• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI TENTANG TEKNIK KOMUNIKASI ORANGTUA DALAM PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK SALSA KECAMATAN PERCUT SEI TUAN T.A. 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI TENTANG TEKNIK KOMUNIKASI ORANGTUA DALAM PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK SALSA KECAMATAN PERCUT SEI TUAN T.A. 2015/2016."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI TENTANG TEKNIK KOMUNIKASI ORANGTUA

DALAM PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN

ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK SALSA

KECAMATAN PERCUT SEI

TUAN T.A. 2015/2016

Skripsi

Telah Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Pada Prodi Pendidikan Anak Usia Dini

OLEH: RIZKI WINITRI NIM. 1123113021

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

RIZKI WINITRI, Nim : 1123113021, Studi Tentang Teknik Komunikasi Orangtua Dalam Pengembangan Kemandirian Anak Usia 5-6 Tahun Di TK SALSA Kecamatan Percut Sei Tuan T.A 2015/2016. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2016.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah teknik komunikasi yang diterapkan orangtua kurang sesuai terhadap anak sehingga mempengaruhi kemandirian anak, kurangnya kepercayaan orangtua terhadap kemampuan anak, dan saat memberikan instruksi, orangtua tidak memperhatikan apakah anak sudah mengerti maksud dari instruksi tersebut atau belum, serta kurangnya pemahaman orangtua tentang perannya dalam mengembangkan kemandirian anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik komunikasi yang digunakan orangtua dalam mengembangkan kemandirian anak usia 5-6 tahun. Dalam penelitian ini sumber data penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Subjek dalam penelitian ini adalah 5 orangtua yang anaknya sudah mandiri berusia 5-6 tahun.

Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus dan analisis datanya menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Variabel bebas adalah teknik komunikasi orangtua sedangkan variabel terikat adalah pengembangan kemandirian anak. Instrumen pengumpulan data adalah wawancara terstruktur. Data dianalisis dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi.

(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik. Skripsi ini berjudul “Studi Tentang Teknik Komunikasi Orangtua Dalam Pengembangan Kemandirian Anak Usia 5-6 Tahun di TK SALSA Kecamatan Percut Sei Tuan T.A. 2015/2016”. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana pada program studi PG PAUD.

Penulis juga menyadari bahwa banyak bantuan yang tak ternilai dari berbagai pihak, dengan ini penulis berkesempatan mengucapkan banyak terima kasih kepada: Kepegawaian dan Perlengkapan Umum dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd sebagai Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan.

4. Ibu Kamtini, S.Pd, M.Pd selaku Ketua Prodi PG PAUD.

(6)

yang telah memberikan kritik dan saran serta masukan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini agar lebih baik.

6. Seluruh Dosen Prodi PG PAUD FIP UNIMED, yang telah membimbing dan membagikan ilmunya. Khususnyan Ibu Kamtini, S.Pd, M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis selama mengikuti perkuliahan.

7. Seluruh civitas akademika FIP UNIMED, dosen dan pegawai yang tidak disebutkan namanya dalam tulisan ini.

8. Ibu Kamtini S.Pd, M.Pd selaku Kepala Sekolah TK SALSA yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut. Dan orangtua dari siswa/i yang telah memberikan bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan penelitian.

9. Teristimewa kedua orangtua tercinta, Bapak Mahadi danIbu Susmiati, S.Pd yang telah dengan sabar dan penuh kasih sayang merawat, menjaga, membesarkan, dan mendidik penulis. Serta tak henti-hentinya mendoakan anak-anaknya untuk mencapai cita-cita.

10. Untuk adik tersayang Rahmat Fauzi dan Rudi Kurniawan. Kemudian untuk seluruh keluarga besar yang telah memberikan dukungan, motivasi dan doa kepada penulis.

11. Kepada kak Ika Suyanti, S.Pd yang telah memberikan bantuan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi tepat waktu

(7)

yang selalu setia dalam suka maupun duka yang turut memberikan bantuan, masukan dan dorongan kepada penulis.

Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima dari berbagai pihak, penulis mengucapkan banyak terima kasih. Semoga Allah SWT membalasnya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga penulis mohon kritik dan saran dari berbagai pihak, agar hasilnya lebih baik lagi. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua dan dapat dijadikan sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan.

Medan, Juni 2016 Penulis,

(8)

DAFTAR ISI 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 6

2.1.1. Pengembangan Kemandirian Anak ... 9

2.1.1.1. Pengertian ... 9

2.1.1.2. Ciri-ciri Kemandirian AUD ... 11

2.1.1.3. Aspek Kemandirian AUD ... 14

2.1.1.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian AUD ... 15

2.1.2. Teknik Komunikasi Orang Tua ... 19

2.1.2.1. Pengertian ... 19

2.1.2.2. Komponen dalam Proses Komunikasi ... 21

(9)

2.1.3. Teknik Komunikasi Orang Tua dalam Pengembangan Kemandirian

AUD ... 26

2.2. Kerangka Konseptual ... 37

BAB III: METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 40

3.2. Subjek Penelitian ... 40

3.3. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 40

3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 41

3.5. Teknik Analisi Data ... 43

3.7. Lokasi dan Jadwal Penelitian... 44

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pembahasan Teknik Analisis Data ... 46

4.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 48

4.3. Interpretasi Data ... 58

4.4. Pembahasan Penelitian ... 60

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 63

5.2. Implikasi ... 63

5.3. Saran ... 64

(10)

DAFTAR TABEL

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Proses Komunikasi ... 23 Gambar 4.1. Gambar Teknik Komunikasi Orangtua Yang Mempengaruhi

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara Lampiran 2 Surat Izin Penelitian

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah

Pada hakikatnya belajar berlangsung sepanjang hayat. Untuk menciptakan generasi yang berkualitas, pendidikan harus dilakukan sejak usia dini dalam hal ini melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yaitu pendidikan yang ditujukan bagi anak sejak lahir hingga usia 6 tahun. PAUD menjadi sangat penting mengingat potensi kecerdasan dan dasar-dasar perilaku seseorang terbentuk pada rentang usia ini. PAUD diselenggarakan melalui jalur formal (TK, RA, sederajat), jalur non formal (KB,TPA, sederajat), dan jalur pendidikan informal (berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungannya).

(14)

dewasa nanti, sehingga mereka akan siap mengahadapi masa depan yang penuh tantangan dan hambatan.

Pendidikan anak usia dini merupakan wadah yang tepat untuk membentuk dan mengembangkan kemandirian anak. Meskipun dunia sekolah turut berperan dalam memberikan kesempatan kepada anak untuk mandiri, keluarga tetap merupakan pilar utama dan pertama dalam pembentukan anak untuk mandiri. Mengembangkan perilaku kemandirian pada anak harus dimulai dari lingkungan rumah.

(15)

biarkan anak yang menggosokkannya ke tubuhnya sendiri. Jika anak ingin makan dan minum, mulailah untuk mengajari anak untuk mengambilnya di dapur dan biarkan anak makan sendiri walaupun kadang bajunya akan kotor karena kena makanannya.

Dengan adanya pembiasaan dirumah, anak akan terlatih juga untuk melakukan segala sesuatu sendiri. Misalnya ketika disekolah, anak bisa makan dan minum sendiri, anak bisa memasukkan alat tulisnya ke dalam tasnya, dan jika anak sudah terbiasa mandiri anak tidak akan lagi ditunggui orangtuanya sampai pulang sekolah. Hal ini dapat terwujud jika orangtua membimbing anak, ketika anak sudah mulai membiasakan diri untuk mandiri.

(16)

selalu melarang anak untuk melakukan sesuatu. Hal tersebut dapat menghambat perkembangan kemandirian anak. Namun, apabila orangtua memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukannya sendiri dengan pengawasan orangtua maka akan lebih baik lagi hasilnya.

(17)

mengembangkan kemandirian anak karena orangtua tidak memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan sesuatu sendiri. Dari berbagai permasalahan yang telah diuraikan, ternyata masih banyak orangtua yang kurang memahami perannya dalam mengembangkan kemandirian anak. Orangtua masih belum percaya dengan kemampuan anaknya, oleh karena itu orangtua melarang anak untuk melakukan aktivitas sendiri.

Tidak hanya orangtua saja, guru juga merupakan orang yang dekat dengan si anak, karena anak sering bertemu dan berkomunikasi dengan guru maka guru juga dapat mengembangkan kemandirian anak. Namun kenyataanya guru mengalami kendala, salah satunya adalah dari segi waktu. Keterbatasan waktu tersebut membuat guru tidak dapat memperhatikan anak didiknya secara mendetail. Dalam mengembangkan kemandirian guru membantu anak denga mengawasi anak tersebut. Misalnya, ketika anak ingin ke kamar mandi, anak mau makan, belajar dan memasukkan alat tulis anak ke dalam tasnya. Namun, sudah sewajarnya guru dan orangtua bekerja sama untuk membantu anak dalam mengembangkan kemandirian anak, karena anak selalu berada di lingkungan keluarga, dan sekolah.

(18)

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi permasalahan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Teknik komunikasi yang diterapkan orangtua kurang sesuai terhadap anak sehingga mempengaruhi kemandirian anak

2. Kurangnya kepercayaan orangtua terhadap kemampuan anak

3. Saat memberikan instruksi, orangtua tidak memperhatikan apakah anak sudah mengerti maksud dari instruksi tersebut atau belum

3. Kurangnya pemahaman orangtua tentang perannya dalam mengembangkan kemandirian anak

1.3. Batasan Masalah

Adanya keterbatasan waktu, dana, tenaga, teori-teori dan agar penelitian dapat dilakukan secara lebih mendalam, maka penulis membatasi masalah menjadi “Studi Tentang Teknik Komunikasi Orangtua Dalam Pengembangan Kemandirian Anak Usia 5-6 Tahun di TK SALSA Kecamatan Percut Sei Tuan T.A 2015-2016”.

1.4. Rumusan Masalah

(19)

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut: “Untuk mengetahui teknik komunikasi yang digunakan orangtua dalam mengembangkan kemandirian anak usia 5-6 tahun di TK SALSA Kecamatan Percut Sei Tuan T.A 2015-2016”.

1.6. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, selain itu juga dapat memberi pemahaman psikologis terhadap guru-guru dalam meningkatkan kemandirian anak.

b. Sebagai sumber bacaan bagi yang berminat meneliti untuk mengembangkan PAUD

2. Manfaat Praktis a. Bagi guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukkan agar guru berupaya dalam meningkatkan kemandirian anak di TK B.

b. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukkan bagi sekolah dalam melakukan pembinaan dan pengelolaan terhadap guru untuk meningkatkan kemandirian anak di TK B.

c. Bagi penulis

(20)

d. Bagi Peneliti

(21)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa teknik komunikasi yang digunakan orangtua dalam mengembangkan kemandirian anak adalah responden A, B, C, D dan E menggunakan komunikasi yang bersifat empati, responsif, adanya pesan positif, terbuka dan terpercaya, mendengarkan secara aktif, adanya pesan optimistik, komunikasi proporsional, dan tidak adanya sikap menghakimi. Tetapi masing-masing responden melakukan teknik tersebut dengan menggunakan pendekatan yang berbeda. Akan tetapi, masing-masing responden tetap menggunakan teknik komunikasi yang bersifat empati dan responsif dalam melakukan komunikasi kepada anak.

4.2. Implikasi

(22)

4.3. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka saran yang dapat peneliti berikan adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengembangkan kemandirian anak orangtua dianjurkan menggunakan teknik komunikasi yang bersifat empati, responsif, adanya pesan positif, terbuka dan terpercaya, mendengarkan secara aktif, adanya pesan optimistik, komunikasi proporsional dan tidak adanya sikap menghakimi.

2.

Saat anak mulai berkomunikasi dengan orangtua, hendaknya orangtua lebih memperhatikan bahasa tubuh anak, agar orangtua tahu apa yang sebenarnya dibutuhkan anak sehingga komunikasi yang terjalin semakin maksimal.

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Chazen, et al. 1983, Helping Your Children With Behavior Difficulties, Canberra, University Par Press

Dahlan. D. 2004. Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung: Percetakan PT Remaja Rosdakarya

Desmita. 2011. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Familia, Tim Pustaka. 2006. Membuat Prioritas, Melatih Anak Mandiri. Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Fadlillah, M & Lilif, M. 2013. Pendidikan Karakter Anak Usia Dini. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Muhammad, A. 2007. Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT Bumi Aksara

Montessori. 2008. The Absorbent Mind Pikiran yang Mudah Menyerap. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Novan, A, W. 2013. Bina Karakter Anak Usia Dini: Panduan Orangtua & Guru dalam Membentuk Kemandirian & Kedisiplinan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.

Putra, N & Dwilestari, N. 2013. Penelitian Kualitatif PAUD. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Ramadhani, S. 2008. The Art of Positive Communicating: Mengasah Potensi dan Kepribadian Positif Pada Anak Melalui Komunikasi Positif. Yogyakarta: Bookmarks.

Sjarkawi, 2006. Pembentukan Kepribadian Anak. Jakarta: Bumi Aksara

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Cv. Alfabeta

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Cv. Alfabeta

Uchjana, E.O. 2006. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Gambar

Tabel 3.1. Kisi-kisi Pedoman Wawancara ....................................................
Gambar 2.1. Proses Komunikasi  .................................................................

Referensi

Dokumen terkait

dikeluarkan oleh mufti yang layak, maka mustafti hendaklah beramal dengan fatwa berkenaan. Namun jika mufti berkenaan menarik kembali fatwanya dan mustafti pula

Adapun rekomendasi yang dapat diberikan adalah : (a) dalam kegiatan penerimaan siswa baru, kepala sekolah hendaknya bermusyawarah dengan guru mengenai kriteria apa

Berdasarkan hasil olahan data mengenai tanggapan responden menurut jenis kelamin pada tabel diatas, maka sebagian besar responden laki-laki menjawab setuju yakni

Adanya hubungan hubungan antara kemandirian belajar dengan hasil belajar keterampilan dasar praktik klinik mahasiswa semester I prodi D IV bidan pendidik STIKES

Nilai ini masih lebih besar dari nilai 1,859 (t -tabel ) yang merupakan syarat signifikansi variabel regresi. 4) Koefisien regresi sebasar 5,422, variable jumlah

Other experts clearly believe that positive character traits (such as personal and social responsibility) can and should be taught and learn in sport or physical activity

Dari hasil perhitungan diperoleh perhitungan koefisien korelasi nilai r = 0,98 yang berarti diantara jumlah bonus yang diterima dengan produktivitas kerja karyawan mempunyai

karyawan dalam perusahaan tersebut harus mempunyai suatu motivasi