• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KUALITAS JASA PELAYANAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUASAAN PELANGGAN PADA WAROENG STEAK AND SHAKE DI KOTA SEMARANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KUALITAS JASA PELAYANAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUASAAN PELANGGAN PADA WAROENG STEAK AND SHAKE DI KOTA SEMARANG."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KUALITAS JASA PELAYANAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA WAROENG STEAK AND SHAKE DI KOTA

SEMARANG

ANALYSIS SERVICE QUALITY INFLUENCE OF CUSTOMER SATISFACTION AT WAROENG STEAK AND SHAKE IN SEMARANG CITY

Darryl Sonia

Jurusan Manajemen Universitas Dian Nuswantoro Semarang JL. Nakula No.5-11 Semarang (50131)

ABSTRACTION

This study aims to examine and analyze the influence of Service Quality : Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy, and Tangibles Customer Satisfaction in the Waroeng Steak and Shake in Semarang City. The method of collecting data using questionnaires and analysis techniques used multiple linear regression to the 100 people who are transaction in the Waroeng Steak and Shake in Semarang City. Analysis of the data in this study using SPSS version 16. The sampling technique used is purposive sampling and testing techniques of data used in this study include the validity of the correlation between test scores, test reliability with Cronbach Alpha. Classical assumption test and multiple linear regression analysis, to test and prove the research hypothesis.The results showed that the variable Reliability (Reliability), Responsiveness (Responsiveness), Assurance (Assurance), Empathy (Empathy) and Tangibles (Tangibles) positive and significant impact on the performance of Public Satisfaction. In this study, variable tangibles (physical evidence) is the most dominant variable affecting customer satisfaction at Waroeng Steak and Shake in Semarang.

Keywords : Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy, Tangibles. Customer Satisfaction.

I. LATAR BELAKANG II. Setiap perusahaan tentunya

ingin mencapai suatu

keberhasilan.Untuk

mencapai hal tersebut,

perusahaan memerlukan

strategi untuk menghadapi

persaingan yang saat ini

semakin lama semakin ketat.

(2)

dalam mencapai

keberhasilan perusahaan.

Untuk mengantisipasinya,

perusahaan dituntut untuk

dapat bekerja dengan baik

dengan menggunakan

berbagai macam sumber

daya yang dimiliki agar

dapat diterima di pasar.

Salah satu hal yang perlu

diperhatikan perusahaan

dalam mencapai

keberhasilan adalah kualitas

pelayanan. Kotler (2008)

mendefinisikan kualitas

pelayanan merupakan

totalitas dari bentuk

karakteristik barang dan jasa

yang menunjukkan

kemampuannya untuk

memuaskan kebutuhan

pelanggan, baik yang

nampak jelas maupun yang

tersembunyi. Bagi

perusahaan yang bergerak di

sektor produk, pemberian

pelayanan yang berkualitas

pada pelanggan merupakan

hal mutlak yang harus

dilakukan apabila

perusahaan ingin mencapai

keberhasilan.Kualitas

pelayanan akan sangat

berpengaruh terhadap

kepuasan pelanggan (Kotler,

2008)

III. Kepuasan pelanggan telah

menjadi isu sangat penting,

dan banyak perusahaan

menginvestasikan sumber

daya yang dimiliki dalam

upaya untuk

mempertahankan kepuasan

(3)

berupaya untuk mencari

informasi bagaimana

carameningkatkan kepuasan

pelanggan. Dalam upaya

membangun hubungan bisnis

yang berkelanjutan antara

perusahaan dengan

pelanggan, maka kualitas

layanan dapat

digunakan sebagai strategi yang

tepat untuk menciptakan kepuasan

pelanggan dan mempertahankan

loyalitas pelanggan. Untuk dapat

memberikan kepuasan kepada

pelanggannya maka kualitas pelayanan

layanan dalam industri merupakan

variabel penting (Tjiptono, 2006).

Waroeng Steak and Shake belum

memberikan kepuasan yang optimal

kepada konsumen, terutama masalah

pelayanan. Seharusnya pelayan mampu

memberikan pelayanan yang optimal

meski pada jam sibuk. Pelayanan yang

tidak optimal menyebabkan kepuasan

konsumen Waroeng Steak and Shake

menjadi rendah, sehingga sikap positif

konsumen terhadap pelayan menjadi

berkurang, dan pada akhirnya

menyebabkan minat beli ulang

konsumen menjadi rendah.

Berdasarkan prasurvey terhadap 30 responden di 6 Cabang “Waroeng Steak and Shake” di Semarang diperoleh

bahwa banyak pelanggan yang

mengeluhkan mengenai

karyawan,Pelayanan yang Anda

butuhkan dapat disediakan dengan cepat

dan akurat sebanyak 22 (73,33%),

Segala keperluan Anda dapat dipenuhi

dengan tepat waktu dan tanpa kesalahan

sebanyak 21 (70), Petugas telah

memahami dengan baik kebutuhan

pelanggan sebanyak 19 (63,33%),

(4)

memudahkan dalam melakukan

transaksi sebanyak 24 (80%).

Berdasarkan uraian diatas dapat

diketahui banyak yang menyatakan

tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh“Waroeng Steak and Shake” di Semarang.

Berdasarkan permasalahan di

atas, maka judul yang dipilih adalah

Analisis Kualitas Jasa Pelayanan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Waroeng Steak and Shake di Semarang.

IV. Rumusan Masalah

Berdasarkan prasurvey terhadap 30

responden diperoleh bahwa banyak

pelanggan yang mengeluhkan mengenai

kepuasan pelanggan, dapat diketahui

banyak yang menyatakan tidak puas

terhadap pelayanan yang diberikan oleh

Waroeng Steak and Shake di Semarang.

Berdasarkan latar belakang di atas,

maka perumusan dalam penelitian ini

adalah :

1. Bagaimana pengaruh keandalan

(reliability) terhadap kepuasan

pelanggan Waroeng Steak and

Shake di Kota Semarang?

2. Bagaimana pengaruh daya tanggap

(responsiveness) terhadap kepuasan

pelanggan Waroeng Steak and

Shake di Kota Semarang?

3. Bagaimana pengaruh jaminan

(assurance) terhadap kepuasan

pelanggan di Waroeng Steak and

Shake di Kota Semarang?

4. Bagaimana pengaruh empati

(empathy) terhadap kepuasan

pelanggan Waroeng Steak and

Shake di Kota Semarang?

5. Bagaimana pengaruh bukti fisik

(5)

pelanggan Waroeng Steak and

Shake di Kota Semarang?

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan sebagai

wahana untuk mempraktekkan ilmu

yang didapat dan untuk memperluas

cakrawala pengetahuan di bidang

manajemen pemasaran jasa.

2. Bagi Akademik

a. Penelitian ini diharapkan

dapat menambah informasi dan

referensi bacaan, sehingga dapat

meningkatkan persepsi serta

pengetahuan mengenai jasa

pelayanan pada Waroeng Steak and

Shake di Semarang.

b. Penelitian ini dimaksudkan

untuk membuktikan bahwa kinerja

merupakan ukuran yang tepat bagi

kualitas jasa yang dapat kepuasan

3. Bagi Perusahaan

a. Hasil penelitian ini dapat

dijadikan sebagai sumber informasi

mengenai tingkat kepuasan

pelanggan terhadap kualitas

pelayanan yang diberikan

perusahaan.

b. Merupakan masukan yang

berguna terutama dalam hal

pengembangan kualitas pelayanan

terhadap pelanggan oleh

perusahaan.

Pemasaran

Pemasaran adalah ilmu dan seni

menjelajah, menciptakan, dan

menyampaikan nilai-nilai untuk

memuaskan kebutuhan pasar

sasaran (target market) demi

laba.Pemasaran mencari tahu,

mengukur dan menghitung

ukuran pasar yang teridentifikasi

(6)

c. Pemasaran saat ini tidak dapat

didefinisikan menjadi suatu

kegiatan menjual (sale) atau

beriklan saja. Pemahaman

seperti itu muncul dikarenakan

aktivitas yang menonjol dan

sering kali terlihat adalah

penjualan dan iklan. Namun,

kenyataannya pemasaran

memiliki arti yang lebih luas dari

pada itu. Beberapa sumber

mengemukakan berbagai

pengertian pemasaran dengan

gaya bahasa yang berlainan

tetapi mengandung maksud yang

hampir serupa.

i. Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan adalah

prasyarat penting yang harus diusahakan

pemasar agar konsumen menjadi loyal.

Kepuasan adalah perbandingan antara

apa yang diharapkan oleh konsumen

dengan kenyataan yang mereka terima

dari pembelian produk. Dapat juga

dikatakan sebagai tingkat mana kinerja

produk yang dirasakan sesuai dengan

harapan konsumen. Dalam pembelian

produk, konsumen akan membayangkan

produk yang dibelinya akan memberi

manfaat seperti yang dibayangkan

sebelumnya. Setelah produk

dikonsumsi, konsumen akan merasakan

dan mempersepsikan kinerja produk

tersebut serta selanjutnya akan

membandingkan dengan harapannya.

Jika harapannya terpenuhi, konsumen

akan puas, jika tidak mereka akan

kecewa. Sehingga dalam rangka

memberikan kepuasan yang sangat,

perusahaan yang cerdas akan

menawarkan apa yang mereka dapat

(7)

yang mereka janjikan, Handi Irawan

(2002).

2.1.2 Kualitas Pelayanan

Perusahaan yang ingin

memenangkan persaingan dalam dunia

industry akan memberikan perhatian

penuh pada kualitas. Perhatian penuh

padakualitas akan memberikan dampak

positif terhadap bisnis melalui dua cara,

yaitu dampak terhadap biaya produksi

dan dampak terhadap pendapatan

(Gaspersz, 2007). Dampak terhadap

biaya produksi terjadi melalui proses

pembuatan produk yang memiliki

conformance yang tinggi terhadap

standar sehingga bebas dari tingkat

kerusakan. Dengan demikian proses

produksi yang memperhatikan kualitas

akan menghasilkan produk berkualitas

yang bebas dari kerusakan. Dampak

terhadap pendapatan terjadi melalui

peningkatan penjualan atas produk

berkualitas. Produk berkualitas yang

dibuat melalui suatu proses yang

berkualitas akan memiliki

keunggulan/keistimewaan yang mampu

meningkatkan harga pembeli atas

penggunaan produk tersebut. Hal ini

akan meningkatkan penjualan dari

produk tersebut dan akhirnya akan

meningkatkan pangsa pasar (market

share).

Konsep Kualitas Layanan

(8)

kemampuan para karyawan dan staf, terutama bagi mereka yang berhubungan langsung dengan customer. Meskipun sistem dan teknik kualitas benar, maka kualitas yang baik dan benar jangan diharapkan akan terwujud.

V. METODOLOGI PENELITIAN

Variabel independen (bebas): Variabel independen adalah

tipe variabel yang menjelaskan atau

mempengaruhi variabel yang lain,

sering disebut dengan variabel yang

mendahului, Indriantoro dan Supomo

(2002). Adapun dalam penelitian ini

yang menjadi variabel independennya

adalah :

1. Reliability (X1)

2. Renponsiveness (X2)

3. Assurance (X3)

4. Emphaty (X4)

5. Tangibles (X5)

Variabel Dependen

Dalam penelitian ini yang

menjadi variable dependen adalah

Kepuasan Masyarakat (Y)dari

masyarakat yang menggunakan kualitas

jasa pelayanan Waroeng Steak and

Shake Di Kota Semarang.Dalam

penelitian ini yang menjadi variabel

dependen adalah : kepuasan Pelanggan

(Y)

Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi ialah gabungan dari

seluruh elemen yang berbenluk

peristiwa, hal, atau orang yang memilki

karakteristik yang serupa yang menjadi

pusat perhatian seorang peneliti karena

itu dipandang sebagai sebuah semesta

penelitian, Ferdinand(2006).Hal ini

sejalan dengan pendapat Sugiyono

(2011) yang menyatakan bahwa

(9)

yang terdiri atas: obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Dengan demikian

populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh pelanggan yang bertransaksi di

Waroeng Steak and Shake di Semarang

(Sriwijaya, Pancakarya, Sampangan,

Imam Bonjol, Tembalang, Supriyadi ).

Sampel

Sampel adalah bagian atau

jumlah dan karakteritik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Bila populasi

besar, dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada

populasi, missal karena keterbatan dana,

tenaga dan waktu, maka peneliti akan

mengambil sampel dari populasi itu.

Apa yang dipelajari dari sampel itu,

kesimpulannya akan diberlakukan untuk

populasi. Untuk itu sampel yang diambil

dari populasi harus betul-betul

representative (Sugiyono,2011).

Jenis dan Sumber Data Jenis Data

Jenis data penelitian berkaitan

dengan sumber data pemilihan metode

yang digunakan oleh peneliti untuk

memperoleh data penelitian.Data

penelitian pada dasarnya dapat

dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu

data subyek, data fisik, dan data

dokumenter, Indriantoro dan Supomo

(2002).

Dalam penelitian ini data yang

digunakan adalah data subyek dan data

dokumenter.Data subyek adalah jenis

data penelitian yang berupa opini, sikap,

pengalaman atau karakteristik dari

seorang atau sekelompok orang yang

menjadi subyek penelitian (responden).

Data dokumenter adalah jenis

(10)

faktur, junal, surat-surat, notulen hasil

rapat, memo, atau dalam bentuk laporan

program.

Dalam hal ini data yang

digunakan adalah dari hasil jawaban

responden yang menjadi pelanggan

Waroeng Steak and Shake di Semarang.

Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua

jenis sumber data yaituData primerdan

Data sekunder, Indriantoro dan

Supomo(2002).

Data Primer

Data primer adalah data yang

dikumpulkan dan diolah sendiri oleh

peneliti.Data tersebut dikumpulkan dan

diolah sendiri oleh peneliti yang

diperoleh langsung dari responden.Data

primer pada penelitian ini didapatkan

dengan menggunakan instrumen

kuesioner, yaitu data yang diperoleh

langsung dari sumbernya yang

dibagikan kepada pelanggan Waroeng

Steak and Shake di Semarang.

Metode pengumpulan data 1. Angket

Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya

Metode Analisis

Dalam penelitian ini analisis data

kualitatif yang digunakan adalah

kuisioner atau angket. Menurut

Ferdinand (2006) Kuesioner adalah

daftar pertanyaan yang mencakup

semua pernyataan dan pertanyaan yang

akan digunakan untuk mendapatkan

data, baik yang dilakukan melalui

telepon, surat, atau bertatap muka.

3.1.1 Analisis Kualitatif

Analisis Kualitatif adalah analisis

untuk menggambarkan aau untuk

menjelaskan hasil penelitian dari

penjelasan tentang teori-teori yang

(11)

yang diambil dalam penelitian ini

diperoleh dari hasil jawaban responden

atau kuiseoner yang digunakan untuk

mengetahui seberapa jauh persepsi

kepuasan pelanggan.

3.1.2 Analisis Kuantitatif

Analisis kuantiatif adalah

analisis data yang menggunakan data

berbentuk angka-angka yang diperoleh

sebagai hasil pengukuran atau

penjumlahan.

Dengan program SPSS

(Statistical Package for Social Science)

untuk Windows 16, analisis yang

digunakan untuk menguji hipotesis yang

telah dikemukakan mengenai pengaruh

kualitas produk dan kualitas layanan.

3.1.3 Uji Instrumen

3.5.3.1Uji Validitas dan Reliabilitas Didalam bidang pengukuran

dikenal dua konsep besar yang

digunakan oleh peneliti sebagai syarat

lanjutan agar instrumen-instrumen

analisis lanjutan maupun dalam

pengumpulan data bisa diterima, yaitu :

Validitas dan Reliabilitas, Ferdinand

(2006). Penjelasan lebih lanjut

mengenai dua konsep tersebut adalah

sebagai berikut:

a. Uji Validitas

Valid berarti instrumen tersebut

dapat digunakan untuk mengukur apa

yang seharusnya diukur. Oleh karena itu

dapat dikatakan Uji validitas digunakan

untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu instrumen dalam hal ini adalah

kuesioner. Suatu kuesioner juga

dikatakan valid jika pertanyaan dan

kuesioner mampu untuk mengungkap

sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut (Ghozali, 2011).

Dalam penelitian ini

menggunakan content validitydengan

(12)

Momentyang dapat menggambarkan

kesesuian sebuah pengukur data dengan

apa yang diukur, Ghozali (2011).

Adapun kriteria penilaian uji

validitas adalah:

1. Apabila r hitung > r table,

maka item kuesioner tersebut

valid.

2. Apabila r hitung < r table,

maka dapat dikatakan

item kuesioner tidak

valid

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat yang

digunakan untuk mengukur suatu

kuesioner yang merupakan indikator

dari suatu variabel.Sebuah instrumen

dan data yang dihasilkan disebut reliable

atau terpercaya apabila instrumen

tersebut secara konsisten memunculkan

hasil yang sama setiap kali dilakukan

pengukuran.

Adapun cara yang digunakan

untuk menguji reliabiltas kuesioner

dalam penelitian ini adalah

menggunakan rumus koefisien Alpha

Cronbach, Ghozali (2011) yaitu:

1. Apabila hasil koefisien

Alpha > taraf signifikansi

60% atau 0,6 maka

kuesioner tersebut

reliable.

2. Apabila hasil koefisien

Alpha < taraf signifikansi

60% atau 0,6 maka

kuesioner tersebut tidak

reliable.

3.5.3.2Uji Asumsi Klasik

Untuk mencapai tujuan ini

digunakan alat analisis regresi linier

berganda, dan untuk mengetahui apakah

model regresi benar-benar menunjukkan

hubungan yang signifikan dan

(13)

Linier Unviased Estimator), maka

model tersebut harus memenuhi asumsi

klasik yaitu seagai berikut :

a. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan

untuk menguji apakah pada

modelregresi ditemukan adanya korelasi

antara variable independent(Ghozali,

2011).Jika terjadi korelasi, maka

dinamakan terdapat problem

multikolinearitas.Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi

diantara variable independent / variabel

bebas. Jika variabel bebas saling

berkorelasi, maka variabel ini tidak

ortogonal.

Ortogonal adalah variabel bebas

yang nilai korelasinya antar sesama

variabel bebas lain sama dengan nol.

Dalam penelitian ini teknik untuk

mendeteksi ada tidaknya

multikolinearitas didalam model regresi

dapat dilihat dengan cara (Ghozali,

2011):

1. Melihat nilai Variance inflation

factor (VIF), yang besarnya

disekitar angka 1 dan tidak lebih

dari 10

2. Nilai angka tolerance setiap

variabel bebas lebih >10% atau 0,01

b. Uji Heterokedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan

untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi teijadi ketidaksamaan

varian dari residual dari satu

pengamatan ke satu pengamatan yang

lain. Jika varians dari residual atau dari

satu pengamatan ke pengamatan yang

lain tetap, maka disebut

homokedastisitas.Dan jika varians

berbeda maka disebut

heteroskedastisitas.Menurut Ghozali

(14)

yang homokesdatisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Kita dapat melihatnya dari grafik

plot antara nilai prediksi variabel terikat

(ZPRED) dengan residualnya (SRESID)

dimana sumbu Y adalah Y yang telah

diprediksi, dan sumbu x adalah residual

(Y prediksi-Y sesungguhnya) yang telah

di-studentized. Dasar analisis yang

digunakan adalah :

1. Jika ada pola tertentu, seperti,

titik-titik yang ada membentuk

pola tertentu atau teratur

(bergelombang, melebar

kemudian menyempit) maka

mengindikasikan telah

terjadinya Heterokedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas,

serta titik-titik menyebar diatas

dan dibawah angka 0 pada

sumbu Y, maka tidak terjadi

heterokedastisitas.

c. Uji Normalitas

Uji normalitas ini bertujuan

untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi residu dari persamaan

regresinya mempunyai distribusi normal

atau tidak.Model regresi yang baik

adalah memiliki distribusi data normal

atau mendekati normal. Menurut Gozali

(2011) cara untuk mendeteksi

normalitas adalah:

1. Jika data menyebar disekitar

garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal maka

model regtesi memenuhi

asumsi normalitas

2. Jika data menyebar jauh dari

diagonal atau tidak mengikuti

arah garis diagonal maka

model regresi tidak memenuhi

asumsi normalitas.

(15)

3.5.4.1Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda

digunakan untuk mengetahui hubungan

sebab akibat dengan menentukan nilai Y

(sebagai variabel dependen) dan untuk

menaksir nilai- nilai yang berhubungan

dengan X (sebagai variabel

independen), dengan kata lain dapat

digunakan juga ketika kita ingin

mengetahui bagaimana variabel

dependen/kriteria dapat diprediksikan

melalui variabel independen atau

predictor, secara individual.

Rumus statistik atau model

matematis, adalah Djarwanto

(2010) :

Ŷ = βo + β1X1+

β2X2+β3X3+β4X4+ β5X5+ e

Dimana :

Ŷ : Kepuasan Pelanggan

βo : Konstanta

β1 : Koefisien Reliability

β2 : Koefisien

Responsiveness

β3 : Koefisien Assurance

β4 : Koefisien Emphaty

β5 : Koefisien

Tangible

X1 : Reliability

X2 : Responsiveness

X3 : Assurance

X4 : Emphathy

X5 : Tangible

e : standar error

3.5.4.2Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui pengaruh

masing-masing variable bebas pada

variable terikat perlu dilakukan

pengujian signifikasi dari

(16)

a. Uji t (parsial)

Pengujian hipotesis dengan

menggunakan uji statistik t dengan

langkah-langkah sebagai berikut :

1. Merumuskan Hipotesis (Ho :

Ha)

Ho : β = 0, tidak ada pengaruh positif antara reliability (X1),

responsiveness (X2), assurance

(X3), emphaty (X4), dan tangible

(X5) terhadap kepuasan

pelanggan.

Ha : β > 0, ada pengaruh positif antara reliability (X1),

responsiveness (X2), assurance

(X3), emphaty (X4), dan tangible

(X5) terhadap kepuasan

pelanggan.

Menentukan titik kritis / ttabel

Tingkat signifikasi yang dipakai adalah 5% (α= 0,05), sedangkan

degree of freedom (df) = n-k-1

Dimana : n = sampel

k = variable

2. Mencari t hitung

t hitung = 1 sb

b ,

dimana , b = nilai yang

dihipotesiskan

sb = simpangan baku

Hasil perhitungan t hitung dapat

dilihat pada hasil atau output

pengolahan data dengan

bantuan SPSS pada Tabel

Coeficient pada kolom uji t

3. Buat kesimpulan, dengan

menerima Ha atau menolak

Ha.dengan ketentuan sebagai

berikut :

t hitung > t tabel berarti

(17)

t hitung < t tabel berarti

Ho diterima dan Ha ditolak

3.5.5 Uji Model

3.5.5.1 Uji Koefisien Determinasi R2 Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan

variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah nol dan

satu. Nilai R2 yang kecil berati

kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi

variabel dependen amat terbatas. Nilai

yang mendekati satu berarti

variabel-variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen.Secara umum

koefisiensi determinasi untuk data

silang (crossection) relatif rendah

karena adanya variasi yang besar antara

masing-masing pengamatan, sedangkan

untuk data runtun waktu (time series)

biasanya mempunyai nilai koefisien

determinasi yang tinggi, (Ghozali,

2011). Rumus untuk menghitung

koefisien determinasi sebagai berikut:

R2 = r2 x 100 %

Keterangan :

R2 = koefisien determinasi

r = koefisien korelasi

3.5.5.2 Uji F (serentak)

Pengujian hipotesis dengan

menggunakan uji statisktik distribusi F,

dengan langkah-langkah sebagai berikut

:

1. Mencari titik kritis / F

tabel

Tingkat signifikasi yang dipakai adalah 5% (α=0,05),

sedangan degree of freedom

(df)=n-k-1

Dimana : n = sampel

(18)

2. Mencari F hitung

(Sugiyono, 2000)

Fh =

) /( ) 1 (

) 1 /( 2 2

k n R

k R

 

Keterangan :

R = Koefisien regresi ganda

k = jumlah variabel

independen

n = Jumlah anggota sampel

Hasil pengujian F hitung

dapat dilihat pada hasil atau

output pengolahan data

dengan bantuan SPSS pada

tabel Anova pada kolom uji

F

3. Buat kesimpulan, dengan

menerima atau menolak F.

Dengan ketentuan sebagai

berikut :

F hitung > F tabel berarti

Uji F ditolak

F hitung< F tabel berarti

Uji F diterima

VI. HASIL PEMBAHASAN Hasil Pembahasan

1.8.1 Pengaruh Reliability terhadap Kepuasan pelanggan

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa reliability berpengaruh terhadap

kepuasan pelanggan.Keandalan

merupakan kemampuan perusahaan

untuk memberikan pelayanan sesuai

dengan yang dijanjikan secara akurat

dan terpercaya. Kinerja sesuai dengan

harapan pelanggan yang berarti

ketepatan waktu, pelayanan yang sama

untuk semua pelanggan tanpa kesalahan,

sikap yang simpatik, dan dengan akurasi

yang tinggi (Lupiyoadi dan Hamdani,

2006:182). Menurut Tjiptono (2006:70),

keandalan (reliability ) merupakan

kemampuan memberikan pelayanan

yang dijanjikan dengan segera, akurat,

(19)

perusahaan memberikan jasanya secara

tepat semenjak saat pertama (right the

first time).Selain itu juga berarti bahwa

perusahaan yang bersangkutan

memenuhi janjinya, misalnya

menyampaikan jasanya sesuai dengan

jadwal yang disepakati.Dalam unsur ini,

pemasar dituntut untuk menyediakan

produk / jasa yang handal.Produk / jasa

jangan sampai mengalami kerusakan /

kegagalan.

Dengan kata lain, produk/jasa

tersebut harus selalu baik. Karyawan

juga harus jujur dalam menyelesaikan

masalah sehingga pelanggan tidak

merasa ditipu.Selain itu, pemasar harus

tepat janji bila menjanjikan sesuatu

kepada pelanggan. Sekali lagi perlu

diperhatikan bahwa janji bukan sekedar

janji, namun janji harus ditepati. Oleh

karena itu, time schedule perlu disusun

dengan teliti.

Reliabilitas diukur dengan

menggunakan Karyawan dapat

diandalkan, Kemampuan menyediakan

jasa pelayanan yang dijanjikan dengan

tepat dan terpercaya, Kemampuan

menjawab dengan akurat bila ada

pertanyaan dari konsumen.Dalam

indikator tersebut dapat dilihat bahwa

pengaruh paling dominan melakukan

pekerjaan sesuai dengan keinginan

pelanggan, tepat waktu dan tanpa

kesalahan, serta mampu mengatasi

keluhan dengan baik yaitu sebesar 3,97

yang berkategori baik, sedangkan

indikator paling kecil adalah pelayanan

cepat dan akurat dan mampu

menanggapi dan menjawab keluhan

yaitu sebesar 3,83 yang berkategori

cukup baik. Hal ini harus menjadi

perhatian Waroeng Steak and Shake di

Semarang karena pelanggan

(20)

Steak and Shake di Semarang belum

dapat melakukan pelayanan dengan

cepat dan akurat serta belum mampu

menanggapi dan menjawab keluhan

dengan baik.

Hasil pengujian hipotesis

menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk

reliability adalah 4,518 dengan

signifikansinya sebesar 0,000,

sedangkan pada taraf signifikansi

sebesar 0,025 dengan df sebesar = 94

diperoleh nilai t tabel sebesar 1,985

sehingga nilai t hitung =4,518> nilai t

tabel = 1,985. Dengan demikian

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

positif dan signifikan antara reliability

terhadap kepuasan pelanggan (Y).

Hasil penelitian ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan suwarni

(2005) yang menyatakan bahwa

reliability berpengaruh terhadap

kepuasan pelanggan .

1.4.2 Pengaruh Responsiveness terhadap kepuasan pelanggan

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa responsiveness berpengaruh

terhadap kepuasan pelanggan.Daya

tanggap merupakan suatu kebijakan

untuk membantu dan memberikan

pelayanan yang cepat (responsif) dan

tepat kepada pelanggan, dengan

penyampaian informasi yang jelas.Daya

tanggap (responsiveness) merupakan

keinginan para staf untuk membantu

para pelanggan dan memberikan

pelayanan dengan tanggap. Daya

tanggap dapat berarti respon atau

kesigapan karyawan dalam membantu

pelanggan dan memberikan pelayanan

yang cepat dan, yang meliputi kesigapan

karyawan dalam melayani pelanggan,

kecepatan karyawan dalam menangani

(21)

Para anggota perusahaan harus

memperhatikan janji spesifik kepada

pelanggan. Unsur lain yang juga penting

dalam elemen cepat tanggap ini adalah

anggota perusahaan selalu siap

membantu pelanggan. Apa pun posisi

seseorang di perusahaan hendaknya

selalu memperhatikan pelanggan yang

menghubungi perusahaan

Responsiveness diukur dengan

menggunakan Kecepatan dalam

menangani keluhan, Kesediaan

membantu konsumen, Kecepatan

pelayanan. Dalam indikator tersebut

dapat dilihat bahwa pengaruh paling

dominan kesediaan dalam menanggapi

keluhan dan tanggapan yaitu sebesar

4,00 yang berkategori baik, sedangkan

indikator paling kecil adalah keluhan di

tanggapi dengan sabar dan memuaskan

yaitu sebesar 3,97 yang berkategori

cukup baik. Hal ini harus menjadi

perhatian Waroeng Steak and Shake di

Semarang karena pelanggan

menyatakan bahwa karyawan Waroeng

Steak and Shake di Semarang tidak

cepat dalam menanggapi keluhan dan

memuaskan dalam menanggapi keluhan.

Hasil pengujian hipotesis

menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk

responsiveness adalah 2,453dengan

signifikansinya sebesar 0,016,

sedangkan pada taraf signifikansi

sebesar 0,025 dengan df sebesar = 94

diperoleh nilai t tabel sebesar 1,985

sehingga nilai t hitung =2,453> nilai t

tabel = 1,985. Dengan demikian

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

positif dan signifikan antara

responsiveness terhadap kepuasan

pelanggan (Y).

(22)

responsiveness berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan .

1.4.3 Pengaruh assurance terhadap kepuasan pelanggan

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa assurance berpengaruh kepuasan

pelanggan. Jaminan adalah

pengetahuan, kesopansantunan, dan

kemampuan para pegawai perusahaan

untuk menumbuhkan rasa percaya diri

para pelanggan kepada perusahaan

(Lupiyoadi dan Hamdani, 2006:I82).

Hal ini meliputi beberapa komponen

antara lain komunikasi, kredibilitas,

keamanan, kompetensi dan sopan

santun. Menurut Tjiptono (2006),

jaminan (assurance ) merupakan

mencakup pengetahuan, kemampuan,

kesopanan, dan sifat dapat dipercaya

yang dimiliki para staf; bebas dari

bahaya, resiko atau keragu-raguan.

Pada saat persaingan sangat

kompetitif, anggota perusahaan harus

tampil lebih kompeten, artinya memiliki

pengetahuan dan keahlian di bidang

masing-masing.Faktor security, yaitu

memberikan rasa aman dan terjamin

kepada pelanggan merupakan hal yang

penting pula.Pemasar diharapkan

memperhatikan kredibilitas perusahaan

dan bukan justru menipu

pelanggan.Selain itu, anggota

perusahaan harus bersikap ramah

dengan menyapa pelanggan yang

datang.

Assurance diukur dengan

menggunakan Pengetahuan yang

dimiliki karyawan, Sopan santun

karyawan, Kejujuran karyawan dan

Kehati-hatian dalam pelaksanaan kerja.

Dalam indikator tersebut dapat dilihat

bahwa pengaruh paling dominan

(23)

yaitu sebesar 4,00 yang berkategori

baik, sedangkan indikator paling kecil

adalah ketrampilan karyawan yaitu

sebesar 3,82 yang berkategori cukup

baik. Hal ini harus menjadi perhatian

Waroeng Steak and Shake di Semarang

karena pelanggan menyatakan bahwa

karyawan Waroeng Steak and Shake di

Semarang belum terampil mengenai

karyawan.

Hasil pengujian hipotesis

menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk

assurance adalah 6,187 dengan

signifikansinya sebesar 0,006,

sedangkan pada taraf signifikansi

sebesar 0,000 dengan df sebesar = 94

diperoleh nilai t tabel sebesar 1,985

sehingga nilai t hitung =6,187> nilai t

tabel = 1,985. Dengan demikian

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

positif dan signifikan antara assurance

terhadap kepuasan pelanggan

Hasil penelitian ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan

suwarni (2005) yang menyatakan bahwa

assurance berpengaruh terhadap

kepuasan pelanggan .

1.4.4 Pengaruh empathy terhadap kepuasan pelanggan

Empati adalah memberikan

perhatian yang tulus dan bersifat

individual atau pribadi yang diberikan

kepada para pelanggan dengan berupaya

memahami keinginan konsumen.Di

mana suatu perusahaan diharapkan

memiliki pengertian dan pengetahuan

tentang pelanggan, memahami

kebutuhan pelanggan secara spesifik,

serta memiliki, waktu pengoperasian

yang nyaman bagi pelanggan. Menurut

Tjiptono (2006), empati (empathy )

merupakan kemudahan dalam

(24)

baik, perhatian pribadi, dan memahami

kebutuhan para konsumen.

Setiap anggota perusahaan

hendaknya dapat mengelola waktu agar

mudah dihubungi, baik melalui telepon

ataupun bertemu langsung. Dering

telepon usahakan maksimal tiga kali,

lalu segera dijawab. Waktu yang

dimiliki pelanggan sangat terbatas

sehingga tidak mungkin menunggu

terlalu lama.Usahakan pula untuk

melakukan komunikasi individu agar

hubungan dengan pelanggan lebih

akrab.Anggota perusahaan juga harus

memahami pelanggan. Dengan

memahami pelanggan, bukan berarti

anggota perusahaan merasa "kalah" dan

harus "menyetujui" pendapat pelanggan,

tetapi paling tidak mencoba untuk

melakukan kompromi bukan melakukan

perlawanan.

Empathy diukur dengan

menggunakan Karyawan selalu

mengutamakan kepentingan konsumen,

Karyawan mempunyai perhatian kepada

setiap konsumen, Karyawan selalu

memahami keinginan konsumen. Dalam

indikator tersebut dapat dilihat bahwa

pengaruh paling dominan jaminan

kenyamanan, karyawan memahami

kebutuhan pelanggan dengan baik, dan

memberikan perhatian yang lebih

kepada pelanggan yaitu sebesar 3,97

yang berkategori baik, sedangkan

indikator paling kecil mampu mengingat

secara langsung meja pelanggannya

yaitu sebesar 3.82 yang berkategori

cukup baik. Hal ini harus menjadi

perhatian Waroeng Steak and Shake di

Semarang karena pelanggan

menyatakan bahwa karyawan Waroeng

(25)

mampu mengingat meja pelanggannya

dengan baik.

Hasil pengujian hipotesis

menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk

empathy adalah 5,474 dengan

signifikansinya sebesar 0,000,

sedangkan pada taraf signifikansi

sebesar 0,025 dengan df sebesar = 94

diperoleh nilai t tabel sebesar 1,985

sehingga nilai t hitung =5,474> nilai t

tabel = 1,985. Dengan demikian

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

positif dan signifikan antara empathy

terhadap kepuasan pelanggan (Y).

Hasil penelitian ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan

suwarni (2005) yang menyatakan bahwa

empathy berpengaruh terhadap

kepuasan pelanggan .

1.4.5 Pengaruh tangibles terhadap kepuasan pelanggan

Bukti fisik adalah kemampuan

suatu perusahaan dalam menunjukkan

eksistensinya kepada pihak

eksternal.Penampilan dan kemampuan

sarana dan prasarana fisik perusahaan

yang dapat diandalkan keadaan

lingkungan sekitarnya merupakan bukti

nyata dari pelayanan yang diberikan

oleh pemberi jasa. Hai ini meliputi

fasilitas fisik, seperti : gedung,

perlengkapan, peralatan yang digunakan

serta penampilan pegawai

Bukti fisik (tangibles)

merupakan meliputi fasilitas fisik,

perlengkapan, pegawai, dan sarana

komunikasi. Hal ini bisa berarti

penampilan fasilitas fisik, seperti

gedung dan ruangan front office,

tersedianya tempat parkir, keberhasilan,

kerapian dan kenyamanan ruangan,

kelengkapan peralatan komunikasi, dan

(26)

Prasarana yang berkaitan dengan

layanan pelanggan juga harus

diperhatikan oleh manajemen

perusahaan. Gedung yang megah

dengan fasilitas pendingin (AC), alat

telekomunikasi yang canggih atau

perabot kantor yang berkualitas, dan

Iain-lain menjadi pertimbangan

pelanggan dalam memilih suatu produk

/ jasa

Tangibles diukur dengan

menggunakan Kenyamanan dan

kebersihan fisik armada, Kerapian

penampilan staf dan Peralatan yang

modern.Dalam indikator tersebut dapat

dilihat bahwa pengaruh paling dominan

fasilitas yang disediakan sudah sangat

memadai yaitu sebesar 3,97 yang

berkategori baik, sedangkan indikator

paling kecil sarana komunikasi yang

mudah dihubungi dan

peralatan/perlengkapan memudahkan

dalam melakukan transaksi yaitu

sebesar 3,82 yang berkategori cukup

baik. Hal ini harus menjadi perhatian

Waroeng Steak and Shake di Semarang

karena pelanggan menyatakan bahwa

karyawan Waroeng Steak and Shake di

Semarang kurang baik mengenai sarana

yang mudah di hubungi dan

peralatan/perlengkapan yang

memudahkan dalam melakukan

transaksi.

Hasil pengujian hipotesis

menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk

tangibles adalah 9,883dengan

signifikansinya sebesar 0,000,

sedangkan pada taraf signifikansi

sebesar 0,025 dengan df sebesar = 94

diperoleh nilai t tabel sebesar 1,985

sehingga nilai t hitung =9,883> nilai t

tabel = 1,985. Dengan demikian

(27)

positif dan signifikan antara tangibles

terhadap kepuasan pelanggan

Hasil penelitian ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan

suwarni (2005) yang menyatakan bahwa

empathy berpengaruh terhadap

kepuasan pelanggan .

VII. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang

telah dilakukan maka dapat

diperoleh kesimpulan sebagai

berikut :

1. Tangibles merupakan variabel

paling dominan yang

mempengaruhi kepuasan

pelanggan pelanggan, artinya

apabila tangibles meningkat

maka kepuasan pelanggan akan

meningkat.

2. Assurance merupakan variabel

kedua yang berpengaruh

terhadap kepuasan pelanggan

pelanggan, artinya apabila

assurancemeningkat maka

kepuasan pelanggan akan

meningkat

3. Empathy merupakan variabel

ketiga yang berpengaruh

terhadap kepuasan pelanggan

pelanggan, artinya apabila

empathy meningkat maka

kepuasan pelanggan akan

meningkat.

4. Responsiveness merupakan

variabel keempat yang

berpengaruh terhadap kepuasan

pelanggan pelanggan, artinya

apabila responsiveness

meningkat maka kepuasan

(28)

5. Reliability merupakan variabel

paling kecil yang berpengaruh

terhadap kepuasan pelanggan

pelanggan, artinya apabila

reliability meningkat maka

kepuasan pelanggan akan

meningkat.

Saran

Dari kesimpulan yang diuraikan di atas, maka penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Dalam penelitian ini variabel yang

paling dominan mempengaruhi

kepuasan pelanggan

adalahtangibles yaitu sebesar 0,328.

Dalam indikator tersebut dapat

dilihat bahwa pengaruh paling

dominan fasilitas yang disediakan

sudah sangat memadai yaitu sebesar

3,97 yang berkategori baik,

sedangkan indikator paling kecil

sarana komunikasi yang mudah

dihubungi dan

peralatan/perlengkapan

memudahkan dalam melakukan

transaksi yaitu sebesar 3,82 yang

berkategori cukup baik. Hal ini

harus menjadi perhatian Waroeng

Steak and Shake di Semarang

karena pelanggan menyatakan

bahwa karyawan Waroeng Steak

and Shake di Semarang kurang

baik mengenai sarana yang mudah

di hubungi dan

peralatan/perlengkapan yang

memudahkan dalam melakukan

transaksi.

2. Dalam penelitian ini variabel yang

paling kecil mempengaruhi

reliability yaitu sebesar 0.071.

Dalam indikator tersebut dapat

dilihat bahwa pengaruh paling

dominan melakukan pekerjaan

(29)

tepat waktu dan tanpa kesalahan,

serta mampu mengatasi keluhan

dengan baik yaitu sebesar 3,97 yang

berkategori baik, sedangkan

indikator paling kecil adalah

pelayanan cepat dan akurat dan

mampu menanggapi dan menjawab

keluhan yaitu sebesar 3,83 yang

berkategori cukup baik. Hal ini

harus menjadi perhatian Waroeng

Steak and Shake di Semarang

karena pelanggan menyatakan

bahwa karyawan Waroeng Steak

and Shake di Semarang belum

dapat melakukan pelayanan dengan

cepat dan akurat serta belum

mampu menanggapi dan menjawab

keluhan dengan baik.

3. Assurance merupakan variabel

kedua yang mempengaruhi

kepuasan pelanggan yaitu sebesar

0.311. Assurance dapat diukur

dengan menggunakan pengetahuan

yang di miliki karyawan, sopan

santun karyawan, kejujuran

karyawan, dan kehati-hatian dalam

pelaksanaan kerja. Dalam indikator

tersebut dapat dilihat bahwa

pengaruh paling dominan

penampilan karyawan rapid an

bersih yaitu sebesar 4,00 yang

berkategori baik, sedangkan

indikator paling kecil adalah

ketrampilan karyawan yaitu sebesar

3,82 yang berkategori cukup baik.

Hal ini harus menjadi perhatian

Waroeng Steak and Shake di

Semarang karena pelanggan

menyatakan bahwa karyawan

Waroeng Steak and Shake di

Semarang belum terampil mengenai

karyawan.

4. Responsiveness merupakan variabel

(30)

kepuasan pelanggan yaitu sebesar

0.167. Responsiveness diukur

dengan menggunakan Kecepatan

dalam menangani keluhan,

kesediaan membantu konsumen,

Kecepatan pelayanan. Dalam

indikator tersebut dapat dilihat

bahwa pengaruh paling dominan

kesediaan dalam menanggapi

keluhan dan tanggapan yaitu

sebesar 4,00 yang berkategori baik,

sedangkan indikator paling kecil

adalah keluhan di tanggapi dengan

sabar dan memuaskan yaitu sebesar

3,97 yang berkategori cukup baik.

Hal ini harus menjadi perhatian

Waroeng Steak and Shake di

Semarang karena pelanggan

menyatakan bahwa karyawan

Waroeng Steak and Shake di

Semarang tidak cepat dalam

menanggapi keluhan dan

memuaskan dalam menanggapi

keluhan.

5. Empathy merupakan variabel ketiga

yang berpengaruh terhadap

kepuasan pelanggan yaitu sebesar

0.300. Empathy diukur dengan

menggunakan karyawan selalu

mengutamakan kepentingan

pelanggan, karyawan mempunyai

perhatian kepada setiap pelanggan,

karyawan selalu memahi keinginan

pelanggan. Dalam indikator

tersebut dapat dilihat bahwa

pengaruh paling dominan jaminan

kenyamanan, karyawan memahami

kebutuhan pelanggan dengan baik,

dan memberikan perhatian yang

lebih kepada pelanggan yaitu

sebesar 3,97 yang berkategori baik,

sedangkan indikator paling kecil

mampu mengingat secara langsung

(31)

3.82 yang berkategori cukup baik.

Hal ini harus menjadi perhatian

Waroeng Steak and Shake di

Semarang karena pelanggan

menyatakan bahwa karyawan

Waroeng Steak and Shake di

Semarang belum mampu mengingat

meja pelanggannya dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Augusty, Ferdinand. 2006. Metode

Penelitian Manajemen :

Pedoman Penelitian Untuk Penulisan Skripsi, Tesis dan

Disertasi Ilmu

Manajemen.Badan Penerbit

Universitas Diponegoro.

Semarang.

Agustyn, Renata Riskia. 2012. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan

Terhadap Kepuasan

Pelanggan(Studi Pada

Pelanggan Kantor Pos

Purworejo). Jurnal Universitas Diponegoro.

Christoper Lovelock & Lauren K Wright.2007. Manajemen

Pemasaran Jasa. PT. Indeks, Indonesia

Crosby, P. B. 2005. Quality is free. M cGraw-Hill, New York.

Deming, W. E. 2008. Qut Of The Crisis Quality, Productivity and

Competitive Position.

Cambridge University Press.

Dibyantoro dkk. 2012. “Pengaruh

Kualitas Pelayanan Terhadap

Kepuasan Nasabah Pada

Tabungan BTN BATARA Studi kasus : PT Bank Tabungan

Negara (Persero) Cabang

Palembang”. Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi (Jenius).Vol. 2, No.3, September 2012.

Djarwanto dan Pangestu S. 2000.

Statistik Induktif. Edisi

Kelima. BPFE. Yogyakarta.

Gibson, 2011. Riset pemasaran konsep dan aplikasi dengan. SPSS, Binarupa Aksara, Jakarta

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program

IBM SPSS19. Badan Penerbit

Universitas Diponegoro.

Semarang.

Hadayani, S.T. 2013. “PengaruhVariabel Variabel Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Anggota

Unit Pertokoan Koperasi

(32)

Universitas Jember (The Effect of Service Quality Variables on Satisfaction of Members of Shopping Unit at Koperasi Pegawai Republik Indonesia

(Republic of Indonesia

Employee Cooperative)

Universitas Jember”.Jurnal e-SOSPO.No. I Vol. 1; Desember 2013 [2013, I (1): 38-45]

Hadi Surya Sinaga. 2013. Faktor Yang Mempengaruhi

Manfaatpemasaran Relasional Terhadap Keputusan Pembelian Barang Dan Jasa Secara Online Pada Karyawankantor Besar PT. Inalum Kuala Tanjung. Program Studi Magister Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Medan

Indriantoro, dan Supomo, 2002.

Metodologi Penelitian Bisnis

Untuk Akuntansi dan

Manajemen, EdisiPertama,

BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

Irawan, Handi. 2002. 10 Prinsip

Kepuasan Pelanggan, PT.

RinekaCipta,Jakarta.

Irawan dan Basu Swastha. 2005.

Manajemen Pemasaran

Modern. Liberty. Yogyakarta.

Kotler, dan Kevin Lane Keller. 2008.

Manajemen Pemasaran, Jilid 1, PenerbitPT.

IndeksKelompokGramedia, Jakarta.

Parasuraman. 2004. A Conceptual Model of Service Quality and Its Implications for Future Research. USA : Journal of Marketing

Peter, Olson. 2008. Consumer Behaviour and Marketing Strategy. New York: Mc. Graw Hill

Prasetyo, Bambang. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Rambat Lupiyoadi. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa (Teori dan Praktik). Salemba Empat. Jakarta.

Rangkuti, Freddy (2009). Measuring Custumer Satisfaction : Teknik Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Sugiyono. 20011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatifdan R&D.

(33)

Suryani, Tatik. 2008.Perilaku Konsumen: Implikasi Pada Strategi

Pemasaran. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Stanton, William, J. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid Ketujuh. Penerbit Erlangga. Jakarta

Tjiptono, Fandy.2006. Manajemen

Pelayanan Jasa. Penerbit

Andi. Yogyakarta.

Umar, Husein. 2008. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi Kedua. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Umboh, V.J dkk. 2014.“Analisis Kualitas Jasa

Layanan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada PT. Pegadaian (PERSERO) Cabang

Teling”. Jurnal EMBA. Vol. 2 No. 3 September 2014, Hal. 654-663.

xviii

Widyawati, Nurul2008.“Pengaruh

Kualitas Layanan Terhadap

Loyalitas Pelanggan di

Supermarket Papaya Darmo

Surabaya”. Jurnal Akuntansi, manajemen Bisnis dan Sektor Publik (JAMBSP).Vol. 7, No. 3, Juni 2011.

Vincent Gaspersz. 2005. Total Quality Management. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

(www.ruangpublik.com)

Referensi

Dokumen terkait

Jumlah jam keria selama 2 (dua) hari yang diliburkan tersebut diganti pada hari kerja lain setelah pelaksaan cuti bersama ldul Fitri 1438 H'.. Penggantian jumlah jam

Dengan intensitas yang tinggi tersebut, dan waktu kejadiannya yang relatif singkat, serta distribusi butir-butir airnya yang secara vertikal cenderung meluas hingga

Pada pembentukan proses sedemikian gaya-gaya selalu segaris dengan pinggiran lembaran tidak ditumpu, atau lembaran tetap, sehingga diperlukan jari-jari yang besar untuk mencegah

Biasanya data yang dihasilkan oleh sistem source tidak ditransmisikan secara langsung dalam bentuk di mana mereka dihasilkan. Sebaliknya, pemancar mengubah dan

pembelajaran untuk meningkatkan groundstroke backhand tenis lapangan harus didukung faktor kemampuan gerak mahasiswa, karena dengan kemampuan gerak yang baik akan

Mampu memberikan intervensi dini anak dengan encopresis Untuk mencapai tujuan ini maka dipilih metode pembelajaran berikut ini:  Interactive lecture.. 

Oleh karena itu faktor internal (bakat, perhatian, motif/ tujuan) sangat berpengaruh terhadap minat siswa memilih jurusan karena keberhasilan siswa dipengaruhi

Lalu jika diberi bias positif, yaitu dengan memberi tegangan potensial yang lebih besar dari sisi N, maka elektron dari sisi N dengan serta merta akan bergerak untuk mengisi