39 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel
Variable yang akan diteliti pada penelitian ini adalah:
1. Variabel terikat : Subjective Well-being 2. Variabel bebas : Kebersyukuran
B. Definisi Operasional
Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Subjective Well-being
Subjective Well-being merupakan penggambaran tingkat kesejahteraan individu berdasarkan evaluasi afektif dan kognitif individu atas semua peristiwa yang dialami selama hidupnya meliputi pengalaman emosional atas suatu peristiwa, mood, serta penilaian terhadap kepuasan hidup yang dirasakan. Pengukuran subjective well-being berdasarkan pada tiga komponen yang dinyatakan oleh Diener (2003), yaitu kepuasan hidup (life satisfaction), kepuasan atas ranah-ranah kehidupan tertentu (domain satisfaction), afek positif (positive affect), serta afek negatif (negative affect).
Tingkat subjective well-being dapat dilihat dari skor subjek berdasarkan pengisian skala. Bila subjek memiliki skor yang tinggi menandakan bahwa subjek memiliki tingkat subjective well-being yang tinggi, sedangkan subjek dengan skor rendah menunjukkan semakin rendah tingkat subjective well- being subjek. commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
2. Kebersyukuran
Kebersyukuran adalah respon terimakasih dan rasa syukur yang dirasakan individu sebagai bentuk apresiasi atas hal-hal yang didapatkan selama hidup, baik itu dari Tuhan, manusia, maupun alam semesta yang dapat mempengaruhi individu dalam bersikap terhadap segala situasi kehidupan dan mendorong individu untuk berbuat kebaikan. Guna mengukur kebersyukuran, penelitian ini berdasar pada komponen yang dinyatakan oleh Listyandini dkk. (2015), yaitu rasa apresiasi (sense of appreciation), perasaan positif atas kehidupan yang dimiliki serta adanya kecenderungan untuk berperilaku positif.
Rasa syukur dalam penelitian ini dapat diketahui berdasarkan skor hasil pengisisan skala. Subjek yang dengan skor tinggi, berarti memiliki tingkat syukur yang tinggi. Sebaliknya subjek dengan skor yang rendah berarti memiliki tingkat syukur yang rendah.
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi
Penelitian ini menggunakan populasi Ibu dari pasien anak Leukemia yang sedang melakukan pengobatan di Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Moewardi Surakarta. Data pada rekam medis di RSUD dr. Moewardi Surakarta menujukkan jumlah pasien anak Leukemia pada Bulan Juni sebanyak 60 anak sehingga dapat disimpulkan populasi dari penelitian ini berjumlah 60 orang.
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
2. Sampel
Penelitian ini menggunakan sampel seluruh jumlah populasi. Purwanto dan Sulistyastuti (2007) menyatakan suatu penelitian dapat dilakukan pada seluruh populasi bila jumlah populasi relatif kecil. Oleh sebab itu, penelitian ini menggunakan sampel seluruh ibu yang mendampingi anaknya menjalani pengobatan leukemia di RSUD dr. Moewardi Surakarta yang berjumlah 60 orang.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel merupakan suatu teknik yang dilakukan dengan pengambilan sampel yang representatif sehingga dapat diterapkan pada populasi (Azwar, 2015). Pada penelitian ini teknik yang digunakan adalah pengambilan sampel jenuh. Berdasrkan teknik ini maka jumlah sampel yang digunakan adalah semua populasi yang ada pada lokasi penelitian.
Teknik pengambilan sampel jenuh digunakan bila populasi dalam penelitian relatif kecil (Sugiyono, 2014).
D. Metode Pengumpulkan Data 1. Sumber Data
Data pada penelitian ini didapatkan secara langsung dari subjek penelitian, yaitu ibu yang memiliki anak penderita leukemia dan sedang melakukan pengobatan di RSUD dr. Moewardi Surakarta. Penelitian ini menghasilkan data berupa respon subjek atas pernyataan-pernyataan dari dua skala yang diberikan yaitu skala subjective well-being dan skala kebersyukuran.
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42
2. Alat Pengumpul Data
Penelitian ini menggunakan alat ukur berupa skala psikologi, yaitu yaitu skala subjective well-being dan skala kebersyukuran. Kedua skala yang digunakan memiliki dua jenis pernyataan yaitu pernyataan favorable dan pernyataan unfavorable yang dapat megungkapkan suatu sikap.
Pernyataan favorable merupakan jenis pernyataan yang menyatakan dukungan atau keterpihakan pada ciri aspek yang akan diukur. Sedangkan pernyataan unfavorable menyatakan ketidaksetujuan atau tidak memihak aspek yang akan diukur (Azwar, 2015). Skala yang digunakan berpedoman pada skala Likert yang memiliki pernyataan dengan empat pilihan jawaban yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), sangat tidak sesuai (STS).
Tabel 1
Penilaian Pernyataan Favorable dan Unfavorable Kategori Jawaban Penilaian Aitem
Favorable Unfavorable
Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 4
Tidak Sesuai (TS) 2 3
Sesuai (S) 3 2
Sangat Sesuai (SS) 4 1
a. Skala subjective well-being
Suvjective well-being pada penelitian ini diukur menggunakan jenis skala Likert yang disusun peneliti berdasarkan pada komponen subjective well- being yang dirumuskan oleh Diener (2003). Komponen subjective well-being tersebut yaitu kepuasan pada kehidupan secara menyeluruh (life satisfaction), kepuasan atas ranah-ranah kehidupan tertentu (domain satisfaction, efek commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43
positif (positive affect) dan afek negatif (negative affect). Berdasarkan keempat komponen ini maka disusun skala dengan jumla aitem sebanyak 40 aitem yang terdiri dari aitem favorable sebanyak 20 aitem dan aitem unfavorable sebanyak 20 aitem.
Hasil skor dari skala Likert menunjukkan tingkat subjective well-being pada ibu dari anak penderita leukemia. Semakin tinggi skor menunjukkan tingkat subjective well-being Ibu yang semakin tinggi. Sedangkan hasil skor yang rendah menunjukkan tingkat subjective well-being Ibu yang semakin rendah.
Tabel 2
Blueprint Skala Subjective Well-being
No. Aspek Indikator Nomor aitem
Jumlah Favorable Unfavorable
1. Kepuasan Hidup secara menyeluruh (life
satisfaction)
Keinginan mengubah hidup menjadi lebih baik
1 6 2
Kepuasan kehidupan di masa lalu
7 2 2
Kepuasan pada
kehidupan yang dijalani saat ini
3 8 2
Kepuasaan pada
kehidupan di masa depan
9 4 2
Pandangan orang lain pada kehidupan individu
5 10 2
2. Kepuasan pada ranah
kehidupan tertentu (domain satisfaction)
Kepuasan terhadap keluarga yang dimiliki
11 16 2
Kepuasan pada pekerjaan yang dijalani
17 12 2
Merasa memiliki tubuh yang sehat
13 18 2
Kepuasan akan karakter diri sendiri
19 14 2
Merasa memiliki tingkat keuangan yang stabil
15 20 2
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
3. Afek positif Merasa bahagia dan optimis dalam menjalani kehidupan
21 26 2
Merasakan kasih sayang pada keluarga dan orang- orang terdekat
22 27 2
Pengalaman yang dijalani selama hidup memberikan kesenangan bagi individu
28 23 2
Harga diri yang terkait dengan dorongan
individu untuk mencapai hasil yang lebih baik
24 29 2
Suka cita dalam
melakukan suatu hal atau aktivitas yang
menyenangkan.
30 40 2
4. Afek negatif Rasa bersalah yang dirasakan karena merasa bertanggung jawab atas pengalaman tidak menyenangkan yang dialami
31 36 2
Perasaan sedih dan tidak berdaya yang disebabkan suatu hal tidak
menyenangkan
37 32 2
Adanya kecemasan akan kehidupan yang dijalani
33 38 2
Merasa marah akan keterbatasan yang dimiliki
39 34 2
Merasakan gejala-gejala depresi
35 25 2
Jumlah 20 20 40
b. Skala kebersyukuran
Pengukuran rasa syukur dalam penelitian ini menggunakan skala yang dimodifikasi dari skala kebersyukuran versi Indonesia yang disusun oleh Listyandini dkk. (2015) dengan mengacu pada komponen syukur yaitu rasa commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45
apresiasi (sense of apreciation), perasaan positif terhadap kehidupan, kecenderungan bertindak positif. Berdasarkan ketiga komponen tersebut maka disusun skala dengan 30 aitem yang tersusun atas 17 aitem favorable dan 13 aitem unfavorable.
Seberapa tinggi tingkat kebersyukuran Ibu dari anak leukemia dapat dilihat dari hasil skor skala kebersyukuran yang didapatkan. Bila ibu mendapatkan skor yang tinggi maka dapat dikatakan bahwa Ibu memliki tingkat kebersyukuran yang tinggi. Sedangkan bila Ibu mendapatkan skor yang rendah maka dapat dikatakan tingkat kebersyukuran Ibu rendah.
Tabel 3
Blueprint Skala Kebersyukuran
No. Komponen Indikator
Nomor Aitem
Jumlah Favorable Unfavorable
1. Rasa apresiasi (sense of appreciation)
Menyadari kesenangan yang diperoleh dari Tuhan
1,18 11 3
Mengakui adanya peran Tuhan dalam kehidupan
2,15 19 3
Memandang kehidupan dan Tuhan secara positif
24, 12 3 3
Mengakaui peran oranglain terhadap kesenangan yang dialami
4, 13 21 3
Menyadari adanya kesenangan sederhana yang didapatkan dari orang lain
5 17 2
2. Memiliki perasaan positif atas kehidupan yang dijalani
Merasa puas dengan kehidupan yang dijalaninya (sens of abundance)
26 6, 30 3
Merasa bahagia dengan kondisi dirinya saat ini
29 28 2
Merasakan kebahagian dengan kehadiran orang lain
7 25 2
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
3. Kecenderungan untuk bertindak baik
Melakukan ibadah sebagai perwujudan syukur kepada Tuhan
8, 10 14 3
Menjalankan aktivitas sehari-hari dengan baik sebagai bentuk rasa terimakasih pada Tuhan atas kehidupan yang dimiliki
20 22 2
Menolong sesama sebagai wujud rasa terimakasih
23 9 2
Membalas kebaikan yang didapatkan dari orang lain sebagai bentuk apresiasi
16 27 2
Jumlah 17 13 30
E. Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas
Uji validitas yang digunakan adalah validitas isi. Uji ini dilakukan dengan melihat dan merevisi aitem pernyataan dalam skala penelitian berdasarkan pendapat ahli (judgement expert), dalam hal ini dilakukan oleh dosen pembimbing sebagai orang yang berkompeten menilai instrumen penelitian. Selain itu juga dilakukan uji daya beda dengan menggunakan Uji Validitas Product Moment Pearson. Uji daya beda digunakan untuk mengetahui aitem valid dan tidak valid. Aitem yang dinyatakan valid digunakan sebagai alat tes yang kemudian dia anallisis, sedangkan aitem yang tidak valid digugurkan dan tidak digunakan sebagai alat tes. Pengujian daya beda ini dilakukan dengan program Statistic Program for Social Science (SPSS) versi 21.0 for windows.
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas alat ukur dinyatakan dalam koefisien reliabilitas dengan rentang 0 sampai 1. Semakin tinggi koefisien reliabilitas semakin tinggi maka semakin tinggi pula reliabilitasnya (mendekati 1).
Sebaliknuya, bila koefisien reliabilitas semakin rendah maka semakin rendah pula reliabilitasnya (mendekati angka 0). Penelitian ini menggunakan uji reliabiltas Alpha Cronbach. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan progam SPSS versi 21.0 for windows.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji kebenaran pada hipotesis penelitian ini adalah teknik korelasi product moment dari Pearson.
Teknik analisis ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dan veriabel terikat (Sugiyono, 2013). Sehingga dalam penelitian ini dapat diketahui hubungan antara kebersyukuran dan subjective well-being pada Ibu dari anak penderita leukemia di RSUD dr. Moewardi Surakarta.
Syarat untuk menguji hipotesis dalam penelitian adalah dengan melakukan uji asumsi. Uji asumsi tersebut diantaranya
1. Uji normalitas
Uji normalitas dilakukan guna membuktikan populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dibuktikan dengan menggunakan Kolmogorpv-Smirnov. Data dapat dikatakan normal apabila memiliki taraf signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
2. Uji linearitas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel memiliki keterikatan linear atau tidak. Kedua variabel dikatakan linear apabila memiliki taraf signifikansi lebih dari 5% atau 0,05.
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id