• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman pelayanan kesehatan anak di Sekolah Luar Biasa (SLB) : bagi petugas kesehatan - [BUKU]

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pedoman pelayanan kesehatan anak di Sekolah Luar Biasa (SLB) : bagi petugas kesehatan - [BUKU]"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)

DIREKTORAT BINA KESEHATAN ANAK

DIREKTORAT JENDERAL BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU ANAK KEMENTERIAN KESEHATAN RI

2011

317.9 Ind

(2)

DIREKTORAT BINA KESEHATAN ANAK

DIREKTORAT JENDERAL BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU ANAK KEMENTERIAN KESEHATAN RI

2011

317.9 Ind

(3)

Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI

Indonesia. Kementerian Kesehatan. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA

Pedoman pelayanan kesehatan di sekolah luar biasa (SLB) untuk petugas kesehatan.

--Jakarta : Kementerian Kesehatan RI, 2011. 1. Judul I. SCHOOL HEALTH SERVICES 317.9

(4)
(5)
(6)

Anak penyandang cacat merupakan bagian dari anak Indonesia yang perlu mendapat perhatian dan perlindungan oleh pemerintah, masyarakat, dan keluarga, sesuai dengan amanah dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungaan Anak.

Upaya perlindungan bagi anak penyandang cacat, adalah sama dengan anak lainnya yaitu upaya pemenuhan kebutuhan dasar anak, agar mereka dapat hidup, tumbuh dan berkembang secara optimal serta berpartisipasi sesuai dengan kemampuan yang dimilki. Kebutuhan dasar anak tersebut meliputi asah, asih dan asuh, yang dapat diperoleh melalui upaya di bidang kesehatan maupun pendidikan dan sosial.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar anak sesuai haknya, maka perlu dilakukan upaya peningkatkan kesehatan anak penyandang cacat. Upaya tersebut bertujuan untuk mencegah atau mengurangi dampak kecacatan, meningkatkan kemandirian dan mengoptimalkan kemampuan intelegensia majemuk (multiple intelligence) anak, agar mereka dapat dipersiapkan menjadi sumber daya manusia yang bermanfaat sesuai potensi yang bisa dicapai.

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Sekolah Luar Biasa (SLB) merupakan kegiatan yang strategis untuk meningkatkan kesehatan dan kecerdasan anak penyandang cacat. Pembinaan UKS di SLB diselenggarakan melalui keterpaduan program kesehatan dan pendidikan dengan pendekatan secara khusus. Oleh karena itu, disusunlah Buku Pedoman Pembinaan Kesehatan Anak Penyandang Cacat di SLB bagi tenaga kesehatan di Puskesmas.

Diharapkan buku ini dapat melengkapi tenaga kesehatan untuk membina kesehatan anak di SLB, dan secara umum dapat meningkatkan cakupan pembinaan program UKS.

Terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kami sampaikan kepada semua narasumber dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyelesaikan revisi buku ini. Masukan dan saran dari para pengguna buku ini, sangat kami harapkan demi penyempurnaannya.

Terima kasih.

Direktur Bina Kesehatan Anak

dr. Fatni Sulani, DTM & H,MSi KATA PENGANTAR

(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)

Attention Deficit and Hyperactivity Disorder

(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)

(finger counting)

lowvision

(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)

Hanya dapat melihat cahaya atau tidak dapat

melihat cahaya sama sekali.

(58)
(59)

Anak tunarungu/tunawicara adalah anak yang memiliki hambatan

dalam pendengaran baik permanen maupun tidak permanen

biasanya memiliki hambatan dalam berbicara sehingga mereka

biasa disebut tunawicara.

(60)

otoskop.

(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)

Referensi

Dokumen terkait

• Perlindungan anak adalah Segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan

Hasil penelitian menyimpulkan, efektivitas pelaksanaan program pelatihan keterampilan bagi penyandang cacat tunanetra di Sekolah Luar Biasa/A (SLB/A) Karya Murni Medan Johor

Perlindungan anak bertujuan untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat

Sehubungan dengan penelitian tentang pengembangan kapasitas sekolah luar biasa sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus,

Perlindungan anak merupakan segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-hak agar dapat hidup, tumbuh dan berkembang dan berpartisipasi secara optimal serta

Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak- haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal

Tujuan perlindungan hukum terhadap anak yaitu untuk menjamin terpenuhinya hak- hak anak agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai

Dalam Undang-Undang nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dinyatakan bahwa setiap anak berhak untuk hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal