• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSTRUKSI PROPAGANDA DALAM FILM (Studi Analisis Semiotika Konstruksi Propaganda dalam Film “Tears of the Sun”)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONSTRUKSI PROPAGANDA DALAM FILM (Studi Analisis Semiotika Konstruksi Propaganda dalam Film “Tears of the Sun”)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

KONSTRUKSI PROPAGANDA DALAM FILM (Studi Analisis Semiotika

Konstruksi Propaganda dalam Film “Tears of the Sun”)

Oleh: SRI HENDRA RUBIANTO (01220188) Communication Science

Dibuat: 2007-01-26 , dengan 4 file(s).

Keywords: konstruksi propaganda, film “Tears of the Sun”, analisis semiotik

„Perang Salib‟ (Crusade) sampai invasi Amerika ke Irak tidak hanya dilatari ideologi akan tetapi

perang atas nama agama (holy war) ini tidak hanya dilakukan di alam terbuka‟, wujud perang saat ini bereinkarnasi dalam bentuk „Invasi Media‟. Salah satu arketipe awal diwujudkan dalam

bentuk film. Salah satu film yang diluncurkan menjelang invasi Amerika terhadap Irak adalah

film berjudul: ”Tears of the Sun”. Film ini dibuat untuk mengiringi keberangkatan pasukan

Amerika ke Irak. Maka peneliti tertarik untuk meneliti latar belakang, tujuan keberadaan film dan untuk membongkar konstruksi propaganda yang menyusun film “Tears of the Sun”.

Film sebagai representasi realitas, tidak sekedar memindah realitas ke layar akan tetapi dibentuk oleh kode-kode dan konvensi ideologi maupun budaya pembuatnya, oleh karena itu film

merupakan arketipe awal media massa modern, memiliki potensi untuk ditunggangi rezim polik dan media propaganda. Konstruksi propaganda dalam film dibangun oleh penyusunan tanda dan kata maupun tanda-tanda dalam teks film yang membentuk suatu tehnik propaganda untuk mempengaruhi opini publik sesuai dengan yang diinginkan Propagandis.

Untuk mengetahui konstruksi propaganda dalam teks film Penelitian ini menggunakan

Metodologi interpretative dengan pendekatan kualitatif, menggunakan metode semiotika yaitu ilmu yang berkompeten membongkar makna tanda. Dalam penelitian ini menggunakan

semiotika sosial MAK.Halliday, signifikansi dua tahap (denotasi-konotasi) Roland Barthes serta teori segitiga makna Peirce yang memperhatikan elemen tanda indek, ikon dan simbol untuk

membongkar „retak teks‟.

Film yang mengangkat latar belakang konflik antara umat Islam dan Kristen (Fulani dan Ibo) di Nigeria ini tidak hanya dilatarbelakangi oleh kepentingan politik dan penancapan Ideologi akan tetapi memiliki muatan yang sangat krusial berkaitan tentang kehidupan antar umat beragama. Film yang diluncurkan menjelang invasi Amerika terhadap Irak ini memberikan pencitraan dan marjilalisasi terhadap umat Islam sebagai stereotip yang patut untuk diperangi. Bagaimanapun juga temuan penting dalam film ini terdapat nama tokoh dan sejarah „Perang Biafra‟ yang dimanipulasikan untuk memberikan stereotip dan marjinalisasi terhadap umat Islam. Bahasa pencitraan menggambarkan umat Islam sebagai sosok yang kejam sebagai pembentukan opini yang patut untuk diperangi. Konstruksi propaganda dalam film”Tears of the Sun” dibangun melalui tiga tehnik propaganda yaitu:Pertama Labelling, yaitu pemberian label atau pencitraan

buruk terhadap umat Islam di Nigeria sebagai sosok „Barbar‟ dan „Anti Nasrani‟, Glitering

generalities, yaitu pencitraan propagandis (tentara Amerika) sebagai sosok yang serba luhur dan pembela rakyat dalam tehnik Plain Folk untuk mendapatkan simpati audience untuk mendukung invasi Amerika ke Irak. Penelitian ini diharapkan menambah wacana dalam studi ilmu

Referensi

Dokumen terkait

Gambaran stereotip budaya dalam film Romeo Juliet menjelaskan konsep stereotip yang dimiliki oleh para anggota suporter yang kemudian menjadi faktor hambatan

Formula ini merupakan formula populer yang sangat dijumpai dalam film barat terutama Amerika, dan dengan demikian memiliki ciri khas ideologis negara.. bersangkutan, terutama

Judul : Analisis Propaganda Amerika Serikat Terhadap Korea Utara Melalui Film The

Dalam film The Interview Amerika Serikat memproduksi film yang menceritakan tentang Jendral besar bagi negara Korea Utara, dimana Amerika dan Korea Utara bertentangan dalam

Propaganda Amerika Serikat Terhadap Korea Utara Melalui Film The Interview.. 1.2

Hasil penelitian menunjukkan bahwa film yang diteliti yaitu Moxie mereprentasikan bentuk ketidakadilan gender yang berbentuk marginalisasi, stereotip, subordinasi, serta

Sikap rasis yang terkandung dalam film Fitna sifatnya lebih sebagai alat untuk mengemukakan pendapat ataupun pemikiran, idealisme seseorang Geert Wilders terhadap

Stereotip yang muncul dalam film yaitu sikap para orang kulit putih terhadap orang kulit hitam, dimana saat melihat orang kulit hitam selalu berfikiran negatif, Sikap stereotip itu