• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran darah anjing sebelum dan sesudah pengambilan limpa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran darah anjing sebelum dan sesudah pengambilan limpa"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

Akan kita ketahui bahwa

apa yang belum dlketahui Adalah Jauh lebih besar

dari apa yang diketahui

(2)

SEBELUM DAN SESUDAH PENGAMBILAN LlMPA

SKRIPSI

Oleh

sus

DERTHI WIDHYARI

B. 191401

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

INSTITUT PERT ANIAN BOGOR

(3)

SUS DERTHI WIDHYARI. Gambaran darah anJlng sebelum dan sesudah pengambilan limpa. Suatu penel Itian H、ャ「。セ。ィ@ blm-bingan Bapak Drh. Sunarya pイ。セャイ。、ャウ。ウエイ。L@ MV.Sc.).

Limpa di dalam tubuh memlilki beberapa fungsl yang cukup penting, tetapi limpa bukan sebagai alat vital untuk kehidupannya. Pad a beberapa keJadian serlng dltemul adanya

kelainan 1 lmpa akibat trauma, abses, tumor, nekrosa Ilmpa

dan pada beberapa penyakit sepertl epistasis, Immune Mediated Trombositopenia, splenomegal i, maka Jalan yang dapat ditempuh dalam mem !beri pengobatan adalah dengan

Ja-Ian mengeluarkan I impanya.

Salah satu fungsi I impa yang utama pada anJlng adalah sebagai tempat untuk menyimpan darah yang tldak ikut di daiam peredaran darah. Mengingat fungsi tersebut maka bila

I impa dikeluarkan, tentu akan terJadi perubahan gambaran darah setelah operasi, juga dlharapkan terJadi perubahan pada organ lain yang ikut berperan di dalam pembentukan darah. Untuk itu セオjオ。ョ@ penelitian Int adalah untuk

menge-tahui gambaran darah sebelum dan sesudah splenektoml, sehingga dapat diketahui sampai berapa lama gambaran darah akan kembal I seperti sebelum operasi.

(4)

dimulai tanggal 2 Oktober sampal 6 Nopember 1966.

Dalam penelitian Inl digunakan 6 ekor anJing lokal, betina, umur 6 sampal 8 bulan, bobot badan 6 sampal 7 kg. Parameter yang diamati antara lain eritroslt, hemoglobin, hematokrit dan leukosit. Pemerlksaan darah dllakukan seba-nyak dua kal I sebelum dioperasl dan harl ke tlga, enam, sembi lan, dua belas dan lima belas setelah dloperasl.

Dari eritrosit,

hasil penelitian menunJukkan gambaran darah hemoglobin dan hematokrlt menurun sampal tiga hari setelah operasi dan menlngkat pada hari ke enam sampal akhir penelitian.

Pengolahan dan analisa data menggunakan raneangan aeak lengkap yang kemudian dilanJutkan pada uJI kesamaan rata-rata yang berpasangan. Setelah diuJi seeara statistik antara sebelum dan hari ke tiga dan en am setelah operasi diperoleh hasil yang berbeda nyata, sedangkan untuk hari

ke sembi lan, dua belas dan lima belas dlperoleh hasll yang tldak berbeda nyata, untuk perhltungan Jumlah erltroslt, kadar hemoglobin dan hematokrlt. Sedangkan Jumlah leukoslt antara sebelum dan setelah operas I tidak menunJukkan per-bedaan yang nyata.

(5)
(6)

SEBELUM DAN SESUDAH PENGAMBILAN LIMPA

Oleh

SUS DERTHI WIDHYARI B. 191401

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar DOKTER HEWAN

pada

Fakultas Kedbkteran HeHan Instltut Pertanlan Bogor

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(7)

SEBELUM DAN SESUDAH PENGAMBILAN LIMPA

Oleh

SUS DERTHI WIDHYARI

Bo 191401

Telah diperiksa dan disetujui oleh

Orb. Suoarya PraHiradlsastra, MY. Se. Pemblmblng

1

;to

toG

h-/f-£"

IB

C

td/

(8)

Penul is dilahlrkan pada tanggal 1 Junl 1964 dl Tabanan dari Ayahnda I Made TJakrug dan Ibunda Nl Wayan Mager. Penul is merupakan anak kedua dar} en am bersaudara.

Penul is menyelesaikan pendldlkan sekolah dasar di SD 3 Kukuh,

Negeri

pada tahun 1975; sekolah menengah pertama di SMP Kerambitan, pad a tahun 1979; dan sekolah menengah atas di SMA Negeri Tabanan, pada tahun 1982.

(9)

Puji syukur penul is panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-Nya,

menyelesaikan skripsi ini.

sehingga penul is dapat

Skripsi in i merupakan hasil penel itian yang disusun sebagal salah satu syarat untuk

pendahuluan memperoleh gelar Dokter Hewan pada Fakultas Kedokteran Hewan Instltut Pertanian Bogar.

Dengan selesainya skripsi inl penul is menyampalkan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Drh. Sunarya Prawiradisastra, MV. Sc. selaku dosen pembimbing yang telah ban yak membantu,

dan pengarahan kepada penulls.

memberi saran

2. 8apak dan Ibu pengelola ruang laboratorlum, ruang bedah, ruang stasioner kl inik yang turut membantu selama mela-kukan penel itian.

3. 8apak dan Ibu pengelola ruang perpustakaan yang ada di Kabupaten Bogor.

4. Seluruh keluarga yang senantiasa mendoakan dan membuka

Jalan menuju kesuksesan.

5. Bel i Made sッ・セ・」ィ。@ yang telah memberi dorongan dan semangat.

(10)

Penulis menyadari bahwa skrlpsi ini maslh jauh dari sempurna, saran dan kritlk yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata semoga tullsan ini ada man fa-atnya bagi semua pihak yang membacanya.

(11)

1.

I I .

Halaman KATA PENGANTAR

DAFTAR TABEL .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .... v DAFTAR GAMBAR .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .... v i DAFTAR LAMPIRAN .•....••.••.•••••...•.•••••••••• vl i

PENDAHULUAN

TINJAUAN PUS TAKA A. Llmpa

B. Splenektoml

1

4

4

6

C. Darah . . . . • . . . • • • • . . . • . • • . . . 11 C.1. Erltrosit

C.2. Hematokrlt C.3. HemoglobIn C.4. Leukoslt C.5. Trombosit C.6. Index Darah

...

...

D. Kelalnan Jumlah Sel Darah

...

13 15 16 17 22 23 25 III. BAHAN DAN METODE

...

26 A. Tempat dan Waktu

...

26 B. Bahan dan Alat

...

26

B.1. Pemerlksaan Darah 28

(12)

C.2. Splenektoml

...

32

C.2.1. Pra Operasi 32 , C.2.2. Operasi 34 C.2.3. Post Operasl 35 C.3. Pengolahan dan Anallsa Data 35

IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN 37 1. 0umlah Eritrosit 37 2. Kadar Hemoglobin

...

40

3. Hematokrit .. セ@

... ..

42

4. 0umlah Leukosit

...

45

V. KESIMPULAN DAN SARAN

...

48

DAFTAR PUSTAKA

...

50
(13)

Nomor Halaman

1. Gambaran darah anak sapl sehat 2 mlnggu

setelah splenektomi 1 0

2. Nilal normal darah anJing yang beratnya

1 2 - 16k 9 • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • 24

セN@ Nilai erltrosit sebelum dan sesudah

splenektomi

..

" " " "

...

" .. " .. "

....

"

... ..

37

4. Kadar hemoglobin sebelum dan sesudah

splenektoml ...••.•...•••••••..••••••.•••••• 41 5. Nl1al hematokrit sebelum dan sesudah

splenektomi

...

43

6. Nilai leukosit sebelum dan sesudah

(14)

Nomor Halaman

1. Struktur ikatan heme dengan globin

membentuk hemoglobin ••••••••••••••.•••••••••••• 17

3. Llmpa dlkeluarkan 33

4. Llmpa dljepit dengan clamp

...

33 5. Grafik nilai rata-rata eritrosit sebelum

dan sesudah splenektoml ••..•.••.•.•..••••...•.•• 38

6. Graflk nllal rata-rata hemoglobin sebelum

dan sesudah splenektoml . . . • • . • • • • • . • • . . . • • . . 41

7. Grafik nilai rata-rata hematorklt sebelum

dan sesudah splenektomi •••.•••••••.••••••.•••••• 43 8. Graflk nilai rata-rata leukosit sebelum

(15)

Nomor Halaman

1. Protokol percobaan 53

2. Kriterla anjlng sehat secara klinls

...

54

3. Hasil perhitungan statistik untuk eritroslt

dan hemog 1 ob i n . . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .... 55

4. Hasll perhltungan statlstlk untuk hematokrlt

dan 1 euk os i t . • . . . . • • • • • . • . . . • • . • • • • • • • • • . • • • • . •• 56 5. Histopatologi darl sumsum tulang pada harl

ke 6 setelah splenektoml ••••••••••••••....•••••• 57

(16)

Anjlng merupakan ィ・セ。ョ@ kesayangan yang dekat dengan manusla. Disamping sebagal ィ・セ。ョ@ kesayangan, anjlng juga dapat berfungsl sebagal penjaga rumah, untuk berburu, se-bagai pelacak dan ban yak lagl kegunaan lalnnya. Semakln tlnggl tlngkat kehldupan manusla, maka semakln besar pula perhatlannya terhadap ィ・セ。ョ@ kesayangan. Perhatlan yang be-sar dari sipemllik terhadap ィ・セ。ョ@ kesayangannya mulal darl makanannya, ー・イ。セ。エ。ョョケ。@ sampal kepada penyaklt yang sering menjangkltlnya. AnJlng sepertl ィ・セ。ョ@ lalnnya tldak luput darl penyaklt balk yang berslfat Infekslus maupun yang non

Infekslus. Apablla anJlng atau ィ・セ。ョ@ lalnnya dalam keadaan saklt akan terllhat darl geJala kl Inls sepertl lesu, tldak mau makan dan lain-lain. Sipemlilk mengetahul adanya per-ubahan pad a hewan kesayangannya maka akan segera membawa k e po I I k I I n I k

pengobatan.

at au dokter hewan untuk segera mendapat

(17)

trombosltopenla, haemangloperlsltoma yang serlng menyerang anjlng ras-ras tertentu dapat dllakukan pengeluaran llmpa (splenektoml). Selaln untuk pengobatan splenektoml juga da-pat dllakukan dalam menanganl kelalnan 1 Impa sendlrl mlsal-nya karena ruptur, abses, nekrosa llmpa atau dapat juga pada penderlta paraslt darah.

Untuk Itu perlu klranya klta ketahui bagaimana efek terhadap kesehatan hewan apablla limpanya dlkeluarkan. Menglngat salah satu fungsl 1 Impa adalah sebagal tempat menylmpan darah yang tldak ikut dalam peredaran darah, ma-ka fungsi I impa Ini ama-kan berma-kaitan pula dengan volume darah

itu sendiri. Seperti pada kucing seper en am dari volume darah dapat disimpan didalam llmpa (Ressang, 1984). Menurut Feldman (1985) pada harl pertama setelah splenek-tomi pada anjing akan terJadi penurunan volume darah

seba-nyak 10 sampal 15 persen. Darl pertlmbangan tersebut maka blla llmpa dikeluarkan diharapkan juga adanya perubahan dari jumlah sel-sel darahnya, untuk itu perlu klranya

dl-lakukan pemeriksaan darah setelah operasi dengan memban-dingkan dengsn gambaran darah sebelum operasl. Pemeriksaan

(18)

ikl im, 1 ingkungan, ras ィ・セ。ョL@ jenls kelamin dan cara peme-lharaan.

Splenektomi yang penulis lakukan merupakan penelitian pendahuluan pada anjlng lokal. Adapun tujuan penelitlan untuk mengetahui gambaran darah anjlng lokal (erltroslt, hemoglobin, hematokrlt dan leukoslt) sesudah splenektoml yakni dengan membandingkannya dengan gambaran darah

(19)

A. IMPA

Llmpa terletak dlbelakang hatl, pada slsl klrl lam-bung dldalam rongga perut dan dlgantung oleh omentum (Mayer and Hoskins, 1957).

Dukes (1947) mengatakan bahwa 11mpa sebagal jarlngan imfoid yang terbesar didalam tubuh hewan dan bukan seba-gai alat vital untuk kehidupannya, mesklpun mempunyal pe-ranan penting sebagai penyarlng darah terhadap benda aslng.

Beberapa macam 5el yang ditemukan dalam limpa antara

1 a in sel retlkulo endotelial (RES), sel pulpa dan seba-gian besar sel-sel darah. Sel RES berhubungan dalam fung-sinya dalam perombakan atau pembinasaan eritrosit-eritrosit tua. Pulpa putih berhubungan dengan dihasilkannya 1 imfoslt. Limfoslt juga dihasilkan oleh kelenjar getah bening, thymus dan sumsum tulang. Tizard (1982) mengatakan sumsum tulang merupakan Jaringan 1 lmfoid yang terbesar dalam

tu-buh oleh karena itu jika antigen dlberlkan Intra vena maka antibodi tldak saja dihasilkan didalam llmpa, tetapl juga didalam sumsum tulang. Antlbodl yang dlhasllkan sumsum tulang biasanya mempunyai jumlah terbanyak sedangkan antl-bodi yang dlhasl1kan oleh llmpa mempunyal ukuran yang ter-besar. Pulpa merah berhubungan dengan eritropoiesis, juga

(20)

Dlssm-ping mengandung sel-sel diatas, limpa juga mengandung sinusoid yang berhubungan dengan fungsinya sebagal penylm-pan darah terutama eritrosit.

Menurut Hicman dan Robert (1980) I I mpa mendapat suplal darah terbesar darl arterl splenlka yang dicabang-kan dari arteri kol iaka. Dukes (1947) mengatakan Ii mpa mendapat suplai darah secara berlebih-lebihan dan jalan menuju organ tersebut masuk melalui hilus llmpa dan terus melalul trabekula baru mas uk ke pulpa llmpa. Llmpa juga mengandung otot polos yang terletak pada kapsula maupun trabekula yang berperanan dalam memobilisasikan darah blla dlbutuhkan secara mendadak.

Menurut Ressang (1984) fungsl I impa adalah sebagai berikut :

(1). Pada ィ・セ。ョMィ・セ。ョ@ muda llmpa Ikut membentuk erltroslt-eritrosit bersama sumsum tulang.

(2). Bersama dengan sum sum tulang dan sel-sel RES hatl, memegang peranan pentlng pada pembinasaan eritroslt-eritrosit tua. Makanya 1 impa mengandung banyak llpid-I ipid (cholesterol dan lesitin) dan besi. Hematin dl-ubah oleh I impa menjadi hemobilirubin.

(3). Menyaring kuman-kuman dari darah, hal In i mungkin karena I impa terdiri dari banyak sel-sel RES.

(21)

Menurut Sehalm et セ@ (1971) fungsl I lmpa selaln ter-sebut di at as I impa juga memilikl fungsl "pitting" dan kontrol terhadap parasit darah. Adanya fungsl pitting dari I impa menyebabkan diplndahkannya beberapa partlkel darl eritrosit seperti besi, hッセ・ャャ@ Jolly bodies, nuklel, Heinz bodies yang berakibat bersihnya sel dalam sirkulasi Dukes (1947) dan Swenson (1977) fungsi 1 Impa yang terpenting

ada-lah membentuk pigmen bilirubin, menyimpan besl, dan mung-kin juga berperan di dalam proses metabolisme, dan I impa

ikut membantu tubuh di dalam mempertahankan day a tahan tubuh terhadap penyakit atau organisme dengan dihasilkan

limfosit dan adanya RES untuk membentuk anti bodi.

Menurut Ressang (1984) pengeluaran darah dari limpa disebabkan oleh kontraksi alat tubuh yang dapat ditlmbul-kan oleh emosi, kekurangan zat asam (kenaiditlmbul-kan kadar karbon-dioksida darah, gerak badan, kehilangan darah) dan pada perangsangan-perangsangan nervus simpatikus umumnya. Disamplng limpa yang juga berfungsi sebagai gudang darah adalah hati dan usus.

8. SPLENEKTOMI

(22)

Kock, and Marais) yang dikutlp oleh Dukes (1947). Selaln pada hewan splenektomi juga telah berhasll dllakukan pad a

manusia.

Pengeluaran salah satu organ limfoid sekunder sepertl impa akan mengakibatkan sediklt atau hamplr tldak ada pe-ngaruh terhadap respon Imun atau slstem kekebalan.

Ressang (1954) mengatakan pengeluaran llmpa tidak menye-babkan gangguan pada individu tersebut kelenjar-kelenjar

I Imfe dan sumsum tulang berhipertropi dan meneruskan peker-jaan 1 I mpa. Berbeda dengan pengambllan organ 1 I mfo I d primer seperti thymus atau bursa Fabricius yang berakibat hllangnya I imfoslt dan tanggap kekebelan atau respon imun ( T i zard, 1952).

Indlkasl Splenektoml dllakukan karena ada kerusakan I Impa (seperti trauma, abses, ruptur), dan untuk melakukan pengobatan. Pada anjing splenektomi telah berhasil dilaku-kan untuk mengobati penyakit seperti epistasi, immune-mediated trombosltopenla dan anemia karena hemal isa darah (Feldman ・エセL@ 1955). Pada ras-ras anjing tertentu seperti Boxer, Gembala Jerman, Cocker dan Springer spaniel sering menderita haemangloperycytoma yang juga merupakan indikasi

dari splenektomi ( Obwolo, 1956 ). Pada anjlng Gembala

(23)

Pada ィ・セ。ョ@ yang telah dibuang llmpanya blasanya sangat rentan terhadap parasit darah sepertl pada anak sapi

ren-tan terhadap Anaplasma marginale (Schalm セ@ セL@ 1971 ) dan Eperythrozoon セ・ョケッョゥ@ ( Deloach dan Wagner, 1983 ). Pad a anjing setelah splenektomi rentan terhadap Haemobortenella canis dan pada kucing Haemobortenella fells (Schalm セセL@

1971 ). Anak sapl yang terserang セ@ セ・ョケッョャ@ akan menyebab-kan anemia rlngan dan panas selama 7 hari. Mesklpun anak

sapi lebih mudah kena parasit darah setelah splenektoml

tetapi hal tersebut tidak menjadl masalah baginya (Schalm et.ill, 1971).

Fungsi 1 impa erat hubungannya dengan tempat menyimpan darah dan bila tempat penyimpanannya dikeluarkan tentu ada perubahan dalam volume darah yang beredar. Pada anjing dan

sapi hari pertama setelah splenektomi terjadi penurunan

volume darah sebanyak 10 sampai 15 persen (Deloach dan Wagner, 1983).

Menurut Wlntrobe (1974) setelah splenektoml mengakl-batkan perubahan struktur morfologi dari sel-sel darah me-rah dan konsentrasi trombosit dan Jumlah sel darah putih.

(24)

dlte-mukan target sel. Scha 1 m r l .iil (1971 ) dan WI ntrobe (1974) mengatakan setelah splenektomi terJadl penlngkatan

retlku-loslt dlmana jumlah retlkuretlku-loslt (erltroslt muda) Inl lebih besar darl jumlah eritrosit matang. Darl hasll percobaan yang dllakukan pada anjlng yang telah dikeluarkan limpanya dibuat anemia oleh pengeluaran darah atau injeksi acetyl-phenylhydrazine maka akan terl ihat Jumlah normoblast pada darah 4 kali lebih besar darlpada hewan yang tidak

dlke-luarkan I impanya. Menurut Wintrobe (1974) volume tidak ber-ubah setelah splenektoml, tetapl permukaan erltroslt men-jadi leblh luas, corpuscles lebih kurus (leptoslt) dan dapat mengambil bentuk target sel. Kelihatannya tldak ada perubahan eritrosit atau konsentrasl hemoglobin setelah splenektoml, walaupun polistemla dan anemia pernah

dl-laporkan. Anemia ringan dan bersifat sementara (Wintrobe, 1974 ) . Setelah splenektoml slklus hldup eritroslt tldak berubah berkisar an tara 113 dan 105 pada anjing.

(25)

terjadl eosinofil ia dan trombosltosis.

Trombositosis (penlngkatan jumlah platelet), tldak terjadi seger a setelah splenektoml. Mulal meningkat antara hari pertama dan kedelapan setelah operasi dan mencapai puncak antara hari kelima dan keempatbelas. Trombosltosls terjadl berhubungan dengan perslstensl dan tlngkat anemia. Sebagai perbandingan dapat dilihat pada tabel 1 dl-baHah tentang gambaran darah anak sapi sehat setelah 2 minggu displenektomi merupakan hasil penelitian seperti yang dikemukakan oleh Deloach dan Wagner (1983).

Tabel 1. Gambaran darah anak sapi sehat setelah 2 minggu di spl enektomi .

MCV PCV RBC WBC HB

u3 セ@ 106/mm3 103/mm3 g/dl

1 . Sebelum 35 41 11 ,9 7,7 13,5

Sesudah 34 36 1 0,0 12,3 12,2

2. Sebelum 37 41 11 ,3 10,7 14,9

Sesudah 37 37 1 0,9 9,7 12,2

3. Sebelum 35 40 11 ,3 8,0 14,8

Sesudah 35 40 10,6 5,3 13,4

(26)

C. DARAH

Darah ialah jaringan pengikat dengan sel-selnya

teren-dam dalam cairan matriks yang terdiri dar! senyawa organik

dan anorganik (Girindra, 1984) . Harper (1980) mengatakan darah adalah jaringan yang beredar dalam sistem pembuluh darah yang tertutup.

Fungsl darah adalah pentlng dl dalam slrkulasl yaltu transpor dan mensuplal zat-zat yang dlserap darl saluran pencernaan dan oksigen kejaringan, mengembalikan

karbondl-oksida dan produk-produk metabolisme lainnya ke ginjal, berfungsi dalam pengaturan temperatur tubuh dan mendlstrl-busikan hormon-hormon dan zat-zat laIn yang mengatur fung-si tubuh (Ganong, 1983).

Komponen darah terdiri dari sel-sel darah dan plasma yang merupakan media calr darah. Unsur-unsur seluler darah

terdirl dari sel-sel darah putih (Ieukosit), sel-sel darah merah (eritrosit) dan trombosit (platelet) yang tersuspen-si dalam plasma darah. Eritrosit merupakan 35 - 55 persen dari volume darah, sedangkan leukosit dan trombosit 1

per-sen dan 1,5 persen dari volume darah (Breazile, 1 971 ). Volume darah total yang beredar dalam tubuh tergantung jenis ternak dan berat badannya. Untuk anjlng seper duabe-I as k a duabe-I duabe-I berat badan (8a ... o duabe-I Je dan A duabe-Iduabe-I ambar, QYXセIN@ Ph \ 111 s (1976) mengatakan volume darah dalam tubuh bervarlasl

(27)

aktlvl-tas tubuh, keadaan kesehatan dan makanan, waktu menyusu dan faktor 1 lngkungan dan pada umumnya volume darah pada hewan berkisar 6 - 8 persen darl berat badan.

Pada kehidupan post natal pembentuk sel-sel darah da-pat berlangsung di 1 impa dan hati. Belum diketahui sampai umur berapa limpa pada anjlng berfungsl dl dalam pemben-tukan sel-sel darah, sedangkan pada tlkus llmpa berfungsl sampal dewasa dan pada manusla llmpa lkut berperan dl dalam pembentukan sel-sel darah sampal umur 6 bulan. Sel-sel darah terutama dibentuk dalam sum sum tulang. Secara normal sumsum merah membentuk sel-sel darah merah (eritro-s i t ) ,

hewan

trombosit (patel let), dan leukosit granulosit. Pada dewasa normal sumsum merah sebaglan besar terdapat dalam tulang tengkorak, rusuk, sternum, dan tulang plpih dar i pe 1 v I s ( Doxey, 1971).

Plasma adalah bagian cairan dari darah yang berwarna bermacam-macam dari bening tak berwarna sampal kelabu atau kekuningan dalam bermacam-macam spesies tergantung kompo-sisinya. Pada anjing plasma tldak berwarna atau berwarna agak kekuningan dan mempunyai jumlah yang cukup banyak. Volume plasma 45 - 65 per sen darl volume darah (Sreazlle, 1 971 ). Menurut Dukes (1947) volume plasma 60 - 70 per sen dari volume darah. Komposisl plasma darah terdlri dari air,

gas, protein, glukosa, lemak, proteIn tanpa nItrogen,

(28)

C.l. Erltroslt

Erltroslt adalah sel yang tldak bergerak dan pada mam-malia tidak mempunyal inti, komplek golgi,

rlbonukleopro-tein, mitokondria dan sentriole selama pematangan

(Breaz i 1 e, 1971).

Eritrosit anjing nyata berbentuk bikonkaf (Swenson,

1977 ) . 0umlah eritrosit anjing berkisar an tara 5,5 - 8,5

juta dan rata-ratanya 6,8 juta. Pada anjlng umur 2-8 bulan jumlah eritroslt 5,3 juta. Diameter erltroslt anjing ber-kisar antara 6-8 mlkron dengan rata-rata berdlameter 7 mikron (Breazile, 1 971 ). Bentuk erltrosit pada masing-masing spesies relatip konstan. Bentuk blkonkaf pada anjlng memberikan penyerapan terbanyak dari beberapa sub-stansi antara sitoplasma dan plasma darah.

Waktu kelahiran eritorslt anjing sangat besar,

3

volu-menya di atas 100 u dan jumlahnya lebih sedlkit daripada yang dewasa. 0umlah eritroslt menurun selama 3 mlnggu per-tama kelahlran, dan sel darah besar akan dlgantl oleh erltroslt yang leblh kecl 1. 0umlah inl akan capat men Ing-kat sampai kira-kira 6 bulan dan berangsur-angsur mende-kati volume normal (Schalm ・エセL@ 1975).

(29)

waktu menyusu dan kebuntingan serta bangsa yang berbeda. Eritroslt pada hew an dewasa terdlrl darl 62-72 per-sen air dan 33 persen haemoglobin serta 5 persen terdlrl dari bahan organlk dan bahan anorganlk. Erltroslt berfung-si mengangkut okberfung-sigen darl paru-paru ke jaringan dan meng-angkut karbondioksida dari jarlngan ke paru-paru (Breazile, 1 971 ).

Pada waktu foetus erltroslt dlhasllkan oleh organ hati, llmpa dan llmfonodus. Setelah kelahlran sumsum tulang adalah organ yang utama dl dalam pembentukan eritroslt (eritropoisis) tetapi 1 impa memegang sedikit peranan juga didalamnya. Pada keadaan patologis setelah kelahlran maka fungsi pembentukan erltroslt dapat dlambil kembali oleh hati, llmpa dan I imfonodus.

Eritropolsis dlhambat oleh meningkatnya sel darah me-rah dalam sirkulasi yang mencapai nllai di atas normal, sedangkan anemia dan hipoksla akan menlngkatkan erltropoi-sis (Ganong, 1983).

(30)

Slklus hldup erltroslt anJlng 124 harl dan erltroslt dlhancurkan dalam Jumlah tertentu setlap harl.

C.2. Hematokrit (Packed Cell Volume)

Hematokrit dipergunakan untuk menghltung Jumlah darah dan untuk mengecek Jumlah sel darah merah. Sebab hemato-krit dapat mengukur konsentrasi sel darah merah. Mesklpun hematokrit bukan pengukur volume darah yang tepat, derajat hemokonsentrasi pada syok dan berhubungan dengan kesehatan, trauma dan luka-luka bakar dapat dlnilai dengan hematokrlt (M i truk a セ@ .liI.l, 1977).

(31)

C.3. Hemoglobin

Hemoglobin di dalam darah berkaltan dangan kamam-puan darah ュ・ュ「。セ。@ oksigen dan セ。イョ。@ marah pada darah Hsセ。ョウッョL@ 1977).

Hemoglobin marupakan kompleks protein globul In yang berkaitan dengan empat pigmen heme. Klra-kira 90 per sen dari hemoglobin adalah protein atau globin dan slsanya adalah heme, yaitu kompleks zat besl dengan protoforflrin. Zat besi di dalam hemoglobin keeil leblh kurang 0,334 per-sen atau 0,004 sampal 0,05 persen dari

(Wintrobe, 1974).

darah sendlrl

h・セ。ョ@ mamalla mempunyal hemoglobin berklsar an tara

13 - 15 gram per ml Hsセ・ョウッョL@ 1977; Sehalm セセL@ 1975). Hemoglobin, hematokrit dan erltrosit akan meningkat apabila ィ・セ。ョ@ dalam keadaan takut atau ィ・セ。ョ@ dalam keadaan gembira. Hal Ini disebabkan karena dilapaskannya

kateko-lamin (epinefrin atau noreepinefrin), akibatnya tekanan darah meningkat dan disertai kontraksl dari llmpa sehlngga eritrosit akan dipindahkan untuk lkut allran darah.

(32)

Hemo-globin berokslgen dl dalam darah arterl, 「・イセ。イョ。@ merah cerah dan hemoglobin tereduksl dl dalam darah vena 「・イセ。イM

na keungu-unguan Hsセ・ョウッョL@ 1977).

Hemoglobin juga memlllkl kemampuan menglkat gas kar-bon monoksida sehingga dihasllkan karboksl hemoglobin dan mempunyai kemampuan mengikat 200 kall leblh besar terhadap oksigen Hsセ・ョウッョL@ 1977 dan Phlll Is, 1976).

Gambar : Struktur Ikatan Heme dengan GlobIn berbentuk Hemoglobin.

CH, CH=CHz

HC

l

j

CH

C

H

'I "': - ,

=¢,"<Ol

N ¢ r C H

'

..

N-- Fe-N

#

/1 _

yHz / / N CH =CHz

CH, H C Y "'=CH

1 /

H

'

CCXlH /

-\ /

I / CH, CH,

1/

I

GLOBIN CHzCOOH

"

'- / ' /

--_....-"

Sumber sセ・ョ@ son (1 977 )

C.4. Leukosit (Sel-sel Darah Putlh)

Leukoslt atau sel-sel darah putlh adalah sel yang mem iIi k i I nt I , bentuknya bermacam-macam, memlliki gerakan amoeboid dan jumlahnya leblh sedlklt darl erltroslt dl

da-lam slrkulasl darah .

[image:32.599.45.466.220.688.2]
(33)

3 6000 sampai 18000 per mm bulan rata-rata jumlah

dan pada anjlng umur 2 sampal 8

3

leukoslt adalah 12168 per mm (Mayer and Hoskins, 1957).

Leukosit dibagi dalam dua kelompok yaltu kelompok granulosit yang terdirl darl eoslnofll, neutrofll, basofll dan kelompok agranulosit yang terdlri darl limfoslt dan monosit (Dukes, 1947).

(34)

terhadap penyimpanan pengalaman immunologl sehlngga kontak kedua dengan antigen akan mempercepat dan meningkatkan respon. Pada ィ・セ。ョ@ yang baru lahir thimus merupakan jarlng-an llmfoitik aktip yang mempunyal kecepatan mitosis 5 sampai 10 kal i kecepatan jaringan 1 imfoid lalnnya. Pemben-tukan 1 imfosit tidak tergantung pada rangsangan immunologl. Pada ィ・セ。ョ@ 、・セ。ウ。@ organ limfoid perl fer seperti 1 l mpa,

llmfoglandula dan peyer patches bertanggung ェ。セ。「@ terha-dap pembentukan llmfosit. Pembentukan secara terus-menerus dalam sumsum tulang dan tidak tergan-tung pada rangsangan antigen. Phill is (1976) mengatakan limfosit secara terus-menerus dihasllkan oleh 1 lmfosit stimulating faktor yang diatur oleh kelenjar thlmus. Hormon yang dlhasllkan mempe-ngaruhi pembentukan limfosit yang nyata pad a llmfopenla dan involusi jarlngan llmfold yang dJsebabkan oleh korti-kosteroid atau stress pada penyakit yang kronis.

yang besar dari limfoslt akan memasukl sirkulasl

clumlah setiap hari melalul duktus limpatikus dan siklus hldup normal

1 imfosit berkisar an tara 15 sampai 1 00 har l •

(35)

membunuh bakteri zat asing lain dari sel-sel mati dan dl-namakan garis pertahanan tubuh pertama terhadap infeksl bakteri (Ganong, 1982). Bi la bakteri menyerang tubuh, sum-sum tulang dirangsang untuk menghasllkan dan mengeluarkan neutrofll dalam Jumlah besar. Produk-produk bakterl saling bereaksi dengan faktor-faktor plasma untuk menghasilkan zat-zat yang menarik sel-sel fagosit kedaerah infeksl. Bila terdapat proses infeksi dalam jarlngan tubuh, neutro-fil adalah sel pertama tubuh yang akan berplndah darl pem-buluh darah ke daerah Infeksl dengan proses yang disebut dlapedlsls (memlsahkan dlrl dengan menerobos dlndlng

kapl-I er ) . Sedangkan pad a infeksl virus jumlah neutrofil menu-run Jumlahnya. Neutrofil dibentuk dalam sumsum tulang. Siklus hidup neutrofil kira-kira 5 hari (Dellmann, 1976).

Leukoslt monoslt merupakan sel yang terbesar dalam darah memll iki diameter 15 sampai 20 um. Jumlah 3-9 persen dar i Jum I ah I euk os it (De 1 1 mann, 1976; Breaz i Ie, 1971). Schalm セ@

31

(1975) mengatakan monosit merupakan leukosit berintl tunggal yang berdiameter rata-rata 16 um tetapi yang kec i 1 hampir tidak dapat dibedakan dengan llmfoslt
(36)

euko-penla dan neutropenIa. Monosit berFungsi ュ・ョY。セ。ウャ@ daerah

infeksi dan memfagosltose bakterl, benda aslng lain dan sel-sel mati. Juga menglkuti neutrofll masuk daerah infek-si dan membentuk Garis pertahanan kedua yang secara kuan-titatif lebih penting. Monoslt memlllki siklus hldup 2,5

s ampa i 3 har i (Breaz i 1 e, 1 971 ).

Basofll merupakan leukoslt yang memlllki granul ber-warn a blru tua sampal ungu. Jumlahnya 0,5 sampal 1,5 persen dari jumlah leukosit total dan berdlameter 10 sampal 12 um (Schalm セセL@ 1975). Granula basofil mengandung histamln dan heparin, tetapl perannya dldalam mempertahankan

kese-Imbangan normal an tara slstem pembekuan dan slstem anti pembekuan tidak jelas (Ganong, 1983). Basofll jarang dlte-mui pada anjlng (Schalm セ@ セL@ 1975) • Fungsi basof 11 berhubungan dengan jarlngan mast cell, jlka basofl1 berde-granulasi maka histamin dan heparin dilepas <Ascher セセL@

1977) . Peningkatan jumlah absolut basofil jarang terjadl ha l i n i mungk i n berhubungan dengan eos i nof 11 I a atau tumor mast cell (Coles, 1980 ) • Basofll dlbentuk dalam sumsum tulang, mempunyai siklus hidup 10 sampai 12 harl.

Leukoslt eosinofl1 mempunyal diameter 10 sampal 12 mlkron. Eoslnofll merupakan 2,5 sampal 10 persen dari

(37)

penyaklt alergi dan migrasl larva mlgran (Breazlle, 1971 ; Ganong, 1983). Coles (1980) eosinofll menlngkat pada infek-si akut reaksl hlpersensltlfltas dan neoplasma ovarl. Eosl-nofil lebih peka terhadap reaksl stress dlbandlng llmfoslt dan eepat menghilang dalam slrkulasl darah (Doxey, 1971).

C.5. Tromboslt (Platellet)

Trombosit adalah keping darah yang keell, tldak ber-inti dan bentuknya bervariasi, oval atau sedikit panjang dengan diameter 2 - 4 mikron atau lebih (Phill is, 1976 ) Trombosit biasanya kecil,

darah merah.

yang terbesar mlrlp dengan sel

Fungsl trombosit adalah penting dalam pembekuan darah. Coles (1980) fungsl tromboslt untuk mengurangl kehi langan darah dari pembuluh yang luka melalul penggumpalan darah.

Pada waktu embrlo trombosit dlbentuk pada organ hatl,

(38)

C.6. Indek dan Konstanta Darah

Index erltroslt Ini menentukan besar erltroslt dan lsi hemoglobin tlap erltroslt dengan menghltung angka-angka yang diperoleh darl penghltungan jumlah erltrosit, kadar hemoglobin dan hematokrlt. MCV dlpakal untuk menge-tahui ukuran eritroslt, MCH untuk menyatakan kandungan hemoglobIn dalam butir-butlr darah dan MCHC untuk menyata-kan konsentrasi hemoglobin dalam butir-butlr darah.

Berdasarkan MCV <Mean Corpuscular Volume) darah merah dapat digolongkan menjadi erltroslt berukuran sedang <nor-mosit), berukuran kecll <mlkroslt) dan berukuran leblh be-sar <makrosit). MCH (Mean Corpuscular HemoglobIn) adalah nilai yang menunjukkan banyaknya hemoglobin <gram) didalam satu butir sel darah merah. 811a nllai MCH leblh besar da-ri normal disebut anemia makrosltlk. MCHC <Mean Corpuscu-lar Hemoglobin Concentration) adalah persentase hemoglobIn di dalam butir sel darah merah. digolongkan dalam kelompok normokromik dan hlpokromik (Mltruka セ@ セL@

rumus yang dipergunakan adalah :

MCV

MCH

=

MCHC =

Hematokrlt (%) x 10

0umlah erltroslt <juta/mm3) Hemoglobin (gr/100 ml) x 10 Jumlah erltroslt (juta/mm3) Hemoglobin (gr/100 ml) x 100

Hematokrit

(39)

Tabel 2 Nilai normal darah anjing

Male 118 animals) Famale 110 animal)

Test Unit Mean S.D. Range Mean S.D Range

Erithrocytes

CRBC) Ix 106/mm3) 6.98 0.60 5.78-8.18 6.69 0.50 5.69-7.69 Hemoglobin Ig/dl) 17.1 0.09 15.3-18.9 16.8 1.00 14.8-18.8 MCV lu3) 77.2 2.25 72.3-81. 3 79.4 3.50 72.4-86.4 MHC luug) 24.5 1.00 22.5-26 .. 5 25.1 1.42 22.3-27.9 MCHC I I.) 31. 7 1.50 28.7-34.7 31.6 1.00 29.6-33.6 Hematocrit

IPCV) Imm3) 53.9 2.70 48.5-59.3 53.2 3.10 47.0-59.4 Sedimentation

rate Imm/hr) 1.00 3.20 0.00-7.40 0.70 2.00 0.00-4.70 Platelets Ix 103/mm3) 400. 105. 190.-610. 380. 90.0 200.-560. LeLlcocytest

(WaC) (x 103/mm3) 12.9 2.40 8.10-17.7 12.1 2.40 7.34-16.9 Neutropils Ix 103/mm3) 7.90 1.45 5.00-10.8 7.57 1.49 4.59-10.6

(I.) 61.2 14.7 31.8-90.6 62.6 16.5 29.6-95.6 Eosinophils (x 103/mm3) 0.60 0.12 0.37-0.84 0.60 0.12 0.36-0.83

(I.) 4.60 2.70 0.00-10.8 4.92 2.88 0.00-11. 5 Basophils (xl03/mm3) 0.04 0.01 0.20-0.05 0.04 0.01 0.02-0.05

(X) 0.30 0.10 0.10-0.05 0.30 0.10 0.10-0.05 Lymphocytes (xl03/mm3) 3.83 0.72 2.40-5.26 3.50 0.69 2.12-4.88

(I.) 29.7 6.20 17.3-42.1 28.9 7.41 9.06-38.7 Monocytes (x 103/mm3) 0.30 0.06 0.19-0.04 0.30 0.06 0.18-0.42

(X) 2.32 0.10 2.12-2.52 2.47 0.15 2.17-2.77

[image:39.842.123.653.135.421.2]
(40)

D. Kelalnan Jumlah Sel-sel Oarah

Jumlah sel-sel darah hewan dapat berubah darl keadaan normal. Keadaan Inl terjadl karena suatu penyaklt atau ka-rena kelainan pada organ-organ tertentu. Blasanya kelalnan jumlah sel darah meliputi kenalkan atau penurunan darl sel-sel darah balk erltroslt, leukosit maupun trombositnya.

D.1. Penlngkatan Jumlah Sel Oarah

Penlngkatan jumlah absolut erltroslt dlsertal penlng-katan volume darah total disebut pollsltemla (Coles, 1980). Pollsitemia blsa terjadl dalam keadaan dehldratasl yang disebabkan karena muntah-muntah berat, dlarrhe, pendarahan. Pol isitemia progresif disebabkan karena adanya hlpoplasl sumsum tulang, pembengkakan hati dan limpa (Mltruka ・エセL@

1977).

Suatu keadaan dlmana jumlah sel-sel darah putlh berlebihan dalam sirkulasl darah dlsebut leukosltosis. Penlngkatan jumlah total leukoslt biasanya dlakibatkan oleh penlngkatan jumlah neutrofll total, walaupun sel tlpe lainnya juga menlngkat (Coles, 1980). Leukosltosis terjadi secara fisiologis maupun patologis. Keadaan yang menimbul-kan suatu leukositosis secara flslologis antara laIn exercise (semula disangka akibat kontraksl llmpa tetapi ternyata juga ditemukan pada hewan yang telah mengalami splenektomi). Leukositosis disini disebabkan karena

(41)

dalam peredaran darah. Jumlah leukosit Juga menlngkat pada セ。ォエオ@ sakit, takut atau aklbat suntlkan eplnefrin (walau-pun setelah splenektomi). Leukositosls secara patologis terjadi karena adanya infeksi umum, infeksi lokal, intok-s i k aintok-s i (zat kim i a, obat-obatan,

plasma dengan cepat (leukemia),

racun); pertumbuhan neo-hemorhagi akut terutama dalam rongga tubuh (thorax dan abdomen), hemal Isis menda-dak dari eritrosit dan trauma (Schalm セ@

sl,

1975 ). Eos I -nofil akan meningkat (eosi-nofil ia) terJadi seteleh splenek-tom i (M i truk a

ftt

.sU, 1 977 ) •

Trombositosis atau trombositemia adalah peningkatan Jumlah trombosit. Peningkatan secara patologls terJadi pa-da atropi llmpa, tumor ganas, setelah splenektomi,pollsi-temia. Secara fisiologis terJadi pada kebuntlngan, penda-rahan serta setelah inJeksi adrenal in (Mitruka セ@ sl,1977).

0.2. Penurunan Jumlah Sel Darah

(42)

stomatosIs (baglan tengah sel darah merah berbentuk mulut) dan polkllosltosls (bentuk sel-sel darah marah yang tldak teratur) •

Menurut penyebabnya anemIa dlbedakan sebagal berlkut : anemia aklbat kehllangan darah, anemIa aklbat kerusakan eritroslt, anemIa akibat rendahnya jumlah erltroslt yang disebabkan oleh zat-zat tertentu sepertl deflslensl

prote-in, deflslensi besl, faktor-faktor hemopoletls dan anemIa aklbat disfungsi sumsum tulang yang menyebabkan gangguan pembentukan darah (Wirasmono, 1977).

LeukopenIa adalah penurunan jumlah leukoslt dlbawah normal. Perubahan pada gambaran leukoslt meliputl

perubah-an jumlah at au mac am leukoslt yperubah-ang beredar. Perubahan Inl dapat terjadi karena penyaklt yang menyerang alat hemopoi-etls seperti sumsum tulang, tenunan 1 I mfe, 11 mpa dan tenunan retlkulo endotel. LeukopenIa dlsebabkan oleh penu-runan jumlah satu jenls leukoslt, yaltu dltandal dengan neutropenia, limfopenla dan eosinopenia. Faktor lain yang menimbulkan suatu leukopenia antara laIn: infeksi,

(43)

A. IEMPAI DAN WAKIU

Penelltian ini dilakukan dl Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogar, dengan mengambll tempat di ruang

bedah, ruang stasioner dan pemeriksaan darah dllakukan dl laboratorium klinik. Penelitian Inl dllakukan leblh kurang selama sebulan mulai dari tanggal 2 Oktober sampal dengan 6 Nopember 1986.

B. BAHAN DAN ALAI

Sebagai bahan percobaan telah dlgunakan 6 ekor anjlng lokal betlna yang berumur sekitar 6 sampal 8 bulan.

1. Pemeriksaan parah

Pemeriksaan darah dllakukan dua kall sebelum operasl dan lima kal i setelah operasi yaltu pada harl ke tiga, enam, sembilan, duabelas dan llmabelas. Bahan yang dlpakal antara lain: larutan Hayem, larutan Turk, larutan HCI 0,1 N, aquades, tabung kapller hematokrlt berlapls heparin, kapas, kertas filter, penyumbat khusus untuk hematokrlt.

Alat-alat yang dlperlukan an tara laIn adalah : Jarum, pipet pengencer eritrosit, pipa karet, gelas penutup, mlkroskop, counter, pIpet pengencer leukosit, hemocytome-ter, pIpet hemoglobIn, hemoglobinomehemocytome-ter, sentrlfuse, skala untuk membaca hematokrlt (PCV).

(44)

hemoglobin (Hb), hematokrlt (Ht), Jum1ah butlr darah merah dan butir darah putih yang dl1akukan se1ama pene11tlan sesuai dengan ketentuan da1am penuntun praktlkum 1aborato-rium k1 inik veteriner (Wirasmono, 1977).

Menghltung Jum1ah se1-se1 darah merah (RBC) dl1akukan dengan hemocytometer. Darah yang akan dlperlksa dlhlsap langsung dari darah yang ke1uar me1a1ul jarum (tanpa meng-gunakan antlkoagu1an) dengan pipet pengencer se1 darah merah sampai batas 0,5 kemudlan 1arutan pengencer Hayem sampal batas 101. Dengan demlklan dlpero1eh pengenceran 1:200 selanJutnya pipet dlkocok sampal 1arutan dl dalamnya homogen dengan membentuk angka delapan. lsi pipet dibuang sepertiga lsi pipet dan berslhkan ujungnya darl tete

san-tetesan larutan. Kemudlan ujung pipet ditempelkan pada

tepi ge1as penutup hemocytometer sampal larutan mengisl seluruh bagian kamar hitung. Perhitungan dibawah mlkroskop di1akukan dengan menentukan terlebih dahulu daerah hitung pada 1 ima kotak dari dua puluh lima kotak yang berada di daerah tengah. Tiap kotak inl dlbagi da1am enambelas kotak

3

yang lebih keeil (ukuran = 1/10 x 1/20 x 1/20 mm , sehing-ga seluruhnya terdiri dari de1apan puluh kotak. Sel-sel darah merah yang dlperoleh adalah jumlah sel darah merah yang ada pad a daerah hltung x 80 (kotak) x pengenceran x

3 volume larutan = jumlah sel darah merah x 10.000/mm

(45)

acid hematin dengan alat Sahli. Hemoglobinometer dl lsi dengan larutan HCI 0,1 N sampal pada garls エ・イ「。セ。ィN@ Kemu-dian darah dihisap ke dalam pipet hemoglobin sampal

3

20 mm dan dimasukkan ke dalam hemoglobinometer.

angka Warna yang terbentuk dlsesualkan dengan standar, dlmana pengen-ceran dllakukan dengan menggunakan aquades.

N II a I hematokrlt (Ht) dlperoleh dengan menghlsap darah secara langsung dart vena ke dalam tabung hematokrit berlapls heparin sampal jarak 1 cm dart ujungnya dan dl-sumbat. Kemudian dilakukan sentrlfuse sebesar 10.000 rpm selama 4-5 menit. Pembacaan nilal dengan menggunakan skala khusus untuk menghitung hematokrlt (PCV).

Menghitung sel darah putlh (WBC) dllakukan dengan hemocytometer. Darah yang akan dlperiksa dihlsap langsung dari vena ke dalam pipet pengencer sel darah putlh sampal batas 0,5 kemudian larutan pengencer Turk sampal batas angk a 11. Dengan demikian diperoleh pengenceran 1:20 selanjutnya pipet dikocok sampai larutan homogen dengan membentuk angka delapan. lsi pipet dibuang 2-3 tetes, ke-mudian ujung pipet ditempelkan pada tepi gelas penutup hemocytometer sampal larutan menglsi seluruh bagian kamar hitung. Perhltungan dl 「。セ。ィ@ mlkroskop dengan menentukan daerah hitung pad a empat kotak besar yang ada dl

3

tlap sudut (ukuran 1 x 1 x 0,1 mm ). Jumlah sel darah putlh yang

3

(46)

2. Splenektoml

Sebelum operasl dllakukan, anjlng dlperlksa kesehat-annya secara kl inis (lampiran 2). Bahan yang dlperlukan untuk splenektoml an tara lain: kapas, alkohol 70 persen, jodlum tingture 10 persen, sabun, pakalan operasl yang sterll, kaln penutup, obat blus (Penthothal), alkohol 90 persen, hostamycln, benang jahlt, penIcillin talk, penl-clll in 3 juta IU yang sudah diencerkan.

Alat yang dipakai an tara lain stetoskop, termome-ter, neraca tlmbangan, meJa operasl, plsau cukur, guntlng, sikat, ruangan operasi, lampu operasl, scalpel, tang arteri, gunting lurus dan runclng, clamp, plnset anatomls, nedle holder, syringe, jarum dan kandang Indlvldu.

C. METODE PERCOBAAN 1. Pemerlksaan Darah

Pemerlksaan darah dilakukan dengan menggunakan darah penuh Hセィッャ・@ blood) yang dlambll darl vena antlbrachl I cephal ica atau vena saphena. Setlap ekor anjlng dlperlaku-kan 7 kall pemeriksaan yakni sebelum operasi dua kall dan lima kal I setelah operasi, kecuali yang dlmatlkan dalam

セ。ォエオ@ 1 mlnggu sebanyak 2 ekor untuk melihat perubahan

hi stopatologi pada sumsum tulang. Parameter yang dlamati adalah erltroslt, hemoglobin, hematokrlt dan Jumlah

(47)

C.2. SPLENEKIOMI

Splenektoml dl1akukan melalul metode laparotoml tlpe medianus dengan tahapan sebagal berlkut :

1. Praoperasi

Sebelum operasi dilakukan anjing dlperlksa kesehatan-nya secara umum yang mel iputl frekwensi Jantung, frekwensl

nafas, temperatur, glzinya dan limfoglandula. Kemudian an-jing ditimbang untuk mengetahui obat bius yang akan dipa-kai yaitu penthothal dosis 25 - 30 mg per kg berat badan dengan konsentrasi 10 persen Intra vena. Setelah terblus anjing diletakkan di atas meja operasi terlentang dan ke-empat kakinya diikat. Permukaan perut menghadap operator dan bagian yang akan diopersi mulai darl umbl1ikal is sam-pai lebih kurang sepuluh sentimeter diatasnya dlcukur bulu-nya, disabun sampai bersih kemudian digosok dengan jodlum tingture agar aseptik ke permukaan kullt dan tutup dengan kain penutup yang bersih dan sterll. Alat-alat yang

(48)

Gambar 3 Llmpa dikeluarkan

Sumber Hickman and Walker (1980).

Gambar 4 Limpa dijepit dengan clamp

[image:48.607.87.407.94.327.2] [image:48.607.66.315.418.709.2]
(49)

2. Operasi

Untuk pertama kallnya kulit disayat dengan mengguna-kan skalpel pad a linea alba. Pembukaan rongga perut yang dilakukan pada beberapa sentimeter dl atas umbllikal Is at au

laparotomi tipe medianus anterior. Bila terjadi pendarahan subkutan dijepit dengan tang arteri. Jaringan subkutan dl-sayat sampai fascia. Dengan forcep fascia ditarik sedikit ke atas, disayat sedikit kemudian digunting arah kranial dan kaudal.

digunting.

Otot perut yang terl ihat dlsayat sedlkit lalu Demikian Juga peritonium. Ruang abdomen akan terbuka dan I impa langung dapat terlihat. Limpa ditarik ke luar rongga perut melalui sayatan tadi, kemudlan alat

peng-gantungnya dijepit dengan dua buah klamp. Dlantara kedua klamp dilakukan pangikatan terhadap pembuluh darah mema-kai benang catgut mulal dari pembuluh darah yang besar

sampai semua pembuluh darah ikut terikat. Usahakan

(50)

Perlto-neum dan fascia dlJahit dengan Jahltan sederhana memakal catgut. Tldak lupa dlberl antlblotlk. Kullt dan subkutan diJahit bersama-sama dengan Jahltan sederhana memakal benang lenen. Terakhlr bekas luka ditaburi penniclll in talk dan disuntik antibiotik Pennicillin - Streptomycin (Hostamycin 4:0,5) intra muskuler.

3. Post Operasi

Setelah operasi selesai anJlng 、ャ「。セ。@ kekandang stasl-oner yang telah disiapkan sebelumnya, 、ャイ。セ。エ@ dengan

dl-beri makanan dan minuman yang baik sesual dengan makanan

sebelum dioperasi. Oiberi suntikan penicillin-streptomycin (Hostamycin 4:0,5) selama lima harl setelah operasi serta bekas luka ditaburi penlcill In talk. Benang Jahltan dlbuka setelah luka kerlng atau kira-klra semlnggu.

C.3. Pengolahan dan Anal isa Data

(51)

Rumus yang digunakan adalah sebagal berlkut

dimana

d =1

=-

n

Sd =

thit =

n

L

dj

j=1

n

L

( dj j=1

n

-d

Sd/

Vn

2 1/2

-

d) 1

n 2 1 ( n

d i 1/2

:L

d j

--;:; L

j=1 J=1

=

n

-

1
(52)

Pengamatan selama percobaan menunJukkan 「。ィセ。@ Jumlah sel-sel darah merah (RBC), hemaglobin (Hb), C'Jematokrit (PCY) dan sel-sel darah putih (leukoslt) kira-klra 2 mlng-gu setelah 1 Impanya dikeluarkan (splenektoml) akan

memper-1 ihatkan Jumlah yang hampir sama dengan Jumlah sebelum operasi.

1. Jumlah Sel-sel Darah Merah (Erltrosit)

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap jumlah

eritrosit anJing lokal, bet ina, umur 6-8 bulan dan berat berkisar 6-7 kg, diperoleh nilai sebelum operasl (A), hari ke 3, 6, 9, 12, dan ke 15 setelah operasi maslng-maslng adalah S, C, D, E dan F.

No 1 . 2. 3. 4. 5. 6. X SD

Tabel 3 Niial erltrosit anJing lokal, betlna, 6-8 bulan sebelum dan sesudah splenektomi.

Sebelum (Juta/mm3) Sesudah (Juta/mm3)

( A ) (B) (C) (D) (E) (F

4,75 3,46 4,29

*

*

*

5,06 4,20 5,22

*

*

*

5,49 4,50 5,14 5,12 5,88 4,57

5,86 5,48 5,25 5,24 6,20 6,52

5,28 4,53 4,94 6,88 5,59 6,90

7,48 4,29 6,52 4,49 4,56 4,56

5,65 4,41 5,22 5,43 5,55 5,63

0,97 0,89 0,72 1 ,01 0,71 1,25

Keterangan

*

: Pemerlksaan hlstopatologl sum sum tulang.
(53)

Nil a i rata-rata erltroslt sebelum dan sesudah splenektoml disaJikan gambar 5 、ャ「。セ。ィ@ ini.

Darl

Gambar 5 : Nilal rata-rata eritroslt sebelum dan sesudah splenektoml.

,

I セ@ JUI.a /1111\

$, ,

".4

a

3 6 9 12 15

Harl pengamatan

grafik terl ihat nllai erltrosit menurun sampal hari ke tiga setelah operasi, dan mulal meningkat hari ke enam sampai akhir penel itian.

Terjadi penurunan jumlah erltroslt pada harl ke tlga setelah operasi disebabkan karena pengaruh hemorhagi pada

[image:53.600.64.452.119.483.2] [image:53.600.52.466.526.674.2]
(54)

PCV dan konsentrasl hemoglobin dalam darah akan menurun setelah splenektoml. Sedangkan harl ke enam (8) setelah operasl dlperoleh rata-rata nllal erltroslt mulal nalk. Hal inl dlsebabkan karena tubuh akan berusaha memenuhl ke-kurangan lnl melalul proses homeostasis antara lain akan di ikuti dengan pembentukan retlkuloslt. Coles (1980) me-ngatakan kenaikan jumlah retikuloslt terjadl pada hari ke empat sampai harl ke tujuh setelah operasl. Peningkatan pemerlksaan aktlfltas tubuh lnl dapat juga dll lhat darl

sumsum tulang pada dua ekor anjlng yang dlmatlkan pada ha-ri ke enam setelah operasi, tampak adanya hlperplasl yang cepat dari sel-selnya (gambar dapat dilihat pada lamplran lima). Se1ama me1akukan pengamatan pada anJlng yang telah dikeluarkan limpanya biasanya kondlsl tubuh mulal

tampak pada hari ke 6 sampal 9 setelah operas I

menurun (keadaan kritls), tetapi bila セ。ォエオ@ tersebut telah エ・イャ・セ。エ@ maka anjing akan memperl ihatkan kondisi kesehatan yang membalk. Untuk itu maka pada harl-hari terse but yang perlu dlperha-tikan ada1ah makanan atau glzi ィ・セ。ョ@ tersebut, karena bla-sanya ィ・セ。ョ@ yang telah displenektomi

parasit darah (Schalm セ@

Bl,

1971).
(55)

mlng-gu ke dua tidak sejelas seperti pada mlngmlng-gu pertama. Pene-1 it ian ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Wintrobe (1974) 「。ィセ。@ jumlah eritroslt tidak ada perubahan セ。ャ。オーオョ@

kadang-kadang ditemukan polisitemia atau anemia.

Setelah diuji dengan statistik ternyata nllal erltro-sit pada hari ke tiga dan ke enam setelah operas I men un-jukkan adanya perbedaan yang nyata terhadap nllai eritro-sit sebelum operasi. Tetapi pada hari ke 9, 12, dan 15 setelah operasi tidak menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap nilal eritrosit sebelum operasi. Hasll uji t dan perhitungan statistlk dapat dillhat pada lampiran 3.

2. Hemoglobin

(56)

Tabel 4 Kadar hemoglobin anjing lokal, betina, 6-8 bulan sebelum dan sesudah splenektoml.

Sebelum No (gr per sen )

( A )

1. 12,5

2. 11,9

3. 13,1

4. 13,2

5. 13,0

6. 10,4

X 12,35

SD 1,07

( B )

12,2 12,0 9,8 13,0 12,9 8,5 11,40 1,83 Sesudah ( gr persen)

(C) <D ) (E)

10,8

*

*

10,0

*

*

13,0 11 ,8 11 ,0 12,6 11 ,4 13,0 13,0 12,0 12,0 10,0 11 ,2 10,8

11 ,57 11 ,60 11 ,70 1 ,46 0,37 1 ,01

*

Pemerlksaan histopatologl sum sum tulang.

**

Rata-rata セ@ SO.

( F )

*

*

13,0 11 ,0 12,4 10,6

11 ,75 1 ,01

Nilai rata-rata hemoglobin sebelum dan sesudah splenektoml disajikan pad a gambar 6 di bawah Inl.

Gambar 6 : Kadar hemoglobin sebelum dan sesudah splenektomi.

o

3 9 12 15 [image:56.605.48.485.90.377.2] [image:56.605.100.427.428.687.2]
(57)

Ternyata graflk rata-rata kadar hemoglobIn sepertl gambar jumlah eritrosit yaltu menurun pada hari ke 3 sete-lah operasi dan mulai naik pada harl ke 6 dan sampal akhlr penel itian tetapi nilalnya maslh di 「。セ。ィ@ nllal sebelum

operasi.

Penurunan dan peningkatan hemoglobin sesuai dengan penurunan jumlah eritroslt karena kadar hemoglobin merupa-kan pigmen merah ー・ュ「。セ。@ okslgen dalam erltrosit.

Setelah diuji dengan statistik ternyata kadar hemo-globin pada hari ke tiga dan ke enam setelah operasi menunjukkan adanya perbedaan yang nyata terhadap kadar hemoglobin sebelum operasi. Tetapi pada hari ke 9, 12, dan 15 setelah operasi tidak menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap kadar hemoglobin sebelum operasi. Hasll uji t dan perhitungan statistlk dapat dilihat pada lamplran 3.

3. Hematokrit (peV)

(58)

No 1 . 2. 3. 4. 5. 6. X SD

*

**

Tabel 5 Nilal hematokrlt anJlng lokal, betlna, 6-8 bulan sebelum dan sesudah splenektoml.

Sebelum (persen) ( A )

36,5 37,5 43,5 44,5 43,5 36,0 40,25 3,97

( B )

35,0 33,0 37,0 44,5 37,0 26,0 35,42 6,04

Sesudah (persen)

(C) (D) ( E )

31 ,0

*

*

33,0

*

*

39,0 38,0 38,0 40,0 38,0 40,0 41 ,5 39,0 39,0 32,0 33,0 34,0

36,08 37,00 37,75 4,59 2,71 2,63

Pemeriksaan histopatologi sumsum tulang. Rata-rata .:!: SD.

( F )

*

*

39,0 42,0 40,0 36,0 39,25 2,50 [image:58.595.41.456.90.678.2]

Nilai rata-rata hematokrit sebelum dan sesudah splenektomi disajikan pad a gambar 7 dlbawah Inl

Gambar

%

1<0 セG^@

u

セW@ 36 セs@

o

7 Nilal rata-rata hematokrlt sebelum dan sesudah splenektomi.

3 6 9 12 15

[image:58.595.89.421.418.675.2]
(59)

Pada graflk garis nllal hematokrit terlihat 「。ィセ。@

kenalkan dan penurunan sesual dengan erltroslt juga hemo-globin. Dlmana nllal hematokrlt menurun pada hari ke 3 se-telah operasl dan mulal menalk pad a harl ke 6 dan pada harl ke 15 nllainya mendekati セゥ「。セ。ィIョゥャ。ャ@ sebelum operas I •

Penurunan n I I a i hematokrlt pada harl ke 3 setelah operasi disebabkan karena pada セ。ォエオ@ perdarahan hllangnya darah dari tubuh berlangsung proforslonal dengan plasma darah akibatnya pada 。セ。ャ@ perdarahan nllai hematokrit (PCV) normal. Adanya penurunan nllai hematokrlt Ini dlse-babkan karena fungsi 1 impa untuk mengeluarkan darah serta cairan kedalam sirkulasi sudah tldak ada sebagal upaya untuk mengatasl darah yang hilang dan juga untuk menlng-katkan hematokrit (Duncan, 1977 dan Schalm セ@ セ@ 1971). Hematokrit, erltrosit dan hemoglobIn menurun setelah fase

Vasokonstriksi selesai walaupun perdarahan telah berhentl. Hal ini dlsebabkan karena hematokrlt menyebabkan pening-katan konsentrasl 2,3 DPG di dalam sel-sel darah merah yang mengakibatkan hemoglobin mampu memberlkan okslgen le-bih ban yak ke dalam Jaringan (Ganong, 1963). Penlngkatan

(60)

mem-pertahankan slrkulasi normal dalam tubuh. Tugas darl sum-sum tulang akan dirangsang untuk memproduksl eritroslt segera dan dalam jumlah yang leblh ban yak , aklbatnya

Jum-lah eritrosit akan meningkat dalam slrkulasl demikian Juga hematokrit akan naik karena hematokrit merupakan Jumlah endapan butir darah merah (eritroslt).

Setelah diuji secara statistlk ternyata nllal hema-tokrit pada hari ke 3, 6 dan 9 setelah operas I menunjukkan adanya perbedaan yang nyata terhadap nilal hematokrit se-belum operasi. Pada hari ke 12 dan 15 setelah operasl blla diuJi secara statistik tidak menunJukkan perbedaan yang nyata. Hasil uji t dan parhltungan statistlk dapat dllihat pada lampiran 4.

4. Jumlah Sel-sel Oarah Putlh (Leukoslt)

Oari hasil pemerlksaan yang dilakukan terhadap jumlah leukosit (sel-sal darah putih) diperoleh nllal separtl pa-da tabel dibawah, dimana Jumlah sebelum operasl (A), sesu-dah operasi pada hari ke 3 (8),

( E) dan har i k a 1 5 (F).

(61)

Tabel 6: Jumlah sel-sel darah putih (leukosit) anjlng 1 ok a 1 ,

betina, 6-5 bulan, sebelum dan setelah splenektoml.

Sebelum Sesudah

No (per mm3) (per mm3)

( A ) ( B ) ( C ) (D) ( E ) ( F )

1 . 11525 24950 10900

*

*

*

2. 10950 11700 12900

*

*

*

3. 10375 16600 14000

,

8550 6800 15350 4. 10725 8550 12450 ' 6900 6450 6000

5. 9275 11300 8500 5200 8900 8350

6. 12500 17500 11600 17650 11300 10350

X 10891 15100 11725 9575 8362 10013

SD 1086 5898 1907 5554 2237 3978

*

Pemeriksaan histopatologi sum sum tulang.

**

Rata-rata セ@ SO.

Nilai rata-rata leukoslt sebelum dan sesudah splenektoml disajikan pada gambar 8 、ャ「。セ。ィ@ Ini.

Gambar 8 : Nilai rata-rata leukoslt sebelum dan

p'" rnm)

'''000

uOOD

9000

o

sesudah splenektomi.

3 6 9 12 15

[image:61.595.46.473.97.693.2] [image:61.595.88.421.408.678.2]
(62)

Setelah diuji secara statistik ternyata dlperoleh hasil sebagai berikut jika sebelum operas I dlbandingkan dengan sesudah operasl balk harl ke 3, 6, 9, 12 maupun 15 diperoleh hasll yang tldak berbeda nyata.

Pada grafik garis terllhat bahwa Jumlah leukoslt meningkat pada hari ke 3 setelah operas I dan mulal menurun pada hari ke 6 dan pada harl ke 15 jumlah leukoslt mende-kati Jumlah sebelum operasl. TerJadi peningkatan pada hari ke 3 disebabkan karena pada waktu tersebut anJing dalam keadaan kondisi menurun setelah operasi dan aklbat adanya

infeksl lokal pada bekas operasl, Juga kemungklnan adanya mikroorganlsme akibat kerusakan jarlngan. Men I ngkatnya leukosit dalam hal inl dlsebabkan jUga karena adanya res-pon dari alat pertahanan tubuh untuk melawan Infeksi <Schalm セセL@ 1975). TerJadi penurunan pada harl ke enam setelah operasi dlsebabkan karena Jarlngan yang rusak sudah mulai membaik akibat adanya pemberian antlblotlk <Penicill in-Streptomycin) sehingga perkembangan mikroorga-nisme dapat dlhambat kerjanya.

Dalam penelitian ini tidak diketahui bagian-bagian dari leukosit yang mengalami kenalkan atau penurunan,

[image:62.595.41.473.64.483.2]
(63)

A. KESIMPULAN

Dari hasll penelitian inl dapat dls1mpulkan sebagal

berikut :

1. Gambaran darah anJing yang sehat secara klinis bila limpanya dikeluarkan maka gambaran darah akan kemball seperti sebelum operasi pada hari ke lima belas setelah opersi.

2. Nilai eritrosit, hematokrit dan hemoglobin menurun sam-pai hari ke tiga setelah llmpanya dlkeluarkan, meningkat pada hari ke enam sampai akhir penelitlan.

3. Pengambilan organ 11mpa darl tubuh tldak begltu meng-ganggu kesehatan indivldu, karena adanya organ lain

yang dapat menggantlkan tugas limpa.

(64)

B. SARAN

1. Perlu penelitian lanjutan karena penelitlan inl merupa-kan penel itian 。セ。ャ@ dan belum ban yak yang dapat dltelltl. 2. Untuk keperluan penelitian lanjutan, perlu menggunakan

ィ・セ。ョ@ percobaan yang lebih banyak, Interval セ。ォエオ@

peng-amatan diperpendek dan セ。ォエオ@ pengamatan dlperpanjang dan alangkah balknya bl1a dapat melakukan pemerlksaan darah lebih lengkap sepertl jumlah tromboslt dan dlfe-rensiRI leukosit.

(65)

Archer, R. K., L. B. Jeffcott, H. Lehmann. 1977. Compara-tive Clinical Haematology. bャ。」ォセ・QQ@ Scientific Pub-I ication. Oxford London Edinburgh Melbourne.

Bawolje, R. R., S. H. Al iambar. 1984. Penuntun Praktikum Ilmu Bedah Veteriner. Jurusan Kllnik Veterlner.

Fakultas Kedokteran h・セ。ョN@ Institut Pertanian Bogor. Breazlle, J. E. 1971. Textbook of Veterinary Physiology.

4 th Ed. Lea and Febiger, Philedelphia. Chandler, E. A., J.M. Evans, W.

1981. Cannine Medicine and Scientific Publications. Melbourne.

B. Singleton, J.B. Sutton.

,

Therapeutics. Blackwell Oxford London Edinburgh

Coles, E. H. 1980. Veterinary Cl inical Pathology. 2 nd Ed. W.B. Saunders Company, Philadelphia, London, Toronto. Delmann, H. D. 1971. Veterinary Histology An Outline

Tex-Atlas. Lea and Febinger, Philadelphia.

Deloach, J. R., G. G. Wagner. 1983. Survival of Carrier Erythrocytes in Sp1enectomised Calves. Am J Vet Res. 44 : 751-753.

Doxey, D.L. 1971. Veterinary Clinical Pathology. Bal11 iere. Tindal I, London.

Dukes, H. H., 1947. The Physiology of Domestic Animal. 6 th Comstock Publishing Associates, Ithaca, n・セ@ York.

Duncan, J. R., K. W. Prase. 1977. Veterinary Laboratory Medicine. C1 inica1 Pathology. The iッセ。@ State Univer-sity Press. Ames, iッセ。N@

Feldman, B. F., P. Handagama, A. A. M. E. Lubberink. 1985. Splenectomy as Adjunctive Therapy For Immune-Mediated Trombocytopenia and Haemolytic Anemia in the Dog. Journal of The American Veterinary Medical Association. 187 : 617-619.

(66)

Girindra, A. 1984. Patologi Kl inik Veteriner. Biokimia Klinik. Jurusan Blokimla, Fakultas Kedokteran Hewan.

Instltut Pertanlan Bogor.

Harper, H. A., V. W. Rodwell, P. A. Mayes. 1979. Review of Phisiologycal Chemistry. Diterjemahkan Muliawan. Penerbit Buku Kedokteran, ECG, Jakarta.

Mayer, K., J. V. Lacroix and H. P. Hoskins. 1957. Canine Surgery. A Text and Refference Work, American Veteri-nary Publication.

Mitruka, H. A., H. M. Rawnsley. 1977. Cl inlcal Biochemicai and Hematologycal Reference Values in Normal Experi-mental Animals. Masson Publ ishing, USA.

Montgomery, D. C. 1976. Design and Analysis of Experiments 2 nd Ed. New York Chichester Brisbane Toronto Singapore.

o「セッャッL@ M. J. 1986. Primary Spenic Haemanglopericytoma in

A German Shepher Dog. Journal of Comparative Patho-iogy. 96 : 265-288.

Phi i i is, J. W. 1976. Veterinary Phisioiogy. 2 nd. Wright Scientehnika Bristol.

Ressang, A. A. 1984. Patologi Khusus Veterlner. 2 nd Ed. Team Leader IFAD Project Bail Cattle Disease Investi-gation Unit Denpasar, Baii.

Schaim, O. W. 1971. Veterinary Hematology. 2 nd Ed. Lea Febiger, Philadelphia.

Sudjana, M. S. C., 1982. Metode Statlstik. Ed 1. Tarsito Bandung.

sセ・ョウッョL@ M. J. 1977. Dukes Phislology of Domestic Animals 9 th Ed. Comstock Publ ishing Associates A Division of Cornell Univercity Press, Ithaca and London. Tizard, I. 1962. Introduction to Veterinary Immunology.

2 nd Ed. W. B. Saunders Company, Philadelphia, London Toronto.

(67)

Warren, H. C. 1957. Operative Tehnic in General Surgery. Appleton - Century - Crofts - Inc. n・セ@ York.

Wintrobe, M. G. 1977. Cl inical Hematology. 7 th Ed. Lea and Febiger, Philadelphia.

Wirasmono,

s.

1977. Penuntun Praktikum Laboratorlum Kllnlk Departemen Klinlk Veteriner. Fakultas Kedokteran h・セ。ョ@
(68)
(69)

Lampiran Gambar 1

1

ekor

1

ekor

1

ekor

1

ekor

1

ekor

1

ekor

Kontrol Erltroslt, Hemoglobin, Hematokrlt, Leukoslt

O P E

R A S

I

Pemeri

k-saan da- Eritrosit, Hemoglobin, Hematokrlt, Leukosit rah.

Hari 3

6

9

12

[image:69.595.37.449.75.608.2]

15

Gambar Protokol Percobaan.

(70)

Lamplran 2 Krlteria AnJing Sehat Secara Kllnls

Gizl Balk

o 0

Temperatur 36,5 C - 39,0 C

Denyut Jantung Slnkron dengan denyut nadl

Frekuensi nadi 90 - 120 per menlt

Frekuensi napas 10 - 30 per menlt

Lymphoglandula Konslstensl kenyal, tldak

ada perlekatan

Selaput lendir Rose

Kullt dan bulu Turgor bagus, bulu

(71)

Pemeriksaan Per-la- d Sd N Sd/Vn T-hit Db T-tab T-tab Hasil

kuan (0,05) (0,01)

---ERITROSIT A-B 124,08 99,77 6 40,72 3,05 5 2,57 4,03 berbeda nyata A-C 42,42 36,66 6 14,97 2,83 5 2,57 4,03 - sda

A-D 59,25 188,00 4 94,00 0,63 3 3,18 5,84 ti dak ber-beda nyata

A-E 46,75 163,20 4 81,60 0,57 3 3,18 5,84 sda -A-F -13,50 128,94 4 64,47 -0,21 3 3,18 5,84 sda

HEMOGLOBIN A-B 2,04 1,36 6 0,55 3,71 5 2,57 4,03 ber-beda nyata A-C 0,27 0,82 6 0,33 2,65 5 2,57 4,03 - sda

A-D 1,17 1,03 4 0,51 2,29 3 3,18 5,84 ti dak ber-beda nyata

A-E 0,73 1,08 4 0,54 1,34 3 <

Gambar

Gambar : Struktur Ikatan Heme dengan GlobIn berbentuk
Tabel 2 Nilai normal darah anjing
Gambar 3 Llmpa dikeluarkan
grafik terl ihat nllai erltrosit menurun sampal
+6

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Akbid Pemkab Karo Kabanjahe, pada mahasiswa semester lima angkatan ke tiga belas, hasil wawancara dengan 10 mahasiswa

Oleh sebab itulah akhirnya mendorong terjadinya peningkatan harga karena buah ciplukan memang merupakan herba yang dapat digunakan sebagai bahan dalam pembuatan

PERINCIAN HARGA

Begitu pesatnya perkembangan iklan yang terjadi pada saat ini memunculkan persaingan yang begitu ketat terutama persaingan pada satu produk, para pengiklan

Mengacu pada Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor 181/BL/2009 tentang Penerbitan Efek Syariah, sukuk didefinisikan sebagai efek syariah

Pertama bahwa penambahan deterjen 0,2% pada erkstrak biji tanaman mindi tidak berpengeruh terhadap kadar bahan aktif yang terlarut dalam ekstrak, atau dengan kata lain

Pembentukan karakter ini dapat dilakukan dengan menyeimbangkan otak kiri dan otak kanan anak melalui dua cara seperti yang akan dikemukakan berikut ini (dimulai