• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SWASTA AN-NIZAM MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SWASTA AN-NIZAM MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS

CERPEN SISWA KELAS X SMA SWASTA AN-NIZAM MEDAN

TAHUN PEMBELAJARAN

2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

FITRIANI RITONGA

NIM 2121111006

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i ABSTRAK

Fitriani Ritonga, NIM 2121111006. Hubungan Penguasaan Diksi dengan Kemampuan Menulis Cerpen oleh Siswa Kelas X SMA Swasta An-nizam Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/S-1, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan penguasaan diksi dengan kemampuan menulis cerpen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelatif. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Swasta An-nizam Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 yang berjumlah 90 orang siswa terbagi atas 3 kelas. Sampel diambil secara acak kelas yaitu kelas X-1 yang berjumlah 30 orang. Instrumen yang digunakan adalah tes objektif pilihan berganda serta penugasan.

Dari pengolahan data diperoleh hasil penguasaan diksi dengan rata-rata=69,67, dengan standar deviasi =9,21 termasuk pada kategori cukup dan kemampuan menulis cerpen 73,16 standar deviasi =73,5 termasuk pada kategori baik. Dari uji data hasil penguasaan diksi dan kemampuan menulis cerpen didapat keduanya berdistribusi normal dan memiliki hubungan yang berarti dan linier. Setelah uji persyaratan analisis dipenuhi, maka selanjutnya dilakukan uji hipotesis dan diperoleh r=0.929. Harga ini kemudian dikonsultasikan dengan � �� sebesar 0.361 dengtan taraf signifikan 5%. Karena �ℎ� �� > � ��maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis alternative (Ha) diterima.

Akhirnya dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara penguasaan diksi dengan kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Swasta An-nizam Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga Skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Hubungan Penguasaan Diksi

dengan Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMA Swasta An-nizam

Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.”Skripsi ini disusun untuk memenuhi

syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan.

Penyelesaian Skripsi ini, penulis menerima berbagai masukan dan bantuan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada,

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan,

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni,

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,

4. Trisnawati Hutagalung, S.Pd., M.Pd., Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra

Indonesia.

5. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia,

6. Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi,

7. Hendra K.Pulungan, S.sos, M.I.kom, Dosen Pembimbing Akademik,

8. Seluruh Dosen serta seluruh Staf dilingkungan Fakultas Bahasa dan Seni,

9. Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Kepala Tata Usaha, serta

Guru-Guru dan Siswa SMAAn-nizam Medan yang telah memberikan izin untuk

(8)

iii

10. Orangtua penulis tersayang Alm. Soleh Ritonga dan Juriah Rambe yang

selalu memberikan kasih sayang semangat, perhatian serta dorongan moril

maupun material yang senantiasa diberikan dengan tulus kepada penulis.

11 Abang, kakak, dan adik penulis tercinta, Rahmat Tragedi Ritonga, Nisa

Power Ritonga, Samsul Rambe dan Anggi Rizki Rahmadani Ritonga yang

telah memberikan semangat dan doa yang tiada henti.

12. Teman-teman di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, terkhusus teman-

teman di kelas regular A 2012, Nurhaida, Tri Utami Raudani, Yuliza

Rahmi, Meilia Pratiwi, Karolina, Lentare Sianturi, Nurul Husna, Ganiyus

Zahirani, Khairani dan Sinta.

13. Sahut Rambe yang memberikan semangat dan motivasi.

14. Adik-adik kos tercinta Siti Hartina Rambe, Holida Harahap, dan Pita

Indah Lestari, yang selalu memberikan dukungan.

15. Teman-teman PPL terlebih buat Vita Aritonang, Heni Ratam Pasaribu,

Theresia Gultom, Rina Mariana Silaban, Budiati Siregar, Yustika Sari dan

Amri Husein Nasution yang selalu mendukung penulis dalam suka dan

duka,

Akhir kata, penulis berharap semoga Skripsi ini bermanfaat dan dapat

menambah wawasan bagi pembaca.

Medan, September 2016 Penulis,

(9)

iv DAFTAR ISI

ABSTRAK ……… i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Identifikasi Masalah ... 8

C.Pembatasan Masalah ... 9

D.Rumusan Masalah ... 9

E.Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 11

A.Kerangka Teoretis ... 11

1. Diksi ... 11

a. Pengertian Diksi ... 11

b. Ketetapan Pilihan Kata ... 14

c. Persyaratan Ketetapan Diksi ... 15

d. Syarat-syarat Kesesuaian Diksi ... 17

2. Hakikat Cerita Pendek... 18

a. Pengertian Cerita Pendek ... 18

(10)

v

c. Langkah-langkah Menulis Cerpen ………..… 26

d. Kemampuan Menulis Cerpen ……….. 30

B.Kerangka Konseptual…………... 33

C.Hipotesis Penelitian………… ... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 35

A.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35

1. Lokasi Penelitian ... 35

2. Waktu Penelitian ... 35

B.Populasi dan Sampel ... 35

1. Populasi ... 35

2. Sampel ... 36

C.Metode Penelitian ... 38

D.Paradigma Penelitian ... 38

E.Varibel Penelitian dan Defeni Operasional ... 39

1. Variabel Penelitian ... 39

2. Defenisi Operasional ... 40

F. Instrumen Penelitian ... 41

1. Tes Penguasaan Diksi ... 41

2. Tes Penilaian Kemampuan Menulis Cerpen ... 42

G.Prosedur Penelitian ... 47

H.Uji Coba Instrument ... 47

1. Uji Validitas Tes ... 48

2. Uji Reliabilitas Instrumen ... 49

(11)

vi

1. Teknik Analisis Data ... 50

1. Deskripsi Data ... 50

2. Uji Persyaratan Analisis ... 51

a. Uji Normalitas ... 51

b. Uji Linearitas ... 52

3. Uji Hipotesis ... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55

A. Hasil Penelitian ... 55

1. Data Penguasaan Diksi( X ) ... 55

2. Data Kemampuan Menulis Cerpen ( Y )... 59

3. Uji Persyaratan Analisis Data ... 62

a. Uji Normalitas ... 62

1. Uji Normalitas Hasil Penguasaan Diksi (X) ... 62

2. Uji Normalitas Kemampuan Menulis Cerpen (Y) 65 b. Uji Linearitas dan Keberartian ... 66

c. Uji Hipotesis Penelitian... 68

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 69

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 72

A. Simpulan ... 72

B. Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 74

(12)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rincian Populasi ... 36

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penguasaan Diksi ... 43

Tabel 3.3 Kisi-kisi Penilaian Menulis Cerpen ... 45

Tabel 3.4 Kategori Penilaian ... 47

Tabel 3.5 Interpretasi Nilai r ... 54

Tabel 4.1 Data Kemampuan Siswa dalam Penguasaan Diksi ... 55

Tabel 4.2 Daftar Distribusi Frekuensi X ... 58

Tabel 4.3 Data Kemampuan Menulis Cerpen ... 59

Tabel 4.4 Daftar Distribusi Frekuensi Y ... 62

Tabel 4.5 Uji Normalitas X ... 63

Tabel 4.6 Uji Normalitass Y ... 65

(13)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1Silabus ... .76

Lampiran 2Tes Penguasaan Diksi ... 79

Lampiran 3 Tes Kemampuan Menulis Cerpen ... 85

Lampiran 4Kunci Jawaban Tes Penguasaan Diksi... 86

Lampiran 5Uji Validitas dan Reliabilitas ... 87

Lampiran 6 Tabel Validitas Tes ... 92

Lampiran 7 Pembantu Korelasi Product Moment ... 93

Lampiran 8 Analisis Regresi Sederhana ... 94

Lampiran 9 Uji Linearitas ... 98

Lampiran 10 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors ... 101

Lampiran 11 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke Z ... 102

Lampiran 12 Tabel Nilai-nilai Product Moment ... 103

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran bahasa merupakan salah satu aspek yang penting dalam

kehidupan manusia. Kemampuan berbahasa seseorang dapat menunjukkan

kepribadian serta pemikirannya. Keterampilan berbahasa juga menentukan

bagaimana kemampuan seseorang dalam berkomunikasi, pada dasarnya bahasa

merupakan alat komunikasi. Hal inilah yang menjadikan pembelajaran bahasa

khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

sering dijadikan tolak ukur dalam ujian nasional.

Bahasa berperan penting dalam perkembangan intelektual, sosial, dan

emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam

mempelajari semua bidang studi. Keterampilan berbahasa memiliki empat

komponen yakni menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Salah satu

keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh peserta didik yakni menulis.

Keempat aspek ketertampilan tersebut diajarkan secara terpadu dan berkaitan erat

dengan yang lainnya disesuaikan dengan karakteristik dan tingkatan siswa dalam

belajar bahasa dan diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa

berkomuniksi secara lisan maupun tertulis.

Kemampuan berbahasa Indonesia secara lisan antara lain : mampu

menyampaikan informasi aktual secara emosional, menyatakan sikap intelektual,

serta menyatakan sikap moral. Kemampuan berbahasa indonesia secara tertulis

(15)

2

diarahkan agar siswa memiliki kegemaran menulis sehingga mampu

meningkatkan pengetahuannya, menyampaikan informasi aktual, menyatakan

sikap intelektual, menyatakan sikap moral dan mampu memanfaatkannya dalam

kegiatan sehari-hari.

Indonesia adalah negara yang memiliki bermacam-macam suku bangsa

dan bahasa. Dibuktikan dengan banyaknya bahasa yang digunakan dalam

kehidupan sehari-hari. Setiap bahasa yang digunakan memiliki karakter yang

berbeda-beda sehingga penggunaan bahasa tersebut berfungsi sebagai sarana

komunikasi dan identitas suatu masyarakat tersebut.

Kita adalah makhluk sosial yang selalu menggunakan bahasa sebagai alat

untuk berkomunikasi dalam setiap aktivitas. Dalam kehidupan bermasyarakat

sering dijumpai ketika seseorang berkomunikasi dengan pihak lain tetapi pihak

lawan bicara kesulitan menangkap informasi dikarenakan pemilihan kata yang

kurang tepat ataupun dikarenakan salah paham.

Untuk dapat menjalin komunikasi yang terjalin dengan baik antara satu

dengan yang lainnya, seseorang harus menguasai diksi atau pilihan kata yang

mencakup kosakata atau perbendaharaan kata serta gaya bahasa yang tepat.

Pentingnya penguasaan diksi atau pilihan kata akan memudahkan seseorang untuk

menyalurkan gagasannya.

(16)

3

Semakin kaya kosakata yang dimiliki semakin besar pula kemungkinan

kita terampil berbahasa dalam menuangkan ide-ide menjadi sebuah tulisan.

Kegiatan menulis merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dalam seluruh

proses pembelajaran. Dalam kehidupan modern ini jelas bahwa keterampilan

menulis sangat dibutuhkan.

Namun pengajaran menulis di sekolah sering kali tidak seimbang dengan

pengajaran berbahasa sehingga kemampuan menulis siswa tidak maksimal.

Pengajaran kemampuan berbahasa sering hanya ditekankan pada pengetahuan

kebahasaan dan kurang dilatih sehingga hasil karangan siswa kurang baik terlihat.

Dari banyak pilihan kata yang kurang tepat, kalimat kurang efektif, sukar

mengemukakan gagasan, karena kesulitan membuat kalimat, kurang mampu

mengembangkan ide secara teratur dan sistematis.

Hal yang paling pokok dalam pembelajaran menulis adalah penggunaan

diksi yang tepat. Dalam menyampaikan sebuah informasi melalui bahasa tertulis

pilihan kata merupakan unsur yang sangat penting. Pemilihan kata bukanlah

hanya memilih ketepatan kata, melainkan kecocokan kata. Dalam kehidupan

sehari-hari kita berjumpa dengan orang-orang yang sulit sekali mengungkapkan

maksudnya dan kurangnya penguasaan kosakata yang dimilikinya. Tetapi kita

juga berjumpa orang yang berlebihan menggunakan perbendaharaan kata tetapi

tidak ada isi yang tersirat dibalik kata-kata itu.

Pemilihan kata yang tepat adalah sarana pendukung dan penentu

keberhasilan dalam berkomunikasi. Pilihan kata atau diksi bukan hanya soal

(17)

4

makna dan informasi yang akan disampaikan. Pemilihan kata tidak hanya

digunakan dalam berkomunikasi namun juga digunakan dalam bahasa tulis.

Dalam bahasa tulis pilihan kata ( diksi ) mempengaruhi pembaca mengerti atau

tidak dengan kata-kata yang terpilih.

Pada kenyataannya masih banyak siswa yang kurang mampu menulis

sebuah karya sastra yang baik misalnya dalam menulis cerpen. Beberapa faktor

penyebabnya yaitu kurangnya penguasaan kosakata atau perbendaharaan kata,

kurang membaca dan kurang berlatih. Siswa tidak hanya dapat membaca karya

sastra khususnya cerpen, tetapi siswa hendaknya mampu untuk berpikir kreatif

agar dapat menulis cerpen.

Nurgiantoro (2001 :1) menyatakan, bahwa dibanding dengan keterampilan

mendengarkan dan membaca, keterampilan berbicara dan menulis merupakan

keterampilan yang paling rendah penguasaannya. Hal ini disebabkan karena

keterampilan tersebut merupakan keterampilan yang sulit dikuasai bahkan oleh

penutur asli bahasa tersebut. Sulitnya penguasaan keterampilan menulis

disebabkan oleh beberapa hal yakni, siswa tidak berlatih secara teratur, siswa

belum mampu menggunakan kalimat yang baik dan ejaan yang tepat dalam

menulis, serta guru masih menggunakan pembelajaran satu arah dalam

pembelajaran menulis. Banyak hal yang dapat disampaikan melalui kegiatan

menulis baik dalam bentuk ilmiah seperti jurnal maupun makalah ataupun bentuk

sastra seperti novel, cerpen, puisi, dan drama.

Cerpen atau cerita pendek adalah karangan pendek berbentuk prosa.

(18)

5

pertikaian, penuh peristiwa yang mengharukan atau menyenangkan, dan

mengandung kesan yang tidak mudah dilupakan. Karena karangan yang berbentuk

cerpen itu tidak panjang, unsur-unsur intrinsiknya dibahas secara sederhana.

Ketika siswa dapat menuliskan cerpen dengan menarik, maka siswa telah mampu

menuangkan imajinasi dan perasaan mereka kedalam cerpen.

Namun, kenyataan yang tampak di lapangan, siswa terlihat kurang

mampu menuangkan ide, perasaan yang imajinatif yang ada dalam pikiran

mereka ke dalam cerpen. Siswa kesulian menciptakan atau memilih kata yang

tepat untuk menuliskannya. Hal ini tentunya menimbulkan masalah, yakni

pembaca akan lebih sulit memahami dan menangkap pesan yang akan

disampaikan oleh penulisnya. Rendahnya kemampuan menulis cerpen siswa akan

menyebabkan nilai tidak mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan tentunya tidak dapat mewujudkan tujuan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP).

Dalam menulis cerpen diperlukan keterampilan mengolah bahasa untuk

menyajikan cerita sesuai dengan kehendak dan tujuan pengarang, keterampilan

tersebut dilatihkan, diantaranya melalui (1) latihan menentukan tema;(2)

mengembangkan alur (awa,tengah, akhir); (3) menggambarkan karakter tokoh

melalui dialog, monolog, dan komentar pengarang ; (4) mendeskripsikan latar; (5)

mengembangkan cerita melalui dialog, narasi dan komentar pengarang; (6)

merevisi hasil cerpen dengan memperhatikan pilihan kata, tanda baca, ejaan dan

mempublikasikan hasil karya secara tertulis dan lisan. Namun pada kenyataannya

(19)

6

Berdasarkan wawancara peneliti dengan guru bidang studi Bahasa

Indonesia di SMA Swasta An-nizam Medan, menyatakan kemampuan menulis

cerpen siswa masih rendah, karena minimnya perbedaharaan kata dan kurangnya

penguasaan diksi dalam pemakaian bahasa pada siswa. Kebanyakan siswa

kesulitan memilih kata yang tepat dalam menuangkan ide dan imajinasi mereka

kedalam cerpen. Siswa merasa tidak mampu menggunakan kata-kata yang indah

dan penuh makna. Guru menganggap ada kemungkinan ketidakmampuan siswa

menguasai pemilihan diksi juga disebabkan kuantitas kebiasaan membaca siswa

yang masih kurang.

Peneliti juga mendapat berbagai temuan meliputi kendala dalam

pengajaran menulis cerpen. Kendala tersebut antara lain adalah siswa sering

merasa kesulitan untuk memulai menulis karena tidak adanya ide, sehingga

motivasi menurun, siswa merasa putus asa dan merasa tidak berbakat, padahal

menurut Kinoyson (2007:9), “ Bakat hanya menyumbang 5% dalam keberhasilan seseorang, 95% lainnya ditentukan dari usaha, kerja keras dan doa”. Sementara

dalam pembelajaran, guru tidak mengatasi bagaimana mengatasi kendala tersebut.

Hal ini juga diperkuat dengan pengalaman peneliti ketika mengikuti

Program Pengalaman Praktik Lapangan Terpadu di SMAN 4 Kisaran. Banyak

siswa yang mengeluhkan pelajaran Bahasa Indonesia mengenai menulis cerpen.

Tidak jauh berbeda dengan wawancara yang dilakukan peneliti, siswa juga merasa

kesulitan dalam pemilihan kata yang akan digunakan dalam menuangkan ide

(20)

7

penguasaan diksi dalam pemakaian bahasa pada siswa. Oleh karena itu

penggunaannya harus memperhatikan ketetapan dan kesesuaian diksi.

Kenyataan ini didukung oleh penelitian yang pernah dilalukan oleh

Amintaningsih dengan judul “Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen

Berbasis KUIK (Kisah, Unsur Intrinsik, Dan Khayalan) Melalui Model Sinektik

Di Kelas X SMA Negeri 1 Pemalang Tahun Pembelajaran 2010/2011. Dalam

penelitian tersebut memaparkan kemampuan menulis cerpen yang tergolong

rendah pada siswa terkait dengan pembelajaran menulis cerpen di sekolah

tersebut, dilakukan studi pendahuluan dengan hasil bahwa (1) pembelajaran

menulis cerpen kurang dapat menumbuhkan minat siswa dalam menulis cerpen,

(2) guru belum memiliki strategi yang tepat untuk membelajarakan sastra

khususnhya menulis cerpen, (3) siswa memiliki kesulitan memiliki dalam

menentukan dan mengembangkan gagasan untuk menulis cerpen, (4) tidak ada

bimbingan dari guru dalam menulis cerpen, (5) guru tidak memberi contoh cerpen

yang baik, (6) 100% mengalami kesulitan dalam menulis cerpen, sehingga 84,6%

4 siswa dalam kelas tersebut tergolong rendah dan memperoleh nilai di bawah

KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum)

Data lain juga membuktikan dari jurnal skripsi oleh Harijanti dengan judul

“Pengaruh Pemanfaatan Media Blog Terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Oleh

Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2012/2013.

Menyatakan data observasinya tentang hasil prestasi peserta didik dalam mata

pelajaran Bahasa Indonesia, terutama pokok bahasan menulis cerita pendek masih

(21)

8

kelulusan minimal. Hal ini terjadi karena adanya anggapan bahwa kemampuan

menulis sastra dianggap kurang penting dibandingkan dengan mata pelajaran

lainnya.

Dari penjelasan di atas dan beberapa penelitian tersebut dapat diambil

kesimpulan bahwa dalam menulis cerpen sangat erat hubungannya dengan

penguasaan diksi, karena semakin banyak perbendaharaan kata yang dimiliki dan

semakin tepatnya pemilihan kata yang digunakan oleh siswa maka semakin jelas

maksud yang akan diungkapkannya dalam sebuah cerpen. Berdasarkan latar

belakang tersebut peneliti menduga adanya hubungan yang signifikan antara

penguasaan diksi dengan kemampuan menulis cerpen. Untuk itu peneliti tertarik

melakukan penelitian dengan judul “ Hubungan Penguasaan Diksi Dengan Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMA Swasta An-nizam Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.”

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah adalah upaya mengumpulkan persoalan-persoalan

yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Berdasarkan latar belakang

tersebut, dapat diidentifikasi beberapa masalah yakni sebagai berikut.

1. Penguasaan diksi siswa dalam menulis cerpen masih rendah.

2. Kemampuan menulis cerpen siswa masih rendah.

(22)

9

C. Pembatasan Masalah

Mengingat ruang lingkup permasalahan yang luas cakupan

pembahasannya dan untuk mempermudah pemecahan masalah serta penulisan.

Penelitian ini membatasi fokus permasalahan yaitu masalah hubungan penguasaan

diksi yang dimiliki siswa dengan kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA

Swasta An-nizam Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.

D. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah penguasaan diksi siswa kelas X SMA Swasta An-nizam

Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016?

2. Bagaimanakah kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Swasta

An-nizam Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016?

3. Apakah ada hubungan penguasaan diksi dengan kemampuan menulis

cerpen siswa kelas X SMA Swasta An-nizam Medan Tahun Pembelajaran

2015/2016?

4. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui tingkat penguasaan diksi siswa kelas X SMA Swasta

An-nizam Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.

2. Untuk mengetahui kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA

(23)

10

3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan penguasaan diksi dengan

kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Swasta An-nizam Medan

Tahun Pembelajaran 2015/2016.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian tentang hubungan penguasaan diksi dengan

kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Swasta An-nizam Tahun

Pembelajaran 2015/2016 diharapkan memberi manfaat baik secara teoritis

maupun praktis.

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan

terhadap pembelajaran khususnya untuk bidang studi Bahasa Indonesia SMA

Swasta An-nizam Medan mengenai hubungan penguasaan diksi dalam

kegiatan menulis cerpen.

2. Manfaat Praktis

a) Sebagai penambah wawasan bagi peneliti maupun pembaca tentang

permasalahan dalam penelitian ini.

b) Sebagai bahan masukan juga perbandingan bagi peneliti yang

(24)

72 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian,

tentang Hubungan Penguasaan Diksi dengan Kemampuan Menulis Cerpen

Siswa Kelas X SMA Swasta An-nizam Medan Tahun Pembelajaran

2015/2016, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut.

1. Penguasaan diksi siswa kelas X SMA Swasta An-nizam Medan

Tahun Pembelajaran 2015/2016 berada pada kategori cukup. Hal ini

terlihat dari nilai rata-rata yang dipeoleh yaitu 69.67.Rendahnya

penguasaan diksi siswa disebabkan karena kurangnya kuantitas

kebiasaan membaca. Penguasaan diksi yang baik dapat diperoleh

siswa dengan banyak membaca dan mengumpulkan kosakata

ataupun diksi dari berbagai bacaan. Dengan memperbanyak

intensitas membaca akan membantu siswa dalam menguasai diksi.

2. Kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Swasta An-nizam

Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 berada pada kategori baik.

Hal ini terlihat dari nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 73.5.

Kemampuan menulis cerpen yang baik tentu saja didukung oleh

faktor lainnya. Penguasaan diksi juga mendukung kemampuan

menulis cerpen siswa menjadi lebih baik. Rendahnya kemampuan

menulis cerpen disebabkan kurangnya penguasaan diksi atau

(25)

73

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara penguasaan diksi dengan

kemampuan menulis cerpen siswa. Koefisien korelasi antara

penguasaan diksi dengan kemampuan menulis cerpen siswa kelas X

SMA Swasta An-nizam Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016

adalah sebesar 0.929.

B. Saran

1. Sesuai dengan hasil penelitian, ternyata ada hubungan yang sangat

erat antara penguasaan diksi dengan kemampuan menulis cerpen,

oleh karena itu diharapkan kepada guru, khususnya guru bidang

studi Bahasa Indonesia agar meningkatkan kemampuan menulis

cerpen siswa dengan membekali siswa akan penguasaan diksi.

2. Siswa perlu dibimbing melalui pelatihan untuk lebih meningkatkan

penguasaan diksi demi peningkatan kemampuan menulis cerpen.

3. Perlu diadakan penelitian lanjutan oleh peneliti lain guna

memberikan masukan yang berguna bagi dunia pendidikan,

(26)

74

DAFTAR PUSTAKA

Amintaningsih. 2011. Skrripsi : Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Berbasis KUIK (Kisah, Unsur Intrinsik, Dan Khayalan) Melalui Model Sinektik Di Kelas X SMA Negeri 1 Pemalang Tahun Pembelajaran

2010/2011. Pemalang : Universitas Pemalang.

Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka. Cipta

Azwar, Saifuddin. 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bailey, Kenneth D. 1978. Methods Of Social Research. London:Collier Publisher.

Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai

Dewabrata, A.M. 2006. Kalimat Jurnalistik: Panduan Mencermati Penulisan Berita.Jakarta: Kompas.

Doyin, Mukh dan Wagiran. 2009. Bahasa Indonesia: Pengantar Penulisan Karya Ilmiah. Semarang: Unnes Press.

Harijanti. 2013. Skripsi : Pengaruh Pemanfaatan Media Blog Terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2012/2013. Universitas Negeri Medan.

Keraf, Gorys. 2009. Diksi Dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.

Komaidi, Didik. 2005. Aku bisa menulis: Panduan Praktis Menulis Lengkap. Yogyakarta: Sabda Media.

Kosasih, E. H. 2011. Ketatabahasaan dan kesusastraan Cermata Berbahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya.

Muryanto, A. Kristiawan. 2008. Aku Pandai Menulis Cerpen. Klaten: PT. Intan sejati.

Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Penilaian alam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.

(27)

75

Rampan, Korrie Layun. 2009. Apresiasi Cerpen Indonesia Mutakhir. Jakarta : Bukupopup.

Sayuti, Suminto A. 2000. Berkenalan dengan Prosa Fiksi. Yogyakarta: Gama Media.

Siregar, Syofian. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan Perhitungan Manual dan SPSS. Jakarta : Kencana Prenadamedia Group.

Sudjana. 2008. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R Dan D. Bandung : Alfabeta.

Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. 1997. Apresiasi Kesusastraaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Tarigan, Henry Guntur. 1984. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung : Angkasa.

Winaya. 2013. Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbantuan Video Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Menulis Narasi Siswa Kelas VII5 SMP Negeri 3 Banjar Tahun 2012/2013. dalam Jurnal Teknologi Pembelajaran Universitas Pendidikan Ganesha. Vol 3. Denpasar.

Wiyatmi. 2009. Pengantar Kajian Sastra. Yogyakarta : Pustaka Book Publisher. Yulfita, Dwi Indah. 2010. Ketidakefektifan Kalimat dalam Penulisan

Berita Radar

Referensi

Dokumen terkait

[r]

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN..

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan: (1) kemampuan analisis siswa dengan model pembelajaran Search, Solve, Create, and Share (SSCS) pada materi pokok

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “STUDI KASUS TENTANG PERILAKU GAY DAN ALTERNATIF PENANGANANNYA (Penelitian Kasus terhadap Tiga Mahasiswa di Universitas Sebelas

Pra-Siklus ……….. Hasil Observasi Kegiatan Praktikum Guru Pra-Siklus………... Persentase Rata-rata Capaian KPS Peserta Didik Pra- Siklus………... Hasil Akhir Persentase

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa siswa yang diajar dengan strategt Interaktif memlliki hasil belajar Fi'Sika yang lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa

Awalnya pada pertama kali peluncuran Flexi Combo tahun 2004, layanan Flexi Combo diperkenalkan kepada pengguna Flexi dengan mengharuskan pengguna layanan Flexi Combo datang

T ujuan dari penelitian ini adalah mengetahui urutan prioritas dan kondisi bangunan kecamatan, yang berguna sebagai acuan dalam kegiatan pemeliharaan.. D ata sekunder