64 BAB V PENUTUP A. Simpulan
Berdasarkan uraian yang telah peneliti kemukakan dalam penelitian tentang "Studi Analisis Terhadap Konsep Etika Belajar dan Mengajar K.H. Hasyim Asy'ari dalam KitabAdan Al 'Alim wa Al Muta'allim", serta memandang cakupan dan batasan masalah didalamnya, peneliti dapat simpulkan beberapa hal sebagai berikut :
K.H. Hasyim Asy'ari terdorong untuk menulis kitab tersebut disebabkan situasi pendidikan yang mengalami perubahan dalam perkembangan yang pesat dari kebiasaan lama (tradisonal) yang mapan ke dalam bentuk baru (modern) akibat pengarh sistem pemdidikan imperialis Belanda yang semakin menguat di Indonesia.
K.H. Hasyim Asy'ari tidak menjelaskan secara jelas porsi pengetahuan dalam kitab terebut atau secara lebih luas mendeskripsikan cakupan kurikulum pendidikan Islam.
Kitab Adab All’Alim wa Al Muta’allim, secara keseluruhan terdiri atas delapan bab yang masing-masing membahas tentang hal-hal sebagai berikut: 1. Keutamaan ilmu dan ilmuwan serta pembelajaran,
2. Etika peserta didik terhadap dirinya yang mesti dicamkan dalam belajar, 3. Etika seorang peserta didik terhadap pendidik,
4. Etika peserta didik terhadap pelajaran dan hal-hal yang harus dipedomani bersama pendidik dan teman-teman,
5. Etika yang harus diperhatikan bagi pendidik teerhadap dirinya, 6. Etika pendidik terhadap pelajaran,
7. Etika pendidik terhadap peserta didik dan
8. Etika menggunakan literatur yang merupakan alat belajar.
Dari kedelapan bab tersebut, bila disarikan akan bertumpu pada prinsip-prinsip yang banyak mengadopsi tradisi pendidikan Islam klasik yang lebih mengedepankan normativitas, yaitu :
65
2. Tawadlu(Rendah Hati)
3. Qana'ahdanZuhud(Hidup Sederhana) 4. Keseriusan dalam belajar mengajar
5. Membagi umur atau waktu belajar mengajar. 6. Belajar Mengajar secara Bertahap.
B. Saran-saran
Dalam pandangan peneliti, ada beberapa hal yang bisa dan perlu dilakukan oleh lembaga pendidikan khususnya dan dunia pendidikan di Indonesia pada umumnya :
1. Setiap institusi pendidikan perlu memperhatikan bukan hanya hebatnya pengetahuan atau gelar kesarjanaan, tetapi juga perilaku moral.
2. Perlu adanya penilaian kelakuan subyek pendidikan dalam setiap lembaga pendidikan. Karena peserta didik yang pandai dengan berbagai macam ilmu pengetahuan tetapi bermoral rusak, akan menjadi alat perusak dan akan menjadikan lembaga pendidikan menghasilkan penjahat canggih di masa depan.
3. Lembaga pendidikan juga perlu secara berkala melibatkan orang tua di dalam pembinaan moral dan pengawasan moral bagi anak-anak mereka.
C. Penutup
Akhirnya, dengan mengucapkan rasa sukuralhamdulillahkepada Allah SWT yang Maha Bijaksana, berkat rahmat dan anugrah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan naskah skripsi ini. Peneliti menyadari dengan sepenuhnya, bahwa bagaimanapun juga, skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan dan penyempurnaan penelitian ini.