• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TENTANG PELAYANAN UMUM KABUPATEN TELUK WONDAMA DI ERA OTONOMI KHUSUS PAPUA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TENTANG PELAYANAN UMUM KABUPATEN TELUK WONDAMA DI ERA OTONOMI KHUSUS PAPUA"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TENTANG

PELAYANAN UMUM KABUPATEN TELUK WONDAMA DI ERA OTONOMI

KHUSUS PAPUA

Oleh: Aslam Rachman ( 04230024 )

goverment science

Dibuat: 2009-11-13 , dengan 2 file(s).

Keywords: PENYELENGGARAAN, PELAYANAN

ABSTRAKSI

Kebijakan pemerintah untuk mendorong percepatan pembangunan Papua yang meliputi Provinsi Papua dan Provinsi lrian Jaya Barat menunjukkan keseriusan dalam membangun tanah Papua. Kesempatan ini harus dimanfaatkan secara baik yaitu dengan mengembangkan program-program strategis yang memberikan dampak jangka panjang dalam, peningkatan pelayanan kepada

masyarakat terutama yang berdomisili di daerah percepatan ini yang juga tidak terlepas dari konsekuensi alokasi anggaran yang lebih besar, tetapi alokasi itu perlu diikuti dengan

optimalisasi perencanaa (pelaksanaan, dan pengendalian, sehingga substansi Inpres Nomor 5 Tahun 2007 dapat memberikan kemajuan yang signifikan dalam dua tahun masa berlakunya. Permasalahan selanjutnya ialah apakah pemerintah daerah yang merupakan daerah hasil pemekaran terutama kabupaten Teluk Wondama dapat menerapkan sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang efektif dan sesuai dengan apa yang telah diamanatkan dalam undang-undang tentang otonomi khusus Propinsi Papua dan UU Nomor 26 Tahun 2002 tentang pemekaran Kabupaten di Provinsi Papua. Permasalahan inilah yang akan menjadi fokus penelitian ini.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui: Observasi dan wawancara serta dokumentasi. Setelah dilakukan pemeriksaan keabsahanya, data dianalisis dengan cara penyajian data sekaligus dianalisis dan penarikan kesimpulan.

Dari hasil data yang diperoleh (1). Bahwa pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan publik di Kabupaten Teluk Wondama masih terdapat penggolongan sosial, dimana model pelayanan umum disesuaikan dengan status sosial masyarakat. Disamping masyarakat kurang mengikuti aturan tertib pelayanan melalui mekanisme pelayanan yang ditentukan. Pelayanan yang diberikan pada masyarakat masih jauh dari harapan masyarakat, bahkan seringkali terjadi mal-pelayanan. Kepatuhan terhadap kode etik dan tata tertib layanan tampaknya berfungsi pada tataran memperkuat peran negara dan kurang berorientasi pada terciptanya peningkatan dan akuntabilitas aparatur dan pelayanan publik. (2) Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan Publik di Kabupaten Teluk Wondama sangat variatif, seperti prosedur layanan publik menjadi landasan pemerintah memberikan pelayanan, namun lebih banyak memberikan hak dan wewenang kepada pemerintah dan memberikan kewajiban serta sanksi kepada publik. Disamping itu dimensi kualitas pelayanan publik berkaitan dengan kebutuhan akan kesejahteraan pegawai akan berpengaruh dalam melayani kebutuhan

masyarakat. Motivasi pegawai akan terwujud jika kebutahannya dapat terpenuhi, karena

permasalahan rendahya motivasi pegawai pemerintahan dalam hal pelayanan kepada mayarakat adalah masalah kesejahteraan yang diperoleh pegawai, sehingga rawan dengan tindakan-tindakan penyimpangan oleh aparat pemerintah.

(2)

penyelenggaraan pelayanan publik di Kabupaten Teluk Wondama masih jauh dari harapan masyarakat. Sedangkan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Kabupaten Teluk Wondama sangat variatif, seperti prosedur layanan publik menjadi landasan pemerintah memberikan pelayanan, namun lebih banyak memberikan hak dan wewenang kepada pemerintah dan memberikan kewajiban serta sanksi kepada publik.

Referensi

Dokumen terkait

Kabupaten \~laropen, Ka"r:::upaten Kaimar:a, Kabupate:r: Boven Digoe~ Kabupaten MappL Kabupa:~n Asmat, Katupate~ Teluk Bintuni, dan Kabupaten Teluk Wondama di Provinsi Papua,

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 311 ayat (1) Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerahsebagaimana telah beberapa kali diubah

Metode penelitian yang digunakan dalam meneliti artefak, kegiatan dan gagasan altar sembahyang Dewi Kwan Im pada rumah masyarakat Tionghoa Buddha di Medan adalah metode deskriptif

Respon siswa adalah tanggapan langsung siswa terhadap kegiatan pembelajaran matematika model kooperatif tipe STAD dengan menggunakan alat peraga pada sub materi pokok simetri

ini digunakan untuk mengukur kekuatan tarik vertikal pada gigi tiruan yang terdiri dari bagian yang tidak bergerak berfungsi sebagai pemegang model edentulous rahang bawah

2) Menciptakan pemerintahan yang bersih, melanjutkan reformasi birokrasi, peningkatan kualitas pelayanan publik dan pemberantasan korupsi. 3) Menyelenggarakan pendidikan

1 (Saya sering menggunakan kata “mah atau teh” pada saat berkomunikasi dengan teman mengenai pembelajaran di kelas), 2 (Saya tidak sadar ketika menyisipkan

Jogja sudah sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat, hal ini ditunjukkan oleh nilai index tertinggi sebesar 2,93 yaitu tanggungjawab petugas dalam memberikan pelayanan