• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Jamur Perusak Kayu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Identifikasi Jamur Perusak Kayu"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS

IDENTIFIKASI JAMUR PERUSAK KAYU

Disusun Oleh:

APRI HERI ISWANTO, S.Hut, M.Si NIP. 132 303 844

DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur pada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan karya tulis mengenai “Identifikasi Jamur Perusak

Kayu “.

Tulisan ini merupakan berisi tentang gambaran umum mengenai beberapa jenis

jamur perusak kayu. Penulis berharap semoga karya tulis ini dapat memberikan

tambahan informasi dibidang Hama dan Penyakit Hasil Hutan.

Akhirnya penulis tetap membuka diri terhadap kritik dan saran yang

membangun dengan tujuan untuk menyempurnakan karya tulis ini.

Januari, 2009

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ...i

DAFTAR ISI...ii

DAFTAR GAMBAR ...iii

PENDAHULUAN ...1

PERUMUSAN MASALAH ...1

TINJAUAN PUSTAKA ...2

HASIL DAN PEMBAHASAN ...5

KESIMPULAN...9

(4)

DAFTAR GAMBAR

No Keterangan Halaman

1 Trametes versicolor 5

2 Pori Pada Hymenium Trametes versicolor 6

3 Ganoderma applanatum pada Kayu Rasamala (I) dan Ganoderma applanatum yang Berubah Warna Menjadi Coklat (II)

(5)

PENDAHULUAN

Sampai saat ini, kayu masih dipilih sebagai bahan bangunan dan meubel karena

beberapa alasan keunggulannya antara lain warna dan corak dekoratif alaminya yang

indah, kuat, mudah dalam penerjaannya serta memiliki daya isolasi yang tinggi

terhadap suhu dan suara. Dari berbagai kelebihan dari kayu juga tersimpan suatu

kelemahan. Sebagai bahan yang tersusun atas selulosa, hemiselulosa, dan lignin, kayu

dapat mengalami degradasi seiring pemanfaatannya dikarenakan pengaruh faktor

lingkungan.

Secara umum kerusakan kayu terjadi karena pembebanan (mekanik) dan faktor

biologis (jamur, rayap, dll). Jamur merupakan salah satu mikroorganisme yang tidak

memiliki klorofil sehingga dalam mempertahankan hidupnya akan mengambil energi

serta bahan-bahan organik yang dihasilkan oleh tumbuhan hijau baik yang masih hidup

ataupun yang sudah mati.

Indonesia merupakan negara tropis dengan keanekaragaman hayati yang besar

(megabiodiversity). Keanekaragaman hayati yang ada ini meliputi keanekaragaman

tumbuhan mulai dari tingkat rendah (tumbuhan yang tidak memiliki klorofil) sampai

tumbuhan tingkat tinggi (tumbuhan yang tidak memiliki klorofil). Sebagai daerah

tropis, wilayah Indonesia merupakan wilayah yang cocok untuk pertumbuhan dan

perkembangbiakan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur. Bakteri dan jamur

merupakan tumbuhan tingkat rendah, dimana dalam kehidupannya akan selalu menjadi

parasit dan atau saprofit bagi organisme/benda lain.

Sebenarnya kerugian akibat serangan jamur setiap tahunnya sangat besar,

namun masih jarang dilakukan penelitian-penelitian maupun publikasi-publikasi untuk

mengetahui seberapa besar kerugian yang terjadi akibat serangan jamur. Sebagai

contoh di Amerika Serikat kerugian akibat pelapukan bangunan diduga lebih dari 200

juta dolar per-tahun.

PERUMUSAN MASALAH

1. Sebagai daerah tropis, wilayah Indonesia merupakan wilayah yang cocok untuk

pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur.

(6)

2. 80-85% kayu di Indonesia didominasi olek kayu dengan kelas kuat rendah yang

mudah terserang oleh mikroorganisme salah satunya adalah jamur.

3. Sebenarnya kerugian akibat serangan jamur setiap tahunnya sangat besar, namun

masih jarang dilakukan penelitian-penelitian maupun publikasi-publikasi

mengenai masalah jamur.

TINJAUAN PUSTAKA

Jamur Sebagai Jasad Renik

Jasad renik merupakan salah satu faktor yang banyak menimbulkan kerusakan

pada kayu. Jasad renik tersebut terdiri dari jamur dan bakteri, dimana bagian

vegetatifnya secara individu hanya dapat dilihat dengan jelas dibawah mikroskop

karena ukurannya sangat kecil. Berdasarkan medium tempat jasad renik itu

berkembang dan sifatnya yang saprofit dan parasit, jasad renik berbeda dengan

tanaman hijau. Jasad renik adalah sejenis tumbuhan tingkat rendah yang tidak

mengandung klorofil, oleh karena itu mereka mempertahankan hidupnya dengan

energi dan bahan organik yang dihasilkan oleh tumbuhan hijau. Dengan demikian

kayu sebagai produk terbesar dari tumbuhan hijau merupakan sumber makanan bagi

berbagai jenis jamur dan bakteri (Tambunan dan Nandika, 1989).

Jamur merupakan organisme eukariota yang digolongkan kedalam kelompok

cendawan sejati. Dinding sel jamur terdiri atas kitin, sel jamur tidak mengandung

klorofil. Jamur mendapatkan makanan secara heterotrof dengan mengambil

makanan dari bahan organik. Bahan organik disekitar tempat tumbuhnya diubah

menjadi molekul-molekul sederhana dan diserap langsung oleh hifa, jadi jamur tidak

seperti organisme heterotrof lainnya yang menelan makanannya kemudian

mencernanya sebelum diserap. (Gunawan, 2000).

Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Jamur

Menurut Tambunan dan Nandika (1989), ada beberapa faktor yang

berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan jamur antara lain:

a. Temperatur

Jamur perusak kayu dapat berkembang pada interval suhu yang cukup

(7)

terjadi selama periode-periode yang lebih panas dan lebih lembab dalam

setiap tahun. Suhu optimum berbeda-beda untuk setiap jenis, tetapi pada

umumnya berkisar antara 220C sampai 350C. Suhu maksimumnya berkisar

antara 270C sampai 390C, dengan suhu minimum kurang lebih 50C.

b. Oksigen

Oksigen sangat dibutuhkan oleh jamur untuk melakukan respirasi yang

menghasilkan CO2 dan H2O. Sebaliknya untuk pertumbuhan yang

optimum, oksigen harus diambil secara bebas dari udara. Tanpa adanya

oksigen, tidak ada jamur yang dapat hidup.

c. Kelembaban

Kebutuhan jamur akan kelembaban berbeda-beda, namun hampir semua

jenis jamur dapat hidup pada substrat yang belum jenuh air. Kadar air

substrat yang rendah sering menjadi fakyor pembatas bagi pertumbuhan

jamur. Hal ini terutama berlaku bagi jenis jamur yang hidup pada kayu

atau tanah. Kayu dengan kadar air kurang dari 20% umumnya tidak

terserang jamur perusak, sebaliknya kayu dengan kadar air 35-50% sangat

disukai oleh jamur perusak.

Jamur pelapuk akan menyerang kayu yang berbeda pada lingkungan yang

lembab dalam waktu yang relatif lama. Kayu yang dipasang sebagai

komponen bangunan disekitar kamar mandi atau sumur, kayu yang terkena

tempias air hujan atau kayu yang terendam air akibat banjir akan mudah

sekali terserang jamur pembusuk (Suranto, 2002).

d. Konsentrasi Hidrogen (pH)

Pada umumnya jamur akan tumbuh dengan baik pada pH kurang dari 7

(dalam suasana asam sampai netral). Pertumbuhan yang optimum akan

dicapai pada pH 4,5 sampai 5,5

e. Bahan Makanan (Nutrisi)

Jamur memerlukan makanan dari zat-zat yang terkandung dalam kayu

seperti selulosa, hemiselulosa, lignin dan zat isi sel lainnya. selulosa,

hemiselulosa dan lignin yang menyusun kayu terdapat sebagai

makromolekul yang terlalu besar dan tidak larut dalam air untuk diasimilasi

(8)

Jamur Perusak Kayu

Kollman (1968) dalam Tambunan dan Nandika (1989) mengemukakan bahwa

terdapat 3 (tiga) macam jamur perusak kayu, antara lain:

1. Brown-rot

Yaitu tingkat tinggi dari kelas Basidiomycetes. Golongan jamur ini menyerang

holoselulosa kayu dan meninggalkan residu kecoklatan yang kaya akan lignin

2. White-rot

Yaitu jamur dari kelas Basidiomycetes, juga menyerang holoselulosa dan lignin,

menyebabkan warna kayu lebih muda dari warna normal.

3. Soft-rot

Yaitu jamur dari kelas Ascomycetes atau fungi imperfectie, menyerang selulosa

dan komponen dinding sel lainnya. Akibat serangan jamur ini, permukaan kayu

(9)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Jenis jamur perusak kayu yang dikaji dalam makalah ini adalah Trametes

versicolor dan Ganoderma applanatum.

Trametes versicolor

Jenis jamur Trametes versicolor disajikan pada Gambar 1

Gambar 1. Trametes versicolor

Klasifikasi jamur jenis ini adalah sebagai berikut:

Kingdom : Fungi

Species : Trametes versicolor

Adapun ciri-ciri jamur jenis ini adalah sebagai berikut:

a. Warna coklat keputih-putihan hingga putih kekuningan dengan tepi bergerigi

b. Permukaan badan buah jamur berbulu

c. Jamur tidak memiliki tangkai, langsung melekat pada kayu

d. Teksturnya menyerupai kulit

e. Pada badan jamur terlihat zonasi pertumbuhan jamur

f. Bentuk basidiokarpa/badan buah seperti ekor kalkun yang sedang menggeliat

Jamur Trametes versicolor termasuk dalam famili Polyporaceae (Poly : banyak;

(10)

sebagai tempat untuk keluarnya spora yang akan terbang. Letak pori ini berada di sisi

belakang badan buah (Basidiokarpa). Wood dan Stevens (1996) mengemukakan

bahwa pori jamur ini memiliki ukuran 4 - 6 x 1,5 - 2,5 μm, berbentuk silindrikal

berliku yang ramping, permukaan halus, hyaline/hymeniumnya berwarna putih hingga

kuning pucat dalam lapisannya. Hymenium berupa pori-pori disajikan pada Gambar 2

Gambar 2. Pori Pada Hymenium Trametes versicolor (Sumber: Snowarski. M; 1998)

Nama lain dari jamur ini adalah Turkey Tail. Nama ini diberikan karena jamur

ini memiliki badan buah yang menyerupai miniatur dari ekor kalkun yang sedang

menggeliat. Jenis jamur ini merupakan salah satu jamur yang paling banyak dijumpai

didunia. Selain pori, bagian yang dapat diidentifikasi adalah teksturnya

(konsistensinya) yang berbentuk seperti kulit. Hal inilah yang membedakan dengan

genus Ganoderma yang berbentuk daging. Tekstur jamur ini dikatakan demikian

karena apabila kita mengoyak badan jamur sama halnya dengan mengoyak kulit kita.

Pada badan jamur terlihat zonasi pertumbuhan jamur, hal ini menandakan umur jamur.

Satu lingkaran menandakan bahwa jamur tersebut telah melewatisatu musim. Jadi

zonasi tersebut akan bertambah setiap musimnya.

Warna dari jamur yang ditemukan adalah coklat keputih-putihan dengan tepi

yang bergerigi dan warna yang lebih muda (putih kekuningan). Namun warna ini tidak

dapat dijadikan acuan utama dalam mengidentifikasi jamur. Perbedaan warna

disebabkan karena intensitas cahaya matahari. Permukaan badan buah jamur ini

berbulu, hal ini dapat dirasakan langsung dengan perabaan. Jamur ini tidak memiliki

tangkai, namun langsung melekat pada kayu.

Berdasarkan bentuk penyerangannya, Trametes versicolor termasuk kedalam

jenis jamur White rot. Jamur ini merombak lignin dan sebagian selulosa. Kayu yang

(11)

yaitu tahap awal dan tahap lanjut. Pada tahap awal akan terjadi perubahan warna dan

pengerasan pada permukaan kayu. Setelah tingkat permulaan dilalui, kayu terlihat

semakin berubah baik warna maupun sifat fisiknya hingga pada akhirnya struktur dan

penampilan kayu berubah secara total. Tahap ini disebut sebagai pelapukan tingkat

lanjut (advanced decay) dimana kekuatan kayu berkurang sedenikian rupa sehingga

mudah sekali dihancurkan dengan menggunakan tangan. Serangan tersebut

berpengaruh pada berat kayu, dimana kayu yang terserang beratnya akan ringan, hal

ini disebabkan oleh hilangnya lignin dan selulosa.

Ganoderma applanatum

Jenis jamur Ganoderma applanatum disajikan pada Gambar 3

II I

Gambar 3. Ganoderma applanatum pada Kayu Rasamala (I) dan Ganoderma applanatum yang Berubah Warna Menjadi Coklat (II)

Klasifikasi jamur jenis ini adalah sebagai berikut:

Kingdom : Fungi

Divisio : Basidiomycota

Class : Basidiomycetes

Ordo : Polyporales

Family : Ganodermataceae

Genus : Ganoderma

Species : Ganoderma applanatum

Adapun ciri-ciri jamur jenis ini adalah sebagai berikut:

a. Berwarna putih, dengan cepat berubah menjadi coklat apabila dilukai. Memudar

menjadi pucat kekuning-kuningan ketika basah

(12)

c. Basidiokarpa tersebar rata pada substratum

d. Sporanya tidak terlihat sebagaimana jamur pada umumnya, namun jika

ditepukkan maka seporanya akan jatuh

e. Jamur tidak memiliki tangkai, langsung melekat pada kayu

Ganoderma applanatum termasuk kedalam klasifikasi jamur perusak kayu

kelompok Brown rot. Jamur ini merupakan jamur tingkat tinggi dari kelas

Basidiomycetes yaitu golongan jamur yang menyerang holoselulosa kayu dan

meninggalkan residu kecoklat-coklatan yang kaya akan lignin (Tambunan dan

Nandika; 1989). Sumardi dan Widiastuti (2004) mengemukakan bahwa jamur kelas

Basidiomycetes mempunyai ciri khas yaitu adanya basidiospora yang merupakan

bentuk spora generatif, basidiospora berkembangnya pada permukaan suatu struktur

yang disebut basidium.

Secara umum, ciri-ciri jenis jamur Ganoderma applanatum adalah:

1. Pori

Terdapat 4-6 pori per mm, putih dengan cepat berubah menjadi coklat apabila

dilukai, memudar menjadi pucat kekuning-kuningan ketika basah, rentetan

pembuluh berukuran 4-13 mm, setiap celah dipisahkan lapisan tipis seperti tissu,

pembuluh dan pori menurunkan KOH

2. Spora

6-9,5 x 5,7 μm, lebar berbentuk bulat panjang, tumpul dibagian ujung, dinding

tebal, susunan berduri, tabungan spora matang.

3. Habitat

Soliter ataupun koloni diatas batang kayu dari kayu keras dan pohon jarum, tinggal

di kayu khususnya pada kayu ummbellularia californica (California Bay Laurel)

4. Kelemahan

(13)

KESIMPULAN

Jamur jenis Trametes versicolor dan Ganoderma applanatum keduanya

merupakan jamur yang termasuk kedalam kategori jamur perusak kayu (wood

destroying fungi). Jamur perusak kayu jenis Trametes versicolor termasuk kedalam

kelompok white rot yang menyerang lignin sebagai komponen utama penyusun

dinding sel kayu, sedangkan jenis Ganoderma applanatum termasuk kedalam

kelompok brown rot yang menyerang selulosa pada kayu.

REFERENSI

Gunawan, A.W. 2000. Usaha Pembibitan Jamur. Penebar Swadaya. Jakarta

Snowarski. M. 1998. Trametes versicolor. www.grzyby.pl (diakses: 25 mei 2005)

Sumardi dan S.M Widiastuti. 2004. Dasar-dasar Perlindungan Hutan. Cetakan Pertama Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

Suranto, Y. 2002. Pengawetan Kayu. Penerbit Kanisius. Yogyakarta

Tambunan, B dan Dodi Nandika. 1989. Deteriorasi Kayu oleh Faktor Biologis. IPB-Press. Bogor

Gambar

Gambar 1.  Trametes versicolor
Gambar 2.  Pori Pada Hymenium Trametes versicolor    (Sumber: Snowarski. M; 1998)
Gambar 3. Ganoderma applanatum pada Kayu Rasamala (I) dan Ganoderma applanatum yang Berubah Warna Menjadi

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pengujian keawetan alami dari rayap kayu kering ( C. cynocephalus ), kayu tumih (kelas awet III) memiliki nilai keawetan yang lebih

Walaupun demikian berdasarkan potensi internal, eksternal, dan potensi pendukung objek wisata tingkat potensinya masih bervariatif mulai dari rendah sampai dengan tinggi, (2)

Walaupun demikian berdasarkan potensi internal, eksternal, dan potensi pendukung objek wisata tingkat potensinya masih bervariatif mulai dari rendah sampai dengan tinggi, (2)

Menurut informan hal tersebut lebih menguntungkan karena dengan pakaian yang sama tidak ada yang merasa lebih tinggi atau lebih rendah mulai dari kepala sekolah sampai

bagian – bagian otot mana saja yang mengalami gangguan nyeri atau keluhan dari. tingkat rendah (tidak ada keluhan/cedera) sampai dengan keluhan

Karbonatit merupakan batuan beku yang memiliki tingkat kompleksitas mulai dari yang tinggi sampai sederhana, dengan mineral esensial adalah varietas kalsit atau dolomit dengan

Berdasarkan hasil pengujian keawetan alami dari rayap kayu kering (C. cynocephalus), kayu tumih (kelas awet III) memiliki nilai keawetan yang lebih

Secara umum syarat hidup jamur atau cendawan ada 4 yaitu pertama adanya makanan, dalam hal ini kayu menjadi sumber makanan jamur atau cendawan: kedua ada air, kayu