• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL PENANAMAN IDEOLOGI MUHAMMADIYAH OLEH PIMPINAN RANTING 'AISYIYAH MAKAMHAJI TAHUN 2010-2015 Model Penanaman Ideologi Muhammadiyah Oleh Pimpinan Ranting Aisyiyah Makamhaji Tahun 2010-2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MODEL PENANAMAN IDEOLOGI MUHAMMADIYAH OLEH PIMPINAN RANTING 'AISYIYAH MAKAMHAJI TAHUN 2010-2015 Model Penanaman Ideologi Muhammadiyah Oleh Pimpinan Ranting Aisyiyah Makamhaji Tahun 2010-2015."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL PENANAMAN IDEOLOGI MUHAMMADIYAH OLEH PIMPINAN RANTING 'AISYIYAH MAKAMHAJI TAHUN 2010-2015

NASKAH PUBLIKASI

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Jurusan Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

Fakultas Agama Islam

Oleh:

Eko Haryanto G 000 120 074

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM

(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

MODEL PENANAMAN IDEOLOGI MUHAMMADIYAH OLEH PIMPINAN RANTING 'AISYIYAH MAKAMHAJI TAHUN 2010-2015

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

EKO HARYANTO G 000 120 074

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing:

(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

MODEL PENANAMAN IDEOLOGI MUHAMMADIYAH OLEH PIMPINAN RANTING 'AISYIYAH MAKAMHAJI TAHUN 2010-2015

OLEH

EKO HARYANTO

G 000 120 074

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari Kamis, 16 Juni 2016

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Dr. Mutohharun Jinan, M.Ag.

(Ketua Dewan Penguji) (...)

2. Drs. M. Yusron, M.Ag.

(Anggota I Dewan Penguji) (...)

3. Dra. Mahasri Shobahiya, M.Ag.

(Anggota II Dewan Penguji) (...)

Dekan,

(4)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan

tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam

naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, Sabtu 18 Juni 2016

Penulis

EKO HARYANTO

(5)

1

MODEL PENANAMAN IDEOLOGI MUHAMMADIYAH OLEH PIMPINAN RANTING 'AISYIYAH MAKAMHAJI TAHUN 2010-2015

Abstrak

Berideologi merupakan hal yang urgen dalam menjalani kehidupan berorganisasi Muhammadiyah. Hal ini karena ideologi merupakan ajaran atau ilmu pengetahuan yang secara sistematis dan menyeluruh membahas mengenai gagasan, cara-cara, angan-angan atau gambaran dalam pikiran, yang bertujuan untuk mendapatkan keyakinan mengenai hidup dan kehidupan yang benar dan tepat. Pemahaman ideologi yang baik akan terwujud pada anggota dan kader melalui model penanaman yang diterapkan. Penanaman ideologi dilakukan guna menghasilkan para kader dan anggota yang mampu memahami, menghayati, dan mengamalkannya.

Ranting 'Aisyiyah Makamhaji merupakan struktural 'Aisyiyah yang sangat berperan dalam menanamkan ideologi Muhammadiyah. Hal ini berdasarkan pada salah satu programnya yaitu mengembangkan sistem pengkaderan yang mampu mentransformasikan nilai-nilai Islam yang berkemajuan serta nilai-nilai ideologi Muhammadiyah dan nilai-nilai perjuangan ‘Aisyiyah untuk mewujudkan kader -kader yang berkualitas.

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan model penanaman ideologi Muhammadiyah yang diterapkan Pimpinan Ranting 'Aisyiyah Makamhaji. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dan metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan untuk metode analisis data menggunakan pendekatan deskriptif yang sifatnya kualitatif.

Berdasarkan analisis data penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa model penanaman ideologi Muhammadiyah yang diterapkan oleh Pimpinan Ranting 'Aisyiyah Makamhaji tidak hanya pengajian, sosialisasi, Baitul Arqom, dan pembinaan, tetapi juga menggunakan beberapa model lain di antaranya: model kajian tafsir Al-Qur'an, model kajian HPT (Himpunan Putusan Tarjih) Muhammadiyah, model konsultasi intensif, dan model gerakan "Qoryah Thoyibah".

Kata Kunci: Ideologi Muhammadiyah, Ranting 'Aisyiyah, Model Penanaman.

Abstract

(6)

2

‘Aisyiyah Makamhaji Branch is a structure of ‘Aisyiyah which has very

important role in implanting Muhammadiyah ideology. It is based on one of its programs that is developing a system of cadre forming which is able to transform the advanced Islamic values as well as the values of Muhammadiyah ideology and

the values of ‘Aisyiyah struggle to embody qualified cadres.

The purpose of this research is to describe the models of Muhammadiyah ideology implant implemented by the Branch Leaders of ‘Aisyiyah Makamhaji. Type of this research is a field research and the methods of data collection used are interview, observation, and documentation. Meanwhile, the method of data analysis uses a descriptive qualitative approach.

Based on the data analysis of the research, it can be taken conclusion that the models of Muhammadiyah ideology implant implemented by the Branch

Leaders of ‘Aisyiyah Makamhaji are not only proselytizing, socialization, Baitul

Arqom, and coaching, but also using several models such as: model of study on Al-Qur’an interpretation, model of study on HPT (Himpunan Putusan Tarjih/Collection of Rulings by Muhammadiyah Legal Affairs Committe), model

of intensive consultation, and model of “Qoryah Thoyibah” movement.

Keywords: Muhammadiyah ideology, ‘Aisyiyah branch, implant model.

1. PENDAHULUAN

Muktamar ke-37 tahun 1968 di Yogyakarta, dalam “rumusan pokok

-pokok persoalan tentang ideologi keyakinan hidup Muhammadiyah” yang

disusun panitia tajdid seksi “ideologi keyakinan hidup Muhammadiyah”

dinyatakan bahwa ideologi yaitu: “ajaran atau ilmu pengetahuan yang

secara sistematis dan menyeluruh membahas mengenai gagasan, cara-cara, angan-angan atau gambaran dalam pikiran, untuk mendapatkan kenyakinan mengenai hidup dan kehidupan yang benar dan tepat”1.

Ideologi gerakan Muhammadiyah memiliki kerangka pemikiran yang tercantum dalam Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Kepribadian Muhammadiyah, Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah, Khittah Muhammadiyah dan pemikiran-pemikiran formal lainnya2.

Ideologi Muhammadiyah yang telah tersusun akan mengikat seluruh pimpinan Muhammadiyah baik dari pimpinan pusat sampai Pimpinan Ranting, termasuk didalamnya Ortom Muhammadiyah. 'Aisyiyah merupakan organisasi Otonom Muhammadiyah yang bergerak di kalangan

1 Haedar Nashir, dkk, Manhaj Gerakan Muhammadiyah (Yogyakarta: Suara Muhammadiyah,

2010), hlm. xvi.

2 Haedar Nashir, Ideologi Gerakan Muhammadiyah (Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, 2001),

(7)

3

wanita, merupakan gerakan Islam dan amar ma‘ruf nahī munkar, berakidahkan Islam dan bersumber Al-Qur'an dan Sunnah3, sehingga 'Aisyiyah termasuk bagian dari Muhammadiyah. Dengan demikian, ideologi 'Aisyiyah serupa dengan ideologi Muhammadiyah.

Pimpinan Ranting 'Aisyiyah Makamhaji adalah salah satu ranting yang berada di bawah Pimpinan Cabang 'Aisyiyah Kartasura. Pimpinan Ranting 'Aisyiyah memiliki sub-sub Ranting yang berada di masing-masing masjid di Makamhaji. Ranting 'Aisyiyah Makamhaji juga memiliki majelis-majelis seperti Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan, Majelis Hukum dan HAM, Majelis Kesehatan dan Lingkungan hidup, Majelis Tabligh dan Kehidupan Islami, Mejelis Pendidikan dan Kebudayaan, Majelis Kader dan Sumber Daya Islami, dan Majelis Kesejahteraan Sosial. Pemahaman terhadap ideologi Muhammadiyah tidak terlepas dari model penanaman yang diterapkan oleh pimpinan Ranting 'Aisyiyah. Dengan demikian, penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai model penanaman ideologi Muhammadiyah yang diterapkan Pimpinan

Ranting 'Aisyiyah Makamhaji, dengan mengangkat judul, “Model

Penanaman Ideologi Muhammadiyah oleh Pimpinan Ranting 'Aisyiyah 2010-2015”.

2. METODE

2.1Jenis dan Pendekatan Penelitian

Berdasarkan tempat penelitian, jenis penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research), yakni penelitian yang langsung di lapangan atau kehidupan yang sebenarnya secara spesifik apa yang sedang terjadi4. Hal tersebut bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini. Adapun pendekatan dalam penelitian ini dengan cara pendekatan kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang diamati5. 2.2Metode Pengumpulan Data

Metode merupakan cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan6. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

2.2.1 Metode Wawancara

3 Bagian Humas Dokumentasi dan Perpustakaan, AD-ART & Qa'idah-qa'idah Ortom,

Majelis, Badan dan Lembaga (Yogyakarta: Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, 1999), hlm. 26.

4 Mardalis, Model Penelitian Suatu Pendekatan Proposal (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 80. 5 Lexy J. Moleong, Model Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 1991), hlm.

3.

(8)

4

Metode wawancara adalah percakapan antara dua orang yang salah satunya bertujuan untuk menggali dan mendapat informasi untuk suatu tujuan tertentu7. Wawancara dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui keadaan pimpinan ranting 'Aisyiyah Makamhaji dan informasi-informasi yang diperlukan dalam penelitian ini, yang langsung didapatkan dari pimpinan ranting 'Aisyiyah Makamhaji.

2.2.2 Metode observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis fenomena-fenomena yang diteliti8. Metode ini digunakan dalam penelitian untuk mengetahui keadaan pimpinan ranting 'Aisyiyah Makamhaji, letak geografis dan agenda-agenda yang dilakukan.

2.2.3 Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal yang variabelnya berupa catatan, transkip, buku-buku, surat kabar, majalah, natulen, dan sebagainya9. Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data yang berhubungan dengan gambaran umum pimpinan ranting 'Aisyiyah Makamhaji yang meliputi struktur organisasi, keadaan pimpinan, dan data tentang program kerja dari pimpinan ranting 'Aisyiyah Makamhaji.

2.3Metode Analisis Data

Dalam menganalisis data yang diperoleh, penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif yang sifatnya kualitatif, yaitu perolehan data yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat menurut masing-masing kategori untuk memperoleh kesimpulan10, atau analisis data tanpa menggunakan angka-angka statistik11, atau proses analisis data yang dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari data wawancara, observasi dan dokumentasi yang telah dikumpulkan12. Metode ini digunakan

7 Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial (Jakarta: Salemba

Humanika, 2010), hlm. 118.

8 Sutrisno Hadi, Metodologi Research (Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi

UGM, 2007), hlm. 151.

9 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis (Jakarta: Rineka Cipta,

2007), hlm. 231.

10 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta: Bina Aksa, 1989), hlm. 245.

11 Tatang M. Amirin, Menyusun Rencana Penelitian (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995),

hlm. 134.

(9)

5

penulis untuk menganalisis model penanaman ideologi Muhmmadiyah yang diterapkan pimpinan ranting 'Aisyiyah Makamhaji.

3. HASIL PEMBAHASAN

Beberapa model penanaman yang dilakukan oleh pimpinan ranting 'Aisyiyah Makamhaji dalam menanamkan ideologi Muhammadiyah akan dianalisis pada paparan berikut:

3.1Model Pengajian

Pengajian merupakan kegiatan yang dilakukan untuk dapat memberikan pengetahuan tentang segala sesuatu. Dengan pengajian, masyarakat akan lebih mudah untuk dikondisikan dalam proses pengajaran. Melalui pengajian juga, bisa merubah anggota 'Aisyiyah dan masyarakat dari ketidak tahuan menjadi tahu, sebagaimana yang diungkapkan Hasan Ismail pada landasan teori. Termasuk dalam hal ini adalah mengajarkan mengenai ideologi gerakan Muhammadiyah.

Penerapan model pengajian ini seperti data yang diperoleh dari pimpinan ranting 'Aisyiyah. Dalam hal ini pengajian sangat penting dalam kehidupan berMuhammadiyah terutama dalam menanamkan ideologi gerakan. Karena dengan adanya pengajian maka akan memberikan pengetahuan, penjelasan, dan pemahaman mengenai ideologi gerakan Muhammadiyah, serta melalui intensitas yang rutin sehingga perkembangan dari anggota dan masyaraka dapat semakin menjiwai ideologi gerakan Muhammadiyah.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengajian yang dilakukan oleh pimpinan ranting Aisyiyah Makamhaji memiliki pengaruh besar dalam menanamkan ideologi gerakan Muhammadiyah kepada anggota dan masyarakat.

3.2Model Sosialisasi

(10)

6

gerakan Muhammadiyah dan arah gerak 'Aisyiyah sebagaimana data yang diperoleh dari pimpinan ranting 'Aisyiyah.

Maka dapat dikatakan bahwa model sosialisasi yang diterapkan oleh pimpinan ranting 'Aisyiyah Makamhaji memiliki pengaruh yang urgen dalam menanamkan ideologi gerakan Muhammadiyah.

3.3Model Baitul Arqam

Model Baitul Arqam merupakan bentuk perkaderan yang sangat penting dalam berMuhammadiyah. Model Baitul Arqam merupakan perkaderan utama dalam Muhammadiyah, karena perkaderan ini adalah perkaderan pertama untuk menyamakan pemahaman dari para kader dan anggota tentang berMuhammadiyah. Hal ini sesuai dengan landasan teori tentang model Baitul Arqam adalah jenis perkaderan pokok yang dilaksanakan dalam bentuk pendidikan dan pelatihan untuk menyatukan visi dan pemahaman nilai ideologis serta sistem dan aksi gerakan.

Penerapan model Baitul Arqam akan memberikan pondasi awal bagi kader dan anggota 'Aisyiyah dalam menjalankan hidup berMuhammadiyah. Sebagaimana terdapat pada data yang diperoleh dari pimpinan ranting 'Aisyiyah.

Oleh karena itu, model Baitul Arqam yang diterapkan oleh pimpinan ranting 'Aisyiyah makamhaji kepada kader dan anggota 'Aisyiyah dapat dikatakan mampu menanamkan nilai-nilai ideologi gerakan Muhammadiyah.

3.4Model Pembinaan

Model pembinaan merupakan model yang urgen dalam kehidupan berMuhammadiyah. Hal ini karena pembinaan akan membantu para kader, anggota, dan amal usaha untuk lebih mengembangkan kemampuannya. Pembinaan yang dimaksud adalah pembinaan yang dilakukan secara sengaja untuk memberikan pelatihan kepada kader, anggota, dan amal usaha 'Aisyiyah. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Jumhur dan Muh. Suryo dalam bukunya Bimbingan dan Penyuluhan, pembinaan merupakan suatu proses yang membantu individu melalui usaha dan upaya dalam rangka menemukan dan mengembangkan kemampuannya.

Pemberian pembinaan berupa kajian berMuhammadiyah dan pelatihan bagi tim paduan suara 'Aisyiyah dan amal usaha ini akan menimbulkan pemahaman terhadap nilai-nilai ideologi gerakan Muhammadiyah.

(11)

7

menanamkan nilai-nilai ideologi gerakan Muhammadiyah kepada anggota dan kadernya diamal usaha.

4. PENUTUP 4.1Kesimpulan

Berdasarkan semua data yang terkumpul dari wawancara, observasi, dan dokumentasi serta analisis yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa model penanaman ideologi Muhammadiayah yang diterapkan oleh Pimpinan Ranting 'Aisyiyah Makamhaji adalah melalui model: model pengajian, model sosialisasi (Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Kepribadian Muhammadiyah, Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah, dan Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah), model pembinaan terhadap amal usaha, dan model Baitul Arqam. Model-model tersebut dilakukan oleh Pimpinan Ranting 'Aisyiyah karena dianggap mampu untuk memberikan pengertian, penjelasan, pemahaman, dan penghayatan mengenai ideologi gerakan Muhammadiyah.

Sedangkan model penanaman ideologi Muhammadiyah yang lain yang diterapkan Pimpinan Ranting 'Aisyiyah Makamhaji adalah model kajian tafsir Al-Qur’an, model kajian HPT (Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah), model konsultasi intensif , dan model gerakan "Qoryah Thoyibah".

4.2Saran-saran

4.2.1 Bagi Pimpinan

4.2.1.1Pimpinan yang ada dalam struktur Pimpinan Ranting 'Aisyiyah sudah melaksanakan upayanya dengan sangat baik untuk menanamkan ideologi gerakan Muhammadiyah melalui model-model penanaman yang sudah diterapkan. Untuk itu diharapkan pimpinan bisa mempertahankan dan mengembangkan model-model yang sudah ada serta menerapkan model-model lain yang efektif.

4.2.1.2Mengintensifkan komunikasi dengan anggota, kader, dan amal usaha supaya Pimpinan Ranting 'Aisyiyah mengerti serta memahami kondisinya, sehingga bisa memilih penerapan model-model penanaman yang sesuai dengan kondisi anggota, kader, dan amal usaha.

(12)

8

Majelis Tabligh, Majelis Kesejahteraan Sosial, Majelis Kesehatan, Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah, Majelis Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan, Majelis Pend. Tinggi dan Kajian Ling. Hidup, Majelis Hukum dan HAM, Majelis Pembinaan Kader, Lembaga Kebudayaan, dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan13.

4.2.1.4Pimpinan perlu untuk membuat peta materi ideologi yang sistematis dalam penanaman dan penguatan ideologi. Melalui peta materi yang sistematis, ideologi akan tersampaikan secara komprehensif dan efektif.

4.2.2 Bagi kader, anggota, dan amal usaha

4.2.2.1Kader, anggota, dan amal usaha yang masih kurang pemahaman mengenai nilai-nilai ideologi gerakan Muhammadiyah untuk rajin mengikuti kegiatan-kegiatan yang diagendakan Pimpinan Ranting 'Aisyiyah Makamhaji. 4.2.2.2Kader, anggota, dan amal usaha yang sudah memiliki

pemahaman mengenai nilai-nilai ideologi gerakan Muhammadiyah untuk mengaplikasikan dalam kehidupan, baik dalam ibadah maupun muamalah.

DAFTAR PUSTAKA

Amirin, Tatang M. 1995. Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Arikunto, Suharsimi. 1989. Prosedur Penelitian. Jakarta: Bina Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.

Bagian Humas Dokumentasi dan Perpustakaan. 1999. AD-ART &

Qa'idah-Qa'idah Ortom, Majelis, Badan dan Lembaga. Yogyakarta: Kantor

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hadi, Sutrisno. 2007. Metodologi Research. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM.

Hambali, Hamdan. 2006. Ideologi dan Strategi Muhammadiyah. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.

Harjana, Mangun. 1986. Pembinaan: Arti dan Metodenya. Yogyakarta: Kanisius.

13 Pimpinan Pusat 'Aisyiyah. Majelis dan Lembaga Pimpinan Pusat 'Aisyiyah.

(13)

9

Herdiansyah, Haris. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Horikashi, Hiroko. 1987. Kyai dan Perubahan Sosial. Jakarta: P3M.

Pemerintah Kabupaten Sukoharjo. Profil Desa Makamhaji. ( http://www.kartasura.sukoharjokab.go.id ). Diakses tangggal 13 Nov 2015.

Indriyani, Dian. 2015. “Optimalisasi Fungsi Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Menyelenggarakan Pembinaan Ideologi Muhammadiyah di Sekolah/Madrasah (Studi Kasus di Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah Selogiri Tahun 2014)”. Skripsi. UMS.

Ismail R, Hasan. Pengertian dan Tujuan Pengajian. ( http://hasanismailr.blogspot.co.id ). Diakses tangggal 10 Januari 2016.

Jumhur dan Muh. Suryo. 1987. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Bandung: CV. Ilmu.

Jinan, Mutohharun. Menguatkan Ikatan Bermuhammadiyah (Sebuah Refleksi Penelitian Gerakan Islam). Jurnal Tajdida. vol 13. No.2. Desember 2015 ( http://www.journals.ums.ac.id ) diakses pada tanggal 12 Januari 2016.

Mardalis. 2006. Model Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara.

Mardani. 2015. “Peran Studi Kemuhammadiyahan dalam Keberterimaan Ideologi Muhammadiyah pada Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Surakarta (Studi Kasus Mahaisswa Fakultas Ilmu Kesehatan Tahun Angkatan 2011)”. Skripsi: UMS.

Moleong, Lexy J. 1991. Model Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

MPK PP Muhammadiyah. 2007. Sistem Perkaderan Muhammadiyah. Yogyakarta: MPK PP Muhammadiyah.

Muallif, Nyoman. 2013. “Peran Pimpinan Ranting Muhammadiyah dalam Menanamkan Ideologi Muhammadiyah kepada Anggotanya (Studi Kasus Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pabelan, Kec. Kartasura, Kab. Sukoharjo Tahun 2013)”. Skripsi: UMS.

Nashir, Haedar. 2001. Ideologi Gerakan Muhammadiyah. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.

Nashir, Haedar, dkk. 2010. Manhaj Gerakan Muhammadiyah. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.

(14)

10

Noor, Arifin. 1997. Ilmu Sosial Dasar. Bandung: CV Pustaka Setia.

Pimpinan Pusat 'Aisyiyah. Majelis dan Lembaga Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah. (www.aisyiyah.or.id). Diakses tanggal 18 Juni 2016.

Suriasumantri, Jujun S. 1993. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Syarifuddin. 2012. “Peran Ranting ‘Aisyiyah dalam Pendidikan Islam di Karangasem Laweyan Surakarta Tahun 2005-2010”. Skripsi. UMS.

Syarbini, Amirullah. 2014. Model Pendidikan Karakter dalam Keluarga. Jakarta: PT Elex Media Gramedia.

Tim LPCR PP. 2012. Panduan Penyelenggaraan Pegajian Ranting Muhammadiyah. Yogyakarta: LPCR PP Muhammadiyah.

Tim LPIK. 2015. Buku Panduan Baitul Arqam Mahasiswa. Surakarta: LPIK UMS.

Yufid.Org. Aplikasi Kamus Besar Bahasa Indonesia. Diakses pada tanggal 2

Referensi

Dokumen terkait

Pin Arduino Mega 2560 yang dapat digunakan untuk komunikasi SPI adalah. pin 50 (MISO), 51 (MOSI), 52 (SCK), dan 53 (SS) mendukung komunikasi

ANALISA KADAR ASAM LEMAK BEBAS DARI CRUDE PALM OIL ( CPO ) ANALISA KADAR ASAM LEMAK BEBAS DARI CRUDE PALM OIL ( CPO ).. PADA TANGKI TIMBUN

Jl. Sebuah ekosistem hutan memiliki sistem sosial yang terdiri dari manusia dengan proses-proses sosial dan kemudian terdapat lingkungan ekosistem itu sendiri.

Dari pertimbangan di atas maka diambil kapasitas perancangan pabrik asam borat sebesar 10.000 ton / tahun dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan asam borat

Membawa dokumen asli atau fotocopy yang dilegalisir semua berkas sesuai dengan Dokumen Penawaran dan Isian Kualifikasi Saudara. Menyerahkan berkas-berkas asli penawaran dan

Kuisioner dalam hal ini akan diberikan berupa soal pretest dan post test ini digunakan dalam siklus 2 di mana soal ini akan mengacu pada sikap dan perilaku

Maksud penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan meninjau Pengelolaan Operasional Obat Anti Tuberkulosis strategi DOTS terhadap kinerja dan

tentang hubungan antara gaya kognitif dengan hasil belajar siswa pada mata.. pelajaran pengantar akuntansi dan keuangan kelas X akuntansi di