RAPUH DI DALAM HATI DERITA RADIKA
Halo,
kami dari
kelompok
:
Halo,
kami dari
kelompok
:
DISUSUN UNTUK MEMENUHI NILAI MATA PELAJARAN “BAHASA INDONESIA” SESUAI KURIKULUM 2013.
As
r
i Novi
a
nti
Aulia Friwidya
Pu
tri
D
h
any Wahyu Pratama
D
anty Yun
i
atri
Larasati Fry
da
Hardiyanto
L
i
a
Endah Nur Pangestika
M
ajidah
Ha
sna
Refanda Pra
ti
wi
Risky
De
si Permatasa
ri
Rona Vifolin Qurro
t
u
A
ini
Shifa Syaf
ra
Maharani
Syaifud
di
n
Pantun adalah
puisi melayu
asli yang su
dah mengaka
r lama di
budaya masya
rakat. Pantun
salah satu je
nis karya sas
tra yang
lama. Lazimny
a puisi hanya
terdiri atas 4
lari (baris) ber
sajak a
b-ab atau aa-aa.
Pada awal mu
lanya pantun m
erupakan sast
ra lisan,
tapi kini pantu
n juga ada dalam be
ntuk tulisan.
Ciri - ciri pan
tun:
•Memiliki rima
a-a-a-a,
a-b-a-b, a-a-b-b,
a-b-b-a
•Terdiri 4 baris
dalam 1 bait
•Baris pertama
& kedua me
rupakan samp
iran
•Baris ketiga &
keempat mer
upakan isi
•1 baris terdiri
dari 8-12 su
Pantun sebagai alat pemelihara bahasa,
pantun berperan sebagai penjaga fungsi kata
dan kemampuan menjaga alur berfkir.
Pantun sebagai alat pemelihara bahasa,
pantun berperan sebagai penjaga fungsi kata
dan kemampuan menjaga alur berfkir.
Pantun melatih seseorang berfkir tentang
makna kata sebelum berujar. Ia juga melatih
orang berfkir asosiatif, bahwa suatu kata
bisa memiliki kaitan dengan kata yang lain.
•Diksi (pilihan kata)
Supaya tujuan penulisan pantun yang dibuat dapat disampaikan dengan
sempurna.
•Bahasa kiasan
Cara penulis untuk menyatakan sesuatu dengan cara yang tidak biasa & secara tak langsung mengungkapkan makna.
•Imaji (citraan)
Supaya pembaca merasakan gambaran yang diciptakan secara tidak langsung oleh penulis.
Bunyi yang terdiri atas rima & ritme
Tujuannya agar pembaca mudah mengingat serta mengaplikasikan pesan moral yang terdapat pada teks pantun tersebut.
KAIDAH KEBAHASAAN
Pantun
Biasa
Kalau a
da jaru
m pata
h
Jangan
dimasu
kkan ke
dalam
peti
Kalau a
da kata
ku yang
salah
Jangan
dimasu
kan ke
dalam h
ati
Dilihat Dari
Bentuknya
Pantun Seloka (Pantun Berkait)
Seloka ialah pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja, karena pantun berkait merupakan jalinan atas beberapa bait.
Ciri-ciri seloka :
•Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga di bait kedua.
•Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga di bait ketiga.
Bait I
Bunga mawar cempaka biru Bunga rampai didalam puan tujuh malam semalam rindu belum sampai padamu tuan
Bait II
Bunga rampai didalam puan ruku ruku dari peringgit
belum sampai padamu tuan rindu saya bukan sedikit Contoh
Talibun
Talibun adalah pantun yang jumlah barisnya lebih dari 4 baris dan satu bait pantun talibun harus genap tiap barisnya, misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.
Dengan catatan :
Jika satu bait berisi 6 baris, maka 3 baris pertama ialah sampiran dan 3 baris sisanya ialah isi. Sedangkan untuk sajaknya menjadi a-b-c-a-b-c.
Jika satu bait berisi 8 baris, maka 4 baris pertama ialah sampiran dan 4 baris sisanya ialah isi. Sedangkan untuk sajaknya menjadi a-b-c-d-a-b-c-d.
Kalau anak pergi ke pekan Yuk beli belanak pun beli Ikan panjang beli dahulu Kalau anak pergi berjalan Ibu cari sanak pun cari Induk semang cari dahulu Contoh
PERBEDAAN PANTUN SELOKA DAN BIASA
Seloka merupakan pantun berantai. Jadi berisi 4 baris dalam tiap baitnya, dan terdiri dari
beberapa bait.
Ciri khas Seloka ini adalah baris kedua pada bait pertama menjadi baris pertama pada bait
kedua, baris keempat pada bait
pertama menjadi baris ketiga pada bait kedua.
Seloka merupakan pantun berantai. Jadi berisi 4 baris dalam tiap baitnya, dan terdiri dari
beberapa bait.
Ciri khas Seloka ini adalah baris kedua pada bait pertama menjadi baris pertama pada bait
kedua, baris keempat pada bait
pertama menjadi baris ketiga pada bait kedua.
Ciri-ciri pantun dapat dilihat berdasarkan bentuknya. Ciri-ciri ini tidak boleh diubah. Jika diubah, pantun tersebut akan menjadi
seloka, gurindam, atau bentuk puisi lama lainnya
Ciri-ciri pantun dapat dilihat berdasarkan bentuknya. Ciri-ciri ini tidak boleh diubah. Jika diubah, pantun tersebut akan menjadi
Ciri-cirinya :
•Setiap bait terdiri dua baris.
•Baris pertama sampiran, baris kedua isi. •Bersajak a-a.
•Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.
Contoh:
Dahulu parang, sekarang besi Dahulu sayang, sekarang benci
Pantun Anak-anak
Elok Rupa kembang jati Dibawa itik pulang petang Tidak terkata besar hati Melihat ibu sudah datang
Pantun Orang Muda / Remaja
Tanam melati di rama-rama Ubur-ubur sampingan dua Sehidup semati kita bersama Satu kubur kelak berdua
Pantun Orang Tua
Supaya tangan tidak terluka Jangan dikepit hulunya kapak Supaya Tuhan tidak murka Jangan sakiti Ibu dan Bapak
Pantun Jenaka
Ikan gabus di rawa-rawa
Ikan sepat nyangkut dijaring Perut sakit menahan tawa
Melihat gigi palsu loncat ke piring
Pantun Teka-teki
Kalau puan, puan cemara Ambil gelas di dalam peti Kalau tuan bijak laksana Binatang apa tanduk di kaki
Dilihat Dari Isinya
PENJELASAN DAN CONTOH SERTA MAKNA PANTUNNYA
PANTUN ANAK-ANAK
PANTUN ANAK-ANAK
Pantun Suka Cita
Pantun yang mengungkapkan perasaan suka cita orang tersebut. Dilontarkan dalam situasi yang suka cita. Dituturkan agar orang yang mendengarnya ikut merasakan suka cita.
Pantun tersebut menggambarkan kegembiraan hati anak-anak yang berhasil naik kelas. Penyampaian pantun itu tentunya dalam suasana yang suka cita.
Pantun Duka Cita
Pantun yang mengungkapkan kesedihan seseorang. Pantun ini juga dilontarkan oleh seseorang untuk menghapus suasana duka cita yang ada.
Pantun tersebut mewakilkan perasaan anak yang ditinggal oleh orang tuanya. Pantun tersebut dilayangkan dalam situasi yang sedih. Biasanya, anak yang ditinggal orang tuanya tentu akan merasa sedih, dan mungkin mereka bisa mengungkapkannya dalam bentuk pantun.
Memetik manggis di kota Kedu
Membeli tebu uangnya hilang
Menangis adik tersedu-sedu Mencari ibu belum juga pulang
Memetik manggis di kota Kedu
Membeli tebu uangnya hilang
Menangis adik tersedu-sedu Mencari ibu belum juga pulang
Pantun Jenaka
Pantun jenaka bertujuan untuk menghibur orang yang mendengar, terkadang dijadikan sebagai media untuk saling menyindir dalam suasana yang penuh keakraban.
Masyarakat terdahulu menggunakan pantun sebagai media pelipur lara atau menia hiburan.
Limau purut di tepi rawa, buah dilanting belum masak Sakit perut sebab tertawa, melihat kucing duduk
berbedak
Limau purut di tepi rawa, buah dilanting belum masak Sakit perut sebab tertawa, melihat kucing duduk
PANTUN ORANG MUDA
PANTUN ORANG MUDA
Pantun Nasib
Pantun nasib merupakan rangkaian kata yang merefleksikan nasib seseorang.
Pantun diatas menggambarkan bagaimana orang yang merantau. Disini tergambar bahwa masyarakat daerah merantau untuk mencari uang ataupun belajar, jauh dari keluarga, namun mereka tak lupa dengan tempat asal mereka. Mereka bertahan di tempat rantau demi mencapai tujuan.
Tudung saji hanyut terapung hanyut terapung di air sungai Niat hati hendak pulang kampung
Apa daya tangan tak sampai Tudung saji hanyut terapung hanyut terapung di air sungai Niat hati hendak pulang kampung
Apa daya tangan tak sampai
Pantun Perkenalan
Berisi ungkapan untuk mengenal seseorang dan ucapannya berupa pantun.
Menggambarkan bagaimana keinginan seseorang untuk berkenalan dengan orang yang ditemuinya.
Dari mana hendak kemana Manggis dipetik dengan pisau
Kalau boleh kami bertanya Gadis cantik siapa
namamu
Dari mana hendak kemana Manggis dipetik dengan pisau
Kalau boleh kami bertanya Gadis cantik siapa
Pantun Berkasih-kasihan
Pantun yang berisi ungkapan yang ditujukan pada orang yang dicintainya.
Pantun tersebut dituturkan oleh seseorang kepada pasangannya. Pantun berkasih-kasihan berisikan hal yang ingin diungkapkan kepada pasangan, atau pun sebagai sarana untuk merayu pasangannya
Pergi ke toke beli bedak
Sesampainya lupa bawa uang
Makan tak enak tidur tak nyenyak Teringat dinda seorang
Pergi ke toke beli bedak
Sesampainya lupa bawa uang
Makan tak enak tidur tak nyenyak Teringat dinda seorang
Pantun Perceraian
Pantun yang berisi ucapan perpisahan atau perceraian. Pantun ini dilontarkan ketika kedua pasangan sedang memiliki masalah dan mungkin berniat untuk berpisah ataupun diputuskan hubungannya.
Pantun perceraian tersebut menggambarkan kegundahan seseorang karena ditinggal oleh pasangannya
Jaga tugu di tengah jalan Menjala ikan mendapat kerang
Tega nian aku kau tinggalkan Hidup di dunia hanya seorang Jaga tugu di tengah jalan
Menjala ikan mendapat kerang
PANTUN ORANG TUA
PANTUN ORANG TUA
Pantun Nasihat
Rangkaian kata-kata yang mempunyai makna mengarahkan atau menegur seseorang untuk menjadi lebih baik. Pantun nasehat dari jaman ke jaman mengalami perkembangan, pada awal mulanya pantun hanyalah karya lisan yang spontan terucap dari orang yang kreatif.
Jalan-jalan ke kota Blitar jangan lupa beli sukun Jika kamu ingin pintar belajarlah dengam tekun Jalan-jalan ke kota Blitar jangan lupa beli sukun Jika kamu ingin pintar belajarlah dengam tekun
Pantun Adat
Pantun yang menggunakan gaya bahasa bernuansa kedaerahan dan kental akan unsur adat kebudayaan tanah air.
Pantun tersebut menggambarkan adat. Pisang emas bawa berlayar
Masak sebiji dalam peti Utang emas boleh dibayar Utang budi dibawa mati Pisang emas bawa berlayar Masak sebiji dalam peti
PANTUN AGAMA
PANTUN AGAMA
Pantun yang didalamnya mengandung kata-kata nasehat atau petuah yang memiliki makna mendalam sebagai sebuah pedoman dalam menjalani hidup, yang biasanya berisi kata kata yang bisa mendorong kita untuk berbuat yang tidak melanggar aturan agama baik untuk kepentingan diri maupun bagi orang lain.
Pesan yang terkandung yaitu apabila kita ingin masuk surga, sering-seringlah kita mengaji (Membaca Alquran) serta Sembahyang (Shalat lima waktu dan shalat sunnah). Dari pantun tersebut jelas sekali terlihat bahwa masyarakat sasak sebagian besar merupakan pemeluk agama yang kuat. Mereka menanamkan nilai-nilai agama dalam banyak pantun mereka.
Daun terap diatas dulang
Anak udang mati dituba Dalam kitab ada
terlarang
Yang haram jangan dicoba
Daun terap diatas dulang
Anak udang mati dituba Dalam kitab ada
terlarang
Yang haram jangan dicoba
Bunga kenanga diatas kubur Pucuk sari pandan Jawa
Apa guna sombong dan takabur
Rusak hati badan binasa
Bunga kenanga diatas kubur Pucuk sari pandan Jawa
Apa guna sombong dan takabur
KESIMPULA
N
KESIMPULA
N
Pantun Seloka ialah pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja, karena pantun berkait merupakan jalinan atas beberapa bait.
Pantun Seloka ialah pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja, karena pantun berkait merupakan jalinan atas beberapa bait.
Pantun Biasa mempunyai ciri-ciri pantun dapat dilihat berdasarkan bentuknya. Ciri-ciri ini tidak boleh diubah. Jika diubah, pantun tersebut akan menjadi seloka, gurindam, atau bentuk puisi lama lainnya.
Pantun Biasa mempunyai ciri-ciri pantun dapat dilihat berdasarkan bentuknya. Ciri-ciri ini tidak boleh diubah. Jika diubah, pantun tersebut akan menjadi seloka, gurindam, atau bentuk puisi lama lainnya.
Talibun adalah pantun yang jumlah barisnya lebih dari 4 baris dan satu bait pantun talibun harus genap tiap barisnya. Misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.
Pantun bersukacita: Pantun yang mengungkapkan perasaan suka cita orang tersebut. Dilontarkan dalam situasi yang suka cita. Dituturkan agar orang yang mendengarnya ikut merasakan suka cita.
Pantun bersukacita: Pantun yang mengungkapkan perasaan suka cita orang tersebut. Dilontarkan dalam situasi yang suka cita. Dituturkan agar orang yang mendengarnya ikut merasakan suka cita.
Pantun berdukacita: Pantun yang mengungkapkan kesedihan seseorang. Pantun ini juga dilontarkan oleh seseorang untuk menghapus suasana duka cita yang ada.
Pantun berdukacita: Pantun yang mengungkapkan kesedihan seseorang. Pantun ini juga dilontarkan oleh seseorang untuk menghapus suasana duka cita yang ada.
Pantun jenaka atau pantun teka-teki: Pantun jenaka atau pantun teka teki merupakan pantun yang bertujuan untuk menghibur orang yang mendengar.
Pantun dagang atau pantun nasib: Pantun dagang atau pantun nasib merupakan rangkaian kata-kata yang merefleksikan nasib atau keadaan seseorang
Pantun dagang atau pantun nasib: Pantun dagang atau pantun nasib merupakan rangkaian kata-kata yang merefleksikan nasib atau keadaan seseorang
Pantun perkenalan: Pantun yang berisi ungkapan untuk mengenal seseorang dan ucapannya berupa pantun.
Pantun perkenalan: Pantun yang berisi ungkapan untuk mengenal seseorang dan ucapannya berupa pantun.
Pantun berkasih-kasihan: Pantun yang berisi ungkapan yang ditujukan pada orang yang dicintainya
Pantun berkasih-kasihan: Pantun yang berisi ungkapan yang ditujukan pada orang yang dicintainya
Pantun perceraian: Pantun yang berisi ucapan perpisahan atau perceraian. Pantun ini dilontarkan ketika kedua pasangan sedang memiliki masalah dan mungkin berniat untuk berpisahataupun diputuskan hubungannya.
Pantun perceraian: Pantun yang berisi ucapan perpisahan atau perceraian. Pantun ini dilontarkan ketika kedua pasangan sedang memiliki masalah dan mungkin berniat untuk berpisahataupun diputuskan hubungannya.
Pantun agama: pantun yang didalamnya mengandung kata-kata nasehat atau petuah yang memiliki makna mendalam sebagai sebuah pedoman dalam menjalani hidup, yang biasanya berisi kata kata yang bisa mendorong kita untuk berbuat yang tidak melanggar aturan agama baik untuk kepentingan diri maupun bagi orang lain.
Pantun agama: pantun yang didalamnya mengandung kata-kata nasehat atau petuah yang memiliki makna mendalam sebagai sebuah pedoman dalam menjalani hidup, yang biasanya berisi kata kata yang bisa mendorong kita untuk berbuat yang tidak melanggar aturan agama baik untuk kepentingan diri maupun bagi orang lain.
Pantun adat: pantun yang menggunakan gaya bahasa bernuansa kedaerahan dan kental akan unsur adat kebudayaan tanah air
Pantun adat: pantun yang menggunakan gaya bahasa bernuansa kedaerahan dan kental akan unsur adat kebudayaan tanah air
Pantun nasihat: Rangkaian kata-kata yang mempunyai makna mengarahkan atau menegur seseorang untuk menjadi lebih baik.
SUMBER-SUMBER
1. http://www.academia.edu/5341948/PANTUN
2. http://www.academia.edu/5341948/PANTUN
3. http://agepe-lesson.blogspot.com/2008/02/mengenal-p
antun.html
4. http://katacintadanmutiara.blogspot.com/2013/05/kum
PERTANYAAN :