Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
PERENCANAAN SERTA PEMBUATAN PROTOTIPE
TURBIN AIR TERAPUNG BERSUDU DATAR
DENGAN MEMANFAATKAN KECEPATAN
ALIRAN AIR SUNGAI
SKRIPSI
Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
JHON ARYANTO GLAD SARAGIH NIM. 040401062
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
atas segala karunia dan anugerah-Nya yang senantiasa diberikan sehingga penulis
dapat menyelesaikan Tugas Sarjana ini.
Tugas Sarjana ini merupakan salah satu syarat untuk dapat lulus menjadi
Sarjana Teknik di Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas
Sumatera Utara. Adapun Tugas Sarjana yang dipilih, diambil dari mata kuliah
Sistem Perpipaan, yaitu “Perencanaan serta pembuatan prototipe turbin air
terapung bersudu rata dengan memanfaatkan kecepatan aliran air sungai”.
Dalam penulisan Tugas Sarjana ini, penulis telah berupaya dengan segala
kemampuan pembahasan dan penyajian, baik dengan disiplin ilmu yang diperoleh
dari perkuliahan, menggunakan literatur serta bimbingan dan arahan dari Dosen
Pembimbing.
Pada kesempatan ini, penulis tidak lupa menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Ir.M. Syahril Gultom, MT sebagai dosen pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktunya dan dengan sabar membimbing saya hingga
tugas ini dapat terselesaikan.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Farel H. Napitupulu, DEA sebagai dosen penguji 1
sidang tugas sarjana yang banyak membimbing dan memberi saran pada
penulis dalam menyelesaikan tugas sarjana ini.
3. Bapak Ir. Tekad Sitepu sebagai dosen penguji 2 sidang tugas sarjana yang
banyak membimbing dan memberi saran pada penulis dalam menyelesaikan
tugas sarjana ini.
4. Bapak Dr. Ing. Ir. Ikhwansyah Isranuri dan Bapak Tulus Burhanuddin
Sitorus, ST, MT, selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Teknik Mesin,
Fakultas Teknik USU.
5. Kedua orang tua tercinta, P. Saragih dan R. br. Hutabarat, dan adik yang
saya sayangi (Herlinawati Saragih). Doa, canda tawa dan kasih sayang yang
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
6. Bapak Ir. Syahrul Abda, M.Sc. selaku dosen wali saya.
7. Bapak/Ibu Staff Pengajar dan Pegawai Departemen Teknik Mesin Fakultas
Teknik USU.
8. Rekan-rekan Teknik Mesin, khususnya rekan-rekan stambuk 2004 yang
selalu memberikan semangat dan dukungan doanya kepada penulis.
9. Kelompok Kecil ( KK ) Joyful ( K’Eva, Raul, Firma, Ros ) dan P.D
maranatha yang terus membantu penulis dalam doa dan dukungannya dalam
menyelesaikan Tugas Sarjana ini.
10. Rekan-rekan satu kost-kost an yang berada di jalan harmonika no.53 P.
Bulan yang selalu memberikan semangat kepada penulis dalam
menyelesaikan Tugas Sarjana ini.
11. Serta semua pihak yang banyak membantu penulis dalam menyelesaikan
Tugas Sarjana ini.
Penulis menyadari bahwa Tugas Sarjana ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
demi penyempurnaan di masa mendatang.
“The fear of the LORD is the beginning of knowledge: but fools despise
wisdom and instruction” .
Akhir kata, penulis berharap semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita
semua.
Medan, Maret 2009
Penulis,
Jhon A G Saragih
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN DARI DOSEN PEMBIMBING ... ii
LEMBAR PENGESAHAN DARI DOSEN PEMBANDING ... iii
SPESIFIKASI TUGAS ... iv
LEMBAR EVALUASI SEMINAR SKRIPSI ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR SIMBOL ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Tujuan Perencanaan ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 3
2.1 Sudu-Sudu Turbin ... 3
2.2 Turbin Air... 4
2.2.1 Turbin Reaksi ... 4
2.2.2 Turbin Impuls ... 6
2.3 Klasifikasi Turbin Air ... 10
2.3.1 Berdasarkan Tinggi Tekan ... 10
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
2.3.3 Berdasarkan Tenaga Yang Dihasilkan ... 11
2.3.4 Berdasarkan Kecepatan Spesifik ... 11
2.4 Penggerak/Pemutar Berbagai Macam Turbin ... 12
BAB III DASAR-DASAR PERENCANAAN ... 13
3.1 Dasar Pemilihan Jenis Prototipe ... 13
3.2 Penentuan Lokasi ... 13
3.3 Kondisi Dasar Sungai ... 15
3.4 Bentuk Aliran Sungai ... 15
3.5 Model Sudu Turbin ... 16
3.6 Penentuan Diameter Sudu Turbin ... 16
3.7 Model Turbin ... 16
BAB IV ANALISA PERENCANAAN TURBIN ... 20
4.1 Rancangan I ... 20
4.2 Rancangan II ... 24
4.3 Rancangan III ... 28
4.4 Analisa Daya Turbin Yang Dihasilkan ... 32
BAB V KESIMPULAN... 39
DAFTAR PUSTAKA ... 40
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Jenis Turbin Berdasarkan Arah Aliran 10
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Turbin Francis 5
Gambar 2.2 Sketsa Turbin Francis 5
Gambar 2.3 Turbin Kaplan 6
Gambar 2.4 Turbin Pelton 7
Gambar 2.5a Sudu Turbin Pelton 8
Gambar 2.5b Nosel 8
Gambar 2.6 Turbin Crossflow 9
Gambar 2.7 Penggerak/Pemutar Berbagai Macam Turbin 12
Gambar 3.1 Pengukuran Kecepatan Aliran Air 14
Gambar 3.2 Model Turbin Yang Dirancang 17
Gambar 4.1 Analisa Kecepatan Pada Sisi Masuk Titik Pengujian I 20
Gambar 4.2 Analisa Kecepatan Pada Sisi Keluar Titik Pengujian I 22
Gambar 4.3 Segitiga Kecepatan Pada Sisi Keluar Titik Pengujian I 22
Gambar 4.4 Analisa Kecepatan Pada Sisi Masuk Titik Pengujian II 24
Gambar 4.5 Analisa Kecepatan Pada Sisi Keluar Titik Pengujian II 26
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
Gambar 4.7 Analisa Kecepatan Pada Sisi Masuk Titik Pengujian III 28
Gambar 4.8 Analisa Kecepatan Pada Sisi Keluar Titik Pengujian III 30
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR SIMBOL
Simbol Keterangan
π
Satuan
A Luas permukaan m2
C Kecepatan Absolut Fluida m/s
D Diameter m
n Putaran rpm
r Jari-jari ( radius ) m
U Kecepatan Tangensial m/s
W Kecepatan Relatif m/s
Pi
α Sudut Aliran ( sudut antara C dengan U ) 0
β Sudut Sudu ( sudut antara W dengan U ) 0
ω Kecepatan Sudut rad/s
F Gaya N
.
m Laju aliran massa kg/s
Q Kapasitas Aliran m /3 s
v Kecepatan aliran fluida m/s
ρ Densitas air kg/m 3
T Torsi ( momen punter ) Nm
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Potensi tenaga air merupakan salah satu dari sumber energi baru
terbarukan yang murah dan ramah lingkungan. Potensi tersebut sampai saat ini
belum dimanfaatkan secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik di
pedesaan, khususnya untuk desa-desa terpencil yang belum terlistriki dan belum
terjangkau oleh jaringan listrik PT. PLN (Persero) karena alasan teknis dan
ekonomis. Kebutuhan tenaga listrik bagi desa-desa terpencil dengan tingkat
konsumsi listrik yang masih rendah memerlukan kapasitas pembangkit yang
relatif kecil. Hal ini dapat dipenuhi dengan memanfaatkan potensi tenaga air yang
ada dan terletak disekitar mereka. Aliran sungai dan saluran irigasi dengan debit
yang cukup besar juga dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik dengan
kapasitas kecil ini. Prinsip kerja turbin ini didukung oleh sudu-sudu yang ada pada
turbin. Sudu-sudu ini berfungsi untuk mengatur tekanan arus air sungai agar dapat
memutar turbin. Gerakan turbin rnenimbulkan energi putar yang diteruskan ke
poros, kemudian diteruskan transmisi percepatan dan akhirnya untuk memutar
dinamo pembangkit listrik. Bentuk sudu sangat mempengaruhi besarnya energi
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
mengenai perencanaan model sudu yang terbaik untuk menghasilkan energi yang
maksimal.
1.2 Tujuan Perencanaan
Adapun tujuan dari perencanaan ini adalah untuk membuat sudu datar
untuk prototipe turbin air terapung yang memanfaatkan kecepatan aliran air
sungai.
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang dibahas dalam skripsi ini adalah
perencanaan diameter dan lebar turbin, perencanaan model serta jumlah sudu
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
BAB I I
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sudu-Sudu Turbin
Roda turbin yang berputar pada bagian permukaannya terdapat sudu-sudu,
karena sudu-sudu tersebut bergerak bersama-sama dengan roda turbin, maka
sudu-sudu tersebut dinamakan sudu gerak atau sudu jalan. Pada sebuah roda
turbin mungkin terdapat beberpa sudu gerak, setiap baris sudu terdiri dari
sudu-sudu yang disusun melingkar roda turbin, masing-masing dengan bentuk dan
ukuran yang sama. Turbin dengan satu baris sudu gerak dinamakan turbin
bertingkat tunggal dan turbin dengan beberapa baris sudu gerak dinamakan turbin
bertingkat ganda. Pada turbin bertingkat ganda, fluida bekerja mengalir melalui
baris sudu yang pertama, kemudian baris kedua, ketiga dan seterusnya.
Fluida kerja pada turbin bertingkat ganda sebelum mengalir dari satu sudu gerak
ke sudu gerak yang lainnya akan melalui baris sudu-sudu yang bersatu dengan
rumah turbin. Sudu yang bersatu dengan rumah turbin dan tidak bergerak
berputar, dinamakan sudu tetap. Sudu tetap berfungsi mengarahkan aliran fluida
kerja masuk ke dalam sudu gerak dan dapat juga berfungsi sebagai nosel. Didalam
turbin bertingkat ganda, proses ekspansi dari fluida kerja dilakukan secara
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
dari satu baris sudu tetap dan satu baris sudu gerak. Tujuan penggunaan turbin
bertingkat ganda adalah untuk menaikkan efisiensi. Celah diantara puncak sudu
gerak dan rumah turbin harus dibuat sesempit mungkin agar energi fluida dapat
sebanyak-banyaknya diubah menjadi kerja berguna.
2.2 Turbin Air
Menurt M.M Dandekar, K.N Sharma [6] turbin air merupakan jenis mesin
fluida yang fungsi utamanya adalah mengubah energi air menjadi tenaga listrik.
Turbin air dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu turbin reaksi dan turbin
impuls [11], dimana secara garis besarnya dapat dijelaskan sebagai berikut:
2.2.1 Turbin Reaksi
Pada turbin reaksi, energi yang tersedia pada saluran masuk hanya
sebagian saja yang dirubah menjadi energi kinetik sedangkan sisanya tetap dalam
bentuk energi tekan. Ketika air mengalir melalui roda gerak / runner terjadi
perubahan energi tekan menjadi energi kinetik secara berangsur-angsur. Tekanan
pada sisi masuk roda gerak lebih tinggi dibandingkan tekanan pada sisi keluar
roda gerak turbin, dimana tekanan tersebut bervariasi terhadap laju aliran fluida
yang melalui turbin. Selanjutnya agar perubahan tekanan ini dapat terjadi, maka
soda gerak/runner dalam hal ini harus tertutup dari udara luar dan seluruhnya
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
Beberapa contoh dari Turbin Reaksi adalah :
Turbin Francis
Turbin francis merupakan salah satu turbin reaksi. Turbin dipasang
diantara sumber air tekanan tinggi di bagian masuk dan air bertekanan rendah di
bagian keluar. Turbin Francis menggunakan sudu pengarah. Sudu pengarah
mengarahkan air masuk secara tangensial. Sudu pengarah pad turbin Francis dapat
merupakan suatu sudu pengarah yang tetap ataupun sudu pengarah yang dapat
diatur sudutnya. Untuk penggunaan pada berbagai kondisi aliran air penggunaan
sudu pengarah yang dapat diatur merupakan pilihan yang tepat.
Gambar 2.1 Turbin Francis Gambar 2.2. Sketsa TurbinFrancis
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
Turbin Kaplan & Propeller
Turbin Kaplan dan propeller merupakan turbin rekasi aliran aksial. Turbin
ini tersusun dari propeller seperti pada perahu.. Propeller tersebut biasanya
mempunyai tiga hingga enam sudu.
Gambar 2.3. Turbin Kaplan Sumber.
2.2.2 Turbin Impuls
Pada turbin impuls energi potensial air dirubah menjadi energi kinetik
pada nosel. Air keluar nosel yang mempunyai kecepatan tinggi membentur
sudu turbin. Setelah membentur sudu turbin arah kecepatan aliran berubah
sehingga terjadi perubahan momentum ( impuls ). Akibatnya roda turbin
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
yang keluar dari nosel tekanannya adalah sama dengan tekanan atmosfir
sekitarnya.
Beberapa contoh dari turbin impuls adalah :
Turbin Pelton
Turbin pelton merupakan turbin impuls. Turbin Pelton terdiri dari satu set
sudu jalan yang diputar oleh pancaran air yang disemprotkan dari satu atau lebih
alat yang disebut nosel. Turbin Pelton adalah salah satu dari jenis turbin air yang
paling efisien. Turbin Pelton adalah turbin yang cocok digunakan untuk head
tinggi.
Gambar 2.4 Turbin Pelton Sumber.
Bentuk sudu turbin terdiri dari dua bagian yang simetris. Sudu dibentuk
sedemikian sehingga pancaran air akan mengenai tengah-tengah sudu dan
pancaran air tersebut akan berbelok ke kedua arah sehinga bisa membalikkan
pancaran air dengan baik dan membebaskan sudu dari gaya-gaya samping.
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
Gambar 2.5a. Sudu Turbin Pelton
Sumber:
Untuk turbin dengan daya yang besar, sistem penyemprotan airnya dibagi
lewat beberapa nosel. Dengan demikian diameter pancaran air bisa diperkecil dan
ember sudu lebih kecil. Turbin Pelton untuk pembangkit skala besar
membutuhkan head lebih kurang 150 meter tetapi untuk skala mikro head 20
meter sudah mencukupi.
Gambar 2.5b Nosel
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
Turbin Crossflow
Salah satu jenis turbin impuls ini juga dikenal dengan nama Turbin
Michell-Banki yang merupakan penemunya. Selain itu juga disebut Turbin
Osberger yang merupakan perusahaan yang memproduksi turbin crossflow.
Turbin crossflow dapat dioperasikan pada debit 20 litres/sec hingga 10 m3/sec dan
head antara 1 s/d 200 m. Turbin crossflow menggunakan nozle persegi panjang
yang lebarnya sesuai dengan lebar runner. Pancaran air masuk turbin dan
mengenai sudu sehingga terjadi konversi energi kinetik menjadi energi mekanis.
Air mengalir keluar membentur sudu dan memberikan energinya (lebih rendah
dibanding saat masuk) kemudian meninggalkan turbin. Runner turbin dibuat dari
beberapa sudu yang dipasang pada sepasang piringan paralel.
Gambar 2.6. Turbin Crossflow
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
2.3 Klasifikasi Turbin Air
2.3.1 Berdasarkan Tinggi Tekan ( head )
Berdasarkan tinggi tekan (head) [7] turbin dapat diklasifikasikan menjadi:
1. Turbin Tinggi Tekan (head) Rendah
adalah turbin yang dapat bekerja pada head 2-15 m. Turbin Kaplan adalah
contoh turbin yang dipergunakan untuk head rendah.
2. Turbin Tinggi Tekan (head) Menengah
adalah turbin yang dapat bekerja pada head 16-70 m. Turbin Francis adalah
contoh turbin yang dipergunakan untuk head menengah.
3. Turbin Tinggi Tekan (head) Tinggi
adalah turbin yang dapat bekerja pada head 71-500 m. Turbin Pelton adalah
contoh turbin yang dipergunakan untuk head tinggi.
4. Turbin Tinggi Tekan (head) Sangat Tinggi
adalah turbin yang dapat bekerja pada head >500 m. Turbin Pelton dengan
berbagai macam penyesuaian adalah contoh turbin yang dipergunakan untuk
head sangat tinggi.
2.3.2 Berdasarkan Arah Aliran
Tabel 2.1 [8] adalah ringkasan dari arah aliran yang umumnya terjadi pada
turbin yang biasa dipergunakan.
Tabel 2.1
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
Francis Radial atau Gabungan
Pelton Tangensial
Kaplan Aksial
Deriaz Diagonal
2.3.3 Berdasarkan Tenaga Yang Dihasilkan
Besar tenaga kuda (P) yang dihasilkan oleh sebuah turbin dapat dinyatakan
sebagai berikut [9] :
wQhηo
75
=
Ρ ...(2.1)
dimana:
o
η = daya guna/efisiensi menyeluruh dari turbin
Q = debit ( 3 )
s m
h = tinggi tekan efektif
w = satuan berat dari air, dimana dalam keadaan normal diambil 1000 3 m kg
Dengan angka daya guna turbin saat ini kir-kira diambil 90%, maka rumus
di atas dapat ditulis secara kasar sebagai :
Ρ=12Qh ...(2.2)
Tenaga yang dikelurakan, bagaimanapun akan tergantung pada Q maupun h.
Turbin Pelton menghasilkan tenaga > 330.000 dk, Turbin Kaplan > 150.000 dk
dan Turbin Francis > 820.000 dk.
2.3.4 Berdasarkan Kecepatan Spesifik
Tabel 2.2 [10] adalah ringkasan dari kecepatan spesifik yang umumnya
terjadi pada turbin yang biasa dipergunakan.
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
Kecepatan Spesifik Jenis Turbin
10 – 35 Pelton dengan 1 nosel
35 – 60 Pelton dengan 2 atau beberapa nosel
60 – 300 Francis
300 – 1000 Kaplan
2.4 Penggerak/Pemutar Berbagai Macam Turbin
Gambar 2.7 Penggerak/pemutar dari berbagai macam turbin.
Masing-masing turbin terdiri dari sebuah penggerak/runner dengan
bilah-bilah lengkung atau sudu-sudu yang disusun begitu rupa sehingga air dapat
mengalir melalui sudu-sudu ini. Sudu-sudu ini membelokkan air menuju keluar
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
BAB III
DASAR - DASAR PERENCANAAN
3.1 Dasar Pemilihan Jenis Prototipe
Adapun dasar pemilihan jenis prototipe ini termasuk dalam jenis turbin
antara lain :
Menurut Fritz Dietzel (1990), putaran kincir air kecil, yaitu berkisar antara
2 – 12 rpm, jika lebih dari itu dinamakan turbin. Sedangkan prototipe ini
direncanakan putarannya ±40 rpm. Oleh sebab itu, prototipe ini termasuk
dalam kategori turbin.
Aliran air yang masuk turbin tekanannya adalah sama dengan tekanan
atmosfir sekitarnya sehingga dapat dikelompokkan dalam turbin impuls,
hanya saja pada prototipe ini tidak terdapat nosel seperti pada turbin impuls
pada umumnya.
3.2 Penentuan Lokasi
Adapun lokasi yang dipilih sebagai dasar dalam perencanaan dan
pembuatan prototipe turbin air terapung ini adalah Sungai Namo Sira-Sira yang
terletak di desa Namo Tating, Kecematan Sei Bingai Kabupaten Langkat.
Sira-Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
1
2
3
5
4
sira memiliki kedalaman ±1,5m .Disamping itu Sungai Namo Sira-sira juga
merupakan saluran irigasi sehingga lebar sungai tidak terlalu besar ( ±2m ).
Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan dengan menggunakan alat ukur
rotatometer diperoleh data-data kecepatan aliran air Sungai Namo Sira-Sira
sebagai berikut :
Gambar 3.1 Pengukuran Kecepatan Aliran Sungai Namo Sira-Sira
Berdasarkan data-data diatas maka ditetapkanlah besarnya kecepatan aliran
air Sungai Namo Sira-Sira adalah :
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
3.3 Kondisi dasar sungai
Lokasi intake harus memiliki dasar sungai yang relatif stabil, apalagi bila
bangunan intake tersebut tanpa bendungan (intake dam). Dasar sungai yang tidak
stabil inudah mengalami erosi sehingga permukaan dasar sungai lebih rendah
dibandingkan dasar bangunan intake; hal ini akan menghambat aliran air
memasuki intake.
Dasar sungai berupa lapisan lempeng batuan merupakan tempat yang stabil.
Tempat di mana kemiringan sungainya kecil, umumnya memiliki dasar sungai
yang relatif stabil. Pada kondisi yang tidak memungkinkan diperoleh lokasi intake
dengan dasar sungai yang relatif stabil dan erosi pada dasar sungai memungkinkan
teladi, maka konstruksi bangunan intake dilengkapi dengan bendungan untuk
menjaga ketinggian dasar sungai di sekitar intake.
3.4 Bentuk aliran sungai
Salah satu permasalahan yang sering terjadi adalah kerusakan pada
bangunan intake yang disebabkan oleh banjir. Hal tersebut sering terjadi pada
intake yang ditempatkan pada sisi luar sungai. Pada bagian sisi luar sungai mudah
erosi serta rawan terhadap banjir. Batu-batuan, batang pohon serta berbagai
material yang terbawa banjir akan mengarah pada bagian tersebut. Sementara itu
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
sedimentasi, schingga tidak cocok untuk lokasi intake. Lokasi intake yang baik
terletak sepanjang bagian sungai yang relatif lurus, di mana aliran akan terdorong
memasuki intake secara alami dengan membawa beban (bed load) yang kecil.
3.5 Model Sudu Turbin
Berdasarkan pada percobaan yang telah dilakukan dengan miniatur model
sudu lengkung, miniatur model sudu datar dengan bentuk persegi, persegi panjang
maupun jajaran genjang di Sungai Namo Sira-sira maka ditentukanlah model sudu
yang digunakan untuk prototipe turbin air terapung adalah berbentuk datar. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui perbandingan daya yang dihasilkan oleh sudu datar
dan sudu lengkung.
3.6 Penentuan diameter sudu turbin
Dalam penelitian ini, penentuan diameter sudu turbin ditentukan
berdasarkan besarnya lebar sungai dimana sungai Namo Sira-sira yang terletak di
desa Namo Tating, kecamatan Sei Bingai kabupaten Langkat memiliki lebar
sebesar
3.7 Model Turbin
Sebelum prototipe turbin air terapung dibuat, maka terlebih dahulu
dilakukan perancangan model turbin. Adapun perancangan model turbin untuk
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
Gambar 3.2 Model Turbin Yang dirancang
1. Rancangan I
Turbin
- Diameter Turbin : 75 cm disesuaikan dengan lebar
- Lebar Turbin : 50 cm sungai Namo Sira-sira
- Bahan Turbin : Baja ST-37 dengan tebal 2 mm
Sudu Turbin
- Model Sudu : Datar
- Jumlah Sudu : 12 buah
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
- Lebar Sudu : 16 cm
- Bahan Sudu : Baja ST-37 dengan tebal 2 mm
Berat Total : ±38kg
2. Rancangan II
Turbin
- Diameter Turbin : 75 cm disesuaikan dengan lebar
- Lebar Turbin : 50 cm sungai Namo Sira-sira
- Bahan Turbin : Baja ST-37 dengan tebal 2 mm
Sudu Turbin
- Model Sudu : Datar
- Jumlah Sudu : 14 buah
- Panjang Sudu : 50 cm ( sesuai dengan lebar turbin )
- Lebar Sudu : 14 cm
- Bahan Sudu : Baja ST-37 dengan tebal 2 mm
Berat Total : ±41kg
3. Rancangan III
Turbin
- Diameter Turbin : 75 cm disesuaikan dengan lebar
- Lebar Turbin : 50 cm sungai Namo Sira-sira
- Bahan Turbin : Baja ST-37 dengan tebal 2 mm
Sudu Turbin
- Model Sudu : Datar
- Jumlah Sudu : 10 buah
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
- Lebar Sudu : 18 cm
- Bahan Sudu : Baja ST-37 dengan tebal 2 mm
Berat Total : ±39kg
Adapun maksud dari dilakukannya perancangan ukuran utama turbin ini
sampai 3 kali adalah untuk mengetahui rancangan turbin dengan spesifikasi mana
yang paling ideal untuk prototipe turbin air terapung dengan memanfaatkan
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
BAB IV
ANALISA PERENCANAAN TURBIN
4.1 Rancangan I
4.1.1 Analisa Segitiga Kecepatan Turbin Air
Analisa Kecepatan Pada Sisi Masuk
C1 U1
1
Gambar 4.1 Analisa Kecepatan Pada Sisi Masuk
Dari gambar diatas diketahui bahwa :
1
C : Kecepatan Absolut Fluida Masuk
1
U : Kecepatan Tangensial / Kecepatan Keliling Sudu Turbin yang arahnya
searah dengan arah putaran turbin.
1
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
Adapun nilai dari C = 1 1,75m /s ( diperoleh dengan menggunakan rotatometer )
D : diameter turbin air yang direncanakan ( 0,75 m )
n : putaran turbin air yang dihasilkan ( 27 rpm )
Maka harga W dapat dicari dengan menggunakan persamaan [3] : 1
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
Analisa Segitiga Kecepatan Pada Sisi Keluar
U2
W2
C2
Gambar 4.2 Analisa Kecepatan Pada Sisi Keluar
Dari gambar diatas, dapat diperoleh gambar segitiga kecepatan pada sisi keluar
sebaga berikut :
Gambar 4.3 Segitiga Kecepatan Pada Sisi Keluar
U
2W
2Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
Dari gambar diatas diketahui bahwa :
2
C : Kecepatan Absolut Fluida Keluar
2
U : Kecepatan Tangensial / Kecepatan Keliling Sudu Turbin yang arahnya
searah dengan arah putaran turbin.
2
W : Kecepatan Relatif Fluida terhadap Sudu Turbin
Maka harga W dapat dicari dengan menggunakan persamaan [3] : 2
Jadi besar kecepatan relatif fluida terhadap sudu kincir pada sisi keluar
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
Berdasarkan gambar 4.3 besar sudut antara W dengan 2 U ( 2 β2 ) dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan :
2
4.2 Rancangan II
4.2.1 Analisa Segitiga Kecepatan Turbin Air
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
Gambar 4.4 Analisa Kecepatan Pada Sisi Masuk
Dari gambar diatas diketahui bahwa :
1
C : Kecepatan Absolut Fluida Masuk
1
U : Kecepatan Tangensial / Kecepatan Keliling Sudu Turbin yang arahnya
searah dengan arah putaran turbin.
1
W : Kecepatan Relatif Fluida terhadap Sudu Turbin
Adapun nilai dari C = 1 1,75m /s ( diperoleh dengan menggunakan rotatometer )
dan U dapat dicari dengan persamaan [2] : 1
U = 1
60
n D × ×
π
...(4.5)
Dimana :
D : diameter turbin air yang direncanakan ( 0,75 m )
n : putaran turbin air yang dihasilkan ( 30 rpm )
Sehingga :
C1 U1
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
U = 1 m s
Maka harga W dapat dicari dengan menggunakan persamaan [3] : 1
α
Jadi besar kecepatan relatif fluida terhadap sudu turbin pada sisi masuk
adalah 0,58 m/s.
Analisa Segitiga Kecepatan Pada Sisi Keluar
C2
U2 W2
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
Dari gambar diatas, dapat diperoleh gambar segitiga kecepatan pada sisi keluar
sebagai berikut :
Gambar 4.6 Segitiga Kecepatan Pada Sisi Keluar
Dari gambar diatas diketahui bahwa :
2
C : Kecepatan Absolut Fluida Keluar
2
U : Kecepatan Tangensial / Kecepatan Keliling Sudu Turbin yang arahnya
searah dengan arah putaran turbin.
2
W : Kecepatan Relatif Fluida terhadap Sudu Turbin
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
0
dihitung dengan menggunakan persamaan :
2
4.3 Analisa Rancangan III
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
Analisa Kecepatan Pada Sisi Masuk
Gambar 4.7Analisa Kecepatan Pada Sisi Masuk
Dari gambar diatas diketahui bahwa :
1
C : Kecepatan Absolut Fluida Masuk
1
U : Kecepatan Tangensial / Kecepatan Keliling Sudu Turbin yang arahnya
searah dengan arah putaran turbin.
1
W : Kecepatan Relatif Fluida terhadap Sudu Turbin
Adapun nilai dari C = 1 1,75m /s ( diperoleh dengan menggunakan rotatometer )
dan U dapat dicari dengan persamaan [2] : 1
U = 1
60
n D × ×
π
...(4.9)
Dimana :
D : diameter turbin air yang direncanakan ( 0,75 m )
n : putaran turbin air yang dihasilkan ( 23 rpm )
C1 U1
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
Sehingga :
Maka harga W dapat dicari dengan menggunakan persamaan [3] : 1
α
Jadi besar kecepatan relatif fluida terhadap sudu turbin pada sisi masuk
adalah 0,85 m/s.
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
C2
U2 W2
Gambar 4.8 Analisa Kecepatan Pada Sisi Keluar
Dari gambar diatas, dapat diperoleh gambar segitiga kecepatan pada sisi keluar
sebagai berikut :
Gambar 4.9 Segitiga Kecepatan Pada Sisi Keluar
Dari gambar diatas diketahui bahwa :
2
C : Kecepatan Absolut Fluida Keluar
2
U : Kecepatan Tangensial / Kecepatan Keliling Sudu Turbin yang arahnya
searah dengan arah putaran turbin.
2
W : Kecepatan Relatif Fluida terhadap Sudu Turbin
U
2W
2Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
Maka harga W dapat dicari dengan menggunakan persamaan [3] : 2
α
dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
73
4.4 Analisa Daya Turbin Yang dihasilkan
Adapun langkah – langkah yang digunakan dalam menganalisa daya turbin
yang dihasilkan oleh prototipe turbin air terapung bersudu datar adalah sebagai
berikut :
1. Tentukan kecepatan linear ( kecepatan tangensial ) turbin air berdasarkan
analisa segitiga kecepatan.
2. Dari langkah 1, diperoleh besar kecepatan sudut turbin dengan menggunakan
persamaan
4. Dari langkah 3, diperoleh besar momen puntir ( torsi ) pada turbin air dengan
menggunakan persamaan Τ=F×r
5.Tentukan daya turbin air dengan menggunakan persamaan Ρ=Τ×ω
Analisa Daya Turbin Yang Dihasilkan Untuk Rancangan I
- Kecepatan Aliran : v = 1,75m /s
- Putaran Turbin : n = 27rpm
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
U =
Untuk menghitung kecepatan sudut turbin dapat digunakan persamaan [4]
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
sehingga :
F =139,748kg/s×1,75m/s
F =244,559N
Torsi pada Turbin
Untuk menghitung torsi pada turbin dapat digunakan persamaan [5] :
Τ= F×r...(4.15)
Τ= F×r
Τ=244,559N×0,375m
Τ=91,709Nm
Daya Turbin
Besarnya daya yang dihasilkan turbin dapat dicari dengan persamaan :
P = T×ω...(4.16)
Ρ=91,709Nm×2,82/s
Ρ=258,62w
Analisa Daya Turbin Yang Dihasilkan Untuk Rancangan II
- Kecepatan Aliran : v = 1,75m /s
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
Kecepatan Linear / Tangansial ( U)
Untuk menghitung kecepatan sudut turbin dapat digunakan persamaan [4]
yaitu:
Besar gaya pada turbin dapat dicari dengan persamaan [1] yaitu :
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
m 122,28kg/s .
=
sehingga :
F =122,28kg/s×1,75m/s
F =213,99N
Torsi pada Turbin \
Untuk menghitung torsi pada turbin dapat digunakan persamaan [5] :
Τ= F×r...(4.19)
Τ= F×r
Τ=213,99N×0,375m
Τ=80,24Nm
Daya Turbin
Besarnya daya yang dihasilkan turbin dapat dicari dengan persamaan :
P = T×ω...(4.20)
Ρ=80,24Nm×3,12/s
Ρ=250,34w
Analisa Daya Turbin Yang Dihasilkan Untuk Rancangan III
- Kecepatan Aliran : v = 1,75m /s
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
Kecepatan Linear / Tangansial ( U)
Untuk menghitung kecepatan sudut turbin dapat digunakan persamaan [4]
yaitu:
Besar gaya pada turbin dapat dicari dengan persamaan [1] yaitu :
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
m 157,21kg/s .
=
sehingga :
F =157,21kg/s×1,75m/s
F =275,1175N
Torsi pada Turbin
Untuk menghitung torsi pada turbin dapat digunakan persamaan [5] :
Τ= F×r...(4.23)
Τ= F×r
Τ=275,1175N×0,375m
Τ=103,169Nm
Daya Turbin
Besarnya daya yang dihasilkan turbin dapat dicari dengan persamaan :
P = T×ω...(4.24)
Ρ=103,169Nm×2,4/s
Ρ=247,6056w
BAB V
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
Dari hasil seluruh perhitungan/analisa yang telah dilakukan, maka hasil
perencanaan yang paling ideal untuk prototipe turbin air terapung dengan
memanfaatkan kecepatan arus aliran sungai Namo Sira-Sira adalah :
1. Turbin
- Diameter Turbin : 75 cm
- Lebar Turbin : 50 cm
- Bahan Turbin : Baja ST-37 dengan tebal 2 mm
- Putaran Turbin : 27 rpm
- Daya Turbin : 258,62 w
2. Sudu Turbin
- Model Sudu : datar
- Jumlah Sudu : 12 buah
- Panjang Sudu : 50 cm ( sesuai dengan lebar turbin )
- Lebar Sudu : 16 cm
- Bahan Sudu : Baja ST-37 dengan tebal 2 mm
3. Berat Total : ±38kg
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Fritz Dietzel, Dakso Sriyono. Turbin Pompa dan Kompressor. Erlangga.
Jhon Aryanto Glad Saragih : Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai, 2009.
USU Repository © 2009
[2]. Fritz Dietzel, Dakso Sriyono. Turbin Pompa dan Kompressor. Erlangga.
Jakarta.1990,hal 22.
[3]. Ir. Jero Wacik S, Ir. Suardhana Linggih. Ringkasan Fisika. Ganeca Excat.
Bandung.1985,hal 22.
[4]. Ir. Jero Wacik S, Ir. Suardhana Linggih. Ringkasan Fisika. Ganeca Excat.
Bandung.1985,hal 57.
[5]. Ir. Jero Wacik S, Ir. Suardhana Linggih. Ringkasan Fisika. Ganeca Excat.
Bandung.1985,hal 104.
[6]. M.M. Dandekar, K.N. Sharma. Pembangkit Listrik Tenaga Air. UI. Press
Jakarta.1991,hal 391.
[7]. M.M. Dandekar, K.N. Sharma. Pembangkit Listrik Tenaga Air. UI. Press
Jakarta.1991,hal 394.
[8]. M.M. Dandekar, K.N. Sharma. Pembangkit Listrik Tenaga Air. UI. Press
Jakarta.1991,hal 396.
[9]. M.M. Dandekar, K.N. Sharma. Pembangkit Listrik Tenaga Air. UI. Press
Jakarta.1991,hal 396.
[10]. R.S Khurmi. A Text Book Of Hydraulic Machiner. S.Chand & Company
LTD. Ram Nagar,New Delhi.1984,hal 841.
[11]. http:// water turbine-wikipedia,the free encyclopedia.html.
[12]. http://europa.eu.int/en/comm/dg17/hydro/layman2.pdf
[13]. http://lingolex.com/bilc/engine.html
[14]. http://en.wikipedia.org/wiki/francis turbin
[15]. http://en.wikipedia.org/wiki/kaplan turbin