• Tidak ada hasil yang ditemukan

OTAK DAN AKAL DALAM AL QURAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "OTAK DAN AKAL DALAM AL QURAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

OTAK DAN AKAL DALAM AL QURAN

Nama Kelompok :

 Neneng Hanifah Maryam 13710036

 Dinda Juwita 13710038

 M. Narendra 13710040

 Nadia Noor Azizah 13710043

 Qoid Abdillah 13710046

 Ryant Abdillah 13710049

 Vinsia Rizkyna Rili 13710048

PSIKOLOGI 2013

UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

Sebelum mengkaji lebih detail mengenai akal dan otak dalam Al-Qur’an, kita perlu mengkaji terlebih dahulu konsep akal dan otak secara umum untuk mempermudah kita mempelajari akal dan otak secara utuh. Setelah itu, kita telusuri sejarah perkembangan otak dan akal dalam Al-Qur’an yang kita hadapi saat ini. Secara umum, peranan akal dan otak dalam Al-Qur’an sebagai ilmu pengetahuan tampak jelas dan nyata. Kata otak dan akal yaitu sebagian menyamakan. Menurut Harun Nasution akal dalam Islam tidak sama dengan otak  akal adalah daya berpikir yang terdapat dalam jiwa manusia daya yang digambarkan Al-Qur’an memperoleh pengetahuan dengan memperhatikan alam sekitar.

(3)

BAB II PEMBAHASAN

A. AKAL DAN OTAK DALAM AL QURAN

OTAK

Otak merupakan sistem saraf pusatyang memiliki volume sekitar 1.350 cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak mengatur dan mengkordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh. Otak manusia bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh badan dan pemikiran manusia. Oleh karena itu terdapat kaitan erat antara otak dan pemikiran. Otak dan sel saraf didalamnya dipercayai dapat memengaruhi kognisi manusia. Pengetahuan mengenai otak memengaruhi perkembangan psikologi kognitif. Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi. ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk pembelajaran lainnya.

Otak Dalam Al Quran

Dalam Al-Qur’an surah al alaq ayat 16 Allah SWT menyebutkan bahwa gambaran otak manusia adalah “naqshiyah” atau yang disebut dengan ubun-ubun, didalam ayat tersebut (Al Alaq 16) Allah menyifati naqshiyah “ubun-ubun/otak” dengan kata “kaadzibatin khaati’ah” yaitu yang mendustakan dan durhaka.

(4)

Secara tersirat Al-Quran memaknai otak/ubun-ubun dengan makna pendusta dan durhaka, hal ini ditujukan kepada orang-orang yang mengikuti segala macam keinginan hawa nafsunya tanpa mempertimbangkan apa saja yang ingin dikerjakannya. Segala macam keinginan yang diputuskan oleh otaknya dituruti begitu saja, maka kategori otak manusia yang semacam inilah yang masuk dalam golongan “kadzibatin khati’ah”, yaitu pendusta dan durhaka.

AKAL

Akal berasal dari bahasa Arab 'aql yang secara bahasa berarti pengikatan dan pemahaman terhadap sesuatu. Pengertian lain dari akal adalah daya pikir (untuk memahami sesuatu), kemampuan melihat cara memahami lingkungan, atau merupakan kata lain dari pikiran dan ingatan. Dengan akal, dapat melihat diri sendiri dalam hubungannya dengan lingkungan sekeliling, juga dapat mengembangkan konsepsi-konsepsi mengenai watak dan keadaan diri kita sendiri, serta melakukan tindakan berjaga-jaga terhadap rasa ketidakpastian yang esensial hidup ini.

Akal Dalam Al Quran

Menurut tinjauan Al Qur’an akal adalah Hujjah atau dengan kata lain merupakan anugerah Allah SWT. Yang cukup hebat denannya manusia dibedakan dari mahluk lain. Akal juga merupakan alat yang dapat menyampaikan kebenaran dan sekaligus sebagai pembukti dan pembeda antara yang haq dan yang bathil, serta apa yang ditemukannya dapat dipastikan kebenarannya, asal saja persyaratan-persyaratan fungsi kerjanya dijaga dan tidak diabaikan.

Al Qur’an mengajak manusia untuk berfikir sebagaimana disebutan di dalam surat Al Anfal ayat 22 dan surat Yunus ayat 100, yang artinya : ” Sesungguhnya binatang (Makhluq) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah orang-orang yang pekak dan tuli”(Surat Al Anfal :22), kemudian ” Dan tidak seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah melimpahkan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya” (Yunus : 100).

(5)

tidak memiliki peradaban seperti manusia, yaitu tidak punya sains, teknologi, seni budaya, bahkan agama.

Bicara tentang otak dan akal, Al-Qur’an memiliki cakupan yang luas tentang akal dan otak, seperti pada ayat berikut ini :

“(Orang yang berakal adalah) orang-orang yang mengingat (yadzkuruna) Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka berpikir (yatafakkaruna) tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka,” [QS. Al-Imraan: 190-191].

(6)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Otak kita mengatur dan mengkoordinir sebagian besar, gerakan perilaku dan fungsi tubuh homeostasis. Kemudian Otak bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh badan dan pemikiran manusia juga atas fungsi seperti pengenalan, emosi ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk pembelajaran lainnya. Kemudian akal adalah daya pikir (untuk memahami sesuatu), kemampuan melihat dan memahami lingkungan. Jadi otak dan akal dalam Al-qur’an merupakan suatu pusat aktifitas manusia dalam berfikir,yang akhirnya semua pemikiran tentang peradaban manusia juga di hasilkan oleh kedua hal tersebut.

Demikianlah makalah yang telah kami buat semoga bermanfaat bagi orang yang membacanya dan menambah wawasan bagi orang yang membaca makalah ini. Dan kami mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang tidak

mengerti, lugas, dan lain-lain.

Referensi

Dokumen terkait

Makanan jajanan termasuk kategori pangan siap saji yaitu makanan atau minuman yang merupakan hasil proses dengan cara atau metode tertentu untuk langsung

Pembangunan di bidang pertanian adalah suatu hal yang tidak dapat ditawar- tawar lagi, karena sebagian besar rakyat Indonesia mengkonsumsi beras dan bekerja di

Saran Untuk mengatasi hambatan- hambatan yang terjadi dalam aktivitas pelayanan muat peti kemas pada PT Pelindo III (Persero) Cabang Tenau Kupang, penulis menyampaikan

Pendahuluan yang telah dijabarkan, merupakan latar belakang peneliti untuk melakukan Penelitian Tindakan Kepengawasan (PTKp) ini, yang berjudul “Peningkatan Kompetensi

Minyak atsiri kenanga diperoleh melalui proses destilasi uap bunga kenanga, kemudian diuji identifikasi fitokimia lalu fisiknya dan kualitasnya meliputi bobot

Pengaturan pembebanan transformator distribusi 630 KVA dilakukan dengan pengaturan jadwal praktek hari Selasa pukul 11.00 ke hari Senin pukul 08.30, hari Rabu pukul 11.00 ke pukul

Kelimpahan rata-rata terbesar fitoplankton yaitu Peridinium dari kelas Dinophyceae sebesar 223 ind/L, sedangkan zooplankton adalah Nauplius dari kelas Crustaceae

Setiap manajer mempunyai gaya kepemimpinan yang berbeda-beda, maka jika dalam suatu perusahaan melakukan pergantian manajemen hal itu akan menimbulkan adanya auditor