v DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN PENGESAHAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Perumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kerangka Teoretis ... 9
1. Pengertian Belajar ... 9
2. Hasil Belajar ... 10
3. Sistem Kelistrikan ... 11
a. Pengertian Sistem Kelistrikan ... 11
4. Hasil Belajar Sistem Kelistrikan ... 13
5. Model Pembelajaran ... 13
6. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) ... 15
a. Keuntungan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek ... 17
b. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek ... 19
vi
B. Kerangka Berpikir ... 26
C. Hipotesis ... 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29
B. Subyek Penelitian ... 29
C. Obyek Penelitian ... 29
D. Definisi Operasional ... 29
E. Prosedur Penelitian ... 30
F. Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 36
G. Teknik Analisis Data ... 40
H. Reduksi Data ... 41
I. Penyajian Data ... 42
J. Penarikan Kesimpulan ... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 45
1. Hasil Tes Belajar ... 46
2. Hasil Observasi Penilaian Proyek ... 49
B. Pembahasan ... 50
1. Siklus 1... 50
2. Siklus 2... 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 63
B. Saran... 63
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ... 31
Gambar 2. Perkembangan Nilai Post Test Hasil Belajar Siswa... 46
Gambar 3. Grafik Tingkat Penguasaan Siswa Pada Tes Hasil Belajar I... 47
Gambar 4. Grafik Tingkat Penguasaan Siswa Pada Tes Hasil Belajar II ... 48
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus ... 66
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Ekspositori... 73
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 77
Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 83
Lampiran 5. Soal Pre Test ... 88
Lampiran 6. Soal Post Test Siklus I ... 89
Lampiran 7. Soal Post Test Siklus II ... 91
Lampiran 8. Kisi Penilaian Pre Test Siklus 1 ... 92
Lampiran 9. Kisi-kisi Penilaian Post Test Siklus I ... 93
Lampiran 10. Kisi-kisi Penilaian Post Test Siklus II ... 94
Lampiran 11. Job Sheet Siklus I ... 95
Lampiran 12. Job Sheet Siklus II ... 103
Lampiran 13. Lembar Observasi Penilaian Proyek Siklus I ... 108
Lampiran 14. Lembar Observasi Penilaian Proyek Siklus II ... 112
Lampiran 15. Kisi-Kisi Penilaian Lembar Observasi Proyek Siklus I ... 116
Lampiran 16. Kisi-Kisi Penilaian Lembar Observasi Proyek Siklus II ... 122
Lampiran 17. Daftar Perolehan Hasil Belajar Siswa ... 127
Lampiran 18. Daftar Nilai Hasil Post Test Siklus I ... 128
Lampiran 19. Daftar Nilai Hasil Post Test Siklus II ... 129
Lampiran 20. Daftar Nilai Hasil Proyek Siklus I ... 130
Lampiran 21. Daftar Nilai Hasil Proyek Siklus II... 131
Lampiran 22. Lembar Penilaian Kinerja Guru Siklus I ... 132
Lampiran 23. Lembar Penilaian Kinerja Guru Siklus I ... 133
Lampiran 24. Dokumentasi Penelitian Siklus I... 134
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia jangka panjang
yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia dimana kualitas sumber daya manusia tersebut bergantung pada kualitas
pendidikan. Oleh sebab itu, hampir semua negara menempatkan variabel pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan
bangsa dan negara. Begitu juga Indonesia, yang menempatkan pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan utama. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pengembangan semua potensi, kecakapan, serta karakteristik
sumber daya manusia kearah positif, baik bagi dirinya maupun bagi lingkungannya.
Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, disiplin, beretos kerja professional, serta memiliki tanggung jawab terhadap diri sendiri, keluarga, serta
masyarakat dan bangsa. Sistem Pendidikan nasional adalah suatu sistem yang didalamnya mengandung komponen-komponen yang saling berinteraksi dan dituntut untuk selalu dinamis dan fleksibel, sehingga dapat mengikuti perubahan
2
Pendidikan Nasional tersebut harus dimulai dari peningkatan mutu komponen-komponen pendidikan itu sendiri. Banyak upaya telah dilakukan pemerintah
dalam meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya seperti pengembangan atau penyempurnaan kurikulum, melengkapi sarana dan prasarana pendidikan,
meningkatkan kualitas guru melalui sertifikasi, pengembangan sistem penilaian hasil belajar dan lain sebagainya.
Pelaksanaan pendidikan tidak terlepas dari proses belajar mengajar di
kelas. Proses belajar mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Sekolah
sendiri adalah suatu lembaga yang memang dirancang khusus untuk pengajaran para murid (siswa) di bawah pengawasan para guru. Pendidikan di SMK bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik guna
menyiapkan mereka sebagai tenaga kerja tingkat menengah yang terampil, terdidik, dan memiliki etos kerja profesional, serta mampu mengembangkan diri
sesuai perkembangan ilmu dan teknologi.
Dari hasil observasi dan wawancara di SMK Muhammadiyah-9 Medan dengan bapak guru Juni Ardi S, S.Pd yang mengajarkan mata pelajaran
Kelistrikan mengatakan bahwa dari data nilai rata-rata hasil ujian Kelistrikan di kelas XII akhir semester I tahun ajaran 2011-2012, 2012-2013, 2013-2014 masih
3
Tabel 1. Perolehan Hasil Belajar Mata Diklat Kelistrikan Kelas XII SMK Muhammadiyah 9 Medan T.A 2011-2012, 2012-2013, 2013-2014
Tahun Ajaran Kelas Nilai Jumlah Siswa Presentase (%)
2011-2012
XII MO 1
< 70 24 63,15
70-79 7 18,42
80-89 6 15,8
≥ 90 1 2,63
Jumlah 38 100
XII MO 2
< 70 29 72,5
70-79 9 22,5
80-89 2 5
≥ 90 0 0
Jumlah 40 100
2012-2013
XII MO 1
< 70 25 62,5
70-79 10 25
80-89 3 7,5
≥ 90 2 5
Jumlah 40 100
XII MO 2
< 70 20 52,63
70-79 13 34,21
80-89 5 13,16
≥ 90 0 0
Jumlah 38 100
2013-2014
XII MO 1
< 70 18 72
70-79 4 16
80-89 2 8
≥ 90 1 4
Jumlah 25 100
XII MO 2
< 70 16 66,68
70-79 5 20,83
80-89 2 8,33
≥ 90 1 4,16
Jumlah 24 100
Sumber : Daftar nilai hasil ujian kelistrikan akhir semester dari guru mata diklat
kelistrikan
Rendahnya nilai rata-rata hasil ujian Kelistrikan ini merupakan gambaran bagaimana tingkat kemampuan siswa menguasai materi pelajaran berupa
konsep-konsep materi pelajaran serta aplikasinya dalam praktek. Dan rendahnya hasil belajar siswa disebabkan karena masih ada guru yang menggunakan model
4
sedangkan wilayah afektif dan psikomotor kurang menjadi perhatian. Disini terlihat bahwa model pembelajaran eksplositori yang dimaksud adalah proses
pembelajaran yang lebih banyak didominasi gurunya sebagai “pen-transper” ilmu, sementara siswa lebih pasif sebagai “penerima ilmu”. Hal ini juga dapat
mendominasi siswa untuk malas masuk ke sekolah karena pelajaran yang dilaksanakan cukup membosankan dan juga tergolong lumayan sulit. Selain itu, saat akan melaksanakan praktek guru membagi siswa kedalam beberapa
kelompok namun terlalu banyak jumlah siswa dalam satu kelompok saat praktikum. Hal ini terjadi karena saat praktek minimnya sarana yang disediakan
sekolah, yaitu hanya tersedianya 2 buah meja panel kelistrikan untuk praktek. Hal ini tentu menuntut guru untuk bekerja lebih keras dalam melaksanakan pembelajaran dan mencapai tujuan dari pembelajaran kelistrikan itu sendiri. Tentu
saja karena sarana yang minim membuat siswa tidak leluasa dalam melaksanakan praktek, sehingga hanya beberapa orang saja dalam satu kelompok yang dapat
terjun langsung merangkai sistem kelistrikan pada meja panel tersebut, dan beberapa siswa yang lainnya hanya bisa melihat-lihat saja. Banyaknya siswa membuat guru sedikit kesulitan dalam mengawasi siswa dan mengatur waktu
dalam praktik. Sehingga siswa dituntut untuk menghafal rangkaian kelistrikan, bukan memahaminya. Hal ini membuat beberapa orang siswa merasa sedikit
5
Karena guru merupakan faktor yang sangat penting dalam proses pendidikan maka apapun kurikulum yang dikembangkan dan sarana yang
disediakan guru harus melaksanakannya dalam proses pembelajaran. Banyak model pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk membuat suasana belajar
menjadi aktif, salah satunya adalah model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project
Based Learning). Penggunaan model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project
Based Learning) akan membuat siswa menjadi lebih aktif sehingga siswa akan
mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai pelajaran dan akan lebih tertarik dalam pengikuti pelajaran jika siswa dilibatkan secara aktif dalam
pembelajaran. Keterlibatan aktif siswa terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar dan sikap siswa terhadap pelajaran. “Dalam Project Based Learning pebelajar lebih didorong pada kegiatan desain : merumuskan job, merancang
(designing), mengkalkulasi, melaksanakan pekerjaan, dan mengevaluasi hasil”. (Istarani, 2012:159)
Mencermati dari masalah dan harapan yang ada pada sekolah SMK Muhammadiyah 9 Medan, kiranya perlu diadakan suatu penelitian. Dengan pertimbangan kondisi yang ada di lapangan, baik itu sekolah tempat penelitian,
alat dan perlengkapan yang tersedia dan kemampuan/keterbatasan peneliti maka dilakukan suatu penelitian dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis
Proyek (Project Based Learning) dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa mencapai batas standart KKM atau lebih dari yang diharapkan. Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis terdorong untuk mengadakan penelitian
6
Learning) untuk meningkatkan hasil belajar mata diklat kelistrikan pada
siswa kelas XII SMK Muhammadiyah 9 Medan tahun ajaran 2014/2015”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan diatas, maka
dibuatlah beberapa identifikasi masalah sebagai berikut :
1. Guru belum maksimal dalam menarik minat belajar dan melibatkan siswa secara aktif selama kegiatan belajar mengajar
2. Kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran berupa konsep-konsep materi pelajaran kelistrikan serta aplikasinya dalam praktek masih kurang
3. Metode mengajar yang digunakan guru kurang bervariasi sehingga siswa belum termotifasi untuk belajar
4. Kurang tepatnya sistem pembagian kelompok saat melakukan pembelajaran
C. Pembatasan Masalah
Mengingat masalah yang diteliti cukup luas maka perlu ditentukan
pembatasan masalah yaitu :
1. Hasil belajar siswa dibatasi pada kompetensi dasar memasang sistem penerangan dan wiring kelistrikan
2. Model pembelajaran yang diterapkan dalam penelitian ini adalah model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
7
4. Penelitian ini dilaksanakan belum menggunakan kurikulum 2013, tetapi menggunakan model Pembelajaran Berbasis Proyek dengan panduan 2013
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah dan
pembatasan masalah maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti adalah : Apakah Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project
Based Learning) dapat Meningkatkan Hasil Pembelajaran Mata Diklat Kelistrikan
pada Siswa Kelas XII SMK Muhammadiyah 9 Medan Tahun Ajaran 2014/2015?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil pembelajaran mata diklat kelistrikan dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
pada siswa kelas XII SMK Muhammadiyah 9 Medan tahun ajaran 2014/2015.
F. Manfaat Penelitian
Dari kegiatan penelitian yang dilakukan ini peneliti mengharapkan hasil penelitian ini dapat :
1. Bagi siswa, diharapkan dapat membantu siswa dalam meningkatkan hasil
pembelajaran kelistrikan.
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru bidang studi untuk
8
3. Untuk mengetahui keberhasilan penggunaan model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) dalam meningkatkan hasil belajar
63 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah :
1. Berdasarkan analisis data penelitian, diperoleh gambaran bahwa model pembelajaran Project Based Learning (PjBL)dapat meningkatkan kemampuan hasil belajar siswa pada mata diklat memperbaiki kerusakan ringan pada
rangkaian/ sistem kelistrikan,pengaman dan kelengkapan tambahan dengan materi memasang sistem penerangan dan wiring kelistrikan, dimana
peningkatan diperoleh setelah siklus II dilakukan.
2. Peningkatan kemampuanhasil belajar siswadengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL)pada siklus I (42,85%) dan pada
siklus II (90,47%) dari seluruh siswa telah mencapai tingkat ketuntasan belajar. Dengan demikian dapat dikatakan kelas tersebut telah tuntas belajar,
karena terdapat 75% siswa yang memiliki tingkat kemampuan tinggi. B. Saran
Berdasarkan simpulan penelitian, bahwa saran (rekomendasi) yang diajukan
adalah :
1. Bagi guru hendaknya mulai menerapkan model yang berpusat pada siswa,
salah satunya penggunaan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) agardapat meningkatkan kemampuan hasil belajar siswa. 2. Bagi guru diharapkan selalu mengadakan evaluasi dan refleksi pada akhir
64
dilakukan refleksi, sehingga kesulitan yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran baik yang dialami baik temuan oleh guru maupun siswa pada
pembelajaran dapat diatasi dengan sesegera mungkin.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti topik dan permasalahan yang
65
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. (2006). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: Bumi Aksara.
Jihad, Asep dan Abdul Haris. (2012). Evaluasi Pembelajaran.Yogyakarta : Multi Pressindo.
Istarani. (2012). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.
Kemdikbud. (2013). Model Pembelajaran Berbasis Proyek. Di akses pada 03 Juni 2014 dari
https://docs.google.com/document/d/1noKMTmfQyofqEX461Wb2g5TP7 Y9GWTPuBWR3lkSiw2U/edit.
Purwanto, Ngalim. (2009). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Syah, Muhibbin. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Warsito. (2008). Pembelajaran Sains Berbasis Proyek(Project Based Learning)
sebagai Usaha untuk Meningkatkan Aktivitas dan Academic Skill Siswa Kelas VII C SMP Muhammadiyah 3 Depok. Diakses pada 29 Januari 2015
dari
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2& cad=rja&uact=8&sqi=2&ved=0CDoQFjAB&url=http%3A%2F%2Fdigilib
.uin-suka.ac.id%2F3046%2F1%2FBAB%2520I%2CV%2C%2520DAFTAR% 2520PUSTAKA.pdf&ei=WOrJVPriIY7r8AXozILYAg&usg=AFQjCNGm hUgWY-UQAdb_upybi-Qc13m5hA&bvm=bv.84607526,d.dGc