• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pariwisata Di Pulau Bintan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Geografis (SIG) Pariwisata Di Pulau Bintan"

Copied!
195
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

SELVIAMERIZQI

10107432

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)

SELVIA MERIZQI 10107432

Pulau Bintan merupakan sebuah daerah yang memiliki beraneka ragam obyek wisata baik jenis, bentuk, maupun ciri keunikan tradisional daerah. Penyajian informasi di Pulau Bintan saat ini masih memerlukan pengembangan, hal ini dikarenakan informasi tentang objek wisata tersebut masih kurang. Sistem promosi yang ada saat ini masih konvensional yaitu dengan memberikan brosur pariwisata yang berisi map dan info tempat pariwisata yang bisa didapatkan di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pulau Bintan.

Pada penelitian akan dibuat suatu aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG), model analisis perangkat lunak yang digunakan adalah pemodelan analisis berorientasi objek dan tools yang digunakan yaitu UML (Unified Modelling Language) dalam menggambarkan model fungsional dan diagram-diagram yang digunakan yaitu Use Case Diagram, class diagram, sequence diagram, activity diagram, state diagram dan skema tabel. Sedangkan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat program ini adalah Php dan MySQL dengan dibantu tools Adobe Dreamwaver dan Xampp.

Aplikasi sistem informasi geografis yang dibuat diharapkan dapat menjadi media promosi yang lebih luas, mempermudah turis dalam mencari informasi lokasi pariwisata karena dapat diakses melalui website serta mempermudah dalam pencarian rute. Setelah melalui tahapan sesuai dengan metode pengembangan yang dipilih maka dalam pengimplementasian sistem informasi geografis ini memiliki tindak lanjut pengujian sistem yang terdiri dari pengujian alpha dimana pengujian ini menggunakan metode pengujian black box yang berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak dan pengujian beta yaitu pengujian lapangan dengan memberikan kuesioner kepada para pengunjung web yang memuat pertanyaan-pertanyaan yang mengacu kepada tujuan akhir. Setelah dilakukan pengujian alpha dan beta, dapat ditarik kesimpulan bahwa secara fungsional sistem sudah dapat menghasilkan output yang diharapkan, dengan tampilan website yang cukup menarik dan memberikan kemudahan kepada pengguna dalam mengolah data.

(3)

10107432

Bintan Island is an area that have a lot of variant of object tourism, such as type, shape, or traditional and unique features of the area. The presentation of information in Bintan Island nowadays is still need to developed, because the information about the object tourism is still lacking. The current promotion system is still conventional by providing brochures containing maps and tourist place info that can be obtained at Bintan Island Department of Tourism and Culture.

In the research will make an Geographic Information System (GIS), software analysis model that used is model analysis that the object oriented and tools that used is UML (Unified Modeling Language) in described the functional model and diagrams that used is Use Case Diagram, sequence diagram, activity diagram, state diagram, and table schema. The program language which is used for make this program is Php and MySQL helped by Adobe Dreamweaver and Xampp.

Geographic information system application are expected to be a wider media promotion, facilitated the tourists in search the tourism location information because it can be accessed by website also facilitated on the routing. After going through the phases of developed method chosen so the implantation of geographic information system has the follow-up testing system consisting of alpha testing where the test used black box testing that focus on functional requirement and beta testing is field test by giving questionnaire for web visitors which the questions are refers to the final destination. After the alpha and beta test, it can be conclude that the functional system can produced the expected output, with a good website appearance and provide convenience to the user in data processing.

(4)

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas izin-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PARIWISATA DI PULAU BINTAN. Tak lupa shalawat serta salam penulis panjatkan pada Rasulullah Muhammad SAW.

Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi jenjang strata satu (S1) di Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia.

Selama proses penyusunan tugas akhir ini, penulis tidak akan dapat menyelesaikannya tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Dengan kerendahan hati dan penuh rasa hormat, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Ibuku yang tak henti-henti nya memanjatkan doa nya sepanjang malam untuk keberhasilanku dan juga kepada ayah dan abangku yang selalu memberikan dukungan.

2. Ibu Riani Lubis, S.T., M.T. selaku pembimbing tugas akhir yang memberikan banyak ilmu dan masukannya untuk penulis.

3. Bapak Ir. Taryana Suryana, M.Kom. sebagai reviewer seminar tugas akhir yang banyak memberikan arahan dan saran yang membangun untuk penulis.

4. Bapak Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., Selaku Rektor UNIKOM.

5. Ibu Mira Kania Sabariah S.T., M.T, selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.

6. Bapak Galih Hermawan S.Kom., M.T selaku dosen wali.

(5)

Penulis menyadari bahwa Laporan penelitian tugas akhir yang penulis buat ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca, agar dalam penulisan Laporan ini selanjutnya dapat penulis selesaikan dengan baik.

Besar harapan penulis agar Laporan penelitian tugas akhir ini akan bermanfaat bagi para pembaca dan dunia pendidikan pada umumnya dan bagi penulis sendiri khususnya.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi keberkahan buat semuanya. Amiin Yaa Raabbal’alamiin.

Bandung, Februari 2011

(6)

[1] A.S.Rosa & Shalahudin.M. (2011). Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung : Modula.

[2] H.Lukmanul.(2009).Jalan Pintas Menjadi Master PHP. Bandung : Lokomedia.

[3] Hakim.L.(2009).Jalan Pintas Menjadi Master PHP.Yogyakarta : Lokomedia.

[4] Kadir.A.(2002). Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi

[5] Nugroho.B.(2004).Aplikasi Pemrograman Web Dinamis dengan PHP dan MySQL.Yogyakarta : Gava Media

[6] Prahasta.E.(2007). Membangun Aplikasi Web-Based GIS dengan MapServer. Bandung : Informatika Bandung.

[7] Prahasta,E.(2010).Belajar dan Memahami Map Info Edisi Revisi. Bandung : Informatika Bandung.

[8] Prahasta.E.(2009).ArcView Tutorial. Bandung : Informatika Bandung

[9] Riyanto.(2009).Tuntunan Praktis Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi GeografisBerbasis Desktop dan Web. Yogyakarta : Gava Media.

[10] . (2008). Statistik Pariwisata Kabupaten Bintan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bintan.

(7)
(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pulau Bintan yang terdiri dari dua daerah administratif yaitu Pemerintah Kabupaten Bintan dan Pemerintah Kota Tanjungpinang merupakan daerah tujuan wisatawan domestik dan internasional yang memiliki beraneka ragam obyek wisata baik jenis, bentuk, maupun ciri keunikan tradisional daerah. Kabupaten Bintan merupakan penyumbang jumlah wisatawan terbesar kedua di Provinsi Kepulauan Riau, setelah kota Batam yang pada tahun 2010 mempunyai jumlah wisatawan sebanyak 897.298 orang. Pada tahun 2010 wisatawan yang berkunjung melalui pintu masuk Bintan berjumlah 420.331 orang, atau naik sekitar 4,45 persen dari tahun sebelumnya yang berjumlah 309.181 orang. Hal ini berarti Bintan menyumbang sekitar 18,83 persen dari seluruh wisatawan yang berkunjung ke Provinsi Kepulauan Riau.

(9)

brosur yang hanya dapat diperoleh melalui Dinas Pariwisata dan melalui situs Pariwisata. Informasi yang ditampilkan hanya nama dan jenis wisata saja, sedangkan informasi lainnya seperti akomodasi, transportasi, biro perjalanan serta sarana dan prasarana lain yang mendukung tidak tersedia. Begitu juga dengan pengelolaan data dan informasi kepariwisataan masih belum optimal. Hal ini dikarenakan data kedatangan wisatawan yang selama ini diperoleh dari Kantor Imigrasi Kabupaten Bintan belum cukup untuk menggambarkan karakterisitik, pola perjalanan, dan pola pengeluaran wisatawan selama berkunjung di Pulau Bintan . Untuk lebih mengembangkan pariwisata di Pulau Bintan diperlukan suatu informasi yang lebih informatif sehingga dapat memberikan kemudahan bagi wisatawan. Menurut Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata tentang Kriteria dan Penetapan Destinasi Pariwisata Unggulan nomor 8 tahun 2007 tentang : Menugaskan Seluruh Direktur Jendral serta Kepala Badab di lingkungan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata yang dikoordinir oleh Direktur Jendral Pengembangan Destinasi Pariwisata untuk menyediakan fasilitas pariwisata dan fasilitas umum. Oleh karena itu diperlukan sebuah aplikasi guna menunjang fasilitas pariwisata serta pengembangan potensi daerah.

(10)

Government dan meningkatkan pendapatan di suatu daerah. Salah satu bentuk penyajian informasi adalah penayangan dalam bentuk data dan informasi kondisi geografis yang dikenal sebagai Sistem Informasi Geografis (SIG) atau

(11)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana membangun sebuah Sistem Informasi Geografis pariwisata Pulau Bintan berbasis web yang dapat memudahkan pengguna untuk mendapatkan informasi pariwisata secara lengkap.

2. Bagaimana mengelola data kepariwisataan secara optimal di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pulau Bintan.

3. Bagaimana penerapan web sevice Google maps dalam aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) pariwisata di Pulau Bintan.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dibuatnya penelitian ini adalah untuk membangun Sistem Informasi Geografis berbasis web dan mempromosikan obyek wisata yang berpotensi di Pulau Bintan.

Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :

(12)

2. Membantu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam mengelola data kepariwisataan di Pulau Bintan agar data yang disajikan optimal dan

update.

3. Mengaplikasikan atau menerapkan Google Maps untuk mempermudah wisatawan dalam mencari lokasi objek wisata.

1.4 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah sebagai berikut :

1. Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) pariwisata ini mengelola dua data masukan yaitu data spasial dan data atribut.

2. Aplikasi ini hanya dapat mengolah penentuan objek pada peta, edit data peta, pengolahan aplikasi web dan pencarian tempat wisata.

3. Aplikasi ini hanya memberikan data keluaran berupa informasi letak wilayah, kecamatan, letak jalan, objek pariwisata, biro perjalanan, penginapan, restoran dan transportasi.

(13)

5. Fitur-fitur yang terdapat pada Sistem Informasi Geografis (SIG) pariwisata ini yaitu peta, profil dan berita terkait tentang Pulau Bintan, informasi tentang pariwisata, layer,skala, titik koordinat, tool pengubahan ukuran peta (zoom in, zoom out, pan), searching, Map, Satelite, Hybrid,

rute perjalanan, serta informasi-informasi tentang fasilitas penunjang pariwisata.

6. Model analisis perangkat lunak yang digunakan adalah pemodelan analisis berorientasi objek dan tools yang digunakan yaitu UML (Unified Modeling Language) dalam menggambarkan model fungsional dan diagram-diagram yang digunakan yaitu Use case diagram, class diagram, sequence diagram, activity diagram, state diagram, skema tabel .

7. Aplikasi ini dibuat menggunakan beberapa aplikasi antara lain :

(14)

1.5Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Tahap pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Studi Literatur

Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian.

b. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil.

c. Interview

(15)

2. Tahap pembuatan perangkat lunak

Dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan paradigma perangkat lunak secara waterfall , yang meliputi beberapa proses diantaranya :

a. System / Information Engineering

Merupakan bagian dari sistem yang terbesar dalam pengerjaan suatu proyek, dimulai dengan menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya kedalam pembentukan perangkat lunak.

b. Analisis

Merupakan tahap menganalisis kebutuhan data dan proses-proses dalam pelaksanaan proyek pembuatan perangkat lunak.

c. Desain

Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti oleh user.

d. Kode

(16)

e. Tes

Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun agar aplikasi tersebut sesuai dengan perancangan.

Gambar 1.1 Model Waterfall

(17)

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang masalah,rumusan masalah,maksud dan tujuan,batasan masalah, metodologi penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis permasalahan serta tinjauan terhadap penelitian-penelitian serupa yang telah pernah dilakukan sebelumnya termasuk sintesisnya.

BAB III ANALISIS MASALAH

(18)

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Merupakan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dalam menjelaskan implementasi , tampilan antarmuka, menu yang tersedia pada sistem, dan pengujian terhadap sistem.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(19)
(20)

2.1Tinjauan Umum Pulau Bintan

Pulau Bintan adalah pulau yang terbesar diantara 3.200 pulau di kepulauan Riau yang baru saja diresmikan sebagai provinsi,dengan Tanjungpinang sebagai Ibu Kota Provinsi Kepulauan Riau. Pulau Bintan ini terletak sekitar 50 mil sebelah selatan Singapore, 6.2 mil timur Pulau Batam dan memiliki garis pantai sepanjang 105 kilometer (65 mil).

Bintan merupakan salah satu daerah tujuan wisata terkemuka. Tidak hanya di Indonesia tetapi juga di kawasan ASEAN. Tidak dipungkiri lagi bahwa kepariwisataan di Bintan yang merupakan leading sector bagi pembangunan di daerah ini yang memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi perekonomian masyarakat dan daerah. Apalagi dengan bertambahnya hotel-hotel yang bertaraf internasional di kawasan wisata Lagoi, tentu saja semakin membawa keuntungan yang sangat besar bagi pembangunan daerah.

(21)

seperti Malaysia dan Singapore. Indonesia sendiri mempromosikan Bintan sebagai tujuan wisata terbaik berikutnya setelah Bali.

Daerah Lagoi ini ditata sangat baik dengan keamanan yang maksimal untuk memastikan keamanan bagi para turis. Penataan Lagoi seperti Nusa Dua di Bali,dengan beberapa hotel Bintang 5,lapangan golf dan SPA. Mata uang yang diberlakukan di hotel-hotel berbintang adalah Singapore atau US Dollar.

Diperkirakan sekitar lebih dari 5.000 orang yang secara langsung maupun tidak langsung bekerja di sektor tourisme di Lagoi. Mereka disediakan perkampungan,dormitory lengkap dengan pasar tradisionaluntuk keperluan sehari-hari. Ketentuan yang diberlakukan pun sangat ketat,yaitu harga-harga di pasar tradisional perkampungan tidak boleh lebih tinggi daripada harga-harga di pasar Tanjungpinang. Perkampungan ini layaknya sebuah kota kecil saja. Bagi staff tingkat managerial,disediakan apartemen yang berada dalam area yang lebih tertata di lingkungan yang berdekatan dengan tempat bekerja mereka masing-masing.

Pantai trikora terletak di bagian timur Pulau Bintan. Asal usul nama Trikora ternyata mempunyai dua versi: yang pertama dihubungkan dengan kata-kata “three corrals” konon yang diucapkan oleh pedagang asing pertamadi pulau tersebut beberapa puluh tahun yang lalu.

(22)

sepanjang jalan,dijumpai perkampungan rakyat dan nelayan, juga dari bentuk hotel-hotel dan prasarana-prasarana yang lain, seperti restoran dan lain sebagainya.

2.2Teori Dasar

2.2.1 Sistem Informasi

Didalam era teknologi yang telah berkembang dewasa ini, kebutuhan manusia akan suatu informasi yang baru semakin berkembang seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi itu sendiri. Kebutuhan akan suatu informasi menjadi hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa informasi harus didukung dengan adanya suatu sistem penunjang kebutuhan tersebut, yang bisa menyediakan,menampilkan dan memperbaharui serta mengorganisasikan suatu informasi yang baru menjadi suatu sistem

yang dapat memenuhi dan mengelola informasi tersebut yaitu Sistem I

(23)

Tujuan sistem informasi adalah untuk menyediakan dan mensistemasikan informasi yang merefleksikan seluruh kejadian atau kegiatan yang diperlukan untuk mengendalikan operasi-operasi organisasi.

Untuk memperoleh suatu informasi yang berkualitas dan memenuhi kebutuhan,ada criteria yang dapat dijadikan pertimbangan. Kriteria-kriteria tersebut mencakup (Riyanto,et. Al. 2009) :

a. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan.

b. Tepat pada waktunya

Informasi yang dating pada penerima tidak boleh terlambat,informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat,sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkannya,mengolah dan mengirimkannya.

c. Relevan

(24)

Gambar 2.1 Pilar Kualitas Informasi (Sumber : Riyanto,et.Al. 2009)

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya sebagai suatu sistem. Komponen-komponen tersebut antara lain (Riyanto,et. Al. 2009) :

a. Blok Masukan

(25)

b. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur,logika dan model matematik yang akan memanipulasi input dan data yang tersimpan di database dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan .

c. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok Teknologi

Teknologi digunakan untuk menerima input,menjalankan model,menyimpan dan mengakses data,menghasilkan dan mengirim keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama,yaitu teknisi (humanware dan brainware),perangkat lunak (software),dan perangkat keras (hardware).

e. Blok Basis Data

(26)

f. Blok Kendali

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan ditetapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Gambar 2.2 Blok Sistem Informasi yang berinteraksi (Sumber : Riyanto,et.Al. 2009)

2.2.2 Sistem Informasi Geografis

Pengertian dari Sistem Informasi Geografis hingga saat ini belum ada definisi yang tepat,sebagian definisi yang diberikan di berbagai daftar pustaka masih bersifat elastic,ini dikarenakan definisi tentang SIG yang selalu berkembang,bertambah dan bervariasi.

(27)

keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun ,menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi bereferensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya,dalam sebuah database. Para praktisi ini juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini.

SIG adalah kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografis dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan, mengupdate, memanipulasi, menganalisis dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografi.

Aplikasi SIG yang baik adalah apabila aplikasi tersebut dapat menjawab salah satu atau lebih dari lima pertanyaan dasar di bawah ini, yaitu :

a. Lokasi, dapat dipergunakan untuk menjawab pertanyaan mengenai lokasi tertentu.

b. Kondisi, dapat dipergunakan untuk menjawab pertanyaan mengenai kondisi dari suatu lokasi.

c. Tren, untuk melihat tren dari suatu keadaan.

d. Pola, dapat dipergunakan untuk membaca gejala-gejala alam dan mempelajarinya.

(28)

di masa yang akan dating maupun memperkirakan apa yang terjadi di masa lalu.

Pada dasarnya,istilah sistem informasi geografi merupakan gabungan dari tiga unsur pokok yaitu sistem informasi,dan geografi. Sistem informasi geografi merupakan suatu sistem yang menekankan pada unsur “informasi geografi”.

Sistem informasi geografi (SIG) atau Geographical information system (GIS) merupakan komputer yang berbasis pada sistem informasi yang digunakan untuk memberikan bentuk digital dan analisa terhadap permukaan geografi bumi. Proses pengambilan keputusan dan penyebaran informasi membutuhkan data yang mempresentasikan “dunia nyata” yang

dapat disimpan dan diproses sedemikian rupa sehingga dapat disajikan dalam bentuk-bentuk yang lebih sederhana dan sesuai kebutuhan. Pemahaman dunia nyata akan semakin baik jika proses-proses manipulasi dan presentasi data direlasikan dengan lokasi-lokasi geografi permukaan bumi.

(29)

1. Pengorganisasian data informasi.

2. Menempatkan informasi pada lokasi tertentu.

3. Melakukan komputasi, memberikan ilustrasi keterhubungan satu sama lainnya (koneksi) berserta analisa-analisa spasial lainnya.

2.2.2.1 Komponen Sistem(Subsistem) SIG

Beberapa subsistem dalam Sistem Informasi Geografis antara lain adalah :

1. Input

Mengumpulkan dan mempersiapkan daa spasial dan atau atribut dari berbagai sumber data. Data yang digunakan harus dikonversikan menjadi format digital yang sesuai. Proses konversi yang dilakukan dikenal dengan proses dijitalisasi (digitalizing). Salah satu teknik mengubah data analog menjadidata digital adalah dengan menggunakan mesin digitizer, termasuk dengan model

digitizing on screen dari data hasil pemotretan (baik foto udara maupun foto satelit) melalui penyapuan (scanning).

2. Manipulasi

(30)

penyamaan skala, pengubahan sistem proyeksi, generalisasi dan sebagainya.

3. Manajemen Data

Tahap ini meliputi seluruh aktifitas yang berhubungan dengan pengolahan data (menyimpan, mengorganisasi, mengelola, dan menganalisis data) ke dalam sistem penyimpanan permanen, seperti : sistem file server atau database server sesuai kebutuhan sistem.

4. Query

Suatu metode pencarian informasi untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pengguna SIG. Pada SIG dengan sistem file server, query dapat dimanfaatkan dengan bantuan compiler atau intepreter yang digunakan dalam mengembangkan sistem, sedangkan untuk SIG dengan sistem database server, dapat dimanfaatkan SQL (structured query language) yang terdapat pada DBMS yang digunakan.

5. Analisis

(31)

pengolahan data atribut, yaitu data yang tidak berhubungan dengan ruang.

6. Visualisasi (Data Output)

Penyajian hasil berupa informasi baru data database yang ada baik dalam bentuk softcopy maupun dalam bentuk hardcopy

seperti dalam bentuk peta (atribut peta dan atribut data), tabel, grafik dan lain-lain.

2.2.2.2 Komponen-komponen pada SIG

Sistem informasi geografis terdiri dari beberapa komponen utama yaitu saling berinteraksi untuk merealisasikan suatu tujuan ysng ingin dicapai. Komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut :

1. Perangkat keras (Hardware)

Perangkat keras yang sering digunakan untuk SIG adalah komputer PC (Personal Computer). Perangkat keras tambahan berupa perangkat untuk pemasukan data (input) seperti scanner ,digitizer, pemrosesan data, media penyimpanan data, dan perangkat untuk mencetak data (output) seperti layar monitor,plotter,printer dan sebagainya.

2. Perangkat Lunak(Software)

(32)

Saat ini sudah banyak perangkat lunak (software) yang dibuat untuk digunakan dalam proses pengolahan data (spasial dan non-spasial) pada SIG,antara lain: Arc View, Map Info, Arc GIS, SVG, Mysql, dan lain-lain.

3. Intelegensi Manusia (Brainware)

Brainware merupakan kemampuan manusia dalam membangun, mengelola, dan memanfaatkan SIG secara efektif. Bagaimanapun juga manusia merupakan subjek (pelaku) yang mengendalikan seluruh sistem. Selain itu diperlukan pula kemampuan untuk memadukan pengelolaan dengan pemanfaatan SIG, agar SIG dapat digunakan secara efektif dan efisien. Adanya koordinasi dalam pengelolaan SIG sangat diperlukan agar informasi yang diperoleh cepat,tepat,dan akurat.

4. Data

(33)

Seperti diperlihatkan pada gambar 2.3, komponen-komponen SIG memiliki saling keterkaitan satu dengan yang lainnya. Untuk lebih jelasnya berikut adalah penjelasan dari komponen tersebut (Riyanto,et. Al, 2009).

Gambar 2.3 Komponen Sistem Informasi Geografis

(34)

2.2.2.3 Karakteristik SIG

Merupakan suatu sistem hasil pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak untuk tujuan pemetaan, sehingga fakta wilayah dapat disajikan dalam suatu sistem berbasis komputer. Melibatkan ahli geografi, informatika dan komputer, serta palikasi terkait.

Masalah dalam pengembangan meliputi : cakupan, kualitas dan standar data, struktur, model dan visualisasi data, koordinasi kelembagaan dan etika, pendidikan, expert system dan decision support system serta penerapannya. Perbedaannya dengan sistem informasi lainnya : data dikaitkan dengan letak geografis, dan terdiri dari data tekstual maupun grafik.

Bukan hanya sekedar merupakan pengubahan peta konvensional (tradisional) ke bentuk peta digital untuk kemudian disajikan (dicetak/diperbanyak) kembali.

2.2.2.4 Kemampuan SIG

1. Memetakan letak

(35)

urutannya . Setiap data pada setiap layer dapat dicari seperti hal nya melakukan query terhadap database, untuk kemudian dilihat letaknya dalam keseluruhan peta. Kemampuan ini memungkinkan seseorang untuk mencari dimana letak suatu daerah, benda, atau lainnya di permukaan bumi. Fungsi ini dapat digunkan utk mencari lokasi rumah , mencari rute jalan, mencari tempat-tempat penting dan lainnya yang ada di peta. Orang dpt pula melihat pola-pola yang mungkin akan muncul dengan melihat penyebaran letak-letak feature, mislanya sekolah, pelanggan , daerah miskin dan sebagainya.

2. Memetakan kuantitas

(36)

3. Memetakan kerapatan (densities)

Sewaktu orang melihat konsentrasi dari penyebaran lokasi dari fitur-fitur di wilayah yang mengandung banyak fitur mungkin akan mendapat kesulitan untuk melihat wilayah mana yang mempunyai konsentrasi lebih tinggi dari wilayah lainnya . Peta kerapatan dapat mengubah bentuk konsentrasi lebih tinggi dari wilayah lainnya, peta kerapatan dapat mengubah bentuk konsentrasi kedalam unit-unit yang lebih mudah untuk dipahami dan seragam,misalnya membagi dalam kotak-kotak sebesar 10 Km dengan menggunakan perbedaan warna untuk menandai tiap-tiap kelas kerapatan. Pemetaan kerapatan sangat berguna utk data-data yang berjumlah besar seperti sensus atau data statistik daerah.

4. Memetakan apa yang ada di dalam dan di luar suatu area

(37)

2.2.2.5 Model Data

Data digital geografis diorganisir menjadi dua bagian, yaitu : data spasial dan data atribut/tabular ( Riyanto,et. Al., 2009). Berikut digunakan dari bentuk dunia nyata harus diimplementasikan ke dalam basis data. Data-data ini dimasukkan ke dalam komputer yang kemudian memanipulasi objek dasar yang memiliki atribut geometri (entity spasial/entity geografis).

Ada dua konsep dalam SIG mengenai representasi entity spasial, yaitu konsep raster dan konsep vektor yang diimplementasikan ke dalam basis data.

a. Model Data Raster

Model data raster merupakan data yang sangat sederhana, dimana setiap informasi disimpan dalam petak-petak bujursangkar (grid),

(38)

dalam format ini data hasil scanning, seperti gambar digital (citra dengan format BMP,JPG dan lain-lain).

b. Model Data Vektor

Model data vector diwakili oleh symbol-simbol atau yang selanjutnya dalam SIG dikenal dengan feature, seperti feature titik (point), feature garis (line), dan feature area (surface). Data tersebut tersimpan dlaam komputer sebagai koordinat kartesius.

Tabel 2.1 Kelebihan dan kekurangan Model Data Vektor

Model Data

Kelebihan Kekurangan

Vektor A. Struktur datanya lebih rumit. B. Efisiensi untuk analisis. C. Sebagai sarana representasi

yang baik.

D. Transformasi proyeksi lebih efisien.

E. Ketelitian,akurat dan lebih presisi.

F. Proses generalisasi dan editing. G. Relasi atribut langsung dengan

DBMS (database).

algoritma dan proses

(39)

Tabel 2.2 Kelebihan dan kekurangan Model Data Raster

Model Data

Kelebihan Kekurangan

Raster A. Struktur datanya lebih sederhana

B. Lebih mudah dan efisien dalam melakukan overlay dan analisis data.

C. Mampu menampilkan data/image dari foto udara. D. Dapat melakukan analisis

DTM.

E. Dapat melakukan simulasi. F. Teknologi yang mudah untuk

dikembangkan.

G. Mudah untuk membuat program sendiri.

H. Efektif dalam menampilkan banyak data social.

I. Mudah untuk dilakukan simulasi.

A. Tidak efektif dalam penyimpanan file. B. Kualitas tampilan

grafis yang terbatas.

(40)

2.2.2.6 Prinsip Kerja SIG

Dalam SIG semua informasi yang dibutuhkan akan lebih cepat didapatkan, selain itu SIG mudah untuk di-update.

SIG dapat merepresentasikan dunia nyata ke dalam layar monitor di komputer, seperti peta yang merepresentasikan dunia nyata di atas kertas. Tetapi SIG memiliki keunggulan fleksibilitas yang lebih daripada peta diatas kertas, seperti pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4 Penyimpanan data dalam SIG

(41)

Data disimpan di dalam SIG dengan cara sebagai berikut :

a. SIG menggambarkan bumi dalam bentuk layer-layer yang dihubungkan melalui frame geografi.

b. Setiap fiture pada layer memiliki pengidentifikasi yang unik sehingga memungkinkan untuk mengubah informasi relevan yang disimpan pada database eksternal.

c. Memiliki metode abstraksi yang sederhana, SIG memungkinkan untuk menangkap elemen yang diinginkan. Cara pandangan tampilan yang berbeda dengan data tentang bumi seperti jalan, pipa, kabel, perkebunan dan lainnya bisa didapatkan dan disimpan dalam SIG ke dalam variasi yang berbeda dan juga bagi pengguna yang berbeda pula.

(42)

2.2.2.7. Kemampuan SIG

SIG diharapkan mampu memberikan kemudahan-kemudahan yang diinginkan, seperti :

a. Penanganan data geospasial menjadi lebih baik dalam format baku. b. Revisi dan pemutakhiran menjadi lebih mudah.

c. Data geospasial dan informasi menjadi lebih mudah dicari, dianalisa dan direpresentasikan.

d. Menjadi produk yang menjadi nilai tambah. e. Kemampuan menukar data geospasial. f. Penghematan waktu dan biaya

g. Keputusan yang diambil menjadi lebih baik

2.3Sistem Database

2.3.1 Pengertian Sistem Database

(43)

Database harus mempunyai tiga figur penting yaitu :

a. Accesbility

Mengacu kepada kemampuan akses untuk menyimpan atau memperoleh kembali data dengan identitas tertentu.

b. Generality

Mengacu kepada kemampuan dalam mengakses semua informasi untuk memperoleh kembali atau memodifikasi data.

c. Flexibility

Mengacu kepada kemampuan dalam kemudahan penggunaan dan pengembangan database.

2.3.2 Syarat Database

Basis data sebagai sarana untuk penyimpanan data, harus memiliki persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi suatu basis data yang baik. Syarat-syarat ini digunakan untuk mengatasi masalah pada penyusunan data.

(44)

f. Masalah integrasi

g. Masalah data independence

2.3.3 Tujuan Database

Tujuan awal dan utama dalam database adalah agar dapat memperoleh/menemukan kembali data yang dicari dengam mudah dan cepat. Hal yang sangat ditonjolkan dalam database adalah pengorganisasian data yang akan disimpan sesuai fungsi atau jenisnya. Pengaturan ini dapat berbentuk sebuah tabel terpisah atau dalam bentuk pendefinisian field-field data setiap tabel.

2.3.4 Komponen Database

Database terdiri dari komponen-komponen yang membentuknya. Komponen-komponen tersebut adalah (Riyanto,et. Al. 2009) :

a. Perangkat keras (hardware) b. Sistem Operasi

c. Basis data (database)

(45)

2.4 Rekayasa Perangkat Lunak

2.4.1 Pengertian Rekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa perangkat lunak (software engineering) merupakan pembangunan dengan menggunakan prinsip atau konsep rekayasa dengan tujuan menghasilkan perangkat lunak yang bernilai ekonomi yang dipercaya dan bekerja secara efisien menggunakan mesin.

2.4.2 Unified Modeling Language

2.4.2.1Sejarah UML (Unified Modeling Language)

Bahasa pemrograman berorientasi objek yang pertama dikembangkan dikenal dengan nama Simula-67 yang dikembangkan pada tahun 1967. Bahasa pemrograman ini kurang berkembang dan dikembangkan lebih lanjut, namun dengan kemunculannya telah memberikan sumbangan yang besar pada developer pengembang bahasa pemrograman berorientasi objek selanjutnya.

(46)

Karena banyaknya metodologi-metodologi yang berkembang pesat saat itu, maka muncullah ide untuk membuat sebuah bahasa yang dapat dimengerti semua orang. Usaha penyatuan ini banyak mengambil dari metodologi-metodologi yang berkembang saat itu. Maka dibuat bahasa yang merupakan gabungan dari beberapa konsep seperti konsep Object Modelling Technique (OMT) dari Rumbaugh dan Booch (1991), konsep The Classes, Responsibilities, Collaborators (CRC) dari Rebecca Wirfs-Brock (1990), konsep pemikiran Ivar Jacobson, dan beberapa konsep lainnya dimana James R.Rumbaugh, Grady Booch dan Ivar Jacobson bergabung dalam sebuah perusahaan yang bernama Rational Software Corporation menghasilkan bahasa yang disebut Unified Modeling Language (UML).

2.4.2.2Definisi UML

Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa pemodelan visual yang digunakan untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak.

Ada beberapa macam diagram yang dikelompokkan dalam 3 kategori. Berikut penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut :

(47)

Behavior Diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem.

Interaction Diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antarsubsistem pada suatu sistem.

2.4.3 Basis Data

Sistem Basis Data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan. Pada intinya basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat.

Sistem informasi tidak dapat dipisahkandengan kebutuhan akan basis data apa pun bentuknya, berupa file teks ataupun Database Management System (DBMS).

(48)

2.5Software Pendukung 2.5.1 Google Maps

Google Maps adalah sebuah jasa peta globe virtual gratis dan online yang diesediakan oleh Google yang dapat ditemukan di http://maps.google.com/. Google Map menawarkan peta yang dapat diseret dan gambar satelit untuk seluruh dunia.

2.5.2 Google Maps API

Google Map API merupakan aplikasi interface yang dapat diakses lewat javascript agar Google Map dapat ditampilkan pada halaman web yang sedang kita bangung. Untuk dapat mengakses Google Map, Kita harus melakukan pendaftaran Api Key terlebih dahulu dengan data pendaftaran berupa nama domain web yang kita bangun.

2.5.3 PHP (Personal Home Page)

(49)

yang opensource, untuk menggunakan PHP kita tidak harus memiliko lisensi terlebih dahulu, cukup mendownload dari situs resminya di www.php.net.

2.5.4 MySQL

MySQL merupakan program open source, MySQL adalah program yang digunakan untuk pembuatan database baik di aplikasi web ataupun aplikasi database biasa. Keunggulan MySQL dan beberapa keunggulan lainnya bisa disejajarkan dengan software-software sejenisnya.

2.5.5 Adobe Dreamwaver

Software Adobe Dreamwaver adalah tool yang ideal untuk web designer, coders, dan application developers untuk semua tingkatan. Fungsi pekodean membuatnya mudah untuk menavigasi melalui halaman situs yang kompleks pada saat waktu mendesain.

(50)

Fitur yang terdapat pada Adobe Dreamwaver Terbaru :

1. Live View

View halaman web anda di bawah kondisi browser dunia nyata dengan Live View yang baru dalam Dreamwaver – selama masih mempertahankan akses langsung ke kode. Modus rendering baru, yang menggunakan mesin open source WebKit rendering, menampilkan desain Anda seperti browser berbasis standar.

2. Related View

Mengelola berbagai file yang membentuk halaman web modern lebih efisien dalam Dreamweaver.fitur Related File menampilkan semua dokumen yang terkait dengan halaman Anda saat ini, apakah CSS, JavaScript, PHP, atau XML, di sebuah bar di bagian atas dokumen Anda. 3. Code Navigator

The Code Navigator baru pop-up menunjukkan semua kode sumber yang mempengaruhi pilihan anda saat ini. Sebuah klik baik pada tampilan code atau desain membawa pada Code Navigator pop-up, yang menampilkan aturan CSS, server-side, fungsi eksternal JavaScript, Dreamwaver template, file library, iframe source file, dan banyak lagi.

4. CSS best practices

(51)

5. Code hinting for Ajax and JavaScript frameworks

Menulis JavaScript lebih cepat dan akurat dengan dukungan mendukung inti objek JavaScript dan tipe data primitive. Bekerja dengan kerangka framework JavaScript yang popular termasuk jQuery, Prototype, dan Spry. 6. HTML data sets

Dengan HTML data set fungsionalitas, anda dapat membuat data dalam table standar HTML, serangkaian tag div, atau bahkan daftar unordered, lalu pilih insert> Spry> Spry Data Set untuk mengintegrasikan data ke table dinamis pada halaman dengan kolom yang terurut, master-detaillayout, atau tampilan canggih lainnya.

7. Photoshop Smart Objects

Integrasi Photoshop dan dreamwaver telah berkembang ke tingkat berikutnya dalam hal lompatibilitas dan fungsionalitas. Drag dan drop sebuah file PSD Adobe Photoshop ke dalam halaman Dreamwaver untuk membuat gambar Smart Object.

8. Subversion integration

(52)

9. Adobe AIR authoring support

Buat aplikasi desktop multiplatform dari Dreamwaver HTML dan JavaScript anda dengan situs didukung AdobeAIR authoring yang baru. 10. New User Interface

Pekerjaan lebih cepat dan lebih cerdas di Dreamwaver dan komponen lain pada versi berikutnya dari Adobe Creative Suite terhadap level baru dalam integrasi dan elemen user interface.

2.5.6 Pengenalan Xampp

Xampp merupakan singkatan dari X (emoat system operasi paapun), Apache, MySQL, PHP, Perl. Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalamsatu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database) , PHP (server side scripting), Perl, FTP server, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual, Xampp akan menginstalasi dan mengkonfigurasinya secara otomatis untuk anda.

2.6Lintasan Terpendek

(53)

memiliki nilai. Nilai pada sisi graf dapat berupa jarak, waktu, biaya, ataupun yang lainnya. Ada beberapa macam persoalan lintasan terpendek, antara lain adalah sebagai berikut:

1) Lintasan terpendek antara dua buah simpul tertentu 2) Lintasan tependek antara semua pasangan simpul

(54)
(55)

3.1Analisis sistem

Analisa terhadap suatu sistem sangat diperlukan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan dalam suatu sistem. Tujuan mengetahui kegiatan-kegiatan tersebut adalah untuk memahami dan mengerti jalannya sistem serta hambatan-hambatan yang terdapat dalam sistem tersebut.

Pada tahap ini yang perlu dilakukan adalah analisis terhadap sistem yang sedang berjalan dan bagaimana aliran dokumen yang sedang berjalan yang akan digambarkan dalam bentuk analisis pengkodean, analisis kebutuhan fungsional, analisis kebutuhan non-fungsional dan analisis pengguna.

3.1.1 Analisis Masalah

(56)

mengidentifikasikan terlebih dahulu masalah-maslaah yang terjadi

(identify).

Berdasarkan observasi dan interview dengan pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pulau Bintan, didapatkan kesimpulan permasalahan dalam sistem informasi pariwisata yaitu penyebaran informasi dirasakan masih kurang dikarenakan kurangnya promosi pariwisata yang proses promosinya masih menggunakan brosur-brosur yang didapatkan hanya dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pulau Bintan.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan maka perlu dibangunnya sistem informasi geografis untuk memaksimalkan promosi pariwisata di Pulau Bintan.

Pada subbab ini akan dilakukan identifikasi masalah yaitu objek-objek wisata apa saja yang terdapat di Pulau Bintan yang akan dimasukkan ke dalam sistem informasi geografis pariwisata ini. Pulau Bintan memiliki berbagai macam objek pariwisata yang sudah tertata dengan baik. Tetapi promosi yang dilakukan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pulau Bintan untuk objek-objek pariwisata tersebut masih minim. Belum adanya situs pariwisata untuk melakukan promosi pada tingkatan yang lebih luas menyebabkan sektor pariwisata belum mampu menyumbang pendapatan asli daerah lebih besar.

(57)

alternatif dalam melakukan promosi pariwisata dan pelayanan informasi pariwisata secara lengkap.Sistem bersifat terbuka, sehingga masyarakat dapat mengakses informasi secara bebas. Terdapat administrator sebagai pengatur pemberian layanan informasi, yaitu bertugas memperbaharui dan mengedit objek pariwisata dan informasinya serta berita-berita yang terkait dengan pariwisata.

Untuk membuat Sistem Informasi Geografis Pariwisata di Pulau Bintan diperlukan terlebih dahulu informasi-informasi terlengkap yang berkaitan dengan objek wisata yang terdapat di Pulau Bintan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, terdapat beberapa objek wisata yang terdapat di Pulau Bintan, yaitu :

(58)

12. Monumen Raja Ali Haji Fisabilillah 13. Makam Daeng Celak

14. Bintan Agro Beach 15. Melayu Square 16. Vihara Senggarang

3.1.2 Analisis Kebutuhan Masukan

Mengacu pada bab dua, telah dibahas data yang dibutuhkan oleh SIG yaitu dua macam data, antara lain adalah data spasial dan data atribut. Data spasial dapat berupa data mengenai lokasi atau jalan dari objek wisata, sedangkan atribut merupakan data yang berupa informasi yang menjelaskan isi dari data spasial tersebut.

Berikut ini adalah data yang diperlukan oleh sistem ini : 1. Data Spasial

(59)

1) Data spasial wisata

Layer wisata alam yang berupa point. 2) Data spasial travel agent

Layer travel agent yang berupa point. 3) Data spasial penginapan

Layer penginapan yang berupa point

2. Data atribut

Data atribut diperlukan dalam sistem SIG ini, karena akan berisikan informasi mengenai data spasial diatas yaitu :

1) Data atribut wisata

Data yang diinputkan adalah berupa data tentang id, nama, alamat, deskripsi, long,itude, latitude, id_hotel dan gambar 2) Data atribut travel agent

Data yang diinputkan adalah berupa data tentang id, nama, telepon, longitude, latitude.

3) Data atribut penginapan

Data yang diinputkan adalah berupa data tentang id, nama, deskripsi, longitude, lattiitude, gambar.

4) Data atribut buku tamu

(60)

5) Data Room

Data yang diinputkan adalah id, nama,harga, id penginapan.

3.1.3 Kebutuhan Proses

Kebutuhan proses adalah kebutuhan pengolahan data dari input data yang diberikan kepada sistem sehingga menghasilkan output. Kebutuhan proses tersebut antara lain :

1. Proses penentuan objek pada peta. 2. Proses edit data peta geografis.

3. Proses edit data spasial peta geografis. 4. Proses pengolahan aplikasi web.

5. Proses pencarian lokasi objek wisata (pencarian rute lokasi dan biaya perjalanan)

3.1.4 Analisis Kebutuhan Keluaran

Keluaran yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem sehingga dapat memberikan informasi kepada user antara lain :

1. Informasi letak wilayah

2. Informasi mengenai letak objek pariwisata 3. Informasi tentang objek wisata

4. Informasi mengenai letak travel agent 5. Informasi tentang travel agent

(61)

7. Informasi tentang penginapan

8. Informasi mengenai room di penginapan 9. Informasi pengisian buku tamu

3.1.5 Analisis Kebutuhan Antarmuka

Kebutuhan antarmuka yang diinginkan adalah antarmuka yang bersifat

user friendly, yaitu perangkat lunak yang dibuat harus dapat digunakan dengan mudah, nyaman, dan meminimalisasi kemungkinan kesalahan, baik kesalahan

input, proses dan output. Serta dengan antarmuka berbasis web akan mempermudah dalam pengaksesan selama masih ada jaringan internet dan dapat menggunakan sistem operasi apapun karena diakses menggunakan web browser.

3.1.6 Analisis Prosedur Sistem yang Sedang Berjalan

(62)

Gambar 3.1 Use Case Sistem yang sedang berjalan

3.1.7 Analisis Kebutuhan Non-Fungsionl

Tahap ini meliputi elemen-elemen apa saja yang dibutuhkan untuk sebuah sistem yang akan dibangun, spesifikasi masukan yang diperlukan sistem, keluaran yang dihasilkan sistem dan proses yang dibutuhkan sampai sistem tersebut diimplementasi. Kebutuhan non-fungsional terbagi menjadi tiga bagian yaitu analisis perangkat keras, analisis perangkat lunak dan analisis pengguna.

3.1.7.1 Analisis Perangkat Keras

(63)

memenuhi syarat, sebuah aplikasi yang dibangun tidak akan berjalan tanpa adanya perangkat keras.

Perangkat keras yang digunakan dalam penerapan aplikasi Sistem Informasi Geografis ini adalah harus memiliki standart dengan spesifikasi sebagai berikut :

1. Prosesor Intel Core i3 2. Memory 2 GB

3. Hardisk 250 GB

4. Monitor dengan resolusi 1366 x 768 pixels 5. Terkoneksi dengan internet

3.1.7.2 Analisis Perangkat Lunak

Perangkat lunak adalah istilah umum untuk data yang diformat dan disimpan secara digital, termasuk program komputer, dokumentasinya, dan berbagai informasi yang dibaca dan ditulis oleh komputer.

Sedangkan untuk penerapan Sistem Informasi Geografis, di butuhkan perangkat lunak dengan spesifikasi sebagai berikut :

1. Sistem operasi MicrosoftWindows 7. 2. MySQL sebagai basis data.

(64)

5. ArcGISView sebagai tool pembuatan peta Pulau Bintan 6. Browser seperti Mozilla Firefox ,Opera, google chrome

3.1.7.3 Analisis Pengguna

Pengguna yang akan menggunakan aplikasi yang akan dibangun ini terdiri dari dua bagian yaitu admin dan pengunjung web, dengan asumsi pengguna yang sudah terbiasa menggunakan sistem berbasis windows, sebagai berikut : a. Admin

Admin adalah bagian pengguna aplikasi yang dapat menggunakan akses lebih banyak daripada para pengguna lainnya pada aplikasi yang akan dibangun. Admin pada aplikasi yang akan dibangun ini merupakan pegawai di bidang pemasaran wisata dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pulau Bintan.

Adapun karakteristik minimal admin yang dibutuhkan dalam menjalankan sistem yang akan dibangun yaitu :

1. Mempunyai kemampuan dasar di bidang komputer khususnya di bidang pemrograman PHP dapat mengolah database dan dapat menggunakan aplikasi ArcGis.

2. Dapat mengoperasikan sistem operasi minimal Microsoft Windows XP

(65)

b. Pengunjung

Pengunjung adalah bagian pengguna aplikasi yang memiliki hak akses sangat terbatas dengan hanya dapat melihat tampilan untuk halaman user untuk mendapatkan informasi pariwisata dan rute tempat wisata.

Adapun karakteristik minimal pengunjung yang dibutuhkan dalam menjalankan sistem yang kaan dibangun yaitu :

1. Mempunyai kemampuan menggunakan komputer

2. Dapat mengoperasikan sistem operasi minimal Microsoft Windows XP

3. Dapat menggunakan internet.

3.1.8 Analisis Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan dalam pembangunan aplikasi ini menyangkup beberapa diagram UML, dimana diagram-diagram tersebut masing-masing menggambarkan proses-proses yang berjalan pada aplikasi web Sistem Informasi Geografis ini. Berikut diagram-diagram yang dipakai dalam menganalisis program :

(66)

3.1.9 Perancangan Sistem Informasi geografis Pariwisata Pulau Bintan

Perancangan sistem merupakan pengembangan sistem baru dari sistem

lama yang ada, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama

diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru. Perancangan aplikasi sistem Informasi Geografis ini berisi tentang pemodelan Unified Modelling

Language(UML) yaitu Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan State Diagram.

3.1.9.1 Diagram Use Case

3.1.9.1.1 Use Case Diagram Sistem Informasi Geografis (Admin & Turis)

Proses bisnis ini dilakukan oleh admin dan turis. Dimana admin dapat melakukan pengolahan data pariwisata, data penginapan, data Travel Agent dan data Buku Tamu. Sedangkan turis dapat melihat peta pariwisata, informasi penginapan, informasi pariwisata, informasi travel agent, melihat contact dan mengisi buku tamu.

(67)
(68)

Pada bagian ini akan dijelaskan masing-masing deskripsi dari Use Case Diagram yang dilakukan oleh Admin dan turis per Use Case nya, mulai dari Login admin, mengelola data wisata, mengelola data penginapan, mengelola data travel agent dan buku tamu.

Pada Gambar 3.2 tersebut akan dideskripsikan sebagai berikut :

Nama : Login Admin

Aktor : Admin

Deskripsi :Admin memasukkan username dan password untuk mengakses halaman utama admin.

Kondisi Sebelum : Tampilan login admin

Kondisi Sesudah : Halaman utama aplikasi juga berisi fungsi-fungsi pengaturan Home, Map, Contact, Buku Tamu, Login.

Tabel 3.1 Deskripsi Use Case SIG Login (Admin)

AKTOR SISTEM

1.Admin memasukkan username dan password

2. Memeriksa kecocokan username dan password.

(69)

utama aplikasi

-jika tidak akan muncul notifikasi username dan password salah 3. Admin melihat halaman utama

3.1.9.1.2 Mengolah data Wisata (Admin) 3.1.9.1.2.1Menambah Data Wisata (Admin)

Nama : Menambah data Wisata

Aktor : Admin

Deskripsi : Admin dapat menambah data Wisata Kondisi Sebelum : Tampilan awal aplikasi map

Kondisi Sesudah : Aplikasi akan masuk ke tampilan tambah data wisata

Tabel 3.2 Deskripsi Use Case SIG Menambah Data Wisata (Admin)

AKTOR SISTEM

1.Admin login

2. Menampilkan tampilan awal aplikasi

(70)

web

4. Menampilkan Tampilan Map

5. Admin memilih Data wisata

6. Menampilkan Data wisata

7. Admin mengklik tombol tambah

8. Menampilkan halaman untuk menambah data wisata

9.Admin menambah data wisata

10.Menampilkan tambah data berhasil

3.1.9.1.2.2Mengubah DataWisata (Admin)

Nama : Mengubah data Wisata

Aktor : Admin

(71)

Kondisi Sesudah : Aplikasi akan masuk ke tampilan mengubah data wisata

Tabel 3.3 Deskripsi Use Case SIG Mengubah Data Wisata (Admin)

AKTOR SISTEM

1.Admin login

2. Menampilkan tampilan awal aplikasi

3. Admin memilih pengaturan yang diinginkan dengan cara mengklik menu Map di halaman web

4. Menampilkan Tampilan Map

5. Admin memilih Data wisata

6. Menampilkan Data wisata 7. Admin mengklik tombol ubah

(72)

9.Admin mengubah data wisata

10.Menampilkan ubah data berhasil

3.1.9.1.2.3Menghapus Data Wisata (Admin)

Nama : Menghapus data Wisata

Aktor : Admin

Deskripsi : Admin dapat menghapus data Wisata Kondisi Sebelum : Tampilan awal aplikasi map

Kondisi Sesudah : Aplikasi akan masuk ke tampilan menghapus data wisata

Tabel 3.4 Deskripsi Use Case SIG Menghapus Data Wisata (Admin)

AKTOR SISTEM

1.Admin login

2. Menampilkan tampilan awal aplikasi

3. Admin memilih pengaturan yang diinginkan dengan cara mengklik menu Map di halaman web

(73)

5. Admin memilih Data wisata

6. Menampilkan Data wisata 7. Admin mengklik tombol hapus

8. Menampilkan halaman untuk menghapus data wisata

9.Admin menghapus data wisata

10.Menampilkan hapus data berhasil

3.1.9.1.2.4Melihat Detail Wisata (Admin)

Nama : Melihat detail Wisata

Aktor : Admin

Deskripsi : Admin dapat melihat detail Wisata Kondisi Sebelum : Tampilan awal aplikasi map

Kondisi Sesudah : Aplikasi akan masuk ke tampilan detail wisata

Tabel 3.5 Deskripsi Use Case SIG Menghapus Data Wisata (Admin)

AKTOR SISTEM

1.Admin login

(74)

3. Admin memilih pengaturan yang diinginkan dengan cara mengklik menu Map di halaman web

4. Menampilkan Tampilan Map

5. Admin memilih Data wisata

6. Menampilkan Data wisata 7. Admin mengklik tombol detail

8. Menampilkan halaman detail wisata

3.1.9.1.3 Mengolah Data Penginapan (Admin) 3.1.9.1.3.1Menambah data Penginapan (Admin)

Nama : Menambah data penginapan

Aktor : Admin

Deskripsi : Admin dapat menambah data penginapan Kondisi Sebelum : Tampilan awal aplikasi map

(75)

Tabel 3.6 Deskripsi Use Case SIG Menambah Data Penginapan(Admin)

AKTOR SISTEM

1.Admin login

2. Menampilkan tampilan awal aplikasi

3. Admin memilih pengaturan yang diinginkan dengan cara mengklik menu Map di halaman web

4. Menampilkan Tampilan Map

5. Admin memilih Data penginapan

6. Menampilkan Data penginapan

7. Admin mengklik tombol tambah

8. Menampilkan halaman untuk menambah data penginapan 9.Admin menambah data

penginapan

(76)

3.1.9.1.3.2 Mengubah Data Penginapan (Admin)

Nama : Mengubah data penginapan

Aktor : Admin

Deskripsi : Admin dapat mengubah data penginapan Kondisi Sebelum : Tampilan awal aplikasi map

Kondisi Sesudah : Aplikasi akan masuk ke tampilan mengubah data penginapan

Tabel 3.7 Deskripsi Use Case SIG Mengubah Data Penginapan(Admin)

AKTOR SISTEM

1.Admin login

2. Menampilkan tampilan awal aplikasi

3. Admin memilih pengaturan yang diinginkan dengan cara mengklik menu Map di halaman web

4. Menampilkan Tampilan Map

(77)

penginapan

6. Menampilkan Data penginapan 7. Admin mengklik tombol ubah

8. Menampilkan halaman untuk mengubah data penginapan 9.Admin mengubah data

penginapan

10.Menampilkan ubah data berhasil

3.1.9.1.3.3Menghapus Data Penginapan (Admin)

Nama : Menghapus data Penginapan

Aktor : Admin

Deskripsi : Admin dapat menghapus data Penginapan Kondisi Sebelum : Tampilan awal aplikasi map

(78)

Tabel 3.8 Deskripsi Use Case SIG Menghapus Data Penginapan(Admin)

AKTOR SISTEM

1.Admin login

2. Menampilkan tampilan awal aplikasi

3. Admin memilih pengaturan yang diinginkan dengan cara mengklik menu Map di halaman web

4. Menampilkan Tampilan Map

5. Admin memilih Data penginapan

6. Menampilkan Data penginapan

7. Admin mengklik tombol hapus

8. Menampilkan halaman untuk menghapush data penginapan 9.Admin menghapus data

penginapan

(79)

3.1.9.1.3.4Melihat Detail Penginapan (Admin)

Nama : Melihat detail Penginapan

Aktor : Admin

Deskripsi : Admin dapat melihat detail Penginapan Kondisi Sebelum : Tampilan awal aplikasi map

Kondisi Sesudah :Aplikasi akan masuk ke tampilan melihat detail penginapan

Tabel 3.9 Deskripsi Use Case SIG Melihat Detail Penginapan(Admin)

AKTOR SISTEM

1.Admin login

2. Menampilkan tampilan awal aplikasi

3. Admin memilih pengaturan yang diinginkan dengan cara mengklik menu Map di halaman web

(80)

5. Admin memilih Data penginapan

6. Menampilkan Data penginapan

7. Admin mengklik tombol detail

8. Menampilkan halaman detail penginapan

3.1.9.1.4 Mengolah Data Travel Agent (Admin) 3.1.9.1.4.1Menambah Data Travel Agent (Admin)

Nama : Menambah data Travel Agent

Aktor : Admin

Deskripsi : Admin dapat menambah data Travel Agent Kondisi Sebelum : Tampilan awal aplikasi map

Kondisi Sesudah : Aplikasi akan masuk ke tampilan menambah data Travel Agent

Tabel 3.10 Deskripsi Use Case SIG Menambah Data Travel Agent(Admin)

AKTOR SISTEM

1.Admin login

(81)

aplikasi 3. Admin memilih pengaturan

yang diinginkan dengan cara mengklik menu Map di halaman web

4. Menampilkan Tampilan Map

5. Admin memilih Data travel agent

6. Menampilkan Data travel agent 7. Admin mengklik tombol

tambah

8. Menampilkan halaman untuk menambah data Travel Agent 9.Admin menambah data Travel

Agent

(82)

3.1.9.1.4.2Mengubah Data Travel Agent (Admin)

Nama : Mengubah data Travel Agent

Aktor : Admin

Deskripsi : Admin dapat mengubah data Travel Agent Kondisi Sebelum : Tampilan awal aplikasi map

Kondisi Sesudah : Aplikasi akan masuk ke tampilan mengubah data Travel Agent

Tabel 3.11 Deskripsi Use Case SIG Mengubah Data Travel Agent(Admin)

AKTOR SISTEM

1.Admin login

2. Menampilkan tampilan awal aplikasi

3. Admin memilih pengaturan yang diinginkan dengan cara mengklik menu Map di halaman web

4. Menampilkan Tampilan Map

(83)

agent

6. Menampilkan Data travel agent 7. Admin mengklik tombol ubah

8. Menampilkan halaman untuk mengubah data Travel Agent 9.Admin mengubah data Travel

Agent

10.Menampilkan ubah data berhasil

3.1.9.1.4.3Menghapus Data Travel Agent (Admin)

Nama : Menghapus data Travel Agent

Aktor : Admin

Deskripsi : Admin dapat menghapus data Travel Agent Kondisi Sebelum : Tampilan awal aplikasi map

(84)

Tabel 3.12 Deskripsi Use Case SIG Menghapus Data Travel Agent(Admin)

AKTOR SISTEM

1.Admin login

2. Menampilkan tampilan awal aplikasi

3. Admin memilih pengaturan yang diinginkan dengan cara mengklik menu Map di halaman web

4. Menampilkan Tampilan Map

5. Admin memilih Data travel agent

6. Menampilkan Data travel agent

7. Admin mengklik tombol hapus

8. Menampilkan halaman untuk menghapus data Travel Agent 9.Admin menghapus data Travel

Agent

(85)

3.1.9.1.5 Mengolah Data Buku Tamu (Admin)

Nama : Mengolah data Buku Tamu

Aktor : Admin

Deskripsi : Admin dapat menghapus data Buku Tamu Kondisi Sebelum : Tampilan awal aplikasi

Kondisi Sesudah : Aplikasi akan masuk ke tampilan daftar Buku Tamu

Tabel 3.13 Deskripsi Use Case SIG Mengolah Buku Tamu (Admin)

AKTOR SISTEM

1.Admin login

2. Menampilkan tampilan awal aplikasi

(86)

4. Menampilkan fungsi pengturan Buku Tamu

5. Admin memilih data Buku Tamu yang akan dihapus

6. Mengklik tombol hapus 6. Menampilkan data yang akan dipilih 7. Menampilkan halaman yang telah berhasil dihapus data nya.

3.1.9.1.6 Masuk ke Menu Utama (Turis)

Nama : Masuk ke menu utama

Aktor : Turis

Deskripsi : Turis mengakses situs informasi pariwisata Pulau Bintan lalu masuk ke menu utama yang terdapat di dalam web

(87)

Tabel 3.14 Deskripsi Use Case Diagram SIG (Turis)

AKTOR SISTEM

1.Turis mengakses situs pariwisata

2. Menampilkan informasi pariwisata Pulau Bintan

3. Turis melihat halaman utama

3.1.9.1.6 Melihat Peta Pariwisata (Turis)

Nama : Melihat peta pariwisata

Aktor : Turis

Deskripsi : Turis dapat melihat peta pariwisata Kondisi Sebelum : Tampilan awal aplikasi

Kondisi Sesudah : Aplikasi akan masuk ke tampilan map dan turis bisa melihat dan mencari informasi lokasi pariwisata

Tabel 3.15 Deskripsi Use Case Diagram SIG Melihat Peta Pariwisata (Turis)

AKTOR SISTEM

(88)

2. Menampilkan tampilan awal aplikasi

3. Turis memilih pengaturan yang diinginkan dengan cara mengklik menu Map di halaman web

4. Menampilkan fungsi pengaturan Map

5. Turis dapat melihat map dan mencari rute dan informasi pariwisata

3.1.9.1.7 Mencari Rute Lokasi Pariwisata (Turis)

Nama : Mencari rute lokasi pariwisata

Aktor : Turis

Deskripsi : Turis dapat mencari rute lokasi pariwisata Kondisi Sebelum : Tampilan awal aplikasi

(89)

Tabel 3.16 Deskripsi Use Case Diagram SIG Pariwisata Mencari Rute Lokasi Pariwisata (Turis)

AKTOR SISTEM

1.Turis mengakses situs pariwisata

2. Menampilkan tampilan awal aplikasi

3. Turis memilih pengaturan yang diinginkan dengan cara mengklik menu Map di halaman web

4. Menampilkan fungsi pengaturan Map

5. Turis dapat melihat map dan mencari rute dengan memilih lokasi awal dan lokasi tujuan

6. Menampilkan rute lokasi pariwisata yang dipilih.

3.1.9.1.8 Mencari Informasi Data wisata (Turis)

Nama : Mencari informasi data wisata

Gambar

Gambar 2.3 Komponen Sistem Informasi
Tabel 2.1 Kelebihan dan kekurangan Model Data Vektor
Tabel 2.2 Kelebihan dan kekurangan Model Data Raster
Gambar 2.4 Penyimpanan data dalam SIG
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah web sistem informasi geografis pengenalan pariwisata kabupaten Pacitan yang di dalamnya berisi informasi foto, video,

Dengan adanya pembangunan Sistem Informasi Geografis Pariwisata Di Kota Bandung Berbasis Website ini diharapkan dapat memberikan solusi kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Aplikasi Sistem Informasi Geografis Pariwisata Kota Semarang ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan menambah informasi mengenai kelayakan lokasi wisata agar

Dalam Sistem Informasi Geografis Pariwisata di Kawasan Kaliurang ini dilengkapi dengan fasilitas pencarian hotel berdasarkan masukan kriteria tertentu,

Gambaran umum dari sistem yang akan diusulkan, yaitu sistem informasi pariwisata Kabupaten Jepara yang dapat diakses melalui media internet karena telah berbasis

Tujuan dari penelitian ini adalah membangun dan mengimplementasikan Sistem Informasi Geografis Pariwisata Kabupaten Kebumen berbasis web untuk menginformasikan lokasi tempat

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi dari masyarakat tentang sejauhmana sistem informasi geografis yang telah ada di Dinas Pariwisata Propinsi Papua

Dengan dibangunnya Sistem Informasi Geografis Pariwisata Kabupaten Karanganyar Berbasis Android ini nantinya akan memberikan informasi dalam bentuk peta obyek wisata