BAB I PENDAHULUAN
A.Skenario
JANTUNG NY. INUL YANG BERDANGDUT Seorang pasien, Ny. Inul diantar oleh keluarganya ke IGD RS dengan keluhan dadanya terasa berdebar kencang, badan terasa bergoyang, tidak nyaman dan disertai nafas agak sesak dan pusing. Dua har yang lalu Ny. Inul mengalami sakit perut, diare dan muntah muntah hebat, sampai sekarang perutnya masih agak mual dan badan lemas. Perawat jaga memberinya oksigen 3 I/menit dan disuruh istirahat baring dengan posisi kepala sedikit ditinggikan. Dari pemeriksaan didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 114 kali/menit, nafas 24 kali/menit, dan suhu subfebril. Pada pemeriksaan fisik dada didapatkan suara nafas vesikuler normal, HR 144 kali/menit, bunyi jantung I dan II mormal, irama jantung irregular dan tidak ada murmur. Kemidian dilakukan pemeriksaan EKg, didapatkan irama irregular, PVC (+), HR 140 kali/menit. Pasien dianjurkan untuk dirawat intensif di CVCU dengan monitor EKG. Menurut anda apa yang terjadi pada pasien ini, apakah terdapat hubungan penyakit yang dideritanya 2 hari yang lalu dengan kondisi sekarang dan bagaimana penatalaksanaannya?
B.
Terminology1.Subfebril = mendekati demam
2.Vesikuler = badan kecil seperti kantung 3.Irregular = tidak teratur
4.Murmur = suara bising periodik yang berlangsung singkat yang berasal dari jantung atau pembuluh darah
5.PVC (Pressure Venous Center ) = tekanan vena pusat
6.EKG (elektrokardiogram) = alat untuk merekan aktifitas listrik jantung
7.CVCU (Cardio Vaskular Care Unit ) = ruangan perawatan yang pada gangguan kardiovaskular yang kondisinya gawat
C.Klasifikasi Masalah
1.Gangguan irama jantung
2.Asuhan keperawatan gangguan irama jantung
D.Tujuan Pembelajaran
1.Irama jantung normal
2.Definisi gangguan irama jantung atau disritmia atau aritmia 3.Etiologi gangguan irama jantung
4. Macam gangguan irama jantung 5.Patofisiologi gangguan irama jantung 6.Tanda dan gejala gangguan irama jantung 7.Komplikasi gangguan irama jantung
10.Asuhan keperaatan gangguan irama jantung
BAB II PEMBAHASAN
A.Irama Jantung Normal
Sistem konduksi jantung terdiri dari 4 komponen yaitu : 1.SA Node
2.AV Node 3.Bundle His
4.Serabut Purkinje
SA node berfungsi menghasilkan impuls 60 sampai dengan 100 kali per menit. Sementara AV node, bundle his dan serabut purkinje berfungsi meredam impuls yang datang dari SA node menjadi 40
60 kali per menit. Jadi, ditetapkan bahwa irama jantung normal yaitu 60 sampai 100 kali per menit. Bila kurang atau melebihi itu, maka hal itu yang disebut gangguan irama jantung atau disrtimia atau aritmia. Normal sinus rhytm & irama yang berasal dari sa node. Untuk menentukan sumber utama pacemaker berasal dari mana adalah dengan membuat rekaman EKG strip panjang yang diambil salah satu EKG 12 lead yang dianggap jelas morfologi gelombangnya. Tapi biasanya semua dokter atau semua interpreter EKG akan memilih dan membuat panjang EKG strip yang diambil dari lead II dan V1. Menurut saya ambilah rekaman strip panjang dari lead yang mempunyai morfologi gelombang yang bagus dan jelas, tapi prioritaskan kita ambil dari lead II dan V1. Setelah itu kita identifikasi morfologi gelombang P antara beat yang satu dengan beat yang lainnya dalam lead panjang yang kita ambil. Tentunya gelombang yang berasal dari SA node akan mempunyai bentuk/ukuran gelombang P dan PP interval dari beat ke beat akan sama.
41 f)
Elektrolit : Peningkatan atau penurunan kalium, kalsium dan magnesium dapat menyebabkan disritmia. g)
Pemeriksaan Obat : Dapat menyebabkan toksisitas obat jantung, adanya obat jalanan atau dugaan interaksi obat, contoh digitalis, quinidin. h)
Pemeriksaan Tiroid : Peningkatan atau penurunan kadar tiroid serum dapat menyebabkan meningkatnya disritmia. i)
GDA/Nadi Oksimetri : Hipokalsemia dapat menyebabkan/mengeksaserbasi disritmia. 7.
Pada prinsipnya tujuan terapi aritmia adalah : 1)
Mengembalikan irama jantung yang normal (rhythm control), 2)
Menurunkan frekuensi denyut jantung (rate control), dan 3)
Mencegah terbentuknya bekuan darah. 8.
Obat-obat antiaritmia dibagi 4 kelas yaitu :
Antiaritmia Kelas 1 : Sodium Channel Blocker
Antiaritmia Kelas 2 (Beta Adrenergik Blokade)
Antiaritmia Kelas 3 (Prolong Repolarisation)
Antiaritmia Kelas 4 (Calsium Channel Blocker) 9.
Terapi mekanis yang dapat dilakukan pada gangguan irama jantung yaitu : a)
Kardioversi : Mencakup pemakaian arus listrik untuk menghentikan disritmia yang memiliki kompleks GRS, biasanya merupakan prosedur elektif. b)
Defibrilasi : kardioversi asinkronis yang digunakan pda keadaan gawat darurat. c)
Defibrilator Kardioverter Implantabel : suatu alat untuk mendeteksi dan
mengakhiri episode takikardi ventrikel yang mengancam jiwa atau pada pasien yang resiko mengalami fibrilasi ventrikel. d)
Terapi Pacemaker : Alat listrik yang mampu menghasilkan stimulus listrik berulang ke otot jantung untuk mengontrol frekuensi jantung.
42
SARAN
Dari informasi yang terdapat pada makalah ini, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam memberikan asuhan keperawatan yang tepat kepada klien yang sesuai dengan tanda dan gejala yang ada pada pasien tersebut. Penulis juga berharap agar makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Informasi yang terdapat pada makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca tentang penyakit gangguan irama jantung.
43
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002.
Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah . Jakarta : EGC
http://hesa-andessa.blogspot.com/2010/12/asuhan-keperawatan-aritmia-jantung.html http://keperawatan-gun.blogspot.com/2008/04/asuhan-keperawatan-aritmia-disritmia.html
http://rina-penkes.blogspot.com/2011_03_01_archive.html
http://www.news-medical.net/health/Atrial-Fibrillation-Signs-and-Symptoms-%28Indonesian %29.aspx
http://laely-widjajati.blogspot.com/2012/03/irama-jantung-normal.html http://abu-nazmah.blogspot.com/2009/07/normal-sinus-rhytm-irama-yang-berasal_24.html
http://malakastellorios.blogspot.com/2011/06/asuhan-keperawatan-disritmia-ventrikel.html http://en.wikipedia.org/wiki/Premature_ventricular_contraction http://senyumbening.blogspot.com/2011/10/penatalaksanaan-pasien-dengan-premature.html
http://kumpulanmaterikeperawatan.blogspot.com/2010/04/askep-disritmia.html