• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DI DESA PETUARAN HILIR KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DI DESA PETUARAN HILIR KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DI DESA

PETUARAN HILIR KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Riyaldi Hadinata NIM. 3113111057

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Riyaldi Hadinata. NIM 3113111057. “Persepsi Masyarakat Tentang Pelaksanaan Fungsi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Desa Petuaran Hilir Kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang pelaksanaan fungsi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Desa Petuaran Hilir Kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai.

Penelitian ini dilakukan di desa Petuaran Hilir Kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai, dengan menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode yang berusaha menggambarkan fenomena atau gejala yang terjadi dalam masyarakat desa. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini penulis melakukan beberapa alat yaitu dengan melakukan observasi dan mengedarkan angket. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah seluruh Kepala Keluarga yang berjumlah 702 KK, dan sampel ditentukan 10% dari semua populasi yang diambil secara acak (random sampling), yakni 70 KK.

(5)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan (S.Pd) tepat waktu pada jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Shalawat dan salam penulis sampaikan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah menyampaikan risalahnya kepada umatnya guna membimbing kegiatan yang diridhoi Allah SWT.

Dalam penulisan skripsi yang berjudul “Persepsi Masyarakat Tentang Pelaksanaan Fungsi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Desa Petuaran Hilir kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai”, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahannya baik penulisan maupun lainnya. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan skripsi ini.

(6)

Dalam penulisan skripsi ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. H. Restu, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

3. Ibu Dr. Reh Bungana Beru PA, S.H, M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Arif Wahyudi, S.H selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

5. Ibu Dra. Yusna Melianti, MH selaku dosen pembimbing skripsi yang telah begitu sabar membimbing, memberikan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si selaku dosen pembimbing akademik penulis dan sekaligus sebagai penguji skripsi.

7. Bapak Drs. Halking, M.Si selaku dosen penguji skripsi penulis 8. Bapak Prayetno, S.IP, M.Si selaku dosen penguji skripsi penulis. 9. Seluruh Bapak/Ibu dosen jurusan PPKn serta Bapak Jhon yang

(7)

10. Kepala Desa Petuaran Hilir dan Ketua BPD Petuaran Hilir kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagaiyang telah mempermudah penulis selama pelaksanaan penelitian berlangsung. 11. Kakanda tercinta Eka Widdariani, S.Pd dan abangda tercinta Budi

serta Adiknda tercinta Siti Maulidatul Hasanah sebagai keluarga yang selalu memotivasi, memberikan doa dan kasih sayang kepada penulis.

12. Terkhusus dan terkasih buat Mirna Sari, S.Pd atas doa, motivasi, bantuan, pengertian dan kasih sayang kepada penulis.

13. Teman-teman seperjuanganku Mahasiswa jurusan PPKn Stambuk 2011 terkhusus kelas reguler A sebagai pemberi perhatian, bantuan, motivasi selama kuliah bahkan dalam menyusun skripsi.

14. Teman-teman PPLT 2014 SMP Negeri 1 Pegajahan (Posko KTT Pegajahan).

15. Sahabat-sahabatku khususnya Zakki Aufal, S.Pd, Dedi Hartono, S.Pd, Rahmad Ramadana, S.Pd,Hari Ekawati S.Pd, Fitri Wulan Sari, S.Pd, Cici Arista Sari, S.Pd, Adhe Firza, S.Pd, sebagai pemberi motivasi, bantuan, arahan, serta pengertian dan rasa kebersamaan mulai dari awal kuliah sampai akhir penyelesaian skripsi ini. Sahabat yang akan selalu ada untuk selamanya.

(8)

17. Teman-teman indekos (Putra Budiman, S.Pd, Muhammad Fadly, S.Pd, Juliono, S.Pd, Mathuelosy Munthe, S.Pd, dan Jarod Hariadi, ) yang telah bersama-sama menimbah ilmu di Universitas Negeri Medan.

18. Terimaksih juga kepada abangnda Wisnu Al faqih dan Abangnda Damar feodalisme yang sudah memberikan tumpangan tempat tinggal selama penulis kuliah di Universitas Negeri Medan.

19. Kepada teman-teman yang mengenal penulis yang namanya tidak bisa disebutkan satu persatu penulis ucapkan terima kasih banyak. Semoga bantuan yang diberikan kepada penulis mendapat balasan dari ALLAH SWT. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa masih banyak kelemahan dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Sekian dan terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Medan, Juli 2015

Penulis

Riyaldi Hadinata

(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Perumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Kerangka Teoritis ... 8

1. Pengertian Persepsi ... 8

2. Pengertian Masyarakat ... 11

3. Badan Permusyawaratan Desa ... 14

B. Telaah Pustaka ... 23

C. Kerangka Berpikir ... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 26

A. Lokasi Penelitian ... 26

B. Populasi dan Sampel ... 27

C. Variabel dan Defenisi Penelitian ... 28

D. Teknik Pengumpulan Data ... 29

E. Teknik analisis Data ... 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 31

A. Deskripsi Lokasi Penelitian... 31

B. Data Umum Responden Yang Diteliti ... 31

(10)

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

A. Kesimpulan ... 61

B. Saran-saran ... 62

(11)
[image:11.595.79.529.102.698.2]

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1. Kisi-Kisi Penelitian ... 28

2. Sebaran Menurut Tingkatan Umur ... 32

3. Sebaran Responden Menurut Tingkat Pendidikan ... 33

4. Sebaran Responden Menurut Mata Pencaharian ... 34

5. Tanggapan Responden Mengetahui Tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD) ... 35

6. Tanggapan Responden Tentang Fungsi Membahas dan Menyepakati Rancangan Peraturan Desa Yang Diemban Oleh BPD ... 36

7. Tanggapan Responden Apabila BPD Merumuskan, Membuat, dan Menetapkan Peraturan Desa Dengan Alasan Kepentingan... 37

8. Tanggapan Responden Tentang Pelaksanaan Fungsi Membahas Dan Menyepakati Rancangan Peraturan Desa Yang Dilaksanakan Oleh BPD ... 38

9. Tanggapan Responden Tentang Peraturan Yang Dibuat Benar-Benar Telah Dilaksanakan Di Desa Petuaran Hilir ... 39

10. Tanggapan Responden Kedekatan Anggota BPD Dengan Masyarakat Desa ... 40

11. Tanggapan Responden Tentang Pengayoman Anggota BPD Kepada Masyarakat Desa Dalam Hal Adat Istiadat Desa ... 41

12. Tanggapan Responden Tentang Fungsi Menampung Dan Menyalurkan Aspirasi Masyarakat Yang Diemban Oleh BPD ... 42

13. Tanggapan Responden Tentang Rapat Yang Dibicarakan Oleh BPD Melibatkan Masyarakat Desa ... 43

14. Tanggapan Responden Tentang Aspirasi Yang Ditampung Anggota BPD Selalu Diajukan Dalam Rapat Di Desa ... 44

(12)

16. Tanggapan Responden Tentang Segala Bentuk Aspirasi Masyarakat Harus Ditangani Oleh BPD, Kemudian Menyalurkannya Sesuai Dengan

Petunjuk Dan Kebutuhan Masyarakat... 46 17. Tanggapan Responden Tentang Pelaksanaan Fungsi Menampung Dan

Menyalurkan Aspirasi Masyarakat Oleh BPD ... 47 18. Pandangan Responden Tentang Memahami Sepenuhnya Mengenai

Fungsi-Fungsi Yang Diemban Oleh BPD ... 48 19. Pandangan Responden Tentang Perlu Ditingkatkan Kinerja BPD Guna

Menciptakan Suatu Desa Yang Dapat Dibanggakan ... 49 20. Tanggapan Responden Tentang Fungsi Mengawasi Pelaksanaan

Peraturan Desa Oleh BPD ... 50 21. Tanggapan Responden Tentang Bila BPD Melakukan Pengawasan Dan

Penerapan Yang Ketat Terhadap Pelaksanaan Peraturan Desa Dengan

Alasan Kepentingan Pembangunan ... 51 22. Tanggapan Responden Tentang Pelaksanaan Fungsi Pengawasan

Pelaksanaan Peraturan Desa ... 52 23. Tanggapan Responden Tentang Setiap Anggota BPD Selalu

Melakukan Pengawasan Terhadap Penyelenggaraan Pemerintahan Desa .... 53 24. Tanggapan Responden Tentang Koordinasi Dan Kerjasama Antar

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Angket 2. Nota Tugas

3. Surat Penelitian Dari Jurusan

4. Surat Izin Megadakan Penelitian Dari Fakultas 5. Surat Penelitian Dari Tempat Penelitian

6. Surat Keterangan Perpustakaan Jurusan PPKn 7. Surat Keterangan Perpustakaan Unimed 8. Kartu Bimbingan Skripsi Jurusan PPKn

9. Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian Mahasiswa Jurusan PPKn

10. Peraturan Desa Tentang Denda Bagi Para Petugas Jaga Malam Yang Tidak Melaksanakan Tugas Jaga Malam

(14)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, pasal 1 ayat (1) desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa, “adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia”.

Posisi pemerintahan yang paling dekat dengan masyarakat adalah pemerintahan desa selaku pembina dan pengayom masyarakat. Masyarakat sangat berperan menunjang kemajuan desa karena masyarakat mudah digerakkan untuk berpartisipasi. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya pemerintah desa harus saling bekerja sama. Kepala Desa dibantu oleh perangkat desa dan BPD, sebagai mitra kepala desa yang mempunyai kedudukan yang sejajar, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) juga sangat berperan penting dalam mengayomi masyarakat desa.

(15)

desa. Maka diharapkan dengan efektifnya pelaksanaan fungsi tersebut dapat diwujudkan keseimbangan kekuatan antara masyarakat yang dipresentasikan oleh BPD dengan pemerintah desa.

Dalam pelaksanaan fungsi BPD di Desa Petuaran Hilir meskipun dinilai baik oleh sebagian masyarakat, namun didalam keanggotan BPD tersebut masih ditemukan bahwasanya ada beberapa jumlah elemen ataupun tokoh masyarakat yang belum terwakili dalam struktur keanggotaan lembaga tersebut. Fungsi pengawasaan yang dilakukan BPD dinilai sebagai fungsi yang paling menonjol dibandingan dengan fungsi-fungsi lainya seperti menetapkan peraturan desa dan fungsi menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat, dimana hal ini merupakan fungsi yang paling jarang dilaksanakan dan diterapkan oleh BPD itu sendiri.

Dalam menjalankan tugasnya masih ditemukan pelaksanaan fungsi dari BPD yang ternyata masih minim, hal ini disebabkan olehsalah satu faktor yang cukup berpengaruh dalam pelaksanaan fungsi tersebut adalah pengalaman individu yang dimiliki oleh anggota BPD perihal pelaksanaan fungsinya, seperti pengalaman kegiatan organisasi kemasyarakatan, dan adapun salah satu faktor-faktor yang dapat menghambat yaitu kurangnya sarana dan prasarana.

Sejalan dengan Nasdian (2014:123) yang menyatakan bahwa “pengalaman

(16)

menjalankan fungsinya dalam rangka peran partisipatif lembaga dalam membangun desa.

Begitu jelas fungsi Badan Permusyawaratan Desa (BPD), sehingga untuk mencapai keberhasilan dalam pelaksanaan fungsinya sebagai suatu lembaga, Badan Permusyawaratann Desa harus memahami faktor-faktor yang mungkin saja menghambat pelaksanaan funngsinya, faktor tersebut bisa saja meliputi yaitu: (1) dari aspek hubungan dalam organisasi pemerintahan desa, (2) dari aspek kemampuan individual anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), (3) komunikasi dan kerjasama organisasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Struktur pemerintahan desa (kepala desa dan aparatnya beserta BPD) dituntut untuk dapat berinisiatif secara aktif dalam rangka pemikiran perkembangan dan pertumbuhan Desa Petuaran Hilir. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut, diperlukan suatu bentuk struktur kelembagaan BPD sebagai perumus, dan pengayom dalam ketentuan peraturan desa, dimana hal ini harus didukung dan dikordinasi oleh struktural intern kelembagaan, kemampuan individu yang berupa kecakapan dalam merumuskan aspirasi masyarakat ke dalam peraturan yang bersifat mengikat.

(17)

masyarakat bahwa BPD hanya bertugas untuk mengawasi pelaksanaan tugas dari Kepala Desa. Sementara tugas dan kewajiban BPD yang harus dilakukan antara lain (1) Membahas rancangan peraturan desa bersaama kepala desa, (2) Merumuskan rencana pembangunan desa bersama dengan pemerintah desa, (3) Mengayom adat istiadat, (4) Menggali, menampung, menghimpun, merumuskan dan menyalurkan asprasi masyarakat, (5) Mengawasi atas kebijakan yang djalankan pemerintah desa, (6) Melaksanakan peraturan desa, (7) mengusulkan pengangkaatan dan pemberhentian kepala desa, (8) membentuk panitia pemilihan kepala desa.

Hal ini disebabkan karena kurangnya informasi yang diperoleh masyarakat desa tentang fungsi yang diemban BPD. Selain itu tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi budaya masyarakat pedesaan yang cenderung aman dan bersifat kekeluargaan yang masih dianut oleh masyarakat juga mempengaruhi tanggapan dan pandangan masyarakat desa terhadap pelaksanaan pemerintahan desa. Kondisi demikian membuat BPD dan pemerintahan desa seolah-olah bekerja tanpa kontrol dari masyarakat, sehingga kinerja pemerintahan desa tidak sesuai dengan yang diharapkan. Kurangnya pemahaman BPD tentang apa yang menjadi tanggung jawabnya juga menjadi pemicu dalam pelaksanaanya BPD cenderung mementingkan kepentingan pribadinya dibandingkan apa yang lebih dibutuhkan oleh masyarakatnya.

(18)

maupun dari Kepala Desa terlebih dahulu dituangkan dalam rancangan Peraturan Desa. BPD dalam menjalankan fungsi pengawasan terhadap pelaksananaan peraturan desa berpedoman kepada kebijakan yang telah disepakati bersama yaitu program kerja, APBDes dan berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tujuan dilakukan pengawasan yaitu agar pelaksanaan suatu kegiatan dapat berjalan dengan baik dan mencapai hasil yang diinginkan. Begitupula dengan pembangunan desa, pemerintahan desa belum melibatkan masyarakat dalam rencana pembangunan.

Di Desa Petuaran Hilir, fungsi yang dilaksanakan BPD belum berjalan dengan baik. Hal ini di tunjukkan dengan terdapatnya persepsi masyarakat yang menganggap bahwa BPD tidak menjalankan fungsinya yakni fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan program yang telah disepakati, sehingga banyak program yang dijalankan Kepala Desa sering terjadi penyelewengan. Begitu juga dengan aspirasi masyarakat yang ditampung dan disalurkan BPD belum representatif.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan kajian mengenai persepsi masyarakat tentang pelaksanaan fungsi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam suatu judul penelitian yaitu: “Persepsi Masyarakat Tentang Pelaksanaan Fungsi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Desa Petuaran Hilir Kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai”.

B. Identifikasi Masalah

(19)

1. Kewenangan dari Badan Permusyawaratan Desa dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

2. Kedudukan dan peran Badan Permusyawaratan Desa dalam pemerintahan desa.

3. Pemahaman masyarakat tentang Badan Permusyawatan Desa.

4. Persepsi masyarakat tentang pelaksanaan fungsi Badan Permusyawaratan Desa.

C. Batasan Masalah

Setelah dikemukakan latar belakang dan ruang lingkup masalah dalam penelitian ini, agar terlihat fokus pada masalah yang akan diteliti serta untuk mengarahkan pandangan pembahasan, penulis merasa perlu untuk membuat pembatasan masalah. Hal ini berguna agar penelitian ini jelas dan terarah. Dengan demikian adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah: persepsi masyarakat tentang pelaksanaan fungsi Badan Permusyawaratan Desa.

D. Perumusan Masalah

Setiawan (2014:98),“perumusan masalah merupakan rumusan formal yang operasional dari masalah yang akan diteliti”.

(20)

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui bagaimanapersepsi masyarakat tentang pelaksanaan fungsi Badan Permusyawaratan Desa di Desa Petuaran Hilir Kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai

F. Manfaat Penelitian

Setelah selesai penelitian ini, diharapkan memberikan manfaat yang baik bagi penulis maupun pihak lain yang berkepentingan dalam penelitian ini. Adapun manfaat penelitian yang diharapkan adalah:

1. Secara akademis, penelitian ini dapat memberikan konstribusi bagi Fakultas Ilmu Sosial dalam menambah bahan kajian perbandingan bagi yang menggunakannya.

2. Secara praktis, penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran mengenai permasalahan dan juga masukan bagi pemerintah desa khususnya BPD dan masyarakat di Desa Petuaran Hilir.

3. Sebagai bahan informasi bagi pihak yang berkepentingan terutama Badan Permusyawaratan Desa dan masyarakat..

(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya mengenai Persepsi Masyarakat Tentang Pelaksanaan Fungsi Badan Permusyawaratan Desa di Desa Petuaran Hilir, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

(22)

Sedangkan untuk pelaksanaan fungsi pengawasan sudah terlaksana dengan baik karena didorong oleh koordinasi dan kerjasama yang baik antar lembaga yang ada di Desa Petuaran Hilir.

B. Saran-saran

1. Diharapkan kepada pengurus Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Petuaran Hilir agar selalu memberikan sosialisasi kepada masyarakat Desa Petuaran Hilir agar masyarakat menjadi aktif dan produktif dalam membantu kemajuan Desa Petuaran Hilir. Selanjutnya setiap anggota BPD memperhatikan tanggapan, usul dan saran yang diberikan oleh masyarakat, dan memperhatikan pelaksanaan fungsi-fungsi yang diamanatkan, dengan demikian akan memberikan petunjuk dan arah bagi pengurus dalam mengoptimalkan kinerja pelaksanaan fungsi-fungsi tersebut.

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Abdullah, Rozali. (2011). Pelaksanaan Otonomi Luas dengan Pemilihan Kepala Daerah secara Langsung. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Adisasmita, Rahardjo. (2006). Pembangunan Perdesaan dan Perkotaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Fattah, Nanang. (2013). Analisis Kebijakan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Gatara, Said dan Said, Dzulkiah. (2007). Sosiologi Politik, Konsep dan Dinamika Perkembangan Kajian. Bandung: Pustaka Setia.

Gea, Antonius Athoshoki, dkk. (2002). Relasi dengan Sesama: Character Building. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Kurdi, Muliadi. (2005). Menelusi Karakteristik Masyarakat Desa. Banda Aceh: Yayasan Pena Banda Aceh.

Mustafa. (2014). Gerakan Membangun Bersama Masyarakat. Cirendeu: Yayasan Masyarakat Indonesia Baru.

Nasdian, fredian Tonny. (2014). Pengembangan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Rahman, Agus Abdul. (2013). Psikologi Sosial: Integrasi Pengetahuan Wahyu dan Pengetahuan Empirik. Jakarta: Rajawali Pers.

Setiadi, Elly M. (2006). Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Setiawan, Deny. (2014). Metodologi Penelitian. Medan: Laboratorium PPkn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.

(24)

Syafiie, Inu Kencana. (2011). Manajemen Pemerintahan. Bandung: Pustaka Reka Cipta.

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Yogyakarta: Rona Pancaran Ilmu.

Walgito, Bimo. (2004). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: ANDI

Wasistiono, sadu dan Tahir, Irwan. (2006). Prospek Perkembangan Desa. Bandung: CV. Fokus Media.

Widjaja, HAW. (2014). Otonomi Desa Merupakan Otonomi yang Asli, Bulat, dan Utuh. Jakarta: Rajawali Pers.

Yulianti, Yayuk dan Purnomo, Mangku. (2003). Sosiologi Pedesaan. Yogyakarta: Lappera Pustaka Utama.

Artikel Jurnal

Agustina, Lidya dan C.D.K.Susilawati. 2012. “Dampak Muatan Etika Dalam

Pengajaran Akuntansi Keuangan Dan Audit Terhadap Persepsi Etika Mahasiswa Yang Dimoderasi Oleh Kecerdasan Kognisi Dan Kecerdasan Emosional: Studi Eksperimen Semu” dalam Jurnal Akuntansi. Vol 4. No 1. Hal 22-32.

Hardi, Ode Sofyan. 2010. “Implementasi Model Pembangunan Perdesaan Dalam

Peningkatan Pembangunan Desa Tertinggal” dalam Jurnal Region. Vol 2. No 2. Hal 1-14.

Kusuma, Alfian Kusuma, dkk. _____. “Kemitraan Pemerintah Desa, Badan

Permusyawaratan Desa, Dan Masyarakat Dalam Pemanfaatan Limbah Rumah TanggaDi Desa Beji, Kecamata Boyolangu, Kabupaten Tulungagung” dalam Jurnal Administrasi Publik. Vol 1. No 4. Hal 150 -157.

Ningsih, Febrianti. 2013. “Kinerja Aparat Pemerintah Dalam Pelayanan Publik Di

Kantor Desa Entikong Kecamatan Entikong Kabupaten Sanggau” dalam Jurnal S1Ilmu Adminstrasi Negara. Vol 2. No 2. Hal 1-6.

Nuraini, Siti. 2010. “Hubungan Kekuasaan Elit Pemerintahan Desa” dalam Jurnal Kybernan. Vol 1. No 1. Hal 1-13.

Pinaryo. 2014. “Persepsi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo

(25)

Pramudito, Luksono dan A.Yunianto. 2009. “Pengaruh Kepemimpinan Dan Motivasi Terhadap Kinerja Dengan Komitmen Organisasional Sebagai Mediasi (Studi Pada Perangkat Desa Se-Kecamatan Batang Kabupaten

Batang)” dalam Jurnal Tema. Vol 6. No1. Hal 1-19.

Puspitarini, Farisia Dwi. ____. “Kemitraan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dengan Kepala Desa Dalam Penyusunan Peraturan Desa (Studi Kasus Di Desa Bakalanpule Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan)” dalam Jurnal Administrasi Publik. Vol 1. No 4. Hal 41-47.

Santosa, Purbayu Budi dan R.P. Rahayu. 2005. “Analisis Pendapatan Asli Daerah(PAD) Dan Faktor-Faktor YangMempengaruhinya Dalam UpayaPelaksanaan Otonomi DaerahDi Kabupaten Kediri” dalam Jurnal Dinamika Pembangunan. Vol 2. No 1. Hal 9-18.

Sawitri, Dewi. 2006. “Keikutsertaan Masyarakat Dalam Pengembangan Lokal

(Studi Kasus: Pengembangan Desa Di Jawa Barat)”. Dalam Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota. Vol 17. No 1. Hal 39-60.

Suciaty, dkk. 2014. “Persepsi Wajib Pajak Mengenai Korupsi Pajak Dan Pengaruhnya Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Pada WPOP Yang Menjalankan Usaha Di KPP Pratama Malang Utara)” dalam Jurnal E-perpajakan. Vol 1. No 1. Hal 1-8.

Sumanto, Hery. 2013. “Tinjauan Yuridis Wewenang Badan Permusyawaratan

Desa (BPD) Dalam Pembentukan Peraturan Desa (Kasus Desa Ngujung Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan)” dalam Jurnal Sosial.Vol 14. No 1. Hal 72-81.

Wulandari, Heni Septi, dkk. 2013. “Hubungan Tingkat Sosial Ekonomi Terhadap

Gambar

Tabel  Hal

Referensi

Dokumen terkait

merasa jenuh dan bosan untuk mengikuti pembelajaran. Refleksi pada siklus I yaitu 1) proses pembelajaran pada siklus I secara umum berjalan belum dapat berjalan secara

WHC atau daya ikat air nugget ikan manyung yang disimpan pada suhu beku rata-rata lebih rendah dibandingkan dengan nugget yang disimpan pada suhu ruang dan suhu

Pada penelitian ini telah mengembangkan model matematika capacity planning dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki perusahaan dan due date masing-masing

Rumus yang digunakan dalam R/C adalah apabila R/C > 1 maka usahatani tersebut menguntungkan untuk dijalankan, yang artinya adalah penerimaan yang diperoleh lebih besar dari

Adakah terdapat perhubungan secara langsung atau tidak langsung faktor lain iaitu perancangan dan pengalaman lampau terhadap sikap, norma subjektif dan tanggapan

Persentase infeksi akar bawang merah oleh cendawan mikoriza arbuskula yang tersusun pada formula pupuk hayati Mycofer, yang tertinggi berasal dari aplikasi pupuk NPK 15- 15-15

Hasil penilitian ini mempunyai kemampuan sinkronisasi pengontrolan jarak jauh dengan pengontrolan ketika berada disekitar area gedung, jika kita berada jauh dari lokasi maka sistem

Peternak Sapi Bali di Kabupaten Pringsewu belum pernah mengikuti kursus mengenai pemeliharaan Sapi Bali, selama ini pengetahuan beternak yang dimiliki berasal dari