• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Kampanye Elektronik Calon Legislatif dan Calon Presiden Republik Indonesia pada Pemilu 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi Kampanye Elektronik Calon Legislatif dan Calon Presiden Republik Indonesia pada Pemilu 2014"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI KAMPANYE ELEKTRONIK CALON

LEGISLATIF DAN CALON PRESIDEN REPUBLIK

INDONESIA PADA PEMILU 2014

IRSYAD SATRIA

DEPARTEMEN STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Evaluasi Kampanye Elektronik Calon Legislatif dan Calon Presiden Republik Indonesia Pada Pemilu 2014 adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, September 2014

Irsyad Satria

(4)

ABSTRAK

IRSYAD SATRIA. Evaluasi Kampanye Elektronik Calon Legislatif dan Calon Presiden Republik Indonesia Pada Pemilu 2014. Dibimbing oleh ANANG KURNIA dan YANI NURHADRYANI.

Penggunaan media sosial (Facebook, Twitter, Youtube, dll) merupakan aktivitas yang banyak diminati oleh pengguna internet masa kini. Pengguna internet sebagai bagian dari masyarakat yang memiliki hak pilih menjadi sasaran bagi calon legislatif (Caleg) dan calon presiden (Capres) untuk berkampanye melalui media sosial maupun Website (e-campaign). Pemanfaatan media sosial dan Website Caleg oleh pemilih masih rendah. Hal dikarenakan rendahnya tingkat ketertarikan pemilih terhadap Caleg dan responden lebih menyukai kampanye Caleg melalui televisi. Hal ini berbeda dengan tingkat pemanfaatan Website dan media sosial Capres oleh pemilih yang dapat digolongkan cukup tinggi. Berdasarkan skor relatifnya, secara keseluruhan reponden yang telah memanfaatkan Website dan media sosial Capres berpendapat setuju bahwa kampanye Capres melalui Website, Twitter, Facebook Page, maupun Youtube mampu mempengaruhi keputusan voting mereka untuk memilih salah satu kandidat Capres. Selain itu berdasarkan korelasi peringkat spearman, dapat diketahui adanya hubungan yang signifikan antara jumlah tweet atau retweet

Twitter dan jumlah update Facebook Page Capres yang dibaca oleh responden dengan keputusan voting-nya untuk memilih salah satu kandidat Capres. Pemanfaatan media sosial dan Website oleh Caleg DPR RI di Dapil 2 Jakarta dan Dapil 3 Jawa Barat mengalami peningkatan aktivitas yang cukup signifikan dari awal masa kampanye ke masa mendekati Pilleg 2014, namun mengalami penurunan dari masa mendekati Pilleg 2014 ke masa setelah Pilleg 2014. Hal yang sama juga terlihat dari pemanfaatan media sosial dan Website oleh Capres yang mengalami peningkatan yang cukup signifikan selama masa kampanye. Kata kunci: e-campaign, ICT, korelasi peringkat Spearman, statistika deskriptif,

voting.

ABSTRACT

IRSYAD SATRIA. Prospective Evaluation of E-Campaign Legislative and Presidential Candidate of the Republic of Indonesia At the 2014 Election. Supervised by ANANG KURNIA and YANI NURHADRYANI.

(5)

scores, overall respondents who have used the website and social media argued Candidates Candidates agree that campaign through the Website, Twitter, Facebook Page, and YouTube are able to influence their voting decision to choose one candidate Candidates. In addition, based on the Spearman rank correlation, it can be seen a significant relationship between the number of tweets or retweet Twitter updates and Facebook Page Presidential candidate number which is read by the respondent with his voting decision to choose one candidate Candidates. The utilization of social media and website by the House of Representatives candidates in the electoral district 2 Jakarta and West Java Dapil 3 activity increased significantly from the beginning of the campaign period to period approaching Pilleg 2014, but decreased from the approaching Pilleg 2014 to 2014 period after Pilleg thing the same is evident from the use of social media and Website by Candidates who experience a significant increase during the campaign period

(6)
(7)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Statistika pada

Departemen Statistika

EVALUASI KAMPANYE ELEKTRONIK CALON

LEGISLATIF DAN CALON PRESIDEN REPUBLIK

INDONESIA PADA PEMILU 2014

IRSYAD SATRIA

DEPARTEMEN STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(8)
(9)
(10)

PRAKATA

Alhamdullilah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Karya ilmiah ini berjudul Evaluasi Kampanye Elektronik Calon Legislatif dan Calon Presiden Republik Indonesia Pada Pemilu 2014. Karya ilmiah merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Statistika pada Departemen Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya ilmiah ini, antara lain:

1. Bapak Dr Anang Kurnia, MSi dan Ibu Dr Yani Nurhadryani, PhD atas bimbingan, masukan, dan kesabarannya selama penulis menyelesaikan karya ilmiah ini.

2. Dosen pengajar Departemen Statistika atas ilmu yang telah diberikan. 3. Ibu Markonah, Ibu Tri, dan Tata Usaha Departemen Statistika atas

bantuannya dalam kelancaran administrasi.

4. Departemen Survey and Reseach Himpunan Profesi Gamma Sigma Beta 2014 atas bantuannya dalam melakukan survei penelitian.

5. Keluarga di rumah, terutama Ayah, Ibu, dan Uniang atas kasih sayang dan doanya.

6. Anissa Rahmayanti, teman-teman Statistika 47, dan warga Kota Bogor Jakarta Pusat, dan Jakarta Selatan atas semangat dukungan dan bantuannya. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan karya ilmiah ini. Oleh karena itu, penulis menerima saran dan kritikan yang membangun dari berbagai pihak agar dapat meningkatkan pengetahuan penulis di masa yang akan datang. Penulis berharap karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Bogor, September 2014

(11)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 2

Ruang Lingkup Penelitian 2

METODE 3

Data dan Metode Penarikan Contoh 3

Prosedur Analisis Data 4

HASIL DAN PEMBAHASAN 5

Deskripsi Karakteristik Responden Pemilih Caleg 5

Pemanfaatan Website dan Media Sosial Caleg oleh Responden 6 Pendapat Responden tentang Pengaruh Kampanye Elektronik terhadap

Keputusan Voting 8

Perbandingan Pemanfaatan Media Sosial oleh Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta 9 Perbandingan Pemanfaatan Media Sosial oleh Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa

Barat 16

Perbandingan Pemanfaatan Website oleh Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta dan

Dapil 3 Jawa Barat 21

Deskripsi Karakteristik Responden Pemilih Capres 22 Pemanfaatan Website Capres oleh Responden Pemilih Capres 24 Pemanfaatan Media Sosial Twitter Capres oleh Responden Pemilih Capres 25 Pemanfaatan Media Sosial Facebook Page Capres oleh Responden Pemilih

Capres 26

Pemanfaatan Media Sosial Youtube Capres oleh Responden 27 Pendapat Responden tentang Pengaruh Kampanye Elektronik Capres terhadap

Keputusan Voting 28

Media Prioritas Utama oleh Responden untuk Melihat Kampanye Capres 30 Pemanfaatan Website dan Media Sosial Kampanye oleh Capres 31

SIMPULAN 336

(12)

LAMPIRAN 38

(13)

DAFTAR TABEL

1 Alamat media sosial resmi Capres 2

2 Alamat Website kampanye resmi Capres 3

3 Persentase kegiatan yang dilakukan oleh pemilih saat membuka

Website Caleg (dari 10% responden) 7

4 Frekuensi dan skor relatif pendapat responden tentang pengaruh kampanye Website dan media sosial Caleg DPR RI terhadap keputusan

voting 8

5 Media yang digunakan responden untuk melihat kampanye Caleg 9 6 Pemanfaatan media sosial oleh Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta dari total

42 (51%) pada awal masa kampanye dan 44 (53%) pada masa

mendekati dan setelah Pilleg 2014 9

7 Pemanfaatan media sosial oleh Caleg Dapil 3 Jawa Barat Dari 32% atau

33 Caleg yang memanfaatan media sosial 16

8 Persentase indikator penilaian Website Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta 21 9 Persentase indikator Website Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat 22 10 Persentase pemanfaatan Website kampanye resmi Capres oleh

responden 24

11 Persentase kegiatan yang dilakukan oleh responden saat membuka

Website kampanya resmi Capres 24

12 Persentase pemanfaatan Twitter kampanye resmi Capres oleh

responden 25

13 Persentase followers Twitter kampanye resmi Capres 26 14 Persentase pemanfaatan Facebook Page kampanye resmi Capres oleh

responden 26

15 Persentase fans Facebook Page resmi Capres 27

16 Persentase pemanfaatan akun Youtube Capres oleh responden 27

17 Pendapat responden tentang pengaruh kampanye Website dan media

sosial Capres terhadap keputusan voting 28

18 Korelasi Spearman antara pemanfaatan Website dan media sosial Capres dengan pendapat tentang pengaruh kampanye Website dan media sosial Capres terhadap keputusan voting 29 19 Media yang disukai responden untuk melihat kampanye Capres 30 20 Persentase indikator penilaian Website Capres pada akhir masa 31

DAFTAR GAMBAR

1 Persentase responden berdasarkan Dapil 5

2 Persentase responden berdasarkan pendidikan terakhir 6 3 Persentase alasan responden yang tidak memanfaatkan Website dan

atau media sosial Caleg 6

4 Persentase media elektronik yang dimanfaatkan oleh pemilih (dari 10%

responden) untuk mengetahui kampanye Caleg 7

(14)

8 Perbandingan jumlah follow Twitter Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta 11 9 Perbandingan tingkat aktivitas Twitter Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta 12 10 Perbandingan jumlah friends Facebook Personal Account Caleg DPR

14 Perbandingan jumlah subscribe Youtube Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta 14 15 Perbandingan jumlah video Youtube Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta 15 16 Perbandingan jumlah anggota Facebook Group Caleg DPR RI Dapil 2

Jakarta pada Pilleg 2014 15

17 Perbandingan jumlah followers Twitter Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa

Barat 16

18 Perbandingan jumlah percakapan Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat 16 19 Perbandingan jumlah follow Twitter Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat 17 20 Perbandingan tingkat aktivitas dari Twitter Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa

Barat 17

21 Perbandingan jumlah friends Facebook Personal Account Caleg DPR

RI Dapil 3 Jawa Barat 18

22 Perbandingan jumlah fans (like) Facebook Page Caleg DPR RI Dapil 3

Jawa Barat 19

Dapil 3 Jawa Barat pada Pilleg 2014 20

26 Perbandingan jumlah view Youtube Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat 20 27 Persentase responden pemilih Capres berdasarkan umur 23 28 Persentase responden berdasarkan jenis pekerjaan 23 29 Persentase jumlah tweet atau retweet kampanye yang dibaca oleh

responden 25

30 Persentase kisaran jumlah kampanye update yang dibaca oleh fans 27 31 Persentase kisaran jumlah video kampanye Youtube yang dilihat oleh

responden 28

32 Peningkatan jumlah followers Twitter Capres 31

33 Peningkatan jumlah tweet Twitter Capres 32

34 Perbandingan jumlah percakapan Twitter Capres 32 35 Peningkatan jumlah fans Facebook Page kedua Capres 33 36 Perbandingan jumlah talking about Facebook Page Capres 33 37 Peningkatan jumlah jumlah subscribe kedua akun Youtube Capres 34 38 Peningkatan jumlah video akun Youtube kedua Capres selama masa

kampanye 34

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

1 Jadwal pengambilan data pemanfaatan Website dan media sosial oleh

Capres 38

2 Indikator penilaian media sosial 38

3 Indikator penilaian Website 39

4 Daftar Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta yang menggunakan Twitter dan

Youtube 40

5 Daftar Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta yang menggunakan Facebook (Personal Account, Page, Group) 42 6 Daftar Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat yang menggunakan Twitter

dan Youtube 44

7 Daftar Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat yang menggunakan Facebook (Personal Account, Page, Group) 46 8 Daftar Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta yang memanfaatkan Website 48 9 Daftar Caleg Dapil 3Jawa Barat yang memanfaatkan Website 48

10 Kuesioner penelitian pemilih Caleg 49

(16)
(17)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pengguna internet Indonesia menunjukan pertumbuhan yang signifikan. Menurut survei yang dilakukan oleh MarkPlus Insight pada Agustus-September 2013 diperoleh jumlah pengguna internet tumbuh signifikan hingga 22% dari 62 juta jiwa di tahun 2012 menjadi 74,5 juta jiwa di tahun 2013. Angka ini diperkirakan akan mencapai angka 100 juta jiwa di tahun 2015 (www.the-marketeers.com).

Pengguna internet sebagai bagian dari masyarakat yang memiliki hak pilih menjadi sasaran bagi politisi untuk berkampanye melalui internet terutama media sosial dan Website. Penggunaan internet untuk kegiatan kampanye oleh politisi telah menciptakan ruang baru bagi masyarakat untuk mengetahui lebih banyak tentang kegiatan kampanye politik. Kegiatan kampanye politisi melalui internet lebih dikenal dengan e-campaign. Menurut Nurhadryani (2009) e-campaign

merupakan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh aktor yang terlibat (politisi, partai politik, kandidat, masyarakat, LSM, media massa, dan lain lain) yang bertujuan melibatkan masyarakat dalam pembentukan opini publik.

Suatu survei penelitian tentang e-campaign telah dilakukan oleh Bermudez (2012) di US tepatnya tanggal 30 Oktober 2012 sampai dengan 5 November 2012 yang meneliti tentang pengaruh pesan Twitter pada pemilih yang terdaftar untuk memilih pada pemilihan presiden. Penelitian tersebut menunjukan pesan Twitter belum mampu meningkatkan partisipasi pemilih dalam pemilihan presiden terlepas dari pesan tersebut berasal dari calon yang mereka dukung atau tidak. Selain itu mayoritas responden merasa bahwa pesan Twitter tidak berpengaruh pada kemungkinan mereka untuk memilih kandidat presiden yang mengirim pesan Twitter untuk memilih kandidat tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh Nurhadryani (2009) menunjukan dari 44 partai politik nasional yang berpartisipasi dalam pemilihan umum (Pemilu) 2009 sebanyak 27 partai atau 61% telah membuat Website sendiri. Nurhadryani menemukan Website tersebut menampilkan fungsi seperti akses ke materi yang berhubungan dengan kampanye, sementara sebagian besar dari Website sangat statik dengan sangat sedikit fitur interaktifnya. Kemudian Website tersebut juga masih sangat minim fasilitas untuk meminta para pengunjung memberikan alamat emailnya sebagai fitur yang potensial untuk melakukan kampanye. Pada Pemilu berikutnya yaitu pada tahun 2014 Nurhardyani melanjutkan penelitiannya dengan Amirulla. Amirulla dan Nuhadryani (2013) menemukan bahwa menjelang Pemilu pada tahun 2014 partai politik sudah banyak menggunakan media social dan Website dalam kampanye politiknya. Facebook menjadi media sosial yang paling banyak digunakan oleh partai politik yaitu sebanyak 27 partai politik (dari 34 partai politik) atau sekitar 80% dari partai politik. Kemudian dari 34 partai politik terdapat 27 (70%) partai politik yang telah menggunakan Website.

(18)

2

sosial tidak hanya dari sisi Caleg dan Capres tetapi juga dari sisi pemilihnya dengan melakukan survei.

Tujuan Penelitian

1. Melakukan kajian pemanfaatan Website dan media sosial oleh pemilih pada Pilleg dan Pilpres 2014.

2. Mengkaji hubungan antara pemanfaatan Website dan media sosial Caleg beserta Capres oleh pemilih dengan pendapat pemilih tentang pengaruh kampanye elektronik Caleg dan Capres terhadap keputusan voting untuk memilih salah satu kandidat Caleg dan Capres.

3. Mengkaji media yang menjadi prioritas utama oleh pemilih untuk mengetahui informasi kampanye Caleg dan Capres.

4. Melakukan perbandingan pemanfaatan Website dan media sosial oleh Caleg DPR RI dan Capres pada Pilleg dan Pilpres 2014.

Ruang Lingkup Penelitian

1. Pemilih yang dipilih adalah masyarakat yang telah memiliki hak pilih pada Dapil 2 Jakarta dan Dapil 3 Jawa Barat (Bagian Kota Bogor) yang memiliki koneksi internet melalui mobile, laptop, dll untuk Pilleg 2014 dan pemilih pada kota Bogor untuk Pilpres 2014.

2. Media sosial yang menjadi kajian adalah Twitter, Facebook (Personal Account, Page, Group) dan Youtube kampanye resmi Daftar Calon Tetap (DCT) peserta Pilleg 2014 pada tingkat DPR RI daerah pemilihan (Dapil) 2 Jakarta dan Dapil 3 Jawa Barat beserta Capres RI peserta Pilpres 2014. Jumlah Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta adalah 83 orang dan jumlah Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat adalah 104 orang. Berdasarkan keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tahun 2014 tentang penetapan pasangan calon peserta Pemilu Presiden dan wakil presiden telah ditetapkan dua calon presiden Republik Indonesia yaitu H. Prabowo Subianto dan Ir. H. Joko Widodo. Tabel 1 menunjukan alamat media sosial kampanye resmi Capres.

Tabel 1. Alamat media sosial resmi Capres Media sosial Alamat media sosial kampanye

Prabowo Subianto

Twitter @prabowo08 Facebook Page Prabowo Subianto

Youtube Gerindra TV

Joko Widodo

Twitter @jokowi_do2 Facebook Page Joko Widodo

(19)

3 3. Website kampanye resmi Daftar Calon Tetap (DCT) peserta Pilleg 2014 pada tingkat DPR RI Dapil 2 Jakarta dan Dapil 3 Jawa Barat beserta Capres RI peserta Pilpres 2014. Berikut Website resmi kampanye Capres RI pada Pilpres 2014 dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Alamat Website kampanye resmi Capres

METODE

Data dan Metode Penarikan Contoh

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data pemanfaatan Website dan media sosial Caleg dan Capres oleh pemilih berserta data pemanfaatan Website dan media sosial oleh Caleg DPR RI dan Capres yang keduanya merupakan data primer. Berikut adalah penjelasan metode penarikan contoh data tersebut :

1. Data pemanfaatan Website dan media sosial Caleg dan Capres oleh pemilih dikumpulkan melalui survei dengan metode penarikan contoh tidak berpeluang. Metode penarikan contoh yang digunakan adalah

purpossive sampling dan snowball sampling. Metode survei yang digunakan adalah metode wawancara dan menyebar kuesioner ke responden. Responden yang disurvei sebanyak 137 orang untuk pemilih Caleg dan 92 orang untuk pemilih Capres. Pengambilan data pemanfaatan Website dan media sosial Caleg oleh pemilih dilakukan tanggal 10 Maret 2014 sampai dengan 31 Maret 2014 (Pilleg dilaksanakan pada tanggal 9 April 2014) sedangkan untuk data pemanfaatan Website dan media sosial Capres oleh pemilih dilakukan tanggal 9 Juni 2014 sampai dengan 30 Juni 2014 (Pilpres dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2014).

2. Data pemanfaatan Website dan media sosial oleh Caleg DPR RI dan Capres dikumpulkan melalui penelusuran menggunakan mesin pencari. Data pemanfaatan Website dan media sosial oleh Caleg DPR RI dilakukan sebanyak tiga kali yaitu pada awal masa kampanye, mendekati Pilleg 2014 dan setelah Pilleg 2014. Pengambilan data untuk awal kampanye dilakukan pada tanggal 20 Februari 2014 sampai dengan 28 Februari 2014 sedangkan untuk data mendekati dan sesudah Pilleg 2014 dilakukan pada tanggal 30 Maret 2014 sampai dengan 8 April 2014 dan 17 April 2014 sampai dengan 23 April 2014. Data pemanfaatan Website dan media sosial oleh Capres akan diambil tanggal 4 Juni 2014 (awal masa kampanye Capres) kemudian akan dilakukan pengambilan 1 kali dalam 3 hari berikutnya sampai tanggal 5 Juli 2014. Jadwal pengambilan data pemanfaatan Website dan media sosial Capres

(20)

4

dapat dilihat pada Lampiran 1. Data pemanfaatan Website dan media sosial oleh Caleg dan Capres terdiri dari beberapa indikator penilaian. Indikator penilaian untuk media sosial dapat dilihat pada Lampiran 2. Indikator penilaian tersebut berdasarkan penelitian Amirulla dan Nurhadyani (2013) ditambah dengan indikator penilaian yang digunakan oleh Bonson et al (2012). Indikator penilaian untuk Website menggunakan Indikator penilaian dari penelitian Nurhadryani (2009) yang dapat dapat dilihat pada Lampiran 3.

Prosedur Analisis Data

Berikut prosedur analisis data pemanfaatan Website dan media sosial Caleg dan Capres oleh pemilih :

1. Membuat kuesioner penelitian.

Pembuatan kuesioner ini merujuk pada kuesioner penelitian terdahulu yaitu oleh Teng (2012), Bermudez (2012), dan Hamilton (2011). Hasil kuesioner ini akan digunakan untuk menjawab tujuan pertama, kedua, ketiga. Kuesioner untuk pemilih pada Pilleg 2014 dapat dilihat pada Lampiran 13 dan kuesioner untuk pemilih pada Pilres 2014 dapat dilihat pada Lampiran 14.

2. Melakukan survei pendahuluan. 3. Melakukaaan survei.

4. Melakukan analisis statistika deskriptif pada data yang sudah terkumpul. 5. Mengkaji posisi relatif pendapat pemilih tentang pengaruh kampanye

elektronik Caleg dan Capres terhadap keputusan voting mereka untuk memilih salah satu kandidat dan menguji hubungan antara pemanfaatan Website dan media sosial Caleg dan Capres oleh pemilih dengan pendapat pemilih tersebut.

Pengujian hubungan ini dapat menggunakan korelasi peringkat Spearman. Pengujian hubungan ini dilakukan pertama antara lama waktu yang dihabiskan oleh responden untuk membaca Website resmi Caleg (berskala ordinal) dan Capres dengan keputusan voting pemilih untuk memilih salah satu kandidat (skala Likert), kedua antara jumlah tweet atau retweet yang dibaca oleh pemilih (berskala ordinal) dengan keputusan voting pemilih untuk memilih salah satu kandidat, ketiga antara jumlah kampanye update yang dibaca oleh pemilih (berskala ordinal) dengan keputusan voting pemilih untuk memilih salah satu kandidat, keempat antara jumlah video kampanye yang dilihat oleh pemilih (berskala ordinal) dengan keputusan voting pemilih untuk memilih salah satu kandidat. Hipotesis yang digunakan adalah :

H0 : X dan Y tidak berkorelasi H1 :X dan Y memiliki korelasi

Koefisien korelasi peringkat Spearman jika ada pengamatan yang memiliki nilai yang sama (setara peringkatnya) atau tidak dapat dihitung menggunakan rumus :

∑ ̅ ̅ ̅ ∑ ̅

(21)

5 dari Y. Jika semua pengataman berlainan nilainya satu sama lain maka rumusnya menjadi lebih sederhana yaitu :

dimana ∑

Kriteria keputusan tolak H0 pada taraf nyata jika nilai dari lebih besar daripada nilai titik kritis dari korelasi peringkat Spearman atau kurang dari negatif nilai titik kritisnya (Daniel, 1990).

6. Menghitung nilai relatif dari keragaman data menggunakan coefficient of variation (CV) untuk mengukur keteheterogenenan atau variasi data. Rumus mencari CV untuk data contoh adalah

̅ %

dengan adalah simpangan baku, ̅ adalah rataan contoh. Nilai CV yang kecil menunjukkan bahwa data tidak terlalu beragam dan dikatakan lebih konsisten (Setiawan, 2011).

Prosedur analisis untuk data pemanfaatan Website dan media sosial oleh Caleg DPR RI dan Capres yaitu mengumpulkan data melalui mesin pencari. Kemudian setelah data terkumpul dilakukan analisis statistika deskriptif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Karakteristik Responden Pemilih Caleg

Total responden yang diperoleh adalah 137 responden. Gambar 1 menunjukan persentase responden untuk setiap Dapil. Persentase responden dari Dapil 3 Jawa Barat Bagian Kota Bogor yang lebih besar dibandingkan dengan Dapil 2 Jakarta disebabkan oleh lebih mudahnya akses dalam pelaksanaan survei. Responden terdiri dari 57% berjenis kelamin laki-laki dan 43% berjenis kelamin perempuan. Kemudian responden sebagian besar berada pada kisaran umur 18-25 tahun yaitu sebanyak 121 responden.

Gambar 1. Persentase responden berdasarkan Dapil

Dapil 2 Jakarta 32% Dapil 3 jawa

Barat Bagian Bogor Kota

(22)

6

Gambar 2 Persentase responden berdasarkan pendidikan terakhir

Gambar 2 menunjukan persentase responden berdasarkan jenjang pendidikannya. Berdasarkan gambar tersebut dapat diketahui sebagian besar responden berpendidikan S1, hal ini disebabkan oleh kemudahan dalam memperoleh responden pada jenjang pendidikan ini.

Pemanfaatan Website dan Media Sosial Caleg oleh Responden

Berdasarkan hasil survei, total responden yang memanfaatkan Website dan atau media sosial Caleg adalah sebesar 10% atau 14 responden. Sisanya 90% responden menyatakan tidak pernah membuka /memanfaatkan Website dan atau media sosial Caleg. Jika hal ini dibandingkan dengan intensitas waktu yang dihabiskan oleh responden untuk browsing internet, sebagian besar responden telah menghabiskan waktu yang cukup lama untuk browsing internet yaitu lebih dari 3 jam sebesar 34 % responden, 1- <2 jam dan 2 - <3 jam yang masing-masing sebesar 29% dan 19%. Sisanya yaitu sebesar 18% menghabiskan waktu untuk browsing internet kurang dari 1 jam dalam sehari. Mayoritas alasan 90% responden tersebut adalah tidak tertarik dengan Caleg (Gambar 3). Alasan responden pada Gambar 3 tersebut telah disediakan oleh peneliti di kuesioner. Pilihan jawaban tersebut diperoleh dari jawaban terbanyak dari responden saat melakukan survei pendahuluan. Kemudian berdasarkan 10% responden yang memanfaatkan kampanye elektronik Caleg melalui Website dan media sosial, Facebook Caleg menjadi media yang banyak dibuka oleh responden kemudian diikuti oleh Twitter Caleg (Gambar 4).

Gambar 3 Persentase alasan responden yang tidak memanfaatkan Website dan atau media sosial Caleg

Sekolah Dasar SMP/Sederajat SMA/Sederajat Diploma S1 S2

(23)

7

Gambar 4 Persentase media elektronik yang dimanfaatkan oleh pemilih (dari 10% responden) untuk mengetahui kampanye Caleg

Jumlah responden yang diperoleh pernah memanfaatkan Website Caleg berjumlah 3 orang. Kegiatan yang banyak dilakukan oleh responden saat membuka Website Caleg adalah membaca profil dari Caleg (Tabel 3). Kemudian keseluruhan responden menghabiskan waktu melihat Website Caleg kurang dari 10 menit.

Berdasarkan total responden yang pernah memanfaatkan media sosial Caleg masih terdapat 9 respoden yang tidak memiliki Twitter. Kemudian dari 5 responden yang memiliki Twitter 4 diantaranya pernah membuka Twitter Caleg. Jumlah tweet kampanye yang dibaca oleh responden kesuluruhannya kurang dari 7 tweet. Selain itu terdapat 3 responden yang pernah membaca retweet kampanye Caleg dari teman/saudara.

Tabel 3 Persentase kegiatan yang dilakukan oleh pemilih saat membuka Website Caleg (dari 10% responden)

Kegiatan Persentase

Membaca Profil Caleg 100%

Membaca kegiatan kampanye Caleg 33%

Membaca visi dan misi Caleg 0%

Mencari informasi tentang kontak Caleg 0%

Melakukan komunikasi dengan Caleg 0%

Lainnya 0%

Jumlah respoden yang memiliki akun Facebook dari 14 berjumlah 7 orang dan yang pernah membuka Facebook Caleg berjumlah 2 orang. Jumlah kampanye

update yang dibaca oleh kedua responden tersebut adalah sama-sama kurang dari 7 update. Kemudian jumlah responden yang membaca like kampanye Caleg dari teman/saudara berjumlah 6 responden.

Persentase respoden yang memanfaatkan Youtube Caleg adalah sebanyak 2 responden. Jumlah video yang kampanye Caleg yang dilihat oleh kedua respoden tersebut adalah kurang dari 4 video dan 9-12 video. Kemudian kedua responden tersebut tidak subscribe akun Youtube Caleg.

Website Twitter Facebook Youtube

21.43%

35.71%

50.00%

(24)

8

Pendapat Reponden tentang Pengaruh Kampanye Elektronik terhadap Keputusan Voting

Berdasarkan 10% pemilih yang memanfaatkan kampanye Caleg melalui Website dan atau media sosial, dilihat dari skor relatifnya responden cenderung mengatakan setuju (3) bahwa kampanye Caleg melalui Website mempengaruhi keputusan voting mereka untuk memilih salah satu kandidat Caleg. Kemudian melalui media sosial Twitter responden yang membuka secara langsung Twitter Caleg cenderung mengatakan tidak setuju (2.5) tetapi agak menuju setuju bahwa kampanye Caleg melalui Twitter mempengaruhi keputusan voting mereka. Responden yang mendapatkan informasi kampanye melalui retweet kampanye Caleg dari teman/saudara cenderung mengatakan sangat tidak setuju bahwa kampanye Caleg melalui Twitter mempengaruhi keputusan voting mereka untuk memilih salah satu kandidat Caleg.

Responden yang mengetahui kampanye Caleg secara langsung melaui Facebook cenderung sangat tidak setuju (1.5) tetapi agak menuju ke tidak setuju bahwa kampanye Caleg melalui Facebook mempengaruhi keputusan voting

mereka untuk memilih salah satu kandidat Caleg. Kemudian responden yang mengetahui kampanye Caleg melalui like dari dari teman/saudara cenderung menyatakan tidak setuju (2) bahwa kampanye Caleg melalui Facebook mempengaruhi keputusan voting mereka.

Responden yang pernah melihat video kampanye Caleg melalui akun Youtube Caleg cenderung menyatakan setuju tetapi agak menuju ke tidak setuju bahwa kampanye Caleg melalui Youtube mempengaruhi keputusan voting mereka. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Frekuensi dan skor relatif pendapat responden tentang pengaruh kampanye Website dan media sosial Caleg terhadap keputusan voting

Pendapat Website Twitter Facebook Youtube

Sendiri RT Sendiri Like

Sendiri : Responden mengakses sendiri Twitter dan atau Facebook Caleg

RT : Responden mendapatkan informasi kampanye Caleg melalui Retweet dari teman di Twitter

Like : Responden mendapatkan informasi kampanye Caleg melalui Like dari teman di Facebook

(25)

9 Tabel 5 Media yang digunakan responden untuk melihat kampanye Caleg

Media Total Prioritas utama

Televisi 84 56

Koran online (detik.com, kompas.com,dll) 67 25

Website Caleg 41 13

Media yang menjadi prioritas utama bagi reponden untuk melihat kampanye Caleg berdasarkan jawaban responden adalah televisi (Tabel 5) yaitu sebesar 67% dari total responden yang memilih televisi yaitu sebanyak 84 responden. Media kedua yang menjadi prioritas utama bagi responden untuk melihat kampanye Caleg adalah koran online yaitu sebesar 37% responden dari total 67 responden yang memilih koran online.

Pemanfaatan Media Sosial oleh Caleg DPR RI Dapil 2 DKI Jakarta

Pada awal masa kampanye sebanyak 51% atau 42 Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta telah memanfaatkan media sosial untuk melakukan kegiatan kampanye. Namun terjadi peningkatan sebesar 2% atau 2 Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta yang memanfaatkan media sosial saat mendekati Pilleg 2014. Peningkatan tersebut terjadi pada media sosial Twitter dan setelah Pilleg 2014 selesai tidak terjadi penghapusan akun media sosial kampanye.

Tabel 6 Pemanfaatan media sosial oleh Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta dari total 42 (51%) pada awal masa kampanye dan 44 (53%) pada masa mendekati dan setelah Pilleg 2014

(26)

10

mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari awal masa kampanye ke masa mendekati Pilleg 2014. Kenaikan jumlah tweet juga terjadi pada masa mendekati Pilleg 2014 ke masa setelah Pilleg 2014 namun kenaikan tersebut tidak sebesar

Gambar 5 Perbandingan jumlah tweet Twitter Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta Jumlah percakapan (retweet, tweet, reply) Twitter Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta mayoritas juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari awal masa kampanye ke mendekati Pilleg 2014. Kemudian terjadi penurunan jumlah percakapan dari mendekati Pilleg 2014 ke setelah Pilleg 2014. Hal ini dapat dilihat dari Gambar 6. Kemudian dua Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta tambahan yang menggunakan Twitter, jumlah percakapan dari Twitternya juga mengalami penurunan dari masa mendekati Pilleg ke setelah Pilleg 2014.

Gambar 6 Perbandingan jumlah percakapan (retweet, tweet, reply) Twitter Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta

Awal masa kampanye Mendekati pilleg 2014 Setelah pilleg 2014

0

(27)

11 Jumlah followers dari Twitter Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta mayoritas mengalami peningkatan yang cukup signfikan pada awal masa kampanye ke mendekati Pilleg 2014. Namun ada juga followers Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta yang mengalami penurunan atau tidak mengalami peningkatan sama sekali (Gambar 7). Kemudian jumlah followers Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta mayoritas juga mengalami peningkatan dari masa mendekati Pilleg 2014 ke masa setelah Pilleg 2014 tetapi peningkatan tersebut mayoritas tidak sebesar peningkatan dari masa awal kampanye ke mendekati Pilleg 2014. Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta tambahan yang menggunakan Twitter jumlah followers-nya juga mengalami peningkatan yang dari masa mendekati Pilleg ke setelah Pilleg 2014. Selain itu jumlah follow dari Twitter Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta juga mayoritas juga mengalami peningkatan dari awal masa kampanye ke mendekati Pilleg 2014 namun peningkatan tersebut tidak terlalu besar. Kemudian dari masa mendekati Pilleg 2014 ke setelah Pilleg 2014 jumlah follow Twitter Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta juga mengalami peningkatan tetapi ada juga jumlah follow Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta yang mengalami penurunan (Gambar 8).

Gambar 7 Perbandingan jumlah followers Twitter Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta

Gambar 8 Perbandingan jumlah follow Twitter Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta Mayoritas dari Twitter Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta tidak memiliki list.

Tingkat aktivitas dari Twitter Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta mengalami peningkatan dari awal masa kampanye ke mendekati Pilleg 2014. Hal ini terlihat dari meningkatnya aktivitas harian (Gambar 9). Kemudian dari masa mendekati Pilleg 2014 ke setelah Pilleg 2014 tingkat aktivitas dari Twitter Caleg DPR RI

Awal masa kampanye Mendekati pilleg 2014 Setelah pilleg 2014

0

(28)

12

Dapil 2 Jakarta relatif mengalami penurunan. Hal ini terlihat dari meningkatnya tidak ada aktivitas dari Twitter Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta.

Gambar 9 Perbandingan tingkat aktivitas Twitter Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta Media sosial kedua yang banyak dipakai oleh Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta pada Pilleg 2014 adalah Facebook Personal Account. Facebook Personal Account

Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta dari awal masa kampanye sampai mendekati Pilleg 2014 tidak mengalami peningkatan yaitu sebanyak 55% atau 23 Caleg dari total Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta yang menggunakan media sosial. Kemudian dari masa mendekati Pilleg 2014 sampai ke masa setelah Pilleg 2014 tidak terjadi pengurangan jumlah Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta yang menggunakan Facebook

Personal Account. Keseluruhan dari Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta menggunakan satu akun Facebook Personal Account untuk kampanye politiknya. Daftar Caleg Dapil 2 Jakarta yang menggunakan Facebook Personal Account dapat dilihat pada Lampiran 5. Mayoritas jumlah friends Facebook Personal Account Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta dari awal masa kampanye ke mendekati Pilleg 2014 mengalami kenaikan dan tidak mengalami perubahan (Gambar 10). Hal tersebut juga terlihat dari masa mendekati Pilleg 2014 ke setelah Pilleg 2014.

Gambar 10 Perbandingan jumlah friends Facebook Personal Account Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta

Facebook Page menjadi media sosial ketiga yang banyak dimanfaatkan oleh Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta. Jumlah Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta yang

awal Mendekati Pilleg 2014 Setelah Pilleg 2014

Harian Mingguan Bulanan Tidak ada aktivitas

0

(29)

13 memanfaatkan Facebook Page tidak mengalami peningkatan dari awal masa kampanye ke mendekati Pilleg 2014. Keseluruhan Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta yang menggunakan Facebook Page memiliki satu akun resmi untuk melakukan kampanyenya. Daftar Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta yang menggunakan Facebook Page dapat dilihat pada Lampiran 5.

Jumlah fans (like) dari Facebook Page Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta mayoritas mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari awal masa kampanye ke mendekati Pilleg 2014. Kemudian dari masa mendekati Pilleg 2014 ke setelah Pilleg 2014 mayoritas jumlah fans (like) Facebook Page juga mengalami kenaikan (Gambar 11).

Gambar 11 Perbandingan jumlah fans Facebook Page Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta

Jumlah talking about Facebook Page Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta dari awal masa kampanye ke mendekati Pilleg Pilleg 2014 mayoritas juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Namun dari masa mendekati Pilleg 2014 ke masa setelah Pilleg 2014 jumlah talking about Facebook Page Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta mengalami penurunan yang cukup signifikan (Gambar 12). Peningkatan aktivitas Facebook Page Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta dari masa awal kampanye ke mendekati Pilleg 2014 juga terlihat. Hal ini terlihat dari meningkatnya aktivitas harian dari Facebook Page Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta. Kemudian dari mendekati Pilleg 2014 ke setelah Pilleg 2014 terjadi penurunan aktivitas yang cukup signifikan yang terlihat dari meningkatnya tidak ada aktivitas dari Facebook Page Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta (Gambar 13).

Gambar 12 Perbandingan jumlah talking about Facebook Page Caleg DPR RI

Awal kampanye Mendekati Pilleg 2014 Setelah Pilleg 2014

0

(30)

14

Gambar 13 Perbandingan tingkat aktivitas Facebook Page Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta

Persentase Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta yang menggunakan Youtube adalah sebanyak 27% atau sebanyak 11 Caleg DPR RI dari total Caleg Dapil 2 Jakarta yang menggunakan media sosial. Jumlah ini tidak mengalami peningkatan dari awal masa kampanye ke mendekati Pilleg 2014. Daftar nama Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta yang menggunakan Youtube dapat dilihat pada Lampiran 4.

Jumlah subscribe akun Youtube Caleg Dapil 2 Jakarta mayoritas mengalami peningkatan walaupun masih ada akun Youtube yang tidak mengalami peningkatan jumlah subsribe dari awal masa kampanye ke mendekati Pilleg 2014 (Gambar 14). Jumlah subscribe dari masa mendekati Pilleg 2014 ke setelah Pilleg 2014 semua akun Youtube Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta tidak mengalami kenaikan atau dengan kata lain jumlahnya sama dengan saat mendekati Pilleg 2014.

Gambar 14 Perbandingan jumlah subscribe Youtube Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta

Jumlah video kampanye yang di upload oleh Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta mayoritas juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari awal masa kampanye ke mendekati Pilleg 2014. Kemudian terdapat juga akun Youtube Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta yang mengalami penurunan/ penghapusan jumlah video setelah Pilleg 2014 (Gambar 15). Dilihat dari jumlah view dan jumlah percakapan dari akun Youtube Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta, mayoritas terjadi peningkat pula dari awal masa kampanye ke mendekati Pilleg 2014. Namun ada juga yang mengalami penurunan jumlah view dan jumlah percakapan akibat dari adanya video yang dihapus saat setelah Pilleg 2014.

0% 50% 100%

Awal Kampanye Mendekati Pilleg 2014 Setelah Pilleg 2014 Harian Mingguan Bulanan Tidak ada aktivitas

0

(31)

15

Gambar 15 Perbandingan jumlah video Youtube Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta Media sosial yang paling sedikit digunakan oleh Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta untuk melakukan kampanye adalah Facebook Group. Persentase Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta yang memanfaatkan Facebook Group untuk kampanye politiknya ada 10 % atau 4 Caleg dari total Caleg Dapil 2 Jakarta yang menggunakan media sosial. Nama Caleg DPR Rio Dapil 2 Jakarta yangmenggunakan Facebook Group adalah Dr. Kastorius Sinaga, Jenny Rachman, Firman Abadi, dan Yoga Dirga Cahya, B. Sc. Facebook Group Caleg Dapil 2 Jakarta tidak mengalami peningkatan pengguna dari awal masa kampanye ke masa mendekati Pilleg 2014. Gambar 16 menunjukan jumlah anggota dari Facebook Group Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta tidak mengalami peningkatan ataupun penurunan dari awal masa kampanye sampai dengan masa setelah Pilleg 2014

Gambar 16 Perbandingan jumlah anggota Facebook Group Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta pada Pilleg 2014

Pemanfaatan Media Sosial oleh Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat

Persentase Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat yang memanfaatkan media sosial sebagai alat kampanyenya adalah secara keseluruhan sebesar 32% atau 33 Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat dan jumlah ini tidak mengalami peningkatan sampai setelah Pilleg 2014. Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat tidak memanfaatkan Facebook Group untuk kampanye politiknya. Twitter menjadi

0

Awal masa kampanye Mendekati pilleg 2014 Setelah pilleg 2014

(32)

16

media sosial yang banyak dimanfaatkan oleh Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat. Tabel 7 menunjukan persentase media sosial yang digunakan oleh Caleg Dapil 3 Jawa Barat.

Tabel 7 Pemanfaatan media sosial oleh Caleg Dapil 3 Jawa Barat Dari 32% atau 33 Caleg yang memanfaatan media sosial

Media Sosial Frekuensi %

Gambar 17 Perbandingan jumlah followers Twitter Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat

Seluruh dari Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat memiliki satu akun Twitter kampanye. Daftar Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat yang menggunakan Twitter dapat dilihat pada Lampiran 6. Jumlah followers Twitter Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat sebagian besar mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari awal masa kampanye ke mendekati Pilleg (Gambar 17). Kemudian sebagian besar

followers dari Twitter Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat juga mengalami peningkatan saat mendekati Pilleg 2014 ke setelah Pilleg 2014.

Gambar 18 Perbandingan jumlah percakapan Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat

0

Awal masa kampanye mendekati pilleg 2014 setelah pilleg 2014

(33)

17 Jumlah percakapan (tweet, retweet, reply) Twitter Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat juga mengalami peningkatan dari awal masa kampanye mendekati. Walaupun peningkatannya tidak terlalu besar namun cukup signifikan. Selain itu dari masa mendekati Pilleg 2014 ke setelah Pilleg 2014 masih ada percakapan di Twitter Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat namun jumlah percakapan tersebut relatif kecil. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 18.

Sebagian besar dari Twitter Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat tidak memiliki list. Kemudian jumlah dari follow dari Twitter Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat relatif tidak terlalu banyak baik dari awal masa kampanye sampai masa setelah Pilleg 2014. Hal ini menunjukan kurangnya keinginan dari Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat untuk me-follow masyarakat Dapil 3 Jawa Barat yang memiliki akun Twitter (Gambar 19).

Gambar 19 Perbandingan jumlah follow Twitter Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat

Tingkat aktivitas dari Twitter Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat mengalami penurunan pada Pilleg 2014. Hal ini terlihat dari semakin menurunnya aktivitas harian dan semakin meningkatnya tidak ada aktivititas dari Twitter Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat (Gambar 20).

Gambar 20 Perbandingan tingkat aktivitas dari Twitter Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat

Awal masa kampanye mendekati pilleg 2014 setelah pilleg 2014

0%

Awal masa kampanye Mendekati Pilleg 2014 Setelah Pileg 2014

(34)

18

Media sosial kedua yang banyak dimanfaatkan oleh Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat sebagai alat kampanye politik adalah Facebook Personal Account. Kemudian sebesar 80% dari Caleg menggunakan satu akun Facebook Personal Account untuk proses kampanyenya dan 20% menggunakan dua akun Facebook

Personal Account untuk proses kampanyenya. Daftar Caleg Dapil 3 Jawa Barat yang menggunakan Facebook Personal Account dapat dilihat pada Lampiran 7.

Jumlah friends dari akun Facebook Personal Account mayoritas mengalami peningkatan namun peningkatan tersebut tidak terlalu besar. Jumlah friends dari Facebook Personal Account Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat ada yang tidak mengalami peningkatan dan ada yang mengalami penurunan jumlah friends. Peningkatan tersebut terjadi pada awal masa kampanye ke mendekati Pilleg 2014 dan dari mendekati Pilleg 2014 ke setelah Pilleg 2014 (Gambar 21).

Gambar 21 Perbandingan jumlah friends Facebook Personal Account Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat

Facebook Page menjadi media ketiga yang banyak dimanfaatkan oleh Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat sebagai alat kampanye politiknya. Keseluruhan Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat memilki satu akun Facebook Page resmi sebagai alat kampanye. Daftar Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat yang menggunakan Facebook Page Dapat dilihat pada Lampiran 7.

Jumlah fans (like) Facebook Page Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat mayoritas meningkat dari masa awal kampanye ke masa mendekati Pilleg 2014. Kemudian dari masa mendekati Pilleg 2014 dibandingkan dengan masa setelah Pilleg 2014 masih terdapat peningkatan jumlah fans namun ada juga yang mengalami penurunan jumlah fans (Gambar 22). Sama halnya dengan jumlah fans, jumlah talking about Facebook Page Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat juga mayoritas mengalami peningkatan dari awal masa kampanye ke mendekati Pilleg 2014 dan sebagian ada yang memiliki jumlah talking about yang sama dan menurun. Namun dari masa mendekati Pilleg 2014 ke masa setelah Pilleg 2014 mayoritas jumlah talking about dari Facebook Page Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 23.

Berdasarkan tingkat aktivitas Facebook Page Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat, relatif terjadi penurunan dari awal masa kampanye ke masa mendekati Pilleg 2014 dan dari masa mendekati Pilleg 2014 ke masa setelah Pilleg 2014 terjadi penurunan aktivitas yang cukup tinggi. Hal ini terlihat dari menurunnya

0

(35)

19 aktivitas harian dari Facebook Page Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat dan meningkatnya tidak ada aktivitas (Gambar 24).

Gambar 22 Perbandingan jumlah fans (like) Facebook Page Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat

Gambar 23 Perbandingan jumlah talking about Facebook Page Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat

Gambar 24 Perbandingan tingkat aktivitas Facebook Page Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat

Pemanfaatan media sosial Youtube oleh Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat pada awal masa kampanye ada sebanyak 6% yaitu Eka Sastra dan Nofel Saleh

Hilabi, SH. Saat mendekati Pilleg 2014 terjadi peningkatan jumlah Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat yang memanfaatkan Youtube sebagai alat kampanyenya berjumkah dua orang (4%) yaitu Ir. Yusuf Dardiri dan Dr. H. Deding Ishak, SH, MM. Kemudian setelah Pilleg 2014 selesai tidak terjadi pengurangan jumlah

0

Awal Masa Kampanye Mendekati pilleg 2014 Setelah pilleg 2014

0

Awal Masa Kampanye Mendekati pilleg 2014 Setelah pilleg 2014

0%

Awal Kampanye Mendekati Pilleg Setelah Pilleg

(36)

20

Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat yang menggunakan Youtube. Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat yang tambahan ini telah menggunakan media sosial Facebook dan Twitter sebelumnya sehingga peningkatan ini bukanlah Caleg yang baru menggunakan media sosial. Berdasarkan jumlah video kampanye yang di upload

oleh Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat, tidak terjadi kenaikan jumlah video yang di upload dari awal masa kampanye ke mendekati Pilleg 2014. Namun terjadi pengurangan jumlah video oleh salah satu Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat dari masa mendekati Pilleg 2014 ke setelah Pilleg 2014. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 25.

Gambar 25 Perbandingan jumlah video kampanye akun Youtube Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat pada Pilleg 2014

Jumlah view dari video yang di upload oleh Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari awal masa kampanye ke mendekati Pilleg 2014 kemudian tidak terjadi lagi peningkatan jumlah view dari masa mendekati Pilleg 2014 ke setelah Pilleg 2014. Jumlah view dari video kampanye Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat tersebut masih tergolong relatif rendah (Gambar 26). Pada awal masa kampanye semua akun Youtube Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat tidak memiliki jumlah subscribe. Kemudian pada masa mendekati Pilleg terjadi kenaikan jumlah subscribe menjadi satu. Akun Youtube yang baru ada ketika masa mendekati Pilleg 2014 tidak memiliki jumlah

subscribe. Pada masa setelah Pilleg 2014, peningkatan atau penurunan jumlah

subscribe akun Youtube tidak terjadi.

Gambar 26 Perbandingan jumlah view Youtube Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat

0

(37)

21 Jumlah percakapan dari video kampanye Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat pada awal masa kampanye masih tidak ada. Kemudian mendekati Pilleg 2014 terjadi kenaikan jumlah percakapan video pada satu akun Youtube Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat sedangkan yang lainnya masih tidak ada. Jumlah percakapan ini ketika masa setelah Pilleg tidak mengalami peningkatan lagi.

Pemanfaatan Website Caleg DPR RI Dapil 2 DKI Jakarta dan Dapil 3 Jawa Barat

Tingkat pemanfaatan Website oleh Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta masih relatif rendah, terdapat 24 (29 %) dari 83 Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta yang telah memanfaatkan Website sebagai alat kampanyenya. Daftar nama Caleg Dapil 2 Jakarta yang memanfaatkan Website dapat dilihat pada Lampiran 8. Berdasarkan indikator penilaian Nurhadryani (2009), 24 Website Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta telah memenuhi 46% indikator penilaian secara keseluruhan. Website Caleg Caleg Dapil 2 Jakarta telah memiliki 53% fungsi informasi dan 37% fungsi komunikasi. Indikator penilaian yang umum dimiliki oleh Website tersebut adalah informasi tentang Caleg yaitu sebesar 92%, informasi tentang kampanye sebesar 83% dan Newsletter sebanyak 71%. Data yang lebih lengkap dapat dilihat dari Tabel 8.

Tabel 8 Persentase indikator penilaian Website Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta Indikator Penilaian Total Persentase Fungsi

yang terpenuhi

Persentase total indikator Fungsi Informasi

Informasi umum tentang Caleg 22 92%

53%

46%

Tagline 12 50%

Visi dan Misi 10 42%

Program kerja 5 21%

Informasi terkait kampanye 20 83%

Newsletter 17 71%

Fitur interaktif lainnya 3 13% Office Twitter account 13 54%

Office Facebook 14 58%

Office Youtube 3 13%

(38)

22

Dapil 3 Jawa Barat yang meninggal sehingga jumlahnya berkurang menjadi 103 Caleg. Daftar Caleg Dapil 3 Jawa Barat yang menggunakan Website dapat dilihat pada Lampiran 9.

Tabel 9 Persentase indikator Website Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat Fitur Website Total Persentase Fungsi

yang terpenuhi

Persentase total indikator Fungsi Informasi

Informasi umum tentang Caleg 8 100%

56%

50%

Tagline 8 100%

Visi dan Misi 3 38%

Program kerja 0 0%

Informasi terkait kampanye 7 88%

Newsletter 6 75%

Berdasarkan indikator penilaian Nurhadryani (2009), 8 Website Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat telah memilki 50% indikator penilaian secara keseluruhan. Website Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat telah memenuhi 56% indicator penilaian fungsi informasi dan 37% indikator penilaian fungsi komunikasi. Indikator penilaian yang banyak dimiliki oleh Website Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat informasi umum tentang Caleg dan tagline masing-masing sebanyak 100% atau dengan kata lain kedelapan Website Caleg tersebut semuanya telah memiliki kedua indicator penilaian ini. Indikator yang tidak dimiliki oleh Website Caleg dapil 3 Jawa Barat adalah program kerja. Untuk hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 9.

Deskripsi Karakteristik Responden Pemilih Capres

(39)

23

Gambar 27 Persentase responden pemilih Capres berdasarkan umur

Gambar 28 menunjukan persentase responden berdasarkan jenis pekerjaannya. Reponden paling banyak diperoleh secara berurutan yaitu mahasiswa sebesar, pegawai swasta, dan pegawai negeri (Dinas), hal ini disebabkan oleh kemudahan dalam memperoleh responden pada jenis pekerjaan tersebut. Selain itu, dilihat dari keikutsertaan responden dalam Pilpres, 72% responden telah mengikuti Pilpres ≥ 2 kali dan sisanya ≤ 1 kali.

Gambar 28 Persentase responden berdasarkan jenis pekerjaan

Berdasarkan rata-rata waktu yang dihabiskan oleh reponden untuk browsing

internet pada hari kerja, sebagian besar responden menghabiskan waktu untuk untuk browsing internet ≥ 3 jam yaitu sebesar 33%. Kemudian diikuti 1- < 2 jam sebesar 27%, < 1 jam sebesar 25% dan 2-<3 jam sebesar 15%. Hal ini menunjukan rata-rata waktu yang digunakan oleh responden untuk browsing internet relatif sudang tinggi. Dikaji berdasarkan organisasi masyarakat (ormas) yang diikuti oleh responden sebagian besar responden tidak mengikuti ormas tertentu yaitu sebesar 95%. Sisanya 5% ormas yang diikuti oleh responden yaitu seperti BEM, Resimen Mahasiswa, dan Persatuan Mahasiswa Kota Bogor (PMKB) dapat golongkan kedalam ormas netral.

(40)

24

Pemanfaatan Website Capres oleh Responden Pemilih Capres

Berdasarkan 92 responden, diperoleh 74% menyatakan telah memanfaatkan Website dan atau media sosial resmi Capres. Sisanya sebesar 26% menyatakan belum pernah memanfaatkan Website dan atau media sosial resmi Capres namun pernah melihat kampanye melalui internet.

74% responden atau 68 responden yang pernah memanfaatkan Website dan atau media sosial resmi Capres, 66% atau sekitar 45 responden diantaranya menyatakan pernah membuka Website resmi Capres. Kemudian 45 responden yang pernah membuka, 39 diantaranya bersedia menjawab Website resmi Capres mana yang pernah dibuka. Website resmi Prabowo Subianto menjadi Website resmi yang banyak dibuka oleh responden jika dibandingkan dengan Website Joko Widodo. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10 Persentase pemanfaatan Website kampanye resmi Capres oleh responden Website kampanye resmi Calon Presiden

Jumlah responden yang pernah

melihat

Persentase selamatkanindonesia.com Prabowo Subianto 35 90%

jkw4presiden.com Joko Widodo 28 72%

Kegiatan yang sering dilakukan oleh responden yang pernah membuka Website resmi Capres adalah membaca profil Capres. Kemudian kegiatan yang paling banyak kedua dilakukan oleh responden saat membuka Website resmi Capres adalah membaca visi misi dan program kerja Capres. Kegiatan yang dilakukan oleh responden ini jawabannya telah disediakan oleh peneliti dalam kuesioner. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11 Persentase kegiatan yang dilakukan oleh responden saat membuka Website kampanya resmi Capres

Kegiatan saat membuka Website resmi Capres Persentase

Membaca profil Capres 89%

Membaca visi misi dan program kerja Capres 73% Membaca kegiatan kampanye yang dilakukan Capres 62%

Melakukan komunikasi dengan Capres 20%

Mencari informasi tentang media sosial Capres 13%

Mencari informasi tentang kontak Capres 2%

Lainnnya 0%

(41)

25

Pemanfaatan Media Sosial Twitter Capres oleh Responden

Berdasarkan 68 responden yang memanfaatkan Website dan atau media sosial Capres masih terdapat 30 responden atau 44% yang tidak memiliki akun Twitter ataupun memiliki akun Twitter namun tidak pernah membuka Twitter kampanye resmi Capres. Kemudian sisanya 38 responden atau 56% menyatakan pernah membuka atau membaca retweet akun Twitter resmi Capres dan 37 diantaranya bersedia menjawab akun Twitter resmi Capres mana yang dibuka atau dibaca retweet-annya. Twitter resmi Prabowo Subianto yaitu @prabowo08 menjadi Twitter resmi yang banyak dibuka atau dibaca retweet-annya. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12 Persentase pemanfaatan Twitter kampanye resmi Capres oleh responden Twitter kampanye resmi Calon Presiden

Jumlah responden yang membuka atau

membaca retweet

Persentase

@prabowo08 Prabowo Subianto 35 81%

@jokowi_do2 Joko Widodo 28 68%

Berdasarkan responden yang pernah membuka atau membaca retweet akun Twitter kampanye resmi Capres, kisaran jumlah tweet atau retweet kampanye yang mayoritas dibaca selama masa kampanye oleh responden adalah ≥16 tweet

atau retweet. Hal ini menujukan secara deskriptif bahwa responden cukup tertarik membaca kampanye Caleg melalui Twitter (Gambar 29). Nilai CV dari jumlah

tweet atau retweet kampanye yang dibaca oleh respoden adalah 46% yang menunjukan data relatif homogen sehingga relatif cukup mewakili pemanfaatan Twitter Capres oleh pemilih untuk Kota Bogor.

Gambar 29 Persentase jumlah tweet atau retweet kampanye yang dibaca oleh responden

Selain itu, terdapat 20 responden atau 53% menjadi followers Twitter resmi Capres, namun ada 1 responden yang tidak bersedia memberikan jawaban Twitter Capres mana yang di follow. Twitter resmi Prabowo Subianto memperoleh

followers terbanyak jika dibandingkan dengan followers Twitter Joko Widodo. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 13.

(42)

26

Tabel 13 Persentase followers Twitter kampanye resmi Capres

Twitter kampanye resmi Calon Presiden Jumlah followers Persentase

@prabowo08 Prabowo Subianto 16 84%

@jokowi_do2 Joko Widodo 9 47%

Kisaran jumlah tweet kampanye yang dibaca oleh followers selama masa kampanyeterhitung semenjak 3 hari sebelum menjadi responden,yang mana ≥16

tweet kampanye menjadi kisaran jumlah tweet yang paling banyak dibaca oleh responden yaitu sebesar 40%, kemudian ≤ 5 tweet kampanye sebesar 25%, 11-15

tweet kampanye sebesar 20%, dan 6-10 tweet kampanye sebesar 15%.

Pemanfaatan Media Sosial Facebook Page Capres oleh Responden

Pemanfaatan media sosial Facebook Page Capres oleh responden hampir sama dengan Twitter dari 68 responden yang memanfaatkan Website dan atau media sosial resmi Capres terdapat 36 responden atau 53% yang tidak memiliki Facebook atau responden yang memiliki Facebook tetapi tidak pernah membuka Facebook Page resmi Capres. Sisanya 32 responden atau 47% menyatakan pernah membuka Facebook Page resmi Capres.

Tabel 14 Persentase pemanfaatan Facebook Page kampanye resmi Capres oleh responden

fb.com/PrabowoSubianto Prabowo Subianto 28 90%

fb.com/IndonesiaHebatJokowi Joko Widodo 15 48%

Sama halnya dengan media sosial Twitter, dari 32 responden yang pernah membuka terdapat 1 responden yang tidak bersedia memberi jawaban Facebook

Page Capres mana yang pernah dibuka. Facebook Page Capres resmi yang banyak dilihat oleh responden adalah Facebook Page Prabowo Subianto. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 14.

Kisaran jumlah kampanye update yang paling banyak dibaca oleh responden yang pernah membuka Facebook Page resmi Capres selama masa kampanye adalah ≤ 5 update yaitu sebesar 47% kemudian ≥16 update sebesar 22%, 6-10 update sebesar 19% dan 11-15 update sebesar 12%. Kisaran jumlah kampanye update yang dibaca oleh respoden relatif kecil kecil jika dibandingkan dengan Twitter. Hal ini disebabkan karena mayoritas responden yang pernah membuka Facebook Page Capres menghabiskan waktu yang sedikit untuk membuka Facebook yaitu sebesar 47% dari responden membuka Facebook < 1 jam. Nilai CV dari jumlah update kampanye yang dibaca oleh respoden adalah 59% yang menunjukan data yang diperoleh relatif homogen sehingga relatif cukup mewakili pemanfaatan Facebook Page Capres oleh pemilih di Kota Bogor.

(43)

27 Capres yang memperoleh fans terbanyak adalah Facebook Page Capres Prabowo Subianto. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15 Persentase fans Facebook Page resmi Capres Facebook Page kampanye

resmi Calon Presiden Jumlah fans Persentase

fb.com/PrabowoSubianto Prabowo Subianto 11 85%

fb.com/IndonesiaHebatJokowi Joko Widodo 5 38%

Gambar 30 menunjukan kisaran dari jumlah kampanye update yang dibaca oleh fans selama masa kampanye. Sama halnya dengan Twitter, jumlah kampanye

update yang dibaca terhitung semenjak 3 hari sebelum menjadi responden. Dapat diketahui bahwa kisaran jumlah kampanye update yang paling banyak dibaca oleh

fans adalah ≤ 5 update.

Gambar 30 Persentase kisaran jumlah kampanye update yang dibaca oleh fans

Pemanfaatan Media Sosial Youtube Capres oleh Responden

Sebanyak 43% responden telah memanfaatkan media sosial Youtube Capres dari total responden yang memanfaatkan Website dan atau media sosial resmi Capres. Sama halnya dengan media sosial lain, terdapat 2 responden yang tidak bersedia menjawab akun Youtube Capres mana yang dilihat. Berdasarkan jawaban responden, akun Youtube Capres yang banyak dilihat adalah akun Youtube Prabowo Subianto. Tabel 16 menunjukan rinciaanya.

Tabel 16 Persentase pemanfaatan akun Youtube Capres oleh responden

Youtube resmi Calon Presiden Jumlah

responden Persentase

Gerindra TV Prabowo Subianto 22 76%

JKW4Presiden Joko Widodo 13 45%

Gambar 31 menunjukan persentase kisaran jumlah video kampanye yang dilihat oleh responden yang memanfaatkan akun Youtube Capres. Kisaran 2-4 video kampanye menjadi kisaran jumlah video yang banyak dilihat oleh responden. Berdasarkan data yang diperoleh tidak ada responden yang subscribe

(44)

28

dilihat oleh responden adalah 40% yang menunjukan data relatif homogen sehingga mampu relatif cukup mewakili pemanfaatan Youtube oleh pemilih di Kota Bogor.

Gambar 31 Persentase kisaran jumlah video kampanye Youtube yang dilihat oleh responden

Pendapat Responden tentang Pengaruh Kampanye Elektronik Capres terhadap Keputusan Voting Pemilih Capres

Berdasarkan 45 responden yang memanfaatkan Website resmi Capres, 76% responden menyatakan setuju bahwa kampanye Capres melalui Website mempengaruhi keputusan voting mereka untuk memilih salah satu kandidat Capres. Hal yang sama juga terlihat pada semua media sosial Capres misalnya media sosial Twitter. Sebanyak 50% responden menyatakan setuju bahwa kampanye Capres melalui Twitter mempengaruhi keputusan voting mereka untuk memilih salah satu kandidat Capres. Hal ini ditunjukan lebih rinci pada Tabel 17.

Tabel 17 Pendapat responden tentang pengaruh kampanye Website dan media sosial Capres terhadap keputusan voting

Pendapat Website Twitter Facebook Page Youtube

Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %

Skor relatif untuk Website sebesar 2.911 menunjukan bahwa responden cenderung menyatakan setuju (median) bahwa Website mempengaruhi keputusan

voting mereka untuk memilih salah satu kandidat Capres. Hal yang sama juga terlihat pada media sosial Capres baik Twitter, Facebook Page, maupun Youtube.

(45)

29 Hal ini menunjukan responden cenderung menyatakan setuju (median) bahwa Website dan ketiga media sosial tersebut mempengaruhi keputusan voting mereka untuk memilih salah satu kandidat Capres.

Tabel 18 Korelasi Spearman antara pemanfaatan Website dan media sosial Capres dengan pendapat tentang pengaruh kampanye Website dan media sosial Capres terhadap keputusan voting

Media Nilai Korelasi

Spearman P-Value Keputusan

Websitea 0.178 0.243 Tidak Berkorelasi

Twitterb 0.495 0.002* Berkorelasi

Facebook (Page)c 0.431 0.014* Berkorelasi

Youtubed 0.156 0.418 Tidak Berkorelasi

Keterangan :

a : Uji korelasi antara lama waktu yang dihabiskan oleh responden untuk membaca suatu Website Capres dengan pendapat tentang pengaruh kampanye Capres melalui Website terhadap keputusan voting untuk memilih salah satu kandidat Capres

b : Uji korelasi antara jumlah tweet atau retweet kampanye yang dibaca oleh responden dengan pendapat tentang pengaruh kampanye Capres melalui Twitter terhadap keputusan voting untuk memilih salah satu kandidat Capres

c :Uji korelasi antara jumlah update kampanye yang dibaca oleh responden dengan pendapat tentang pengaruh kampanye Capres melalui Facebook Page terhadap keputusan voting untuk memilih salah satu kandidat Capres

d : Jumlah video yang dilihat responden dari akun Youtube Capres dengan pendapat tentang pengaruh kampanye Capres melalui Youtube terhadap keputusan voting untuk memilih salah satu kandidat Capres

* ) Nilai korelasi spearman yang signifikan pada taraf nyata 0.05

Sesuai dengan Tabel 18 dapat dilihat bahwa terdapat hubungan yang signifikan pada taraf nyata 0.05 antara jumlah tweet atau retweet kampanye yang dibaca oleh responden dengan pendapat tentang pengaruh kampanye Capres melalui Twitter terhadap keputusan voting untuk memilih salah satu kandidat Capres sebesar 0.495. Hubungan yang signifikan juga terlihat antara jumlah kampanye update Facebook Page Capres yang dibaca oleh responden dengan pendapat terhadap pengaruh kampanye Faceboook Page Capres terhadap keputusan voting untuk memilih salah satu kandidat Capres sebesar 0.431. Namun hal yang berbeda terlihat dari hubungan antara Website Capres dan akun Youtube Capres dengan pendapat tentang pengaruh kampanye elektronik Capres terhadap keputusan voting. Waktu yang dihabiskan oleh responden untuk membaca suatu Website Capres tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan pendapat tentang pengaruh kampanye Capres melalui Website terhadap keputusan voting

untuk memilih salah satu kandidat Capres. Selain itu jumlah video yang dilihat responden dari akun Youtube Capres juga tidak memiliki hubungan yang signifikan pendapat tentang pengaruh kampanye Youtube Capres terhadap keputusan voting untuk memilih salah satu kandidat Capres.

Gambar

Tabel 1. Alamat media sosial resmi Capres
Gambar 3 Persentase alasan responden yang tidak memanfaatkan Website dan
Tabel 5 Media yang digunakan responden untuk melihat kampanye Caleg
Gambar 6 Perbandingan jumlah percakapan (retweet, tweet, reply) Twitter Caleg
+7

Referensi

Dokumen terkait

Usaha budidaya udang vaname dinyatakan layak, dengan NPV pada sistem intensif nilai teringgi lebih dai 1(NPV˃1), hal ini berarti usaha tersebut menguntungkan dan

Penelitian ini merupakan suatu survey yang sifatnya analitik dengan tujuan untuk melihat prevalensi hipertensi masyarakat yang berusia &gt;17 tahun di Kecamatan Kresek

Artikel ini adalah hasil dari penelitian yang dilakukan untuk menggali khasanah khas kota dalam bentuk tampilan luar atau fasad bangunan sebagai alternatif

Adapun alasan pemilihan lokasi tersebut karena menurut penulis daerah tersebut terdapat banyak usaha rumah kos atau pemonodokan mahasiswa yang berdiri, tetapi

Dengan mengacu pada defenisi penerjemahan yang dikemukakan oleh Larson (1989: 3): mengungk apkan kembali makna yang sama dengan menggunakan leksikon dan struktur

Salah satu fokus penelitian adalah peningkatan kepercayaan diri mahasiswa dalam pembelajaran statistika dasar melalui penerapan model problem based

BM_Sepadu ini memberi kesan yang positif terhadap aktlVIU penbualde~~~i pembelajaran Bahasa Melayu di bilik darjah tingkatan 4. Data temU n Jllodu ~ guru dan pelajar menunjukkan

Ministarstvo znanosti, obrazovanja i sporta na temelju članka iz Zakona o odgoju i obrazovanju u osnovnoj i srednjoj školi donosi Pravilnik o kriterijima za