• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VI SD NEGERI 1 PEUREULAK DAN SD NEGERI 3 PEUREULAK KECAMATAN PEUREULAK KABUPATEN ACEH TIMUR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VI SD NEGERI 1 PEUREULAK DAN SD NEGERI 3 PEUREULAK KECAMATAN PEUREULAK KABUPATEN ACEH TIMUR."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA

PELAJARAN IPS DI KELAS VI SD NEGERI 1 PEUREULAK

DAN SD NEGERI 3 PEUREULAK KECAMATAN

PEUREULAK KABUPATEN ACEH TIMUR

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Megister Pendidikan Program Studi

Pendidikan Dasar

OLEH :

AFRIZAL NIM. 8136182003

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

AFRIZAL. Implementasi Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran IPS Di Kelas VI SD Negeri 1 Peureulak dan SD Negeri 3 Peureulak Kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur. Tesis. Medan: Program Studi Pendidikan Dasar Pascasarjana UNIMED. 2015.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan pelaksanaan penanaman karakter Pada Mata Pelajaran IPS Di Kelas VI SD Negeri 1 Peureulak Dan SD Negeri 3 Peureulak Kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur ,penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Subjek Penelitian ini adalah guru-guru kelas VI khususnya pada 2 sekolah dasar di dalam wilayah kerja UPTD Kecamatan Peureulak Aceh Timur. Teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan teknik FGD (Focuss Group Discusioni), observasi, Wawancara dan dokumentasi. Hasil temuan penelitian diperoleh (1) Implementasi penanaman karakter dalam proses pembelajaran IPS pada materi Globalisasi di kelas VI SD Negeri 1 Peureulak dan SD Negeri 3 Peureulak Kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur adalah dengan memuatkan nilai-nilai karakter di dalamnya.karakter seperti: Kreatif, Rasa ingin tahu, Cinta tanah air, Peduli lingkungan, Peduli social. Proses pembelajaran yang berarti bahwa penanaman karakter secara terpadu diberikan dalam pembelajaran dikelas; (2) Penerapan budaya sekolah dalam kegiatan atau kehidupan keseharian nilai karakter yang termasuk nilai-nilai budaya yang dikembangkan di sekolah dalam pelaksanaan kegiatan baik itu kegiatan akademik maupun kegiatan non akademik sekolah selalu mengembangkan nilai karakter yang diterapkan adalah Kreatif, Rasa ingin tahu, Cinta tanah air, Peduli lingkungan, Peduli social; (3) kegiatan ekstrakurikuler Kreatif, Rasa ingin tahu, Cinta tanah air, Peduli lingkungan, Peduli social; (4) faktor penghambat, dalam pembuatan rencana (RPP) guru mengalami kesulitan (kurang paham), karena tidak ada panduan secara konkrit bagaimana cara membuat RPP yang berkarakter, RPP berkarakter sangat sulit dan perlu pemahaman yang lebih mendalam dikarenakan setiap materi berbeda karakter yang akan diterapkan, tidak ada pelatihan yang khusus mengenai bagaimana membuat RPP berkarakter; (5) solusi yang dilakukan Perlu adanya pelatihan, guna pengembangan guru dalam melaksanakan pembelajaran karakter Perlu dibuat karakter yang serempak dalam satu gugus, sehingga perencanaan pembelajaran lebih terarah karena sudah ditetapkan karakter apa yang akan dikembangkan pada pembelajaran, peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam melengkapi sarana dan prasarana untuk menunjang implementasi pendidikan karakter di sekolah dasar, Perlu adanya bimbingan dan peran kepala sekolah untuk memberikan masukan-masukan dan pengawasan terhadap guru dalam melaksanakan pendidikan karakter di sekolah.

(6)

ABSTRACT

AFRIZAL NIM . 8136182003. mplementation of Character Education Lesson In Classroom VI IPS SD Negeri 1 Peureulak and SD Negeri 3 Peureulak Peureulak District of East Aceh district . Thesis. Terrain : Basic Education Graduate Studies Program UNIMED . 2015 .

This research was conducted in order to determine and describe the implementation of character education in social studies in Class VI SDN 1 Peureulak And SD Negeri 3 Peureulak Peureulak District of East Aceh district, this research is a qualitative descriptive study. This research subject is class VI teachers, especially at the two

elementary schools in the working area of the District UPTD Peureulak East Aceh. Data collection techniques in research using focus group technique (focuss Group Discusioni), observation, interviews and documentation. Research findings obtained (1) Implementation of the planting of the characters in the learning process IPS on Globalization material in class VI SDN 1 Peureulak and SD Negeri 3 Peureulak Peureulak District of East Aceh district is to load values in dalamnya.karakter characters such as:

Creative, Rasa curious, Love homeland, Care for the environment, social Care. The learning process which means that the cultivation of character in an integrated manner given in classroom learning; (2) Application of a school culture in activities or daily life character values that include cultural values developed in schools in the implementation of both the academic activities and the activities of non-academic school always develop character values that are applied are creative, curiosity, love of land Water, Care for the

environment, Social Care; (3) Creative extracurricular activities, Curiosity, Love homeland, Care for the environment, Social Care; (4) an inhibiting factor, in making the plan (RPP) teachers have difficulties (lack of understanding), because no guide concretely how to create lesson plans that character, RPP character is very difficult and needs a deeper understanding because every matter of different characters that will applied, there is no specific training on how to make a character RPP; (5) solution

performed a need for training, for the development of teachers in implementing the learning character should be made of characters simultaneously in one cluster, so the learning plan more focused because of already established characters that will be developed on learning, the role of government is needed to complete the infrastructure and infrastructure to support the implementation of character education in primary schools, a need for guidance and role of the school principal to provide input and

supervision of teachers in implementing character education in schools.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah menganuegrahkan

rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “Implementasi

Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran IPS di kelas VI SD Negeri 1 Peureulak

dan SD Negeri 3 Peureulak Kecamatan peureulak Kabupaten Aceh Timur dengan

baik dan tepat waktu. Tesis ini disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Dasar

pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa selesainya tesis ini berkat bantuan dan dukungan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu secara khusus penulis dengan penuh

kerendahan hati menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Dr. Hidayat, M. Si, selaku

pembimbing I, dan Bapak Dr. Zulkifli Matondang, M.Si selaku pembimbing II

yang dengan ikhlas dan penuh kesabaran memberikan bimbingan, arahan serta

motivasi kepada penulis sejak awal penulisan hingga selesainya tesis ini. Ucapan

terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis sampaikan kepada Bapak Dr.

Deny Setiawan M. Si, Bapak Dr. R. Mursid, M. Pd, Bapak Dr. Edy Surya, M. Si

sebagai nara sumber dan tim penguji yang telah banyak memberikan kritik dan

saran yang konstruktif sebagai tambahan wawasan dan pengetahuan bagi penulis

demi kesempurnaan dalam penulisan tesis ini.

Dalam kesempatan ini penulis tak lupa pula mengucapkan terima kasih dan

(8)

1. Bapak Prof. Dr. Syawaluddin Gultom, M. Pd, selaku Rektor Universitas

Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan studi

pada Program Studi Pendidikan Dasar pada Programa Pascasarjana

Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M. Pd, selaku Direktur Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta semua staf yang telah

memberikan fasilitas dan kemudahan dalam pelayanan administrasi. .

3. Bapak Dr. Deny Setiawan, M. Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Dasar Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah banyak

memotivasi serta membantu penulis sehingga penulis kembali bersemangat

untuk menyelesaikan tesis ini.

4. Ibu Prof. Dr. Anita Yus, M. Pd, selaku sekretaris Prodi Pendidikan Dasar

yang telah membantu penulis dalam penulisan tesis ini.

5. Bapak Putra, S. Pd, selaku staf Prodi Pendidikan Dasar yang tanpa mengenal

lelah membantu penulis dalam segala urusan administrasi.

6. Bapak Muslim, Z, S. Pd, selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 1 Peureulak

Kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk melakukan penelitian.

7. Ibu Rosmawar S. Pd, selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 3 Peureulak

Kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur yang telah memberikan izin

(9)

8. Seluruh dewan guru beserta staf SD Negeri 1 Peureulak dan SD Negeri 3

Peureulak Kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur yang telah bekerja

sama sehingga penelitian dapat terlaksana dengan baik dan lancar.

9. Siswa-siswi kelas VI dari SD Negeri 1 dan SD Negeri 3 Peureulak yang turut

berpartisipasi menjadi subjek dalam penelitian.

10. Khusus kepada Ibunda tercinta dan yang paling saya hormati, Ibu Mawar

Ritonga yang tidak pernah bosan dan jenuh untuk selalu mendo’akan,

memotivasi, dan memberikan dukungan baik moril maupun materil .

11. Teristimewa kepada istriku tercinta Siti Faridah, S.Pd dan kedua putriku

Zayyan Diva Nabilah dan sibungsu Natasya Humaira, yang rela berkorban

dengan penuh kesabaran dan berkat do’a yang tulus dari merekalah sehingga

apa yang dicita-citakan penulis terkabul hendakya.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah

membantu dalam penyusunan tesis ini.

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa masih banyak

kekurangan dan kelemahan dalam penulisan tesis ini. Untuk itu penulis

mengharapkan kritik saran yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan kelak.

Terlepas dari kekurang dan kelemahan yang ada, penulis berharap semoga tesis

ini bermanfaat bagi pengembangan pendidikan.

Medan, Agustus 2015 Penulis

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

SURAT PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT ... ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRAC ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Fokus Penelitian ... 7

1.3. Masalah Penelitian ... 7

1.4. Tujuan Penelitian ... 8

1.5. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

2.1. Dasar Teoritis ... 10

2.1.1. Konsep Pendidikan Karakter ... 10

2.1.2. Nilai nilai Karakter untuk Siswa... 15

2.1.3. Prinsip prinsip Pendidikan Karakter ... 18

2.1.4. Pendidikan Karakter di SD... 22

(11)

2.1.6. Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran 28

2.2. Pengertian Implementasi ... 30

2.2.1 Implementasi pendidikan Karakter dalam Pembelajaran ... 31

2.3. Pembelajaran IPS ... 38

2.3.1. Hakikat Pembelajaran IPS ... 38

2.3.2. Pengertian Pembelajaran IPS ... 40

2.3.3. Tujuan Pembelajaran IPS ... 44

2.3.4. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar ... 45

2.3.5. Pengembangan Nilai nilai Karakter pada Mata Pelajaran IPS ... 49

2.3.6. Materi IPS ... 53

2.4 Pengaruh Globalisasi Terhadap Dunia Pendidikan……… 54

2.4.1. Dampak Positif Globalisasi Terhadap Dunia Pendidikan. 54 2.4.2. Dampak Negatif Globalisasi Terhadap Dunia Pendidikan 56 2.4.3. Penyesuaian Pendidikan Indonesia di Era Globalisasi…. 56

2.5 Kerangka Konseptual………. 57

2.6 Penilaian yang Relevan……….. 59

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 61

3.1. Metode Penelitian ... 61

3.2. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 61

3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 62

3.4. Instrumen Penelitian ... 68

(12)

3.5. Instrumen Penelitian ... 58

3.6. Analisis Data ... 70

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 73

4.1 Gambaran Umum Penelitian ... 73

4.1.1 SD Negeri 1 Peureulak ... 74

4.1.1.1 Profil Sekolah ... 74

4.1.2 SD Negeri 3 Peureulak ... 75

4.1.2.1 Profil Sekolah ... 75

4.2 Implementasi ... 77

4.2.1 Stategi Pengembangan EkstraKurikuler ... 77

4.2.1.1 Kegiatan Ekstrakurikuler SD Negeri 1 Peureulak ... 77

4.2.1.2 Kegiatan Ekstrakurikuler SD Negeri 3 Peureulak ... 79

4.2.2 Perencanaan Pelaksanaan Penanaman Karakter ... 81

4.2.2.1 Pelaksanaan Penanaman Karakter SD Negeri 1 Peureulak 81 4.2.2.2 Pelaksanaan Penanaman Karakter SD Negeri 3 Peureulak 88 4.2.3 Proses Perencanaan Penanaman Karakter ... 101

4.2.3.1 Proses Perencanaan Penanaman Karakter di SDN 1 Peureulak ... 101

4.2.3.2 Proses Perencanaan Penanaman Karakter di SDN 3 Peureulak ... 103

4.2.4 Proses Perencanaan Karakter... 107

(13)

4.2.4.2 Perencanaan Penanaman Karakter di SD Negeri 3

Peureulak ... 109

4.3 Hasil Observasi Siswa Melalui Pembelajaran IPS ... 112

4.4 Focus Group Discusion (FGD) ... 114

4.4.1 Hasil Focus Group Discusion ( FGD ) ... 115

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 122

5.1 Kesimpulan ... 122

5.2 Saran ... 124

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Pedoman Observasi ……… .129

Lampiran 2 Pedoman Wawancara………...133

Lampiran 3 Pedoman Observasi SDN 1 dan SDN 3 Peureulak……….135

Lampiran 4 Pedoman Wawancara Kepala Sekolah……….137

Lampiran 5 Analisis Data Hasil wawancara…………. ... .138

Lampiran 7 Pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) Di SD Negeri 1 Peureulak ………. ... 156

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Interview Faktor Penghambat dan Solusi ... 63

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Observasi Partisipatif ... 63

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Observasi Guru ... 64

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Observasi Siswa ... 66

Tabel 3.5 Matrik Analisis Implementasi Karakter ... 68

Tabel 4.1 Hasil Observasi Siswa ... 113

(16)

i

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Gambar SD Negeri 1 Peureulak……….. 164 Gambar 4.2 Gambar Suasana di SD Negeri 1 Peureulak……… 165

Gambar 4.3 Gambar Suasana Warung yang Jujur di SDN 1 Peureulak. 166 Gambar 4.4 Gambar Tempat Sampah Organic dan Nonorganic di SDN 1

Peureulak……….. 167 Gambar 4.5 Gambar Slogan Slogan Berkarakter……….. 168

Gambar 4.6 Gambar SD Negeri 3 Peureulak……….. 169 Gambar 4.7 Gambar Suasana Kelas SD Negeri 3 peureulak………… 170

Gambar 4.8 Gambar Wawancara di SD Negeri 3 Peureulak……….. 171

(17)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang terutama dimulai dari TK dan Sekolah Dasar, harus

diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut. Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu bersaing,

beretika, bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat. Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat (Ali Ibrahim Akbar, 2000), ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan

semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 persen oleh hard skill

dan sisanya 80 persen oleh soft skill. Bahkan orang-orang tersukses di dunia bisa berhasil dikarenakan lebih banyak didukung kemampuan soft skill daripada hard

(18)

2

skill. Hal ini mengisyaratkan bahwa mutu pendidikan karakter peserta didik sangat penting untuk ditingkatkan.

Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan

kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.

Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau

kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun

kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan

penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler,

pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah.

Sebagai upaya untuk meningkatkan kesesuaian dan mutu pendidikan

karakter, Kementerian Pendidikan Nasional mengembangkan grand design pendidikan karakter untuk setiap jalur, jenjang, dan jenis satuan pendidikan.

(19)

3

karakter dalam konteks totalitas proses psikologis dan sosial-kultural tersebut dikelompokan dalam: Olah Hati (Spiritual and emotional development), Olah

Pikir (intellectual development), Olah Raga dan Kinestetik (Physical and kinestetic development), dan Olah Rasa dan Karsa (Affective and Creativity

development). Pengembangan dan implementasi pendidikan karakter perlu

dilakukan dengan mengacu pada grand design tersebut.

Menurut UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

pada Pasal 13 Ayat 1 menyebutkan bahwa Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya.

Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Pendidikan informal sesungguhnya memiliki peran dan kontribusi yang sangat besar dalam

keberhasilan pendidikan. Peserta didik mengikuti pendidikan di sekolah hanya sekitar 7 jam per hari, atau kurang dari 30%. Selebihnya (70%), peserta didik berada dalam keluarga dan lingkungan sekitarnya. Jika dilihat dari aspek kuantitas

waktu, pendidikan di sekolah berkontribusi hanya sebesar 30% terhadap hasil pendidikan peserta didik.

Selama ini, pendidikan informal terutama dalam lingkungan keluarga belum memberikan kontribusi berarti dalam mendukung pencapaian kompetensi dan pembentukan karakter peserta didik. Kesibukan dan aktivitas kerja orang tua

yang relatif tinggi, kurangnya pemahaman orang tua dalam mendidik anak di lingkungan keluarga, pengaruh pergaulan di lingkungan sekitar, dan pengaruh

(20)

4

permasalahan tersebut adalah melalui pendidikan karakter terpadu, yaitu memadukan dan mengoptimalkan kegiatan pendidikan informal lingkungan

keluarga dengan pendidikan formal di sekolah. Dalam hal ini, waktu belajar peserta didik di sekolah perlu dioptimalkan agar peningkatan mutu hasil belajar

dapat dicapai, terutama dalam pembentukan karakter peserta didik . Pendidikan karakter dapat diintegrasikan dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai

pada setiap mata pelajaran perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran nilai-nilai

karakter tidak hanya pada tataran kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi, dan pengamalan nyata dalam kehidupan peserta didik sehari-hari di masyarakat.

Menurut Mochtar Buchori (2007), pendidikan karakter seharusnya membawa peserta didik ke pengenalan nilai secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif, dan akhirnya ke pengamalan nilai secara nyata. Permasalahan

pendidikan karakter yang selama ini ada di SMP perlu segera dikaji, dan dicari altenatif-alternatif solusinya, serta perlu dikembangkannya secara lebih

operasional sehingga mudah diimplementasikan di sekolah.

Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan

karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai standar kompetensi lulusan. Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta didik

(21)

5

mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.

Dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam American Journal of publikv Health, terkait resiko perilaku secara subtansial berkurang untuk siswa

berpartisipasi dalam intervensi pendidikan karakter. Perilaku negatif termasuk penyalahgunaan zat, rendah kepercayaan diri, kekerasan, dan aktivitas seksual, secara signifikan berkurang bagi siswa yang mengambil bagian dalam aksi positif

(Pendidikan Karakter) progam intervensi untuk setidaknya tiga tahun (Barnawi dan M.Arifin, 2012: 18).

Pendidikan karakter menjadi isu utama dalam kurikulum 2013. Bahkan di antara alasan utama perubahan kurikulum 2013 adalah alasan karakter. Bahkan

jauh sebelum kurikulum bergulir dan diterapkan, diskursus pendidikan karakter telah ramai dibicarakan. Maka jadilah pendidikan karakter sebagai program pendidikan nasional.Kita pun mengenal istilah pendidikan karakter, RPP

berkarakter, dan jargon serupa lainnya. Kurikulum dan pendidikan merupakan dua konsep yang harus dipahami terlebih dahulu sebelum membahas mengenai

pengembangan kurikulum. Sebab, dengan pemahaman yang jelas atas kedua konsep tersebut diharapkan para pengelola pendidikan, terutama pelaksana kurikulum, mampu melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Kurikulum dan

Pendidikan bagaikan dua keping uang, antara yang satu dengan yang lainnya saling berhubungan dan tak bisa terpisahkan.

(22)

6

siswa sebagai pelajar, siswa ke sekolah tugasnya untuk belajar, tetapi banyak siswa pada saat jam pelajaran belangsung masih duduk atau santai di kantin, (2)

siswa tidak jujur, menyontek, berbohong, berkata tidak sesuai dengan yang sesungguhnya, dan tidak berani mengakui kesalahan yang diperbuatnya.

Permasalahan tersebut seharusnya tidak terjadi pada siswa di sekolah. Karena sekolah merupakan tempat siswa belajar dan membentuk karakter siswa.

Apabila hal ini dibiarkan akan membawa dampak yang tidak

menguntungkan bagi misi dan visi pendidikan, dalam upaya penanaman karakter menjadi tanggung jawab bersama guru sebagai ujung tombak pendidikan formal

yang memegang peranan penting dalam mewujudkan keberhasilan suatu tujuan pengajaran

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa guru kelas VI di Sekolah Dasar yang menjadi objek peneliti, diperoleh keterangan bahwa guru guru dibeberapa sekolah tersebut belum sepenuhnya menerapkan pendidikan karakter

dalam proses belajar mengajar di kelas. Mereka hanya mendapatkan dari kegiatan kelompok kerja guru (KKG) yang hasilnya belum begitu mantap. Namun guru

masih memiliki hambatan dalam memilih karakter yang tepat untuk ditanamkan pada setiap pembelajaran karena ada banyak nilai nilai karakter yang harus ditanamkan kepada peserta didik.

Berdasarkan penjelasan di atas penulis tertarik untuk menganalisis dan mengkaji mengenai pengembangan karakter siswa yang harus dilakukan dalam

(23)

7

merumuskan penelitian dengan judul “Implementasi Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas VI SD Negeri 1 Peureulak dan SD Negeri

3 Peureulak Kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur”

1.2 Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, maka fokus penelitian ini terfokus pada bagaimana implementasi pendidikan karakter pada materi globalisasi di

kelas VI SD Negeri 1 Peureulak dan SD Negeri 3 Peureulak Kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur serta apa faktor-faktor penghambat dalam implementasi

penanaman karakter dan solusi dalam mengatasinya. Implementasi penanaman karakter difokuskan pada: (1) kegiatan belajar di dalam kelas; (2) kegiatan

ekstrakurikuler; (3) kegiatan keseharian di sekolah.

1.3 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana implementasi penanaman karakter dalam pembelajaran IPS pada

materi Globalisasi di kelas VI SD Negeri 1 Peureulak dan SD Negeri 3 Peureulak Kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur? Dari rumusan masalah ini, dijabarkan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

a. Bagaimana implementasi penanaman karakter dalam proses pembelajaran IPS pada materi Globalisasi di kelas VI SD Negeri 1 Peureulak dan SD

(24)

8

b. Bagaiman penerapan budaya sekolah dalam kegiatan atau kehidupan keseharian pada siswa kelas VI SD Negeri 1 Peureulak dan SD Negeri 3

Peureulak Kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur?

c. Bagaimana pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam mengembangkan

nilai-nilai karakter pada siswa siswa VI SD Negeri 1 Peureulak dan SD Negeri 3 Peureulak Kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur?

2. Apa faktor-faktor penghambat dalam implementasi penanaman karakter pada

pembelajaran IPS di Kelas VI SD SD Negeri 1 Peureulak dan SD Negeri 3 Peureulak Kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur?

3. Bagaimana solusi yang dilakukan dalam mengatasi implementasi pendidikan karakter pada mata pelajaran IPS kelas VI SD Negeri 1 Peureulak dan SD

Negeri 3 Peureulak Kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur?

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui:

1. Implementasi pendidikan karakter pada mata pelajaran IPS di Kelas SD

Negeri 1 Peureulak dan SD Negeri 3 Peureulak Kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur.

2. Faktor-faktor penghambat dalam Implementasi Pendidikan Karakter pada

(25)

9

3. Solusi dalam mengatasi hambatan implementasi pendidikan karakter pada mata pelajaran IPS di Kelas VI SD Negeri 1 Peureulak dan SD Negeri 3

Peureulak Kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan kajian Kepala Sekolah dan guru-guru Sekolah Dasar dalam upaya memahami dan meningkatkan pemahaman penanaman nilai nilai karakter di sekolah.

2. Sebagai acuan dan memudahkan bagi Guru dalam memahami penanaman nilai nilai karakter dalam mata pelajaran IPS.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi para peneliti yang berminat untuk meneliti tentang implementasi pendidikan karakter pada mata pelajaran IPS di sekolah dasar.

(26)

BAB V

Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa

hal berikut.

1. Implementasi penanaman karakter dalam pembelajaran IPS pada materi

Globalisasi di kelas VI SD Negeri 1 Peureulak dan SD Negeri 3 Peureulak Kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur. Hasil penelitiannya sebagai berikut:

a. Implementasi penanaman karakter dalam proses pembelajaran IPS pada materi Globalisasi di kelas VI SD Negeri 1 Peureulak dan SD

Negeri 3 Peureulak Kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur adalah dengan memuatkan nilai-nilai karakter di dalamnya.karakter

seperti: Kreatif, Rasa ingin tahu, Cinta tanah air, Peduli lingkungan, Peduli social. Proses pembelajaran yang berarti bahwa penanaman karakter secara terpadu diberikan dalam pembelajaran dikelas.

b. Penerapan budaya sekolah dalam kegiatan atau kehidupan keseharian pada siswa kelas VI SD Negeri 1 Peureulak dan SD

Negeri 3 Peureulak Kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur nilai karakter yang termasuk nilai-nilai budaya yang dikembangkan di sekolah dalam pelaksanaan kegiatan baik itu kegiatan akademik

(27)

123

kerja nilai karakter yang diterapkan adalah Kreatif, Rasa ingin tahu, Cinta tanah air, Peduli lingkungan, Peduli social.

c. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam mengembangkan nilai-nilai karakter pada siswa siswa VI SD Negeri 1 Peureulak dan SD

Negeri 3 Peureulak Kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur Nilai-nilai karakter yang dikembangkan pada peserta didik antara lain Kreatif, Rasa ingin tahu, Cinta tanah air, Peduli lingkungan,

Peduli sosial.

2. Faktor-faktor penghambat dalam implementasi penanaman karakter

pada pembelajaran IPS di Kelas VI SD SD Negeri 1 Peureulak dan SD Negeri 3 Peureulak Kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur

pelaksanaan melalui FGD (Focus Group Discussion) yang dilaksanakan Hasil FGD faktor penghambat pendidikan karakter di SD dalam meyusun perencanaan pembelajaran (RPP) secara keseluruhan terdapat

tiga faktor penghambat, yaitu: (1) Dalam pembuatan rencana (RPP) guru mengalami kesulitan (kurang paham), karena tidak ada panduan secara

konkrit bagaimana cara membuat RPP yang berkarakter, (2) RPP berkarakter sangat sulit dan perlu pemahaman yang lebih mendalam dikarenakan setiap materi berbeda karakter yang akan diterapkan, (3)

tidak ada pelatihan yang khusus mengenai bagaimana membuat RPP berkarakter

(28)

124

SD Negeri 3 Peureulak Kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur .Sebagai solusi dan rekomendasi yang di dapat selama FGD sebagai

berikut: (1) Perlu adanya pelatihan, guna pengembangan guru dalam melaksanakan pembelajaran karakter Perlu dibuat karakter yang

serempak dalam satu gugus, sehingga perencanaan pembelajaran lebih terarah karena sudah ditetapkan karakter apa yang akan dikembangkan pada pembelajaran; (2) Peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam

melengkapi sarana dan prasarana untuk menunjang implementasi pendidikan karakter di sekolah dasar; (3) Perlu adanya bimbingan dan

peran kepala sekolah untuk memberikan masukan-masukan dan pengawasan terhadap guru dalam melaksanakan pendidikan karakter di

sekolah. 5.2Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis mengemukakan saran-saran sebagai

berikut :

1. Para guru, khususnya guru IPS Kelas VI dapat melaksanakan

penanaman karakter pada materi globalisasi sehingga siswa dapat memahami materi pembelajaran yang menerapakan nilai-nilai karakter yang diberikan dengan baik di dalam kelas.

2. Menyarankan pada peneliti berikutnya untuk dapat mengembangkan hasil penelitian ini agar penelitian ini dapat bermanfaat sebagai

(29)

125

(30)

DAFTAR PUSTAKA

Ali Muhtadi. 2010. Strategi Implementasi Pendidikan Budi Pekerti yang Efektif di Sekolah. Diambil dari Jurnal Dinamika Pendidikan No. 01/Th.XVI/september

2014

Anik Gufron(2010) Integrasi nilai-nilai karakter bangsa pada kegiatan

pembelajaran. Cakrawala Pendidikan, Mei 2010, Th. XXIX, Yogyakarta:

UNY Press.

Cahyono, Bambang. 2001. Misi Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Dakir. A, dkk. 2005. Pendidikan IPS di Sekolah Dasar. Surakarta: Universitas

Sebelas Maret.

Depdiknas. 2004. Buku Induk Pembangunan Karakter. Jakarta, Departemen

Pendidikan Nasional.

Doni Koesoema A. 2007. Pendidikan karakter. Jakarta: Grasindo

Frye, Mike at .all. (Ed.). 2002. Character Education: Informational Handbook and Guide for Support and Implementation of the Student Citizent Act of 2001.

North Carolina: Public Schools of North Carolina.

Gagne & Briggs. 1978. Principles of Instructional Design. Second Edition. New

York: Holt, Rinehart and Winston.

Gede Raka.(2007).Pendidikan Membangun Karakter. Yogyakarta: UNY Press.

Hidayati, Mujinem, Anwar Senen. 2008. Pengembangan Pendidikan IPS SD. Jakarta:

Dirjen Dikti Departemen Pendidikan Nasional.

Harsono, Hanifah. 2002. Implementasi Kebijakan dan Politik. Bandung: PT. Mutiara

Sumber Widya.

Koesoema, Doni. 2007. Pendidikan Karakter; Strategi Mendidik Anak Di Zaman Global Jakarta : Grasindo

__________. Pilar Keutamaan Pendidikan Karakter.

(http://www.pendidikankarakter.org) diakses pada 29 september 2015

(31)

127

Kemdiknas. 2010. Buku Induk Pembangunan Karakter. Jakarta.

Lickona, T. 1992. Educating for Character: How Our School Can Teach Respect and

Responsibility, New York: Simon & Schuster, Inc.

Lickona, T., Schaps, E., & Lewis, C. 2003. CEP’s Eleven Principles Of Effectivecharacter Education. Washington, DC: Character Education

Partnership

____________________________. 2007. Eleven Principles of Effective Character Education. Character Education Partnership

___________________________ (1994). Raising Good Children: From Birth

Through the Teenage Year. Bantam Book, New York.

Megawangi, Ratna. 2010. Pengembangan Program Pendidikan Karakter di Sekolah:

Pengalaman Sekolah Karakter

Mansyur Ramly, dkk., 2011. Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter. (Jakarta:

Kementrian Pendidikan Nasional , Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan perbukuan,)

Muclas Samani dan Hariyanto. 2011. Konsep dan Model Pendidikan Karakter.

Bandung: PT Remajarosda Karya

Mulyasa. 2011. Manajemen Pendidikan karakter. Jakarta: Bumi Aksara

Muslich, Masnur. 2011. Pendidikan Karakter : Menjawab Tantangan Krisis

Multidimensional. Jakarta : Bumi Aksara.

Nursid, Sumaatmadja, dkk. 2005. Konsep Dasar IPS. Jakarta: Universitas Terbuka.

Nurul Zuriah. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Teori Aplikasi. Jakarta: Bumi

Aksara.jakarta

Romiszowski,A.J. 1981. Design Intructional System. London: Kogan

Sardiman A. M. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Bandung: Rajawali

Press.

Sigit Dwi K. 2007. Pentingnya Pendidikan Moral bagi Anak Sekolah Dasar.

Yogyakarta: UNY Press.

Setiawan, Guntur. 2004. Implementasi Dalam Birokrasi Pembangunan.

(32)

128

Sofan Amri, Ahmad jauhari http:/ /Pendidikan/Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran

Sjarkawi. 2006. Pembentukan Kepribadian Anak. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sri Narwani. 2011. Pendidikan Karakter Pengintregasian 18 Nilai Pembentuk Karakter dalam Mata Pelajaran. Yogyakarta: Familia.

S.C. Utami Munandar. 1985. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah,

Petunjuk Bagi Para Guru dan Orang Tua. Jakarta: Gramedia.

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Slameto. 2003. Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka

Cipta.

Tim Pendidikan Karakter Kemendiknas. 2010. Pembinaan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama. Tidak diterbitkan.

Udin S. Winataputra, dkk. 2008. Materi dan Pembelajaran IPD SD. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Usman, Nurdin. 2002. Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Jakarta:PT. Raja

Grafindo Persada.

Zainal dan Sujak. 2011. Panduan & Aplikasi Pendidikan Karakter. Bandung: Yrama

Widya.

Gambar

Tabel 3.2   Kisi-Kisi Observasi Partisipatif  ..................................................
Gambar 4.3    Gambar Suasana Warung yang Jujur di SDN 1 Peureulak.    166

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Teknik pengumpulan data dengan wawancara dilaksanakan pada waktu melakukan studi pendahuluan terkait dengan analisis kebutuhan. Hal ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi

Tabel diatas menunjukkan bahwa hasil panen tanaman stevia pada perlakuan pupuk kimia dan pemberian bahan organik memberikan hasil yang berpengaruh nyata untuk bobot

Dampak selanjutnya adalah ketika mereka tidak lagi bisa melihat pada cahaya yang suram dan akan menderita penyakit yang disebut night blindness (buta senja) atau xerophthalmia.

Saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah (1) Sekolah yang telah menerapkan moving class untuk lebih menyelaraskan kurikulum agar sesuai dengan rambu-rambu

Akan tetapi peneliti, hanya akan menggambarkan 2 (dua) proses pengobatan saja, yaitu proses pengobatan jarak dekat dan jarak jauh, hal tersebut dikarenakan selama

“ Pada saat ini tingkat kepatuhan wajib pajak masih sangat rendah, hal ini disebabkan dikarenakan para wajib pajak enggan untuk membyar pajak. Hal tersebut

Hasil dari penelitian ini adalah Sistem informasi manajemen kepegawaian di Badan Pendidikan dan Pelatihan Pemerintah Provinsi Bali pada pekerjaan pegawai sudah cukup baik karena