• Tidak ada hasil yang ditemukan

gabungan pedoman penulisan skripsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "gabungan pedoman penulisan skripsi"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN

PEMBIMBINGAN DAN

PENULISAN SKRIPSI SERTA

TEKNIK PUBLIKASINYA

(2)

Juni 2009

Tim Penyusun

Pengarah dan Penyunting Drs. H. Nurcholis Sunuyeko, M.Si Dr. Djoko Saryono, M.Pd Dr. Sutirjo

Penanggung Jawab Drs. Adi Sucipto, M.Kes

Ketua Dra. Umi Salamah, M.Pd

Sekretaris Drs. Rokhyanto, M.Hum

Anggota, Dra. Amanah Agustin, M.Pd Drs. Mukarom, M.Hum Drs. Budijanto, M.Kes Drs. Dwi Purnomo, M.Pd

Pengetikan Marzuki, S.Pd, M.Pd Hj. Suhartatik, S.Pd, M.Pd

Hak Cipta 2009, pada Tim Penyusun

(3)

Cetakan Pertama Juni 2009

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadlirat Allah swt. karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penyusunan buku Pedoman Pembimbing dan dan Penulisan Skripsi serta Teknik Publikasinya bagi civitas akademika Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Budi Utomo Malang dapat diselesaikan walaupun masih belum sesuai dengan yang diharapkan.

Buku Pedoman Pembimbingan dan Penulisan Skripsi, serta Teknik Publikasinya ini, disusun berdasarkan pertimbangan dan kebutuhan mahasiswa, dosen pembimbing, dan dosen penguji skripsi di IKIP Budi Utomo. Selain hal tersebut, buku pedoman ini merupakan panduan bagi semua aktivitas akademika IKIP BUDI UTOMO Malang dalam menulis skripsi, dan atau penulisan karya ilmiah lainnya.

Perlu diketahui bersama, bahwa buku pedoman penulisan skripsi yang digunakan setiap perguruan tinggi tidak selalu sama, bahkan disetiap program studi pada perguruan tinggi yang terkadang berbeda. Namun demikian perbedaan tersebut diharapkan mempunyai prinsip yang sama. Oleh karena itu, untuk menjembatani ihwal ketidaksamaan format penulisan skripsi yang ada, IKIP BUDI UTOMO Malang menyiasati dengan menerbitkan buku pedoman penulisan skripsi bagi mahasiswa agar digunakan sebagai pedoman dalam penulisan skripsi. Pedoman ini juga dilengkapi dengan pedoman teknik mempublikasikan skripsi.

(4)

1. Bapak Drs. H. Nurcholis Sunuyeko, MSi. selaku Rektor IKIP Budi Utomo Malang yang telah memberikan motivasi, harapan dan petunjuk disetiap kesempatan dan pada rapat-rapat dan pertemuan formal institusi sehingga tersusun buku pedoman ini. 2. Bapak Drs. H. Nur Rahman, MM. selaku Wakil Rektor IKIP Budi

Utomo Malang yang telah memberikan fasilitas, bantuan sarana dan prasarana guna penyusunan buku pedoman ini.

3. Bapak dan Ibu Dekan di IKIP Budi Utomo Malang yang telah meluangkan waktunya dalam memberikan saran dan pendapat selama penyusunan buku pedoman ini.

4. Bapak kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) IKIP Budi Utomo Malang yang telah banyak melakukan koreksi, saran, dan masukan serta usaha-usaha sehingga buku pedoman ini dapat dipublikasikan melalui penerbitan dan telah didistribusikan kepada mahasiwa dan dosen.

5. Bapak dan Ibu team penyusun buku pedoman ini, dengan segala kekurangan, kesabaran dan ketelatenannya terutama pada saat diskusi kerja dan penyempurnaan draft akhir.

6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam kesempatan ini, sehingga karya sederhana ini menjadi kebutuhan bersama dalam penulisan karya ilmiah di IKIP Budi Utomo Malang dapat terwujud.

Untuk kesempurnaan buku pedoman ini dikemudian hari, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pembaca. Hanya dengan kritik saran tersebut kesalahan, kekurangan dan kekhilafan yang ada dalam buku pedoman ini dapat diperbaiki.

(5)

Malang, Juni 2009 Bagian 1 PENDAHULUAN ………... 1 Bagian 2 P PROSES PENGAJUAN PROPOSAL

a. Persyaratan Pembimbingan

………... 3

b. Persyaratan Pengajuan Proposal

……….... 3

c. Persiapan dan Proses Pengajuan Proposal

……… 3

Bagian 3 PROSES PENULISAN PROPOSAL SKRIPSI

a. Persiapan Konsultasi ………... 5 b. Proses Konsultasi ………... 6 c. Isi Proposal Skripsi/Usulan Penelitian ………... 6

Bagian 4 PROSES PENULISAN DAN FORMAT SKRIPSI 22

a. Format Skripsi Hasil Penelitian

Kuantitatif ... 23

b. Format Skripsi Hasil Penelitian Kuantitatif

………. 25

c. Format Skripsi Hasil Penelitian Tindakan

Kelas…. 28

Bagian 5 TEKNIK PENULISAN SKRIPSI

a. Sistematika Penulisan Skripsi ... 36

b. Cara Merujuk/ Mengutip ……….. 39

c. Penulisan Tanda Baca

………. 47 Bagian 6 TEKNIK PUBLIKASI KARYA ILMIAH

1. a. Publikasi Melalui Penerbitan ……….. 50

(6)

Presentasi ………

Daftar Pustaka 3. ……… ………. 61 4.

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Contoh Halaman Sampul

Skripsi ... 63 Lampiran 2 Logo IKIP Budi Utomo Malang

…... 64 Lampiran 3 Contoh Halaman Judul

Skripsi ... 65 Lampiran 4 Contoh Lembar Persetujuan Pembibingan

Skripsi .... 66 Lampiran 5 P Contoh Lembar Persetujuan dan Pengesahan

Skripsi .. 67 Lampiran 6d. Halaman Persembahan ...

………... 68 Lampiran 7e. Motto ...

... 69

Lampiran 8f. Contoh Abstrak Skripsi

……… 70 Lampiran 9 Contoh Kata

Pengantar ... 72 Lampiran

(7)

11 Tabel ... Lampiran

12 f. Contoh Daftar Lampiran ... 77 Lampiran

13 Contoh Pernyataan Keaslian Tulisan ... 78 Lampiran

14 d. Contoh Daftar Riwayat Hidup ... 79 e.

f. d. e. f.

5. 6. 7. 8.

BAGIAN 1 PENDAHULUAN

(8)

mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah ditetapkan. Melalui pembuatan karya ilmiah, anggota masyarakat akademik pada suatu perguruan tinggi dapat mengomunikasikan informasi baru, gagasan, kajian, dan hasil penelitian. Untuk pelaporan karya ilmiah diperlukan suatu pedoman tentang pembuatan karya ilmiah, khususnya karya ilmiah tertulis. Pedoman pembimbingan dan penulisan skripsi ini memberikan petunjuk tentang cara menulis skripsi.

Penulisan skripsi bagi mahasiswa IKIP BUDI UTOMO Malang merupakan bagian integral dari kurikulum Jurusan, yang mengacu pada Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0217/U/1995 tentang Kurikulum yang Berlaku Secara Nasional Program Studi Sarjana Pendidikan, dipadukan dengan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa.

(9)
(10)

BAGIAN 2

PROSES PENGAJUAN PROPOSAL SKRIPSI

A. Persyaratan Pembimbingan

1. Semua pembimbing skripsi berpendidikan sekurang-kurangnya pascasarjana (S-2) dan sedapat mungkin yang sesuai dengan bidang ilmunya.

2. Pembimbing skripsi berkewajiban membimbing mahasiswa yang dibimbingnya mulai persiapan pembuatan proposal, proses pelaksanaan hingga akhir kegiatan dan penulisan laporan penelitian.

3. Setiap pembimbing berkewajiban membimbing setiap mahasiswa yang dibimbing sesuai dengan surat keputusan Rektor tentang penetapan dosen pembimbing skripsi, pelaskasanaan bimbingan dilakukan secara terjadwal dan terstruktur sekurang-kurangnya delapan kali pertemuan yang dibuktikan dalam berita acara bimbingan skripsi (BAB).

B. Persyaratan Pengajuan Proposal Skripsi

1. Mahasiswa yang berhak mengajukan usulan pembimbingan skripsi adalah mahasiswa telah dinyatakan lulus teori dan telah mencapai jumlah sks minimal 120 SKS.

2. Mahasiswa telah melakukan proses herregistrasi atau pendaftaran ulang pada semester yang sedang berjalan.

3. Bidang yang diteliti harus sesuai dengan bidang ilmu yang ada pada Jurusan atau program studi yang ada di IKIP Budi Utomo Malang.

(11)

C. Persiapan dan Proses Pengajuan Proposal Penelitian

1. Sebelum mengajukan usulan penelitian, mahasiswa diharapkan memenuhi persyaratan pengetahuan tentang:

1) permasalahan yang diteliti;

2) informasi dan wawasan tentang bidang yang diteliti; 3) relevansi permasalahan yang diteliti; dan

4) referensi, bacaan ilmiah, jurnal dan laporan terdahulu sesuai dengan bidang yang diteliti.

2. Proses pengajuan usulan/Proposal Skripsi ditentukan sebagai berikut.

1) Mahasiswa mengajukan usulan/Proposal Skripsi kepada Ketua Jurusan/Program Studi masing-masing untuk mendapatkan persetujuan tentang permasalahan yang akan diteliti.

(12)

BAGIAN 3

PROSES PENULISAN PROPOSAL

Usulan skripsi (proposal penelitian) merupakan usulan tertulis dengan format tertentu yang diajukan oleh mahasiswa untuk melakukan penelitian pada bidang pendidikan yang sesuai dengan program studinya berkaitan dengan kewajibannya dalam rangka memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar sarjana strata satu (S-1).

Usulan skripsi/proposal harus disetujui oleh Ketua Jurusan/Program Studi dan proses penulisannya harus sesuai dengan format penulisan yang ditentukan dan dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Proses penulisan usulan penelitian skripsi meliputi: persiapan konsultasi dan proses konsultasi. Langkah-langkah yang harus ditempuh baik persiapan konsultasi maupun proses konsultasi sebagai berikut.

A. Persiapan Konsultasi

Hal-hal yang perlu dilakukan mahasiswa sebelum konsultasi dengan Jurusan/ Program Studi maupun Dosen Pembimbing sebagai berikut.

1. Membaca buku-buku, jurnal ilmiah, koran, majalah, laporan skripsi, browsing internet, dan referensi lainnya.

2. Mengamati kejadian-kejadian dalam suatu lingkungan yang relevan dengan bidang pendidikan dan pembelajaran sesuai dengan bidang ilmu dalam program studi masing-masing.

3. Melakukan survei pendahuluan terhadap objek yang akan diteliti. 4. Mengidentifikasi dan mengevaluasi topik-topik masalah yang akan

(13)

5. Memilih topik dan subtopik/masalah yang dipandang potensial untuk diteliti.

6. Menentukan judul dan kerangka usulan penelitian.

B. Proses Konsultasi

Mahasiswa akan lebih mudah berkonsultasi dalam proses konsultasi jika siap dengan masalah yang akan dikonsultasikan. Pada proses konsultasi awal, mahasiswa sudah siap dengan permasalahan yang mendukung judul, latar belakang, masalah, tujuan, dan rencana isi usulan penelitian, dalam 2 sampai 4 halaman dengan 1½ spasi. Dalam latar belakang harus dijelaskan mengapa masalah yang dikemukakan dipandang menarik, penting, dan perlu diteliti.

Untuk menyusun usulan penelitian/proposal skripsi mahasiswa diwajibkan melakukan studi pustaka mengenai permasalahan yang telah disetujui dengan tujuan agar memperoleh kerangka teori yang akan dipakai sebagai landasan memecahkan permasalahan yang diajukan. Proses konsultasi direkam dalam berita acara bimbingan (BAB) selama penulisan skripsi sekurang-kurangnya 8 kali.

C. Isi Usulan Penelitian

1. Isi Usulan Penelitian Kuantitatif

Isi usulan penelitian kualitatif terdiri atas: (a) judul, (b) latar belakang masalah, (c) rumusan masalah, (d) tujuan penelitian, (e) hipotesis penelitian, (f) manfaat penelitian, (g) asumsi penelitian, (h) ruang lingkup dan keterbatasan penelitian, (i) definisi istilah, (j) kajian pustaka, (k) metode penelitian, (l) jadwal penelitian, dan (m) daftar rujukan. Agar lebih jelas unsur-unsur tersebut diuraikan sebagai berikut.

(14)

Judul penelitian harus dibuat singkat, padat, dan jelas dalam bentuk klausa (5—15 kata) serta dapat memberikan indikasi variabel yang akan diteliti dan tidak menimbulkan penafsiran yang beraneka ragam. Judul harus mencerminkan topik yang akan dibahas.

b. Latar Belakang Masalah

Bagian ini memaparkan pentingnya masalah dalam skripsi diteliti. Dalam latar belakang harus dijelaskan secara eksplisit tentang ontologis (apa objek yang diteliti), epistimologi (mengapa dan dengan cara apa objek diteliti), dan axiologis (manfaat apa yang diperoleh dengan melakukan penelitian objek tersebut). Di samping itu, dapat dijelaskan pula adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, baik kesenjangan teoretik maupun kesenjangan praktis yang melatarbelakangi masalah yang diteliti. Selanjutnya dikemukakan secara ringkas teori, hasil-hasil penelitian, kesimpulan seminar atau diskusi ilmiah, pengalaman atau pengamatan pribadi yang terkait erat dengan pokok masalah yang diteliti. Dengan demikian, masalah yang dipilih untuk diteliti mendapat landasan berpijak yang lebih kokoh.

c. Rumusan Masalah

(15)

Negeri 8 Malang Tahun Pelajaran 2007/2008 dan kemampuan mereka dalam mengapresiasi bangun struktur puisi?

d. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan masalah penelitian. Perbedaannya terletak pada cara merumuskannya. Masalah penelitian dirumuskan dengan menggunakan kalimat tanya, sementara rumusan tujuan penelitian dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan. Contoh: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikansi hubungan antara minat baca puisi siswa Kelas II SMP Negeri 18 Malang Tahun Pelajaran 2007/2008 dengan kemampuan mereka dalam mengapresiasi unsur bangun struktur puisi.

e. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang diteliti. Tidak semua penelitian kuantitatif memerlukan hipotesis. Penelitian yang bersifat eksploratoris dan deskriptif tidak membutuhkan hipotesis.

(16)

menyatakan pertautan antara dua variabel atau lebih, (ii) dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan, (iii) dirumuskan secara singkat, padat, dan jelas, serta (iv) dapat diuji secara empiris.

Hipotesis statistik dalam skripsi dapat dirumuskan dengan Ho atau hipotesis nol dan Ha atau hipotesis alternatif. Hipotesis nol dirumuskan dalam bentuk pernyataan negatif, misalnya Tidak ada hubungan yang signifikan antara minat baca puisi siswa SMP dan kemampuan mereka dalam mengapresiasi unsur bangun struktur puisi. Adapun hipotesis alternatif dirumuskan dalam bentuk pernyataan positif, misalnya: Ada hubungan yang signifikan antara minat baca puisi siswa SLTP dan kemampuan mereka dalam mengapresiasi unsur bangun struktur puisi.

f. Manfaat Penelitian

Manfaat atau pentingnya penelitian ditinjau dari manfaat praktis dan manfaat teoritis. Manfaat praktis dijelaskan manfaat bagi pelaksanaan pembangunan, dalam hal ini manfaat bagi pembelajaran di sekolah atau aplikasinya dalam pendidikan dan pembelajaran di sekolah, sedangkan manfaat teoritis dijelaskan manfaatnya bagi pengembangan ilmu di bidang bahasa, sastra, dan pembelajarannya. Dengan kata lain, uraian dalam subbab manfaat penelitian berisi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti. Dari uraian itu diharapkan dapat disimpulkan bahwa penelitian terhadap masalah yang dipilih memang layak untuk dilakukan.

g. Asumsi Penelitian

(17)

yang diasumsikannya itu, tetapi dapat langsung memanfaatkan hasil pengukuran minat yang diperolehnya. Asumsi dapat bersifat substantif atau metodologis. Asumsi substantif berhubungan dengan permasalahan penelitian, sedabgkan asumsi metodologis berkaitan dengan metodologi penelitian.

h. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

Paparan pada ruang lingkup penelitian adalah variabel-variabel yang diteliti, populasi/subjek penelitian, dan lokasi penelitian. Dapat juga dipaparkan penjabaran variabel menjadi subvariabel beserta indikator-indikatornya. Sementara keterbatasan penelitian diperlukan agar pembaca dapat menyikapi temuan penelitian sesuai dengan kondisi yang ada. Keterbatasan penelitian menunjuk kepada suatu keadaan yang tidak bisa dihindari dalam penelitian. Keterbatasan yang dihadapi menyangkut dua hal. Pertama, keterbatasan ruang lingkup kajian yang terpaksa dilakukan karena alasan-alasan prosedural, teknik penelitian, ataupun karena faktor logistik. Kedua, keterbatasan penelitian berupa kendala yang bersumber dari adat, tradisi, etika dan kepercayaan yang tidak memungkinkan bagi peneliti untuk mencari data yang diinginkan.

i. Definisi Istilah

Definisi istilah disebut juga definisi operasional atau penegasan istilah diperlukan agar terjadi persepsi yang sama antara penulis dan pembaca terhadap istilah-istilah penting dalam skripsi/penelitian. Istilah yang perlu didefinisikan adalah istilah-istilah kunci/pokok yang berhubungan dengan judul, masalah, dan variable penelitian. Definisi istilah dibuat berdasarkan pada pengertian yang diberikan oleh peneliti.

(18)

berbicara, membaca, dan menulis. Penyusunan definisi operasional perlu dilakukan karena teramatinya konsep atau konstruk yang diselidiki akan memudahkan pengukurannya.

j. Kajian Pustaka

Kajian pustaka memuat dua hal utama, yaitu: (i) deskripsi teoretis tentang objek (variabel) yang diteliti, dan (ii) argumentasi atas hipotesis yang telah diajukan dalam Bab I. Untuk dapat memeberikan deskripsi teoretis terhadap variabel yang diteliti, maka diperlukan adanya kajian teori yang mendalam. Selanjutnya, argumentasi atas hipotesis yang diajukan menuntut peneliti mengintegrasikan teori yang dipilih sebagai landasan penelitian dengan hasil kajian mengenai temuan penelitian yang relevan. Pembahasan tentang hasil penelitian tidak dilakukan secara terpisah dalam satu subbab tersendiri.

Bahan-bahan kajian pustaka dapat diangkat dari berbagai sumber seperti jurnal penelitian, skripsi, laporan penelitian, buku teks, makalah, laporan seminar dan diskusi ilmiah, terbitan-terbitan resmi pemerintah dan lembaga-lembaga lain, dan browsing dan unduh teori dari internet, baik berupa jurnal, bahan diskusi, maupun email. Akan lebih baik jika kajian teoretis dan telaah terhadap temuan-temuan penelitian didasarkan pada sumber kepustakaan primer, yaitu bahan pustaka yang isinya bersumber pada temuan-temuan penelitian. Sumber kepustakaan sekunder dapat dipergunakan sebagai penunjang.

(19)

berargumentasi berdasarkan teori-teori yang pada waktu itu dipandang paling representatif. Hal serupa berlaku juga terhadap penelaahan laporan-laporan penelitian. Sementara prinsip relevansi diperlukan karena sangat kecil manfaatnya menguraikan teori atau hasil penelitian yang paling mutakhir dalam satu cabang ilmu yang tidak ada sangkut pautnya dengan masalah yang diteliti.

k. Metode Penelitian

Metode penelitian kuantitatif berisi (i) rancangan penelitian, (ii) populasi dan sampel, (iii) instrumen penelitian, (iv) pengumpulan data, dan (v) analisis data. Kelima unsur yang dimaksud dipaparkan sebagai berikut.

1) Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian adalah strategi mengatur setting penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat (valid) sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian. Dalam penelitian eksperimental, rancangan penelitian yang dipilih adalah yang paling memungkinkan peneliti untuk mengendalikan (mengontrol) variabel lain yang diduga ikut berpengaruh terhadap variabel terikat (dependent variable). Rancangan penelitian dalam penelitian eksperimental selalu mengacu pada hipotesis yang akan diuji.

Bahasan rancangan penelitian untuk penelitian noneksperimental berisi penjelasan mengenai jenis penelitian yang dilakukan ditinjau dari tujuan dan sifatnya; apakah penelitian eksploratori, deskriptif, eksplanatori, survei atau yang lain. Selain itu, harus dijelaskan pula mengenai variabel-variabel yang dilibatkan dalam penelitian serta sifat hubungan antarvariabel tersebut.

2) Populasi dan Sampel

(20)

dilakukan agar jumlah sampel dan cara pengambilannya dapat ditentukan secara tepat. Tujuannya, agar sampel yang dipilih benar-benar representatif, yakni mencerminkan keadaan populasinya secara cermat. Kerepresentatifan sampel merupakan kriteria terpenting dalam pemilihan sampel dalam kaitannya dengan maksud menggeneralisasikan hasil-hasil penelitian terhadap sampel kepada populasinya. Jika keadaan sampel semakin berbeda dengan karakteristik populasinya, maka semakin besar kemungkinan kekeliruan dalam generalisasinya. Dari paparan tersebut dapat dikemukakan bahwa yang harus dibahas dalam bagian populasi dan sampel adalah: (i) identifikasi dan batasan-batasan tentang populasi atau subjek penelitian, (ii) tempat dan waktu pengambilan sampel, (iii) prosedur dan teknik pengambilan sampel, dan (iv) besarnya sampel.

3) Instrumen Penelitian

Istilah instrumen penelitian dibuat berdasarkan indikator-indikator variabel yang tertuang dalam kisi-kisi isntrumen. Selanjutnya, diuraikan prosedur pengembangan instrumen pengumpul data atau pemilihan alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian. Dengan langkah ini lebih menjamin bahwa instrumen yang dibuat cocok (valid) dengan variabel yang diukur, ditinjau dari segi isinya (content validity). Ketepatan (validitas) merupakan syarat pokok pertama yang harus dipenuhi oleh sebuah instrumen yang baik. Syarat berikutnya adalah dimilkinya tingkat keterandalan (reliabilitas) yang memadai. Walaupun istrumen yang digunakan tidak dibuat sendiri oleh peneliti, tetap ada kewajiban bagi peneliti untuk melaporkan karakteristik (validitas dan reliabilitas) dari instrumen yang digunakan. Tingkat validitas dan reliabilitas instrumen dapat diketahui dari hasil ujicoba instrumen.

(21)

Pengumpulan data perisi penjelasan tentang: (i) langkah-langkah yang ditempuh dan teknik yang dipakai untuk mengumpulkan data, (ii) kualifikasi dan jumlah personel yang terlibat dalam proses pengumpulan data, serta (iii) jadwal waktu pelaksanaan pengumpulan data. Jika peneliti menggunakan orang lain sebagai pembantu pelaksana pengumpul data, perlu dijelaskan cara pemilihan serta upaya mempersiapkan mereka untuk menjalankan tugas.

5) Teknik Analisis Data

Bagian ini diuraikan jenis analisis teknik statistik yang digunakan. Dilihat dari metodenya, ada dua jenis statistik yang dapat dipilih, yaitu: statistik deskriptif, dan statistik inferensial. Dalam statistik inferensial terdapat statistik parametrik dan statistik nonparametrik. Pemilihan jenis analisis data sangat ditentukan oleh jenis data yang dikumpulkan dengan tetap berorientasi pada tujuan yang hendak dicapai atau hipotesis yang hendak diuji. Oleh karena itu, yang penting diperhatikan dalam analisis data ialah ketepatan teknik analisisnya bukan kecanggihannya.

Di samping mengemukakan tentang jenis atau teknik analisis data yang digunakan, perlu juga dijelaskan tentang alasan pemilihannya.

l. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian merupakan komitmen mahasiswa mengenai lamanya waktu melakukan proses penelitian mulai dari penyusunan usulan penelitian hingga laporan skripsi diserahkan untuk dipertahankan dalam ujian komprehensif. Contoh jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

No Kegiatan Bulan Ke

1 2 3 4 5 6 1 Konsultasi judul dan

masalah

2 Penyusunan desain

(22)

3 Penyusunan instrumen,

6 Verifikasi data dan revisi

draf √

7 Seminar laporan dan revisi √ 8 Penyelesaian,

penggandaan, dan penyerahan

m. Daftar Rujukan

Daftar rujukan hanya memuat pustaka yang ada dalam usulan penelitian dan disusun secara alfabetis menurut abjad nama akhir penulis pertama. Teknik Merujuk dan menulis daftar rujukan dapat dilihat pada bagian akhir buku ini dalam bagian Kaidah penulisan karya ilmiah.

2. Isi Usulan Skripsi berupa Penelitian Kualitatif

Isi usulan penelitian kualitatif terdiri atas: (a) judul, (b) konteks penelitian, (c) fokus penelitian, (d) tujuan penelitian, (e) manfaat (kata sambung tidak dihitung). Judul harus mencerminkan topik atau masalah yang dibahas dalam penelitian.

(23)

Konteks penelitian berisi uraian tentang latar belakang penelitian, untuk maksud apa penelitian dilakukan, dan apa/siapa yang mengarahkan penelitian, mengapa penelitian dilakukan, dengan cara apa penelitian dilakukan, serta apa manfaat penelitian dilakukan.

c. Fokus Penelitian

Fokus penelitian memuat pernyataan rumusan masalah. Fokus penelitian berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab dalam penelitian dan alasan diajukannya pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui gambaran apa yang akan diungkapkan di lapangan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan harus didukung oleh alasan-alasan mengapa hal tersebut ditampilkan. Alasan-alasan tersebut harus dikemukakan secara jelas, sesuai dengan sifat penelitian kualitatif yang holistik, induktif, dan naturalistik yang berarti dekat sekali dengan gejala yang diteliti.

d. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan sasaran hasil yang ingin dicapai dalam penelitian sesuai dengan fokus yang telah dirumuskan. Tujuan penelitian ada dua macam, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum harus selaras dengan judul penelitian, sedangkan tujuan khusus harus selaras dengan rumusan maslah.

e. Manfaat Penelitian

(24)

disimpulkan bahwa penelitian terhadap masalah yang dipilih memang layak untuk dilakukan.

f. Landasan Teori

Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan kenyataan di lapangan. Selain itu, landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Dalam penelitian kualitatif, landasan teori befungsi sebagai bahan penjelas dalam pembahasan hasil penelitian.

g. Metode Penelitian

Metode penelitian memuat uraian tentang langkah-langkah penelitian secara operasional yang menyangkut (i) pendekatan dan jenis penelitian, (ii) kehadiran peneliti, (iii) lokasi penelitian, (iv) sumber data, (v) prosedur pengumpulan data, (vi) analisis data, (vii) pengecekan keabsahan data, (viii) tahap-tahap penelitian, (ix) jadwal penelitian, serta (x) daftar rujukan. Unsur-unsur yang dimaksud diuraikan berikut ini.

1) Pendekatan dan Jenis Penelitian

Peneliti perlu menjelaskan bahwa pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dan menyertakan alasan-alasan singkat mengapa pendekatan itu yang digunakan. Di samping itu juga dikemukakan orientasi teoretik, yaitu landasan berpikir untuk memahami makna suatu gejala yang diteliti, misalnya fenomenologis, interaksi simbolik, kebudayaan, etnometodologis, atau kritik seni (hermeneutik). Peneliti juga perlu mengemukakan jenis penelitian yang digunakan apakah etnogrifis, studi kasus, grounded theory, interaktif, ekologis, partisipatoris, penelitian tindakan, atau penelitian kelas.

(25)

Dalam bagian ini dilaporkan jenis data, sumber data, dan teknik penjaringan data. Uraian tersebut meliputi data apa saja yang dikumpulkan, bagaimana karakteristiknya, dengan cara apa data dijaring, sehingga kredibilitasnya terjamin.

3) Prosedur Pengumpulan Data

Dalam bagian ini diuraikan teknik pengumpulan data yang digunakan, misalnya observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Terdapat dua dimensi rekaman data: fidelitas dan struktur. Fidelitas mengacu pada seberapa signifikan bukti nyata dari lapangan disajikan (rekaman audio atau video memiliki fidelitas tinggi, sedangkan catatan lapangan memiliki fidelitas kurang). Hal-hal yang menyangkut jenis rekaman, format ringkasan rekaman data, dan prosedur perekaman diuraikan pada bagian ini. Selain itu dikemukakan cara-cara untuk memastikan keabsahan data dengan triangulasi dan waktu yang diperlukan dalam pengumpulan data.

4) Analisis Data

Pada bagian analisis data diuraikan pelacakan dan pengaturan secara sistematis transkrip-transkrip wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain agar peneliti dapat menyajikan temuannya. Analisis ini melibatkan pengerjaan, pengorganisasian, pemecahan dan sintesis data serta pencarian pola, pengungkapan hal yang penting, dan penentuan apa yang dilaporkan. Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan selama dan setelah pengumpulan data, dengan teknik-teknik misalnya analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponensial, dan analisis tema. Dalam hal ini peneliti dapat menggunakan statistik nonparametrik, logika, etika, atau estetika.

5) Pengecekan Keabsahan Temuan

(26)

dengan menggunakan teknik-teknik perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan, observasi yang diperdalam, triangulasi (menggunakan beberapa sumber, metode, peneliti, teori), pembahasan sejawat, analisis kasus negatif, pelacakan keseuaian hasil, dan pengecekan anggota. Selanjutnya perlu dilakukan pengecekan dapat tidaknya ditransfer ke latar lain (transferability), ketergantungan pada konteksnya (dependability), dan dapat tidaknya dikonfirmasikan kepada sumbernya (confirmability).

6) Tahap-tahap Penelitian

Bagian ini menguraikan proses pelaksanaan penelitian, mulai dari penelitian pendahuluan, pengembangan desain, pelaksanaan penelitian, sampai pada penulisan laporan.

h. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian merupakan komitmen mahasiswa mengenai lamanya waktu melakukan proses penelitian mulai dari penyusunan usulan penelitian hingga laporan skripsi diserahkan untuk dipertahankan dalam ujian komprehensif.

i. Daftar Rujukan

Daftar rujukan hanya memuat pustaka yang ada dalam usulan penelitian dan disusun secara alfabetis menurut abjad nama akhir penulis pertama. Teknik Merujuk dan menulis daftar rujukan dapat dilihat pada bagian akhir buku ini dalam bagian Kaidah penulisan karya ilmiah.

3. Isi Proposal Skripsi berupa Penelitian Tindakan Kelas(Classroom Action Research)

(27)

jadwal penelitian, dan (i) daftar rujukan. Unsur-unsur yang dimaksud diuarikan berikut ini.

a.Judul Penelitian

Judul penelitian hendaknya singkat, spesifik dan cukup jelas mewakili gambaran tentang masalah yang akan diteliti dan tindakan yang dipilih untuk menyelesaikan/solusi terhadap masalah proses pembelajaran yang dihadapi. Formulasi judul hendaknya singkat, jelas, dan sederhana namun secara tersirat telah menampilkan sosok PTK bukan sosok penelitian formal. Judul dirumuskan dalam bentuk klausa dengan panjang ideal 5—20 kata. Perhatikan contoh berikut: 1. MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN PENDEKATAN

PRAGMATIK SISWA KELAS II SMPN 08 MALANG

2. PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMK PENERBANGAN “ANGKASA” MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TAHUN PELAJARAN 2008-2009

1. Bidang Ilmu/Bidang Kajian

Tuliskan bidang ilmu Bidang kajian masalah yang diteliti. Perhatikan contoh berikut:

Penelitian ini meliputi Bidang Kajian sebagai berikut:

1 Keterampilan Berbicara dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMP.

2 Pendekatan Pragmatik dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP.

2. Pendahuluan

(28)

1. Latar belakang masalah diuraikan secara jelas dan sistematis. Latar belakang meliputi: (a) uraian tentang kedudukan matakuliah/mata pelajaran dalam kurikulum; (b) gambaran umum isi matakuliah/mata pelajaran tersebut termasuk pembagian waktunya (lampirkan Analisis Instruksional, SAP, GBPP dari matakuliah/ mata pelajaran yang bersangkutan); (c) metode pembelajaran yang digunakan saat ini dan yang akan digunakan, dan masalah yang dihadapi ditinjau dari hasil belajar yang dicapai siswa/mahasiswa.

3. Rumusan Masalah

Masalah penelitian dirumuskan dalam bentuk suatu rumusan penelitian tindakan kelas. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan penelitian. Rumusan masalah sebaiknya menggunakan kalimat tanya dengan mengajukan alternatif tindakan yang akan diambil dan hasil positif yang diantisipasi.

Kemukakan secara jelas bahwa masalah yang diteliti merupakan sebuah masalah yang nyata terjadi di kelas, penting dan mendesak untuk dipecahkan. Setelah didiagnosis (diidentifikasi) masalah penelitiannya, selanjutnya perlu diidentifikasi dan dideskripsikan akar penyebab dari masalah tersebut. Lihat contoh sebagai berikut:

1) Langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan dalam menggunakan pendekatan pragmatik pada pembelajaran keterampilan berbicara bagi siswa Kelas II SMPN 08 Malang? 2) Apakah penggunaan pendekatan pragmatik pada pembelajaran

bahasa Indonesia dapat meningkatkan keterampilan berbicara bagi siswa Kelas II SMPN 08 Malang?

(29)

3) Cara Pemecahan Masalah

Uraikan pendekatan dan konsep yang digunakan untuk menjawab masalah yang diteliti, sesuai dengan kaidah penelitian tindakan kelas (yang meliputi: perencanaan-tindakan-observasi/evaluasi-refleksi, yang bersifat daur ulang atau siklus). Cara pemecahan masalah telah menunjukkan akar penyebab permasalahan dan bentuk tindakan (action) yang ditunjang dengan data yang lengkap dan baik. (Lihat lampiran)

4) Tinjauan Pustaka

Uraikan dengan jelas kajian teori atau pustaka yang menumbuhkan gagasan yang mendasari penelitian yang akan dilakukan. Kemukakan teori, temuan dan bahan penelitian lain yang dipahami sebagai acuan, yang dijadikan landasan

untuk menunjukkan ketepatan tentang tindakan yang akan dilakukan dalam mengatasi permasalahan penelitian tersebut. Uraian ini digunakan untuk menyusun kerangka berpikir atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Pada bagian akhir dikemukakan hipotesis tindakan yang menggambarkan tingkat keberhasilan tindakan yang diharapkan/diantisipasi.

5) Tujuan Penelitian

Kemukakan secara singkat tujuan penelitian yang ingin dicapai dengan mendasarkan pada permasalahan yang dikemukakan. Tujuan umum dan khusus diuraikan dengan jelas, sehingga tampak keberhasilannya. Tujuan umum diuraikan sesuai dengan judul, sedangkan tujuan khusus diuraikan sesuai dengan rumusan masalah. Perhatikan contoh berikut ini:

1. Tujuan Umum

(30)

berbicara dan memaparkan hasil keterampilan berbicara setelah pendekatan pragmatik digunakan bagi siswa Kelas II SMPN 08 Malang.

2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengidentifikasi langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menggunakan pendekatan pragmatik dalam pembelajaran keterampilan berbicara bagi siswa Kelas II SMPN 08 Malang. 2. Untuk memaparkan hasil keterampilan berbicara siswa Kelas II

SMPN 08 Malang setelah pendekatan pragmatik digunakan dalam kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia.

6) Kontribusi Hasil Penelitian

Uraikan kontribusi hasil penelitian terhadap kualitas pendidikan dan atau pembelajaran, sehingga tampak manfaatnya/sumbangannya bagi mahasiswa, dosen, maupun komponen pendidikan lainnya. Kemukakan inovasi yang akan dihasilkan dari penelitian ini.

7) Metode Penelitian

Uraikan secara jelas prosedur penelitian yang akan dilakukan. Kemukakan obyek, latar waktu dan lokasi penelitian secara jelas. Prosedur hendaknya dirinci dari perencanaan-tindakan-observasi/evaluasi-refleksi, yang bersifat daur ulang atau siklis. Tunjukkan siklus-siklus kegiatan penelitian dengan menguraikan tingkat keberhasilan yang dicapai dalam satu siklus sebelum pindah ke siklus lainnya. Jumlah siklus disyaratkan lebih dari dua siklus. (Lihat lampiran)

8) Jadwal Penelitian

(31)

9) Personalia Penelitian

Jumlah personalia penelitian maksimal 3 orang. Uraikan peran dan jumlah waktu yang digunakan dalam setiap bentuk kegiatan penelitian yang dilakukan. Rincilah nama peneliti, golongan, pangkat, jabatan, dan lembaga tempat tugas, sama seperti pada Lembar Pengesahan.

10) Lampiran-lampiran

1. Daftar Pustaka, yang dituliskan secara konsisten menurut model APA, MLA atau Turabian.

(32)

BAGIAN 4

PROSES PENULISAN DAN FORMAT SKRIPSI

Bagian ini akan dipaparkan proses penulisan skripsi yang merupakan tindak lanjut dari proposal skripsi yang telah disetujui. Dasar penulisan skripsi adalah usulan penelitian, data yang dikumpulkan dari lapangan, dan pengembangan teori yang diajukan dalam kerangka landasan teori. Proses penulisan skripsi sebenarnya tidak jauh berbeda dengan proses penulisan proposal skripsi/usulan penelitian. Dalam penulisan skripsi, mahasiswa sudah wajib memaparkan hasil penelitiannya, sedangkan dalam usulan penelitian karena belum ada data mengenai hasil penelitian, maka sudah tentu belum dipaparkan.

Selama penulisan skripsi, mahasiswa diharapkan selalu berkonsultasi dengan dosen pembimbing. Format penulisan skripsi, baik penelitian kuantitatif, kualitatif, maupun tindakan kelas secara umum terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian utama/inti, dan bagian akhir.

Bagian awal skripsi mencakup (i)halaman sampul, (ii) halaman judul, (iii) halaman persetujuan, (iv) halaman pengesahan, (v) abstrak, (vi) kata pengantar, (vii) daftar isi, (viii) daftar tabel (jika ada), (ix) daftar gambar (jika ada), dan (x) daftar lampiran. Contoh masing-masing bagian awal dapat dilihat pada lampiran 1—10.

Bagian inti terdiri atas pendahuluan sampai dengan penutup yang dibedakan atas format penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif, dan penelitian tindakan kelas.

(33)

penelitian, misalnya daftar kuisioner, dan sifatnya hanya melengkapi usulan penelitian.

Ketiga format bagian inti yang dimaksud dipaparkan berikut ini.

A. Format Skripsi Hasil Penelitian Kuantitatif Alternatif 1

(34)

B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Hipotesis Penelitian E. Kegunaan Penelitian F. Asumsi Penelitian

G. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian H. Penegasan Istilah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Deskriptif

(35)

C. Pembahasan

B. Pernyataan Hipotesis dan Tujuan C. Definisi Istilah

D. Signifikansi E. Keterbatasan

F. Tinjauan Singkat Sistematika Penulisan Laporan BAB II ULASAN KEPUSTAKAAN/KERANGKA TEORI

B. Format Skripsi Hasil Penelitian Kualitatif Alternatif 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah B. Masalah

(36)

D. Asumsi

E. Keterbatasan Penelitian F. Penegasan Istilah

G. Sistematika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan

B. Objek, Data, dan Sumber Data C. Teknik Pengumpulan Data D. Teknik Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB V PENUTUP

A. Simpulan B. Saran

Alternatif 2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah B. Fokus Penelitian

C. Landasan Teori

D. Penelitian Sebelumnya yang Relevan BAB II METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Rancangan Penelitian B. Sumber Data

C. Pengumpulan Data D. Analisis Data

BAB III Bab memuat hasil-hasil penelitian dan pembahasannya yang diperoleh, sesuai dengan tujuan dan masalah.

BAB IV PENUTUP

A. Rangkuman Hasil Penelitian B. Kesimpulan

Alternatif 3

(37)

A. Latar Belakang Masalah yang diperoleh, sesuai dengan tujuan dan masalah.

(38)

B. Fokus Penelitian C. Tujuan Penelitian D. Kegunaan Penelitian E. Metode Penelitian F. Landasan Teori

BAB II Bab memuat hasil-hasil penelitian dan pembahasannya yang diperoleh, sesuai dengan tujuan dan masalah.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan B. Saran

C. Format Skripsi Hasil Penelitian Tindakan Kelas

Setelah penelitian dilaksanakan, data sudah dikumpulkan, dianalisis, disimpulkan, dan diverifikasi, hal-hal yang harus

diperhatikan dalam menyusun laporan PTK adalah menyusun laporan hasil penelitian tindakan kelas dengan format berikut ini.

I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah (data awal dalam mengidentifikasi

masalah, analisis masalah, dan pentingnya masalah dipecahkan). 2. Rumusan Masalah

3. Tujuan Penelitian 4. Manfaat Penelitian

II. KAJIAN PUSTAKA

III. PELAKSANAAN PENELITIAN

1. Subjek Penelitian (Lokasi, waktu, mata pelajaran, kelas, dan karakteristik siswa)

2. Deskripsi per Siklus: (rencana, pelaksanaan,

pengamatan/pengumpulan data/instrumen, refleksi)

(39)

1. Deskripsi per siklus (data tentang rencana, pengamatan, refleksi), keberhasilan dan kegagalan, lengkap dengan data. 2. Pembahasan dari setiap siklus.

V. PENUTUP

1. Simpulan (Ringkasan uraian per siklus disertai dengan pendapat penulis terhadap masing-masing.

2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

PERNYATAAN KEASLIAN HASIL PENELITIAN

LAMPIRAN

1. Catatan penting untuk penelitian tindakan kelas:

2. Judul penelitian hendaknya menggambarkan aktivitas perbaikan yang dilaksanakan sebagai fokus PTK.

3. Abstrak memuat intisari/saripati dari setiap komponen penelitian, mulai dari masalah, tujuan penelitian, pelaksanaan penelitian, hasil dan pembahasan, serta kesimpulan dan saran. Dengan membaca abstrak, orang akan mendapat gambaran umum mengenai PTK yang dilaporkan.

4. Pendahuluan memuat latar belakang munculnya masalah, analisis dan perumusan masalah, serta tujuan dan manfaat penelitian. 5. Kajian pustaka menguraikan tentang berbagai teori/hasil penelitian

yang terkait dengan masalah penelitian, yang dapat dijadikan acuan dalam merancang perbaikan dan membahas hasil penelitian.

6. Pelaksanaan penelitian mengungkapkan tentang subjek penelitian, prosedur pelaksanaan per siklus, mulai dari perencanaan,

pelaksanaan, pengumpulan data, dan cara refleksi.

(40)

pelaksanaan pengamatan, refleksi, yang berisi penjelasan tentang keberhasilan dan kelemahan yang terjadi. Bagian ini didukung dengan tabel dan grafik, dan disertai dengan pembahasan mengapa hasilnya seperti itu.

8. Kesimpulan dan saran berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran untuk menindaklanjuti hasil penelitian tersebut.

9. Daftar Pustaka memuat semua sumber yang digunakan sebagai acuan, yang disusun berdasarkan abjad dengan menggunakan gaya penulisan tertentu

Isi Bagian Awal Skripsi Halaman Sampul Depan

Halaman sampul berisi: judul secara lengkap, kata skripsi, nama dan nomor pokok mahasiswa (NPM), logo IKIP BUDI UTOMO Malang dengan diameter 3 cm, dan diikuti dengan nama lengkap institut, fakultas, jurusan, dan waktu (bulan-tahun) lulus ujian. Semua huruf dicetak dengan huruf kapital. Komposisi huruf dan tataletak masing-masing bagian diatur secara simetris, rapi, dan serasi. Ukuran huruf yang digunakan adalah 12-16 poin. Contoh halaman sampul skripsi dapat dilihat pada Lampiran 1.

Halaman Judul

(41)

kecuali huruf pertama] dan tahun lulus ujian. Contoh halaman judul lembar kedua dapat dilihat pada Lampiran 2.

Lembar Persetujuan

Ada dua macam lembar persetujuan. Lembar persetujuan yang pertama memuat persetujuan dari pembimbing. Hal-hal yang dicantumkan dalam lembar persetujuan pembimbing adalah: (i) teks Skripsi oleh ….. ini telah disetujui untuk diuji; (ii) nama lengkap Pembimbing. Contoh lembar persetujuan pembimbing skripsi yang dimaksud dapat dilihat pada Lampiran 6a. Lembar persetujuan yang kedua berisi pengesahan skripsi oleh para penguji, Ketua Jurusan, dan Dekan. Pengesahan ini baru diberikan setelah diadakan penyempurnaan oleh mahasiswa yang bersangkutan sesuai dengan saran-saran yang diberikan oleh para penguji pada saat berlangsungnya ujian. Dalam lembar persetujuan dosen penguji dicantumkan tanggal-bulan-tahun dilaksanakannya ujian, tanda tangan, nama lengkap masing-masing dewan penguji, dekan, dan ketua jurusan. Contoh lembar persetujuan dosen penguji dapat dilihat dalam Lampiran 3.

Abstrak

(42)

akademiknya. Dalam abstrak dicantumkan kata kunci yang ditempatkan di bawah nama dosen pembimbing. Jumlah kata kunci berkisar antara tiga sampai lima buah. Kata kunci diperlukan untuk mengenal kata-kata penting dalam penelitian yang tercermin dari judul dan maslah penelitian. Dengan memahami kata kunci dapat dijadikan tolak ukur pemahaman isi skripsi. Dalam teks abstrak disajikan secara padat intisari skripsi yang mencakup latar belakang, masalah yang diteliti, metode yang digunakan, hasil-hasil yang diperoleh, kesimpulan yang ditarik, dan (jika ada) saran yang diajukan. Teks di dalam abstrak diketik dengan spasi tunggal (satu spasi) dan panjangnya tidak lebih dari dua halaman kertas ukuran kuarto atau antara 750—1000 kata. Contoh abstrak skripsi dapat dilihat pada Lampiran 4.

Kata Pengantar

Dalam kata pengantar dicantumkan ucapan terima kasih penulis yang ditujukan kepada Tuhan, orang-orang, lembaga, organisasi, dan atau pihak-pihak lain yang telah membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan penulisan skripsi. Tulisan KATA PENGANTAR diketik dengan huruf kapital, simetris di batas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Teks kata pengantar diketik dengan spasi ganda (dua spasi). Panjang teks tidak lebih dari dua halaman kertas ukuran kuarto. Pada bagian akhir teks (di pojok kanan bawah) dicantumkan kata Penulis tanpa menyebut nama terang. Contoh kata pengantar dapat dilihat pada Lampiran 5.

Daftar Isi

(43)

dilihat pada Lampiran 6 (untuk skripsi hasil penelitian kuantitatif) dan 10b (untuk skripsi hasil penelitian kualitatif).

Daftar Tabel

Daftar tabel memuat nomor tabel, judul tabel, serta nomor halaman untuk setiap tabel. Judul tabel harus sama dengan judul tabel yang terdapat di dalam teks. Judul tabel yang memerlukan lebih dari satu diketik dengan spasi tunggal. Antara judul tabel yang satu dengan judul tabel lainnya diberi jarak dua spasi. Contoh daftar tabel dapat dilihat pada Lampiran 7.

Daftar Lampiran

Daftar lampiran memuat nomor lampiran, judul lampiran, serta halaman tempat lampiran itu berada. Judul lampiran yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul lampiran yang satu dengan lainnya diberi jarak dua spasi. Contoh daftar lampiran dapat dilihat pada Lampiran 8.

Isi Bagian Inti Skripsi Bab I Pendahuluan

Pendahuluan adalah bab pertama dari skripsi yang mengantarkan pembaca untuk dapat menjawab pertanyaan apa yang diteliti, untuk apa dan mengapa penelitian itu dilakukan. Oleh karena itu, bab pendahuluan ini pada dasarnya memuat (i) latar belakang masalah, (ii) rumusan masalah, (iii) tujuan penelitian, (iv) hipotesis penelitian, (v) manfaat penelitian, (vi) asumsi penelitian, (vii) ruang lingkup dan keterbatasan penelitian, dan (viii) definisi istilah. Isi masing-masing unsur tersebut sama seperti tercantum dalam usulan penelitian yang perlu dikembangkan.

Bab II Kajian Pustaka

(44)

kajian yang antara lain berupa argumentasi atas hipotesis yang telah diajukan dalam Bab I.

Bab III Metode Penelitian

Pokok-pokok bahasan yang terdapat dalam Bab Metode Penelitian mencakup (1) Rancangan Penelitian, (2) Populasi dan Sampel, (3) Instrumen Penelitian (kisi-kisi, ujicoba, dan kebsahan isntrumen), (4) Pengumpulan Data, dan (5) Analisis Data.

Bab IV Hasil Penelitian

Dalam penelitian yang menguji hipotesis, laporan mengenai hasil-hasil yang diperoleh sebaiknya dibagi menjadi dua bagian besar. Bagian pertama berisi uraian tentang karakteristik masing-masing variabel. Bagian kedua memuat uraian tentang hasil pengujian hipotesis.

Bab V Pembahasan

Pembahasan atas temuan-temuan penelitian yang telah dikemukakan di dalam Bab IV mempunyai arti penting bagi keseluruhan penelitian. Tujuan pembahasan adalah (1) menjawab masalah penelitian, atau menunjukkan bagaimana tujuan penelitian dicapai; (2) menafsirkan temuan-temuan penelitian; (3) mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan; (4) memodifikasi teori yang ada atau menyusun teori baru; dan (5) menjelaskan implikasi-implikasi lain dari hasil penelitian, termasuk keterbatasan temuan-temuan penelitian.

Bab VI Penutup

(45)

Isi Bagian Akhir Skripsi

Hal-hal yang perlu dimasukkan ke dalam bagian ini adalah yang mendukung atau terkait erat dengan uraian yang terdapat pada bagian utama. Isi yang perlu ada pada bagian akhir adalah (1) daftar rujukan, (2) pernyataan keaslian tulisan, (3) lampiran-lampiran, dan (4) riwayat hidup penulis.

Daftar Rujukan

Bahan pustaka yang dimasukkan ke dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan dalam teks. Artinya, bahan pustaka yang hanya digunakan sebagai bahan bacaan tetapi tidak dirujuk dalam teks tidak dimasukkan ke dalam daftar rujukan. Sebaliknya, semua bahan pustaka yang disebutkan dalam teks skripsi harus dicantumkan dalam daftar rujukan. Tatacara penulisan daftar rujukan dibahas pada Bagian 6, Teknik Penulisan Skripsi, dalam pedoman ini. Patut diketahui bahwa istilah daftar pustaka digunakan untuk menyebut daftar yang berisi bahan-bahan pustaka yang digunakan penulis, baik yang dirujuk atupun yang tidak dirujuk dalam teks. Untuk skripsi, daftar bahan pustaka yang ditulis hanya yang dirujuk dalam teks, sehingga istilah yang tepat adalah daftar rujukan, bukan daftar pustaka. Contoh daftar rujukan dapat dilihat pada Lampiran 11.

Pernyataan Keaslian Tulisan

(46)

Riwayat Hidup

(47)

BAGIAN 5

TEKNIK PENULISAN SKRIPSI

Bagian ini berisi petunjuk yang berkaitan dengan sistematika penulisan, cara merujuk dan menulis daftar rujukan, dan penggunaan tanda baca dalam penulisan skripsi.

A. Sistematika Penulisan Skripsi

Yang dimaksud dengan sistematika penulisan adalah tata cara menuliskan subbagian serta menandai peringkat masing-masing subbagian.

Penulisan judul bab (peringkat 1) ditempatkan di tengah memakai huruf besar semua dan bold. Peringkat-peringkat selanjutnya dinyatakan dengan huruf dan angka sebagai berikut.

1. Peringkat 2 ditunjukkan dengan urutan huruf besar (A, B, C, D, dst.) memakai titik dan ditulis dengan huruf besar kecil dan bold. 2. Peringkat 3 ditunjukkan dengan urutan angka (1, 2, 3, dst.)

memakai titik dan ditulis dengan huruf besar kecil dan bold.

3. Peringkat 4 ditunjukkan dengan urutan huruf kecil (a, b, c, dst.) memakai titik dan ditulis dengan huruf besar kecil dan bold.

4. Peringkat 5 ditunjukkan dengan urutan angka (1, 2, 3, dst.) memakai kurung tutup tanpa titik, ditulis dengan huruf besar kecil dan bold.

5. Butir uraian atau contoh dibedakan atas butir hirarkis (seperti urutan kegiatan dan jadwal) dan butir nonhirarkis (seperti contoh-contoh yang memiliki kedudukan setara). Butir hirarkis dinyatakan dengan angka dan huruf dalam kurung seperti (1) dan (a); sedangkan butir nonhierarkis dinyatakan dengan bulit.

(48)

a. Alternatif Pertama

Peringkat subbagian dinyatakan dengan jenis huruf yang berbeda, letak dalam halaman dengan ketentuan sebagai berikut. (1) Peringkat 1 ditulis dengan huruf besar semua

dan diletakkan di tengah.

(2) Peringkat 2 ditulis dengan huruf besar semua dan diletakkan di kiri.

(3) Peringkat 3 ditulis dengan huruf besar-kecil dan diletakkan di kiri.

Contoh:

BAB III

METODE PENELITIAN DESAIN PENELITIAN

……… ……… ………...

……… ………

……… ………...

……… ……….

SUMBER DATA

……… ……… ………...

……… ………

……… ………...

(49)

Sumber Data Primer

……… ……… ………...

……… ………

……… ………...………

Sumber Data Sekunder

……… ………...

……… ………

.

……… ……….

b. Alternatif Kedua

Alternatif kedua disusun dengan ketentuan sebagai berikut: (1) Peringkat 1 ditulis dengan huruf besar semua dan diletakkan di

tengah.

(2) Peringkat 2 ditandai dengan angka dua digit yang dipisahkan dengan titik, tetapi tanpa diakhiri dengan titik, dan dimulai dari tepi kiri, ditulis dengan huruf besar-kecil dicetak tebal.

(3) Peringkat 3 ditandai dengan angka tiga digit yang dipisahkan dengan tanda titik, tanpa diakhiri dengan tanda titik, ditulis dengan huruf besar-kecil dicetak miring.

Contoh:

BAB III

METODE PENELITIAN

(50)

……… ………

3.1 Desain Penelitian

……… ……… ………

3.2 Sumber Data

……… ……… ………

3.2.1 Sumber Data Primer

……… ……… ………

3.2.2 Sumber Data Sekunder

……… ……… ………

c. Alternatif Ketiga

Alternatif lain --- ketiga --- diatur dengan ketentuan sebagai berikut:

(1) Peringkat 1 ditulis dalam huruf besar semua dan diletakkan di tengah.

(2) Peringkat 2 ditulis dengan urutan huruf besar (A, B, C, dst.), memakai titik dan ditulis dengan huruf besar-kecil.

(3) Peringkat 3 ditunjukkan dengan urutan angka (1, 2, 3, dst.), memakai titik dan ditulis dengan huruf besar-kecil.

Contoh:

BAB III

(51)

………

(52)

dilakukan dengan menulis nama akhir pengarang pertama diikuti dengan dkk. Contoh: Menurut Amry, dkk. (1989:215), …. Jika nama pengarang tidak disebutkan, yang dicantumkan dalam rujukan adalah nama lembaga yang menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan, atau nama koran. Contoh: Kompas (Minggu, 29 Februari 2004) menulis bahwa…. Untuk karya terjemahan, perujukan dilakukan dengan menulis nama pengarang asli. Menurut Rujukan dari dua sumber atau lebih oleh pengarang yang berbeda dicantumkan dalam satu tanda kurung dengan titik koma sebagai pemisah. Contoh: …… (Soedardjo, 2003:23; Chairul, 2003:19).

Rujukan dapat dibedakan menjadi rujukan langsung dan rujukan tidak langsung. Rujukan langsung dibedakan menjadi rujukan langsung kurang dari 40 kata dan rujukan langsung lebih dari 40 kata. Kedua rujukan langsung tersebut penulisannya berbeda.

a. Rujukan Langsung

1) Rujukan Kurang dari 40 Kata

Rujukan langsung kurang dari 40 kata ditulis di antara tanda kutip (“…”) sebagai bagian terpadu dalam teks utama, dan diikuti nama pengarang, tahun, dan nomor halaman. Nama pengarang dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam kurung. Perhatikan contoh nama pengarang disebut dalam teks secara terpadu berikut.

Syafi’ie (1994:62) merumuskan,”Membaca ragam sepintas ialah membaca secara cepat yang kadang-kadang disertai melompat-lompat terhadap suatu bacaan.”

Berikut contoh perujukan dengan cara nama pengarang disebut bersama dengan tahun dan nomor halaman.

(53)

Jika dalam rujukan terdapat tanda kutip, digunakan tanda kutip tunggal (‘….’). Perhatikan contoh berikut!

“Dari kalangan yang kurang memahami manfaatnya yang sangat besar dan merata sering terlontar pertanyaan yang berbunyi ‘Buat apa sih buku-buku teks itu?’” (Tarigan & Tarigan, 1993:15).

2) Rujukan 40 Kata atau Lebih

Rujukan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks utama yang mendahului, dimulai pada ketukan keenam dari garis tepi sebelah kiri, dan diketik dengan spasi tunggal. Kemudian cantumkan nama akhir pengarang, tahun, dan halaman.

Contoh:

Hairston (1981:44) menuliskan situasi ketika seseorang akan menulis,

Every time you begin a writing task, you are working in specific situation. You have a topic, you are going to write about, you have a person or persons who will read or listen to what you have written, and you have a reason for writing.

Jika ada sebagian rujukan langsung dihilangkan, kata-kata yang dihilangkan tersebut diganti dengan tiga titik (…). Jika yang dihilangkan banyak, bagian tersebut diganti dengan tanda titik satu baris halaman. Perhatikan contoh berikut ini!

Marwoto (2001:33) menyatakan,”Filsafat harus menjadi teoretis, demikian tampaknya gagasan Marcuse. Sebagai seorang neomarxis, …, gagasannya ini menyimpang dari apa yang diyakini Karl Marz, filsafat harus menjadi praksis.”

(54)

b. Rujukan Tidak Langsung

Rujukan tidak langsung adalah rujukan yang dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri. Perujukannya ditulis tanpa tanda kutip dalam spasi rangkap dan terpadu dengan teks utama, kemudian dituliskan pula nama akhir pengarang, tahun, dan nomor halaman.

Contoh penulisan rujukan tidak langsung dengan nama pengarang terpadu dalam teks utama:

Rofiqi (2001:50) berpendapat bahwa kesusastraan merupakan industri, suatu model produksi sosial.

Contoh penulisan rujukan tidak langsung dengan penulisan nama pengarang dan tahun di dalam kurung:

Kesusastraan merupakan industri, suatu model produksi sosial (Rofiqi, 2001:50).

2. Penulisan Daftar Rujukan

Daftar rujukan merupakan daftar yang memuat buku, makalah, artikel, internet, atau sumber lain yang dirujuk secara langsung atau tidak langsung dalam sebuah karangan. Pada dasarnya, unsur yang dituliskan dalam daftar rujukan meliputi: (1) nama pengarang (ditulis dengan urutan nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar akademik), (2) tahun penerbitan, (3) judul, termasuk subjudul, (4) tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit. Setiap unsur tersebut diakhiri dengan tanda titik (.), kecuali antara tempat penerbit dan nama penerbit dengan tanda titik dua.

a. Rujukan dari Buku

(55)

dengan huruf besar pada awal kata, kecuali kata hubung. Tempat penerbitan dan nama penerbit dipisahkan dengan tanda titik dua. Baris pertama dimulai dari margin kiri, baris kedua, dan seterusnya masuk enam ketuk. Jarak antara baris dalam satu rujukan satu spasi, jarak antara rujukan yang satu ke yang lain dua spasi.

Contoh:

Hairston, Maxine C. 1981. Succesful Writing: A Rhetoric for Advanced Composition. New York: W.W. Norton & Co.

Jika Anda menggunakan beberapa buku oleh pengarang yang sama dan diterbitkan dalam tahun yang sama, penulisannya adalah tahun penerbitan diikuti dengan huruf a, b, c, dan seterusnya.

Contoh:

Cornet, L. & K. Weeks. 1985a. Career Ladder Plans: Trends and Emerging Issues-1985. Atlanta: Career Ladder Clearinghouse.

Cornet, L. & K. Weeks. 1985b. Planning Career Ladders: Lessons from the States. Atlanta: Career Ladder Clearinghouse.

b. Rujukan dari Buku yang Berisi Artikel (Ada Editornya)

Cara menuliskannya sama dengan rujukan dari buku hanya ditambah dengan tulisan (Ed.) jika hanya satu editor dan (Eds.) jika lebih dari satu editor. (Ed.) atau (Eds.) tersebut ditempatkan di antara nama pengarang dan tahun penerbitan.

Contoh:

Maurice, Catherine (Eds.). 1996. Behavioral Intervention for Young Children with Autism: A Manual for Parents and Professionals. Austin, Texas: 8700 Shoal Creek Boulevard.

Mintowati, Maria (Ed.). 1990. Butir-Butir Pemerolehan Bahasa Kedua. Surabaya: Nasional.

c. Rujukan dari Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel (Ada Editornya)

(56)

atau digarisbawahi per kata. Nama editor ditulis seperti urutan yang sebenarnya, diberi keterangan (Ed.) atau (Eds.) Judul buku yang berisi kumpulan artikel dicetak miring atau digarisbawahi per kata, nomor halaman dituliskan dalam kurung.

Contoh:

Loovas, O. Ivar. 1996. “The UCLA Young Autism Model of Service Delivery” dalam Catherine Maurice (Eds.), Behavioral Intervention for Young Children with Autism (hlm. 241—248). Austin, Texas: 8700 Shoal Creek Boulevard.

d. Rujukan Artikel dalam Jurnal

Nama penulis ditulis, diikuti tahun. Judul artikel diapit tanda kutip, judul jurnal dicetak miring atau digarisbawahi. Berikutnya jurnal tahun ke berapa, nomor berapa, dan halaman berapa.

Contoh:

Marwoto, Y. 2001. “Seni dan Subversi” dalam Basis, Nomor 09-10, Tahun ke-50, September-Oktober, (hlm.32—37).

e. Rujukan dari Artikel dalam Koran atau Majalah

Nama pengarang ditulis paling depan, dikuti tahun, tanggal, dan bulan. Judul artikel ditulis di antara tanda kutip, nama koran atau majalah dicetak miring atau digarisbawahi per kata.

Contoh:

Hidayat, Dedy N. 2004. “Amerikanisasi Industri Kampanye Pemilu” dalam Kompas, Rabu, 11 Februari, (hlm. 4).

Hidayat, Dedy N. 2004. “Amerikanisasi Industri Kampanye Pemilu” dalam Kompas, Rabu, 11 Februari, (hlm. 4).

f. Rujukan dari Koran Tanpa Pengarang

Nama koran ditulis paling depan, dicetak miring atau digarisbawahi, tahun diikuti tanggal dan bulan, kemudian judul artikel diapit tanda kutip dan nomor halaman.

(57)

Kompas. 2004, 11 Februari. “Makro-Ekonomi Mendekati 1997”. (Hlm. 25).

g. Rujukan Berupa Karya Terjemahan

Nama pengarang asli ditulis, diikuti tahun, judul terjemahan, nama penerjemah, tempat penerbit, nama penerbit

Contoh:

Ary, D., L.C. Jacobs, & A. Razavieh. 1982. Pengantar Penelitian Pendidikan. (Penerjemah: Arief Furchan). Surabaya: Usaha Nasional.

h. Rujukan Berupa Skripsi, Tesis, atau Disertasi

Penulisan rujukan ini adalah nama penyusun, diikuti tahun, judul disertai pernyataan skripsi, tesis, atau disertasi tidak diterbitkan, nama kota, nama fakultas serta nama perguruan tinggi. Perhatikan contoh berikut ini.

Mintowati. 1992. Struktur Kalimat Bahasa Cina Peranakan Siswa SMA di Kotamadya Mojokerto. Tesis tidak diterbitkan. Malang: Program Pascasarjana IKIP Malang.

i. Rujukan Berupa Makalah dalam Seminar

Penulisannya adalah nama pengarang, tahun, judul makalah, kemudian diikuti pernyataan “Makalah disajikan dalam…, nama pertemuan, lembaga penyelenggara, dan tempat penyelenggara.” Contoh:

Sudikan, Setya Yuwana. 2004. “Pendekatan Kontesktual dalam Pembelajaran Apresiasi Sastra: Perspektif Pluralisme Budaya”. Makalah disajikan pada Seminar Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, UniversitasNegeri Surabaya, 17 Februari.

j. Rujukan dari Rujukan dari Artikel dalam Jurnal dari CD-ROM

(58)

Contoh

Krashen, S.,Longh, M.& Scracella,R. 1979. Age, Rate and Eventual Attainment in Second Language Acquistion. TESOL Quaterly, 13:537-82 (CD-ROM:TESOLQuarterly, Digital,1997)

k. Rujukan dari Internet Berupa jurnal

Cara penulisannya dimulai dengan nama, tahun, judul artikel, nama jurnal (dicetak miring dan diberi keterangan dalam kurung (online), volume, nomor, alamat, dan diakhiri keterangan kapan diakses.

Contoh

Hitchock, S., L. & Hall, W . 1996. A Survey Df STM Online Journals, 1990-1995: The Calm be fore thestorm,(Online),

(http://journal.ecs.soton.ac.uk/ survey/survey.html, Diakses pada 12 Juni 1996).

l. Rujukan dari Internet Berupa Bahan Diskusi

Cara penulisannya dimulai dengan nama, tanggal, bulan, tahun, topik bahan diskusi, nama forum/bahan diskusi (dicetak miring) diberi keterangan dalam kurung (online), alamat email diskusi yang diakhiri dengan kapan diakses di antara tanda kurung.

Contoh:

Wilson,D. 20 November 1995. Summary of Citing Internet cites. NETTRAIN

Discussion List, (Online), (NETTRAIN@ubvm.cc.buffalo.edu, diakses 22

Nopember 1995).

m. Rujukan dari Internet berupa E-mail Pribadi

Penulisannya dimulai dengan nama pengirim disertai alamat email dalam kurung, tanggal, bulan, tahun, topic/subjek dicetak miring, nama yang dikirimi disertai alamat email. Jika nama pengirim tidak ada, cukup ditulis alamat email pengirim.

(59)

Davis, A.(a.davis@uwts.edu.au). 10 Juni 1996. Learning to Use Web Authoring

Tools. E-mail kepada Alison Hunter (huntera@usq.edu.au). Atau

(A.davis@uwts.edu.au). 10 Juni 1996. Learning to Use Web Authoring Tools. E-mail kepada Alison Hunter (huntera@usq.edu.au).

n. Rujukan dari Internet Berupa Karya Individual & Blog

Cara penulisannya dimulai dengan nama, tahun, judul karya dicetak miring diberi keterangan (Online), alamat sumber rujukan, dan kapan diakses.

Salamah, Umi. 2009. Teknik Presentasi dan Publikasi Ilmiah (Online), yumasumi. wordpress.com. Diakses 12 Desember 2009.

Yang perlu Anda perhatikan lagi adalah sumber rujukan yang ditulis sesuai dengan kaidah di depan harus Anda urutkan dalam abjad (setelah nama akhir pengarang ditulis paling depan, kecuali nama Cina), tanpa dinomori dan tanpa diberi built. Dari sejumlah contoh tadi, beginilah daftar rujukannya.

Contoh:

Daftar Rujukan

Ary, D. , L.C. Jacobs, & A. Razavieh. 1982. Pengantar Penelitian Pendidikan. (Penerjemah: Arief Furchan). Surabaya: Usaha Nasional.

Cornet, L. & K. Weeks. 1985a. Career Ladder Plans: Trends and Emerging Issues—1985. Atlanta: Career Ladder Clearinghouse. Cornet, L. & K. Weeks. 1985b. Planning Career Ladders: Lessons from

the States. Atlanta: Career Ladder Clearinghouse.

C. Penulisan Tanda Baca

(60)

persen (%). Penulisan tanda baca tersebut diketik rapat dengan huruf yang mendahuluinya dan diberi jarak satu spasi dengan kata yang mengikutinya.

Tidak Baku Baku

Sampel dipilih secara acak .

Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah wawancara , obsevasi ,dan angket.

Berikut ini penulisan tanda kutip (“…”), tanda kurung (), tanda hubung (-), tanda pisah (--), dan garis miring. Seluruh tanda baca

(61)

D. Pengaturan Margin dan Penomoran pada Halaman Skripsi

Pengaturan margin halaman skripsi di atur dengan ketentuan: 4 cm dari tepi kanan, 4 cm dari tepi atas, 3 cm dari tepi kiri dan 3 cm dari tepi kiri. Jarak spasi antar baris adalah 2 spasi, kecuali abstrak. Jenis huruf menggunakan model Times New Roman dengan fon 12 (tidak termasuk abstrak). Abstrak ditulis dengan fon 11 dan jarak antarbaris satu spasi.

Adapun penomoran halaman di atur dengan ketentuan (1) nomor halaman bagian awal skripsi menggunakan angka romawi kecil(I,ii,iii, ...), ditempatkan di halaman bawah tengah (butom center), (2) penomoran setiap awal bab menggunakan angka Arabian (1,2,3,..) diletakkan di di halaman bawah tengah (butom center). Dan penomoran halaman isi dan lampiran selain awal bab menggunakan angka arabian (1,2,3,..) diletakan di halaman bagian kanan atas.

Gambar

Tabel 8: Penilaian Presentasi

Referensi

Dokumen terkait

Pedoman Penulisan Skripsi ini disusun bertujuan untuk menyeragamkan standar format penulisan skripsi, baik bagi mahasiswa sebagai peneliti maupun bagi dosen pembimbing

Calon eksaminandus mengajukan proposal ringkas penelitian dengan mengisi formulir pengajuan judul yang berisi judul skripsi atau tugas akhir sesuai dengan format

Lembar pernyataan memuat judul skripsi, kata SKRIPSI (huruf besar semua), pernyataan: Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana bidang tertentu

1. Pengajuan proposal atau seminar judul adalah rangkaian akhir dari proses perkuliahan yaitu dalam rangka penulisan penelitian skripsi. Setiap mahasiswa diwajibkan

Kode etik adalah etika yang harus dipatuhi oleh mahasiswa (peneliti) ketika melakukan penulisan skripsi berkaitan dengan: substansi skripsi, proses penelitian,

Buku pedoman penulisan usulan propsal penelitian dan skripsi ini dibuat dengan maksud untuk membantu mahasiswa dalam penyusunan rencana dan pelaksanaan penelitian, serta

a) Setelah melakukan revisi atas skripsi pada seminar skripsi, maka mahasiswa diwajibkan mengikuti ujian skripsi komprehensif (Tutup), dengan mengisi formulir

8 Gambar 1.1 Bagan Prosedur Penulisan Skripsi Tahap VII Mahasiswa mengajukan surat ijin penelitian kepada Wakil Dekan Bidang Akademik Tahap VIII Mahasiswa melaksanakan