• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Yuridis Atas Harta Kekayaan Suami-Isteri Dalam Perkawinan Yang Dilangsungkan Menurut Hukum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Kajian Yuridis Atas Harta Kekayaan Suami-Isteri Dalam Perkawinan Yang Dilangsungkan Menurut Hukum"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Kajian Yuridis Atas Harta Kekayaan Suami-Isteri Dalam Perkawinan Yang

Dilangsungkan Menurut Hukum Adat Pada Masyarakat Karo

(Studi di Kabupaten Karo)

Pesta Ulina Tarigan

Sekolah Pascasarjana Program Studi Kenotariatan

Univeristas Sumatera Utara

Abstrak

Masyarakat suku Karo sebagaimana halnya dengan suku lain mempunyai tata cara perkawinan yang khas dan pada prinsipnya ditentukan berdasarkan garis keturunan dalam sistem patrilineal. Setiap perkawinan akan menimbulkan hubungan hukum baik dari segi asal usul maupun dari segi penguasaan atas harta benda suami-isteri dan atas harta bersama yang diperoleh selama perkawinan. Mengenai hubungan hukum yang dimaksud secara jelas dan tegas telah diatur pada Pasal 35 dan 36 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan.

Kehadiran Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan memberikan jaminan kepastian hukum mengenai penguasaan dan kepemilikan harta kekayaan suami dan isteri dalam perkawinan. Akan tetapi hal ini tidak semata-mata meresap didalam kehidupan masyarakat hukum adat karena sistem kekerabatan menurut hukum adatnya masih eksis.

Penelitian ini akan menjelaskan tentang kajian yuridis atas harta kekayaan suami-isteri dalam perkawinan yang dilangsungkan menurut hukum adat Karo berdasarkan hasil metode pendekatan masalah dari segi peraturan perundang-undangan yang dihubungkan dengan kenyataan yang terjadi dalam praktek kehidupan bermasyarakat. Untuk mengkaji hal-hal tersebut dilakukan penelitian yang bersifat deskriptif analitis dengan pendekatan yuridis nomatif dan yuridis sosiologis. Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Kabanjahe dan Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatera Utara. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan responden. Untuk melengkapi data diperlukan tambahan informasi dari nara sumber lain yaitu tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama, praktisi hukum. Untuk mendapatkan data sekunder dilakukan dengan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Analisis data dilakukan secara kualitatif dan disajiakan secara deskriftif, kemudian ditarik suatu kesimpulan dengan metode berpikir induktif dan deduktif.

Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa perkawinan yang dilangsungkan menurut hukum adat Karo dilakukan dengan memakai jujur dan harta kekayaan suami-isteri dalam perkawinan dan harta yang dikuasai oleh suami-isteri selama meraka terikat dalam ikatan perkawinan baik harta-harta yang diperoleh secara perorangan maupun yang diperoleh bersama-sama oleh suami dan isteri. Harta bawaan yang diperoleh suami dan isteri sebelum perkawinan secara otomatis menjadi harta bersama sehingga penguasaannya dilakukan oleh suami dan isteri secara bersama-sama, baik sebagai pengelola maupun sebagai pemilik harta tersebut. Apabila suami telah meninggal dunia maka isteri hanya berhak menguasai dan memiliki harta asalnya sendiri sedangkan harta peninggalan almarhum suaminya, isteri hanya mempunyai hak untuk mengurus dan memelihara sepanjang isteri tersebut tidak kawin lagi keluar clan almarhum suaminya. Penyelesaian sengketa menurut hukum adat Karo adalah melalui musyawarah keluarga, musyawarah kampung dan musyawarah Desa dan yang paling berperan di sini adalah

Sangkep Sitelu.

Disarankan kepada instansi terkait, baik Lembaga Pemerintahan maupun Lembaga Swasta untuk melakukan penyuluhan hukum kepada masyarakat di Desa Tigapanah dan Desa Bururaya, Kecamatan Tigapanah dan masyarakat di Desa Kabanjahe dan Desa Gunung Negeri, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo terutama mengenai penguasaan harta bawaan dan harta

e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara

(2)

bersama suami isteri dalam perkawinan, karena dirasa dengan dilakukannya penyuluhan hukum tersebut maka masyarakat dilokasi penelitian dapat mengerti dan memahami tujuan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan didalam kehidupan masyarakat itu sendiri. ___________________

Kata Kunci :

- Kajian yuridis

- Harta kekayaan suami-isteri

- Perkawinan hukum adat Karo

e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uji efek mediasi ke-1 bahwa hubungan antara kompensasi terhadap komitmen organisasional dan implikasinya bagi kinerja karyawan dapat disimpulkan bahwa kompensasi

(IP) yang diukur dengan indeks primasi seperti yang dilakukan oleh Ades dan Glaeser (1995), Bourne (1996), Moomaw dan Shatter (1996), Henderson (2002), Moomaw dan

“ Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan ( melayani) keperluan orang lain atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok

89 https://steemit.com/myanmar/@kowinnhtunn/english-speaking- exercise-online-3-ff7e80d54983e BICARA. 90

[r]

Yaitu kehilangan tegangan yang terjadi pada saat gaya prategang dialihkan ke angkur. Perlengkapan didalam angkur yang mengalami tegangan pada saat peralihan cenderung

Pemilu 1955, telah mengajarkan pada kita akan kehidupan demokrasi, kebebasan berpartai /multi partai yang sangat subur, pelaksanaan yang sangat jurdil, sehingga menjadi model

Mother wants to make fried rice for a party.. She needs three ounces of salt and one kilogram of