• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENUTUP PELAKSANAAN SANKSI PIDANA TERHADAP PRAJURIT TNI YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA INSUBORDINASI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENUTUP PELAKSANAAN SANKSI PIDANA TERHADAP PRAJURIT TNI YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA INSUBORDINASI."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di muka maka penulis

mengambil kesimpulan sebagai jawaban dari permasalahan sebagai berikut :

1. Proses beracara pidana di Pengadilan Militer dalam menangani Tindak Pidana

Insubordinasi ternyata tidak selalu sama dengan menangani tindak pidana

militer pada umumnya. Proses tersebut dilakukan melalui tahapan sebagai

berikut :

a. Tahap penyidikan oleh Oditur Militer atau ANKUM untuk mengumpulkan

bukti-bukti bahwa telah terjadi tindak pidana insubordinasi.

b. Tahap berikutnya adalah Tahap pelimpahan berkas perkara oleh penyidik

kepada Oditur militer untuk diserahkan kepada PAPERA. Dalam tahap ini

biasanya terjadi perbedaan pendapat antara PAPERA dan Oditur Militer,

disuatu sisi Oditur Militer menyatakan suatu kasus di selesaikan di

Pengadilan Militer dan di suatu sisi PAPERA menyatakan kasus tersebut

cukup diselesaikan di sidang disiplin militer saja. Sehingga proses

penyelesaian perkara suatu tindak pidana militer satu dengan yang lain

berbeda, bisa diselesaikan di Pengadilan Militer atau sidang disiplin di

kesatuan.

c. Apabila diteruskan ke Pengadilan Militer, setelah menerima berkas perkara

dari Oditur Militer, Pengadilan Militer menentukan TAPKIM dan

(2)

d. Tahap pemeriksaan di persidangan Oditur Militer membacakan surat

Dakwaan, pembuktian dan penuntutan kemudian kepada Terdakwa

diberikan kesempatan untuk melakukan pembelaan, setelah itu dapat segera

dilaksanakan putusan.

2. Pertimbangan Majelis Hakim dalam memberikan putusan dalam Perkara

Insubordinasi sebagai berikut :

a. Prajurit yang bersangkutan dinilai melanggar Sapta Marga dan Sumpah

Prajurit karena melakukan perbuatan yang melawan atasan, hal itu jelas

melanggar Asas Komando.

b. Pelaku insubordinasi dianggap tidak mencerminkan perilaku prajurit yang

terikat kepada aturan kedinasan.

c. Pernah tidaknya pelaku mendapatkan penghargaan dalam karirnya sebagai

militer.

Disamping pertimbangan pokok diatas Majelis Hakim pun juga memperhatikan

faktor umum yang dapat meringankan atau memberatkan, faktor tersebut antara

lain :

a. Faktor meringankan :

Semasa dinas pelaku belum pernah melakukan tindak pidana militer atau

dikenai hukuman sidang disiplin.

b. Faktor memberatkan :

Pelaku adalah perwira senior yang seharusnya memberikan panutan yang

(3)

2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di muka maka penulis dapat

memberikan saran sebagai berikut :

1) Bagi Hakim Militer sebaiknya dalam memeriksa pelaku Tindak Pidana

Insubordinasi harus melihat faktor yang meringankan dan memberatkan serta

menemukan fakta yang sebenarnya dalam persidangan sehingga dalam

memberikan putusan dapat secara adil .

2) Bagi Prajurit TNI sebaiknya lebih menghayati dan menjiwai apa yang tertulis

di dalam Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, karena kedua hal tersebut

merupakan pedoman dan semangat menjadi Prajurit TNI sejati yang dapat

(4)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU :

Amiroeddin Sjarif,S.H.,1983, Disiplin militer dan pembinaanya, Ghalia Indonesia,

Jakarta.

A.S.S. Tambunan, S.H.,2013, Hukum Militer Indonesia, Pusat Studi Hukum

Militer, Jakarta.

A.S.S. Tambunan, S.H.,2013, Hukum Disiplin Militer, Pusat Studi Hukum

Militer, Jakarta.

Bismar Siregar, 1983, Hukum Acara Pidana, Binacipta, Jakarta.

Mochtar Faisal Salam,1996, Hukum Acara Pidana Militer Di Indonesia,Mandar

Maju,Bandung

Mochtar Faisal salam, 2006, Hukum Pidana Militer Di Indonesia, Mandar Maju,

Bandung.

Mochtar Faisal salam, 2004, Peradilan Militer Di Indonesia, Mandar Maju,

Bandung.

Moeljatno, S.H., 2008, Asas-Asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, Jakarta.

Mukti Fajar dan Yulianto Ahmad, 2010, Penelitian Hukum Normatif dan Empiris,

Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, 2003, Penelitian Hukum Normatif :Suatu

Tinjauan Singkat, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

S.R. Sianturi, S.H. ,2010, Hukum Pidana Militer Di Indonesia,Badan Pembinaan

(5)

Teguh Prasetyo,S.H.,M.Si., 2012, Hukum Pidana, PT.RAJAGRAFINDO

PERSADA, Jakarta.

WEBSITE :

http://www.tniad.mil.id/index.php/profil/kode-etik/sapta-marga, Sapta Marga TNI

, 24 september 2013

http://dokteroz.blogspot.com/2012/09/pengertian-sanksi-pidana-menurut

ahli.html, pengertian sanksi pidana menurut ahli,tanggal 22 november 2013

http://worldmilitarybest.blogspot.com/2013/02/pengertian-militer.html

,apa itu militer ?(pengertian militer), tanggal 22 november 2013

http://sylviramega.wordpress.com/2012/12/05/pengertian-militer/, pengertian

militer, tanggal 22 november 2013

http://patricia-seohyerim.blogspot.com/2011/04/tugas-hukum-pidana-militer.html,

Peranan Hukum Pidana Militer Dalam Rangka Menegakkan Ketertiban Dan

Ketaatan Dalam Lingkungan Militer, 22 November 2013

http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php 15 Desember 2013

http://donxsaturniev.blogspot.com/2010/08/pengertian-pidana.html 15 Desember

2013

http://kuliahnyata.blogspot.com/2013/10/pengertian-arti-istilah-tindak-

(6)

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN :

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 1945

KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA

KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA MILITER

UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 2004 TENTANG

TENTARA NASIONAL INDONESIA

UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1997 TENTANG PERADILAN

MILITER

ARTIKEL/MAKALAH :

(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini membahas tentang hasil belajar pada pokok bahasan plantae dengan menggunakan model pembelajaran bercerita berpasangan dan bertukar pasangan. Model

Abstrak: Diproyeksikan pada tahun 2025, Indonesia akan mengalami peningkatan jumlah lansia terbesar di dunia. Gigi memiliki fungsi untuk pengunyahan, berbicara, dan

Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 74 dan ketuntasan belajar mencapai 78% atau ada 32 siswa dari 40 siswa sudah tuntas belajar. Hasil

 Manusia memiliki hak untuk memodifikasi lingkungan alam agar sesuai dengan kebutuhan mereka.  Tanaman dan hewan memiliki hak sebanyak manusia untuk eksis.  Manusia

Obyek wisata Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) dengan fasilitas yang ada memiliki daya tarik utama sebagai tempat konservasi satwa.Dengan daya tarik yang dimiliki

[r]

Hasil tersebut belum mencapai batas ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75,0 atau dalam kategori baik. Perolehan skor rata-rata tiap aspek menulis cerpen antara lain : aspek

text. Students are given an example of recount text. Students are asked to open and read material the Moodle. Students pay attention to teacher explanation about the structures