa yang diharapkan darinya
b. Mengenali bidang pelaksanaan pekerjaan secara khusus yang perlu
dipertahankan atau ditingkatkan.
c. Mengenali cara-cara yang dapat memberi kemungkinan bagi yang
bersangkutan untuk mengembangkan bakat dan tangung jawab yang besar.
Proses penilaian prestasi kerja menghasilkan suatu evaluasi atas prestasi
kerja pegawai di waktu yang lalu dan prediksi prestasi kerja diwaktu yang akan
datang. Ketepatan penilaian terutama tergantung pada berbagai standar, ukuran
41
2) Manfaat Penilaian Prestasi Kerja
Manfaat penilaian prestasi kerja menurut Effendi Hariandja (2002:195-197)
yaitu:
1. Perbaikan untuk kerja memberikan kesempatan kepada pegawai untuk
mengambil tindakan-tindakan perbaikan untuk meningkatkan kinerja
melalui feedback yang diberikan oleh organisasi.
2. Penyesuaian gaji dapat dipakai sebagai informasi untuk mengkompensasi
pegawai secara layak sehingga dapat memotivasi mereka.
3. Keputusan untuk penempatan, yaitu dapat dilakukannya penempatan
pegawai sesuai dengan keahliannya.
4. Pelatihan dan pengembangan, yaitu melalui penilaian dapat diketahui
kelemahan-kelemahan dari pegawai sehingga dapat dilakukan program
pelatihan dan pengembangan yang lebih efektif.
5. Perencanaan karier, yaitu organisasi dapat memberikan bantuan
perencanaan karier bagi pegawai dan menyelaraskannya dengan
kepentingan organisasi.
6. Mengidentifikasi kelemahan-kelemahan dalam proses penempatan, yaitu
unjuk kerja yang baik menunjukkan adanya kelemahan dalam
Manfaat dari penilaian prestasi kerja pada Departemen S1 Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara antara lain :
1. Mendorong peningkatan prestasi kerja pegawai.
2. Sebagai bahan pengambilan keputusan dalam pemberian imbalan.
3. Untuk kepentingan mutasi pegawai.
4. Guna menyusun program pendidikan dan pelatihan.
Sasaran penilaian prestasi kerja pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah :
1. Hukuman
Dengan adanya sanksi atau hukuman yang diberikan atas pelanggaran terhadap
disiplin kerja maka pegawai akan lebih disiplin lagi karena mereka akan takut
untuk melanggar peraturan-peraturan yang ada. Sanksi hukuman berperan penting
dalam memelihara kedisiplinan pegawai, jadi hukuman harus jelas dan
benar-benar dilaksanakan untuk peningkatan disiplin pegawai dan peningkatan kinerja
pegawai.
3. Training
Training harus berdasarkan kepada kebutuhan pekerjaan pada berbagai faktor,
yaitu : waktu, biaya, jumlah peserta, tingkat pendidikan dasar peserta, dan latar
belakang peserta.
4. Motivasi
Motivasi sangat penting diberikan kepada setiap pegawai karena itu akan
membuat mereka lebih giat lagi dalam bekerja dan lebih antusias dalam mencapai
43
5. Transfer ( Mutasi )
Pegawai yang berprestasi rendah akan ditransfer ke pekerjaaan yang lebih
rendah jabatannya sebaliknya pegawai yang berprestasi tinggi akan di transfer
kepekerjaan yang lebih tinggi jabatannya dari sebelumnya. Mutasi harus
didasarkan pada indeks prestasi yang dapat dicapai oleh pegawai yang
bersangkutan.
3) Dasar Penilaian Prestasi Kerja Pegawai
Beberapa unsur yang dapat dijadikan dasar penilaian yang akan dinilai dalam
penilaian prestasi kerja pegawai secara umum adalah sebagai berikut:
1. Kesetiaan pegawai terhadap organisasi
2. Prestasi kerja yang telah dihasilkan pegawai untuk memajukan organisasi
3. Kejujuran pegawai dalam berorganisasi
4. Kedisiplinan dalam melaksanakan tugas
5. Kerjasama diantara anggota organisasi
6. Kepribadian
7. Kecakapan
8.Tanggung jawab
9.Kehadiran dari pegawai
Adapun yang menjadi dasar-dasar penilaian prestasi kerja pegawai pada
Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah
sebagai berikut:
1. Kerjasama
3. Kedisiplinan
4. Kepemimpinan
5. Kualitas Kerja
4) Penilaian Prestasi Kerja
Menurut Sondang P. Siagian (2007:89), penilaian prestasi kerja ini pada
dasarnya merupakan salah satu faktor kunci guna mengembangkan suatu
organisasi secara efektif dan efisien. Penilaian prestasi kerja juga memungkinkan
para pegawai untuk mengetahui bagaimana prestasi kerja mereka, dan sejauh
mana hasil kerja mereka dinilai oleh atasan. Kegiatan penilaian ini dapat
memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan memberi umpan balik kepada
pegawai dalam pelaksanaan kerja mereka. Hal ini akan dapat memotivasi mereka
untuk meningkatkan prestasi-prestasi mereka di masa mendatang.
Faktor-faktor penilaian prestasi kerja pegawai pada Departemen S1
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut :
1. Tingkat absensi
Tingkat absensi pegawai yang tinggi akan mempengaruhi kelancaran dari
jalannya suatu organisasi dan akan berpengaruh pada pegawai yang lain.
2. Motivasi kerja
Motivasi kerja sangat penting karena hal ini yang menyebabkan pegawai mau
bekerja giat, dengan ini maka prestasi kerja pegawai akan meningkat.
45
Pimpinan yang baik dan ramah terhadap pegawai akan menimbulkan suasana
yang menyenangkan dikantor dan menambah semangat kerja pegawai dalam
bekerja, tetapi pimpinan yang arogan dan tertutup kepada pegawainya ini akan
dapat menimbulkan hubungan yang tidak nyaman dikantor.
4. Komunikasi
Komunikasi yang baik antara sesama pegawai dengan pimpinan akan membuat
pekerjaan cepat selesai. Tetapi apabila tidak ada hubungan atau komunikasi yang
baik dan jelas maka semua pekerjaan akan tertunda.
5. Lingkungan kerja
Lingkungan kerja yang nyaman akan meningkatkan semangat kerja pegawai
sehingga prestasi kerja akan meningkat pula. Tetapi apabila tempat kerja yang
tidak aman mungkin karena tempatnya, pimpinan, fasilitas dan teman kerja yang
kurang menyenangkan secara otomatis prestasi kerja pegawai akan menurun dan
hasil kerja pasti tidak optimal.
Karena faktor-faktor diatas maka pimpinan Departemen S1 Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara membuat solusinya dengan cara
antara lain :
1. Memperlihatkan kebutuhan rohani.
2. Perlu adanya suasana santai.
3. Tempatkan pegawai pada posisi yang tepat.
4. Menciptakan selalu suasana aman dalam kantor.
Adapun hambatan – hambatan yang dialami oleh pegawai Departemen S-1 Akuntansi adalah :
1. Fasilitas kerja yang digunakan oleh pegawai kondisinya kurang baik, seperti
printer yang memerlukan penggantian. Sehingga kadang menyebabkan kurang
efisienya kerja pegawai.
2. Ruang kerja yang kurang kondusif, sehingga menimbulkan ketidakleluasaan
untuk bekerja karena ruangan yang terlalu sempit.
3. Kurangnya jumlah pegawai yang mengakibatkan mahasiswa sering kecewa
karena terlalu lama menunggu untuk mendapatkan pelayanan dalam hal
memperoleh informasi.
4. Perlengkapan kerja yang letaknya kurang tertata dengan baik.
5) Hubungan Kedisiplinan Dengan Prestasi Kerja Pegawai
Disiplin kerja berangkat dari sifat dasar manusia yang tidak luput dari
kesalahan. Setiap organisasi yang menginginkan kemajuan harus dapat
mewujudkan disiplin kerja pegawainya. Dengan disiplin kerja yang baik berarti
produktivitas akan meningkat. Dengan meningkatnya produktivitas kerja
diharapkan meningkatkan prestasi kerja pula. Hal inilah yang dilakukan pegawai
Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, sebab
tanpa adanya disiplin pegawai yang baik maka tujuan yang telah ditetapkan tidak
akan tercapai secara optimal. Kesadaran pegawai dalam melakukan disiplin dan
besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas yang dibebankan
47
Akuntansi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara hendaknya memberikan
penghargaan kepada pegawai yang berprestasi dengan baik sebagai suatu harapan
dan rasa terima kasih atau bangga terhadap pegawai atas kinerjanya dalam
meningkatkan kemajuan organisasi. Agar dapat terus memberikan yang terbaik
bagi Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Jadi dapat disimpulkan hubungan kedisiplinan dengan prestasi kerja
pegawai Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
adalah :
1. Memajukan sumber daya manusia.
2. Meningkatkan semangat kerja pegawai.
3. Dapat memajukan karier seorang pegawai.
4. Meningkatkan intensitas kerja.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Tingkat kedisiplinan pegawai pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara dipengaruhi oleh tujuan dan
kemampuan, teladan pimpinan, balas jasa, dan sanksi hukuman. Dan
faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja pegawai pada Departemen S1
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah tingkat
absensi, motivasi kerja, sifat kepemimpinan, komunikasi, dan lingkungan
kerja.
2. Upaya-upaya yang dilakukan Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara untuk meningkatkan disiplin kerja pegawai Pada
Departemen S1 Akuntansi yaitu disiplin disesuaikan dengan tingkat
kesejahteraan yang diberikan, pemberian motivasi dan dorongan kepada setiap
pegawai, adanya cuti tahunan, dan liburan bersama.
3. Disiplin kerja pegawai pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara relatif baik, dilihat dari ketepatan waktu
kedatangan dan pulang kerja pegawai, pelayanan terhadap mahasiswa,
pekerjaan yang diselesaikan tepat pada waktunya, dan kerja sama yang baik
49
4. Peranan kedisiplinan dalam usaha meningkatkan prestasi kerja pegawai antara
lain adalah mendukung dalam kenaikan jabatan, memajukan karier seorang
pegawai, meningkatkan semangat kerja pegawai, meningkatkan intensitas