• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN MONOSODIUM GLUTAMAT (MSG) PERORAL TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI USUS HALUS PADA TIKUS PUTIH JANTAN (RATTUS NORVEGICUS STRAIN WISTAR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN MONOSODIUM GLUTAMAT (MSG) PERORAL TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI USUS HALUS PADA TIKUS PUTIH JANTAN (RATTUS NORVEGICUS STRAIN WISTAR)"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS AKHIR

PENGARUH PEMBERIAN MONOSODIUM GLUTAMAT (MSG) PERORAL TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI USUS HALUS

PADA TIKUS PUTIH JANTAN (RATTUS NORVEGICUS STRAIN WISTAR)

Disusun oleh:

SUAIDA

09020073

FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)

i

HASIL PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN MONOSODIUM GLUTAMAT (MSG) PERORAL TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI USUS HALUS

PADA TIKUS PUTIH JANTAN (RATTUS NORVEGICUS STRAIN WISTAR)

KARYA TULIS AKHIR Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang

untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

dalam Menyelesaikan Program Sarjana

Fakultas Kedokteran

Oleh: SUAIDA 09020073

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN

(3)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN

Telah disetujui sebagai hasil penelitian

untuk memenuhi persyaratan

Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang

Tanggal : 20 Agustus 2013

Pembimbing I

dr. Mochammad Aleq Sander, M.Kes., Sp.B., FINACS

Pembimbing II

dr. Maryam Abdullah

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kedokteran,

(4)

iii

LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Suaida ini telah diuji dan dipertahankan di depan Tim

Penguji pada tanggal 14 Juni 2013

Tim Penguji

dr. Mochammad Aleq Sander, M.Kes., Sp.B., FINACS Ketua

dr. Maryam Abdullah Anggota

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian

Monosodium Glutamat (MSG) terhadap Gambaran Histopatologi Usus Halus

pada Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus Strain Wistar)”. Shalawat dan salam

senantiasa tercurahkan pada Rasulullah Muhammad SAW yang telah

membimbing umat manusia dari zaman kegelapan menuju jalan yang terang

benderang yakni agama Islam.

Pada penulisan karya tulis akhir ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan

bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis

mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada :

1. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Malang.

2. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang.

3. dr. Fathiyah Safitri, M.Kes, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang.

4. dr. Iwan Sys Indrawanto, Sp.KJ, selaku Pembantu Dekan III Fakultas

(6)

v

5. dr. Mochammad Aleq Sander, M.Kes, Sp.B, FINACS, selaku Dosen

Pembimbing I atas bimbingan, kebaikan, dukungan, ketelitian, dan saran yang

telah diberikan dalam penyusunan karya tulis akhir ini.

6. dr. Maryam Abdullah selaku Dosen Pembimbing II atas kesabaran, dukungan,

dan perhatian yang telah diberikan dalam penyusunan karya tulis akhir ini.

7. dr. Kusuma Andriana, Sp.OG, selaku Dosen Penguji yang telah memberi

tambahan ilmu, saran dan kritik demi kesempurnaan penelitian ini.

8. dr. Soebarkah, Sp.PA, selaku konsultan patologi anatomi yang telah member

tambahan ilmu demi kesempurnaan penelitian ini.

9. H. Faisol selaku Abah tercinta, meskipun hanya sebentar, abah menjadi

cahayaku seumur hidup. Hj. Hanisah selaku Ummi tercinta, terimakasih yang

tiada batas atas kasih sayang, cinta, ketulusan do’a, dan kesabaran yang Ummi

berikan selama ini.

10.Kakak (Kurniati, Alvi, Yanto, dan Eva), Adik (Sulton), dan keponakan

tersayang (Nailis, Rindu, Cinta, Putri, dan calon keponakan) serta seluruh

anggota keluarga saya yang telah memberi dukungan dan semangat.

11.Sahabat seperjuanganku B2NQ: Anisah Khaira Ummah, Qonita Hanif,

Nurhiqmah A.F, Dwi Hardiyanti H, Sitti Kubangsinawati S, Fatimah

Masyhur, dan I Shanty C.

12.Sahabat tiada duaku : Tri Wulandari, Rose Dian J, dan Siti Badi’ah.

13.Pada semua staf TU dan Laboran FK UMM yang telah membantu selama

(7)

vi

14.Mahasiswa FK UMM angkatan 2009 yang tidak bisa saya sebutkan satu

persatu khususnya kelompok penelitianku: mba’ Oca, Wina Ayu, Ade Ayu

dan Cut Anuninova.

15.Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis akhir ini,

penulis ucapkan terimakasih.

Penullis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang membangun,

serta penulis mengharapkan agar karya tulis akhir ini dapat berguna serta

bermanfaat.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Malang, Agustus 2013

(8)

vii

ABSTRAK

Suaida. 2013. Pengaruh Pemberian Monosodium Glutamat (MSG) Peroral terhadap Gambaran Histopatologi Usus Halus pada Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus Strain Wistar). Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing : (1) dr. Mochammad Aleq Sander, M.Kes., Sp.B., FINACS (2) dr. Maryam Abdullah.

Latar Belakang: Monosodium glutamat merupakan salah satu bahan penyedap makanan yang sering dikonsumsi. MSG paling banyak mengalami metabolisme di usus halus yang dapat menyebabkan stres oksidatif. Stres oksidatif pada sel mengakibatkan injury sel sehingga sel mengalami respon adaptasi yang salah satunya berupa hypertrophy serta terjadi peningkatan jumlah sel radang pada epitel usus halus.

Tujuan: Membuktikan bahwa pemberian MSG peroral dapat mempengaruhi gambaran histopatologi usus halus berupa hypertrophy dan peningkatan jumlah sel radang pada Tikus putih Jantan (Rattus norvegicus Strain Wistar).

Metode dan Sampel: Penelitian eksperimental, The Post Test Only Control Group Design. Jumlah sampel terdiri dari 24 ekor tikus yang dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok 1 (kontrol), kelompok 2, 3, dan 4 diberi MSG dengan dosis masing-masing 54, 108, dan 270 mg/200 gBB/hari diberikan selama 4 minggu. Selanjutnya tikus diterminasi kemudian organ usus halus diambil dan dilakukan pembuatan sediaan histologi. Penghitungan jumlah sel hypertrophy dan radang dilakukan dibawah mikroskop (perbesaran 400x).

Hasil dan Diskusi: Dari pembacaan preparat didapatkan rerata jumlah sel hypertrophy dan sel radang masing-masing pada kelompok 1( kontrol) sebesar 1,03; 10,6, kelompok 2 sebesar 6,78; 17,07, kelompok 3 sebesar 8,5;18, kelompok 4 sebesar 13,59; 18,73. Hasil dari analisis data One Way Anova didapatkan (nilai sig = 0,000 < (p0,05)) yang berarti terdapat pengaruh pemberian MSG yang bermakna terhadap perubahan histopatologi usus halus (hypertrophy dan peningkatan jumlah sel radang) pada Tikus putih Jantan (Rattus norvegicus Strain Wistar).

Kesimpulan: Pemberian MSG peroral berpengaruh terhadap gambaran histopatologi (hypertrophy dan peningkatan jumlah sel radang) pada usus halus tikus putih jantan (Rattus norvegicus Strain Wistar).

(9)

viii ABSTRACT

Suaida. 2013. The Effect of Oral Administration of Monosodium Glutamate on Histopathological Change of the Small Intestine in Male Albino Rats (Rattus norvegicus Wistar Strain). Medical Faculty of Muhammadiyah Malang University. Advisor: (1) dr. Mochammad Aleq Sander M.Kes., Sp.B., FINACS (2) dr. Maryam Abdullah.

Background: Monosodium Glutamate is one of food’s flavor commonly consumed. MSG was metabolized in the large proportion by the small intestine. This increased production of ROS that bring to oxidative stress that caused cell injury. Thus, cell was involved in adaptation response such as hypertrophy and an increase in the number of inflammatory cells in epithelial of the small intestine. Purpose: The purpose of this study to prove that the oral administration of MSG can affect histopathology change of the small intestine (hypertrophy and increase the amount of inflammatory cells) in male albino rats (Rattus norvegicus Wistar Strain).

Method and sample: Experimental study, The Post Test Only Control Group Design. Total sample consisted of 24 rats were divided into 4 groups. Group 1 (control), group 2, 3, and 4 were given MSG with each dose of 54, 108, and 270 mg/200 BW/day. It was given for 4 weeks. Furthermore, rat terminated and the small intestine was dissected out then made preparations routine histological procedures. Counting the number of hypertrophy and inflammation cells performed under a microscope (400x magnification).

Result and discuss: From the reading of the preparations obtained the mean number of hypertrophy and inflammatory cells, respectively in group 1 (control) was 1.03; 10.6, group 2 was 6.78; 17.07, group 3 was 8.5 , 18, group 4 was 13.59; 18.73. Results of One Way ANOVA test of the data obtained (sig = 0.000 <(p0, 05)), which means there was influence of MSG administration significantly to change the intestinal histopathology (hypertrophy and increase the amount of inflammatory cells) in the albino rat males (Rattus norvegicus Wistar Strain). In correlation, higher doses of MSG are given, higher the total of hypertrophy and inflammatory cells in the small intestine.

Conclusions: Oral Administration of Monosodium Glutamate effect on Histopathology Change (hypertrophy and increase the amount of inflammatory cells) of the Small Intestine in Male Albino Rats (Rattus norvegicus Wistar Strain).

(10)

x

1.3 Tujuan Penelitian... 3

1.3.1 Tujuan Umum... 3

1.3.2 Tujuan Khusus... 3

1.4 Manfaat Penelitian……….…... 3

1.4.1 Manfaat Klinis... 3

1.4.2 Manfaat Akademis... 3

1.4.3 Manfaat Masyarakat……… 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA... 5

2.1 Monosodium Glutamat (MSG)... 5

2.1.1 Pengertian MSG... 5

2.1.2 Sejarah MSG…... 7

2.1.3 Glutamat dalam Tubuh Manusia... 7

(11)

xi

2.2 Intestinum Tenue...…………...…... 9

2.2.1 Anatomi Intestinum Tenue... 9

2.2.2 Histologi Intestinum Tenue... 11

2.2.3 Fisiologi Intestinum Tenue... 14

2.4 Efek MSG terhadap Sel Epitel Usus Halus………. 16

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN……… 21

3.1 Kerangka Konsep... 21

3.2 Hipotesis…………... 23

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 24

4.1Jenis Penelitian………. 24

4.2Tempat dan Waktu Penelitian...………...…... 24

4.3 Populasi dan Karakteristik Sampel Penelitian... 24

4.3.1 Populasi... 24

4.3.2 Pemilihan Sampel... 24

4.3.3 Estimasi Besar Sampel... 24

4.3.4 Teknik Pengambilan Sampel... 25

4.3.5 Karakteristik Sampel Penelitian…... 25

4.3.6 Identifikasi Variabel…... 26

4.3.7 Definisi Operasional…... 26

4.4 Alat dan Bahan Penelitian... 27

4.4.1 Alat Penelitian... 27

4.4.2 Bahan Penelitian... 28

4.5 Prosedur Penelitian... 28

4.5.1 Proses Adaptasi... 28

4.5.2 Penentuan Dosis... 28

4.5.3 Pembagian Kelompok Tikus……….. 29

4.5.3 Pembuatan Sediaan Histologi... 30

4.5.4 Pengamatan Hasil... 31

4.6 Analisis Data ...…...……..….. 31

4.7 Skema dan Alur Penelitian ... 33

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA……… 34

(12)

xii

5.2 Data Hasil Penelitian dengan Menggunakan Alat Bantu

Mikrometer……… 35

5.3 Analisis Data………. 36

5.3.1 Analisis Data Sel Radang………. 36

5.3.1.1 Uji One WayAnova………. 37

5.3.1.2 Uji Korelasi……….. 37

5.3.1.3 Uji Regresi……… 38

5.3.2 Analisis Data Sel Hypertrophy………. 38

5.3.2.1 Uji One WayAnova………. 39

5.3.2.2 Uji Korelasi……….. 40

5.3.2.3 Uji Regresi……… 40

BAB 6 PEMBAHASAN……… 41

6.1 Sel Radang……… 41

6.2 Sel Hypertrophy……… 43

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN………..…….. 45

7.1 Kesimpulan……… 45

7.2 Saran……….. 45

DAFTAR PUSTAKA………...………... 46

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Karakteristik MSG……… 6

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kristal Monosodium Glutamat... 5

2.2 Struktur Kimia MSG... 6

2.3 Anatomi Intestinum Tenue... 10

2.4 Histologi Usus Halus... 11

3.1 Kerangka Konsep... 21

4.1 Skema dan Alur Penelitian... 33

5.1 Gambaran Histopatologi Usus Halus dengan Pengecatan HE dan Pembesaran 400 X……….. 34

5.2 Grafik Rerata Jumlah Sel Hypertrophy dan Sel Radang pada Masing-Masing Kelompok……… 36

5.3 Grafik Rerata Jumlah Sel Radang pada Masing-Masing Kelompok…... 36

(15)

xv

DAFTAR SINGKATAN

ALP : Alkaline Phosphatase

ATP : Adenosin Trifosfat

CCK : Cholecystokinin

DNA : Deoxyribonucleic Acid

FADH : Flavin Adenine Dinucleotide Hydrogen

FASEB : Federation of American Societies for Experimental Biology

GSH : Reduced Glutathione

GST : Glutathione-s-transferase

HE : Hematoxilin Eosin

LPO : Lipid peroxidation

NADH : Nicotinamide Adenine Dinucleotide Hydrogen

pH : Power of Hydrogen

PMN : Polimorfonuklear

ROS : Reactive Oxygen Species

TCA : Tricarboxylic Acid

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1. Surat Keterangan telah Menyelesaikan Penelitian……… 50 Lampiran 2. Surat Keterangan Konsultasi Pengamatan Histopatologi Usus

Halus………. 51

Lampiran 3. Hasil Pengamatan Histopatologi Usus Halus………….... 52 Lampiran 4. Hasil Analisis………. 54 Lampiran 5. Panduan Interpretasi Uji Hipotesis Berdasarkan Kekuatan

Korelasi………...….. 62

(17)

xvii

DAFTAR PUSTAKA

Administration, U.S. F.A.D., 1995, FDA and Monosodium Glutamate (MSG), FDA Backgrounder [online], (diunduh 20 desember 2011), tersedia dari: http://www.fda.gav/opa com/backgroders.html

Administration, U.S. F.A.D., 1996, Monosodium Glutamate, FDA Medical Bulletin, 26 number 1 [online], (diunduh 20 desember 2011), tersedia dari: http://www.fda.gav/opa com/backgroders.html

Ardyanto TD, 2004, MSG dan Kesehatan: Sejarah, Efek dan Kontroversiya, INOVASI, Vol. 1, 52-56

Bretscher A dan Weber K, 2002, Usus Kecil; dalam Buku Ajar Histologi, Edisi 12, EGC, Jakarta, Hal 552-568.

Chaudhari N, Maruyama Y, Roper S et al, 2005, Multiple Pathways for Signaling Glutamate Taste in Rodents Chemical Senses, 30 (Supplement 1), Pp. i29-i30.

Chevion S, Moran DS, Heled Y et al, 2003, Plasma Antioxidant status and cell injury after severe physical exercise, PNAS, Vol 100 [online], (diunduh 27 januari 2013), tersedia dari: http://www.pnas.org/content/100/9/5119.full.pdf

Dahlan, 2009, Staistik untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif, Bivariat, dan Multivariat, Dilengkapi Aplikasi dengan Menggunakan SPSS, Salemba Medika, Jakarta.

Damiani E, Astolfi P, Carloni P et al, 2008, Antioxidants : How They Work, Oxidants in Biology, Giuseppe Valamlhi, Springer.

Eroschenko V, 2003, diFiore’s Atlas of Histology with Functional Correlations, edisi

9, EGC, Jakarta, hal: 196-197.

Eweka AO dan Om’iniabohs, F.A.E, 2007, Histological Studies Of The Effect Of Monosodium Glutamate on the Small Intestine of Adult Wistar Rats, Electron J. Biomed 2, 14-18 [online], (diunduh 5 mei 2011), tersedia dari: http:/biomed.uninet.edu/2007/n2/eweka-i.html

Fan MG, Matthews JC, Etienne NM et al, 2004, Expression of apical membrane L-glutamate transporters in neonatal porcine epithelial cells along the small intestinal crypt-villus axis, American Journal Physiology, 287:G385-98.

(18)

xviii

Food standarts Australia New Zealand, 2003, Monosodium Glutamat A Safety Assessment [online], (diunduh 12 mei 2011), tersedia dari: http:/www.foodstandarts.gov.au/_scrfiles/MSG%20Technical%20Report.pdf

Fuente MD dan Miquel J, 2009, An Update of the Oxidation-Inflammation Theory of Aging: The Involvement of the Immune System in Oxi-Inflamm-Agin, Current Pharmaceutical Design, 15, 3003-3026.

Geha S, Beiser RA, Ren et al, 2000, Review of Allerged Reaction to Monosodium Glutamate and Outcome of a Multicenter Double-blind placebo-controlled Study, American Society for Nutritional Sciences, 130, 1058S-1062S.

Goldman R dan Klatz, 2003, The New Anti-Aging Revolution, Australian Edition, pp. 22-24, 191-194.

Guyton A dan Hall E, 2006, Gastrointestinal Physiology dalam: Textbook Of Medical Physiology 11th edition, Elsevier saundres, Philadelphia, Hal 771-790.

Han D, Williams E, Cadenas E, 2001, Mitochondrial respiratory chain-dependent generation of superoxide anion and its release into the intermembrane space, Biochemical Journal, 353, 411-416.

Handoko T, 1995, Obat Susunan Saraf Pusat, Farmakologi dan Terapi, Edisi ke 4, Ganiswara, Setiabudy, Suyatna, Purwantyastuti, Nafrialdi, editor, Jakarta, Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal: 109-123

Hermanussen M, Garcia A, Sunder M et al, 2006, Obesity, Voracity and Short Stature: The Impact of Glutamate on the Regulation of Appetite, European Journal of Clinical Nutrition, 60, 25-31.

Kefer JC, Agarwal A, Sabanegh E, 2009, Role of Antioxidants in the Treatment of Male Infertility, International Journal of Urology, 16, 449-57.

Laurence DR and Bacharach AL, 1964, Evaluation of Drug Activities, Academic Press, London.

Lindemann B, Ogiwara Y dan Ninomiya Y, 2002, The Discovery of Umami, Chemical Senses, Universitat des Saarlandes, Medical Faculty, Physiology.

Lindseth dan Glenda N, 2006, Gangguan Usus Halus dalam; Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Volume 1, Edisi 6, EGC, Jakarta, Hal 437-455.

(19)

xix

Moore dan Keith L, 2002, Intestinum Tenue; Essential Clinicalanotomy, Hipokrates, Jakarta, Hal 101-108.

Mozes S dan Sefcikova Z, 2004, Obesity and Changes of Alkaline Phosphatase Activity in the Small Intestine of 40 and 80-day Old Rats Subjected to Early Postnatal Overfeeding of Monosodium Glutamate.-Physiol Res, 53, 177-86.

Murray RK, Granner DK, Mayes PA et al,2003, Biokimia Harper, edisi 25, EGC, Jakarta.

Neal MJ, 2003, At a Glance Farmakologi Medis, Edisi 5, Erlangga, Jakarta.

Notoatmodjo S, 2005, Teknik Pengambilan Sampel, In: Notoatmodjo S, ed. Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta, Hal 80-92.

Onyema OO, Farombi EO, Emerole GO et al, 2006, Effect of vitamin E on monosodium glutamate induced hepatotoxity and oxidative stress in rats, Indian Journal of Biochemistry & Biophysics, 43, pp. 20-24.

Price SA, Lorraine MW, 2005, Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, edisi 6, EGC, Jakarta, Vol 1, Hal 56-57.

Saito H, Terada T, Shimakura J et al, 2008, Regulatory Mechanism governing the diurnal rhythm of intestinal H+ / peptide co-transporter 1 (PEPT1), American Journal Physiology, 295:G395-402.

Singh K dan Ahluwlia P, 2003, Studied on the Effect of Monosodium Glutamate (MSG) Administration on Some Antioxidant Enzymes in the Arterial Tissue of Adult Male Mice, J Nutr Sci Vitaminol (Tokyo), 49(2), 146-8.

Snell dan Richard S, 2006, Anatomi Dasar Usus Halus dalam: Buku Anatomi Klinik, Edisi 6, EGC, Jakarta, 223-228.

Sukawan dan Uke, 2008, efek toksik monosodium glutamate (MSG) pada binatang percobaan [online], (diunduh 6 mei 2011), tersedia dari: http:/www.ukip.ac.id/journaldown/efektoksikmonosodiumglutamatMSGpada binatangpercobaan.pdf

(20)

xx

Supranto J, 2007, Teknik Sampling untuk Survey dan Eksperimen, Jakarta: Rineka Cipta.

Taylor CT, Comerford KM, Leonard MO et al, 2006, Regulation of progin phosphatase 1 activity in hypoxia through increased interaction with NIPP1: implications for cellular metabolism, J. Cell Physiol.

Turan B, 2010, Role of Antioxidants in redox regulation of diabetic Cardiovascular Complication, current pharmaceutical biotechnology, 11, 819-836.

Underwood JCE, 1999, Patologi umum dan sistemik, Edisi 2, EGC, Jakarta, Hal: 432-442.

Winarsi H, 2004, Efek Minuman Fungsional yang Disuplementasi Isoflavon Kedelai dan Zn Terhadap Profil Lipid dan Produk MDA Plasma Wanita Premenopause, Dalam Prosiding Seminar Nasional PBBMI: Peranan Biokimia dan Biologi Molekuler dalam Eksplorasi dan Pemanfaatan Sumber Daya Hayati Berkelanjutan, Yogyakarta, 2 Oktober 2004.

Winarsi H, Muchtadi D, Zakaria FR et al, 2003, Status Antioksidan dan Wanita Premenopause yang Diberi Minuman Suplemen „Susumeno’, Dalam Prosiding Seminar Nasional PATPI, Yogyakarta, 22-23 Juli 2003.

(21)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Monosodium Glutamat (MSG) adalah garam sodium dari asam glutamat

yang banyak dipasarkan dalam bentuk kristal putih menyerupai gula atau garam

(US. FDA, 1995). Total pemakaian MSG pada beberapa negara cukup tinggi

(Sukawan, 2008). Di Indonesia, setiap tahun produksi MSG mencapai 254.900

ton/tahun dengan konsumsi mengalami kenaikan rata-rata sekitar 24,1% per

tahun. Sedangkan batas aman penggunaan MSG pada manusia adalah 2,5-3,5 g

(BB 50-70 kg) (Ardyanto, 2004).

Penggunaan MSG sudah menjadi kontroversi sejak tahun 1960-an

(Foodstandart, 2003). Sejauh ini, belum banyak penelitian langsung terhadap

manusia. Hasil dari penelitian dari hewan, memang diupayakan untuk dicoba pada

manusia. Tetapi hasilnya masih bervariasi. Sebagian menunjukkan efek negatif

MSG seperti pada hewan, tetapi sebagian juga tidak berhasil membuktikan

(Ardyanto, 2004).

Berdasarkan laporan dari FASEB 1992, jika MSG dikonsumsi oleh seseorang

yang tidak toleran dengan jumlah lebih dari 3 g/hari, akan dapat menimbulkan

efek yang merugikan bagi kesehatan. Gejala yang timbul akibat konsumsi MSG

tersebut disebut dengan sindrom kompleks MSG. Gejala sindromkompleks MSG

antara lain; rasa terbakar pada daerah leher bagian belakang menjalar ke tangan

(22)

2

punggung, leher dan tangan, rasa kaku pada wajah, nyeri dada, mual, tachycardia,

bronchospasm (pada penderita asma) dan mengantuk (US. FDA, 1996).

Penelitian lain di Journal of Nutritional Science Vitaminology bulan april

2003, pemberian MSG terhadap tikus juga mengganggu metabolisme lipid dan

aktivitas enzim antioksidan di jaringan pembuluh darah, menjadikan risiko

hipertensi dan penyakit jantung. Kerusakan enzim antioksidan ini juga yang

ternyata menimbulkan kerusakan kronis di jaringan saraf. Secara umum,

antioksidan memang berperan penting bagi kesehatan di seluruh bagian tubuh

(Singh dan Ahluwlia, 2003).

Dari hasil penelitian sebelumnya, pada pemberian MSG kepada hewan coba

dapat meningkatkan LPO, menurunkan level GSH dan meningkatkan aktivitas

GST, SOD dan katalase. Hal ini menunjukkan bahwa MSG menginduksi

terjadinya stres oksidatif pada sel (Onyema et al., 2005). Stres oksidatif pada sel

epitel usus halus menyebabkan respon sel berupa hypertrophy (Eweka dan

Om’iniabohs, 2007) yang jika berlebihan menyebabkan sel mengalami jejas.

Apabila jejas bersifat irreversible, maka dapat menyebabkan kematian sel maupun

karsinoma (Cotran, 2007); serta peningkatan basofil dalam nukleus yang

menunjukkan adanya suatu keradangan (Eweka dan Om’iniabohs, 2007) dengan

ditandai peningkatan aktivitas fosfatase alkali pada usus halus (Mozes dan

Sefcikova, 2004) yang mengindikasikan terjadinya beberapa penyakit seperti

inflamasi usus. Oleh karena itu, peneliti tertarik melakukan penelitian untuk

membuktikan bahwa pemberian MSG peroral dapat menyebabkan perubahan

(23)

3

1.2Rumusan Masalah

Apakah pemberian MSG peroral dapat mempengaruhi gambaran

histopatologi usus halus pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus Strain Wistar)?

1.3Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk membuktikan bahwa pemberian MSG peroral dapat

mempengaruhi gambaran histopatologi usus halus pada tikus putih jantan

(Rattus norvegicus Strain Wistar).

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui besar pengaruh pemberian MSG peroral terhadap gambaran

histopatologi usus halus pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus

Strain Wistar).

2. Mengetahui hubungan dosis MSG dengan perubahan histopatologi usus

halus pada tikus putih jantan (Rattus norvergicus Strain Wistar).

1.4Manfaat Penelitian

1.4.1Manfaat Klinis

1. Sebagai bukti klinis bahwa MSG berpengaruh terhadap histopatologi

usus halus.

2. Mengetahui hubungan dosis MSG dengan pengaruh buruk bagi usus

halus.

1.4.2Manfaat Akademis

1. Memberi referensi untuk pengembangan penelitian lebih lanjut.

2. Memberikan pengetahuan mengenai efek MSG pada usus halus yang

(24)

4

1.4.3Manfaat Masyarakat

Memberikan pengetahuan tambahan bagi masyarakat mengenai bahaya

Gambar

Gambar

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dibuktikan lewat berbagai cara hidup yang sungguh berbeda – baik dalam tataran ekonomi maupun dalam tataran lainnya – tetapi tetap dapat mengarah kepada kebahagiaan saat

Penggunaan fenomena yang menarik dalam multimedia mampu menggugah rasa ingin tahu seluruh peserta didik sebagai objek uji coba yang ditunjukkan respons setuju

Buatlah Presentasi Latex Beamer salah satu dari 3 Tugas Mandiri anda yakni Golden Rasio, Fibonacci

Penelitian ini menggunakan model pembelajaran Advance Organizer berbantu media Ular Tangga yang nantinya akan membuat siswa ikut aktif berpartisipasi dalam proses

Other areas of specialty/work Medical Pharmacy Street address Department of Clinical Pharmacy, Faculty of Pharmacy, Tehran University of Medical Sciences, 16 Azar Ave., Tehran, Iran

4.14 Lintasan Penampang seismik Z berarah Utara Selatan dengan melakukan flattening topFormasi Gumai menunjukkan arah Migrasi yang bergerak dari daerah rendahan di Barat Laut

Metode pendekatan yang digunakan bersifat yuridis normatif, yaitu suatu metode pendekatan yang menitikberatkan penelitian kepada data kepustakaan dan data sekunder yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI... PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Chayati (2011) bahwa variasi pencampuran ubi jalar kuning pada pembuatan roti manis mempengaruhi tingk at kesukaan serta