• Tidak ada hasil yang ditemukan

ULUMUL QURAN (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ULUMUL QURAN (1)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ASBAB AN-NUZUL

Matkul : Ulumul Qur’an

Oleh : Jamuna Ulfah dan Evi Damayanti

Fakultas (Tarbiyah) Prodi (PGRA)

Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas

A. Pendahuluan

Allah menurunkan Al-Qur’an untuk menjadi pedoman hidup bagi para umatnya kearah tujuan yang terang dan jalan yang lurus dengan menegakkan asas kehidupan yang didasarkan pada keimanan kepada Allah SWT dan risalah-Nya. Apa yang Allah ciptakan, tentukan maupun turunkan semua pasti mempunyai sebab dan alasannya masing-masing. Nah, begitu juga dengan Al-Qur’an. Dimana setiap ayat-ayatnya diturunkan Allah ke muka bumi ini dilandasi dengan alasan dan sebab-sebab tertentu.

(2)

B. Pembahasan

1. Pengertian Asbab An-Nuzul a. Menurut Bahasa

Menurut bahasa (etimologi), Asbab An-Nuzul berarti turunnya ayat-ayat Al-Qur’an dari kata “asbab” jamak dari “sababa” yang artinya sebab-sebab, nuzul yang artinya turun. Yang dimaksud turun disini adalah ayat Al-Qur’an. Asbab An-Nuzul adalah suatu peristiwa atau apa saja (pertanyaan) baik secara langsung maupun tidak langsung yang menyebabkan turunnya ayat-ayat Al-Qur’an oleh Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW, secara berangsur-angsur lebih kurang 23 tahun dengan tujuan untuk memperbaki akidah, ibadah, akhlaq dan pergaulan manusia, yang sudah menyimpang dari kebenaran

b. Menurut Ahli Tafsir

1) Menurut Abdul Adzim al-Zarqani dalam kitabnya Manahil Al-Irfan fi Ulum Al-Quran

Beliau mendefinisikan Asbab An-Nuzul sebagai suatu peristiwa khusus yang terjadi pada masa Rasulullah SAW dimana setelah kejadian itu turun ayat Al-Qur’an yang membicarakan atau menjelaskan ketentuan hukum tentang terjadinya peristiwa tersebut1.

2) Menurut Manna Al-Qahtan

Asbab An-Nuzul adalah sebagai peristiwa yang menyebabkan ayat-ayat Al-Quran itu diturunkan waktu kejadian peristiwa tersebut, baik berupa pertanyaan maupun kasusu-kasus tertentu2.

3) Menurut Subhi Al-Shaleh

“Asbab An-Nuzul adalah sesuatu yang menjadi sebab turunnya satu atau beberapa ayat Al-Qur’an yang terkadang menyiratkan

1Muhammad Abdul ‘Adzim Al-Zarqani. Manahilul ‘Irfan Fi ‘Ulumil Qur’an. Darul Fikri. Bairut. Hal. 106.

(3)

suatu peristiwa sebagai respon atasnya atau sebagai penjelas terhadap hukum-hukum ketika peristiwa itu terjadi”3.

4) Menurut Dr. M. Quraish Shihab, pakar tafsir di Indonesia

Asbabunnuzul bukanlah dalam artian hukum sebab akibat sehingga seakan-akan tanpa adanya suatu peristiwa atau kasus yang terjadi maka ayat itu tidak akan turun. Pemakaian kata asbab bukanlah dalam arti yang sebenarnya. Tanpa adanya suatu peristiwa, Al-Qur’an tetap diturunkan oleh Allah SWT sesuai dengan iradat-Nya. Demikian pula kata An-Nuzul, bukan berarti turunnya ayat Al-Qur’an dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah, karena Al-Qur’an tidak berbentuk fisik atau materi. Pengertian turun menurut para mufassir, mengandung pengertian penyampaian atau penginformasian dari Allah SWT kepada utusan-Nya, Muhammad SAW, dari alam ghaib ke alam nyata melalui malaikat Jibril.

5) Peristiwa-peristiwa pada masa Al-Qur’an itu diturunkan

Yaitu dalam waktu 23 tahun, baik peristiwa itu terjadi sebelum atau sesudah ayat itu diturunkan.

(4)

2. Sebab Turunnya Asbab An-Nuzul

Secara garis besarnya, sepanjang kenabian Muhammad SAW, paling tidak ada 2 pembagian Asbab An-Nuzul (sebab turunnya) Al-Qur’an. Pertama, dikatakan bahwa ada sebagian besar Al-Qur’an ini yang turunnya ibtida’i artinya turun tanpa sebab. Jenis yang kedua yaitu nuzul bi sabab dimana Al-Qur’an itu turun berdasarkan sebab. Jenis yang kedua ini dibagi lagi menjadi dua bentuk yaitu berupa peristiwa dan pertanyaan.

a. Berupa Peristiwa

1) Peristiwa berupa pertengkaran

Seperti kisah turunnya surat Ali Imran ayat 100 yang berbunyi “Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian mentaati sebagian dari ahli kitab, niscaya akan mengembalikan kalian setelah iman ke dalam kekufuran “.

Bermula dari adanya perselisihan oleh kaum Aus dan Khazraj hingga turun ayat 100 dari surat Ali Imran yang menyerukan untuk menjauhi perselisihan.

2) Peristiwa berupa kekeliruan/kesalahan yang serius

Seperti kisah turunnya surat an-Nisa’ ayat 43 yang berbunyi “Wahai oang-orang yang beriman janganlah kalian shalat sedang kalian dalam keadaan mabuk, sehingga kalian mengerti apa yang kalian ucapkan. Saat itu ada seorang Imam shalat yang sedang dalam keadaan mabuk, sehingga salah mengucapkan surat al-Kafirun (109) yang semestinya berbunyi: “la a’budu ma ta’budun, (saya tidak akan menyembah apa yang kalian sembah)”. Tetapi ketika menjadi imam sahabat itu membaca: “a’budu ma ta’budun, (saya menyembah apa yang kalian sembah)”. Kekeliruannya adalah tidak membaca kata la., surat An-Nisa’ turun dengan perintah untuk menjauhi shalat dalam keadaan mabuk.

3) Peristiwa berupa cita-cita/keinginan/harapan

(5)

berada di Maqam Ibrahim, ‘Umar mengajukan usulan kepada Rasululah SAW agar tempat tersebut dijadikan mushalla, Allah kemudian menurunkan surat Al-Baqarah ayat 125 yang berbunyi “ Dan jadikanlah dari maqam Ibrahim sebagai tempat shalat “. Menurut Al-Zarqoni dan Al-Ja’bari, dilihat dari segi peristiwa yang terkait, maka turunnnya ayat Al-Qur’an dapat dikelompokkan sebagai berikut.

1) Ayat yang diturunkan mubtada’an

Tanpa ada peristiwa yang terjadi ketika ayat itu diturunkan oleh Allah SWT. Turunnya ayat atau beberapa ayat ini semata-mata merupakan petunjuk Allah SWT kepada manusia. Kehendak-Nya untuk memberi petunjuk kepada manusia inilah yang menjadi Asbab An-Nuzul dari ayat atau beberapa ayat tersebut. Walaupun tidak atau belum diketahui konteks peristiwa turunnya ayat itu dalam sejarah. Ayat-ayat dalam kategori ini lebih banyak jumlahnya, terutama yang berkaitan dengan prinsip-prinsip keimanan, keislaman dan akhlak yang luhur.

2) Ayat yang diturunkan Allah SWT berkaitan dengan sebab khusus atau peristiwa tertentu

(6)

terjadi pada masa Rasulullah SAW. Setelah Rasulullah SAW wafat dan Al-Qur’an telah diturunkan secara sempurna, maka masalah Asbab An-Nuzul tidak ada lagi.

b. Berupa Pertanyaan

“Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". (QS. Al-Isra’ : 85)

3) Pertanyaan tentang masa yang akan datang

“(orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari kebangkitan, kapankah terjadinya?”

3. Cara dan Tempat Turunnya Al-Qur’an

Ahmad adil kamal menjelaskan bahwa turunnya ayat-ayat al-qur’an

c. Ketiga, ayat-ayat yang mempunyai sebab turun itu terbagi menjadi dua kelmpok :

1) Ayat-ayat yang sebab turunnya harus diketahui (hukum) karena asbabun nuzulnya harus diketahui agar penetapan hukumnya tidak menjadi keliru.

2) Ayat-ayat yang sebab turunnya tidak harus diketahui, (ayat yang menyangkut kisah dalam al-qur’an).

Allah menurunkan ayat-ayat Al-Qur’an di dua tempat yaitu Makkah dan Madinah. Dimana setiap surat yang diturunkan di dua tempat tersebut memiliki ciri khas masing-masing. Berikut akan kita bahas satu persatu ciri khas ayat yang di turunkan di Makkah maupun yang di Madinah. a. Makkah

(7)

a) Setiap surat yang terdapat ayat sajadah di

d) Setiap surat yang terdapat di dalamnya kisah Nabi

Adam dan iblis adalah makkiyah, kecuali surat al-Baqarah.

e) Setiap surat yang di dahului dengan hurup Tahajji

(hurup abjad) adalah Makkiyah, kecuali surat al-Baqarah dan Ali Imran.

f) Tentang surat al-Ra’du masih

dipermasalahkan,tetapi menurut pendapat yang lebih kuat, bahwa saurat al-Ra’du itu Makkiyah, karena melihat gaya bahasa dan kandungannya. Karena cirri diatas dengan beberapa pengecualian merupakan cirri-ciri yang qath’i bagi surat Makkiyah, yang tepat benar penerapannya.

g) Ayat-ayat dan surat-suratnya pendek-pendek (ijaz),

nada perkataannya keras dan agak bersanjak.

h) Mengandung seruan untuk beriman kepada Allah

(8)

i) Mengajak manusia untuk berakhlak yang mulia dan berjalan diatas jalan yang baik.

j) Membantah orang-orang yang Musyrik dan

menerangkan kesalahan-kesalahan kepercayaan dan perbuatannya.

k) Terdapat banyak lafal sumpah.

2) Surat Makkiyah

1. Al-'Alaq 30. Al-Qiyamah 59. Al-Mukmin

2. Al-Qalam 31. Al-Humazah 60. As-Sajdah

3. Al-Muzammil 32. Al-Mursalat 61. Asy-Syura

4. Al-Muddatstsir 33. Qaf 62. Az-Zuhruf

5. Al-Masad 34. Al-Balad 63. Ad-Dukhan

6. At-Takwir 35. Ath-Thariq 64. Al-Jatsiah

7. Al-A'la 36. Al-Qamar 65. Al-Ahqaf

8. Al-Lail 37. Shad 66. Adz-Dzariyat

9. Al-Fajr 38. Al-A'raf 67. Al-Ghasyiah

10. Adh-Dhuha 39. Al-Jin 68. Al-Kahfi

11. Asy-Syarh 40. Yasin 69. An-Nahl

(9)

13. Al-'Adiyat 42. Al-Malaikah 71. Ibrahim

14. Al-Kautsar 43. Maryam 72. Al-Anbiya'

15. At-Takatsur 44. Thaha 73. Al-Mukminun

16. Al-Ma'un 45. Al-Waqi'ah 74. Fusshilat

17. Al-Kafirun 46. Asy-Syu'ara 75. Ath-Thur

18. Al-Fil 47. An-Naml 76. Al-Mulk

19. Al-Falak 48. Al-Qasas 77. Al-Haqah

20. An-Nas 49. Bani Israil 78. Al-Ma'arij

21. Al-Ikhlas 50. Yunus 79. An-Naba'

22. An-Najm 51. Hud 80. An-Nazi'at

23. 'Abasa 52. Yusuf 81. Al-Infithar

24. Al-Qadr 53. Al-Hijr 82. Al-Insyiqaq

25. Asy-Syams 54. Al-An'am 83. Ar-Rum

26. Al-Buruj 55. Ash-Shafat 84. Al-Ankabut

(10)

28. Quraisy 57. Saba'

29. Al-Qari'ah 58. Az-Zumar

b. Madinah 1) Ciri Khas

a)Setiap surat yang mengandung izin berjihad atau

(11)

b) Setiap surat yang memuat penjelasan secara rinci tentang hukum pidana,faraid,hak-hak perdata, peraturan-peraturan yang berhubungan dengan perdata, kemasyarakatan dan kenegaraan adalah Madaniyah.

c) Setiap surat yang menyinggung hal ikhwal

orang-orang munafik adalah Madaniyah, kecuali surat al-Ankabut yang diturunkan di Mekkah, hanya sebelas ayat yang pertama dari surat al-Ankabut ini adalah Madaniyah, dan ayat-ayat tersebut menjelaskan perihal orang-orang munafik.

d) Setiap surat yang membantah

kepercayaan/pendirian/tata cara keagamaan Ahlul Kitap (Kristen dan Yahudi) yang dipandang salah, dan mengajak mereka agar tidak berlebih-lebihan dalam menjalankan agamanya,adalah Madaniyah. Seperti surat al-Baqarah,Ali-Imran,al-Ni’sa,al-Maidah dan al-Taubat.

e) Sebagaian surat-suratnya panjang-panjang,

sebagian ayat-ayatnya pun panjang-panjang dan gaya bahasanya pun cukup jelas di dalam menerangkan hukum-hukum agama.

f) Menerangkan secara rinci bukti-bukti dan dalil-dalil

yang menunjukkan hakikat-hakikat keagamaan.

2) Surat Madaniyah

86. Al-Baqarah 96. Ar-Rahman 106. Al-Hujurat

87. Al-Anfal 97. Al-Insan 107. At-Tahrim

(12)

90. Al-Mumtahanah 100. Al-Hasyr 110. Ash-Shaf

91. An-Nisa' 101. An-Nasr 111. AI-Fath

92. Az-Zalzalah 102. An-Nur 112. Al-Maidah

93. Al-Hadid 103. Al-Haj 113. Al-Bara'ah.

94. Al-Qital 104. Al-Munafiqun

(13)

4. Macam-macam Asbab An-Nuzul

Dari segi jumlah sebab dan ayat yang turun, Asbab An-Nuzul dapat dibagi kepada ta’addud al-asbab wa al-nazil wahid (sebab turunnya lebih dari satu dan inti persoalan yang terkandung dalam ayat atau kelompok ayat yang turun satu) dan ta’addud al-nazil wa al-sabab wahid (inti persoalan yang terkandung dalam ayat atau kelompok ayat yang turun lebih dari satu sedang sebab turunnya satu). Sebab turun ayat disebut ta’addud wahid atau tunggal apabila riwayatnya hanya satu, sebaliknya apabila satu ayat atau sekelompok ayat yang turun disebut ta’addud al-nazil.

5. Fungsi/Manfaat/Faedah Mempelajari maupun Mengetahui Asbab An-Nuzul

a. Pengetahuan tentang Asbabun Nuzul suatu ayat dapat memberikan dasar yang kokoh untuk menyelami makna suatu ayat Al-Qur’an.

b. Untuk menjelaskan hikmah tentang pensyariatan terhadap hukum.

c. Untuk mengkhususkan hukum yang bersifat umum.

d. Guna mempertegas dan mempermudah dalam memahami ayat-ayatnya.

e. Diketahui pula bahwa sebab turun ayat tidak pernah keluar dari hukum yang terkandung dalam ayat tersebut sekalipun datang mukhasisnya (yang mengkhususkannya)4.

f. Diketahui ayat tertetu turun padanya secara tepat sehingga tidak terjadi kesamaran bisa membawa kepada penuduhan terhadap orang yang tidak bersalah dan pembebasan bagi orang yang tidak bersalah5.

(14)
(15)

demikian akan memberi manfaat baik bagi orang mukmin atau non mukmin. Orang mukmin akan bertambah keimanannya dan mempunyai hasrat yang keras untuk menerapkan hukum Allah dan mengamalkan kitabnya.

i. Membantu dalam memahami ayat dan menghindarkan kesulitan. j. Pengetahuan tentang asbab nuzul dapat mengkhususkan (Takhsis)

hukum pada sebab menurut ulama’ yang memandang bahwa yang mesti diperhatikan adalah kehususan sebab dan bukan keumuman lafal6.

k. Untuk mengetahui hikmah yang terkandung di balik syariat yang diturunkan.

l. Untuk membantu memahami suatu ayat, sekaligus menghindari munculnya salah persepsi.

m.Untuk mengetahui secara pasti peristiwa dan pelaku yang ditunjuk oleh turunnya ayat tersebut sehingga tidak terjadi dugaan beragam tentang kasus yang ditunjuk ayat.

n. Mengetahui nama orang, dimana ayat diturunkan berkaitan dengannya, dan pemahaman ayat menjadi lebih jelas.

o. Menghindarkan anggapan menyempitkan dalam memandang hukum yang nampak lahirnya menyempitkan.

C. Penutup 1. Kesimpulan

(16)

Asbab An-Nuzul membahas kasus-kasus yang menjadi turunnya beberapa ayat Al-Qur’an, macam-macamnya, sight (redaksi-redaksinya), tarjih riwayat-riwayatnya dan faedah dalam mempelajarinya. Dalam Islam turunnya Al-Qur’an dikenal dengan Nuzulul Qur’an yang sebagian besar diperingati pada tanggal 17 bulan Ramadhan.

Al-Qur’an diturunkan di dua tempat yaitu di kota Makkah yang mana surat yang turun di sini disebut surat Makkiyah dan terdapat 85 surat yang diturunkannya dan yang diturunkan di Kota Madinah disebut surat Madaniyah dan terdapat 28 surat yang diturunkan di kota itu. Setiap surat yang diturunkan di kedua kota tersebut memiliki ciri khas masing-masing.

Sebab diturunkannya Al-Qur’an yaitu ada yang mempunyai sebab dan ada yang tidak mempunyai sebab. Yang mempunyai sebab dibagi lagi menjadi dua yaitu berupa bentuk peristiwa maupun bentuk pertanyaan.

Ada tiga cara turunnya Al-Qur’an yaitu pertama, ayat-ayat turun sebagai reaksi terhadap pertanyaan yang dikemukakan kepada nabi. Kedua, ayat-ayat turun sebagai permulaan tanpa didahului oleh peristiwa atau pertanyaan. Dan yang ketiga, ayat-ayat yang mempunyai sebab turun itu terbagi menjadi dua kelompok yaitu kesatu ayat-ayat yang sebab turunnya harus diketahui (hukum) karena asbabun nuzulnya harus diketahui agar penetapan hukumnya tidak menjadi keliru, dan yang kedua ayat-ayat yang sebab turunnya tidak harus diketahui, (ayat yang menyangkut kisah dalam al-qur’an).

Dari segi jumlah sebab dan ayat yang turun, asbabun nuzul dapat dibagi kepada ta’addud al-asbab wa al-nazil wahid (sebab turunnya lebih dari satu dan inti persoalan yang terkandung dalam ayat atau kelompok ayat yang turun satu) dan ta’addud al-nazil wa al-sabab wahid (ini persoalan yang terkandung dalam ayat atau kelompok ayat yang turun lebih dari satu sedang sebab turunnya satu).

(17)

sebuah atau sekelompok ayat dengan sebenar-benarnya tanpa adanya keraguan dan kebimbangan serta sesuai dengan maksud yang ingin Allah sampaikan tanpa ada pergeseran makna dan kesalah pahaman dalam mengungkap keajaiban isi maupun makna dalam Al-Qur’an.

Al-Qur’an merupakan pedoman hidup bagi para umat khususnya Islam. Oleh karena itu kita patut bahkan wajib membaca Al-Qur’an dimanapun kita berada, lebih baik lagi jika kita bisa mempelajari isinya, mencari dan mengetahui maknanya, serta dapat merealisasikan/mengemalkan nilai” kebaikan dari Al-Qur’an didalam kehidupan yang hanya sementara ini.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Al-khattan, Manna’ khalil.2001.Studi ilmu-ilmu qur’an.Bogor:PT. Pustaka litera antarnusa

Al-Qhatthan, Manna’. Mabahits Fi ‘Ulumil Qur’an. Mansyurat Ashri al-Hadits. Riyadl. 1973. Hal. 77.

Al-Zarqani, Muhammad Abdul ‘Adzim. Manahilul ‘Irfan Fi ‘Ulumil Qur’an. Darul Fikri. Bairut. Hal. 106.

Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, Pustaka Agung Harapan, Surabaya ,2006.

http://id.wikipedia.org/wiki/Asbabun_Nuzul (tanggal 1 April 2015)

http://izlamic.xtgem.com/decompile/mengungkap_rahasia_alquran/bab5_005.htm (tanggal 1 April 2015)

http://excellent165.blogspot.com/2012/11/makalah-matakuliah-study-quran-asbabun.html (tanggal 1 April 2015)

Suyuth, Jalaluddin. Sebab Turunnya Ayat Al-Qur’an. Gema Insani.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Untuk meningkatkan mutu layanan Pendidikan Anak Usia Dini dilembaga satuan yang di kelola oleh kami agar sesuai dengan apa yang dinyatakan dalam

Selanjutnya untuk mendapatkan data roof dan floor dari tiap-tiap lapisan, data-data tersebut kemudian diolah dengan menggunakan program Surpac 6.2 sehingga dapat

Berdasarkan hasil analisis OLS dan ECM serta pengujian hipotesis dalam penelitian ini, dapat diambil kesimpulan bahwa dalam jangka panjang maupun jangka pendek

Membran elektrolit yang baik harus memiliki konduktivitas proton tinggi, permeabilitas metanol rendah, dan dapat digunakan pada suhu tinggi agar arus listrik yang dihasilkan

Dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur didorong utamanya oleh komponen Konsumsi yang pada triwulan III-2008 ini mampu tumbuh lebih tinggi.. Di sisi lain,

Proses tuntutan pemekaran daerah otonomi bari ini sangat panjang yang telah lama dicita-citakan masyarakat Pesisir Barat sehingga terwujud cita-cita tersebut pada

Salah satu metode pengendalian kinerja proyek yang lebih progresif untuk digunakan adalah metode Earned Value, yang dapat memberikan informasi mengenai posisi

Oleh karena itu, kayu yang akan disambung harus merupakan pasangan yang cocok dan pas, penyambungan tidak boleh sampai merusak kayu yang disambung tersebut,