• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Geografis Objek Pajak (studi kasus di kantor pelayanan Pajak pratama Tasikmalaya)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Geografis Objek Pajak (studi kasus di kantor pelayanan Pajak pratama Tasikmalaya)"

Copied!
151
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

SANTIKO TARUNA JAYA

10104273

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK PAJAK

(Studi Kasus Kantor Pajak Pratama Tasikmalaya)

SANTIKO TARUNA JAYA

10104273

Pembimbing I

Andri Heryandi, S.T. NIP. 41277006007

Menyetujui,

Ketua Jurusan Teknik Informatika

(3)

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK PAJAK

(Studi Kasus Kantor Pajak Pratama Tasikmalaya)

SANTIKO TARUNA JAYA

10104273

Penguji I Penguji II

Dian Dharmayanti, S.T. Andri Heryandi, S.T. NIP. 41277006005 NIP. 41277006007

Penguji III

(4)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Santiko Taruna Jaya

Nim : 10104273

Judul Tugas Akhir : Sistem Informasi Geografis Objek Pajak (Studi Kasus Kantor Pajak Pratama Tasikmalaya)

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan tindakan meniru, menyalin atau menjiplak tugas akhir/karya ilmiah yang telah ada. Apabila saya terbukti melakukan kegiatan tersebut, maka saya bersedia untuk menerima sanksi yang diberikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dan berlaku di jurusan Teknik Informatika Uiversitas Komputer Indonesia.

Mengetahui, Yang memberi pertanyaan

(5)

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK PAJAK

(Studi Kasus Kantor Pajak Pratama Tasikmalaya)

Oleh

SANTIKO TARUNA JAYA

10104273

Belum adanya Sistem Informasi Geografis Objek Pajak di Kantor Pelayanan

Pajak Pratama Tasikmalaya akan mempersulit petugas dalam menentukan lokasi dan

jarak dalam penagihan pajak dari rumah ke rumah

.

Serta belum adanya informasi

yang dapat diakses secara cepat tentang informasi pajak

. Selain itu dalam mencari informasi tentang pajak yang masih sangat sulit.

Sistem Informasi ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan jenis

penelitian studi kasus pada Kantor Pajak Pratama Tasikmalaya. Teknik pengumpulan

data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi literatur. Teknik analisis

data menggunakan model

incremental

yang dikembangkan dari model

waterfall

,

sedangkan model analisis menggunakan analisis terstruktur yaitu ERD (

Entity

Relationship Diagram

) dalam menggambarkan model data dan DFD (

Data Flow

Diagram

) untuk menggambarkan model fungsional. Perangkat lunak pembangun

sistem adalah PHP, MapServer dengan database PostgriSQL. Informasi yang

ditampilkan berupa NOP, Nama, Alamat, Luas bumi, Luas bangunan, Nilai pajak

Bumi dan Bangunan, Tagihan, No KTP, Jatuh Tempo.

Pengujian sistem yang dilakukan terdiri dari pengujian alpha menggunakan

metode pengujian black box dengan kesimpulan hasil uji kesalahan sintaks mungkin

saja terjadi karena penyaringan proses pesan dalam bentuk arahan tampilan pesan

masih belum maksimal ditampilkan, dan pengujian beta dengan kesimpulan hasil uji

yang berjumlah 80% menyatakan bahwa aplikasi cukup menarik, mudah digunakan,

membantu dalam pengolahan data, dan dapat memberikan informasi yang diinginkan.

(6)

GEOGRAPHICAL INFORMATION SYSTEM of TAX OBJECT

(Internal Revenue Case Study Pratama Tasikmalaya)

by

SANTIKO TARUNA JAYA

10104273

Has not existence of Geographical Information System of Tax Object in

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tasikmalaya will complicate officer in determining

location and distance in addiction of house to house tax. And has not existence of

information which can be accessed quickly about information of tax. Besides in

looking for information about tax which still very difficult.

This information system applies descriptive research method with research

type of case study at Internal Revenue Pratama Tasikmalaya. Data collecting

technique applied is observation, interview, and literature study. Data analytical

technique applies model incremental developed from model waterfall, while

modeling analysing applies analysis structural that is ERD ( Entity Relationship

Diagram) in depicting data model and DFD ( Data Flow Diagram) to depict

functional model. System constructor software is PHP, MapServer with database

PostgriSQL. Information presented in the form of NOP, Nama, Address, Earth wide,

Building wide, Land tax value and Bangunan, Tagihan, No KTP, Due date.

Examination of system done consisted of examination of alpha applies

examination method of black box with conclusion of mistake test result of sintaks

might possibly happened because screening of message process in the form of guide

on message appearance still have not is maximum is presented, and examination of

beta with conclusion of test result which amounts to 80% to express that the

application of enough draws, easy to be applied, assists in data processing, and can

give information wanted.

(7)

i Assalamu’alikum Wr. WB

Puji Syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas segala hidayah dan rahmat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan penulisan laporan Tugas Akhir ini yang berjudul ”Sistem Informasi Geografis Objek Pajak” ini.

Penyusunan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh dalam menyelesaikan Studi Program Strata I (S-1) Jurusan Teknik Informatika di Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penyelsaian Tugas Akhir ini, karena terbatasnya ilmu dan pengalaman yang ada. Untuk itu penulis meminta maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang ada, serta merasa perlunya kritik dan saran dari pihak-pihak lain untuk memperluas wawasan penulis.

(8)

ii

2. Eris Andi Riswandi dan keluarga, yang telah memberikan semangat, perhatian, serta doanya. Dan selalu menjadi kan penulis motivator untuk melakukan yang terbaik dan mejadikan penulis agar tidak mudah menyerah.

3. Ibu Khusnul Novianingsih, M.si, selaku Dosen Wali yang telah memberikan bimbingan, nasehat dan semangat.

4. Andri Heryandi ,S.T selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, nasehat dan semangat selama penulisan tugas akhir ini berlangsung.

5. Bapak Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

6. Segenap Dosen dan Staf Tata Usaha Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.

7. Seluruh staf Kantor Pajak Pratama Tasikmalaya

8. Kakaku, Sahabat ku yang selalu setia membantu dan memberikan masukan yang sangat positif (nuhun jack bantuan programna).

(9)

iii pernah putus diantara kita.

Seperti pepatah mengatakan “Tiada Gading yang Tak Retak”, maka dari itu penulis mengakui baik laporan maupun sistem yang dibuat dalam Tugas Akhir Skripsi ini jauh dari sempurna, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT semata. Harapan penulis, semoga Tugas Akhir Skripsi ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis pribadi, Kantor Pajak Pratama, dan bagi seluruh pembaca laporan Tugas Akhir Skripsi ini.

Wasalamu’alikum Wr. WB

Bandung, Januari 2009

(10)

iv

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR SIMBOL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Metedologi Penelitian ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI... 8

2.1 konsep dasar Sistem ... 8

2.1.1 Karakteristik Sistem ... 9

2.2 Konsep Dasar Informasi ... 8

2.2.1 Kualitas Informasi ... 11

2.3 konsep Dasar Sistem ... 12

(11)

v

2.4.1.2 Analisis Data Sistem Informasi Geografis ... 15

2.4.2 Definisi Sistem Informasi Geografis ... 20

2.4.3 SubSistem Sistem Informasi Geografis ... 20

2.4.4 Komponen Sistem Informasi Geografis ... 23

2.5 Konsep Basis Data ... 25

2.5.1 Pengertian Basis Data ... 26

2.5.2 Desain Basis Data ... 26

2.5.3 NormalisaiBasis Data ... 27

2.5.4 Database Management System (DBMS) ... 29

2.6 Flowmap ... 30

2.7 Context Diagram (CD) ... 30

2.8 Data Flow Diagram (DFD) ... 30

2.9 Kamus Data ... 31

2.10 Entity relationship Diagram ... 31

2.11.1 Sejarah PHP ... 35

2.11.2 MySQL ... 36

2.11.3 Integrated Development Environment (IDE) VB 6.0 ... 36

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN ... 40

(12)

vi

3.1.3 Prosedur Input Data ... 41

3.1.4 Prosedur Update Data ... 42

3.2 Analisis Kebutuhan Nonfungsional ... 45

3.3 Analisis Perangkat lunak ... 45

3.2.1 Analisis Perangkat Keras ... 46

3.2.2 Analisis Basis Data (Database) ... 46

3.2.3 Diagram konteks ... 47

3.3.4 Data Flow diagram ... 48

3.4 Spesifikasi Proses ... 56

3.5 Kamus Data……. ... 78

3.6 Perangcangan Basis Data ... 84

3.6.1 Skema Relasi ... 84

3.7 Perancanagan Antar Muka ... 90

3.8 Perancangan Antar Muka Pesan ... 98

3.9 Jaringan Semantik ... 99

3.9.1 Jaringan semantic Admin ... 99

3.9.2 Jaringan Semantik Wajib Pajak ... 99

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 100

(13)

vii

4.1.3 Implementasi Pengguna ... 102

4.1.4 Implementasi Basis Data ... 102

4.1.5 Implementasi Antar Muka ... 105

4.1.6 Tampilan Form Login Admin ... 105

4.2 Pengujian Sistem ... 110

4.2.1 Rencana Pengujian ... 111

4.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian Alpha ... 111

4.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha ... 1119

4.2.4 Kasus dan Hasil Pengujian Beta ... 1119

4.2.5 Kesimpulan Hasil Pengujian Beta ... 126

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 127

5.1 Kesimpulan ... 127

5.2 Saran ... 127

(14)

xiii

2. Gambar 2.2 Data Non Spasial... 17

3. Gambar 2.3 Subsistem SIG ... 23

4. Gambar 2.4 Komponen SIG ... 25

5. Gambar 2.5 Tampilan Awal Visual Basic ... 25

6. Gambar 2.6 Tampilan New Project ... 25

7. Gambar 3.1 Flowmap Prosedur Input Data ... 42

8. Gambar 3.2 Flowmap Prosedur Update Data ... 44

9. Gambar 3.3 Entity relationship Diagram Sistem Informasi Georafis Objek Pajak ... 47

10. Gambar 3.4 Diagaram Konteks Sistem Informasi Geografis Objek Pajak ... 48

11. Gambar 3.5 DFD Level 1 Web Sistem Informasi Geografis Objek Pajak ... 49

12. Gambar 3.6 DFD Level 2 Proses 1 Login ... 50

13. Gambar 3.7 DFD Level 2 Proses 2 Menu Admin ... 51

14. Gambar 3.8 DFD Level 3 Proses 2.1 Input Data ... 52

15. Gambar 3.9 DFD Level 3 Proses 2.2 Ubah Data ... 52

16. Gambar 3.10 DFD Level 3 Proses 2.3 Hapus Data ... 53

17. Gambar 3.11 DFD Level 3 Proses 2.4 Add User ... 53

18. Gambar 3.12 DFD Level 3 Proses 2.5 Menu Peta Admin ... 54

19. Gambar 3.13 DFD Level 3 Proses 3 Menu Wajib Pajak ... 55

20. Gambar 3.13 DFD Level 3 Proses 3 Menu Peta Wajib Pajak ... 55

21. Gambar 3.14 Skema Relasi ... 84

(15)

xiv

26. Gambar 4.3 Tampilan From Menu Informasi ... 107

27. Gambar 4.4 Tampilan Form Pencarian ... 107

28. Gambar 4.5Tampilan Form Login Objek Pajak ... 108

29. Gambar 4.6 Tampilan Form Menu admin ... 108

30. Gambar 4.7 Tampilan Form Menu Edit Kecamatan ... 109

31. Gambar 4.7 Tampilan Form Menu Edit Desa ... 109

(16)

viii

1.

Tabel 3.1 Spesifikasi Proses... 56

2.

Tabel 3.2 Kamus Data ... 78

3.

Tabel 3.3 Struktur Tabel Admin ... 85

4.

Tabel 3.4 Struktur Tabel wajib Pajak... 85

5.

Tabel 3.5 Struktur Tabel Objek Pajak ... 86

6.

Tabel 3.6 Struktur Tabel Kecamatan ... 86

7.

Tabel 3.7 Struktur Tabel Kelurahan ... 87

8.

Tabel 3.8 Struktur Tabel Blok... 87

9.

Tabel 3.9 Struktur Tabel Rumah ... 88

10.

Tabel 3.10 Struktur Tabel Db_peta ... 88

11.

Tabel 4.1 Rencana Pengujian ... 111

12.

Tabel 4.2 Pengujian Verifikasi Data Login Administrator ... 111

13.

Tabel 4.3 Pengujian Data Peta ... 112

14.

Tabel 4.4 Tabel pengujian Nomor Objek Pajak ... 112

15.

Tabel 4.5 Tabel pengujian Informasi Pencarian ... 113

16.

Tabel 4.6 Tabel pengujian Input Data Objek Pajak ... 113

17.

Tabel 4.7 Tabel pengujian Edit Data Objek Pajak ... 114

18.

Tabel 4.8 Tabel pengujian Tambah Peta ... 114

19.

Tabel 4.9 Tabel pengujian Edit Peta ... 115

(17)

ix

23.

Tabel 4.13 Tabel Edit Data Desa ... 117

24.

Tabel 4.14 Tabel Informasi Tambah Blok ... 118

25.

Tabel 4.15 Tabel Informasi Edit Blok ... 118

26.

Tabel 4.16 Tabel Tabel Tambah User ... 118

27.

Tabel 4.17 Tabel Informasi Edit User ... 119

28.

Tabel 4.1 Jawaban Pertanyaaan no 1 ... 122

29.

Tabel 4.2 Jawaban Pertanyaaan no 2 ... 122

30.

Tabel 4.3 Jawaban Pertanyaaan no 3 ... 122

31.

Tabel 4.4 Jawaban Pertanyaaan no 4 ... 123

32.

Tabel 4.5Jawaban Pertanyaaan no 5 ... 123

33.

Tabel 4.6Jawaban Pertanyaaan no 6 ... 123

34.

Tabel 4.7 Hasil Pengujian Pertanyaan no. 1 ... 124

35.

Tabel 4.8 Hasil Pengujian Pertanyaan no. 2 ... 124

36.

Tabel 4.9 Hasil Pengujian Pertanyaan no. 3 ... 124

37.

Tabel 4.10 Hasil Pengujian Pertanyaan no. 4 ... 125

38.

Tabel 4.11 Hasil Pengujian Pertanyaan no. 5 ... 125

(18)

xv

DAFTAR SIMBOL

(19)
(20)
(21)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

(22)

1 1.1Latar Belakang Masalah

Tanah merupakan karunia dari Tuhan kepada alam semesta khususnya bagi manusia untuk dipergunakan dan dimafaatkan sebesar-besarnya bagi kemakmuran kehidupan manusia. Untuk itu kita perlu mempunyai bukti kepemilikan tanah yang berlandaskan hukum yang berlaku di negara kita. Tanah dan bangunan merupakan barang komoditi atau merupakan barang ekonomi yang berpengaruh sangat kuat terhadap kehidupan bangsa, negara, dan penduduknya.

Pajak merupakan sumber penerimaan terbesar negara bagi ekonomi dan pembangunan Negara. Hal itu berguna bagi pembangunan sarana dan prasarana yang sering kita pergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dari pajak Bumi dan bangunan Negara dapat membangun seperti saat sekarang ini.

(23)

mengembangkan di bidang Informatika untuk membuat sebuah perangkat (software), yang dapat membantu dalam pembayaran pajak tepat waktu.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalahnya adalah “Bagaimana menampilkan informasi pajak bumi dan bangunan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tasikmalaya”.

1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk membuat Sistem Informasi Geografis Objek Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tasikmalaya.

1.3.2 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan tugas akhir ini adalah : 1. Menampilkan informasi letak objek pajak.

2. Menampilkan informasi subjek pajak.

3. Menampilkan informasi objek pajak berupa bumi dan bangunan.

(24)

Dalam penelitian dan pembuatan sistem ini, terdapat batasan-batasan masalah sebagai berikut:

1. Ruang lingkup sesuai dengan ruang lingkup institusi, dan sebagai data contoh dibatasi untuk 2 Kecamatan yaitu Kecamatan Parungponteng dan Bantar kalong.

2. Informasi yang disediakan adalah informasi tentang objek pajak. 3. Informasi yang disajikan sesuai dengan user.

4. Tersedia proses pencarian berdasarkan nama objek pajak dan user. 5. Menampilkan informasi perpajakan ( jenis pajak ).

a. Bumi, menampilkan informasi jenis tanah.

b. Bangunan, menampilkan informasi penggunaan bangunan. 6. Prosesnya berupa penginputan dan update data pajak.

7. Pengguna sistem adalah admin dan user. 8. Penginputan data dilakukan oleh admin.

(25)

Adapun Metodologi yang akan digunakan dalam dalam proses pembuatan Sistem Informasi Geografis Objek Pajak ini adalah sebagai berikut :

1. Tahap pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam pembuatan Sistem Informasi Geografis Objek Pajak ini adalah sebagai berikut :

a. Studi Kepustakaan

Teknik pengumpulan data dengan mempelajari sumber-sumber pustaka yang berhubungan pajak Bumi dan Bangunan.

b. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara dengan pihak informasi bagian pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tasikmalaya tentang data yang dibutuhkan.

2. Tahap pembuatan perangkat lunak

(26)

Gambar 1.1 Diagram Waterfall

a. Rekayasa Sistem

Tahap ini dimulai dengan menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya kedalam pembentukan perangkat lunak.

b. Analisis

Tahap ini merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan pembuatan Sistem Informasi Geografis Objek Pajak.

c. Desain

Tahap ini merupakan proses penerjemahan dari data yang telah dianalisis kedalam bentuk yang lebih mudah dimengerti.

d. Pengkodean

(27)

Pada tahap ini akan dilakukan proses pengujian terhadap Sistem Informasi yang telah dibuat.

f. Pemeliharaan

Merupakan tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahan–perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan user.

1.6 Sistematika Penulisan

(28)

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan dari laporan tugas akhir mengenai Sistem Informasi Geografis Objek Pajak.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini dijelaskan tentang teori-teori yang berhubungan dengan Sistem Informasi Geografis yang dibangun.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab ini berisi tentang analisis terhadap masalah yang diambil dan metode yang digunakan serta perancangan perangkat lunak yang akan dibangun. BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini menjelaskan tentang cara kerja dari aplikasi yang dibuat ( dalam hal ini Sistem Informasi Geografis Objek Pajak ) dan pengujian dari aplikasi tersebut.

BAB V PENUTUP

Merangkum seluruh isi dari laporan yang dibuat dalam bentuk kesimpulan, serta saran-saran untuk perusahaan agar sistem yang dibangun bisa bekerja dengan maksimal.

(29)

8 2.1 Konsep Dasar Sistem

Perancangan suatu program aplikasi terdiri dari satu kesatuan sistem. Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedur dan yang menekankan pada komponen. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut :

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

menyelesaikan suatu sasaran tertentu” (Jogiyanto H.M.,2001:1).

Pengertian dari prosedur itu sendiri menurut Richard F. Neuschel adalah suatu urutan-urutan operasi tulis menulis biasanya melibatkan beberapa orang didalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi yang terjadi.

Lebih lanjut Ferry Fitz Gerald, Andra F. Fitz Gerald dan Warren D. Stalling, Jr. mendefinisikan prosedur sebagai berikut :

Prosedur adalah urutan-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi

yang menerapkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang

mengerjakan, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakan”

(30)

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponen mendefinisikan sistem sebagai berikut :

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu” (Jogiyanto H.M.,2001:2).

2.1.1 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakterisitik atau atau sifat-sifat tertentu, yaitu: 1. Komponen-komponen (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang sering disebut dengan subsistem yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Subsistem itu sendiri yang mempunyai sifat-sifat dari sistem itu sendiri dalam menjalankan suatu fungsi dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau yang membatasi sistem tersebut dengan lingkungan luarnya sehingga sistem itu dapat dipandang sebagai satu kesatuan. Batasan sistem dapat merupakan ruang lingkup sistem itu sendiri.

3. Lingkungan luar sistem (Environments)

Lingkungan luar yaitu segala sesuatu yang ada diluar sistem dari batasan sistem yang bisa mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan juga dapat bersifat merugikan sistem.

(31)

Penghubung merupakan media penghubung antara komponen sistem sehingga sumber-sumber data mengalir diantara komponen sistem dan membentuk satu kesatuan.

5. Masukan sistem (Input)

Masukan yaitu energi yang dimasukan kedalam sistem. 6. Keluaran sistem (Output)

Keluaran yaitu hasil dari energi yang diolah. 7. Pengolah sistem (Process)

Proses yaitu yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. 8. Sasaran sistem (Objective) atau tujuan (Goal)

Sistem berguna jika mempunyai sasaran atau tujuan, dan sistem dikatakan berhasil jika keluaran-keluaran yang dihasilkan sistem dapat mencapai atau mengenai sasaran atau tujuan dari sistem itu sendiri.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi itu sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir.

“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna

dan berarti bagi yang menerimanya” (Jogiyanto H.M.,2001:8).

(32)

ke dalam sekelompok simbol atau lambang-lambang yang teratur yang menunjukkan kualitas, tindakan atau hal-hal lain. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.

2.2.1 Kualitas Informasi

Informasi yang baik adalah informasi yang berkualitas. Informasi yang berkualitas ditentukan oleh hal-hal sebagai berikut :

a. Relevan

Informasi harus memberikan manfaat yang baik untuk pemakai informasi tersebut.

b. Dapat dipercaya (realibility)

Informasi yang akan diberikan dapat dipercaya kebenarannya dan mempunyai data-data yang lengkap dan jelas sumber-sumber datanya.

c. Tepat waktu (timelines)

Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat, karena nantinya tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga apabila dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan pengambilan keputusan dan tindakan.

d. Akurat

(33)

a. Completeness, yaitu informasi yang dihasilkan atau yang dibutuhkan memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan.

b. Correctness, yaitu kebenaran informasi dapat dipertanggungjawabkan dan mempunyai bukti-bukti dan fakta yang kuat.

c. Security atau Keamanan, dalam hal ini informasi yang dikirimkan ke setiap orang yang membutuhkannya perlu pengawasan karena struktur pengecekan dapat memutuskan jika informasi yang sensitif ditujukan kepada pemakai yang tidak sah kepada pihak yang salah.

e. Ekonomis

Biaya pembuatan informasi murah dan memberikan manfaat yang besar bagi pemakai.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Informasi merupakan hal yang sangat penting dalam pengambilan keputusan, permasalahannya adalah dari mana informasi tersebut didapat. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi. Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis mendefinisikan sistem informasi sebagai berikut :

Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

(34)

pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan” (Jogiyanto H.M.,2001:8).

Komponen-komponen sistem informasi adalah sebagai berikut : 1. Perangkat keras (Hardware)

Perangkat keras (hardware) terdiri dari komputer. 2. Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak (software) berupa program-program aplikasi yang akan digunakan, yaitu merupakan kumpulan dari perintah atau fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komputer melaksanakan tugas tertentu.

3. Data

Data merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi.

4. Prosedur

Prosedur merupakan dokumentasi prosedur atau proses sistem, tata cara atau penuntun operasional (aplikasi) dan teknis.

5. Manusia

Manusia adalah pengguna dari sistem informasi

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis

(35)

sistem-sistem yang secara khusus dibuat untuk menangani masalah informasi yang bereferensi geografis dalam berbagai cara dan bentuk. Masalah-masalah ini mencakup:

1. Pengorganisasian data dan informasi.

2. Menempatkan informasi pada lokasi tertentu.

3. Melakukan komputasi, memberikan ilustrasi keterhubungan satu sama lainnya (koneksi), beserta analisa-analisa spasial lainnya.

2.4.1 Peta

Pada asalnya, data geografi hanya disajikan diatas peta dengan menggunakan simbol, garis dan warna. Peta dapat digunakan untuk berbagai kegiatan mulai dari suatu kegiatan sederhana sampai ke suatu kegiatan yang sangat kompleks atau multiguna.

Peta adalah penyajian grafis dari seluruh atau sebagian permukaan bumi pada suatu bidang datar dengan menggunakan suatu skala dan sistem proyeksi tertentu.

2.4.1.1Jenis Peta

Secara umum peta dapat dibedakan atas: 1. Peta topografi

(36)

unsur yang terdapat di permukaan bumi sesuai dengan kegunaan dari peta bersangkutan misalnya: peta kadaster (pendaftaran tanah) menyajikan data mengenai garis kepemilikan tanah bersama dengan sudut dan panjangnya, pemilik dan ukuran persil dan informasi lainnya. Peta topografi juga disebut sebagai peta dasar, karena peta topografi dapat digunakan sebagai dasar untuk pembuatan peta-peta lainnya termasuk peta tematik

2. Peta tematik

Peta tematik adalah suatu bentuk peta yang menyajikan unsur-unsur tertentu dari permukaan bumi sesuai dari tema atau topik dari peta yang bersangkutan misalnya: Peta tata guna lahan, peta geologi. Peta tematik umumnya digunakan sebagai data analisis dari beberapa unsur permukaan bumi didalam pengambilan sebuah keputusan. Pada pembuatan peta tematik, peta topografi sebagai dasar sedangkan data tematik yang disajikan adalah hasil survey langsung dan survey tidak langsung.

2.4.1.2Analisis Data

Analisis data merupakan tahap di mana dilakukanya analisis terhadap data-data apa saja yang diolah dalam sistem atau prosedur yang sedang berjalan. Juga akan dilakukan analisis terhadap data tambahan apa saja yang dibutuhkan dalam Sistem Informasi Geografis yang akan dibuat dan diimplementasikan ke dalam program aplikasi, adapun yang dibutuhkan:

1. Data Spasial

(37)

data-data posisi, koordinat dan ruang. Dalam hal ini data spasial yang dibutuhkan adalah Peta Kabupaten Tasikmalaya, yang memuat keberadaan mesjid , gereja, kuburan.

Jenis Data Spasial Model Data Spasial

Peta jalan raya utama Batas kabupaten Batas kecamatan Batas desa Sungai Bidang Objek Bangunan Pasilitas sosial

Entity garis / poligon Entity garis / poligon Entity garis / Poligon Entity garis / poligon Entity garis / poligon Entity garis / poligon Entity garis / poligon Simbol

Gambar 2.1 Data spasial 2. Data Non Spaial

(38)

Atribut Objek Keterangan Atribut User Atribut Jalan Atribut Lokasi Atribut Luas Artibut NOP Artibut Lahan

nama_user, no_pajak, jenis_user nama_jalan, keterangan

nama_kecamatan, alamat, rt, rw nama_bangunan, persil

no_pajak

lahan_kering, lahan_basah, sawah

Gambar 2.2 Data Non Spasial Proyeksi Peta

Macam-macam proyeksi peta dapat digolongkan tergantung dari dasar peninjauannya:

1. Ditinjau dari bidang proyeksi yang digunakan:

a. Proyeksi kerucut, bidang proteksinya adalah bidang kerucut. Suatu kerucut diletakkan pada bumi dan menyinggung bola bumi pada suatu lingkaran b. Proyeksi silinder, bidang proyeksinya adalah bidang silinder. Suatu

silinder diletakkan pada bumi dan kemudian didatarkan.

c. Proyeksi azimuthal (zenithal), bidang proyeksinya adalah bidang datar. 2. Ditinjau dari orientasi/kedudukan garis karakterisitik:

a. Proyeksi normal, garis karakterisitiknya berimpit dengan sumbu bumi. b. Proyeksi miring, garis karakteristiknya membentuk sudut dengan sumbu

(39)

c. Proyeksi transversal, garis karakteristiknya tegak lurus dengan sumbu bumi.

3. Ditinjau dari distorsi/perubahan bentuk yang diakibatkan:

a. Proyeksi konform, hubungan sudut di permukaan bumi dipertahankan supaya tetap sama dalam proyeksinya.

b. Proyeksi equivalent, hubungan luas di permukaan bumi dipertahankan supaya tetap sama dalam proyeksinya pada skala yang sama.

c. Proyeksi equidistant, hubungan jarak di permukaan bumi dipertahankan supaya tetap sama dalam proyeksinya dalam skala yang sama.

4. Ditinjau dari karakterisitik singgungan antara bidang proyeksi dengan bidang datum atau bidang yang akan diproyeksikan:

a. Proyeksi menyinggung. b. Proyeksi memotong.

c. Proyeksi baik yang tidak menyinggung maupun tidak memotong (hampir tidak pernah ada).

Mengingat banyaknya jumlah proyeksi peta yang ada, ada beberapa faktor yang dapat dipertimbangkan atau dapat dijadikan petunjuk dalam memilih proyeksi peta, terutama untuk kebutuhan peta topografi:

(40)

Sistem Koordinat

Dasar utama dari pembuatan peta adalah pengadaan sistem koordinat yang dapat menghubungkan antara satu titik dengan titik lainnya. Sistem koordinat geografis adalah suatu sistem koordinat titik di permukaan bumi dimana posisinya ditentukan oleh dua perpotongan dua buah garis lengkung bumi yaitu: 1. Garis meridian

Garis meridian adalah ellips terbesar (karena titik pusatnya berimpit dengan pusat bumi) di permukaan bumi yang melalui kutub-kutub bumi. Ellips besar yang melalui kutub-kutub dan Kota Greenwich (di Inggris) disebut sebagai Meridian Nol.

2. Garis paralel

Garis paralel adalah lingkaran di permukaan bumi yang bidang lingkarannya memotong tegak lurus sumbu putar bumi. Titik pusat lingkaran paralel terletak pada sumbu putar bumi. Palalel yang terbesar merupakan lingkaran besar disebut ekuator atau Paralel Nol.

Besarnya titik perpotongan meridian dan paralel ditentukan dengan: 1. Lintang (latitude=φ)

Pengertian lintang suatu titik adalah panjang busur yang diukur pada suatu meridian dihitung dari ekuator sampai ke paralel yang melalui titik tersebut. Harga dari besaran adalah:

(41)

b. Dari 0° sampai 90° kearah Kutub Selatan dari ekuator disebut Lintang Selatan (LS), bertanda aljabar - (negatif).

2. Bujur (longitude=λ)

Pengertian bujur suatu titik adalah panjang busur yang diukur pada suatu garis paralel antara meridian pengamatan dengan Meridian Nol (meridian Greenwich). Harga dari besaran adalah:

a. Dari 0° sampai 180° kearah Barat dari Meridian Nol disebut Bujur Barat (BB).

b. Dari 0° sampai 90° kearah Timur dari Meridian Nol disebut Bujur Timur (BT).

2.4.2 Defenisi Sistem Informasi Geografis

SIG itu sendiri dapat diartikan sebagai suatu teknologi berbasis komputer yang digunakan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan pengumpulan, penyimpanan, mencari kembali, manipulasi dan transformasi, penyajian dan analisis data geografis.

Atau secara singkat SIG adalah sistem informasi yang digunakan untuk memproses data yang bergeoreferensi atau data yang mengacu kepada suatu lokasi yang berhubungan langsung dan tidak langsung dengan permukaan bumi.

(42)

SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan (capturing), menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi,

menganalisa. Dan menampilkan data-data yang berhubungan dengan

posisi-posisi dpermukaan bumi.

SIG adalah kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang memungkinkan untuk mengelola (manage), menganalisa, memetakan

informasi spasial berikut data atributnya (data deskriptif) dengan akurasi

kartografi.

SIG adalah suatu sistem yang berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografi. SIG dirancang

untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objek-objekdan fenomena

dimana lokasi geografis merupakan karakterisitik yang penting atau kritis untuk

dianalisis. Dengan demikian, SIG merupakan sistem komputer yang memiliki

kemampuan berikut dalam menangani data yang bereferensi geografi: (a)

masukan, (b) manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan data), (c) analisis

dan manipulasi data, (d) keluaran.

SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, mengintegrasikan, dan menganalisa informasi-informasi yang

berhubungan dengan permukaan bumi.

SIG adalah sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat geografi. Dengan kata lain, SIG

(43)

menangani data yanhg tereferensi secara spasial, selain merupakan sekumpulan

operasi-operasi yang dikenakan terhadap data tersebut.

2.4.3 Subsistem SIG

Dengan memperhatikan defenisi-defenisi diatas, Sistem Informasi Geografis dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem berikut:

1. Data Input

Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber.

2. Data Output

Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy.

3. Data Management

Subsistem ini mengorganisasi baik data spasial maupun atribut kedalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update, dan di-edit.

4. Data Manipulation & Analysis

Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.

(44)

Gambar 2.3 Subsistem SIG

(Sumber: Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis, Penerbit Informatika Bandung)

2.4.4 Komponen SIG

Sistem Informasi Geografis merupakan sistem yang kompleks. SIG terdiri dari beberapa komponen berikut:

1. Perangkat keras

(45)

2. Perangkat lunak

Perangkat lunak dalam Sistem Informasi Geografis berfungsi untuk mengorganisasi, memanipulasi, dan menganalisa data

3. Data

Data yang dibutuhkan oleh Sistem Informasi Geografis berupa data spasial dan data atribut. Data spasial merupakan data yang merepresentasikan aspek-aspek keruangan dari fenomena yang bersangkutan misalnya lokasi sebuah danau, sedangkan data atribut merupakan data yang merepresentasikan aspek-aspek deskriptif (mencakup item atau properties) dari fenomena yang dimodelkan misalnya kedalaman dari danau tersebut.

4. Manajemen

Suatu proyek Sistem Informasi Geografis akan berhasil jika dikelola dengan baik dan dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki keahlian yang tepat pada semua tingkatan.

(46)

Gambar 2.4 Komponen SIG

(Sumber: Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis, Penerbit Informatika Bandung)

2.5 Konsep Basis Data

(47)

2.5.1Pengertian Basis Data

Basis data atau database adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan antara yang satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi para pemakai.

2.5.2Desain Basis Data

Penerapan basis data dalam sistem informasi disebut dengan sistem basis data (database sistem). Sistem basis data ini adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lain dan tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi.

Tujuan dari desain basis data ini adalah untuk menentukan data-data yang dibutuhkan dalam sistem, sehingga informasi yang dihasilkan dapat terpenuhi dengan baik. Perancangan database yang digunakan adalah untuk memudahkan dalam mengetahui file-file database yang digunakan dalam perancangan sistem, sekaligus untuk mengetahui hubungan antara file dari database tersebut.

Beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam database adalah sebagai berikut :

(48)

3. Melakukan perubahan-perubahan data untuk menyelesaikan dan untuk pengembangan yang akan datang.

4. Menjamin keamanan data.

2.5.3 Normalisasi

Normalisasi Adalah teknik yang digunakan untuk menstrukturkan data sedemikian rupa sehingga mengurangi atau mencegah timbulnya

masalah-masalah yang berhubungan dengan pengolahan basis data.” (Edi Prahasta,2001:208).

Proses normalisasi didalam model basis data relasional menitikberatkan pada masalah penentuan struktur data yang paling sederhana untuk tabel-tabelnya. Hasil proses normalisasi adalah data, records atau tabel-tabel yang konsisten secara lojik, mudah dimengerti, dan pemeliharaannya tidak sulit dan murah. Proses normalisasi sering digunakan sebagai salah satu pendekatan yang dilakukan dalam perancangan skema basis data dalam bentuk normal.

Adapun Konsep-konsep yang digunakan pada normalisasi, antara lain : 1. Kunci Atribut (Key Field / Key Attribute)

Suatu kunci field yang mewakili record / tupple. 2. Kunci Kandidat (Candidate Key)

(49)

3. Kunci Primer (Primary Key)

Satu atribut atau satu set atribut yang mengidentifikasikan secara unik dan mewakili setiap kejadian pada suatu entiti.

4. Kunci alternatif (Alternate Key)

Kunci kandidat yang dipakai sebagai kunci primer. 5. Kunci Tamu (Foreign Key)

Satu atribut atau satu set atribut dan melengkapi hubungan yang menunjukan ke induknya.

Berikut ini merupakan bentuk-bentuk normalisasi: 1. Bentuk normal pertama (1NF)

Suatu tabel dapat disebut bentuk normal pertama jika semua atributnya memiliki nilai yang atomik (atribut yang bersangkutan tidak dapat dibagi lagi menjadi atribut-atribut yang lebih kecil) tetapi masih mengandung redudancy

(atribut yang tampil berulang-ulang) 2. Bentuk normal kedua (2NF)

Suatu tabel bentuk normal pertama yang memenuhi syarat tambahan bahwa semua atribut bukan kuncinya hanya bergantung pada kunci primer.

3. Bentuk normal ketiga (3NF)

Suatu tabel bentuk normal kedua yang memenuhi syarat tambahan bahwa semua atribut bukan tidak memiliki ketergantungan transitif terhadap kunci primer.

(50)

Suatu tabel yang memiliki semua field penentu yang merupakan candidate key. Bentuk ini merupakan perbaikan bentuk normal ketiga.

2.5.4 Database Management System (DBMS)

Database Management System (DBMS) atau sistem manajemen basis data merupakan sebuah perangkat lunak atau program komputer yang digunakan untuk memudahkan pembuatan dan pemeliharaan basis data yang terkomputerisasi.

Sistem manajemen basis data (DBMS) mempunyai manfaat dan peranan yang penting dalam sebuah sistem informasi. Adapun alasan penggunaan DBMS (Edi Prahasta,2001:200) adalah:

1. DMBS sangat baik dalam mengorganisasikan dan mengelola data dengan jumlah besar.

2. DBMS ini seperti kantong tempat meletakkan sesuatu (data) di dalam satu wadah sehingga barang yang dimasukkan (data) akan mudah diambil (panggil) kembali.

3. DBMS membantu di dalam melindungi data dari kerusakan yang disebabkan oleh akses data yang tidak sah, kerusakan perangkat keras dan kerusakan perangkat lunak.

4. DBMS memungkinkan untuk akses data secara simultan atau bersamaan (concurrent). Hampir semua aplikasi basis data memerlukan akses data secara simultan.

(51)

meningkatkan unjukkerja sistem dengan mengeliminasi kebutuhan transmisi data pada saluran komunikasi yang lambat.

6. DBMS tidak selalu ditujukan untuk analisis data. 7. DBMS memiliki sifat-sifat umum:

a. Merupakan alat bantu general-purpose

b. Sangat baik di dalam proses pemanggilan sebagian kecil basis data untuk kemudian dikirimkan ke bagian analisis

c. Memungkinkan pengawasan integritas basis data untuk memastikan validitas dan konsistensi didalam basis data.

2.5.5 Abstraksi Data

Abstraksi data merupakan tingkatan-tingkatan pengguna dalam memandang bagaimana sebenarnya data diolah dalam sebuah sistem database sehinga menyerupai kondisi yang sebenarnya dihadapi pengguna sehari-hari. Ada 3 level dala abstraksi data, yaitu :

1. Level Fisik

Level abstraksi data yang paling rendah, yang menggambarkan bagaimana data disimpan dalam kondisi sebenarnya. Level ini sangat kompleks karena struktur data dijelaskan secara rinci.

2. Level Konseptual

(52)

3. Level Pandangan

Ini merupakan level tertinggi , hanya menggambarkan sebagian saja dari keseluruhan database sesuai dengan kebutuhan pengguna.

2.6 Flowmap

Flowmap merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari dokumen berupa laporan dan formulir-formulir tembusan.

2.7 Context Diagram (CD)

Context Diagram (CD) atau diagram konteks merupakan rancangan aliran data utama yang perlu dilakukan penguraian ke level yang lebih tinggi agar proses yang terjadi dapat terlihat jelas.

2.8 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah diagram alir yang dipresentasikan dalam bentuk lambang-lambang tertentu yang menunjukkan proses atau fungsi, aliran data, tempat penyimpanan data, dan entitas eksternal.

Penggunaan DFD sangat berguna untuk mengetahui prosedur suatu program. Keuntungan yang lain adalah mempermudah pemakai atau user yang kurang menguasai komputer, untuk mengerti sistem yang akan dibuat.

2.9 Kamus Data

(53)

Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Pada tahap perancangan sistem, kamus data dapat digunakan untuk merancang input, output, dan merancang

database program. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada.

2.10 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model diagram yang menyatakan keterhubungan suatu entity dengan entity yang lain. Atau juga dapat dikatakan sebagai sebuah teknik untuk menggambarkan informasi yang dibutuhkan dalam sistem dan hubungan antar data-data tersebut.

Secara terjemahan dalam bahasa Indonesia, Entity Relationship Diagram

adalah diagram relasi atau keterhubungan entitas. Dari model Entity Relationship Diagram akan didapatkan data-data yang dibutuhkan sistem. Dengan begitu maka akan didapatkan pula kejelasan aktivitas yang dilakukan dalam sistem.

Didalam Entity Relationship Diagram (ERD) dikenal beberapa komponen, yaitu sebagai berikut :

a. Entitas (Entity)

Adalah suatu objek yang memiliki hubungan dengan objek lain. Dalam ERD digambarkan dengan bentuk persegi panjang.

b. Hubungan (Relationship)

Dimana entitas dapat berhubungan dengan entitas lain, hubungan ini disebut dengan entityrelationship yang digambarkan dengan garis.

(54)

a. One-to-One

Artinya satu data memiliki satu data pasangan. b. One-to-Many

Artinya satu data memiliki beberapa data pasangan.

c. Many-to-One

Artinya beberapa data memiliki satu data pasangan. d. Many-to-Many

Artinya beberapa data memiliki beberapa data pasangan. c. Atribut

Adalah elemen dari entitas yang berfungsi sebagai deskripsi karakter entitas dan digambarkan dengan bentuk elips.

2.11 Perangkat Lunak Penunjang

Dalam perancangan Sistem Informasi Geografis Tata Letak Sekolah di Kota Bekasi yang dibangun menggunakan perangkat lunak penunjang yaitu berupa program aplikasi PHP , MYSQL.

2.11.1 Sejarah PHP

PHP (PHP : Hypertext PreeProcessor) merupakan bahasa pemograman scripting yang bersifat open source. PHP adalah salah satu bahasa Server-side

(55)

server, sehingga yang dikirimkan ke browser adalah “hasil jadi” dalam bentuk HTML, dan kode PHP anda tidak akan terlihat.

PHP dahulunya merupakan proyek pribadi dari Rasmus Lerdorf ( dengan dikeluarkannya PHP versi 1) yang digunakan untuk membuat home page pribadinya. Versi pertama ini berupa kumpulan script PERL. Untuk versi keduanya, Rasmus menulis ulang script-script PERL tersebut menggunakan bahasa C, kemudian menambahkan fasilitas untuk Form HTML dan koneksi MySQL. Adapun PHP didapat dari singkatan Personal Home Pages. Setelah mengalami perkembangan oleh suatu kelompok open source (termasuk Rasmus) maka mulai versi 3 nya. Sintak yang digunakan berasal dari bahasa C , Java maupun Perl. Untuk release terbaru dari PHP dapat anda lihat pada web site http://www.php.net/ .

PHP merupakan bahasa script yang digunakan untuk membuat halaman web yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan. Oleh karena itu, spesifikasi server lebih berpengaruh pada eksekusi dari script php daripada spesifikasi client. Namun tetap diperhatikan bahwa halaman web yang dihasilkan tentunya harus dapat dibuka oleh browser pada client. Dalam hal ini versi dari html yang digunakan harus didukung oleh browser client.

(56)

telah sukses diimplementasi dengan PHP, seperti PHPNuke yang merupakan produk portal untuk berita dan forum diskusi dengan menggunkan database MySQL. PHPNuke dapat didownload dari situs http://www.phpnuke.org.

Keunggulan PHP

a. PHP memiliki tingkat akses yang lebih cepat

b. PHP memiliki tingkat lifecycle yang cepat sehingga selalu mengikuti perkembangan teknologi internet

c. PHP mampu berjalan di beberapa server web, seperti Apache, Microsoft IIS, PWS, phttpd, fhttpd, AOLServer dan Xitami

d. PHP mampu berjalan di Linux sebagai platform Sistem Operasi yang utama, juga dapat berjalan di FreeBSD, Unix, Solaris, dan Windows e. PHP mendukung akses ke beberapa database baik yang bersifat gratis

atau komersial, seperti mSQL, MySQL, Informix, dan MicrosoftSQL Server

f. PHP bersifat Open Source

2.11.2 MySQL

(57)

merupakan suatu software yang bertugas untuk melayani permintaan (request) query dari client.

MySQL sebagai suatu database server mempunyai beberapa kemampuan, salah satunya harus menyediakan suatu sistem manajemen database yang dapat mengatur bagaimana menyimpan, menambah, mengakses data dan transaksi-transaksi database lainnya. MySQL cepat sekali berkembang, karena MySQL merupakan suatu software yang Open Source. Website MySQL adalah www.mysql.com, di website inilah ada banyak hal yang bisa ditemukan seperti MySQL versi terbaru atau dokumentasi-dokumentasi serta program-program utility MySQL.

2.11.3 Integrated Depelopment Environment (IDE) VB 6.0

Merupakan lingkungan pengembangan dari visual basic 6 yang terintegrasi. Ketika pertama kali visual basic diaktifkan maka akan muncul tampilan seperti pada gambar dibawah ini :

(58)

1 2

3

4

5

6

7

Setelah kita memilih layar new project standard exe, selanjutnya akan tampil layar kerja atau area kerja dari visual basic, seperti gambar dibawah ini:

Gambar 2.6 Tampilan New Project

Keterangan : 1. Menubar

Menubar berfungsi untuk memilih tugas-tugas tertentu, seprti memulai, membuka dan menyimpan project, mengompilasi project menjadi file executable (exe) dan lain-lain.

2. Toolbar

Toolbar memiliki fungsi yang sama seperti menubar, dan juga berfungsi seperti jalan pintas karena lebih praktis dalam penggunaanya.

(59)

Toolbox berisi komponen-komponen yang merupakan sarana untuk membentuk user interface.

4. Jendela Form Designer

Form designer merupakan tempat untuk merancang user interface, dimana kontrol-kontrol yang dibutuhkan bisa diletakkan.

5. Jendela Kode

Jendela kode merupakan tempat untuk menuliskan kode-kode bagi objek yang dibuat. Melalui jendela ini dapat mengatur kerakteristik dari form yang dibuat. 6. Jendela Project

Jendela project adalah jendela yang menampilkan semua file yang berhubungan denagn apliaksi atau project yang saat itu sedang dijalankan. 7. Jendela Properties

Jendela properties ini berisi daftar property untuk objek (form atau control) yang dipilih dan berfungsi untuk mengatur karakteristik, seperti warna, ukuran dan lain-lain.

Banyak sekali toolo-tool dan jendela-jendela pendukung lainnya yang ada di lingkungan visual basic 6 sebagai alat untuk mengembangkan aplikasi yang akan dibuat. Seperti jendela form layout yang menunjukkan tampilan form pada saat dijalankan.

(60)
(61)

40

3.1Analisis Sistem

Dalam analisis sistem dilakukan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan sehingga ditemukan kelemahan-kelemahannya, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap perancangan sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan didalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Analisis sistem ini akan ditemukan beberapa data dan fakta yang akan dijadikan bahan uji dan analisis menuju pengembangan dan penerapan sebuah aplikasi sistem yang diusulkan.

3.1.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

(62)

3.1.2 Prosedur Yang Terlibat

Prosedur merupakan urutan langkah-langkah yang terjadi atau yang dilakukan dalam sistem yang sedang berjalan. Adapun beberapa prosedur yang terlibat dalam sistem ini adalah sebagai berikut :

1. Prosedur input data

2. Prosedur update data

3.1.3 Prosedur input Data

Dalam tahap ini prosedur yang dilakukan:

a). Petugas akan memasukan data yang telah terdapat di arsip manual yang telah terdapat di dalam kantor pajak yang telah terdaptar di kantor pajak beserta seluruh informasinya.

b). Petugas lapangan kemudian akan mencek tentang seluruh informasi yang telah dimasukan kemudian akan mencocokan dengan keberadaan objek pajak dilapangan tentang informasi yang dimuat.

c). Setelah selesai kedua prosedur di atas maka informasi akan ditampilkan karena telah di cek kebenaran di database dan lapanagan.

(63)

Gambar 3.1 Flowmap Prosedur Input Data

3.1.4 Prosedur update Data

Dalam tahap ini prosedur yang dilakukan:

(64)

didalamnya terdapat transaksi jual ataupun beli tanah dengan bangunanya atau pembuatan alih nama.

b). Kemudian petugas disini akan mengupdate data tersebut dengan data yang telah diubah oleh kantor pajak untuk kemudian dirubah menurut data tersebut.

(65)
(66)

3.2Analisis Kebutuhan Non-Fungsional

3.2.1 Analisis Pengguna ( User )

Penguna aplikasi sistem informasi geografis umum di Kabupaten Tasikmalaya ini melibatkan 2 pengguna yaitu:

1. Admin dan Super admin

Admin dalam hal ini bertugas mengelola aplikasi dan menyajikan informasi, mengunakan, menambah, menghapus, dan mengubah data dan informasi peta, pengaturan terhadap hak pengguna dan sistem selanjutnya dari Aplikasi Sistem Informasi Objek pajak ini. Sedangkan super admin untuk menambah admin juga mengontrol penuh system.

2. User

User (pengguna biasa) di sini adalah semua masyarakat yang membutuhkan informasi tentang letak objek pajak di daerahnya beserta alamat dan tempat tinggalnya yang berada di kabupaten Tasikmalaya, dan tentunya sudah terbiasa menggunakan komputer, dan apabila user menemukan kesulitan mungkin bisa dengan bantuan orang yang sudah bisa dalam komputer.

3.3 Analisis Perangkat Lunak

(67)

Objek Pajak di Kantor Pajak Pratama Tasikmalaya adalah PHP sedangkan untuk media penyajian data spasial ( peta ) adalah Map Source dan database MYSQL.

3.3.1 Analisis Perangkat Keras

Analisis Perangkat keras merupakan proses analisis yang lebih menekankan pada kepada aspek pemanfaatan perangkat keras yang selama ini telah dimilki Kantor Pajak Pratama Tasikmalaya. . Adapun spesifikasinya sebagai berikut :

a. Processor : Pentium IV 2 GHz

b. RAM : 512 Mb

c. VGA : 128 Mb

d. Harddisk : 80 Gb

e. CD-ROM : min 52 x

f. Monitor : Color 15”

g. Keyboard dan Mouse

3.4.1 Analisis Basis Data (Database)

(68)

Berikut adalah ERD yang diusulkan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tasikmalaya.

Gambar 3.3 Entity Relationship Diagram Sistem Informasi Geografis Objek Pajak

3.4.2 Diagram Konteks

Diagram Konteks mrupakan suatu model yang menjelaskan secara global bagaimana data digunakan dan ditransformasikan untuk proses atau yang menggambarkan aliran data kedalam dan keluar sistem.

(69)

Gambar 3.4 Diagram Konteks Sitem Informasi Geografis objek Pajak

3.4.3 Data Flow Diagram (DFD)

(70)

3.4.4 DFD Level 1 web Sistem Informasi Geografis Objek Pajak

(71)

3.4.5 DFD Level 2 Proses 1 login

(72)

3.4.6 DFD Level 2 Proses 2 Menu admin

!

" #

$ %

& ' (

) *

(73)

3.4.7 DFD Level 2 Proses 2.1 Input data

Gambar 3.7 DFD Level 3 Proses 2.1 Input data

(74)

Gambar 3.8 DFD Level 3 Proses 2.2 Ubah data

3.4.9 DFD Level 2 Proses 2.3 Hapus data

Gambar 3.9 DFD Level 3 Proses 2.2 Hapus data

3.4.10 DFD Level 2 Proses 2.4 Add user

(75)

3.4.11 DFD Level 2 Proses 2.5 Menu Peta admin

(76)

3.4.12 DFD Level 3 Proses 3 Menu wajib pajak

Gambar 3.12 DFD Level 3 Proses 3 Menu wajib pajak

3.4.13 DFD Level 3 Proses 3.4 Menu peta wajib pajak

(77)

3.4.14 Spesifikasi Proses

Spesifikasi proses bertujuan untuk mendeskripsikan dari setiap fungsi yang

disajikan pada data flow diagram (DFD).

Tabel 3.1 Spesifikasi Proses

No Proses Keterangan

1

No Proses 1.1

Nama Proses Verifikasi username

Source Admin, user

Input Data username

Output Info username valid atau invalid

Destination Admin, user

Logika Proses Begin

{ admin dan user memasukan data username

masig-masing }

if username ada then masukan password

else tampil info username invalid

end

(78)

Nama Proses Verifikasi password

Source Admin, user

Input Data password

Output Info password valid atau invalid

Destination Admin, user

Logika Proses Begin

{ admin dan user memasukan data password masig-masing

}

if password cocok then tampil user ,adin valid

else tampil info user,admin invalid

end

3

No Proses 2.1

Nama Proses Input data

Source Admin

Input Data objek pajak

Output Info objek pajak

Destination Admin

(79)

{admin memasukan data objek pajak baru}

if data objek pajak then data objek pajak akan disimpan

else data objek pajak gagal disimpan

end

4

No Proses 2.2

Nama Proses Update data

Source Admin

Input Data objek pajak

Output Info data objek pajak

Destination Admin

Logika Proses Begin

{admin mengupdate data objek pajak baru}

if data objek pajak lengkap lengkap then data objek pajak

diupdate

else data objek pajak gagal di update

end

5

No Proses 2.3

(80)

Source Admin

Input Data admin

Output Info data admin

Destination Admin

Logika Proses Begin

{admin menambah data admin baru}

if data admin lengkap then data admin disimpan

else data admin gagal disimpan

end

6

No Proses 2.4

Nama Proses Hapus admin

Source Admin

Input Data admin

Output Info data admin

Destination Admin

Logika Proses Begin

{admin menghapus data admin}

(81)

else data admin tidak dihapus

end

7

No Proses 2.5

Nama Proses Add user

Source Admin

Input Data Username, password

Output Info username, password

Destination Admin, user

Logika Proses Begin

{ admin memasukan data username dan password }

if username dan password telah di isi then tampil

username, password

else tampil info username dan password

end

8

No Proses 2.6

Nama Proses View objek pajak

Source Admin

(82)

Output Info objek pajak

Destination Admin

Logika Proses Begin

{admin memasukan data objek pajak baru}

if data objek pajak then data objek pajak akan disimpan

else data objek pajak gagal disimpan

end

9

No Proses 2.7.1

Nama Proses Select

Source Admin dan wajib pajak

Input Data peta yang di Select

Output Info peta yang di select

Destination Admin dan Wajib Pajak

Logika Proses Begin

{admin memasukan data Peta yang di select}

if jika data peta telah di Select then data peta akan di

select

(83)

end

10

No Proses 2.7.2

Nama Proses Pan

Source Admin dan wajib pajak

Input Data peta yang di geser

Output Info peta yang di geser

Destination Admin dan Wajib Pajak

Logika Proses Begin

{admin memasukan data Peta yang di geser}

if jika data peta telah di geser then data peta akan di geser

else data peta tidak geser

end

11

No Proses 2.7.3

Nama Proses Zoom In

Source Admin dan wajib pajak

Input Data peta yang di perbesar

Output Info peta yang di perbesar

(84)

Logika Proses Begin

{admin memasukan data Peta yang di perbesar}

if jika data peta telah di perbesar then data peta akan di

perbesar

else data peta tidak di perbesar

end

12

No Proses 2.7.4

Nama Proses Zoom Out

Source Admin dan wajib pajak

Input Data peta yang di perkecil

Output Info peta yang di perkecil

Destination Admin dan Wajib Pajak

Logika Proses Begin

{admin memasukan data Peta yang di perkecil}

if jika data peta telah di perkecil then data peta akan di

perkecil

else data peta tidak di perkecil

(85)

13

No Proses 2.7.5

Nama Proses Identify

Source Admin dan wajib pajak

Input Data peta yang di periksa

Output Info peta yang di periksa

Destination Admin dan Wajib Pajak

Logika Proses Begin

{admin memasukan data Peta yang di periksa}

if jika data peta telah di periksa then data peta akan di

periksa

else data peta tidak di periksa

end

14

No Proses 2.7.6

Nama Proses Refresh

Source Admin dan wajib pajak

Input Data peta yang di Refresh

Output Info peta yang di Refresh

(86)

Logika Proses Begin

{admin memasukan data Peta yang di refresh}

if jika data peta telah di refresh then data peta akan di

refresh

else data peta tidak di refresh

end

15

No Proses 2.1.1

Nama Proses Input data objek pajak

Source Admin

Input Data objek pajak

Output Info objek pajak

Destination Admin

Logika Proses Begin

{admin memasukan data objek pajak baru}

if jika data objek pajak tidak lengkap then data objek

pajak tidak dismpan

else data tidak disimpan

(87)

16

No Proses 2.1.2

Nama Proses Input data peta

Source Admin

Input Data user

Output Info data peta

Destination Admin

Logika Proses Begin

{admin memasukan data peta baru}

if jika data peta tidak lengkap then data peta tidak

dismpan

else data tidak disimpan

end

17

No Proses 2.1.3

Nama Proses Input data kecamatan

Source Admin

Input Data kecamatan

Output Info data kecamatan

(88)

Logika Proses Begin

{admin memasukan data kecamatan baru}

if data kecamatan lengkap then data kecamatan disimpan

else data kecamatan gagal disimpan

end

18

No Proses 2.1.4

Nama Proses Input data kelurahan

Source Admin

Input Data kelurahan

Output Info kelurahan yang di input

Destination Admin

Logika Proses Begin

{admin memasukan data kecamatan baru}

if data kecamatan lengkap then data kecamatan akan

disimpan

else data kecamatan gagal disimpan

end

(89)

Nama Proses Input data blok

Source Admin

Input Data blok

Output Info data blok

Destination Admin

Logika Proses Begin

{admin memasukan data blok yang baru}

if data blok lengkap then data blok disimpan

else data blok gagal di simpan

end

20

No Proses 2.2.1

Nama Proses Ubah data objek pajak

Source Admin

Input Data Admin

Output Info data objek pajak

Destination Admin

Logika Proses Begin

(90)

if data objek pajak lengkap then data objek pajak di ubah

else data objek pajak gagal di ubah

end

21

No Proses 2.2.2

Nama Proses Ubah peta

Source Admin

Input Data peta

Output Info peta

Destination Admin

Logika Proses Begin

{admin mengubah data peta }

if data peta lengkap then data peta di ubah

else data peta tidak di ubah

end

No Proses Keterangan

22

No Proses 2.2.3

Nama Proses Ubah data kecamatan

(91)

Input Data kecamatan

Output Info data kecamatan yang di ubah

Destination Admin

Logika Proses Begin

{ Admin memasukan data kecamatan}

if data kecamatan benar then data di ubah

else data kecamatan gagal di ubah

end

23

No Proses 2.2.4

Nama Proses Ubah data kelurahan

Source Admin

Input Data kelurahan

Output Info data kelurahan

Destination Admin

Logika Proses Begin

{ Admin memasukan data kelurahan}

if data kelurahan benar then data kecamatan di ubah

(92)

end

24

No Proses 2.2.5

Nama Proses Ubah data blok

Source Admin

Input Data blok

Output Info blok

Destination Admin

Logika Proses Begin

{ Admin memasukan data blok}

if data blok benar th

Gambar

Gambar 3.3 Form Pencarian
Gambar 3.7 Form Menu Admin
Gambar 3.8 Form Menu Edit Peta
Gambar 3.10 Form Menu Edit Objek Pajak
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasar- kan hasil pengamatan, kearifan lokal masya- rakat Samin yang diungkapkan dengan ba- hasa Jawa meliputi hal-hal sebagai berikut: ajaran tentang larangan

(2) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disetujui, Direktur Jenderal Bea dan Cukai atas nama Menteri Keuangan menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan mengenai

untuk mendapatkan informasi tentang pelaksanaannya dari program pelatihan oleh sekolah khusus untuk atlet (SMP/SMA Ragunan), prestasi akademik dan olahraga,

Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah aset yang diperoleh bank pelapor baik melalui pelelangan maupun diluar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela

Keuntungan ekonomi usahatani padi sawah pada musim kemarau sebesar Rp 3.052.706,47/ha dan musim hujan sebesar Rp 1.234.146,40/ha, dengan nilai SBCR masing-masing 1,28 dan

Melalui kegiatan eksplorasi siswa mampu menyajikan teks laporan hasil pengamatan dalam bentuk tabel tentang manfaat benda-benda elektronik maupun perubahan

Dalam Proyek Tugas Akhir kali ini Saya memiliki gagasan untuk membuat suatu sistem pengaman rumah berupa tombol emergency yang dikontrol oleh sebuah mikrokontroller

Jenis Barang /Nama Barang Kode Barang Kondisi