• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA SMA PGRI 20 SIBORONG-BORONG KABUPATEN TAPANULI UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA SMA PGRI 20 SIBORONG-BORONG KABUPATEN TAPANULI UTARA."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

- - -

.

. <.

I

3?3·J?yiJ;/-o/

'-1 ___,.____ ___,.____ ~ ~

-·~

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN

~~

M PUAN

BERPIKIR LOG IS TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

--

. ·.

PADASMA PGRI 20 SIBORONG-BORONG

KABUPATEN TAPANULI UTARA

-cDiajuk.g,n quna :Memenufti SaCaft Satu

Syarat

Vntu{9rtemperofeli (jefar

:Magister

Pe mfuf~n

([lrogram S tudt 'fek,nofog£ CFendidikjln

PROGRAMPASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

ME DAN

2008

!ln

-u~

I i

I

i

lid~

7d

I

gfli

!

b

.bOJ"l

MA

7

(2)

' ;

;

TEStS

PENGARtJH STRATEGI PEMBELA.JARAN DAN

KEMAMPUAN

BEI~

PlRIH

LOG IS TERII AD;\P IIASIL

BELAJAR FISIKA

PAD..\ S l\1:\ J>GRI 20 SI UORONGBORONG

K·:;

1 :~ \H:N

TAl' ; ;~ ~ I

IJTARA ..

i

J

-~-

llisusun J13..n d iajukan oleh_; _

~

r u ">

EG'

~~

ALPA SIMANJlJNTAK

,.~

NIM: 065020397

~

~

~

I

Telan-Dipertabankan di-depan Paoitia Ujiao Tesis Pada _

Tanggal6 Pebruari 2008 dan dinyatakan Telah Memenubi

Salah Satu Syarat Untuk Mempuoleb Gelar Magister Pendidikao

~ ~

_ , _ ·,

: r: gram Studi Telmologi-Ptndidikau

~~

(

~

~~

•,

.

\

Me(lan, 6 Pebruari 2008

-fll•

-

c/

Ketua Program Studi

Teknologi Pendidikan

Direktur Progr m

Pascasarjana

(3)

I'ERSETl J.JlJAN BE WAN PENGlJ.JI

li.JIAN TESIS

~1AGISTER

PENDIDIKAN

~-""~/}"

...

No

Nama

1

2

3

~

:)

~

····

···

!&

·

Prof. Dr. Muhammad Badiran MP •

NIP.l3053589l

(Anggota)

~

4

5

Dr. Mara Bangun

Harabap

MS.

NIP. 131413655

(4)

...

KATAPENGANTAR

Segala puji dan rasa syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang

Maha Kuasa, karena dengan berkat dan ridhoNya menyertai penulis dalam

penyususnan tesis ini hingga dapat diselesaikan. Tesis ini disusun dalam

rangka memenuhi salah satu tugas yang menjadi syarat untuk menempuh

)

ujian ~ist er kependidikan.. pada Program Pasca

sarjana Universitas

Negeri Medan. ; : ; o(P'

...

~,.

/~'

'~\/tfr

-v

~

....

'~

Dalam

penelitian serta

pembahasan hasil penelitian hingga

selesainya penyususnan tesis ini penulis m,enerima bantuan dari

pembimbing dan berbagai pillak:. Oleh karena itu pada kesempatan

ini

penulis menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih yang tidak

terhingga kepada Prof. Dr. Abdul Hamid K. M.Pd. Dan Dr. Sabat Siagian

M.Pd.

s!l~

komisi pembimbing yang penuh- dengan keiklasan Telah

rnemberikan bimbingan dan dorongan yang sangat berhaga sehingga tesis

ini

dapat diselesaikan.

Kepada ketiga

nara

sumber;

bapak

Prof.

Dr.

Muhammad Badiran

M.Pd.,

bapak Prof

Dr.

Suha.rta

Msi, dan bapak

Dr.

Marabangun Harahap

Msi, yang telah memberikan koreksi

dan

masukan~masukan

untuk

perbaikan dan penyempumaan tesis ihi penulis menyampaikan tetima kasih.

PenuJis

j2~

menyampaikan_ .terima kasih kepada Direktur PaSca

Sarjana; para asisten direktur Pasca Saijana, ketua

dan

skretaris

Program Studi Teknologi Pendidikan, para dosen dan staf administrasi

(5)

memberikan bantuan kepada penulis untuk kelancaran studi dan penyeJesaian tesis

ini.

~~

~s

NE:a~

~ras

~a(:"~~

/, ....

.(,~-

~~

...

{ Penulis juga mengucapkan teririui

-kasih

kepada Ketua YPLP PGRI }

Sumatera

Utara~-Kepai

a

Dinas "Pendidikan ·Kabupaten·TapanuJi Utara; Pembina--- - · -- --- ·

dan Kepala.SMA PGRI 20 Siborongborong yang memberi kesempatan kepada

penulis tmtuk

melakukan

~nelitian

di

S~

PGRI 20 Siborongborong Kabupaten - )

TapllluliUtara

¥)\~

_:;~

//~

.

~

.")

Juga__k__epada ibu Dra. Magda SimanjWitak

dan ~ bapak

Drs.

Janpiter

Saragih

selaku guru bidang studi fisika SMA PGRI 20 Siborongborong yang telah

membantu penulis bingga terlaksananya

pe~ e litian

ini. Terima kasih juga penulis

sampaikan kepada rekan-rekan mahasiswa PPS UNIMED, kbususnya Program

studi TeknoiOgi Pendidikan angkatan

X.

yang telah berperan membantu penulis

dalam hal samn, sumbangan pemikiran hingga tesis ini dapat selesai.

Pengbargaan yang

setinggi~tinggi

penulis persembahkan pada seluruh

keluarga tercinta ibunda

T.

br Hutagalung, istri tercinta Roemen br Ompusunggu

serta anakku • Franky H

T.

Simanjunta.k Sked. Daslan B. H. Simanjuntak Sked,

dan Mey Warista Simanjtmtak Spd. yang seriantiasa memberi dorongan dan

semangat juga bantuan dalam hal tugas-tugas

diperkuli_aJtan;

sehingga penulis

dapat mengikuti studi dengan Jancar

dan

tesis ini dapat diselesaikan.

Masih

banyak pihak: yang membantu dalam penyelesaian studi ini namun

tidak

dapat

disebutkan satu

pers~tu

-

kepada semuany!!_._penulis menyampaikan
(6)

.

..

terima kasih,

kiranya

Tuhan membaJas kebaikan atas semua bantuan yang

diberikan. .... a::: G..,.

f

Kiranya tulisan ini dapat bennanfaat dan menambah wawasan berfikir bagi

~

setiap

yang

membaca dan penulis dengan hati yang terbuka menyampaikan
(7)

1

ABSTRAK

Alpa Simanjuntak, NIM.

065020397.

Pengaruh

strategi

pembelajaran dan kemampuan berpikir logis terhadap hasil belajar Fisika

siswa . SMA PGRI 20 Siborong-borong. Tesis Medan : Program Pasca

sarjana Universitas Negeri Medan 2008.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil

belajar Fisika antara siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran

Interaktif dan siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran

Konvensional, mengetahui perbedaan hasil belajar Fisika antara siswa

yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi dan siswa yang memiliki

kemampuan berpikir logis rendah serta mengetahui-apakah ada Interaksi

antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis dalam

mempengaruhi basil belajar Fisika.

..:

1

Penelitian ini merupakan penelitian kuasieksprimen yang

dilaksanakan di SMA PGRI 20

Siboron g-b~£ng .

Populasi dalam

penelitian ini terdiri dari 153 orang siswa dan sebagai sampel berjumlah

80 orang yang diambil dengan Cluster random sampling, terdiri dari 40

orang Siswa Kelas XI IPAl yang mendapat perlakuan strategi

pembelajaran Interaktif dan 40 orang siswa Kelas XI IP A2 dengan

strategi pembelajaran Konvensional.

.

-Untuk menguji hipotesis ; basil bel ajar yang digunakan adalah basil

belajar Fisika siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi dan

basil belajar siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah. Uji

statistik yang digunakan dalam-penelitian ini adalah statistik

des kri~tif

untuk menyajikan data dan statistik infrensial digunakan ANA VA 2 jalur.

Sebelum ANA VA 2 jalur digunakan terlebih dahulu dilakukan uji

persyaratan analisis data yaitu uji nonnalitas dengan uji lilefors dan uji

(8)

....

..

Instrumen penelitian hasil belajar Fisika menggunakan tes

berbentuk pilihan ganda berjumlah 30 butir dan memiliki reliabilitas

0, 76 I menggunakan rumus KR 20. Untuk memilih siswa yang memiliki

kemampuan berpikir logis tinggi dan siswa yang memiliki kemampuan

berpikir logis rendah menggunakan tes kemampuan berpikir logis dari

Piaget yang sudah baku.

&> • ~

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa siswa yang diajar

dengan strategt Interaktif memlliki hasil belajar Fi'Sika yang lebih tinggi

dibandingkan hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi

Konvensional. Hal ini di tunjukan oleh

F rutung =

191,16>

Flable

= 3,968,

pada

taraf

signifikasi

a

=

0,05. Siswa yang memiliki kemampuan

berpikir logis

tinggi hasil belajar Fisikanya lebih tinggi dibanding dengan

siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah. Hal ini

ditujukkan oleh

Frutung

=

4,25>

Ftabel

=3,968 pada

taraf

signifikan

a

=

0,05 dengan dk =(1, 76), dan terdapaf interaksi antara strategi

pembelajaran dan kemampuan berpik:ir logis siswa terhadap hasil

bel!!i~

--

--

--fisika. Hal ini di tujkkan

Fmtuo

8

=9,05>

F~abe

1

=3,9

68

pada tarafsignifikan

a

=

0,05. Dengan uji lanjut menggunakan uji Scheffe dibuktikan bahwa

siswa yang menggunakan strategi pembelajaran interaktif ak:an

memperoleh

basil belajar lebih tinggi dibanding siswa yang di ajar

dengan strategi pembelajaran Konvensional. Sedangkan siswa yang

memiliki kemampuan berpikir logis rendah memperoleh hasil belajar

lebih tinggi jika di ajar dengan strategi pembelajaran Konvensional

dibanding dengan siswa yang di ajar dengan strategi pembelajaran

Interaktif.

-

(9)

...

ABSTRACT

Alpa Simanjuntak NIM. 065020397. The effect of learning strategy

and logical thinking ability toward the learning out come of physic.

Students SMA PORI 20, Siborong-borong. Thesis Medan; Graduated

Program, State University of Medan 2008 .

The Objectives of this research where to find out the difference

between stuoent learning out come in physic taught with the interactive

Strategy and Conventional learning strategy. The difference of physic

learning out come between students with high and low logical thinking

ability and to fmd out whether there was.

I

This r-esearch a quasi-experiment research which was conducted-at

SMA PGRI 20, Siborong-borong. The population consisted of 153

students and 80 students where taken as the sample through Cluster

random sampling technique, composing 40 students grade XI IPAh who

got the interactive learning strategy and 40 student grade XI IP A

2

with

conventional learning strategy.

.-r: ..

To the hypothesis the learning out come used student which high

and low logical thinking ability in physic. The statistical testing applied in

these study was descriptive statistic to present the data and for inferential

static 2 way-ANOV A was used:"' Before the 2 way ANOV A was used frrst

the conditional test of data analysis, normality test of Liliefors and

homogeneity variance test with Bartlett. •

~

The instrument used for learning out come was multiple. Choice

with 30

items ~ with

the reliability_O ,761 using KR20 Fonnula; To Sorft

students

with high and low logical thinking ability Piaget had

moduficated by University of Malang; r

=

0,86.

The hypothesis testing showed that student taught with interactive

(10)

p ..

Conventional learning strategy. This was proped by

Fcount

= 191,16

>

Ftabie

=

3,968 at the level of significance

a

=

0,05. Student with high logical

thinking ability the learning out come was higher than student with low

logical thinking ability. This was proped by the

Fcouni =

4,25

>

Ftable

=

3,968 the level of significance

a

=

0,05 w ith level accuracy

= (

1. 76) and

the was interaction between learning strategy and student logical thinking

ability towered physic learning

OQt

come this was shown by

Fcount::;;

9,05

>

Ftable

= 3,968 at the level of significance a= 0,05-

~

With the follow up testing using Scheffe test it was proped that

students using interactive learning strategy got higher learning out come

compared with taught with Conventional learning strategy. While student

with

low logi,£al thinking ability._ got higher learning out come if taught

(11)

...

n

[image:11.595.49.506.121.765.2]

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Hal

am an

J.

Kaitan

hasil

belajar, proses belajar-dan pr-eses-pembelajaran : ...

~

.. IM 13

._____

2. Sistem lnstruksional ... , ... ... Z">

~

., . . . ...

~:-:-

... .

22

3. Histogram basil belajar fisika yang diajar dengan strategi interaktif ....

60 )

61

4. Histogram basil belajar fisika yang diajar dengan strategi konvensional

5.

HistOSf!I!!.

basil

belajar fisikl!.}'1lllg diajar dengan strategi interaktif dengan

6.

=~:

: j::.::~:.~~~=·::

~ ::: :~

63

~

kemampuan berfikir logis rendah ...

.

,

.!. ...

~ . &.

...

64

7. HistograD]hasil belajar fisika- y8ng diajar dengan strategi konvensional

d engan emampuan k berfiik. I . . tr ogts tmggt ... ·;· ... . . ~ \. ..1 Qf

8. Histogram basil belajar fisika yang diajar dengan strategi konvensional

dengan kemampuan berfikir logis rendah ...

-:. . ~ . ~

....

~

... _ 66

-

~
(12)

..

...

BABI

/. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masal3h

Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam peningkatarrkuatitas · ···

-sumber daya ~ manusia. Dalam peningkatan kualitas manusia Indonesia, pemen ntah

tidak merupakan suatu sistim yang lepas dengan pihak swasta dan masyarakat. ,)

Hubungan pemerintafi, masyarakat dan swasta merupakan hubungan yang tidak

terpisahkan dalam peranannya meningkatkan pemerataan dan mutu pendidikan.

Oleh karena itu pendidikan menjadi tanggung jawab bersama pemerintah dan

masyarakat baik dalam pembiayaan,

tenaga

dan fasilitas yang diperlukan. Pada

akhir-akhir ini masalah pendidikan merupakan paling banyak disoroti yaitu

)

rendahnya kualitas pengajaran. Dalam kaitan ini mutu- pengajaran di Indonesia

harus kita akui belum menggembirakan (Raka Joni 1993). Menurut

Raka

Joni

bahwa proses pengajaran telah dikebiri me njadi perolehan informasi dengan

sistem tagihan yang mengutamakan basil belajar jangka pendek, sementara

)

kemampuan berfikir

dan

kemampuan menyelesaikan masalah masih jauh

tertinggal penanganannya. Selanjutnya Radikum (1989) mengemukakan bahwa

kegiatan pengajaran di Indonesia kurang efektif, kurang efisien dan kurang

)

menggairah!.,a,g siswa belajar. Qe.!lgan kurang efel£!.if. dan kurang efisie!!_Dya

pembelajaran yang dilaksanakan akan menghasilkan

basil

belajar yang

tidak

memadai. Dalam penelitian ini nantinya

basil

belajar yang diperoleh siswa

dibatasi pada aspek kognitif dengan indikator mengingat, pemahaman,

(13)

..

..

i

Guru sebagai perancang pengajaran dalam setiap proses belajar

memerlukan penanganan khusus untuk menentukan strategi yang akan -digunakan .

Untuk mendapatkan hal ini guru/perancang pengajaran perlu melakukan analisis

materi. dari basil analisis materi ini akan didapat domain kognitif mana yang akan

dicapai sel1!_!agam pengetahW!!l_apa yang terkandung pada materi tersebut

sehingga dapat ditentukan strategi pelajaran yang digunakan agar siswa berhasil

dalam belajamya. Langkah analisis materi tersebut dapat dilihat pada tabel 1.

Kompetensi

iliiSar

Peserta didik

Berfilcir Riocia.n

__.! _ _:!_

'

.

Meogeoali

Mengingat

~ t

/

Memahami

Mengerti Membuat

contoh

' Melaksanakan Menerapbn ~

_l"

.

' kan

Membedakan

Menganalisis

--Menandai

[image:13.595.56.497.99.718.2]

I

Tabell: Analisis Materi _ ..

0 c /

~

: MenganaiiSis sifat-sifat cahaya ~

: Kelas XI IP A semester ll

CQntoh Ragam Strategi Pmebelajaran

Peogeta!rua.n Media Metode Linglrungan Cahaya yang ada di Falda Real things Diskusi,

sekitar kila

demons~ntsi • Keias,halaman

--

--

--Defeoisi cabaya Koosep OEff,LCD ocmmah

'""G~

Jenis Penunbatan Konsep OHT Diskusi

cahaya

Meocari posisi Fakta Real things Demonslnlsi

berdiri agar timbul

~

...

ill ME-'()

----

~

baya.og--bayang - . ,-J

~

...

Prosedur ' - '

~

;

(!

Prinsip

- l~

___....

~-

-

Prinsip dan

/

~I ME-'()

Jill

Prosedur

...__

._.._...

,..-

~

~

Prinsip CI-s ; ~NEe~

~

-,

Untuk meningkatkan keefektifan pengajaran. guru rnata pelajaran harus

berusaha mengembangkan proses belajar rnengajar Y<!Qg dapat mempengaruhi

-

--hasil belajar siswa (Komp. Morrism dan Ross 1994). Pengajaran akan semakin

)

(14)

-....

efektif hila strategi pengajaran atau proses belajar mengajar (PBM) sesuai dengan

kondisi yang dapat mempengaruhi basil belajar (Suhiujono 1990).-0lehkarena itu

gt1111. atau perancang pengajaran harus memiliki kemauan dan kemampuan yang

memadai untuk mengembangkan atau menetapkan strategi pengajaran yang sesuai

}

dengan konQ.ig pengajaran se pe rtj ~ ristik siswa_yang diajar (Degeng ~ l988 ).

Merrill (1979) mengemukakan bahwa kondisi pengajaran yang harus

dijadikan pijakan dalam .mengembangkan atau menetapkan sttategi pengajaran · )

adalah analisis materi dan karakteristik siswa : Dalam hal ini agar basil belajar

sesuai dengifl- tujuan pengajaran ~ P'"ioses belajar mengajar (PBM) yang digunakan

harus sesuai dengan karakteristik siswa yang diajar (Gagne, Briggs dan Wager

1992). Artinya pengajaran akan semakin efektif hila strategi pengajaran yang

)

digunakan makin sesuai dengan basil analisi materi dan kontekstual juga

--

--karakteristik siswa. Karakteristik: siswa adalah aspek-aspek atau kualitas

perseorangan siswa (pebelajar). Aspek-aspek ini bisa berupa bakat, motivasi

berprestasi, gaya kognitif, persepsi, sikap, Jokus kendali, kemampuan awal,

strategi belajar. kemampuan berfikir Jogis, kemampuafi"l>erfikir kreatif, ketekWtan

belajar, kecerdasan dan kualitas perseorangan lainnya (Thomas dan Rehwer 1986;

Degeng 1989; Andirman dan Young 1994 ). ~

Menurut Slavin (1994) dan Hamachek (1990) mengemukakan bahwa

karakteristik siswa (pebelajar) adalah aspek-aspek yang ada dalam diri siswa yang

dapat mempengaruhi perilakunya. Aspek-aspek ini berupa motivasi berprestasi;

intelegensia, kemampuan berfikir logis, gaya kognitif berfikir kreatif, bakat, sikap

(15)

dapat mempengaruhi perilakunya. Dalam belajar Fisika, kemampuan berfikir logis

..

... - mehlpakan karakteristik siswa (pebelajar) yang sangat perlu diperhatikan dalam

menentukan atau memilih strategi pembelajaran.

Siswa yang merniliki kemampuan berfikir logis yang lebih tinggi akan

lebih mampu..melatih diri untuk mengerjakan soal-soaJ...Fisika yang sulit meskipun

berbeda dari apa yang telah diajarkan oleh guru fisika dalam kelas. Semakin

mampu siswa mengintegrasikan perseptual baru atau pola perilalcunya akan

semakin mampu melatih diri untuk memecahkan berbagai masalah (Sutherland

I 992). Dengan demikian semakin tinggi kemampuan berfikir logis siswa akan

semakin mampu menggunakan berbagai informasi untuk memecahkan masalah

baru yang dihadapinya, sebaliknya jika siswa memiliki kemampuan berfikir logis

rendah maka_ ~pr ediksi akan m ~ ngal ami kesulitan untuk melatih diri dalam

menyelesaikan soal-soal Fisika; dikarenakan tidak mampu memikirkan cara-cara

penyelesaian yang sesuai. Oleh sebab itu semakin kuat prediksi, semakin tinggi

kemampuan berfikir logis siswa

ak:an

memperoleh basil belajar Fisika yang

semakin tinggi pUla.

Prestasi belajar sebagai out put proses belajar mengajar sangat tergantung

pada input nya. Salah satunya adalah sumber daya manusianya. Dilihat dari SDM,

guru merupakan faktor penting disamping faktor peserta didik dalam hal in.i ~

--

--

--...

dipersyaratkan memiliki sejumlah kompetensi salah satunya kompetensi yang

dimiliki

guru

adalah menentukan strategi pembelajaran, kemampuan

mengembangkan strategi pembelajaran dan kemampuan menggunakan

(16)

..

....

..

penyebab mengapa basil belajar siswa kususnya mata pelajaran Fisilca belum

optimal. Semakin sesuai strategi -pembelajaran yang digunakan dengan kondisi

akan semakin efektif untuk mencapai

hasil

belajar yang maksimal. Bertitik tolak

)

dari pennasalahan pembelajaran Fisika maka penelitian ini difokuskan pada

strategi pem ~l ajaran. Beberapa altematif strategi pembelajaran yang tersedia

yaitu pembelajaran dengan strategi konvesional

dan

strategi interaktif ~ .... ~

Kl\jian teori

menuryukkan strategi konvensional, pembei,Yaran didominasi

~I

dengan ceramah, berlangsung satu arab dan pembelajaran sangat taat pada

kurikulum yang telah ditetapkan,

sedang:kan

strategi interaktif pembelajaran

bervariasi seperti kerja kelompok, observasi, diskusi, demonstrasi dan sebagainya,

pembelajaran intera.ktif

dan

multi arah menyenangkan dan aktif Memperhatikan

kedua jenis ~tr~tegi pembelajarar.!_ ~i, maka upaya unjqk menentukan efektifitas

masing-masing strategi pembelajaran

ini

perlu

dilakukan

penelitian sebingga

didapatlcan strategi pembelajaran yang sesuai yang dapat digunakan sebagai

pedoman dalam meningkatkan hasH belajar siswa mata pelajaran Fisika di SMA

PGRI 20

Siborongborong.

Melihat basil belajar yang telah dicapai siswa SMA PORI 20 selama ini

khususnya mata pelajaran Fisika masih tergolong rendah (seperti pada tabel 2),

sehingga dikawatirkan kompetensi lulusan tidak akan terwujud

(17)

..

[image:17.595.58.502.125.762.2]

....

Tabel2 : Nilai Ujian Akhir Fisika tabun ajaran 2003/2004 s/d 200612007 SMA-PGRI20 Siborongborong

'

r..s NEe

..

~ £

Tahun Nilai Nilai Nilai

Rata-

Standart

Pelajaran Tertinggi Terenda h

Rata

kelulusan

.

2003/2004_- 7,25

--

4,25 _ _5,05 4,26 ~

2004/2005 6,50 4,50 4,75 4,26

2005/2006 6,00 4,00 4,85 4,26

2006/2007

6,25 4,50 5,60 6,00

.

Dengan demikian perlu dilakukan

J?CDingkatan

aktivitas dan kreativitas

belajar siswa melalui berbagai strategi pembelajaran, penyediaan lingkungan

belajar yang kondusif termasuk memperhatikan interaksi antara siswa dengan

segala

perbedaan

karakteristik siswa_ Salah satu karakteristik yang perlu

diperhatikan sebagaimana yang diuraikan diatas adalah kemampuan berfikir logis

yang

dimiliki siswa dalam pembelajaran Fisilca sehingga dalam hal ini penidis

akan melakukan penelitian : Pengaruh strategi pembelajaran dan ke~ampuan

berftkir logis terhadap ~il belajar siswa untuk mata pelajaran Fisika pada SMA

PORI 20 Sibo~ongboro ng Kabupa ~~ Tapanuli Utara. ~

(18)

..

..

B. Identifikasi Masalab

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, ditemukan rendahnya. basil

belajar. Hasil belajar yang rendah ini mungkin disebabkan strategi pembelajaran

yang digunakan guru dalam kegiatan belajar tidak sesuai dengan karakteristik

J

mata pelajagl!!. Fisika maupun lgtrnkteristik siswa sehingga menyebabkan siswa

tidak aktif dalam pembelajaran. -~~~,. /,~:(,,P.~ ~,.

/

~"r ..-~,. ~

Dari pemasalalum

t=ebut dapat

diidentifikasikan untuk dikliji dan direliti

~:)

yaitu : Faktor apakah yang mempengaruhi basil belajar Fisika? Apakah strategi

pembelajaraiidapat mempengarlllii basil belajar Fisika? Strategi pembelajaran

apakab yang lebih tepat diterapkan dalam pembelajaran Fisika? Apakah

karakteristik siswa berpengaruh terhadap hasil belajar Fisika? Bagaimana

pengaruh strategi pembelajaran konvensional terhadap basil belajar Fisika?

--

-~

--Bagaimana pengaruh strategi pembelajaran interaktif terhadap hasil belajar

Fisika? Apakah strategi pembelajaran yang digunakan mampu menumbuhkan

keaktifan siswa dalam belajar? Faktor apa saja yang perlu diperhatikan dalam

memilih strategi pembelajaran yang digunakan? ApaJCah kemampuan herfikir

logis yang dimiliki siswa dapat mempengaruhi basil belajar Fisika? Apakah

terdapat perbedaan basil belajar -siswa yang memiliki kemampuan berfikir logis

tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan berfikir logis rendah? Apakah

basil belajar Fisika yang diajar dengan strategi interaktif lebih baik daripada diajar

dengan strategi pembelajaran konvensional? Apakah terdapat interaksi antara

strategi pembelajaran dan kemampuan berfikir logis dalam pencapaian hasH

belajarFisika ? ~

(19)

..

C. Pembatasan Masalab

Dari hasil identifikasi masalah di atas maka perlu dicari jawaban

.terhadap ...

·-·--···-semua pernasalahan dengan rnelakukan penelitian yang lebih luas. Mengingat

)

keterbatasan waktu, dana, kernampuan

penulis

serta ruang lingkupnya terlalu luas,

dan agar penelitian ini lebih temah rnaka perlu dibuat pembatasan masalah

sehingga peneliti memperoleh tujuan yang diharapkan. .,. ~.\ /

tfr

-r,.

~

Adapun fokus permasalahan yang menjadi

kajian

penelitian

ini adalah

strategi

1;

pernbelajaran dan kemampuan

berfikir

logis

dan

basil bela jar siswa

dal~

JEata

pelajaran Fisika.

Strategi pembelajaran yang dikaji adalah strategi interaktif dan strategi

konvensional, karalcteristik siswa yang diteliti adalah kemampuan berfikir logis

yang dimilikl s iswa terhadap mata-pelajaran Fisika,

dalam

hal ini kemampuan

berfikir logis tinggi dan kernampuan berfikir logis rendah. Subjek penelitian

dibatasi pada siswa kelas

XI

program

IP A

semester pertama di perguruan

YPLP

SMA PGRI 20 Siborongborong Thp_anuli Utara. Selanjq_tnya basil belajar sis_wa

mata

pelajaran

Fisika

dibatasi hanya pada basil belajar tentang pokok

bahasan

mernentum tinier dan impuls dengan kompetensi dasar menunjukkan hubungan

(20)

D. Rumusan Masalah

Dengan mempedomani pembatasan masalah yang telah dikemukakan

maka rumusan masalah penelitian ini ditetapkan sebagai berikut:

~

~)

I. Apakah hasil belajar Fisika yang diajarkan dengan menggunakan strategi c

interakti( _h:bih tinggi dari pada hasil belajar Fisika yang diajar dengan

menggunakan strategi pembelajaran konvensional? -r,.<!f'

J

~

''")

2. Apalcah basil belajar Fisika siswa yang memiliki kemampuan berfikir logis

~,

tinggi lebih tinggi daripada basil belajar

FIS~

siswa yang memiliki

kemampUa"ii berfikir logis rendah?

3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan

berfilcir logis siswa terhadap hasil belajar Fisika? . ' · - ~ ~

c..IVIM\:.Y

~

~

E. Tujuan Penelitian

~

~

Penelitian

ini

bertujuan

untuk

mengetahui dan mendiskripsikan :

l. Perbedaan basil belajar Fisika siswa yang diajar dengan menggunakan strategi

pembelajaran interaktif dei@i.n menggunakan strategi pembelajanm

konvensional.

2. Perbedaan basil belajar

F isilc~

siswa yang memiliki kemampuan berfikir Iogis

..

tinggi siswa yang memiliki kemampuan berfikir logis rendah.

3. Interaksi antara strategi pembeJajaran

dan

kemampuan

berfikir

logis daJam
(21)

0

"

..

..

F. Manfaat Penelitian

Setiap penelitian yang dilakukan

adalah

penting, dengan

dasar

pemikiran

akan bermanfaat bagi peneliti maupun bagi Qrang lain secara teoritis maupun

prak:tis. Secara teoritis. diharapkan bennanfaat dalam upaya pengembangan ilmu

pengetahuan - terutama pengembangan

teori-teori -~ strategi

pembelajaran

berdasarkan karakteristik siswa. Manfaat praktisnya. sebagai pedoman bagi guru

dalam meningkatkan basil belajar siswa dalam bidang studi Fisika. Penelitian

ini

juga diharapkan sebagai pedoman guru dalam mendasari strategi interaktif

dan

menetapkan sebagai model pembelajaran yang bermanfaat untuk pembelajaran

yang lebih berltasil.

~

\

T

(22)

BABV

~f'-5 NE4 SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

..

$

~

~~.

o/~

¥)

:>

~ A. SIMPULAN

diajar_dengan strategi i n_teraktif dengan

Y,!~

diajar

dengan

strategi

konvensional.

Hasil

belajar

siswa

yang diajar

dengan strategi

interaktif

(

memperoleh

basil

belajar yang lebib tinggi daripada basil belajar siswa )

yang diajar

dengan

strategi

k:onvensional.

c

J

....

o c

2. Siswa- yang mempunyai kemampuan berfikiClogis tinggi basil belajarnya

l

~.

akan lebih tinggi dari basil

belajar

fisika siswa yang memiliki kemampuan

• berfi•·= I .

tl'..lr ogts ren dah . oo;

~J

I ::_ \ ~ _

~}I

\ ::_ ~

~~

:

-3. Tenlapt interaksi antara strategi pembelajaran dengan kemampuan berfikir

Jogis terhadap basil belajar fisika siswa yang mempunyai kemampuan

berfikir logis tinggi.

4.

Uji

lanjut dengan menggunakan

Uji

Scheffe, memperlibatkan basil sebagai

benkut:

••

a. Terdapat

perbedaan basil belajar

antara kelompok siswa yang

mempunyai kemampuan berfikir

logis

tinggi yang

diajar

dengan
(23)

~

...

b.

~

c .

@

to

IJJ

>

-z.

~

d

Hasil

belajar fisika siswa yang mempunyai kemampuan berfikir logis

tinggi akan lebih tinggi dari basil belajar

fisika

siswa yang mempunyai

kemampuan berfikir logis rendah bila diajar dengan strategi interaktif

~

Hasil

belajar fisika siswa yang memiliki kemampuan berfikir logis -

~

finggi dengan strategi ~ interaktif akan lebi)l.baik

dari basil

belajar siswa

yang diajar dengan strategi konvensional dengan kemamuan berfikir

~)

logis rendah.

~

)

l

i

g

Jl

i.

-Hasil

belajar fisika siswa yang memiliki kemampuan

berfikir

logis tinggi hila diajar dengan strategi konvensional akan lebih tinggi dari

basil belajar siswa yang diajar dengan strategi interaktif dengan .... )

kemampuan berfikir logisnya rendah.

~

/

\~

"'"

e. Hasil belajar fisika- siswa yang diajar dengan strategi

konv

~~

ional

yang kemampuan

berfikimya

lebih tinggi akan lebih tinggi dari

hasil

~~'

~

belajar siswa yang kemampuan bedikir logisnya rendah

"

j

f. Tidak ada

perbedaan

basil

belajar fisika siswa yang diajar dengan

strategi interaktif dan strategi konvensional untuk siswa- dengan

kemampuan bertikir logisnya rendah.

B. IMPUKASI

/to~

Berdasarkan

simpulan pertama.

dik:etahui

bahwa

k.elompok

siswa yang

diajar menggunakan sttategi interalctif memperoleh basil belajar yang lebih tinggi

dibandingkan dengan siswa

yang

diajar dengan menggunakan pembelajaran
(24)

••

kepada

sis~

dengan memberi kesempatan bagi siswa terlibat langsung secara

fisik, emosi, ·dan- mental· - untuk -·menemukan -sendiri --pengetahuannya

--pertu

dikembangkan oleh perancang pembelajaran, karena

dapat

menjadikan

~

pembelajran lebih menarik, tidak membosankan, dan

dapat

mendorong siswa

untuk bersikap ilmiah dan kritis,-sehingga efektivitas pembelajaran

tercapai.-

....-(

~

Berdasarkan pengertian dan hak:ikat belajar, bahwa proses belajar

menghasilkan perubahan. Perubaban sebaga.i hasil belajar, dihasilkan

dari

pengal am~

_dengan lingkungan, dimana terjadi hubungan-hubungan antara

stimulus-stimulus

dan

respon-respon.

Walaupun

penggunaan

strategi

pembelajaran interaktif teruji

dapat

meningkatkan perolehan basil belajar, bukan

berarti strategi ini merupakan strategi yang terbaik yang dapat

digunakan

ootuk

semua siswa- dan kondisi pembelajaran.

Sebenarny a ~

semua strategi itu- baik,

karena masing+masing strategi pembelajaran mempunyat kelebihan

dan

keterbatasan-keterbatasan, karena

itu

dalarn

penggunaan

setiap strategi

pembelajaran perlu diperhatikan aspek-aspek yang

dapat

mendukung pelaksanaan

strategi tersebut Karena itu dalam penggunaan

strategi

pembelajaran interaktif

perlu memperhatikan hal-hal berikut :

T T

~

1.

Strategi

pembelajaran interaktif, hams direncanakan

sebaik

mungkin, karena

tahap ini

turut mempengaruni keberhasilan

p r~nte raktif . Tahap ~gan tar

sebagai tahap pendahuluan. Materi pembelajaran yang disajikan

harus

terkait

dengan materi -yat)g telah diketahui siswa. Permasalahan yang disampaikan

hams x:oampu dipertanyakan oleh siswa, menimbulkan rasa ingin tabu, dan

(25)

..

••

alternatif pemecahan masala.IL Pennasalahan dapat diperoleh dari

berbagai

sumber, seperti buku·pelajanm, koran. majalah, internet, dan sebagainya. r:~.o

2.

Pembelajaran lebih terpusat pada siswa, strategi pembelajaran interaktif

yang

berpusat pada siswa, dapat mendorong keaktifan dan keterlibatan siswa untuk:

menemuki"n sendiri pengetahuannya Untuk -itu jpengajar harus- dapat

mengurangi dominasinya sebagai penentu kegiatan pembelajaran, peranan

pelllllljar dalam stmtegi

internktif

adalah mengoptimalkan kegitan )

pembelajaran

yaitu dengan fungsinya sebagai fasilitator dan pengarah serta

mengawasi siswa sehingga tercapai tujuan yang telah ditetapkan.

-'S

N~

3. Tahapan kegiatan atau sintaks strategi pembelajaran interaktif merupakan

tahapan kegiatan strategi ilmiah dalam memecahkan masala.IL Untuk: itu guru

harus mengetahui proses atau ~ tahapan kegiatan ilmiah, agar dapat me_mbantu

mengarahkan siswa untuk mengembangkan kemampuan ilmiahnya sehingga

dapat

menunjang

dan menambah kemampuan siswa.

4. Penggunaan strategi pembelajaran interaktif memberi pengalaman kepada

siswa untuk mendapatkan pandangan yang luas dan bervariasi

dari

berbagai

teori dan fakta. Untuk itu dibutuhkan berbagai sumber informasi yaitu internet

dan

perpustakaan

sekolah yang dilengkapi dengan bukubulru. koran, majalah

-dan

basil penelitian-peneliti_an .

5. Adanya lima sintaks (tahapan) kegiatan datam stmtegi pembelajaran interaktif

membutuhkan waktu

yang

cukup agar kelima tahapan dapat dilaksanakan

dalam proses pembelajaran dengan baik. Berdasarkan basil penelitian.

(26)

• 'Ill

pembelajaran dengan interalcti(

hal ini

mengakibatkan

tahapan

kegiatan

dan

proses

interalctifoptimal.

s t::G~

4

6. Dampak

dari

penggunaan

strategi interalctif adalah

ketrampilan melakukan )

kegiatan

ilmiah, pengernbangan

daya kreatif dan berfikir kritis,

belajar

mandiri:-bersikap

toleransi

d8il

menghargai

berbagai

sikap

pandangan

~ dalam

altematif pemecahan masalah.

'~

\ /

tP

.,.

~

\, /

(j -P,.

~\

\--;

Berdasarkan

simpulan diatas, diketahui kemampuan

berfikir

logis

J

sebagai

as~

~

kognitif

merupakan

salah

saru karakteristik siswa, terbukti

turut

memberi

pengaruh yang

berarti dalam perolehan hasil belajar. Kemampuan

berfikir logis yang

dimitiki

siswa

tentu sangat

bervariasi,

berdasarkan

basil

penelitian

siswa

yang

berk:emampuan

logis

tinggi mempunyai

basil belajar

yang

lebih tinggi - dari siswa yang -mempunyai kemampuan berfikir logis rendah.

Adanya

perbedaan individual

ini dapat mempengaruhi proses pembelajaran.

dengan demikian perlu mendapat perhatian' pengajar pada saat merencanakan dan

melaksanakan

proses

pembelajaran. /

-r:

Pembelajaran

yang

didasarkan

pada

karakteristik siswa.

terbukti

memberi pengaruh

terhadap perolehan basil belajar. Guru

yang menempatkan

kemampuan berfikir logis tinggi sebagai salah satu karakteristik siswa, perlu

memperbatikan hal-hal

berikut : __,...

1. Guru perlu mengetahui 1erlebih dahulu tingkat pemahaman dan pengetahuan

yang

telah dimiliki

siswa, sebagai bahan apersepsiagar materi pembelajaran
(27)

..

.

~

..

2. Pembelajaran hendaknya dirancang dengan memberikan kebebasan

kepadasiswa untuk mengembangkan aspek kognitif yang dimiliki siswa, dan

dapat memperkaya pengalaman belajar yang dapat merangsang kemampuan

J

berfikir seseorang. Untuk itu permasalahan yang disampaikan diawal kegiatan

mengajar;- hendaknya merupakan suatu masalah yang menarik- 'llD.tuk

dipecahkan, yang mengundang pertanyaan dan

rasa

ingin tahu untuk dijawab. )

Hal

ini dapat dilakukan bila guru kaya akan infonnasi dan selalu mengikuti

informasi terkini, yang terdapat di masyarakat, terutama

yang

dapat menarik

perhatian dan minat siswa untuk: dipelajari. r s NEe ...

3. Guru

perlu mengetahui kemampuan berfikir logis yang dimiliki siswa sebagai

J

sal.ah satu karakteristik yang turut mempengaruhi basil belajar, dengan

demikian ~ guru dapat menggunakan strategi yang_herbeda untuk setiap_ .siswa.

Untuk itu perlu dilakukan tes kemampuan berfikir

Iogis siswa. yang dilakukan

pada

setiap awal tahun ajaran. Disamping itu,

guru

dapat melakukan

pengelompokkan siswa sesuai kemampuan berfik:ir logis yang dim.iliki siswa,

dan merancang pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa

dimaksud, agai" perolehan

basil

belajar lebih optimal. Tes kemampuan berfikir

t

logis, dapat ditakuk:an oleh psikolog, atau dilakuk:an sekolah sendiri dengan

mengaJJaptasi tes.

~

/ Berdasarkan kesimpulan ketiga, terdapat interaksi antara strategi

pembelajaran dan kemamuan berfikir logis siswa terhadap basil belajar fisika .

Perolehan

basil

belajar siswa yang mempunyai kemampuan berfikir logis tinggi,
(28)

...

..

••

logis rendah, walau diajar denga strategi pembelajaran yang bervariasi, karena

baik diajar dengan strategi interaktif maupun strategi konvensional, kelompok ini

tetap mernpunyail basil belajar yang lebih tinggi dari kelompok yang rnempunyai

)

kemarnpuan berfikir logis rendah. Sebaliknya bagi siswa yang rnempunyai

kemarnpuan- berfikir logis rendah,- hasil belajar yang ~ diperoleh lebih baik- bila

diajar dengan strategi konvensional. Walaupun demikian, agar perolehan basil )

belajar lebih efektif, penggunaan strategi pembeljarandan kemampuan berftkir

logis, perlu rnemperhatikan hal-hal berikut: CJ10 ,

~e.'O

/ CJ10 , e.'O

0

l. Gwu perlu memperhatikan kemampuan berfikir logis yang dimiliki siswa

dalarn rancangan pernbelajaran yang disu sunnya. Bagi siswa yang mempunyai

)

kemampuan berfikir logis tinggi, pembelajaran hendaknya dapat merangsang

siswa untuk aktif, dan m_engembangk:an k~Juampuan berfi kir, ~ _yaitu

kemarnpuan kognitif siswa, melalui pemberian tugas-tugas, dan metode

pemecahan rnasalah yang memerlukan kemampuan berfikir tingk:at tinggi, dan }

pennasalahan yang disampaikan memerlukan berbagai altematif jawaban.

c)

2. Guru dapat memilih dan mengembangk:an strategi pembelajaran yang sesuai

dengan karakteristik siswa, struktur materi pembelajaran, dan kondisi serta ~:)

system pendukung yang tersedia di sekolah. ~ ) \-.:.. ~

3. Sebaikn)'!

guru

dapat melalcukan penilaian terbadap strategi pembelajaran

-

--

--

--yang digunakan selama ini, dan apabila ternyata

tida.k:

efektif,

dapat

melakukan revisi atau meninggalkannya dan selanjutnya mengembangkan

sendiri strategi pembelajaran yang sesuai denga kebutuhan, dengan

(29)

C. Saran

Sesuai dengan basil penelitian, simpulan , dan keterbatasan penelitian,

..

dikemukakan saran-saran sebagai berilrut :

1

~

\i: '

1

~

~

}

..

1. Karakteristik siswa perlu diperhatikan, karena kemampuan berfikir logis

yang-merupakan aspek kognitif memberi pengaruh terhadap peningkatan

.J

basil

belajar. / ~

~,....

~~

~"-\

berftkir

logis siswa., perlu

~

2. Untuk mengeta.hui tingkat kemampuan

dilakukan

tes

berfikir logis tes Piaget di setiap awal ta.hun ajaran. 1 M €. o : /

3. Guru, pera.ncang pembelajaran. pengelola pendidikan, kepala diD4lS,

)

kepala

sekolah, dan para

pengambil

keputusan perlu

mengembangkan

model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi pembelajaran, dan

karakteristik

siswa.

~

4. Hendaknya di sekolah tersedia perpustakaa.n, internet yang dikelola secara

professional olell

petugas

khusus.

[ ;_

l!

II;_

l!)

5.

Pelatiban

untuk

guru

dalam

peningk:atan kemampuan

penguasaan

materi,

merancang

strategi

pembelajaransangat

dibutuhkan.

6. Perlu dilalrukan penelitian lanjutan dalam penggunaan strategi untem.ktif

\

dengan

karak:teristik siswa yang bemneka

ragam .

(30)

..

• I

DAFfAR PUSTAKA

Abdurrahman M. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Be/ajar. Jakarta

Rineka

Cipta I

Arcaro Jarome

S. 1983. Pendidikan Berbasis Mutu; ~ Prinsip-Prinsip dan- Tata

Langkah Penerapan.

Yogyakarta Pelopor.

Arikunto

S.

2002. Prosedur Pene/itian S uatu

Pendekat~n

Pr:ktek.

Jakarta ~ ~)

Rineka Cipta.

, .•

- J ,.., J ~

Atwi Supa.l!!lan.

--

1997. Desain Instruksional.

--

Pusat Antar

--

Universitas Direktorat

--Jenderal Pendidikan

Tinggi.

Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan. ' ) )

Azwar S. 2006. Psikologi lntelegensi Y

ogyakarta

Pelajar.

~

'r

{

$'

,

l

BudiNingsih

A. 2005. Be/ajar dan Pembelajaran.

Asdi Maha Satya.

Jakarta. ...

Chalijah Hasan H.

1994. Dimensi-Dimensi PsikiologLPendidikan.Surahay_a

Al

Ikhlas. ,.,.

/ """-

~It>-

, If

·~

, .L

~

Degeng

I.N.S. 1988. Pengorganisasian Pengajaran Berdasarkan Teori Elaborasi

dan Pengaruhnya Terhadap Perolehan Be/ajar Informasi Verbal tkln

\ Konsep.

Malang : PPS IKIP

/

Degeng

I.N :- S~ 1989. 1/mu Pengiijaran; Taksonomi Variabel. Jakarta

DepQilebud,

Dirjen Dikti, P2 LPTK.

f f'A / (

)

Depdiknas

Dirjen Dikdasmen.

2003. Pedoman khusus pengembangan si/abus dan

1

}

penilaian mala p elajaran frsika.

Jakarta

I

Dick W dan Carrey L. 1990. T~.syst ematic design of.Jnstruction. Third ewtion

Haper

Colling Publisher. ~

Dwisalma Prawiradelaga

2007. Prinsip Desain Pembe/ajaran.Jakarta.

Kencana

Prenadi Media Group.

1
(31)

.,

...

..

••

..

Gagne

RM. BriggsJJ dan

Wager WW 1992.

Principles of Instructional Design,

New york : Holt Rmehort and Winston .

Gerlach V S

dan Elly

DP 1971.

Teaching and Media a systematic approach New )

Jersey Practice.

Hall Inc

J>

>

Hasan Iqbal 2004. Ana/isis Data Penelitian dengan Statistik.

Jakarta

Bumi

Aksara.

Hamachek D. 1990.

Pshology in Teaching, Learning and Growth Toronto;

Allya

~

and

Bacon.

- I ... I ;;1J ~:

Hedi Sutrisno 1984.

Metodologi

Research.Yogyakarta

Andi Offset. )

Joko Susilo

M:-

2007.

Kurikulum-Tingkat Sistem Pendidikan.

Yogyakarta. Pustak:a

Pelajar. R , ,

Marthen Kanginan. 1997.

Fisika SMU. Jakarta

Erlangga.

~~~,

Merril MD

1979

Learner Controlled Instructional Strategies : An

Empirical

r.;

In v~ti_gati on.

Final

Re po~ ~n

NSF Grant No.S_!':!?-7601650

_

Miarso Yusuf

Hadi.

1984.

Teknologi Komunikasi Pendidikan, Pengertian dan

Penerapannya di Indonesia. Jakarta.

Rajawali.

Miarso Yusuf

Hadi.

2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta

Pustekom DIKNAS.

r

...

Mukhtar.2002.

Kiat subes mengajar di kelas. Jakarta

Nimas Multima.

Muhibbin S. 2002.

Psilcologi Be/ajar. Jakarta Raja

Grafindo.

\

(

Uf

Muslich M. 1993.

Metode Kuantitatif.Jakarta.

Fakultas Ekonomi

ill

.

Nazir M. 1983.

Metode Penelitian.

Jakarta. Ghalia Indonesia_

Nurkancana N. 1986.

Evaluasi Pendidikan.

Surabaya. Usaha Nasional .

PaJliaitan B. 2006.

Karakteristik Pebelajar dan Kontribusinya Terhadap Hasil

Be/ajar.

Medan Poda.

Pane, Pauliffin lkk: 200.

Be/ajar diin Pembelajaran. JaKiifta

Universitas Terlfulca.

(32)

.,

~o

..

Pasaribu

I.L.

1983. Proses Be/ajar Mengajar

Bandung.Tarsito.

Program Pasca SarjanaUNIMED:-2005-:-Pedoman

Penulisan TesisPascaSarjana

-..,

~'('"

9

UNIMED.

PPS UNIMED.

Radikurn 1989. Pengem6angan Sistem Instruksional Dalam Sudjorwo S.

~

Beberapa Pengembangan Sumber Belajar: Madyatama Sarana Perkasa

Raka Joni T. 1993. Peningkatan- Mutu Pendidikan Melalui Pembelajaran A ktif

dan Bermalcna. Jakarta: Ilmu Pendidikan Dikti

""' r

Robert

B. Sund

1976. Piaget for educator. A multi media program. Charles E

Merril. Ohio

Sarlito W S 2002 Teori Psikologi Sosial. Jakarta Raja Grafindo Persada.

Setiawan

H_ 2005. Fisika SMAIMA Kelas XI. Jakarta

Piranti Danna

Kolo

Katama I I - 0 II""' 01 ...

Skinner E A dan Belmount MJ 1993 Motivation in the class room, RETB Jumal of

education pyichology

~

__,..

~

Slameto 1990. Proses Be/ajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester SKS.

Salatiga. Bumi Aksara.

\ I "" " ' I I I

Slameto 2003. Be/ajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta Rineka

Cipta.

r

Slavin.E.R 1994. Educational Psychology: Theory and Practice.

Toronto

Allya

and

Bacon.

)

Soemanto W. 1983.

~ sikologi

Pendidikan Landasan

c K d rj ~ LJ.· Penerapan

c~

Pendidikan.

Jakarta.

Rineka Cipta.

Sri

Esti W ~ 2002. Psikologi -Pendidikan. Jakarta- Gramedia Widyasarana

Indonesia.

,

Sura Pranata S. 2006. Ana/isis, Validitas, Reliabilitas dan lnterpretasi Basil Tes .

Bandung. Remaja Rosdakarya. J , ,

(33)

..

Suriaswnantri. Jujun S. 2005.

Filsafat llmu Sebuah Pengantar Populer.

Jakarta,

Swya

B:S::P

sikol ~

PendklWm.

Yo ~ :

Raja Grafindo

:~ ~

Sutherland

P. 1992. Cognitive development today; Piaget and his critics.

London

-)

Paul Chaprnagh Publishing Ltd..

.,

,

~

{) /

Thornas,Jw

dan

Rahwer

GK

Jr

1986. Academic Studying The Role of Learning

., Strategies Educational Psychologiest.

Tuckman BW.

1978. Conducting Educational Research.

HBJ. USA.

Utomo Cipto 1994. Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan, Jakarta~

Graiiiedia Pustak:a Utama:

-1)

Walgito B. 1982. Bimbingan dan Penyuluhan di Seko/ah.

Yogyak:arta Yayasan

Fakultas Psikologi

UGM.

,

1 _

~

)

Yul Iskandar H. 2000.

Test Intelegensi Gamma Jakarta.

Yayasan Dharma Graha. /

Yul Iskandar 2001.

Test PotensrAkademik TPA.

Jakaiti Yayasan Dharma Graha.

Zamroni

2004. lnovasi Pembelajaran. Jakarta Pengembangan Wawancara

Gambar

Gambar Hal am an
Tabell: Analisis Materi
Tabel2 : Nilai Ujian Akhir Fisika tabun  ajaran 2003/2004 s/d 200612007

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh independensi, komitmen organisasi, budaya organisasi, gaya kepemimpinan dan pemahaman

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa (1) Perencanaan pembelajaran dalam menanamkan nilai-nilai karakter kebangsaan ketika kegiatan pembelajaran dengan membuat

Penelitian ini mendeskripsikan dan menjelaskan: (1) peranan perempuan Tionghoa dalam novel Amoi Gadis yang Menggapai Impian karya Mya Ye, (2) latar belakang

Penelitian ini berisi tentang kasus antrian RSUD Dr.Moewardi Surakarta dan akan dianalisis kinerja sistem utama antrian pada loket di RSUD Dr.Moewar- di, terdapat 4 loket

Oleh karena itu, apartemen ini hadir dengan penerapan desain biophilik ke dalam bangunan untuk menciptakan apartemen yang tidak hanya sekedar mampu memenuhi

CD Interaktif ini dibuat semenarik mungkin dengan tambahan animasi yang dibuat menggunakan Macromedia Flash MX, sehingga para pengguna akan lebih tertarik untuk melihat.

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia ; Direktorat Jendral Kerja Sama ASEAN.. Media Publikasi Direktorat Jendral Kerja Sama