!" # $ %& %
' % (
Oleh:
Oom S. Homdijah Oom S. Homdijah
Sekolah Pascasarjana UPI Dosen Pembina Mata kuliah:
PENGANTAR
•
Skor tes komposit
adalah total skor tes diperoleh
dengan menjumlahkan dua atau lebih skor subtes.
•
Skor item
dapat didefinisikan sebagai sejumlah poin
Contoh Skema Penyekoran Item
Contoh skor item dikotomi:
1. Ruang antara ahir sel saraf disebut: a. Dendrit
b. Axon c. Synapse d. neutron
(Dalam item ini jawaban a, b, dan d, diberi skor 0; jawaban c diberi skor 1)
2. Guru dalam sistem sekolah public harus memiliki hak untuk memukul:
a. Setuju
b. Tidak setuju
Penyekoran contoh item-item nondikotomi
1.Penulisan kalimat dalam bahasa Jerman yang benar secara tatabahasa (grammatically) yang menggunakan bentuk orang pertama tunggal adalah katakerja verstehen.
(skor maksimum yang mungkin diberikan adalah 3 dan penghargaan telah diberikan sebagian).
2. Seorang anak tunagrahita adalah anggota masyrakat yng tidak produktif.
a. Sangat setuju a. Sangat setuju b. Setuju
c. Tidak ada pendapat d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju.
Jawaban 10 orang terhadap item sikap yang diskor pada skala 1-5
Peserta Item Total
1 2 3 4 5
1 5 5 4 3 2 19
2 2 2 3 1 2 10
3 4 4 3 3 2 16
4 2 2 2 1 2 9
5 5 5 3 5 4 22
6 1 1 2 2 3 9
7 1 2 3 1 1 8
8 4 1 3 4 5 17
9 5 3 4 4 3 19
10 2 2 3 3 4 14
Mean item 3.1 2.7 3.0 2.7 2.8 Varian
item
• Table di atas berisi jawaban 10 orang dengan 5 item sikap
yang diskor dengan rangkaian kesatuan sangat setuju - sangat tidak setuju
• Rentang nilai sekor dari tiap item dari 1 sampai 5
• Setiap baris dalam matrik berisi jawaban peserta ujian untuk semua item tes.
• Setiap kolom berisi jawaban dari semua peserta ujian terhadap item yang diberikan.
terhadap item yang diberikan.
• Angka-angka dalam matrik, lokasi setiap unsur dalam matrik ditunjukkan dengan 2 tulisan di bawah baris (subscript).
• Contoh Xrc, yang mana tulisan di bawah garis yang pertama (r) menunjukkan baris, dan tulisan di bawah baris kedua
•
X
11menunjukkan nilai dalam baris dan kolom
yang pertama, atau jawaban yang ditunjukkan
oleh peserta no 1 terhadap item 1; dalam
table 5.1, X
11=5.
table 5.1, X
11=5.
•
Symbol X
23ditunjukkan dengan nilai dalam
Statistik Deskriptif Untuk Variabel Nondikotomi
Jika pembuat tes tertarik dalam menentukan
kekuatan pendapat yang diberikan oleh item
Statistik Deskriptif Untuk Variabel Nondikotomi (lanjutan)
STATISTIK DESKRIPTIF UNTUK VARIABEL DIKOTOMI
• Ketika item diskor secara dikotomi, untuk menghitung item mean, varians dan deviasi standard menggunakan rumus sederhana. Untuk memperoleh rumus ini kita menggunakan kesukaran item. Kesukaran item (p) dinyatakan sebagai
proporsi peserta tes menjawab benar. Supaya tidak salah proporsi peserta tes menjawab benar. Supaya tidak salah memaknai, yang disebut dengan kesukaran item, suatu item dijawab dengan benar oleh 85% peserta tes akan memiliki
kesukaran item atau nilai p .85, sedangkan item yang dijawab dengan benar oleh 50% peserta akan memiliki kesukaran item .50. Jadi sebenarnya item yang lebih mudah memiliki nilai
STATISTIK DESKRIPTIF UNTUK VARIABEL DIKOTOMI
(lanjutan)
•
Table di bawah memperlihatkan matrik skor
item individu yang menyajikan skor peserta
i
Jawaban 10 Peserta Terhadap 5 Item Skor Secara Dikotomi
Peserta
Item 6S7kor
1 2 3 4 5
1 0 0 1 1 0 2
2 0 0 0 1 0 1
3 1 1 0 0 0 2
4 1 0 0 1 0 1
5 0 1 1 1 1 4
5 0 1 1 1 1 4
6 0 1 0 0 0 1
7 1 1 1 1 1 5
8 1 1 0 1 0 3
9 1 1 1 1 0 4
10 0 0 0 1 1 2
pj( Item
Mean) 0.5 0.6 0.4 0.8 0.3
pjqj(Item
STATISTIK DESKRIPTIF UNTUK VARIABEL DIKOTOMI (lanjutan)
Untuk menghitung mean item j adalah:
Ketika semua nilai X dibatasi pada 0 atau1, ΣXij akan ekuivalen dengan jumlah orang dengan skor 1 pada item j. Jadi:
jumlah orang dengan skor 1 pada item j. Jadi:
STATISTIK DESKRIPTIF UNTUK VARIABEL
DIKOTOMI (lanjutan)
•
Ketika item diskor secara dikotomi, cara yang mudah
untuk menghitung varans item adalah:
σ²
j= p
jq
j•
Dimana q
j= (1 - p
j).
•
Dimana q
j= (1 - p
j).
•
Jika kita menggunakan rumus ini untuk menghitung
varians item dalam table di atas, yaitu:
STATISTIK DESKRIPTIF UNTUK VARIABEL DIKOTOMI (lanjutan)
Koefisien Korelasi
Apabila pengembang tes tertarik dalam hubungan antara jawaban dengan dua item, contoh item j dan item k. Rumus untuk menghitung koefisien korelasi dengan menggunakan p dan q yang disebut koefisien phi:
STATISTIK DESKRIPTIF UNTUK VARIABEL DIKOTOMI (lanjutan)
•
Untuk menggambarkan penggunaan rumus di atas,
contoh proporsi jawaban siswa pada item 1 dan 2,
disajikan pada table di bawah: “+”, tanda yang
disajikan pada table di bawah: “+”, tanda yang
STATISTIK DESKRIPTIF UNTUK VARIABEL DIKOTOMI (lanjutan)
•
Distribusi Proporsi Jawaban Pada Item 1 dan 2
Item 1
+
-Item 2 - .40
+ .60 .10 .30
STATISTIK DESKRIPTIF UNTUK VARIABEL DIKOTOMI (lanjutan
• Bentuk umum table empat kotak untuk menggambarkan Dostribusi Frekuensi Jawaban Item Bersama, adalah seperti berikut (gambar 5.1):
Item j
+
-Item k
+
a b
STATISTIK DESKRIPTIF UNTUK VARIABEL DIKOTOMI (lanjutan)
Dalam kasus ini sel tangan kiri atas menyajikan proporsi kelompok yang
menjawab item 1 dengan benar tetapi salah pada item2; nilai dalam sel tangan kanan menyajikan proporsi yang menjawab salah pada item 1 dan 2; dsb. Jika kita menghitung phi koefisien korelasi antara item 1 dan item 2 menggunakan persamaan seperti berikut:
STATISTIK DESKRIPTIF UNTUK VARIABEL DIKOTOMI (lanjutan
•
Gambar 5.1 merupakan table empat kotak untuk
menggambarkan data frekuensi jawaban bersama
untuk pasangan item. Huruf dalam tiap sel
menyajikan angka individu yang menjawab item j dan
k dengan pola jawaban yang ditunjukan oleh label
STATISTIK DESKRIPTIF UNTUK VARIABEL DIKOTOMI (lanjutan)
•
Distribusi Frekuensi Jawaban Bersama Untuk Item 1
dan 2 dari table 5.3
Item 1
+
Item 2
-+
1 3