• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hadis tentang azan di tinjau dari segi sejarah : kajian masalah azan dan jumat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hadis tentang azan di tinjau dari segi sejarah : kajian masalah azan dan jumat"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

IS?!J!TH/

{J

RADIS TENTANG AZAN

DITINJAU DAR' SEGI SEJARAH:

Kajian Masalah Azan Subuh dan Jumat

Oleh:

HASANI AHMAD SYAMSURI NI11: 101034021060

JURUSAN TAFSIR MADIS

FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)

Diajukan Kepada Fakultas Ushulliddin dan Filsafat .Iurllsan Tafsir Hadis Untuk Memenllhi

Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Teologi Islam (S.Th.!)

Oleh:

HASANI AHMAD SYAMSURI

NIM: 101034021060

Di Bawah Bimbingan ,

Pembimbing I,

セiMG

Dr. H. Ahmad Luthfi Fathlillah, M.A. NIP. 150316214

Pembimbing 1I,

Drs. Blistamin. MBA. NIP. !50 289 320

.H.JRUSAN TAFSIR HADIS

FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (urN) SYARIF HIDA YATULLAH JAKARTA

(3)

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul HADIS TENTANG AZAN DITINJAU DARf SEGI SEJAR<\H: Kajian Masalah Azan Subull dan Jumat telah diujikan dalam sidang munaqasyall Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri (UTN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 14 Februari 2005. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata I (S 1) pada jurusan Tafsir Hadis.

Jakarta. 14 Februari 2005 Sidang Munaqasyall:

Ketua Merangkap Anggota,

Drs. セ。ャャイオ、、ゥョ AR. P. 15020234]

Anggota:

H.Maulana, M.. Ag. NIP. 150293221

Sekretaris MeJngkap Anggota,

セセ

Edwin Syarif, M.Ag. NIP. 150283 228

Dr. H. Ahmad Luthfi FathuHall, M.A. NIP. 1503]6214

(4)

J)eJtgdlf $egeJtdjJ CillFa

KIt;;erSelftPdlrKalf Kdrlfd /l1l

BJldF Oral1g Tndhl ;A./fdlrdl1t1d Alrlftdtl$lfdlftSJlrI tldlf Ip;flfth

DjiiQ、イャャヲ、ャセ

KdKdl1t1d Tercllftd TJldd SPd, T

afrj;l

Sf.., Tddl H Zd/if#!

Arlfiit

$JI/?kl

AdK Terc/ittd Dedi IrdWdlf,

(5)

MOTTO

...A//tll! tlKtllf II1fllflltggiKtllf ortllfg-ortllfg Iftllfg /JertlKtI/ chlf /Jeri/lI111 tiitl!1ftlrtlll111

titllf ortllfg-Ortilfg Iftllfg tii/Jeri 1111111 jJfJlfgflFtll!lIt11f /Je/JertljJti tirJrqdF_

(Q$.

A/-M&dtitlltll!

(58),

/I)

"Tiook,lab la;9ak

bagi

oral'/{}

セャQヲj

fJeraka{ /)an beri{mu beristirabat (Oalam

mencari i{mu) til1fJ!JfA{kan negerimu oan berke.lanafab

J

kelak el'/{}kau akan

menemukan peJ1{Jf¥ll1ti oral1(J1JTal'/{}

セエQサj

etl(Jk.au tiJ1(j(Jt![kan.

Bersusab

ー。セヲ。「j

karena sesuJ1{Jguhn;9a ketil'/{}gian Oerajat kebioupan

b

r

H1;9a hisa

(6)

langit dan bumi serta seisinya, yang telah memberikan taufiq, hidayah dan inayah-Nya serta menitipkan kekuatan kepada penulis. Sehingga, dapat menyelesaikan skripsi ini. Salawat serta salam senantiasa terJimpah kepada Nabi Muhammad Saw. beserta para keluarga, sahabat, dan umat Islam yang selalu mengikuti sunnahnya.

Azan merupakan alunan dan nada musikal yang sangat spekrakuler yang membangkitkan gairah keislaman yang mampu menggugah hati sanubari untuk bersimpuh di hadapan-Nya. Banyak pengalaman yang bisa dijadikan I'tibar. bahwa tidak sedikit orang masuk Islam lantaran mendengar alunan azan. Kalau kita perhatikan, lafal azan ternyata mengandung nilai aqidah (ketauhidan), persaksian bar.,va tiada Tuhan Selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah, juga mengajak menuju kemenangan.

Berawal dari aktifitas keseharian penuJis sebagai Mua::in di Masjid Fathullah UIN Syahid dan obrolan santai dengan Sekjur Tafsir Hadis, maka terinspirasilah

(7)

Kepada pihak dekanat dan jajarannya, penulis menf,'llcapkan terima kasih khususnya kepada Bapak Dr.H.Amsal Bakhtiar, M.A. selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafatjuga kepada Bapak Drs. Zahruddin AR, MMSi selaku Ketua Jurusan beserta Bapak Drs. Bustamin, MBA selaku Sekertaris Jurusan. Sebagai pihak yang ditunjuk selaku pembimbing dan pengarah kepada penulis, penghargaan dan ucapan terima kasih penulis haturkan kepada Bapak Dr. H. Ahmad Luthfi FathuJlah, M.A., selaku pembimbing I, dan Bapak Drs. Bustamin, MBA., selaku pembimbing II, atas kearifan dan keluangan waktunya untuk mendiskusikan hal-hal yang penting dalam skripsi ini.

Kepada Bapak Prof Dr. H. Fathurrahman Rauf beserta keluarga terutama neng EJly dan bang Cecep N.S., S.Sos.l., penulis berterima kasih atas dukungan moralnya, sehingga memotifasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan teina kasih kepada Prof Dd-L Abdul Aziz Dahlan dan Drs.H. MU'allimi, M.A, yang telah bersedia menjadi pembimbing lepas sehingga penulis dapat berdiskusi dengan beliau dan mendapat beberapa rujukan penting dalam rangka l11eral11pungkan skripsi ini.

(8)

Hasbullah Qomar selaku pengasuh PONPES BANUL QOMAR, terutama Kang Muktillah, S.Ag., yang telah ll1engantarkan penulis dengan tulus dan ikhlas ke gerbang peradaban yakni di kampus UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

Kawan-kawan di kelas TH-A, khususnya kawan-kawan seperjuangan Farid, Deden, Amri, Jaza, H.Rizki, H.Zaini, Deni, Endoy, Derpi, Indra terimakasih atas pinjaman bukunya, dan lain-lain. Teman-tell1an di Himpunan Qori-qoriah Mahasiswa (HIQMA): Arif, Jajang, Asnal, Kamal, lsti, Jim, dan lain-lain. Teman-teman Lembaga Tahfiz dan Ta'lill1 al-Quran (LTTQ): Dicki, Farid, Hasbi, Rokim, Nizar, Husnul dan lain-lain. Teman-teman di Himpunan Mahasiswa Banten (HMB) Asep, Chotib, Kamal, dan lain-lain. Teman-teman di KM',C (Keluarga Mahasiswa Serang Cilegon) Rizlll, Adi, Amar, Amas, Chimong dan lain-lain. Teman-teman AlumniMA AI-Khairiyah Karang Tengah Cilegon Mahjul, Ani, Mahmudi, Ipul, lebih khusus buat Eti yang telah banyak ngasih perhatian dan menemani suka duka penulis dalam merampungkan skripsi ini. Kawan-kawan di masjid Fathullah yang tergabung dalam remaja Masjid FathulIah: Wahid, Latif, Ami, Rahman, Hadir, Muksid, Salman, Takin dan lain-lain. Rekan karyawan masjid: Erwin, J'be, Daus, Leli, Niman, Aie, rekan muazin n。Zャ。ョセ J::n Tauflq. Rahmat makasih komputernya. Juga pengurus ュ。セェゥ、

(9)

Tidak kurang rasa syukur penulis haturkan kepada: Kakanda kang Fuad, S.Pd.. kang Tafriji, S.E., kang Fadi!. kang H. Zainul, kang Subki serta adik penulis Dedi Irawan yang kegigihannya dalam belajar dan bekerja memberikan semangat bagi penulis untuk tems maj u dan berkarya.

Akhirnya rasa syukur dan bakti penulis haturkan kepada Ayahanda Ahmad Syamsuri dan lbunda Sunariyah yang tak henti-hentinya memberikan dorongan dan motifasi serta doa yang tulus bagi keberhasilan penulis dalam mengukir kehidupan yang berguna dan herharga. Kasih sayang, nasihat, dan bimbingan mereka selama ini telah memberikan niat dan tekad penulis untuk tems maju dan berguna bagi kciuarga. nusa, bangsa dan agama.

Dengan terselesaikannya skripsi ini, penulis menyadari bahwa adanya kekurangan dalam penyusunan skripsi. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik

kOl1stukt

if

dan saran pemb8U\ yang bersifat membangull guna perbaikan untuk masa

yang akan datang. Semoga Allah Swt. memberikan balasan dan rida-Nya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini. Penulis berharap bahwa skripsi ini, dapat memberikan kemanfaatan dan kontribusi yang baik bagi perkembangan keilmuan. Sehingga, dapat bennanfaat bagi penulis dan para pembaca. Amin.

Jakarta, 05 Muharram 1426 H. 14 Februari 2005 M.

Penulis,

(10)

KatJl Pengantar .

Daftar isi v

BAB I. Pendahuluan 1

A. Latar Belakang Masalah .

B. Tujuan Penelitian ..

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah .

D. Metodologi Penelitian ..

8 9 9

E. Sistematika Penulisan 10

BAB II. Pengel·tian dan Sejarah Azan 12

A. Pengertian Azan .

B. Sejarah Azan .

C. Ketitamaan Azan .

13

30

BAB Ill. Hadis-Hadis Tentang Azan 40

A Hadis-Hadis tentang Azan Subuh . 40

1. Hadis-Hadis Yang Terdapat Dalam KitabSahih Af-Bukhari 40

2. Hadis-Hadis Yang Terdapat Pada KitabSunan An-Nasa'i 46

B. I-Iadis-Hadis Tentang Azan Jumai . 48

(11)

3. Hadis-Hadis Yang Terdapat Dalam KitabLL_。セャゥセャ A/-Bukhari.. 54

4. Hadis-Hadis Yang Terdapat Dalam KitabJami' Af-Tirmizi.... 55

5. Hadis-Hadis Yang Terdapat Dalam KitabSunan /bnuMajah. 56

BAB VI. Analisa Mengenai Azan Subuh dan Jumat 59

A. Azan Subuh Pada Masa Rasulullah, Sahabat dan Kini 59 I. Azan Subuh Pada Masa Rasulullah ... '" 59 2. Azan Subuh Pada Masa Sahabat ... . .. 61

3. Azan Subuh Pada Masa Sekarang. 62

B. Azan Jumat Pada Masa RasuI, Sahabat dan Kini 63 I. AZlin Jumat Pada Masa Rasulullah '" , 64

2. Azan Jumat Pada Masa Sahabat '" 65

3. Azan Jwnat Pada Masa Kini 66

BAB V Pellutuff 68

A. Kesimpulan 68

B. Saran-Saran . 69

(12)

Fonem konsonan bahasa .'\rob yang dalan SISlem lu!isan Arab dilambangkan

dengml hIlmI', dalam transliterasi ifll scbagian dllrunbmlgkan dengan hurur dan sebagiannya dilambangkan dengan [,ulela, elml sebagiwl lagi dengan hurtlf 、ZZNセ

l,u,uJ

sekaJigus.

Di bawah ini haftar huruf Arab ilu dan transliterasinya dengan huruf latin.

(I)=A (.» =

T

(Y)= B (.t)=

7:

(.,,) =T

C0 -'

.

-(,.,,) = S U=G

(0=J P)= F

(u

=

J:l

(J) =Q

CU=Kh i.,)\ - -

-

K

(,) = D (J) = L

(;) = z (:) = M

()) = R (.) = N

(j) >= Z (,) =

w

c-)

= S O=H

U) =Sy 0='

(c"')=セ (.,;) =y

(13)

B. Vokal Tunggal (Pendek) C. Vokal Rangkap (Diftong)

=a

=i

=u

o

D. Vokal Panjang (Maddiih)

HiセI =a

C,;-) =1

, /

セI

-l'...)

=u

=

aw

:= ay

E. Kata Sandang(JI)

(JI) =al

(14)

A. Latar Belalmng Masalah

Ketika berbicara tentang Islam, paling tidak terdapat tiga bidang kajian yang mesti dibedakan, yaitu: pertama, teks orisinil Islam, yakni al-Quran dan hadis sahih dari Nabi; kedua, pemikiran Islam yang dianggap sebagai bentuk interpretasi atas teks orisinil yang dapat ditemukan dalam empat disiplin pokok wacana Islam: hukum, teoIogi, fiIsafat dan tasawuf; dan ketiga, perwujudan praktek sosio-historis yang berbeda.'

Islam mengatur berbagai aspek kehidupan manusia baik di bidang ekonomi, politik, kebudayaan, sosial dan lain-lain. Juga berusaha rnengatur kehidupan manusia. ,. Unsur pokok dalam hal ini adalah mengatur waktu. Islam merupakan satu-satunya ajaran yang paling kuat untuk membahagiakan manusia di dunia dan akhirat.2 Secara universal, Islam diyakini sebagai satu tatanan yang memberikan acuan normallve

terhadap sel uruh aspek kehidupan manusia. Keabsahan ajarannya telah terbukti dalam setiap percaturan dinamika sejarah dan peradaban manusia. Dunia, secara perlahan

1 Nashr Hamid Abu Zayd, AI-QlIr'all dan Hermf!!1elllik dan Keklfasaall; KOll/rojersi dan

Peilggllgalail Hermeileu/ik AI-Qur'ail, (lelj.), (Bandung: RQiS, 2003), Cet. Ke-I, h. 85

2 Syekh Mohammad bin lameel Zeeno, Bimhingail f.\Jam Uil/uk Pribadi dan Ma.\}t1rakm.

(15)

2

memberikanlegitimasibahwa Islam, sebagai dinmerupakan sumbu kebudayaan umat manusla.

Perkembangan zaman dengan seperangkat kemajuannya teiah mempengaruhi tatanan kehidupan manusia, cara hidup, sistem interaksi, Iransjormasi sosial budaya serta sistem nilai yang dianut oleh anggota masyarakat.

Pengetahuan tentang proses-prsoses sosial memungkinkan seseorang untuk memperoleh pengertian mengenai segi yang dinamis dari masyarakat atau gerak masyarakat.J Tidak terkecuali dalam masalah 1m, bagaimana manusia mengimplikasikan dan melibatkan diri daJam inleraksi verlikal, hubungan dengan Tuhan, pencipta dan pengatur kehidupan. Keadaan demikian ini akan mempengaruhi

inlensilasperilaku keseharian.

Universalitas Islam telah menumbuhkan image yang beragam (heterogen)

terhadap pemahaman umat Di kalangan urnat Islam ·sendiri, kita melihat adanya keleluasaan pemahaman terhadap ayat-ayatqauliyah dankauniyah, baik yang tertera dalam lileralurtuntunan al-Qur'an dan as-Sunnah, maupun yang berupa tanda-tanda alam yang sarat perubahan ini. Satu ayat kemasyarakatan misalnya, telah menelorkan pemahaman yang berbeda. Pada sisi lain, bagian ini tidak jarang membawa kekuatan yang mampu memecahbelah persatuan umat4

, Soerjono Soekanto, Sosiologi Sua/II Pengalllar, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2002), eet. Lセ・ᆳ

12. h. 59

.. A. Chadri Romli, Pel'J1lasalahall Shalal .fum 'al: Mengkaji Kembali Berbagai Pelldapat UfamG danlllfadzhab Fiqih Sepl/lar Ibadah Jam 'atm・ュセゥオ Kepada Kesatuall Pemahaman Komekstual

(16)

Sisi terakhir iniIah yang akhir-akhir ini masih berada dalam bingkai perbincangan yang tidak lUntas.

Azan menurut bahasa adalah pemberitahuan5 Sebagaimana tlrman Allah sebagai berikut:

Artinya: Dan (inilah) suatu pemberitahuan dari Allah dan RasuI-Nya ... (Q.S. At-Taubah (9):3)

Dalam ayat lain, Allah juga berfirman:

Artinya: Dan beritahukanlah (serukanIah) kepada manusia untuk mengerjakan haji ... (Q.S. AI-Hajj (22): 27)

Denpn azan tercapailah seruan untuk berjamaah dan mengumandangkan symr Islam. Imam Qurtubi dan lain-lain berkata yang dikutip oleh Sayyid Sabiq dalamFiqhus-Sunnah:

"Walau kalimat-kalimatnya tidak banyak, tapi azan l11engand,mg soal-soal aqidah, karena ia dimulai dengan takbir dan mel11uat tentang wuj ud Allah dan kesel11purnaan-Nya. Kel11udian diiringi dengan tauhid dan menyingkirkan syarikat, lalu menetapkan kerasuIan Muhammad Saw. serta seruan untuk patuh dan taat sebagai akibat pengakuan risaIah karena ia tidak mungkin dikenal kecuali dengan tuntutan Rasul. Dan setelah itu diserukannya kemenangan, yakni kebahagiaan yang kekal lagi abadi, dimana terdapat isyarat mengenai kampung 。ォィゥセ。エL kel11udian beberapa kalimat diulang sebagai penegasan dan penguatan.

5Abduffehman al-Jaziri,Kilah al-Fiqh 'ala Mazailih al-Arha 'ail, (Beirut: Darul Fikr,tt). jilid I, h. 310

(17)

4

Azan, dalam berbagai versi, merupakan bagian dari fenomena ini. la tidak dapat dihindarkan lagi, selal u terbentur dengan tradisi, kondisi dan komunitas yang ada. Sehingga tidak jarang, pelaksanaannya cenderung beragam, baik yang berhubungan dengan tempat, waktu, syarat sah, rukun dan sebagainya. Misalnya dua kali azan subuh. Azan itu hendaklah pada awal waktu, tanpa memajukan atau mengundurkannya, kecuali azan pada waktu fajar, maka disyariatkan memajukannva dari awal waktu, jika dapat dibedakan di antara azan peIiama dan yang kedua hingga エ・セゥ。、ゥ kekeliruan.

Sabda Nabi sebagai benkut:

::.,f

4. \

.:.r

.ili\

Y.

\-oJ

.:.r

y

y.1

.:.r

\.A ;;.

W.. '

Y.

.ili\

¥

l;j:A"..

,. -- -- " " - ; ; " " .;;

.J jl '" セ \ ,

セセQT

4?

ly.fo'lJ

|セ

,J,lI

011y'

":l'j"! 01»:JIb

セj

セNゥャャャNェMpNゥャャ|

JJ-')

,

Wセ|

セイ

:41

JUli

4?

MCセQT

":l

セ|

セI

<J\S')

:J1.9

I:'

·«r

p::.

rr

y.\

/

,

Artinya: Telah bercerita kepada kami Abdullah bin Musall!L"nah dari Malik dan ibn Sihab bin Salim bin Abdullah dan bapaknya bahwasannya Rasulullah Saw. bersabda: "Sesunguhnya Bilal azan di waktu malam, maka makan dan minumlah kamu sampai azan pula Ibnu Umi MaktuO!, kemudian Rasulullah bersabda kembali: Umi Maktum adalah seorang yang bUla yang tidak menyeru kecuali dikatakan baginya: waktu subuh telah tiba waktu subuh lelah tiba". (H.R. Bukhari)

Dari hadis di alas, kelihatan bahwa di zaman Rasulullah menggunakan dua kali azan subuh yaitu pertama azan pada awal waktu dan sebelum waktu. Sepeni yang dilakukan di Makkah dan di Madinah. Namun pada proses sejarah, hal di atas

7 Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim ibn Mugirah bin Bardizbah

(18)

tidak berjalan dengan mulus. Seiring dengan berjalannya waktu, di kalangan masyarakat masih terdapat perbedaan-perbedaan eara yang 10k pelak menimbulkan perselisililm bahkan perpeeahan. Sehingga, membutuhkan penjeiasan dan pembahasan yang akan mampu memberi lampu penerang di kalangan masyarakat.

Jelasnya bahwa ada dua cara pelaksanaan azan pada salat subuh. Pertama adalah dua kali: azan pertama dilakukan sebelum masuk waktu subuh dan yang yang kedua azan dilakukan setelah masuk waktu salat subuh. Hal inilah sesuai dengan yang dipraktikkan pada masa Rasulullah Saw. dan sesuai oengan hadis. Seperti yang di lakukan di Makkah dan di Madinah. Sedangkan yang kedua menggunakan satu kali azan yaitu ketika sudah masuk waktu subuh. Seperti yang dilakukan di Indonesia.

Selain hal di atas, disyariatkan bagi muazin untukraswib yakni mengucapkan

as-shalatu khwrun minan-naum (salat itu lebih baik dari pada tidur) ketika v'aktu

azan subuh, setelah lafazhayya 'alai falah8

Menurut Ibnu Ruslan yang dikutip oleh AI-Kahlani mengatakan bahwa ucapanas-shalalu khairun minan-naum hanya pada azan pertama pada waktu subuh, karena azan pertama itu untuk membangunkan orang-orang yang sedang tidur. Adapun azan kedua, maka itu sebagai pemberitahuan tentang masuknya azan subuh dan sebagai ajakan untuk menunaikan salat subuh9

" Sayyid Sabiq, j')qhus-Sullllah, 01'. cil., h. 96

9As-Sayyid AI-Imam Muhammad bin Ismail AI-Kahlani, Sullulus-Salam, (Bandung: Dahlan,

(19)

6

Berdasarkan hal ini, bahwa lafaz as-.yafatu khairul1 minal1-l1aUI1l itu bukan lafaz azan yang disyariatkan untuk mengajak orang unluk menunaikan salat dan untuk memberitahukan masuknya salat subuh. Jadi, lafaz itu sama dengan lafaz- lafaz lasbih (pujian dan tasbih) yang biasa diucapkan orang pada masa akhir-akhir ini, sebagai pengganti azan pertama itu.

Begilupun dengan azan JumaL Azan Jumal, sebagaimana dikelengahkan dalam pembahasannya, lidak terlepas dari kerangka ini. DaliI-daliI qat'i tentang masalah ini baik yang bersumber dari aI-Quran maupun as-Sunah, termasuk fatv/a-fatwa sahabat telah memperkaya perbedaan persepsi dan pendapat para fuqaha'. Perbedaan-perbedaan tersebut lidak terlepas dari fenomena di atas (baca: kemajuan dan perkembangan zaman), di samping interpretasi mereka, misalnya tentang latar belakang sejarah disyariatkannya salat Jumat, jumlah minimal jamaah Jumat, azan Jumat dan sebagainya.

Sebetulnya pada zaman Rasulullah Saw. azan pada hari Jumat itu dikumandangkan hanya satu kali, yaitu setelah khatib yang sekaligus menjadi imam duduk di atas mimbar, sebagaimana disebutkan dalam hadis RasuI:

,

.

.

l..w \

.:>

IS'»

J

\.i

j

.:r.

,-:-,W\

.:f

Zf

f'

jJ\

.:f

GMZMGセ

'.J

r

0<

I W::"'"

J

\.i

f-" \

(20)

Artinya: Adam telah bercerita kepada kami ia berkata: telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Za'b dari Juhri dari Sa'ib bin Yazid ia berkata: "Adalah azan Jumat itu pada mulanya ketika imam telah duduk di atas mimbar. Oemikian itu terjadi pada masa Nabi Saw., juga pada zaman Abu Bakar dan Umar R.A.. Lalu ketika tiba masa Usman R.A., manusia bertambah banyak jumlahnya, beliau memprakarsai tambahan azan yang ketiga, di atas Zaura'." (H.R. Bukhari)

Secara substansial, banyak persoalan di seputar salat Jumat ini yang masih diperselisihkan oleh para Fuqalla. Oi antaranya, boleh dilaksanakan lebih dari satu salat Jumat dalam satu kampung, wajibnya mengahadiri salat Jumat, dan sebagainya. Contoh-contoh di 。エ。セL masih diperselisihkan oleh para ji/qalla. Oi sinilah

reinterpretasi terhadap ketentuan-ketentuan normative dan Ilistoris (Jatar belakang

sejarah) perlu dilakukan, sehingga se1alu menjadi bagian integral, tidak kaku, sekaligus sebagai refleksi kebutuhan manusia terhadap Tuhannya. Bukan bahkan' sebaliknya, sesuaiu yang asing dan hanya membuang-buang waktu, utamanya dalam kehidupan yang serba rasional im. Tidak sekedar itu azan merupakan rutinitas yang bemuansa sosial sangat tinggi yang diharapkan mampu menggalang dan mempererat tali ukhuwah Islamiyah yang hampir diabaikan oleh pemahaman para pemeluknya (umat Islam).

(21)

8

Atas dasar inilah yang mendorong penulis untuk menuangkan dalam skripsi dengan judul: "Hadis Tentang Azan Ditinjall Dari Segi Sejarah; Kaji:lO Masalah Azan Subuh dan .Jumat".

B. Tujuan l'enelitian

Setiap tindakan yang dilakukan pasti memiliki maksud dan tujuan tertentu. Demikian halnya dengan penulisan skripsi ini yang memiliki tujuan-tujuan sebagai berikut:

I. Untuk memenuhi syarat memperoleh gelar saIJana Strata Satu (S I) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Untuk mengetahui hadis-hadis tentang azan ditinjau dari segi sejarah.

3. Untuk mempelajari hadis-hadis tidak cukup dengan hanya melihat teIjemahan saja, tetapi dengan mengkaji dan mendalami, akan memba'Na kita terhadap makna yang terkandung dalam hadis seCal'a mendalam.

4. Untuk menambah dan memberikan intbnnasi yang benar dan mendalam mengenai hadis tentang azan subuh dan J umat ditinjau dari sejarah.

(22)

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

I. Pembatasan Masalah

Kajian ini hanya menyoroti dua kali azan subuh dan Jumat ditinjau dan segi sejarah. Dua kali azan Jumat yang kami maksud adalah azan Rasul yang sekali, kemudian ditambah dengan azan Jumat yang ditambah oleh Usman. Dengan demikian selain dari azan subuh dan Jumat tidak tennasuk dalam kajian skripsi ini, yang dikaji dari kitab-kitab hadis karya para ulama yang asli danotentik,yang penulis batasi hanya kitabaf-ku/ub as-Sit/all. Kitab-kitab hadis karya para ulama inilah yang penulis jadikan sebagai sumber primer (pokok) untuk mengkaji hadis tentang azan ditinjau dari sejarah; kajian masalah azan subuh dan jumat. Dengan tanpa adanya kritik sanad dan matan.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis rumuskan masalahnya sebagai berikut: Bagaimana tinjauan hadis tentang azan subuh dan Jumat ditinjau dari segi sejarah?

D. Metodologi Penelitian

l. Pengumpulan Data

(23)

10

pennasalahan (data primer) dan juga dengan literatur yang mendukung (data sekunder) dalam skripsi ini sebagai pelengkap.

2. Metode Pembahasan

Dalam pembahasannya, skripsi ini menggunakan pendekatan deskriplij

ana/ilis. Yaitu sebuah pendekatan yang diarahkan untuk memaparkan masalah

dengan menguraikan gagasan primer yang terdapat di dalamnya yang kemudian dianalisis.

3. Teknik Penulisan

Adapun teknik penulisan dalam skripsi ini, penulis berpedoman pada buku

"Pedoman Penulisan Skr;psi, Tesis dan Diserlasi" yang diterbitkan oleh UrN Jakarta

Press, cet ke-2, tahun 2002.

E. Sistematika Pwulisan

Untuk mempennudah dalam membabas skripsi ini, maka skripsi ini ditulis dalam lima bab yang masing-masing bab terdiri dari pasal-pasal yang terkait kuat antara yang satu dengan yang lainnya, dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab pertama adalah pendahuluan. Bab ini berisi tentang latar belakang masalab, tujuan penelitian, pembatasan dan perumusan masalab, metodologi penelitian, dan sisternatika penulisaan.

(24)

Bab ketiga memuat tentang badis-hadis tentang azan. Oalam bab ini memuat dua pokok permasalahan. Yaitu: pertama mengenai hadis-hadis tentang azan subuh, yang kemudian di bagi lagi menjadi dua bagian. Yaitu: hadis-hadis yang terdapat dalam kitab Sahih af-Bukhari dan hadis-hadis yang terdapat pada Sunan an-Nasal.

kedua memuat hadis-hadis tentang azan Jumat, yang kami bagi lagi menjadi lima bagian: yaitu: pertama hadis-hadis yang terdapat padaSunan an-Nasai, kedua hadis-hadis yang terdapat pada Sunan Abu lJaud, ketiga memuat tentang hadis-hadis yang terdapat pada :'jahih Bukhari, keempat memuat tentang hadis-hadis yang terdapat

pada Jami' al-Tirmi=i dan yang kelima memuat tentang hadis-hadis yang terdapat

padaSUI/an Ibnu Majah.

Bab keempat adalah bab inti yang mengurai tentang analisa mengenai azan subuh dan Jumat. Oalam bab ini memuat dua pokok pennasaJahan. Yaitu: azan subuh pada masa Rasulullah, Sahabat dan sekarang, yang mencakup tiga sub bagian: yaitu azan subuh pada masa Rasulullah, azan subuh pada masa sahabat, dan azan subuh pada masa sekarang. Kedua mengenai a7..aI1 Jumat pada masa Rasulullah, sahabatdan kini. yang dibagi lagi dalam sub bagian yang mertcakup: azan Jumat pada masa Rasulullah, azan Jumat pada masa sahabat, dan azan Jumat pacta masa kini.

(25)

BAB II

PENGERTIAN DAN SEJAJRAH AZAN

Asal makna azan adalah memberitahukan, yang dimaksud disini ialah memberitahukan waktu salat telah tiba, dengan lafaz yang telah ditentukan oleh

syara'. Oalam lafaz azan itu terdapat pengertian yang mengandung beberapa maksud

penting, yaitu sebagai akidah, seperti adanya Allah yang Maha Besar bersifat Esa, tidak ada sekutu baginya, serta menerangkan bahwa Nabi Muhammad Saw. adalah utusan-Nya. Kita diajak untuk mentaati perintah-Nya, yakni mengerjakan sal at, kemudian diajarkan pula kemenangan dunia dan akhirat. Akhirnya diakhiri dengan kalimat tauhid.

Azan dimaksudkan untuk memberitahukan bahwa waktu salat telah tiba dan menyeru untuk melakukan salat beIjamaah. Selain itu lmtuk mensyiarkan agama Islam di muka umuml

Oi bawah ini akan penulis uraikan lebih jauh tentang pengertian azan menurut para pakar, baik dari segi bahasa maupun istilah. Kemudian penulis elaborasikan

kembali dari pendapat-pendapat para pakar tersebut. Selain itu juga, mengurai tentang sejarah azan lengkap, yang bersumber dari hadis-hadis yang penulis ambil

dari al-kulub as-Sillah. Oi bagian yang lain, penulis juga mengurai tentang

keutamaan-keutamaan !l;3n lengkap dengan hadis-hadisnya yang penulis rujuk dari

al-kulubu as-Sillahjuga.

(26)

A. Pengertian Aun

Azan menurut pengertian lugawl (etimologi) berarti al-l'lam yang mengandung pengertian pemberitahuao, misalkan al-i'lam bis-.yalal yang artinya azan. Sedangkan u3:ina-i:':nan wa u::anan berarti memperkenankan, membolehkan,

memberi izin. Lain lagi dengan al-a:':in yang sarna dengan al-Mua::in (yang berazan) mengandung tiga pengertian yakni: pertama al-ka(ilartinya yang menanggung, kedua

a:':-:':a'imartinya pemimpin, ketiga al-hajib artinya pengantar masuk orang yang akan

menghadap.2

Dalam Kamus Konlemporer, azan mengandung banyak sekali makna. Misalnya: A3:ina Ii dengan makna sama 'a artinya memperbolehkan, mengizinkan,

A3:ina i1a au Ii dengan makna islama 'a; a:':ina bi bima 'na 'alima artinya mengerti,

mengetahui; A:':ina hi semakna dengan dalla 'ala qarbi hadisi kaza artinya hampir, diambang; azana hi semakna dengan a 'alama artinya memberitahukan, menginformasikan; ada juga a:':ana bi semakna dengan au.lyaka an artinya hampir, diambang; sedanga3::':ana da 'a i1as-salahdengan arti mengazani, mengajak salat3

Sedangkan menurut istilah (terminologi), azan dalam Kamus ISlilah Fiqih

adalah panggilan yang disernkan kepada kaum muslimin untuk mengerjakan salat, atau sernan tanda masuknya salat fardu·

2 Ahmad Warson Munawir, a:-J,4UllGwir Kamus Arab-IndoNesia, (Surabaya: Pustaka

Progresif, 1997) eet. Ke-14, h. 15

3 Afabi! aャセ Ahmad Zuhdi Muhdlar, AI-'Isri, Kamlls KOl1/emporer Arab-Indonesia,

(Yogyakal1a: Multi Karya Grafika, 1999), h 70

(27)

14

Menurut as-Sayyid ai-Imam Muhammad bin Ismail al-Kahlani azan menurut istilah adalah pemberitahuan tentang masuknya waktu salat dengan lafaz-Iafaz yang khusus5

Sayyid Sabiq dalam Fiqhus-Sunnah mengartikan azan menurut istilah adalah pemberitahuan tentang masuknya waktu salat dengan lafaz-Iafaz tertentu6 Hal inipun senada dengan pengertian yang diberikan oleh Muhammad Jawad Mughniyah, ia mengartikan azan menurut istilah adalah menginformasikan (memberitahukan) tentang waktu-waktu salat dengan kata-kata tertentu7

As-Syaukani juga mengartikan azan adalah pemberitahuan tentang masuknya waktu sal at dengan lafaz-Iafaz yang telah ditentukan yakni, lafaz yang memuat tentang permasalahan aqidah8

Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, azan adalah seruan untuk mengajak orang untuk melakukan salat.9

Dari beberapa definisi di atas, definisi dalam Kamus Isrilah Fiqih lebih menekankan kepada seruan untuk salat fardu. Definisi as-Sayyid aI-Imam Muhammad bin Ismail al-Kahlani, Sayyid SaIJiq, dan Muhammad Jawad Mugniyah nampaknya sarna, yakni sarna-sarna mengandung seruan dengan lafaz yang ditentukan. Maksud dari lafaz yang ditentukan di sini adalah lafaz-Iafaz yang sudah

5 as-Sayyid aI-Imam Muhammad hin Ismail al-Kahlani, SlIbllllis-Salam. (Bandung: Dahlan,

tt),juz I, h. lIS

6Sayyid Sabiq,hd?!ls-Snnnah. (Beirut: Darul-Fikr), cet. Ke-5, jilid I. h 94

7 Muhammad lawad Mugniyah, Nqih Lima Mazhab: .fa fari, Hanaji..\laliki, 5}'aji'l, dan

Hambali, (Ierj'), (Jakarta: f'T Lentera Basritama, 1999), cet. ke-4, h. 96

, Muhammad Ali bin Muhamad as-Syaukani, Nailnl-Anlar, (Beirut: Darul Fikr, 1994), .iuz f,

h. 9

(28)

disyariatkan dalam teks-teks hadis tanpa menambah dan mengurangi; definisi as-Syaukani selain mengandung seruan dengan lafaz-lafaz yang khusus, ia lebih menukik lagi, yaitu lafaz yang mengandung nilai akidah. Sedangkan dalam Kamus

Bahasa Indonesia tampak lebih ke pokok pennasalahan yakni panggilan untuk

mengajak orang untuk melakukan salat. Namun masing-masing dari definisi tersebut, menyebutkan sesuatu yang prinsip, dan di sinilah titik temu mereka, yaitu seruan untuk melakukan salat.

B.Sejarah Azan

Telaah historis hadis atau telaah sebablo wurudul-hadis berarti telaah tentang sebab-sebab Nabi menuturkan sabdanya.II T"laah terhadap sejarah ini sangat penting,

karena dengannya hadis Nabi akan dapat dipahami secara proporsional. Menurut Imam Jalaluddin (w. 911 H.), sebab-sebab historis munculnya hadis ltu dapat dikategorikan mel1jadi tiga: Pertamahistoris yang berupa ayat al-Quran, kedua sebab yang berupa hadis dan yang ketiga sebab yang berkaitan dengan sahabat.12

10 Dalam kamusaf-Mu:iam a/-Wasil, sebab diartikan dengan a/-hab!(tali) atau sejarah yaitu

sesuatu yang menghubungkan pada yang lam. Ibrahim Anit, et.al.,a/-Mli :iam a/-Wasil, (up.: Angkasa, 1972), h 411

II Endang Soetari, Jlmli Hadis, (Bandung: Ama! Bhakti Press, 1997), h. 211. kajian tentang

hislonl hadis dirintis oleh Abu Hamid b;n Kajnah al-Jaban, kemudian disusul oleh Abu Hafs Umar

bin Muhammad bin Raja'l al-Ukhbun (380 H.-458 H.). Ibrahim bin Muahmmad Kamaludin (terkenal dengan Abu Hamjah al-Husaini) (1054-1120) .iugaュ・ョオャャゥセ sebuah kitab tentang kajian ini yaitu:

"a/-Bayan wa a/-Tasr(f.1i ashab a/-Wlirud 'ai-Hadis", Fathurrahman, Ikhlisar Mlisla/ahIlI-Hadis,

(Bandung PT Al-Ma'arif,1978), cet. Ke-2, h. 286-289, TM. Hasbi as-Siddiqi, Pokok-pokok IImli

Dirayah Hadis II, (Jakarta: Bulan Bintang: 1994), h.296

12Jalaluddin as-Suyuti,a/-Lllma 'fi asbab a/-Wurud a/-Hadis, (Beimt: Daml Fikr, tth), h.

(29)

16

Disyariatkan azan pertama yaitu dari hijrah Nabi ke Madinah. Sedangkan diperintahkan (disyariatkannya) menurut Syiah adalah bahwa Malaikat fibril yang membawa turun dari Allah kepada Rasul yang mulia. Sedangkan rnenurut Sunni adalah Abdullah bin Zaid bennimpi ada orang yang mengajarinya kemudian diceritakan mimpinya itu kepada Rasulullah, lalu Rasul memastikan untuk memenuhinya.13

Sepanjang riwayat-riwayat yang penulis temukan, dapat diketahui bahwa azan itu sendiri mulai disyariatkan pada tahun pertama Hijriyah.14 Kalau dulu di tanah Makkah azan sembunyi-sembunyi di celah-celah bukit di luar kota. Di Madinah setiap waktu berdengunglah suara Bilal menyeru keagungan Allah, lima kali dalam sehari semalam dari mulai fajar, suara Bilal dari atas rumah yang agak tinggi di dekat masjid.15

Oi samping masjid, ada sebuah rumah kepunyaan seorang dari Banun-Najjar yang lebih tinggi dari masjid. Bilal naik ke atas rumah itu lalu menyeru azan. Dengan

13Muhammad Jawad Mugniyah,l'iqih Lima Mazhab:.Ia :fari, Hallafi, Maliki, .s:vafi 'I dall Hambali, (Ielj'), loc.cil.

l4 Lihat: SlIbllllis-Salam; "Kewajiban azan ini setelah Hijrah ke Madinah pada tahun pertama hijrah. Akan tetapi tertera beberapa hadis yang menunjukkan bahwa azan itu dimulai disyariatkan sejak di Makkah, akan tetapi yang benar adalah pendapat yang pertama. AI-Imam Muhammad bin Ismail al-Kahlani, SlIbllllis-Salam, loc. cit, lihat pula Kilab al-Fiqh 'ala Mazahibil-Arba 'ah: "Azan itu disyariatkan pada tahun pertama hijrah di Madinah Munawarah". Ahdur-Rahman al-Jaziri, Kilab

al-hqh, (Beirut: Darul-fikr, ttl, jilid I, h. 310., liha! juga di A. Chodri R"mli, Permcmdahan Salal

.Il1mal: Mengkqji Kembali Berbagai Pelldapal (llama dan Madzhab Fiq;h セ・ーャゥャ。イ Ibadah .111m 'al

Memrjll Kepada Kesaillan Pemahaman Komekslllal Dalam Pelaksallaannya, (Surahaya. Pustaka

Progressif, 1996), cet ke-6, h.1

lS Rus'an, Lililasall Sejarah Islam di Zaman 1Iaslllllllah Saw., (Singapura: Pustaka Nasional,

(30)

hal itu, rasa takut yang membayangi kaum muslimin ketika itu berubah menjadi aman dan tentram. Yasrib kini menjadi Madinalur-Rasul(kota Raslllullah).16

Jauh setelah itu, pada tahun kedelapan Hijriyah, ternyata azan juga pernah dikumandangkan pertama kali di atas Ka'bah atas perintah Nabi Saw., untuk memanggil orang-orang supaya mengerjakan salat bersama-sama di dalam masjid. BiIaJ segera mengumandangkan azan di atas ka'bah dengan suara yang nyaring dan terdengar oleh seluruh penduduk Makkah. Kaum muslimin yang mendengar suam azan itu laiu berduyun-duyun ke masjid dan mengerjakan salat bersama-sallla. Kejadian itu setelah penghancuran berhaia-berhaia yang dipuja dan dipuji oleh seIuruh bangsa Arab pada umumnya dan kaulll Quraisy pada khususnya.17

Adapun sebab-sebabnya ialah sebagailllana dinyatakan dalam beberapa hadis berikut:

\#?\

:JI.9

f:j}:

::r.\

Uyl

:JI.9

;31))\

wセ

:JI.9

0'Y..j

::r.

jJ-

lNN[ェセ

,

'

.- セ " . - " " ,f

'->f';;

セI|

Zセ

JW

Nセセ|

セス

1.9}.

J!

Zセ

JI.9J

LセIiNN。NZNャ|

セスu

16 Husain, Haikal, Sejarah Hid/lp Muhammad Saw. (lelj),(Jakarta: PT Tintamas Indonesia.

1996),cel. Ke-19, h. 206-207

17 Moenawar Chalil, Kelel1gkapal1 Tarikh Nabi Muhammad, (Jakarta: Gema Insani Press,

(31)

18

Artinya: Mahmud bin Gailan menceritakan kepada kami ia berkata: telah menceritakan kepada kami Abdur-Razak ia berkata: Ibnu Juraj memberikan kabar kepada kami ia berkata: Natl' memberikan kabar kepadaku bahwasannya Ibnu Umar berkata: Adalah dahulu kaum muslimin ketika datang di Madinah berkumpul dan mengira-ngirakan waktu salat dan tidak ada seoranf,'pun yang menyerukannya. Maka pada suatu hari yang lain maka mereka membicarakannya lagi, dan di antara mereka ada yang mengatakan: "Pergunakanlah lonceng seperti loncengnya orang Nasrani". Sebagian mereka menganjurkan: "Iebih baik tanduk seperti serunai (terompet) orang Yahudi·'. Maka berkatalah Umar: mengapa tidak disuruh saja seseorang untuk menyerukan sal at? Lalu Rasulullah Saw. bersabda: "Hai Bilal, bangkitlah'" maka Bilalpun menyerukan (azan) untuk salat.

Hadis di atas, merupakan hadis yang mengurai awal mula kejadian sebelum Islam mensyariatkan adanya azan. Nampaknya budaya pada waktu itu yang 'lerkembang adalah budaya Yahudi dan Nasrani. Sehingga, teks hadis itupun menyebut-nyebut kaum Yahudi dan Nasrani. Beda kaum, beda pula Nabinya dan beda pula kebudayaannya. Tradisi yang ada ketika itu adalah tradisi memanggil untuk bersembahyang, gaya Yahudi yaitu memanggil dengan terompet. Begitu juga dengan Nasrani. Cara yang dipakai oleh Nasrani waktu itu adalah dengan menggunakan lonceng.

Hal ini temyata, membekas di relung kaum muslimin pada waktu itu. Sehingga ada sahabat yang mengusulkan tradisi tadi dipakai d:llam Islam. Namun

18 Imam Abi Abdilah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim ibn Mughirah bin Bardizbah

(32)

Rasul menolak dan memerintahkan Bilal untuk mengumandangkan seruan salat (azan). Perintah itu kemudian diteruskan lagi dengan menyuruh Bilal untuk menggenapkan azan dan mengganjilkan iqamat sebagaimana Rasulullah bersabda:

" .f. g " " . 1

.."...;1

y-

セGェj

-J1

y-

"I..GJ Ill\:>- WJ.:,-

セスス

I

W..l?- ;;;-.;.

:r.

wl.r>-

WJ.:,-: , ' " '" ,

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Imran bin Muyassarah. Telah menceritakan kepada kami Abdul Waris. Telah menceritakan kepada kami Khalid al-haza dari Abi Qilabah dari Anas ia berkata: "Ingatlah neraka dan Naqush/lonceng kemudian mereka mengingat orang Yahudi dan Nasrani kemudian diperintahkan Bilal untuk menggenapkan azan dan mengganjilkaniqama!J". (H.R. Bukhari)

Hadis di atas menegaskan bahwa perintah untuk menggenapkan azan dan mengganjilkan iqamah.

Dalam hadis lain, sebelum menetapkan untuk mengumandangkan azan, temyata terjadi perdp.batan yang cukup panjang sebagaimana hadis di bawah iill:

J (l... . 1 " .- " "

.-Ja.ill\J) ill\

;).

w

jセ

セj_j

C

.df:

;).\

'S::,?I

Zセ|ェ

.J\)]\

¥

8:G-.- .-

" ' "

"

0;;;4 ,0

[Nセセ

セNTji

I;,.j

0

セ|

0lS"'

Zjセ

4)(

セNZj[N

J.

Jill

::;.

" .- " " " " "

(33)

20

/ /

RᄚゥゥセQNQ LZャセ

Artinya: Ishak bin Ibrahim al-Hanzali menceritakan kepada kami, telah menceritakan kcpada kami Muhammad bin Bakr, Muhammad bin Rafi' menceritakan kepada kami, Abdur-Razak menceritakan kepada kami keduanya berkata: menceritakan kepada kami Ibnu Juraij dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah ia berkata: "TeIah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad" ia berkata: "Telah berkata Ibnu Juraih, menceritakan kepaku Nafi' Maula Ibnu Vmar dari Abdullah bin Vmar bahwasannya Ia berkata: "Adalah dahulu kaum muslimin ketika datang Ji Madinah berkumpul dan mengira-ngirakan waktu salat dan tidak ada seorangpun yang menyerukannya. Maka pada suatu hari yang lain maka mereka membicarakannya lagi, dan diantara mereka ada yang mengatakan: "pergunakanlah lonceng seperti loncengnya orang Nasrani". Sebagian mereka menganjurkan: "Lebih baik tanduk seperti serunai (terompet) orang Yahudi". Maka berkatalah Vmar: mengapa tidak disuruh saja seseorang untuk menyerukan salat? Lalu Rasulullah Saw. bersabda: "Hai Bilal, bangkitlah!" maka Bilal pun menyerukan (azan) untuk salat". (H.R. Muslim)

Hadis di atas, rnenunjukkan disyariatkan azan pertama ka!i ada!ah di Madinah ketika hijrah. Pada wak"1U itu teIjadi kegalauan sahabat, karena sesampainya mereka ke Madinah bel urn ada penetapan untuk menyeru salat. Perbincanganpun mulai terjadi hingga berlarut-Iarut. Pada diskusi tersebut ada yang mengusulkan pakai terompet dan lonceng akan tetapi ital itu tidak ada dalam tradisi Islam. Sampai Vmar

20 Imam Abil Husain Muslim ibn al-Hatiaj bin Muslim al-Qusyairy an-Naisabury, Sailiil

(34)

mengusulkan untuk meminta seseorang untuk menyeru (azan). Maka Rasul pun tanggap sehingga menyuruh Bilal untuk azan.

Oalam tradisi Islam temyata azan itu adalah mulai sejak Abdullah bin Zaid dikarunia mimpi dan Allah sebagaimana hadis di bawah ini:

J

;y.

3

G>,..:•

.f

::r.

WJ.:.-

i/-'

WJ.:.-

Nウスセ

I

J

::r.

8J.:.-... .-" '" ., ...

セヲ

LJ»

jセ

セL セ

-4;

J

luI

J

:yo

セセ[Gャ|

Hセjセi

J)

セi[ャ

,.. '" " ... "" / ; , ,

-セ

:JIi

<dll,

セqj

\セ

J,j

\A

jfj

\セ

セェNZp

セヲj

.s::d'

Tイセ

\jセ

t"

" / " . , . " . . - l'

Artinya: Sa'id bin Yahya bin Sa'id al..Qawi telah menceritakan kepada kami, menceritakan pula bapaknya kapada kami, mencentakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Zaid dari ayahnya ia berkata: Oi suatu subuh (pagi), kami mendatangi Rasulullah Saw., lantas aku menceritakan suatu mimpi kepada Rasulullah lalu beliau berkata: "Sesungguhnya ini adalah mimpi yang benar, berdirilah bersama-sama dengan Bilal karena dia mempunyai suara yang bagus dan nafas yang lebih panjang darimu, pergilah bersamanya dan ajarkan ia (sesuai dengan apa yang dimimpimu), suruhlah ia mengumandangkannya!". Maka tatkala Umar bin Khatab mendengar panggilan (seruan) Bilal tersebut, maka ia hersegera menemui Rasulullah Saw., sambil mengangkat sarungnya (bersiap untuk salat) lalu ia berkata·

11 Imam ai-Hafiz Abi 'Isa Muhammad bin 'Isa bin Surah ibn Musa at-Tirmizi, Jami'

(35)

22

Wahai Rasulullah, demi zat yang mengutusmu dengan bekal kebenaran, sungguh akupun bermimpi mendengar seman seperti seman Bilal ini maka Rasulullah Saw. bersabda: "Segala puji bagi Allah", maka dengan kejadian ini Rasulullah kemudian menetapkan (seman untuk salat)" (H.R. Timlizi) Dari hadis di atas inilah, Rasulullah menetapkan lafuz-Iafaz azan sebagai mana yang telah dimimpikan oleh Abdullah bin Zaid dan Rasul membenarkannya. Temyata ketika Bilal mengumandangkan azan, Umar tersentak dengan kalimat-kalimat azan itu, beliau sebenamya telah memimpikan terlebih dahulu dibanding dengan Abdullah bin Zaid, akan tetapi Umar tidak menceritakannya kepada Nabi.

Abu 'lsa berkata: bahwa derajat hadis ini adalah hasan sahih22

Menumt penyusun kitab at-Turmizi: "kami tidak menemukan hadis lain dari Nabi yang sahih kecuali hadis ini (yang membahas soal mula azan).

Abdullah bin Zaid bin 'Asim al-Muzani adalah sahabat yang banyak memperoleh hadis-hadis dari Nabi, dan beliau adalah paman dari 'Ubbad bin Tamin.

Dalam hadis lain, Rasulullah Saw. bersabda sebagai herikut:

;).\ JIi :JIi

Nセ

;).

t.

G;..;.

81?-

セ|

-1-

1.;.

Hセ|

J.)

yil

\-;j..l.>-セ " " . . . --... "

22 Hasan sahih adalah istilah yang di pakai oleh at-Tirmizi. Men'.<fUl Ibnu as-Salah: bahIVa

hadis itu mempunyai dua sanad, yakni: pertanJa bersanad hasan dan kedua bersanad sahih. Pendapat lain mengatakan, bahwa diantara kedua kalimat itu terdapat huruf penghuhung yang telah di buang.

yaitu au jika demikian, maka hadis tersebut mempunyai satu sanad saja, tctapi ularna berlainan

(36)

J , . . " _" ,..,.. ,. ; : : . . . . 1 - " ' , . . '" セ ,.. ,.. ...

.ill\

JJ""') JIl9 :JIi

セoセT

BZ_セgエ

セI

セ Gーセェ

セji

:

(,-:-,1.l:::.?J \

セI

JIl9

Artinya: Abu Bakr bin Nasr bin Abi Nadr telah menceritakan kepada kami, menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad ia berkata: Ibnu Juraij berkata: telah memberi kabar kepada kami Natl' dari lbnu Umar ia berkata: '"Ketika kaum Muslimin memasuki kota Madinah dan mereka berkumpul, bersiap-siap hendak melaksanakan salat, tidak ada yang mengumandangkan panggilan (untuk azan), maka suatu waktu mereka membahas tentang hal itu, sebagian l11ereka mengusulkan untuk l11embunyikan lonceng (sebagai pertanda panggilan salat) sebagail11ana dilakukan oleh kaum Nasrani. Sebagian lagi berpendapat untuk l11el11bunyikan terol11pet seperti yang dilakukan kaul11 Yabudi". Lantas Umar berkata: "Apakab tidak sebaiknya kalian l11enyurub seseorang untuk l11engul11andangkam panggilan salat?" maka Rasulullab kemudian bersabda: "Wahai Bilal, berdi ri lab, kumandangkan seruan untl'k sala!"! (RR. Tirmizi)

Menurut Ibnu Umar badis ini adalah hasan sahih.

Dalam hadis yang lain yang lebih lengkap, Rasul pernah berkeinginan untuk menjadikan loncellg dan terompet sebagai aIatuntuk memanggil salat sebagaimana hadis di bawah ini:

Nセ|ZL[j|

W-:'"

セ セ

8:G-

NセjNj|

w

..;.

.e.G.

:;.

,.1;''-

y.\

wb-r ." ;:J -- '" セ

J

.ill\

4-

J

:f

GセT[ェ|

セ|[Gャ

セ セ

8:G-

.JG..:..1

セ セ

8:G-- 8:G-- / / / / . " " , , . . ....

(37)

14

'" " , ' : / / . . '" J. . . . J

lJliy

4l&-

セI

セヲI

:JIl

Nセgj|

J

セj

;;.

.ill:

セjエY

Nセ

vBスXセ

" , " . ; , . . -:;

.; '" 0.1 '" , , ' " .- ,- "'- " ' ' - ' ' .. y 0 )

JIj

セM[N

I..4J

Zセ

セセLI

:.r-

?-

J.S-

セセヲ

')\.91

:JIi

ェセ|

Jl

セ LMZ_セャsヲ

Zセ

... "':::: ." '" "''' ....

.ill

I

.ill\

J.?)

Jf

jS>-

Gセj

;;.

.ill\

tfJ

jセ

.:.ill

セャ

;.51

'" -;! '" .- ..

'" ,. '" VI,. " '" 0".-' " ' " '" .- r

1Jj.:;&

.sJ,lf

[[セ

Ljセ

セセj

,4l&-

セエY

セ|

J1

jセ

to

t}:-\j

GセIj

.sf)

'" ... ... ... . . - '" ",. セ ,.

2" Imam ai-Hafiz Abi AbdiJiah Muhammad bin Yazid ar-Rabi'l Ibnu Majah al-Quzwini,

(38)

Artinya: Menceritakan kepada kami Abu 'Ubaid, Muhammad bin Ubaid bin Maimun aI-Madani, menceritakan Muhamad bin Salamah al-Harrani, menceritakan Muhammad bin Ishak, menceritakan kepada kami Muhammad bin Ibrahim at-Taimy, dmi Muhammad bin Abdillah bin laid dari ayahnya la berkata: "Rasulullah Saw. pernah berkeinginan untuk menjadikan terompet (selJagai alat pemanggil untuk salat) dan menyuruh". Maka Abdullah bin laid diperlihatkan suatu mimpi, dia bercerita: "Aku melihat (dalam mimpiku) seorang laki-laki yang mengenakan dua pakaian berwarna hijau, laki-Iaki itu membawa sebuah lonceng. Aku bertanya kepadanya: "Wahai hamba Allah, apakah lonceng itu akan kau jual?" aku jawab: "Aku hendak mengumandangkan untuk memanggil orang salat" lantas ia berkata lagi: "Maukah engkau aku tunjukkan cara yang lebih baik dari itu?" aku menjawab: "Apakah itu?" dia berkata: "Ucapkanlah olehmu:"

:'f *"f

.81

セA

;J!

jf

Zセヲ

,8\

セQ

;J!

jf \;;.\f .;.s-[

81

,;.s-f

8\

,;.s-f

8\

,;.s-f

8\

セ セ " "

" " , " " . . ! " .. " . , . . , "

eft :;-

NセGIH。j|

JS- :;-

LセGIH。jQ

JS- :;- .;1J\

jGZMセ |セ Ji

\;0,.\

';1J\

jGZMセ |セ

8\

セセ[jセ

セ NセH

8\

,:;51

8\ 'r)W\

eft:;-

'r)'.:;)1

Maka kemudian Abdullah bin laid keluar dari rumahnya dan menemui Rasulullah Saw. dan menceritakan kepada Beliau tentang mimpinya. Ia berkata: "Wahai Rasulullah, aku bermimpi melihat seorang laki-Iaki yang mengenakan dua pakaian hijau sedang membawa lonceng.... Abdullah meoceritakannya hingga tuntas ... Iantas Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya teman kalian ini telah bennimpi yang benar, maka pergilah engkau bersama Bilal ke Masjid, ajarilkisahkan padanya, dan suruh ia mengumandangkan "eruan tersebut, karena suara Bilal lebih baik darimu". Abdullah bin laid selanjutnya bertutur: "Maka keluarlah aku bersama Bilal menuju masjid maka lantas akusampaikan kepadanya kaliamat-kaliamat tersebut dan Bilal mengumandangkannya. Kala itu rupanya Umar mendengar suara seruan itu, maka ia bergegas mendatangi Rasulullah dan berkata: "Wahai Rasulullah, Demi Allah, akupun telah bennimpi seperti mimpinya Abdullah bin laid". (H.R. Ibnu Majah)

(39)

26

Hadis di atas penjelasannya sama dengan hadis-hadis yang sebelumnya. Yaitu mengisahkan sejarah azan. Hadis ini, dianggap lebih rinei dibanding hadis sebelumnya. Misalkan Malaikat yang mengajari Abdullah bin laid itu memakai dua baju hijau dan berdialog dengan Abdullah bin laid. Sampai Abdullah bin laid mengisahkan kepada Rasul.

Rasulpun pernah meminta pendapat kepada sahabat mengenai eara mamanggil untuk menentukan waktu salat sampai Abdullah bin laid mendatangi beliau untuk meneeritakan mimpinya sebagaimana hadis berikut:

J

セZI|

Lセi

8:G-

Nセiセi

ill\

J

.l.lG>- ::,;

1.-.;j:J.:..

.- ,., " / / , , " ..." ,

:.t8\

ェH[Lセッ

.•

1

セj

.ill\

セ|

セi

4.

1

セLセ」N

,:;}jJ1.:f

Ljセャ

,.. ... " セ ,.,. " , . . - "

セ " J " " ... ... .. '" " " . $... " " .

.-.ill\

:tJ

jセ

Iセセ|

::,..

Jk-j

;u;,lJ\

セ|jNZj|

Z[Iセ

NャUェセ|

セ|

:.:,..

M

P

..

" ' " ... -- -" / /

Nセ

J

.ill\

ill!

J;'j

Z[Iセセ|

J);j

.y\k;J\ ::,;

セj

,..4:) ::,;

" ... ..- ,:

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Khalid bin Abdillah al-Wasiti, bapaknya telah meneeritakan kepada kami dan Abdurrahman bin Ishak dari luhri, dari Salim, dari ayahnya: "Bahwasanya Rasulullah Saw. meminta pendapat kepada Sahabat tentang eerita yang paling tepat untuk panggilan 'l!!at, mereka mengusuJkan untuk menggunakan terompet, tetapi Nabi m<!Iolliknya dengan alasan itu adalah adat Yahudi, lalu mereka mengusulkan menggunakan loneeng, Nabi juga tidak setuju dengan alasan,

(40)

itu adat Nasrani. Maka diperlihatkanlah bentuk pangilan azan pada malam itu (melalui mimpi) seorang Sahabat dari goIongan Ansor yang dikenaI dengan Abdullah bin Zaid dan juga (lewat mimpinya) Vmar bin Khattab pada maIam itu pula Abdullah bin Zaid ai-Ansari mengetuk pintu (datang kepada) Rasulullah untuk menceritakannya, dan Rasulullah kemudian menyuruh Bilal untuk mengumandangkan seruan tersebut". (H.R.Ibnu Majah)

Az-Zuhri menjelaskan bahwa Bilal menambahkan kalimat Bセイj| ::,..

J?-

ェセGB

pada azan salat subuh, dan RasuIuIlah saw. kemudian menyetujuinya.

Hadis di bawah ini juga mengenai perdebatan sahabat untuk menentukan panggiIan masuk waktu. Sebagaimana hadis di bawah ini:

jセ

セセ

J

lAJt

|⦅セ

1;.\

セ GZ_セセ

セj

セセ|

セ jセ

セ セ

ゥZエセ|

'" '" '" '"

..

'"

Artinya: Menceritakan kepada kami Muhammad bin Ismail dan Ibrahim bin Hasan keduanya berkata: "Hajjaj teIah mencentakan kepada kami ia berkata": !bnu Juraij telah berkata": "Telah mengabarkan kepadaku Nat] dan Abdullah bin Vmar bahwasannya ia berkata: "j("tika kaum Muslim memasuki kota

26 Imam ai-HafIZ Abi Abdur-Rahman Ahmad bin Syu'aib bin Ali ibnu Sunan an-Nasai

(41)

28

Madinah dan mereka berkwnpul, bersiap-siap hendak melaksanakan salat, tidak ada yang mengumandangkan panggilan (untuk salat), maka suatu waktu mereka membahas hal itu. Sebagian mereka mengusulkan untuk mel11bunyikan lonceng (sebagai panggialn salat) sebagaimana yang dilakukan kaul11 Nasrani. Sebagian lagi berargumen agar membunyikan terol11pet seperti yang dilakukan kaum Yahudi. Lantas Umar berkata: "Apa tidak sebaiknya kalian menyuruh seseorang untuk mengumandangkan panggilan untuk salat?" maka Rasulullah Saw kemudian bersabda: "Wahai Bilal, berdirilah kumandangkan seruan untuk salat!" (RR. Nasa'i)

Pada hadis di bawah terdapat beberapa l11asukan kepada Nabi dari para sahabat berkenaan dengan cara menyeru untuk azan. Ada yang mengusulkan untuk menancapkan bendera, dengan lonceng dan terompet, namun Nabi tidak menyetujuinya sebagaimana hadis di bawah ini:

セ セ セ "

W..l;>-

<:iii -

セヲ

;Q:.

c....l;>-

J -

y

Jif

;y.

セセス

J

セi

.;.;.

;y.

セTヲM

\...;.1..l;>--- , '" -' ..,. " . !

NセOIセi

}f ::,..

Zjセ

<r}81

4J

JS'jJ

:JIi

NセNJャャ

:,.or ::,..

:J\jJ

'" '" . . . . - ' '"

/ / " " , '" J " " ' ' ' J

o?t9

rL-J rL-J."lP.illI.}-P.ill1 Jr"J

JS-

1:W :JIi ....

wlj

ゥjャセセQ

ZsJIb

(42)

/ / / / / 0 '" / 1 ; 1 " CI '" \ . .

-';J:-

01S"J

:Ji.9

NPQGIセ|

セQIゥNYNNZ[Nji

セャゥイ

')J

01l:a.tj

セuZZ[Nj

JJ

.J.l\

JJ"""J\! :Jw

..

-:;- ... '" .,;/ ...

Jw

Lセセ

..4)

;y.

Nゥィ|セ

ケ[ᄋ。セGNL

:Jw

\l.r?J

0l

セ[ZZッ

1.4

:45

Jw

J

セ " '" ...

<:,,,, \ ' J. , , / - : ; ' / , . . / /

..-RW|ェNIセ

J

.J.l\

.J.l\

JJ"""J

セ[

..\.;.4ji

01S"

zr

セjNャ

.. 1''''

Artinya: Telah menceritakan kepada kami 'Ubad bin Musa al-Khataly dan Ziyad bin Ayyub keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami Husyaim dari Abi Yasir ia berkata: "Telah berkata Ziyad", menceritakan kepada kami Abu Yasir dari Abi 'Umair bin Anas dari 'Umumah (seorang sahahat Ansar) berkata: "Nabi memberikan perhatianlmemikirkan tentang bagaimana cara mengumpulkan orang untuk salat, ada yang mengusulkan kepada Beliau "Tancapbn bendera saja ya Rasul, ketika datang waktu salat, apabila orang-orang telah melihat bendera tersebut, maka mereka saling memberitahu kepada yang lainnya bahwa waktu salat telah tiba, akan tetapi Nabi tidak tertarik dengan usulan ini. Akan tetapi ada lagi yang mengusulkan menggunakan terompet yakni terompet Yahudi Nabipun belum tertarik dengan usulan ini, karena itu adat Yahudi, kemudian ada lagi yang mengusulkan pengunaan lonceng, kata Nabi im adat Nasrani. Setelah itu Abdullah bin Zaid berlalu dari Rasul dan beliau sangat concerndengan keinginan Rasulullah tersebut, hingga beliau dianUl,lTahi mimpi tentang azan dalam tidumya. Maka setelah bangun dari tidumya, Abdullah bin Zaid bergegas menuju Rasulullah seraya menceritakan mimpinya: "Wahai Rasulullah, tatkala aku dalam keadaan tidur dan terjaga, datanglah seseorang, lalu menunjukkanlmemperdengarkan kepadaku bentuk azan. Dikatakan pula bahwa Umar bin Khatab pun telah bermimpi tentang hal itu sebelumnya, akan tetapi ia menyimpan mimpinya itu selama 20 hari. Maka kemudian tatkala akhimya ia bercerita juga kepada Rasulullah Saw" Rasul

27 Imam ai-Hafiz Abi Daud Sulaiman bin al-Asy'ab as-Sujas!ani aJ-Izdi,SlIlIall Abi Dalld,

(43)

30

berkata kepadanya: "Mengapa engkau tidak menceritakan mimpl ltu kepadaku? Umar me!;jawab: Abdullah bin laid telan lebih dahulu menceritakannya kepadamu, sehingga aku maluJsungkan untuk menceritakannya kepadamu. Lalu Rasulullah Saw. berkata: "Wahai Bilal, berdirilah, lalu kau simak apa yang telah diperintahkan/dituntunkan kepada Abdullah bin laid dalam mimpinya, lakukan seperti itu. Lalu Bilalpun mengurnandangkan azan. Abu Basir berkata: Abu Umar menceritakan kepadaku bahwa kaum ansor menduga seandainya saat itu Abdullah bin laid tidak dalam keadaan sakit niscaya Rasulullah akan menyuruhnya untuk mengurnandangkan azan". (H.R. Daud)

Dari hadis-hadis di atas, sangat kelihatan sekali nuansa hadis yang bi

al-ma 'na. Narnun semua itu masih bisa ditolerir, karen sumbemya satu yaitu dari Nabi. Namun kemudian diceritakan kernbali oleh para sahabat. Hal inilah yang rnenimbulkan hadis-hadis bemuansama 'nawi.

C. Keutamaan Azan

Mengenai keutarnaan azan dan para muazin banyak sekali diterima hadis, penulis cantumkan hanya dari kitabal-kulUb as-Sittalrdi antaranya sebagai berikut:

1. Dari Talhah bin Yahya dari parnannya Rasul ullah Saw. bersabda: <'" <'" "" I;> __ J , , , '"

:jlj

LセjN

Lッセ

8J?

:./;of

J..illl

セZ[N

セセ

L L セ ,;; " ' ' ' "

(44)

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdillah bin Numair: telah menceritakan kepada kami hambanya, dari Talhah bin Yahya, dari pamannya ia berkata: "Suatu ketika tatkala aku sedang berada di dekat Muawiyah bin Abi Sufyan, datang Muazin yang menyeru untuk salat, lalu Muawiyah berujar: "Para Muazain adalah orang-orang yang lehemya nampak paling panjang pada hari kiamat". (H.R. Muslim)

As-Syaukani memaknai Bャャセヲ セセi

J:,j.i "

yaitu banyaknya manuSIa yang

mengharap pahala kepada rahmat Allah dan セセヲ dimaknai dengan pahala. 29

2. Dari Isa bin Talhah Rasulullah Saw. bersabda:

,

NSPセセNZセ

Gセj

Artinya: Dan Ishak bin Mansur telah menceritakan hadis kepadaku: telah menceritakan kepada kami Abu Amir: menceritakan kepada kami Sufyan dari Talhah bin Yahya, dari 'Isa bin Talhah ia berkata: Aku mendengar Muawiyah ia berkata: Rasulullah pemah pemah bersabda seperti redaksi yang di atas. (H.R. Muslim)

3. Dari Jabir, Rasulullah Saw. bersabda:

」N[LLセNL

:JIi

fiG;- ;;. ,;;,,)'.,

セヲ

;;:.

Lーセ|

.Y-

,("y.j:

」ゥセ

ZNj|ヲセQ

:JIiJ

'" fJ '" " " '" .r "..

29Muhamad Ali bin Muhamad as-Syaukani,op.cil.,h. II.

(45)

l' . . . . )...

SQセ 4,)

)'1';;j

,

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id, 'Usman bin Abi Syaibah dan Ishak bin Ibrahim ia berkata kepada Ishak telah menceritakan kepada kami dan ia berkata: Kedua yang lain: telah menceritakan kepada kami Jarir dari A'mas dari Abi Sufyan, dari Jabir, ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda: "Sesungl,'llhnya setan itu ketika mendengar suara azan, ia kabur ke tempat yang namanya Rauha. Sulaiman berkata: "Aku bertanya kepada Rasul, dimanakah letak Rauha itu? Lalu dijawab: "Suatu tempat yang jaraknya dari Madinah terhitung 36 mil". (H.R. Muslim)

4. Dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw bersabda:

セセセ

セ|[ゥ[ャャ

iセセ セ|ォZMWLj|

セセᄏ

:Jti

J

4,,-L>-

.i»\

J..P

セ|

i).;

ゥTセA|

|セセ \IBセjゥ

&j

|セセ LセェZNp

セセ

?

,1\j:P

JJ

JG--f

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Juhair bin Harb dan Ishak bin Ibrahim dari A'amasy dari Abi Saleh dari Abi Hurairah, dari Nabi Saw. beliau bersabda: "Sesungguhnya setan itu tatkala mendengar azan, maka ia Iari terbirit-birit sambi I terkentut-kentut sehingga ia tidak mendengar Iagi suara azan, apabila azan telah berhenti ia kembali mcnggoda, bila mendengar iqamah ia kabur lagi ィゥョァァセ tidak mendengar

" Il!id

(46)

suara iqamah itu, apabila selesai iqamah ia kembali lagi menggoda orang yang akan salat". (H.R, Muslim)

5. Dari Abu Hurairah Rasululiah bersabda:

,j:@ '.,

d- ,(.ill,

.¥ ;).\

セI

llG;.

Xセ

Zセ|jィ

.)1;, :;.

セ|

セイjNNZLM

"" " . " . " . " ,

.. ..

-:: ". ".

Artinya: Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Bayan al-Wusta: menceritakan kepada kami Khalid yaitu Ibnu Abdillah dari Suhail, dari bapaknya,dari Abu Hurairah ia berkata: "Rasulullah Saw. bersabda: "Bila seorang Muazin mengumandangkan azan, maka setan lari terbirit-birit bagai dilempar kerikil". (H.R. Muslim)

6. Dari Haris Rasulullah Saw bersabda:

Zjセ

jNLiMセ

セセ

セセZオ

Lセ

;..

.wG..l\

-,?.J\

J?-t.?

jセ NセiNエ

..

". ."

..

..

""

....

""

. . . . .. "" " " . " 0 J . " . . " . 0 . " . .

jセ

LoセQNエ

セX

uJ4> \;;. :'.'"

|セャ

::fjj

Gセj|

\jj,

セ|

セGェャG

Y

....

"" "" " " . " . . . "

34

[Oセ

4lj

Jj

LoセセQNエ

Zp;'

|セャ

." . . . " ."

33Ibid

(47)

34

Artinya: Menceritakan kepadaku Umayah bin Bustam: telah menceritakan kepada kami Yazid yakni Ibnu Zurai' Telah menceritakan kepada kami Rauh dari Suhail ia berkata: "Ayahku mengutusku untuk datang ke Bani Harisah, bersama seorang sahabatku, lantas ada seseorang memanggil-manggil namanya dari balik dinding. Lalu aku menyuruh sahabatku itu naik ke atas dinding tapi ia tidak melihat seorangpun disitu, aku kemudian menceritakan kejadian ini kepada ayahku, lalu ayahku berkata: "Kalau aku tahu kau akan mengalami seperti ini, niscaya aku tidak akan menyuruhmu, tapi bila kamu mendengar suara-suara misterius maka hendaknya kumandangkan saja azan, karena aku pemah mendengar dari Abu Hurairah bahwa ia berkata: "Bahwa Rasulullah pernah bersabda: "Sesungguhnya setan bila mendengar panggilan salat, kabur terbirit-birit bagai dilempar kerikil." (H.R. Muslim)

7. DaTi Abu l-Iurairah Rasulullah Saw. bersabda:

Artinya: Qutaibah bin Sa'id tetah menceritakan kepada kami: telah menceritakan kepada kami al-Mugirah yakni al-Hizami dari Abi Zinad dari A'raj dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda: "Bila suara azan dikumandangkan, setan lari sambi I terkentut-kentut, sehingga ia tidak lagi mendengar suara azan itu, bila suara azan telah berhenti maka ia datang lagi, bila salat akan dilaksanakan lagi ia kabur lagi. Bila salat telah seiesai ia datang lag! sambil menggoda diantara fikiran dan hati man usia. setan membisikkan: Ingat ini, ingal illl, hingga yang tadinya lupa jadi teringat ketika salat, sehingga orang yang salat menjadi ragu sudah berapa rakaat ia salat" (H.R. Muslim)

(48)

8. Dari Abu Hurairah Rasulullah Saw. bersabda:

Artinya: Muhammad bin Rafi' menceritakan kepada kami: telah mencertikan kepada kami Abdur-Razak: menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbah dari Abu Hurairah beliau meriwayatkan hadis yang sama dari

., ,. ¢ ) .-

--Nabi Saw. kecuali ada perbedaan pada lafaz: セ

J:>

」_セjZ[ jセ

;":)1

Jk;

(I-f.R. Muslim)

9. Dari Ibnu Abbas Rasulullah Saw. bersabda:

r-

J

.ill\ .;....

セ|

0\

vBセ

JI

.Y'

セセ

セ セ

"I... ... J. i'

7 jセ| ::,. セャGM|[G

:u

:.:...;£

-' -- ...

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Humaid ar-Razi menceritakan kepada kami Abu Tumailah, menceritakan kerada kami Abu Hamzah dari Jabir dari Mujahid dari Ibnu Abbas bahwasannya Nabi Saw. bersabda: "Barang siapa yang azan selama tujuh tahun lamanya dengan mengharap rida Allah, maka ia akan dibebaskan dari api Neraka" (BooR Tirmizi)

Menurut Abu [sa hadis [bnu Abbas ini adalah hadisgarib.38

36Ibid h 165

jWQュ。セQ a'!-Hafiz Abi 'Isa Muhammad bin 'Isa bin Surah ibn Musa at-Tinnizi,oc.cIt. h. 57-58

Jr-: Hadis Gharih adalah hadis yang dalam sanadnya terdapat seseorang yang menyendJri

dalam meriwayatkannya, dimana saja penyendirian dalam sanad itu terjadi. Fatchur-Rahman,op.cit. h.

(49)

36

10. Dari Abu Said Rasulullah Saw bersabda:

|セャ Zセ

;.\

J

jセ

Zjセ

Lセ

."sii

P

J

o}.i

セエsGェ

Lセヲ

L。NセL。ZキN

."sii

--- .;; '" " ' ; ; " " -' '" '" -' ...

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sabah. Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah, dari Abdullah bin Abdur-Rahman bin Abi Sa'sa'ah, dari Bapaknya, dan bapaknya berada di Hijir Abi Sa'id, berkata Abu Sa'id kepadaku: Apabila engkau berada di Bawadi, maka keraskan suaramu ketika azan, karena aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda: Tidaklah jin, manusia, pohon dan batu yang mendengarkan azan kecuali ia menyaksikan kebenaran kalimat azan itu". (H.R. Ubnu Majah)

II. Dari Abu Hurairah Rasulullah Saw bersabda:

). J \ '" '" -' ,..,.- -'

.-:JA

セj

セNゥィ|

セZゥャャャ

J;")

Zjセ

o)'JA

セ|

Lセセ|

". J -' " ",.J .. -' ... "", "

セ セNNZ[^ZNエ

ッセゥ

JAw,j

GNNイAセェ

セI

JS'

Yii::'

'';'J

Nj[ェセ

.,s:LO

セ セ

Pセセ|

-- .; ,;:.... l'

..-Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah. Telah menceritakan kepada kami Syababah. Telah menceritakan kepada kami

'9

Imam ai-Hafiz Abi Abdillah Muhammad bin Yazid ar-Rabi'l Ibnu Majah aJ-Quzwini, op.

Cll.. h 104

(50)

Syu'bah, dari Musa bin Abi Usman, dari Abi Yahya, dari Abi Hurairah ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah Sa.','. bersabda: "Seorang Muazin akan diampuni dosanya selBma sepanjang azannya dan tumt beristigfar untuknya setiap dahan yang kering dan basah. Dan orang yang menghadiri s21at akan memperoleh dua puluh lima macam kebaikan dan akan dihapuskan segala kesalahannya diantara azan dan salatnya". (H.R. Ibnu Majah)

12. Dari Isa bin Talhah Rasulullah Saw. bersabda:

__ J ( l " / / , , - '

8:G-

,.:.>(0'.,

XZgMGヲセ[GQXZgM

:':i1.9

')J..,i:o;;'

セgNNZNNQj

GIセ[[G

WJ.:,--:: ,.- -;: " ""

.,. <) _ _ " " . , . " ,,__ , , 0 . , . y C)

WI:;';'.,

-1-1

セ セIキ セ

:JI.9

;GJ1,

J

;;:.

Lセ

J

;GJ1, ;;:. LNZN^|セ[セ

" - - . . . " . . . "

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar, dan Ishak bin Mansur, keduanya berkata: "Telah menceritakan kepada kami Abu Amir, telah menceritakan kepada kami Suiyan, telah menceritakan kepada kami Usman, dari Talhah bin Yahya, dari Isa bin Talhah ia berkata: "Saya mendengar Muawiyah bin Abu Sufyan berkata: "Rasulullah Saw. bersabda: "Para Muazin adalah orang-orang yang lehernya (nampak) paling panjang pada hari kiamal". (H.R. lbnu Majah)

13. Dari lbnu Abbas Rasulullah Saw bersabda:

"", \ ... .J ... " . . - " " " " ...

NZN^NIセᄏ

ZセI

.:ill

J..P

.ill \

J;'j J@ :JI.9

、セ

Jl

J

,M.f.s-:';'

,':'>\.il

'" ... "" . . . "

...--Artinya: Telah menceritakan kepada kami Usman bin Abi Syaibah. Telah menceritakan kepada kami Husain bin Isa, saudara Sulaim al-Qari, dali

41 Ibid.

(51)

38

Hakam bin Aban, dari Ikrimah, dari Ibnu Abas ia berkata: "Rasulullah Saw. bersabda: "Hendaklah menjadi seorang Muazin orang yang bagus suaranya diantara kamu, dan menjadi imam orang yang paling bagus bacaannya". (l-J.R. Ibnu Majah)

14. Dari Ibnu Abbas Rasullah Saw bersabda:

BGセ , , - ' / / / 0 ,, __

.--.ill!

J;"j JIi :JIi

GBBGセ

J.I

,y,

Lセセ

'fiG:-

di;";-;(

Xセ

.J.n

J.

-- "'" -" -- .p '" ;;:. -- "

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib. Telah menceritakan kepada kami Mukhtar bin Gassan. Telah menceritakan kepada kami Hafs bin Umar al-Azraq al-Barjami, dari Jabir, dari Ikrimah, dari Ibnu Abas ia berkata: "Rasulullah Saw. bersabda: "Barang siapa yang azan selama tujuh tahun lamanya dengan mengharap rida Allah maka ia akan dibebasbn dari api neraka". (H.R. Ibnu Majah)

15. Dari Ibnu Umar Rasulullah Saw. bersabda:

.,. .-- " " ' " <> < > - "

·dL:.<> :;.

4lJ1

\;j..l:<-

:':l1J

Njセi

'Ji' :;.

::,.:....;Jlj

Lセ

:;.

|[ェセ

セ " "

..-r '" J " " . - J " ' " v ' j

y:.;"

Pケセ セャェャ

J5JJ

y.:,...;..

0;""

LセyNN

JS'

<1 ..- -- -" -:;

(52)

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya, dan Hasan bin Ali al-Khalal. fa berkata: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin SaJih. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayub, dari Ibnu Juraij, dari Nafi', dari Ibnu Umar bahwasannya Rasulullah Saw. bersabda: "Barang siapa yang berazan selama dua beias tahun, maka ditetapkan baginya surga dan pada setiap hari azannya enam puluh kebaikan dan setiap iqamahnya

tiga puluh macam kebaikan" (H.R. fbnu Majah)44 16. Dari Abu Hurairah Rasulullah Saw. bersabda:

) , , ' " ", '"

|セQ

?

<1-.)\

セセT

yJi

|セセ

?

,J)\

セiNNgi

|セセ

L[ェNセwi

'.I

to?

Artinya: Abdullah bin Yusuftelah menceritakan kepada kami, ia berkata: Malik dari Abi Zinad dari Abi A'raj dari Abi Hurairah telah menceritakan kepada saya, bahwasannya Rasulullah Saw. bersabda: ketika dikumandangkan azan, syetan lari terbirit-birit sambil mengelurakan kentut sehingga ia tidak mendengarkan azan lagi. Apabila selesaiセGコ。ョ maka ia kembali lagi, sampai jika dipanggil untuk salat maka ia kaburlagi, sampai jika seorang menguap maka ia datang sehingga terlintas antara seorang dengan dirinya, ia mengatakan: Ingat]ah ini, ingatlah ini, l11engapa kau tidak l11engingatnyary Sehingga

Referensi

Dokumen terkait

Ayat ini memberi isyarat bahwa setiap orang telah dianugerahi Allah potensi dan kecenderungan tertentu, dalam bahasa modern bisa disebut dengan talenta atau bakat seseorang yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab kerusakan terumbu karangdan solusi atau saran dari para Stakeholder dan juga untuk mengetahui bentuk pertanggungjawaban

(2) Penyalahguna narkotika bagi diri sendiri, yang dimaksud dengan “penyalahguna narkotika” adalah orang yang menggunakan narkotika tanpa hak atau melawan hukum, menurut Pasal

(3) Karena hak cipta adalah eksklusif dari pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya (Pasal 2 (1) UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta) berarti

proses peradilan pidana adalah keterangan saksi dan/atau korban yang.. mendengar, melihat, atau mengalami sendiri terjadinya suatu

Endang Setyo Winarni dan Sri Harmini, Matematika Untuk PGSD.. atau mengkontruksi semua jenis objek yang dapat dipergunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Bagian

Analisa ekonomi tentang eflsiensi pemlll;)faatan sumberdaya domestik dengan alat analisa DRC (Domestic Resource Cost) meaunjukkan bahwa pada tingkat produktivitas yang