DATA PRIBADI :
1. Nama Lengkap : Saparudin
2. Tempat, Tanggal Lahir :Dasan Kecego, 10 Juli 1990
3. Alamat :Bagik Payunk, Kec: Suralaga
4. Jenis Kelamin : Laki - laki
5. Agama : Islam
6. Status : Belum Menikah
7. Tinggi / Berat Badan : 165 cm / 50 kg
8. Telepon : 087722760049
9. e-mail : [email protected]
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. (2004) Lulus SDN 3 Bagik Payung
2. (2007) Lulus SLTPN 1 Suralaga
3. (2010) Lulus SMAN 1 Labuhan Haji
4. (2015) Lulus Universitas Komputer Indonesia
KEMAMPUAN
1. Menguasai komputer (MS Word, Excel, Power Point).
Banadung, Juni 2014
Kepada Yth. HRD
PT. KAP,
Jl. Diapatiukur no.199
Bandung
Dengan hormat,
Saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Saparudin
Tempat, Tgl. Lahir : Selong 10 Juli 1992
Alamat : Bagik Payung Kec, Suralaga
No. Telp/HP : 087722760049
Pendidikan : S1 Sistem Informatika
Dengan surat ini saya ingin mengajukan lamaran kerja di perusahaan yang Bapak / Ibu pimpin sebagai seorang Programmer. Dengan surat permohonan ini saya siap untuk memberikan kompetensi waktu dan tenaga saya apabila diperlukan dan sangat besar harapan saya agar dapat diberikan kesempatan wawancara maupun tes lainnya.
Sebagai bahan pertimbangan, saya lampirkan surat :
1. Daftar Riwayat Hidup
2. Pas photo terbaru
Demikian surat lamaran kerja ini, saya ucapakan banyak terima kasih atas perhatian Bapak / Ibu.
Hormat saya,
1 Oleh : Saparudin
ABSTRAK
Family Council of Mosques (DKM) Jamu'ul Anam are addressed in Jl. Kubang Sari III, Bandung, currently managing data of cash receipts and mosques such as transaction records cash receipts and disbursements, and the printing of the financial statements are still using the method of recording in the book assessed to be less effective in some aspects such as data accuracy, data security and punctuality. In addition, the information generated was deemed inaccurate, not up to date, and tend to be less transparent because the system does not yet generate periodic reports of receipts and disbursements in Kubang Anam Jamu'ul Mosque Sari III.
The research design used by the writer is descriptive research method. Data collection techniques that I use is a field study consisted of interviews and observations and literature. For system development, the authors use the prototype method by using a structured system development tools process-oriented, data and output with the help of the form flowmap, context diagrams, data flow diagrams and database design tool that is proposed in the form of normalization and ERD
.
Keyword : Secretariat of Information Systems, Dewan Kemakmuran Masjid, Jami’ul Anam
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuaan dan teknologi yang semakin pesat menyebabkan penggunaan komputer semakin meluas, terutama di Indonesia yang pada saat sekarang ini masih berstatus negara berkembang. Oleh karena itu Indonesia harus mampu bersaing dengan negara berkembang lainnya untuk mengikuti perkembangan
zaman. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan memaksimalkan fungsi komputer agar dapat membantu dan menunjang kinerja demi tercapainya kualitas sebuah perusahaan atau organisasi serta untuk menyesuaikan diri dari pesatnya perkembangan teknologi informasi.
2 muslim Jalan Kubang Sari III Bandung. Untuk mengembangkan kualitas dari DKM di Masjid Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari III Bandung dibutuhkan beberapa fasilitas pendukung yang dapat menunjang kegiatan kemakmuran masjid seperti mengelola keuangan masjid. Dimana salah satu fasilitas pendukung tersebut ialah sebuah aplikasi teknologi informasi dengan mengimplementasikan suatu sistem informasi berbasis jaringan dalam satu lingkungan kerja yang menghubungkan beberapa bidang organisasi dalam pengelolaan data dan informasi.
Sistem informasi yang dibutuhkan oleh Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Jami’ul Anam adalah sebuah sistem informasi yang mampu mengolah data dan menghasilkan informasi yang berkaitan dengan aktivitas-akitivitas Penerimaan Dan Pengeluaran Kas sehingga dapat membantu pihak DKM dalam mengambil keputusan untuk keberlangsungan masjid di masa yang akan datang. Selain itu, sistem informasi tersebut harus memenuhi aspek-aspek kualitas sebuah sistem informasi agar dapat mempermudah pihak DKM dalam mengontrol segala aktivitas kemakmuran masjid.
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas maka dalam melaksanakan penelitian ini akan mengidentifikasi permasalahan sebagai berikut:
1. Proses pencatatan dan perhitungan data transaksi penerimaan dan pengeluran kas masih menggunakan pencatatan manual dibuku besar sehingga dirasa kurang efektif dan akurat.
2. Potensi kehilangan dan kerusakan data transaksi penerimaan dan pengeluaran kas, penjadwalan aktivitas dan pengelolaan data buku
lebih besar karena data yang disimpan hanya dicatat dalam sebuah buku. 3. Belum adanya laporan-laporan yang
dihasilkan secara periodik mengenai transaksi penerimaan dan pengeluaran kas, sehingga informasi yang dihasilkan cenderung kurang transparan.
Dari uraian identifikasi masalah diatas, penulis merangkum beberapa rumusan masalah yakni sebagai berikut:
1. Bagaimana sistem Penerimaan Dan Pengeluaran Kas yang berjalan di DKM Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari III Bandung.
2. Bagaimana membangun sistem informasi yang dapat membantu dalam pengelolaan data serta penyajian informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas pada DKM Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari III Bandung. 3. Bagaimana melakukan pengujian
pada Sistem Informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas pada DKM
Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari III. 4. Bagaimana mengimplementasikan
Sistem Informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas pada DKM Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari III Bandung. 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan untuk membuat suatu rancangan dan membangun Sistem Informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas pada Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari III Bandung yang dapat mengolah data dan menyajikan informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas secara komputerisasi.
3 Sari III Bandung
2. Untuk membangun sistem informasi yang dapat membantu dalam pengelolaan data serta penyajian informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas pada DKM Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari III Bandung.
Anam Jalan Kubang Sari III Bandung 4. Untuk mengimplentasikan Sistem
Informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas pada DKM Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari III Bandung. 1.4. Kegunaan Penelitian
Diharapkan setelah Sistem Informasi Penerimaan Dan Pengeluaran
Kas DKM Jami’ul Anam ini
dimplementasikan dapat membantu pihak DKM dalam mengolah data dan menghasilkan informasi yang berkaitan dengan aktivitas-akitivitas Penerimaan Dan Pengeluaran Kas sehingga dapat membantu pihak DKM dalam mengambil keputusan untuk keberlangsungan masjid di masa yang akan datang dan mengontrol segala aktivitas kemakmuran masjid. 1.5. Pembatasan Masalah
Luasnya ruang lingkup permasalahan yang ada, serta keterbatasan waktu dan pengetahuan dan agar pembahasan masalah lebih terfokus dan terarah, maka diperlukan pembatasan masalah. Berikut ini akan penulis berikan batasan masalah yaitu Sistem Informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas DKM
Jami’ul Anam yang mengelola data Penerimaan Dan Pengeluaran Kas seperti pencatatan dan penghitungan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas, penjadwalan aktivitas masjid seperti penjadwalan khotib/penceramah, pengajian hari besar dan pengajian kultum serta pengelolaan data penerimaan dan data buku di perpustakaan masjid.
Sistem informasi ini tidak sampai pada pengelolaan data-data diluar Penerimaan Dan Pengeluaran Kas seperti produksi surat-surat, pengelolaan data zakat infak shodaqoh (ZIS), sekolah agama dan koperasi simpan pinjam.
II. KAJIAN PUSTAKA 2.1. Sistem
Pada dasarnya, sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan (Abdul Kadir, 2003:54). Sebagai gambaran, jika dalam sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem. Sebagai contoh, raket dan pemukul bola kasti (masing-masing sebagai elemen) tidak bisa membentuk sebuah sistem, karena tidak ada sistem permainan olahraga yang memadukan kedua peralatan tersebut.
Selain itu definisi dari Jogiyanto HM :
”Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan
suatu sasaran yang tertentu”. (Jogiyanto HM, 2005:1).
Dari beberapa paparan di atas tentang sistem, penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen dan prosedur-prosedur yang saling terkait yang berfungsi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
4 Menurut Jogiyanto HM. (2005:8)
”Informasi adalah data yang diolah
menjadi bentuk yang lebih berguna dan
lebih berarti bagi yang menerimanya“.
Definisi lain menurut McFadden, dkk (1991) mendifinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut (Abdul Kadir, 2003:31).
Sumber dari informasi adalah data. Secara konseptual, data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas dan transaksi yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai (Abdul Kadir, 2003:29).
Dari beberapa definisi di atas, penulis menyimpulkan informasi adalah data yang diproses kedalam bentuk yang lebih berarti dan berguna serta berpengaruh secara langsung bagi orang yang menggunakan data tersebut.
2.3. Sistem Informasi
Sesungguhnya yang dimaksud dengan sistem informasi tiada harus melibatkan komputer. Sistem informasi yang menggunakan komputer biasa disebut sistem informasi berbasis komputer (Computer-Based Information System atau CBIS). Dalam prakteknya, istilah sistem informasi lebih sering dipakai tanpa embel-embel berbasis komputer walaupun dalam kenyataannya komputer merupakan bagian yang penting (Abdul Kadir, 2003:10).
Menurut Gelinas, oram dan Wiggins dalam Abdul Kadir (2003:11) memaparkan bahwa:
“Sistem informasi adalah suatu sistem
buatan manusia yang secara umum terdiri dari sekumpulan komponen-komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan dan mengelola data serta menyediakan
informasi keluaran kepada pemakai”
Dalam suatu sistem informasi, Abdul Kadir (2003) memaparkan bahwa terdapat komponen-komponen seperti:
1. Perangkat keras (hardware)
2. Perangkat lunak (software) atau program
3. Prosedur 4. Orang 5. Basis data
6. Jaringan komputer dan komunikasi data
2.4. Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Kas merupakan aktiva yang paling likuid. Merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi likuiditasnya. Surat berharga merupakan investasi jangka pendek yang bersifat temporal, bila perusahaan memerlukan kas dengan segera dapat dijual atau di ubah dalam bentuk kas.
Kas adalah alat pembayaran yang syah di Indonesia dan barang-barang lain yang dapat segera diuangkan sebesar nilai nominalnya dan dapat digunakan untuk membayar utang jangka pendek, Dengan demikian yang termasuk ke dalam kas adalah uang kertas, uang logam, cek (segala macam cek dalam rupiah kecuali cek mundur) dan wesel pos yang diterima dari pihak lain, serta saldo di Bank: 2.5. Perangkat Lunak Pendukung
5 4. Adobe Dreamweaver
5. Xampp Webserver 6. FPDF
III. Objek dan Metode Penelitian 3.1. Objek Penelitian
Objek yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah Sistem Penerimaan Dan Pengeluaran Kas pada DKM Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari III Bandung. Penelitian dilakukan di DKM Jami’ul Anam yang beralamat di Jalan Kubang Sari III Bandung.
3.1.1. Sejarah Singkat DKM Jami’ul Anam
Dewan Kemakmuran Masjid
Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari III
Bandung adalah sebuah organisasi yang dikelola oleh jemaah muslim Jalan Kubang Sari III Bandung. Sejarah
DKM Jami’ul Anam sejalan dengan sejarah Masjid Jami’ul Anam itu sendiri. Masjid Jami’ul Anam dibangun
sekitar tahun 1987-1989 dibangun diatas tanah wakaf. Bangunan pertama
Masjid Jami’ul Anam ralatif kecil dan
hanya bisa menampung sekitar 100 orang jamaah. Dan sekitar tahun 1999-2001 bangunan masjid direnovasi dan diperluas sekitar 2x lipat dari bangunan pertama dan sehingga daya tampung masjid menjadi 200an orang jamaah.
Seiring bergantinya
kepengurusan DKM setiap periode tiga tahun sekali sampai sekarang, bangunan masjid selalu direnovasi dan diperluas sedikit demi sedikit sehingga
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan Visi
Visi DKM Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari III adalah menjadikan masjid sebagai pusat pemberdayaan umat, pelayanan dan pembinaan dilingkungan Komplek Peruhaman Jalan Kubang Sari III Panyileukan Bandung dan sekitarnya agar masyarakatnya selamat dunia akhirat. Misi
1. Mengelola aktivitas kemakmuran masjid (dakwah dan pendidikan). 2. Mengelola program-program
kesejahteraan jamaah dan masyarakat sekitar (ekonomi dan sosial).
3. Mengelola pembangunan dan pemeliharaan fisik masjid.
4. Menerapkan teknologi informasi dalam pelaksanaan Penerimaan Dan Pengeluaran Kas dan kemakmuran masjid.
5. Mengelola kebersihan, ketertiban, keamanan dan perawatan masjid. 3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Dalam organisasi agar semua kegiatan berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan, perlu adanya struktur organisasi dan pembagian kerja (job description) yang jelas. Adapun struktur organisasi DKM Jami’ul Anam dapat dilihat pada (gambar 3.1 hal 16)
3.2. Metode Penelitian
Dalam menyusun usulan penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yang digunakan di antaranya adalah sebagai berikut:
3.2.1 Desain Penelitian
6 metode penelitian yang menggambarkan dan menginterpretasi objek apa adanya. Oleh karena itu, peneliti menggunakan metode ini sebagai suatu rancangan penelitian karena metode ini menggambarkan suatu keadaan dan kondisi yang diteliti sesuai dengan yang sedang berjalan.
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kesatuan nyata adalah berupa sebuah objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi. Jenis data yang digunakan peneliti pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
3.2.2.1. Sumber Data Primer
Dalam proses pencarian dan pengumpulan data yang diperlukan, penulis menggunakan teknik-teknik pengumpulan data primer yaitu:
1. Wawancara (Interview)
Wawancara dapat dilakukan dengan cara tanya jawab langsung pada bagian yang terlibat langsung dalam permasalahan yang disebutkan diatas yaitu pada bagian Bendahara, Sekretaris dan Ketua DKM.
2. Observasi (Observation)
Observasi adalah suatu cara untuk mendapatkan data dengan mengadakan dan pengamatan penelitian secara langsung di tempat praktek kerja lapangan. Dalam penelitian ini, penulis melakukan observasi di bagian Penerimaan Dan Pengeluaran Kas DKM Jami’ul Anam terkait aktivitas Penerimaan Dan Pengeluaran Kas.
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder
Dan juga penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data sekunder, yakni:
1. Kepustakaan (Library Research)
Teknik ini adalah teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari, mengkaji dan memahami dahulu sumber data yang ada pada perusahaan. Sumber data yang kami kaji di lapangan adalah arsip-arsip laporan penerimaan dan arsip jadwal aktivitas kemakmuran.
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data hasil pengamatan di tempat pelaksanaan penelitian.
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Metode pendekatan dan pengembangan sistem menggambarkan tahapan-tahapan dalam proses penelitian guna memecahkan masalah penelitian dari awal perencanaan hingga tercapainya tujuan penelitian dan pengembangan sistem.
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem Dalam perancangan sistem informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas ini, dimana selanjutnya pendekatan desain ini dilakukan secara terstruktur (struktural) dan dalam pelaksanaannya akan melibatkan beberapa aliran data di dalamnya, di antaranya : Flowmap, Context Diagram dan Data Flow Diagram. 3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
7 tidak dapat di kerjakan. Jika langkah ke-2 belum dikerjakan maka langkah 3 juga tidak dapat dikerjakan, begitu seterusnya. Secara otomatis langkah ke-3 akan bias dilakukan jika langkah ke-1 dan langkah ke-2 sudah dilakukan. Secara umum tahapan pada model prototyping dapat dilihat pada (gambar 3.2 hal 16).
Dengan metode waterfall ini pengembang dan user dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Sering terjadi seorang user hanya mendefinisikan secara umum apa yang dikehendakinya tanpa menyebutkan secara detail output apa saja yang dibutuhkan, pemrosesan dan data-data apa saja yang dibutuhkan. Sebaliknya disisi pengembang kurang memperhatikan efesiensi algoritma, kemampuan sistem operasi dan interface yang menghubungkan manusia dan komputer.
Berikut ini beberapa tahapan-tahapan dalam waterfall sampai pada tahap implementasi yang akan digunakan oleh penulis dalam merancang sistem informasi penerimaan dan pengeluaran kas ini, yaitu sebagai berikut:
1. Analisis Kebutuhan, langkah ini merupakan analisis terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan data dalam tahap ini bias melakukan sebuah penelitian, wawancara atau studi literatur.
2. Desain sistem, tahap dimana dilakukan penuangan pikiran dan perancangan sistem terhadap solusi permasalahan yang ada dengan menggunakan perangkat pemodelan
serta struktur dan bahasan data). 3. Penulisan kode program, penulisan
kode program atau coding merupakan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. 4. Pengujian program, tahapan ini
merupakan tahapan ahir dimana sistem yang baru diuji kepampuan dan keefektifannya sehingga didapatkan kekurangan dan kelemahan sistem yang kemudian dilakukan pengkajian ulang dan perbaikan terhadap aplikasi menjadi lebih baik dan sempurna. 5. Pengujian program, Setelah program
sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan metode Black Box. Pengujian dengan metode blackbox hanya menitikberatkan pada pengujian fungsional dari fungsi-fungsi atau proses-proses dari program aplikasi (apakah inputan dan keluaran sudah sesuai dengan kebutuhan). Evaluasi sistem, User mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan. Jika ya, langkah 7 dilakukan. Jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.
6. Penerapan program dan pemeliharaan, perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan ( peripheral atau sistem operasi baru) atau pelanggan memebutuhkan perkembangan funsiaonal.
IV. Hasil Penelitian
8 3.3.1. Analisis Dokumen
Analisis dokumen merupakan metode analisis data dengan cara mengumpukan data-data yang berhubungan dengan obyek yang akan diteliti dan pengujian arsip atau dokumen yang ada di instansi terkait. Analisis dokumen juga merupakan salah satu hal yang dapat membantu dalam perancangan sistem selanjutnya, ada pun analisis dokumen yang terdapat di DKM Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari IIIadalah sebagai berikut :
1. Dokumen :Kwitansi Penerimaan Fungsi :Sebagai bukti penerimaan
dari donatur berupa uang atau barang.
Sumber :Seksi Humas Distribusi : -
Periode :Setiap kali donatur menyerahkan uang, buku atau barang untuk kas masjid, kematian dan pembangunan serta perpustakaan.
Item Data :nama_donatur,
alamat_donatur, tgl_terima, ket_penerimaan,
nominal/barang_yg_diterima. 2. Dokumen :Lap. Keuangan Mingguan
Fungsi :Sebagai laporan mingguan mengenai kondisi kas DKM meliputi penerimaan dan pengeluaran.
Sumber :Bendahara Distribusi : -
Periode :Dikeluarkan setiap hari jumat untuk disampaikan pada saat sebelum khotib naik mimbar.
Item Data :tgl_terima, tgl_keluar, nominal_penerimaan,
nominal_pengeluaran, saldo_kas. Item Data :tgl_aktivitas,
nama_penceramah, keterangan.
3.3.2. Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan
Berikut adalah prosedur-prosedur yang berjalan pada sistem informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas DKM
Jami’ul Anam yang dimodelkan dalam flowmap, diagram konteks dan data flow diagram.
A.Prosedur Penerimaan Kas dan Barang yang Berjalan
1. Penerimaan kas (masjid, kematian dan pembangunan) berupa uang atau barang non uang dari Donatur terlebih dahulu diterima oleh Humas DKM.
2. Humas DKM kemudian
mengeluarkan 2 kwitansi untuk diberikan kepada Donatur sebagai tanda terima penerimaan kas dan salinannya diberikan ke Bendahara.
3. Penerimaan kas berupa uang yang diterima Humas kemudian diserahkan ke Bendahara DKM. 4. Adapun penerimaan kas berupa
barang non uang kemudian disimpan pada tempat yang dibutuhkan atau segera digunakan.
5. Data penerimaan kas berupa uang dan barang non uang kemudian dicatat kedalam buku kas DKM. B. Prosedur Pengeluaran Kas Yang
Diusulkan
1. Seksi-seksi Pemohon Dana yang membutuhkan dana misalkan bagian Seksi Dakwah DKM langsung menghadap Bendahara DKM.
2. Bendahara DKM menyerahkan uang yang diperlukan kepada Seksi yang memohon Dana. 3. Data pengeluaran kas kemudian
9 1. Bendahara membuat laporan
pada kertas dari buku kas.
2. Laporan kemudian di serahkan ke DKM.
3.2.2.1. Flowmap Sistem yang Berjalan Flowmap merupakan gambar hubungan antar entitas yang terlibat dalam aliran-aliran dokumen yang ada. Berikut merupakan flowmap yang berjalan pada DKM Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari III: 1. Flowmap Penerimaan Kas yang
Berjalan (gambar 3.3 hal 40)
2. Flowmap Pengeluaran Kas yang Berjalan (gambar 3.4 hal 41)
3. Flowmap Cetak Laporan Yang yang Berjalan (gambar 3.5 hal 41)
3.2.2.2. Diagram Konteks yang Berjalan Berikut Diagram Konteks yang berjalan di DKM Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari III : (gambar 3.6 hal 42) 4.1. Perancangan
Perancangan sistem secara global adalah tahapan kegiatan yang dilakukan seseorang atau kelompok dalam merancang atau membuat sistem sebelum sistem dibuat dengan tujuan sistem yang dibangun sesuai kebutuhan pengguna. Rancangan sistem terdiri dari dua kegiatan penting yaitu kegiatan menentukan bagaimana sistem akan dirancang dan kegiatan mengkonfigurasikan perangkat lunak dan perangkat keras untuk mendapatkan pemecahan masalah yang maksimal.
4.1.1. Tujuan Perancangan Sistem Adapun suatu rencana perancangan Sistem Informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas ini
organisasi akan sebuah aplikasi sistem informasi komputeriasasi. 2. Agar sistem komputerisasi dapat
lebih meningkatkan efektifitas kerja pada bagian Bendahara, Sekretaris dan Seksi Perpustakaan
DKM Jami’ul Anam dalam
mengolah data-data yang berhubungan dengan Penerimaan Dan Pengeluaran Kas masjid. 3. Agar Informasi yang dihasilkan
diharapkan lebih cepat dan akurat serta lebih transparan.
4.1.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan
Sistem yang diusulkan ini diberi nama Sistem Informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas DKM Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari III .
Sistem Informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas DKM Jami’ul Anam ini adalah sebuah sistem informasi komputerisasi yang dirancang untuk menunjang aktivitas Penerimaan Dan Pengeluaran Kas seperti pengelolaan data transaksi keuangan. Dan juga sebagai media penghasil informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas DKM Jami’ul Anam dengan memanfaatkan teknologi komputer.
4.1.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan
10 Pengeluaran Kas DKM Jami’ul Anam yang dimodelkan dalam flowmap, diagram konteks dan data flow diagram.
A.Prosedur Penerimaan Kas Yang Diusulkan
1. Penerimaan kas (masjid dan kematian) Donatur langsung bertransaksi dengan Bendahara DKM.
2. Data penerimaan kas kemudian diolah ke dalam sistem oleh Bendahara DKM.
3. Bendahara kemudian mencetak bukti penerimaan kas diserahkan kepada Donatur sebagai bukti penerimaan kas.
4. Bendahara DKM mencetak laporan penerimaan kas untuk diserahkan kepada Ketua DKM Secara periodik.
B. Prosedur Pengeluaran Kas Yang Diusulkan
1. Seksi-seksi Pemohon Dana yang membutuhkan dana misalkan bagian Pemulasaraan Jenazah DKM langsung menghadap Bendahara DKM.
2. Bendahara DKM menyerahkan uang yang diperlukan kepada seksi yang memohon dana. 3. Data pengeluaran kas kemudian
diolah ke dalam sistem oleh Bendahara DKM.
4. Bendahara DKM kemudian mencetak laporan pengeluaran kas untuk diserahkan kepada Ketua DKM Secara periodik. C. Prosedur Penerimaan Barang Yang Diusulkan
1. Penerimaan barang Donatur langsung bertransaksi dengan Bendahara DKM.
2. Data penerimaan barang kemudian diolah ke dalam sistem oleh Bendahara DKM.
3. Bendahara kemudian mencetak bukti penerimaan barang diserahkan kepada Donatur sebagai bukti penerimaan kas. 4. Bendahara DKM mencetak
laporan penerimaan barang untuk diserahkan kepada Ketua DKM Secara periodik.
4.1.3.1. Flowmap yang Diusulkan
Berikut merupakan flowmap yang diusulkan pada DKM Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari III:
1. Flowmap Penerimaan Kas (Kas Masjid Dan kematian Yang Diusulkan (gambar 4.1 hal 49)
2. Flowmap Pengeluaran Kas Dan Kematian yang Diusulkan (gambar 4.2 hal 50)
3. Flowmap Penerimaan Barang yang Diusulkan (gambar 4.3 hal 51) 4. Flowmap Cetak Laporan Keuangan
yang Diusulkan (gambar 4.4 hal 52) 4.1.3.2. Diagram Konteks
Diagram konteks digunakan untuk menggambarkan sistem dan lingkungan luar yang saling berhubungan. Diagram konteks sebagai transformasi suatu sistem yang dapat mentransformasikan alur data input menjadi output. Diagram konteks usulan dapat dilihat pada gambar di bawah inii : (gambar 4.5)
4.1.4. Perancangan Basis Data
11 tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya. Suatu tabel dianggap optimal jika tidak menimbulkan masalah saat data diperbaharui atau data dihapus.
1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan disimpan, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi dan data dikumpulkan apa adanya. Berikut ini merupakan bentuk tidak normal: tgl_terima, kategori_kas, nama_donatur, nominal_penerimaan, ket_penerimaan, pemohon, nominal_pengeluaran, perihal, no_pengeluaran, kategori_kas, tgl_keluar, pemohon, perihal, nominal_pengeluaran, ket_pengeluaran, tgl_keluar, pemohon, perihal, nominal_pengeluaran, ket_pengeluaran, nominal_penerimaan, nominal_pengeluaran,
barang_yg_diterima, nama_donatur, no_penceramah, nama_penceramah, khotib, ceramah, kultum, no_kontak, ket_penceramah, no_aktivitas, jenis_aktivitas, tgl_aktivitas, nama_penceramah, materi, ket_aktivitas, penanggungjawab, status, nama_penceramah, kontak, khotib, ceramah, kultum, ket_penceramah, tgl_aktivitas, jenis_aktivitas, nama_penceramah, materi status, ket_aktivitas, no_penerimaan, tgl_terima, nama_donatur, alamat_donatur,
no_penerimaan, tgl_terima, nama_donatur, alamat_donatur, ket_penerimaan, judul_buku, jumlah_buku, tgl_terima, nama_donatur, judul_buku, ket_penerimaan, judul_buku, pengarang, penerbit, jumlah, tempat, no_penerimaan, tgl_terima, nama_donatur, alamat_donatur,
Tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama jika dan hanya jika setiap atribut bernilai tunggal (Atomic Value) untuk setiap barisnya. Berikut ini merupakan bentuk Normal Pertama yaitu : {nama_donatur, alamat_donatur, tgl_terima, kategori_kas, nama_donatur, nominal_penerimaan, ket_penerimaan, pemohon, nominal_pengeluaran, perihal, no_pengeluaran, kategori_kas, tgl_keluar, pemohon, perihal, nominal_pengeluaran, ket_pengeluaran, tgl_keluar, pemohon, perihal, nominal_pengeluaran, ket_pengeluaran, nominal_penerimaan, nominal_pengeluaran,
12 nama_penceramah, materi status, ket_aktivitas, no_penerimaan, tgl_terima, nama_donatur, alamat_donatur, ket_penerimaan, no_buku, jenis_buku, judul_buku, jumlah_buku, sisa_buku, pengarang, penerbit, tempat, no_penerimaan, tgl_terima, nama_donatur, alamat_donatur, ket_penerimaan, judul_buku, jumlah_buku, tgl_terima, nama_donatur, judul_buku, ket_penerimaan, judul_buku, pengarang, penerbit, jumlah, tempat, no_penerimaan, kategori_kas, tgl_terima, nama_donatur, alamat_donatur, barang_yg_diterima,
Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal kedua jika sudah melewati bentuk normal pertama dan semua atribut bukan kunci memiliki dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer. Berikut ini merupakan bentuk normal kedua: penerimaan_kas :{no_penerimaan*, penerbit, tempat, tgl_terima, nama_donatur, alamat_donatur, ket_penerimaan}
pengeluaran_kas :{no_pengeluaran*, kategori_kas tgl_keluar, pemohon, nominal_pengeluaran, perihal, ket_pengeluaran}
penceramah :{no_penceramah*, nama_penceramah, no_kontak,
ket_penceramah, khotib, ceramah, kultum}
aktivitas :{no_aktivitas*, nama_penceramah, jenis_aktivitas, tgl_aktivitas, materi, ket_aktivitas, penanggungjawab, status}
4. Bentuk Normal Ketiga (Third Norm Form (3NF))
Tabel berada dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika tabel berada dalam bentuk normal kedua setiap atribut bukan kunci tidak memiliki depedensi transitif. Normalisasi dilakukan untuk menghindari adanya redudansi field-field dari tabel yang ada. Berikut merupakan bentuk normal ketiga yaitu: jenis_buku :{no_jenis_buku*,
13 kode_seksi**, no_status**}
status :{no_status*, nama_status}
4.1.4.2 Tabel Relasi
Relasi tabel merupakan proses pengelompokan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya yang berfungsi untuk menentukan kunci yang mengakses data item atau merupakan database relation sedemikian rupa sehingga database tersebut menjadi dimodifikasi. Berikut ini digambarkan relasi antar tabel sistem informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas yang diusulkan di DKM Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari III Bandung : (gambar 4.12)
4.3. Implementasi
Implementasi adalah suatu proses penerapan rancangan program yang telah dibuat kedalam sebuah aplikasi pemrograman sesuai dengan tujuan yang diharapkan dari program aplikasi tersebut. Kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar yang telah direncanakan dalam tahap perancangan.
4.3.1. Batasan Implementasi
Dalam proses implementasi Sistem Informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas DKM Jami’ul Anam ini ada beberapa hal yang menjadi batasan implementasi, diantaranya yaitu:
1. Sistem informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas ini hanya mengolah data-data keuangan meliputi pencetatan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas, data-data jadwal aktivitas kemakmuran dan data-data perpustakaan.
2. Bahasa yang digunakan dalam program aplikasi ini hanya menggunakan Bahasa Indonesia.
4.3.2. Implementasi Perangkat Lunak Perangkat lunak yang digunakan dalam implementasi sistem informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas ini terdiri dari:
1. Sistem operasi Microsoft Windows 7 Ultimate.
2. Xampp server sebagai server php offline dalam menjalankan porgram aplikasi dan sebagai akses database MySQL.
3. Browser Google Chrome sebagai aplikasi untuk menjalankan program aplikasi sistem informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas ini.
4.3.3. Implementasi Perangkat Keras Berikut adalah perangkat keras yang digunakan dalam implementasi program aplikasi ini adalah:
1. Processor Intel Core 2 Duo @ 2.00 5. Mouse dan Keyboard. 6. Printer Epson L300. 4.4. Pengujian
14 Metode pengujian yang penulis lakukan yaitu metode pengujian Black box karena berfokus pada domain informasi dari perangkat lunak, dengan melakukan test case dengan mempartisi domain input dari suatu program dengan cara memberikan cakupan pengujian yang mendalam. Berikut merupakan rencana pengujian yang akan dilakukan terhadap program aplikasi Sistem Informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas DKM
Jami’ul Anam (tabel 4.1 hal 20).
4.4.2. Kesimpulan Hasil Pengujian Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus uji sampel diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa program aplikasi sistem informasi ini bebas dari kesalahan secara fungsional dan memperoleh hasil yang sesuai dengan yang diharapkan oleh pihak DKM Jami’ul Anam khususnya bagi para pemakai yakni Sekretaris, Bendahara dan Seksi Perpustakaan.
V. Kesimpulan dan Saran
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari seluruh kegiatan yang telah penulis lakukan pada sistem informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas pada DKM Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari III Bandung, kemudian melakukan perancangan dan implementasi sistem baru dengan pendukung program aplikasi berbasis client server, dapat ditarik kesimpulan berikut :
1. Proses pencatatan dan penghitungan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas sudah terkomputerisasi sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan (human error).
2. Penyimpanan data dalam Sistem informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas DKM Jami’ul Anam sudah terintegrasi menggunakan database, sehingga potensi kerusakan
dan kehilangan data bisa diminimalisir.
3. Informasi yang dihasilkan pun lebih transparan karena dari sistem usulan dapat menghasilkan laporan-laporan mengenai transaksi penerimaan dan pengeluaran kas, penjadwalan aktivitas dan pengelolaan data buku secara periodik.
5.2. Saran
Agar sistem informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas pada DKM Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari III Bandung dapat berjalan lebih baik lagi, penulis memberikan saran perlu dilakukan pengembangan ruang lingkup sistem yang lebih diperluas, tidak hanya mengelola data transaksi keuangan, penjadwalan aktivitas dan perpustakaan, tetapi bisa mengolah data lain dalam kepengurusan DKM
Jami’ul Anam seperti produksi surat-surat, mengelola data Zakat Infaq Shodaqoh (ZIS), sekolah agama dan koperasi simpan pinjam.
VI. Daftar Pustaka
Sumber Buku :
Abdul Kadir. 2003. Pengertian Sistem. GrahaIlmu. Yogyakarta.
Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. GrahaIlmu. Yogyakarta.
Harisson DS. S.T, M.T. 2012. Perancangan Basis Data, Bandung. Jogiyanto HM. 2005.Analisis dan Desain
Sistem Informasi.Andi.Yogyakarta. Sedarmayanti. 1997. Dasar-dasar
Pengetahuan Tentang Manajemen Perkantoran, Mandar Maju,
Stieven Kalengkian. 2013. Design Web dengan PHP. Bandung.
15
content/uploads/2013/01/Budi- Cepat-Mahir-Bahasa-Pemrograman-PHP.pdf [27 Juni 2014]
http://www.apachefriends.org/about.html [10 Mei 2014]
Daftar Gambar dan Tabel 1. Struktur Organisasi
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
16
17
18 4. Flowmap Penerimaan Barang Yang Berjalan
19 Gambar 4.4
20
Gambar 4.9 dan Gambar 4.10
8. Diagram Konteks yang Diusulkan
21 Login Melakukan Login
9 BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Sistem
Istilah sistem bukanlah hal yang asing bagi kebanyakan orang. Sering kali
sistem mengacu pada komputer IBM PC atau Macintosh, tetapi juga bisa kearah
yang lebih luas seperti sistem tatasurya atau bahkan ke hal-hal yang lebih spesifik
seperti sistem respirasi mamalia.
2.1.1.Definisi Sistem
Pada dasarnya, sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau
terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan (Abdul Kadir, 2003:54).
Sebagai gambaran, jika dalam sebuah sistem terdapat elemen yang tidak
memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut
dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem. Sebagai contoh, raket dan pemukul
bola kasti (masing-masing sebagai elemen) tidak bisa membentuk sebuah sistem,
karena tidak ada sistem permainan olahraga yang memadukan kedua peralatan
tersebut.
Selain itu definisi dari Jogiyanto HM ”suatu sistem adalah suatu jaringan
kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama
untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang
Dari beberapa paparan di atas tentang sistem, penulis dapat menyimpulkan
bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen dan prosedur-prosedur yang
saling terkait yang berfungsi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2.1.2.Elemen Sistem
Suatu sistem mempunyai elemen-elemen yang membentuk sistem tersebut,
yaitu mempunyai tujuan, masukan, keluaran, proses, mekanisme pengendalian
dan umpan balik, batas dan lingkungan (Abdul Kadir, 2003:54-60).
1. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (goal), entah hanya satu atau mungkin
banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem.
Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja,
tujuan antara satu sistem dengan sistem lain berbeda-beda.
2. Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk kedalam sistem
dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa
hal-hal berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Pada sistem
informasi, masukan dapat berupa data transaksi dan data non-transaksi
(misalnya surat pemberitahuan) serta instruksi.
3. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari
masukan menjadi keluaran yang berguna, misalnya berupa informasi dan
produk. Tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja
11
sebuah tindakan yang bermacam-macam. Menambahkan data, meringkas,
melakukan perhitungan dan mengurutkan data merupakan beberapa contoh
proses.
4. Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi,
keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan dan
sebagainya.
5. Mekanisme pengendalian dan umpan balik
Mekanisme pengendalian diwujudkan dengan menggunakan umpan balik
(feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk
mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah mengatur
agar sistem berjalan sesuai dengan tujuannya.
6. Batas
Yang disebut batas (boundary) sistem adala pemisah sistem antara sistem
dan daerah di luar sistem. Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang
lingkup atau kemampuan sistem. Tentu saja batas sebuah sistem dapat
dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem.
7. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan
bisa berpengaruh terhadap operasi sistem, dalam arti bisa merugikan atau
menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan bagi sebuah organisasi dapat
2.2. Informasi
Informasi adalah suatu hal yang penting dalam suatu sistem. Sistem yang
kurang tidak menghasilkan informasi akan menjadi kurang bahkan tidak berguna
dan mungkin berakhir.
2.2.1.Definisi Informasi
Menurut Jogiyanto HM. (2005:8) ”Informasi adalah data yang diolah
menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya“.
Definisi lain menurut McFadden, dkk (1991) mendifinisikan informasi sebagai
data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan
seseorang yang menggunakan data tersebut (Abdul Kadir, 2003:31).
Sumber dari informasi adalah data. Secara konseptual, data adalah
deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas dan transaksi yang tidak mempunyai
makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai (Abdul Kadir,
2003:29).
Dari beberapa definisi di atas, penulis menyimpulkan informasi adalah
data yang diproses kedalam bentuk yang lebih berarti dan berguna serta
berpengaruh secara langsung bagi orang yang menggunakan data tersebut.
2.2.2.Kualitas Informasi
Istilah kualitas informasi (quality of information) terkadang juga dipakai
untuk menyatakan informasi yang baik. Kualitas informasi dapat dianalogikan
13
keputusan. Dari sekian karakteristik, kualitas informasi seringkali diukur
berdasarkan:
a) Relevansi dan Nilai
Relevansi berarti bahwa informasi benar-benar memberikan manfaat bagi
pemakai. Tentu saja relevansi informasi untuk setiap pemakai berbeda-beda.
Nilai informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk
mendapatkannya. Suatu informasi dianggap bernilai kalau manfaatnya lebih
efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya.
b) Ketepatan Waktu
Karakteristik informasi yang berkaitan dengan waktu adalah usia (age),
ketepatan waktu (timeliness) dan rentang waktu (time horizon). Ketepatan
waktu menyatakan usia data yang sesuai dengan uapaya pengambilan
keputusan. Artinya, informasi tersebut tidak usang/kadaluarsa ketika sampai
ke penerima.
c) Keakurasian
Istilah akurasi (accuracy) menyatakan derajat kebenaran terhadap informasi
dan menentukan kehandalan atau reliabilitas informasi. Informasi yang
benar-benar bebas kesalahan dikatakan sangat akurat.
2.3. Sistem Informasi
Sesungguhnya yang dimaksud dengan sistem informasi tiada harus
melibatkan komputer. Sistem informasi yang menggunakan komputer biasa
disebut sistem informasi berbasis komputer (Computer-BasedInformationSystem
embel-embel berbasis komputer walaupun dalam kenyataannya komputer
merupakan bagian yang penting (Abdul Kadir, 2003:10).
2.3.1.Definisi Sistem Informasi
Menurut Gelinas, oram dan Wiggins dalam Abdul Kadir (2003:11)
memaparkan bahwa:
“Sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri dari sekumpulan komponen-komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada pemakai”
2.3.2.Komponen Sistem Informasi
Dalam suatu sistem informasi, Abdul Kadir (2003) memaparkan bahwa
terdapat komponen-komponen seperti:
a) Perangkat keras (hardware)
Mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer dan printer.
b) Perangkat lunak (software) atau Program
Sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat
memproses data.
c) Prosedur
Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan proses pembangkitan data
dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
d) Orang
Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi,
15
e) Basis data
Sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan
data.
f) Jaringan komputer dan komunikasi data
Sistem penghubung yang memungkinkan sesumber (resources) dipakai secara
bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.
2.4. Penerimaan dan Pengeluaran Kas
Penerimaan dan pengeluaran kas adalah Suatu catatan yang dibuat untuk
melaksanakan kegiatan penerimaan dan pengeluaran uang yang siap dan bebas
digunakan untuk kegiatan umum perusahaan. Sistem penerimaan dan pengeluaran
kas adalah aliran kas yang terjadi pada perusahaan secara terus menerus sepanjang
hidup perusahaan yang bersangkutan.
2.4.1.Definisi Kas
Kas merupakan aktiva yang paling likuid. Merupakan salah satu unsur
modal kerja yang paling tinggi likuiditasnya. Surat berharga merupakan investasi
jangka pendek yang bersifat temporal, bila perusahaan memerlukan kas dengan
segera dapat dijual atau di ubah dalam bentuk kas.
Kas adalah alat pembayaran yang syah di Indonesia dan barang-barang
lain yang dapat segera diuangkan sebesar nilai nominalnya dan dapat digunakan
untuk membayar utang jangka pendek, Dengan demikian yang termasuk ke dalam
kas adalah uang kertas, uang logam, cek (segala macam cek dalam rupiah kecuali
yang bebas diambil (giro dan tabungan) konsep yang biasa dipakai dalam buku
ajar Amerika yaitu uang kertas, uang logam, Cek, Wesel pos, simpanan di Bank
dan barang barang lain yang dapat dterima di Bank sebagai setoran" tidak dapat
dipakai di Indonesia karena tidak sesuai dengan praktik Bank di Indonesia.
2.4.2. Dana-Dana yang Berbentuk Kas dan Laporannya
Untuk menyusun dan melaporkan sumber dan penggunaan kas dapat
dilakukan dengan:
a. Mengklasifikasikan perubahan-perubahan neraca yang terjadi pada dua
titik waktu di dalam perubahan yang menaikkan dan menurunkan kas.
b. Mengklasifikasikan dari laporan rugi laba dan perubahan laba di tahan
ke dalam faktor-faktor yang meningkatkan dan menurunkan laba.
c. Mengkonsolidasikan ke dua informasi ini ke dalam laporan sumber
dan penggunaan kas.
2.4.3. Penerimaan Kas
Pada umumnya fungsi penerimaan kas pada organisasi perusahaan
mencakup kepengurusan kas secara fisik dan administrative. Menurut Smith and
Skousen dalam bukunya yang berjudul “Intermediate Accounting” fungsi kas
adalah sebagai berikut: “ The standard of medium of exchangeis cash. Even if
cash is not directly involved intransaction, if provides the basis for measurement
and accounting for all others item” Fungsi kas yang kemukakan oleh Smith and
Skousen adalah meskipun kas tidak terlibat langsung dalam suatu transaksi, tetapi
17
2.4.4. Tujuan Penerimaan Kas
Menurut Committee On Sponsoring Organizing (COSO) dalam bukuany
yang berjudul “Auditing” (2003;138) mengemukakan tujuan kas adalah sebagai
berikut: Kendalan Laporan Keuangan Kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku
Efektivitas dan efisiensi operasi “. Karena tidak semua tujuan pengendalian intern
tersebut relevan pengendalian atas laporan keuangan, tanggung jawab auditor
dalam mematuhi standar pekerjaan lapangan kedua bagian.
2.4.5. Pengeluaran kas
Berfungsi sebagai tempat mencatat semua transaksi pengeluaran kas. Yang
dimaksud dengan kas dalam pengertian tersebut adalah :
a. Uang tunai yang ada di perusahaan (cash on hand)
b. Uang perusahaan yang disimpan di bank dalam bentuk giro yang
sewaktu-waktu dapat diambil (cash in bank)
Oleh karena itu pengeluaran kas meliputi pembayaran dengan uang tunai
dan pembayaran dengan menggunakan cek atau bilyet giro. Untuk kepentingan
pengawasan kas, semua penerimaan kas biasanya disetorkan ke bank sehingga
pengeluaran kas harus menggunakan cek atau bilyet giro.
Bentuk atau kolom-kolom jurnal pengeluaran kas disesuaikan dengan
kebutuhan perusahaan dengan memperhatikan volume dan sifat transaksi yang
biasa terjadi dalam perusahaan. Misalnya dalam perusahaan yang sering
melakukan transaksi pembelian kre'dit sehingga sering melakukan transaksi
untuk akun utang dagang. Demikian pula dalam perusahaan yang sering
melakukari pembelian perlengkapan kantor, harus disediakan kolom khusus untuk
akun perlengkapan kantor, dsb
2.5. Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak pendukung adalah perangkat lunak yang digunakan dalam
merancang sistem dari mulai coding samapi implementasinya. Berikut ini adalah
perangkat lunak pendukung yang akan digunakan dalam merancang Sistem
Informasi Penerimaan dan Pengeluaran kas DKM Jami’ul Anam:
2.5.1. PHP
Dalam artikel Budi Permana, S.Kom yang berjudul “Cepat Mahir Bahsa
Pemrograman PHP” pada situs IlmuKomputer.com, PHP adalah kependekan dari
Personal Home Page. Rasmus Ledofrf adalah pencipta bahasa pemorgraman PHP
pada tahun 1995 yang pada masa itu masih di kenal dengan nama Form
Interpreted (FI). Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini,
interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini
disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI
secara signifikan.
Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang
interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik dan lebih cepat. Kemudian pada
Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan
meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP diubah menjadi
19
2.5.1.1. Kelebihan PHP
Ketika e-commerce semakin berkembang, situs-situs yang statis pun
semakin ditinggalkan, karena dianggap sudah tidak memenuhi keinginan pasar,
padahal situs tersebut harus tetap dinamis. Pada saat ini bahasa PERL dan CGI
sudah jauh ketinggalan jaman sehingga sebagian besar desainer web banyak
beralih ke bahasa server-side scripting yang lebih dinamis seperti PHP.
Seluruh aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP. Namun kekuatan
yang paling utama PHP adalah pada konektivitasnya dengan sistem database
di dalam web. Sistem database yang dapat didukung oleh PHP adalah Oracle,
MySQL, Sybase, PostgreSQL, dan lainnya. PHP dapat berjalan di berbagai
sistem operasi seperti Windows 98/NT, UNIX/LINUX, Solaris maupun
Macintosh.
2.5.2. Javascript
JavaScript adalah bahasa pemograman yang digunakan untuk membuat
interaksi atau menambah fitur dinamis kedalam halaman web. Untuk membuat
website, anda tidak harus menggunakan JavaScript. Namun, saat ini JavaScript
digunakan hampir dalam setiap web modern.
Sehingga bagi programmer web, JavaScript adalah salah satu bahasa
pemograman web yang wajib dikuasai. Dikutip dari http://www.
2.5.3. MySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL
(DBMS) yang multithread dan multi-user dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh
dunia. MySQL sebernanya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam
basisdata yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL
adalah sebuah konsep pengoperasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau
seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan
dengan mudah secara otomatis. MySQL sangat populer dalam aplikasi web
dikarenakan kedekatannya dengan popularitas PHP sehingga seringkali disebut
Dynamic Duo.
2.5.3.1. Keunggulan dan Kekurangan MySQL Keunggulan mengunakan MySQL :
a. MySQL dapat berjalan pada sistem operasi Windows, Linux, Mac Os X
Server, FreeBSD, dll (Portabilitas).
b. MySQL bersifat Opensource yang dapat digunakan tanpa harus membayar.
c. MySQL bersifat Multi User dalam artian dapat digunakan dalam waktu
bersamaan tanpa mengalami gangguan.
d. MySQL memiliki banyak tipe data seperti integer, float, double, char, text,
date dan lain-lain.
e. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani Alter
Table dibanding database lainnya.
f. MySQL dapat dikoneksikan pada beberapa bahasa pemrograman seperti C,
21
Kekurangan MySQL :
a. Kurang begitu support dengan bahasa pemrograman visual seperti VB,
Delphi, dan Foxpro.
b. Data yang dapat ditangani MySQL belum terlalu besar
2.5.4.Adobe Dreamweaver
Dalam situs resminya www.adobe.com, Adobe Dreamweaver adalah alat
produksi web yang digunakan untuk membangun website dan aplikasi seluler
menggunakan teknologi standar web (seperti HTML, CSS, dan JavaScript).
Dreamweaver mencakup dukungan penuh untuk HTML5 dan CSS3,
memungkinkan Anda untuk membuat desain cairan halaman, transisi halus antara
konten, dan konten yang menerjemahkan ke web dan aplikasi mobile.
2.5.5.Xampp Webserver
Dikutip dari situs resminya http://www.apachefriends.org/about.html,
Xampp adalah perangkat lunak bebas (open source) yang mendukung banyak
sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah
sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache
HTTP Server, MySQL database dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan
bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama Xampp merupakan singkatan dari X
(empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl.
Banyak orang tahu dari pengalaman mereka sendiri bahwa tidak mudah
untuk menginstal sebuah web server Apache dan semakin sulit jika anda ingin
membangun sebuah mudah untuk menginstal distribusi bagi pengembang untuk
masuk ke dunia Apache. Untuk membuatnya nyaman untuk pengembang,
XAMPP dikonfigurasi dengan semua fitur diaktifkan. Dalam kasus penggunaan
komersial silakan melihat lisensi produk, dari sudut pandang XAMPP penggunaan
komersial juga gratis. Saat ini distribusi untuk Windows, Linux, dan OS X.
2.5.6.FPDF
FPDF merupakan singkatan dari Free PDF yaitu merupakan class dari
PHP yang juga dapat digunakan untuk membuat PDF tanpa menggunakan library.
Sesuai namanya Free PDF (FPDF), tentu saja dapat digunakan secara gratis. Paket
FPDF dapat diunduh dari http://fpdf.org. FPDF digunakan untuk membuat
23 BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Objek yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah Sistem
Penerimaan dan pengeluaran kas pada DKM Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari III
Bandung. Penelitian dilakukan di DKM Jami’ul Anam yang beralamat di jalan
Kubang Sari III Bandung.
3.1.1. Sejarah Singkat DKM Jami’ul Anam
Dewan Kemakmuran Masjid Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari III
Bandung adalah sebuah organisasi yang dikelola oleh jemaah muslim Jalan
Kubang Sari III Bandung. Sejarah DKM Jami’ul Anam sejalan dengan sejarah
Masjid Jami’ul Anam itu sendiri. Masjid Jami’ul Anam dibangun sekitar tahun
1987-1989 dibangun diatas tanah wakaf. Bangunan pertama Masjid Jami’ul Anam
ralatif kecil dan hanya bisa menampung sekitar 100 orang jamaah. Dan sekitar
tahun 1999-2001 bangunan masjid direnovasi dan diperluas sekitar 2x lipat dari
bangunan pertama dan sehingga daya tampung masjid menjadi 200an orang
jamaah.
Seiring bergantinya kepengurusan DKM setiap periode tiga tahun sekali
sampai sekarang, bangunan masjid selalu direnovasi dan diperluas sedikit demi
sedikit sehingga daya tampung masjid menjadi lebih luas dan menampung lebih
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan A. Visi
Visi DKM Jami’ul Anam adalah menjadikan masjid sebagai pusat
pemberdayaan umat, pelayanan dan pembinaan dilingkungan Masjid Jami’ul
Anam Jalan Kubang Sari III Bandung dan sekitarnya agar masyarakatnya selamat
dunia akhirat.
B. Misi
1. Mengelola aktivitas kemakmuran masjid (dakwah dan pendidikan).
2. Mengelola program-program kesejahteraan jamaah dan masyarakat sekitar
(ekonomi dan sosial).
3. Mengelola pembangunan dan pemeliharaan fisik masjid.
4. Menerapkan teknologi informasi dalam pelaksanaan penerimaan dan
pengeluaran kas dan kemakmuran masjid.
2
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Dalam organisasi agar semua kegiatan berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan, perlu adanya struktur organisasi dan
pembagian kerja (job description) yang jelas. Adapun struktur organisasi DKM Jami’ul Anam adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1. Struktur Organisasi DKM Jami’ul Anam Kubang Sari III Bandung (Sumber: Ketua DKM Jami’ul Anam )
3.1.4. Deskripsi Kerja
Berikut ini Deskripsi jabatan pada DKM Jami’ul Anam sesuai dengan
struktur organisasi ialah sebagai berikut:
A. Ketua DKM
Bertanggung jawab penuh atas berjalannya kegiatan organisasi dan
mengontrol seluruh program kerja DKM agar berjalan sesuai dengan visi
dan misi.
B. Wakil Ketua DKM
Membantu Ketua DKM dalam tanggung jawab pelaksanaan seluruh
program kerja DKM.
C. Bendahara
Menjalankan fungsi perbendaharaaan yaitu pencatatan, pengikhtisaran dan
pelaporan aktivitas keuangan.
D. Sekretaris
Membantu ketua DKM dalam melakukan koordinasi penyusunan rencana
kerja dan pelaksanaan kegiatan organisasi. Serta menyelenggarakan dan
mengelola surat beserta arsip-arsip.
E. Seksi Perpustakaan
Mengelola perpustakaan masjid sebagai sarana untuk mencerdaskan umat.
F. Seksi Kebersihan dan Humas
Bertanggung jawab melakukan sosialisasi dan publikasi atas jalannya
27
G. Seksi Keamanan
Bertanggung jawab dalam menjaga keamanan masjid.
H. Seksi Pemulasaraan Jenazah
Bertanggung jawab dalam pelaksanaan pengurusan jenazah dari mulai
memandikan sampai menguburkan.
I. Seksi Dakwah dan Pendidikan
Membantu Ketua DKM dalam pelaksanaan program dakwah dan
pendidikan serta pembinaan jamaah dengan meningkatkan keimanan,
keilmuan dan ketakwaan jamaah.
J. Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan
Melakukan pemeliharaan dan pengembangan bangunan masjid.
3.2. Metode Penelitian
Dalam menyusun usulan penelitian ini penulis menggunakan metode
penelitian yang digunakan di antaranya adalah sebagai berikut:
3.2.1. Desain Penelitian
Desain penelitian yang peneliti gunakan yaitu penelitian deskriptif dimana
metode penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang menggambarkan
dan menginterpretasi objek apa adanya. Oleh karena itu, peneliti menggunakan
metode ini sebagai suatu rancangan penelitian karena metode ini menggambarkan
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kesatuan nyata
adalah berupa sebuah objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang
betul-betul ada dan terjadi. Jenis data yang digunakan peneliti pada penelitian ini adalah
data primer dan data sekunder.
A. Sumber Data Primer
Dalam proses pencarian dan pengumpulan data yang diperlukan, penulis
menggunakan teknik-teknik pengumpulan data primer yaitu:
a. Wawancara (Interview)
Wawancara dapat dilakukan dengan cara tanya jawab langsung pada
bagian yang terlibat langsung dalam permasalahan yang disebutkan diatas yaitu
pada bagian Bendahara, Sekretaris dan Ketua DKM.
b. Observasi (Observation)
Observasi adalah suatu cara untuk mendapatkan data dengan
mengadakan dan pengamatan penelitian secara langsung di tempat praktek
kerja lapangan. Dalam penelitian ini, penulis melakukan observasi di bagian
ketua dan bendahara DKM Jami’ul Anam terkait aktivitas penerimaan dan
29
B. Sumber Data Sekunder
Dan juga penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data
sekunder, yakni:
a. Kepustakaan (Library Research)
Teknik ini adalah teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari,
mengkaji dan memahami dahulu sumber data yang ada pada perusahaan.
Sumber data yang kami kaji di lapangan adalah arsip-arsip laporan penerimaan
dan arsip jadwal aktivitas kemakmuran.
b. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara mengumpulkan
data hasil pengamatan di tempat pelaksanaan penelitian.Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Metode pendekatan dan pengembangan sistem menggambarkan
tahapan-tahapan dalam proses penelitian guna memecahkan masalah penelitian dari awal
perencanaan hingga tercapainya tujuan penelitian dan pengembangan sistem.
C. Metode Pendekatan Sistem
Dalam perancangan sistem informasi penerimaan dan pengeluaran kas
ini, dimana selanjutnya pendekatan desain ini dilakukan secara terstruktur
(struktural) dan dalam pelaksanaannya akan melibatkan beberapa aliran data di
D. Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan untuk proses
pengembangan perangkat lunak adalah dengan menggunakan metode waterfall.
Waterfall merupakan metode yang sering digunakan oleh penganalisa sistem pada
umumnya. Inti dari waterfall adalah pengerjaan dari satu sistem dilakukan secara
berurutan atau secara linear. Jika langkah ke-1 belum dikerjakan, maka langkah 2
tidak dapat di kerjakan. Jika langkah ke-2 belum dikerjakan maka langkah 3 juga
tidak dapat dikerjakan, begitu seterusnya. Secara otomatis langkah ke-3 akan bias
dilakukan jika langkah ke-1 dan langkah ke-2 sudah dilakukan.
Gambar 3.2 Mekanisme Pengembangan Sistem dengan Waterfall Sumber : Abdul Kadir (2003)
Dengan metode waterfall ini pengembang dan user dapat saling
berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Sering terjadi seorang user hanya
31
detail output apa saja yang dibutuhkan, pemrosesan dan data-data apa saja yang
dibutuhkan. Sebaliknya disisi pengembang kurang memperhatikan efesiensi
algoritma, kemampuan sistem operasi dan interface yang menghubungkan
manusia dan komputer.
Berikut ini beberapa tahapan-tahapan dalam waterfall sampai pada tahap
implementasi yang akan digunakan oleh penulis dalam merancang sistem
informasi penerimaan dan pengeluaran kas ini, yaitu sebagai berikut:
1. Analisis Kebutuhan, langkah ini merupakan analisis terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan data dalam tahap ini bias melakukan sebuah penelitian,
wawancara atau studi literatur. Sistem analisis akan menggali informasi
sebanyak-banyaknya dari user sehingga akan tercipta sebuah sistem komputer
yang bisa melakukan tugas-tugas yang diinginkan oleh user tersebut.
2. Desain sistem, tahap dimana dilakukan penuangan pikiran dan perancangan
sistem terhadap solusi permasalahan yang ada dengan menggunakan perangkat
pemodelan sistem seperti diagram alir data ( data flow diagram), diagram
hubungan entitas( entity relationship diagram) serta struktur dan bahasan data.
3. Penulisan kode program, penulisan kode program atau coding merupakan
penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer.
Dilakukan oleh programmer yang akan menterjemahkan transaksi yang
diminta oleh user. Tahapan ini lah yang merupakan tahapan secara nyata dalam
mengerjakan suatu sistem. Dalam artian penggunaan komputer akan
4. Pengujian program, tahapan ini merupakan tahapan ahir dimana sistem yang
baru diuji kepampuan dan keefektifannya sehingga didapatkan kekurangan dan
kelemahan sistem yang kemudian dilakukan pengkajian ulang dan perbaikan
terhadap aplikasi menjadi lebih baik dan sempurna.
5. Pengujian program, Setelah program sudah menjadi suatu perangkat lunak
yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini
dilakukan dengan metode Black Box. Pengujian dengan metode blackbox
hanya menitikberatkan pada pengujian fungsional dari fungsi-fungsi atau
proses-proses dari program aplikasi (apakah inputan dan keluaran sudah sesuai
dengan kebutuhan). Evaluasi sistem, User mengevaluasi apakah sistem yang
sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan. Jika ya, langkah 7 dilakukan.
Jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.
6. Penerapan program dan pemeliharaan, perangkat lunak yang sudah
disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan
tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus
menyesuaikan dengan lingkungan ( peripheral atau sistem operasi baru) atau
pelanggan memebutuhkan perkembangan funsiaonal.
E. Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Adapun alat bantu yang digunakan pada tahap analisis dan perancangan
sistem penerimaan dan pengeluaran kas ini digambarkan dalam bentuk bagan alir
dokumen (flowmap), diagram konteks, diagram alir data (data flow diagram) dan