• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

i DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ... i

Surat Pernyataan ... ..ii

Kata Pengantar ... iii

Ucapan Terima Kasih ... iv

Abstrak ... .v

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Struktur Organisasi Tesis ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 11

A. Kinerja Mengajar Guru dalam Konsep Administrasi Pendidikan ... 11

1. Definisi Kinerja ... 11

2. Definisi Mengajar ... 12

3. Definisi Guru ... 16

4. Kinerja Mengajar Guru ... 18

B. Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Konsep Administrasi Pendidikan ... 26

(2)

ii

3.Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 41

4. Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah yang Efektif ... 46

C. Budaya Sekolah dalam Konsep Administrasi Pendidikan ... 66

D. Kajian terdahulu mengenai Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Budaya Sekolah terhadap Mutu Sekolah ... 83

E. Kerangka Pemikiran... 86

F. Hipotetikal Teori Penelitian ... 87

BAB III METODE PENELITIAN ... 88

A. Lokasi dan Subjek Populasi ... 88

D. Definisi Operasional ... 94

1. Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 94

2. Budaya Sekolah ... 94

3. Kinerja Mengajar Guru ... 94

E. Operasional Variabel ... 95

F. Instrumen Penelitian ... 98

1. Skala Pengukuran ... 98

2. Penyusunan Instrumen ... 99

G. Proses Pengembangan Instrumen ... 101

1. Responden Uji Coba ... 101

2. Tujuan Pelaksanaan Uji Coba... 101

3. Uji Coba Validitas Instrumen ... 101

H. Teknik Pengumpulan Data ... 109

1. Penelitian Kepustakaan ... 109

(3)

iii

1. Pengumpulan Data ... 111

2. Teknik Analisis Data ... 111

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 115

A. Pemaparan Data ... 115

B. Pembahasan Data ... 133

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 148

DAFTAR PUSTAKA ... 152

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Tugas Keprofesionalan Guru menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 pasal 20 (a) Tentang Guru dan Dosen adalah merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran. Tugas pokok guru yang diwujudkan dalam kegiatan belajar mengajar serta tugas-tugas guru dalam kelembagaan merupakan bentuk kinerja guru. Apabila kinerja guru meningkat, maka akan berpengaruh terhadap peningkatan kualitas keluaran atau output-nya. Oleh karena itu, perlu dukungan dari berbagai pihak untuk meningkatkan kinerja guru. Kinerja guru akan menjadi optimal bilamana diintegrasikan dengan komponen sekolah, baik itu kepala sekolah, iklim sekolah, guru, karyawan maupun anak didik. Pidarta (dalam Saerozi, 2005:2) mengemukakan: “Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya yaitu: a ) Kepemimpinan kepala sekolah, b ) Iklim sekolah, c ) Harapan-harapan, dan d ) Kepercayaan personalia sekolah”.

Untuk meningkatkan mutu sekolah seperti yang disarankan oleh Sudarwan Danim ( 2007 : 56 ), yaitu dengan melibatkan lima faktor yang dominan :

(5)

2. Siswa; pendekatan yang harus dilakukan adalah “anak sebagai pusat “ sehingga kompetensi dan kemampuan siswa dapat digali sehingga sekolah dapat menginventarisir kekuatan yang ada pada siswa .

3. Guru; pelibatan guru secara maksimal , dengan meningkatkan kompetensi dan profesi kerja guru dalam kegiatan seminar, MGMP, lokakarya serta pelatihan sehingga hasil dari kegiatan tersebut diterapkan disekolah.

4. Kurikulum; adanya kurikulum yang ajeg / tetap tetapi dinamis , dapat memungkinkan dan memudahkan standar mutu yang diharapkan sehingga goals (tujuan ) dapat dicapai secara maksimal;

5. Jaringan Kerjasama; jaringan kerjasama tidak hanya terbatas pada lingkungan sekolah dan masyarakat semata (orang tua dan masyarakat ) tetapi dengan organisasi lain, seperti perusahaan / instansi sehingga output dari sekolah dapat terserap didalam dunia kerja

Berdasarkan pendapat diatas, perubahan paradigma harus dilakukan secara bersama-sama antara pimpinan dan karyawan sehingga mereka mempunyai langkah dan strategi yang sama yaitu menciptakan mutu dilingkungan kerja khususnya lingkungan kerja pendidikan. Kepala sekolah dan guru harus menjadi satu tim yang utuh (teamwork ) yangn saling membutuhkan dan saling mengisi kekurangan yang ada sehingga target (goals ) akan tercipta dengan baik.

(6)

kompleksnya tuntutan tugas kepala sekolah, yang menghendaki dukungan kinerja yang semakin efektif dan efisien.

Di samping itu, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta seni dan budaya yang diterapkan dalam pendidikan di sekolah juga cenderung bergerak semakin maju, sehingga menuntut penguasaan secara profesional. Menyadari hal tersebut, setiap kepala sekolah dihadapkan pada tantangan untuk melaksanakan pengembangan pendidikan secara terarah, berencana dan berkesinambungan.

(7)

Dengan budaya sekolah yang baik akan meningkatkan kepuasan kerja, pergaulan lebih akrab, disiplin meningkat dan selalu ingin memberikan yang terbaik bagi sekolah. Hal tersebut mencerminkan bahwa budaya sekolah dapat mendukung peningkatan kinerja mengajar guru.

Berkaitan dengan penelitian ini, kondisi yang terjadi di lapangan yaitu kinerja mengajar guru masih menunjukan pada tingkat yang belum bisa dicapai sesuai dengan yang diharapkan, guru hanya menampakan kinerjanya saat akan dilakukan visitasi atau kunjungan oleh kepala sekolah ataupun pengawas dan selanjutnya guru akan bekerja seperti biasanya yaitu mengajar tanpa persiapan yang matang serta tanpa semangat dan antusiasme yang tinggi. Hal tersebut apabila dibiarkan tanpa dicari pemecahannya akan berdampak buruk pada prestasi siswa dan bahkan juga menurunkan tingkat kinerja guru itu sendiri dan apabila itu terjadi keberhasilan proses belajar mengajar tidak akan tercapai sehingga kualitas pendidikan akan terus menjadi masalah yang terus menerus berlangsung.

(8)

Selanjutnya dikemukakan hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan yang peneliti kemukakan . Yaitu penelitian oleh Carudin dengan judul “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja mengajar guru. Hasil pengolahan menunjukan bahwa kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja mengajar guru.

Selanjutnya penelitian berjudul “Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya Sekolah terhadap Kinerja Mengajar Guru” oleh Dra.Meita Tjumianti (2008). Hasil temuan bahwa (1). Perilaku kepemimpinan kepala sekolah memberikan pengaruh yang cukup tinggi terhadap kinerja mengajar guru (2) budaya sekolah memberikan pengaruh yang cukup tinggi terhadap kinerja mengajar guru (3) perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah berpengaruh dan signifikan terhadap kinerja mengajar guru sebesar 0,568 berarti terdapat hubungan yang cukup tinggi, dengan kontribusi sebesar 32.26%.

(9)

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Berkaitan dengan penelitian ini, kondisi yang terjadi di lapangan yaitu guru hanya menampakan kinerjanya saat akan dilakukan visitasi atau kunjungan oleh Kepala Sekolah ataupun pengawas dan selanjutnya guru akan bekerja seperti biasanya yaitu mengajar tanpa persiapan yang matang serta tanpa semangat dan antusiasme yang tinggi. Hal tersebut apabila dibiarkan tanpa dicari pemecahannya akan berdampak buruk pada prestasi siswa dan bahkan juga menurunkan tingkat kinerja guru itu sendiri dan apabila itu terjadi keberhasilan proses belajar mengajar tidak akan tercapai sehingga kualitas pendidikan akan terus menjadi masalah yang terus menerus berlangsung. Masalah tersebut dapat diperinci sebagai berikut :

1.) Kinerja mengajar guru belum optimal, hal ini ditunjukan guru hanya menunjukan penampilan terbaiknya saat adanya kunjungan atau visitasi kepala sekolah dan pengawas setelah itu guru akan kembali bekerja seperti biasanya tanpa persiapan mengajar dengan baik.

2.) Kepala sekolah belum menjadi agen perubahan sehingga pengembangan sekolah berjalan lambat, dan hanya menjalankan program-program yang telah digariskan oleh dinas pendidikan.

(10)

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah tersebut maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

1) Bagaimana gambaran perilaku kepemimpinan kepala sekolah di Sekolah Dasar Negeri Se-Kota Cimahi ?

2) Bagaimana gambaran budaya sekolah di Sekolah Dasar Negeri Se-Kota Cimahi?

3) Bagaimana gambaran kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri se-Kota Cimahi?

4) Seberapa besar pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kota Cimahi?

5) Seberapa besar pengaruh pengaruh budaya sekolah terhadap kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kota Cimahi?

6) Seberapa besar pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah terhadap kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kota Cimahi?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukan penelitian dengan judul Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya Sekolah terhadap Kinerja Mengajar di Sekolah Dasar Se-Kota Cimahi adalah :

(11)

2. Untuk mengetahui gambaran budaya sekolah di Sekolah Dasar Negeri Se-kota Cimahi.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kota Cimahi.

4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Budaya Sekolah terhadap kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kota Cimahi.

5. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah terhadap kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri Se-kota Cimahi..

D. Manfaat Penelitian

1) Secara Teoritis, bahwa hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi yang berarti bagi perkembangan keilmuan administrasi pendidikan paada umumnya dan pengembangan kinerja pada khususnya. 2) Secara Praktis, bahwa hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi bagi lembaga terkait sehingga dapat dijadikan input untuk meningkatkan kinerja mengajar guru.

E. Struktur Organisasi Tesis

Struktur organisasi dalam tesis ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

(12)

D. Manfaat Penelitian E. Struktur Organisasi Tesis

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kinerja Mengajar Guru dalam Konsep Administrasi Pendidikan 1. Konsep Dasar Administrasi Pendidikan

2. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan B. Kinerja Mengajar Guru

1. Definisi Kinerja 2. Definisi Mengajar 3. Definisi Guru

4. Kinerja Mengajar Guru

C. Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah 1. Kepemimpian Kepala Sekolah

2. Kepemimpinan Visioner D. Budaya Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi 1. Lokasi Penelitian

1. Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah 2. Budaya Sekolah

(13)

E. Instrumen Penelitian 1. Skala Pengukuran 2. Penyusunan Instrumen F. Proses Pengembangan Instrumen

1. Responden Uji Coba

2. Tujuan Pelaksanaan Uji Coba 3. Uji Coba Validitas Instrumen 4. Pengumpulan Data

G. Teknik Pengumpulan Data H. Analisi Data Deskriptif

a. Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah b. Budaya Sekolah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(14)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Kepemimpinan kepala sekolah pada Sekolah Dasar Negeri Se-Kota Cimahi, menunjukan adanya perilaku kepemimpinan dengan kategori baik yang ditunjukan dengan adanya stimulasi intelektual, pertimbangan individual, inspirasi motivasi dan pengaruh ideal.

2. Budaya sekolah pada Sekolah Dasar Negeri Se-Kota Cimahi menunjukan budaya yang positif dengan kategori sangat baik, yang ditunjukan dengan adanya keberaturan bertindak, norma-norma, berorientasi mutu, memiliki filosofhy yang kuat, aturan yang mengikat serta adanya iklim organisasi yang mendukung terhadap terciptanya budaya sekolah tersebut.

3. Guru-guru pada Sekolah Dasar Negeri Se-Kota Cimahi memiliki kinerja mengajar dengan kategori tinggi, berdasarkan indikator variabel guru memiliki kemampuan dalam perencanaan pembelajaran, pelaksanaaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran yang baik.

4. Terdapat kontribusi antara perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru pada Sekolah Dasar Negeri Se-Kota Cimahi dengan koefisien determinan sebesar 39,5% dan 60,5 % dipengaruhi faktor lain. 5. Terdapat kontribusi yang signifikan antara budaya sekolah terhadap kinerja

(15)

koefisien determinan 52,42% dan sisanya sebesar 47,58% dipengaruhi factor lain.

6. Terdapat kontribusi yang signifikan antara perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah terhadap kinerja mengajar guru pada Sekolah Dasar Se-Kota Cimahi dengan koefisien determinasi sebesar 55,80 dan sisanya 44,20% dipengaruhi faktor lain.

B. REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan maka penulis mengajukan rekomendasi sebagai berikut :

(16)

of belonging dan sense of ownership secara mendalam . Selain itu pula visi harus lebih diwujudkan dalam kerja pimpinan dengan mengacu pada empat pilar visi bekerja, yakni sebagai penentu arah, agen perubahan, juru bicara serta sebagai pelatih yang didasari kemampuan/keahlian dan akhlak mulia (Nanus:2001).

2. Berdasarkan hasil penelitian bahwa budaya sekolah pada Sekolah Dasar Negeri Se-Kota Cimahi, masih harus dikembangkan terutama pada sub variabel philosfy dan aturan yang mengikat. Kedua sub variabel ini berkaitan dengan pengembangan rasa optimisme warga sekolah akan hari esok yang lebih baik, serta pengembangan alternative untuk pembinaan disiplin warga sekolah. Upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan sub variabel ini yaitu dengan penanaman akan kebanggaan sebagai warga sekolah, serta diberikannya kesempatan yang sama untuk be rkembang kepada seluruh warga sekolah serta tidak memberlakukan aturan yang ketat, melainkan dengan pembinaan yang bersifat lebih menumbuhkan kesadaran untuk mentaati aturan.

(17)
(18)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, S Ruky. (2001). Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta: Gramedia.

Akdon dan Sahlan Hadi. (2005). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian Untuk

Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.

Ali, Mohammad. (1985). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa. Anugrah, Miftah. (2007). Kontribusi Kecerdasan Emosional Kepala Sekolah

(Primal Leadership) Terhadap Kemampuan Dalam Manajemen Perubahan Di

Sekolah Menengah Atas Plus Muthahhari Bandung. Skripsi Sarjana pada FIP

UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Anwar, Idochi dan Yayat H. Amir. (2000). Administrasi Pendidikan. Bandung: PPs. UPI.

Arikunto, S (1998), Metode Penelitian (Teori dan Praktek), Jakarta; Gramedia Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penellitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Bass, M.B dan Avolio, B.J (1993). Transformational Leadership and

Organizational Culture. Journal PAQ Spring. Binghamton. SUNY

Chatlinas. (1988). Pengantar Administrasi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud Ditjen Dikti Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Dasuqi, Dudung, A. dan Somantri, Setyo. (1992). Wawasan Dasar Pendidikan

dan Wawasan Dasar Administrasi Pendidikan. Dalam Administrasi Pendidikan. Bandung: Jurusan Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Bandung.

Edward Sallis (1993). Total Quality in Education. Philadelpia, London.

Engkoswara. (1987). Dasar-dasar Administrasi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud Ditjen Dikti Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Gaffar, M.F. (1995). A Study of The Management of Nine Years Compulsory Education in Indonesia, Indonesia: Excutive and Culture.

(19)

(1987) Perencanaan Pendidikan Teori dan Metodologi, Jakarta; PPLPTK DepDikBud

(1997) Performan Based Teacher Education, Bandung IKIP Bandung: Jurnal Suatu Alternatif dalam Pembaharuan

Gibson, et al (1996) Organization, New York; Maxmillian Publishing Co. Inc Gie, The Liang. (2001). Unsur-Unsur Administrasi Manajemen. Yogyakarta:

BPFE

Handayaningrat, Soewarno. (1998). Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan

Manajemen. Jakarta: CV Haji Masagung

Hoy W.K and Miskel. Cecil G. (2008). Educational Administration;Theory Research and Practice. Mc.Graw Hill. New York.

Indrawati, Y.(2006). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja mengajar guru. Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya. Universitas Sriwijaya. Palembang John P. Kotter. & James L. Heskett, 1998. Corporate Culture and

Performance. (terj Benyamin Molan). Jakarta: PT Prehalindo.

Khrisnan, V.R(2005).Leadership an Value Sistem. Juernal of Busines Ethics and Organization Studies. Jurnal Xavier Labour Relations institute. India. Kotler, Philip & Karen F.A, Fox, (1995) Strategic Markerting for Educational

Institutions 2nd Editions, New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Kotler, Philip. (2002). Managemen Pemasaran Edisi Milenium Jilid 2 , Jakarta. Prenhallindo.

Komariah, Aan (2004) Kepemimpinan Visioner; Jakarta: Bumi Aksara

Komariah, Aan dan Triatna, Cepi (2010). Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Luthans, Fred. (1995). Organizational Behavior. Mc Grow Hill Inc.

Lunenburg F. C. dan Ornstein, A.C. (2000) Educational Administration:

Conceps and Practice, London; Thomas Learning Berkshire House

Mangkunegara,A.A.P(2005). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika Aditama.

(20)

Miller, L.M (1987) Managemen Era Baru: Beberapa Pandangan Mengenai Budaya PerusahaanModern, Jakarta: Terjemahan, Erlangga.

Moh. Surya .1995. Nilai-Nilai Kehidupan (makalah) . Kuningan : PGRI PD II Kuningan h. 3-8

Morphet, E.L., Johns, R.L., Reller, T.L., (1974). Educational Organization and Administration: Concept, Practice, and Issues. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-Hal, Inc.

Mulyasa, E. (2007). Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nanus, Burt. (2010). Kepemimpinan Visioner. Jakarta : PT Prenhallindo.

Nasution, S. (1998) Metoda Penelitian Naturalistik Kualitatif, Bandung; Tarsito Nasution, S (1991) Metode Penelitian Kualitatif , Jakarta; Bina Aksara

Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Permadi,Dadi. (1998). Kepemimpinan Mandiri Kepala Sekolah. Bandung: PT Sarana Panca Karya.

Rahardja, A.T.(2004). Hubungan Antara Komunikasi antar Pribadi Guru dan Motivasi Kerja Guru dengan Kinerja. Jurnal Pendidikan Penabur. BPK Penabur. Jakarta.

Razik, Taher and Swanson, A.D (...). Fundamental Concept of Eduucational Leadership and Management. Prentice Hall. New Jersey.

Robbisn, Stephen P.(2006). Perilaku Organisasi. Indeks.Jakarta

Sagala, Syaiful. (2005). Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta Said,

Sergiovanni, T.J. (2003) The Principhalship: A Reflective Practice Perspective, Boston; Allyn and Bacon

Siagian, Sondang, P. (1992). Kerangka Dasar Ilmu Administrasi. Jakarta: PT Rineka Cipta

(21)

Sugiono. (2007). Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKIS Yogyakarta.

---. (2008). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alphabeta.

Sugiyono ( 2007) Metoda Penelitian Administrasi, Bandung; CV. Alfabeta Surya, M. (2005) Mencermati kebudayaan Pendidikan dalam Mewujudkan

Kemandirian Guru, Makalah Simposium Nasional Pendidikan tentang Rekonstruksi Profesi Guru dalam Kerangka Reformasi Pendidikan di UnMuh – Malang.

Syafaruddin, (2002) Managemen Mutu Terpadu Dalam Pendidikan: Konsep, Strategi danAplikasi. Bandung; Grasindo

Syamsudin, Makmun, Abin. (1999) Psikologi Pendidikan , Bandung; Remaja Rosdakarya

Sumaryani, Cucu. (2008). Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Kepala

Sekolah dan Iklim Organisasi Sekolah terhadap Produktifitas Sekolah.

Tesis. Upi Bandung: tidak diterbitkan

The Liang Gie,. (1992). Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Liberty Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan, (2010). Profesionalisasi Kepala

Sekolah. Jurusan Administrasi Pendidikan.

Tilaar, HAR. (1997). Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Era

Globalisasi. Jakarta : Gramedia.

Tilaar, H.A.R. (2001) Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional dalam Perspektif Abad 21, Magelang; Tera Indonesia.

Usman (1994) Menjadi Guru Profesional. Bandung; PT. Remaja Rosdakarya. UU. RI. No 14 tahun 2005, tentang Guru dan Dosen, Bandung; Citra Umbara. Utami, Mutamimah Retno. (2006). Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan

Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Guru Smp Negeri 8 Semarang. Semarang: Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi UNS.

Wahjosumidjo. (1999). Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Raja Grafindo. Wibowo, E. Mungin. (2006). Sertifikasi Profesi Pendidik. [Online]. Tersedia:

(22)

Referensi

Dokumen terkait

Kabupaten Sukabumi ...161 Gambar 4.21 Besarnya Pengaruh Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah dan Kecerdasan Emosional Guru Terhadap Kinerja Mengajar Guru SMP IT Kecamatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat kontribusi yang tidak signifikan supervisi pembelajaran pengawas terhadap kinerja mengajar (2) Terdapat kontribusi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru, 2) Pengaruh fasilitas mengajar guru terhadap kinerja guru, 3)

Untuk menguji pengaruh Supervisi Kepala Sekolah dan Motivasi Berprestasi Guru terhadap Kinerja Mengajar Guru di SD Negeri yang berada di wilayah UPTD TK dan SD Dinas

Dari pembahasan 1 dan 2 diatas menunjukkan bahwa variabel gaya kepemimpinan kepala se ko- lah lebih signifikan pengaruhnya terhadap ki- nerja guru, dibandingkan dengan variabel

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku kepemimpinan kepala sekolah, etos kerja guru dan budaya organisasi terhadap kinerja guru sekolah dasar

Kepemimpinan kepala sekolah, besarnya gaji, dan motivasi mengajar tidak secara bersama-sama memberi pengaruh yang signifikan terhadap kinerja guru dengan probabilitas

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku kepemimpinan kepala sekolah, etos kerja guru dan budaya organisasi terhadap kinerja guru sekolah dasar