• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di Dinas Komunikasi Dan Informatika Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Praktek Kerja Lapangan Di Dinas Komunikasi Dan Informatika Bandung"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Instansi Dinas Komunikasi dan Informatika

Keberadaan PUSLAHTA di Jawa Barat dimulai pada tahun 1977, yaitu dengan adanya Proyek Pembangunan Komputer Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Proyek tersebut dimaksudkan untuk mempersiapkan

sarana prasarana dalam rangka memasuki era komputer. Dalam perkembangan selanjutnya, pada tanggal 8 April 1978 dengan Surat Keputusan Gubernur

Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 294/Ok.200-Oka/SK/78 diresmikan pembentukan/pendirian Kantor Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat yang berkedudukan di

jalan Tamansari No. 57 Bandung.

Sebagai tindak lanjut dari Surat Keputusan Gubernur Nomor :

294/Ok.200-Oka/SK/78, maka pada tanggal 29 Juni 1981 pendirian Kantor PUSLAHTA dikukuhkan dengan Peraturan Daerah Nomor : 2 Tahun 1981 tentang Pembentukan Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dan Peraturan Daerah Nomor : 3 Tahun 1981 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengolahan Data Provinsi Daerah Tingkat I

Jawa Barat. Dengan kedua Peraturan Daerah tersebut keberadaan PUSLAHTA di lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat semakin

(2)

2

Saat ini keberadaan kedua Peraturan Daerah tersebut tidak mendapat

pengesahan dari pejabat yang berwenang dalam hal ini Menteri Dalam Negeri, sehingga keberadaan PUSLAHTA di lingkungan Pemerintah Daerah Tingkat I

Jawa Barat kedudukan organisasi menjadi non structural. Akan tetapi dengan keberadaan Puslahta Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat pada masa itu telah banyak dirasakan manfaatnya selain oleh lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa

Barat juga oleh instansi lain dalam bentuk kerja sama penggunaan mesin komputer IBM S-370/125 seperti : IPTN, PJKA, ITB, dan pihak Swasta

lainnya.

Dalam perjalanan waktu yang cukup panjang, yaitu lebih kurang 14 tahun

sejak PUSLAHTA didirikan, pada tanggal 27 Juni 1992 dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 21 Tahun 1992 Organisasi PUSLAHTA Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat

dibubarkan. Di dalam salah satu pasal Surat Keputusan Gubernur No. 21 tahun 1992 dinyatakan bahwa tugas dan wewenang PUSLAHTA dialihkan ke Kantor

Bappeda Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.

Pada tanggal yang sama dengan terbitnya Surat Keputusan Gubernur No. 21 tahun 1992 tentang Pembubaran PUSLAHTA Provinsi Daerah Tingkat I

Jawa Barat, keluar Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 22 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kantor Pengolahan Data

(3)

3

Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik Pemerintah Daerah di

seluruh Indonesia.

Sebagai tindak lanjut dari Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor : 5

Tahun 1992 tentang Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik, pada tanggal 30 Juni 1993 keluar persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara (Menpan) dengan Nomor : B-606/I/93 perihal Persetujuan Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik untuk Provinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Sumatera Barat dan Daerah

Istimewa Yogyakarta.

Dengan keluarnya Surat Persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara (Menpan) tersebut, maka untuk mengukuhkan Keputusan Gubernur Nomor 22 Tahun 1992 diajukan Rancangan Peraturan Daerahnya, dan akhirnya pada tanggal 21 Juni 1994 berhasil ditetapkan Peraturan Daerah

Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 4 tahun 1994 tentang Pengukuhan Dasar Hukum Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik

Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dan Nomor 5 tahun 1994 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pengolahan Data Elektronik Provinsi Daerah

Tingkat I Jawa Barat.

Selanjutnya kedua Peraturan Daerah tersebut diajukan ke Menteri Dalam Negeri untuk mendapat pengesahan, dan pada tanggal 10 Juli 1995 keluar

(4)

4

KPDE Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat secara resmi menjadi salah satu

Unit Pelaksana Daerah yang struktural.

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor : 16 Tahun

2000 tanggal 12 Desember 2000 tentang Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Barat telah ditetapkan Badan Pengembangan Sistem Informasi dan

Telematika Daerah disingkat BAPESITELDA sebagai pengembangan dari Kantor Pengolahan Data Elektronik yang dibentuk berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor : 22 Tahun 1992 dan dikukuhkan dengan Peraturan Daerah

Nomor : 5 Tahun 1994. Sedangkan Kantor Pengolahan Data Elektronik itu sendiri merupakan pengembangan dari Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA)

Provinsi Jawa Barat yang berdiri pada tanggal 8 April 1978 melalui Surat Gubernur KDH Tingkat I Jawa Barat No. 294/OK.200-Oka/SK/78, dan keberadaannya dikukuhkan dengan Peraturan Daerah No. 2 Tahun 1981 tanggal

(5)

5 1.1.1 Dasar Hukum :

1. Keputusan Presiden RI Nomor 50 Tahun 2000 Tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia.

2. Peraturan Daerah Propinsi Jabar N0. 16 Tahun 2000 Tentang Lembaga Teknis Daerah Propinsi Jawa Barat.

Nomenklatur

BAPESITELDA adalah singkatan dari Badan Pengembangan Sistem Informasi dan Telematika Daerah. Telematika singkatan dari Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika.

Selanjutnya, berdasarkan Perda Nomor 21 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat, maka Bapesitelda Prov. Jabar diganti menjadi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat

disingkat DISKOMINFO, yang berlokasi di Jalan Tamansari no. 55 Bandung. Perubahan ini merupakan kenaikan tingkat dan memiliki ruang lingkup

serta cakupan kerja lebih luas. Sasarannya tidak hanya persoalan teknis, tapi juga kebijakan, baik hubungannya kedalam maupun menyentuh kepentingan

publik khususnya dibidang teknologi informasi. Dengan platform dinas, maka Diskominfo dapat mengeluarkan regulasi mengenai teknologi informasi dalam kepentingan Provinsi Jawa Barat, terutama pencapaian Jabar Cyber Province

(6)

6

1.1.2 Logo Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO)

Gambar 1.1 : Logo Diskominfo

Dinas Komunkasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat Sumber: diskominfo.jabarprov.go.id

Lambang atau logo diskominfo sama dengan lambang atau logo jawa barat di karenakan diskominfo adalah dinas yang terletak di provinsi jawa barat

diskominfo tidak memiliki logo sendiri melainkan diskominfo menggunakan logo dari pada provinsi jawa barat.

Makna bentuk dan motif yang terdapat dalam lambang ini ialah :

(7)

7

2. Ditengah-tengah terlihat ada sebilah kujang. Kujang ini adalah senjata

suku bangsa Sunda yang merupakan penduduk asli Jawa Barat. Lima lubang pada kujang melambangkan dasar negara Indonesia

yaitu Garuda Pancasila.

3. Padi satu tangkai yang terdapat di sisi sebelah kiri melambangkan bahan makanan pokok masyarakat Jawa Barat sekaligus juga melambangkan

kesuburan pangan, dan jumlah padi 17 menggambarkan tanggal Proklamasi Republik Indonesia.

4. Kapas satu tangkai yang berada di sebelah kanan melambangkan

kesuburan sandang, dan 8 kuntum bunga menggambarkan bulan proklamasi Republik Indonesia.

5. Gunung yang terdapat di bawah padi dan kapas melambangkan bahwa

daerah Jawa Barat terdiri atas daerah pegunungan.

6. Sungai dan terusan yang terdapat di bawah gunung sebelah kiri melambangkan di Jawa Barat banyak terdapat sungai dan saluran air

yang sangat berguna untuk pertanian.

7. Petak-petak yang terdapat di bawah gunung sebelah kanan melambangkan banyaknya pesawahan dan perkebunan. Masyarakat

Jawa Barat umumnya hidup mengandalkan kesuburan tanahnya yang diolah menjadi lahan pertanian.

8. Dam atau bendungan yang terdapat di tengah-tengah bagian bawah

(8)

8

irigasi yang merupakan salah satu perhatian pokok mengingat Jawa

Barat merupakan daerah agraris. Hal ini juga melambangkan dam-dam yang berada di Jawa Barat seperti Waduk Jatiluhur.

Arti warna

Pada lambang Jawa Barat didapati beberapa warna yaitu: hijau, kuning,

hitam, biru, merah dan putih. Warna-warna ini memiliki arti khusus.

Warna hijau artinya melambangkan kesuburan dan kemakmuran tanah

Jawa Barat. Kuning artinya melambangkan keagungan, kemuliaan dan kekayaan. Hitam artinya melambangkan keteguhan dan keabadian. Biru artinya melambangkan ketentraman atau kedamaian. Merahartinya melambangkan

keberanian. Putih artinya melambangkan kemurnian, kesucian atau kejujuran.

1.1.3 Visi dan Misi dinas komunikasi dan informatika

1.1.3.1 Visi

Dalam setiap organisasi pasti memiliki visi, baik itu bertujuan mencari keuntungan ataupun hanya sebuah lembaga yang bertujuan untuk mencerdaskan masyarakat. Visi dalam kamus besar Bahasa Indonesia memiliki

(9)

9

Begitu juga dengan Dinas Komunikasi dan Informatika yang memiliki visi: "Terwujudnya masyarakat informasi Jawa Barat melalui penyelenggaran komunikasi dan Informatika yang efektif dan efisien".

1.1.3.2 Misi

Sama halnya dengan visi, maka setiap organisasi tersebut pastilah memiliki

misi dalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Berikut beberapa misi dari Dinas Komunikasi dan Informatika :

- Meningkatkan sarana dan prasarana serta profesionalisme sumber daya aparatur bidang komunikasi dan infomatika

- Mengoptimalkan pengelolaan pos dan telekomunikasi

- Mengoptimalkan pemanfaatan sarana komunikasi dan informasi pemerintah dan masyarakat serta melaksanakan diseminasi informasi

- Mewujudkan layanan online dalam penyelenggaraan pemerintah berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi

- Mewujudkan pengelolaan data menjadi satu data pembangunan untuk Jawa Barat.

1.1.4 Tugas Pokok Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Diskominfo mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah bidang Komunikasi dan Informatika berdasarkan asas otonomi,

(10)

10 1.1.5 Fungsi

a. Penyelenggaraan perumusan penetapan pengaturan dan koordinasi serta pelaksanaan kebijakan teknis urusan pos dan telekomunikasi, sarana

komunikasi dan diseminasi, telematika serta pengolahan data eletronik. b. Penyelenggaraan fasilitas dan pengendalian komunikasi dan informatika

meliputi pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi dan diseminasi,

telematika serta pengolahan data eletronik.

(11)

11

1.2 Struktur Instansi Dinas Komunikasi dan informatika Tabel 1.1

Struktur Organisasi

Sumber : diskominfo.jabarprov.go.id

Fungsi Humas di lingkungan Dinas Komunikasi dan Informatika

(12)

12

oleh sekertaris ceki bagian umum dengan nama PPID ( pejabat pengelola

informasi dan dokumentasi).

PPID tersebut berfungsi untuk melayani info publik menyediakan sarana dan

prasarana serta menyampaikan informasi tentang aktifitas Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO).

1.3 Job Description

Bidang pengolahan data elektronik memiliki tugas pokok menyelenggarakan

pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitas pengolahan data elektronik.

Rincian tugas Bidang Pengolahan Data Elektronik :

- menyelenggarakan pengkajian program kerja bidang Pengolahan Data

Elektronik

- menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis pengolahan data

elektronik

- menyelenggarakan pengkajian bahan dan fasilitasi kompilasi data

- menyelenggarakan pengkajian bahan dan fasilitasi integrasi data

- menyelenggarakan pengkajian bahan dan fasilitasi penyajian data dan informasi

(13)

13

- menyelenggarakan koordinasi bahan penyelenggaraan bidang pengolahan

data elektronik

- menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan

kebijakan

- menyelenggarakan koordinasi dengan badan koordinasi pemerintahan dan pembangunan wilayah dalam pelaksanaan tugas di Kabupaten/ Kota

- menyelenggrakan pelaporan dan evaluasi kegiatan bidang pengolahan data elektronik

- menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait

- Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

Bidang Pengolahan Data Elektronik membawahi :

1. Seksi Kompilasi Data.

Seksi Kompilasi Data memiliki yugas pokok menyusun bahan kebijakan teknis dan fasilitas kompilasi data.

Rincian Tugas Seksi Kompilasi Data :

- melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Kompilasi Data - melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis kompilasi data

(14)

14

- melaksanakan koordinasi dan konsultansi pengolahan data / informasi

elektronik

- melaksanakan kerjasama dan kemitraan pengelolaan data / informasi

elektronik

- melaksanakan pemeliharaan, pengamanan dan pengendalian data dan informasi dengan perangkat daerah

- melaksanakan fasilitasi kompilasi data

- melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan

- melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan seksi kompilasi data - melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait

- Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

2. Seksi Integrasi Data

Seksi Integrasi Data mempunyai tugas pokok melaksanakan menyusun

bahan kebijakan teknis dan fasilitasi integrasi data.

Rincian Tugas Seksi Integrasi Data :

- melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Integrasi Data

- melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis Integrasi Data

(15)

15

- melaksanakan pengelolaan data melalui aplikasi perangkat lunak dan

sistem informasi

- melaksanakan menyusun bahan dan pengelolaan basis data terintegrasi

- melaksanakan pengelolaan interoperabilitas Website

- melaksanakan pengelolaan data dengan media aplikasi strategis - melaksanakan pengelolaan Web Hosting dan Colocation Server

- melaksanakan pengolahan nama Sub Domain go.id

- melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan

- melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan seksi integrasi data - melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait

- melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

3. Seksi Penyajian Data dan Informasi

Seksi Penyajian Data dan Informasi mempunyai tugas pokok

melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi data dan

informasi.

Rincian Tugas Seksi Penyajian Data dan Informasi :

- melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Penyajian Data dan Informasi

(16)

16

- melaksanakan penyajian layanan data dan informasi

- melaksanakan koordinasi pengelolaan internet publik

- melaksanakan penyajian layanan data dan informasi melalui help desk

- melaksanakan pengelolaan website www.jabarprov.go.id - melaksanakan fasilitasi penyajian data dan informasi

- melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan

- melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan seksi penyajian data

- melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait

- melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

1.4 Sarana dan Prasarana 1.4.1 Sarana

Sarana merupakan hal yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan yang akan dilakukan oleh sebuah organisasi, intansi, maupun perusahaan. Berikut daftar sarana yang tersedia pada Dinas Komunikasi dan

(17)

17 Tabel 1.2

Jenis dan jumlah sarana

No sarana Jumlah unit

1. Komputer 43

2. Server 17

3. UPS 1

4. Rowter 4

5. Swith 8

6. Scanner 11

7. Printer 10

8. Alat studio 1

9. Unit jaringan 1

Sumber : kantor Dinas Komunikasi dan Informatika

(18)

18

Prasarana adalah hal yang paling pertama yang harus kita pikirkan

dalam membanugn sebuah organisasi. Dalam hal ini Dinas Komunikasi dan Informatika memiliki gedung yang terletak di Jalan Taman Sari

No.55, Bandung. 1.5 Lokasi dan Waktu PKL

1.5.1 Lokasi

Lokasi untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) yang terletak

di Jalan Taman Sari No. 5, Bandung.

1.5.2 Waktu

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini berlangsung mulai dari

tanggal 12 Juli s/d 12 Agustus 2010, dengan waktu 5 hari kerja yaitu hari Senin sampai hari Jum’at dimana jam kerja yang ditentukan oleh Bapak

(19)

BAB II

PELAKSANAAN PKL

2.1 Aktivitas Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Pada saat melaksanakan kerja praktek di Dinas Komunikasi dan Informatika. Penulis ditempatkan di bagian penyelenggaraan konten

Diskominfo.Jabarprov.go.id tepatnya di bidang pengolahan data elektronik. Pada awal pertemuan dengan pembimbing kerja praktek di Dinas Komunikasi

dan Informatika penulis di jelaskan apa saja yang harus di taati dan dikerjakan selama mengikuti kerja praktek. Pada bagian penyelenggaraan konten Diskominfo.Jabarprov.go.id tepatnya di bidang pengolahan data elektronik

memiliki aturan-aturan yang harus dilaksanakan pada saat kerja praktek.

Adapun daftar kegiatan yang dilakukan penulis setiap hari kerja selama

(20)

Tabel 2.1

Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

No. Hari / Tanggal

Kegiatan PKL Keterangan

1. Senin, 12 Juli 2010

Tugas Membuat Struktur Kehumasan Diskominfo Serta Pengertian dan Fungsi

Manajemen, Mencari berita tentang Gadget dan mengirim ke email diskominfo

Insidental

2. Selasa,13 Juli 2010

Mencari berita tentang Gadget dan mengirim ke email

diskominfo

Rutin

3. Rabu, 14 Juli 2010

Mencari berita tentang Gadget dan mengirim ke email

diskominfo

Rutin

4. Kamis,15 Juli 2010

Mengumpulkan Tugas Struktur Kehumasan Diskominfo dan

Mempresentasikannya

(21)

5. Jum’at,16 Juli 2010

Tugas Membuat Proposal Seminar

Insidental

6. Senin, 19 Juli 2010

Mencari berita tentang Gadget dan mengirim ke email

diskominfo

Rutin

7. Selasa,20 Juli 2010

Mengumpulkan Tugas Proposal

Seminar Dan

Foto-Foto Pasar Tradisional Insidental

9. Kamis,22 Juli 2010

Mengedit Foto-Foto Pasar dan memberikan keterangan pada foto tersebut

Insidental

10. Jum’at,23 Juli 2010

Mengumpulkan Tugas Foto Insidental

11. Senin, 26 Juli

2010

Tugas Memoto Burung Insidental

(22)

2010

Mengumpulkan Foto Burung Insidental

15. Jum’at,30 Juli 2010

Membawa Burung Dan Melepaskan burung untuk kelestarian alam

Insidental

16. Senin,2

Agustus 2010

Mencari berita tentang Gadget

dan mengirim ke email diskominfo

Rutin

17. Selasa,3

Agustus 2010

Tugas Membuat Video Bandung

Kreaatif

Insidental

18. Rabu,4

Agustus 2010

Shoting Membuat Video

Bandung Kreatif Di kawasan Gedung Sate Dan Jalan Surapati

Insidental

19. Kamis,5

Agustus 2010

Shoting Membuat Video

Bandung Kreatif Di kawasan Jalan Trunojoyo

(23)

20. Jum’at,6

Mencari berita tentang Gadget dan mengirim ke email

diskominfo

Rutin

24. Kamis,12 Agustus 2010

Mengumpulkan Tugas Video Bandung Kreatif

Insidental

(24)

2.2. Membuat Struktur Organisasi Kehumasan Dinas Komunikasi dan Informatika

Penulis di tugaskan pada hari pertama untuk membuat Struktur

kehumasan Dinas Komunikasi dan Informatika walaupun penulis tidak di tempatkan pada humas Diskominfo namun sebagai jurusan yang di tempuh di universitas maka pembimbing Praktek kerja lapangan di DISKOMINFO

memerintahkan penulis untuk membuat struktur organisasi kehumasam dinas komunikasi dan informatika karena sebagai seorang humas kelak kita harus

mampu membuat struktur kehumasan yang di dalamnya terdiri dari sekertaris, bendahara dan divisi-divisi yang membantu humas dalam melaksanakan

pekerjaannya pengertian humas sendiri menurut Jhon.E marston mengatakan humas adalah kegiatan komunikasi persuasive dan terencana yang di desain untuk mempengaruhi publik signifikan.

Penulis di tugaskan membuat struktur humas ini pada hari senin tanggal 12 juli 2010 tepatnya di hari pertama penulis melakukan kerja praktek untuk

mengerjakan tugas ini memang penulis tidak terlalu mengalami kesulitan di karenakan jurusan yang di tempuh oleh penulis di universitas adalah humas

(25)

Berikut tugas membuat struktur organisasi yang penulis buat.

A. Struktur Organisasi Kehumasan Dinas Komunikasi dan Informatika Prov. Jab

Tabel 2.2 Struktur Kehumasan

Sekretaris

Bendahara

Divisi media

Divisi Website Divisi Pusat Informasi&Data

B. Tugas pokok dan fungsi

Tugas:

Bagian Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan analisis dan penyiapan rancangan kebijakan dalam bidang hubungan

(26)

Fungsi:

1. Pelaksanaan analisis dan penyiapan rancangan kebijakan pengelolaan informasi.

2. Pelaksanaan analisis dan penyiapan rancangan kebijakan penyelenggaraan dan pengelolaan dokumentasi.

3. Pelaksanaan analisis dan penyiapan rancangan kebijakan penyelenggaraan publikasi.

4. Penyelenggaraan kegiatan keprotokolan daerah.

5. Penyelenggaraan tata usaha Bagian Hubungan Masyarakat.

A. Sub Bagian Pengumpulan Informasi dan Dokumentasi Tugas Pokok

Melaksanakan inventarisasi dan mengolah data, menyiapkan bahan penyusunan rancangan kebijakan pengumpulan dan penyajian

(27)

Uraian Tugas

1. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lain

yang berhubungan dengan informasi dan dokumentasi

2. Menyusun rencana kerja, anggaran dan jadwal kegiatan Sub Bagian

Pengumpulan Informasi dan Dokumentasi

3. Mengumpulkan, menganalisa, menyajikan data dan informasi yang berhubungan dengan informasi dan dokumentasi.

4. Menginventarisasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan informasi dan dokumentasi dan menyiapkan bahan petunjuk

pemecahan masalah.

5. Mengumpulkan, menganalisa informasi/ opini masyarakat dan lembaga dan menyampaikan kepada pimpinan sebagai bahan kebijakan.

6. Menerima keluhan masyarakat dan meneruskannya kepada pimpinan lembaga/ instansi terkait serta menyusun dan memberikan tanggapan

terhadap keluhan masyarakat.

7. Mengelola dan menganalisa kotak saran internal dan eksternal.

8. Mendokumentasikan audio visual kegiatan pimpinan dan Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman.

9. Mengelola perpustakaan Sekretariat Daerah.

(28)

11.Membina dan mengkoordinasikan kegiatan kehumasan di lingkungan

Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman.

12.Menyusun, menganalisa klipping pemberitaan sebagai bahan

pengambilan kebijakan pimpinan. 13.Mempersiapkan bahan-bahan pameran. 14.Mendistribusikan penerbitan internal.

15.Mengelola administrasi sambutan.

16.Mengarsip bahan sambutan dan klipping berita.

17.Mengelola administrasi publikasi televise dan kaset rekaman. 18.Mengelola data dinding Bagian Humas.

19.Melaksanakan tata usaha Bagian Humas.

20.Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan kegiatan

Sub Bagian Pengumpulan Informasi dan Dokumentasi.

C. Sub Bagian Publikasi Tugas Pokok

Melaksanakan inventarisasi dan mengolah data, menyiapkan bahan penyusunan rancangan kebijakan penyelenggaraan publikasi pemerintah

(29)

Uraian Tugas

1. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lain

yang berhubungan dengan publikasi.

2. Menyusun rencana kerja, anggaran, dan jadwal kegiatan Sub Bagian

Publikasi.

3. Mengumpulkan, menganalisa, menyajikan data dan informasi yang berhubungan dengan publikasi pemerintahan daerah.

4. Menginventarisasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan publikasi dan menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah.

5. Menyiapkan dan mengedit naskah-naskah publikasi dan sosio drama. 6. Menyelenggarakan penyiaran informasi/ promosi kebijakan,

pelaksanaan dan hasil kegiatan pembangunan Kabupaten Sleman

melalui berbagai macam media massa.

7. Mendampingi dan meliput kegiatan pimpinan.

8. Meliput kegiatan di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman. 9. Mendistribusikan produk-produk untuk publikasi.

10.Mengevaluasi program publikasi. 11.Mengklipping dan mengevaluasi berita.

12.Mengkoordinasikan kegiatan penyebarluasan informasi di lingkungan

(30)

13.Mengkoordinasikan pembinaan hubungan dengan media rakyat,

kelembagaan masyarakat, dan kelembagaan di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman untuk memperlancar arus informasi dan

komunikasi Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman dengan masyarakat. 14.Mengkoordinasikan dan menyelenggarakan pelayanan pers di

lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman.

15.Mengkoordinasikan, merencanakan, menyusun dan membuat penerbitan internal dan eksternal.

16.Merencanakan, menyusun dan membuat materi audio visual, CD interaktif dan internet.

17.Merencanakan, menyusun dan membuat materi alat bantu presentasi

pimpinan.

18.Merencanakan dan membuat materi publikasi luar ruang dan dalam

ruang.

19.Merencanakan dan menyelenggarakan materi pimpinan. 20.Menyusun sambutan/ ceramah pimpinan.

21.Melaksanakan pelayanan pers dan jumpa pers.

22.Mengkoordinasikan, menyusun hak jawab serta tanggapan masyarakat

di media massa.

23.Mengelola website dan email Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman.

24.Mengkoordinasikan dan menyusun kebijakan di bidanag publikasi. 25.Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan kegiatan

(31)

D. Sub Bagian Protokol Tugas Pokok

Melaksanakan kegiatan keprotokolan daerah.

Uraian Tugas

1. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lain

yang berhubungan dengan keprotokolan.

2. Menyusun rencana kerja, anggaran dan jadwal kegiatan Sub Bagian

Protokol.

3. Mengumpulkan, menganalisa, menyajikan data dan informasi yang

berhubungan dengan keprotokolan.

4. Menginventarisasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan keprotokolan dan menyiapkan petunjuk pemecahan masalah.

5. Bersama-sama dengan Sub Bagian Tata Usaha dan Keuangan Bagian Umum, menyusun dan mengatur jadwal acara-acara Bupati dan Wakil

Bupati.

6. Melaksanakan koordinasi penerimaan kunjungan kerja dari pemerintah, pemerintah dan DPRD dan menyiapkan bahan rancangan, penyusunan

jawaban kuesioner kunjungan kerja tersebut.

7. Mempersiapkan dan menyelenggarakan administrasi pelayanan tamu.

(32)

9. Menyiapkan cindera mata/ tanda kenang-kenangan yang diperlukan.

10.Mengatur dan mengurus hubungan antar korps diplomatik dan konsuler dengan Bupati/ Wakil Bupati.

11.Menyelenggarakan pengaturan dan persiapan akomodasi dan transportasi/ tiket tamu.

12.Melaksanakan koordinasi dengan instansi/ pihak lain yang terkait dalam

penyelenggaraan kegiatan protokoler/ upacara resmi yang dihadiri Bupati dan Wakil Bupati.

13.Mengatur tata ruang, tata tempat dan tata urutan penyelenggaraan upacara.

14.Mempersiapkan naskah-naskah penyelenggaraan upacara pelantikan/

pengukuhan serta serah terima jabatan/ pelantikan pejabat.

15.Mempersiapkan dan mengatur pelaksanaan upacara baik tingkat daerah

maupun nasional.

16.Menyelenggarakan informasi internal Sekretariat Daerah. 17.Mendampingi kegiatan pimpinan.

18.Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan kegiatan

(33)

E. Program kerja

Dalam setiap departemen atau suatu instansi maka diperliukan program kerja, sebagai berikut:

- Penyusunan dan penertiban naskah sumber arsip

- Penyediaan sarana layanan informasi arsip

- Sosialisasi kearsipan dilingkungan instansi pemerintah/swasta

- Peningkatan peranan media bagi masyarakat

- Pengadaan sarana dan prasarana

- Pengadaan inventaris kantor

- Pengumpulan data untuk dijadikan media informasi bagi masyarakat

- Pemberian dan pengembangan sumber daya komunikasi dan informasi

- Penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

- Pengadaan alat studio dan komunikasi

- Perencanaan dan pengembangan kebijakan komunikasi

- Pengkajian dan penelitian bidang informasi dan komunikasi

(34)

- Meningkatkan pelayanan kepada pers

- Pelatihan SDM dalam bidang komunikasi dan informasi

- Memberdayakan pengusaha jasa radio, televise, dan internet

- Meningkatkan peran juru informasi dan komunikasi dalam penyerapan arus balik informasi

(35)

2.3 Presentasi

Setelah membuat struktur organisasi kehumasan ketika penulis selesai

membuat struktur kehumasan penulis di tugaskan untuk mempresentasikan tugas tersebut pada hari kamis 15 juli 2010 di depan pembimbing peraktek kerja lapangan di Diskominfo yaitu Bpk Erawan.

Sebagai seorang humas, tentu saja setiap hari kita tidak akan pernah lepas dari sebuah komunikasi. Baik komunikasi dalam bentuk perbincangan

santai, rapat, persentasi dan banyak lagi bentuk komunikasi lainnya. Sehingga kemampuan berbicara dan banyaknya perbendaharaan kata sangatlah dibutuhkan oleh seorang humas, baik ia yang sudah professional maupun yang

baru belajar untuk menjadi seorang humas yang professional.

Salah satu hal yang akan sering kita temui sebagai seorang humas, adalah

berbicara di depan publik dalam berbagai bentuk, baik membawakan sebuah acara, berpidato, menyampaikan sebuah laporan maupun mempresentasikan sesuatu.

Diantara beberapa hal tersebut diatas yang merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh seorang humas, presentasi merupakan salah satu hal yang

paling sering ditemui oleh seorang humas. Baik mempresentasikan produk, presentasi proposal, dan bentuk-bentuk presentasi lainnya.

(36)

bicara yang baik, barulah faktor-faktor lain, seperti penampilan, teknologi yang

digunakan, dll, turut membantu keberhasilan sebuah presentasi.

Mengacu pada kemampuan berbicara, maka Bayu Krisna, dalam

bukunya Mendulang Rupiah Lewat Kemampuan Berbicara, mengatakan bahwa terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi seseorang pada saat berbicara di depan publik, yaitu :

a) Power of Voice

Yaitu kekuatan volume suara seorang pembicara public suaranya harus

dapat didengar dengar secara jelas oleh audiencenya yang posisinya berjarak dengannya. Untuk itu diperlukan keterampilan vocal yang memadai, seperti intonasi, artikulasi dan dinamisasi.

b) Expression

Yaitu ekspresi suara yang bisa dirasakan oleh orang-orang yang

mendengarnya. Para motivator biasanya memunculkan ekspresi penuh semangat dengan pilihan kata-kata yang menunjang.

c) Body Language

Yaitu bahasa tubuh yang mampu mendukung kalimat dan suara yang dilontarkan menjadi lebih hidup.

d) Mind Management

Yaitu kemampuan mengelola pemikiran pada saat berbicara. Pikiran

(37)

feel,is what you talk). Jadi, kualitas akhir seorang pembicara public

sangat dipengaruhi oleh kualitas pikirannya saat sedang berbicara.

Selain faktor-faktor diatas, Bayu Krisna juga menyampaikan hal

lainnya, seperti pentingnya sebuah originalitas serta imajinasi dalam berbicara serta kecerdasaan dalam mendengarkan. Menindak lanjuti mengenai kecerdasan dalam mendengarkan Larry King dalam bukunya Seni Berbicara mengatakan bahawa “saya tidak belajar apapun saat berbicara“. Setiap pagi saya

menyadarkan diri bahwa apapun yang saya katakana hari ini tidak akan

mengajarkan sesuatu kepada saya. Jadi, jika saya ingin belajar banyak hari ini, saya harus melakukannya dengan mendengarkan.

Lebih jauh lagi berbicara mengenai berbicara di depan publik, maka Shanty Setyaningrum menjelaskan bahwa dalam melakukan public speaking kita harus memperhatikan 3 V, yaitu Visual, Verbal dan Vocal. Ketiga hal ini

akan banyak membantu pada saat kita melakukan public speaking. Maka itu saya di tugaskan oleh pembimbing peraktek kerja lapangan di DISKOMINFO

untuk mempresentasikan tugas yang di berikan kepada penulis agar kelak ketika di dunia pekerjaan yang sesungguhnya penulis memiliki pengalaman,

(38)

2.4 Membuat Proposal Seminar

Penulis di tugaskan untuk membuat proposal seminar dimana tujuannya

agar menjadi seorang humas harus mampu membuat proposal seminar dengan baik dan benar. Mengapa penulis harus membuat proposal dengan baik dan benar karena proposal yang penulis buat ini akan di nilai dan di koreksi oleh

pembimbing PKL di DISKOMINFO.

Penulis di tugaskan membuat proposal seminar ini pada hari jumat 16

juli 2010 memang secara khusus penulis tidak pernah membuat proposal seminar karena penulis belum pernah menjadi panitia acara seminar baik di kampus maupun di luar kampus, namun penulis juga tidak terlalu mengalami

kesulitan ketika di tugaskan membuat proposal seminar ini, penulis mencoba menghubungi ketua hima ilmu komunikasi yang kebetulan rekan penulis sodara

fitrah untuk melihat contoh proposal seminar yang pernah di lakukan di kampus UNIKOM Alhamdulillah sodara fitrah pun mau membatu penulis dan memberikan contoh-contoh proposal seminar yang pernah di selenggarakan di

UNIKOM, Sehingga penulis pun memiliki referensi untuk membuat sebuah proposal dengan baik dan benar, tugas ini sendiri di kumpulkan pada hari selasa

tanggal 20 juli 2010.

Definisi Proposal, Proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis

(39)

Jenis-Jenis Proposal:

Berdasarkan bentuknya, proposal dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu: proposal berbentuk formal, semiformal, dan nonformal. Proposal

berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1) bagian pendahuluan, yang terdiri atas: sampul dan halaman judul, surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan; 2) isi proposal, terdiri atas:

latar belakang, pembatasan masalah, tujuan, ruang lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia (susunan panitia),

keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya; 3) bagian pelengkap penutup, yang berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan sebagainya.

Proposal semiformal dan nonformal merupakan variasi atau bentuk lain dari

bentuk proposal formal karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap seperti proposal bentuk formal.

Isi Proposal:

Jenis dari isi proposal ada dua, seperti yang diatas adalah isi proposal yang berbentuk kompleks, dan yang sederhana meliputi: nama kegiatan (judul), dasar

(40)

2.5 Mencari Berita Tentang Gadget

Setiap hari rutin penulis di tugaskan untuk mencari berita tentang gadget

untuk penyelenggaraan konten Diskominfo.Jabarprov.go.id.

Penulis setiap hari membuka internet dan mencari-cari berita tentang gadget yang terbaru apa saja dan penulis melihat beritanya, apabila menarik

maka penulis ambil dan di masukan ke diskominfo.jabarprov.go.id beberapa berita tentang gadget yang penulis dapatkan antara lain adalah, Akankah iPod

saya harus mencari setiap hari dan saya juga harus membaca artikelnya terlebih dahulu namun saya cukup fun mengerjakannya karena ini bisa menambah pengetahuan dan wawasan saya di bidang gadget.

Definisi berita Menurut Willard Grosvenor Bleyer berita adalah segala sesuatu yang terkait waktudan menarik perhatian banyak orang dan berita

terbaik adalah hal-hal yang paling enarik yang boleh menarik sebanyak mungkin orang (untuk membacanya).

(41)

Akankah iPod Touch Baru Sekelas iPhone 4?

Gambar 2.1: Ipod Touch

Sumber:vivanews.com

Apple diprediksi bakal merilis iPod Touch versi terbarunya pada September 2010 mendatang. Kabarnya, perangkat pemutar musik berlayar

sentuh tersebut akan ditambah fitur-fitur baru sekelas iPhone 4? Mau tahu

rumor terbarunya?

Situs teknologi Electricpig berhasil menyelinap ke slide show milik sebuah toko online di Inggris, Jhon Lewis, yang mengungkapkan iPod Touch terbaru untuk musim liburan mendatang. Fitur-fitur baru yang terungkap di

(42)

calling untuk komunikasi video dengan kamera yang menghadap ke depan, serta adanya gerakan akurasi kontrol yang lebih baik. Fitur-fitur tersebut sudah terdapat pada iPhone 4.

Slide show tersebut tidak menyebutkan secara detail apakah desain baru iPod Touch juga mirip dengan iPhone 4. iPod Touch baru kemungkinan tak

terlalu mengalami perubahan tampilan mengingat bentuknya yang sudah ramping.

Desas-desus baru yang beredar di Jhon Lewis ini berbeda dengan rumor

yang beredar di situs online Vietnam bahwa iPod Touch baru menggunakan kamera beresolusi 2 megapixel. Namun, belakangan disebut kalau itu hanya

produk tes, bukan produk yang hampir selesai diproduksi. Spesifikasi baru dari iPod Touch yang di-posting oleh Electricpig juga masih desas-desus saja lho ya

iPod Touch yang dikeluarkan tahun lalu ternyata membuat orang cukup

kecewa karena Apple memperkenalkan iPod Touch tanpa kamera. Semua itu bertolak belakang dari apa yang dibayangkan oleh orang-orang. Namun, jika

Anda ingin iPod Touch lebih berkelas mungkin perlu sampai bulan September dan lihat perubahan yang terjadi pada iPod Touch. Siapa tahu iPod Touch akan

(43)

2.6 Memfoto Pasar Tradisional

Penulis di tugaskan untuk memfoto pasar-pasar tradisional di bandung

pada hari selasa tanggal 20 juli 2010 oleh pembingbing pkl di DISKOMINFO penulis di tugaskan untuk memilah-milah pasar mana yang sudah di lestarikan oleh pemerintah dalam arti pasar mana yang bersih baik itu sampah, tempat

parkir, lokasi dan lain sebagainya penulis pun pergi ke beberapa pasar tradisioanl di bandung di antaranya pasar cihaurgeulis, pasar cikutra dan pasar

yang cukup bersih dan terawat pasar raya cicadas di sana penulis dapat melihat pasar mana yang masih kotor, becek dan tidak terawat dengan pasar yang terawat, penulis di tugaskan bersama rekan penulis yang juga melaksanakan

PKL di DISKOMINFO yaitu saudara Faulana Akbar yang juga rekan satu kelas penulis di kelas humas 1 Ilmu Komunikasi UNIKOM.

Di karenakan penulis dan Faulana Akbar tidak memiliki kamera yang bagus maka penulis pun meminta bantuan kepada rekan penulis yaitu saudara Gilang Abumanyu yang merupakan rekan penulis di ilmu komunikasi

UNIKOM namun beliau memilih jurusan jurnalistik kebetulan beliau memiliki kamera SLR, Alhamdulillah beliau pun bersedia membatu penulis untuk

mengerjakan tugas memfoto pasar tradisional ini, tugas yang memang cukup berat.

(44)

penulis pun sesungguhnya di kejar deadline untuk cepat menyelesaikan tugas memfoto pasar ini, alhasil penulis pun berhasil mencocokan waktu dengan Gilang dan pada hari rabu 21 juli 2010 penulis pun berangkat menuju

pasar-pasar tradisional memang seharusnya kami berangkat pagi hari namun karena saudara Gilang tidak bisa sehingga kita baru berangkat menuju pasar-pasar tradisional tersebut pada pukul 11.00 wib pada saat itu cuaca sangatlah panas

pasar pertama yang kami datangi adalah pasar cihaurgeulis yang berada di jalan surapati pasar tersebut memang cukup mengganggu keindahan kota bandung

berikut beberapa foto yang berhasil penulis ambil menggunakan kamera SLR milik Gilang Abimanyu.

Gambar 2.2 : Pasar Cihaurgeulis

(45)

Dari berbagai foto ini dapat di jelaskan bahwa pasar cihaurgeulis merupakan

pasar yang kotor, tidak terawat dengan baik parkir di pasar ini pun terkesan semerawut dan sempit, sampah menggunduk dan baunya sangat tidak sedap

jalanan di depan pasar pun menjadi macet karena banyak pedagang yang berdagang di pinggirin jalan surpati yang sesungguhnya adalah jalan protokol di kota bandung jadi kesimpulannya adalah pasar ini kotor dan tidak terawat

dengan baik,, ketika penulis memfoto pasar ini kuarang lebih sekitar pukul 11.00 wib cuaca di sekitar pasar sangat panas dan bau sampah pun menyengat

sehingga cukup mengganggu pernafasan, setelah selesai memfoto di pasar cihaurgeulis saya pun melanjukan perjalanan ke pasar cikutra pasar yang terbentang sepanjang jalan cikutra hingga cicadas yang juga melewati rumah

(46)

Gambar 2.3 : Pasar Cikutra

Sumber: Arsip penulis PKL,2010

Kita lihat pasar cikutra dapat di katakan keadaannya sangat parah bahkan di banding pasar cihaurgeulis yang menurut penulis memprihatinkan

pasar cikutra jauh keadannya di bawah pasar cihaurgeulis, pasar ini sangatlah kotor bahkan keadaan cuaca yang panas masih terdapat genangan air di beberapa tampat, pasar ini yang memang tidak memiliki lokasi untuk pedagang

karena menggunakan terotoar jalan sebagai lapak-lapak pedagang sehingga benar-benar terlihat kumuh dan kotor para pembeli pun seenaknya

memarkirkan kendaraannya tanpa ada lokasi untuk parkir kendaraan, sampah pun terlihat berserakan tempat sampah atau lokasi pembuangan sampah pun sangat-sangat memprihatinkan menurut penulis pasar ini sangat tidak layak jauh

(47)

pukul 11.30 wib luar biasa panas, bau bercampur debu dan polusi dari

kendaraan-kendaraan yang melintas penulis sangat prihatin melihat kondisi pasar ini, karena sudah cukup merasa tidak nyaman kami pun melanjutkan

perjalanan menuju pasar raya cicadas, pasar yang belum lama di bangun oleh pemerintah kota bandung, pasar yang menurut kabar yang penulis dengar cukup bersih dan nyaman berikut foto-foto pasar raya cicadas yang berhasil penulis

ambil menggunakan kamera SLR milik Gilang Abimanyu.

Gambar 2.4 : Pasar Raya Cicadas

Sumber: Arsip penulis PKL,2010

Pasar raya cicadas merupakan pasar yang sangat bersih di banding pasar cihaurgeulis apalagi pasar cikutra namun sayang karena waktu sudah siang

(48)

sampah pun terlihat bersih semuanya tertata dengan cukup rapih dari ke tiga

tempat tersebut dapat di simpulkan bahwa pasar cikutra merupakan pasar yang paling buruk sangat memprihatinkan lalu pasar cihaurgeulis juga tidak bisa di

bilang pasar yang baik namun sedikit lebih baik ketimbang pasar cikutra dan pasar raya cicadas adalah pasar yang paling baik, bersih dan terawat tidak ada genangan air atau gundukan sampah bahkan tempat parkir pun cukup bagus.

Sedangkan menurut definisi sebuah foto adalah sebuah gambar diciptakan oleh cahaya yang jatuh pada permukaan yang sensitif terhadap

cahaya,biasanya fotografi film atau Imager elektronik seperti CCD atau CMOS chip. Kebanyakan foto dibuat dengan menggunakan kamera, yang

menggunakan lensa untuk memfokuskan adegan terlihat panjang gelombang cahaya ke dalam reproduksi dari apa yang mata manusia akan melihat. Proses dan praktek menciptakan foto disebut fotografi. Kata "foto" diciptakan pada

tahun 1839 oleh Sir John Herschel dan didasarkan pada yang φῶ Yunani

(49)

2.7 Membuat Video Bandung Kreatif

Dalam tugas terakhir penulis di tugaskan membuat video bandung

kreatif, penulis di tugaskan bersama rekan penulis Faulana Akbar di karenakan tugas yang cukup berat maka penilis di beri waktu cukup lama untuk mengerjakan tugas ini yakni kurang lebih satu minggu penulis pun meminta

bantuan teman-teman penulis untuk mengerjakan tugas ini di karenakan penulis dan rekan penulis tidak memiliki handycam, penulis pun telah berusaha meminjam kesana kemari juga tidak berhasil mendapatkannya akhirnya penulis pun meminta bantuan kembali kepada saudara Gilang Abimanyu karena hasil video dari kamera SLR juga cukup bagus maka penulis memutuskan meminta

bantuan rekan penulis tersebut, Alhamduliiah saudara Gilang mau membantu penulis kembali selain saudara Gilang penulis pun meminta bantuan saudara

Septian Nugraha untuk menjadi pemandu dalam video bandung kreatif ini dan Alhamdulillah saudara Septian pun mau membantu.

Dan pada hari rabu 4 agustus 2010 kami pun memulai membuat video bandung kreatif di awali dari jalan surapati di mana di situ terdapat cukup banyak tempat pembuatan kaos, spanduk, billboard dan lain sebagainya yang

merupakan suatu kreatifitas bahkan konon banyak orang dari luar pulau membuat kaos atau spanduk dari jalan surapati bandung ini sungguh luar biasa,

(50)

bus yang menjual pernak-pernik persib yang di buat oleh klo bus yang menjual

pernak-pernik persib yang di buat oleh klompok sporter vikng persib club yang merupakan salah satu kelompok sporter terbesar di Indonesia kami pun meliput

bus viking ini karena jelas sangat kreatif. Kreativitas tidak hanya sekedar keberuntungan tetapi merupakan kerja keras yang disadari. Kegagalan bagi orang yang kreatif hanyalah merupakan variabel pengganggu untuk

keberhasilan. Dia akan mencoba lagi, dan mencoba lagi hingga berhasil. Orang yang kreatif menggunakan pengetahuan yang kita semua memilikinya dan

membuat lompatan yang memungkinkan, mereka memandang segala sesuatu dengan cara-cara yang baru. Gordon Dryden (2000: 185) dalam buku Revolusi Cara Belajar mengatakan bahwa ,” Suatu ide adalah kombinasi baru dari unsur-unsur lama. Tidak ada elemen baru. Yang ada hanyalah kombinasi-kombinasi baru, ini jelas sesuai dengat tema yakni bandung kreatif sebuah bus

yang di sulap menjadi seperti toko pakaian yang sangat luar biasa rekan kami Septian Nugraha pun menjadi pemandu dalam video tersebut ketika membuat video tersebut hujan pun turun sehingga membatalkan rencana kami untuk

membuat video di lokasi lain dan akhirnya di hari itu kami hanya mengambil video di jalan surapati dan kawasan gedung sate bandung.

Keesokan harinya kami melanjutkan syuting pembuatan video bandung kreatif di kawasan jalan turnojoyo bandung di sana merupakan kawasan distro

(51)

kendala yang lagi-lagi kita alami adalah hujan dan akhirnya kita pun hanya

melakukan syuting di satu tempat saja di karenakan hujan yang lagi–lagi turun. Keosokan harinya syuting di lanjutkan ke kawasan cihampelas, dago

dan jalan riau, di cihampelas kami mengabil gambar di tempat-tempat wisata pakaian, dan pernak pernik kota bandung yang di jual di sana lalau di kawasan jalan dago dan riau kami mengambil gambar-gambar factory outlet walaupun

factory outlet bukan produk asli kota bandung namun factoury outlet sudah sangat identik dengan kota bandung sebagai kota fashion sehingga kami pun memilih mengambil atau memasukan factoury outlet ke dalam video bandung kreatif yang kami bikin setelah itu kami pun melakukan pengeditan video yang di bantu rekan saya saudara raden rian atau biasa di panggil kaka beliau cukup

pandai untuk mengedit-edit sebuah video dan pada hari kamis 24 agustus video tersebut selesai dan kami serahkan kepada pembimbing PKL kami bpk. Erawan

sekaligus mengakhiri prektek kerja lapangan kami di Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat.

Berikut beberapa potongan-potongan gambar video Bandung kretif yang

(52)

Gambar 2.5 : Video Bandung Kreatif

(53)

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Merujuk pada kegiatan yang telah penulis lakukan selama menjalankan praktek kerja lapangan (PKL) di Dinas Komunikasi Dan Informatika (DISKOMINFO) maka penulis mencoba menyimpulkan beberapa hal sebagai

berikut :

1) Dinas Komunikasi Dan Informatika (DISKOMINFO), merupakan

sebuah instansi pemerintahan yang bergerak dibidang teknologi informasi dan komunikasi

2) Penulis melakukan kegiatan yang berkaitan dengan bidang komunikasi dan teknologi informasi Di Dinas Komunikasi dan

Informatika. Di sana penulis membantu pengelola website pemprov jabar dalam melakukan kegiatannya, seperti mencari berita tentang gadget, membuat struktur kehumasan, membuat proposal seminar,

(54)

3.2. Saran

3.2.1 Saran untuk perusahaan / instansi

Setelah mengutarakan kesimpulan seperti yang tersebut diatas, maka

penulis akan menyampaikan beberapa saran kepada perusahaan / instansi tempat penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan, sebagai berikut :

1) Penulis berharap agar dinas komunikasi dan informatika, terus

konsisten dalam menjalankan visi dan misinya yakni Terwujudnya masyarakat informasi Jawa Barat melalui penyelenggaran

komunikasi dan Informatika yang efektif dan efisien, bentuk publikasi atau promosi dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Komunikasi dan informatika, seperti website, dapat terus

dikembangkan dan dimaksimalkan. Karena website merupakan sarana promosi yang sangat mudah di akses oleh publik dimanapun

mereka berada.

2) Sebagai salah satu instansi yang mempunyai misi Meningkatkan sarana dan prasana dan profesionalisme sumber daya aparatur

bidang Komunikasi dan Informatika sebaiknya mempersiapkan diri secara maksimal baik dalam performa maupun dalam menyediakan

(55)

3) Saran yang paling saya tunggu-tunggu menurut saya sabagai seorang

mahasiswa ilmu komunikasi jurusan humas, saya mengharapkan dan menginginkan ke depannya Dinas Komunikasi dan Informatika

memiliki struktur kehumasan sendiri yang sudah melembaga atau state of being karena sebagai dinas yang bergerak di bidang komunikasi dan informasi alangkah baiknya DISKOMINFO

memiliki humas yang berdiri sendiri, sehingga pelaksanaannya tidak di jalankan oleh ceki bagian umum dengan nama PPID (

pejabat pengelola informasi dan dokumentasi). Namun pekerjaan humas itu di kerjakan oleh seorang humas itu sendiri di Dinas Komunokasi dan Informasi ini semoga saran saya ini dapat di terima

oleh bapak-bapak dan ibu-ibu yang ada di Dinas Komunikasi dan Informatika agar kedepannya Dinas Komunikasi dan Informatika

(56)

3.2.2. Saran Untuk Mahasiswa / I PKL

1) Mahasiswa /i harus disiplin dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, dan juga harus disiplin dalam hal waktu masuk

kerja praktek.

2) Mahasiswa/i melengkapi data-data yang diperlukan penyusunan laporan PKL pada saat melaksanakan kerja praktek.

3) Mahasiswa harus bisa bersosialisasi dengan baik, baik dengan para staff dan karyawan maupun dengan seluruh anggota dari tempat

kerja praktek, karena hal tersebut dapat membantu kita dalam mendapatkan informasi atau dalam menyelesaikan tugas-tugas yang

diberikan.

(57)

PROVINSI JAWA BARAT

Diajukan Sebagai Bukti Telah Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Oleh : Nama : Akrom Nim : 41807003

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA B A N D U N G

(58)

v 1.1 Sejarah Instansi Dinas Komunikasi dan Informatika...………..1

1.1.1 Dasar Hukum...5

1.1.2 Logo Dinas Komunikasi dan Informatika...6

1.1.3 Visi dan Misi Dinas Komunikasi dan Informatika...8

1.1.3.1 Visi……….8

1.1.3.2 Misi……….9

1.1.4 Tugas Pokok Dinas Komunikasi dan Informatika………..9

1.1.5 Fungsi………..10

1.2 Struktur instansi Dinas Komunikasi dan Informatika ... ………..11

1.3 Job Deskripsion ... ………..12

1.4 Sarana dan Prasarana………16

1.4.1 Sarana...…………..16

1.4.2 Prasarana………...17

(59)

vi

1.5.1 Lokasi ...………..18

1.5.2 Waktu...………..18

BAB II PELAKSANAAN PKL 2.1 Aktivitas Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ... ...19

2.2 Membuat Struktur Organisasi Kehumasan Dinas Komunikasi dan Informatika………...24

2.3 Presentasi...35

2.4 Membuat Proposal Seminar...38

2.5 Mencari Berita Tentang Gadget………..40

2.6 Memfoto Pasar Tradisional ………...………..43

2.7 Membuat Video Bandung Kreatif………...49

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan……… ... ...53

3.2 Saran…………...54

3.2.1 Saran untuk Perusahaan/Instansi ... ...54

3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa/I PKL ... ...56

DAFTAR PUSTAKA………...57

(60)

vii

Hal Tabel 1.1 Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan

Informatika………..…………..………..11

Tabel 1.2 Jenis dan Jumlah sarana……...……….17

Tabel 2.1 Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Lapangan………...20

(61)

viii DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1.1 Logo Dinas Komunikasi dan Informatika………...6

Gambar 2.1 Ipod Touch…………..……….…41

Gambar 2.2 Pasar Cihaurgeulis………....44

Gambar 2.3 Pasar Cikutra………....46

Gambar 2.4 Pasar Raya Cicadas……….….47

(62)

DAFTAR PUSTAKA

Krisna, Bayu. 2008. “ Mendulang Rupiah Lewat Kemampuan Berbicara “.

Jakarta. Tangga Pustaka.

Marston, John E. 1979. ”Modern Public Relations, Mc GrawHill, New York,

Dryden, Gordon dan Jeannette Vos. 2000. Revolusi Cara Belajar. Bandung

Kaifa (KREATIF)

Sumber Lain :

Website Diskominfo “, www.jabarprov.go.id , Sabtu, 21 Agustus 2010,

(63)

Nama : Akrom

Tempat/ Tanggal lahir : Bandung, 28 September 1989 Nama Orang Tua : Abdul Kadir Oemar

Nachya Oemar

Umur : 21 Tahun

Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Mahasiswa

Alamat : Jl. Cikutra No 109 Rt/Rw : 01/14 Bandung 40124

Pendidikan Formal :

1995-2001 SD YAS 2 Bandung

2001-2004 SMP PGII 1 Bandung

(64)

ii

Dengan segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt,

yang telah melimpahkan rakhmat dan karunia sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini di Dinas Komunikasi dan

Informatoka Provinsi Jawa Barat.

Dalam penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibunda tercinta atas semua doanya karena

penulis percaya bahwa doa seorang ibu tidak akan terputus sampai kapanpun dan dimanapun itu sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek

Kerja Lapangan dengan lancar.

Serta dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya, kepada Yang terhormat :

1. Prof.Dr.Samugyo Ibnu Redjo,Drs.,M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Komputer Indonesia

(UNIKOM) atas segala motivasinya

2. Drs.Manap Solihat, M.Si., selaku Ketua Program Studi Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung sekaligus Dosen Pembimbing Praktek Kerja Lapangan yang telah memberi

(65)

iii kepada penulis.

4. Bapak Erawan Hayat, selaku Pembimbing PKL di Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat.

5. Bapak Arie Prasetio, M.Si., selaku Pembimbing di Uiversitas

Komputer Indonesia Program Studi Ilmu Komunikasi konsentrasi Humas yang telah memberi pengarahan dan motivasi kepada

penulis.

6. Seluruh staff Sekretariat khususnya dan umumnya seluruh karyawan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat

yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini.

7. Kakak ku tercinta yang telah memberikan motivasi kepada penulis.

9. Teman-teman penulis yang telah membantu dan memudahkan

penulis pada saat melakukan kerja peraktek yaitu Akbar, Gilang abimanyu, Raden rian, Septian nugraha dan rekan-rekan semuanya

mudah-mudahan Allah SWT dapat membalas semuanya..

10. Serta semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan,

(66)

iv

masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis dengan tulus mengharapkan

saran dan kritik dari pembaca sehingga dapat digunakan untuk pengembangan lebih lanjut.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga Laporan Praktek Kerja

Lapangan ini dapat bermanfaat bagi pihak lain pada umumnya rekan-rekan di UNIKOM pada khususnya yang akan melakukan Praktek Kerja Lapangan pada

bidang yang sama dengan penulis.

Bandung, Desember 2010

(67)
(68)
(69)
(70)

Gambar

Gambar 1.1 : Logo Diskominfo
Tabel 1.1
Tabel 1.2
Tabel 2.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan madu ternak diperoleh dari madu Sumbawa yang telah dipasarkan secara umum, serta madu ternak perhutani yang didapat dari hasil ternak sarang lebah yang terdapat pada

Informasi Pangan dan Gizi yang kurang diminati dan kurang dikomunikasikan responden meliputi makanan yang beragam dan bergizi untuk produktivitas kerja,

Dari hasil penelitian di lapangan setelah data dikumpulkan dan dianalisis maka menghasilkan temuan yaitu pelaksanaan pesta perkawinan alop dear sesuai adat batak

Pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan pembelajar dengan menggunakan metode demontrasi dan pemanfaatan alat peraga

Sasaran Petunjuk Teknis Penyusunan Program Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah adalah dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota atau kantor wilayah kementerian agama

The study was conducted to investigate the effect of various concentration of Oleic acid as enhancers on the permeation of piroxicam from gels using Aqupec HV 505

Struktur batuan metamorf yang terbentuk oleh adanya perselingan penjajaran mineral yang mempunyai bentuk berbeda antara mineral granular dengan mineral

Makna: setiap orang berhak untuk berbicara dan memperoleh informasi dari mana pun dan mengembangkannya dalam masyarakat dengan menggunakan media yang telah tersedia dan