analャZZゥゥャセ@
1-'Kl::t-ERENSI KONSUMEN
TERHADAP iRl::STORAN McDONALD'S INDONESIA
Abdul Husyein
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/AGRIBISNIS
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
---
·-·.
セMᄋ@ ..--···-·"
TERHADAP RESTORAN McDONALD'S INDONESIA
Oleh: Abdul Husyein
101092123382
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
JURUSAN SOSllAL EKONOMI PERTANIAN/AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
.- "' 11 !d "'::. ct 11
a
11u
J 1a n
Skripsi yang berjudul "Analisis Preferensi Konsumen terhadap Restoran McDonald's Indonesia" telah diuji dan dinyatakan lulu's •dalam sidang munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 13 Januari 2006. Skripsi · ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian.
Jakarta, Januari 2006
Tim Penguji,
Penguji I
Oャャセ@
Iセセセ@
-
Prof.Dr.
H. Aki Baihaki, M.ScPenguji
II
jャセGセ@
Jr. Rahmi Purnojwati, M.Si NIP: 080 127 737
drh. Zul
Mengetahui,
/''%U8K3l1
i
[bZセセセNャャセセI[Gセャィャ^ajAョ@
TeknologiJaya Putra, M.Sis . 150.317.956
1,
JURUSANI SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis :
Nama : Abdul Husyein
NIM : 101092123382
Program Studi : Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis
Judul : Analisis Preferensi Konsumen terhadap Restoran McDoanald's Indonesia
Dapat diterima ウ・「。セQ。ゥ@ syarat kelulusan memperoleh gelar sarjana pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sya.rif Hidayatullah Jakarta.
, Dr.
Jakarta, Januari 2006 Menyetujui,
Dosen Pembimbing
PJ:zt
'
Ir. Rahmi Purnomowati, M.Si drh. Zul
NIP : 080 127 737
Mengetahui,
... ··... . .. ···. )iyia
Putra, M.Sis .,". '" n·• · "'"li'rS1'7.956Ketua Jun.isan
d,J)i
Ar
/l
I I/'"7 lt' /
r
セL@!':\l
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI AT/\U KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANA.PUN.
Jakarta, Januari 2006
·"
viCu.uvy
µvy J.vfvya9
yvgzuvuaui Buvuas
セセIカNヲコY@
BuvJ.o .ZJFJ-.U!J"
''K
1..• .
I:
1·"
uvvu,indutasa)
ABDUL HUSYEIN, Analisis Preferensi Konsumen terhadap Restoran McDonald's Indonesia. (Di bawah bimbingan RAHMI PURNOMOWATI
dan ZULMANERY).
Globalisasi telah membawa dampak di seluruh aspek kehidupan manusia termasuk di dunia bisnis yang menyebabkan persaingan bisnis semakin tajam. Jakarta sebagai kota metropolitan yang masyarakatnya banyak disibukkan dengan segala aktivitas dalam memenuhi kebutuhan l1idup membutuhkan/menginginkan sebuah alternatif baru dalam pola konsumsinya. Mereka membutuhkan suatu pelayanan yang cepat dan praktis. Peluang エ・イウ・セ「オエ@ ditangkap oleh para pengusaha dengan mendirikan restoran siap saji (fast food) guna memenuhi harapan konsumen. Salah satu restoran siap saji yang tumbuh dan berkembang di Indonesia adalah McDonald's. McDonald's harus memahami dan mengetahui apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen dalam menciptakan suatu procluk sehingga produk yang ditawarkan dapat terjual dan konsumen merasa puas. Riset mengenai perilaku konsumen perlu dilakukan guna mengetahui apa sebenarnya yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen sehingga dapat diketahui bagaimana strategi pemasaran yang tepat guna memenangkan persaingan dibidang bisnis restoran siap saji.
Tujuan kegiatan penelitian ini adalah : (1) mengetahui karakteristik konsumen restoran McDonald's, (2) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap restoran McDonald's dan (3) mengetahui implikasinya terhadap bauran pemasaran restoran McDonald's.
Penelitian ini dilakukan di Restoran McDonald's Kemang Jakarta Selatan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Untuk menganalisis preferensi konsumen terhadap Restoran McDonald's Indonesia dilakukan dengan menggunakan teknik tabulasi frekuensi, persentase dan rata-rata hitung.
uur..a, ...; I /U 11::;:;u11 l l I lVI t 11111 I 11 IVl !VO! I 1Cl0t IVVU 1011 I yo1 1::; .;:;>c.;Jc.;1 llV. I I V l " .. .IVI !VI
pembelian menu McDonald's 41 % adalah menu ayam + nasi.
Hasil preferensi konsumen terhadap restoran McDonald's, rata-rata responden menyatakan suka terhadap produk dan pelayanan yang diberikan McDonald's. Faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap McDonald's sesuai tingkat preferensinya adalah kemudahan mencapai lokasi McDonald's, rasa makanan, kehalalan,
kebersihan ruangan, kenyamanan tempat, prosedur pemesanan,
produknya tetap hot & fres'h, kecepatan pelayanan, aroma makanan, iklan,
penataan interior, kelengkapan fasilitas, variasi menu, keamanan dalam mengkonsumsi, hadiah/marchandise, harga dan kandungan gizi.
Preferensi konsumen terhadap menu yang ditawarkan McDonald's sesuai dengan penilaian konsumen yaitu Ice Cream McFlurry, Ice Cream Cone, Ice Cream Sundae, menu Panas, Ice Cream Choco Top, Chicken
McD Meal 1, Chicken McD Meal 2, Coke Float/ Strawberry Float, Regular
Fries, Pahe IV, Beef Burger, Pahe V, Pahe 11, Pahe I, Pahe 111, Panas
Special, Panas Complet, Nugget (4) dan spagetty.
Peningkatan penjualan dengan pengembangan produk dilakukan melalui penawaran paket-paket hemat dengan menu yang lengkap serta mempertahankan rasa dan aroma produk yang didukung dengan peningkatan pelayanan, dan memberikan jaminan keamanan kepada
konsumen dalam mengkonsumsi produk McDonald's serta
mengedepankan aspek kehalalan (halal food). Penetapan harga
McDonald's dilakukan melalui cara menjaga stabilitas harga terhadap pesaingnya dan meluncurkan paket-paket dengan harga yang beragam yang disesuaikan daya beli konsumen. Dukungan terhadap keberadaan lokasi McDonald's yang mudah dicapai dilakukan dengan penataan interior yang menarik; l1etersediaan fasilitas yang memadai antara lain fasilitas hiburan seperti internet cafe, iringan musik seperti organ tunggal; serta kebersihan ruangan, sehingga dapat menimbulkan daya tarik bagi konsumen dan memberikan suasana yang nyaman bagi konsumen dalam mengkonsumsi produk McDonald's. Pelaksanan promosi telah dilakukan secara gencar oleh McDonald's melalui penayangan jingle iklan McDonald's di televisi. Selain itu promosi dilakukan dengan pemberian
voucer gratis ataupun marchandise dan aktif menjadi sponsor dalam event
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah dan karunia-Nya kepada saya sehingga penulisan skripsi dengan judul ANALISIS PREFE:RENSI KONSUMEN TERHADAP RESTORAN McDONALD'S INDONESIA dapat saya selesaikan dengan sebaik-baiknya. Penulisan skripsi ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis dan berguna bagi semua pihak terutama civitas akademika Agribisnis UIN Syarifhidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah
memberil<an bantuan dan dul<ungan kepada saya dalam menyelesaikan
penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih saya ucapl<an kepada
1. Kedua orang tuaku tercinta Ayahandaku Abdi Manaf dan lbundal<u Siti
Fatimah yang telah membesarkan dan mendidil<ku dengan penuh l<asih sayang, memotivasi dan mendoa'kanku sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
2. lbu Ir. Rahmi Purnornowati, M.Si dan lbu drh. Zulmanery, MM yang telah meluangl<an waktunya untuk membimbing saya dengan penuh perhatian dan memberil<an arahan, motivasi dan pengetahuan kepada
saya sehingga saya dapat menyusun skripsi ini dengan sebaik-baiknya.
3. Bapal< Prof. Dr. H. Aki Baihal<i, M.Sc, yang telah bersedia untuk menguji dan memberikan arahan-arahan kepada demi kesepurnaan dalam sl<ripsi ini.
4. Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Del<an Fal<ultas Sains dan Tel<nologi serta seluruh staf fakultas yang telah membantu dalam
penyelesaian skripsi ini.
5. Bapak Ir. Mudatsir Najamuddin, MM dan Bapal< Drs. Acep Muhib, MM selaku Kajur dan Sel<jur Agribisnis serta seluruh dosen Agribisnis yang telah banyal< memberikan arahan, bimbingan dan pengetahuan
McDonald's Indonesia yang telah memberikan ijin kepada saya untuk melakukan penelitian di McDonald's.
7. Siti Agustina, yang se\alu setia menemani dan mendoakanku setiap saat serta memberikan dukungan, semangat dan dorongan sehingga
saya dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
8. Adik-adikku tercinta Nurhasanah Eka Kurnia, Arbaiyah dan Siti Aisyah
serta seluruh keluargaku yang telah memberi motivasi, dorongan maupun do'a sehingga saya dapat menyelesaikan pendidikan di
Agribisnis U IN.
9. Teman-teman KKN Kp. Bojong Menteng-Cijeruk : Wildan, Faisal, Adil,
Dhani, Bari, Zoebet. Gandhi, Ayu, Hera, Fitri, Nova, Sri, dan Susi,
Sahabat-sahabatku Idris, Erwan, Daus, dan Juhadi, teman-teman sebimbingan Evoy, llham, Redi, Khusnul serta seluruh teman-teman
Agribisnis Angkatan 2001 yang telah banyak memberikan bantuan,
semangat dan selalu menemaniku selama mengikuti perku\iahan di Jurusan Agribisnis-UIN ini.
Demikianlah ucapan syukur, harapan dan ucapan terima kasih
yang saya sampaikan sebagai pengantar, semoga segala sesuatunya
dapat sesuai dengan apa yang telah diharapkan dan dicita-citakan untuk
mencapai suatu kesuksesan.
Jakarta, Januari2006
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISi ... x
DAFTAR TABEL ... XII DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar E\elakang Permasalahan .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. 1
1.2. Perumusan Masalah ... ... ... 3
1.3. Tujuan Penelitian ... ... ... 4
1.4. Manfaat Penelitian ... ... ... ... 4
1.5. Ruang Lingkup ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1. Kerangka Teoritis ... 5
2.1.1. Pemasaran .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. 5
2.1.2. Perilaku Konsumen .... ... ... 6
2.1.3. Preferensi Konsumen ... ... ... 8
2.1.4. Konsep Waralaba (Franchise) 10 2.1.5. Restoran Siap Saji (Fast Food) ... 13
2.1.6. Dimensi Kualitas Jasa (Pelayanan) ... ... 14
2.2. Penelitian Terdahulu ... 16
2.3. Kerangka Pemikiran Konseptual .... ... ... 18
BAB Ill METODE PENELITIAN ... 21
3.3. Rancangan Penelitian ... ... .. ... ... ... ... ... .. ... .. ... .. .... 22
3.4. Populasi dan Sampel .. ... ... ... ... ... .. .. . .. .. .. .. . .. 23
3.5. Jenis Data dan Sumber Data... 23
3.6. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data... 24
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 26
4.1. Sejarah Singkat McDonald's Indonesia ... .. ... .. . 26
4.2. Filosofi McDonald's ... ... ... ... ... ... .. .. . .. ... ... ... 26
4.3. Struktur Organisasi McDonald's Indonesia ... 27
4.4. Jami nan Kualitas McDonald's .. ... ... ... ... .. ... ... 30
4.5. Perkembangan McDonald's Indonesia ... 31
4.6. Gambaran Umum Restoran McDonald's Kemang 32 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 33
5.1. Karakteristik Konsumen Resto ran McDonald's . ... 33
5.2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen terhadap Resto ran McDonald's .. .. ... 44
5.3. lmplikasi terhadap Bauran Pemasaran Restoran McDonald's . .. ... ... ... ... ... ... .. ... ... .. ... 71
BAB VI PENUTUP ... ... 78
6.1. Kesimpulan ... ... ... ... ... ... ... .. ... ... .. 78
6.2. Saran .. . .. ... ... ... .. ... ... ... ... ... ... ... 80
DAFTAR PUSTAKA ... 81
[image:12.595.46.453.24.638.2]Tabel 1
Tabel2
Tabel 3
Tabel4
Tabel5
Tabel6
Tabel7
Tabel8
Tabel 9
Tabel 10
Tabel 11
Tabel 12
Tabel 13
Tabel 14
Karaktiristik Responden Menu rut Jen is Kelamin . ... ... .. 33
Karakteristik Respond en Menu rut Usia . ... .. .. . .. ... ... .. ... . 34
Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan... 35
Karakteristik Responden Menu rut Pekerjaan . .. ... ... 36
Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendapatan. 37 Cara Mendapatkan lnformasi tentang McDonald's . .. ... .. 38
Waktu Respond en Mengenal McDonald's . . . .. . . . .. ... ... .. . 39
Selang \/Vaktu Responden Mengunjungi McDonald's dari Mulai Mengenal McDonald's ... ... ... ... .. 40
Alasan Responden Tidak Langsung Mengkonsumsi McDonald's . ... ... ... .... .. ... ... .. ... ... .. ... . 41
Frekuensi Kunjungan ke McDonald's .... ... ... .. . .. .. . .. .. . .. . 42
Alternatif l<unjungan ... ... ... ... ... ... .. ... ... .. .. 43
Frekuensi Pembelian Menu ... ... ... ... .. ... .. ... ... 44
Tanggapan Responden terhadap Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen terhadap Resto ran McDonald's ... ... ... ... ... .. ... .. ... .. 45
[image:13.595.49.448.44.548.2]Lampiran I Surat Keterangan lzin Penelitian
Lampiran II : Foto-foto Situasi Restoran McDonald's Kemang
Lampiran Ill Brosur Harga Prociuk McDonald's
Lampiran IV : Kuesioner Penelitian
Lampiran V Rekapitulasi Jawaban Responden Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen
Lampiran VI : Rekapitulasi Jawaban Responden tentang Preferensi Konsumen terhaclap Menu Yang Ditawarkan McDonald's
Lampiran VII: Rekapitulasi Jawaban Responclen Mengenai
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan
Berkembangnya 21rus globalisasi dan industri telah mempengaruhi
seluruh aspek kehidupan di berbagai bidang yang mengakibatkan
persaingan di dunia bisnis semakin tajam. Perusahaan-perusahaan yang
dahulu hanya bersaing pada tingkat lokal, kini harus bersaing dengan
perusahaan dari seluruh dunia. Hanya perusahaan yang mampu
menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas yang dapat bersaing
dalam pasar global seperti saat ini. Persaingan bisnis juga terjadi pada
industri pangan. Untuk clapat bersaing dalam skala global, maka industri
tersebut harus mampu melakukan setiap pekerjaan secara lebih baik dan
hati-hati. Perusahaan harus selalu berusaha menciptakan produk pangan
bermutu tinggi yang memiliki sifat aman, sehat dan bermanfaat bagi
konsumen dengan harga. yang wajar dan bersaing.
Jakarta sebagai ibukota Indonesia dan kota terbesar di Indonesia,
yang dikelilingi daerah-daerah urban Bogor-Tangerang-Bekasi dengan
jumlah penduduk yang besar ± 20.963.722 jiwa, merupakan pasar yang
potensial bagi pemasaran produk-produk barang dan jasa, terutama
industri makanan. Tingginya angkatan kerja di Indonesia terutama di
daerah Jabotabek menyebabkan terjadinya berbagai
menyebabkan makin berkembangnya usaha restoran. Usaha restoran
yang saat ini berkembang dan populer di masyarakat perkotaan adalah
restoran siap saji (fast food). Hal ini disebabkan karena masyarakat
Jabotabek banyak disibukkan dengan aktivitas pekerjaannya sehari-hari,
sehingga mereka mernbutuhkan restoran yang dapat menyediakan
makanan secara cepat dan praktis.
Melihat potensi pasar yang cukup besar, menarik minat pengusaha
untuk terjun ke bidang usaha restoran siap saji. Usaha restoran siap saji
telah tersebar di berbagai wilayah di Jabotabek termasuk kota-kota besar
di Indonesia lainnya. Salah satu restoran siap saji yang saat ini
berkembang di kota-kota besar di Indonesia adalah Restoran McDonald's.
Turnbull dan berkembangnya Restoran McDonald's merupakan salah satu
cerita tentang keberhasilan yang paling menarik dibidang usaha restoran
siap saji.
Dinamika pasar saat ini mendorong pemasar dibidang restoran siap
saji untuk lebih memfokuskan strateginya pada usaha-usaha
rnempertahankan konsumen bila ingin bertahan dalam perubahan yang
terjadi. f<onsumen memiliki harapan yang tidak terbatas dan ketika
terdapat kesenjangan antara harapan dengan kenyataan yang terjadi
konsumen akan berupaya untuk memperkecil kesenjangan tersebut
tercapai dengan merasakan kepuasan dari setiap pola konsumsi yang
dipilihnya. Manusia berupaya memaksimalkan kepuasannya melalui
berbagai pertukaran yang dilakukan. Seperti yang dikatakan Abraham H.
Maslow, manusia adalah makhluk yang mempunyai banyak kebutuhan
dan jarang sekali merasa kebutuhannya terpuaskan sepenuhnya, kecuali
dalam waktu yang relatif singkat. Dalam menawarkan suatu produk,
perusahaan tentunya harus mengenal dan mernahami perilaku konsumen
sebagai sumber inforrnasi penting sekaligus memahami lebih jauh
kebutuhan dan keinginan konsumen. Sumber informasi tersebut akan
mempengaruhi penetapan strategi pemasaran bagi produk-produk
perusahaan, sehingga produk yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan
dan keinginan konsumen.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di alas, maka
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana karakteristik konsumen restoran McDonald's ?
2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi preferensi konsumen
terhadap restoran McDonald's?
3. Bagaimana implikasinya terhadap bauran pemasaran restoran
Mengacu pada perumusan masalah di alas, maka yang menjadi
tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui karakteristik konsumen restoran McDonald's.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen
terhadap restoran McDonald's.
3. Mengetahui implikasinya terhadap bauran pemasaran restoran
McDonald's.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis dan
berguna bagi pengembangan penelitian ilmiah khususnya mengenat
perilaku konsumen serta dapat memberikan sumbangan pemikiran
kepada pihak perusahaan mengenai preferensi konsumen terhadap
restoran McDonald's sehingga dapat membantu manajemen dalam
menentukan strategi pemasarannya guna mempertahankan pasar
restoran McDonald's clan memenangkan persaingan dibidang bisnis
restoran siap saji.
1.5. Ruang Lingkup
Penelitian mengenai preferensi konsumen terhadap Restoran
McDonald's Indonesia penulis batasi hanya pada lingkup restoran
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pemasaran
Kotler (1996) mendefinisikan pemasaran adalah proses sosial dan
manajerial dengan mana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk
dan nilai. Sementara itu, menurut Drucker dalam Kotler (1996)
menyatakan tujuan pemasaran adalah membuat agar penjualan
berlebih-lebihan dan mengetahui serta memahami konsumen dengan baik
sehingga produk atau pelayanan cocok dengan konsumen tersebut dan
laku dengan sendirinya.
Menurut Kotler (2000) strategi pemasaran adalah logika pemasaran
dan berdasarkan hal itu unit bisnis diharapkan untuk mencapai
sasaran-sasaran pemasaran. .Strategi pemasaran terdiri dari pengambilan
keputusan tentang biaya pemasaran dari perusahaan, bauran pemasaran
dan alokasi pemasaran. Pada dasarnya strategi pemasaran memberikan
arah dalam kaitannya dengan variabel-variabel seperti segmentasi pasar,
identifikasi pasar sasaran, positioning, elemen bauran pemasaran dan
biaya bauran pemasaran. Strategi pemasaran merupakan bagian integral
dari strategi bisnis yang memberikan arah dan fungsi manajemen suatu
internal perusahaan. Kernampuan strategi pemasaran suatu perusahaan
untuk menanggapi setiap perubahan kondisi pasar dan faktor biaya
tergantung pada analisis faktor internal dan eksternal perusahaan.
Terdapat lima unsur pemasaran dalam strategi pemasaran yang
saling berkaitan, yaitu :
1. Pemilihan pasar, yaitu memilih pasar yang akan dilayani.
2. Perencanaan produk yang meliputi produk-produk yang akan dijual,
pembetulan lini produk dan merencanakan desain penawaran
untuk masing-masing lini.
3. Penetapan harga yaitu menentukan harga yang mencerminkan
citra kuantitatif dan produk kepada pelanggan.
4. Sistem distribusi, yaitu saluran perdagangan yang akan dilalui
produk hingga sampai ke tangan konsumen.
5. Komunikasi pemasaran (promosi), meliputi periklanan, promosi
penjualan, personal selling, penjualan langsung dan hubungan
masyarakat.
2.1.2. Perilaku Konsumen
Pengertian perilaku konsumen sering disamakan dengan
pengertian perilaku pernbeli. Perilaku konsumen (consumer behavior)
rnengarah kepada perilaku orang yang akan menggunakan suatu produk
pertukaran. Dua pengertian tersebut memang berbeda, namun pengertian
mengenai perilaku konsumen \ebih tepat ditelusuri lebih dalam karena
perilaku mengkonsumsi akan menghasilkan evaluasi terhadap kinerja
suatu produk berdasarkan pengalaman langsung dari konsumen. Dalam
perkembangannya, para ahli telah menetapkan bahwa perilaku konsumen
adalah suatu proses yang terjadi tidak hanya pada saat proses pertukaran
antara uang di tangan dengan barang atau jasa, tetapi juga termasuk
hal-hal yang mempengaruhi konsumen sebelum, saat dan sesudah proses
pembelian (Solomon dalam Ferrinadewi & Darmawan, 2004).
American Maketing Association dalam Ferrinadewi dan Dannawan,
(2004) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis
antara afektif dan kognitif, perilaku dan lingkungan dengan mana manusia
me\akukan aspek-aspek dalam pertukaran dalam hidup mereka.
Sementara itu menurut Kotler dalam Ferrinadewi & Darmawan (2004),
bidang ilmu peri\aku konsumen mempelajari bagaimana individu,
kelompok, dan organisasi memilih, membeli, memakai, serta
memanfaatkan barang, jasa, ide, atau pengalaman yang bertujuan
memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Sedangkan faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut Ferrinadewi dan
Darmawan (2004) yaitu faktor bauran pemasaran, faktor psikologis, faktor
Kotler (2000) menggambarkan tentang sikap konsumen terhadap
produk dan jasa sebaf1ai suatu evaluasi dari sifat kognitif seseorang,
perasaan emosional dan kecenderungan bertindak melalui obyek atau ide.
Sedangkan Schiffman clan Kanuk dalam Simamora (2004) menyatakan
sikap aclalah ekspresi perasaan (inner feeling), yang mencerminkan
apakah seseorang senang atau ticlak senang, suka atau tidak suka, dan
setuju atau ticlak setuju terhadap suatu objek. Objek yang dimaksud bisa
berupa merek, layanan, pengecer, perilaku tertentu, dan lain-lain.
Persepsi merupakan proses pengenalan, pemilihan,
pengorganisasian dan menginterpretasikan berbagai stimuli ke dalam
aspek psikologis. Dalam manajemen pemasaran, persepsi adalah proses
seseorang dalam melihat, mengorganisir dan menginterpretasikan
informasi untuk mendapat gambaran yang berarti mengenai stimulus
berupa bentuk produk, kemasan, harga, pela)l33nan, kemudahan
memperolehnya, serta berbagai usaha bauran pemasaran lainnya. Dalam
konsep perilaku konsumen, persepsi dari suatu obyek yang sama dapat
diartikan berbeda-berbecla karena pada dasarnya manusia memahami
obyek tersebut melalui perasaan dari penglihatan, pendengaran,
penciuman, sentuhan dan rasa (Kotler, 2000). Persepsi yang suclah
mengendap dan melekat dalam pikiran akan menjadi preferensi.
- -- - 1- •.
atau sesuatu hal yang lebih disukai oleh konsumen.
Preferensi konsumen didefinisikan sebagai pilihan suka atau tidak
suka seseorang terhadap suatu produk barang atau jasa yang
dikonsumsi. Preferensi konsumen menunjukkan kesukaan konsumen dari
berbagai pilihan produk yang ada (Kotler dalam Masri, 2004). Derajat
kesukaan diperolel1 dari pengalaman terhadap makanan tertentu dan
dapat berpengaruh kuat terhadap preferensi. Pengalaman seseorang
yang menjadi landasan dalam memilih makanan tertentu yang disukainya
bersumber pada beberapa faktor, antara lain adalah enak,
menyenangkan, memberi status, tidak membosankan, berharga murah,
mudah didapat dan diolah (Soesanto dalam Masri, 2004).
Menurut Nicholson (1995) dalam Masri (2004) preferensi konsumen
berhubungan erat dengan permasalahan penetapan pilihan sikap dasar
yang digunakan untuk menerangkan pilihan untuk menentukan tingkah
laku individu dalam masalah penetapan pilihan. Hubungan preferensi ini
biasanya diasumsikan memiliki tiga sifat dasar yang diasumsikan tiap
orang dapat membuat atau menyusun semua ranking semua kondisi atau
situasi mulai dari yang paling disukai hingga yang paling tidak disukai.
Sifat dasar tersebut, yaitu :
1. Kelengkapan (Completenes)
Jika A dan B merupakan dua kondisi, maka tiap orang harus selalu harus bisa menspesifikasikan apakah :
J1ka seseorang mengatakan bahwa dia lebih menyukai A daripada B dan lebih menyukai B daripada C,maka dia harus lebih menyukai A daripada C.
3. Kontinuitas (Continuity)
Jika seseorang mengatakan A lebih disukai daripada B maka situasi yang mirip dengan A harus disukai daripada B.
Menurut Sanur dan Elizabeth (1982) dalam Masri (2004)
rnenyatakan bahwa suatu makanan dapat diterima atau ditolak tergantung
dari kenikmatan yang diterima oleh panca indra (rasa, bau dan
penampilan), pandangan masyarakat terhadap pangan tersebut (terbuat
dari apa, berasal dari rnana dan arti simbolis yang dikandungnya). Ada
tiga faktor utama yang mempengaruhi konsumsi pangan dalam
hubungannya dengan preferensi pangan. Ketiga faktor tersebut adalah
karakteristik individu (umur, jenis kelamin, suku, pendapatan), karakteristik
makanan (rasa, harga, rupa dan tekstur) dan karakteristik lingkungan
(pekerjaan, musim dan tingkat sosial dalam masyarakat).
2.1.4. Konsep Waralaba (Franchise)
Waralaba adalah suatu pengaturan bisnis dimana sebuah
perusahaan (franchisor) memberi hak pada pihak independen (franchisee)
untuk menjual produk atau jasa perusahaan tersebut dengan peraturan
yang ditetapkan oleh franchisor. Franchisee menggunakan nama,
goodwill, produk dan jasa, prosedur pemasaran, keahlian, sistem prosedur
operasional, dan fasilitas penunjang dari perusahaan franchisor. Sebagai
1 - - · - - - - .. ---·· · · - · · - · · · - - · MMNMᄋセᄋ@ , - . . ;::; ... セ@ ... ..
perjanjian waralaba. Sebuah paket waralaba yang baik mampu membuat
seseorang yang tepat bisa mengoperasikan sebuah bisnis dengan
berhasil, bahkan tanpa pengetahuan sebelumnya tentang bisnis tersebut
(Muharam, 2003). Waralaba (franchise) merupakan salah satu bentuk
format bisnis dimana pihak pertama yang disebut franchisor memberikan
hak kepada pihak kedua yang disebut franchisee untuk mendistibusikan
barang/jasa dalam lingkup area geografis dan periode waktu tertentu
mempergunakan merek, logo, dan sistem operasi yang dimiliki dan
dikembangkan oleh franchisor. Pemberian hak ini dituangkan dalam
bentuk perjanjian waralaba (Muharam, 2002).
Menurut Deperindag (1997) dalam Sinaga (2003) Waralaba
(franchise) adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak untuk
memanfaatkan dan atau menggunakan hak alas kekayaan intelektual atau
penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan mutu
imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan pihak lain tersebut,
dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan atau jasa.
Pemberi waralaba (franchisor) adalah badan usaha atau perorangan yang
memberikan hak kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan atau
menggunakan hak alas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri
khas usaha yang dimiliki pemberi waralaba. Penerima waralaba
intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki pemberi
waralaba.
Menurut LPMM (1996) da/am Sinaga (2003) waralaba (franchise)
memiliki 3 bentuk sistem yaitu :
1. Trade Mark/Brand Name Franchising
Tipe ini dilakukan dengan memberikan hak atau lisensi kepada
penerima waralaba untuk memproduksi barang dan jasa dengan
menggunakan nama dagang milik pemberi waralaba. Tipe ini
banyak dilakukan misalnya dalam industri produk pakaian terkenal
yang kemudian d1produksi di dalam negeri.
2. Product Distribution Franchise (Product Franchising)
Pada tipe ini penerima waralaba memperoleh hak untuk
memasarkan barang clan jasa pemberi waralaba dengan
memanfaatkan jalur clistribusi tertentu yang telah dikembangkan
pemberi waralaba. Tipe ini banyak dipraktekkan misalnya untuk
produk-produk suku cadang kendaraan bermotor, minuman ringan,
barang kosmetik dan lainnya.
3. Pure Franchising (Business Format Franchising)
Pada tipe ini pernberi waralaba menyediakan format waralaba yang
lengkap mulai dari pemanfaatan merek dagang barang dan jasa
salon dan jasa pelayanan lainnya.
2.1.5. Restoran Siap Saji (Fast Food)
Dalam perkembangan bisnis restoran terbagi atas tiga periode.
Periode I pada tahun 1955, pendiri McDonald's, yaitu Ray A. Kroc,
mengawali lahirnya restoran fast food di Amerika Serikat dengan menu
hamburger. Pada tahap ini restoran dioperasikan dengan sistem
manajemen dan sistem mutu produk yang dikenal dengan motto QSCV
(Quality, Service, Cleanliness, dan Value). Pada periode 11, tahun 1965,
restoran fast food di Amerika Serikat mengawali orientasi ke luar negeri.
Menu yang ditawarkan masih dominan hamburger, ayam goreng dan
kentang goreng. Hal ini sudah menunjukkan mutu yang tinggi dari produk
dan pelayanan yang ditawarkan negara lain. Periode Ill, pada tahun 1972
merupakan awal mendunianya bisnis restoran siap fast food karena
bergabungnya perusah21an pangan dengan sejumlah perusahaan khusus
dibidang fast food. Menu yang ditawarkan juga beragam seperti
hamburger, ayam goreng, kentang goreng, aneka sandwich, es cream
dan kue-kue, selain itu juga terdapat menu baru seperti menu anak-anak
(Quen dalam Lidia, 2001)
Rumah makan siap saji (fast food) merupakan segmen rumah
makan komersil yang mengutamakan kecepatan dalam pelayanan.
Beberapa ciri suatu rumah makan siap saji adalah menu hidangan
pemesanan, harga hiclangan telah 111e111iliki stanclar clan kemasannya
praktis clan menarik (Marini, 2003)
Makanan siap saji (fast food) menurut Betrarn dalam Rahrnacli
(2003) clapat cliartikan sebagai rnakanan yang clapat clisiapkan untuk
clihiclangkan clan clikonsumsi clalarn waktu singkat, yang biasanya
rnerupakan makanan '(ang rnernpunyai waktu yang singkat untuk
rnernasak atau rnenyeclia.kan rnakanan. Sernentara itu rnenurut CIC dalam
Rahmacli (2003) suatu rnakanan yang termasuk fast food aclalah sebagai
berikut:
1. Makanan yang clisajikan secara cepat clan stanclar untuk rnakanan sehari-hari baik rnakanan asing maupun lokal,
2. Makanan yang clijual khusus clengan seperangkat tempat clucluk yang melayani langsung maupun pesanan,
3. Makanan serba cepat clan cukup unik serta khas clisertai popularitas narnanya, clan
4. Makanan yang clioperasikan clengan skala usaha tertentu clan clapat cliprocluksi secara rnassal oleh restoran atau perusahaan tertentu.
2.1.6. Dimensi Kualitas Jasa {Pelayanan)
Parasurarnan, et.al dalam Tjiptono (1997) menclefinisikan lirna
clirnensi pokok yang berkaitan clengan kualitas jasa, yaitu :
1. Bukti langsung (tangibles). meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai clan sarana komunikasi.
2. Keanclalan (reliability), yakni kemampuan memberikan pelayanan yang clijanjikan clengan segera, akurat clan rnernuaskan.
' , , -1- QセMᄋᄋL[[QMᄋMᄋᄋᄋMMᄋᄋQ@ ·•-"'-"'f".,,..""""I kesopanan dan sikap dapat dipercaya yang dimiliki para staf; bebas dari bahaya dan resiko dari keragu-raguan.
5. Empati, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan
komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para pelanggan
Pakar lainnya, Gronroos dalam Tjiptono (1997) menyatakan bahwa
ada tiga kriteria pokok dalam menilai kualitas jasa, yaitu : outcome-related,
process-related, dan image-related criteria. Ketiga kriteria tersebut masih
dapat dijabarkan menjadi enam unsur, yaitu :
1. Professionalism and Skilss
Kriteria yang pertama ini merupakan outcome-related criteria, di mana pelangga11 menyadari bahwa penyedia jasa (service
provider), karyawan, sistem operasional, dan sumberdaya fisik,
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah pelanggan secara profesional.
2. Attitudes and Behavior
Kriteria ini adalah process-related criteria. Pelanggan merasa
bahwa karyawan perusahaa11 (contract ー・イウッョ・セ@ menaruh
perhatian terhadap mereka dan berusaha membantu dalam memecahkan masalah mereka secara spontan dan senang hati. 3. Accessibility and Flexibility
Kriteria ini termasuk dalam process-related criteria. Pelanggan merasa bahwa penyedia jasa, lokasi, jam kerja, karyawan dan sistem operasionalnya, dirancang dan dioperasikan sedemikian rupa sehingga pelanggan dapat melakukan akses dengan mudah. Selain itu juga dirancang dengan maksud agar dapat bersifat
fleksibel dalam menyesuaikan permintaan dan keinginan
pelanggan.
4. Reliability and Trustworthiness
Kriteria ini juga termasuk dalam process-related criteria. Pelanggan
memahami bahwa apapun yang terjadi, mereka bisa
mempercayakan segala sesuatunya kepada penyedia jasa beserta karyawan dan sistemnya.
5. Recovery.
Recovery termasuk dalam process-related criteria. Pelanggan
llUCH\ Utl ICH cq..Jf\01 r, 11 IOf\O tJt'I 1yt:Uld Jci;:;,ci dt\dl I ::>t::!:Jt.!I d I llt::l l!::JClfrlUll
tindakan untuk rnengendalikan situasi dan rnencari pernecahan yang tepat.
6. Reputation and Credibelity
Kriteria ini rnerupakan image-related criteria, pelanggan rnenyakini bahwa operasi dari penyedia jasa dapat dipercaya dan rnernberikan nilai atau irnbalan yang sesuai dengan pengorbanannya
2.2. Penelitian Terdahulu
Penelitian Masri (2004) rnenunjukkan sebagian besar konsurnen
KFC berjenis kelarnin wanita (60,4%), didominasi oleh kaum muda yaitu
15 sampai 25 tahun (56,4%), berpendidikan sarjana (67,2%). Konsumen
yang berkunjung ke KFC yang sudah bekerja (48,4%), berpendapatan Rp.
2.000.000 - Rp. 3.000.000 (34,71%), pengeluaran rutin sebesar Rp.
1.000.000 - Rp. 1.500.000 (41,32%). Sedangkan konsumen pelajar dan
mahasiswa sebanyak 51,6%, pengeluaran rutin sebesar Rp. 300.000
-Rp. 500.000 (34, 11 %) dan memperoleh uang saku sebanyak -Rp. 400.000
- Rp. 600.000 (34,1%).
Dari penelitian Masri (2004) hasil preferensi konsumen terlihat
bahwa KFC lebih unggul dibanding pesaingnya McDonald's, Texas, Hoka
Hoka Bento, CFC, A&\f\/ dan Wendy's dalam hal rasa yang enak, aroma
yang memikat, keragaman produk, pelayanan yang memuaskan, suasana
restoran yang baik, harga yang murah, tanggapan terhadap keluhan
konsumen yang baik, fasilitas restoran serta kemudahan menjangkau
pesaing utamanya.
Penelitian Sinaga (2003) menunjukkan konsumen McDonald's
sebagian besar wanita (67,5%), berusia 19-45 tahun (74,2%),
berpendidikan SMA (50%), dan 47,5% adalah mahasiswa atau pelajar.
Tingkat pendapatan konsumen sebagian besar berkisar Rp. 529. 794
-Rp. 3.411.634 (87,3%), memiliki uang saku berkisar -Rp. 202.271 - -Rp.
612.115. Frekuensi kunjungan 5 - 10 kali/bulan.
Sinaga (2003) menyimpulkan atribut-atribut McDonald's yang dinilai
sangat penting oleh pelanggan namun belum memuaskan adalah kamar
mandi dan tempat cuci tangan, kotak saran, respon keluhan pelanggan,
besar porsi dan harga rnakanan. Atribut-atribut yang perlu dipertahankan
adalah lokasi restoran, kebersihan dan kerapian restoran, kebersihan dan
kerapian staf pelayanan, kecepatan membersihkan rneja, waktu
mernberikan pelayanan, keramahan dan kesopanan staf, kernampuan staf
melaksanakan tugas, penampilan produk, rasa produk dan variasi menu.
Atribut-atribut yang masih dianggap kurang penting adalah fasilitas Drive
Thru atau McStop, tempat bermain anak, fasilitas perayaan, fasilitas
delivery, kuesioner kepuasan pelanggan dan penawaran menu favorit.
Atribut-atribut yang dinilai berlebihan adalah penataan eksterior dan
セ@ MMMMNセセセMセM
Restoran McDonald's Indonesia dan konsumen secara tidak
langsung memiliki hubungan yang saling membutuhkan, dimana
perkembangan masyarakat perkotaan yang banyak disibukkan dengan
segala aktivitas kesehariannya menyebabkan terjadi perubahan dalam
pola konsumsinya, mereka membutuhkan suatu pelayanan yang cepat
dan praktis. Restoran McDonald's sebagai sebuah restoran siap saji (fast
food) dalam menciptakan suatu produk tentunya harus mengenal dan
memahami perilaku konsumen sebagai sumber informasi penting
mengenal lebih jauh kebutuhan dan keinginan konsumen yang
dipengaruhi oleh proses mental dan proses sosial mereka. Sumber
informasi tersebut akan mempengaruhi penetapan strategi pemasaran
bagi produk-produk R.estoran McDonald's, sehingga produk yang
ditawarkan sesuai dengan kebutuhan konsumen dan dengan sendirinya
dapat terjual.
Pentingnya kepuasan konsumen terhadap setiap produk yang
ditawarkan Restoran McDonald's, tentunya akan mendorong McDonald's
untuk lebih memfokuskan strateginya pad a usaha-usaha
mempertahankan konsumen bila ingin bertahan dalam perubahan yang
terjadi. Konsumen memiliki harapan yang tidak terbatas dan ketika
terdapat kesenjangan antara harapan dengan kenyataan yang terjadi
• • · - · - · - " r'' ...,...,...,..., ,...,, ''='"""' • ,._,.,,...,., • ョGMGヲMGGMGセGMBGMGGMBG@ 1. , , ' - ' ' - ' ' - ' ' - ' I"''-'' 't1'-"' t ,...,,.._., 1 ョGMGエMGGMGセGMGGMGGMBG@ 1
oleh konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti bauran
pemasaran, faktor psikologi, faktor sosial budaya dan situasional.
Sebagai upaya menarik perhatian konsumen, dalam strategi
pemasaranya McDonald's mengedepankan filosofi OSCV (Quality,
Service, Cleanliness & Value) yang diharapkan konsumen agar merasa
puas terhadap produk yang ditawarkan. Pelayanan yang cepat dan ramah
akan membuat konsumen merasa puas dan menetapkan pilihan untuk
tetap membeli produk dari Restoran McDonald's Indonesia. Dengan
kepuasan dari konsumen terhadap Restoran McDonald,s Indonesia, maka
akan menimbulkan preferensi konsumen terhadap Restoran McDonald's
dan tidak berpaling ke tempat yang lain. Berdasarkan hal tersebut akan
dapat ditentukan bagaimana strategi pemasaran yang tepat bagi
McDonald's guna mempertahankan bahkan meningkatkan preferensi
konsumen terhadap Restoran McDonald's.
Secara ringkas kerangka pemikiran penulis dapat penulis
Indonesia
_J...---•1
Konsumenpイッ」ゥオォᄋセ@
t
Proses Pertukaran
l
QSC dan V
Quality Service Cleanliness Value
Karakteristik Konsumen
セ@ Konsumen Preferensi
lmplikasinya terhadap Bauran Pemasaran Restoran McDonald's
[image:35.595.56.462.17.521.2]IVIETODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Restoran McDonald's Kemang yang
berdomisili di JI. Kemang Raya, Kel. Bangka, Kee. Mampang Prapatan,
Jakarta Selatan. Adapun pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan
Juni sampai dengan Agustus 2005.
3.2. Definisi Operasional
Untuk menyamakan persepsi antara penulis dengan pembaca,
dalam penelitian ini penulis membuat definisi operasional, antara lain
sebagai berikut :
1. Fast food adalah jenis makanan siap saji yang terdapat di restoran
McDonald's.
2. Konsumen adalah pemakai suatu produk yang melakukan
pembelian untuk dikonsumsi. Dalam penelitian ini konsumen adalah
setiap orang yang membeli dan mengkonsumsi produk Restoran
McDonald's Kemang Jakarta Selatan.
3. Preferensi konsumen adalah derajat kesukaan seseorang terhadap
suatu obyek tertentu. Kaitannya dengan penelitian ini preferensi
konsumen adalah kesukaan seseorang terhadap restoran
' ... .., ... セ@... t"' ... t"'"""'':::::l'""''' .... "'-"'' ... ,.... ... セ@... .
konsumen dalam membeli, memakai maupun membuang suatu
produk/jasa.
5. Prociuk adalah sesuatu yang ditawarkan ke dalam pasar untuk
diperhatikan, dimiliki dan dikonsumsi sehingga dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen. Prociuk yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah berupa makanan siap saji (fast food) yang
ditawarkan oleh Restoran McDonald's
6. Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk
memperoleh suatu produk dalam hal ini produk restoran
McDonald's.
7. Lokasi adalah tempat dimana konsumen harus membeli produk
yang dijual, dalam hal ini adalah restoran McDonald's Kemang
Jakarta Selatan.
8. Promosi adalah komunikasi persuasi yang dilakukan oleh Restoran
McDonald's untuk mempengaruhi konsumen agar membeli produk
yang ditawarkan McDonald's.
9. Pendapatan adalah seluruh penerimaan berupa uang yang diterima
oleh konsumen dalam sebulan baik berupa uang saku maupun
penghasilan yan9 diperoleh dari bekerja.
3.3. Rancangan Pen·elitian
Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan
v - - ---- - · J - · ·v ·-·· - - -· _,, ·.;::r ·-·.. · · · - · - - - J セᄋ@ •;:; -·;:; セᄋᄋ@ ᄋセMMセNN@ セMセᄋMMB@
metode survey terhadap konsumen pada Restoran McDonald's Kernang
Jakarta Selatan.
Penelitian survey menurut Kerlinger dalam Sugiyono (2004) adalah
penelitian yang dilakukan pada populasi besar rnaupun kecil, dan data
yang dipelajari adalah data dari sarnpel yang diarnbil dari populasi
tersebut, sehingga diternukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan
hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.
3.4. Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah para konsurnen yang
melakukan pernbelian di Restoran McDonald's Kernang, Jakarta Selatan.
Sedangkan sampel penelitian diarnbil dari populasi tersebut dengan
metode Purposive Random Sampling, yaitu pernilihan responden yang
dilakukan secara sengaja yang diarnbil secara acak. Dalarn penelitian ini
penulis rnenggunakan sarnpel sebanyak 75 responden.
3.5. Jenis Data dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data primer maupun sekunder. Data
primer rnerupakan data yang didapatkan langsung dari responden yang
dipilih rnelalui penyebaran angket (kuesioner). Sedangkan data sekunder
adalah data yang didapatkan dari dokurnen-dokurnen perusahaan dan
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan, dan
menyebaran angket (kuesioner) kepada responden yang dipilih sebagai
sampel penelitian.
Untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap Restoran
McDonald's Indonesia, teknik pengolahan data yang digunakan adalah
analisis deskriptif dengan menggunakan teknik tabulasi frekuensi,
persentase dan rata-rata hitung, dimana untuk untuk melakukan konversi
data kualitatif dari jawaban responden digunakan Metode Skala Likert
dengan skala 5, yaitu : sangat tidak setuju diberi skor 1, tidak setuju diberi
skor 2, kurang setuju diberi skor 3, setuju diberi skor 4 dan sangat setuju
diberi skor 5. Adapun clalam pengolahan data menggunakan alat bantu
komputer dengan program Microsof Excel XP.
Teknik tabulasi frekuensi dan prosentase cligunakan untuk
mendeskripsikan distribusi jawaban responden mengenai karakteristik
konsumen McDonald's dan bertujuan untuk memudahkan dalam
pembacaan datanya. Teknik rata-rata hitung digunakan untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap restoran
McDonald's. Nilai rata-rata diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh
nilai skala yang diberikan responden dibagi dengan jumlah responden.
I 11c;11Ua.t-JOU\.Ol l .:>r.a1a lc;"l .:>C!JLll l t l IVUll I UCll IUIU UIVCll l l Vl llCll 18 ;::H\.010 セャ|vス@
dengan rumus sebagai berikut :
m - 11
R S = -b
m = angka tertinggi di dalam pengukuran
11 = angka terendah dalam pengukuran
b = banyaknya kelas yang dibentuk
Dengan rumus di alas, maka rentang skala dapat dihitung sebagai
berikut :
5 - 1 R S =
-5 RS= 0,8
Dengan rentang skala 0,8, maka skala numeriknya adalah sebagai
berikut :
Sangat tidak setuju Tidal< setuju
Kurang Setuju Setuju
Sangat setuju
: 1 s/d 1 +0,8 セ@ 1 < X::; 1,8
GAM13ARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1. Sejarah Singkat McDonald's Indonesia
McDonald's Indonesia berdiri pada tahun 1991 yang merupakan
McDonald's di negara ke 70 dari seluruh McDonald's di dunia. McDonald's
Indonesia didirikan oleh H. Bambang N. Rachmadi, M.Sc., M13A sebagai
warga Indonesia pertama yang berhasil mendapatkan hak master
franchise dari McDonald's Corporation. Sampai dengan saat ini Bambang
N Rachmadi, M.Sc, MBA bertindak sebagai Presiden Direktur Restoran
McDonald's Indonesia.
Restoran McDonald's Indonesia pertama kali dibuka di Sarinah
-Jakarta Pusat yang mulai beroperasi pada tanggal 22 Februari 1991
dengan mempekerjakan 460 crew dan 26 manajer. Sebelum membuka
restoran McDonald's Sarinah, H. Bambang N Rachmadi, M.Sc., MBA
diwajibkan mengikuti training selama satu tahun di Australia, ,C\merika
Serikat, Malaysia, dan Singapura. Pada saat training tersebut beliau
melakukan semua pekerjaan di restoran McDonald's dari yang paling
sederhana sampai dengan tingkat manajerial dan selanjutnya beliau
terapkan di Indonesia.
4.2. Filosofi McDonald's
Akar dari kesuksesan McDonald's adalah pada filosofi yang
mengelola bisnisnya secara penuh, dan
2. QSC dan V, yaitu Quality yang berarti kualitas, Service atau
pelayanan kepada pelanggan, Cleanliness yang berarti kebersihan
dan Value yang berarti nilai lebih yang diberikan kepada setiap
pelanggan.
Kemampuan untuk mempertahankan standar yang tinggi dari
kedua filosofi ini juga merupakan hal yang utama yang selalu dituntut dari
setiap pengelola. Selain itu, dalam menjalankan bisnis restorannya,
McDonald's juga selalu mengembalikan keuntungannya pada komunitas
terdekat (giving back to the community we serve) melalui
kegiatan-kegiatan sosial antara lain menyantuni anak-anak yatim piatu/kaum
dhuafa, pengobatan cuma-cuma, donor darah dan sebagainya.
4.3. Struktur Organisasi McDonald's Indonesia
Hubungan atau interaksi individu perlu digariskan satu dengan
yang lain, sehingga tidak terjadi salah pengertian antara satu individu
dengan individu yang lain, atau antara satu bagian dengan bagian yang
lain. Hubungan-hubungan ini dapat digambarkan di dalam suatu bagan
atau struktur organisasi yang menggambarkan hubungan antara Top
Management dengan Middle Management dan Lower Management.
Struktur organisasi membantu masing-masing departemen dan individu
" ... J __.,,::::; ... " ' ... イMMセᄋB@ ... セ@... .:::! ... t'""""''-' ... ...
adalah sebagai berikut :
1. President Direktur
Wewenang dan tugasnya yaitu memegang hak master franchise
dari McDonald's Corporation dan menerima laporan dari General
Manager serta bertanggung jawab alas keberhasilan usaha
McDonald's Indonesia.
2. General Manager
Tugas dan kewenangannya adalah menentukan garis besar
kebijakan McDonald's Indonesia, memberikan laporan kepada
President Direktur dan menerima laporan dari Vice President
Operations.
3. Vice President Operations
Bertugas memberi laporan usaha kepada General Manager dan
menerima laporan dari Direktur Operasi.
4. Direktur Operasi
Bertugas memberi laporan kepada Vice President Operations dan
menerima laporan dari Asosiasi Direktur Operasi dan Training.
5. Asosiasi Direktur Operasi dan Training
Bertugas memberi laporan kepada Direktur Operasi dan menerima
laporan dari Manajer Operasi.
... ''""J....,. --t" ....,, ...
Bertugas memberi laporan kepada Asosiasi Direktur dan menerima
laporan dari konsultan operasi
7. Konsultan Operasi
Bertugas dan berwenang untuk memberikan laporan dan konsultasi
tentang operasi kepada Manager Operasional dan menerima
laporan dari seluruh Manajer Toko.
8. Manajer Toko/Cabang (Store Manager)
Bertugas memberi laporan kepada konsultan operasi dan
mengelola toko/cabang agar berhasil serta menerima laporan dari
Supervisor Training.
9. Supervisor Training
Bertugas dan berwenang memberi laporan kepada Manajer
Toko/Cabang dan menerima laporan dari Assisten Manajer I
10. Assisten Manajer I.
Bertugas memberi laporan kepada Supervisor Training dan
menerima laporan dari Asisten Manajer II.
11 Assisten Manajer II
Bertugas memberi laporan kepada Assisten Manajer I dan
menerima laporan dari Manajer Junior.
12. Manajer Junior
Bertugas memberi laporan kepada Assisten Manajer II dan
Bertugas memberi laporan kepada Manajer Junior dan menerima
laporan dari Pimpinan Kru.
14. Pimpinan Kru/StarNIP (Crew Leader)
Bertugas memberi laporan kepada Manager Trainee dan
mengawasi pekerjaan Kru.
15. Kru (Crews)
Adalah jajaran pegawai terbawah di McDonald's dengan tugas
melayani pembeli, menjaga kebersihan dan keamanan toko serta
menjadi ahli masak.
4.4. Jaminan Kualitas McDonald's
McDonald's Indonesia menerapkan sistem mutakhir HACCP
(Hazard Analysis Critical Control Point) atau Analisis Bahaya Titik Kendali
Kritis. Metoda ini diadopsi dari NASA (National Aeronautics and Space
Administration) untuk mengembangkan makanan yang aman bagi para
astronotnya. l<onsep HP1CCP memiliki 12 langkah, yaitu pembentukan tim
HACCP, deskripsi produk pangan, identifikasi penggunaan produk,
penyusunan diagram alir proses produksi, pemeriksaan kembali (on-site
verfication) dari diagram alir, identifikasi bahaya dan cara pencegahannya,
penetapan Critical Control Point (CCP), penetapan Critical Limits (CL),
IVl'vl./VllCHU v H l U \ • NQQャセvャci@ CIUCll(;.111 t-'"··dU.;Jf;;.tllUOll UI 111uv11-....v1<.-< j\Naャャセ@
pertama menerapkan HACCP baik di setiap restorannya maupun di
seluruh pemasoknya. HACCP merupakan sistem untuk memastikan
keamanan pangan (food safety) dan alat manajemen yang digunakan
untuk memproteksi rantai suplai pangan dan proses produksi terhadap
kontaminasi bahaya mikrobiologis, kimia dan fisik. Dengan demikian,
seluruh produk yang lulus uji HACCP dipastikan bebas dari zat-zat atau
benda asing yang berbahaya. Di samping itu, McDonald's Indonesia
adalah restoran pertama yang mendapat sertifikat halal dari LPPOM MUI
sejak tahun 1994.
4.5. Perkembangan McDonald's Indonesia
Setelah beroperasi 13 tahun di Indonesia, McDonald's Indonesia
telah tersebar di 19 kota dan 14 propinsi di Indonesia. Selama tahun 2004
saja telah dibuka 4 restoran baru. Jumlah total restoran McDonald's
Indonesia mencapai 120 restoran.
Restoran McDonald's Indonesia pada umumnya terdapat di
Mall/Plaza, Food Court maupun McDonald's Drive Thru. Di McDonald's
selain dapat memesan dan bersantap di restoran, konsumen juga dapat
memesan tanpa harus turun dari kendaraan dan langsung diambil tanpa
perlu memasuki ruangan restoran melalui fasilitas Drive Thru maupun
McStop. Selain itu McDonald's juga melayani pelayanan pesan antar,
anak, McDonald's menyediakan fasilitas bermain anak sehingga anak,
anak dapat leluasa berrnain sambil menikmati produk McDonald's. Selain
itu McDonald's menawarkan fasilitas McKids Club, dimana anak-anak
dapat mendaftar untuk bergabung dalam Klub McDonald's Cilik dan
menikmati berbagai fasilitas yang ditawarkan.
4.6. Gambaran Umum Restoran McDonald's Kemang
Restoran McDonald's Kemang berdiri pada pertengahan Oktober
1995 dan merupakan cabang McDonald's yang ke 40 dari Restoran
McDonald's Indonesia. Restoran McDonald's Kemang dikelola oleh 10
manajer dan 35 crew. Fasilitas yang terdapat di Restoran McDonald's
Kemang diantaranya adalag fasilitas drive thru, delivery service, birthday
party dan McKids. Sa<1t ini Restoran McDonald's Kemang beroperasi
selama 24 jam setiap hari.
Lokasi Restoran McDonald's Kemang berada di JI. Kemang Raya,
Kel. Bangka, Kee. Mampang Prapatan Jakarta Selatan. Lokasi tersebut
merupakan daerah wisata boga yang banyak berdiri cafe-cafe, pub, dan
restoran baik tradision2:! maupun modern yang kental dengan budaya
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Karakteristik Konsumen Restoran McDonald's
5.1.1. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Ditinjau dari aspek jenis kelamin karakteristik konsumen
McDonald's dapat digambarkan dalam Tabel 1. berikut.
Tabel 1. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
No
I
J.enis Kelamin 1.I
PriaセwゥャZG@
Total 75
Rersentase 49%
8'M!o
·
·'·-"
100%
Berdasarkan Tabel 1 diatas dapat diketahui bahwa sebesar 49%
responden berjenis kelamin pria dan 51
%
berjenis kelamin wanita. Hasiltersebut menunjukkan bahwa konsumen McDonald's ditinjau dari jenis
kelaminnya, antara pria dan wanita relatif sama.
5.1.2. Karakteristik Responden Menurut Usia
Usia dapat mempengaruhi selera seseorang dalam mengkonsumsi
suatu makanan. Orang akan mengubah barang dan jasa yang mereka beli
sepanjang kehidupan rnereka. Kebutuhan dan selera seseorang akan
berubah sesuai dengan usia. Pembelian dibentuk oleh tahap daur hidup
keluarga, sehingga pemasar hendaknya memperhatikan perubahan minat
pembelian yang terjadi yang berhubungan dengan daur hidup manusia
[image:48.595.46.452.167.491.2]No
I .· • · · . • · · · ..
Usia 1. 16-20 tal1unFrekuensi
I
Pers.entase1
32 43%
2.
121-25
tahun 30I
40%3. I 26-30 tahun 6 I 8%
4.
t3F.35ta8u11·
4
5.%5. I > 35 tahun
3
I
4%Total 75 I 10'0%
Melihat Tabel 2 diatas, terlihat bahwa usia responden sebesar 43%
berusia 16-20 tahun, 40% berusia 21-25 tahun, 8% berusia 26-30 tahun,
5% berusia 31-35 tahun dan 4% berusia diatas 35 tahun. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen McDonald's tergolong ke
dalam usia muda yang biasanya lebih banyak memiliki waktu luang dan
mempunyai hobby menc:ari hiburan dan bersantap di luar bersama
teman-temannya. Hal tersebut juga berkaitan dengan lokasi McDonald's Kemang
yang berada di kawasan hiburan yang banyak berdiri cafe-cafe ataupun
restoran yang memang biasanya banyak dikunjungi oleh golongan usia
muda. Sedangkan untuk golongan umur diatas 35 tahun tidak terlalu
banyak, dikarenakan biasanya mereka hanya sesekali mengunjungi
McDonald's. Golongan umur diatas 35 tahun biasanya tidak banyak
memiliki waktu luang untuk bersantap di luar rumah dan ketil<a
mengunjungi McDonald's biasanya mereka bersama-sama dengan
keluarganya.
5.1.3. Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan
I dUtl J. f"\.dldt\ltll:SllK f"\.t:l:::ifJUllUt:ll IVlt:f\UIUL I lflYKC:ll lt:flUIUIKCHI
No . Pendidikan . ·• .• ·.
.
· Frekl.Jensi Persenta.se1. SD 0 0%
2. SLTP . 0 0%
3. SLTA ---· 17 23%
4. Perguruan Tin.ggi
58
77%
·-Total 75 100%
セMMMMMMMMMMMMBMMᄋMᄋMᄋᄋᄋMMMᄋMᄋMᄋMᄋᄋMMN@ ᄋMセMMNMMᄋM ---
"""-"""----·--··-·-Tabel 3 diatas terlihat bahwa 77% telah menempuh pendidikan
perguruan tinggi, dan 23% telah menempuh pendidikan SL TA dan dari
responden yang diteliti tidak terdapat responden yang berpendidikan SD
dan SL TR. Hasil survei menunjukkan bahwa yang menjadi konsumen
McDonald's sebagian besar memiliki pendidikan yang cukup tinggi yaitu
hampir rata-rata telah menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi.
Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh terhadap pola
konsumsinya. Konsumen yang berpendidikan tinggi akan cenderung lebih
kritis dan berhati-hati dalam mengkonsumsi sebuah produk, dan biasanya
mereka mencari informasi terlebih dahulu sebelum melakukan pembelian.
Konsumen yang berpendidikan akan lebih memperhatikan kualitas
produk, nilai gizi, keamanan, kebersihan serta pelayanan yang diberikan.
Menu rut Syafrudin (2001) dalam Lisanti (2004) konsumen dengan
pendidikan yang tinggi cenderung berperilaku lebih kritis dalam pembelian
dan pemilihan produk fast food, antara lain seperti kualitas dan kuantitas
[image:50.595.49.454.36.124.2]'""U' u n l . V I h ... ir, I "'l.V';;tt-'lJl I Y V I I U I V I I U I U\. I """""'JctCU I
Mata pencaharian atau pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang
dapat mempengaruhi pola konsumsinya. Pekerjaan seseorang berkaitan
dengan penghasilan yang diperoleh oleh seseorang dan berpengaruh
terhadap kemampuannya dalam mengkonsumsi sebuah produk.
Karakteristik responden menurut jenis pekerjaan dapat digambarkan
dalam Tabel 4 berikut.
Tabel 4. Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan
No Pekerjaan Frekuensi Persentase
1. Kar2:'awan/ti 14 19%
2. Pelajar dan Mahasiswa 49 65%
3. Wiraswasta 7 9%
4. Lain-lain · ·.
5
. 7%Total 75 100%
Dari Tabel 4 diatas dapat dilihat bahwa konsumen McDonald's
yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah pelajar/mahasiswa
sebesar 65%, karyawan/ti 14%, wiraswasta 9% dan lain-lain 7%, yang
berarti bahwa konsumen McDonald's didominasi oleh kalangan pelajar
dan mahasiswa yang tergolong dalam usia muda. Hasil ini didukung
penelitian Sinaga (2003) yang menyatakan bahwa konsumen McDonald's
sebagian besar adalah mahasiswa/pelajar (47,5%)
Pelajar dan mahasiswa yang masih tergolong dalam usia muda
biasanya lebih banyak rnemiliki waktu luang untuk melakukan aktivitas di
luar rurnah untuk mencari tempat-tempat hiburan dan bersantap di luar
[image:51.595.47.456.91.499.2]カカ」オ|セu@ IUCUl8 f\.OICllO 01'\ll\lllCi,:, lllCIC'f\d lt::Ulll UcillYcil\ UillUI\ Ut:t\t:lji::t Ui::tll U/llUI\
mengunjungi McDonald's biasanya dilakukan dalam waktu-waktu
senggang bersama-sama keluarganya.
5.1.5. Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendapatan
Ditinjau dari aspek tingkat pendapatan responden dapat dilihat
dalam Tabel 5 berikut.
Tabel 5. Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendapatan
No ᄋᄋN[Nゥ]ZイZセゥ\ゥZヲ・ッNウhᄋス@ R$1"$ehtase
1.
48
65%2. 2·1·%
3. 9%
4 .. ·
5%
75 100%
Berdasarkan Tabel 5 diatas, dapat diketahui bahwa pendapatan
responden sebagian besar di bawah Rp. 1.000.000 yaitu 65%, antara Rp.
1.000.000 - Rp. 2.000.000 sebesar 21 %, antara Rp. 2.000.000 - Rp.
5.000.000 sebesar 9% dan diatas Rp. 5.000.000 sebesar 5%. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar pendapatan konsumen
berkisar di bawah Rp. 1.000.000, dimana sebagian besar konsumen
McDonald's adalah kalangan pelajar/mahasiswa yang biasanya belum
bekerja dan memiliki penghasilan sendiri.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa produk-produk McDonald's
tidak hanya dapat dikonsumsi oleh konsumen yang memiliki pendapatan
yang tinggi, namun juga clapat dijangkau oleh konsumen dari go/ongan
[image:52.595.51.453.190.493.2]lllUli:::Hl1 lllt:l18111tjdl llldlllddl Udll Kt:llYdllldlldll ya11y UIUt:llKC:tll IVICUUllCllU :S.
Pendapatan seseorang akan mempengaruhi seseorang dalam
mengkonsumsi suatu produk. Konsumen dalam mengkonsumsi suatu
produk akan disesuaikan dengan kemampuannya. Menurut Kotler dalam
Lisanti (2004) pendapatan dan uang saku berkaitan erat dengan
kemampuan daya beli konsumen. Pendapatan juga merupakan faktor
penentu terhadap kualitas dan kuantitas makanan yang akan dikonsumsi.
5.1.6. Cara !Vlendapatkan lnformasi tentang IVlcDonald's
Sebelum memu'.\Uskan untuk mengkonsumsi sebuah produk,
tentunya konsumen membutuhkan informasi mengenai produk, harga,
jenis produk dan karakteristik produk tersebut. lnformasi mengenai produk
dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti televisi, radio, koran,
orang-orang disekitarnya dan sebagainya. Berdasarkan jawaban responden,
cara responden mendapatkan informasi mengenai McDonald's dapat
dilihat pada Tabel 6 di bawah ini.
Tabel 6. Cara Responden Mendapatkan lnformasi
No · .··• . Media lnformasi
'
'.'. ::: • •·· •Frekuensb::< • . , ·· ··•·· • Per.s.entase1. Televisi/Radio
53
70%2. Koran/Maialah . .·
5
·.· 7%3.
Teman 12 16%4. Lain-lain .
5
7%Total 75 100%
ᄋᄋMᄋᄋセMMMMMMMM
-Dari Tabel 6 diatas, diketahui bahwa responden memperoleh
informasi keberadaan McDonald's berasal dari media elektronik
[image:53.595.49.456.175.546.2]dan informasi dari lain-lain 7%, yang berarti bahwa sebagian besar
responden mengenal McDonald's melalui media elektronik. lklan-iklan
McDonald's yang cukup gencar ditayangkan di televisi menyebabkan
konsumen lebih mudah memperoleh informasi dan mengenal
produk-produk yang ditawarkan McDonald's, serta dapat menumbuhkan loyalitas
konsumen terhadap McDonald's.
5:1.7. Waktu RespondEm Mengenal McDonald's
Responden sebagian besar sudah cukup lama mengenal
keberadaan McDonald's. Secara rinci lamanya responden mengenal
McDonald's dapat digambarkan sebagai berikut.
Tabel 7. Waktu Responden Mengenal McDonald's
Nml<
Waktu
8.ecsenta$e
1. I < 1 tahun I O ! 0%
2.
1 ..t<,.:;2HaJ1l.lr\