• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR ATAS PENGAMBILAN KEPUTUSAN MAHASISWA DALAM MEMILIH PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR ATAS PENGAMBILAN KEPUTUSAN MAHASISWA DALAM MEMILIH PROGRAM STUDI AGRIBISNIS"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Prosiding Seminar Nasional

Kristalisasi Paradigma Agribisnis

dalam Pembangunan Ekonomi

dan Pendidikan Tinggi

(3)

Prosiding Seminar Nasional

Kristalisasi Paradigma Agribisnis

dalam Pembangunan Ekonomi

dan Pendidikan Tinggi

IPB International Convention Center – Bogor 18 April 2015

EDITOR :

Nunung Kusnadi Amzul Rifin Anna Fariyanti Netti Tinaprilla

(4)

Prosiding Seminar Nasional

Kristalisasi Paradigma Agribisnis dalam Pembangunan Ekonomi dan Pendidikan Tinggi

IPB International Convention Center – Bogor 18 April 2015

Tim Penyusun

Editor :

 Dr. Ir. Nunung Kusnadi, M.S

 Dr. Amzul Rifin, S.P, M.A

 Dr. Ir. Anna Fariyanti, M.Si

 Dr. Ir. Netti Tinaprilla, M.M

 Dr. Ir. Burhanuddin, M.M

 Maryono, S.P, M.Si

Desain Sampul :

 Hamid Jamaludin Muhrim, SE

Tata Letak Isi :

 Hamid Jamaludin Muhrim, S.E

 Triana Gita Dewi, S.E, M.Si

 Tursina Andita Putri, S.E, M.Si

Administrasi Umum :

 Tita Nursiah, S.E

 Tursina Andita Putri, S.E, M.Si

Diterbitkan oleh Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen - IPB

Bekerjasama dengan Asosiasi Agribisnis Indonesia (AAI)

Copyright © 2015

Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen - IPB Jl. Kamper Wing 4 Level 5 Kampus IPB Dramaga Bogor 16680 Telp/Fax : 0251-8629654

e-mail : depagribisnis@yahoo.com, dep-agribisnis@apps.ipb.ac.id Website : http://agribisnis.ipb.ac.id

(5)

Prosiding Seminar Nasional

Kristalisasi Paradigma Agribisnis dalam Pembangunan Ekonomi dan Pendidikan Tinggi v

KATA PENGANTAR

Seminar Nasional Agribisnis diselenggarakan dalam rangka Tujuh Puluh Tahun Prof. Bungaran Saragih yang diselenggarakan pada Sabtu 18 April 2015 dengan tema “Kristalisasi Paradigma Agribisnis dalam Pembangunan dan Pendidikan Tinggi”. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB bekerjasama dengan Asosiasi Agribisnis Indonesia (AAI), Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI), Pusat Pangan Agribisnis (PPA), PROFITA Unggul Konsultama, Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI) serta AGRINA.

Prof. Bungaran Saragih pada awal tahun 90-an memperkenalkan istilah Agribisnis yang merupakan cara baru dalam melihat pertanian. Hal ini berarti pertanian bukan hanya pada kegiatan usahatani (on farm activities) tetapi juga kegiatan di luar usahatani (off farm activities). Dengan kata lain, pertanian tidak hanya berorientasi produksi (production oriented) tetapi juga berorientasi pasar (market oriented), tidak hanya dilihat dari sisi permintaan (demand side) tetapi juga dari sisi penawaran (supply side).

Prosiding ini merupakan kompilasi artikel-artikel yang dipresentasikan dalam Seminar Nasional Agribisnis tersebut. Latar belakang bidang keilmuan serta daerah penulis yang beragam menghasilkan berbagai perspektif dalam pembangunan agribisnis di Indonesia. Artikel dalam prosiding ini penuh dengan gagasan dan ide-ide baru yang melihat pertanian dalam arti luas yang dikelompokkan ke dalam subtema: Sistem Agribisnis, Pengadaan Input, Usahatani, Pengolahan, Pemasaran, dan Penunjang. Artikel-artikel dalam prosiding ini diharapkan dapat memperkaya khasanah keilmuan di bidang agribisnis serta dapat pula dijadikan rekomendasi kebijakan bagi pengambil keputusan.

Pada kesempatan kali ini, ijinkanlah kami untuk mengucapkan terima kasih kepada Dr Rachmat Pambudy, MS; Dr Nunung Kusnadi, MS; Dr Andriyono K Adhi; Dr Suharno, MADev; Dr Anna Fariyanti, MS; Dr Burhanuddin, MM; Dr Netti Tinaprila, MM; Dr Amzul Rifin, MA; Siti Jahroh, PhD, serta Etriya, MM yang telah bekerja keras untuk menilai artikel yang dipresentasikan sehingga layak untuk ditampilkan dalam prosiding ini. Penghargaan juga disampaikan kepada Hamid Jamaludin M, Tursina Andita Putri, Triana Gita Dewi, dan Tita Nursiah yang telah membantu dalam penyusunan prosiding ini. Semoga prosiding ini dapat berkontribusi dalam pengembangan agribisnis dan peningkatan kesejahteraan petani.

Terimakasih

Bogor, September 2015

Ketua Departemen Agribisnis FEM IPB

(6)

Prosiding Seminar Nasional

Kristalisasi Paradigma Agribisnis dalam Pembangunan Ekonomi dan Pendidikan Tinggi vii

DAFTAR ISI

Sistem Agribisnis

Model Pengembangan Agribisnis Kelapa Terpadu di Kabupaten Indragiri Hilir

Djaimi Bakce, dan Syaiful Hadi 1

Perubahan Sistem Agribisnis Petani Hortikultura dalam Menghadapi Era Pasar Modern (Studi Kasus Petani Hortikultura di Kecamatan Ciwidey

Kabupaten Bandung)

Gema Wibawa Mukti, Dini Rochdiani, dan Rani Andriani Budi Kusumo 23

Sistem Insentif untuk Mendukung Daya Saing Agribisnis Kopi Rakyat di Jawa Timur

Luh Putu Suciati, dan Rokhani 41

Pengadaan Input

Peran Industri Benih Jagung dalam Peningkatan Produksi Tanaman Pangan (Kasus di Kabupaten Grobogan Jawa Tengah)

Kurnia Suci Indraningsih 57

Analisis Aksesibilitas Petani Perkotaan terhadap Agroinput dan Implikasinya terhadap Pengembangan Urban Farming

Harniati, dan Reni Suryanti 73

Kajian Karakteristik Produsen dan Penangkar Benih Padi di Daerah Istimewa Yogyakarta

Wahyuning K. Sejati, dan M. Suryadi 83

Sistem “Jabalsim” Sebagai Solusi untuk Penyediaan Benih Kedelai (Kasus di Kabupaten Wonogiri)

Tri Bastuti Purwantini 97

Implementasi Kebijakan Pemerintah tentang Pupuk Bersubsidi sebagai Supporting System Agribusiness terhadap Agribisnis Perberasan

Surya Abadi Sembiring 109

Usahatani

Pemahaman dan Partisipasi Petani dalam Adopsi Teknologi Biochar di Lahan Kering Blitar Selatan

Asnah, Masyhuri, Jangkung Handoyo Mulyo, dan Slamet Hartono 127

Diterminan Pengelolaan Satuan Usaha Perhutanan Kerakyatan (SUPK) di Kawasan Perhutanan Kerakyatan-Tanggamus, Lampung

(7)

Prosiding Seminar Nasional

viii Kristalisasi Paradigma Agribisnis dalam Pembangunan Ekonomi dan Pendidikan Tinggi

Emisi Gas Rumah Kaca Aktivitas On-Farm Sektor Pertanian di Provinsi Jawa Timur: Studi Empiris The Environmental Kuznets Curve

Gilang Wirakusuma, Irham, dan Slamet Hartono 151

Ketahanan Pangan di Sumatera Selatan Ditinjau dari Tren Produksi Beras dan Stok Beras Pedagang

Desi Aryani 167

Produksi dan Pendapatan Petani Kelapa Dalam (Cocos Nucifera Linn) di Kabupaten Indragiri Hilir Propinsi Riau

Sisca Vaulina, dan Saiful Bahri 183

Keunggulan Kompetitif Kedelai: Pendekatan Policy Analysis Matrix (PAM) (Kasus di Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur)

Syahrul Ganda Sukmaya, dan Dwi Rachmina 199

Percepatan Adopsi Tanaman Manggis melalui Sekolah Lapang di Kecamatan Mandalawangi Provinsi Banten

Asih Mulyaningsih, Imas Rohmawati, dan Suherna 207

Dampak Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu Terhadap Efisiensi Teknis Usahatani Kedelai di Kabupaten Jember

Indah Ibanah, Andriyono Kilat Adhi, dan Dwi Rachmina 219

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Lobster Laut

Sitti Aida Adha Taridala , Asriya, dan Yusnaini 233

Prospek Pengembangan Usahatani Bawang Merah Lokal Palu di Tinjau

dari Tingkat Pendapatan di Desa Boluponto Jaya Kecamatan Sigi Kabupaten Sigi

Lien Damayanti, Yulianti Kalaba, dan Erny 245

Analisis Kesiapan dan Strategi Pengembangan Bisnis Koperasi Produsen Kopi “Margamulya” (Studi Kasus Koperasi Produsen Kopi Margamulya Pangalengan Kabupaten Bandung)

Ima Marlina, dan Endah Djuwendah 257

Dampak Ekonomi Karakteristik Peternak terhadap Pola Usaha Kemitraan Ayam Broiler di Daerah Jember, Situbondo, Bondowoso Lumajang dan Banyuwangi

Hariadi Subagja, dan Wahjoe Widhijanto Basuki 267

Dampak Konsentrasi Industri terhadap Performans di Industri Broiler Indonesia

Anna Fitriani, Heny K. Daryanto, Rita Nurmalina, dan Sri Hery Susilowati 279

Perilaku Ekonomi Rumahtangga Petani Kelapa Sawit di Desa Indra Sakti Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar

Elinur, dan Asrol 297

Introduksi Potensi Integrasi Sapi-Sawit dalam Mendukung Akselerasi Peningkatan Produksi Daging Sapi Nasional

Priyono 311

Perilaku Harga Bawang Putih Jawa Timur dan Cina

(8)

Prosiding Seminar Nasional

Kristalisasi Paradigma Agribisnis dalam Pembangunan Ekonomi dan Pendidikan Tinggi ix

Performansi Pembagian Kerja antara Laki-Laki dan Perempuan pada Usahatani Kentang

Ana Arifatus S, dan Dyanasari 339

Pengolahan

Potensi Sumberdaya Pertanian Lokal dalam Pemenuhan Kebutuhan Bahan Pangan Sumber Karbohidrat di Provinsi Bengkulu

Putri Suci Asriani, dan Bonodikun 357

Perbandingan Analisis Nilai Tambah Kopi Arabika dengan Metode Proses Pengolahan Kering dan Basah (Studi Kasus pada Malabar Mountain Coffee PT. Sinar Mayang Lestari, Kabupaten Bandung)

Resty Tyagita Aprilia, dan Tuti Karyani 371

Analisis Penerapan Manajemen Mutu Susu Pasteurisasi (Studi Kasus Unit Susu Pasteurisasi Pondok Modern Darul Ma’rifat Gontor 3 Desa Sumbercangkring Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri)

Akhadiyah Afrila, dan Asnah 385

Studi Komparasi Nilai Tambah Produk Olahan Kentang Granola di Wilayah Pangalengan (Jawa Barat) dengan Banjarnegara (Jawa Tengah)

Vela Rostwentivaivi Sinaga, dan Doni Sahat Tua Manalu 397

Pengembangan Agroindustri Teh Rakyat dengan Pendekatan Soft System Methodology (Studi Kasus di Kabupaten Bandung)

Sulistyodewi NW 409

Karakteristik Pengusahaan Usaha Penggilingan Padi di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat

Tursina Andita Putri 421

Pemasaran

Pengaruh Konsep Produk, Budaya Konsumsi, Keluarga terhadap Perilaku Konsumen Mengkonsumsi Produk Kebab (Studi Kasus: Kebab Turki XXX)

Adhi Tejo Dwicahyo, Nunuk Adiarni, dan Mudatsir Najamuddin 441

The Demand and Competition Among Supply Source in Indonesia Meat Import Market

Resti Prastika Destiarni, Ahmad Syariful Jamil, dan Netti Tinaprilla 455

Kinerja Rantai Pasok Komoditas Bawang Daun (Allium fistulosum L.) di Koperasi untuk Memenuhi Permintaan Pasar Terstruktur (Studi Kasus di Koperasi Pondok Pesantren Al-Ittifaq, Desa Alam Endah, Kecamatan Rancabali, Ciwidey,

Kabupaten Bandung, Jawa Barat)

Nurul Risti Mutiarasari, Eddy Renaldi, dan Ery Supriyadi Rustidja 469

Analisis Determinan Permintaan Kopi Arabika di Provinsi Sumatera Utara

(9)

Prosiding Seminar Nasional

x Kristalisasi Paradigma Agribisnis dalam Pembangunan Ekonomi dan Pendidikan Tinggi

Analisis Permintaan dan Penawaran Tembakau Besuki Na Oogst di Kabupaten Jember Jawa Timur

Novi Haryati, Soetriono, dan Anik Suwandari 503

Analisis Permintaan Impor Garam Indonesia dengan Pendekatan Almost Ideal Demand System

Ahmad Syariful Jamil, Netti Tinaprilla, dan Suharno 517

Analisis Tataniaga Pisang sebagai Daya Ungkit Revitalisasi Pengembangan Produksi Hortikultura di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah

Endang Siti Rahayu, dan Joko Sutrisno 531

Sistem Pemasaran Karet dengan Pendekatan Food Supply Chain Network (FSCN) di Kabupaten Tebo, Jambi

Rikky Herdiyansyah, Rita Nurmalina, dan Ratna Winandi A 545

Penunjang

Potensi Pengembangan Agrowisata dan Konservasi Ex-Situ Tumbuhan Kantong Semar (Nepenthes sp.) di Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau

Ryan Budi Setiawan, dan Eksa Rusdiyana 565

Analisis Perbedaan Pendapatan Petani Budidaya Ikan Patin Penerima dan Non Penerima Program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi “PUKK”

PT Perkebunan Nusantara V

Rika Amelia Jas, Amzul Rifin, dan Netti Tinaprilla 575

Efektivitas Perilaku Komunikasi di Dalam Sekolah Lapang – Pengelolaan Tanaman Terpadu di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor

Ali Alamsyah Kusumadinata 585

Karakteristik Perempuan Wirausaha di Lingkar Kampus Institut Pertanian Bogor, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor

Iqbal Reza Fazlurrahman, Anna Fariyanti, dan Suharno 603

Biaya Transaksi pada Pembiayaan Usahatani Kedelai di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur

Hardiyanti Sultan, Dwi Rachmina, dan Anna Fariyanti 615

Proses Penumbuhan dan Efektivitas Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA) (Kasus di LKMA Sejahtera, Kabupaten Lamongan)

Ratih Apri Utami, Lukman M. Baga, dan Suharno 631

Faktor atas Pengambilan Keputusan Mahasiswa dalam Memilih Program Studi Agribisnis

(10)

Faktor Atas Pengambilan Keputusan Mahasiswa …

647

FAKTOR ATAS PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MAHASISWA DALAM MEMILIH PROGRAM STUDI

AGRIBISNIS

Anita Primaswari Widhiani1), dan Triana Gita Dewi

Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor E-mail: 1)anita4578@gmail.com

ABSTRACT

Agribusiness education is a part of agribusiness system. University as the provider of this should learn what drives students to choose agribusiness a major. The goals of the research are to analyze factors of agribusiness major selection. Choosing major are assumed as planned behavior based on factors of attitude, subjective norms and perceived believe control. Samples are drawn by stratified random method on undergraduate and graduate students of agribusiness major. The result shows that all variables are clustered into three factors as assumed. Based on this result, we recommend several strategies to promote agribusiness major.

Keyword(s): agribusiness education, factor analysis, major selection

ABSTRAK

Pendidikan agribisnis adalah salah satu bagian dalam sub sistem penunjang agribisnis. Universitas sebagai penyedia pendidikan agribisnis perlu mengetahui apa yang mendorong siswa untuk memilih pendidikan agribisnis. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor atas pengambilan keputusan memilih program studi agribisnis. Pengambilan keputusan memilih program studi diduga sebagai tindakan berencana yang didasari oleh penilaian diri akan perilaku, norma subjektif interpersonal dan pandangan akan kemampuan diri. Contoh diambil dengan metode stratified random sampling pada mahasiswa sarjana dan magister program studi agribisnis. Berdasarkan analisis faktor, variabel-variabel yang dikelompokkan dalam 3 faktor utama sesuai dengan dugaan. Berdasarkan hasil tersebut, beberapa strategi direkomendasikan untuk mempromosikan program studi agribisnis.

Kata Kunci: analisis faktor, pendidikan agribisnis, pemilihan program studi

PENDAHULUAN

Agribisnis adalah penjumlahan total dari seluruh kegiatan yang menyangkut manufaktur dan distribusi sarana pertanian; kegiatan yang dilakukan usahatani; penyimpanan, pengolahan dan distribusi dari produk pertanian dan produk-produk lain yang dihasilkan dari produk pertanian; konsumen produk-produk tersebut dan semua institusi pendukung (Krisnamurthi, 2000)

Pembangunan pertanian kedepan harus merupakan upaya pengembangan yang utuh dan menyeluruh pada semua aspek ekonomi, yang didalamnya terkait subsistem agribisnis hulu, subsistem agribisnis budidaya, subsistem agribisnis hilir, serta subsistem jasa penunjang agribisnis pertanian (Saragih, 2000)

(11)

Anita Primaswari Widhiani, dan Triana Gita Dewi

648

(PDB) atas dasar harga dinilai berlaku menurun. Pada dekade lalu pencapaian kontribusi pertanian terhadap PDB sekitar 15,19%. Pada 2013, kontribusi pertanian terhadap PDB menjadi 14,43%. Walaupun sektor pertanian mengalami pertumbuhan, namun kontribusinya terhadap PDB menjadi lebih rendah di bawah rata-rata pertumbuhan sektor lain. Ironinya adalah pada periode 2013, penduduk yang bekerja di sektor pertanian masih mendominasi lapangan pekerjaan. Jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian masih tinggi mencapai 38,07 juta orang (Yunus, 2014 dan Glimourise, 2014).

Karena pentingnya sektor pertanian terhadap ekonomi rakyat, maka cara untuk memberdayakan sektor ini adalah dengan memperbesar pangsa pasar manfaat ekonomi yang diterima oleh rakyat dari manfaat ekonomi yang ditimbukan oleh sektor agribisnis (Saragih, 2000)

Pemaksimalan manfaat ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor agribinis perlu dukungan dari seluruh sub sektor dalam agribisnis, termasuk di dalamnya universitas sebagai lembaga penunjang agrbisnis. Pendidikan agribisnis meme-gang peranan penting dalam memajukan setiap subsistem dalam agribisnis.

Pentingnya pendidikan agribisnis dalam pembangunan agribisnis menjadi penting untuk dikaji. Saat ini terdapat 274 penyedia pendikan tinggi agribisnis di seluruh Indonesia (DIKTI, 2015). Dari jumlah itu, 20 tidak beroperasi lagi dimana sembilan berstatus non aktif , enam dihapus dan lima mengalami alih bentuk. Dari jumlah tersebut, 17 ada di

unversitas swasta dan tiga ada di universitas negeri. Delapan belas program studi agribisnis tersebut tidak memiliki dosen, 12 kekurangan maha-siswa (sembilan diantaranya tidak memi-liki mahasiswa sama sekali sementara tiga lainnya jumlah mahasiswanya ku-rang dari sepuluh) (DIKTI, 2015, diolah).

Sementara itu, lulusan pendidikan agribisnis justru banyak dicari (Kurnia, 2012) dan tingkat mendapat pekerjaan 98 persen (Johnson dan Lubin, 2011). Karena itu, yang menjadi pertanyaan adalah mengapa minat calon siswa untuk masuk program studi agribisnis berkurang walaupun prospeknya baik. Faktor apakah yang menyebabkan seorang calon siswa untuk memutuskan program studi menjadi perlu untuk dikaji. Mengingat pentingnya pendidikan agribisnis dalam perkembangan agri-bisnis, maka kajian akan alasan pemilihan program studi agribisnis bisa membantu universitas sebagai penyedia program pendidikan agribisnis untuk merumuskan strategi untuk menjaring lebih banyak siswa dan menumbuhkan minat akan studi agribisnis.

Berdasarkan penjabaran diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui faktor atas pengambilan keputusan memilih program studi agribinis

2. Merumuskan strategi untuk seleksi mahasiswa dan promosi program studi agribisnis

KERANGKA PEMIKIRAN

(12)

Faktor Atas Pengambilan Keputusan Mahasiswa …

649

mempengaruhi pekerjaan dan karir di masa depan. Karena pentingnya ke-putusan inilah, maka keke-putusan memilih program studi dianggap sebagai tindakan yang dilakukan dengan rasional dengan mempertimbangkan beberapa alasan.

Menurut Azjen dan Fisbein (1975), tindakan beralasan dibangun atas hubungan antara sikap dan perilaku. Komponen dari teori ini adalah keinginan berperilaku, sikap dan norma objektif, dimana keinginan berperilaku dipenga-ruhi oleh sikap seseorang akan perilaku tersebut dan norma subjektif. Sikap akan perilaku diperoleh dari kepercayaan akan konsekuensi dari sikap tersebut dengan evaluasi diri terhadap konsekuensi dari sikap. Sementara, norma subjektif adalah kombinasi dari pandangan akan eks-pektasi orang-orang yang berpengaruh dengan keinginan seseorang untuk memenuhi ekspektasi tersebut.

Teori ini kemudian dikembangkan oleh Azjen (1985) menjadi teori perilaku berencana dengan menambahkan faktor pandangan akan kontrol perilaku. Faktor ini ditambahkan untuk mengatasi keter-batasan situasional yang membatasi keinginan berperilaku menjadi perilaku sesungguhnya. Pandangan akan kontrol perilaku berasal dari evaluasi efikasi diri. Faktor ini diperoleh dari kepercayaan seseorang akan faktor yang mem-pengaruhi kemampuannya akan perilaku tertentu dengan evaluasi seseorang akan kemampuannya akan perilaku tertentu.

Variable dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Kepercayaan akan sikap dan sikap akan perilaku:

 Kepercayaan akan sikap: kepercayaan seseorang akan konsekuensi dari perilaku tertentu

 Sikap akan perilaku: penilaian diri akan perilaku tertentu

Pandangan akan norma dan keinginan untuk berperilaku sesuai norma:

 Pandangan akan norma: pandangan seseorang akan keharusan akan perilaku menurut orang yang berpengaruh

 Keinginan untuk berperilaku sesuai norma: keinginan seseorang untuk berperilaku tertentu sesuai pandangan orang yang berpengaruh

Pandangan akan kontrol perilaku dan evaluasi akan kontrol perilaku:

 Pandangan akan kontrol perilaku: pandangan seseorang akan kemam-puannya akan perilaku tertentu

 Kontrol perilaku: kepercayaan sese-orang akan faktor yang mempengaruhi kemampuannya akan perilaku tertentu Keinginan berperilaku dan perilaku:

 Keinginan berperilaku: Indikasi akan perilaku tertentu

 Perilaku: respon seseorang dalam situasi tertentu untuk memenuhi tujuan tertentu

METODE PENELITIAN Variabel

(13)

Anita Primaswari Widhiani, dan Triana Gita Dewi

650

konselor pendidikan. Pandangan akan kontrol perilaku mencakup variabel ke-mampuan yang dibutuhkan dalam studi agribisnis yaitu ilmu ekonomi, mate-matika dan komunikasi (The Collage Board, 2015).

Metode Pengambilan Contoh

Pengambilan contoh (sampling) akan dilakukan dengan stratified random sampling. Contoh diambil pada program studi agribisnis IPB tingkat sarjana reguler, sarjana alih jenis dan magister, dimana setiap contoh pada strata yang berbeda diberikan pertanyaan yang sama

(matched sampling). Ini dilakukan untuk

mengurangi bias (Rubin, 1973).Adapun jumlah contoh masing-masing strata tercantum pada tabel 1.

Tabel 1. Jumlah Sampel Setiap Strata

Strata Jumlah populasi

Karakteristik Responden

Karakteristik responden meliputi karakteristik demografi dan non demografi. Karakteristik demografi meliputi asal daerah. Sementara, karakteristik non demografi meliputi rencana karir setelah selesai studi, memiliki keluarga yang pernah/sedang menjadi mahasiswa IPB dan memiliki keluarga yang pernah/sedang belajar di program studi agribisnis.

Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel

Uji validitas dan reliabilitas dilaku-kan untuk menguji alat pengukuran.

Validitas menguji apakah alat peng-ukuran mengukur yang seharusnya diukur sementara reliabilitas menguji apakah alat pengukuran mampu mem-berikan pengukuran yang konsisten. Uji validitas dan reliabilitas harus dilakukan keduanya untuk memastikan bahwa alat ukur penelitian layak digunakan (Cramer

et al, 2009).

Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi pearson setiap variabel dengan nilai totalnya. Variabel dianggap valid jika nilai r pearson lebih besar daripada 0.35 untuk jumlah contoh antara 250 dan 300 (Hair, 1998).

Sementara itu, uji reliabilitas dilaku-kan dengan menghitung nilai cronbach’s

alpha masing-masing kelompok variabel.

Variabel dianggap reliabel jika memiliki nilai cronbach’s alpha lebih besar daripada 0.5 (Cortina, 1993). Kedua analisis ini dihitung dengan meng-gunakan SPSS 20.

Faktor Analisis

Faktor analisis dilakukan untuk melihat keragaman antar variabel ter-amati untuk mendapatkan korelasi antar variabel. Analisis faktor menjawab masalah dalam stuktur interrelasi antar variabel dengan mendefinisikan sepe-rangkat benang merah yang disebut sebagai faktor (Hair, 1998).

(14)

kede-Faktor Atas Pengambilan Keputusan Mahasiswa …

651

katan ragam antara variabel rumpun ilmu yang dianggap sebagai faktor motivasi dan kemampuan dalam ilmu ekonomi yang dianggap sebagai faktor non motivasi bisa diuji melalui analisis faktor.

Perhitungan analisis faktor juga dilakukan dengan menggunakan SPSS 20. Penentuan jumlah faktor yang diekstrak dilakukan melalui:

1. Persentase varians kumulatif. Nilai ini mengukur persentase total keragaman data yang dapat dijelaskan oleh faktor ke-i. Jika nilai ini lebih dati 70 persen, maka faktor tersebut dapat digunakan.

2. Eigen Value. Nilai ini mengukur total

keragaman data yang dapat dijelaskan oleh faktor ke-j. Jika nilai eigen value

lebih dari 1 maka faktor tersebut dapat diikut sertakan.

3. Screen plot. Grafik ini

meng-gambarkan hubungan antara eigen

value dengan jumlah faktor. Bila

kurva masih curam, maka harus ditambah jumlah faktor. Bila sudah landai maka hentikan penambahan faktor.

4. Sesuai kebutuhan. 5. Uji signifikansi

Selanjutnya, penentuan variabel yang sesuai untuk masing-masing faktor yang baru terbentuk dilakukan dengan melihat rotated component matrix. Batas minimun korelasi antara variabel dengan faktor adalah 0,5, jika kurang dari 0,5 maka variabel tersebut tidak dapat dimasukan pada faktor manapun dan tidak signifikan menentukan pemilihan program studi.

Untuk memastikan bahwa analisis faktor yang telah dilakukan ini layak untuk digunakan, maka analisis

dilanjutkan dengan analisis Kaiser Meyer Olkin Measure of Sampling Adequacy

(KMO-MSA). Analisis ini digunakan untuk mengukur tingkat interkorelasi antar variabel. Nilai KMO-MSA yang semakin rendah menandakan bahwa antar variabel dalam satu faktor tidak berkorelasi. Dengan demikian, agar analisis dianggap layak untuk digunakan, nilai KMO-MSA harus lebih besar atau sama dengan 0,5.

PEMBAHASAN Karakteristik Responden

Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Departemen Agribisnis IPB yang sedang aktif mengikuti perkuliahan. Responden yang diambil berasal dari program sarjana reguler, alih jenis dan program S2 agribisnis. Hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi selengkap-lengkapnya mengenai faktor yang mempengaruhi pemilihan program studi Agribisnis.

Karakteristik responden yang menarik untuk dikaji antara lain provinsi asal, keberadaan keluarga di IPB dan program studi agribisnis serta rencana karir setelah menyelesaikan program studi saat ini ini.

(15)

Anita Primaswari Widhiani, dan Triana Gita Dewi

652

provinsi terdekat dengan kota Bogor dan memiliki APK yang sangat tinggi yaitu 99% (Kemendikbud, 2013), hanya menempati posisi keempat. Hal ini diduga disebabkan karena banyaknya perguruan tinggi di DKI Jakarta serta tingginya pendapatan sehingga penduduk DKI Jakarta memiliki kesempatan lebih luas untuk memilih perguruan tinggi swasta.

Hampir setengah responden menya-takan memiliki keluarga yang pernah atau sedang mengenyam pendidikan di universitas yang sama (Gambar 2). Sejalan dengan tindakan beralasan (Ajzen dan Fishbein, 1975) dan tindakan berencana (Ajzen, 1985), rekomendasi anggota keluarga untuk memilih universitas yang sama menunjukkan norma subjektif interpersonal.

Gambar 1. Provinsi Asal Responden

(16)

Faktor Atas Pengambilan Keputusan Mahasiswa …

653

Kurang dari dua puluh persen res-ponden menyatakan memiliki keluarga yang memilih program studi agribisnis. Rekomendasi anggota keluarga untuk memilih program studi yang sama ternyata tidak sebesar rekomendasi untuk memilih universitas yang sama. Penyebabnya diduga nama besar atau reputasi universitas dipandang lebih penting daripada program studi. Meskipun cukup rendah namun faktor ini dapat dipertimbangkan sebagai faktor yang mempengaruhi keputusan terhadap pemilihan program studi.

Berdasarkan rencana karir, 38 persen mahasiswa mempersiapkan diri menjadi wirausaha (Gambar 4). Hal ini menandakan bahwa mahasiswa merasa penting untuk mempelajari ilmu yang terdapat pada program studi agirbisnis sehingga mereka mampu mendirikan usaha sendiri. Selain itu, keinginan untuk berwirausaha ini sejalan dengan tujuan program studi agribisnis untuk mencetak wirausahawan baru. Sementara itu, karyawan swasta menjadi pilihan kedua terbesar rencana karir mahasiswa agribisnis.

Gambar 3. Jumlah Responden yang Memiliki Keluarga yang Menempuh Pendidikan di PS Agribisnis

(17)

Anita Primaswari Widhiani, dan Triana Gita Dewi

654

Validitas dan Reliabilitas

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner, perlu dilakukan analisis validitas dan reliabilitas pada variabel. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap item pertanyaan utama pada kuesioner telah tepat untuk digunakan.

Hasil validitas dengan menggunakan analisis pearson menyatakan bahwa 11 variabel yang digunakan valid karena hasil korelasi pearson antara nilai masing-masing variabel dengan nilai total lebih tinggi dibandingkan dengan nilai r tabel (Tabel 2). Sedangkan hasil reliabilitas pada kelompok variabel menyatakan bahwa semua kelompok variabel telah reliabel untuk digunakan. Hal ini terlihat dari nilai Cronbach’s

alpha yang lebih tinggi dari 0,5 (Tabel 3).

Tabel 2. Hasil Validasi Variabel

Variabel r Batas min Keputusan

X1: ketertarikan terhadap ilmu

X2: memiliki prospek pekerjaan yang baik

X3: agribisnis merupakan rumpun ilmu

ekonomi dan manajemen

X4: memiliki passing grade yang tinggi

X5: anjuran orang tua

X6: anjuran guru/konselor

X7: anjuran teman

X8: anjuran paman/bibi/sepupu

X9: memiliki kemampuan ilmu ekonomi

X10: memiliki kemampuan matematika

X11: memiliki kemampuan komunikasi

Hasil validitas dan reliabilitas ini menunjukan bahwa penelitian dapat diteruskan dengan menggunakan variabel atau item pertanyan yang telah ditentukan.

Tabel 3. Reliabilitas Variabel

Kel. Variabel

Cronbach's Alpha

Batas

min Keputusan

Sikap 0,748 0,5 Reliabel

Analisis Faktor

Analisis faktor digunakan untuk mengelompokan beberapa variabel men-jadi faktor-faktor yang diduga mem-pengaruhi pemilihan program studi agribisnis. Screen plot (Lampiran 1) antara eigen value dan component number memperlihatkan bahwa 11 variabel dapat dikelompokan menjadi 3 faktor. Hal ini terlihat dari cut off grafik yang terjadi pada component number

ketiga. Hal ini sesuai dengan teori perilaku berencana yang menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi perilaku adalah sikap, norma subjektif dan kontrol akan perilaku.

Selanjutnya, rotated component

matrix (Lampiran 2) menunjukan

pe-ngelompokan variabel pada masing-masing faktor. Pengelompokan ini di-lakukan dengan melihat nilai rotated

component yang lebih tinggi dari 0,5.

(18)

Faktor Atas Pengambilan Keputusan Mahasiswa …

655

ekonomi, memiliki kemampuan matema-tika dan memiliki kemampuan komuni-kasi. Faktor ketiga terdiri dari variabel ketertarikan terhadap ilmu dan memiliki prospek pekerjaan yang baik. Variabel anggapan bahwa agribisnis merupakan rumpun ilmu ekonomi dan manajemen serta memiliki passing grade yang tinggi tidak signifikan mempengaruhi alasan pemilihan program studi agribisnis dan tidak dapat digolongkan pada faktor manapun.

Nilai KMO-MSA (Lampiran 3) memperlihatkan bahwa analisis faktor yang telah dilakukan layak untuk digunakan. Hal ini ditunjukan dari nilai KMO-MSA sebesar 0,783 yang lebih besar dari 0,5.

Dari hasil analisisi faktor tampak bahwa memang ada perbedaan antara faktor motivasi yaitu sikap dan norma subjektif dan non motivasi yaitu kontrol akan perilaku. Hal ini sesuai dengan teori perilaku beralasan (Ajzen, 1985).

Variabel yang signifikan merupakan bagian dari sikap adalah ketertarikan terhadap ilmu dan memiliki prospek pekerjaan yang baik. Hal ini sejalan dengan penelitian Crampton et al (2006).

Dua variabel lainnya yang diduga merupakan bagian dari faktor sikap yaitu rumpun ilmu (agribisnis merupakan bagian dari rumpun ilmu ekonomi dan manajemen serta (prasyarat) passing

grade ternyata tidak signifikan. Hal ini

tidak sejalan dengan penelitian Galloti (1999) yang menganggap bahwa variabel ketertarikan terhadap ilmu, memiliki prospek pekerjaan yang baik, rumpun ilmu dan prasyarat kesemuanya merupakan faktor dari sikap. Variabel

prospek pekerjaan yang baik menjadi faktor atas perilaku memilih program studi sejalan dengan penelitian Adolsary dan Assaf (1996).

Variabel anjuran keluarga ini (orang tua/kakak), anjuran guru/konselor, anjuran teman dan anjuran keluarga non-inti (paman/bibi/sepupu) kesemuanya signifikan menunjukkan faktor norma subjektif sesuai dengan teori perilaku beralasan (Ajzen, 1985). Diduga pola sosial masyarakat Indonesia yang cenderung mengikuti norma subjektif menjadikan semua variabel dalam faktor ini signifikan. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Adolsary dan Assaf (1996) yang menyatakan bahwa pengaruh keluarga dan teman bukan menjadi faktor dalam pemilihan program studi. Studi empirik Adolsary dan Assaf (1996) di Arab Saudi memberikan gambaran bahwa pola sosial masyarakat yang berbeda antara Indonesia dengan Arab Saudi menyebabkan perbedaan pada variabel pengaruh keluarga dan teman sebagai faktor dalam pemilihan program studi.

Sementara itu variabel anjuran guru/ konselor sebagai faktor atas pemilihan program studi sejalan dengan penelitian Lichtenstein et al (2014) yang menyata-kan bahwa anjuran guru/konselor adalah faktor atas pemilihan program studi.

(19)

Anita Primaswari Widhiani, dan Triana Gita Dewi

656

berencana dari Azjen (1985). Evaluasi kemampuan diri dalam bidang tertentu menjadi variabel faktor yang mem-pengaruhi pemilihan program studi yang dipandang membutuhkan kemampuan tersebut seperti pada penelitian Lichenstein et al (2014), Trusty (2002) dan Betz dan Hackett (1983)

Strategi Kebijakan

Strategi untuk pengembangan program studi agribisnis:

1. Faktor sikap terhadap perilaku terdiri atas ketertarikan terhadap ilmu dan memiliki prospek pekerjaan yang baik. Dengan demikian, strategi yang dapat dilakukan pengelola program studi agribisnis adalah menimbulkan ketertarikkan terhadap ilmu terhadap calon siswa dengan kuliah umum, pameran dan road show ke sekolah-sekolah. Prospek pekerjaan yang baik dari program studi agribisnis dapat ditunjukkan dengan mengundang alumni untuk presentasi di depan calon mahasiswa.

2. Faktor norma subjektif interpersonal menunjukkan bahwa pengaruh keluarga inti, pengaruh guru/konselor, pengaruh teman dan pengaruh keluarga non-inti adalah faktor atas pemilihan program studi. Pendekatan personal terhadap individu-individu berpengaruh ini penting untuk di-lakukan untuk mempromosikan program studi agribisnis. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah open house yang dikemas khusus untuk masing-masing individu berpengaruh seperti open house khusus orang tua

dan open house khusus guru.

Pengaruh teman dapat dimaksimalkan dengan kunjungan ke sekolah asal oleh mahasiswa program studi agri-bisnis yang berprestasi.

3. Faktor kontrol akan perilaku menun-jukkan bahwa kemampuan

4. ilmu ekonomi, kemampuan mate-matika dan kemampuan komunikasi merupakan faktor atas pemilihan program studi agribisnis. Calon mahasiswa dengan kemampuan ilmu ekonomi, kemampuan matematika dan kemampuan komunikasi dapat dipengaruhi untuk memilih program studi agribisnis melalui pemberian beasiswa atau jalur masuk khusus. Selain itu, lomba bidang studi dapat diselenggarakan untuk mengetahui kemampuan calon mahasiswa dalam ilmu ekonomi, matematika atau komunikasi yang berguna dalam seleksi mahasiswa.

PENUTUP Kesimpulan

Dalam penelitian ini dapat di-simpulkan bahwa:

1. Faktor atas pengambilan keputusan mahasiswa dalam memilih program studi agribisnis terdiri dari faktor sikap, norma objektif interpersonal dan control akan perilaku.

2. Rekomendasi strategi untuk pengem-bangan program studi agribisnis meliputi strategi promosi dan seleksi calon mahasiswa.

Saran

(20)

Faktor Atas Pengambilan Keputusan Mahasiswa …

657

1. Replikasi studi pada program studi agribisnis pada universitas yang berbeda

2. Uji beda antar strata mahasiswa

DAFTAR PUSTAKA

Ajzen, I. 1985. From intentions to actions: A theory of planned behavior. In J. Kuhl & J. Beckmann (Eds.). Action control: From cognition to behavior. Berlin, Heidelber, New York: Springer-Verlag. pp. 11-39

Betz, N.Edan Hackett, G. 1983. The relationship of mathematics self-efficacy expectations to the selectionof science-based college majors. Journal of Vocational Behavior Vol. 23, pp 349-345.

Cortina, JM. 1993. What Is Coefficient Alpha? An Examination of Theory and Applications. Journal of Applied Psychology. Vol. 78, No. 1 pp 98-104

Crampton, W J, Walstrom, K A, Schambach, T P. 2006. Factors influencing major selection by college of business students. Issues in Information Systems. Vol. 7, No. 1 pp 226-230

CollegeBoard. 2015. Major: Agricultural

Business. The College Board

[Internet].[diunduh 2015 Mar 9].

Tersedia pada:

https://bigfuture.collegeboard.org/ majors/agriculture-related-sciences-agricultural-business

[DIKTI] Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.2013. Pangkalan Data Pendidikan Tinggi. Jakarta (ID): DIKTI [Internet]. [diunduh pada 2015 Mar 9]. Tersedia pada:

http://forlap.dikti.go.id/prodi/searc h/260

Fishbein, M dan Ajzen, I. 1975. Belief, attitude, intention, and behavior: An introduction to theory and

research. Reading (US):

Addison-Wesley.

Galloti, KM. 1999. Making a “Major” Real-Life Decision: College Students Choosing an Academic Major. Journal of Educational Psychology. Vol 91 No 2. pp 379-387

Glinmourinse, D. 2014. Kontribusi Pertanian terhadap PDB turun. Sindonews. Rubrik Ekbis [Internet]. [diunduh 2015 Mar 9].

Tersedia pada:

http://ekbis.sindonews.com/read/8 90351/34/kontribusi-pertanian-terhadap-pdb-turun-1407826430

Hair, J F Jr; Anderson; Rolph, E, Tatham, R L, Black, William, C. 1998. Multivariate Data Analysis. New Jersey (US). Prentice-Hall, Inc

Johnson, R dan Lubin, G. 2011. College

Exposed: What Majors Are Most Popular, Highest Paying And Most

Likely To Get You A Job.Business

Insider [Internet]. [diunduh 2015 Mar 12]. Tersedia pada:

(21)

Anita Primaswari Widhiani, dan Triana Gita Dewi

658

[KEMENDIKBUD] Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. APK/APM PAUD SD SMP SM dan PT Tahun 2012/2013. Jakarta: KEMENDIKBUD

Kramer, G P, Douglas, A, Bernstein dan

Vicky, P. 2009. Introduction to

clinical psychology. 7th ed. Upper

Saddle River. NJ: Pearson Prentice Hall

Kurnia, L. 2012. Lulusan Agribisnis

Justru Banyak Dicari. Kompas.

Rubrik Edukasi [Internet]. [diunduh 2015 Mar 9]. Tersedia

pada:http://edukasi.kompas.com/r

ead/2012/03/13/17362661/Lulusa n.Agribisnis.Justru.Banyak.Dicari

Lichtenstein, G, Tombari, M L, Sheppard, S D, Storm, K. 2014. Does Teaching Matter? Factors that Influence High School Students’ DecisionsWhether to Pursue College STEM Majors.

121st ASEE Annual Conference

and Exposition.Indianapolis (US)

16-18 June 2014

Rubin, D B. 1973. The use of matched sampling and regression adjustment to remove bias in

observational study. Biometrics .

Vol 29 March 1973. pp 185-203

Saragih, B. 2000. Kebijakan Pengembangan Agribisnis di Indonesia Berbasiskan Bahan

Baku Lokal. Buletin Peternakan

Edisi Tambahan 2000. pp 6-11.

Trusty, J. 2002. Effects of high school course-taking and other variables on choice of science and mathematics college majors.

Journal of Counseling and

Development, Vol. 80.pp464-474.

Yunus, Y (editor). 2014. Ekonomi 2013: Kontribusi Pertanian & Industri Pengolahan Merosot. Bisnis Indonesia. Rubrik Finansial [Internet].[diunduh 2015 Mar 9].

Tersedia pada:

(22)

Faktor Atas Pengambilan Keputusan Mahasiswa …

659

LAMPIRAN

Lampiran 1. Screen Plot

Lampiran 2. Rotated Component Matrix

Rotated Component Matrixa

Component

1 2 3

Ketertarikan thdp ilmu -.026 .074 .810

Memiliki propek pekerjaan yang

baik .080 .187 .732

AGB tmsk rumpun ilmu eko dan

man .124 .475 .415

memiliki passing grade yang

tinggi .314 .309 .284

anjuran org tua/kakak .704 .046 .239

anjuran guru/konselor .784 .143 -.039

anjuranteman .780 .098 -.074

anjuranpaman/bibi/sepupu .849 .041 .085

Memiliki kemampuan ilmu

ekonomi .075 .773 .327

Memiliki kemampuan

matematika .012 .828 -.159

Memiliki kemampuan

komunikasi .168 .640 .282

(23)

Anita Primaswari Widhiani, dan Triana Gita Dewi

660

Lampiran 3. Kaiser Meyer Olkin Meansure of Sampling Adequacy

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .783

Bartlett's Test of Sphericity

Approx. Chi-Square 755.025

df 55

Gambar

Tabel 1. Jumlah Sampel Setiap Strata
Gambar 1. Provinsi Asal Responden
Gambar 3. Jumlah Responden yang Memiliki Keluarga
Tabel 2. Hasil Validasi Variabel

Referensi

Dokumen terkait

Keunikan yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu meskipun masyarakat telah memiliki pemahaman, yang baik terhadap dampak negatif akibat perkawinan di bawah umur

[r]

Bila pola hubungan yang ada tergolong secure dimana pada tipe ini individu mengalami ketakutan ketika nilai hubungan tidak jelas, tipe ini memiliki perasaan layak untuk

The object of this research is the bank that runs its operations based on sharia principles, there are Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank, Bank Mega Syariah

Bentuk pola hamburan disebabkan oleh karakteristik dari difuser masing-masing, difuser MLS dengan desain lebar 0,04 m memiliki pola hamburan yang merata pada frekuensi 4250

Dengan penerapan strategi Think Pair Share (TPS) diharapkan siswa dapat meningkatkan motivasi belajar, pada mata pelajaran IPA kelas IV SD Negeri 01 Mojoreno

meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia. Melalui pola rekrutmen yang sehat hendaknya guru memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang

Usulan skripsi (proposal penelitian) merupakan usulan tertulis dengan format tertentu yang diajukan oleh mahasiswa untuk melakukan penelitian pada bidang