AKUMULASI
Cd, Ni, DAN
Pb PADA DAUN BAYAM
(Amaranthus tricolor
L.) DAN
KANGKUNG
DARAT
(Ipornoea reptans
Poir)
OIeh
AZIDI IRWAN
L
G .
26.0438
.
JURUSAN
KIMZA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN
lLMU
PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
RINGKASAN
AZIDI IRWAN.
1994.
Akumulasi Cd, Ni, dan Pb pada Daun Bayam
(Amaranthus
tricolor L.)
dan Kangkung Darat
(Ipomoea reptans
Poir). Di bawah bimbingan Ir.
Hendra Adijuwana, MST dan Ir. Ni Made Armini
W.,
MS.
Percobaan ini dilakukan di dalam rumah kaca dengan Rancangan Acak Lengkap
dengan lima perlakuan konsentrasi logam
(0, 25, 50, 100,
dan
200
mglkg tanah) dan
tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan kecenderungan peningkatan akumulasi
Cd, Ni, dan Pb pada daun kedua tanaman. Bayam dan kangkung memberikan re-
spon yang berbeda terhadap ketiga jenis logam. Daun bayam menunjukkan akumu-
lasi tertinggi Cd dan daun kangkung menunjukkan akumulasi tertinggi Ni. Konsen-
trasi Cd, Ni, dan Pb pada daun bayam berturut-turut adalah
128.0, 53.0,
dan 33.1
ppm, sedangkan pada daun kangkung berturut-turut adalah
53.6, 104.7,
dan
24.0
PPm.
Bobot kering daun dan jumlah daun menurun dengan meningkatnya penambahan
konsentrasi Cd, Ni, dan Pb. Penurunan bobot kering berkisar dari
3.5%
sampai
60.1%
pada daun bayam dan
5.4%
sampai
47.3%
pada daun kangkung. Sedangkan
penurunan jumlah daun berkisar dari
1.6
%
sampai
21.1
%
pada daun bayam dan
AkumuIasi Cd, Ni, dan Pb pada Daun Bayam
(Amaran~hus
tricolor
L.)
dan Kangkung Darat
(Ipomoea rcptans
Poir)
Oleh:
AZIDI
IRWAN
G.
26.0438
Karya Ilmiah
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Kimia
pada
Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Judul Karya Il~niah
:
Akumulasi Cd,
Ni,
dan Pb pada Daun Bayam
(Amaranthus
tricolor
L.)
dan Kangkung Darat
(Ipomoea reptans
Poir)
Nama Mahasiswa
:
Azidi Irwan
Nomor Pokok
:
G. 26.0438
Disetujui oleh:
(Ir. Hendra Adiiuwana. MST)
Pembimbing I
Ketua Jurusan
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 29 September 1969 di Martapura, Kalimantan
Selatan. Penulis merupakan anak ketiga dari enam bersaudara dari ayah
H.
Ahmad
Djahri dan ibu
H.
Chairani.
Tahun 1976, penulis memasuki dunia pendidikan di Sekolah Dasar Negeri
Budi Setia Tunggul Irang, Martapura, Kalimantan Selatan. Kemudian melanjutkan
pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri I Martapura pada tahun 1983 dan
lulus tahun 1986. Pada tahun 1986 lnemasuki Sekolah Menengah Atas Negeri Mar-
tapura dan lulus pada tahun 1989.
Pada tahun 1989, melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI), penu-
lis diterima sebagai mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama di Institut Pertanian Bo-
gor. Pada tahun 1990 memasuki Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.
Selama kuliah, penulis pernah menjadi Asisten Luar Biasa untuk mata ajaran
Kimia Dasar dari tahun ajaran 199011991 sampai dengan 199211993 dan Asisten
Luar Biasa mata ajaran Kimia Analitik pada tahun ajaran 199211993.
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji dan syukur ke hadlirat Allah SWT atas rakhmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besamya
kepada:
1.
Bapak Ir. Hendra Adijuwana, MST sebagai dosen pembimbing I yang
telah
mengarahkan dan membimbing penulis sejak tingkat I sampai selesainya la-
poran penelitian ini.
2.
Ibu Ir. Ni Made Armini W., MS sebagai dosen pembimbing I1 yang telah
memberikan saran dan masukan sejak penulisan usulan penelitian sampai selesai-
nya laporan ini.
3.
Segenap staf pengajar Jurusan Kimia yang telah memberikan bekal ilrnu di bi-
dang keahlian Kimia.
4.
Ayah dan Ibu, serta kakak-kakak dan adik-adikku Upi, Qori, Yubi, Khairil, dan
A'an yang selalu mengiringi penulis dalam doa.
5.
Yayasan Dharma Bhakti Kalbe
PT.
Kalbe Farma
Jakarta
yang telah memberikan
beasiswa.
6.
Saudari Nunung, Saudara Syawal, Saudara Eman, Saudara Wawan, dan Saudara
Edi atas bantuannya kepada penulis selama bekerja di laboratorium.
7.
Semua pihak yang telah ine~nbantu
selama berlangsungnya penelitian ini.
Akhir kata, penulis mengucapkan semoga tulisan ini bermanfaat bagi yang
men~erlukannya.
Bogor,
Januari
1994
DAFTAR IS1
KATA PENGANTAR
...
...
DAFTAR TABELDAFTAR GAMBAR
...
...
PENDAHULUANBAHAN DAN METODE
...
...
Waktu dan Tempat Penelitian
Bahan dan Alat Penelitian
...
...
Pelaksanaan dan Pengamatan...
Rancangan Percobaan...
Penentuan Cd, Ni, dan Pb dengan AAS...
HASIL DAN PEMBAHASAN...
Keadaan Tanaman
Konsentrasi Logam Daun
...
Bobot Xering Daun...
...
Jumlah Daun Tanaman...
KESIMPULANSARAN
...
DAFTAR PUSTAKA
...
LAMPIRAN
...
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Teks
-
1. Pengaruh Perlakuan Cd, Ni, dan Pb terhadap Bobot
Kering Daun Bayam dan Kangkung Darat 8
Lampiran
1. Hasil Analisis Konsentrasi Logan Cd, Ni, dan Pb Daun
Bayam dan Kangkung darat Dengan AAS 9
2. Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan Cd, Ni, dan Pb pada Bayam dan Kangkung Darat terhadap Konsentrasi Setiap
Logam di daun, Bobot Kering Daun, dan Jumlah Daun 12
3. Pengaruh Perlakuan Cd, Ni, dan Pb terhadap Konsentrasi Ketiga Logam pada Daun Bayam dan Kangkung Darat 13
4. Pengaruh Perlakuan Cd, Ni, dan Pb terhadap Jumlah
DAFTAR GAMBAR
Teks
1 . Akurnulasi Cd, N i , dan Pb pada Daun Bayam
2 . Akurnulasi Cd, N i , dan P b pada Daun Xangkung Darat
Halarnan
PENDAHULUAN
Salah satu dampak yang tidak bisa dihin- darkan akibat dari pengelolaan sumber daya alam adalah limbah industri. Dewasa ini, teru- tama di kota-kota besar, limbah industri menjadi semakin kritis jika ditinjau dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Kualitas limbah yang perlu diteliti lebih lanjut adalah limbah yang mempunyai daya racun tinggi yang umumnya disebut B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya). Limbah B3 sendiri didefinisikan sebagai limbah yang dalam jumlah dan konsentrasi tertenhl ber- bahaya bagi manusia, tanaman, dan lingkungan. Termasuk ke dalam kategori ini adalah limbah yang mengandung logam berat.
Pencemaran tanah merupakan salah satu masalah penting yang timbul akibat dari pem- buangan limbah logam berat. Masalah pznce- maran ini menjadi semakin penting mengingat bagaimanapun juga akibatnya adalah kerusakan lingkungan itu sendiri dan menurunnya kualitas hidup organisme di sekitarnya.
Penumnan kualitas kehidupan manusia aki- bat dari pencemaran tanah dapat tzrjadi secara langsung maupun tidak langsung. Manusia yang bertempat tinggal di daerah yang kondisi pencemarannya tinggi dapat mengalami kontak langsung dengan bahan pencemar, misalnya pada saat bekerja yang berhubungan dengan ta- nah yang bersangkutan. Sedangkan cara tidak langsung ialah melalui tanaman yang tumbuh di atas tanah tersebut.
Tanaman umumnya akan terpengaruh fung- si fisiologisnya terhadap keberadaan logam berat di dalam media tumbuhnya. Banyak peneliti terdahulu yang mempelajari pengaruh logam berat pada tanaman. Pada umumnya yang diamati adalah pengaruhnya pada pertumbuhan dan produksi tanaman yang bersangkutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tanaman yang mampu bertahan terhadap logam berat tzr- tentu dengan kadar yang tinggi, namun ada juga yang hanya dengan sedikit logam berat yang sama sudah terganggu pertumbuhannya. Kondisi ini akan membawa konsekuensi adanya tanaman yang mempunyai perilaku atau pznampilan nor- mal namun sudah mengakumulasi logam bzrat dengan kadar tertentu. Page (1972) mcnyatakan bahwa yang amat dikhawatirkan adalah teraku- mulasinya logam-logam tersebut pada tanaman
pangan yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Hal ini akan memgikan manusia yang mengkonsumsi tanaman tersebut.
Salah satu tanaman pangan yang banyak dikonsumsi adalah sayuran. Di dalam masyara- kat umum ada satu ha1 yang dapat kita perhati- kan mengenai pola konsumsi mereka terhadap sayuran. Biasanya di kalangan mereka pemi- lihan jenis dan mutu sayuran hanya didasarkan pada penampakan dari bagian luar sayuran itu sendiri, seperti warna dan kesegarannya. Di- pandang dari segi ini mungkin akan terdapat perbedaan antara sayuran yang ditanam di lahan tanah yang tercemar logam berat dengan di lahan tanah yang relatif kurang pencemarannya. Dengan fakta-fakta seperti yang diemukakan di atas, maka dirasakan perlu untuk mengetahui konsentrasi logam berat tertentu di dalam sayu- ran.
Kadmium (Cd), nikel (Ni), dan timbal (Pb) termasuk golongan logam berat yang berbahaya bagi manusia. Szcara umum ketiga jenis logam banyak digunakan dalam industri-industri pem- buatan baterai, kaleng, pelapisan logam, zat warna dan cat, sebagai zat antiletup dalam ba- han bakar kendaraan, dan sebagainya. Kon- sekuensinya buangan limbah ketiga unsur atau senyawaannya k e lingkungan semakin hari semakin meningkat dan mencemari lingkungan. Dengan konsentrasi tertentu di dalam tubuh manusia tiap logam tersebut dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Menarik untuk dite- liti bahwa Cd, Ni, dan P b berdasarkan hasil pznelitian Adijuwana (1984) termasuk logam berat yang lebih banyak terdapat pada daun tanaman daripada batang atau akar.
Bayam (Amaranthits rricolor
L.)
dan kang- kung darat (Ipomoea rrprans Poir) telah lama mempunyai peranan penting dalam meningkat- kan nilai gizi makanan sehari-hari. Bayam dapat memperlancar fungsi pencemaan. Bayam dan kangkung mengandung vitamin A , vitamin C, dan sedikit vitamin B serta banyak mengan- d u n g g a r a m - g a r a m m i n e r a l y a n g penting (kalium, fosfor, bzsi) untuk mendorong permm- buhan dan menjaga kesehatan (Subhan, 1992).AKUMULASI
Cd, Ni, DAN
Pb PADA DAUN BAYAM
(Amaranthus tricolor
L.) DAN
KANGKUNG
DARAT
(Ipornoea reptans
Poir)
OIeh
AZIDI IRWAN
L
G .
26.0438
.
JURUSAN
KIMZA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN
lLMU
PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
RINGKASAN
AZIDI IRWAN.
1994.
Akumulasi Cd, Ni, dan Pb pada Daun Bayam
(Amaranthus
tricolor L.)
dan Kangkung Darat
(Ipomoea reptans
Poir). Di bawah bimbingan Ir.
Hendra Adijuwana, MST dan Ir. Ni Made Armini
W.,
MS.
Percobaan ini dilakukan di dalam rumah kaca dengan Rancangan Acak Lengkap
dengan lima perlakuan konsentrasi logam
(0, 25, 50, 100,
dan
200
mglkg tanah) dan
tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan kecenderungan peningkatan akumulasi
Cd, Ni, dan Pb pada daun kedua tanaman. Bayam dan kangkung memberikan re-
spon yang berbeda terhadap ketiga jenis logam. Daun bayam menunjukkan akumu-
lasi tertinggi Cd dan daun kangkung menunjukkan akumulasi tertinggi Ni. Konsen-
trasi Cd, Ni, dan Pb pada daun bayam berturut-turut adalah
128.0, 53.0,
dan 33.1
ppm, sedangkan pada daun kangkung berturut-turut adalah
53.6, 104.7,
dan
24.0
PPm.
Bobot kering daun dan jumlah daun menurun dengan meningkatnya penambahan
konsentrasi Cd, Ni, dan Pb. Penurunan bobot kering berkisar dari
3.5%
sampai
60.1%
pada daun bayam dan
5.4%
sampai
47.3%
pada daun kangkung. Sedangkan
penurunan jumlah daun berkisar dari
1.6
%
sampai
21.1
%
pada daun bayam dan
AkumuIasi Cd, Ni, dan Pb pada Daun Bayam
(Amaran~hus
tricolor
L.)
dan Kangkung Darat
(Ipomoea rcptans
Poir)
Oleh:
AZIDI
IRWAN
G.
26.0438
Karya Ilmiah
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Kimia
pada
Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Judul Karya Il~niah
:
Akumulasi Cd,
Ni,
dan Pb pada Daun Bayam
(Amaranthus
tricolor
L.)
dan Kangkung Darat
(Ipomoea reptans
Poir)
Nama Mahasiswa
:
Azidi Irwan
Nomor Pokok
:
G. 26.0438
Disetujui oleh:
(Ir. Hendra Adiiuwana. MST)
Pembimbing I
Ketua Jurusan
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 29 September 1969 di Martapura, Kalimantan
Selatan. Penulis merupakan anak ketiga dari enam bersaudara dari ayah
H.
Ahmad
Djahri dan ibu
H.
Chairani.
Tahun 1976, penulis memasuki dunia pendidikan di Sekolah Dasar Negeri
Budi Setia Tunggul Irang, Martapura, Kalimantan Selatan. Kemudian melanjutkan
pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri I Martapura pada tahun 1983 dan
lulus tahun 1986. Pada tahun 1986 lnemasuki Sekolah Menengah Atas Negeri Mar-
tapura dan lulus pada tahun 1989.
Pada tahun 1989, melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI), penu-
lis diterima sebagai mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama di Institut Pertanian Bo-
gor. Pada tahun 1990 memasuki Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.
Selama kuliah, penulis pernah menjadi Asisten Luar Biasa untuk mata ajaran
Kimia Dasar dari tahun ajaran 199011991 sampai dengan 199211993 dan Asisten
Luar Biasa mata ajaran Kimia Analitik pada tahun ajaran 199211993.
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji dan syukur ke hadlirat Allah SWT atas rakhmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besamya
kepada:
1.
Bapak Ir. Hendra Adijuwana, MST sebagai dosen pembimbing I yang
telah
mengarahkan dan membimbing penulis sejak tingkat I sampai selesainya la-
poran penelitian ini.
2.
Ibu Ir. Ni Made Armini W., MS sebagai dosen pembimbing I1 yang telah
memberikan saran dan masukan sejak penulisan usulan penelitian sampai selesai-
nya laporan ini.
3.
Segenap staf pengajar Jurusan Kimia yang telah memberikan bekal ilrnu di bi-
dang keahlian Kimia.
4.
Ayah dan Ibu, serta kakak-kakak dan adik-adikku Upi, Qori, Yubi, Khairil, dan
A'an yang selalu mengiringi penulis dalam doa.
5.
Yayasan Dharma Bhakti Kalbe
PT.
Kalbe Farma
Jakarta
yang telah memberikan
beasiswa.
6.
Saudari Nunung, Saudara Syawal, Saudara Eman, Saudara Wawan, dan Saudara
Edi atas bantuannya kepada penulis selama bekerja di laboratorium.
7.
Semua pihak yang telah ine~nbantu
selama berlangsungnya penelitian ini.
Akhir kata, penulis mengucapkan semoga tulisan ini bermanfaat bagi yang
men~erlukannya.
Bogor,
Januari
1994
DAFTAR IS1
KATA PENGANTAR
...
...
DAFTAR TABELDAFTAR GAMBAR
...
...
PENDAHULUANBAHAN DAN METODE
...
...
Waktu dan Tempat Penelitian
Bahan dan Alat Penelitian
...
...
Pelaksanaan dan Pengamatan...
Rancangan Percobaan...
Penentuan Cd, Ni, dan Pb dengan AAS...
HASIL DAN PEMBAHASAN...
Keadaan Tanaman
Konsentrasi Logam Daun
...
Bobot Xering Daun...
...
Jumlah Daun Tanaman...
KESIMPULANSARAN
...
DAFTAR PUSTAKA
...
LAMPIRAN
...
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Teks
-
1. Pengaruh Perlakuan Cd, Ni, dan Pb terhadap Bobot
Kering Daun Bayam dan Kangkung Darat 8
Lampiran
1. Hasil Analisis Konsentrasi Logan Cd, Ni, dan Pb Daun
Bayam dan Kangkung darat Dengan AAS 9
2. Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan Cd, Ni, dan Pb pada Bayam dan Kangkung Darat terhadap Konsentrasi Setiap
Logam di daun, Bobot Kering Daun, dan Jumlah Daun 12
3. Pengaruh Perlakuan Cd, Ni, dan Pb terhadap Konsentrasi Ketiga Logam pada Daun Bayam dan Kangkung Darat 13
4. Pengaruh Perlakuan Cd, Ni, dan Pb terhadap Jumlah
DAFTAR GAMBAR
Teks
1 . Akurnulasi Cd, N i , dan Pb pada Daun Bayam
2 . Akurnulasi Cd, N i , dan P b pada Daun Xangkung Darat
Halarnan
PENDAHULUAN
Salah satu dampak yang tidak bisa dihin- darkan akibat dari pengelolaan sumber daya alam adalah limbah industri. Dewasa ini, teru- tama di kota-kota besar, limbah industri menjadi semakin kritis jika ditinjau dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Kualitas limbah yang perlu diteliti lebih lanjut adalah limbah yang mempunyai daya racun tinggi yang umumnya disebut B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya). Limbah B3 sendiri didefinisikan sebagai limbah yang dalam jumlah dan konsentrasi tertenhl ber- bahaya bagi manusia, tanaman, dan lingkungan. Termasuk ke dalam kategori ini adalah limbah yang mengandung logam berat.
Pencemaran tanah merupakan salah satu masalah penting yang timbul akibat dari pem- buangan limbah logam berat. Masalah pznce- maran ini menjadi semakin penting mengingat bagaimanapun juga akibatnya adalah kerusakan lingkungan itu sendiri dan menurunnya kualitas hidup organisme di sekitarnya.
Penumnan kualitas kehidupan manusia aki- bat dari pencemaran tanah dapat tzrjadi secara langsung maupun tidak langsung. Manusia yang bertempat tinggal di daerah yang kondisi pencemarannya tinggi dapat mengalami kontak langsung dengan bahan pencemar, misalnya pada saat bekerja yang berhubungan dengan ta- nah yang bersangkutan. Sedangkan cara tidak langsung ialah melalui tanaman yang tumbuh di atas tanah tersebut.
Tanaman umumnya akan terpengaruh fung- si fisiologisnya terhadap keberadaan logam berat di dalam media tumbuhnya. Banyak peneliti terdahulu yang mempelajari pengaruh logam berat pada tanaman. Pada umumnya yang diamati adalah pengaruhnya pada pertumbuhan dan produksi tanaman yang bersangkutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tanaman yang mampu bertahan terhadap logam berat tzr- tentu dengan kadar yang tinggi, namun ada juga yang hanya dengan sedikit logam berat yang sama sudah terganggu pertumbuhannya. Kondisi ini akan membawa konsekuensi adanya tanaman yang mempunyai perilaku atau pznampilan nor- mal namun sudah mengakumulasi logam bzrat dengan kadar tertentu. Page (1972) mcnyatakan bahwa yang amat dikhawatirkan adalah teraku- mulasinya logam-logam tersebut pada tanaman
pangan yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Hal ini akan memgikan manusia yang mengkonsumsi tanaman tersebut.
Salah satu tanaman pangan yang banyak dikonsumsi adalah sayuran. Di dalam masyara- kat umum ada satu ha1 yang dapat kita perhati- kan mengenai pola konsumsi mereka terhadap sayuran. Biasanya di kalangan mereka pemi- lihan jenis dan mutu sayuran hanya didasarkan pada penampakan dari bagian luar sayuran itu sendiri, seperti warna dan kesegarannya. Di- pandang dari segi ini mungkin akan terdapat perbedaan antara sayuran yang ditanam di lahan tanah yang tercemar logam berat dengan di lahan tanah yang relatif kurang pencemarannya. Dengan fakta-fakta seperti yang diemukakan di atas, maka dirasakan perlu untuk mengetahui konsentrasi logam berat tertentu di dalam sayu- ran.
Kadmium (Cd), nikel (Ni), dan timbal (Pb) termasuk golongan logam berat yang berbahaya bagi manusia. Szcara umum ketiga jenis logam banyak digunakan dalam industri-industri pem- buatan baterai, kaleng, pelapisan logam, zat warna dan cat, sebagai zat antiletup dalam ba- han bakar kendaraan, dan sebagainya. Kon- sekuensinya buangan limbah ketiga unsur atau senyawaannya k e lingkungan semakin hari semakin meningkat dan mencemari lingkungan. Dengan konsentrasi tertentu di dalam tubuh manusia tiap logam tersebut dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Menarik untuk dite- liti bahwa Cd, Ni, dan P b berdasarkan hasil pznelitian Adijuwana (1984) termasuk logam berat yang lebih banyak terdapat pada daun tanaman daripada batang atau akar.
Bayam (Amaranthits rricolor
L.)
dan kang- kung darat (Ipomoea rrprans Poir) telah lama mempunyai peranan penting dalam meningkat- kan nilai gizi makanan sehari-hari. Bayam dapat memperlancar fungsi pencemaan. Bayam dan kangkung mengandung vitamin A , vitamin C, dan sedikit vitamin B serta banyak mengan- d u n g g a r a m - g a r a m m i n e r a l y a n g penting (kalium, fosfor, bzsi) untuk mendorong permm- buhan dan menjaga kesehatan (Subhan, 1992).