SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
SANTIKO TARUNA JAYA
10104273
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK PAJAK
(Studi Kasus Kantor Pajak Pratama Tasikmalaya)
SANTIKO TARUNA JAYA
10104273
Pembimbing I
Andri Heryandi, S.T. NIP. 41277006007
Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Informatika
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK PAJAK
(Studi Kasus Kantor Pajak Pratama Tasikmalaya)
SANTIKO TARUNA JAYA
10104273
Penguji I Penguji II
Dian Dharmayanti, S.T. Andri Heryandi, S.T. NIP. 41277006005 NIP. 41277006007
Penguji III
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Santiko Taruna Jaya
Nim : 10104273
Judul Tugas Akhir : Sistem Informasi Geografis Objek Pajak (Studi Kasus Kantor Pajak Pratama Tasikmalaya)
Menyatakan bahwa saya tidak melakukan tindakan meniru, menyalin atau menjiplak tugas akhir/karya ilmiah yang telah ada. Apabila saya terbukti melakukan kegiatan tersebut, maka saya bersedia untuk menerima sanksi yang diberikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dan berlaku di jurusan Teknik Informatika Uiversitas Komputer Indonesia.
Mengetahui, Yang memberi pertanyaan
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK PAJAK
(Studi Kasus Kantor Pajak Pratama Tasikmalaya)
Oleh
SANTIKO TARUNA JAYA
10104273
Belum adanya Sistem Informasi Geografis Objek Pajak di Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Tasikmalaya akan mempersulit petugas dalam menentukan lokasi dan
jarak dalam penagihan pajak dari rumah ke rumah
.Serta belum adanya informasi
yang dapat diakses secara cepat tentang informasi pajak
. Selain itu dalam mencari informasi tentang pajak yang masih sangat sulit.Sistem Informasi ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan jenis
penelitian studi kasus pada Kantor Pajak Pratama Tasikmalaya. Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi literatur. Teknik analisis
data menggunakan model
incremental
yang dikembangkan dari model
waterfall
,
sedangkan model analisis menggunakan analisis terstruktur yaitu ERD (
Entity
Relationship Diagram
) dalam menggambarkan model data dan DFD (
Data Flow
Diagram
) untuk menggambarkan model fungsional. Perangkat lunak pembangun
sistem adalah PHP, MapServer dengan database PostgriSQL. Informasi yang
ditampilkan berupa NOP, Nama, Alamat, Luas bumi, Luas bangunan, Nilai pajak
Bumi dan Bangunan, Tagihan, No KTP, Jatuh Tempo.
Pengujian sistem yang dilakukan terdiri dari pengujian alpha menggunakan
metode pengujian black box dengan kesimpulan hasil uji kesalahan sintaks mungkin
saja terjadi karena penyaringan proses pesan dalam bentuk arahan tampilan pesan
masih belum maksimal ditampilkan, dan pengujian beta dengan kesimpulan hasil uji
yang berjumlah 80% menyatakan bahwa aplikasi cukup menarik, mudah digunakan,
membantu dalam pengolahan data, dan dapat memberikan informasi yang diinginkan.
GEOGRAPHICAL INFORMATION SYSTEM of TAX OBJECT
(Internal Revenue Case Study Pratama Tasikmalaya)
by
SANTIKO TARUNA JAYA
10104273
Has not existence of Geographical Information System of Tax Object in
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tasikmalaya will complicate officer in determining
location and distance in addiction of house to house tax. And has not existence of
information which can be accessed quickly about information of tax. Besides in
looking for information about tax which still very difficult.
This information system applies descriptive research method with research
type of case study at Internal Revenue Pratama Tasikmalaya. Data collecting
technique applied is observation, interview, and literature study. Data analytical
technique applies model incremental developed from model waterfall, while
modeling analysing applies analysis structural that is ERD ( Entity Relationship
Diagram) in depicting data model and DFD ( Data Flow Diagram) to depict
functional model. System constructor software is PHP, MapServer with database
PostgriSQL. Information presented in the form of NOP, Nama, Address, Earth wide,
Building wide, Land tax value and Bangunan, Tagihan, No KTP, Due date.
Examination of system done consisted of examination of alpha applies
examination method of black box with conclusion of mistake test result of sintaks
might possibly happened because screening of message process in the form of guide
on message appearance still have not is maximum is presented, and examination of
beta with conclusion of test result which amounts to 80% to express that the
application of enough draws, easy to be applied, assists in data processing, and can
give information wanted.
i Assalamu’alikum Wr. WB
Puji Syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas segala hidayah dan rahmat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan penulisan laporan Tugas Akhir ini yang berjudul ”Sistem Informasi Geografis Objek Pajak” ini.
Penyusunan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh dalam menyelesaikan Studi Program Strata I (S-1) Jurusan Teknik Informatika di Universitas Komputer Indonesia.
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penyelsaian Tugas Akhir ini, karena terbatasnya ilmu dan pengalaman yang ada. Untuk itu penulis meminta maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang ada, serta merasa perlunya kritik dan saran dari pihak-pihak lain untuk memperluas wawasan penulis.
ii
2. Eris Andi Riswandi dan keluarga, yang telah memberikan semangat, perhatian, serta doanya. Dan selalu menjadi kan penulis motivator untuk melakukan yang terbaik dan mejadikan penulis agar tidak mudah menyerah.
3. Ibu Khusnul Novianingsih, M.si, selaku Dosen Wali yang telah memberikan bimbingan, nasehat dan semangat.
4. Andri Heryandi ,S.T selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, nasehat dan semangat selama penulisan tugas akhir ini berlangsung.
5. Bapak Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
6. Segenap Dosen dan Staf Tata Usaha Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.
7. Seluruh staf Kantor Pajak Pratama Tasikmalaya
8. Kakaku, Sahabat ku yang selalu setia membantu dan memberikan masukan yang sangat positif (nuhun jack bantuan programna).
iii pernah putus diantara kita.
Seperti pepatah mengatakan “Tiada Gading yang Tak Retak”, maka dari itu penulis mengakui baik laporan maupun sistem yang dibuat dalam Tugas Akhir Skripsi ini jauh dari sempurna, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT semata. Harapan penulis, semoga Tugas Akhir Skripsi ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis pribadi, Kantor Pajak Pratama, dan bagi seluruh pembaca laporan Tugas Akhir Skripsi ini.
Wasalamu’alikum Wr. WB
Bandung, Januari 2009
iv
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR SIMBOL ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan ... 2
1.4 Batasan Masalah ... 3
1.5 Metedologi Penelitian ... 4
1.6 Sistematika Penulisan ... 6
BAB II LANDASAN TEORI... 8
2.1 konsep dasar Sistem ... 8
2.1.1 Karakteristik Sistem ... 9
2.2 Konsep Dasar Informasi ... 8
2.2.1 Kualitas Informasi ... 11
2.3 konsep Dasar Sistem ... 12
v
2.4.1.2 Analisis Data Sistem Informasi Geografis ... 15
2.4.2 Definisi Sistem Informasi Geografis ... 20
2.4.3 SubSistem Sistem Informasi Geografis ... 20
2.4.4 Komponen Sistem Informasi Geografis ... 23
2.5 Konsep Basis Data ... 25
2.5.1 Pengertian Basis Data ... 26
2.5.2 Desain Basis Data ... 26
2.5.3 NormalisaiBasis Data ... 27
2.5.4 Database Management System (DBMS) ... 29
2.6 Flowmap ... 30
2.7 Context Diagram (CD) ... 30
2.8 Data Flow Diagram (DFD) ... 30
2.9 Kamus Data ... 31
2.10 Entity relationship Diagram ... 31
2.11.1 Sejarah PHP ... 35
2.11.2 MySQL ... 36
2.11.3 Integrated Development Environment (IDE) VB 6.0 ... 36
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN ... 40
vi
3.1.3 Prosedur Input Data ... 41
3.1.4 Prosedur Update Data ... 42
3.2 Analisis Kebutuhan Nonfungsional ... 45
3.3 Analisis Perangkat lunak ... 45
3.2.1 Analisis Perangkat Keras ... 46
3.2.2 Analisis Basis Data (Database) ... 46
3.2.3 Diagram konteks ... 47
3.3.4 Data Flow diagram ... 48
3.4 Spesifikasi Proses ... 56
3.5 Kamus Data……. ... 78
3.6 Perangcangan Basis Data ... 84
3.6.1 Skema Relasi ... 84
3.7 Perancanagan Antar Muka ... 90
3.8 Perancangan Antar Muka Pesan ... 98
3.9 Jaringan Semantik ... 99
3.9.1 Jaringan semantic Admin ... 99
3.9.2 Jaringan Semantik Wajib Pajak ... 99
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 100
vii
4.1.3 Implementasi Pengguna ... 102
4.1.4 Implementasi Basis Data ... 102
4.1.5 Implementasi Antar Muka ... 105
4.1.6 Tampilan Form Login Admin ... 105
4.2 Pengujian Sistem ... 110
4.2.1 Rencana Pengujian ... 111
4.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian Alpha ... 111
4.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha ... 1119
4.2.4 Kasus dan Hasil Pengujian Beta ... 1119
4.2.5 Kesimpulan Hasil Pengujian Beta ... 126
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 127
5.1 Kesimpulan ... 127
5.2 Saran ... 127
xiii
2. Gambar 2.2 Data Non Spasial... 17
3. Gambar 2.3 Subsistem SIG ... 23
4. Gambar 2.4 Komponen SIG ... 25
5. Gambar 2.5 Tampilan Awal Visual Basic ... 25
6. Gambar 2.6 Tampilan New Project ... 25
7. Gambar 3.1 Flowmap Prosedur Input Data ... 42
8. Gambar 3.2 Flowmap Prosedur Update Data ... 44
9. Gambar 3.3 Entity relationship Diagram Sistem Informasi Georafis Objek Pajak ... 47
10. Gambar 3.4 Diagaram Konteks Sistem Informasi Geografis Objek Pajak ... 48
11. Gambar 3.5 DFD Level 1 Web Sistem Informasi Geografis Objek Pajak ... 49
12. Gambar 3.6 DFD Level 2 Proses 1 Login ... 50
13. Gambar 3.7 DFD Level 2 Proses 2 Menu Admin ... 51
14. Gambar 3.8 DFD Level 3 Proses 2.1 Input Data ... 52
15. Gambar 3.9 DFD Level 3 Proses 2.2 Ubah Data ... 52
16. Gambar 3.10 DFD Level 3 Proses 2.3 Hapus Data ... 53
17. Gambar 3.11 DFD Level 3 Proses 2.4 Add User ... 53
18. Gambar 3.12 DFD Level 3 Proses 2.5 Menu Peta Admin ... 54
19. Gambar 3.13 DFD Level 3 Proses 3 Menu Wajib Pajak ... 55
20. Gambar 3.13 DFD Level 3 Proses 3 Menu Peta Wajib Pajak ... 55
21. Gambar 3.14 Skema Relasi ... 84
xiv
26. Gambar 4.3 Tampilan From Menu Informasi ... 107
27. Gambar 4.4 Tampilan Form Pencarian ... 107
28. Gambar 4.5Tampilan Form Login Objek Pajak ... 108
29. Gambar 4.6 Tampilan Form Menu admin ... 108
30. Gambar 4.7 Tampilan Form Menu Edit Kecamatan ... 109
31. Gambar 4.7 Tampilan Form Menu Edit Desa ... 109
viii
1.
Tabel 3.1 Spesifikasi Proses... 56
2.
Tabel 3.2 Kamus Data ... 78
3.
Tabel 3.3 Struktur Tabel Admin ... 85
4.
Tabel 3.4 Struktur Tabel wajib Pajak... 85
5.
Tabel 3.5 Struktur Tabel Objek Pajak ... 86
6.
Tabel 3.6 Struktur Tabel Kecamatan ... 86
7.
Tabel 3.7 Struktur Tabel Kelurahan ... 87
8.
Tabel 3.8 Struktur Tabel Blok... 87
9.
Tabel 3.9 Struktur Tabel Rumah ... 88
10.
Tabel 3.10 Struktur Tabel Db_peta ... 88
11.
Tabel 4.1 Rencana Pengujian ... 111
12.
Tabel 4.2 Pengujian Verifikasi Data Login Administrator ... 111
13.
Tabel 4.3 Pengujian Data Peta ... 112
14.
Tabel 4.4 Tabel pengujian Nomor Objek Pajak ... 112
15.
Tabel 4.5 Tabel pengujian Informasi Pencarian ... 113
16.
Tabel 4.6 Tabel pengujian Input Data Objek Pajak ... 113
17.
Tabel 4.7 Tabel pengujian Edit Data Objek Pajak ... 114
18.
Tabel 4.8 Tabel pengujian Tambah Peta ... 114
19.
Tabel 4.9 Tabel pengujian Edit Peta ... 115
ix
23.
Tabel 4.13 Tabel Edit Data Desa ... 117
24.
Tabel 4.14 Tabel Informasi Tambah Blok ... 118
25.
Tabel 4.15 Tabel Informasi Edit Blok ... 118
26.
Tabel 4.16 Tabel Tabel Tambah User ... 118
27.
Tabel 4.17 Tabel Informasi Edit User ... 119
28.
Tabel 4.1 Jawaban Pertanyaaan no 1 ... 122
29.
Tabel 4.2 Jawaban Pertanyaaan no 2 ... 122
30.
Tabel 4.3 Jawaban Pertanyaaan no 3 ... 122
31.
Tabel 4.4 Jawaban Pertanyaaan no 4 ... 123
32.
Tabel 4.5Jawaban Pertanyaaan no 5 ... 123
33.
Tabel 4.6Jawaban Pertanyaaan no 6 ... 123
34.
Tabel 4.7 Hasil Pengujian Pertanyaan no. 1 ... 124
35.
Tabel 4.8 Hasil Pengujian Pertanyaan no. 2 ... 124
36.
Tabel 4.9 Hasil Pengujian Pertanyaan no. 3 ... 124
37.
Tabel 4.10 Hasil Pengujian Pertanyaan no. 4 ... 125
38.
Tabel 4.11 Hasil Pengujian Pertanyaan no. 5 ... 125
xv
DAFTAR SIMBOL
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
1 1.1Latar Belakang Masalah
Tanah merupakan karunia dari Tuhan kepada alam semesta khususnya bagi manusia untuk dipergunakan dan dimafaatkan sebesar-besarnya bagi kemakmuran kehidupan manusia. Untuk itu kita perlu mempunyai bukti kepemilikan tanah yang berlandaskan hukum yang berlaku di negara kita. Tanah dan bangunan merupakan barang komoditi atau merupakan barang ekonomi yang berpengaruh sangat kuat terhadap kehidupan bangsa, negara, dan penduduknya.
Pajak merupakan sumber penerimaan terbesar negara bagi ekonomi dan pembangunan Negara. Hal itu berguna bagi pembangunan sarana dan prasarana yang sering kita pergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dari pajak Bumi dan bangunan Negara dapat membangun seperti saat sekarang ini.
mengembangkan di bidang Informatika untuk membuat sebuah perangkat (software), yang dapat membantu dalam pembayaran pajak tepat waktu.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalahnya adalah “Bagaimana menampilkan informasi pajak bumi dan bangunan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tasikmalaya”.
1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud
Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk membuat Sistem Informasi Geografis Objek Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tasikmalaya.
1.3.2 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan tugas akhir ini adalah : 1. Menampilkan informasi letak objek pajak.
2. Menampilkan informasi subjek pajak.
3. Menampilkan informasi objek pajak berupa bumi dan bangunan.
Dalam penelitian dan pembuatan sistem ini, terdapat batasan-batasan masalah sebagai berikut:
1. Ruang lingkup sesuai dengan ruang lingkup institusi, dan sebagai data contoh dibatasi untuk 2 Kecamatan yaitu Kecamatan Parungponteng dan Bantar kalong.
2. Informasi yang disediakan adalah informasi tentang objek pajak. 3. Informasi yang disajikan sesuai dengan user.
4. Tersedia proses pencarian berdasarkan nama objek pajak dan user. 5. Menampilkan informasi perpajakan ( jenis pajak ).
a. Bumi, menampilkan informasi jenis tanah.
b. Bangunan, menampilkan informasi penggunaan bangunan. 6. Prosesnya berupa penginputan dan update data pajak.
7. Pengguna sistem adalah admin dan user. 8. Penginputan data dilakukan oleh admin.
Adapun Metodologi yang akan digunakan dalam dalam proses pembuatan Sistem Informasi Geografis Objek Pajak ini adalah sebagai berikut :
1. Tahap pengumpulan data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam pembuatan Sistem Informasi Geografis Objek Pajak ini adalah sebagai berikut :
a. Studi Kepustakaan
Teknik pengumpulan data dengan mempelajari sumber-sumber pustaka yang berhubungan pajak Bumi dan Bangunan.
b. Wawancara
Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara dengan pihak informasi bagian pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tasikmalaya tentang data yang dibutuhkan.
2. Tahap pembuatan perangkat lunak
Gambar 1.1 Diagram Waterfall
a. Rekayasa Sistem
Tahap ini dimulai dengan menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya kedalam pembentukan perangkat lunak.
b. Analisis
Tahap ini merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan pembuatan Sistem Informasi Geografis Objek Pajak.
c. Desain
Tahap ini merupakan proses penerjemahan dari data yang telah dianalisis kedalam bentuk yang lebih mudah dimengerti.
d. Pengkodean
Pada tahap ini akan dilakukan proses pengujian terhadap Sistem Informasi yang telah dibuat.
f. Pemeliharaan
Merupakan tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahan–perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan user.
1.6 Sistematika Penulisan
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan dari laporan tugas akhir mengenai Sistem Informasi Geografis Objek Pajak.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini dijelaskan tentang teori-teori yang berhubungan dengan Sistem Informasi Geografis yang dibangun.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
Bab ini berisi tentang analisis terhadap masalah yang diambil dan metode yang digunakan serta perancangan perangkat lunak yang akan dibangun. BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Bab ini menjelaskan tentang cara kerja dari aplikasi yang dibuat ( dalam hal ini Sistem Informasi Geografis Objek Pajak ) dan pengujian dari aplikasi tersebut.
BAB V PENUTUP
Merangkum seluruh isi dari laporan yang dibuat dalam bentuk kesimpulan, serta saran-saran untuk perusahaan agar sistem yang dibangun bisa bekerja dengan maksimal.
8 2.1 Konsep Dasar Sistem
Perancangan suatu program aplikasi terdiri dari satu kesatuan sistem. Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedur dan yang menekankan pada komponen. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut :
“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
menyelesaikan suatu sasaran tertentu” (Jogiyanto H.M.,2001:1).
Pengertian dari prosedur itu sendiri menurut Richard F. Neuschel adalah suatu urutan-urutan operasi tulis menulis biasanya melibatkan beberapa orang didalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi yang terjadi.
Lebih lanjut Ferry Fitz Gerald, Andra F. Fitz Gerald dan Warren D. Stalling, Jr. mendefinisikan prosedur sebagai berikut :
Prosedur adalah urutan-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi
yang menerapkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang
mengerjakan, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakan”
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponen mendefinisikan sistem sebagai berikut :
“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu” (Jogiyanto H.M.,2001:2).
2.1.1 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakterisitik atau atau sifat-sifat tertentu, yaitu: 1. Komponen-komponen (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang sering disebut dengan subsistem yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Subsistem itu sendiri yang mempunyai sifat-sifat dari sistem itu sendiri dalam menjalankan suatu fungsi dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batas sistem (Boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau yang membatasi sistem tersebut dengan lingkungan luarnya sehingga sistem itu dapat dipandang sebagai satu kesatuan. Batasan sistem dapat merupakan ruang lingkup sistem itu sendiri.
3. Lingkungan luar sistem (Environments)
Lingkungan luar yaitu segala sesuatu yang ada diluar sistem dari batasan sistem yang bisa mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan juga dapat bersifat merugikan sistem.
Penghubung merupakan media penghubung antara komponen sistem sehingga sumber-sumber data mengalir diantara komponen sistem dan membentuk satu kesatuan.
5. Masukan sistem (Input)
Masukan yaitu energi yang dimasukan kedalam sistem. 6. Keluaran sistem (Output)
Keluaran yaitu hasil dari energi yang diolah. 7. Pengolah sistem (Process)
Proses yaitu yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. 8. Sasaran sistem (Objective) atau tujuan (Goal)
Sistem berguna jika mempunyai sasaran atau tujuan, dan sistem dikatakan berhasil jika keluaran-keluaran yang dihasilkan sistem dapat mencapai atau mengenai sasaran atau tujuan dari sistem itu sendiri.
2.2 Konsep Dasar Informasi
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi itu sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir.
“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna
dan berarti bagi yang menerimanya” (Jogiyanto H.M.,2001:8).
ke dalam sekelompok simbol atau lambang-lambang yang teratur yang menunjukkan kualitas, tindakan atau hal-hal lain. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.
2.2.1 Kualitas Informasi
Informasi yang baik adalah informasi yang berkualitas. Informasi yang berkualitas ditentukan oleh hal-hal sebagai berikut :
a. Relevan
Informasi harus memberikan manfaat yang baik untuk pemakai informasi tersebut.
b. Dapat dipercaya (realibility)
Informasi yang akan diberikan dapat dipercaya kebenarannya dan mempunyai data-data yang lengkap dan jelas sumber-sumber datanya.
c. Tepat waktu (timelines)
Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat, karena nantinya tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga apabila dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan pengambilan keputusan dan tindakan.
d. Akurat
a. Completeness, yaitu informasi yang dihasilkan atau yang dibutuhkan memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan.
b. Correctness, yaitu kebenaran informasi dapat dipertanggungjawabkan dan mempunyai bukti-bukti dan fakta yang kuat.
c. Security atau Keamanan, dalam hal ini informasi yang dikirimkan ke setiap orang yang membutuhkannya perlu pengawasan karena struktur pengecekan dapat memutuskan jika informasi yang sensitif ditujukan kepada pemakai yang tidak sah kepada pihak yang salah.
e. Ekonomis
Biaya pembuatan informasi murah dan memberikan manfaat yang besar bagi pemakai.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting dalam pengambilan keputusan, permasalahannya adalah dari mana informasi tersebut didapat. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi. Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis mendefinisikan sistem informasi sebagai berikut :
“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan” (Jogiyanto H.M.,2001:8).
Komponen-komponen sistem informasi adalah sebagai berikut : 1. Perangkat keras (Hardware)
Perangkat keras (hardware) terdiri dari komputer. 2. Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak (software) berupa program-program aplikasi yang akan digunakan, yaitu merupakan kumpulan dari perintah atau fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komputer melaksanakan tugas tertentu.
3. Data
Data merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi.
4. Prosedur
Prosedur merupakan dokumentasi prosedur atau proses sistem, tata cara atau penuntun operasional (aplikasi) dan teknis.
5. Manusia
Manusia adalah pengguna dari sistem informasi
2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis
sistem-sistem yang secara khusus dibuat untuk menangani masalah informasi yang bereferensi geografis dalam berbagai cara dan bentuk. Masalah-masalah ini mencakup:
1. Pengorganisasian data dan informasi.
2. Menempatkan informasi pada lokasi tertentu.
3. Melakukan komputasi, memberikan ilustrasi keterhubungan satu sama lainnya (koneksi), beserta analisa-analisa spasial lainnya.
2.4.1 Peta
Pada asalnya, data geografi hanya disajikan diatas peta dengan menggunakan simbol, garis dan warna. Peta dapat digunakan untuk berbagai kegiatan mulai dari suatu kegiatan sederhana sampai ke suatu kegiatan yang sangat kompleks atau multiguna.
Peta adalah penyajian grafis dari seluruh atau sebagian permukaan bumi pada suatu bidang datar dengan menggunakan suatu skala dan sistem proyeksi tertentu.
2.4.1.1Jenis Peta
Secara umum peta dapat dibedakan atas: 1. Peta topografi
unsur yang terdapat di permukaan bumi sesuai dengan kegunaan dari peta bersangkutan misalnya: peta kadaster (pendaftaran tanah) menyajikan data mengenai garis kepemilikan tanah bersama dengan sudut dan panjangnya, pemilik dan ukuran persil dan informasi lainnya. Peta topografi juga disebut sebagai peta dasar, karena peta topografi dapat digunakan sebagai dasar untuk pembuatan peta-peta lainnya termasuk peta tematik
2. Peta tematik
Peta tematik adalah suatu bentuk peta yang menyajikan unsur-unsur tertentu dari permukaan bumi sesuai dari tema atau topik dari peta yang bersangkutan misalnya: Peta tata guna lahan, peta geologi. Peta tematik umumnya digunakan sebagai data analisis dari beberapa unsur permukaan bumi didalam pengambilan sebuah keputusan. Pada pembuatan peta tematik, peta topografi sebagai dasar sedangkan data tematik yang disajikan adalah hasil survey langsung dan survey tidak langsung.
2.4.1.2Analisis Data
Analisis data merupakan tahap di mana dilakukanya analisis terhadap data-data apa saja yang diolah dalam sistem atau prosedur yang sedang berjalan. Juga akan dilakukan analisis terhadap data tambahan apa saja yang dibutuhkan dalam Sistem Informasi Geografis yang akan dibuat dan diimplementasikan ke dalam program aplikasi, adapun yang dibutuhkan:
1. Data Spasial
data-data posisi, koordinat dan ruang. Dalam hal ini data spasial yang dibutuhkan adalah Peta Kabupaten Tasikmalaya, yang memuat keberadaan mesjid , gereja, kuburan.
Jenis Data Spasial Model Data Spasial
Peta jalan raya utama Batas kabupaten Batas kecamatan Batas desa Sungai Bidang Objek Bangunan Pasilitas sosial
Entity garis / poligon Entity garis / poligon Entity garis / Poligon Entity garis / poligon Entity garis / poligon Entity garis / poligon Entity garis / poligon Simbol
Gambar 2.1 Data spasial 2. Data Non Spaial
Atribut Objek Keterangan Atribut User Atribut Jalan Atribut Lokasi Atribut Luas Artibut NOP Artibut Lahan
nama_user, no_pajak, jenis_user nama_jalan, keterangan
nama_kecamatan, alamat, rt, rw nama_bangunan, persil
no_pajak
lahan_kering, lahan_basah, sawah
Gambar 2.2 Data Non Spasial Proyeksi Peta
Macam-macam proyeksi peta dapat digolongkan tergantung dari dasar peninjauannya:
1. Ditinjau dari bidang proyeksi yang digunakan:
a. Proyeksi kerucut, bidang proteksinya adalah bidang kerucut. Suatu kerucut diletakkan pada bumi dan menyinggung bola bumi pada suatu lingkaran b. Proyeksi silinder, bidang proyeksinya adalah bidang silinder. Suatu
silinder diletakkan pada bumi dan kemudian didatarkan.
c. Proyeksi azimuthal (zenithal), bidang proyeksinya adalah bidang datar. 2. Ditinjau dari orientasi/kedudukan garis karakterisitik:
a. Proyeksi normal, garis karakterisitiknya berimpit dengan sumbu bumi. b. Proyeksi miring, garis karakteristiknya membentuk sudut dengan sumbu
c. Proyeksi transversal, garis karakteristiknya tegak lurus dengan sumbu bumi.
3. Ditinjau dari distorsi/perubahan bentuk yang diakibatkan:
a. Proyeksi konform, hubungan sudut di permukaan bumi dipertahankan supaya tetap sama dalam proyeksinya.
b. Proyeksi equivalent, hubungan luas di permukaan bumi dipertahankan supaya tetap sama dalam proyeksinya pada skala yang sama.
c. Proyeksi equidistant, hubungan jarak di permukaan bumi dipertahankan supaya tetap sama dalam proyeksinya dalam skala yang sama.
4. Ditinjau dari karakterisitik singgungan antara bidang proyeksi dengan bidang datum atau bidang yang akan diproyeksikan:
a. Proyeksi menyinggung. b. Proyeksi memotong.
c. Proyeksi baik yang tidak menyinggung maupun tidak memotong (hampir tidak pernah ada).
Mengingat banyaknya jumlah proyeksi peta yang ada, ada beberapa faktor yang dapat dipertimbangkan atau dapat dijadikan petunjuk dalam memilih proyeksi peta, terutama untuk kebutuhan peta topografi:
Sistem Koordinat
Dasar utama dari pembuatan peta adalah pengadaan sistem koordinat yang dapat menghubungkan antara satu titik dengan titik lainnya. Sistem koordinat geografis adalah suatu sistem koordinat titik di permukaan bumi dimana posisinya ditentukan oleh dua perpotongan dua buah garis lengkung bumi yaitu: 1. Garis meridian
Garis meridian adalah ellips terbesar (karena titik pusatnya berimpit dengan pusat bumi) di permukaan bumi yang melalui kutub-kutub bumi. Ellips besar yang melalui kutub-kutub dan Kota Greenwich (di Inggris) disebut sebagai Meridian Nol.
2. Garis paralel
Garis paralel adalah lingkaran di permukaan bumi yang bidang lingkarannya memotong tegak lurus sumbu putar bumi. Titik pusat lingkaran paralel terletak pada sumbu putar bumi. Palalel yang terbesar merupakan lingkaran besar disebut ekuator atau Paralel Nol.
Besarnya titik perpotongan meridian dan paralel ditentukan dengan: 1. Lintang (latitude=φ)
Pengertian lintang suatu titik adalah panjang busur yang diukur pada suatu meridian dihitung dari ekuator sampai ke paralel yang melalui titik tersebut. Harga dari besaran adalah:
b. Dari 0° sampai 90° kearah Kutub Selatan dari ekuator disebut Lintang Selatan (LS), bertanda aljabar - (negatif).
2. Bujur (longitude=λ)
Pengertian bujur suatu titik adalah panjang busur yang diukur pada suatu garis paralel antara meridian pengamatan dengan Meridian Nol (meridian Greenwich). Harga dari besaran adalah:
a. Dari 0° sampai 180° kearah Barat dari Meridian Nol disebut Bujur Barat (BB).
b. Dari 0° sampai 90° kearah Timur dari Meridian Nol disebut Bujur Timur (BT).
2.4.2 Defenisi Sistem Informasi Geografis
SIG itu sendiri dapat diartikan sebagai suatu teknologi berbasis komputer yang digunakan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan pengumpulan, penyimpanan, mencari kembali, manipulasi dan transformasi, penyajian dan analisis data geografis.
Atau secara singkat SIG adalah sistem informasi yang digunakan untuk memproses data yang bergeoreferensi atau data yang mengacu kepada suatu lokasi yang berhubungan langsung dan tidak langsung dengan permukaan bumi.
“SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan (capturing), menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi,
menganalisa. Dan menampilkan data-data yang berhubungan dengan
posisi-posisi dpermukaan bumi.”
“SIG adalah kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang memungkinkan untuk mengelola (manage), menganalisa, memetakan
informasi spasial berikut data atributnya (data deskriptif) dengan akurasi
kartografi.”
“SIG adalah suatu sistem yang berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografi. SIG dirancang
untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objek-objekdan fenomena
dimana lokasi geografis merupakan karakterisitik yang penting atau kritis untuk
dianalisis. Dengan demikian, SIG merupakan sistem komputer yang memiliki
kemampuan berikut dalam menangani data yang bereferensi geografi: (a)
masukan, (b) manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan data), (c) analisis
dan manipulasi data, (d) keluaran.”
“SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, mengintegrasikan, dan menganalisa informasi-informasi yang
berhubungan dengan permukaan bumi.”
“SIG adalah sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat geografi. Dengan kata lain, SIG
menangani data yanhg tereferensi secara spasial, selain merupakan sekumpulan
operasi-operasi yang dikenakan terhadap data tersebut.”
2.4.3 Subsistem SIG
Dengan memperhatikan defenisi-defenisi diatas, Sistem Informasi Geografis dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem berikut:
1. Data Input
Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber.
2. Data Output
Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy.
3. Data Management
Subsistem ini mengorganisasi baik data spasial maupun atribut kedalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update, dan di-edit.
4. Data Manipulation & Analysis
Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
Gambar 2.3 Subsistem SIG
(Sumber: Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis, Penerbit Informatika Bandung)
2.4.4 Komponen SIG
Sistem Informasi Geografis merupakan sistem yang kompleks. SIG terdiri dari beberapa komponen berikut:
1. Perangkat keras
2. Perangkat lunak
Perangkat lunak dalam Sistem Informasi Geografis berfungsi untuk mengorganisasi, memanipulasi, dan menganalisa data
3. Data
Data yang dibutuhkan oleh Sistem Informasi Geografis berupa data spasial dan data atribut. Data spasial merupakan data yang merepresentasikan aspek-aspek keruangan dari fenomena yang bersangkutan misalnya lokasi sebuah danau, sedangkan data atribut merupakan data yang merepresentasikan aspek-aspek deskriptif (mencakup item atau properties) dari fenomena yang dimodelkan misalnya kedalaman dari danau tersebut.
4. Manajemen
Suatu proyek Sistem Informasi Geografis akan berhasil jika dikelola dengan baik dan dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki keahlian yang tepat pada semua tingkatan.
Gambar 2.4 Komponen SIG
(Sumber: Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis, Penerbit Informatika Bandung)
2.5 Konsep Basis Data
2.5.1Pengertian Basis Data
Basis data atau database adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan antara yang satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi para pemakai.
2.5.2Desain Basis Data
Penerapan basis data dalam sistem informasi disebut dengan sistem basis data (database sistem). Sistem basis data ini adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lain dan tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi.
Tujuan dari desain basis data ini adalah untuk menentukan data-data yang dibutuhkan dalam sistem, sehingga informasi yang dihasilkan dapat terpenuhi dengan baik. Perancangan database yang digunakan adalah untuk memudahkan dalam mengetahui file-file database yang digunakan dalam perancangan sistem, sekaligus untuk mengetahui hubungan antara file dari database tersebut.
Beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam database adalah sebagai berikut :
3. Melakukan perubahan-perubahan data untuk menyelesaikan dan untuk pengembangan yang akan datang.
4. Menjamin keamanan data.
2.5.3 Normalisasi
“Normalisasi Adalah teknik yang digunakan untuk menstrukturkan data sedemikian rupa sehingga mengurangi atau mencegah timbulnya
masalah-masalah yang berhubungan dengan pengolahan basis data.” (Edi Prahasta,2001:208).
Proses normalisasi didalam model basis data relasional menitikberatkan pada masalah penentuan struktur data yang paling sederhana untuk tabel-tabelnya. Hasil proses normalisasi adalah data, records atau tabel-tabel yang konsisten secara lojik, mudah dimengerti, dan pemeliharaannya tidak sulit dan murah. Proses normalisasi sering digunakan sebagai salah satu pendekatan yang dilakukan dalam perancangan skema basis data dalam bentuk normal.
Adapun Konsep-konsep yang digunakan pada normalisasi, antara lain : 1. Kunci Atribut (Key Field / Key Attribute)
Suatu kunci field yang mewakili record / tupple. 2. Kunci Kandidat (Candidate Key)
3. Kunci Primer (Primary Key)
Satu atribut atau satu set atribut yang mengidentifikasikan secara unik dan mewakili setiap kejadian pada suatu entiti.
4. Kunci alternatif (Alternate Key)
Kunci kandidat yang dipakai sebagai kunci primer. 5. Kunci Tamu (Foreign Key)
Satu atribut atau satu set atribut dan melengkapi hubungan yang menunjukan ke induknya.
Berikut ini merupakan bentuk-bentuk normalisasi: 1. Bentuk normal pertama (1NF)
Suatu tabel dapat disebut bentuk normal pertama jika semua atributnya memiliki nilai yang atomik (atribut yang bersangkutan tidak dapat dibagi lagi menjadi atribut-atribut yang lebih kecil) tetapi masih mengandung redudancy
(atribut yang tampil berulang-ulang) 2. Bentuk normal kedua (2NF)
Suatu tabel bentuk normal pertama yang memenuhi syarat tambahan bahwa semua atribut bukan kuncinya hanya bergantung pada kunci primer.
3. Bentuk normal ketiga (3NF)
Suatu tabel bentuk normal kedua yang memenuhi syarat tambahan bahwa semua atribut bukan tidak memiliki ketergantungan transitif terhadap kunci primer.
Suatu tabel yang memiliki semua field penentu yang merupakan candidate key. Bentuk ini merupakan perbaikan bentuk normal ketiga.
2.5.4 Database Management System (DBMS)
Database Management System (DBMS) atau sistem manajemen basis data merupakan sebuah perangkat lunak atau program komputer yang digunakan untuk memudahkan pembuatan dan pemeliharaan basis data yang terkomputerisasi.
Sistem manajemen basis data (DBMS) mempunyai manfaat dan peranan yang penting dalam sebuah sistem informasi. Adapun alasan penggunaan DBMS (Edi Prahasta,2001:200) adalah:
1. DMBS sangat baik dalam mengorganisasikan dan mengelola data dengan jumlah besar.
2. DBMS ini seperti kantong tempat meletakkan sesuatu (data) di dalam satu wadah sehingga barang yang dimasukkan (data) akan mudah diambil (panggil) kembali.
3. DBMS membantu di dalam melindungi data dari kerusakan yang disebabkan oleh akses data yang tidak sah, kerusakan perangkat keras dan kerusakan perangkat lunak.
4. DBMS memungkinkan untuk akses data secara simultan atau bersamaan (concurrent). Hampir semua aplikasi basis data memerlukan akses data secara simultan.
meningkatkan unjukkerja sistem dengan mengeliminasi kebutuhan transmisi data pada saluran komunikasi yang lambat.
6. DBMS tidak selalu ditujukan untuk analisis data. 7. DBMS memiliki sifat-sifat umum:
a. Merupakan alat bantu general-purpose
b. Sangat baik di dalam proses pemanggilan sebagian kecil basis data untuk kemudian dikirimkan ke bagian analisis
c. Memungkinkan pengawasan integritas basis data untuk memastikan validitas dan konsistensi didalam basis data.
2.5.5 Abstraksi Data
Abstraksi data merupakan tingkatan-tingkatan pengguna dalam memandang bagaimana sebenarnya data diolah dalam sebuah sistem database sehinga menyerupai kondisi yang sebenarnya dihadapi pengguna sehari-hari. Ada 3 level dala abstraksi data, yaitu :
1. Level Fisik
Level abstraksi data yang paling rendah, yang menggambarkan bagaimana data disimpan dalam kondisi sebenarnya. Level ini sangat kompleks karena struktur data dijelaskan secara rinci.
2. Level Konseptual
3. Level Pandangan
Ini merupakan level tertinggi , hanya menggambarkan sebagian saja dari keseluruhan database sesuai dengan kebutuhan pengguna.
2.6 Flowmap
Flowmap merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari dokumen berupa laporan dan formulir-formulir tembusan.
2.7 Context Diagram (CD)
Context Diagram (CD) atau diagram konteks merupakan rancangan aliran data utama yang perlu dilakukan penguraian ke level yang lebih tinggi agar proses yang terjadi dapat terlihat jelas.
2.8 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah diagram alir yang dipresentasikan dalam bentuk lambang-lambang tertentu yang menunjukkan proses atau fungsi, aliran data, tempat penyimpanan data, dan entitas eksternal.
Penggunaan DFD sangat berguna untuk mengetahui prosedur suatu program. Keuntungan yang lain adalah mempermudah pemakai atau user yang kurang menguasai komputer, untuk mengerti sistem yang akan dibuat.
2.9 Kamus Data
Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Pada tahap perancangan sistem, kamus data dapat digunakan untuk merancang input, output, dan merancang
database program. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada.
2.10 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model diagram yang menyatakan keterhubungan suatu entity dengan entity yang lain. Atau juga dapat dikatakan sebagai sebuah teknik untuk menggambarkan informasi yang dibutuhkan dalam sistem dan hubungan antar data-data tersebut.
Secara terjemahan dalam bahasa Indonesia, Entity Relationship Diagram
adalah diagram relasi atau keterhubungan entitas. Dari model Entity Relationship Diagram akan didapatkan data-data yang dibutuhkan sistem. Dengan begitu maka akan didapatkan pula kejelasan aktivitas yang dilakukan dalam sistem.
Didalam Entity Relationship Diagram (ERD) dikenal beberapa komponen, yaitu sebagai berikut :
a. Entitas (Entity)
Adalah suatu objek yang memiliki hubungan dengan objek lain. Dalam ERD digambarkan dengan bentuk persegi panjang.
b. Hubungan (Relationship)
Dimana entitas dapat berhubungan dengan entitas lain, hubungan ini disebut dengan entityrelationship yang digambarkan dengan garis.
a. One-to-One
Artinya satu data memiliki satu data pasangan. b. One-to-Many
Artinya satu data memiliki beberapa data pasangan.
c. Many-to-One
Artinya beberapa data memiliki satu data pasangan. d. Many-to-Many
Artinya beberapa data memiliki beberapa data pasangan. c. Atribut
Adalah elemen dari entitas yang berfungsi sebagai deskripsi karakter entitas dan digambarkan dengan bentuk elips.
2.11 Perangkat Lunak Penunjang
Dalam perancangan Sistem Informasi Geografis Tata Letak Sekolah di Kota Bekasi yang dibangun menggunakan perangkat lunak penunjang yaitu berupa program aplikasi PHP , MYSQL.
2.11.1 Sejarah PHP
PHP (PHP : Hypertext PreeProcessor) merupakan bahasa pemograman scripting yang bersifat open source. PHP adalah salah satu bahasa Server-side
server, sehingga yang dikirimkan ke browser adalah “hasil jadi” dalam bentuk HTML, dan kode PHP anda tidak akan terlihat.
PHP dahulunya merupakan proyek pribadi dari Rasmus Lerdorf ( dengan dikeluarkannya PHP versi 1) yang digunakan untuk membuat home page pribadinya. Versi pertama ini berupa kumpulan script PERL. Untuk versi keduanya, Rasmus menulis ulang script-script PERL tersebut menggunakan bahasa C, kemudian menambahkan fasilitas untuk Form HTML dan koneksi MySQL. Adapun PHP didapat dari singkatan Personal Home Pages. Setelah mengalami perkembangan oleh suatu kelompok open source (termasuk Rasmus) maka mulai versi 3 nya. Sintak yang digunakan berasal dari bahasa C , Java maupun Perl. Untuk release terbaru dari PHP dapat anda lihat pada web site http://www.php.net/ .
PHP merupakan bahasa script yang digunakan untuk membuat halaman web yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan. Oleh karena itu, spesifikasi server lebih berpengaruh pada eksekusi dari script php daripada spesifikasi client. Namun tetap diperhatikan bahwa halaman web yang dihasilkan tentunya harus dapat dibuka oleh browser pada client. Dalam hal ini versi dari html yang digunakan harus didukung oleh browser client.
telah sukses diimplementasi dengan PHP, seperti PHPNuke yang merupakan produk portal untuk berita dan forum diskusi dengan menggunkan database MySQL. PHPNuke dapat didownload dari situs http://www.phpnuke.org.
Keunggulan PHP
a. PHP memiliki tingkat akses yang lebih cepat
b. PHP memiliki tingkat lifecycle yang cepat sehingga selalu mengikuti perkembangan teknologi internet
c. PHP mampu berjalan di beberapa server web, seperti Apache, Microsoft IIS, PWS, phttpd, fhttpd, AOLServer dan Xitami
d. PHP mampu berjalan di Linux sebagai platform Sistem Operasi yang utama, juga dapat berjalan di FreeBSD, Unix, Solaris, dan Windows e. PHP mendukung akses ke beberapa database baik yang bersifat gratis
atau komersial, seperti mSQL, MySQL, Informix, dan MicrosoftSQL Server
f. PHP bersifat Open Source
2.11.2 MySQL
merupakan suatu software yang bertugas untuk melayani permintaan (request) query dari client.
MySQL sebagai suatu database server mempunyai beberapa kemampuan, salah satunya harus menyediakan suatu sistem manajemen database yang dapat mengatur bagaimana menyimpan, menambah, mengakses data dan transaksi-transaksi database lainnya. MySQL cepat sekali berkembang, karena MySQL merupakan suatu software yang Open Source. Website MySQL adalah www.mysql.com, di website inilah ada banyak hal yang bisa ditemukan seperti MySQL versi terbaru atau dokumentasi-dokumentasi serta program-program utility MySQL.
2.11.3 Integrated Depelopment Environment (IDE) VB 6.0
Merupakan lingkungan pengembangan dari visual basic 6 yang terintegrasi. Ketika pertama kali visual basic diaktifkan maka akan muncul tampilan seperti pada gambar dibawah ini :
1 2
3
4
5
6
7
Setelah kita memilih layar new project standard exe, selanjutnya akan tampil layar kerja atau area kerja dari visual basic, seperti gambar dibawah ini:
Gambar 2.6 Tampilan New Project
Keterangan : 1. Menubar
Menubar berfungsi untuk memilih tugas-tugas tertentu, seprti memulai, membuka dan menyimpan project, mengompilasi project menjadi file executable (exe) dan lain-lain.
2. Toolbar
Toolbar memiliki fungsi yang sama seperti menubar, dan juga berfungsi seperti jalan pintas karena lebih praktis dalam penggunaanya.
Toolbox berisi komponen-komponen yang merupakan sarana untuk membentuk user interface.
4. Jendela Form Designer
Form designer merupakan tempat untuk merancang user interface, dimana kontrol-kontrol yang dibutuhkan bisa diletakkan.
5. Jendela Kode
Jendela kode merupakan tempat untuk menuliskan kode-kode bagi objek yang dibuat. Melalui jendela ini dapat mengatur kerakteristik dari form yang dibuat. 6. Jendela Project
Jendela project adalah jendela yang menampilkan semua file yang berhubungan denagn apliaksi atau project yang saat itu sedang dijalankan. 7. Jendela Properties
Jendela properties ini berisi daftar property untuk objek (form atau control) yang dipilih dan berfungsi untuk mengatur karakteristik, seperti warna, ukuran dan lain-lain.
Banyak sekali toolo-tool dan jendela-jendela pendukung lainnya yang ada di lingkungan visual basic 6 sebagai alat untuk mengembangkan aplikasi yang akan dibuat. Seperti jendela form layout yang menunjukkan tampilan form pada saat dijalankan.
40
3.1Analisis Sistem
Dalam analisis sistem dilakukan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan sehingga ditemukan kelemahan-kelemahannya, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap perancangan sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan didalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Analisis sistem ini akan ditemukan beberapa data dan fakta yang akan dijadikan bahan uji dan analisis menuju pengembangan dan penerapan sebuah aplikasi sistem yang diusulkan.
3.1.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan
3.1.2 Prosedur Yang Terlibat
Prosedur merupakan urutan langkah-langkah yang terjadi atau yang dilakukan dalam sistem yang sedang berjalan. Adapun beberapa prosedur yang terlibat dalam sistem ini adalah sebagai berikut :
1. Prosedur input data
2. Prosedur update data
3.1.3 Prosedur input Data
Dalam tahap ini prosedur yang dilakukan:
a). Petugas akan memasukan data yang telah terdapat di arsip manual yang telah terdapat di dalam kantor pajak yang telah terdaptar di kantor pajak beserta seluruh informasinya.
b). Petugas lapangan kemudian akan mencek tentang seluruh informasi yang telah dimasukan kemudian akan mencocokan dengan keberadaan objek pajak dilapangan tentang informasi yang dimuat.
c). Setelah selesai kedua prosedur di atas maka informasi akan ditampilkan karena telah di cek kebenaran di database dan lapanagan.
Gambar 3.1 Flowmap Prosedur Input Data
3.1.4 Prosedur update Data
Dalam tahap ini prosedur yang dilakukan:
didalamnya terdapat transaksi jual ataupun beli tanah dengan bangunanya atau pembuatan alih nama.
b). Kemudian petugas disini akan mengupdate data tersebut dengan data yang telah diubah oleh kantor pajak untuk kemudian dirubah menurut data tersebut.
3.2Analisis Kebutuhan Non-Fungsional
3.2.1 Analisis Pengguna ( User )
Penguna aplikasi sistem informasi geografis umum di Kabupaten Tasikmalaya ini melibatkan 2 pengguna yaitu:
1. Admin dan Super admin
Admin dalam hal ini bertugas mengelola aplikasi dan menyajikan informasi, mengunakan, menambah, menghapus, dan mengubah data dan informasi peta, pengaturan terhadap hak pengguna dan sistem selanjutnya dari Aplikasi Sistem Informasi Objek pajak ini. Sedangkan super admin untuk menambah admin juga mengontrol penuh system.
2. User
User (pengguna biasa) di sini adalah semua masyarakat yang membutuhkan informasi tentang letak objek pajak di daerahnya beserta alamat dan tempat tinggalnya yang berada di kabupaten Tasikmalaya, dan tentunya sudah terbiasa menggunakan komputer, dan apabila user menemukan kesulitan mungkin bisa dengan bantuan orang yang sudah bisa dalam komputer.
3.3 Analisis Perangkat Lunak
Objek Pajak di Kantor Pajak Pratama Tasikmalaya adalah PHP sedangkan untuk media penyajian data spasial ( peta ) adalah Map Source dan database MYSQL.
3.3.1 Analisis Perangkat Keras
Analisis Perangkat keras merupakan proses analisis yang lebih menekankan pada kepada aspek pemanfaatan perangkat keras yang selama ini telah dimilki Kantor Pajak Pratama Tasikmalaya. . Adapun spesifikasinya sebagai berikut :
a. Processor : Pentium IV 2 GHz
b. RAM : 512 Mb
c. VGA : 128 Mb
d. Harddisk : 80 Gb
e. CD-ROM : min 52 x
f. Monitor : Color 15”
g. Keyboard dan Mouse
3.4.1 Analisis Basis Data (Database)
Berikut adalah ERD yang diusulkan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tasikmalaya.
Gambar 3.3 Entity Relationship Diagram Sistem Informasi Geografis Objek Pajak
3.4.2 Diagram Konteks
Diagram Konteks mrupakan suatu model yang menjelaskan secara global bagaimana data digunakan dan ditransformasikan untuk proses atau yang menggambarkan aliran data kedalam dan keluar sistem.
Gambar 3.4 Diagram Konteks Sitem Informasi Geografis objek Pajak
3.4.3 Data Flow Diagram (DFD)
3.4.4 DFD Level 1 web Sistem Informasi Geografis Objek Pajak
3.4.5 DFD Level 2 Proses 1 login
3.4.6 DFD Level 2 Proses 2 Menu admin
!
" #
$ %
& ' (
) *
3.4.7 DFD Level 2 Proses 2.1 Input data
Gambar 3.7 DFD Level 3 Proses 2.1 Input data
Gambar 3.8 DFD Level 3 Proses 2.2 Ubah data
3.4.9 DFD Level 2 Proses 2.3 Hapus data
Gambar 3.9 DFD Level 3 Proses 2.2 Hapus data
3.4.10 DFD Level 2 Proses 2.4 Add user
3.4.11 DFD Level 2 Proses 2.5 Menu Peta admin
3.4.12 DFD Level 3 Proses 3 Menu wajib pajak
Gambar 3.12 DFD Level 3 Proses 3 Menu wajib pajak
3.4.13 DFD Level 3 Proses 3.4 Menu peta wajib pajak
3.4.14 Spesifikasi Proses
Spesifikasi proses bertujuan untuk mendeskripsikan dari setiap fungsi yang
disajikan pada data flow diagram (DFD).
Tabel 3.1 Spesifikasi Proses
No Proses Keterangan
1
No Proses 1.1
Nama Proses Verifikasi username
Source Admin, user
Input Data username
Output Info username valid atau invalid
Destination Admin, user
Logika Proses Begin
{ admin dan user memasukan data username
masig-masing }
if username ada then masukan password
else tampil info username invalid
end
Nama Proses Verifikasi password
Source Admin, user
Input Data password
Output Info password valid atau invalid
Destination Admin, user
Logika Proses Begin
{ admin dan user memasukan data password masig-masing
}
if password cocok then tampil user ,adin valid
else tampil info user,admin invalid
end
3
No Proses 2.1
Nama Proses Input data
Source Admin
Input Data objek pajak
Output Info objek pajak
Destination Admin
{admin memasukan data objek pajak baru}
if data objek pajak then data objek pajak akan disimpan
else data objek pajak gagal disimpan
end
4
No Proses 2.2
Nama Proses Update data
Source Admin
Input Data objek pajak
Output Info data objek pajak
Destination Admin
Logika Proses Begin
{admin mengupdate data objek pajak baru}
if data objek pajak lengkap lengkap then data objek pajak
diupdate
else data objek pajak gagal di update
end
5
No Proses 2.3
Source Admin
Input Data admin
Output Info data admin
Destination Admin
Logika Proses Begin
{admin menambah data admin baru}
if data admin lengkap then data admin disimpan
else data admin gagal disimpan
end
6
No Proses 2.4
Nama Proses Hapus admin
Source Admin
Input Data admin
Output Info data admin
Destination Admin
Logika Proses Begin
{admin menghapus data admin}
else data admin tidak dihapus
end
7
No Proses 2.5
Nama Proses Add user
Source Admin
Input Data Username, password
Output Info username, password
Destination Admin, user
Logika Proses Begin
{ admin memasukan data username dan password }
if username dan password telah di isi then tampil
username, password
else tampil info username dan password
end
8
No Proses 2.6
Nama Proses View objek pajak
Source Admin
Output Info objek pajak
Destination Admin
Logika Proses Begin
{admin memasukan data objek pajak baru}
if data objek pajak then data objek pajak akan disimpan
else data objek pajak gagal disimpan
end
9
No Proses 2.7.1
Nama Proses Select
Source Admin dan wajib pajak
Input Data peta yang di Select
Output Info peta yang di select
Destination Admin dan Wajib Pajak
Logika Proses Begin
{admin memasukan data Peta yang di select}
if jika data peta telah di Select then data peta akan di
select
end
10
No Proses 2.7.2
Nama Proses Pan
Source Admin dan wajib pajak
Input Data peta yang di geser
Output Info peta yang di geser
Destination Admin dan Wajib Pajak
Logika Proses Begin
{admin memasukan data Peta yang di geser}
if jika data peta telah di geser then data peta akan di geser
else data peta tidak geser
end
11
No Proses 2.7.3
Nama Proses Zoom In
Source Admin dan wajib pajak
Input Data peta yang di perbesar
Output Info peta yang di perbesar
Logika Proses Begin
{admin memasukan data Peta yang di perbesar}
if jika data peta telah di perbesar then data peta akan di
perbesar
else data peta tidak di perbesar
end
12
No Proses 2.7.4
Nama Proses Zoom Out
Source Admin dan wajib pajak
Input Data peta yang di perkecil
Output Info peta yang di perkecil
Destination Admin dan Wajib Pajak
Logika Proses Begin
{admin memasukan data Peta yang di perkecil}
if jika data peta telah di perkecil then data peta akan di
perkecil
else data peta tidak di perkecil
13
No Proses 2.7.5
Nama Proses Identify
Source Admin dan wajib pajak
Input Data peta yang di periksa
Output Info peta yang di periksa
Destination Admin dan Wajib Pajak
Logika Proses Begin
{admin memasukan data Peta yang di periksa}
if jika data peta telah di periksa then data peta akan di
periksa
else data peta tidak di periksa
end
14
No Proses 2.7.6
Nama Proses Refresh
Source Admin dan wajib pajak
Input Data peta yang di Refresh
Output Info peta yang di Refresh
Logika Proses Begin
{admin memasukan data Peta yang di refresh}
if jika data peta telah di refresh then data peta akan di
refresh
else data peta tidak di refresh
end
15
No Proses 2.1.1
Nama Proses Input data objek pajak
Source Admin
Input Data objek pajak
Output Info objek pajak
Destination Admin
Logika Proses Begin
{admin memasukan data objek pajak baru}
if jika data objek pajak tidak lengkap then data objek
pajak tidak dismpan
else data tidak disimpan
16
No Proses 2.1.2
Nama Proses Input data peta
Source Admin
Input Data user
Output Info data peta
Destination Admin
Logika Proses Begin
{admin memasukan data peta baru}
if jika data peta tidak lengkap then data peta tidak
dismpan
else data tidak disimpan
end
17
No Proses 2.1.3
Nama Proses Input data kecamatan
Source Admin
Input Data kecamatan
Output Info data kecamatan
Logika Proses Begin
{admin memasukan data kecamatan baru}
if data kecamatan lengkap then data kecamatan disimpan
else data kecamatan gagal disimpan
end
18
No Proses 2.1.4
Nama Proses Input data kelurahan
Source Admin
Input Data kelurahan
Output Info kelurahan yang di input
Destination Admin
Logika Proses Begin
{admin memasukan data kecamatan baru}
if data kecamatan lengkap then data kecamatan akan
disimpan
else data kecamatan gagal disimpan
end
Nama Proses Input data blok
Source Admin
Input Data blok
Output Info data blok
Destination Admin
Logika Proses Begin
{admin memasukan data blok yang baru}
if data blok lengkap then data blok disimpan
else data blok gagal di simpan
end
20
No Proses 2.2.1
Nama Proses Ubah data objek pajak
Source Admin
Input Data Admin
Output Info data objek pajak
Destination Admin
Logika Proses Begin
if data objek pajak lengkap then data objek pajak di ubah
else data objek pajak gagal di ubah
end
21
No Proses 2.2.2
Nama Proses Ubah peta
Source Admin
Input Data peta
Output Info peta
Destination Admin
Logika Proses Begin
{admin mengubah data peta }
if data peta lengkap then data peta di ubah
else data peta tidak di ubah
end
No Proses Keterangan
22
No Proses 2.2.3
Nama Proses Ubah data kecamatan
Input Data kecamatan
Output Info data kecamatan yang di ubah
Destination Admin
Logika Proses Begin
{ Admin memasukan data kecamatan}
if data kecamatan benar then data di ubah
else data kecamatan gagal di ubah
end
23
No Proses 2.2.4
Nama Proses Ubah data kelurahan
Source Admin
Input Data kelurahan
Output Info data kelurahan
Destination Admin
Logika Proses Begin
{ Admin memasukan data kelurahan}
if data kelurahan benar then data kecamatan di ubah
end
24
No Proses 2.2.5
Nama Proses Ubah data blok
Source Admin
Input Data blok
Output Info blok
Destination Admin
Logika Proses Begin
{ Admin memasukan data blok}
if data blok benar th