• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Propaganda Amerika Serikat Terhadap Korea Utara Melalui Film The Interview

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Propaganda Amerika Serikat Terhadap Korea Utara Melalui Film The Interview"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan dari komunikasi massa

visual di belahan dunia ini. Lebih dari ratusan juta orang menonton film di

bioskop, film televisi dan film video laser setiap minggunya. Di Amerika Serikat

dan Kanada lebih dari satu juta tiket film terjual setiap tahunnya. Film Amerika

diproduksi di Hollywood.Film yang dibuat di sini membanjiri pasar global dan

mempengaruhi sikap, perilaku dan harapan orang-orang di belahan dunia. Film

lebih dahulu menjadi media hiburan dibanding radio siaran dan televisi.

Menonton film di bioskop ini menjadi aktivitas populer bagi orang Amerika pada

tahun 1920-an sampai 1950-an. Industri film adalah industri bisnis. Predikat ini

telah menggeser anggapan orang masih meyakini bahwa film adalah karya seni,

yang diproduksi secara kreatif dan memenuhi imajinasi orang-orang yang

bertujuan memperoleh estetika (keindahan) yang sempurna. Meskipun pada

kenyataannya adalah bentuk karya seni, industri film adalah bisnis yang

memberikan keuntungan, kadang- kadang menjadi mesin uang yang seringkali

demi uang, keluar dari kaidah artistik film itu sendiri.1

1

(2)

Film merupakan suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk

mengkomunikasikan tentang realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari,

film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas

masyarakat. Film merupakan gambar yang bergerak2. Dunia perfilman saat ini

telah mampu merebut perhatian masyarakat. Lebih-lebih setelah berkembangnya

teknologi komunikasi massa yang dapat memberikan konstitusi bagi

perkembangan dunia perfilman. Meskipun masih banyak bentuk-bentuk media

massa lainnya. Film memiliki efek eksklusif bagi para penontonnya dari puluhan

sampai ratusan penelitian itu semua berkaitan dengan efek media massa bagi

kehidupan manusia sehingga begitu kuatnya media mempengaruhi pikiran, sikap,

dan tindakan manusia.3

Film adalah salah satu bentuk media massa, selain itu film juga sering

digunakan sebagai media untuk melakukan propaganda. Sebagai media

propaganda film mempunyai jangkauan, realisme, pengaruh emosional dan

popularitas yang hebat karena film mempunyai kemampuan untuk menjangkau Film juga dapat menjadi tempat opini masyarakat atau

suatu hal yang ingin disampaikan kepada masyarakat dapat melalui film. Banyak

hal yang dapat disampaikan melalui film, baik itu tentang keluarga, masalah sosial

yang ada di dunia seperti kekerasan, perang atau pun kecintaan terhadap sebuah

negara atau nasionalisme, film juga biasanya berupa biografi atau kisah hidup

seorang pemimpin yang dikenal oleh dunia.

2

“Pengertian film

diakses pada tanggal 11 Maret 2016 pukul 20:55 wib.

3

(3)

sekian banyak orang dalam waktu yang cepat dan kemampuannya untuk

memanipulasi kenyataan yang tampak dalam pesan fotografis tanpa kehilangan

kredibilitas. Usaha-usaha untuk menjadikan film sebagai media propaganda sudah

ada sejak lama. Usaha yang dilakukan berfungsi untuk mempengaruhi opini

publik sudah jamak dilakukan sejak perang dunia I. Saat terjadinya perang dunia

pertama dan kedua, semua pihak yang terlibat menggunakan film sebagai salah

satu medium propagandanya. Bahkan usaha-usaha propaganda yang dilakukan,

termasuk melalui film, diatur dan dikoordinasikan oleh lembaga-lembaga

pemerintah atau lembaga yang didukung oleh pemerintahnya.4

Film The Interview adalah film yang menceritakan tentang dua orang laki

laki yang berprofesi sebagai host (Dave Skylark)dan produser (Aaron Rapaport)

setianya. Film ini menceritakan tentang keberuntungan host dan produser ini

karena acara yang mereka bawakan yaitu Skylark Tonight disukai oleh presiden

Korea Utara yaitu Kim Jong Un. Akhirnya Kim Jong Un mengundang Dave

Skylark dan Aaron Rapaport ke Korea Utara untuk melakukan wawancara

eksklusif. Ini adalah hal yang sangat langka dan mengguncang dunia, mengingat

negara Korea Utara mau melakukan wawancara dengan dunia luar, apalagi

wawancara itu dilakukan dengan televisi Amerika Serikat. Namun, hal yang tidak

diketahui oleh khalayak ramai bahwa syarat untuk melakukan wawancara adalah

4

(4)

semua pertanyaan yang akan diajukan kepada Kim Jong Un harus berasal dari

Korea Utara. Bila tidak, maka wawancara akan diputus secara sepihak.5

Film ini menggambarkan bagaimana negara komunis yaitu Korea Utara

yang sangat tertutup dan anti terhadap dunia luar akhirnya mau melakukan

wawancara dengan Pihak Amerika Serikat. Korea utara adalah negara satu

satunya di dunia yang beraliran komunisyang berideologi Juche, pemimpin

pertama Korea Utara adalah Kim Il Sung. Rakyat Korea Utara sering

menyebutnya sebagai presiden abadi Korea Utara. Kim Il Sung membangun

negara Korea Utara dengan bantuan Uni Soviet. Meskipun pada akhirnya

hubungan kedua negara tidak baik. Kim Il Sung pertama sekali membentuk partai

Buruh Korea Utara. Partai inilah yang nantinya menjadi partai penguasa di negara

Korea Utara. Kim Il Sung sangat dikenal dengan ideologi Juche

(kemandirian),ideologi ini adalah ciptaan Kim Il Sung. Ini adalah Komunisme ala

Korea Utara. Dalam buku Kim Il Sung yang berjudul Revolution and Socialist

Construction in Korea, ideologi Juche berisi “Orang yang telah kehilangan

otonomi dan kemandirian bisa jatuh ke dalam revolusionisme, dogmatisme, dan

setiap deskripsi opurtunisme Kanan dan Kiri, dan akhirnya akan membawa

revolusi dan konstruksi pekerjaan yang sia-sia”6

Kim Il Sung meyakini bahwa setiap manusia adalah penentu takdirnya

masing-masing. Ideologi inilah yang membawa Kim Il Sung menjadi pemimpin

2016 Pukul 13:09 Wib

6

(5)

Korea Utara yang otoriter. Penulis melihat ini salah satu upaya Kim Il Sung untuk

mempertahankan kekuasaannya. Ideologi Juche ini dianggap sebagai warisan dari

Kim Il Sung. Rakyat Korea Utara menganggap bahwa Kim Il Sung adalah

penyelamat mereka. Namun bila dilihat dengan jelas sebenarnya ideologi ini lebih

kepada kekuasaan hirarki, dimana penguasa memilih penguasa berikuttnya sendiri

melalui garis darah atau keturunan. Rakyat Korea Utara memang menjadi

masyarakat yang mandiri dengan ideologi ini. Namun, masyarakat Korea Utara

menajdi masyarakat yang tak mengetahui dunia luar dan perkembangan dunia

luar, dalam hal ini contoh konkrit dari komunis dengan ideologi Juche ini adalah

manusia menjadi sumber kekuatan besar, sehingga Kim Il Sung dan para

pewarisnya diagung-agungkan sebagai Tuhan. Mereka menjadi negara yang

terisolasi dari negara-negara di dunia.

Kim Il Sung meninggal 8 Juli 1994. Ia digantikan puteranya Kim Jong Il.

Kim Jong Il telah disiapkan oleh Kim Il Sung untuk menjadi pewarisnya selama

14 tahun. Ia sering ikut bersama Kim Il Sung dalam kunjungan kenegaraan atau

pun rapat penting yang diikuti negara tersebut. Tepat ketika ayahnya meninggal

Kim Jong Il mengeluarkan perintah pertamanya yaitu 10 hari belasungkawa atas

meninggalnya pemimpin abadi mereka. Rakyat diminta untuk menangis dan

segala jenis hiburan di negara itu dilarang selama masa berkabung. Hal yang

paling mengejutkan adalah bahwa setiap rakyat baik di rumah, sekolah, kantor

(6)

pada pemimpinnya. Kim Jong Il mendapat julukan The Dear Leader (pemimpin

tersayang) dan Setengah Dewa.7

Kim Jong Il mulai melakukan perubahan besar-besaran pada sistem

pemerintahannya. Perubahan ini semenjak hancurnya Uni Soviet kehilangan

sekutu berarti kehilangan negara pelindung, untuk menutupinya Kim Jong Il

membangun militer berteknologi nuklir dan rudal. Ia membangun kekuatan

angkatan bersenjata Korea Utara dengan mengorbankan kesejahteraan rakyatnya.

Dunia internasional yang cemas akan kebijakannya mencoba merayu untuk

menghentikan program nuklirnya, program penguatan militer Korea Utara

berhasil membawa negara ini menjadi negara peringkat ke-5 dalam hal kekuatan

militer di dunia.8

Program militer Kim Jong Il memang membawa hasil. Selain

negara-negara besar takut kepada Korea Utara, tak ada negara-negara yang berani mengambil

langkah gegabah dalam menyerang atau pun menyudutkan Korea Utara. Uang

negara habis untuk memenuhi kebutuhan angkatan militer, semakin banyak rakyat

yang kelaparan dan semakin banyak rakyat yang meninggal akibat kelaparan.

Miris memang, namun pertahanan yang dilakukan oleh Kim Jong Il patut untuk

diacungi jempol mengingat usahanya mempertahankan negaranya dengan segala

usahanya. Pertahanan negara dan kelangsungan negara adalah hal yang paling

7

Ibid hal 71 8

(7)

penting yang harus menjadi prioritas seorang pemimpin dan itu adalah hal yang

dilakukan Kim Jong Il saat membangun militernya.

Kepemimpinan Kim Jong Il pun diberikan pada Kim Jong Un putera

bungsunya. Kim Jong Il meninggal pada tanggal 17 Desember 2011 dan

diumumkan kepada masyarakat Korea Utara pada tanggal 19 Desember 2011.

Kim Jong Un menggantikan Kim Jong Il ayahnya, sebenarnya tambuk kekuasaan

jatuh kepada Kim Jong Nam. Peristiwa perginya Kim Jong Nam ke Jepang

dengan identitas palsu hanya untuk pergi ke disneyland membuat Kim Jong Il

mengubah pewarisnya. Hanya 3 tahun Kim Jong Il mengajari Kim Jong Un

tentang pemerintahan. Maka dari itu, banyak pihak yang merasa bahwa Kim Jong

Un belum pantas untuk menjadi pemimpin. Ia terlalu muda dan masih labil. Kim

Jong Un dibantu pamannya dalam mengurus negara Korea Utara.

Kim Jong Un akhir-akhir ini namanya naik ke permukaan dengan

kebijakan gila yang ia keluarkan. Mulai dari mengeksekusi mati pamannya,

meracuni bibinya, rakyat yang wajib mengikuti potongan rambut ala Kim Jong

Un, adanya aturan wajib lulus pelajaran Kim Jong Un, eksekusi mati arsitek

bandara karena tak puas dengan desainnya. Seakan membuat sensasi, Kim Jong

Un beruaha untuk menarik perhatian dunia dengan hal-hal yang ia lakukan.

Penulis melihat bahwa presiden Korea Utara ini hanya ingin memberitahu dunia

(8)

Dengan demikian propagandamerupakan suatu senjata yang potensial bila

dipergunakan tanpa memikirkan atau mempertimbangkan kebenaran terhadap

pesan yang disampaikan oleh komunikator. Propaganda dapat dilakukan dengan

berbagai cara, film merupakan salah satunya.Kata propaganda berasal dari bahasa

Latin modren “Propagere” yang berarti mengembangkan atau memekarkan

kemudian pengertian propaganda tersebut dimaknai secara konstektual sebagai

rangkaian pesan yang bertujuan untuk mempengaruhi pendapat dan kelakuan

masyarakat atau sekelompok orang.Hal yang menarik penulis lihat dalam

penelitian kali ini adalah biasanya film yang bertemakan sosok seorang pemimpin

biasanya diproduksi oleh dimana negara pemimpin tersebut memimpin.

Hal ini disebabkan karena sang presiden memberikan manfaat bagi orang

banyak dan juga memiliki kepentingan di negara tersebut. Namun dalam film The

Interview Amerika Serikat memproduksi film yang menceritakan tentang Kim

Jong Un yang memiliki arti penting bagi negara Korea Utara, dimana kita ketahui

bahwa Amerika Serikat dan Korea Utara dalam banyak hal sangat bertentangan,

baik dalam segi ekonomi, ideologi, cara pandang terhadap masyarakat, dan

bahkan dalam hal penggunaan senjata bertenaga nuklir.

Amerika serikat dengan berani mengkritik dan membuat gambaran

seorang Kim Jong Un di dalam lensa kamera. Keberanian insan film Amerika

Serikat membuat gambaran seorang presiden Korea Utara yang dikenal otoriter

(9)

seseorang atau masyarakat terhadap apa yang belum pernah dilihatnya dapat

diubah hanya dengan lensa kamera dan beberapa pernyataan.

Film The Interview menjadi film yang fenomenal sekaligus kontroversial

pada tahun 2014 dimana perusahaan besar Sony Pictures telah diretas dan dibuat

oleh negara yang memiliki hubungan kurang baik dengan Korea Utara sejak dulu,

melihat dari hal ini berarti film ini membawa dampak yang besar bagi si peretas.

Penggambaran Kim Jong Un dalam film ini memiliki makna yang besar bagi

orang-orang yang menontonnya dan dampak yang besar. Dimana gambaran sifat

asli Kim Jong Un telah terpatri dalam memori otak orang yang menonton. Penulis

ingin melihat propaganda apa yang tersirat dalam film ini sehubungan dengan

negara Amerika Serikat sebagai negara penghasil film.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merasa tertarik untuk meneliti

lebih dalam lagi film The Interview. penulis pun mengambil judul Analisis

Propaganda Amerika Serikat Terhadap Korea Utara Melalui Film The Interview

1.2 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah permasalahan yang dikaitkan pada judul diatas sangat

luas, sehingga tidak mungkin terjangkau dan terselesaikan semua. Oleh karena itu,

perlu adanya pembatasan masalah. Pembatasan masalah ini juga untuk

menghindari kesalahpahaman dan penyampingan penafsiran judul skripsi dari

(10)

jelas. Untuk itu, penulis membatasi ruang lingkup dan fokus masalah sebagai

berikut : bahwa pembahasan masalah yang diambil hanya pada film The

Interview. hal ini dimaksud agar pembaca fokus pada penelitian yang penulis

analisis,

1.3 Perumusan Masalah

Propaganda merupakan suatu senjata yang potensial bila dipergunakan

tanpa memikirkan atau mempertimbangkan kebenaran terhadap pesan yang

disampaikan oleh komunikator, oleh sebab itu teknik propaganda sering dilakukan

oleh negara-negara untuk mempengaruhi serta membentuk opini baru yang sesuai

dengan keinginan para pencetus propaganda. Berdasarkan hal ini, maka penulis

dapat merumuskan pertanyaan penelitiannya adalah Bagaimana propaganda

Amerika Serikat melalui film The Interviewmengkonstruksi opini

masyarakat terhadap Korea Utara?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian adalah pernyataan mengenai hal yang ingin dicapai

dalam penelitian ini. Adapun yang menjadi tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pesan-pesan politikpropaganda yang ingin

disampaikan film The Interview.

2. Untuk mengetahui bagaimana Amerika Serikat dalam melakukan

(11)

3. Untuk Mengetahui Teknik-Teknik Propaganda yang dilakukan

Amerika Serikat di dalam film The Interview

1.5 Manfaat Penelitian

1. Memberikan pengetahuan bagi pembaca tentang pencitraan yang

dilakukan oleh Amerika Serikat melalui film The Interview mengenai

Korea Utara,khususnya Kim Jong Un sebagai presiden Korea Utara.

2. Memberikan pengetahuan bagi pembaca mengenai komunikasi politik

yang dilakukan melalui film untuk membentuk konstruksi pikiran

masyarakat mngenai Kim Jong Un.

3. Penelitian ini juga bermanfaat sebagai referensi mahasiswa mahasiswi

tentang komunikasi politik yang disampaikan lewat film.

1.6 Teori dan Konsep

Kata “teori” berasal dari bahasa Yunani yang artinya “melihat” atau

“memperhatikan”9

9

Mohtar Mas’oed.1990.Ilmu Hubungan Internasional Disiplin dan Metodologi.Jakarta. LP3ES. Hal 217

. Dari pengertian ini bisa dikatakan secara mudah bahwa teori

adalah suatu pandangan atau persepsi tentang apa yang terjadi. Jadi teori adalah

mendeskripsikan dan dan menjelaskan penyebab hal iu terjadi dan mungkin juga

(12)

Menurut Mccain dan Segal Teori adalah serangkaian statemen yang saling

berkaitan ... (yang terdiri ) : 1. Kalimat-kalimat yang memperkenalkan

istilah-istilah yang merujuk pada konsep-konsep dasar teori itu.; 2.

Kalimat-kalimat yang menghubungkan konsep-konsep dasar teori itu; 3.

Kalimat-kalimat yang menghubungkan beberapa statemen teoritis itu

dengan sekumpulan kemungkinan objek pengamatan empiris (yaitu

hipotesa)10

Analisis wacana kritis adalah sebuah upaya atau proses (penguraian) untuk

memberi penjelasan dari sebuah teks (realitas sosial) yang mau atau sedang dikaji

oleh seseorang atau kelompok dominan yang kecenderungannya mempunyai

tujuan tertentu untuk memperoleh apa yang diinginkannya. Artinya dalam sebuah

konteks harus disadari akan adanya yang terbentuk nantinya disadari telah

dipengaruhi oleh si penulis dari berbagai faktor. Selain itu harus disadari pula Teori dan Konsep adalah dua hal yang saling berkaitan untuk membantu

penulis dalam menganalisis penelitian ini. Wacana dan teks yang terdapat dalam

film dapat dipahami sebagai suatu orientassi yang mendominasi lewat penyusunan

data, fakta, dan wacana dalam film. Analisis wacana kritis untuk film The

Interview adalah sebuah upaya atau proses untuk memberi penjelasan dari sebuah

teks (realitas sosial)

Analisis Wacana Kritis

10

(13)

bahwa dibalik wacana itu terdapat makna dan citra yang diinginkan serta

kepentingan yang sedang diperjuangkan.11

Analisis Wacana Kritis memusatkan perhatian pada struktur kebahasaan

dan bagaimana pengaruhnya dalam pemaknaan khayalak dan gagasan ini agak

berbeda dengan Sarah Mills dengan model analisis wacana kritis lainnya. Sarah

Mills lebih melihat kepada bagaimana posisi-posisi aktor ditampilkan dalam teks.

Posisi-posisi dalam arti siapa yang menjadi subjek penceritaan dan siapa yang

menjadi objek penceritaan akan menentukan bagaimana struktur teks dan

bagaimana diperlakukan dalam teks secara keseluruhan. Selain itu, Sarah Mills

juga memusatkan perhatian kepada bagaimana pembaca dan penulis ditampilkan

dalam teks. Penempatan pembaca mengidentifikasi dan menempatkan dirinya

dalam penceritaan teks.

Analisis wacana yang dimaksud disini

adalah upaya pengungkapan maksud tersembunyi dari subjek (penulis) yang

mengemukakan suatu pernyataan.

12

11

Darma Aliah Yoce.2009.Analisis wacana Kritis.Bandung. Yrama widya.hal.49 12

(14)

Tingkat Yang Ingin Dilihat

Posisi Subjek-Objek Bagaimana peristiwa dilihat, dari kacamata siapa

peristiwa itu dilihat. Siapa yang diposisikan

sebagai pencerita (subjek) dan siapa yang menjadi

objek yang diceritakan. Apakah masing-masing

aktor dan kelompok sosial mempunyai kesempatan

untuk menampilkan dirinya sendiri, gagasannya

ataukah kehadirannya, gagasannya ditampilkan

oleh kelompok/orang lain.

Posisi Penulis-Pembaca Bagaimana posisi pembaca ditampilkan dalam

teks. Bagaimana pembaca memposisikan dirinya

dalam teks yang ditampilkan. Kepada kelompok

manakah pembaca mengidentifikasi dirinya.

Gambar 1.113

13

Ibid hal. 211

Berdasarkan analisis wacana kritis Sara Mills mempermudah penulis untuk

masuk ke analisis selanjutnya yaitu propaganda. Berdasarkan judul penelitian yang

penulis analisis propaganda adalah hal utama yang akan menjadi pembahasan penting

(15)

Propaganda

Propaganda seringkali dihubungkan dengan suatu kegiatan yang

mengabaikan nilai-nilai objektivitas, sehingga propaganda dianggap sebagai suatu

kegiatan yang tidak berlandaskan kepada kebenaran (truth). Anggapan semacam

ini sebagai anggapan yang ekstrem, karena memperhatikan propaganda hanya dari

sudut pandang yang negatif saja. Nilai objektivitas yang absolut atau mutlak,

sesungguhya tidak mungkin ada dalam kegiatan yang bersifat psikologis.

Objektivitas hanyalah akan dapat diperoleh dari kegiatan-kegiatan yang bersifat

eksakta. Masalah objektivitas dan subjektivitas sesungguhnya masalah penilaian

yang bersifat relatif.sesuatu hal kita anggap objektif sepanjang hal tersebut

menguntungkan bagi kita. Akan tetapi, jika hal tersebut merugikan kepentingan,

maka akan dianggap sebagai sesuatu yang tidak benar atau subjektif.

Pengertian Propaganda Menurut Qualter

“Propaganda is the deliberate attempt by some individual or

group to form, control or alter the attitudes of other groups by use of the

instruments of communication intention that any given situation reaction

of thus so influent will be that desired by the propagandiest”.

Artinya Propaganda adalah suatu usaha yang dilakukan secara

(16)

mengawasi atau mengubah sikap dari kelompok kelompok lain dengan

menggunakan media komunikasi dengan tujuan bahwa pada setiap situasi

yang tersedia, reaksi dari mereka yang dipengaruhi akan seperti yang

diinginkan oleh si Propagandis14

Artinya propaganda adalah suatu usaha yang bersifat konsisten dan

terus menerus untuk menciptakan atau membentuk peristiwa-peristiwa

guna mempengaruhi hubungan publik terhadap suatu usaha atau

kelompok

Menurut Barnay’s “Modren Propaganda is a consistent

enduring effort to create or shape events to influence the relation

of the public to enterprise idea or group”.

15

Menurut Couloumbis dan Wolfe, propaganda adalah usaha sistematis yang

bertujuan untuk membentuk atau mengubah sikap, pendapat dan tindakan suatu

kelompok yang menjadi sasarannya melalui simbol-simbol verbal, tulisan dan

perilaku dengan menggunakan media seperti nuku-buku, pamflet, ceramah, radio,

televisi dan lain-lainnya.16

14

Santoso Sastropoetro.1991.Propaganda Salah Satu Bentuk Komunikasi Massa.Bandung.Penerbit Alumni. Hal.31

15Ibid hal.30

16

(17)

Propaganda merupakan kegiatan persuasif untuk mempengaruhi seseorang

atau orang banyak dalam bentuk kelompok atau badan, dalam kehidupan

masyarakat atau negara dengan dasar-dasar psikologis agar menerima sesuatu hal,

ide, gagasan, ideologi, hasil penemuan baru, konsep-konsep politik atau sesuatu

hal yang belum diterima dan belum dianggap bermanfaat untuk kemudian

bertingkah laku sesuai dengan apa yang diharapkan oleh yang melakukan kegiatan

propaganda.17

17

Drs. Sumarjo,A.P.Dimensi-Dimensi Komunikasi Politik.Bandung.PT. Citra Aditya Bakti. 1989.Hal.149

Dengan demikian kegiatan propaganda menjauhi sifat-sifat

kekerasan, penyuapan, boikot dan kegiatan-kegiatan lainnya yang bersifat

paksaan. Propaganda hanya mendasarkan pada kegiatan yang bersifat persuasif

atas dasar faktor psikologis.

Dalam propaganda kita harus mendapatkan sasaran yang dituju. Lalu,

untuk mendapatkan perhatian sebagaimana dikehendaki, yang melakukan

propaganda harus dapat meletakkan dasar hubungan antara dirinya dengan

sasarannya menurut kepentingan, pandangan hidupnya atau dalam cakupan yang

lebih besar lagi dapat kita lihat berdasarkan ideologi yang dianut. Dalam sebuah

rancangan pembuatan propaganda adanya perbedaan antara si pembuat dan objek

propaganda. Hal ini sama halnya dengan film The Interview yang akan peneliti

teliti, dimana peneliti melihat adanya propaganda yang tersirat dalam film ini.

Mengingat perbedaan kedua ideologi negara Korea Utara dan Amerika serikat

(18)

Menurut Hitler dalam bukunya “Mein Kamp”, mengatakan bahwa suatu

kebohongan yang cukup besar dan sering diulang-ulang, kebohongan tersebut

akan dipercayai oleh orang banyak setidak-tidaknya untuk sebagian. Hitler

percaya bahwa kebanyakan orang tidak memiliki daya imajinasi buat memahami

bahwa pernyataan-pernyataan yang diulang-ulang tidak sepenuhnya benar.18

4. Unsur-unsur pengaruh perang dunia kedua masih mempengaruhi kita

dimana dalam masa itu propaganda digunakan semata-mata untuk

mencapai tujuan

Lalu berdasarkan pengertian dari para ahli mengenai propaganda penulis

akhirnya menarik kesimpulan bahwa propaganda adalah kegiatan yang dilakukan

seseorang atau suatu kelompok untuk membentuk opini publik yang dilakukan

baik melalui media massa, media elektronik dll. Hal ini diperlukan untuk

membentuk pemikiran baru yang ada dalam masyarakat untuk mencapai tujuan

yang diinginkan.

Faktor-Faktor yang Memburukkan Propaganda

Pandangan yang kurang menyenangkan terhadap propaganda ini disebabkan

antara lain:

5. berakhirnya perang dunia kedua propaganda tetap digunakan oleh

negara-negara yang melakukan perang dingin sedangkan cara-cara yang

digunakan tidak jauh berbeda dengan cara waktu perang dunia kedua

18

(19)

6. Propaganda sering dihubungkan dengan kegiatan yang meninggalkan obyektifitas. Pada dasarnya objektifitas yang mutlak itu tidak ada. Jangan

hendaknya subjektifitas didentikkan dengan ketidakjujuran sebab

subjektivitas disini berarti memihak kepada kepentingan.19

Ciri Karateristik Propaganda di negara Komunis dan Liberal

• Propaganda Komunis

Ajaran Komunis mempunyai ciri-ciri yang hampir mirip diengan

ajaran Fasis, hanya ada beberapa ciri yang tidak terdapat dalam

ideologi Fasis. Ciri-ciri ajaran Komunis, sebagai berikut :

a. Distrust of God (tidak mempercayai Tuhan)

b. Distrust of other reason (tidak mempercayai pikiran orang

lain)

c. Denial of human equality (penyangkalan terhadap

persamaan manusia)

d. Code of Behaviour on Violance (etika tingkah laku

didasarkan atas kekerasan)

e. Imperialisme bentuk baru

f. Economy Interpretation of History (interpretasi ekonomi

terhadap sejarah)

g. Central Economic System (sistem ekonomi yang

disentralisasi)

19

(20)

h. Dictatorial Management (diktatoris manajemen)

i. Goverment by the few (pemerintahan yang oleh sedikit)

j. Denial of Declaration of Human Right (tidak mengakui

pernyataan adanya hak-hak manusia)

k. Opotition to International Law and Order (penentangan

terhadap hukum dan ketertiban internasional20

Ciri-ciri tersebut memiliki dampak yang efektif terhadap sistem politik dan

sistem komunikasi yang berlangsung di negara-negara yang menganut ajaran

komunis. Demikian pula dalam kegiatan propaganda lebih besar dilaksanakan dan

dikuasai partai politik, karena partai politik mempunyai kedudukan yang

monopolistik dalam segala bidang kehidupan negara. Propaganda Komunis

ditujukan pada perubahan masyarakat yang terbelakang (backward) menjadi

masyarakat berdasarkan ideologi dan konsep komunis. Perombakan masyarakat

secara radikal diarahkan dan dibimbing secara ketat.

Dalam hal ini, partai merupakan sarana yang bertindak sebagai sarana

penggerak utama (Premovers) masyarakat ke arah tercapai dan terbentuknya

masyarakat komunis.

• Propaganda di Negara Liberal

Negara Liberal seperti Amerika Serikat selalu menghargai terhadap

hakikat individu dan hak asasi manusia. Hal ini bersumber “Declaration of

20

(21)

Independency” dan “Konstitusi Amerika Serikat”. Ajaran liberal melihat

masyarakat lebih daripada negara, karena negara hanyalah sebagai “suplementer”

saja dan masyarakat mempunyai kebebasan untuk memenuhi kebutuhan sendiri.

Ciri-ciri ajaran liberal adalah sebagai berikut:

a. Trust in God As The Creator, yaitu percaya kepada Tuhan sebagai

pencipta alam semesta

b. Mengakui terhadap persamaan dasar semua manusia (basic human

equality). Hal ini sebagai refleksi dari pengakuan terhadap Tuhan

dimana manusia dilahirkan mempunyai kesempatan yang sama

sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh masing masing

individu (equality of Oppurtunity).

c. Mengakui dan menghargai pemikiran orang lain (Trust of Other

reason). Dalam hal ini setiap orang mempunyai hak yang sama

untuk mengemukakan pendapatnya, baik bidang politik, ekonomi,

dan bidang sosial maupun bidang kehidupan lainnya.

d. Pemerintahan berdasarkan hukum (Rule Of Law). Penyelenggara

pemerintahan harus dapat melindungi hak-hak warga negara sesuai

dengan peraturan dan perundang-undangan yang dikeluarkan untuk

itu..

e. Memperhatikan kepentingan individu dimana hak-hak perorangan

(22)

untuk mengejar kebahagiaan dan mengejar status sosial atau

prestasi atau kemampuannya.21

Ciri-ciri ini sebagai kebalikan dari ajaran Komunis, yang membatasi

seluruh hak-hak individu dan menunjukkan dominasi partai di atas

segala-galanya. Dengan demikian, propaganda perang tidak memperdulikan nilai

humaniora dan norma-norma yang berlaku, karena setiap upaya yang dilakukan

hanyalah bertujuan menghancurkan mental musuh dan mempengaruhi opini

masyarakat negara lawan.

Upaya yang dilakukan Amerika Serikat dalam memperkuat

propagandanya tidak hanya dengan kata-kata saja tapi dilakukan dalam bentuk

bantuan-bantuan terhadap negara yang sedang berkembang. Demikian propaganda

Amerika Serikat selalu ditujukan dalam upaya menghalangi tersebarnya ideologi

komunis.

Ciri-Ciri dan Teknik Propaganda

Para ilmuwan memberikan ciri-ciri dan teknik propaganda dari mulai yang

sederhana sampai kepada yang bersifat kompleks dan rumit yang dapat kita

jumpai dalam berbagai bentuk kehidupan sehari-hari. Ditinjau dari segi

bentuknya, maka propaganda dapat diklasifikasikan dalam tiga bentuk yaitu :

21

(23)

a. Revealed Propaganda, yaitu kegiatan propaganda yang sifatnya

terbuka yang berarti sumber dan tujuan dari propaganda tersebut

dapat diketahui secara jelas:

b. Concealed Propaganda, yaitu kegiatan propaganda yang tidak

menyatakan sumbernya secara terang-terangan biasanya hanya

terdapat dalam bentuk desas-desus baik itu humor ataupun gosip.

c. Delayed-Revealed Propaganda, yaitu suatu kegiatan propaganda

yang pada mulanya menyembunyikan sumber dan tujuannya,

akan tetapi kemudian dilancarkan secara terang-terangan,

terutama apabila kondisi telah menguntungkan atau cukup

matang untuk diadakan propaganda secara terang-terangan. 22

Peninjauan propaganda dari segi misi dan operasionalnya, maka propaganda dapat

digolongkan dalam jenis-jenis:

a. Defensive Propaganda yaitu propaganda yang diusahakan

untuk menciptakan iklim yang Favourable dan Acceptable

dalam rangka mempertahankan suatu kepentingan.

b. Offensive Propaganda, yaitu propaganda yang dilancarkan

untuk menyerang kepentingan pihak-pihak lain sehingga

dapat mengacaukan posisi untuk kemudian memaksakan

kondisi yang diinginkan.

(24)

c. Counter Propaganda, yaitu propaganda yang dijalankan

untuk menentang, menolak, atau meniadakan pengaruh dan

akses-akses yang diakibatkan oleh propaganda lawan. 23

Tinjauan tersebut secara terperinci dikemukakan oleh Drs. Roekomy

Garniwa24

Teknik Propaganda menurut Emory S. Bogardus,. Emory S.

Bogardus adalah seorang Sosiolog terkenal mencatat tidak kurang dari 14

buah teknik Propaganda, dan untuk melengkapi bahan perbandingan,

kiranya ada baiknya jika di bawah ini dikemukakan pula hasil

pengamatannya dengan singkat Teknik Propaganda

25

a. Unguarded Anthuasiasm .

Antusiasme yang berlebih-lebihan biasanya secara tidak sengaja

menimbulkan kegiatan-kegiatan Propaganda. Seseorang yang antusias

mempunyai sesuatu ide atau sesuatu proyek pada umumnya suka buta terhadap

kelemahan ide atau proyek tersebut, dan karena besarnya keinginan.

23

James E. Combes dan Nimmo.Propaganda Baru Kediktatoran Perundingan Dalam Politik Masa Kini.Bandung.PT Remaja Rosdakarya.1983 Hal 152

24

Ibid hal.170 25

(25)

b. Sentiment

Merupakan emosi dari propagandis di dalam melancarkan kegiatan

propagandanya. Tentang emosi seorang propagandis bisa dilihat dari materi yang

dilancarkan, baik melalui media massa maupun yang disampaikan secara lisan,

sentimen merupakan salah satu aspek dari kehidupan manusia yang mudah sekali

digunakan dalam propaganda. Sentimen dan emosi merupakan dua perkataan

yang sulit untuk dibedakan karena keduanya sangat erat hubungannya satu dengan

yang lain.

c. An Intolerant air or Tone

Merupakan kegiatan propaganda yang disampaikan oleh sesorang

(biasanya propagandis yang kontra propaganda) yang mengemukakan

propagandanya secara terang-terangan dan dilancarkan dengan membabi buta.

d. The Use of Generalities Applied to Particulars

Adalah kebiasaan dari kebiasaan dari sebagian penduduk yang

dikemukakan seakan-akan sebagai kebiasaan dari penduduk keseluruhan.

e. Wholesale Condemnation

Adalah kutukan yang ditujukan kepada pihak-pihak tertentu atau hal-hal

yang menunjukkan bahwa seseorang melihat sesuatu hanya dari sudutnya sendiri.

(26)

f. The Use of Pressure

Berarti tekanan dengan berbagai cara yang digunakan dengan pressure

group terhadap para pembuat undang-undang untuk menyaingi dan

melindungi kepentingannya. Tindakan pressure group dinyatakan dengan

intimidasi untuk memperkuat posisi di dalam masyarakat dan

gerakan-gerakan di bawah tanah, ini digunakan sebagai landasan dalam kegiatan

propaganda

g. Reputable Mounthpiece

Yaitu mengemukakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan,

kita sering melihat dan mendengar sanjungan terhadap seorang pemimpin

akan tetapi secara tulus.

h. Insinuation

Adalah cara berpropaganda dengan membesar-besarkan desas-desus

terutama sekali yang menyangkut kehormatan seorang pemimpin.

i. Concealment of Sources

Adalah cara seseorang propagandis menyatakan segala

tindakannya atas nama rakyat/pembela rakyat. Tetapi tindakannya ini tidak

didasarkan pada sumber yang jelas.

(27)

Adalah memilih pandangan-pandangan dari pihak lawan, tetapi

yang diambil hanya bagian yang lemah saja untuk selanjutnya dikupas

dengan dasar argumen yang telah disediakan oleh pihak lawan.

k. Artistic Inconsistency

Banyak digunakan dalam kegiatan advertensi, disini digunakan

gambar wanita cantik kemudian dengan latar belakang

pemandangan/barang-barang yang diiklankan.

l. The Non-Sequitur Argument

Adalah puji-pujian yang dilancarkan oleh propagandis untuk

menentang suatu kebijaksanaan di dalam kegiatan diplomasi tidak

jarang diplomat-diplomat melakukan pujian suatu

rencana/kebijaksanaan suatu pemerintahan, akan tetapi kemudian

sesudah dia mengadakan diskusi dengan kelompoknya yang

menentang rencana yang dikemukakan.

m. The Doctoring of Facts

Yaitu dengan mengubah fakta yang terdapat di dalam masyarakat

sedemikian rupa sehingga tidak diketahui rupanya. Bisa digunakan

(28)

n. The Opposition is Led to Asume

Adalah kegiatan yang digunakan pada waktu kampanye

seorang calon yang tangguh dipancing-pancing untuk berbuat

sesuatu perbuatan yang tercela, bila hal ini dilakukan kemudian

didesas-desuskan sambil dibumbui. Di dalam suatu peperangan

para penguasa bisa menumbuhkan kekacauan-kekacauan atau

kesulitan-kesulitan di bidang ekonomi kemudian kesalahan

tersebut dilemparkan kepada pihak-pihak tertentu.

Analisis wacana kritis dan propaganda disini dikontekskan sebagai teori

dan konsep yang akan dipergunakan menganalisis propaganda Amerika Serikat

terhadap Korea Utara.Analisis wacana kritis yang berkaitan dengan ideologi,

kekuasaan, dan praktis sosial dalam film dan akan membantu penulis dalam

menganalisis wacana dan teks yang terdapat dalam film, sehingga pada analisis

propaganda penulis mendapatkan gambaran jelas maksud dari film ini.

1.7 Metodologi Penelitian

1.7.1 Jenis Penelitian

Jenis atau metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan pendekatan analisis kritis

dalam perspektif propaganda di negara Amerika yang ideologinya liberalisme.

Metode penelitian didefinisikan sebagai prosdur penelitian yang menghasilkan

(29)

yang dapat diamati.26

7. Non Verbal (Visual Image)

Metode kualitatif merujuk pada prosedur penelitian yang menghasilkan

data deskriptif, apa yang ditulis dan dikatakan oleh orang atau tingkah laku yang

diamati. Dengan kata lain, metode kualitatif membuka jalan tentang bagaimana

cara kita melihat realitas sosial. Mengingat objek penelitian disini merupakan

aspek sinematografis yaitu tanda-tanda verbal dan non-verbal yang terdiri dari

berbagai macam tanda yang tergabung dalam suatu sistem, maka metode analisis

kristis dalam perspektif propaganda di negara Amerika Serikat yang idoeloginya

Liberalisme disini untuk melihat pesan dari film tersebut dan propaganda yang

ada dalam film tersebut. Lebih jauh lagi, penelitian ini juga merupakan penelitian

deskriptif karena data dan hasil penelitian disampaikan dalam bentuk deskriptif

1.7.2 Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian dalam film The

Interview karya sutradara Seth Rogan ini adalah keseluruhan dari adegan-adegan

yang ada dalam film. Film ini berdurasi 112 menit. Fokus utama dalam film ini

adalah aspek snematografis yang ditampilkan yaitu :

Yaitu gambar-gambar yang tertuang dalam frame yang komposisional,

apa yang menjadi isi atau muatan suatu shot.Gambar inilah yang menyajikan isi

26

(30)

atau muatan yang ingin disampaikan, berupa perpaduan elemen desain yang

berbeda dan merupakan gambar yang bergerak. Gerakan menghasilkan makna.

8. Verbal (Sound Source)

Yaitu sumber suara yang akan membantu memahami makna. Suara

akan membawa efek yang melengkapi analisa film ini. Elemen audio ini terbagi

dalam dialog musik dan latar.

1.7.3 Teknik Pengumpulan Data

Data Primer

Data primer yang akan penulis uraikan dalam penelitian ini adalah film

The Interview yang berdurasi selama 112 menit ini tersedia secara online

Data Sekunder

Data Sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari bahan pustaka, sumber-

sumber referensi data yang menunjang seperti referensi buku-buku, majalah,

koran, artikel-artikel yang tersedia secara online, jurnal, atau berasal dari

penelitian-penelitian dari orang lain dimana berhubungan dengan objek

(31)

1.7.4 Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif, yaitu dengan melakukan

analisis atas masalah yang ada sehingga selanjutnya akan diperoleh gambaran

yang jelas mengenai objek yang akan diteliti dan kemudian akan dilakukan

penarikan kesimpulan pada fenomena yang sedang diamati dengan metode

ilmiah.prinsip utama yang perlu ditekankan dalam penelitian ini adalah untuk

menemukan teori dan fakta yang sesuai.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data adalah sebagai berikut :

1. Peneliti akan mencoba mengulas tentang kondisi umum kedua negara (

Korea Utara dan Amerika Serikat) sebagai negara yang pemimpinnya

dijadikan sebagai pemeran utama dalam film The Interview dan negara

pembuat film. Kondisi umum yang akan peneliti bahas disini adalah

budaya, ekonomi, politik, sosial. Tujuannya adalah agar penelitian ini

dapat dianalisis dari banyak aspek.

2. Meneliti scene atau ide cerita yang ada pada film The Interview. Lalu

peneliti memberikan sudut pandang dalam melihat film ini dan juga untuk

memudahkan peneliti menganalisis propaganda yang ada pada film ini.

3. Dalam meneliti scene peneliti menggunakan Analisis wacana Kritis oleh

(32)

dikembangkan oleh Sara Mills dengan dua tahapan analisis yaitu :

hubunagn antara subjek objek dan posisi penonton

4. Menjabarkan teori propaganda dan menggunakan teknik propaganda yang

dilakukan negara liberalis dalam melakukan propaganda. Teori ini akan

membantu peneliti dalam menganalisis propaganda yang tersirat dalam

film The Interview.

1.8 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan ini yang dimaksudkan agar dapat diperoleh

suatu gambaran yang jelas dan terperinci, maka penelitian ini terdiri dari :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, metode penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB II :Gambaran Umum Film The Interview

Dalam bab kali ini penulis akan menjabarkan dan juga menjelaskan jalan cerita

keseluruhan dari film The Interview. Penulisan ini akan dimulai dari Cover film

The Interview, profil film The Interview, Sinopsis film The Interview, Profil

(33)

BAB III : Analisis Propaganda Film The Interview

Bab ini akan membahas mengenai analisis propaganda yang tersirat dalam film

The Interview dalam perspektif liberalisme di negara Amerika Serikat sebagai

penghasil film

BAB IV : PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir yang memuat kesimpulan dan saran yang

diperoleh dari hasil analisis data pada bab-bab sebelumnya, pada hasil

Gambar

Gambar 1.113

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini berjudul Pamella Memberi Nafas Bagi Kehidupan (Studi Biografi Kepemimpinan Perempuan Dalam Pengembangan Family Business Pamella Swalayan

[r]

Harga penawaran : Rp 54.350.000.00 (Lima puluh empat juta tiga ratus lima puluh ribu rupiah) Harga setelah negosiasi: Rp 53.500.000,00 (Lima puluh tiga juta lima ratus ribu

Penegasan adanya senyawa alkaloid dilakukan menggunakan pereaksi semprot Dragendorff, dimana terdapat bercak jingga di plat pada penotolan standar piperin dan sampel

Selain itu, pembelajaran di luarkelas (Outdoor Learning) lebih menantang bagi siswa dan menjembatani antara teori di dalam buku dan kenyataan yang ada di

Melalui pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan II (PPL II) di SMA Negeri 1 Ungaran yang dilaksanakan mulai tanggal 1 Agustus sampai 20 Oktober 2012, praktikan

Interaksi antara macam pupuk dengan macam varietas menunjukkan tidak berpengaruh terhadap peningkatan tinggi tanaman, jumlah daun, saat berbunga, berat kering

Perangkat repeater GSM memerlukan sebuah antena yang memiliki gain besar terutama pada antena penerima, salah satu antena yang memiliki karakteristik gain besar adalah antena