Analisis Stabilitas Lereng Di Desa Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Menggunakan Metode Fellenius Melalui Aplikasi Geostudio Slope/W
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
Adapun perkuatan lereng yang disarankan yaitu pemasangan dinding penahan tanah dan boredpile yang dipasang 2 (dua) baris dengan pola pemasangan zigzag. Hasil analisis
Martha Ramdhani, 2016, Analisis Stabilitas Lereng Akibat Beban Gempa Dengan Perkuatan Dinding Penahan Tanah Menggunakan Metode Morgenstern-Price (Studi Kasus : Desa
Dari hasil analisis stabilitas lereng, kondisi sebenarnya ketika terjadi longsor yaitu saat terjadi hujan dan hanya ada beban kendaraan memang sudah
Kondisi ini menyebabkan daerah tersebut berpotensi longsor cukup tinggi Hal ini diperkuat dengan adanya peristiwa pada tahun 2007 silam, dimana bencana tanah longsor terparah
Bidang gelincir yang paling berpotensi terjadinya tanah longsor yaitu berada pada line 5 dengan kedalaman 10 m dan memiliki kemiringan lereng dengan slope 37˚ (sangat curam)
Hasil ini memiliki korelasi yang sama dengan hasil yang ditunjukkan pada grafik stabilitas Q-slope (Gambar 5) dimana untuk lereng aktual berada pada zona tidak stabil yang
Bencana tanah longsor dapat terjadi pada daerah yang memiliki intensitas curah hujan tinggi, kemiringan lereng yang curam, penggunaan lahan berupa tanah kosong, ladang/tegalan dan semak
Simulasi Penggunaan Program Geostudio Slope/W 2007 dalam Menganalisis Stabilitas Lereng dengan Jenis Tanah Lempung Berpasir pada Kondisi tidak Jenuh, Kondisi Jenuh Sebagian, dan Kondisi