• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKTIFITAS PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPROMOSIKAN POTENSI PARIWISATA (Studi Pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Raja Ampat)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "AKTIFITAS PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPROMOSIKAN POTENSI PARIWISATA (Studi Pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Raja Ampat)"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

(Studi Pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Raja Ampat)

SKRIPSI

Oleh

Emma Mutiah Ritonga NIM. 07220388

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)

Segala puji dan syukur saya haturkan kepada Allah SWT atas segala

limpahan rahmat dan nikmatnya. Shalawat dan salam saya hanturkan kepada

jujungan Nabi Muhammad SWT atas syafaat yang di berikan kepada saya,

akhirnya melalui proses benar-benar panjang penulisan skripsi dengan judul “AKTIVITAS PUBLIC RELASIONS DALAM MEMPROMOSIKAN POTENSI PARIWISATA studi pada dinas pariwisata dan kebudayaan kabupaten raja ampat’’alhamdulilah telah selesai…..

Penelitian ini di dasari dari latar belakang fenomena pariwisata pantai raja

ampat yang berada di kawasan timur terpencil Indonesia yang menyimpan sejuta

keindahan bawah laut .wilayah yang yang terpencil di papua barat ini baru berusia

tujuh tahun bahkan, infrastrukturnya belum memadai. Kabupaten raja ampat

memiliki banyak potensi pariwisata yang masih memerlukan publikasi agar lebih

dikenal oleh public Dan peranan humas dinas pariwisata kabupaten raja ampat

disini sangat penting untuk mendukungnya untuk lebih memperkenalkan

pariwisata di kabupaten raja ampat maka di butuhkan promosi yang baik dengan

ini peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana aktivitas humas public relasion

dalam mempromosikan potensi pariwisata yang ada di kabupaten raja ampat

Selama penelitian berlangsung hingga terselesainya penyusunan skripsi,

penulis banyak menerima bimbingan, arahan, kerja sama, dan sumbangan

pemikiran dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menghanturkan

terima kasih yang tak terhingga kepada :

1. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP selaku Rektor, beserta segenap jajaran Rektorat

Universitas Muhamammadyah Malang.

2. Dr. Wahyudi Winaryo, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu social dan ilmu politik,

beserta segenap jajaran dekanat FISIP.

3. Dra. Frida Kusumastuti, M.Si selaku ketua jurusan Ilmu Komunikasi, Dosen wali

(4)

selesai

5. M. Himawan Susanto, M.Si selaku dosen pembimbing kedua atas bimbingan,

arahan, dukungan moril serta kesabarannya sehingga skripsi ini selesai.

6. Keluarga besar TU. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik atas semua saran,

dukungan dan arahannya selama ini.

7. Dinas Pariwisata kabupaten Raja Ampat khususnya humas public relasion staff

dinas pariwisata beserta informan penelitian yang bersedia berbagi informasi

dengan saya.

8. Alm bapak dan mama serta abang abang saya atas segala kasih sayang dukungan,

doa doa yang tidak pernah berhenti untuk saya, nasehat saran dan kebersamaan

selama ini TERIMA KASIH..

9. Segenap Dosen Ilmu komunikasi yang telah memberikan Ilmu pengetahuan dan

ketrampilan, hingga alhamdulilah saya dapat seperti ini.

10.Rizal Ghoniem atas dukungan, kesabaran, doa dan ketulusan dan kasih sayang

yang kamu berikan

11.Sahabat-sahabat karib saya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu atas segala

kebersamaan, dukungan kasih sayang, susah senang yang sudah selama ini kita

rasakan bersama.

12.Sahabat-sahabat kelas F jurusan ilmu sosial dan ilmu politik angkatan 2007

terima kasih atas support dan kerja sama kalian selama ini

13.Semua pihak yang telah membantu saya dan tidak mampu saya sebutkan semua.

Terima kasih saya hanturkan.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari skripsi ini adalah

sebuah pembelajaran untuk menjadi sempurna di masa depan. Saran yang

membangun senantiasa di harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis

dan pembacanya.

Malang 24 Oktober 2012

Penulis

(5)

LEMBAR PERSETUJUAN ... i

7. Perencanaar, Aktivitas Public relations ... 19

8. Bentuk Aktivitas Public relations ... 21

9. Proses Aktivitas Public relations ... 26

E.2. Pengertian Komunikasi ... 27

E.3. Model Komunikasi Pemasaran ... 27

E.4. Aktivitas Komunikasi dalam Peran Public relations Di Dunia Pariwisata ... 30

F. Fokus Penelitian ... 33

G.Metode Penelitian ... 34

(6)

4. Teknik Pengumpulan Data ... 36

5. Analisis Data ... 38

6. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ... 40

BAB II DESKRIPSI WILAYAH A.Gambaran Umum Tempat Penelitian ... 41

1. Sejarah Kepulauan Raja Ampat ... 41

2. Kekayaan Sumber Daya Alam ... 42

3. Peninggalan Prasejarah dan Sejarah ... 44

4. Usaha-usaha Konservasi ... 45

B.Gambaran Umum Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ... 46

1. Dasar Pembentukan Dinas ... 46

2. Struktur Organisasi ... 48

BAB III HASIL PEMBAHASAN A. Aktivitas Humas (Public relations) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat dalam Mempromosikan Wisata Pantai Raja Ampat ... 59

1. Melakukan Kerjasama Dengan Pemerintah Daerah dan Masyarakat Sekitar... 59

2. Menjalin kerjasama dan membina hubungan baik dengan Pemerintah pusat dan para investor ... 67

3. Melaksanakan aktivitas promosi dan pemasaran media Publikasi dan kegiatan-kegiatan pameran wisata secara nasional maupun internasional serta menjalin kerjasama dengan pihak media massa ... 74

(7)

B.Saran ... 93

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Aitchison, Jim & Lwin, May. 2005. Clueses In Public relations. Diterjemahkan oleh Jusupadi. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia.

Anggoro, M. Linggar. 2002. Teori dan Profesi Kehumasan: Serta Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.

Arifin, Anwar., 2008. Strategi Komunikasi: Suatu Pengantar Ringkas. Bandung: Armico.

Basu Swastha. 2002. Manajeman pemasaran. Edisi Kedua. Cetakan Kedelapan. Jakarta: Penerbit Liberty.

Belch, George, E & Belch, Michael. 1998. A Advertising and Promotion.

Burnett, John & Sandra Moriarty. 1998. Introduction to Marketing. Communication. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Chris Fill. 1995. Marketing Communications: Frameworks, Theories and

Applications (Book).

Djanalis Djanaid, 1993. Public Relation : Teori Dan Praktik. Malang: Indopurels Group.

Effendy, Onong Uchjana. 2008. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Iriantara, Yosal. 2004. Manajemen Strategi Public Relations. Ghalia Indonesia.

Kriyantono, Rachmat. 2007. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Kusumastuti, Frida. 2004. Dasar-dasar Hubungan Masyarakat. Bogor: Ghalia Indonesia,.

Lupiyoadi, Rambat. 2009. Manajemen Pemasaran Jasa. Teori dan Praktek. Edisi

Dua. Salemba Empat, Jakarta.

Miles, Matthew B, Huberman, A. Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

(9)

Muslimin Mahmud. 2011. Komunikasi Tradisional, Pesan Kearifan Lokal Masyarakat Sulawesi Selatan melalui berbagai Media Warisan. Yogyakarta: Penerbit Buku Litera.

Nazir, Moh. 2008. Metode penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Philip Kotler. 1997. Manajemen Pemasaran. Jilid 1 Edisi Kesembilan. Jakarta: PT Dadi Kaguna Abadi.

Rosadi, Roslan. 2002. Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi. Bandung:

PT Rosdakarya.

Rudi, T. May. 2005. Komunikasi dan hubungan Masyarakat Internasional.

Setiadi, N. J. 2003. Perilaku Konsumen dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Kencana. Jakarta.

Shimp Terence. 2003. Periklanan Promosi. Jakarta: Erlangga.

Simanjuntak, Jhon, P. 2003. Public Relations. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Singarimbun, Masri. 2001. Metode Penelitian Survei. Jakarta: Pustaka LP3ES.

Sutisna. 2002. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT Rosdakarya.

(10)

A. Latar Belakang

Kabupaten Raja Ampat letaknya terpencil di Papua Barat. Kawasan ini

menyimpan sejuta keindahan bawah laut. Kekayaan ragam kehidupan alam bawah

laut wisata bahari Raja Ampat menjadi andalan dan daya tarik utama. Raja

Ampat adalah kabupaten baru di Indonesia. Wilayah yang terletak terpencil di

Papua Barat ini baru berusia tujuh tahun. Bahkan, infrastrukturnya belum

memadai. Untuk mencapai Raja Ampat, wisatawan harus terbang ke Sorong

kemudian menyusuri laut sejauh 71 km untuk sampai di Raja Ampat.

Pemerintah Daerah Kabupaten Raja Ampat sadar akan potensi wisata yang

dimiliki. Pesona dan kekayaan alam bawah laut pantai raja ampat, menjadi

andalan Kabupaten Raja Ampat menembus persaingan pariwisata di Indonesia

dan dunia. Kawasan ini dikenal sebagai pusat sumber daya alam tropis terkaya di

dunia.

Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat berupaya memperkenalkan Raja

Ampat ke nasional maupun internasional. Wisata bahari Raja Ampat mempunyai

potensi dan peluang menjadi yang utama dalam pentas nasional maupun

internasional. Adapun usaha yang dilakukan adalah pameran dan promosi wisata

yang dilakukan di Sanur Bali. Untuk memperkenalkannya ke nasional maupun

internasional, Raja Ampat membuka pusat informasi di Bali. Adapun pelaksanaan

Pusat Informasi Wisata Raja Ampat dilaksanakan di Gedung Wisata By Pass

(11)

kunjungan wisatawan asing ke Indonesia. Melalui Bali kita memperkenalkan dan

mengundang investor dunia ke Raja Ampat.

Propinsi Papua Barat sendiri mempunyai karakteristik daerah yang subur

dan indah terdiri dari hamparan pantai yang indah dan asli, bukit dan gunung.

Salah satunya daerah di Papua Barat yang ada daerah pegunungannya adalah

kabupaten Raja Ampat yang terdapat dua buah gunung yaitu Penanggungan dan

Anjasmara, di kabupaten Raja Ampat juga terdapat wisata budaya yang berupa

peninggalan kerajaan majapahit. Adanya potensi tersebut pemerintah daerah

kabupaten raja ampat dapat memanfaatkannya sebagai sumber pendapatan daerah,

dengan mengelola wilayah tersebut menjadi sebuah obyek wisata.

Dengan adanya sarana pokok dan sarana penunjang yang di miliki

kabupaten raja ampat maka kabupaten raja ampat masih banyak memerlukan

bantuan dari segala macam pihak untuk membantu dan mendukung jalannya

promosi yg ada di raja ampat khususnya dari pihak media perlu adanya publikasi

oleh media dan juga campur tangan pemerintah daerah, masyarakat, dan

pemerintah pusat serta dengan pihak swasta dan investor bertujuan untuk

membantu berjalanannya industri pariwisata yang ada di raja ampat, maka akan

mampu menyerap pengunjung yang besar serta memberikan kontribusi

pendapatan yang tinggi. Kunci utama dari suksesnya sebuah obyek wisata adalah

semakin meningkatnya jumlah pengunjung.

Peningkatan jumlah pengunjung tersebut dapat terlaksana apabila disertai

dengan manajemen yang baik khususnya dari segi pemasaran. Kegiatan utama

(12)

yaitu dengan melakukan promosi pariwisata. Dengan demikian promosi

mempunyai peranan yang penting bagi sebuah industri pariwisata.

PR Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten Raja Ampat merupakan

instansi yang berdiri di bawah pemerintahan daerah yang bertugas meningkatkan

promosi pariwisata di kabupaten Raja Ampat. Maka PR Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan kabupaten Raja Ampat juga bertugas mempromosikan potensi

pariwisata. Karena pariwisata sebagai sektor andalan yang mampu menopang

kegiatan perekonomian daerah maka sangat diperlukan promosi yang baik.

PR Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten Raja Ampat harus

mempunyai kemampuan dalam penyebaran dan penyampaian informasi pada

internal maupun eksternal untuk mempromosikan potensi pariwisatanya, karena

penyampaian dan penyebaran informasi yang tepat menentukan keberhasilan

dalam pengembangan sektor pariwisata. Media massa merupakan public eksternal

yang akan menunjang kelancaran promosi suatu obyek wisata, maka pemilihan

media yang sesuai sangat diperlukan sehingga informasi yang akan disampaikan

dapat tepat sasaran. Maka PR Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten Raja

Ampat harus mampu menjadi public relations yang baik yang mampu

berkomunikasi dengan media massa.

Media massa menjadi penting bagi kegiatan dan program kehumasan

lantaran media massa memang memiliki kekuatan. Bukan sekedar mampu

menyampaikan pesan kepada jutaan khalayak sekaligus, tetapi lebih karena media

menjalankan fungsi mendidik, mempengaruhi, menginformasikan dan memiliki

(13)

mendorong tindakan dan ada juga yang menyebutkan bahwa media massa bisa

membantu merumuskan cara memandang dunia (Yosal Iriantara, 2005:12).

Menjalin hubungan dengan media merupakan hal yang sangat penting

karena media sangat potensial dalam menginformasikan suatu berita, tak

terkecuali tentang keberadaan sebuah objek wisata. Media dapat menjadi sarana

yang baik dalam mempromosikan potensi pariwisata yang ada di kabupaten Raja

Ampat kepada khalayak yang lebih luas dan cepat.

Dengan mengetahui pentingnya media dalam membantu program dan

kegiatan humas maka sangat diperlukan hubungan yang harmonis antara petugas

humas dengan insan pers yaitu wartawan. Maka hubungan keduanya harus

dilandasi rasa saling percaya.

Kelancaran informasi yang disampaikan oleh petugas humas melalui

media massa ini memerlukan cara yang baik agar informasi yang disampaikan

tepat sasaran sehingga tercipta opini publik yang baik atau favorable terhadap

potensi pariwisata yang ada di kabupaten Raja Ampat. Kata kunci dalam

penelitian ini adalah aktifitas public relasions yang dilakukan dan promosi potensi

pariwisata. Aktifitas PR yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

kabupaten Raja Ampat untuk menjalin kerjasama dengan media dalam

mempromosikan potensi pariwisata yang ada di kabupaten Raja Ampat.

Pariwisata merupakan prioritas perekonomian suatu daerah karena dengan

adanya keberhasilan dalam pengembangan sektor pariwisata akan mampu

menyumbangkan pendapatan daerah apalagi sejak diberlakukannya otonomi

daerah, sektor pariwisata juga bisa menambah kesempatan kerja dan mengurangi

(14)
(15)

Kabupaten Raja Ampat memiliki banyak potensi pariwisata yang masih

memerlukan publikasi agar lebih dikenal oleh publik. Melihat kenyataan ini tugas

penting dari PR dinas Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten Raja Ampat harus

difokuskan bagaimana potensi pariwisata kabupaten raja ampat dapat dikenal

dengan mengadakan komunikasi yang efektif dan informasi yang disampaikan

juga harus jujur dan sesuai dengan fakta.

Untuk lebih memperkenalkan pariwisata di kabupaten Raja Ampat maka

dibutuhkan promosi yang baik, dan hal itu akan lebih efektif jika melalui media

massa. Maka hubungan yang baik dan harmonis antara media massa dan PR

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten Raja Ampat harus selalu terjalin,

baik di jam kerja maupun di luar jam kerja untuk lebih mempererat rasa saling

pengertian dan kerja sama. Dari latar belakang di atas penulis tertarik untuk

mengambil judul Aktivitas Public relations Dinas Pariwisata Dalam

Mempromosikan Wisata Pantai Raja Ampat Papua.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah aktivitas Public

relations dinas pariwisata dalam mempromosikan wisata pantai Raja Ampat

propinsi Papua Barat?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan aktivitas Public

relations komunikasi dinas pariwisata dalam mempromosikan wisata pantai Raja

(16)

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penulisan penelitian ini adalah:

a. Manfaat teoritis

Manfaat teoritis pada penulisan penelitian ini adalah untuk memperdalam

kajian teori tentang aktivitas Public relations khususnya pengembangan

ilmu kehumasan mengenai aktifitas Public relations yang dilakukan dalam

mempromosikan potensi pariwisata. Selain itu bagi penulis adalah

memberikan wawasan dan pengetahuan tentang aktivitas Public relations

yang dilakukan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten Raja Ampat

dalam menjalin hubungan dengan media untuk mempromosikan potensi

pariwisata.

b. Manfaat Praktis

Bagi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten Raja Ampat diharapkan dapat

memberikan sumbangan pemecahan masalah dan hambatan yang mungkin ada

khususnya dalam rangka menjalin hubungan dengan media massa untuk

mempromosikan potensi pariwisata sebagai bahan informasi kepada media dan

masyarakat(public).

E. Tinjauan Pustaka

E.1. Public relations

1 . Pengertian Public relations

Public relations merupakan lapangan baru dibidang komunikasi yang

(17)

kemajuan masyarakat diberbagai bidang baik pada bidang industri, bisnis,

perusahaan, bahkan pada bidang politik dan pemerintahan. Public relations

yang disebut juga hubungan masyarakat. Untuk menghindari salah pengertian,

dibawah ini terdapat beberapa definisi Public relations, akan tetapi terlebih

dahulu perlu diketahui pengertian dari “public dan relations”.

Pengertian publik, dalam terjemahan bebas adalah kesatuan

masyarakat yang memiliki perhatian (concerning the people as a whole).

Publik dari satu organisasi akan berbeda dengan organisasi lain, tetapi intinya,

publik dibagi dua: publik internal yaitu direktur, karyawan, komisaris, pemilik

dsb. Publik eksternal yaitu pelanggan, para abdi Negara, biro iklan, media

massa, dsb. Sedangkan relation artinya adanya hubungan yang timbal balik

atau two way communication (Simandjuntak, 2003:7). Untuk lebih memahami

pengertian Public relations maka dapat dilihat dari definisi berikut ini :

Belch and Belch (1998:20) menyatakan bahwa public relations

adalah suatu fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik,

mengidentifikasi kebijakan dan prosedur dari seseorang atau organisasi

dengan publicnya, dan menjalankan suatu program untuk mendapatkan

pemahaman dan pengakuan publik. Burnet and Moriarty (1998:345)

mengungkapkan public relations adalah komunikasi informasi melalui

berbagai media untuk mempengruhi pendapat publik. Institute of Public

relations menurut Chris Fill (1995:394) public relations adalah suatu usaha

yang terencana dan berkepentingan untuk menciptakan dan mempertahankan

goodwillI dan pengertian timbal balik antara suatu organisasi dengan

(18)

Adapun pendapat lain menyatakan bahwa pengertian Public relations

yaitu tugas boss untuk membangun dan menjaga kepercayaan yang kuat

dengan kelompok kunci karena organisasi membutuhkan kalangsungan hidup

dan pertumbuhan (organisasi) dengan pesat seperti yang dikatakan oleh Henry

penasehat public relations (Simandjuntak, 2003:18).

2. Fungsi Public Relations

Secara Umum fungsi Public Relations, menurut Rex F.Hallow

meliputi:

a. Public relations sebagai “tecnique of communication”.

PR/Humas adalah merupakan rangkaian atau sistem kegiatan (Order

or system of action), melalui kegiatan komunikasi yang khas.Artinya

sebagai metode komunikasi terdapat makna bahwa setiap pimpinan dari

sebuah organisasi bagaimanpun kecilnya dapat dilaksanakan fungsi-fungsi

public relations.

Dapat disimpulkan hubungan fungsional antara public relation /humas

dan organisasi adalah sebagai metode komunikasi, yaitu mengefektifkan

dan mengefesienkan upaya-upaya pencapaian tujuan organisasi.

b. Public relations sebagai “ state of being”.

Adalah keadaan wujud yang merupakan wahana kegiatan public

relations dalam bentuk kegiatan biro, bagian, seksi, urusan dan lain-lain

atau merupakan perwujudan kegiatan komunikasi yang melembaga, jadi

secara struktural. Public relations merupakan bagian integral dari suatu

(19)

Public relations juga merupakan kiat pemasaran penting lainya,

dimana perusahaan tidak harus berhubungan hanya dengan pelanggan,

pemasok, dan penyalur, tetapi ia juga harus berhubungan dengan kumpulan

kepentingan publik yang lebih besar (Lupiyoadi, 2009:122).

3. Tujuan Public relations

Menurut Steinberg tujuan Public relations adalah untuk menciptakan

publik yang favourable tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh

organisasi yang bersangkutan. Empat orang ahli lainnya yakni Marshall etal

dalam public administration merumuskan tujuan Public relations sebagai

berikut :

a. Secara positif, yaitu berusaha untuk mendapatkan dan menambah penilaian

dan good will suatu organisasi atau badan.

b. Secara definitife, yaitu berusaha untuk membela diri terhadap masyarakat

yang bernada negatif bila mana diserang dan serangan itu kurang wajar.

(Djanaid 1993:15).

Oleh karena itu, tujuan Public relations diarahkan kepada pihak

external, memberikan informasi kepada pelanggan, pemasok, pangsa pasar

sedangkan pihak internal, memberikan informasi kepada para pekerja tentang

isu-isu pekerja atau pengembang baru perusahaan.

a. Hubungan media juga disebut dengan istilah pemasaran media, hubungan

media menaikan perusahaan yang besar dalam banyak program Public

relations.

b. Peristiwa khusus: praktisi Public relations harus sangat kreatif,

(20)

perayaan ultah perusahaan, mulai dagang khusus, pembukaan pabrik,

resepsi dan acara-acara lain yang di sponsori oleh perusahaan.

c. Hubungan pekerja: manajemen menggunakan Public relations secara

internal untuk menjual perusahaan kepada para pekerjanya sendiri agar

dapat membangun antusiasme, semangat kerja, dan produktifitas atau

mengatasi sikap negatif tertentu terhadap kebijakan perusahaan (Aitchison,

2005:19-23).

Adapun menurut Kusumastuti (2004:20-21) tujuan Public relations

adalah terjaga dan terbentuknya kognisi, afeksi, dan perilaku positif publik

terhadap organisasi/lembaga. Dengan demikian, rumusan yang paling tepat

mengenai tujuan Public relations adalah sebagai berikut:

a. Terpelihara dan terbentuknya saling pengertian (aspek kognisi)

Tujuan Public relations pada akhirnya adalah membuat publik dan

organisasi/lembaga saling mengenal dan kemudian tugasnya

mempertemukan dua kepentingan untuk saling pengertian.

b. Menjaga dan membentuk saling percaya (aspek afeksi)

Tujuanya adalah lebih pada tujuan emosi, yakni pada sikap

(afeksi) saling percaya (mutual confidence).

c. Memelihara dan menciptakan kerjasama (aspek psikomotoris)

Tujuan berikutnya adalah dengan komunikasi diharapkan akan

terbentuknya bantuan dan kerjasama nyata. Artinya, bantuan dan

kerjasama ini sudah dalam bentuk perilaku atau termanifestasikan dalam

(21)

Mengacu pada beberapa tujuan diatas, dapat dikatakan bahwa

setelah pengetahuan/ pikiran dibuka, emosi/ kepercayaan disentuh maka

selanjutnya perilaku positif dapat diraih.

4. Tugas dan Fungsi Public relations dalam aktivitasnya

a. Public relations sebagai jembatan komunikasi kelembagaan

Tugas Public relations yang pasti adalah bagaimana merencanakan,

mewujudkan, dan memelihara relasi yang baik secara terus-menerus dengan

semua pihak yang telah disebutkan diatas itu secara efektif dan berhasil

mendapatkan keuntungan atas bentuk-bentuk relasi itu (Simandjuntak:

2003:8).

Adapun menurut Kusumastuti (2004:25) ada tiga tugas Public

relations dalam organisasi/lembaga yang berhubungan erat dengan tujuan dan

fungsi public relation. Ketiga tugas tersebut adalah sebagai berikut:

1) Menginterpretasikan, menganalisis dan mengevaluasi kecenderungan

perilaku publik, kemudian direkomendasikan kepada manajemen untuk

merumuskan kebijakan organisasi/lembaga.

2) Mempertemukan kepentingan organisasi/lembaga dengan kepentingan

publik.

3) Mengevaluasi program-program organisasi/lembaga, khususnya yang

berkaitan dengan publik.

Lupiyoadi (2009:122) menyatakan bahwa Public relations peduli

terhadap beberapa tugas pemasaran, yaitu antara lain:

(22)

2) Mendukung aktifitas komunikasi lainnya

3) Mengatasi permasalahan dan isu yang ada

4) Memperkuat positioning perusahaan

5) Mempengaruhi publik yang spesifik

6) Mengadakan launching untuk produk/jasa baru

Sementara Sutanto mengutip pendapat Cutlip and Center dalam

Kusumastuti (2004:26) menyatakan tugas Public relations perusahaan adalah

sebagai berikut:

1) Mendidik melalui kegiatan nonprofit suatu publik untuk menggunakan

barang/ jasa instansinya.

2) Mengadakan usaha untuk menagtasi salah paham antara instansi dengan

publik.

3) Meningkatkan penjualan barang/jasa.

4) Meningkatkan kegiatan perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan

masyarakat sehari-hari.

5) Mendidik dan meningkatkan tuntutan serta kebutuhan masyarakat akan

barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.

6) Mencegah pergeseran penggunaan barang atau jasa yang sejenis dari

pesaing perusahaan oleh konsumen.

Dari pendapat di atas penulis sependapat dengan para pakar bahwa tugas

Public relations adalah :

1) Mempelajari, menganalisa dan menilai opini publik.

2) Menciptakan dan mempelihara citra yang baik atau positif bagi

(23)

3) Memilih penggunaan media komunikasi yang tepat dalam menyampaikan

informasi yang objektif atau fakta-fakta bagi pihak perusahaan maupun

kepada masyarakat (public).

b. Fungsi Public relations dalam manajemen

Menurut Djanaid (1993:24) membagi fungsi Public relations

sebagai berikut :

1) Fungsi konstruktif yaitu sebagai alat untuk meratakan jalan agar aktifitas

yang telah direncanakan dan sedang dilakukan dapat berhasil atau

mencapai apa yang dimaksutkan.

2) Fungsi korektif yaitu untuk membetulkan hal-hal yang tidak baik, untuk

menjawab celaan-celaan atau kritikan-kritikan dari masyarakat dan untuk

menghilangkan atau meniadakan pendapat-pendapat, desas-desus serta

laporan-laporan yang tidak benar atau mungkin merugikan.

Menurut Cutlip and Center yang dikutip oleh Kusumastuti (2004:23)

fungsi Public relations meliputi hal-hal sebagai berikut:

1) Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi.

Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan

menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik dan menyalurkan

opini publik pada perusahaan.

2) Melayani publik dan memberikan nasehat kepada pimpinan organisasi

untuk kepentingan umum.

3) Membina hubungan secara harmonis antara organisasi dan publik, baik

(24)

Sehingga dapat dikatakan bahwa fungsi utama Public relations adalah

untuk menumbuhkan dan mempromosikan hubungan yang baik antara

organisasi dan publiknya, baik intern maupun ekstern. Yang dimaksut dengan

publik intern adalah publik yang berada di dalam organisasi tersebut seperti

pagawai, pemimpin, dan sebagainya. Publik ekstern adalah publik yang berada

di luar organisasi adalah serikat buruh, pemerintah, masyarakat dan lain-lain

5. Aktivitas Public Relations.

Aktivitas Public Relations adalah kegiatan yang ditujukan untuk

public. Berdasarkan jenis public nya kegiatan Public Relations terbagi

menjadi dua yaitu :

a. Eksternal Public Relations

Hubungan dengan publik diluar perusahaan merupakan keharusan

yang mutlak. Karena perusahaan tidak mungkin berdiri sendiri tanpa bekerja

sama dengan perusahaan yang lain. Karena itu perusahaan harus menciptakan

hubungan yang harmonis dengan public khususnya dan masyarakat umumnya.

Salah satunya dengan melakukan komunikasi dengan publik ekstern secara

informatif dan persuasif. Informasi yang disampaikan hendaknya jujur, teliti

dan sempurna berdasarkan fakta yang sebenarnya. Secara persuasif,

komunikasi dapat dilakukan atas dasar membangkitkan perhatian komunikan

(public) sehingga timbul rasa tertarik.

Masalah yang perlu dipecahkan dalam kegiatan external public

relations meliputi bagaimana memperluas pasar bagi produksinya,

(25)

dan penerimaan dari public maupun masyarakat, memelihara hubungan baik

dengan pemerintah, mengetahui sikap dan pendapat publik terhadap

perusahaan, memelihara hubungan baik dengan pers dan para opinion leader,

memelihara hubungan baik dengan publik dan para pemasok yang

berhubungan dengan operasional perusahaan dan mencapai rasa simpatik dan

kepercayaan dari public dalam masyarakat.

b. Internal Public Relations

Kegiatan Internal Public Relations merupakan kegiatan yang

ditujukan untuk publik internal organisasi/perusahaan. Publik internal adalah

keseluruhan elemen yang berpengaruh secara langsung dalam keberhasilan

perusahaan, seperti karyawan, manajer, supervisor, pemegang saham, dewan

direksi perusahaan dan sebagainya. Melalui kegiatan Internal Public Relations

diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan publik internal dari

organisasi/perusahaan. Dengan hubungan yang harmonis antara pihak-pihak

yang terkait dalam perusahaan maka akan tercipta iklim kerja yang baik.

Dengan begitu kegiatan operasional perusahaan akan berjalan dengan lancar.

6. Sasaran Aktivitas Public relations

Sasaran Public relations adalah publik, yakni suatu kelompok

dalam masyarakat yang memiliki karakteristik kepentingan yang sama. Dalam

praktik publik ini dikelompokan menjadi dua, yakni

a. Public internal meliputi publik karyawan, yakni mereka yang bekerja

dalam organisasi/lembaga dengan karakteristik kepentingan berupa

kesejahteraan (penghasilan), promosi jabatan atau penghargaan prestasi

(26)

investasi yang aman, terjaganya asset; public pengelola, yang memiliki

kepentingan terhadap peningkatan kinerja organisasi/lembaga.

b. Publik eksternal, pada prinsipnya public ini berada diluar organisasi

/lembaga. Public eksternal misalnya komunitas local (tetangga) yang

memiliki karakteristik kepentingan, rasa aman, rasa bangga, keindahan dan

kesehatan lingkungan, kesempatan kerja, penambahan penghasilan; publik

pers yang memiliki kepentingan terhadap peristiwa-peristiwa yang

memiliki kepentingan terhadap mitra pengelolaan sumber daya alam dan

lingkungan, pemasukan pajak, penyerapan tenaga kerja, dan sebagainya.

(Kusumastuti, 2004:17).

Dalam kegiatan Public relations dibedakan 2 macam publik yang

menjadi sasaran yaitu publik intern dan publik ekstern

1) Public intern adalah public yang menjadi bagian dari unit usaha atau

badan perusahaan atau instansi itu sendiri. Didalam hubungan masyarakat

industri atau perusahaan, public intern ini umumnya masalah buruh atau

karyawan yang bekerja serta pejabat pengambil keputusan didalam

industri.

2) Public ekstern adalah orang luar atau public umum dan (masyarakat)

dimana industri atau usaha itu berada, yang harus diberi penerangan atau

informasi demi timbulnya good wiil dari mereka.

Menurut Djanaid (1993:41) memberikan pembagian public yang menjadi

sasaran Public relations sebagai berikut :

1. InternalPublic Relation

(27)

1) Buruh/karyawan/pegawai

2) Organisasi buruh

3) Pemegang saham

4) Keluarga karryawan

b. Tugas

1) Memupuk suasana yang menyenangkan

2) Menciptakan karyawan sebagai Public relations

3) Menciptakan pelayanan yang baik

4) Menimbulkan gairah kerja

5) Menciptakan jiwa korp

6) Memperhatikan kesejahteraan buruh

7) Mengintegrasikan keluarga karyawan dengan perusahaan/instansi.

2. ExternalPublic relations

a. Sasaran

1) Masyarakat umum/konsumen

2) Penyalur

3) Pemasok

4) Organisasi kemasyarakatan

5) Opinion leader

6) Pers

7) Organisasi pengusaha/perusahaan

8) Para pakar/ahli

9) Pejabat

(28)

11)Biro iklan

b. Tugas

1) Memperluas relasi

2) Memperluas langganan

3) Memperkenalkan kegiatan

4) Menciptakan kondisi yang menguntungkan perusahaan

5) Memonitor sikap masyarakat

6) Menciptakan penghargaan public

7) Memelihara hubungan baik dengan mass media.

Khalayak sasaran Public relations yang khas menurut Aitchison

(2005:13) adalah sebagai berikut:

a. Para pekerja: sangat penting bahwa semua pekerja, keluarga dan

teman-teman mereka merasa nyaman tentang perusahaan.

b. Distributor: pengecer, dealer, dan pialang, kesuksesan berada dibanyak

tangan, orang-orang yang menjual dan merekomendasikan produk-produk

barang dan jasa layanan perusahaan harus tetap mendapatkan informasi

dan antusiasme.

c. Pemegang saham: harga saham perusahaan terkait langsung dengan citra

perusahaan dan kesuksesan bisnis.

d. Pembuat peraturan: para pejabat pemerintah dan legislative perlu

meyakinkan bahwa perusahaan adalah warga negara yang baik layak untuk

memperoleh dukungan dan pengakuan mereka.

e. Komunitas: perusahaan dapat berpengaruh positif atau negative kepada

(29)

f. Pelanggan yang sudah ada: banyak pakar pemasaran percaya bahwa

mempertahankan basis pelanggan yang sudah ada jauh lebih penting

daripada mencari pelanggan baru.

g. Pelanggan baru yang potensial: bila perusahaan telah yakin bahwa para

pelanggan yang sudah ada telah terpuaskan maka perusahaan dapat

merancang kegiatan Public relations untuk menarik pertumbuhan bisnis.

7. Perencanaan aktivitas Public relations

Perencanaan program Public relations baik yang berjangka panjang

maupun berjangka pendek (untuk satu peristiwa tunggal), harus direncanakan

dengan cermat dan hati-hati, sehingga akan diperoleh hasil-hasil yang nyata.

Untuk merencanakan program komunikasi massa pada umumnya dan program

Public relations pada khususnya, Simandjuntak (2003:80) menyatakan bahwa

perencanaan aktivitas Public relations selalu dimulai dengan penentuan misi

organisasi, dimana misi adalah sesuatu tujuan jangka panjang kemana

organisasi akan mengarah. Cara terbaik untuk membuat misi organisasi adalah

dengan melakukan review misi dan goal yang telah ada, misi dan goal

kemudian dianalisis apakah masih sesuai dengan keadaan sekarang. Apabila

sudah tidak sesuai maka harus dicari misi yang baru tetapi apabila masih

sesuai dapat digunakan.

Menurut Anggoro (2002: 77-96) menyatakan bahwa ada enam model

langkah perencanaan Public relations yaitu:

a. Pengenalan Situasi

Pengenalan situasi merupakan tumpuan perencanaan logis. Artinya,

(30)

b. Penetapan Tujuan

Setiap tujuan organisasi dalam pengertian yang luas akan jauh lebih

mudah dijangkau apabila usaha mencapainya juga disertai dengan

kegiatan-kegiatan public relations, baik itu yang dilakukan oleh unit/

departemen public relations internal maupun oleh lembaga konsultasi

public relations external.

c. Definisi khalayak

Betapa pentingnya suatu organisasi untuk mengenali dan membatasi

khalayaknya. Sebesar apapun suatu organisasi ia tidak mungkin

menjangkau semua orang sehingga perlunya menentukan sebagian

diantaranya yang sekiranya paling sesuai atau yang paling

dibutuhkannya.

d. Pemilihan Media dan teknik-teknik public relations

Media dan teknik public relations itu sendiri sangat bervariasi.

e. Pengaturan Anggaran

Para perencana media public relations juga harus memperhitungkan

media mana yang harus digunakan utnuk menjangkau khalayak yang

telah dipilih, tentunya sesuai dengan keterbatasan anggaran yang ada.

f. Pengukuran Hasil Kegiatan public relations. Ada tiga hal dalam

pengukuran yaitu:

1) Teknik-teknik yang digunakan untuk mengenali situasi sering kali

juga dimanfaatkan guna mengevaluasi berbagai hasil yang telah

dicapai dari segenap kegiatan-kegiatan public relations yang telah

(31)

2) Metode-metode evaluasi hasil biasanya diterapkan pada tahapan

perencanaan.

3) Setiap program public relations harus memiliki tujuan yang pasti.

8. Bentuk Aktivitas Public relations

Kegiatan merupakan implementasi dari tugas. Dengan demikian,

kegiatan yang sebenarnya adalah implementasi dari tugas public relations

untuk mencapai tujuan public relations dan menjalankan fungsi dan

peranannya secara menyeluruh.

Oleh karenanya menurut Kusumastuti (2004:26) kegiatan public

relations adalah kegiatan berkomunikasi dengan berbagai macam simbol

komunikasi, verbal maupun nonverbal, dan juga kegiatan yang berkaitan

dengan proses pentransferan dan penerimaan ide, gagasan, dan segala macam

informasi dengan tujuan tertentu. Adapun menurut Anggoro (2002:11)

kegiatan public relations dimaksutkan untuk menciptakan suatu pengertian,

sikap, dan tanggapan yang lebih baik dari khalayak terhadap produk, tindakan,

atau suatu organisasi secara keseluruhan.

Menurut Rudy (2005:86-88) ruang lingkup kegiatan public relations

adalah:

a. Hubungan dengan pelanggan (Customer Relation)

Hal ini mencakup kegiatan seperti memberi informasi kepada pelanggan

atau nasabah, menciptakan suasana kenyamanan/ kemudahan bagi

urusan para pelanggan dan melayani pelanggan tamu (contohnya

tamu-tamu hotel atau restoran) bila menyangkut pemeliharaan citra atau

(32)

b. Hubungan dengan masyarakat/penduduk (Community relation)

Hal ini mencakup kegiatan membina hubungan baik dengan penduduk/

masyarakat yang sekurang-kurangnya meliputi penduduk disekitar lokasi

pabrik/ perusahaan/ toko atau disekitar kantor organisasi/ lembaga yang

bersangkutan.

c. Hubungan dengan pers/media massa (press relation)

Hal ini mencakup kegiatan membuat clippings (guntingan berita dari

Koran, majalah dan lain-lain) serta menganalisa pendapat umum (opini

publik) atau aspirasi kelompok-kelompok tertentu (specific group

opinion), menyampaikan informasi dan pernyataan resmi melalui media

massa, menyelengarakan acara jumpa pers (press release), membina

hubungan komunikasi dua arah dengan wartawan dan redaksi media

massa (surat kabar, tv, radio, majalah, tabloid dan lain-lain).

d. Hubungan dengan instansi-instansi pemerintah (Government Relation)

Hal ini mencakup kegiatan pembinaan dan penyelenggaraan hubungan

komunikasi dua arah dengan instansi-insatansi pemerintah (pemerintah

daerah/provinsi/kabupaten/kota, pihak kepolisian, dinas tenaga kerja,

dinas perindustrian, dinas pariwisata, dan lembaga lainnya), upaya-upaya

perolehan informasi aktual dari berbagai instansi pemerintah dan

sebaliknya menyampaikan informasi kepada instansi terkait.

e. Hubungan dengan karyawan/pegawai (Employee Relation)

Hal ini mencakup kegiatan pembinaan hubungan ke dalam (pimpinan

dengan karyawan dan sesama bawahan) yang memang terkesan agak

(33)

yang bermaksut menyampaikan kebijakan organisasi/perusahaan kepada

karyawan dan sebaliknya menampung serta memantau/aspirasi karyawan

untuk disampaikan kepada pimpinan dan diharapkan tercipta suasana

harmonis/ selaras dalam kegiatan organisasi atau perusahaan.

f. Hubungan dengan berbagai pihak terkait (Stakeholder Relation)

Hal ini mencakup kegiatan yang menunjang atau terus-menerus

berhubungan dengan kegiatan organisasi/perusahaan atau lembaga

(seperti agen-agen, supplier, distribusi) dan juga mencakup hubungan

dengan para pemegang saham (Stakeholder Relation).

Menurut Aitchison (2005:7) ada beberapa kegiatan dari public

relations adalah sebagai berikut:

a. Memperkenalkan produk baru melalui konferensi pers, siaran pers, acara

khusus, dan pameran dagang.

b. Mengurangi dampak krisis yang akan timbul dimasa mendatang dan

membantu memulihkan kepercayaan publik terhadap perusahaan.

c. Menjelaskan mengapa perusahaan menjual sahamnya kepada publik.

d. Mengubah upaya pembukaan sebuah pabrik baru atau seminar menjadi

sebuah acara yang dapat diberikan.

e. Mengubah pencapaian perusahaan menjadi berita.

f. Meningkatkan hubungan antara perusahaan dengan para pemegang saham,

pekerja, pemasok, pelanggan dan masyarakat luas.

g. Membantu meloloskan atau menentang peraturan atau regulasi baru.

(34)

a. Menyelenggarakan pertemuan (rapat, kongres, seminar, lokakarya,

sarasehan, temu wicara, temu karya, dan lain-lain)

b. Kontak pribadi dengan semua pihak

c. Membuat pusat informasi

d. Menyelenggarakan kegiatan publikasi melalui pers dalam bentuk :

1) Siaran pers

2) Konferensi pers

3) Perstour

4) Kursus latihan wartawan

5) Sponsor artikel

6) Iklan (radio, TV, Surat kabar)

e. Mengatur kegiatan protokoler.

f. Dalam kegiatan mempersiapkan Pidato dalam rangka mempengaruhi

masyarakat/ karyawan.

g. Membuat laporan rutin pada pemegang saham.

h. Menerbitkan majalah intern.

i. Menerbitkan buku kenangan-kenangan/ buku harian.

j. Menyelenggarakan pelayanan kesejahtaraan pada anggota dalam bentuk:

1) Hiburan

2) Olah raga

3) Wisata

4) Perumahan karyawan

5) Tempat ibadah

(35)

7) Asuransi

8) Hadiah-hadiah pada

9) dan lain-lain

k. Kegiatan Pameran

l. SalesPromotion

m. OpenHouse

n. Publikasi dalam bentuk:

1) Baliho

2) Spanduk

3) Poster

4) Leaflead

5) Booklead

o. Dokumentasi dalam bentuk:

1) Foto

2) Slide

3) Film

p. Demonstrasi: menampilkan cara kerja produk perusahaan pada khalayak

ramai.

q. Menyelenggarakan tanggung jawab sosial pada masyarakat yang bersifat:

1) Tak terkait dengan tujuan perusahaan.

2) Terkait dengan tujuan perusahaan.

(36)

9. Proses aktivitas Public Relations

Proses dalam kegiatan public relations merupakan proses yang

berkelanjutan. Bukan sebuah proses yang terhenti begitu satu kegiatan

diselesaikan atau satu objek terselesaikan. Proses public relations yang

dirumuskan oleh Utlip dan Center dan Lesly hanya berbeda dalam rinciannya

saja. Namun unsur–unsur dalam proses diuraikan oleh public relations itu

mencakup: pendefenisian permasalahan, perencanaan dan program, aksi dan

komunikasi dan evaluasi program. Berdasarkan proses public relations,

digambarkan dalam bagan seperti ini (Iriantara,2004 : 55)

Di bawah ini adalah gambar proses public relations sebagai berikut:

Gambar 3

Proses Public Relations

Proses public relations

Pengumpulan Fakta

Definisi Permasalahan

Perencanaan dan Program

Aksi komunikasi

(37)

E.2. Pengertian Komunikasi

Komunikasi dapat diartikan sebagai transfer informasi atau

pesan-pesan (message) dari pengirim pesan sebagai komunikator kepada penerima

pesan sebagai komunikan, dalam proses komunikasi tersebut bertujuan

(feedback) untuk mencapai saling pengertian antara kedua belah pihak

sebelum komunikan mengirim pesan-pesan atau informasi kepada

komunikan, terlebih dahulu dalam proses komunikan diberi makna sesuai

dengan konsep yang dimilikinya.

Menurut Edward Depari Komunikasi didefinisikan sebagai proses

penyampaian gagasan, harapan dan pesan yang disampaikan melalui lambang

tertentu, mengandung arti yang dilakukan oleh penyampai pesan ditujukan

kepada penerima pesan (Widjaja, 2003:13).

E.3. Model Komunikasi Pemasaran

Menurut Sutisna (2002:267) komunikasi pemasaran merupakan

usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran

mengenai keberadaan produk di pasar. Komunikasi pasar dapat dipahami

dengan menguraikan dua unsur pokok, komunikasi dan pemasaran.

Komunikasi diartikan sebagai proses di mana pemikiran dan pemahaman

disampaikan antar individu atau proses antar organisasi. Sedangkan pemasaran

adalah sekumpulan kegiatan di mana perusahaan dan organisasi lainnya

mentransfer nilai-nilai (pertukaran) antara mereka dengan pelanggannya. Jika

(38)

yang di dalamnya terdapat penawaran-penawaran barang atau jasa yang

disebarluaskan kepada pelanggannya.

Komunikasi pemasaran dapat dipahami dengan menguraikan dua unsur

pokoknya, yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi adalah penyampaian

informasi, gagasan, emosi, ketrampilan, dan sebagainya dengan menggunakan

lambang-lambang atau kata-kata, gambar, bilangan, grafik dan lain-lain

(Rosady Ruslan, 2002 : 17). Sedangkan pemasaran adalah suatu proses sosial

dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa

yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan

mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 1997 : 8).

Pemasaran lebih umum pengertiannya dari pada komunikasi pemasaran,

namun kegiatan pemasaran banyak melibatkan aktifitas komunikasi. Jika

digabungkan, komunikasi pemasaran merepresentasikan gabungan semua

unsur dalam bauran pemasaran merek, yang memfasilitasi terjadi pertukaran

dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau

kliennya (Shimp, 2003 : 4).

Menurut Nickels menyebutka komunikasi pemasaran merupakan

pertukaran informasi 2 arah dan persuasi yang memungkinkan proses

pemasaran berjalan secara efektif dan efisien (Basu, 2000:234). Kemudian

menurut Sutisna (2001:267) komunikasi pemasaran merupakan suatu usaha

untuk menyampaikan pesan kepada public terutama konsumen sasaran

mengenai keberadaan sebuah produk.

Komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan

(39)

di pasar. Komunikasi pemasaran perlu dirancang sedemikian rupa sehingga

proses komunikasi berjalan efektif dengan biaya yang efisien, karena

komunikasi pemasaran ini memerlukan dana yang sangat besar.

Gambar 2

Model Komunikasi Pemasaran

Model komunikasi pemasaran tersebut diatas meliputi :

a. Sumber (sender) : Pertama kali pesan datang dari sumber. Dalam

pemasaran sumber berarti pihak yang mengirim pesan pemasaran

kepada konsumen.

b. Pemasar : Menentukan bagaimana pesan itu disusun agar bisa

dipahami dan direspon secara positif oleh penerima dalam hal ini

konsumen (menentukan jenis komunikasi yang akan digunakan).

c. Encoding : Keseluruhan proses dari perancangan pesan sampai

penentuan jenis promosi yang akan dipakai (proses menerjemahkan

Sumber Encoding Transmisi Decoding Tindakan

(40)

tujuan-tujuan komunikasi ke dalam bentuk-bentuk pesan yang akan

dikirimkan kepada penerima).

d. Transmisi : Menyampaikan pesan melalui media cetak atau elektronik.

e. Decoding : Pesan melalui media akan ditangkap oleh penerima

kemudian direspon dan diharapkan akan mempengaruhi perilaku

konsumen. Penerima pesan memberi respon dan menginterprestasikan

pesan yang diterima.

f. Tindakan : Jika pesan sampai diterima secara positif, maka dapat

berpengaruh positif pada sikap dan perilaku konsumen. Sikap positif

terhadap produk akan mendorong kepada pembelian. Oleh karena itu,

pembentukan sikap positif terhadap produk sangat penting dilakukan

oleh pemasar.

g. Feedback (umpan balik): Proses terakhir dari komunikasi pemasaran

adalah pemasar mengevaluasi apakah pesan mendapat respon tidak

sampai secara efektif. Pengukuran efektivitas pesan ini dapat dilihat

melalui tingkat penjualan, apakah mengalami peningkatan setelah

penyampaian pesan tersebut dilakukan.

E.4. Aktifitas komunikasi dalam peran Public Relations didunia Pariwisata

Aktifitas komunikasi adalah keseluruhan keputusan kondisional tindakan

akan dijalankan guna mencapai tujuan, dengan jalan mengarahkan sumber daya

yang dimiliki (anwar Arifin,2008:59). Komunikasi dijabarkan dalam bentuk

aktifitas kreatif yang merupakan orientasi pemasaran yang diberikan kepada

(41)

bagi orang-orang kreatif aktifitas kreatif sering dianggap sebagai hasil

terjemahan dari berbagai informasi mengenai produk, pasar, dan konsumen

yang kemudian dapat dipakai untuk merumuskan suatu tujuan iklan (Rhenald

Kasali, 2004 : 81).

Aktivitas pada hakikatnya adalah eksekusi untuk mencapai suatu tujuan.

Akan tetapi untuk mencapai tujuan tersebut, aktivitas tidak berfungsi sebagai

peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu

menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya. (Onong Uchjana Effendy:

2008). Aktifitas komunikasi adalah panduan dari perencanaan komunikasi dan

menejemen komunikasi untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan komunikasi

merupakan suatu proses pertukaran pesan yang bermakna antara komunikator

dan komunikan.

Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa aktifitas PR

adalah bagian dari rencana (plan) sedangkan rencana produk dari suatu

perencanaan (planning), yang pada akhirnya adalah suatu fungsi dari proses

menejemen, dimana didalam kegiatannya melibatkan komunikator dan

komunikan sehingga terjadi pertukaran pesan yang bermakna.

Kegiatan komunikasi tidak bisa lepas dari kehidupan kita sehari-hari,

begitu juga di dalam aktifitas sebuah organisasi atau perusahaan. Proses

komunikasi akan terus berjalan dan ada selama kegiatan di dalam organisasi

tersebut berlangsung. Komunikasi akan menghubungkan antar bagian dari

organisasi, baik itu yang bersifat kedalam maupun keluar.

Bagi sebuah organisasi baik itu organisasi pemerintah maupun bukan,

(42)

penting guna mendukung keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Disinilah

peran seksi pemasaran, promosi, dan produk wisata menjadi sangat penting

untuk bisa mewujudkan hal tersebut, sebab seksi pemasaran, promosi, dan

produk wisata merupakan jembatan antara organisasi dengan publiknya.

Seorang seksi pemasaran, promosi, dan produk wisata harus bisa merancang

dan menyusun sebuah pesan (message) yang akan dikomunikasikan agar dapat

dimengerti oleh publik, baik itu publik intern maupun public. (Widjaja, 2008:

65)

Seksi pemasaran, promosi, dan produk wisata merupakan bagian integral

dari suatu lembaga/organisasi sehingga seksi pemasaran, promosi, dan produk

wisata juga dituntut untuk bisa menciptakan sebuah komunikasi dua arah (two

way communication) yang dapat menimbulkan saling pengertian (mutual

understanding), saling mempercayai (mutual confidence) menciptakan good

will, memperoleh dukungan publik (public support) yang akan dapat

menimbulkan dampak yang positif bagi lembaga atau organisasi yang

bersangkutan, sehingga publik mau memberikan dukungan atau bahkan citra

positif bagi lembaga atau organisasi tersebut. Semua tugas seksi pemasaran,

promosi, dan produk wisata tersebut nantinya akan dituangkan dalam bentuk

program-program kegiatan komunikasi pemasaran yang disesuaikan dengan

visi, misi maupun tujuan dari lembaga atau organisasi.

Untuk dapat mencapai tujuan organisasi tersebut seksi pemasaran,

promosi, dan produk wisata harus mempunyai konsep yang digunakan pada

(43)

keberhasilan program yang dijalankan. Melalui konsep yang tepat, maka

program yang dilaksanakan akan membawa hasil yang maksimal dan optimal.

F. Fokus Penelitian

Dalam sebuah penelitian, haruslah dapat dihindari kesalahpahaman

dalam penelitian. Salah satu hal yang mutlak diperhatikan adalah mengenai

konsep, yang mana konsep menggambarkan suatu fenomena secara abstrak

yang dibentuk dengan jalan membuat generalisasi terhadap sesuatu yang khas

(Nazir, 2008:184).

Dalam penelitian ini, konsep merupakan istilah khusus untuk

menggambarkan secara tepat fenomena yang dirumuskan atas dasar

generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian, keadaan, kelompok atau

individu tertentu. Melalui konsep, peneliti diharapkan akan dapat

menyederhanakan pemikirannya dengan menggunakan satu istilah untuk

beberapa kejadian yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Untuk itu

beberapa konsep yang digunakan harus dijelaskan melalui batasan-batasan/

definisi secara jelas.

Adapun batasan konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Aktifitas komunikasi yang dilakukan

Aktifitas komunikasi yang dilakukan merupakan kebijakan dan taktik yang

sudah ditetapkan untuk mencapai tujuan kegiatan media relations

khususnya dan PR pada umumnya yang tentunya diacukan pada tujuan

(44)

2. Promosi Potensi Pariwisata

Yang dimaksud dengan promosi potensi pariwisata dalam penelitian ini

adalah kegiatan yang dilakukan oleh PR Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

kabupaten Raja Ampat untuk menginformasikan dan mempengaruhi pasar

melalui berbagai macam media massa sebagai perantara dalam

memperkenalkan daya tarik yang dimiliki oleh objek wisata agar

masyarakat/public mempunyai keinginan untuk mengunjungi objek wisata

tersebut.

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Menurut Muslimin (2002:2 ) Pendekatan kualitatif banyak di gunakan

dalam penelitian eksploratif dan studi kasus. Pendekatan penelitian ini adalah

mengunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu untuk mendeskripsikan

tentang aktivitas PR dinas pariwisata dalam mempromosikan potensi

pariwisata.

Sedangkan penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan

dengan menggunakan metodologi kualitas sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari orang-orang dan

perilaku yang diamati. (Moleong, 2004: 3)

Penelitian ini dilakukan untuk membuat deskripsi atau gambaran secara

sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar

fenomena yang diselidiki mengenai masalah yang berkaitan dengan aktifitas

(45)

pendekatan kualitatif digunakan untuk meneliti suatu obyek alami dimana

peneliti merupakan instrumen kunci.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten

Raja Ampat. Alasan peneliti memilih dinas Pariwisata dan Kebudayaan

kabupaten Raja Ampat sebagai tempat penelitian karena potensi sumber daya

alam yang luar biasa yang dimiliki kepulauan Raja Ampat. Dimana salah satu

daerah wisata alam yang masih orisinal dan etnik menjadikan daerah ini tujuan

wisata yang menarik bagi wisatawan domestik maupun luar negeri. Sehingga

peneliti mendapatkan informasi mengenai aktifitas publik relation dari Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten Raja Ampat dalam pengembangan

pariwisatanya.

3. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah orang yang memberi data atau informasi

kepada peneliti. Orang yang diteliti dikatakan sebagai subjek dalam hal ini

karena merekalah yang memberi informasi. Cara pengambilan subyek dari

penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, Menurut Patton

(1980:100) teknik ini digunakan sebagai strategi apabila seseorang ingin

mempelajari sesuatu datang untuk memahami sesuatu kasus-kasus terpilih

tertentu tanpa perlu untuk menggeneralisasikan pada kasus demikian. Teknik

Purposive sampling mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria

tertentu yang dibuat peneliti berdasarkan tujuan penelitian (Kriyantoro,

(46)

Adapun yang menjadi kriteria dari subyek penelitian dalam penelitian

ini adalah orang-orang yang mengetahui, membuat dan melaksanakan

aktifitas-aktifitas public relations dalam mempromosikan potensi wisata pantai Raja

Ampat, adalah:

Berikut ini adalah nama orang-orang yang dijadikan responden dalam

subjek penelitian, antara lain :

 Staff Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Raja Ampat :

1. Yusdi Lamatenggo, S.Pi, M.Si selaku Kepala Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan

2. Drs. Ferdinand Dimara, M.Si selaku staff Dinas Pariwisata dan

Kebuadayaan

3. Salomina Sokoy, S.Kes selaku staff Dinas Pariwisata dan

Kebuadayaan

4. Pedro Y Kawe, SE selaku staff Dinas Pariwisata dan Kebuadayaan

 Staff Humas (public relations) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kabupaten Raja Ampat :

1. Klasina Rumbekwan, SS, M.Si selaku Kepala Humas (public

relations) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

2. Agus Maksum, SS, selaku Kepala Seksi Bidang Promosi Dinas

Pariwisata dan Kebuadayaan.

4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini ada beberapa teknik pengumpulan data yang

digunakan, yaitu:

(47)

Menurut Muslimin, (2002:20) teknik pengumpulan data melalui

wawancara adalah suatu cara untuk tujuan mendapatkan informasi maupun

pendirian responden secara lisan dan tatap muka antara pewancara dengan

responden. Data yang akan digali melalui wawancara ini adalah tentang

bagaimana aktivitas promosi yang dilakukan oleh public relations Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan dalam mempromosikan potensi wisata pantai

Raja Ampat.

b. Observasi

Suatu teknik pengumpulan data dengan menggunakan pangamatan

langsung atau penginderaan dan pencatatan secara sistematis yang

langsung terhadap peristiwa yang sedang diteliti yaitu tentang apa yang

dilakukan oleh dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam melaksanakan

aktifitas PR yang dilakukan untuk mempromosikan potensi pariwisata di

kabupaten Raja Ampat.

c. Dokumentasi

Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data-data pendukung penelitian.

Data-data yang dimaksud berupa arsip-arsip serta catatan-catatan penting

yang ada dilokasi penelitian dan berkaitan dengan aktifitas PR yang

dilakukan dinas Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten Raja Ampat dalam

mempromosikan potensi pariwisata.

5. Analisis Data

Analisis data merupakan usaha yang bertujuan untuk menemukan

(48)

yang dikemukakan oleh Effendi dan Manning (Singarimbun, 1989: 263)

bahwa analisis data adalah proses penyederhanaan ke dalam bentuk yang lebih

mudah dibicarakan dan diinterpretasikan. Sehingga dari kegiatan ini data

yang diperoleh lebih sederhana, mudah dipahami dan dipergunakan dalam

pemecahan masalah untuk menggambarkan kondisi yang terjadi secara jelas.

Adapun alur kegiatan dalam menganalisis data penelitian ini sesuai

dengan pendapat Miles dan Hubberman (1992: 20) yang dapat dilihat pada

(49)

Gambar 3

Analisis data model Interaktif

Sumber: Miles dan Hubberman (1992: 20)

Keterangan dari model analisis data pada gambar 3.1 dapat dijelaskan

sebagai berikut:

b. Reduksi

Yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian dan penyederhanaan,

pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-

catatan tertulis dilaporkan.

c. Penyajian Data

Adalah penyajian dari sekumpulan informasi yang tersusun dan memberi

kemungkinan untuk mengadakan penarikan kesimpulan dan pengambaran

tindakan.

d. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

Yaitu kegiatan penyimpulan makna-makna yang muncul dari data yang

harus diuji kebenaranya, kekokohanya dan kecocokanya. Kemudian

dilanjutkan dengan melakukan pemverifikasian, yaitu dengan mencari data

baru guna menguji keabsahan atau kevalidan data.

Pengumpulan Data Penyajian data

Reduksi data

(50)

Ketiga macam kegiatan analisa ini saling berhubungan dan berlangsung

secara terus-menerus selama penelitian dilakukan. Jadi, analisis yang

dilakukan adalah kegiatan yang kontinyu dari awal sampai akhir penelitian.

6. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Teknik keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi yaitu teknik

pemeriksaan keabsahan data yang dimanfaatkan sesuatu yang lain di luar data

tersebut di atas untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding

terhadap data tersebut (Moleong, 2001: 178). Triangulasi yang digunakan

adalah berdasarkan dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek

balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan

alat yang berbeda dalam metode kualitatif (Patton, 1987: 331 dalam

Moleong). Hal ini dapat dicapai dengan jalan: membandingkan hasil

wawancara dengan isi suatu dokumen yang diperoleh dari Dinas Pariwisata

Gambar

Gambar 2 Model Komunikasi Pemasaran
Gambar 3

Referensi

Dokumen terkait

porcine growth hormone hMt-pGH construct show significant improvements in economically important traits without adverse side effects of a GH overproduction. Improvements of

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN /NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND

For the majority of dairy herds where artificial insemination AI is practiced, the limiting factor toward obtaining efficient reproductive performance is the failure to detect

The one and a half day seminar focused on educating the Peruvian housing and construction sector on Southern Yellow Pine as a construction material that is suitable for use in

paragraph 4 letter a, in conjunction with article 10 paragraph 5. Approval upon the usage of Net Profit of the Company for the financial year ends on 31 December 2015. The 2 nd

The actual data model implies that interior components of a building have only one (geometrically exact) representation, and that the building ’s interior can only be represented

Kehadiran Tuanku dan Baginda Raja Permaisuri Agong telah meningkatkan lagi semangat patek sekelian serta menjadi satu perangsang yang kuat kepada rakyat jelata bagi mendorong

Pada bab hasil penelitian ini dijelaskan gambaran umum dari yang diperoleh, yaitu meliputi data skor pretest dan posttest dari 45 siswa yang terdiri dari kelas