• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keadaan Demografi Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Keadaan Demografi Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

KEADAAN DEMOGRAFI KABUPATEN DELI SERDANG

TAHUN 2013

TUGAS AKHIR

RINAWATI

072407036

PROGRAM STUDI D – 3 STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

KEADAAN DEMOGRAFI KABUPATEN DELI SERDANG

TAHUN 2013

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan melengkapi syarat mencapai gelar Ahli Madya

RINAWATI

072407036

PROGRAM STUDI D – 3 STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

PERSETUJUAN

Judul : KEADAAN DEMOGRAFI KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2013

Kategori : TUGAS AKHIR Nama : RINAWATI Nomor Induk Mahasiswa : 072407036

Program Studi : DIPLOMA (D3) STATISTIKA Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Mei 2010

Diketahui oleh Pemimbing, Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua,

(4)

PERNYATAAN

KEADAAN DEMOGRAFI KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2013

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Mei 2010

(5)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, atas segala nikmat dan Karunia-Nya tugas akhir ini berhasil diselesaikan pada waktu yang telah ditetapkan.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Drs. Henry Rani Sitepu, M.si, selaku pembimbimg pada penyelesaian tugas akhir ini yang telah menyempurnakan kajian ini. Panduan ringkas dan padat dan professional yang telah diberikan kepada saya agar dapat menyelesaikan tugas ini. Ucapan terima kaasih juga saya ucapkan kepada ketua dan sekretaris departemen Dr. Saib Suwilo, M.Sc. dan Drs. Henry Rani Sitepu, Msi, Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, semua Dosen dan Pegawai pada Departemen Matematika FMIPA USU.

(6)

DAFTAR ISI

1.2 Identifikasi Masalah 2 1.3 Batasan Masalah 3 1.4 Maksud dan Tujuan 3 1.5 Metodologi Penelitian 4 1.6 Tinjauan Pustaka 5 1.7 Organisasi Penulisan 5

BAB 2 Tinjauan Teoritis 8

2.1 Sumber-sumber Data 8 2.2 Metode yang Digunakan 10

BAB 3 Gambaran Umum Tempat Riset 15 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik 15 3.2 Visi dan Misi Badan Pusat Statistik 18 3.3 Gambaran Tentang Kabupaten Deli Serdang 19

BAB 4 Analisa dan Pembahasan 25 4.1 Pengertian Analisa Data 25 4.2 Keadaan Demografi Penduduk Kabupaten Deli Serdang

Tahun 2013 27

(7)

5.1 Pengertian Implementasi Sistem 64

5.2 Pengenalan Excel 65

5.3 Fungsi Statistik 66 5.4 Grafik dalam Microsoft Excel 67

BAB 6 Kesimpulan dan Saran 70

6.1 Kesimpulan 70

6.2 Saran 71

Daftar Pustaka 72

Lampiran

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Persentase Jumlah Penduduk Kabupaten Deli Serdang

Menurut Kelompok Umur 14 Tabel 4.1 Jumlah penduduk Laki-laki Kabupaten Deli Serdang Dirinci

Menurut Kelompok Umur Tahun 2004 – 2008 27 Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Perempuan Kabupaten Deli Serdang Dirinci

Menurut kelompok Umur Tahun 2004 – 2008 29 Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Keseluruhan Kabupaten Deli Serdang Dirinci

Menurut Kelompok Umur Tahun 2004 – 2008 31 Tabel 4.4 Angka Harapan Hidup dan Harapan Mati Bayi Tahun

2004 – 2008 33

Tabel 4.5 Luas Daerah dan Kepadatan Kepadatan Penduduk Tahun

2004 – 2008 34

Tabel 4.6 Angka Kelahiran Tahun 2004 – 2008 35 Tabel 4.7 Jumlah Pertumbuhan (r) Penduduk Laki-laki Kabupaten Deli

Serdang Dirinci Menurut Kelompok Umur Tahun 2004 – 2008 38 Tabel 4.8 Jumlah Pertumbuhan (r) Penduduk Perempuan Kabupaten Deli

Serdang Dirinci Menurut Kelompok Umur Tahun 2004 – 2008 40 Tabel 4.9 Jumlah Pertumbuhan (r) Seluruh Penduduk Kabupaten Deli

Serdang Dirinci Menurut Kelompok Umur Tahun 2004 – 2008 42 Tabel 4.10 Jumlah Pertumbuhan (r) Angka Harapan Hidup dan Angka

Harapan Mati Bayi Kabupaten Deli Serdang Dirinci Menurut

(9)

Serdang Dirinci Menurut Kelompok Umur Tahun 2004 – 2008 44

Tabel 4.12 Jumlah Penduduk Kabupaten Deli Serdang Berdasarkan

Kelompok umur dan Jenis Kelamin Tahun 2013 55 Tabel 4.13 Jumlah Angka Harapan Hidup dan Angka Harapan Mati Bayi

Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013 57 Tabel 4.14 Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) Penduduk Kabupaten Deli

Serdang Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2013 59 Tabel 4.15 Persentase Jumlah Penduduk Kabupaten Deli Serdang

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Jumlah Penduduk Laki-laki Kabupaten Deli Serdang

Dirinci Menurut Kelompok Umur Tahun 2004 – 2008 28 Gambar 4.2 Jumlah Penduduk Perempuan Kabupaten Deli Serdang

Dirinci Menurut Kelompok Umur Tahun 2004 – 2008 30 Gambar 4.3 Jumlah Penduduk Keseluruhan Kabupaten Deli Serdang

Dirinci Menurut Kelompok Umur Tahun 2004 – 2008 32 Gambar 4.4 Angka Harapan Hidup dan Angka Harapan Mati Bayi

Tahun 2004 – 2008 33

Gambar 4.5 Luas Daerah dan Kepadatan Penduduk Tahun 2004 – 2008 34 Gambar 4.6 Angka Kelahiran Tahun 2004 – 2008 35 Gambar 4.12 Jumlah Penduduk Kabupaten Deli Serdang Berdasarkan

Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2013 56 Gambar 4.13 Jumlah Angka Harapan Hidup dan Harapan Mati Bayi

Tahun 2013 57

Gambar 4.15 Persentase Jumlah Penduduk Kabupaten Deli Serdang

Menurut Kelompok Umur Tahun 2013 63

BAB 1

(11)

1.1 Latar Belakang

Istilah statistik dengan statistika sering dipakai silih berganti meskipun sebenarnya

artinya sangat berbeda. Statistika adalah suatu pengetahuan yang berhubungan dengan

cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau penganalisisannya dan penarikan

kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan yang dilakukan.

Sedangkan statistik adalah dipakai untuk menyatakan kumpulan data, bilangan

maupun non-bilangan yang disusun dalam tabel maupun diagram, yang melukiskan

atau menggambarkan suatu persoalan. Statistik yang menjelaskan sesuatu hal biasanya

diberi nama statistik mengenai hal yang bersangkutan. Demikianlah umpama kita

mengenal adanya statistik penduduk, statistik kelahiran, statistik pendidikan, statistik

produksi, statistik pertanian, statistic kesehatan dan masih banyak nama-nama lainnya.

Statistik penduduk adalah suatu cara yang dapat digunakan untuk menjelaskan

keadaan penduduk di suatu negara maupun daerah. Pengetahuan tentang penduduk

merupakan salah satu masalah di dunia dewasa ini yang selalu berhubungan dengan

kebutuhan-kebutuhan hidup yang diperlukan oleh semua umat manusia. Dengan

bertambahnya penduduk berarti semakin bertambah pula persaingan dalam memenuhi

kebutuhan-kebutuhan hidup yang diperlukan.

Semua perencanaan pembangunan perlu ditunjang oleh informasi mengenai

jumlah penduduk, persebaran dan susunan penduduk menurut berbagai kelompok

yang sesuai dengan perencanaan tersebut. Informasi kependudukan yang harus

(12)

mengenai data kependudukan pada masa mendatang. Data kependudukan pada masa

mendatang dibuat perhitungan-perhitungan dan asumsi-asumsi tertentu.

Pertambahan penduduk yang besar dari tahun ke tahun memerlukan tambahan

investasi dan sarana untuk menunjang kesejahteraan rakyat, sarana kesehatan,

pendidikan dan lain sebagainya. Hal ini merupakan masalah yang rumit bagi

pemerintah dalam usahanya membangun dan meningkatkan taraf hidup rakyatnya

demi menuju masyarakat yang adil dan makmur sehingga tercapailah cita-cita

nasional bangsa Indonesia.

Berdasarkan kondisi di atas, Penulis ingin melihat sampai sejauh mana

keadaan penduduk Kabupaten Deli Serdang. Untuk itu penulis mengambil judul

“KEADAAN DEMOGRAFI KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2013”.

1.2 Identifikasi Masalah

Sesuai dengan judul tersebut maka yang akan menjadi permasalahan adalah

“Bagaimana Keadaan Demografi Kabupaten Deli Serdang dan berapa jumlah

penduduk tahun 2013 berdasarkan data jumlah penduduk pada tahun 2004 – 2008”.

(13)

Pembatasan masalah bertujuan untuk memperjelas arah dan tujuan dari suatu masalah

yang akan diteliti sehingga tidak menimbulkan kekeliruan. Untuk lebih mengarahkan

penguraian, sesuai dengan latar belakang dan tuntutan menetapkan masalahnya

sehingga ada yang menjadi arah sebagai pedoman yang jelas dan tegas dalam

mengambil keputusan. Sehubungan dengan itu Penulis membatasi hanya menghitung

pertumbuhan penduduk untuk tahun 2013, yang didasarkan pada data jumlah

penduduk Kabupaten Deli Serdang tahun 2004 – 2008.

1.4 Maksud dan Tujuan

Seperti yang kita ketahui bahwa maksud dari pengadakan penelitian adalah untuk

mengumpulkan, mengolah, serta menganalisa data yang secara sistematis dan efisien

untuk memecahkan suatu masalah. Selain itu, maksud dari penelitian adalah untuk

mengaplikasikan pengetahuan atau menerapkan ilmu statistik yang di dapat selama

duduk di bangku perkuliahan tentang metode dan kegunaan statistik.

Adapun tujuan Penulis dalam melaksanakan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui keadaan demografi penduduk Kabupaten Deli Serdang.

2. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Kabupaten

Deli Serdang sebagai bahan masukan atau bahan perbandingan untuk

mengambil tindakan yang akan dilaksanakan untuk tahun-tahun mendatang

dalam mengatasi petambahan penduduk serta menyusun

(14)

1.5 Metodologi Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara yang terdiri dari langkah-langkah atau urutan

kegiatan yang berfungsi sebagai pedoman umum yang digunakan untuk melaksanakan

penelitian sehingga apa yang menjadi tujuan dari penelitian itu terwujud. Metode yang

digunakan penulis dalam metode ini adalah:

1. Metode pengambilan data

Metode pengumpulan data dapat dibedakan berdasarkan sumbernya, yaitu:

a. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya atau

individu sendiri, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya.

b. Data sekunder yaitu data yang bukan diusahakan sendiri

pengumpulannya oleh peneliti tetapi dikumpulkan orang pihak lain.

Misalnya dari BPS, majalah, internet, keterangan-keterangan atau

publikasi lainnya.

Adapun data yang dibutuhkan untuk penulisan ini merupakan data

sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara yang dilakukan

pada bulan maret sampai april. penulis memilih data sekunder karena

membutuhkan biaya yang sedikit dan waktu yang lebih cepat dari pada

data primer.

2. Penelitian kepustakaan

Penelitian kepustakaan adalah salah satu penelitian yang dipergunakan untuk

(15)

yang didapat di perpustakaan seperti: buku-buku, referensi, naskah serta

bahan-bahan yang bersifat teoritis yang mendukung dan relevan dalam

penelitian.

1.6 Tinjauan Pustaka

untuk mengetahui keadaan demografi penduduk Kabupaten Deli Serdang tahun 2013,

maka metode yang digunakan untuk periode berikutnya adalah dengan menggunakan

rumus Pertumbuhan Exponensiil yang mana metode ini Penulis kutip dari buku

Pengantar Studi Demografi karangan Dr. Ida Bagus Mantra. Pada buku ini Penulis

juga mengutip beberapa rumus yang akan digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini,

yaitu: rasio jenis kelamin menurut kelompok umur (Sex Ratio), rasio anak perempuan

(Child Women Rastio), rasio beban tanggungan (Depedency Ratio), dan memberikan

komposisi atau struktur penduduk menurut umur. Selain itu, penulis juga mengutip

beberapa kalimat atau pengertian dari penulisan tugas akhir ini.

1.7 Organisasi Tulisan

Organisasi tulisan dibuat untuk memaparkan ataupun menjelaskan isi dari tugas akhir.

Adapun organisasi tulisan yang akan dikemukakan dalam tugas akhir ini adalah

(16)

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini memaparkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah,

maksud dan tujuan dari penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan

organisasi tulisan.

BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS

Bab ini berisi tentang sumber-sumber data dan menjelaskan tentang model yang akan

digunakan dalam pengolahan data yang didapat. Dalam hal ini menggunakan rumus

Pertumbuhan Exponensiil.

BAB 3 : GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET

Bab ini memaparkan tentang sejarah singkat tempat riset yaitu BPS, visi dan misi BPS

dan gambaran tentang Kabupaten Deli Serdang.

BAB 4 : ANALISA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang penganalisaan dan pengolahan data yang diperoleh yaitu

untuk menghitung jumlah penduduk di tahun mendatang, melihat perbandingan jenis

kelamin, perbandingan rasio anak perempuan, rasio beban tanggungan, dan melihat

struktur penduduk dari hasil gambaran penduduk pada tahun 2013.

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang rancangan program yang akan digunakan oleh penulis

dalam pengolahan data dalam tugas akhir ini dan bagaimana cara pengklasifikasian

(17)

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan penutup yang berisikan kesimpulan yang diambil dari pembahasan

pada bab-bab sebelumnyadan Penulis mencoba memberikan saran yang mungkin

(18)

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Sumber-Sumber Data

Sumber-sumber data kependudukan yang pokok adalah sensus penduduk, registrasi

penduduk dan penelitian (survei). Secara teoritis data registrasi penduduk lebih

lengkap dari pada sumber-sumber data yang lain karena kemungkinan tercecernya

pencatatan peristiwa-peristiwa kelahiran, kematian, dan mobilitas penduduk sangat

kecil. Namun demikian di negara-negara yang sedang berkembang, misalnya

Indonesia, data-data kependudukan dari hasil registrasi masih jauh dari memuaskan.

Hal ini disebabkan karena banyaknya kejadian-kejadian vital (kelahiran dan kematian)

yang tidak tercatat sebagaimana mestinya.

2.1.1 Sensus Penduduk

Sensus penduduk merupakan suatu proses keseluruhan dari pada pengumpulan,

pengolahan, penilaian, penganalisaan dan penyajian data kependudukan yang

menyangkut antara lain: ciri-ciri demografi, sosial ekonomi, dan lingkungan hidup.

Kedudukan sensus penduduk menjadi amat penting terutama bagi negara-negara yang

tidak atau belum tersedia sumber data lain seperti registrasi atau survei. Agar hasil

sensus penduduk dapat diperbandingkan antara beberapa negara, maka dapat

disepakati untuk melaksanakan melaksanakan sensus penduduk tiap 10 tahun sekali

(19)

Adapun ruang lingkup sensus penduduk mencakup seluruh wilayah geografis

suatu negara dan seluruh penduduknya. Pelaksanaan sensus penduduk pada tahun

1980 di Indonesia misalnya, mencakup seluruh wilayah geografis Indonesia dan

mencakup seluruh golongan umur penduduk baik yang bertempat tinggal tetap

maupun yang tidak mempunyai tempat tinggal. Dan luasnya data yang ingin dicakup

dalam suatu sensus tergantung pada tujuan yang ingin dicapai.

2.1.2 Regristasi Penduduk

Registrasi penduduk merupakan suatu sistem registrasi yang dilaksanakan oleh

petugas pemerintahan setempat yang meliputi pencatatan kelahiran, kematian,

perkawinan, perceraian, perubahan tempat tinggal dan perubahan pekerjaan.

Sistem registrasi penduduk telah dimulai sejak abad ke-16, terutama

dilaksanakan oleh gereja-gereja Kristen di Inggris dan negara-negara lain di Eropa.

Disamping di Inggris, registrasi juga telah dilaksanakan di Finlandia (1628), Denmark

(1646), Norwegia (1685), dan Swedia (1686). Di luar Eropa registrasi penduduk

dilaksanakan di Cina kemudian menjalar ke Jepang pada abad ke-17. Sistem registrasi

penduduk ini akhirnya menjalar juga ke negara-negara Asia dan Afrika dan

diperkenalkan oleh negara-negara yang menjajahnya.

2.1.3 Survei Penduduk

Survey adalah cara pengumpulan data yang dilaksanakan melalui pencacahan sampel

dari suatu populasi untuk memperkirakan karakteristik objek pada saat tertentu. Hasil

(20)

menyediakan data statistik kependudukan dan kurang memberikan informasi tentang

sifat dan prilaku penduduk tersebut. Untuk mengatasi keterbatasan ini, perlu

dilaksanakan survei penduduk yang sifatnya lebih terbatas dan informasi yang

dikumpulkan lebih luas dan mendalam. Biasanya survei kependudukan ini

dilaksanakan dengan sistem sampel atau dalam bentuk studi kasus.

Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengadakan survei-survei kependudukan,

misalnya Survei Ekonomi Nasional yang dimulai sejak tahun 1963, Survei Angkatan

Kerja Nasional (SAKERNAS) dan Survei Antar Sensus (SUPAS). Hasil-hasil survei

ini melengkapi informasi yang didapat dari Sensus Penduduk dan Registrasi

Penduduk.

2.2 Metode yang Digunakan

Statistik dalam pengertian sebagai metode diperlukan untuk menyusun data yang telah

dikumpulkan. Masalah pengambilan keputusan akan timbul apabila kita dihadapkan

pada 2 alternatif atau lebih yang harus kita pilih. Dengan menggunakan statistika kita

akan dapat mengambil keputusan secara tepat.

2.2.1 Angka pertumbuhan penduduk

Angka pertumbuhan penduduk menunjukkan rata-rata pertambahan penduduk per

tahun pada periode atau waktu tertentu dan biasanya dinyatakan dengan persen. Untuk

menghitung besarnya angka pertumbuhan penduduk setiap tahunnya maka penulis

(21)

Dimana :

Pt = banyaknya penduduk pada tahun t

P0 = banyaknya penduduk pada tahun dasar

r = angka pertumbuhan penduduk

e = angka eksponensial (2.718282)

2.2.2 Rasio jenis kelamin menurut kelompok umur (Sex Ratio)

Rasio jenis kelamin adalah perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki dengan

banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu, biasanya dinyatakan

dengan banyaknya penduduk laki-laki untuk 100 penduduk perempuan. Secara umum

rasio jenis kelamin dapat dituliskan sebagai berikut:

Dimana:

SR = rasio jenis kelamin

a = jumlah penduduk laki-laki

b = jumlah penduduk perempuan

(22)

2.2.3 Rasio anak perempuan (Child Women Rasio)

Rasio anak perempuan adalah perbandingan antara anak, yaitu jumlah penduduk di

bawah umur lima tahun terhadap jumlah perempuan usia subur yaitu umur lima belas

tahun sampai empat puluh sembilan tahun. Semakin besar angka rasio anak

perempuan memberikan gambaran semakin tinggi tingkat kelahiran. Rasio anak

perempuan dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:

Dimana :

CWR = rasio anak perempuan

P(0-4) = jumlah anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun

P(15-49) = jumlah wanita berumur 15 – 49 tahun

k = konstanta, biasanya bernilai 100

2.2.4 Rasio beban tanggungan (Depedency Ratio)

Rasio beban tanggungan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara

banyaknya kelompok penduduk yang tidak produktif (penduduk yang berumur lima

belas tahun ke bawah dan penduduk yang berumur enam puluh empat tahun ke atas)

dan banyaknya penduduk yang termasuk ke dalam usia produktif (penduduk yang

berusia lima belas tahun sampai enam puluh empat tahun). Rumus rasuo beban

(23)

Dimana:

DR = rasio beban tanggungan

P(0-4) = jumlah penduduk di bawah umur 15 tahun

P(65+) = jumlah penduduk di atas 65 tahun

P(15-64) = jumlah penduduk umur 15 – 64 tahun

k = konstanta, biasanya bernilai 100

2.2.5 Komposisi atau struktur penduduk menurut umur

Data penduduk yang didapatkan dari hasil registrasi, sensus penduduk, maupun survei

susunannya masih belum teratur sehingga sulit untuk dibaca. Untuk keperluan di atas

maka seluruh data tersebut terlebih dahulu disederhanakan. Dalam proses ini sering

kali digunakan statistik, karena salah satu fungsi statistik adalah untuk

menyederhanakan data.

Membagi penduduk atas beberapa kelompok tertentu dapat pula dikatakan atas

komposisi penduduk tertentu. Komposisi penduduk menurut umur dapat disebut

struktur umur penduduk, biasanya dibagi menjadi beberapa kelompok umur dan

diantara kelompok umr yang satu dengan yang berikutnya berinterval 5 tahun.

Misalnya kelompok umur 0 - 4, 5 - 9, 10 – 14, 15 – 19,…, 70 – 74, 75+.

Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin merupakan variabel

(24)

kependudukan melibatkan variabel umur dan jenis kelamin penduduk. Misalnya

pemerintah ingin merencanakan pelaksanaan wajib belajar penduduk usia sekolah,

maka perlu diketahui jumlah penduduk usia sekolah baik usia dewasa ini maupun

masa yang akan datang.

Struktur umur penduduk dipengaruhi oleh tiga variabel demografi, yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi. Ketiga variabel ini sering saling berpengaruh satu dengan yang lainnya. Kalau salah satu variabel berubah, kedua variabel yang lain juga ikut berubah.

Struktur penduduk antara suatu negara dengan negara yang lain tidak sama.

Begitu pula keadaannya bila dibandingkan antara struktur umur penduduk

negara-negara yang sedang berkembang dengan negara-negara-negara-negara maju, antara daerah pedesaan

dan daerah perkotaan. Suatu negara dikatakan berstruktur umur muda apabila

kelompok penduduk yang berumur di bawah 15 tahun jumlahnya besar (lebih dari 35

persen), sedang besarnya kelompok penduduk usia 65 tahun jumlahnya lebih kurang

dari 3 persen. Sebaliknya suatu negara dikatakan berstruktur umur tua apabila

kelompok penduduk yang berusia 15 tahun ke bawah jumlahnya kecil (kurang dari 35

persen dari seluruh penduduk) dan persentase penduduk di atas 65 tahun sekitar 15

persen. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel di bawah ini:

Tabel 2.1 Persentase Jumlah Penduduk Kabupaten Deli Serdang Menurut Kelompok Umur Umur

Penduduk Tua Penduduk Muda

(25)

BAB 3

GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET

3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik

Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) propinsi sumatera utara merupakan lembaga

pemerintahan non departemen yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung

kepada presiden.

Badan Pusat Statistik ini ada sejak :

1. Masa Pemerintahan Hindia Belanda

Pada bulan februari 1920, kantor statistik pertama kali didirikan oleh Direktur

Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan (Directur Van Land Bouw Nijeverheid En

Handel), dan kedudukan di bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk mengolah dan

mempublikasikan data statistik.

Pada tahun 1923, Dibentuk suatu komisi untuk statistik yang anggotanya

merupakan wakil dari tiap – tiap departemen. Komisi tersebut diberi tugas untuk

merencanakan tindakan-tindakan yang mengarah sejauh mungkin untuk mencapai

kesatuan dalam kegiatan di bidang statistik di Indonesia.

Pada tanggal 24 September 1924, nama lembaga tersebut diganti dengan nama

Central Kantor Voor De Statistiek (CKS) atau kantor statistik dan dipindahkan ke

Jakarta. Bersama dengan itu beralih pula pekerjaan mekanisme statistik perdagangan

yang semula dilakukan oleh Kantor Invoer Uitvoer en Accijnsen (IUA) yanmg

(26)

2. Masa Pemerintahan Jepang

Pada bulan juni 1944 pemerintah jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan statistik

yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang atau militer. Pada masa

ini CKS diganti menjadi Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu.

3. Masa Kemerdekaan Republik Indonesia

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) tanggal 17 Agustus 1945.

Kegiatan statistik ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai dengan suasana

kemerdekaan yaitu KAPPURI (Kantor Penyelidik Perangkaan Umum Republik

Indonesia). Tahun 1946, Kantor KAPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai

sekuens dari Perjanjian Linggar Jati. Sementara ini pemerintah Belanda (NICA) di

Jakarta mengaktifkan kembali CKS.

Berdasarkan surat edaran kementerian kemakmuran tanggal 12 juli 1950

nomor:219/S.C,KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Puast Statistik (KPS) dan

berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kemakmuran.

Dengan surat Menteri Perekonomian tanggal 1 maret 1952 Nomor :

P/44,lembaga KPS berada dibawah dan bertanggung jawab perekonomian.

Selanjutnya keputusan Menteri Perekonomian tanggal 24 Desember 1953

Nomor:18.009/M,KPS dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian Research yang di sebut

Afdeling A dan bagian penyelenggara tata usaha yang disebut Afdeling B.

Dengan keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor :131 tahun 1957,

kementerian perekonomian dipecah menjadi kementerian Perdagangan dan

Kemeterian Perindustrian. Untuk selanjutnya Presiden Republik indonesia Nomor

(27)

Statistik dan urusan statistik semula menjadi tanggung jawab dan wewenang berada di

bawah Perdana Menteri.

4. Masa Orde Baru sampai Sekarang

Pada pemerintah Orde Baru khususnya untuk memenuhi kebutuhan perencanaan dan

evaluasi pembangunan, maka untuk mendapatkan statistik yang handal, lengkap, tepat,

akurat dan terpercaya mulai diadakan pembenaran organisasi Biro Pusat Statistik.

Dalam masa Orde Baru ini Badan Pusat Statistik telah mengalami empat (4)

kali perubahan struktur organisasi :

a) Peraturan pemerintah Nomor : 16 tahun 1968 tentang organisasi Badan Pusat

Statistik.

b) Peraturan pemerintah Nomor : 6 tahun 1980 tentang organisasi Badan Pusat

Statistik.

c) Peraturan pemerintah Nomor : 2 tahun 1992 tentang kedudukan, tugas,

fungsi,susunan dan tata kerja Biro Pusat Statistik.

d) Undang – undang Nomor :16 tahun 1997 tentang statistik.

e) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor :86 tahun 1998 tentang Badan

Pusat Statistik.

f) Keputusan kepala Badan Pusat Statistik Nomor :100 tahun 1998 tentang

organisasi dan tenaga kerja Badan Pusat Statistik.

g) Peraturan Pemerintah Nomor : 51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan

(28)

Tahun 1968, ditetapkan peraturan pemerintah Nomor : 16 tahun 1968 yaitu yang

mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan di daerah. Tahun 1980 peraturan

pemerintah Nomor : 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti peraturan

pemerintah Nomor : 6 tahun 1980 di tiap provinsi terdapat perwakilan Badan Pusat

Statistik dengan nama kantor Statistik Provinsi dan di Kabupaten atau Kotamadya

terdapat cabang perwakilan Badan Pusat Statistik.

Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang statistik sebagai pengganti

undang – undang Nomor : 6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 juni

1998 dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 86 tahun 1998

ditetapkan Badan Pusat Statistik, sekaligus mengatur tata kerja dan struktur Organisasi

Badan Pusat Statistik yang baru.

3.2 Visi dan Misi Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik mempunyai misi untuk menjadikan informasi sebagai tulang

punggung pembangunan nasional dan regional dan didukung oleh sumber daya

manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang mutakhir.

Dalam nenunjang pembangunan nasional Badan Pusat statistik mengemban

misi mengarahkan pembangunan statistik pada penyediaan data statistik yang bermutu

dan handal, efektif dan efisien, peningkatan kesadaran masyarakat akan kegunaan

Badan Pusat Statitik dan pengemban ilmu pengetahuan statistik dalam kehidupan

masyarakat.

(29)

3.3 Gambaran Tentang Kabupaten Deli Serdang

A. Sejarah sebelum Perang Dunia II atau tegasnya sebelum Proklamasi

Kemerdekaan Replubik Indonesia 17 – 8 – 1945 Kabupaten Deli Serdang

adalah merupakan daerah Kesultanan Deli dan Serdang. Kesultanan Deli

berkedudukan di Medan dan Kesultanan Serdang berkedudukan di

Perbaungan. Kedua wilayah tersebut dalam masa penjajahan adalah

merupakan karisedenan Sumatera Timur sejak Proklamasi Replubik Indonesia,

Kesultanan berakhir dan struktur pemerintah disesuaikan dengan pemerintah

Indonesia dan Kesultanan Deli dan Serdang dijadikan daerah Kabupaten Deli

Serdang.

B. Mulai tahun 1945 daerah Kabupaten Deli Serdang secara berkesinambungan

telah dipimpin oleh Bupati Deli Serdang selama periode 1945 sampai saat ini

tercatat 13 orang Bupati KDH yang telah memimpin Kabupaten Deli Serdang,

yakni:

1. Wunar S Haidjojo

2. Sampoerno Kolopaking

3. Wan Oemaruddin

4. Abdullah Eteng

5. Abdul Kadir Kendal Keliat

6. H. Baharoeddin Siregar

7. H. Abdul Muris Lubis

8. H. Tenteng Siregar

(30)

10. H. Ruslan Mansyur

11. H. Maryaman NS

12. H. Abdul HAfid

13. Drs. H. Amri Tambunan

C. Sama hanya dengan badan eksekutif, maka bidang legislatif, dapat pula

dketahui putra – putri itu pertiwi di daerah yang telah mendapat kesempatan

menjadi ketua DPRD pilih serdang, yakni:

1. Bonar Ginting

2. H. Machmud Hasan

3. T.A. Muhid Arief

5. Cus Wasiman, BA

6. H. Muhammad Rizan

7. T. Abunawar Sinar Al Haj

8. Iping Sapei

9. Usman DS

10. Kol. Drs. Nusrin Siregar

11. Naik Tarigan, BBA

12. H. Wagirin Arman

D. Daerah Kabupaten Deli Serdang juga merupakan daerah yang cukup terkenal

di kawasan nusantara, terutama karena devisa negara yang berasal dari hasil

bumi Kabupaten Deli Serdang yang sangat potensial seperti karet, tembakau,

(31)

kritis seperti peristiwa-peristiwa pentraktoran di Tanjung Morawa pada masa

masa orde lama yang telah mengakibatkan jatuhnya cabinet di zaman orde

baru. Peranan daerah Kabupaten Deli Serdang dalam pembangunan sangat

menonjol. Melalui pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah orde baru

telah kelihatan meningkatnya pertumbuhan ekonomi di berbagai sector di Deli

Serdang, dimana sector pertanian dan perkebunan menjadi pemeran utama

dalam meningkatkan pendapatan para petani Kabupaten Deli Serdang.

E. Sejalan dengan lanjutnya pembangunan, maka pembangunan di bidang politik

pun berjalan dengan cukup mantap, stabil dan dinamis, dengan adanya kerja

sama yang harmonis antara kekuatan sosial politik di kawasan ini merupakan

modal yang tidak terhitung nilainya dalam mewujudkan demokrasi pancasila.

Azas persatuan dan kesatuan selalu menjiwai pemerintah Kabupaten Deli

Serdang sehingga kestabilan politik tetap mantap dan terkendali. Gambaran

kekuatan sosial politik dan Golkar di Kabupaten Deli Serdang dapat dilihat

dari jumlah anggota parpol dan Golkar yang telah duduk di DPRD Deli

Derdang periode 1970, 1977, 1982, 1987, 1992,1997, 1999, dan 2004, yakni

(32)

5. GOLKAR 20

6. P.N.I 4

7. I.P.K.I -

8. MURBA -

9. PARKINDO 1

10. KATHOLIH 1

Pemilu 1982

1. P.P.P 6

2. GOLKAR 23

3. P.D.I 3

Pemilu 1987

1. P.P.P 6

2. GOLKAR 23

3. P.D.I 3

Pemilu 1992

1. P.P.P 6

2. GOLKAR 20

3. P.D.I 6

Pemilu 1997

(33)

2. GOKAR 20

3.P.D.I 6

Pemilu 1999

1. P.P.P 6

2. GOKAR 8

3. PDI.P 19

4. REFORMASI 7

Pemilu 2004

1. PNI 1

2. PPP 3

3. Demokrat 5

4. PAN 5

5. PKS 5

6. PBR 2

7. PDI.P 9

8. PDS 4

9. GOLKAR 9

10. Patriot 2

3.3.1 Letak dan Keadaan Geografis

Deli Serdang merupakan salah satu kabupaten yang berada di kawasan pantai

(34)

Lintang Utara, 3016” Lintang Selatan dan 98033” - 99027” Bujur Timur dengan

ketinggian 0 – 500 m di atas permukaan laut.

Kabupaten Deli Serdang menempati area seluas 2.497,72 km2 yang terdiri dari

22 kecamatan dan 394 Desa / Kelurahan Definitif. Wilayah Kabupaten Deli Serdang

di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Selat Malaka, di sebelah

selatan dengan Kabupaten Karo dan Simalungun, di sebelah barat berbatasan dengan

Kabupaten Langkat dan Karo dan di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten

Serdang Bedagai.

3.3.2 Iklim

Di Kabupaten Deli Serdang dikenal hanya 2 musim, yaitu musim kemarau dan

penghujan. Pada bulan juni sampai dengan September arus arah angin tidak banyak

mengandung uap air, sehingga mengakibatkan musim kemarau. Sebaliknya pada

bulan Desember sampai dengan Maret arus arah angin banyak mengandung uap air

berhembus sehingga terjadi musim hujan. Keadaan berganti setiap setengah tahun

setelah melewati masa peralihan pada bulan Aril – Mei dan Oktober _ November.

Menurut catatan Statistika Klimatologi Sampali, pada tahun 2008 terdapat 16

rata-rata hari hujan dengan volume curah hujan sebanyak rata-rata 176 mm. curah

hujan terbesar pada bulan Oktober yaitu 439 mm dan hari hujan sebanyak 20 hari.

Sedangkan curah hujan paling kecil terjadi pada bulan Februari sebesar 15 mm dengan

(35)

BAB 4

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengertian Analisa Data

Analisa data pada dasarnya dapat diartikan sebagai berikut:

1. Membandingkan dua hal atau lebih variabel untuk mengetahui selisih atau rasio

kemudian diambil kesimpulannya.

2. Menguraikan atau memecahkan suatu atau keseluruhan menjadi bagian-bagian

atau komponen-komponen yang lebih kecil agar dapat mengetahui komponen

yang menonjol, membandingkan antara komponen yang satu dengan komponen

lainnya, dan membandingkan salah satu atau beberapa komponen dengan

keseluruhannya.

3. Memperkirakan atau memperhitungkan besarnya pengaruh secara kuantitatif

dari suatu kejadian terhadap suatu kejadian lainnya serta meperkirakan atau

meramalkan kejadian lainnya yang dapat dinyatakan dengan perubahan nilai

suatu variabelnya.

4.2 Keadaan Deomgrafi Penduduk Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Replubik

Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang

dari enam bulan tetapi bertujuan menetap. Pertumbuhan jumlah penduduk dapat

(36)

pengolahan data ini penulis menggunakan model matematis yang sesuai untuk

melihat keadaan demografi penduduk Kabupaten Deli Serdang tahun 2013. Model

tersebut menggunakan rumus sebagai berikut:

Dimana:

Pt = banyaknya penduduk pada tahun t

P0 = banyaknya penduduk pada tahun dasar

r = angka pertumbuhan penduduk

(37)

4.2.1 Keadaan jumlah penduduk

Tabel 4.1 Jumlah penduduk Laki-laki Kabupaten Deli Serdang Dirinci Menurut Kelompok Umur Tahun 2004 – 2008

Kelompok

(38)

Gambar 4.1 Jumlah penduduk laki-laki Kabupaten Deli Serdang dirinci menurut kelompok umur tahun 2004 – 2008

(39)

Tabel 4.2 Jumlah penduduk perempuan Kabupaten Deli Serdang Dirinci Menurut Kelompok Umur Tahun 2004 – 2008

Kelompok

(40)

Gambar 4.2 Jumlah penduduk perempuan Kabupaten Deli Serdang Dirinci Menurut Kelompok Umur Tahun 2004 – 2008

(41)

Tabel 4.3 Jumlah penduduk keseluruhan Kabupaten Deli Serdang Dirinci Menurut Kelompok Umur Tahun 2004 – 2008

Kelompok

(42)

Gambar 4.3 Jumlah penduduk keseluruhan Kabupaten Deli Serdang Dirinci Menurut Kelompok Umur Tahun 2004 – 2008

(43)

Tabel 4.4 Angka harapan hidup dan harapan mati bayi pada tahun 2004 – 2008

Tahun Angka harapan hidup (%) Angka harapan mati (%)

2004 68 32

2005 68,9 26,14

2006 69,5 24,90

2007 69,83 70,07

2008 22,9 20,4

Gambar 4.4 Angka harapan hidup dan harapan mati bayi pada tahun 2004 –

2008 0 10 20 30 40 50 60 70 80

2004 2005 2006 2007 2008

(44)

Tabel 4.5 Luas daerah dan kepadatan penduduk pada tahun 2004 – 2008

Tahun Luas (km2) Kepadatan Penduduk (orang/km2)

2004 2.407.96 633

2005 2.407.96 652

2006 2.486.14 679

2007 2.486.14 678

2008 2.486.14 699

Gambar 4.5 Luas daerah dan kepadatan penduduk pada tahun 2004 – 2008 0

500 1000 1500 2000 2500 3000

2004 2005 2006 2007 2008

luas

(45)

Tabel 4.6Angka kelahiran pada tahun 2004 – 2008

Tahun Angka kelahiran

2004 2.77

2005 2.52

2006 2.48

2007 2.45

2008 2.42

Gambar 4.6 Angka kelahiran pada tahun 2004 – 2008

Dari tabel (4.1) dan tabel (4.2) di atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk

perempuan lebih banyak daripada jumlah penduduk laki-laki. Hal ini mungkin dapat

2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 2,7 2,8

2004 2005 2006 2007 2008

Angka kelahiran

(46)

disebabkan karena mortalitas penduduk antara laki-laki dan perempuan, dimana

jumlah kematian laki-laki lebih besar dibandingkan jumlah kematian perempuan.

4.2.2 Angka petumbuhan penduduk

Perhitungan angka pertumbuhan (r) penduduk laki – laki menurut kelompok umur

dapat menggunakan rumus (4.1), yaitu:

Begitu seterusnya untuk mengerjakan angka pertumbuhan penduduk laki-laki

untuk setiap kelompok umur lainnya.

Untuk menghitung angka pertumbuhan per tahun (r/tahun) penduduk laki-laki

(47)

Dimana : r(i) : angka pertumbuhan pada kelompok umur i tahun

∑r(i)p : jumlah angka pertumbuhan kelompok i untuk tiap tahun p

n : banyak tahun

Maka perhitungannya adalah:

r(0-4) =

r(5-9) =

r(10-14) =

Begitu seterusnya untuk menghitung angka pertumbuhan per tahun (r/tahun)

penduduk laki-laki menurut kelompok umur. Dan semua hasil perhitungan hasil di

(48)

Tabel 4.7 Jumlah pertumbuhan (r) penduduk Laki-laki Kabupaten Deli Serdang Dirinci Menurut Kelompok Umur Tahun 2004 – 2008

Kelompok

Perhitungan angka pertumbuhan (r) penduduk laki – laki menurut kelompok umur

(49)

Begitu seterusnya untuk mengerjakan angka pertumbuhan penduduk

perempuan untuk setiap kelompok umur lainnya.

Untuk menghitung angka pertumbuhan per tahun (r/tahun) penduduk

perempuan menurut kelompok umur yaitu:

Dimana :

r(i) : angka pertumbuhan pada kelompok umur i tahun

∑r(i)p : jumlah angka pertumbuhan kelompok i untuk tiap tahun p

(50)

Maka perhitungannya adalah:

r(0-4) =

r(5-9) =

r(10-14) =

Begitu seterusnya untuk menghitung angka pertumbuhan per tahun (r/tahun)

penduduk perempuan menurut kelompok umur. Dan semua hasil perhitungan hasil di

atas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.8 Jumlah penduduk perempuan Kabupaten Deli Serdang Dirinci Menurut Kelompok Umur Tahun 2004 – 2008

(51)

Perhitungan angka pertumbuhan (r) seluruh penduduk menurut kelompok umur

adalah sebagai berikut, yaitu:

Begitu seterusnya untuk mengerjakan angka pertumbuhan seluruh penduduk

untuk setiap kelompok umur lainnya.

Untuk menghitung angka pertumbuhan per tahun (r/tahun) seluruh penduduk

menurut kelompok umur yaitu:

Dimana : r(i) : angka pertumbuhan pada kelompok umur i tahun

∑r(i)p : jumlah angka pertumbuhan kelompok i untuk tiap tahun p

(52)

Maka perhitungannya adalah:

r(0-4) =

r(5-9) =

r(10-14) =

Begitu seterusnya untuk menghitung angka pertumbuhan per tahun (r/tahun)

seluruh penduduk menurut kelompok umur. Dan semua hasil perhitungan hasil di atas

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.9 Jumlah pertumbuhan (r) seluruh penduduk Kabupaten Deli Serdang Dirinci Menurut Kelompok Umur Tahun 2004 – 2008

(53)

Untuk menghitung angka pertumbuhan per tahun (r/tahun) angka harapan hidup dan

angka harapan mati pada bayi menurut tahun yaitu:

Dimana :

r(i) : angka pertumbuhan i tahun

∑r(i)p : jumlah angka pertumbuhan tahun p

n : banyak tahun

Maka perhitungannya adalah:

r(2004-2008) =

r(2004-2008) =

Dan semua hasil perhitungan hasil di atas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.10 Jumlah pertumbuhan (r) angka harapan hidup dan angka harapan mati bayi Kabupaten Deli Serdang Dirinci Menurut Kelompok Umur Tahun 2004 – 2008

Kelompok 2004 2005 2006 2007 2008 r/tahun [1] [2] [3] [4] [5]

Angka harapan hidup - 1.31 0.88 0.47 -111.49 -21.77 Angka harapan mati - -20.23 -4.89 103.46 -123.40 -9.00

Untuk menghitung angka pertumbuhan per tahun (r/tahun) angka kelahiran menurut

(54)

Dimana :

r(i) : angka pertumbuhan i tahun

∑r(i)p : jumlah angka pertumbuhan tahun p

n : banyak tahun

Maka perhitungannya adalah:

r(2004-2008) =

Dan semua hasil perhitungan hasil di atas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.11 Jumlah pertumbuhan (r) angka kelahiran Kabupaten Deli Serdang Dirinci Menurut Kelompok Umur Tahun 2004 – 2008

Kelompok

2004 2005 2006 2007 2008

r/tahun [1] [2] [3] [4] [5]

Angka kelahiran - -9.46 -1.60 -1.22 -1.23 -2.70

Dari tabel (4.7) dapat dilihat bahwa angka pertumbuhan (r) penduduk laki-laki Kabupaten

Deli Serdang mengalami perubahan yang cenderung berkurang. Berkurangnya angka

pertumbuhan penduduk tersebut kemungkinan disebabkan karena banyaknya yang

(55)

Pada tabel (4.8) juga terlihat bahwa angka pertumbuhan penduduk perempuan juga

berkurang. Penyebab berkurangnya mungkin sama dengan penyebab berkurangnya angka

pertumbuhan (r) pada penduduk laki-laki.

Sementara pada tabel (4.9) untuk angka pertumbuhan (r) seluruh penduduk,

penurunan terjadi juga. Faktor penyebabnya mungkin sama pada angka pertumbuhan (r)

pada penduduk laki-laki dan perempuan. Selain itu, penurunannya juga mungkin

disebabkan oleh kurangnya sarana kesehatan, sehingga banyak masyarakat Deli Serdang

yang belum mendapatkan pelayanan kesehatan secara baik.

Pada tabel (4.10) juga terlihat bahwa angka harapan hidup dan harapan mati bayi juga

berkurang. Penyebabnya berkurangnya mungkin sama dengan penyebab berkurangnya

angka pertumbuhan (r) pada penduduk laki-laki.

Pada tabel (4.10) juga terlihat bahwa angka kelahiran juga berkurang. Penyebabnya

berkurangnya mungkin sama dengan penyebab berkurangnya angka pertumbuhan (r) pada

penduduk laki-laki.

4.2.3 Gambaran jumlah penduduk Kabupaten Deli Serdang dirinci berdasarkan

kelompok umur dan jenis kelamin tahun 2013

Dalam pembahasan berikut akan membahas tentang gambaran perkembangan jumlah

penduduk Kabupaten Deli Serdang berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin tahun

2013 dengan mengunakan angka pertumbuhan penduduk per tahun (r/tahun) seperti

(56)

Dengan menggunakan angka pertumbuhan penduduk per tahun (r/tahun) pada tabel

(4.7) dan tabel (4.8), maka jumlah penduduk Kabupaten Deli Serdangpada tahun 2013

mendatang dapat ditentukan dengan menggunakan rumus (2.1), yaitu:

Dimana :

Pt = banyaknya penduduk pada tahun t

P0 = banyaknya penduduk pada tahun dasar

r = angka pertumbuhan penduduk

e = angka eksponensial (2.718282)

a. Jumlah penduduk laki-laki Kabupaten Deli Serdang tahun 2013 menurut

kelompok umur tahun adalah:

1. Kelompok umur (0 - 4) tahun:

= 99.404 . 2.7182820,1169

(57)

2. Kelompok umur (5 - 9) tahun:

= 98.199 . 2.7182820,1169

= 110.382 jiwa

3. Kelompok umur (10 - 14) tahun:

= 103.285 . 2.7182820,1169

= 116.099 jiwa

4. Kelompok umur (15 - 19) tahun:

= 105.039 . 2.7182820,1169

= 118.070 jiwa

5. Kelompok umur (20 - 24) tahun:

= 82.598. 2.7182820,1169

(58)

6. Kelompok umur (25 - 29 ) tahun:

= 74.249. 2.7182820,1169

= 83.461 jiwa

7. Kelompok umur (30 - 34) tahun:

= 67.517 . 2.7182820,1169

= 75.895 jiwa

8. Kelompok umur (35 - 39) tahun:

= 60.187 . 2.7182820,1169

= 67.657 jiwa

9. Kelompok umur (40 - 44) tahun:

= 53.130. 2.7182820,1169

(59)

10. Kelompok umur (45 - 49) tahun:

= 39.885 . 2.7182820,1169

= 44.833 jiwa

11. Kelompok umur (50 - 54) tahun:

= 24.847. 2.7182820,1169

= 27.930 jiwa

12. Kelompok umur (55 - 59) tahun:

= 18.939 . 2.7182820,1169

= 21.288 jiwa

13. Kelompok umur (60 - 64) tahun:

= 16.292 . 2.7182820,1169

(60)

14. Kelompok umur (64+) tahun:

= 26.719 . 2.7182820,1169

= 30.035 jiwa

b. Jumlah penduduk perempuan Kabupaten Deli Serdang tahun 2013 menurut

kelompok umur tahun adalah:

1. Kelompok umur (0 - 4) tahun:

= 94.477 . 2.7182820,1257

= 107.101 jiwa

2. Kelompok umur (5 - 9) tahun:

= 93.541 . 2.7182820,1259

= 106.039 jiwa

3. Kelompok umur (10 - 14) tahun:

(61)

= 112.300 jiwa

4. Kelompok umur (15 - 19) tahun:

= 104.298. 2.7182820,1259

= 118.233 jiwa

5. Kelompok umur (20 - 24) tahun:

= 88.646 . 2.7182820,1259

= 100.490 jiwa

6. Kelompok umur (25 - 29 ) tahun:

= 80.336. 2.7182820,1259

= 91.070 jiwa

7. Kelompok umur (30 - 34) tahun:

= 69.608. 2.7182820,1259

(62)

8. Kelompok umur (35 - 39) tahun:

= 61.350. 2.7182820,1259

= 69.547 jiwa

9. Kelompok umur (40 - 44) tahun:

= 50.702. 2.7182820,1259

= 57.477 jiwa

10. Kelompok umur (45 - 49) tahun:

= 35.702. 2.7182820,1196

= 40.221 jiwa

11. Kelompok umur (50 - 54) tahun:

= 48.705. 2.7182820,1213

(63)

12. Kelompok umur (55 - 59) tahun:

= 37.907. 2.7182820,1214

= 42.799 jiwa

13. Kelompok umur (60 - 64) tahun:

= 32.865. 2.7182820,1215

= 37.109 jiwa

14. Kelompok umur (64+) tahun:

= 57.449. 2.7182820,1217

= 64.449 jiwa

c. Jumlah angka harapan hidup dan angka mati bayi Kabupaten Deli Serdang tahun

2013 menurut tahun adalah:

1. jumlah angka harapan hidup bayi:

= 22.9 . 2,718282-108,8371

(64)

2.. jumlah angka harapan mati bayi :

= 20.4 . 2718282-45.0201

= -3.46 %

d. Jumlah angka kelahiran Kabupaten Deli Serdang tahun 2013 menurut tahun

adalah:

jumlah angka kelahiran :

= 2,42 . 2.718282-13,2914

= 3,29 %

Setelah semua hasil jumlah penduduk Kabupaten Deli Serdang berdasarkan

kelompok umur dan jenis kelamin pada tahun 2013 diperoleh, maka dapat dibuat tabel

(65)

Tabel 4.12 Jumlah Penduduk Kabupaten Deli Serdang Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2013

Kelompok umur Laki-laki Perempuan Total

0 – 4 111.736 107.101 218.837 5 – 9 110.382 106.039 216.421 10 – 14 116.099 112.298 228.397 15 – 19 118.070 118.233 236.303 20 – 24 92.845 100.490 193.335 25 – 29 83.461 91.070 174.531 30 – 34 75.895 78.908 154.803 35 – 39 67.657 69.547 137.204 40 – 44 59.723 57.477 117.200 45 – 49 44.833 40.221 85.054 50 – 54 27.929 27.046 54.975 55 – 59 21.288 21.501 42.789 60 – 64 18.314 18.787 37.101 64+ 30.035 34.024 64.059

Total 978.267 982.742 1.961.009

(66)

Dari tabel 4.12 di atas, dapat dilihat bahwa jumlah penduduk Kabupaten Deli

Serdang tahun 2013 mendatang adalah sebesar 1.961.009 jiwa. Bila dibandingkan

dengan jumlah penduduk pada tahun sebelumnya sebesar 1.738.431 jiwa, terlihat pada

tahun 2013 mendatang jumlah penduduknya akan mengalami kenaikkan dengan angka

pertumbuhan penduduk (r) sebesar 0.45%. Hal ini mungkin disebabkan karena

tingginya disebabkan karena tingginya tingkat motalitas dan besarnya jumlah

penduduk yang melakukan migrasi ke daerah lain. Jumlah penduduk yang melakukan

migrasi ke daerah lain. Jumlah penduduk Kabupaten Deli Serdang tahun 2013 dapat

dilihat pada grafik di bawah ini:

Gambar 4.12 Jumlah Penduduk Kabupaten Deli Serdang Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2013

Setelah semua hasil angka harapan lahir dan angka harapan mati bayi Kabupaten

Deli Serdang berdasarkan tahun pada tahun 2013 diperoleh, maka dapat dibuat tabel

(67)

Tabel 4.13 Jumlah Angka Harapan Hidup dan Angka Harapan Mati Bayi Kabupaten Deli Serdang pada Tahun 2013

Tahun Angka harapan lahir bayi

Angka harapan mati bayi

2013 1,237

-3.46

Gambar 4.13 Jumlah Angka Harapan Hidup dan Angka Harapan Mati Bayi Kabupaten Deli Serdang pada Tahun 2013

4.2.4 Rasio jenis kelamin (Sex Ratio)

Untuk mengetahui jenis kelamin menurut kelompok umur pda tahun 2013 dapat

digunakan rumus (2.3), yaitu:

-200

Angka harapan lahir angka harapan mati

(68)

Dimana:

SRi = rasio jenis kelamin pada kelompok umur i tahun

Mi = jumlah penduduk laki-laki pada kelompok umur i tahun

Fi = jumlah penduduk perempuan pada kelompok umur i tahun

k = konstanta, biasanya bernilai 100

Dimana perhitungannya adalah sebagai berikut:

Begitu seterusnya untuk menghitung rasio jenis kelamin pada kelompok

umurnya. Dan setelah semua hasil perhitungan diperoleh, maka dapat dibuat tabel

rasio jenis kelamin penduduk Kabupaten Deli Serdang menurut kelompok umur tahun

(69)

Tabel 4.14 Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) Penduduk Kabupaten Deli

Serdang Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2013

Kelompok umur Laki-laki Perempuan Rasio Jenis

Kelamin

0 – 4 111.736 107.101 104

5 – 9 110.382 106.039 104

10 – 14 116.099 112.298 103

15 – 19 118.070 118.233 100

20 – 24 92.845 100.490 92

25 – 29 83.461 91.070 92

30 – 34 75.895 78.908 96

35 – 39 67.657 69.547 97

40 – 44 59.723 57.477 104

45 – 49 44.833 40.221 111

50 – 54 27.929 27.046 103

55 – 59 21.288 21.501 99

60 – 64 18.314 18.787 97

64+ 30.035 34.024 88

Total 978.267 982.742 1390

Dengan menggunakan rumus (2.2) dapat diperoleh bahwa rasio jenis kelamin pada

(70)

x k

Dimana:

SR = rasio jenis kelamin

a = jumlah penduduk laki-laki

b = jumlah penduduk perempuan

k = konstanta, biasanya bernilai 100

sehingga:

Hal ini berarti bahwa Kabupaten Deli Serdang mempunyai perbandingan jenis

kelamin 99 laki-laki disbanding dengan 100 perempuan. Dan jelas terlihat pada tabel

(4.12) yang menunjukkan bahwa pada tahun 2013 mendatang jumlah penduduk

perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk laki-laki.

4.2.5 Rasio anak perempuan (Child Women Ratio)

Rasio anak perempuan dapat dihitung dengan rumus (2.4), yaitu:

Dimana :

CWR = rasio anak perempuan

(71)

P(15-49) = jumlah wanita berumur 15 – 49 tahun

k = konstanta, biasanya bernilai 100

Maka perhitungannya adalah:

Dari hasil perhitungan di atas maka dapat digambarkan bahwa 39 % dari

seluruh penduduk Kabupaten Deli Serdang tahun 2013 mendatang adalah perempuan.

4.2.6 Rasio beban tanggungan (Depedency Ratio)

Rumus (2.5) adalah cara yang dapat digunakan untuk menghitung rasio beban

tanggungan, yaitu:

Dimana:

DR = rasio beban tanggungan

P(0-4) = jumlah penduduk di bawah umur 15 tahun

P(65+) = jumlah penduduk di atas 65 tahun

P(15-64) = jumlah penduduk umur 15 – 64 tahun

(72)

Rasio beban tanggungannya adalah sebagai berikut:

Rasio beban tanggungan pada tahun 2013 mendatang adalah sebesar 59 %,

yang berarti bahwa tiap 100 orang penduduk yang produktif harus menanggung 59

orang yang tidak produktif. Rasio beban tanggungan pada tahun 2013 termasuk tinggi

dan ini merupakan salah satu faktor penghambat pembangunan ekonomi di Kabupaten

Deli Serdang, karena sebagian dari pendapatan yang diperoleh oleh golongan yang

produktif terpaksa harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan mereka yang belum

produktif.

4.2.7 Komposisi atau struktur penduduk

Tabel berikut menunjukkan struktur penduduk di Kabupaten Deli Serdang tahun 2013:

Tabel 4.15 Persentase Jumlah Penduduk Kabupaten Deli Serdang Menurut Kelompok Umur Tahun 2013

Kelompok Umur Total (%)

0 - 14 663.665 33,84 % 15 – 64 1.233.295 62,89 %

65+ 64.059 3,3 %

(73)

Dari tabel (4.15) di atas dapat digambarkan bahwa struktur umur penduduk

Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2013 mendatang adalah berstruktur umur tua. Hal

ini karena persentase umur penduduk berumur 15 tahun jumlahnya ≤ 35 %. Berikut ini

diagram dari tabel (4.15) di atas:

Gambar 4.15 Persentase Jumlah Penduduk Kabupaten Deli Serdang Menurut Kelompok Umur Tahun 2013

(74)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain

sistem yang ada dalam desain sistem yang telah disetujui, menginstal dan memulai

sistem baru atau sistem yang diperbaiki.

Tujuan dari implementasi sistem adalah sebagai berikut:

1. Menyelesaikan desain sistem yang ada dalam dokumen sistem yang disetujui.

2. Menulis, menguji dan mendokumentasikan program-program dan

prosedur-prosedur yang diperlukan oleh dokemen desain sistem yang disetujui.

3. Memastikan bahwa personal dapat mengoperasikan sistem baru.

4. Memperhitungkan bahwa sistem memenuhi permintaan pemakai.

5. Memastikan bahwa konversi ke sistem baru berjalan dengan benar.

Implementasi yang sudah selesai harus di uji coba kehandalannya sehingga

dapat diketahui kehandalannya dari sistem yang ada dan telah sesuai dengan apa yang

diinginkan. Dalam pengolahan data pada tugas akhir ini Penulis menggunakan suatu

perangkat lunak sebagai implementasi sistem yaitu program Excel dalam masalah

(75)

5.2 Pengenalan Excel

Microsoft Excel adalah aplikasi pengolah angka yang sangat popular dan canggih saat

ini yang dapat digunakan untuk mengatur, menyediakan maupun menganalisis data

dan mempresentasikan dalam bentuk tabel, grafik, atau diagram.

5.2.1 Mengaktifkan Microsoft Excel

Dalam mengaktifkan excel dilakukan dengan cara mengklik tombol Start kemudian pilih dan klik Program, Microsoft Office, Microsoft Excel.

5.2.2 Istilah-istilah Microsoft Excel

Ada beberapa istilah yang dikenal dalam Excel, yaitu:

1. Woksheet adalah daerah tempat lembaran kerja untuk memasukkan data atau

rumus. Normalnya Microsoft Excel menyediakan worksheet atau sheet sebanyak

tiga sheet.

2. Workbook merupakan buku kerja yang terdiri dari beberapa workbook. Workbook

ini merupakan file penyimpanan worksheet sehingga mempermudah

mengorganisasi file-file sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.

3. Cell merupakan perpotongan baris dan kolom yang ditandai dengan aktifnya

pointer cell pada posisi tertentu. Posisi sel aktif ditunjukkkan pada NameBox.

4. Pointer Cell adalah tanda penunjuk keaktifan sel berupa kotak bingkai tebal.

5. Range merupakan kumpulan beberapa sel yang membentuk kelompok area

(ditandai dengan warna hitam saat diblok).

(76)

7. Fill Handle merupakan bagian bawah pointer cell yang berfungsi untuk

memindahkan atau mengcopy data dan rumus dengan menggunakan mouse.

5.2.3 Tipe data dalam Microsoft Excel

Tipe data dalam excel terbagi dua jenis, yaiu:

1. Konstanta adalah berupa data yang diketik langsung pada area kerja berupa

teks, data tanggal, waktu, mata uang, persen, pecahan, notasi ilmiah dan

lainnya.

2. Rumus adalah berupa gabungan dari tipe konstanta,alamat sel, nama sel atau

range, fungsi operator yang menghasilkan nilai baru. Tipe rumus ditandai

dengan diawali tanda = atau tanda +.

Tabel 5.1 Simbol – simbol Operator dalam Microsoft Excel

Simbol Operator

% Persen <> Tidak sama dengan

5.3 Fungsi Statistik

Microsoft Excel menyediakan banyak jenis kategori fungsi diantaranya fungsi statistik

yang dapat digunakan dalam membuat fungsi termasuk fungsi otomatis seperti

(77)

Fungsi statistik bertujuan untuk menganalisa kesimpulan suatu data.

Penganalisaan data tersebut ada beberapa bentuk, antara lain:

1. SUM (range) : mencari total sekumpulan data angka.

2. MAX (range) : mencari nilai tertinggi dari sekumpulan data angka.

3. MIN (range) : mencari nilai terendah dari sekumpulan data angka.

4. AVERAGE (range) : mencari nilai rata – rata dari sekumpulan data angka.

5. COUNT (range) : mencari banyak data dari sekumpulan data angka.

6. COUNTA (range) : mecari banyak data dari sekumpulan data angka atau

teks.

5.4 Grafik dalam Microsoft Excel

Salah satu fasilitas Mcrosoft excel adala kemampuan untuk membuat grafik ( chart)

sehingga data – data dalam bentuk angka-angka yang tersusun dalam tabel dapat

dipresentasikan ke dalam bentuk yang lebih menarik yakni dalam grafik bentuk

batang, garis, kolom, lingkaran dan bentuk grafik lainnya. Grafik ini sering digunakan

untuk menunjukkan persentasi dari sebuah penelitian atau menampilkan hasil dari data

yang telah diolah.

Langka – langkah dalam membuat grafik: a. Arahkan pointer sel pada tabel data.

(78)

c. Langkah 1 : tentukan tipe dan sub tipe grafik misalnya tipe column dan sub

tipe 3 – D column.

d. Klik Next, maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini:

e. Langkah 2 : tentukan sumber data grafik. Jika sel pointer berada pada tabel

data maka otomatis seluruh data tabel akan disorot dan ditandai dengan garis

(79)

f. Kilk Next, maka akan muncul tampilan di bawah ini:

g. Langkah 3 : tentuka keterangan pendukung grafik seperti titles (judu-judul

tabel), axis (sumbu koordinat tabel), gridlines (garis-garis skala tabel), legends

(keterangan tambahan), data labels (nama-nama dalam tabel) dan data tabel.

h. Klik Next, maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini:

i. Langkah 4 : tentkan lokasi penempatan grafik.

(80)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KESIMPULAN

Setelah Penulis melakukan analisis pada bab – bab terdahulu, maka pada bab ini

Penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan, yaitu sebagai berikut:

1. Jumlah penduduk pada tahun 2013 mendatang adalah sebanyak 1.961.009

jiwa, yang mana jumlah ini menaik jika dibandingkan jumlah penduduk pada

tahun sebelumnya yaitu sebanyak 1.738.431 jiwa dengan angka pertumbuhan

penduduk (r) adlah sebesar 0,45 %.

2. Rasio jenis kelamin (Sex Ratio) penduduk Kabupaten Deli Serdang adalah

99%. Yang berarti bahwa Kabupaten Deli Serdang mempunyai perbandingan

jenis kelamin dimana 99 laki-laki dibandingkan dengan 100 perempuan.

3. Rasio beban tanggungan (Dependency Ratio) pada tahun 2013 mendatang

adalah sebesar 59 %, yang berarti bahwa tiap 100 orang yang produktif harus

(81)

6.2 SARAN

Adapun saran-saran yang dapat Penulis berikan yang mungkin berguna dan dapat

dipertimbangkan untuk menjadi pendorong ke arah yang lebih baik adalah :

1. Pemerintah perlu meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Deli

Serdang agar pertumbuhan penduduknya tidak menurun dari tahun ke tahun.

2. Untuk mengatasi banyaknya rasio beban tanggungan, maka pemerintah perlu

(82)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang. 2004. Deli Serdang Dalam Angka. Kabupaten Deli Serdang: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang. 2005. Deli Serdang Dalam Angka. Kabupaten Deli Serdang: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang. 2006. Deli Serdang Dalam Angka. Kabupaten Deli Serdang: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang. 2007. Deli Serdang Dalam Angka. Kabupaten Deli Serdang: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang. 2008. Deli Serdang Dalam Angka. Kabupaten Deli Serdang: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang.

Mantra, I. Bagus.1991.Pengantar Studi Demografi. Yogyakarta: Nur Cahaya.

Gambar

Tabel 4.1 Jumlah penduduk Laki-laki Kabupaten Deli Serdang Dirinci Menurut Kelompok Umur Tahun 2004 – 2008
Gambar 4.1 Jumlah penduduk laki-laki Kabupaten Deli Serdang dirinci menurut kelompok umur tahun 2004 – 2008
Tabel 4.2 Jumlah penduduk perempuan Kabupaten Deli Serdang Dirinci Menurut Kelompok Umur Tahun 2004 – 2008
Gambar 4.2 Jumlah penduduk perempuan Kabupaten Deli Serdang Dirinci Menurut Kelompok Umur Tahun 2004 – 2008
+7

Referensi

Dokumen terkait

Maka dari itu dibutuhkan Rumah Susun Milik (Rusunami) di Jakarta Timur yang dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat berpenghasilan menengah untuk dapat mencapai

1) Penerapan media boneka tangan dalam pembelajaran menyimak dongeng dapat meningkatkan kemampuan menyimak siswa. Kegiatan pembelajaran menyimak dongeng menggunakan

[r]

The locally-adaptive algorithm we developed using time series of MODIS-derived NBR index outperformed all the global products in mapping the extent and number of

Panitia Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Balai Diklat KKB Bogor, Cirebon dan Garut TA 2013 pada Satuan Kerja Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat akan

Kesimpulan dari beberapa definisi tersebut adalah bahwa kebijakan dividen merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang

Mengapa patung Dewi Kwam Im berdiri diatas teratai, apakah sebenarnya makna dari teratai

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Examples Non Example s. Keaktifan peserta didik tergolong baik, yaitu 72,83% dikelas X.A dan 70,11% dikelas X.D sehingga model