PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE
TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK
OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PAHAE JAE
TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
YASMIN GRACE WAHARNI HUTABARAT
NIM 2111311005
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Penulisan Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan, Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran
Concept Sentence Terhadap Kemampuan Menulis Cerpen oleh Siswa Kelas X
SMA Negeri 1 Pahae Jae Tahun Pembelajaran 201/2015”.
Dalam penyelesaian Skripsi ini tentunya tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu dengan ketulusan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan, 2. Dr. Isda Pramuniati, M. Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, 3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, 4. Syairal Fahmy Dalimunthe, S.Sos., M.I.Kom., Sekretaris Jurusan Bahasa
dan Sastra Indonesia,
5. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Prodi Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Dosen Penguji,
6. Drs. H. Sigalingging, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi, 7. Drs. Basyaruddin, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik, 8. Atika Wasilah, S.Pd., M.Pd., Dosen Penguji,
9. seluruh Dosen dan Staf Pengawai Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, 10.Kepala SMA Negeri 1 Pahae Jae, Dra. Ida Lumbantobing dan
R. Tambunan, S.Pd. selaku Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia serta para Staf Pegawai,
11.keluarga besar penulis, Ayahanda Oloan Hutabarat (+), dan Ibunda Helena Hutagalung, kakak penulis Efny Maya Hutabarat, Amkeb, adik penulis Roberto H.P. Hutabarat, dan M. Clinton Hutabarat yang telah memberikan kasih sayang berkelimpahan, doa, dukungan, dan berjuang baik secara moril dan material sampai penulis menyelesaikan perkulihan,
12.teman-teman semasa perkuliahan, khususnya jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia kelas Ekstensi C 2011 dan sahabat penulis Kartini Pasaribu, Dewi Pasaribu, dan Irma F.V. Marpaung yang telah memberikan semangat dan Doa,
i
ABSTRAK
Yasmin Grace Waharni Hutabarat. NIM 2111311005. Pengaruh Model Pembelajaran Concept Sentence terhadap Kemampuan Menulis Cerpen oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pahae Jae Tahun Pembelajaran 2014/2015. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/S1. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran concept sentence terhadap kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 1 Pahae Jae. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Pahae Jae dengan jumlah 161 siswa. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 35 siswa yang di ambil teknik random. Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah test berbentuk essay.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan model desain penelitian One Group Pre-Test – Post-Test Design. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t”.
Dari pengolahan data, diperoleh nilai rata-rata pre-test = 64,42 dan digolongkan pada kategori baik = 40%, kategori cukup = 51,42%, dan kategori kurang 8,57%. Nilai rata-rata post-test = 78,85 dan dikategorikan pada kategori sangat baik = 34,28%, kategori baik = 57,14%, dan kategori cukup 8,57%. Berdasarkan uji normalitas, hasil pre-test dan post-test dinyatakan berdistribusi normal. Kemudian, berdasarkan uji homogenitas dinyatakan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas dan uji homogenitas dilakukan, maka diketahui t0 sebesar 7,55. Selanjutnya t0 tersebut dikonsultasikan
dengan tabel t pada taraf signifikansi 5% dengan df= N-1, yakni 35-1=34. Dari df 34 diperoleh taraf signifikansi 5%= 2,03. Dengan demikian thitung > ttabel, yakni
7,55 > 2,03 dengan demikian hipotesis alternatif (Ha) diterima.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran concept
sentence berpengaruh positif terhadap kemampuan menulis cerpen oleh siswa
kelas X SMA Negeri 1 Pahae Jae tahun pembelajaran 2014/2015.
iv
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 9
v
d. Menulis Cerita Pendek ... 21
e. Langkah-langkah Menulis Cerita Pendek ... 25
B. Kerangka Konseptual ... 26
C. Hipotesis Penelitian ... 27
BAB III METODE PENELITIAN ... 29
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42
A. Hasil Penelitian ... 42
B. Uji Homogenitas ... 56
C. Uji Hipotesis ... 57
D. Perbedaan Standar Error ... 58
E. Pembahasan ... 60
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 68
B. Saran ... 68
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Distribusi Jumlah Populasi ... 30
Tabel 3.2 Perincian Sampel Penelitian ... 31
Tabel 3.3 Desain Eksperimen One Group Pre-Test dan Post-Test Design .... 33
Tabel 3.4 Jalannya Eksperimen ... 33
Tabel 3.5 Aspek-Aspek Penilaian Kemampuan Menulis Cerpen ... 35
Tabel 3.6 Kategori Penilaian ... 37
Tabel 4.1 Nilai Pre-Test ... 43
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pre-Test ... 45
Tabel 4.3 Identifikasi Kecenderungan Hasil Pre-Test ... 47
Tabel 4.4 Uji Normalitas Data Kelompok Pre-Test ... 47
Tabel 4.5 Nilai Post-Test ... 49
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Post-Test ... 51
Tabel 4.7 Identifikasi Kecenderungan Hasil Post-Test ... 53
Tabel 4.8 Analisis Hasil Data Pre-Test dan Hasil Post-Tes ... 54
Tabel 4.9 Uji Normalitas Data Kelompok Post-Test ... 54
Tabel 4.10 Pengujian Normalitas Data Penelitian ... 56
Tabel 4.11 Pengujian Homogenitas Data Penelitian ... 57
Tabel 4.12 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 58
Tabel 4.13 Persentase Rata-Rata Perolehan Skor ... 58
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Diagram Frekuensi Pre-Test ... 46
Gambar 4.2 Diagram Frekuensi Post-Test ... 52
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada pembelajaran bahasa Indonesia, salah satunya siswa dituntut untuk
terampil menulis, agar mereka dapat mengungkapkan ide, gagasan, ataupun
pendapat. Menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam
kegiatan menulis, penulis harus terampil memanfaatkan struktur bahasa dan
kosakata. Kegiatan menulis bukanlah kegiatan yang mudah karena harus melalui
latihan dan pratik yang teratur karena kegiatan menulis memaparkan isi jiwa,
pengalaman, dan penghayatan.
Sebagai salah satu aspek keterampilan berbahasa, menulis telah diajarkan
di sekolah salah satunya adalah menulis cerpen. Menulis cerpen merupakan
tulisan hasil imajinasi kreativitas seseorang. Kreativitas penulisan cerita pendek
membutuhkan pemikiran yang kretif untuk mengubah pengalaman menjadi cerita
yang menarik atau mengangkat fenomena di remaja menjadi bentuk tulisan yang
bangus.
Bagi pelajar, pokok bahasa menulis cerpen merupakan salah satu
kompetensi yang diharapkan dari siswa X SMA seperti yang tertulis dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), bidang studi Bahasa Indonesia
“Siswa mampu menulis pengalaman pribadi atau sesuatu yang dilihatnya dan
menuangkannya dalam suatu bentuk fiksi yaitu cerpen”. Melalui pembelajaran ini,
siswa diharapkan mampu menulis cerpen. Namun kenyataannya harapan tersebut
2
tidak sesuai dengan hasil yang ditemukan dilapangan bahwa kemampuan siswa
menulis cerpen masih rendah.
Berdasarkan hasil observasi penelitian dengan salah seorang guru bahasa
Indonesia di SMA Negeri 1 Pahae Jae menyatakan bahwa masih banyak siswa
yang kemampuan menulis cerpen masih rendah. Padahal nilai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimum) di sekolah tersebut 75. Hal tersebut senada dengan hasil
wawancara dengan salah seorang siswa SMA Negeri 1 Pahae Jae yang bernama
Susi bahwa siswa kurang minat dalam menulis cerpen dikarenakan guru masih
menggunakan model konvensional. Lubis (2013:63), mengatakan rendahnya
kemampuan menulis teks cerpen dengan hasil analisis data menyatakan bahwa
kemampuan siswa dalam menulis cerpen kurang memenuhi nilai yang
memuaskan. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata kemampuan menulis cerpen siswa
adalah 65. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis
cerpen masih perlu ditingkatkan.
Menurut Sandy Imandani (2012:3), kemampuan menulis cerpen yang
tergolong rendah pada siswa terkait dengan pembelajaran menulis cerpen di
sekolah tersebut, dilakukan studi pendahuluan dengan hasil bahwa (1)
pembelajaran menulis cerpen kurang dapat menumbuhkan minat siswa dalam
menulis cerpen, (2) guru belum memiliki strategi yang tepat untuk membelajarkan
sastra khususnya menulis cerpen, (3) siswa memiliki kesulitan dalam menentukan
dan mengembangkan gagasan untuk menulis cerpen, (4) tidak ada bimbingan dari
guru dalam menulis cerpen, (5) guru tidak memberi contoh cerpen yang baik, (6)
3
kelas tersebut tergolong rendah dan memperoleh nilah di bawah KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimum).
Siswa pada umumnya melakukan kegiatan menulis karena mendapat tugas
dari gurunya saja. Kebosanan itulah yang menyebabkan siswa menjadi malas
belajar sehingga membuat kelas menjadi kurang kondusif sehingga apresiasi
siswa dalam pembelajaran menulis cerpen kurang. Hal itu tentu saja bukan
semata-mata kesalahan siswa. Salah satu faktor yang menyebabkan hal tersebut
adalah metode dan model yang digunakan oleh guru kurang efektif sehingga
menimbulkan kejenuhan selama proses pembelajaran yang membuat siswa malas
belajar dan kehilangan gairah dalam mengeluarkan ide-ide kreatif. Untuk
mewujudkan penulisan yang sempurna dibutuhkan ketepatan dalam memilih
model mengajar.
Apabila seorang guru berhasil menciptakan model mengajar yang
membuat suasana kelas yang menyenangkan, maka siswa akan termotivasi dan
aktif dalam proses belajar-mengajar, sehingga kemungkinan besar hasil belajar
yang diperoleh siswa dapat meningkat. Model pembelajaran sangat berperan
penting dalam proses kegiatan pembelajaran, agar proses pembelajaran menjadi
aktif dan terarah. Dalam menciptakan pembelajaran, di antaranya model
pembelajaran Concept Sentence. Model Concept Sentence merupakan salah tipe
model pembelajaran yang dikembangkan dari Cooperative Learning. Model
Concept Sentence adalah model pembelajaran yang dilakukan dengan
4
tersebut disusun menjadi beberapa kalimat dan dikembangkan menjadi
paragraf-paragraf (Kiranawati, 2008:62).
Dari konsep tersebut, model pembelajaran Concept Sentence merupakan
suatu model pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa
secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dengan
menggunakan kata kunci yang telah diberikan oleh guru. Dalam proses
pembelajaran dengan model pembelajaran Concept Sentence, bukan hanya
sekedar mendengarkan dan mencatat, tetapi siswa akan belajar bersama,
berdiskusi, dan menentukan kata-kata kunci yang berhubungan objek penulisan
cerpen. Dengan model pembelajaran ini tercipta suasana pembelajaran yang lebih
menyenangkan, komunikatif, dan kondusif. Siswa menjadi lebih aktif, perhatian
lebih terarah serta lebih antusias dan tidak merasa bosan.
Berdasarkan pemaparan di atas, model Concept Sentence salah satu model
yang tepat dan dapat dijadikan alternatif untuk mengoptimalkan pembelajaran
menulis. Khususnya meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis cerpen.
Oleh karena itu peneliti tertarik ingin menjadikan permasalahan tersebut sebagai
topik yang akan diteliti. Adapun judul yang dipilih sesuai permasalahan tersebut
yaitu “Pengaruh Model Pembelajaran Consept Sentence Terhadap Kemampuan
Menulis Cerpen Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pahae Jae Tahun
5
B. Identifikasi Masalah
Masalah merupakan langkah awal penelitian. Setiap masalah harus
diidentifikasi untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam membahas
dan mempelajari masalah yang hendak diteliti.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, yang menjadi
identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. kemampuan siswa dalam menulis cerpen masih rendah,
2. minat siswa dalam menulis cerpen kurang,
3. apresiasi siswa dalam pembelajaran menulis cerpen kurang
4. selama ini model pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam
menulis cerpen kurang efektif.
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari permasalahan yang terlalu luas, serta untuk
mengarahkan pembicaraan suatu masalah. Maka, permasalahan perlu dibatasi dan
difokuskan pada bagaimana kemampuan siswa dalam menulis cerpen berdasarkan
pengalaman orang lain dengan menggunakan model pembelajaran Concept
Sentence.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah, maka
6
1. Bagaimana kemampuan menulis cerpen sebelum menggunakan model
pembelajaran Concept Sentence oleh siswa kelas X SMA Negeri 1
Pahae Jae tahun pembelajaran 2014/2015?
2. Bagaimana kemampuan menulis cerpen sesudah menggunakan model
pembelajaran Concept Sentence oleh siswa kelas X SMA Negeri 1
Pahae Jae tahun pembelajaran 2014/2015?
3. Bagaimana pengaruh model pembelajaran Concept Sentence terhadap
kemampuan menulis cerpen oleh siswa kelas X SMA Negeri 1 Pahae
Jae tahun pembelajaran 2014/2015?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, peneliti
memiliki beberapa tujuan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan hal-hal sebagai berikut:
1. untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis
cerpen sebelum menggunakan model pembelajaran Concept Sentence
oleh siswa kelas X SMA Negeri 1 Pahae Jae tahun pembelajaran
2014/2015,
2. untuk mengetahui kemampuan siswa menulis cerpen dengan
menggunakan model pembelajaran Concept Sentence oleh siswa kelas
7
3. untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Concept Sentence
terhadap kemampuan siswa kelas VII dalam menulis cerpen oleh siswa
kelas X SMA Negeri 1 Pahae Jae tahun pembelajaran 2014/2015.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan masalah penelitian, hasil penelitian
memiliki manfaat teoritis dan manfaat praktis. Adapun uraian adalah sebagai
berikut.
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dalam proses
pembelajaran, khususnya dalam penggunaan metode pembelajaran.
Selain itu juga dapat bermanfaat sebagai masukan peneliti yang akan
meneliti pengaruh model pembelajaran Concept Sentence.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis, guru dan
siswa. Adapun uraiannya sebagai berikut.
a. Sebagai bahan masukan bagi guru bahwa dalam upaya meningkatkan
kemampuan siswa dalam menulis cerpen dapat menggunakan model
pembelajaran Concept Sentence.
b. Sebagai bahan masukan bagi siswa dalam upaya menambah wawasan
dan pengalaman baru ketika belajar menggunakan model pembelajaran
8
pembelajaran menulis cerpen pada saat proses pembelajaran
berlangsung.
c. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang ingin melakukan
68
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pengujian hipotesis tentang
pengaruh model pembelajaran concept sentence terhadap kemampuan menulis
cerpen oleh siswa kelas X SMA Negeri 1 Pahae Jae, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut.
1. Nilai rata-rata kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 1 Pahae
Jae Tahun Pembelajaran 2014/2015 sesudah menggunakan model
pembelajaran concept sentence adalah sebesar 78,85 dan ini tergolong ke
dalam kategori baik.
2. Nilai rata-rata kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 1 Pahae
Jae Tahun Pembelajaran 2014/2015 sebelum menggunakan model
pembelajaran concept sentence adalah sebesar 64,42 dan ini tergolong ke
dalam kategori cukup.
3. Model pembelajaran concept sentence terbukti berpengaruh signifikan terhadap
kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 1 Pahae Jae Tahun
Pembelajaran 2014/2015 dengan hipotesis t > t yaitu 7,55 > 2,03 maka
hipotesis nihil (H ) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.
69
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Pahae Jae,
maka penulis menyarankan.
1. Kemampuan siswa dalam menulis cerpen perlu ditingkatkan lagi. Hal tersebut
tentunya membutuhkan metode pembelajaran yang lebih efektif untuk
digunakan dalam proses belajar mengajar (PBM) di sekolah. Salah satu model
pembelajaran yang dapat dijadikan alternatif adalah concept sentence.
2. Model pembelajaran concept sentence memerlukan pemahaman guru bahasa
dan sastra Indonesia baik dari segi persiapan, pelaksanaan, sampai evaluasi
serta kerjasama antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran agar hal
yang harapkan yakni meningkatkan kemampuan menulis cerpen siswa dapat
lebih baik.
3. Disarankan agar peneliti selanjutnya tetap memperhatikan penguasaan model
pembelajaran dan perkembangan model-model pembelajaran yang digunakan
di sekolah khususnya dalam pembelajaran menulis cerpen.
69
DAFTAR PUSTAKA
Aminudin. 2009. Pandai Memahami dan Menulis Cerita Pendek. Bandung: PT Pribumi Mekar.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Barus. 2010. Pembinaan Kompetensi Menulis. Medan: USU Press.
Dalman. 2012. Keterampilan Menulis. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Depdiknas.2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.
Jakarta:BalaiPustaka.
Guruclub. 2008. Model Concept Sentence untuk Meningkatkan Keterampilan
Menulis Karangan Narasi. (online).
Istarani. 2012. Kumpulan 58 Metode Pembelajaran. Medan: Cv. Iscom Medan.
Joyce, B, Marsha, W., Calhoun E, Arends. 2009. Models of Teaching:
Model-model Pengajaran. Diterjemahkan oleh Achmad Fawaid, Ateilla Mirza, dan
Trianto. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kamisa.2007. KamusLengkapBahasa Indonesia. Surabaya: Kartika.
Kiranawati. 2008. Model Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Media Persada.
Kosasih, E. 2003. Ketatabahasaan dan Kesusastraan Bahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya.
LaelasaridanNurlailah. 2006. KamusIstilahSastra. Bandung :NuandaAulia.
Purba, Antilan. 2009. Stilistika Sastra Indonesia Kaji Bahasa Karya Sastra. Medan: USU Perss.
Slamet, Y. 2002. Dasar-dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan.
Sudijono, Anas. 2007. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.
70
Sumardjo, Jacob, dan Saini K.M. 19986. Apresiasi Kesusastraan, Jakarta: Gramedia.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Syarifani, Zamakh. 2009. Menulis dan Menerbitkan Buku Fiksi dan Nonfiksi. Yogyakarta: Milestone.
Tarigan, Henry Guntur. 1986. MenulisSebagaiSuatuketerampilanBerbahasa. Bandung :Angkasa.
Thahar, Harris Efendi. 1999. Kiat Menulis Cerpen. Bandung: Angkasa.
Triantari, Rita. 2012. Pembelajaran Menulis Cerpen dengan Model dari Cerpen
ke Cerpen dan Model Bersafari. Semarang: Universitas.
Trianto.2009. Mendesain Model PembelajaranInovatif-Progresif.Jakarta :Kencan.
Yunus, Suparno. 2006. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.
Sri. 2013. Pengaruh Penerapan Model Concept Sentence Terhadap Kemampuan
Menulis Wacana Narasi Siswa Kelas XI SMK Multi Karya Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan.
Yusnelli. 2013. PengaruhPenggunaanTeknik Discussion Starter Story
(CeritaPemulaDiskusi) TerhadapKemampuanMenulisCeritaPendekSiswa X MAN 2 Model Medan TahunPembelajaran 2012/2013. Skripsi. Medan:
Universitas Negeri Medan.
http://saiiayouone.blogspot.com/2012/05/model-concept-sentence-untuk.htm. diakses tanggal 20 Maret 2015.