• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alat Bantu Pembelajaran Berbasis Web di SMA Negeri 14 Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Alat Bantu Pembelajaran Berbasis Web di SMA Negeri 14 Bandung"

Copied!
142
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1)

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

HABEL PANGGALO

10508566

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR SIMBOL ... xii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1. Latar Belakang... Error! Bookmark not defined. 1.2. Identifkasi dan Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2.1. Identifikasi masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2.2. Rumusan masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.3.1. Maksud penelitian... Error! Bookmark not defined. 1.3.2. Tujuan penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4. Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4.1. Kegunaan Praktis ... Error! Bookmark not defined. 1.4.2. Kegunaan Akademis ... Error! Bookmark not defined. 1.5. Batasan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II LANDASAN TEORI... Error! Bookmark not defined.

(3)

vi

2.1.1 Konsep dasar sistem ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Konsep dasar Informasi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3 Konsep dasar sistem informasi ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Komponen dan elemen sistem informasi Error! Bookmark not defined. 2.3 Arsitektur dan klasifikasi sistem informasiError! Bookmark not defined. 2.4 E-Learning ... Error! Bookmark not defined. 2.5 PHP (personal home page) ... Error! Bookmark not defined. 2.6 MYSQL ... Error! Bookmark not defined. 2.7 Javascript ... Error! Bookmark not defined.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

3.1. Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2.1. Sejarah Singkat ... Error! Bookmark not defined. 3.2.2. Visi dan Misi ... Error! Bookmark not defined. 3.2.3. Struktur Organisasi ... Error! Bookmark not defined. 3.2.4. Deskripsi Tugas ... Error! Bookmark not defined. 3.2. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2.1. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan DataError! Bookmark not defined. 3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan SistemError! Bookmark not defined.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEMError! Bookmark not defined.

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... Error! Bookmark not defined.

(4)

vii

4.2.3. Perancangan Antar Muka ... Error! Bookmark not defined. 4.2.4. Perancangan Arsitektur Jaringan ... Error! Bookmark not defined.

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN... Error! Bookmark not defined.

5.1 Implemetasi ... Error! Bookmark not defined. 5.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... Error! Bookmark not defined. 5.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... Error! Bookmark not defined. 5.1.3 Implementasi Basis Data ... Error! Bookmark not defined. 5.1.4 Implementasi Antarmuka ... Error! Bookmark not defined. 5.2. Pengujian ... Error! Bookmark not defined. 5.2.1. Rencana pengujian ... Error! Bookmark not defined. 5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... Error! Bookmark not defined. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

6.1 Kesimpulan... Error! Bookmark not defined. 6.2

Saran………...

(5)

[2] MuhammadAdri. (2008), Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam

Pengembangan Media Pembelajaran.Multimedia Pembelajaran 1, 1-8.

[3] Wahyu,R.E. Andi, W. Timotius, T.H.W.Bambang. (2008),

MembangunSitus E-Learning, GrahaIlmu, Yogyakarta.

[4] Jogiyanto.HM (1995),Analisis&DisainSistemInformasi,ANDI,Yogyakarta.

[5]

http://ilmukomputer.org/2009/06/10/pengembangan-media-pembelajaran-berbasis-komputer/

[6] http://ilmukomputer.org/2008/11/25/pengantar-elearning-dan-pengembangannya/

(6)

iii

telah memberikan rahmat dan kasih-Nya sehingga akhirnya penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul “Alat Bantu Pembelajaran

Berbasis Web Di Sma Negeri 14 Bandung”.

Adapun maksud dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat menempuh jenjang Sarjana Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa didalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan, waktu, tenaga dan pikiran yang dimiliki, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki di masa yang akan datang.

(7)

iv

Kak Rama,kak Eko, Kak Rizal, Kak Wendry, Kak Erni, Pak Ukkas 5. Om Kottong, Bpk Zidane, Bpk Arya, Rannu, Belo, Nanna’

6. Keluarga Besar PANGGALO Dan Keluarga Besar SARRIN SIKAMALI’

7. Kak Mona, Mawar, Untung, Serma, Nandes, Alwin.

8. Bapak Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

9. Bapak Syahrul Mauluddin, S.Kom., M.Kom.selaku ketua jurusan Sistem Informasi.

10. Ibu Sintya Sukarta, ST. MT., selaku dosen wali yang selalu memberikan saran, dukungan dan semangat.

11. Ibu Wahyuni S.Si, MT., selaku pembimbing yang selalu memberikan masukan dan nasehat selama penyusunan skripsi ini.

12. Para Dosen Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia yang telah menjadi sumber ilmu penulis selama ini .dan juga kepada seluruh staff sekretariat program studi sistem informasi.

13. Kepala sekolah SMA NEGERI 14 BANDUNG

(8)

v

bandung, jovy, erick, fevfly, yayu, cintia, yudha.

Akhir kata semoga semua pihak yang telah memberikan bantuan mendapatkan balasan yang setimpal dari TUHAN YANG MAHA ESA. Penulis berharap semoga hasil dari skripsi ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi penulis, umumnya bagi pembaca.

Bandung, Januari 2014

(9)

NAMA : HABEL PANGGALO

TTL : WAMENA, 18 AGUSTUS 1990

AGAMA : PROTESTAN

ALAMAT : JL. BELIBIS NO. 344 LIMAU ASRI, TIMIKA, PAPUA

EMAIL : habelpanggalo@yahoo.com

Hp : 082316166789

PENDIDIKAN FORMAL

1. TK KEMALA BAYANGKARI WAMENA (1995-1996) 2. SD YPK BETLEHEM (1996)

3. SD INPRES TIMIKA (1997-2003) 4. SLTP NEGERI 3 TIMIKA (2003-2006) 5. SMA NEGERI 1 TIMIKA (2006-2008)

6. JENJANG PENDIDIKAN STRATA 1 SISTEM INFORMASI, FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER, UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG (2008-20014)

PENDIDIKAN NON FORMAL

1. ANDROID PROGRAMMING, BANDUNG (2013)

PENGALAMAN MAGANG DAN KERJA

1. PRAKTEK KERJA LAPANGAN, DEPARTEMEN TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI PT. DIRGANTARA INDONESIA, BANDUNG (2012).

(10)
(11)

1 1.1. Latar Belakang

Kegiatan belajar mengajar dalam hal ini penyampaian bahan ajar yang hanya mengandalkan tatap muka di kelas secara langsung dianggap kurang optimal karena terbatasnya ruang dan waktu, kesulitan penyampaian bahan ajar jika guru berhalangan hadir, keterbatasan waktu untuk diskusi antara guru dan siswa,kesulitan guru dalam memberikan tugas tambahan di luar kelas dan pengumuman, serta adanya kesulitan guru memonitoring nilai siswa dan kesulitan kepala sekolah untuk memonitoring keaktifan guru dalam memberikan bahan ajar kepada siswa.

Masalah yang di hadapi adalah tidak adanya sebuah media pembelajaran lain yang mampu untuk melakukan sebuah proses belajar mengajar yg mirip dengan proses belajar di kelas yang dapat dilakukan kapan dan dimana saja, sehingga proses belajar mengajar dan belajar hanya di lakukan di kelas.

(12)

1.2. Identifkasi dan Rumusan Masalah

Untuk mendapatkan identifikasi dan rumusan masalah penulis melakukan penelitian ke Bagian KURIKULUM SMA N 14 Bandung , sehingga dapat menyimpulkan identifikasi dan rumusan masalah sebagai berikut.

1.2.1. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis kemukakan di atas maka penulis mengidentifikasi masalah-masalah yang ada sebagai berikut :

1. Proses belajar mengajar antar guru dan siswa terbatas hanya pada jam normal sekolah sehingga di luar jam sekolah siswa jarang berkomunikasi dengan guru.

2. Tidak adanya sarana pertukaran informasi tambahan yang menunjang proses belajar mengajar antara guru dan siswa diluar jam belajar mengajar di sekolah.

3. Suasana belajar di kelas yang monoton dan membosankan yang menyebabkan kurang terserapnya materi yang di sampaikan oleh guru.

(13)

1.2.2. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka, rumusan masalah dalam pembuatan aplikasi tersebut adalah :

1. Bagaimana proses belajar mengajar yang sedang berjalan dilakukan ?.

2. Bagaimana Membuat system yang mampu untuk menjembatani komunikasi antara guru dan murid seputar materi pelajaran sehingga terjadi interaksi antar guru dan siswa di luar kelas ?.

3. Bagaimana membuat sebuah system aplikasi yang memungkinkan dapat memonitoring bahan ajar yg diberikan oleh guru kepada siswa ?

4. Bagaimana membuat sebuah system aplikasi yang memungkinkan untuk dapat dilakukannya monitoring nilai siswa ?

(14)

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud penelitian

Maksud dari pembuatan system ini adalah untuk membantu guru dalam menyampaikan materi mata pelajaran kepada siswa yang tidak hanya di lakukan di dalam kelas tetapi dapat juga di lakukan di luar kelas dan dengan waktu kapan saja sehingga waktu belajar tidak hanya ketika jam sekolah normal berlangsung, sehingga waktu belajar semakin bertambah dan di harapkan siswa juga mampu menyerap materi mata pelajaran dengan baik.

1.3.2. Tujuan penelitian

Adapun tujuan pembuatan aplikasi ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana proses belajar dan mengajar di lakukan di dalam kelas.

2. Untuk merancang sebuah system aplikasi yang mampu menjembatani guru dan siswa untuk saling berkomunikasi seputar mata pelajaran yang ada di sekolah.

3. Untuk merancang sebuah system yang memungkinkan untuk melakukan monitoring bahan ajar yang di berikan oleh guru 4. Untuk merancang sebuah system yang mampu untuk

(15)

5. Untuk merancang system yang mampu untuk dapat dilakukannya monitoring oleh kepala sekolah terhadap keaktifan guru dalam menyampaikan materi.

1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Praktis

Kegunaan penelitian adalah siswa dan guru mendapatkan kemudahan dan sarana proses belajar dan mengajar di luar sekolah. 1.4.2. Kegunaan Akademis

Kegunaan akademis yang didapat adalah penulis mendapat wawasan lebih tentang bagaimana membuat sebuha sistem yang mampu untuk melaukan pertukaran pengetahuan.

1.5. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam pembuatan system ini adalah:

1. Data yang diolah dalam sistem yang dibangun adalah data guru, data siswa, data pembelajaran dan data forum.

(16)

3. Proses pengelolaan yang ada pada aplikasi ALAT BANTU PEMBELAJARAN BERBASIS WEB ini adalah proses penyampaian materi, proses pemberian tugas, dan proses pemberian nilai tugas siswa.

4. Keluaran (output) yang dihasilkan aplikasi ALAT BANTU PEMBELAJARAN BERBASIS WEB ini adalah informasi materi dan tugas pelajaran, , informasi guru, informasi siswa.

5. Aplikasi ALAT BANTU PEMBELAJARAN BERBASIS WEBini dibangun berbasiskan web.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi dan waktu penelitian yang akan dibahas oleh penulis dalam membuat perancangan sistem informasi adalah sebagai berikut :

1.6.1 Lokasi Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian, peneliti mengambil tempat di SMA NEGERI 14 BANDUNG . jln. Yudha wastu pramuka

1.6.2 Waktu Penelitian

Lamanya penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat dilihat pada jadwal penelitian terdapat pada tabel 1.1.

TABEL1.1 waktu pelaksanaan penelitian

NO KEGIATAN

WAKTU april

2013

mei 2013

juni 2013

september 2013

oktober 2013 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

(17)

a. Observasi

b. Wawancara

c. Studi Pustaka

2 Analisis Kebutuhan

Sistem

3 Perancangan Sistem

a. Perancangan

Prosedur

b. Perancangan

Flowmap

c. Perancangan DFD

d. Perancangan

Kamus Data

4 Pembuatan Perangkat

Lunak

a. Struktur Program

b. Struktur Menu

c. Pengkodean

5 Pengujian Perangkat

(18)

7 2.1 Pengertian sistem informasi

Sistem Informasi memiliki banyak pengertian, namun pada dasarnya semua pengertian yang ada merujuk pada satu kesamaan, berikut adalah penjelasan tentang sistem informasi :

2.1.1 Konsep dasar sistem

Menurut Jogiyanto (2005 : 1) terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.

Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedurnya mendefinisikan sistem sebagai berikut : “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedure – prosedure yang saling berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

menyelesaikan suatu sasaran tertentu.” Pendekatan sistem yang

menekankan pada komponen atau elemennya mendefinisikan sistem sebagai berikut “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang

berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.” [4]

(19)

2.1.2 Konsep dasar Informasi

Di dalam suatu organisasi atau perusahaan, informasi merupakan sesuatu yang memiliki arti yang sangat penting didalam mendukung proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi yang menerimanya.Menurut Gordon B. Davis menyebutkan :

“ Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu

bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang

nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang

sekarang atau keputusan yang akan datang ”. [4]

Sedangkan menurut Joyanto H.M dalam bukunya Pengenalan Komputer berpendapat bahwa :

”Informasi yaitu hasil dari pengolahan data dalam suatu

bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang

menggambarkan suatu kejadian-kejadian (events) yang nyata (fact)

yang digunakan untuk pengabilan keputusan. [4]

(20)

Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Di dalam dunia bisnis, kejadian-kejadian yang sering terjadi adalah transaksi perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Kesatuan nyata adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.

Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu metode untuk menghasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol-simbol semacam huruf, angka, bentuk suara, sinyak, gambar, dsb.

(21)

Siklus informasi dapat dilihat pada gambar 2.6 :

2.1.3 Konsep dasar sistem informasi

Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis sebagai berikut:

“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu

organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi

harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan

strategi dari suatu organisasi dan menyediakan bagi pihak luar

tertentu berupa laporan-laporan yang diperlukan”.[4]

Dalam perkembangannya, sistem informasi sangat erat hubungannya dengan teknologi komputer. Penggunaan teknologi komputer sangat diperlukan untuk membantu pengolahan data yang bersifat rutin dan membutuhkan ketelitian yang tinggi.

(22)

2.2 Komponen dan elemen sistem informasi

Sistem informasi terdiri dari beberapa komponen dan elemen, berikut adalah penjelasan komponen dan elemen sistem informasi.

2.2.1 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

1. Komponen input

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Komponen model

(23)

3. Komponen output

Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.

4. Komponen teknologi

Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi,

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

5. Komponen hardware

Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi.Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.

6. Komponen software

Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.

7. Komponen basis data

(24)

di pernagkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya.Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

8. Komponen kontrol

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan,kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.2.2 Element sistem informasi

Sistem informasi terdiri dari elemen-elemen yang terdiri dari orang, prosedur, perangkat keras, perangkat lunak, basis data, jaringan komputer dan komunikasi data.Semua elemen ini merupakan komponen fisik.

(25)

Orang atau personil yang di maksudkan yaitu operator komputer, analis sistem, programmer, personil data entry, dan manajer sistem informasi/EDP

2. Prosedur

Prosedur merupakan elemen fisik.Hal ini di sebabkan karena prosedur disediakan dalam bentuk fisik seperti buku panduan dan instruksi.Ada 3 jenis prosedur yang dibutuhkan, yaitu instruksi untuk pemakai, instruksi untuk penyiapan masukan, instruksi pngoperasian untuk karyawan pusat komputer.

3. Perangkat keras

Perangkat keras bagi suatu sistem informasi terdiri atas komputer (pusat pengolah, unit masukan/keluaran), peralatan penyiapan data, dan terminal masukan/keluaran.

4. Perangkat lunak

Perangkat lunak dapat dibagi dalam 3 jenis utama :

1. Sistem perangkat lunak umum, seperti sistem pengoperasian dan sistem manajemen data yang memungkinkan pengoperasian sistem komputer.

2. Aplikasi perangkat lunak umum, seperti model analisis dan keputusan.

3. Aplikasi pernagkat lunak yang terdiri atas program yang secara spesifik dibuat untuk setiap aplikasi.

(26)

File yang berisi program dan data dibuktikan dengan adanya media penyimpanan secara fisik seperti diskette, hard disk, magnetic tape, dan sebagainya. File juga meliputi keluaran tercetak dan catatan lain diatas kertas, mikro film, dan lain sebagainya.

6. Jaringan komputer

Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan.Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data.

7. Komunikasi data

Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara komputer-komputer dan pirant-ipiranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital.

(27)

2.3 Arsitektur dan klasifikasi sistem informasi

Sistem informasi memiliki arsitektur dan klasifikasi, berikut adalah penjelasan keduanya

2.3.1 Arsitektur sistem informasi

Sistem informasi dapat di bentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing.Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masingmasing organisasi. Guna dari sistem yang efektif dan efisien tidak lain untuk mendapatkan keunggulan dalam berkompetisi. Semua orang dapat menggunakan sistem informasi dalam organisasi, tetapi faktor efisiensi setiap sistem adalah berbeda. Perlu diketahui, perubahan sistem, baik besar maupun kecil, selalu akan melalui tingkatan-tingkatan sebagai berikut :

Tingkat I : Ide, mengetahui perlu adanya perubahan. Tingkat II : Design, merancang cara pemecahannya.

Tingkat III : Pelaksanaan, menerapkan design ke dalam sistem. Tingkat IV : Kontrol, memeriksa tingkat pelaksanaan dijalankan sesuai dengan design

Tingkat V: Evaluasi, memeriksa apakah perubahan yang terjadi sesuai dengan tujuan semula.

(28)

2.3.2 Klasifikasi sistem informasi

Sistem informasi merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :

3.1.Sistem abstrak atau sistem fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ideide yang tidak tampak secara fisik,misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem secara fisik, misalnya sistem komputer.

3.2.Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi.

Sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin, yang disebut human machine system.Sistem informasi berbasis internet merupakan contoh human machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

3.3.Sistem deterministik dan sistem probabilistik

(29)

kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

4. Sistem terbuka dan sistem tertutup

Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan di pengaruhi oleh lingkungan luarnya.Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terhubung dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya.Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar.

2.4 E-Learning

Sistem pembelajaran elektronik atau e-pembelajaran (Electronic learning

disingkat E-learning) adalah cara baru dalam proses belajar mengajar. E- learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program pendidikan. Sesungguhnya pengertian

e-learning sendiri mempunyai makna yang sangat luas dan masih dipersepsikan

(30)

memutar sebuah compact disc pembelajaran interaktif, dalam batasan yang minimal telah dapat disebutkan bahwa kelas tersebut telah menerapkan elearning.

e-learning paling tidak harus didukung oleh sejumlah syarat-syarat yang harus

dipenuhi, yaitu mencakup; ketersediaan software bahan belajar berbasis TIK, ketersediaan software aplikasi untuk menjalankan pengelolaan proses pembelajaran tersebut, adanya sumber daya manusia (SDM) guru dan tenaga penunjang yang menguasai TIK, adanya infrastruktur TIK, adanya akses internet, adanya dukungan training, riset, dukungan daya listrik, serta dukungan kebijakan pendayagunaan TIK untuk pembelajaran. Apabila elemen-elemen tersebut telah tersedia, maka program dan pengelolaan e-learning akan dapat dijalankan. [1]

Karena ada bermacam penggunaan e-learning saat ini, maka ada pembagian atau pembedaan e-learning. Pada dasarnya, e-learning mempunyai dua tipe, yaitu synchronous and asynchronous.

Pada tabel 2.1 diperlihatkan pengelompokan metode penyampaian

e-learning secara synchronous dan asynchronous berdasarkan media penyampaian

berupa video, audio dan data.

a. Synchronous Training

Synchronous berarti “pada waktu yang sama”. Jadi,

synchronoustraining adalah tipe pelatihan, dimana proses sedang mengajar dan

(31)

Synchronous training mengharuskan guru dan murid mengakses

internetbersamaan. Pengajar memberikan makalah dengan slide presentasi dan

peserta web conference dapat mendengarkan presentasi melalui hubungan

internet.

Jadi synchronoustraining sifatnya mirip pelatihan di ruang kelas. Namun, kelasnya bersifat maya (virtual) dan peserta tersebar di seluruh dunia dan terhubung melalui internet. Oleh karena itu, synchronoustraining

dinamakan virtual classroom.

b. Asynchronous Training

Asynchronoustraining berarti “tidak pada waktu yang bersamaan”. Jadi,

seseorang dapat mengambil pelatihan pada waktu yang berbeda dengan pengajar memberikan pelatihan.

Pelatihan ini lebih popular di dunia e-learning karena memberikan keuntungan lebih bagi peserta pelatihan karena dapat mengakses pelatihan kapanpun dan dimanapun. Berikut tabel pengelompokan Synchronous dan

Asynchronous.

(32)

Pelatihan berupa paket pelajaran yang dapat dijalankan di komputer manapun dan tidak melibatkan interaksi dengan pengajar atau pelajar lainnya. Oleh karena itu, pelajar dapat memulai pelajaran dan menyelesaikannya setiap saat. Paket pelajaran berbentuk bacaan dengan animasi, simulasi, permintaan edukatif, maupun latihan atau tes dengan jawabannya.

Akan tetapi, ada pelatihan Asynchronous training yang terpimpin, dimana pengajar memberikan materi pelajaran lewat internet dan peserta pelatihan mengakses materi pada tugas atau latihan dan peserta mengumpulkan tugas lewat e-mail. Peserta dapat berdiskusi atau berkomentar dan bertanya melalui bulletin board.

2.4.1 E-learningContent

Pengembangan materi pembelajaran (content E-learning) merupakan peran sentral, untuk dapat menarik dan memudahkan pengembangan materi pembelajaran, telah banyak perangkat lunak yang dikhususkan dalam pengembangan halaman web, misalnya Microsoft Front

Page, Dreamweaver, dan lainnya.

Secara umum perangkat lunak dibagi menjadi dua kelompok yaitu

Server Side seperti ASP dan PHP, disisi lain Client Side yang akan

mengirimkankan dalam bentuk program seperti JavaScript dan

(33)

Gambar 2.3 Tahap Pengembangan E-learning ( sumber: Wahyu,R.E. Andi, W. Timotius, T.H.W.Bambang. (2008), MembangunSitus E-Learning, GrahaIlmu, Yogyakarta [3].)

Gambar 2.4Komponen Pembangun Materi Pembelajaran (sumber : Wahyu,R.E. Andi, W. Timotius, T.H.W.Bambang. (2008), MembangunSitus E-Learning, GrahaIlmu, Yogyakarta. [3] )

(34)

dan dapat dikelompokan menjadi 5 bagian seperti materi dan teori, simulasi dan visualisasi, latihan soal, tanya jawab interaktif dan diskusi, serta quiz dan evaluasi lainnya.

a. Materi dan Teori : bagian ini merupakan inti dari seluruh isi materi pembelajaran, yang mana dapat diarahkan dalam bentuk e-book

yang akan memudahkan peserta pembelajaran untuk mencari topik-topik yang tidak dimengerti dengan lebih cepat dan mudah. Disamping itu dapat disertakan dalam bagian ini slide-slide yang digunakan ketika proses tatap muka di kelas, sehingga persiapan dari peserta dapat lebih baik.

b. Simulasi dan Visualisasi : salah satu keunggulan dari

E-learning adalah memungkinkannya simulasi dan visualisai materi teori dan

memberi pengalaman pemahaman yang berbeda dengan penjelasan di kelas. Dengan adanya simulasi dan visualisasi teori atau perumusan materi yang cukup kompleks dapat dijelaskan dengan menarik sehingga dapat lebih terserap oleh peserta didik, dengan model simulasi yang dapat diubah parameter-parameter dasar, maka aplikasi dari teori yang diberikan dapat dijelaskan lengkap. Banyak perangkat lunak pengembang untuk membuat simulasi dan visualisasi tanpa memerlukan pengetahuan program yang mendalam, sebagai contoh adalah perangkat lunak Macromedia Flash, yang banyak digunakan dalam sistem operasi Microsoft Windows.

(35)

pengajar, secara perlahan akan terus berkembang dan suatu saat akan dapat menjadi suatu bank soal sesuai dengan cakupan materi yang diberikan.

d. Tanya Jawab Interaktif dan Diskusi : dalam suatu proses pembelajaran tidak dapat dilepaskan untuk adanya diskusi dan interaksi secara langsung ataupun tidak langsung antara peserta dan pengajar, untuk itu suatu forum diskusi yang terbuka untuk seluruh peserta akan dapat membuka dan mengembangkan wawasan dari peserta secara umum. Dikarenakan tidak melalui tatap muka secara langsung, maka diharapkan kendala emosional dapat dihindarkan.

e. Kuis dan Evaluasi lainnya : seperti dalam proses pembelajaran pada umumnya, maka evaluasi merupakan suatu keharusan yang diperlukan untuk menentukan kelulusan seseorang, hal ini dapat dilakukan secara online penuh, dengan pengertian pelaksanaan evaluasi secara terbuka dan dapat dilakukan dimana saja selama dapat mengakses internet, dapat juga dilaksanakan secara tertutup dengan pengertian hanya dilakukan di suatu lokasi tertentu untuk menghindari kemungkinan yang mengerjakan adalah orang lain.

2.4.2 Sejarah E-Learning

E-learning atau pembelajaran elektronik pertama kali diperkenalkan

(36)

(Computer-Based Training) di mana mulai bermunculan aplikasi e-learning

yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (Video dan Audio) dalam format mov, mpeg-1, atau avi.

Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara massal. Tahun 1997 :

LMS(LearningManagement System). Seiring dengan perkembangan

teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak , dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang satu dengan yang lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan AICC (Airline

IndustryCBT Commettee), IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE, dsb .[7]

2.5 PHP (personal home page)

PHP (Personal Home Page) merupakan script untuk pemrograman web

server-side, script yang membuat dokumen HTML secara on the fly, dokumen

HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan teks editor atau editor HTML. Dengan menggunakan PHP,

(37)

dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang dibuat dengan menggunakan script

PHP. PHP/FI merupakan nama awal dari PHP, dibuat pertama kali oleh Rasmus Lerdoff. PHP awalnya merupakan program CGI yang dikhususkan untuk menerima input melalui form yang ditampilkan dalam browser web. Software ini disebarkan dan dilisensikan sebagai perangkat lunak Open Source.

Adapun keunggulan yang dimiliki oleh PHP adalah:

1. Life Cycle yang sangat singkat, sehingga PHP selalu up to

date mengikuti perkembangan teknologi internet.

2. Cross Platform, yakni PHP dapat dipakai di hampir semua

webserver yang ada di pasaran (terutama Apache dan Microsoft IIS)

dan dijalankan pada berbagai sistem operasi (Linux, Windows, FreeBSD).

3. PHP mendukung koneksi ke banyak database baik yang gratis maupun komersil, seperti MySQL, mSQL, Oracle, Microsoft

SQL Server, Interbase, dan banyak lagi.

(38)

2.6 MYSQL

MySQL merupakan sebuah software yang berguna sebagai suatu database

server yang cukup terkenal. Kepopulerannya seiring dengan useran script PHP

untuk web programming. Database server itu sendiri merupakan suatu software

yang bertugas untuk melayani permintaan (request) query dari client.

MySQL sebagai suatu database server mempunyai beberapa kemampuan, salah satunya harus menyediakan suatu sistem manajemen database yang dapat mengatur bagaimana menyimpan, menambah, mengakses data dan transaksi-transaksi database lainnya. MySQL cepat sekali berkembang, karena MySQL merupakan suatu software yang Open Source.

MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL

(Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian

database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimizer-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query

(39)

query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan Interbase.MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :

1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi

seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.

2. Open Source. MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi

GPL sehingga dapat digunakan secara cuma-cuma.

3. Multiuse. MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang

bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

4. Performance tuning. MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan

dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

5. Jenis Kolom. MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti

signed/unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan

lain-lain.

6. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query). 7. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti

levelsubnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan

yang mendetail serta sandi terenkripsi.

(40)

dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

9. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protocol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes

(NT).

10. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada client dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meskipun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.

11. Antar Muka. MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API

(Application Programming Interface).

12. Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang dapat digunakan untuk administrasi basisdata, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.

13. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basisdata lainnya semacam

PostgreSQL ataupun Oracle.

2.7 Javascript

JavaScript pertama kali diperkenalkan oleh Netscape Inc. pada tanggal 4

(41)

pemrograman yang mengijinkan halaman web menjadi lebih interaktif. Bahasa ini awalnya hanya dapat digunakan pada aplikasi browser buatan Netscape yaitu

Netscape 2.0.

JavaScript dibangun dengan tujuan untuk memberikan sebuah bahasa

pemrograman yang kecil (dalam hal ukuran yang dihasilkan) serta dinamis.Sejak tahun 1996, Netscape menyerahkan pembuatan standardisasi JavaScript pada sebuah lembaga independen European Computer Manufacturers Association

(ECMA). Beberapa karakteristik JavaScript antara lain: 1. Diterjemahkan oleh klien namun tidak dikompilasi.

2. Berbasis obyek, memanfaatkan obyek-obyek standar namun tidak diperbolehkan membuat kelas atau turunan (inheritance) objek tersebut. 3. Kodenya terintegrasi bahkan dapat disisipkan bersama dengan kode

HTML.

4. Tipe data dari variabel tidak dideklarasikan 5. Pengikatan secara dinamis.

(42)

32 3.1. Objek Penelitian

Pada bab ini di jelaskan penelitian yang di lakukan di SMA NEGERI 14 BANDUNG. Akan menjelaskan beberapa uraian menyangkut SMA NEGERI 14 BANDUNG yang terdiri Struktur Organisasi , dan Deskripsi Tugas.

3.2.1. Sejarah Singkat

SMA Negeri 14 Bandung mempunyai peranan penting untuk mendorong terwujudnya SMA Negeri 14 Bandung yang mandiri, karena waktu itu SMA Negeri 14 Bandung bertempat di SMP Negeri 5 Bandung dengan PLH Bapak Drs. Tatang Hasli Pagih. Secara resmi tanggal 1 Juli 1982 berdirilah SMA Negeri 14 Bandung dan menempati gedung tersendiri yang terletak di komplek PPI/ Pusenif di atas tanah seluas 4.405 m2.

(43)

belajar yang dikomandani oleh Kepala Sekolah, sampai sekarang telah 17 orang yang telah menjabat sebagai Kepala Sekolah. Periode tahun ini dijabat oleh Drs. Arief Achdiar.

Kondisi-kondisi yang ada terus-menerus diupayakan penyempurnaan agar suasana belajar lebih menyenangkan dan hasil yang menggemberikan. Salah satunya dengan penyempurnaannya fasilitas-fasilitas pembelajaran seperti tersedianya Lab. Computer, Lab. IPS, Lab. IPA, Lap. Olahraga, Perpustakaan, Mushola, Aula, disamping 22 ruangan belajar untuk kurang lebih 1.200 siswa.

Hanya untuk diketahui saja rencana panjang sekolah ini akan dibangun gedung berlantai yang lebih representative. Dan ini merupakan kerja sama antara Kepala Sekolah, Guru, Pemerintah, Stake Holder dan Masyarakat pada umumnya yang difasilitasi oleh Komite Sekolah.

3.2.2. Visi dan Misi Visi

Terwujud sumber daya manusia yang cerdas, produktif dan berakhlak mulia. Untuk merealisasikan keinginan harapan, cita-cita serta tujuan yang tertuang dalam visi yang telah ditetapkan, maka SMA Negeri 14 Bandung beserta stake holder harus memahami makna dari visi tersebut, yaitu :

(44)

Kedua : Sumber daya manusia yang produktif adalah mereka yang proaktif, partisipatif, apresiasitif, aktualitatif, dan profitable.

Ketiga : Sumber daya manusia berakhlak mulia adalah mereka yang religius, beretika, toleran serta memiliki kecerdasan emosional dan sprirual.

Misi

Untuk merealisasikan visi yang telah ditetapkan, segala potensi yang didukung oleh Sumber Daya Manusia serta semangat kebersamaan dan tanggung jawab dari seluruh stakeholder, maka misi yang akan dilaksanakan terdiri atas :

1. Peningkatan mutu pendidikan

Misi ini memiliki makna bahwa mutu pendidikan harus sesuai dengan perkembangan kebutuhan masyarakat/ stakeholders 2. Pengembangan, infra struktur, dan sarana pendidikan

Misi ini memiliki makna bahwa pembagunan, pemeliharaan, pemanfaatan, infra struktur dan sarana pendidikan dikembangkan sesuai kebutuhan.

3. Peningkatan kinerja dan layanan pendidikan

Misi ini memiliki makna bahwa sumber daya manusia (SDM) pendidikan dikembangkan secara optimal sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, sehingga tercipta produktivitas dan layanan prima.

(45)

Misi ini memiliki makna bahwa tenaga kependidikan memiliki kompetensi sesuai dengan tuntutan tugas dan profesinya.

5. Pengembangan manajemen pendidikan.

Misi ini memiliki makna bahwa pengelolaan pendidikan dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya serta partisipasi masyarakat harus dikelola secara efesien dan efektif. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, sehingga tercipta sistem informasi yang cepat, tepat dan akurat.

3.2.3. Struktur Organisasi 3.2.4. Deskripsi Tugas

1. Kepala Sekolah SMA NEGERI 14 BANDUNG dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang bertanggung jawab terhadap komite sekolah. Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator dan motivator serta memastikan kelangsungan SMA NEGERI 14 BANDUNG ke sasaran yang telah ditetapkan.

(46)

Kenyamanan dan Kekeluargaan), membuat laporan kegiatan tata usaha.

3. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum bertugas menyusun program pengajaran, pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran, jadwal ulangan dan evaluasi, kriteria kenaikan, ketidaknaikan atau kelulusan, membina lomba akademis, dan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran).

4. Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan bertugas menyusun program pembinaan OSIS, melaksanakan pembimbingan dan pengarahan kegiatan OSIS, melaksanakan koordinasi K6, pemilihan siswa teladan atau penerima beasiswa, mutasi siswa, program ekstra kurikuler, dan membuat laporan kegiatan kesiswaan secara berkala. 5. Koordinator Sarana Prasarana bertugas menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana, mengkoordinasikan pendayagunaan sarana dan prasarana, pengelola pembiayaan alat-alat pengajaran, dan menyusun laporan pelaksanaan urusan sarana dan prasarana secara berkala.

(47)

7. Koordinator Mata Pelajaran bertugas mengatur dan menyusun mata pelajaran sesuai dengan kurikulum yang ada, menyusun bahan ajar bagi tiap-tiap mata pelajaran dan mengatur jadwal mata pelajaran yang akan diterapkan.

3.2. Metode Penelitian 3.2.1. Desain Penelitian

Metodologi penelitian merupakan suatu proses yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang logis, dimana memerlukan data-data untuk mendukung terlaksananya suatu penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang menggambarkan fakta-fakta dan informasi dalam situasi atau kejadian dimasa sekarang secara sistematis, faktual dan akurat.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data 3.2.2.1. Sumber Data Primer

(48)

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder yang di dapatkan adalah sumber data yang berasal dari data arsip yang di simpan pada bagian kurikulum yang meliputi data pelajaran serta pengajar.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 3.2.3.1. Metode Pengembangan Sistem

Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan paradigma perangkat lunak secara waterfall, yang meliputi beberapa proses diantaranya:

System Engineering

Analysis

Desaign

Coding

Testing

Maintenance

Gambar 1.1 Metode WaterfallIan Soumervile

Waterfall adalah sebuah pengembangan model perangkat lunak yang dilakukan secara berurutan atau sekuensial, adapun model ini dimulai pada tahap :

(49)

Merupakan bagian dari sistem yang terbesar dalam pengerjaan suatu proyek, dimulai dengan menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya kedalam pembentukan perangkat lunak.

2. Analisis

Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek pembuatan perangkat lunak. 3. Desain

Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti oleh user.

4. Coding

Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang ke dalam bahasa pemrograman tertentu. 5. Testing

Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun.

6. Maintenance

(50)

40

Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis sistem yang sedang berjalan dan perancangan sistem yang akan dibangun di SMA NEGERI 14 Bandung yang berfungsi untuk mempermudah, memahami dan menyusun perancangan pada bab selanjutnya. Selain itu juga berfungsi untuk memberikan gambaran dan solusi pada pembuatan aplikasi ini

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem (systems analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

4.1.1. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Sebelum melakukan rancangan sistem, perlu adanya analisis terhadap prosedur yang berjalan pada sekolah. Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara dengan pihak SMA NEGERI 14 Bandung. Ada beberapa prosedur dalam mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga perlu dilakukan perbaikan.

(51)

1. Prosedur pemberian materi saat guru hadir.

2. Prosedur pemberian materi pembelajaran saat guru tidak hadir. 3. Prosedur pemberian tugas siswa saat guru hadir.

4. Prosedur pemberian tugas siswa saat guru tidak hadir. 5. Prosedur pelaksanaan ulangan.

4.1.1.1. Flow Map

4.1.1.1. Prosedur pemeberian materi saat guru hadir Prosedur pemberian materi mata pelajaran yang sedang berjalan ini dilakukan oleh guru dan siswa. Pemberian materi tersebut dilakukan oleh guru kepada siswanya pada saat di dalam kelas. Adapun alur prosedurnya adalah sebagai berikut :

1. Guru menyiapkan buku materi mata pelajaran kemudian meringkasnya.

2. Setelah meringkas guru menyimpan buku materi dan ringkasan materi dititipkan kepada guru piket untuk disampaikan kepada siswa.

3. Guru menyampaikan ringksan materi kepada siswa di kelas.

(52)

5. Catatan siswa kemudian disimpan oleh siswa sebagai arsip catatan materi.

6. Ringkasan materi yang sebelumnya telah dibuat oleh guru, akan dijadikan sebagai pengembangan materi untuk bahan mengajar selanjutnya.

Aliran dokumen pemberian materi saat guru hadir digambarkan dalam bentuk flowmap seperti gambar 4.1.

(53)

4.1.1.2. Prosedur pemberian materi saat guru tidak hadir

Prosedur pemberian materi saat guru tidak dapat hadir untuk mengajar diantaranya dilakukan oleh guru, guru piket dan siswa. Adapun alur prosedurnya adalah sebagai berikut :

1. Guru menyiapkan buku materi mata pelajaran kemudian meringkasnya.

2. Setelah meringkas guru menyimpan buku materi dan ringkasan materi dititipkan kepada guru piket untuk disampaikan kepada siswa.

3. Guru piket menyampaikan ringkasan materi yang telah dititipkan untuk dicatat dan dipelajari siswa. 4. Siswa mencatat materi dari guru piket dan akan

menyimpannya untuk arsip siswa.

5. Setelah siswa mencatat materi, siswa memberikan kembali materi tersebut ke guru pilket.

6. Guru piket kemudian memberikan kembali ringkasan materi tersebut kepada guru bersangkutan.

(54)

Aliran dokumen pemberian materi saat tidak guru hadir digambarkan dalam bentuk flowmap seperti gambar 4.2.

(55)

4.1.1.3. Prosedur pemberian tugas saat guru hadir Prosedur pemberian tugas yang sedang berjalan ini dilakukan oleh guru dan siswa. Pemberian tugas tersebut dilakukan oleh guru kepada siswanya pada saat di dalam kelas. Adapun alur prosedurnya adalah sebagai berikut :

1. Guru menyiapkan materi yang akan digunakan untuk membuat tugas oleh guru

2. Guru membuat tugas serta jawabannya dari kumpulan materi yang sebelumnya sudah pernah disampaikan kepada siswa.

3. Setelah membuat tugas kemudian guru merekap tugas, satu tugas untuk diberikan ke siswa dan satu lagi untuk arsip guru.

4. Guru memberikan tugas kepada siswa.

5. Siswa mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru.

6. Setelah siswa mengerjakan tugas kemudian siswa memberikan jawabannya kepada guru, siswa menyimpan soal untuk dijadikan arsip.

(56)

siswa, guru akan mencatat nilai siswa untuk dijadikan arsip.

8. Guru memberikan hasil tugas tersebut kepada siswa dengan nilai yang sudah diberikan guru bersangkutan yang nantinya untuk dijadikan arsip siswa.

Aliran proses pemberian tugas siswa digambarkan dalam bentuk flowmap seperti gambar 4.3

(57)

4.1.1.4. Prosedur pemberian tugas saat guru tidak hadir

Prosedur pemberian tugas saat guru tidak dapat hadir diantaranya dilakukan oleh guru, guru piket dan siswa. Adapun alur prosedurnya adalah sebagai berikut :

1. Guru menyiapkan buku materi yang nantinya untuk dijadikan tugas.

2. Guru membuat tugas serta jawaban dari kumpulan materi yang sebelumnya sudah pernah disampaikan kepada siswa.

3. Setelah membuat tugas kemudian guru merekap tugas, satu tugas untuk diberikan ke siswa dan satu lagi untuk arsip guru.

4. Guru memberikan tugas tersebut kepada guru piket yang nantinya akan diberikan kepada siswa.

5. Guru piket memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan.

6. Siswa mengerjakan tugas yang sudah diberikan oleh guru piket.

(58)

8. Guru memberikan kembali tugas tersebut ke guru yang bersangkutan.

9. Guru mengoreksi tugas yang telah dikerjakan siswa, setelah guru mengoreksi dan mendapatkan nilai siswa, guru akan mencatat nilai siswa untuk dijadikan arsip guru.

10. Guru memberikan nilai hasil tugas tersebut saat guru masuk minggu depan kepada siswa, yang nantinya oleh siswa akan dijadikan arsip siswa.

(59)

Gambar 4.4 flowmap pemberian tugas saat guru tidak hadir

4.1.1.5. Prosedur pelaksanaan ulangan

Prosedur pelaksanaan ulangan diantaranya dilakukan oleh guru, panita, pengawas dan siswa. Adapun alur prosedurnya adalah sebagai berikut :

1. Guru menyiapkan buku materi yang nantinya untuk dijadikan soal ulangan.

(60)

3. Guru menyerahkan soal ulangan kepada panitia ulangan.

4. Panitia mengelolah soal ulangan.

5. Panitia ulangan memberikan soal ulangan kepada pengawas.

6. Pengawas membagiakan soal ulangan dan lembar jawaban kepada siswa.

7. Siswa mengerjakan soal ulangan dengan kurun waktu yang telah ditetapkan.

8. Setelah siswa mengerjakan tugas ulangan, siswa mengumpulan jawaban kepada pengawas.

9. Soal dibawa siswa untuk dijadikan arsip pribadi. 10. Pengawas memberikan hasil ulangan dari siswa

kepada panitia ulangan.

11. Panitia ulangan kemudian memberikan hasil dari ulangan kepada guru yang bersangkutan untuk dikoreksi.

12. Guru mengoreksi hasil jawaban siswa, setelah guru mengoreksi dan memberikan nilai siswa, guru akan mencatat nilai siswa untuk dijadikan arsip guru. 13. Guru memberikan nilai hasil ulangan tersebut

(61)

Aliran proses pemberian tugas saat gutu tidak hadir digambarkan dalam bentukflowmap seperti gambar 4.5.

(62)

4.1.1.6 Diagram DFD Sistem berjalan

Berikut ini adalah gambar data flow diagaram dari keadaan proses yang sedang berjalan.

(63)

Perancangan Sistem

4.2.1. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan 4.2.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Perancangan sistem bertujuan untuk membuat rancang bangun sebuah sistem dan pengkonfigurasian perangkat keras dan perangkat lunaknya, sehingga dihasilkan suatu sistem yang lebih baik. Perancangan sistem ini merupakan suatu proses pemecahan masalah yang dihadapi dan bertujuan untuk membangun sebuah sistem yang dapat memenuhi sasaran, kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan.

4.2.2.2. Gambaran Umum System Yang Diusulkan

(64)

4.2.2.3. Diagram Konteks

Dalam melakukan analisis terhadap sistem digunakan suatu perangkat yaitu DFD (Data Flow Diagram). DFD merupakan diagram notasi yang digunakan untuk menunjukkan aliran data pada perangkat lunak. DFD yang pertama adalah DFD level 0 atau yang biasa disebut diagram konteks.

Sistem

(65)

4.2.2.4. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke model yang lebih kecil. DFD menguraikan proses-proses yang terjadi dalam sistem sampai proses yang lebih detail. DFD dari Sistem Learning management system berbasis web dapat diuraikan sebagai berikut:

A.DFD Level 1

(66)

Gambar 4.8 DFD level ! aplikasi pembelajaran online

B.DFD Level 2

(67)

perincian proses yang ada pada DFD Level 1 adalah sebagai berikut:

1. DFD Level 2 Proses 1 Login

DFD Level 2 proses 1 pada gambar 4.8 merupakan proses login yang akan memeriksa akun userdengan usernameberupa NIY untuk guru dan NIS untuk siswa, dan Password.Terdapat 4 proses yaitu : Proses input username, input password, autentikasi login dan lupa password.

Gambar 4.8 DFD Level 2 Proses 1 LoginPengguna

ADMIN

Info Data Login Info Data Login GURU

T_siswa T_guru T_admin T_kepsek

Info Data Login

(68)

2. DFD Level 2 Proses 2 Pengolahan Profil Pengguna

DFD Level 2 Proses 2 pada gambar 4.9 merupakan pengolahan profil pengguna, dimana didalamnya terdapat 2 proses yaitu edit profil, ubah password dan ubah email.

2.2 GANTI PASSWORD

GURU

ADMIN Data Edit Profil Admin

Data Edit Profil Guru Data Edit Profil Siswa

Info Ganti Pass Guru

Info Ganti FotoGuru Info Ganti Pass Admin

Info Ganti Foto Admin T_siswa

T_kepsek Data Ganti Foto Kepsek

Data Ganti Password Siswa

Info Ganti Foto Kepsek

Info Ganti Password Siswa

2.1 Info Edit Profil Admin

Info Edit Profil Guru

Data Guru Data Ganti Password Admin

Data Guru

Data Ganti Email Admin Info Edit Profil Siswa

Info Edit Profil Kepsek

Data Ganti Password Kepsek

Info Ganti Foto Siswa Data Ganti Foto Siswa

Data Admin

Data Edit Profil Kepsek Data Siswa

Data Siswa Info Ganti Password Kepsek

Data Kepsek

Gambar 4.9 DFD Level 2 Proses 2 Pengolahan Profil Pengguna

3. DFD Level 2 Proses 3 Pengolahan Data Master

(69)

3.1

(70)

4. DFD Level 2 Proses 4 Pengolahan Data Pembelajaran

DFD Level 2 Proses 4 pada gambar 4.11 merupakan pengolahan data pembelajaran dimana di dalamnya terdapat 1 proses yaitu proses tambah kelas.

(71)

4.2

(72)

5. DFD Level 2 Proses 5 Pengolahan Forum

DFD Level 2 Proses 5 pada gambar 4.12 merupakan pengolahan Forum dilakukan untuk mendiskusikan materi pelajaran dengan mengisi data penggunanya user akan terdaftar.

5.1

(73)

C. DFD Level 3

1. DFD Level 3 Proses 3.1 Pengolahan Mata Pelajaran

DFD Level 3 Proses 3.1 pada gambar 4.13 merupakan pengolahan data mata pelajaran di dalamnya terdapat 3 proses yaitu: tambah mata pelajaran, ubah mata pelajaran, dan hapus mata pelajaran.

3.1.1 TAMBAH MATA PELAJARAN

3.1.2 UBAH MATA PELAJARAN

3.1.3 HAPUS MATA PELAJARAN ADMIN

Data Mata Pelajaran Info Mata Pelajaran

Data Mata Pelajaran Info Mata Pelajaran

Data Mata Pelajaran

Info Mata Pelajaran T_matapelajaran Data Mata Pelajaran

Data Mata Pelajaran

Data Mata Pelajaran Data Mata Pelajaran

Data Mata Pelajaran

Data Mata Pelajaran

T_kelas Data Kelas

Data Kelas T_tahunajar Data Tahunajar

Data Tahunajar

Data Tahun Ajar Data Kelas

Gambar 4.13 DFD Level 3 Proses 3.1 Pengolahan Mata Pelajaran

2. DFD Level 3 Proses 3.2 Pengolahan Berita

(74)

3.2.1 TAMBAH BERITA

3.2.2 UBAH BERITA

3.2.3 HAPUS BERITA

3.2.4 LIHAT BERITA ADMIN

Data Berita Info Berita

Data Berita Info Berita

Data Berita Info Berita

Data Berita Info Berita

T_Berita Data Berita

Data Berita

Data Berita

Data Berita

Data Berita

Data Berita

Data Berita

Data Berita

GURU

Data Berita, Info Berita Data Berita, Info Berita

SISWA

Gambar 4.14DFD Level 3 Proses 3.2 Pengolahan Berita

3. DFD Level 3 Proses 3.3 Pengolahan Kelas

(75)

3.3.1 TAMBAH KELAS

3.3.2 UBAH KELAS

3.3.3 HAPUS KELAS ADMIN

Data Kelas Info Kelas

Data Kelas Info Kelas

Data Kelas Info Kelas

T_kelas Data Kelas

Data Kelas

Data Kelas

Data Kelas

Data Kelas

Data Kelas

T_tahunajar

Data Tahunajar Data Tahunajar

Gambar 4.15DFD Level 3 Proses 3.3 Pengolahan Kelas

4. DFD Level 3 Proses 3.4 Pengolahan Guru

(76)

3.4.1 Data Cari Data Guru

Info Cari Data Guru

Data Guru Data Guru

Gambar 4.16 DFD Level 3 Proses 3.4 Pengolahan Guru

5. DFD Level 3 Proses 3.5 Pengolahan Siswa

(77)

3.5.1

Info Siswa Data Siswa

Data Siswa

3.5.5 CARI DATA SISWA

Data Siswa Data Siswa Data Cari Data Siswa

Info Cari Data Siswa

Gambar 4.17 DFD Level 3 Proses 3.5 Pengolahan Siswa

6. DFD Level 3 Proses 3.6 Pengolahan Tahun Ajar

(78)

3.6.1 TAMBAH TAHUN

AJAR

3.6.2 UBAH TAHUN AJAR

3.6.3 HAPUS TAHUN

AJAR ADMIN

Data Tahunajar Info Tahunajar

Data Kelas Info Kelas

Data Tahunajar Info Tahunajar

T_tahunajar Data Tahunajar

Data Tahunajar

Data Tahunajar

Info Tahunajar

Data Tahunajar

Data Tahunajar

3.6.4 SET AKTIF TAHUN

AJAR Data Tahunajar

Info Tahunajar Data Tahunajar

Data Tahunajar

Gambar 4.18 DFD Level 3 Proses 3.6 Pengolahan Tahun Ajar

7. DFD Level 3 Proses 3.7 Pengolahan Silabus

(79)

3.7.1 TAMBAH SILABUS

3.7.2 UBAH SILABUS

3.7.3 HAPUS SILABUS ADMIN

Data Silabus Info Silabus

Data Silabus Info Silabus

Data Silabus Info Silabus

T_tahunajar

Data Silabus

Data Silabus

Data Silabus

Info Silabus

Data Silabus

Data Silabus

3.7.4 SET AKTIF SILABUS

Data Silabus Info Silabus

Data Silabus Data Silabus

T_kompetensi_dasar T_standar_kompetensi

Data standar kompetensi

Data standar kompetensi

Data Kompetensi dasar

Data Kompetensi dasar

Gambar 4.19 DFD Level 3 Proses 3.7 Pengolahan Silabus

8. DFD Level 3 Proses 4.1 Pengolahan Pengumuman

(80)

4.1.1 TAMBAH PENGUMUMAN

4.1.2 UBAH PENGUMUMAN

4.1.3 HAPUS PENGUMUMAN

4.1.4 LIHAT PENGUMUMAN GURU

Data pengumuman Info pengumuman

Data pengumuman Info pengumuman

Data pengumuman Info pengumuman

Data pengumuman Info pengumuman

T_pengumuman Data pengumuman

Data pengumuman

Data pengumuman

Data pengumuman

Data pengumuman

Data pengumuman

Data pengumuman Data pengumuman

SISWA Data pengumuman Info pengumuman

Gambar 4.20 DFD Level 3 Proses 4.1 Pengolahan Pengumuman

9. DFD Level 3 Proses 4.2Pengolahan Materi

DFD Level 3 Proses 4.2pada gambar 4.21 merupakan pengolahan data Materi di dalamnya terdapat 7 proses yaitu: tambah materi, ubah materi, hapus materi, lihat materi, download

(81)

4.2.1

Info Hapus Materi T_materi

Data Materi

Data kbm Data Mata Pelajaran

SISWA Info Download Materi

Info File Materi

Gambar 4.21 DFD Level 3 Proses 4.2 Pengolahan Materi

10.DFD Level 3 Proses 4.3 Pengolahan Tugas

(82)

4.3.1

Data Kelas Data Mata Pelajaran

Info Tambah Tugas Siswa Data Tambah Tugas Siswa

Info Tugas

Gambar 4.22 DFD Level 3 Proses 4.6 Pengolahan Tugas

11. DFD Level 3 Proses 4.4 Pengolahan Ujian

(83)

4.4.2 Data Soal ujain

4.4.3 GURU Info ujian

Data ujian

Info Nilai ujian Data Nilai ujian

Gambar 4.23 DFD Level 3 Proses 4.3 Pengolahan Ujian

12. DFD Level 3 Proses 4.5 Pengolahan Nilai Ujian

DFD level 3 proses 4.5 pada gambar 4.24 merupakan pengolahan nilai ujian, dimana didalamnya terdapat 1 proses yaitu: proses lihat nilai ujian.

4.5.1 LIHAT NILAI UJIAN GURU Data Nilai Ujian

Info Nilai Ujian

T_ujian Data Nilai Ujian

Data Nilai Ujian

SISWA Data Nilai Ujian

Info Nilai Ujian

Gambar

Gambar 2.3 Tahap Pengembangan E-learning
gambar 4.1.
Gambar 4.2 flowmap pemberian materi saat guru tidak hadir
Gambar 4.3 flowmap pemberian materi saat guru tidak hadir
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pengujian hipotesis dapat disimpulkan ada pengaruh positif dan signifikan baik secara simultan dan parsial variabel kompetensi,

Melihat hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Indragiri Hilir, yang diwakili oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten

From the results of the analysis conducted are as follows It can be concluded that the initial investment (capital) value for a year for PLTS is very large except

Harapannya, naskah akademik yang disusun oleh Program Studi Fisika (PSF), Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ini dapat menjadi panduan

In terms of use, significant progress has been achieved on the first step, the inte- gration of ecology into management models, but the integration of weather and climate,

Pada penelitian ini, analisis yang dimaksud adalah penjelasan dari kesalahan ortografi yang dilakukan oleh mahasiswa Departemen Pendidikan Bahasa Perancis

Saran diberikan kepada para orang tua agar menerapkan pola asuh demokratis dimana anak 10-12 tahun dengan konsep diri positif terbanyak didapatkan dari pola asuh tersebut,

Selanjutnya, hasil kesepakatan rumusan Pancasila oleh Panitia 9 tidak diterima oleh beberapa kalangan, terutama oleh nasionalis Indonesia bagian Timur