• Tidak ada hasil yang ditemukan

Anakisis preferensi konsumen terhadap restoran mcdonald`s indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Anakisis preferensi konsumen terhadap restoran mcdonald`s indonesia"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)

analャZZゥゥャセ@

1-'Kl::t-ERENSI KONSUMEN

TERHADAP iRl::STORAN McDONALD'S INDONESIA

Abdul Husyein

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

(2)

---

·-·.

セMᄋ@ ..

--···-·"

TERHADAP RESTORAN McDONALD'S INDONESIA

Oleh: Abdul Husyein

101092123382

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

pada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

JURUSAN SOSllAL EKONOMI PERTANIAN/AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(3)

.- "' 11 !d "'::. ct 11

a

11

u

J 1

a n

Skripsi yang berjudul "Analisis Preferensi Konsumen terhadap Restoran McDonald's Indonesia" telah diuji dan dinyatakan lulu's •dalam sidang munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 13 Januari 2006. Skripsi · ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian.

Jakarta, Januari 2006

Tim Penguji,

Penguji I

Oャャセ@

Iセセセ@

-

Prof.

Dr.

H. Aki Baihaki, M.Sc

Penguji

II

jャセGセ@

Jr. Rahmi Purnojwati, M.Si NIP: 080 127 737

drh. Zul

Mengetahui,

/''%U8K3l1

i

[bZセセセNャャセセI[Gセャィャ^ajAョ@

Teknologi

Jaya Putra, M.Sis . 150.317.956

1,

(4)

JURUSANI SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis :

Nama : Abdul Husyein

NIM : 101092123382

Program Studi : Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis

Judul : Analisis Preferensi Konsumen terhadap Restoran McDoanald's Indonesia

Dapat diterima ウ・「。セQ。ゥ@ syarat kelulusan memperoleh gelar sarjana pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sya.rif Hidayatullah Jakarta.

, Dr.

Jakarta, Januari 2006 Menyetujui,

Dosen Pembimbing

PJ:zt

'

Ir. Rahmi Purnomowati, M.Si drh. Zul

NIP : 080 127 737

Mengetahui,

... ··... . .. ···. )iyia

Putra, M.Sis .,". '" n·• · "'"li'rS1'7.956

Ketua Jun.isan

d,J)i

Ar

/l

I I

/'"7 lt' /

r

セL@

!':\l

(5)

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI AT/\U KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANA.PUN.

Jakarta, Januari 2006

(6)

·"

viCu.uvy

µvy J.vfvya9

yvgzuvuaui Buvuas

セセIカNヲコY@

BuvJ.o .ZJFJ-.U!J"

''K

1

..• .

I:

1

·"

uvvu,indutasa)

(7)

ABDUL HUSYEIN, Analisis Preferensi Konsumen terhadap Restoran McDonald's Indonesia. (Di bawah bimbingan RAHMI PURNOMOWATI

dan ZULMANERY).

Globalisasi telah membawa dampak di seluruh aspek kehidupan manusia termasuk di dunia bisnis yang menyebabkan persaingan bisnis semakin tajam. Jakarta sebagai kota metropolitan yang masyarakatnya banyak disibukkan dengan segala aktivitas dalam memenuhi kebutuhan l1idup membutuhkan/menginginkan sebuah alternatif baru dalam pola konsumsinya. Mereka membutuhkan suatu pelayanan yang cepat dan praktis. Peluang エ・イウ・セ「オエ@ ditangkap oleh para pengusaha dengan mendirikan restoran siap saji (fast food) guna memenuhi harapan konsumen. Salah satu restoran siap saji yang tumbuh dan berkembang di Indonesia adalah McDonald's. McDonald's harus memahami dan mengetahui apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen dalam menciptakan suatu procluk sehingga produk yang ditawarkan dapat terjual dan konsumen merasa puas. Riset mengenai perilaku konsumen perlu dilakukan guna mengetahui apa sebenarnya yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen sehingga dapat diketahui bagaimana strategi pemasaran yang tepat guna memenangkan persaingan dibidang bisnis restoran siap saji.

Tujuan kegiatan penelitian ini adalah : (1) mengetahui karakteristik konsumen restoran McDonald's, (2) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap restoran McDonald's dan (3) mengetahui implikasinya terhadap bauran pemasaran restoran McDonald's.

Penelitian ini dilakukan di Restoran McDonald's Kemang Jakarta Selatan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Untuk menganalisis preferensi konsumen terhadap Restoran McDonald's Indonesia dilakukan dengan menggunakan teknik tabulasi frekuensi, persentase dan rata-rata hitung.

(8)

uur..a, ...; I /U 11::;:;u11 l l I lVI t 11111 I 11 IVl !VO! I 1Cl0t IVVU 1011 I yo1 1::; .;:;>c.;Jc.;1 llV. I I V l " .. .IVI !VI

pembelian menu McDonald's 41 % adalah menu ayam + nasi.

Hasil preferensi konsumen terhadap restoran McDonald's, rata-rata responden menyatakan suka terhadap produk dan pelayanan yang diberikan McDonald's. Faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap McDonald's sesuai tingkat preferensinya adalah kemudahan mencapai lokasi McDonald's, rasa makanan, kehalalan,

kebersihan ruangan, kenyamanan tempat, prosedur pemesanan,

produknya tetap hot & fres'h, kecepatan pelayanan, aroma makanan, iklan,

penataan interior, kelengkapan fasilitas, variasi menu, keamanan dalam mengkonsumsi, hadiah/marchandise, harga dan kandungan gizi.

Preferensi konsumen terhadap menu yang ditawarkan McDonald's sesuai dengan penilaian konsumen yaitu Ice Cream McFlurry, Ice Cream Cone, Ice Cream Sundae, menu Panas, Ice Cream Choco Top, Chicken

McD Meal 1, Chicken McD Meal 2, Coke Float/ Strawberry Float, Regular

Fries, Pahe IV, Beef Burger, Pahe V, Pahe 11, Pahe I, Pahe 111, Panas

Special, Panas Complet, Nugget (4) dan spagetty.

Peningkatan penjualan dengan pengembangan produk dilakukan melalui penawaran paket-paket hemat dengan menu yang lengkap serta mempertahankan rasa dan aroma produk yang didukung dengan peningkatan pelayanan, dan memberikan jaminan keamanan kepada

konsumen dalam mengkonsumsi produk McDonald's serta

mengedepankan aspek kehalalan (halal food). Penetapan harga

McDonald's dilakukan melalui cara menjaga stabilitas harga terhadap pesaingnya dan meluncurkan paket-paket dengan harga yang beragam yang disesuaikan daya beli konsumen. Dukungan terhadap keberadaan lokasi McDonald's yang mudah dicapai dilakukan dengan penataan interior yang menarik; l1etersediaan fasilitas yang memadai antara lain fasilitas hiburan seperti internet cafe, iringan musik seperti organ tunggal; serta kebersihan ruangan, sehingga dapat menimbulkan daya tarik bagi konsumen dan memberikan suasana yang nyaman bagi konsumen dalam mengkonsumsi produk McDonald's. Pelaksanan promosi telah dilakukan secara gencar oleh McDonald's melalui penayangan jingle iklan McDonald's di televisi. Selain itu promosi dilakukan dengan pemberian

voucer gratis ataupun marchandise dan aktif menjadi sponsor dalam event

(9)

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,

hidayah dan karunia-Nya kepada saya sehingga penulisan skripsi dengan judul ANALISIS PREFE:RENSI KONSUMEN TERHADAP RESTORAN McDONALD'S INDONESIA dapat saya selesaikan dengan sebaik-baiknya. Penulisan skripsi ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis dan berguna bagi semua pihak terutama civitas akademika Agribisnis UIN Syarifhidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah

memberil<an bantuan dan dul<ungan kepada saya dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih saya ucapl<an kepada

1. Kedua orang tuaku tercinta Ayahandaku Abdi Manaf dan lbundal<u Siti

Fatimah yang telah membesarkan dan mendidil<ku dengan penuh l<asih sayang, memotivasi dan mendoa'kanku sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

2. lbu Ir. Rahmi Purnornowati, M.Si dan lbu drh. Zulmanery, MM yang telah meluangl<an waktunya untuk membimbing saya dengan penuh perhatian dan memberil<an arahan, motivasi dan pengetahuan kepada

saya sehingga saya dapat menyusun skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

3. Bapal< Prof. Dr. H. Aki Baihal<i, M.Sc, yang telah bersedia untuk menguji dan memberikan arahan-arahan kepada demi kesepurnaan dalam sl<ripsi ini.

4. Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Del<an Fal<ultas Sains dan Tel<nologi serta seluruh staf fakultas yang telah membantu dalam

penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Ir. Mudatsir Najamuddin, MM dan Bapal< Drs. Acep Muhib, MM selaku Kajur dan Sel<jur Agribisnis serta seluruh dosen Agribisnis yang telah banyal< memberikan arahan, bimbingan dan pengetahuan

(10)

McDonald's Indonesia yang telah memberikan ijin kepada saya untuk melakukan penelitian di McDonald's.

7. Siti Agustina, yang se\alu setia menemani dan mendoakanku setiap saat serta memberikan dukungan, semangat dan dorongan sehingga

saya dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

8. Adik-adikku tercinta Nurhasanah Eka Kurnia, Arbaiyah dan Siti Aisyah

serta seluruh keluargaku yang telah memberi motivasi, dorongan maupun do'a sehingga saya dapat menyelesaikan pendidikan di

Agribisnis U IN.

9. Teman-teman KKN Kp. Bojong Menteng-Cijeruk : Wildan, Faisal, Adil,

Dhani, Bari, Zoebet. Gandhi, Ayu, Hera, Fitri, Nova, Sri, dan Susi,

Sahabat-sahabatku Idris, Erwan, Daus, dan Juhadi, teman-teman sebimbingan Evoy, llham, Redi, Khusnul serta seluruh teman-teman

Agribisnis Angkatan 2001 yang telah banyak memberikan bantuan,

semangat dan selalu menemaniku selama mengikuti perku\iahan di Jurusan Agribisnis-UIN ini.

Demikianlah ucapan syukur, harapan dan ucapan terima kasih

yang saya sampaikan sebagai pengantar, semoga segala sesuatunya

dapat sesuai dengan apa yang telah diharapkan dan dicita-citakan untuk

mencapai suatu kesuksesan.

Jakarta, Januari2006

(11)

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISi ... x

DAFTAR TABEL ... XII DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar E\elakang Permasalahan .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. 1

1.2. Perumusan Masalah ... ... ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... ... ... 4

1.4. Manfaat Penelitian ... ... ... ... 4

1.5. Ruang Lingkup ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1. Kerangka Teoritis ... 5

2.1.1. Pemasaran .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. 5

2.1.2. Perilaku Konsumen .... ... ... 6

2.1.3. Preferensi Konsumen ... ... ... 8

2.1.4. Konsep Waralaba (Franchise) 10 2.1.5. Restoran Siap Saji (Fast Food) ... 13

2.1.6. Dimensi Kualitas Jasa (Pelayanan) ... ... 14

2.2. Penelitian Terdahulu ... 16

2.3. Kerangka Pemikiran Konseptual .... ... ... 18

BAB Ill METODE PENELITIAN ... 21

(12)

3.3. Rancangan Penelitian ... ... .. ... ... ... ... ... .. ... .. ... .. .... 22

3.4. Populasi dan Sampel .. ... ... ... ... ... .. .. . .. .. .. .. . .. 23

3.5. Jenis Data dan Sumber Data... 23

3.6. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data... 24

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 26

4.1. Sejarah Singkat McDonald's Indonesia ... .. ... .. . 26

4.2. Filosofi McDonald's ... ... ... ... ... ... .. .. . .. ... ... ... 26

4.3. Struktur Organisasi McDonald's Indonesia ... 27

4.4. Jami nan Kualitas McDonald's .. ... ... ... ... .. ... ... 30

4.5. Perkembangan McDonald's Indonesia ... 31

4.6. Gambaran Umum Restoran McDonald's Kemang 32 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 33

5.1. Karakteristik Konsumen Resto ran McDonald's . ... 33

5.2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen terhadap Resto ran McDonald's .. .. ... 44

5.3. lmplikasi terhadap Bauran Pemasaran Restoran McDonald's . .. ... ... ... ... ... ... .. ... ... .. ... 71

BAB VI PENUTUP ... ... 78

6.1. Kesimpulan ... ... ... ... ... ... ... .. ... ... .. 78

6.2. Saran .. . .. ... ... ... .. ... ... ... ... ... ... ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 81

[image:12.595.46.453.24.638.2]
(13)

Tabel 1

Tabel2

Tabel 3

Tabel4

Tabel5

Tabel6

Tabel7

Tabel8

Tabel 9

Tabel 10

Tabel 11

Tabel 12

Tabel 13

Tabel 14

Karaktiristik Responden Menu rut Jen is Kelamin . ... ... .. 33

Karakteristik Respond en Menu rut Usia . ... .. .. . .. ... ... .. ... . 34

Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan... 35

Karakteristik Responden Menu rut Pekerjaan . .. ... ... 36

Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendapatan. 37 Cara Mendapatkan lnformasi tentang McDonald's . .. ... .. 38

Waktu Respond en Mengenal McDonald's . . . .. . . . .. ... ... .. . 39

Selang \/Vaktu Responden Mengunjungi McDonald's dari Mulai Mengenal McDonald's ... ... ... ... .. 40

Alasan Responden Tidak Langsung Mengkonsumsi McDonald's . ... ... ... .... .. ... ... .. ... ... .. ... . 41

Frekuensi Kunjungan ke McDonald's .... ... ... .. . .. .. . .. .. . .. . 42

Alternatif l<unjungan ... ... ... ... ... ... .. ... ... .. .. 43

Frekuensi Pembelian Menu ... ... ... ... .. ... .. ... ... 44

Tanggapan Responden terhadap Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen terhadap Resto ran McDonald's ... ... ... ... ... .. ... .. ... .. 45

[image:13.595.49.448.44.548.2]
(14)
(15)

Lampiran I Surat Keterangan lzin Penelitian

Lampiran II : Foto-foto Situasi Restoran McDonald's Kemang

Lampiran Ill Brosur Harga Prociuk McDonald's

Lampiran IV : Kuesioner Penelitian

Lampiran V Rekapitulasi Jawaban Responden Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen

Lampiran VI : Rekapitulasi Jawaban Responden tentang Preferensi Konsumen terhaclap Menu Yang Ditawarkan McDonald's

Lampiran VII: Rekapitulasi Jawaban Responclen Mengenai

(16)

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Permasalahan

Berkembangnya 21rus globalisasi dan industri telah mempengaruhi

seluruh aspek kehidupan di berbagai bidang yang mengakibatkan

persaingan di dunia bisnis semakin tajam. Perusahaan-perusahaan yang

dahulu hanya bersaing pada tingkat lokal, kini harus bersaing dengan

perusahaan dari seluruh dunia. Hanya perusahaan yang mampu

menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas yang dapat bersaing

dalam pasar global seperti saat ini. Persaingan bisnis juga terjadi pada

industri pangan. Untuk clapat bersaing dalam skala global, maka industri

tersebut harus mampu melakukan setiap pekerjaan secara lebih baik dan

hati-hati. Perusahaan harus selalu berusaha menciptakan produk pangan

bermutu tinggi yang memiliki sifat aman, sehat dan bermanfaat bagi

konsumen dengan harga. yang wajar dan bersaing.

Jakarta sebagai ibukota Indonesia dan kota terbesar di Indonesia,

yang dikelilingi daerah-daerah urban Bogor-Tangerang-Bekasi dengan

jumlah penduduk yang besar ± 20.963.722 jiwa, merupakan pasar yang

potensial bagi pemasaran produk-produk barang dan jasa, terutama

industri makanan. Tingginya angkatan kerja di Indonesia terutama di

daerah Jabotabek menyebabkan terjadinya berbagai

(17)

menyebabkan makin berkembangnya usaha restoran. Usaha restoran

yang saat ini berkembang dan populer di masyarakat perkotaan adalah

restoran siap saji (fast food). Hal ini disebabkan karena masyarakat

Jabotabek banyak disibukkan dengan aktivitas pekerjaannya sehari-hari,

sehingga mereka mernbutuhkan restoran yang dapat menyediakan

makanan secara cepat dan praktis.

Melihat potensi pasar yang cukup besar, menarik minat pengusaha

untuk terjun ke bidang usaha restoran siap saji. Usaha restoran siap saji

telah tersebar di berbagai wilayah di Jabotabek termasuk kota-kota besar

di Indonesia lainnya. Salah satu restoran siap saji yang saat ini

berkembang di kota-kota besar di Indonesia adalah Restoran McDonald's.

Turnbull dan berkembangnya Restoran McDonald's merupakan salah satu

cerita tentang keberhasilan yang paling menarik dibidang usaha restoran

siap saji.

Dinamika pasar saat ini mendorong pemasar dibidang restoran siap

saji untuk lebih memfokuskan strateginya pada usaha-usaha

rnempertahankan konsumen bila ingin bertahan dalam perubahan yang

terjadi. f<onsumen memiliki harapan yang tidak terbatas dan ketika

terdapat kesenjangan antara harapan dengan kenyataan yang terjadi

konsumen akan berupaya untuk memperkecil kesenjangan tersebut

(18)

tercapai dengan merasakan kepuasan dari setiap pola konsumsi yang

dipilihnya. Manusia berupaya memaksimalkan kepuasannya melalui

berbagai pertukaran yang dilakukan. Seperti yang dikatakan Abraham H.

Maslow, manusia adalah makhluk yang mempunyai banyak kebutuhan

dan jarang sekali merasa kebutuhannya terpuaskan sepenuhnya, kecuali

dalam waktu yang relatif singkat. Dalam menawarkan suatu produk,

perusahaan tentunya harus mengenal dan mernahami perilaku konsumen

sebagai sumber inforrnasi penting sekaligus memahami lebih jauh

kebutuhan dan keinginan konsumen. Sumber informasi tersebut akan

mempengaruhi penetapan strategi pemasaran bagi produk-produk

perusahaan, sehingga produk yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan

dan keinginan konsumen.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di alas, maka

dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana karakteristik konsumen restoran McDonald's ?

2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi preferensi konsumen

terhadap restoran McDonald's?

3. Bagaimana implikasinya terhadap bauran pemasaran restoran

(19)

Mengacu pada perumusan masalah di alas, maka yang menjadi

tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Mengetahui karakteristik konsumen restoran McDonald's.

2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen

terhadap restoran McDonald's.

3. Mengetahui implikasinya terhadap bauran pemasaran restoran

McDonald's.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis dan

berguna bagi pengembangan penelitian ilmiah khususnya mengenat

perilaku konsumen serta dapat memberikan sumbangan pemikiran

kepada pihak perusahaan mengenai preferensi konsumen terhadap

restoran McDonald's sehingga dapat membantu manajemen dalam

menentukan strategi pemasarannya guna mempertahankan pasar

restoran McDonald's clan memenangkan persaingan dibidang bisnis

restoran siap saji.

1.5. Ruang Lingkup

Penelitian mengenai preferensi konsumen terhadap Restoran

McDonald's Indonesia penulis batasi hanya pada lingkup restoran

(20)

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis

2.1.1. Pemasaran

Kotler (1996) mendefinisikan pemasaran adalah proses sosial dan

manajerial dengan mana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang

mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk

dan nilai. Sementara itu, menurut Drucker dalam Kotler (1996)

menyatakan tujuan pemasaran adalah membuat agar penjualan

berlebih-lebihan dan mengetahui serta memahami konsumen dengan baik

sehingga produk atau pelayanan cocok dengan konsumen tersebut dan

laku dengan sendirinya.

Menurut Kotler (2000) strategi pemasaran adalah logika pemasaran

dan berdasarkan hal itu unit bisnis diharapkan untuk mencapai

sasaran-sasaran pemasaran. .Strategi pemasaran terdiri dari pengambilan

keputusan tentang biaya pemasaran dari perusahaan, bauran pemasaran

dan alokasi pemasaran. Pada dasarnya strategi pemasaran memberikan

arah dalam kaitannya dengan variabel-variabel seperti segmentasi pasar,

identifikasi pasar sasaran, positioning, elemen bauran pemasaran dan

biaya bauran pemasaran. Strategi pemasaran merupakan bagian integral

dari strategi bisnis yang memberikan arah dan fungsi manajemen suatu

(21)

internal perusahaan. Kernampuan strategi pemasaran suatu perusahaan

untuk menanggapi setiap perubahan kondisi pasar dan faktor biaya

tergantung pada analisis faktor internal dan eksternal perusahaan.

Terdapat lima unsur pemasaran dalam strategi pemasaran yang

saling berkaitan, yaitu :

1. Pemilihan pasar, yaitu memilih pasar yang akan dilayani.

2. Perencanaan produk yang meliputi produk-produk yang akan dijual,

pembetulan lini produk dan merencanakan desain penawaran

untuk masing-masing lini.

3. Penetapan harga yaitu menentukan harga yang mencerminkan

citra kuantitatif dan produk kepada pelanggan.

4. Sistem distribusi, yaitu saluran perdagangan yang akan dilalui

produk hingga sampai ke tangan konsumen.

5. Komunikasi pemasaran (promosi), meliputi periklanan, promosi

penjualan, personal selling, penjualan langsung dan hubungan

masyarakat.

2.1.2. Perilaku Konsumen

Pengertian perilaku konsumen sering disamakan dengan

pengertian perilaku pernbeli. Perilaku konsumen (consumer behavior)

rnengarah kepada perilaku orang yang akan menggunakan suatu produk

(22)

pertukaran. Dua pengertian tersebut memang berbeda, namun pengertian

mengenai perilaku konsumen \ebih tepat ditelusuri lebih dalam karena

perilaku mengkonsumsi akan menghasilkan evaluasi terhadap kinerja

suatu produk berdasarkan pengalaman langsung dari konsumen. Dalam

perkembangannya, para ahli telah menetapkan bahwa perilaku konsumen

adalah suatu proses yang terjadi tidak hanya pada saat proses pertukaran

antara uang di tangan dengan barang atau jasa, tetapi juga termasuk

hal-hal yang mempengaruhi konsumen sebelum, saat dan sesudah proses

pembelian (Solomon dalam Ferrinadewi & Darmawan, 2004).

American Maketing Association dalam Ferrinadewi dan Dannawan,

(2004) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis

antara afektif dan kognitif, perilaku dan lingkungan dengan mana manusia

me\akukan aspek-aspek dalam pertukaran dalam hidup mereka.

Sementara itu menurut Kotler dalam Ferrinadewi & Darmawan (2004),

bidang ilmu peri\aku konsumen mempelajari bagaimana individu,

kelompok, dan organisasi memilih, membeli, memakai, serta

memanfaatkan barang, jasa, ide, atau pengalaman yang bertujuan

memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Sedangkan faktor-faktor

yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut Ferrinadewi dan

Darmawan (2004) yaitu faktor bauran pemasaran, faktor psikologis, faktor

(23)

Kotler (2000) menggambarkan tentang sikap konsumen terhadap

produk dan jasa sebaf1ai suatu evaluasi dari sifat kognitif seseorang,

perasaan emosional dan kecenderungan bertindak melalui obyek atau ide.

Sedangkan Schiffman clan Kanuk dalam Simamora (2004) menyatakan

sikap aclalah ekspresi perasaan (inner feeling), yang mencerminkan

apakah seseorang senang atau ticlak senang, suka atau tidak suka, dan

setuju atau ticlak setuju terhadap suatu objek. Objek yang dimaksud bisa

berupa merek, layanan, pengecer, perilaku tertentu, dan lain-lain.

Persepsi merupakan proses pengenalan, pemilihan,

pengorganisasian dan menginterpretasikan berbagai stimuli ke dalam

aspek psikologis. Dalam manajemen pemasaran, persepsi adalah proses

seseorang dalam melihat, mengorganisir dan menginterpretasikan

informasi untuk mendapat gambaran yang berarti mengenai stimulus

berupa bentuk produk, kemasan, harga, pela)l33nan, kemudahan

memperolehnya, serta berbagai usaha bauran pemasaran lainnya. Dalam

konsep perilaku konsumen, persepsi dari suatu obyek yang sama dapat

diartikan berbeda-berbecla karena pada dasarnya manusia memahami

obyek tersebut melalui perasaan dari penglihatan, pendengaran,

penciuman, sentuhan dan rasa (Kotler, 2000). Persepsi yang suclah

mengendap dan melekat dalam pikiran akan menjadi preferensi.

(24)

- -- - 1- •.

atau sesuatu hal yang lebih disukai oleh konsumen.

Preferensi konsumen didefinisikan sebagai pilihan suka atau tidak

suka seseorang terhadap suatu produk barang atau jasa yang

dikonsumsi. Preferensi konsumen menunjukkan kesukaan konsumen dari

berbagai pilihan produk yang ada (Kotler dalam Masri, 2004). Derajat

kesukaan diperolel1 dari pengalaman terhadap makanan tertentu dan

dapat berpengaruh kuat terhadap preferensi. Pengalaman seseorang

yang menjadi landasan dalam memilih makanan tertentu yang disukainya

bersumber pada beberapa faktor, antara lain adalah enak,

menyenangkan, memberi status, tidak membosankan, berharga murah,

mudah didapat dan diolah (Soesanto dalam Masri, 2004).

Menurut Nicholson (1995) dalam Masri (2004) preferensi konsumen

berhubungan erat dengan permasalahan penetapan pilihan sikap dasar

yang digunakan untuk menerangkan pilihan untuk menentukan tingkah

laku individu dalam masalah penetapan pilihan. Hubungan preferensi ini

biasanya diasumsikan memiliki tiga sifat dasar yang diasumsikan tiap

orang dapat membuat atau menyusun semua ranking semua kondisi atau

situasi mulai dari yang paling disukai hingga yang paling tidak disukai.

Sifat dasar tersebut, yaitu :

1. Kelengkapan (Completenes)

Jika A dan B merupakan dua kondisi, maka tiap orang harus selalu harus bisa menspesifikasikan apakah :

(25)

J1ka seseorang mengatakan bahwa dia lebih menyukai A daripada B dan lebih menyukai B daripada C,maka dia harus lebih menyukai A daripada C.

3. Kontinuitas (Continuity)

Jika seseorang mengatakan A lebih disukai daripada B maka situasi yang mirip dengan A harus disukai daripada B.

Menurut Sanur dan Elizabeth (1982) dalam Masri (2004)

rnenyatakan bahwa suatu makanan dapat diterima atau ditolak tergantung

dari kenikmatan yang diterima oleh panca indra (rasa, bau dan

penampilan), pandangan masyarakat terhadap pangan tersebut (terbuat

dari apa, berasal dari rnana dan arti simbolis yang dikandungnya). Ada

tiga faktor utama yang mempengaruhi konsumsi pangan dalam

hubungannya dengan preferensi pangan. Ketiga faktor tersebut adalah

karakteristik individu (umur, jenis kelamin, suku, pendapatan), karakteristik

makanan (rasa, harga, rupa dan tekstur) dan karakteristik lingkungan

(pekerjaan, musim dan tingkat sosial dalam masyarakat).

2.1.4. Konsep Waralaba (Franchise)

Waralaba adalah suatu pengaturan bisnis dimana sebuah

perusahaan (franchisor) memberi hak pada pihak independen (franchisee)

untuk menjual produk atau jasa perusahaan tersebut dengan peraturan

yang ditetapkan oleh franchisor. Franchisee menggunakan nama,

goodwill, produk dan jasa, prosedur pemasaran, keahlian, sistem prosedur

operasional, dan fasilitas penunjang dari perusahaan franchisor. Sebagai

(26)

1 - - · - - - - .. ---·· · · - · · - · · · - - · MMNMᄋセᄋ@ , - . . ;::; ... セ@ ... ..

perjanjian waralaba. Sebuah paket waralaba yang baik mampu membuat

seseorang yang tepat bisa mengoperasikan sebuah bisnis dengan

berhasil, bahkan tanpa pengetahuan sebelumnya tentang bisnis tersebut

(Muharam, 2003). Waralaba (franchise) merupakan salah satu bentuk

format bisnis dimana pihak pertama yang disebut franchisor memberikan

hak kepada pihak kedua yang disebut franchisee untuk mendistibusikan

barang/jasa dalam lingkup area geografis dan periode waktu tertentu

mempergunakan merek, logo, dan sistem operasi yang dimiliki dan

dikembangkan oleh franchisor. Pemberian hak ini dituangkan dalam

bentuk perjanjian waralaba (Muharam, 2002).

Menurut Deperindag (1997) dalam Sinaga (2003) Waralaba

(franchise) adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak untuk

memanfaatkan dan atau menggunakan hak alas kekayaan intelektual atau

penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan mutu

imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan pihak lain tersebut,

dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan atau jasa.

Pemberi waralaba (franchisor) adalah badan usaha atau perorangan yang

memberikan hak kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan atau

menggunakan hak alas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri

khas usaha yang dimiliki pemberi waralaba. Penerima waralaba

(27)

intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki pemberi

waralaba.

Menurut LPMM (1996) da/am Sinaga (2003) waralaba (franchise)

memiliki 3 bentuk sistem yaitu :

1. Trade Mark/Brand Name Franchising

Tipe ini dilakukan dengan memberikan hak atau lisensi kepada

penerima waralaba untuk memproduksi barang dan jasa dengan

menggunakan nama dagang milik pemberi waralaba. Tipe ini

banyak dilakukan misalnya dalam industri produk pakaian terkenal

yang kemudian d1produksi di dalam negeri.

2. Product Distribution Franchise (Product Franchising)

Pada tipe ini penerima waralaba memperoleh hak untuk

memasarkan barang clan jasa pemberi waralaba dengan

memanfaatkan jalur clistribusi tertentu yang telah dikembangkan

pemberi waralaba. Tipe ini banyak dipraktekkan misalnya untuk

produk-produk suku cadang kendaraan bermotor, minuman ringan,

barang kosmetik dan lainnya.

3. Pure Franchising (Business Format Franchising)

Pada tipe ini pernberi waralaba menyediakan format waralaba yang

lengkap mulai dari pemanfaatan merek dagang barang dan jasa

(28)

salon dan jasa pelayanan lainnya.

2.1.5. Restoran Siap Saji (Fast Food)

Dalam perkembangan bisnis restoran terbagi atas tiga periode.

Periode I pada tahun 1955, pendiri McDonald's, yaitu Ray A. Kroc,

mengawali lahirnya restoran fast food di Amerika Serikat dengan menu

hamburger. Pada tahap ini restoran dioperasikan dengan sistem

manajemen dan sistem mutu produk yang dikenal dengan motto QSCV

(Quality, Service, Cleanliness, dan Value). Pada periode 11, tahun 1965,

restoran fast food di Amerika Serikat mengawali orientasi ke luar negeri.

Menu yang ditawarkan masih dominan hamburger, ayam goreng dan

kentang goreng. Hal ini sudah menunjukkan mutu yang tinggi dari produk

dan pelayanan yang ditawarkan negara lain. Periode Ill, pada tahun 1972

merupakan awal mendunianya bisnis restoran siap fast food karena

bergabungnya perusah21an pangan dengan sejumlah perusahaan khusus

dibidang fast food. Menu yang ditawarkan juga beragam seperti

hamburger, ayam goreng, kentang goreng, aneka sandwich, es cream

dan kue-kue, selain itu juga terdapat menu baru seperti menu anak-anak

(Quen dalam Lidia, 2001)

Rumah makan siap saji (fast food) merupakan segmen rumah

makan komersil yang mengutamakan kecepatan dalam pelayanan.

Beberapa ciri suatu rumah makan siap saji adalah menu hidangan

(29)

pemesanan, harga hiclangan telah 111e111iliki stanclar clan kemasannya

praktis clan menarik (Marini, 2003)

Makanan siap saji (fast food) menurut Betrarn dalam Rahrnacli

(2003) clapat cliartikan sebagai rnakanan yang clapat clisiapkan untuk

clihiclangkan clan clikonsumsi clalarn waktu singkat, yang biasanya

rnerupakan makanan '(ang rnernpunyai waktu yang singkat untuk

rnernasak atau rnenyeclia.kan rnakanan. Sernentara itu rnenurut CIC dalam

Rahmacli (2003) suatu rnakanan yang termasuk fast food aclalah sebagai

berikut:

1. Makanan yang clisajikan secara cepat clan stanclar untuk rnakanan sehari-hari baik rnakanan asing maupun lokal,

2. Makanan yang clijual khusus clengan seperangkat tempat clucluk yang melayani langsung maupun pesanan,

3. Makanan serba cepat clan cukup unik serta khas clisertai popularitas narnanya, clan

4. Makanan yang clioperasikan clengan skala usaha tertentu clan clapat cliprocluksi secara rnassal oleh restoran atau perusahaan tertentu.

2.1.6. Dimensi Kualitas Jasa {Pelayanan)

Parasurarnan, et.al dalam Tjiptono (1997) menclefinisikan lirna

clirnensi pokok yang berkaitan clengan kualitas jasa, yaitu :

1. Bukti langsung (tangibles). meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai clan sarana komunikasi.

2. Keanclalan (reliability), yakni kemampuan memberikan pelayanan yang clijanjikan clengan segera, akurat clan rnernuaskan.

(30)

' , , -1- QセMᄋᄋL[[QMᄋMᄋᄋᄋMMᄋᄋQ@ ·•-"'-"'f".,,..""""I kesopanan dan sikap dapat dipercaya yang dimiliki para staf; bebas dari bahaya dan resiko dari keragu-raguan.

5. Empati, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan

komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para pelanggan

Pakar lainnya, Gronroos dalam Tjiptono (1997) menyatakan bahwa

ada tiga kriteria pokok dalam menilai kualitas jasa, yaitu : outcome-related,

process-related, dan image-related criteria. Ketiga kriteria tersebut masih

dapat dijabarkan menjadi enam unsur, yaitu :

1. Professionalism and Skilss

Kriteria yang pertama ini merupakan outcome-related criteria, di mana pelangga11 menyadari bahwa penyedia jasa (service

provider), karyawan, sistem operasional, dan sumberdaya fisik,

memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah pelanggan secara profesional.

2. Attitudes and Behavior

Kriteria ini adalah process-related criteria. Pelanggan merasa

bahwa karyawan perusahaa11 (contract ー・イウッョ・セ@ menaruh

perhatian terhadap mereka dan berusaha membantu dalam memecahkan masalah mereka secara spontan dan senang hati. 3. Accessibility and Flexibility

Kriteria ini termasuk dalam process-related criteria. Pelanggan merasa bahwa penyedia jasa, lokasi, jam kerja, karyawan dan sistem operasionalnya, dirancang dan dioperasikan sedemikian rupa sehingga pelanggan dapat melakukan akses dengan mudah. Selain itu juga dirancang dengan maksud agar dapat bersifat

fleksibel dalam menyesuaikan permintaan dan keinginan

pelanggan.

4. Reliability and Trustworthiness

Kriteria ini juga termasuk dalam process-related criteria. Pelanggan

memahami bahwa apapun yang terjadi, mereka bisa

mempercayakan segala sesuatunya kepada penyedia jasa beserta karyawan dan sistemnya.

5. Recovery.

Recovery termasuk dalam process-related criteria. Pelanggan

(31)

llUCH\ Utl ICH cq..Jf\01 r, 11 IOf\O tJt'I 1yt:Uld Jci;:;,ci dt\dl I ::>t::!:Jt.!I d I llt::l l!::JClfrlUll

tindakan untuk rnengendalikan situasi dan rnencari pernecahan yang tepat.

6. Reputation and Credibelity

Kriteria ini rnerupakan image-related criteria, pelanggan rnenyakini bahwa operasi dari penyedia jasa dapat dipercaya dan rnernberikan nilai atau irnbalan yang sesuai dengan pengorbanannya

2.2. Penelitian Terdahulu

Penelitian Masri (2004) rnenunjukkan sebagian besar konsurnen

KFC berjenis kelarnin wanita (60,4%), didominasi oleh kaum muda yaitu

15 sampai 25 tahun (56,4%), berpendidikan sarjana (67,2%). Konsumen

yang berkunjung ke KFC yang sudah bekerja (48,4%), berpendapatan Rp.

2.000.000 - Rp. 3.000.000 (34,71%), pengeluaran rutin sebesar Rp.

1.000.000 - Rp. 1.500.000 (41,32%). Sedangkan konsumen pelajar dan

mahasiswa sebanyak 51,6%, pengeluaran rutin sebesar Rp. 300.000

-Rp. 500.000 (34, 11 %) dan memperoleh uang saku sebanyak -Rp. 400.000

- Rp. 600.000 (34,1%).

Dari penelitian Masri (2004) hasil preferensi konsumen terlihat

bahwa KFC lebih unggul dibanding pesaingnya McDonald's, Texas, Hoka

Hoka Bento, CFC, A&\f\/ dan Wendy's dalam hal rasa yang enak, aroma

yang memikat, keragaman produk, pelayanan yang memuaskan, suasana

restoran yang baik, harga yang murah, tanggapan terhadap keluhan

konsumen yang baik, fasilitas restoran serta kemudahan menjangkau

(32)

pesaing utamanya.

Penelitian Sinaga (2003) menunjukkan konsumen McDonald's

sebagian besar wanita (67,5%), berusia 19-45 tahun (74,2%),

berpendidikan SMA (50%), dan 47,5% adalah mahasiswa atau pelajar.

Tingkat pendapatan konsumen sebagian besar berkisar Rp. 529. 794

-Rp. 3.411.634 (87,3%), memiliki uang saku berkisar -Rp. 202.271 - -Rp.

612.115. Frekuensi kunjungan 5 - 10 kali/bulan.

Sinaga (2003) menyimpulkan atribut-atribut McDonald's yang dinilai

sangat penting oleh pelanggan namun belum memuaskan adalah kamar

mandi dan tempat cuci tangan, kotak saran, respon keluhan pelanggan,

besar porsi dan harga rnakanan. Atribut-atribut yang perlu dipertahankan

adalah lokasi restoran, kebersihan dan kerapian restoran, kebersihan dan

kerapian staf pelayanan, kecepatan membersihkan rneja, waktu

mernberikan pelayanan, keramahan dan kesopanan staf, kernampuan staf

melaksanakan tugas, penampilan produk, rasa produk dan variasi menu.

Atribut-atribut yang masih dianggap kurang penting adalah fasilitas Drive

Thru atau McStop, tempat bermain anak, fasilitas perayaan, fasilitas

delivery, kuesioner kepuasan pelanggan dan penawaran menu favorit.

Atribut-atribut yang dinilai berlebihan adalah penataan eksterior dan

(33)

セ@ MMMMNセセセMセM

Restoran McDonald's Indonesia dan konsumen secara tidak

langsung memiliki hubungan yang saling membutuhkan, dimana

perkembangan masyarakat perkotaan yang banyak disibukkan dengan

segala aktivitas kesehariannya menyebabkan terjadi perubahan dalam

pola konsumsinya, mereka membutuhkan suatu pelayanan yang cepat

dan praktis. Restoran McDonald's sebagai sebuah restoran siap saji (fast

food) dalam menciptakan suatu produk tentunya harus mengenal dan

memahami perilaku konsumen sebagai sumber informasi penting

mengenal lebih jauh kebutuhan dan keinginan konsumen yang

dipengaruhi oleh proses mental dan proses sosial mereka. Sumber

informasi tersebut akan mempengaruhi penetapan strategi pemasaran

bagi produk-produk R.estoran McDonald's, sehingga produk yang

ditawarkan sesuai dengan kebutuhan konsumen dan dengan sendirinya

dapat terjual.

Pentingnya kepuasan konsumen terhadap setiap produk yang

ditawarkan Restoran McDonald's, tentunya akan mendorong McDonald's

untuk lebih memfokuskan strateginya pad a usaha-usaha

mempertahankan konsumen bila ingin bertahan dalam perubahan yang

terjadi. Konsumen memiliki harapan yang tidak terbatas dan ketika

terdapat kesenjangan antara harapan dengan kenyataan yang terjadi

(34)

• • · - · - · - " r'' ...,...,...,..., ,...,, ''='"""' • ,._,.,,...,., • ョGMGヲMGGMGセGMBGMGGMBG@ 1. , , ' - ' ' - ' ' - ' ' - ' I"''-'' 't1'-"' t ,...,,.._., 1 ョGMGエMGGMGセGMGGMGGMBG@ 1

oleh konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti bauran

pemasaran, faktor psikologi, faktor sosial budaya dan situasional.

Sebagai upaya menarik perhatian konsumen, dalam strategi

pemasaranya McDonald's mengedepankan filosofi OSCV (Quality,

Service, Cleanliness & Value) yang diharapkan konsumen agar merasa

puas terhadap produk yang ditawarkan. Pelayanan yang cepat dan ramah

akan membuat konsumen merasa puas dan menetapkan pilihan untuk

tetap membeli produk dari Restoran McDonald's Indonesia. Dengan

kepuasan dari konsumen terhadap Restoran McDonald,s Indonesia, maka

akan menimbulkan preferensi konsumen terhadap Restoran McDonald's

dan tidak berpaling ke tempat yang lain. Berdasarkan hal tersebut akan

dapat ditentukan bagaimana strategi pemasaran yang tepat bagi

McDonald's guna mempertahankan bahkan meningkatkan preferensi

konsumen terhadap Restoran McDonald's.

Secara ringkas kerangka pemikiran penulis dapat penulis

(35)

Indonesia

_J...---•1

Konsumen

pイッ」ゥオォᄋセ@

t

Proses Pertukaran

l

QSC dan V

Quality Service Cleanliness Value

Karakteristik Konsumen

セ@ Konsumen Preferensi

lmplikasinya terhadap Bauran Pemasaran Restoran McDonald's

[image:35.595.56.462.17.521.2]
(36)

IVIETODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Restoran McDonald's Kemang yang

berdomisili di JI. Kemang Raya, Kel. Bangka, Kee. Mampang Prapatan,

Jakarta Selatan. Adapun pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan

Juni sampai dengan Agustus 2005.

3.2. Definisi Operasional

Untuk menyamakan persepsi antara penulis dengan pembaca,

dalam penelitian ini penulis membuat definisi operasional, antara lain

sebagai berikut :

1. Fast food adalah jenis makanan siap saji yang terdapat di restoran

McDonald's.

2. Konsumen adalah pemakai suatu produk yang melakukan

pembelian untuk dikonsumsi. Dalam penelitian ini konsumen adalah

setiap orang yang membeli dan mengkonsumsi produk Restoran

McDonald's Kemang Jakarta Selatan.

3. Preferensi konsumen adalah derajat kesukaan seseorang terhadap

suatu obyek tertentu. Kaitannya dengan penelitian ini preferensi

konsumen adalah kesukaan seseorang terhadap restoran

(37)

' ... .., ... セ@... t"' ... t"'"""'':::::l'""''' .... "'-"'' ... ,.... ... セ@... .

konsumen dalam membeli, memakai maupun membuang suatu

produk/jasa.

5. Prociuk adalah sesuatu yang ditawarkan ke dalam pasar untuk

diperhatikan, dimiliki dan dikonsumsi sehingga dapat memenuhi

kebutuhan dan keinginan konsumen. Prociuk yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah berupa makanan siap saji (fast food) yang

ditawarkan oleh Restoran McDonald's

6. Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk

memperoleh suatu produk dalam hal ini produk restoran

McDonald's.

7. Lokasi adalah tempat dimana konsumen harus membeli produk

yang dijual, dalam hal ini adalah restoran McDonald's Kemang

Jakarta Selatan.

8. Promosi adalah komunikasi persuasi yang dilakukan oleh Restoran

McDonald's untuk mempengaruhi konsumen agar membeli produk

yang ditawarkan McDonald's.

9. Pendapatan adalah seluruh penerimaan berupa uang yang diterima

oleh konsumen dalam sebulan baik berupa uang saku maupun

penghasilan yan9 diperoleh dari bekerja.

3.3. Rancangan Pen·elitian

Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan

(38)

v - - ---- - · J - · ·v ·-·· - - -· _,, ·.;::r ·-·.. · · · - · - - - J セᄋ@ •;:; -·;:; セᄋᄋ@ ᄋセMMセNN@ セMセᄋMMB@

metode survey terhadap konsumen pada Restoran McDonald's Kernang

Jakarta Selatan.

Penelitian survey menurut Kerlinger dalam Sugiyono (2004) adalah

penelitian yang dilakukan pada populasi besar rnaupun kecil, dan data

yang dipelajari adalah data dari sarnpel yang diarnbil dari populasi

tersebut, sehingga diternukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan

hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

3.4. Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah para konsurnen yang

melakukan pernbelian di Restoran McDonald's Kernang, Jakarta Selatan.

Sedangkan sampel penelitian diarnbil dari populasi tersebut dengan

metode Purposive Random Sampling, yaitu pernilihan responden yang

dilakukan secara sengaja yang diarnbil secara acak. Dalarn penelitian ini

penulis rnenggunakan sarnpel sebanyak 75 responden.

3.5. Jenis Data dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data primer maupun sekunder. Data

primer rnerupakan data yang didapatkan langsung dari responden yang

dipilih rnelalui penyebaran angket (kuesioner). Sedangkan data sekunder

adalah data yang didapatkan dari dokurnen-dokurnen perusahaan dan

(39)

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan, dan

menyebaran angket (kuesioner) kepada responden yang dipilih sebagai

sampel penelitian.

Untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap Restoran

McDonald's Indonesia, teknik pengolahan data yang digunakan adalah

analisis deskriptif dengan menggunakan teknik tabulasi frekuensi,

persentase dan rata-rata hitung, dimana untuk untuk melakukan konversi

data kualitatif dari jawaban responden digunakan Metode Skala Likert

dengan skala 5, yaitu : sangat tidak setuju diberi skor 1, tidak setuju diberi

skor 2, kurang setuju diberi skor 3, setuju diberi skor 4 dan sangat setuju

diberi skor 5. Adapun clalam pengolahan data menggunakan alat bantu

komputer dengan program Microsof Excel XP.

Teknik tabulasi frekuensi dan prosentase cligunakan untuk

mendeskripsikan distribusi jawaban responden mengenai karakteristik

konsumen McDonald's dan bertujuan untuk memudahkan dalam

pembacaan datanya. Teknik rata-rata hitung digunakan untuk mengetahui

faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap restoran

McDonald's. Nilai rata-rata diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh

nilai skala yang diberikan responden dibagi dengan jumlah responden.

(40)

I 11c;11Ua.t-JOU\.Ol l .:>r.a1a lc;"l .:>C!JLll l t l IVUll I UCll IUIU UIVCll l l Vl llCll 18 ;::H\.010 セャ|vス@

dengan rumus sebagai berikut :

m - 11

R S = -b

m = angka tertinggi di dalam pengukuran

11 = angka terendah dalam pengukuran

b = banyaknya kelas yang dibentuk

Dengan rumus di alas, maka rentang skala dapat dihitung sebagai

berikut :

5 - 1 R S =

-5 RS= 0,8

Dengan rentang skala 0,8, maka skala numeriknya adalah sebagai

berikut :

Sangat tidak setuju Tidal< setuju

Kurang Setuju Setuju

Sangat setuju

: 1 s/d 1 +0,8 セ@ 1 < X::; 1,8

(41)

GAM13ARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1. Sejarah Singkat McDonald's Indonesia

McDonald's Indonesia berdiri pada tahun 1991 yang merupakan

McDonald's di negara ke 70 dari seluruh McDonald's di dunia. McDonald's

Indonesia didirikan oleh H. Bambang N. Rachmadi, M.Sc., M13A sebagai

warga Indonesia pertama yang berhasil mendapatkan hak master

franchise dari McDonald's Corporation. Sampai dengan saat ini Bambang

N Rachmadi, M.Sc, MBA bertindak sebagai Presiden Direktur Restoran

McDonald's Indonesia.

Restoran McDonald's Indonesia pertama kali dibuka di Sarinah

-Jakarta Pusat yang mulai beroperasi pada tanggal 22 Februari 1991

dengan mempekerjakan 460 crew dan 26 manajer. Sebelum membuka

restoran McDonald's Sarinah, H. Bambang N Rachmadi, M.Sc., MBA

diwajibkan mengikuti training selama satu tahun di Australia, ,C\merika

Serikat, Malaysia, dan Singapura. Pada saat training tersebut beliau

melakukan semua pekerjaan di restoran McDonald's dari yang paling

sederhana sampai dengan tingkat manajerial dan selanjutnya beliau

terapkan di Indonesia.

4.2. Filosofi McDonald's

Akar dari kesuksesan McDonald's adalah pada filosofi yang

(42)

mengelola bisnisnya secara penuh, dan

2. QSC dan V, yaitu Quality yang berarti kualitas, Service atau

pelayanan kepada pelanggan, Cleanliness yang berarti kebersihan

dan Value yang berarti nilai lebih yang diberikan kepada setiap

pelanggan.

Kemampuan untuk mempertahankan standar yang tinggi dari

kedua filosofi ini juga merupakan hal yang utama yang selalu dituntut dari

setiap pengelola. Selain itu, dalam menjalankan bisnis restorannya,

McDonald's juga selalu mengembalikan keuntungannya pada komunitas

terdekat (giving back to the community we serve) melalui

kegiatan-kegiatan sosial antara lain menyantuni anak-anak yatim piatu/kaum

dhuafa, pengobatan cuma-cuma, donor darah dan sebagainya.

4.3. Struktur Organisasi McDonald's Indonesia

Hubungan atau interaksi individu perlu digariskan satu dengan

yang lain, sehingga tidak terjadi salah pengertian antara satu individu

dengan individu yang lain, atau antara satu bagian dengan bagian yang

lain. Hubungan-hubungan ini dapat digambarkan di dalam suatu bagan

atau struktur organisasi yang menggambarkan hubungan antara Top

Management dengan Middle Management dan Lower Management.

Struktur organisasi membantu masing-masing departemen dan individu

(43)

" ... J __.,,::::; ... " ' ... イMMセᄋB@ ... セ@... .:::! ... t'""""''-' ... ...

adalah sebagai berikut :

1. President Direktur

Wewenang dan tugasnya yaitu memegang hak master franchise

dari McDonald's Corporation dan menerima laporan dari General

Manager serta bertanggung jawab alas keberhasilan usaha

McDonald's Indonesia.

2. General Manager

Tugas dan kewenangannya adalah menentukan garis besar

kebijakan McDonald's Indonesia, memberikan laporan kepada

President Direktur dan menerima laporan dari Vice President

Operations.

3. Vice President Operations

Bertugas memberi laporan usaha kepada General Manager dan

menerima laporan dari Direktur Operasi.

4. Direktur Operasi

Bertugas memberi laporan kepada Vice President Operations dan

menerima laporan dari Asosiasi Direktur Operasi dan Training.

5. Asosiasi Direktur Operasi dan Training

Bertugas memberi laporan kepada Direktur Operasi dan menerima

laporan dari Manajer Operasi.

(44)

... ''""J....,. --t" ....,, ...

Bertugas memberi laporan kepada Asosiasi Direktur dan menerima

laporan dari konsultan operasi

7. Konsultan Operasi

Bertugas dan berwenang untuk memberikan laporan dan konsultasi

tentang operasi kepada Manager Operasional dan menerima

laporan dari seluruh Manajer Toko.

8. Manajer Toko/Cabang (Store Manager)

Bertugas memberi laporan kepada konsultan operasi dan

mengelola toko/cabang agar berhasil serta menerima laporan dari

Supervisor Training.

9. Supervisor Training

Bertugas dan berwenang memberi laporan kepada Manajer

Toko/Cabang dan menerima laporan dari Assisten Manajer I

10. Assisten Manajer I.

Bertugas memberi laporan kepada Supervisor Training dan

menerima laporan dari Asisten Manajer II.

11 Assisten Manajer II

Bertugas memberi laporan kepada Assisten Manajer I dan

menerima laporan dari Manajer Junior.

12. Manajer Junior

Bertugas memberi laporan kepada Assisten Manajer II dan

(45)

Bertugas memberi laporan kepada Manajer Junior dan menerima

laporan dari Pimpinan Kru.

14. Pimpinan Kru/StarNIP (Crew Leader)

Bertugas memberi laporan kepada Manager Trainee dan

mengawasi pekerjaan Kru.

15. Kru (Crews)

Adalah jajaran pegawai terbawah di McDonald's dengan tugas

melayani pembeli, menjaga kebersihan dan keamanan toko serta

menjadi ahli masak.

4.4. Jaminan Kualitas McDonald's

McDonald's Indonesia menerapkan sistem mutakhir HACCP

(Hazard Analysis Critical Control Point) atau Analisis Bahaya Titik Kendali

Kritis. Metoda ini diadopsi dari NASA (National Aeronautics and Space

Administration) untuk mengembangkan makanan yang aman bagi para

astronotnya. l<onsep HP1CCP memiliki 12 langkah, yaitu pembentukan tim

HACCP, deskripsi produk pangan, identifikasi penggunaan produk,

penyusunan diagram alir proses produksi, pemeriksaan kembali (on-site

verfication) dari diagram alir, identifikasi bahaya dan cara pencegahannya,

penetapan Critical Control Point (CCP), penetapan Critical Limits (CL),

(46)

IVl'vl./VllCHU v H l U \ • NQQャセvャci@ CIUCll(;.111 t-'"··dU.;Jf;;.tllUOll UI 111uv11-....v1<.-< j\Naャャセ@

pertama menerapkan HACCP baik di setiap restorannya maupun di

seluruh pemasoknya. HACCP merupakan sistem untuk memastikan

keamanan pangan (food safety) dan alat manajemen yang digunakan

untuk memproteksi rantai suplai pangan dan proses produksi terhadap

kontaminasi bahaya mikrobiologis, kimia dan fisik. Dengan demikian,

seluruh produk yang lulus uji HACCP dipastikan bebas dari zat-zat atau

benda asing yang berbahaya. Di samping itu, McDonald's Indonesia

adalah restoran pertama yang mendapat sertifikat halal dari LPPOM MUI

sejak tahun 1994.

4.5. Perkembangan McDonald's Indonesia

Setelah beroperasi 13 tahun di Indonesia, McDonald's Indonesia

telah tersebar di 19 kota dan 14 propinsi di Indonesia. Selama tahun 2004

saja telah dibuka 4 restoran baru. Jumlah total restoran McDonald's

Indonesia mencapai 120 restoran.

Restoran McDonald's Indonesia pada umumnya terdapat di

Mall/Plaza, Food Court maupun McDonald's Drive Thru. Di McDonald's

selain dapat memesan dan bersantap di restoran, konsumen juga dapat

memesan tanpa harus turun dari kendaraan dan langsung diambil tanpa

perlu memasuki ruangan restoran melalui fasilitas Drive Thru maupun

McStop. Selain itu McDonald's juga melayani pelayanan pesan antar,

(47)

anak, McDonald's menyediakan fasilitas bermain anak sehingga anak,

anak dapat leluasa berrnain sambil menikmati produk McDonald's. Selain

itu McDonald's menawarkan fasilitas McKids Club, dimana anak-anak

dapat mendaftar untuk bergabung dalam Klub McDonald's Cilik dan

menikmati berbagai fasilitas yang ditawarkan.

4.6. Gambaran Umum Restoran McDonald's Kemang

Restoran McDonald's Kemang berdiri pada pertengahan Oktober

1995 dan merupakan cabang McDonald's yang ke 40 dari Restoran

McDonald's Indonesia. Restoran McDonald's Kemang dikelola oleh 10

manajer dan 35 crew. Fasilitas yang terdapat di Restoran McDonald's

Kemang diantaranya adalag fasilitas drive thru, delivery service, birthday

party dan McKids. Sa<1t ini Restoran McDonald's Kemang beroperasi

selama 24 jam setiap hari.

Lokasi Restoran McDonald's Kemang berada di JI. Kemang Raya,

Kel. Bangka, Kee. Mampang Prapatan Jakarta Selatan. Lokasi tersebut

merupakan daerah wisata boga yang banyak berdiri cafe-cafe, pub, dan

restoran baik tradision2:! maupun modern yang kental dengan budaya

(48)

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Karakteristik Konsumen Restoran McDonald's

5.1.1. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Ditinjau dari aspek jenis kelamin karakteristik konsumen

McDonald's dapat digambarkan dalam Tabel 1. berikut.

Tabel 1. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

No

I

J.enis Kelamin 1.

I

Pria

セwゥャZG@

Total 75

Rersentase 49%

8'M!o

·

·'·-"

100%

Berdasarkan Tabel 1 diatas dapat diketahui bahwa sebesar 49%

responden berjenis kelamin pria dan 51

%

berjenis kelamin wanita. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa konsumen McDonald's ditinjau dari jenis

kelaminnya, antara pria dan wanita relatif sama.

5.1.2. Karakteristik Responden Menurut Usia

Usia dapat mempengaruhi selera seseorang dalam mengkonsumsi

suatu makanan. Orang akan mengubah barang dan jasa yang mereka beli

sepanjang kehidupan rnereka. Kebutuhan dan selera seseorang akan

berubah sesuai dengan usia. Pembelian dibentuk oleh tahap daur hidup

keluarga, sehingga pemasar hendaknya memperhatikan perubahan minat

pembelian yang terjadi yang berhubungan dengan daur hidup manusia

[image:48.595.46.452.167.491.2]
(49)

No

I .· • · · . • · · · ..

Usia 1. 16-20 tal1un

Frekuensi

I

Pers.entase

1

32 43%

2.

121-25

tahun 30

I

40%

3. I 26-30 tahun 6 I 8%

4.

t3F.35ta8u11·

4

5.%

5. I > 35 tahun

3

I

4%

Total 75 I 10'0%

Melihat Tabel 2 diatas, terlihat bahwa usia responden sebesar 43%

berusia 16-20 tahun, 40% berusia 21-25 tahun, 8% berusia 26-30 tahun,

5% berusia 31-35 tahun dan 4% berusia diatas 35 tahun. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen McDonald's tergolong ke

dalam usia muda yang biasanya lebih banyak memiliki waktu luang dan

mempunyai hobby menc:ari hiburan dan bersantap di luar bersama

teman-temannya. Hal tersebut juga berkaitan dengan lokasi McDonald's Kemang

yang berada di kawasan hiburan yang banyak berdiri cafe-cafe ataupun

restoran yang memang biasanya banyak dikunjungi oleh golongan usia

muda. Sedangkan untuk golongan umur diatas 35 tahun tidak terlalu

banyak, dikarenakan biasanya mereka hanya sesekali mengunjungi

McDonald's. Golongan umur diatas 35 tahun biasanya tidak banyak

memiliki waktu luang untuk bersantap di luar rumah dan ketil<a

mengunjungi McDonald's biasanya mereka bersama-sama dengan

keluarganya.

5.1.3. Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan

(50)

I dUtl J. f"\.dldt\ltll:SllK f"\.t:l:::ifJUllUt:ll IVlt:f\UIUL I lflYKC:ll lt:flUIUIKCHI

No . Pendidikan . ·• .• ·.

.

· Frekl.Jensi Persenta.se

1. SD 0 0%

2. SLTP . 0 0%

3. SLTA ---· 17 23%

4. Perguruan Tin.ggi

58

77%

·-Total 75 100%

セMMMMMMMMMMMMBMMᄋMᄋMᄋᄋᄋMMMᄋMᄋMᄋMᄋᄋMMN@ ᄋMセMMNMMᄋM ---

"""-"""----·--··-·-Tabel 3 diatas terlihat bahwa 77% telah menempuh pendidikan

perguruan tinggi, dan 23% telah menempuh pendidikan SL TA dan dari

responden yang diteliti tidak terdapat responden yang berpendidikan SD

dan SL TR. Hasil survei menunjukkan bahwa yang menjadi konsumen

McDonald's sebagian besar memiliki pendidikan yang cukup tinggi yaitu

hampir rata-rata telah menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi.

Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh terhadap pola

konsumsinya. Konsumen yang berpendidikan tinggi akan cenderung lebih

kritis dan berhati-hati dalam mengkonsumsi sebuah produk, dan biasanya

mereka mencari informasi terlebih dahulu sebelum melakukan pembelian.

Konsumen yang berpendidikan akan lebih memperhatikan kualitas

produk, nilai gizi, keamanan, kebersihan serta pelayanan yang diberikan.

Menu rut Syafrudin (2001) dalam Lisanti (2004) konsumen dengan

pendidikan yang tinggi cenderung berperilaku lebih kritis dalam pembelian

dan pemilihan produk fast food, antara lain seperti kualitas dan kuantitas

[image:50.595.49.454.36.124.2]
(51)

'""U' u n l . V I h ... ir, I "'l.V';;tt-'lJl I Y V I I U I V I I U I U\. I """""'JctCU I

Mata pencaharian atau pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang

dapat mempengaruhi pola konsumsinya. Pekerjaan seseorang berkaitan

dengan penghasilan yang diperoleh oleh seseorang dan berpengaruh

terhadap kemampuannya dalam mengkonsumsi sebuah produk.

Karakteristik responden menurut jenis pekerjaan dapat digambarkan

dalam Tabel 4 berikut.

Tabel 4. Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan

No Pekerjaan Frekuensi Persentase

1. Kar2:'awan/ti 14 19%

2. Pelajar dan Mahasiswa 49 65%

3. Wiraswasta 7 9%

4. Lain-lain · ·.

5

. 7%

Total 75 100%

Dari Tabel 4 diatas dapat dilihat bahwa konsumen McDonald's

yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah pelajar/mahasiswa

sebesar 65%, karyawan/ti 14%, wiraswasta 9% dan lain-lain 7%, yang

berarti bahwa konsumen McDonald's didominasi oleh kalangan pelajar

dan mahasiswa yang tergolong dalam usia muda. Hasil ini didukung

penelitian Sinaga (2003) yang menyatakan bahwa konsumen McDonald's

sebagian besar adalah mahasiswa/pelajar (47,5%)

Pelajar dan mahasiswa yang masih tergolong dalam usia muda

biasanya lebih banyak rnemiliki waktu luang untuk melakukan aktivitas di

luar rurnah untuk mencari tempat-tempat hiburan dan bersantap di luar

[image:51.595.47.456.91.499.2]
(52)

カカ」オ|セu@ IUCUl8 f\.OICllO 01'\ll\lllCi,:, lllCIC'f\d lt::Ulll UcillYcil\ UillUI\ Ut:t\t:lji::t Ui::tll U/llUI\

mengunjungi McDonald's biasanya dilakukan dalam waktu-waktu

senggang bersama-sama keluarganya.

5.1.5. Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendapatan

Ditinjau dari aspek tingkat pendapatan responden dapat dilihat

dalam Tabel 5 berikut.

Tabel 5. Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendapatan

No ᄋᄋN[Nゥ]ZイZセゥ\ゥZヲ・ッNウhᄋス@ R$1"$ehtase

1.

48

65%

2. 2·1·%

3. 9%

4 .. ·

5%

75 100%

Berdasarkan Tabel 5 diatas, dapat diketahui bahwa pendapatan

responden sebagian besar di bawah Rp. 1.000.000 yaitu 65%, antara Rp.

1.000.000 - Rp. 2.000.000 sebesar 21 %, antara Rp. 2.000.000 - Rp.

5.000.000 sebesar 9% dan diatas Rp. 5.000.000 sebesar 5%. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar pendapatan konsumen

berkisar di bawah Rp. 1.000.000, dimana sebagian besar konsumen

McDonald's adalah kalangan pelajar/mahasiswa yang biasanya belum

bekerja dan memiliki penghasilan sendiri.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa produk-produk McDonald's

tidak hanya dapat dikonsumsi oleh konsumen yang memiliki pendapatan

yang tinggi, namun juga clapat dijangkau oleh konsumen dari go/ongan

[image:52.595.51.453.190.493.2]
(53)

lllUli:::Hl1 lllt:l18111tjdl llldlllddl Udll Kt:llYdllldlldll ya11y UIUt:llKC:tll IVICUUllCllU :S.

Pendapatan seseorang akan mempengaruhi seseorang dalam

mengkonsumsi suatu produk. Konsumen dalam mengkonsumsi suatu

produk akan disesuaikan dengan kemampuannya. Menurut Kotler dalam

Lisanti (2004) pendapatan dan uang saku berkaitan erat dengan

kemampuan daya beli konsumen. Pendapatan juga merupakan faktor

penentu terhadap kualitas dan kuantitas makanan yang akan dikonsumsi.

5.1.6. Cara !Vlendapatkan lnformasi tentang IVlcDonald's

Sebelum memu'.\Uskan untuk mengkonsumsi sebuah produk,

tentunya konsumen membutuhkan informasi mengenai produk, harga,

jenis produk dan karakteristik produk tersebut. lnformasi mengenai produk

dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti televisi, radio, koran,

orang-orang disekitarnya dan sebagainya. Berdasarkan jawaban responden,

cara responden mendapatkan informasi mengenai McDonald's dapat

dilihat pada Tabel 6 di bawah ini.

Tabel 6. Cara Responden Mendapatkan lnformasi

No · .··• . Media lnformasi

'

'.'. ::: • •·· •Frekuensb::< • . , ·· ··•·· • Per.s.entase

1. Televisi/Radio

53

70%

2. Koran/Maialah . .·

5

·.· 7%

3.

Teman 12 16%

4. Lain-lain .

5

7%

Total 75 100%

ᄋᄋMᄋᄋセMMMMMMMM

-Dari Tabel 6 diatas, diketahui bahwa responden memperoleh

informasi keberadaan McDonald's berasal dari media elektronik

[image:53.595.49.456.175.546.2]
(54)

dan informasi dari lain-lain 7%, yang berarti bahwa sebagian besar

responden mengenal McDonald's melalui media elektronik. lklan-iklan

McDonald's yang cukup gencar ditayangkan di televisi menyebabkan

konsumen lebih mudah memperoleh informasi dan mengenal

produk-produk yang ditawarkan McDonald's, serta dapat menumbuhkan loyalitas

konsumen terhadap McDonald's.

5:1.7. Waktu RespondEm Mengenal McDonald's

Responden sebagian besar sudah cukup lama mengenal

keberadaan McDonald's. Secara rinci lamanya responden mengenal

McDonald's dapat digambarkan sebagai berikut.

Tabel 7. Waktu Responden Mengenal McDonald's

Nml<

Waktu

8.ecsenta$e

1. I < 1 tahun I O ! 0%

2.

1 .

.t<,.:;2HaJ1l.lr\

Gambar

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .............................
Tabel 1 Tabel2
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Konseptual
Tabel 1. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
+7

Referensi

Dokumen terkait

- Penghapusan cukai atau tarif dalam kalangan negara anggota membolehkan keluaran tempatan dijual kepada pengguna pada harga yang lebih murah. - Persaingan sihat wujud

 Tahun 1950 – 1954, masa-masa awal kemerdekaan Republik Indonesia, perkumpulan para Ibu-ibu Wanita Katolik secara konkret mewujudkan diri sebagai wadah kesatuan gerak. Pada

Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Lauster (2000) bahwa kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau yakin atas kemampuan diri sendiri sehingga dalam

Sebaliknya individu yang memiliki tingkat pe- ngetahuan tentang agama yang rendah akan melakukan perilaku seks bebas tanpa berpikir panjang terlebih dahulu sehingga

Bottom-up approach sebagai dasar pembelajaran penerjemahan menitikberatkan pada: (1) teori terjemahan harus dikuasai siswa agar tujuan pembelajaran tercapai dan

mengolah bahan dan data penelitian yang berdasarkan sumber pustaka, setelah data terkumpul, data tersebut dianalisis dengan menggunakan metode analisis content

1. Badan telungkup di atas lantai. Selanjutnya kedua tangan memegangi lantai, di samping dada, Jari – jari kaki menapak rapat. Tangan mengangkat tubuh sampai dengan

Keputusan pengukuran kepekatan aktiviti tiga radionuklid daripada empat kategori makanan dapat dibandingkan dengan nilai keputusan yang diperoleh oleh penyelidik lain (di dalam