1 BAB 1
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Penggunaan Teknologi informasi dan komunikasi (Information and
Communication Technology atau ICT) di dunia ini semakin luas. Hal ini dapat
dipergunakan ICT yang tidak terbatas pada segala bidang. ICT ini dapat
dipergunakan karena memiliki kelebihan-kelebihan yang menguntungkan dibanding
dengan menggunakan cara tradisional dalam melakukan interaksi.
Kelebihan dari ICT ini adalah dalam hal kecepatan, kemudahan dan biaya
lebih murah sehingga mempengaruhi kelancaran aliran informasi antara pengelola
dengan pelanggan. Kemajuan teknologi informasi (Komputer dan Telekomunikasi)
terjadi sedemikian pesatnya sehingga data, informasi dan pengetahuan dapat
diciptakan dengan sangat cepat di seluruh lapisan masyarakat. Dengan semakin
pesatnya kemajuan teknologi, maka dibuatlah sebuah aplikasi trouble ticket untuk
mengatasi setiap masalah antara pengelola dan pelanggan
Trouble ticket adalah mekanisme yang digunakan dalam suatu organisasi
untuk melacak deteksi, pelaporan, dan resolusi dari beberapa jenis masalah. Trouble
sistem ticketing berasal dari manufaktur sebagai sebuah sistem pelaporan berbasis
kertas, sekarang kebanyakan berbasis web dan terkait dengan customer relationship
2
dengan lingkungan teknologi tingkat tinggi seperti sebagai pusat operasi jaringan
(NOC).
Trouble ticket merupakan proses untuk memungkinkan sebuah perusahaan
perangkat lunak untuk menangani masalah dukungan pelanggan. Masalah ini
mungkin ditangani oleh tim dukungan pelanggan secara langsung. Jika tidak, maka
diteruskan ke tim QA untuk validasi / verifikasi dan mungkin menangani masalah di
sana. Jika ini adalah masalah nyata dalam produk, ini disebut tim pengembangan
untuk memperbaiki. Sebelum proses selesai, ada beberapa langkah untuk menjamin
bahwa pelanggan yang melaporkan masalah tersebut mendapatkan penyelesaian
akhir.
Trouble ticket bukan proses mainan seperti kebanyakan contoh proses yang
digunakan dalam berbagai spesifikasi. Ini adalah proses nyata yang menyediakan
fungsi bisnis yang lengkap penting. Sementara itu adalah proses sederhana yang
dilakukan oleh orang, adalah penting untuk mendukung ini dengan sistem proses
karena bisnis tidak mampu kehilangan jejak masalah pelanggan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka permasalahan dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana mengelola masalah layanan di TIK UPI
3 1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
Adapun maksud dari penelitian ini adalah merancang suatu sistem yang
mampu menangani/mengelola masalah ganguan pengguna layanan TIK yang ada
dicivitas akademika UPI.
1.3.2 Tujuan
Tujuan penulisan dokumen pengembangan perangkat lunak Trouble Ticket
System adalah untuk menjelaskan secara rinci kebutuhan perangkat lunak yang akan
digunakan oleh pengembang sebagai dokumentasi dan acuan dalam mengembangkan
perangkat lunak dan sebagai deskripsi dari perancangan perangkat lunak yang
dimaksud.
1.4 Batasan Masalah
Karena keterbatasan waktu,biaya dan tenaga maka masalah dalam penelitian
ini dibatasi pada penanganan masalah layanan dalam bidang pelayanan sistem
informasi, perawatan jaringan yang dimiliki dan pelayanan akses internet. Di civitas
TIK UPI
1.5 Metode Penelitian
Sesuai dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini dan berhubungan
dengan masalah yang terjadi sekarang maka dasar-dasar yang digunakan untuk
mencari kebenaran dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode. Metode
4
dengan begitu dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian
deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk
menjelaskan ikwal masalah atau objek tertentu secara rinci.
Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif, karena pengumpulan data yang
dilakukan dengan observasi dan wawancara. Metode penelitian kuantitatif adalah
metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah
dimana peneliti adalah instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara
triagulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kuantitatif
lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini
adalah :
1. Studi pustaka, yaitu dengan membaca dan mencari buku-buku yang berhubungan
langsung dengan sistem trouble ticket system, serta dokumenter, yaitu format
pencatatan dokumen dan sumber datanya berupa catatan atau dokumen yang
tersedia pada UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2. Studi lapangan, yaitu dengan mengamati dan terjun langsung ke lapangan untuk
mengetahui pengelolaan gangguan pengguna layanan TIK yang ada di civitas
akademika UPI. Studi lapangan ini terdiri dari :
a. Observasi, yaitu peneliti turun dan melihat langsung kelapangan dengan
pengamatan dan mencatat gejala-gejala yang diteliti yang berhubungan dengan
5
b. Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab dengan nara sumber yang
mengetahui dan memahami lebih jauh khususnya mengenai Pengelolaan
gangguan pengguna layanan TIK yang ada di civitas akademika UPI.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dibuat untuk memberikan gambaran umum mengenai
penelitian yang dilakukan dan kejelasan mengenai penulisan hasil penelitian. Oleh
sebab itu sistematika penulisan yang akan digunakan adalah :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini dijelaskan mengenai gambaran umum tentang laporan penelitian yaitu
latar belakang masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, batasan
masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan laporan penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan tentang tinjauan objek perusahaan, struktur organisasi
perusahaan, dan teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang dibahas yaitu
keterkaitan dengan sistem informasi, basis data, dan menjelaskan tentang tahapan
pembuatan perangkat lunak dan web yang sesuai dengan kebutuhan pengguna atau
user.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini menjelaskan mengenai hasil analisis terhadap sistem yang sedang berjalan
untuk mengetahui kekurangan dan kebutuhan sistem yang akan dibangun agar
6
berdasarkan hasil analisis. Perancangan sistem ini mencakup perancangan basis data,
pemodelan sistem yang dibuat, seperti diagram konteks, DFD, dan diagram ER.
Selain itu juga terdapat perancangan antar muka dari sistem yang akan dibangun
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dalam pembangunan sistem informasi dan saran
7 BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Profil TIK UPI
2.1.1. Sejarah TIK UPI
Sejak ditetapkan sebagai PT. BHMN, secara bertahap UPI melakukan
reorganisasi. Dengan merujuk pada Ketentuan Peralihan pada PP No.6/2004. Pada
tahun 2004 Rektor UPI telah membentuk organ -organ utama UPI, yakni Senat
Akademik (SA) dan mengusulkan pengangkatan anggota Majelis Wali Amanat
(MWA) kepada Mendiknas. Selanjutnya pada bulan Juni 2005 MWA UPI telah
berhasil menetapkan Rektor UPI BHMN periode kepemimpinan 2005 -2010 dan
kemudian mekanisme yang demokratis Rektor telah menetapkan empat Pembantu
Rektor, masing-masing untuk bidang akademik, bidang umum dan sumber daya,
kemahasiswaan dan alumni, penelitian dan pengembangan. Lebih lanjut pada bulan
Agustus 2005 MWA UPI membentuk Dewan Audit (DA). Namun perlu
dikemukakan bahwa struktur organisasi ini masih sementara, sebab reorganisasi
masih terus dilakukan menuju struktur organisasi yang bersesuaian dengan PP
No.6/2004 dan Anggaran Rumah Tangga (ART) UPI yang tengah dalam proses. Pada
awalnya, organisasi Teknologi Informasi (TI) di UPI berada di BAPSI (Biro
Perencanaan dan sistem informasi) dan 4 unit pelaksana teknis (UPT UPInet, UPT
Puskom, UPT P3MP dan UPT Pendilkom) dalam memberikan pelayanan dan
pengelolaan TIK. Berdasar pada tuntutan perubahan UPI menjadi lembaga
8
UPT-UPT tersebut kemudian dilebur menjadi satu direktorat yang menangani TIK,
yaitu Direktorat Teknologi Informasi dan Komunikasi ( Direktorat TIK ). Direktorat
TIK UPI berada di bawah Rektor. Dengan kewenangannya Rektor dapat menetapkan
garis koordinasi, baik tugas teknis maupun finansial. Garis 30 kerja Direktorat TIK
tidak hanya meliputi di kampus pusat, namun juga meliputi kampus UPI Cibiru,
Sumedang, Tasikmalaya, Purwakarta dan Serang. Peran dan fungsi Direktorat TIK di
UPI menjadi vital bagi UPI, hal ini disebabkan karena teknologi informasi dijadikan
tulang punggung sistem tata kelola universitas menuju tata kelola universitas yang
baik yang transparan dan akun tabel. Selain menjadi tulang punggung tata kelola
organisasi, Direktorat TIK harus memberikan pelayanan yang optimal bagi civitas
akademika UPI baik dalam bidang pelayanan sistem informasi, perawatan jaringan
yang dimiliki dan pelayanan akses internet. Direktorat TIK secara struktural
organisasi bertanggung jawab kepada Pembantu Rektor Bidang Teknologi Informasi
9
Direktorat TIK didirikan tanggal 6 Juli 2007 dengan SK Rektor
No.3792/H40/KL/2007. Pembentukkan Direktorat TIK sesuai dengan rencana
strategis UPI tahun 2006-2010 bidang teknologi informasi dan komunikasi yang
mencantumkan antara lain:
Memperluas pembangunan infrastruktur TIK;
Menyempurnakan sistem informasi manajemen universitas yang lengkap, akurat
dan mutahir;
Meningkatkan kapasitas dan fungsi UPI Net;
Mengembangkan e-learning, dan e-library;
Mengembangkan e-management baik dalam bidang akademik maupun
non-akademik;
10 Ketercapaian realisasi program-program tersebut dapat dilihat melalui indicator
berikut:
Terpasangnya infrastruktur TIK yang menghubungkan seluruh unit di kampus
induk dan kampus daerah deng an tingkat keamanan yang tinggi;
Meningkatnya bandwidth menjadi 15 Mbps. Sebanyak 25% sivitas akademika dan
tenaga administrasi universitas dapat memanfaatkan layanan internet;
Sebanyak 10 program studi memanfaatkan jaringan TIK untuk menyelenggarakan
perkuliahan dengan sistem e-learning.
Sistem informasi manajemen universitas yang dapat memberikan 75% layanan
data dan informasi secara lengkap, akurat dan mutahir;
Layanan e-library untuk 25% mahasiswa dan dosen.
Direktorat TIK dipimpin oleh seorang direktur yang membawahi 3 (tiga)
kepala divisi, yaitu Divisi Rekayasa TIK, Divisi Layanan Teknologi Informasi dan
Divisi Layanan Sistem Informasi.
i. Visi
UPI menempatkan posisi, peran dan fungsinya dalam pembangunan
pendidikan nasional dan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM)
indonesia secara menyeluruh dalam jangka panjang, untuk memberikan
kesempatan kepada setiap orang untuk tumbuh dan berkembang menjadi
manusia berbudaya, beradab, efisien dan efektivitas proses pendidikan dalam
upaya mewujudkan makna proses pendidikan, memiliki peran mendasar dan
strategis. Globalisasi sebagai suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia
telah mendudukan teknologi informasi dan komunikasi menjadi alat dalam
11
Direktorat TIK akan berada di belakang proses perkembangan UPI menjadi
universitas terkemuka dalam percaturan pendidikan nasional dan internasional
serta pengembangan manusia dalam upaya penelitian, pengembangan, dan
implementasi teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan.
ii. Misi
Tujuan didirikannya Direktorat TIK adalah untuk menciptakan
Universitas Pendidikan Indonesia menjadi kampus yang ilmiah, efektif dan
religius dengan berbasis teknologi komunikasi dan informasi. Tugas dan fungsi
Direktorat TIK meliputi:
Membangun dan menciptakan infrastruktur teknologi informasi dan
komunikasi yang diperlukan UPI.
Mengembangkan, menyediakan dan mengaplikasikan sistem informasi
berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang diperlukan UPI.
Mengembangkan, menyediakan dan mengaplikasikan sistem informasi
berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang diperlukan UPI.
Memberikan pelayanan secara teknis maupun non teknis yang berhubungan
dengan teknologi informasi dan komunikasi.
Mengadakan penelitian, pendidikan dan pelatihan dan pengabdian yang
berhubungan dengan teknologi informasi dan komunikasi
Meningkatkan dan menyediakan tenaga profesiona l dalam system informasi
dan TIK.
Meningkatkan dan memanfaatkan berbagai fasilitas dalam meningkatkan
12 2.1.2. Logo TIK UPI
Gambar 0.1 Logo TIK UPI
2.1.3. Badan Hukum
TIK UPI berbadan hukum BHMN, dengan merujuk pada Ketentuan Peralihan
pada PP No.6/2004. Pada tahun 2004
2.1.4. Struktur Organisasi
13
Gambar 0.2 Struktur Organisasi Direktorat TIK
2.1.5. Job Description Direktur
Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan layanan
sistem informasi dan layanan teknologi informasi dan komunikasi
Menyelenggarakan penyusunan rencana kegiatan bidang Teknologi
14 Mengkoordinasikan kegiatan pengembangan bidang Teknologi Informasi
dan Komunikasi
Mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan Teknologi Informasi dan komunikasi
Melaporkan Tugas pokok dan fungsi dalam Bidang Teknologi Informasi
dan komunikasi kepada rektor melalui Pembantu Rektor Bidang TIK,
Kerjasama dan Usaha
Divisi-divisi Direktorat TIK
Didalam menjalankan operasional hariannya Direktorat TIK dipimpin
oleh seorang direktur yang membawahi tiga divisi dan bagian administrasi &
kepegawaian yaitu :
Divisi Rekayasa Teknologi Informasi dan Komunikasi
Divisi Layanan Sistem Informasi
Divisi Layanan Teknologi Informasi dan komunikasi
Pada setiap divisi terdapat koordinator yang bertugas membantu kepala
divisi dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Deskripsi tugas pokok
dan fungsi divisi dan koordinator adalah sebagai berikut:
1) Divisi Rekayasa Teknologi dan komunikasi
Koordinator Rekayasa Informasi
Pengembangan dan Pembaharuan rencana strategi TIK
Pengembangan dan pembaharuan cetak biru SIUPI
Mengembangkan menyusun dan mempublikasikan laporan baik yang
bersifat rutin maupun bersifat khusus
Pengembangan, sosialisasi dan pemanfaatan sistem pendukung
pengambilan keputusan (Decision support system)
Pengembangan, sosialisasi dan pemanfaatan sistem informasi Eksekutif
15 Menyelenggarakan kegiatan bisnis intelejen dan Rekayasa TIK dan
Pengembangan Sistem informasi
Melakukan Kegiatan penelitian dan pengembangan rekayasa informasi
Melakukan pelayanan kepada masyarakat dalam pengembangan
rekayasa informasi
Koordinator Rekayasa Perangkat Lunak
Merencanakan, menyediakan, mensosialisasikan, memanfaatkan dan
memelihara perangkat lunak yang dibutuhkan UPI BHMN
Pengembangan standarisasi perangkat lunak dalam pengembangan dan
pemanfaatan perangkat lunak di lingkungan UPI BHMN
Mengembangkan metoda pengembangan perangkat lunak
Melakukan kegiatan rekayasa perangkat lunak untuk memenuhi
kebutuhan sistem manajemen informasi dan penyelenggaraan aktifitas
pendidikan dan penelitian
Pengelolaan proyek pengembangan perangkat lunak
Melakukan dokumentasi perangkat lunak
Mengembangkan dan mensosialisasikan manual operation perangkat
unak
Melakukan pelayanan kepada masyarakat dalam pengembangan
perangkat lunak
Koordinator Rekayasa Infrastruktur
Mengembangkan desain infrastruktur TIK
Melakukan Instalasi dan konfigurasi infrastruktur TIK
Melakukan monitoring dan pemeliharaan infrastruktur TIK
Mengembangkan Standard Operating Procedure pemanfaatan
16 Melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan rekayasa
infrastruktur TIK
Membarikan pelayanan kepada masyarakat dalam pengembangan dan pemanfaatan infrastruktur TIK
Koordinator Diklat TIK
Menyusun proyeksi kebutuhan program diklat TIK SDM UPI (4 Tahun)
Mengembangkan program dan kurikulum Diklat TIK moda reguler dan
terbuka
Menyiapkan SDM bidang teknologi informasi yang memenuhi standard
kualifikasi yang ditentukan
Menyelenggarakan program pelatihan baik yang bersifat eksternal
maupun publik yang disesuaikan dengan kebutuhan dan proyeksi
kebutuhan masa yang akan dating
Membuat standard kualifikasi SDM dibidang TIK
Menyusun kurikulum untuk pendidikan dan pelatihan TIK
Menyusun dan membuat bahan ajar pelatihan TIK
Membuat dan mengembangkan alat tes
Menyelenggarakan sertifikasi bagi civitas akademika UPI dan umum di
bidang TIK
Menyelenggarakan program pelatihan baik pre -service program
maunpun in-service program
Menyelenggarakan program pelatihan yang bersifat pelayanan kepada
public
2) Divisi layanan Layanan Informasi
17 Melakukan koordinasi dan analisis kebutuhan sistem informasi
akademik dengan unit yang menangani akademik
Melakukan perencanaan pengembangan sistem informasi akademik
Mengembangkan, mensosialisasikan, mengimplementasikan dan
komputerisasi sistem akademik
Melakukan pengaturan, pengawasan, pemeliharaan, perbaikan dan
pengamanan aplikasi komputer sistem akademik
Koordinator Sistem Informasi Keuangan
Melakukan koordinasi dan analisis kebutuhan sistem informasi
keuangan dengan unit yang menangani keuangan
Melakukan perencanaan sistem informasi keuangan
Mengembangkan, mensosialisasikan, mengimplementasikan dan
komputerisasi sistem keuangan
Melakukan pengaturan, pengawasan, pemeliharaan, perbaikan dan
pengamanan aplikasi komputer sistem keuangan
Koordinator Sistem Informasi Aset dan Fasilitas
Melakukan koordinasi dan analisis kebutuhan sistem informasi asset dan fasilitas dengan unit yang menangani aset dan fasilitas
Melakukan perencanaan pengembangan sistem informasi aset dan
fasilitas
Mengembangkan, mensosialisasikan, mengimplementasikan dan
komputerisasi sistem aset dan fasilitas
Melakukan pengaturan, pengawasan, pemeliharaan, perbaikan dan
18
Koordinator Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Melakukan koordinasi dan analisis kebut uhan sistem informasi Sumber
daya manusia dengan unit yang menangani Sumber daya manusia
Melakukan perencanaan pengembangan sistem informasi Sumber daya
manusia
Mengembangkan, mensosialisasikan, mengimplementasikan dan
komputerisasi sistem informasi Sumber daya manusia
Melakukan pengaturan, pengawasan, pemeliharaan, perbaikan dan
pengamanan aplikasi komputer sistem informasi Sumber daya manusia
3) Divisi layananTeknologi Informasi
Koordinator Desain Instruksional dan Multimedia
Membuat dan merancang instruksional desain dan multimedia untuk
meningkatkan kualitas sistem pendidikan di UPI
Mengadakan riset dan pengembangan desain instruksional dan
multimedia
Memberikan layanan pengemabngan desain instruksional dan
multimedia kepada masyarakat
Koordinator Layanan Internet
Mengelola dan mengatur layanan internet UPI secara efektif dan efisien
Mengembangkan sistem keamanan, sistem layanan dan administrasi dan
sistem kendali dan monitoring
Mengembangkan, menggunakan dan memelihara Access Control System
(ACS)
Melayani dan membantu user ketika ada masalah
19 Mengembangkan sistem pembelajaran elektronik melalui learning
management system (LMS)
Mengembangkan sistem evaluasi perkuliahan secara online Melaksanakan digitalisasi bahan ajar
Koordinator Web UPI
Mengembangkan dan mengelola website resmi UPI (www.upi.edu) dan
aplikasi web upi.
Pengaturan domain upi.edu dan upi.ac.id
Pengaturan dan pengawasan terhadap semua website unit -unit di UPI
(dibawah domain upi.edu dan upi.ac.id)
Riset dan pengembangan aplikasi web untuk dunia pendidikan
2.2. Landasan Teori
Guna menunjang penelitian ini, dibutuhkan konsep dasar dan teori-teori yang
berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam
proses analisa penelitian serta tinjauan terhadap penelitian-penelitian serupa yang
pernah dilakukan sebelumnya,termasuk sintesisnya.
2.2.1. Analisis
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:43)
“Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagianya dan
penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh
pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.”
20 Jogiyanto H.M (2005) berpendapat bahwa analisi sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian
komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi
permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang
terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikkan-perbaikkannya.
Menurut data diatas dapat disimpulkan bahwa analisis adalah kegiatan
berfikir untuk menguraikan suatu pokok menjadi bagiab-bagian atau kompoonen
sehingga dapat diketahui ciri atau tanda tiap bagian, kemudian hubungan satu sama
lain serta fungsi masing-masing bagian dari keseluruhan.
2.2.2. Perancangan
Berdasarkan pendapat Mc.Leod ( 2001 ) Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang
baru atau diperbaharui. Sedangkan rancangan sistem adalah penentuan proses dan
data yang diperlukan oleh sistem baru.
Adi Nugroho (2002) berpendapat Perancangan Sistem adalah tahap awal pendekatan untuk menyelesaikan masalah.
Menurut Pressman (2010), perancangan adalah langkah pertama dalam fase pengembangan rekayasa produk atau sistem.
Perancangan adalah proses penerapan berbagai teknik dan prinsip yang
21
secara detail yang membolehkan dilakukan realisasi fisik (Taylor,1959 dlm Pressman, 2001).
2.2.3. Trouble Ticket
Trouble ticket Sistem adalah mekanisme yang digunakan dalam suatu
organisasi untuk melacak deteksi, pelaporan, dan resolusi dari beberapa jenis
22 BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis sistem yang akan dibangun di
layanan TIK UPI.
3.1. Analisis Sistem
Pada bagian ini akan dilakukan analisis terhadap system yang sedang berjalan
hasilnya digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai kelemahan
serta kekuatan yang terdapat pada system yang sudah dimiliki oleh TIK. Dari proses
analisis tadi akan dihasilkan berbagai saran kebaikan terhadap system yang dapat
dijadikan dasar dalam merancang system yang akan dibangun.
3.1.1. Analisis Masalah
Sesuai dengan hasil penelitian kami terhadap sistem yang sudah ada pada
Civitas Akademika UPI, terdapat beberapa masalah yang diperoleh yaitu.
1. Masih manualnya sistem pengelolaan gangguan pengguna layanan TIK.
2. Helpdesk mengalami kesulitan dalam penyampaian masalah gangguan dari
customer kepada teknisi.
3. Manager mengalami kesulitan dalam pembuatan laporan.
Berdasarkan permasalahan tesebut layanan TIK di Civitas Akademika UPI
ingin membuat aplikasi untuk menangani masalah-masalah yang ada untuk
23 3.1.2. Analisis Yang Sedang Berjalan
Sistem yang berjalan di TIK UPI masih manual sehingga helpdesk mengalami
kesulitan dalam penyampaian masalah gangguan dari customer kepada teknisi,
karena hanya ada satu form tiket yang diisi oleh helpdesk yang berisi keluhan dari
customer, kemudian helpdesk harus menyampaikan secara langsung kepada teknisi,
teknisi menangani masalah, setelah menangani masalah, form tersebut dikembalikan
kepada helpdesk dengan status masalah sudah selesai ditangani.
3.1.3. Analisis Kebutuhan non-Fungsional 1. Analisis Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras yang ada saat ini di Layanan TIK Civitas Akademika
UPI sudah memenuhi standard untuk menjalankan aplikasi sistem yang
dibangun. Adapun spesifikasinya adalah 1 komputer server dan 1 komputer
client.
2. Analisis Perangkat Lunak (Software)
Selain perangkat keras (Hardware) dalam pembangunan aplikasi ini
diperlukan beberapa perangkat lunak (Sofware) pendukung seperti :
a. Microsoft Windows 7 sebagai sistem operasi
b. FrameWork Codeigniter sebagai aplikasi pembangun perangkat lunak
c. PHP sebagai bahasa pemrograman
24 3. Analisis Jaringan
Saat ini, jaringan yang terpasang pada Layanan TIK Civitas
Akademika UPI merupakan jaringan lokal dengan bentuk topologi jaringan jenis
star, dimana sebuah server akan melayani kebutuhan beberapa komputer klien.
Sistem informasi yang dibangun berbasis klien-server, sehingga sistem ini dapat
langsung beradaptasi, dan berjalan dengan efisien.
Gambar 0.1 Jaringan di Civitas Akademika UPI
3.2. Analisis Kebutuhan Fungsional
Analisis kebutuhan fungsional akan dimulai setelah tahap analisis
terhadap sistem selesai dilakukan, analisis kebutuhan fungsional dapat didefinsikan
sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari
beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
Tahapan ini menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen
25
sistem akan benar-benar memuaskan dari rancang bangun yang telah ditetapkan pada
akhir tahap analisis sistem.
3.2.1. Usecase Penanganan Masalah Sistem Trouble Ticket
Use Case diagram dapat digunakan selama proses analisis untuk
menangkap requirements sistem dan untuk memahami bagaimana sistem
seharusnya bekerja.
26 3.2.2. Identifikasi Aktor
No. Aktor Deskripsi
1. Manager memiliki otorisasi penuh terhadap perubahan user name,
password dan kewenangan tabel mana yang bisa diakses
oleh user tertentu, serta dapat membuat laporan secara
keseluruhan
2. Help Desk melakukan pendaftaran ticket. Mencari tiket dan melihat
tiket yang sudah didaftarkan, kemudian mencatat masalah
pengaduan atau menklasifikasi masalah dan menyerahkan
masalah serta menyerahkan ticket
3. Teknisi Mencari tiket, lalu melihat tiket serta mendapatkan tiket
yang sudah diregistrasikan oleh helpdesk. Kemudian
melakukan tindakan penanganan masalah
Tabel 0.1 Identifikasi Aktor
3.2.3. Identifikasi Usecase
No. Use Case Deskripsi Singkat
1. Login Helpdesk, Teknisi, Manager login
2. Create Ticket helpdesk membuat/mencatat masalah gangguan layanan
27
2. Assign Ticket Setelah membuat nomor tiket helpdesk menyerahkan
nomor tiket kepada teknisi
3. Assign
Problem
Setelah membuat nomor tiket dan
mencatat/mengidentifikasi masalah helpdesk
menyerahkan masalah kepada teknisi
4. Search Ticket Pengguna(helpdesk, manager, teknisi) dapat mencari tiket
yang sudah terdaftar berdasarkan nomor tiket, waktu,
pengguna,dan status.
5. View Ticket Pengguna(helpdesk, manager, teknisi) dapat melihat tiket
yang sudah terdaftar berdasarkan nomor tiket, waktu,
pengguna,dan status.
6. Get Ticket pegawai bagian personalia membuka form utama
kemudian memilih form edit lalau memasukan data baru
7. Penanganan
Problem
pegawai bagian personalia membuka form utama
kemudian memilih form hapus lalu menghapus data
karyawan yang ingin dihapus
8. Create
Pengguna
manager membuat id dan password berdasarkan
kewenangan tugasnya
28 3.2.4. Skenario Usecase
1 Skenario Create Ticket
Nama Create Ticket
Aktor Helpdesk, Customer
Tujuan Member nomor tiket kepada customer
Pre-condition
Customer mempunyai masalah pada layanan TIK UPI
Post-condition Customer memiliki nomor tiket
Tahapan
Helpdesk
1. customer ketika ada masalah gangguan layanan melapor kepada helpdesk
2. helpdesk mengecek masalah (menu ticket) Sistem
3. sistem meminta nomor tiket 4. sistem menyerahkan form ticket Helpdesk
5. helpdesk memasukan form tiket yang sudah di isi
Sistem
6. sistem membuat tiket nomor 7. sistem menyimpan data 2 Skenario Assign Problem
Nama Assign Problem
Aktor Helpdesk
Tujuan Mencatat masalah
Pre-condition Masalah belum tercatat
Post-condition Masalah tercatat dalam system
Tahapan
Helpdesk
1. Helpdesk melihat menu ticket Sistem
2. Sistem membaca tiket berdasarkan tanggalf 3. Sistem menampilkan menu list ticket Helpdesk
4. Helpdesk memasukan nomor ticket Sistem
5. Sistem mencari ticket berdasarkan nomor 6. Sistem membaca tiket berdasarkan nomor 7. Sistem menampilkan menu tiket
berdasarkan nomor
29
Helpdesk
9. Helpdesk memasukan form tiket Sistem
10.Sistem meng create masalah 11.Sistem menyimpan masalah 3 Skenario Assign Ticket
Nama Assign Ticket
Aktor Helpdesk
Tujuan
Mencatat dan mebagikan nomor tiket kepada teknisi
Pre-condition Tiket sudah tersedia namun belum dibagikan Post-condition Tiket diserahkan kepada teknisi untuk ditangani
Tahapan
Helpdesk
1. Helpdesk melihat menu ticket berdasarkan prioritas
Sistem
2. Sistem meminta ticket berdasarkan prioritas
3. Sistem membaca ticket berdasarkan prioritas
4. Sistem menampilkan ticket berdasarkan prioritas
Helpdesk
5. Helpdesk memasukan ticket berdasarkan nomor
Sistem
6. Sistem meminta ticket berdasarkan nomor 7. Sistem membaca ticket berdasarkan nomor 8. Sistem membagi tugas kepada teknisi Teknisi
9. Teknisi/pengguna mengambil tiket Sistem
10.Sistem memberikan form tiket Helpdesk
11.Helpdesk melihat menu penyerahan tugas Sistem
12.Sistem mengupdate ticket
13.Sistem menyimpan penyerahan tugas 14.Sistem menampilkan success message 4 Skenario Search Ticket
Nama Search ticket
30
Tujuan Untuk Mencari Tiket
Pre-condition Tiket berdasarkan nomor, pengguna dan prioritas
Post-condition
Memprcepat pencarian tiket berdasarkan nomor, pengguna dan prioritas
Tahapan
Helpdesk
1. Helpdesk dan teknisi mengklik menu search
Sistem
2. Sistem menampilkan form pencarian Helpdesk
3. Helpdesk dan teknisi memasukan kkeyword
Sistem
4. Sistem meminta tiket berdasarkan nomor, pengguna dan prioritas
5. Sistem membaca tiket berdasarkan nomor, pengguna dan prioritas
6. Sistem menampilkan menu tiket 5 Skenario Close Ticket
Nama Close ticket
Aktor Helpdesk
Tujuan Untuk mengetahui bahwa masalah layan sudah tertangani sehingga tiket harus ditutup
Pre-condition Tiket sudah tertangani Post-condition Tiket ditutup
Tahapan
Helpdesk
1. Helpdesk mengklik menu tiket Sistem
2. Sistem meminta tiket berdasarkan nomor 3. Sistem membaca tiket berdasarkan nomor 4. Sistem menampilkan menu tiket
Helpdesk
5. Helpdesk menutup tiket Sistem
6. Sistem mengkonfirmasi apakah masalah terselesaikan
7. Sistem menupdate ticket 8. Sistem menyimpan close ticket
9. Sistem mengkonfirmasi dan menampilkan success message
6 Skenario View Ticket
31
Aktor Helpdesk, teknisi, manager
Tujuan Untuk melihat list ticket
Pre-condition Tiket sudah terdaftar Post-condition Melihat daftar tiket
Tahapan Helpdesk
1. Helpdesk, teknisi dan manager login Sistem
2. Sistem menampilkan ticket
3. Sistem membaca semua tiket dari database 4. Sistem menampilkan menu tiket secara
penuh 7 Skenario Penanganan Masalah
Nama Penanganan Masalah
Aktor Teknisi
Tujuan Membuat laporan penanganan masalah
Pre-condition Masalah sudah ditindak lanjuti
Post-condition Membuat lapporan penanganan masalah
Tahapan Teknisi
1. Teknisi mengklik ticket berdasarkan pengguna
Sistem
2. Sistem mencari tiket berdasarkan pengguna 3. Sistem membaca tiket berdasarkan
pengguna
4. Sistem menampilkan tiket berdasarkan pengguna
Teknisi
5. Teknisi memasukan tiket berdasarkan id Sistem
6. Sistem meminta tiket berdasarkan id 7. Sistem membaca tiket berdasarkan id 8. Sistem meminta masalah gangguan 9. Sistem menampilkan masalah gangguan 10.Sistem menampilkan menu masalah
gangguan Teknisi
11.Teknisi memasukan tindakan penanganan Sistem
12.Sistem mengcreate tindakan
32
Nama Create pengguna
Aktor Manager
Tujuan Membuat akun baru sesuai dengan wewenang dan tugasnya
Pre-condition Akun pengguna belum tersedia
Post-condition Akun baru tersedia sesuai dengan wewenang dan tugasnya
Tahapan Manager
1. Manager mengklik menu akun Sistem
2. Sistem meminta tugas pengguna 3. Sistem menampilkan tugas pengguna 4. Sistem menampilkan form pengguna Manager
5. Manager memasukan pengguna Sistem
6. Sistem mengcreate pengguna 7. Sistem menyimpan data pengguna 8. Sistem mengkonfirmasi pembuatan akun 9. Sistem mengirimkan success message ke
manager 9 Skenario Generate Report
Nama Generate Report
Aktor Manager
Tujuan Membuat laporan secara keseluruhan Pre-condition Semua Tindakan sudah dilakukan Post-condition Hasil laporan semua tindakan
Tahapan Manager
1. Manager mengklik menu report Sistem
2. Sistem mengirim form report Manager
3. Manager memasukan report berdasarkan keyword
Sistem
4. Sistem meminta report berdasarkan keyword
5. Sistem menampilkan tiket
6. Sistem meminta masalah layanan berdasarkan nomor tiket
33
8. Sistem meminta pengguna berdasarkan tugasnya
9. Sistem membaca ticket berdasarkan keyword
10.Sistem menampilkan list ticket berdasarkan keyword
11.Sistem menampilkan list report
Tabel 0.3 Skenario Usecase
3.2.5. Class Diagram
34 3.2.6. Sequence Diagram
1. Login Helpdesk
Gambar 0.4 Sequence Diagram Login Helpdesk
2. Login Teknisi
35 3. Login Manager
Gambar 0.6 Sequence Diagram Login Manager
4. Create Ticket
36 5. Create Pengguna
Gambar 0.8 Sequence Diagram Create Pengguna
6. Penanganan Masalah
37 3.2.7. Package Diagram
Gambar 0.10 Package Diagram
3.2.8. Deployment Diagram
38 3.3. Perancangan Sistem
3.3.1 Struktur Menu 1. Akses Helpdesk
Gambar 0.12 Struktur Menu Akses Helpdesk
2. Akses Teknisi
Ticket Problem Penanganan Customer
39 3. Akses Manager
Gambar 0.14 Struktur Menu Akses Manager
3.3.2 Perancangan Antarmuka
1. Perancangan Antar Muka Trouble Ticket
40 2. Perancangan Antar Muka Akses Teknisi
Gambar 0.16 Layout Akses Teknisi
3. Perancangan Antar Muka Akses Teknisi Menu Customer
41 4. Perancangan Antar Muka Akses Teknisi Menju Customer Tambah
42 5. Perancangan Antar Muka Akses Teknisi Menu Customer Pencarian
Gambar 0.19 Layout Akses Teknisi Menu Customer Pencarian
6. Perancangan Antar Muka Akses Teknisi Menu Ticket
43 7. Perancangan Antar Muka Akses Teknisi Menu Ticket Tambah
44 8. Perancangan Antar Muka Akses Teknisi Menu Ticket Pencarian
Gambar 0.22 Layout Akses Teknisi Menu Ticket Pencarian
9. Perancangan Antar Muka Akses Teknisi Menu Problem
45 10. Perancangan Antar Muka Akses Teknisi Menu Problem
Pencarian
Gambar 0.24 Layout Akses Teknisi Menu Problem Pencarian
11. Perancangan Antar Muka Akses Teknisi Menu Penanganan
46 12. Perancangan Antar Muka Akses Teknisi Menu Penanganan Tambah
Copyright 2010
JUDUL
LOGO
CUSTOM ER TICKET PROBLEM PENANGANAN
Tambah Data Penanganan
Kembali kedata penanganan
Judul Problem :
Nama Teknisi :
Tindakan :
Hasil Penanganan :
SIMPAN
KALENDER
47 13. Perancangan Antar Muka Akses Teknisi Menu Penanganan Pencarian
Gambar 0.27 Layout Akses Teknisi Menu Penanganan Pencarian
14. Perancangan Antar Muka Akses Manager
48 15. Perancangan Antar Muka Akses Manager Menu Teknisi
Gambar 0.29 Layout Akses Manager Menu Teknisi
16. Perancangan Antar Muka Akses Manager Menu Teknisi Tambah
49 17. Perancangan Antar Muka Akses Manager Menu Teknisi Pencarian
Gambar 0.31 Layout Akses Manager Menu Teknisi Pencarian
18. Perancangan Antar Muka Akses Manager Menu Helpdesk
50 19. Perancangan Antar Muka Akses Manager Menu Helpdesk Tambah
51 20. Perancangan Antar Muka Akses Manager Menu Helpdesk Pencariana
Gambar 0.34 Layout Akses Manager Menu Helpdesk Pencarian
21. Perancangan Antar Muka Akses Helpdesk
52 22. Perancangan Antar Muka Akses Helpdesk Menu Customer
Gambar 0.36 Layout Akses Helpdesk Menu Customer
23. Perancangan Antar Muka Akses Helpdesk Menu Customer Tambah
53 24. Perancangan Antar Muka Akses Helpdesk Menu Customer Pencarian
Gambar 0.38 Layout Akses Helpdesk Menu Customer Pencarian
25. Perancangan Antar Muka Akses Helpdesk Menu Ticket
54 26. Perancangan Antar Muka Akses Helpdesk Menu Ticket Tambah
Gambar 0.40 Layout Akses Helpdesk Menu Ticket Tambah
27.Perancangan Antar Muka Akses Helpdesk Menu Ticket Pencarian
55 BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat
ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Dalam penanganan masalah gangguan layanan TIK di civitas akademika UPI
di bangun aplikasi System Trouble Ticket.
2. Dalam aplikasi Customer dapat melaporkan gangguan kepada Helpdesk
melalui telpon,fax,sms dan email.
3. Helpdesk mencatat gangguan yang diterima dari customer pada sistem
Troubble Ticket System dengan cara membuka sebuah ticket.
4. Sebuah ticket akan berisi nomor ticket yang digenerate oleh sistem Trouble
Ticket System. Identitas pelanggan, issue, status, prioritas dan pengguna.
5. Helpdesk mendelegasikan gangguan kepada teknisi untuk ditindak lanjuti.
6. Hasil pekerjaan teknisi akan dilaporkan dan dicatat di Trouble Ticket System.
7. Manager membuat akun untuk pengguna Trouble Ticket System dan
membuat report.
4.2 Saran
Troublel Ticket System ini sudah banyak memberi manfaat bagi
56
penyempurnaan agar dapat lebih mudah digunakan dan lebih nyaman, adapun saran
untuk pengembangan sistem ini adalah sebagai berikut:
1. Kapasitas sistem ini perlu ditingkatkan baik secara hardware maupun
software. Misalnya dari segi software dapat di kembangkan dengan
menambah fungsi dan juga pengembangan lebih lanjut agar sistem lebih
efisien.dan dari segi hardware dapat ditambah kecepatan akses jaringan.
2. Sistem ini masih di dibatasi pengaksesa yaitu oleh helpdesk, teknisi dan
manager disarankan untuk kedepannya dapat diakses oleh semua orang yang
ANALISIS PERANCANGAN TROUBLE TICKET SYSTEM UNTUK PENGELOLAAN MASALAH GANGGUAN LAYANAN
DI TIK UPI (UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA)
KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek
Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia
RIKA NURLAELA 10107607 MELLISANTI BR SEMBIRING 10107622 YULLIANTI ILYAS 10107624
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
C U R R I C U L U M V I T A E YULLIA NTI ILYA S
I dentitas Pribadi
Nama lengkap Yullianti Ilyas
Jenis kelamin Perempuan
Tempat lahir Cimahi
Tanggal lahir 20 Juli 1989
Status Belum Kawin
Bangsa Indonesia
A gama Islam
A lamat Komp. Gading Tutuka 1 Blok H2/ 15
Soreang - Bandung 40971
No. Telepon 085723906482
No. Identitas 3204376007890001
Pendidikan Formal
Sekolah Dasar (1995-2001) SD Negeri Sriwijaya
Sekolah Menengah Pertama (2001-2004) SMP Negeri 1 Katapang
Sekolah Menengah A tas (2004-2007) SMU Negeri 1 Soreang
Jurusan : Exact
Universitas (2007- sekarang) Universitas Komputer Indonesia
Jurusan : Teknik Informatika
C U R R I C U L U M V I T A E M ELISA NTI BR SEM BIRIN G
I dentitas Pribadi
Nama lengkap Melisanti Br Sembiring
Jenis kelamin Perempuan
Tempat lahir Kutakepar
Tanggal lahir 14 Juli 1989
Status Belum Kawin
Bangsa Indonesia
A gama Protestan
A lamat Kubang Selatan 109 RT 04 RW 14 Kec Lebakgede Kel
Coblong
Bandung - 40132
No. Telepon 081394120123
No. Identitas 000501206042001
Pendidikan Formal
Sekolah Dasar (1995-2001) SD Negeri 2 Suka
Sekolah Menengah Pertama (2001-2004) SMP Negeri 1 Kabanjahe
Sekolah Menengah A tas (2004-2007) SMU Katolik Kabanjahe
Jurusan : Exact
Universitas (2007- sekarang) Universitas Komputer Indonesia
Jurusan : Teknik Informatika
C U R R I C U L U M V I T A E RIKA NURLA ELA
I dentitas Pribadi
Nama lengkap Rika Nurlaela
Jenis kelamin Perempuan
Tempat lahir Bandung
Tanggal lahir 05 Juni 1989
Status Belum Kawin
Bangsa Indonesia
A gama Islam
A lamat Kp Teropong Bintang RT 002 RW 009
Lembang - Bandung 40391
No. Telepon 085624113385
No. Identitas 3217014506890002
Pendidikan Formal
Sekolah Dasar (1995-2001) SD Negeri Pancasila
Sekolah Menengah Pertama (2001-2004) SMP Negeri 15 Bandung
Sekolah Menengah A tas (2004-2007) SMU Negeri 1 Lembang
Jurusan : Exact
Universitas (2007- sekarang) Universitas Komputer Indonesia
Jurusan : Teknik Informatika
v
DAPTAR PUSTAKA
www.google.com
www.codeigniter.com
i KATA PENGANTAR
Seiring dengan perkembangan jaman maka teknologi yang dibutuhkan juga
semakin canggih, banyak manfaat yang didapat dengan adanya teknologi, tapi
semakin canggihnya teknologi maka akan semakin banyak masalah juga yang
ditimbulkan. Berawal dari banyaknya masalah yang ada maka akan timbulah sebuah
keluhan. Keluhan ini banyak dirasakan oleh pengguna. Untuk menangani masalah
tersebut dibuatlah suatu sistem yang disebut troubleticket. Troubleticket adalah suatu
sistem yang mengelola gangguan pengguna layanan. Disini kami menangani masalah
yang ada di layanan civitas TIK UPI.
Dalam penanganan masalah ini Customer dapat melaporkan gangguan kepada
Helpdesk melalui telpon,fax,sms dan email. Helpdesk mencatat gangguan yang
diterima dari customer pada sistem TTS dengan cara membuka sebuah ticket. Sebuah
ticket akan berisi nomor ticket yang digenerate oleh sistem TTS. Identitas pelanggan,
issue, status, prioritas dan teknisi yang menangani. Helpdesk mendelegasikan
gangguan kepada teknisi untuk ditindak lanjuti. Hasil pekerjaan teknisi akan
dilaporkan dan dicatat di TTS. Manager membuat akun untuk pengguna TTS dan
membuat report.
Dengan adanya sistem ini diharapkan agar masalah dapat dengan mudah
ditangani dengan cepat dan efisien, sehingga customer puas terhadap pelayanan yang
ii
Bandung, 20 Januari 2011