POST STROKE DI RS. WAVA
HUSADA KEPANJEN
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Oleh :
SARFIANI
NIM. 09060036
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHAN
iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya Yang Bertanda Tangan di Bawah Ini :
Nama : Sarfiani
Nim : 09060036
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Judul Skripsi : Pengaruh Pemberian Pelatihan Pencegahan Jatuh Terhadap Perubahan Perilaku Pencegahan Jatuh Pada Pasien Post Stroke di RS. Wava Husada Kepanjen.
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah hasil jiblakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, Desember 2014 Yang Membuat Pernyataan
Sarfiani
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukuur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karuniah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Pemberian Pelatihan Pencegahan Jatuh Terhadap
Perubahan Perilaku Pencegahan Jatuh Pada Pasien Post Stroke di RS.Wava Husada Kepanjen”. Skripsi ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.
Bersama ini perkenankan saya mengucapkan terimakasih dengan hati yang tulus kepada :
1. Dr. Muhadjir Effendy, MAP selaku rektor Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp. Kom. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Nurul Aini, S.Kep,. Ns,. M.kep. selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan.
4. Ledy Martha Ariadiana, S.Kep., Ns,. M.Kes. selaku pembimbing I yang telah sabar dan bijaksana dalam memberikan arahan dalam proses penyusunan skripsi ini sejak awal.
5. Reni Ilmiasih, M.Kep, Sp. An. Selaku pembimbing II yang telah sabar dan bijaksana dalam memberikan arahan dalam proses penyusunan skripsi ini. 6. Aini Alifatin, S.Kep. M.Kep. Selaku penguji I yang telah memberikan saran
v
7. Nur Lailatul Masruroh, S.Kep., Ns,. MNS. Selaku penguji II yang dengan sabar memberikan saran dan masukan dalam menyempurnakan skripsi ini. 8. Seluruh Dosen dan Staf TU Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu
Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang, Atas Ilmu-Ilmu Dan Kebaikannya selama ini.
9. Pak Kholis. Selaku kepala umum perawat di RS.wava Husada Kepanjen yang memberikan izin penelitian sejak awal dan memberikan solusi dalam pelaksanaan proses penelitian.
10. Ibu Rifka. Selaku kepala perawat unit stroke dan para perawat stroke dan perawat fisioterapi di RS. Wava Husada Kepanjen yang membantu serta mensuport saya dalam proses menyelesiakan penelitian.
Semoga atas segala kebaikan dan bantuan semuanya mendapat berkah dan dibalas oleh Allah yang Maha Penyayang. Akhir kata saya mohon maaf apabila masih banyak kekurangan dalam menyusun skripsi ini. Semoga tugas akhir skripsi ini bermanfaat bagi masyarakat dan dunia kesehatan.
Malang, Desember 2014
vi
MOTTO,
Selalu & Selalu Positive Thingking Dari Setiap Masalah
vii Thanks to:
Bismillahirrohmanirrohimm..
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat disetiap
hembusan nafas ini. Terimakasih telah memberikan kesempatan kepada saya untuk
menyelesaikan skripsi ini dan melalui perantara2 hamba-Mu yang baik hati.
Orang Tua Ku
Abu (H.M.Amin) dan Umi (Hj.Jubaidah)
Tiada kata lain yang bisa anaknda sampaikan kecuali hanya kata Terimakasih,
Terimakasih dan Terimakasih. Untuk pengertiannya, untuk motivasinya khususnya
dalam proses skripsi ini, untuk semangatnya mencari nafkah membiayai hidup kami
dan untuk banyak hal. Raga ini wujud nyata dari perjuangan mu Terimakasih.
Broder & Sisters
Terimakasih untuk Abang ku (Ardiansyah) untuk pengertianya dan motivasinya
(maaf selalu minta ini itu). Kaka-kaka ku Eka Rahmawati & Nurlaelah, terimakasih
untuk do’a, motivasi dan pengetianya, khususnya dalam proses menyelesaikan skripsi
ini :-). Adek-adek ku Rohana & Nur Hasanah terimakasih untuk pengertian dan
dukunganya :-D
Dosen Pembimbing
Terimakasih kepada ibu Ledy Martha Aridiana, S.Kep, Ns, M.Kes, selaku pembimbing
I, yang telah menyempatkan waktu dan sabar membimbing saya sejak awal program
skripsi hingga saya bisa menyelesaiakan skripsi ini, serta kritik dan sarannya yang
bermanfaat buat diri saya terimakasih. Semoga Allah membalas semua kebaikan
viii
Terimakasih kepada ibu Reni Ilmiasih, M.Kep, Sp, Kep.An, selaku pembimbing II yang
telah menyempatkan waktu dan sabar membimbing saya sehingga bisa
menyelesaikan skipsi ini terimakasih. Semoga Allah membalas kebaikan ibu amin.
Sobat
The Kangaranga’s Group
WoOee terimakasih buat sahabat-sahabat ku yang baik-baik hati atas do’a dan
dukungannya, ngumpul bareng kalian bisa refresing otak. Ada Hardani A si anak
asyik, Supriadin si stay kalem, CrisTopper P si gak boleh ini itu, KarmilaSari si stay
bergaya, nenengFitriani si cepat bosan, eviyAfrita si ceria selalu, AnAnYulianti si stay
gengsi dan IndraWatiIsmail si gak enakan, khahaha.. you’r my rainbow in the Malang
Dan terimakasih pada teman-teman yang mendukung saya yang tak bisa saya sebut satu
ix ABSTRAK
PENGARUH PEMBERIAN PELATIHAN PENCEGAHAN JATUH TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU PENCEGAHAN JATUH PADA PASIEN POST STROKE DI RUMAH SAKIT WAVA HUSADA KEPANJEN
Sarfiani 1, Ledy Martha A, S.kep., Ns., M.Kes.2, Reni Ilmiasih, M.,Kep.,Sp.Kep.An.3 Latar Belakang: Stroke merupakan gangguan suplai darah di otak yang sering disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah atau tersumbat oleh gumpalan. Hilangnya kekuatan otot, adanya koordinasai padda satu bagian tubuh saja dapat mennyebabkan peningkatkan resiko jatuh. Jatuh merupakan suatu kejadian yang dilaporkan oleh penderita atau saksi mata yang melihat kejadian sehingga penderita mendadak terbaring atau terduduk di lantai. Pencegahan jatuh yaitu mengadakan tindakan pencegahan khusus pada pasien beresiko cidera karena jatuh. Tujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian pelatihan pencegahan jatuh terhadap perubahan perilaku pencegahan jatuh pada pasien post stroke.
Metode: desain penelitian ini menggunakan One Group Pre-Post Test Design, jumlah sampel 6 pasien post stroke di Rumah Rakit Wava Husada Kepanjen dengan menggunakan tehnik purposive sampling.
Hasil: Hasil analisa dari penelitian ini menggunakan Uji Wilcoxon didapatkan nilai Pre-test 28.8333 dan Post-test 54.6667 kedua rata-rata populasi tidak identik yang berarti ada pengaruh yang signifikan pada responden, maka dapat disimpulkan H1 diterima yang berarti pemberian pelatihan pencegahan jatuh berpengaruh terhadap perubahan perilaku pencegahan jatuh pada pasien post stroke
Kesimpulan: Hasil penelitian diatas menunjukan bahwa ada pengaruh pemberian pelatihan pencegahan jatuh terhadap perubahan perilaku pencegahan jatuh pada pasien post-stroke di Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen.
Kata kunci: Intervensi Pencegahan Jatuh, Post Ptroke.
1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang
2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang
x ABSTRACT
THE INFLUENCE OF FALLING PREVENTION TRAINING GIVING TO THE BEHAVIORAL CHANGE OF FALLING PREVENTION AT THE POST
STROKE PATIENTS OF WAVA HUSADA HOSPITAL KEPANJEN
Sarfiani1, Ledy Martha A, S.Kep., Ns., M.Kes2, Reni Ilmiasih, M., Kep., Sp.Kep.An.3
Background. Stroke is blood supply disorder to the brain often caused by the rupture of blood vessels or clogged by clod. The loss of muscle strength, the presence of coordination at one body section only able to cause the increasing risk of falling. Falling is events reported by the patients or witness who look at the event so the sufferer suddenly laying or sitting on the floor. The falling prevention is conducting special prevention action to the patients with falling risk. The goal is to analyze the influence of falling prevention training giving to the behavioral change of falling prevention at the post stroke patients.
Method. The research was One Group Pre – Post Test Design, sample of 6 post stroke patients at the Wava Husada Hospital Kepanjen by using purposive sampling.
Results. The research analysis by using Wilcoxon test obtained pre test of 28.8333 and post test of 54.6667, both population average were not identical means there is significant influence to the respondents, then it can be concluded the H1 was accepted means the falling prevention training giving influence to the behavioral change of falling prevention at the post stroke patients.
Conclusions. The results showed that the influence of falling prevention training giving to the behavioral change of falling prevention at the post stroke patients.
Keywords: falling prevention intervention, post stroke
1. Student of Nursing Science Study Program, Health Science Faculty, Muhammadiyah University Malang
2. Lecturer of Nursing Science Study Program, Health Science Faculty, Muhammadiyah University Malang
xi
DAFTAR PUSTAKA
Halaman HALAMAN JUDUL ... I
LEMBAR PENGESAHAN ... II
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ... III
KATA PENGATAR ... IV
MOTTO ... VI
LEMBAR PERSEMBAHAN ... VII
ABSTRAK ... IX
DAFTAR ISI ... XI
DAFTAR TABEL ... XV
DAFTAR GAMBAR ... XVI DAFTAR LAMPIRAN ... XVII
BAB 1 PENDAHULUAN ... 2
1.1 Latar Belakang ... 2
1.2 Rumusan Masalah ... 7
1.3 Tujuan Penelitian ... 7
1.3.1 Tujuan Umum ... 7
1.3.2 Tujuan Khusus ... 7
1.4 Manfaat Penelitian ... 8
1.4.1 Bagi Ilmu Keperawatan ... 8
1.4.2 Bagi Institusi Lain ... 8
1.4.3 Bagi Penulis ... 8
1.5 Definisi Istilah ... 9
xii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11
2.1 Konsep Stroke ... 11
2.1.1 Klasifikasi Stroke ... 11
2.1.2 Faktor Resiko Stroke ... 16
2.2 Konsep Jatuh ... 16
2.2.1 Resiko Jatuh ... 16
2.2.2 Penyebab Jatuh ... 17
2.2.3 Dampak Jatuh ... 17
2.2.4 Komplikasi jatuh ... 18
2.2.5 Pencegahan Jatuh ... 19
2.2.5 Intervensi Pencegahan Jatuh ... 20
2.3 Perilaku (Behavior) ... 28
2.3.1 Perilaku Tertutup ... 28
2.3.2 Perubahan Perilaku ... 28
2.3.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku ... 29
2.4 Indikator Perilaku Pencegahan Jatuh ... 30
2.5 Efektifitas Pencegahan Jatuh Terhadap Perilaku Pencegahan Jatuh Pada Pasien Post Stroke ... 33
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ... 37
3.1 Kerangka Konseptual ... 37
3.2 Hipotesis Penelitian ... 38
BAB IV METODE PENELITIAN ... 39
4.1 Desain Penelitian ... 39
4.2 Kerangka Penelitian ... 39
4.3 Populasi, Sampel dan Tehnik sampling penelitian ... 41
4.4 Variabel Penelitian ... 42
4.5 Definisi Operasional ... 42
4.6 Tempat Penelitian ... 43
4.7 Waktu Penelitian ... 43
4.8 Inatrumen Penelitian ... 43
xiii
4.9.1 Tahap Persiapan ... 43
4.9.2 Tahap Pelaksanaan ... 44
4.10 Pengambilan Data ... 45
4.11 Analisa Data ... 45
4.12 Etika Penelitian ... 45
BAB V HASIL PENELITIAN DANANALISA DATA ... 47
5.1 Karakteristik Responden ... 47
5.2 Pengkategorian Perilaku Pencegahan Jatuh Saat Pre-test Pada- Sampel Pasien Post Stroke ... 49
5.3 Hasil Pengkategorian Perilaku Penegahan Jatuh Saat Post-test- Pada Sampel Pasien Post Stroke ... 50
5.4 Rata-Rata Penilaian Perilaku Pencegahan Jatuh Berdasarkan 13- Aitem Penilaian Saat Pre-test Dan Post-test Pada Sampel Pasi- en Post Stroke ... 52
5.5 Hasil Analisa Data ... 53
BAB VI PEMBAHASAN ... 55
6.1 Gambaran Karakteristik Responden ... 55
6.2 Interpretasi Dan Diskusi Hasil ... 56
6.3 Gambaran Perilaku Pecegahan Jatuh Sebelum Dilakukan int- ervensi Pencegahan Jatuh (Pre-Test) Pada Pasien Post stroke .... 56
6.4 Gambaran Perilaku Pencegahan Jatuh Setelah Dilakukan Inte- rvensi Pencegahan Jatuh (Post-Test) Pada Pasien Post Stroke .... 57
6.5 Pengaruh Pemberian Pelatihan Pencegahan Jatuh Terhadap P- erubahan Perilaku Pencegahan Jatuh Pada Pasien Post Stroke ... 59
6.6 Keterbatasan Peneitian ... 60
xiv
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 62
7.1 Kesimpulan ... 62
7.2 Saran ... ... 62
xv
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Gambaran Intervensi Pencegahan Jatuh ... 21 2.2 Indikator Pencegahan Jatuh ... 31 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 37 4.1 Kerangka Kerja Intervensi Pencegahan Jatuh Terhadap Perilaku Penc-
egahan Jatuh Pada Pasien Post Stroke ... 40 4.2 Definisi Operasional ... 42 5.1 Karakteristik Sampel Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin Dan Jenis Str-
oke ... 48 5.2 Hasil Pengkategorian Perilaku Pencegahan Jatuh Saat Pre-test Pada Sa-
mpel Pasien Post Stroke ... 49 5.3 Penilaian Perilaku Pencegahan Jatuh Pada Setiap Responden Pasien-
Post Stroke Saat Pre-test di RS. Wava Husada Kepanjen ... 50 5.4 Hasil Pengkategorian Perilaku Pencegahan Jatuh Saat Post-Test Pada-
Pasien Post Stroke Di RS. Wava Husada Kepanjen ... 51 5.5 Penilaian Perilaku Pencegahan Jatuh Pada Setiap Responden Pasien -
Post Stroke Saat Post-test Di RS. Wava Husada Kepanjen... 51 5.6 Rata-Rata Hasil Penilaian Perilaku Pencegahan Jatuh Berdasarkan 13 - Item Penilaian Pada Saat Pre-test Dan Post-test Pada Sampel Pasien -
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Surat Keterangan Penelitian LAMPIRAN 2 Inform Consen
LAMPIRAN 3 Lembar Intervensi Pencegahan Jatuh
LAMPIRAN 4 Standar Prosedur Operasional (SOP) Pencegahan Jatuh LAMPIRAN 5 Lembar Observasi Perilaku
LAMPIRAN 6 Kriteria Skore Penilaian Perilaku LAMPIRAN 7 Analisa Data
xviii
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, H.R., Priambodo, A.P. & Somantri, I. (2009). Kajian Kebutuhan Keperawatan Di Rumah Bagi Klien Dengan Stroke di Rumah Sakit Umum Daerah Cianjur. Universitass Padjadjaran.
Agustina, R.E.E. (2009). Prevelensi Stroke iskemik pada Pasien Rawat Inap di RSUP Fatmawati. Jakarta: univ. Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
http://perpus.fkik.uinjkt.ac.id/file_digital/Eka Evia Rahmawati Agustin Diakses pada tanggal 15 juli 2014
Astuti, Y. (2012). Efektivitas Positioning Neurologic Terhadap Peningkatan Kesejajaran Tubuh Pada Pasien Stroke Stadium Recovery di Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen: Malang. UMM
Bulechek, G.M., Bucther, H.K., Dochterman, J.M. & Wagner, C.M. (2013).
Nursing Interventions Classification (NIC). America: Elsevier
Buther, L. (2013). Nobody can prevent all patient falls, but hospitals are significantly reducing the ones they can. American Jurnal of Hospital Association, 1 (328), 613.
http://www.hhnmag.com/display/HHN-news-article.dhtml?dcrPath=/templatedata/HF_Common/NewsArticle/data/HH N/Magazine/2013/Jun/0613HHN_coverstory Diperoleh pada tanggal 5 september 2014
Chang, J.T., Morton, S.C., Rubenstein, L.Z., Mojica, W.A., Manglione, M., Suttorp, M.J., Roth, E.A. & Shakelle, P.G. (2004). Interventions For The Prevention Of Falls In Older Adults: Systematic Review And Meta-Analysis of Randomised Clinical Trials. USA Journal of Nursing, 10 (1136), 328-680. Cozart, B. (2009). Outcomes of Randomized Environmental Fall Prevention Room
Intervention Study on Incidence of Falls. U.S.A
Currie, L. (2007). Fall And Injury Prevention. Colombia: Colombia.Edu
Czernuszenka, & Czionkowska, A. ( 2009). Risk Factors For Falls In Stroke Patients During Inpatient Rehabilitation. Clinical Rehabilitation
Ganesses. (2007). Understanding Fall Risk, Prevention & Protection. Kansas City: Sizewise
Geurts, M.D., Alexander, C.H., Duijnhoven, V., Hanake, J.R., Niet, M. & Weerdesteyn, V. (2008). Falls In Individuals with Stroke. Nigmegen Journal of Rehabilitation, 45 (8), 1195-1214.
Hendrich, A. (2006). Inpatient Falls Lessons From the Field. Missouri: Patient Safety &
xix
Hickey. (1997). The Clinical Practice Of Neurological and Neurosurgical Nursing, 4 Th Edition. Philadelphia: W.B Saunders.
Hidayat, A.A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknis Analisa Data. Jakarta: Selemba Medika.
Israr, Y.A. (2008). Stroke. Riau: Faculty of Medicine-University of Riau.
Kinney, H. (2007). Falls Prevention and Management: Best Practices Initiative. (www.rnao.org/bestpractices Diperoleh 14 november, 2014).
Kerse, N. (2008). Stroke Patients at High Risk for Falls. New Zealand: American Heart Association.
http://www.abcnews.go.com/Health/Healthday/story?id=4866174. Diakses pada tanggal 4 maret 2014.
Komariah, M. (2008). Pemberdayaan Keluarga dalam Pelaksanaan Lansia Pasca Stroke. Bandung: Univ. Padjajaran. Sumber dipublikasikan, diakses pada tanggal 5 april 2014.
Kuswardani, I.H. (2009). Gambaran Peranan Keluarga Terhadap Perilaku Hidup Sehat Lanjut Usia di Wilayah Kerja Puskesmas Darussalam Petisah Medan. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Miake, L. et al. (2013). Inpatient Fall Prevention Programs As A Patient Safety Strategy. A Systematic Review.California : Annals of Interbal Medicine.
Milla, I. (2013). Uji Tingkat Resiko Jatuh Pada Lansia Paska Stroke Dengan Menggunakan Tes Time Up Go Di Rumah Sakit Al-Huda Banyuwangi. Malang: UMM
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M.L. & Swanson, E. (2013). Nursing Outcomes Classification (NOC). America: Elsevier
National Stroke Association(2011). American: National Stroke Association 8/11 BG11.
Newman, B. (2011). The Neuman Systems Model.
http://nursingtheories.weebly.com/betty-neuman.html. Diperoleh 4 agustus 2014.
Nursalam. (2013). Metodelogi Penelitian Keperawatan: Pendekatan Praktis. Jakatya: Selemba Medika.
Miller, et al. (2011). Effect Of Stroke On Fall Rate, Location and Predictor: A Prospective Comparison of Older A Dults with and Without Stroke. America: Research
Center Amerika Serikat.
xx
Prastya, A. (2009). Pengaruh Mobilisasi Mieing Kanan Miring Kiri Terhadap Pencegahan Konstipasi Pada Pasien Stroke Infark Dengan Tirah Baring Lama di Ruang ICU RSUD Prof. DR. Soekandar Mojokerto. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Majapahit Mojokerto.
http://ws.ub.ac.id/selma2010/public/images/UserTemp/2014/05/08/2014 0508211023_7884.pdf. Diakes tanggal 15 juli 2014.
Sandra, L., Barbara, A. & Charles, W. (2011). Fall Prevention in Hospitals: An Integrative Review. East Lansing MI Journal of Nursing, 10 (1177), 1. http://cnr.sagepub.com/content/early/2011/08/23/1054773811418106.abs tract. Diperoleh pada tanggal 2 juli 2014.
Sanjoto, A.H. (2013). Pencegahan Pasien Jatuh Sebagai Strategi Keselamatan Pasien: Sebuah
Sistematik Reviw.
http://www.centerforpatientsafety.org/2013/03/08/thirteen-ways-to-prevent-falls/. Diakses pada tanggal 12 desember 2013.
Sitepu, S.O.B., & Rusdi, I. (2012). Pengetahuan dan Sikap Keluarga Tentang Pencegahan Kejadian Jatuh Pada Lansia di Kelurahan Pahlawan Binjai Sumatera Utara.
Sumatera: univ. Sumatera utara.
Sunyoto, D. & Setiawan, A. (2013). Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Medical Book.
Stroke and Fall Prevention. (2010). USA: Garden City of Hospital
Syahailatua, J.W.N. (2013). Persepsi Pasien Dengan Stroke Iskemik Terhadap Tindakan Pencegahan Resiko Jatuh Yang Dilakukan Perawat di Runag Rawat Inap Dewasa Rumah Sakit Advent Bandung Bandung: Univ. Advent Indonesia
Tsur, A. & Segal, Z. (2010). Falls in Stroke Patients: Risk Factors and Risk Management. Nahariya Israel Journal of Nursing, 12 (4), 210-219.
Tutuarima, J.A., Meulen, J.H.P., Haan, R.J., Straten, A. & Limburg, M. (1997). Risk Factors For Falls of Hospitalized Stroke Patiens. American Journal of Departement of Neurology, 10 (208), 297-301. https://www.stroke.ahajournals.org/content/28/2/297.full. Diakses pada tanggal 27 november 2013.
T. Marie, D.Y.B. & Tolsma, H. (2000). Dasar-Dasar Riset Keperawatan. Jakarta: EGC Verheyden, Weerdesteyn, V., Pickering, R.M., Kunkel, D., Lennon, S., Geurts & Ashburn,
A. (2013). Interventions for preventing falls in people after stroke (review). Cochrane: Wiley.
Williams, J., Perry, L. & Watkins, C. (2010). Acute Stroke Nursing. USA: Wiley-Blackwell
xxi
World Health Organization (WHO). (2012). Stroke, Cerebrovascular Accident.
http://www.who.int/topics/cerebrovascular_accident/en/. Diakses pada 26 november 2013.
1 1.1 Latar Belakang
Stroke merupakan gangguan asupan darah di otak yang sering disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah atau tersumbat oleh gumpalan. Gangguan asupan darah tersebut mengganggu asupan oksigen dan nutrisi sehingga dapat meyebabkan kerusakan pada jaringan otak (World Health Organization, 2012). Stroke adalah terjadinya gangguan fungsional otak fokal maupun global secara mendadak dan akut berlangsung lebih dari 24 jam yang diakibatkan oleh gangguan aliran darah. Stroke bisa diakibatkan oleh adanya trombus dan embolus (Agustina, dkk. 2009).
pertama setelah stroke, dari 407 yang jatuh, 37% mengalami cedera yang membutuhkan perawatan medis, dan 8% menderita patah tulang. 407 penderita stroke yang jatuh, 50% jatuh hanya sekali, tetapi 12% jatuh lebih dari lima kali (The hospital, a New Zealand study shows, 2008). Tingginya angka kejadian jatuh pada umumnya dilaporkan setelah keluar dari rumah sakit atau rehabilitasi paska stroke dengan cacat sisa. Kejadian jatuh lebih sering terjadi pada awal setelah keluar dari rumah sakit atau rehabilitasi dengan tingkat insiden 8 minggu pertama mencapai 8,7 juta orang tiap tahunnya (Tsur & Segal, 2010; Geurts, et al., 2008; Stepleton, 2001).
segera paggilan bel pasien (Butcher, 2013). Penelitian epidemiologi menunjukan bahwa orang yang selamat dari stroke beresiko tinggi untuk jatuh dalam semua tahap paska stroke. Stroke memiliki konsekuensi berat terhadap gangguan fisik, kognitif dan psikologis (Geurts, et al. 2008).
Jatuh lebih sering terjadi pada awal setelah keluar dari rumah sakit atau klinik rehabilitas dengan tingkat insiden 8 minggu pertama cukup tinggi. Ini menunjukan bahwa selama rehabilitas rawat inap orang mungkin tidak optimal siap untuk tantangan yang mereka hadapi dalam lingkungan hidup mereka. Pengamatan dilakukan bahwa sebagian besar jatuh terjadi pada siang hari dan di kamar pasien, toilet, atau kamar mandi. Tempat yang paling sering pasien mengalami jatuh yaitu, tempat tidur pasien, kamar mandi/toilet, koridor, unit fisioterapi dan ruang makan (Verheyden, et al. 2013; Tsur & Segal, 2010). Faktor-faktor yang menyebkan pasien jatuh yaitu ketika transfer merupakan kejadian yang paling umum. Kemampuan transfer yang tampaknya menjadi faktor resiko jatuh pada pasien jelas terlihat pada pasien rawat inap. Jatuh sering menyangkut pasien dengan defisit kognitif karena itu jatuh sulit untuk dicegah ketika pasien tidak dapat diarahkan dengan baik, hanya tatacara (protokol) individual yang ketat pada pengawasan dan bantuan (misalnya untuk transfer) mungkin menjadi berhasil dengan tanpa membatasi sebagian besar mobilitas pasien (Geurts, et al. 2008). Penelitian yang dilakukan oleh Agustina, Priambodo & Soementri (2009), menyimpulkan bahwa program Discharge Planning
yang diberikan oleh pihak rumah sakit merupakan suatu kebutuhan yang mutlak untuk dipenuhi pada klien paska stroke.
tangannya (Geurts, et al. 2008; Tutuarim, et al. 1997). Individu dengan stroke memiliki peningkatan risiko patah tulang pinggul dan setelah mengalami patah tulang, mereka jarang mendapatkan kembali mobilitas independen. Selain itu, takut jatuh merupakan konsekuensi umum dari jatuh yang dapat menyebabkan penurunan aktivitas fisik, depresi sosial dan akhirnya kehilangan kemandirian (Verheyden, 2013; Czernuszenka & Czionkowska, 2009; Geurts, et al. 2008).
Upaya-upaya dalam mengurangi kejadian pasien jatuh di rumah sakit dibutuhkan langkah-langkah intervensi pencegahan jatuh (fall prevention) seperti, membiasakan pasien dengan lingkungan sekitarnya dan staf yang ditugaskan sampai dengan mendidik dan memfasilitasi pasien dan keluarga dengan informasi pencegahan jatuh, (Lye, et al. dalam Sunjoto 2013; Geurts, et al. 2008; Morse, dalam Ganesses, 2007). Upaya mengurangi kejadian pasien jatuh banyak rumah sakit telah melakukan pencegahan jatuh seperti, pendidikan pada pasien, pemberian tanda beresiko pada bed pasien dan pelatihan pada para staf merupakan intervensi yang paling efektif untuk mengurangi kejadian pasien jatuh. Dalam proses implementasi intervensi, dibutuhkan struktur organisasi yang baik, infrastruktur keamanan yang baik, budaya keselamatan pasien serta kerja tim dan leadership (Lye, et al. dalam Sunjoto, 2013).
Keberhasilan program pencegahan jatuh pada pasien stroke/paska stroke dapat diterapkan pada unit perawatan, perhatian yang konsisten terhadap bahaya lingkungan pada semua pasien, keperawatan dan intervensi medis sejalan dengan mengurangi faktor risiko jatuh pada setiap pasien stroke, terus-menerus belajar tentang kejadian jatuh dengan spesifik serta bersumber dari data jatuh yang benar
sama antara tim keperawatan dan seluruh unit tenaga kesehatan dengan tanpa membedakan dimana pasien dirawat di rumah sakit (Hendrich, 2006).
Pelaksanaan program intervensi pencegahan jatuh (fall prevention) pada pasien diharapkan pasien dan keluarga dapat mengaplikasikan kebiasaan perilaku pencegahan jatuh (Fall Prevention Behavior) baik di rumah sakit atau sebagai bekal ketika pasien kembali ke rumah, seperti: Mengetahui hambatan untuk mencegah jatuh sampai dengan menggunakan prosedur pemindahan (tranfer) dengan aman (Bulechek, el al. 2013). Program yang komprehensif menggabungkan risiko lingkungan dengan key strategies untuk benar-benar mengurangi risiko jatuh dan penilaian jatuh pada pasien post stroke. Ada manfaat keselamatan langsung dari penargetan faktor risiko pada setiap pasien dengan resiko jatuh dapat dikurangi atau dihilangkan. Lebih dari 50% dari semua jatuh terjadi ketika pasien mencoba untuk ke toilet, kembali dari toilet, dan ketika mencoba untuk keluar dari tempat tidur untuk ke toilet. Ini adalah fenomena universal, hal tersebut merupakan salah satu yang paling sering diabaikan (Hendrich, 2006).
melakukan tindakan-tindakan pencegahan jatuh yang semestunya pada pasien resiko jatuh khususnya kepada pasien stroke sebagai bagian dari rutinitas tindakan keperawatan, seperti education pada pasien atau keluarga tentang pencegahan jatuh dan membantu pasien toileting dengan sering dan menjadwalkan untuk toileting sewaktu-waktu.
Berdasarkan gambaran masalah di atas peneliti ingin meneliti tentang Pengaruh Pemberian Pelatihan Pencegahan Jatuh (Fall Prevention) Terhadap Perubahan Perilaku Pencegahan Jatuh (Fall Prevention Behavior) pada Pasien Post Stroke di Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dapat dirumuskan bagaimana Pengaruh Pemberian Pelatihan Pencegahan Jatuh (Fall Prevention) Terhadap Perubahan perilaku Pencegahan Jatuh pada Pasien Post Stroke di Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Pelatihan Pencegahan Jatuh (Fall Prevention) Terhadap Perubahan Perilaku Pencegahan Jatuh pada Pasien Post Stroke.
1.3.2 Tujuan Khusus
b. Mendeskripsikan gambaran perubahan perilaku pencegahan jatuh setelah dilakukan pelatihan pencegahan jatuh pada pasien post stroke di rumah sakit Wava Husada Kepanjen.
c. Menganalisi hubungan pelatihan pencegahan jatuh terhadap perubahan perilaku pencegahan jatuh pada pasien post stroke di rumah sakit Wava Husada Kepanjen.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Ilmu Keperawatan
Mengingat klien dengan stroke beresiko tinggi terhadap kejadian jatuh, sehingga memerlukan perhatian yang cukup, hendaknya perawat bisa memberikan edukasi atau latihan menciptakan keamanan lingkungan dan transfer dengan baik, sehingga pasien dan keluarga bisa mengaplikasikannya, baik di tempat pelayanan kesehatan maupun di rumah untuk mencegah kejadian jatuh pada klien.
1.4.2 Bagi Institusi Lain
Penulis berharap agar hasil penelitian ini berguna untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada klien dengan immobilitas fisik khususnya klien dengan stroke.
1.4.3 Bagi Penulis
1.5 Definisi Istilah
a. Pencegahan jatuh(Fall Prevention) adalah mengadakan tindakan pencegahan khusus pada pasien beresiko cedera karena jatuh (Bulechek, el al. 2013). b. Perilaku pencegahan jatuh (Fall Prevention Behavior) adalah individu atau
keluarga perduli terhadap tindakan meminimalisir factor resiko yang mengkin memicu jatuh dalam lingkungan pribadi (Moorhead, et al. 2013). 1.6 Keaslian Penelitian
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nathan (2013), yang berjudul “Persepsi pasien dengan stroke iskemik terhadap tindakan pencegahan resiko jatuh
yang dilakukan perawat di ruang rawat inap dewasa rumah sakit advent bandung. ”Variabel terikat (dependent) yang digunakan pada penelitian tersebut adalah persepsi pasien dengan stroke iskemik. Sedangkan variabel bebas (independent) yang digunakan pada penelitian tersebut adalah tindakan pencegahan resiko jatuh yang dilakukan perawat. Kesimpulan penelitian tersebut adalah berdasarkan persepsi pasien, para perawat di ruang rawat inap dewasa rumah sakit advent bandung telah melakukan tindakan pencegahan resiko jatuh kepada pasien dengan stroke iskemik dalam kategori tinggi atau sering dilakukan.
Perbedaan antara variabel penelitian Nathan (2013), dengan penelitian yang saya lakukan adalah variabel, tempat dan waktu penelitian. Variabel bebas (independent)
yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah pengaruh pemberian pelatihan pencegahan jatuh (fall prevention) pada pasien post stroke, sedangkan variabel terikat
Menurut penelitian Imam (2014), berjudul “Hubungan antara pelaksanaan tugas kesehatan keluarga dengan kualitas hidup penderita stroke di poliklinik saraf RSUD Ajibarang.” Variabel bebas (independent) yang digunakan pada penelitian tersebut adalah Hubungan pelaksanaan tugas kesehatan keluarga. Sedangkan variabel terikat (dependent) yang digunakan pada penelitian tersebut adalah kualitas hidup penderita stroke. Kesimpulan penelitian tersebut yaitu bahwa faktor penting yang mempengaruhi aspek kehidupan seseorang dan bersikap serta pikiran individu adalah dari dalam dirinya dan bagaimana individu menyikapinya dan karena kualitas hidup bisa dipengaruhi oleh suatu budaya maka dalam pemberian tugas kesehatan kepada anggota keluarga pun mempunyai standar masing-masing, apabila menurut penderita stroke tugas kesehatan keluarga yang diberikan oleh pemberi perawatan dirasa cukup maka kualitas hidup penderita stroke pun akan baik pula.
Perbedaan antara variabel penelitian Imam (2014), dengan penelitian yang saya lakukan adalah variabel, tempat dan waktu penelitian. Variabel terikat (dependent)
yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah pengaruh pelatihan pencegahan jatuh (fall prevention) pada pasien post stroke, sedangkan variabel bebas (independent) yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah pengaruh pemberian pelatihan perilaku pencegahan jatuh pada pasien post stroke. Tempat yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah RS Wava Husada Kepanjen. Kesamaan variabel antara penelitian Imam (2014), dengan penelitian ini adalah kualitas hidup penderita stroke.