306.8743 Ind
p
PEDOMAN
ORIENTASI BUKU KIA
Pada Kader dan Pemerhati KIA
Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat
Departemen Kesehatan RI
2009
INDONESIA SEHAT
Katalog Dalam Terbit. Departement Kesehatan RI 306 .8743
Ind • Indonesia. Departement Kesehatan , Direktorat Jenderal
,i
Bina Kesehatan Masyarakat.
P Pedoman Orientasi buku KIA pada kader dan pemerhati KIA. Jakarta : Departement Kesehatan RI.2009
I. Judul 1. MOTHER AND CHILD RELATION 2. HEALTH MANPOWER 3. JICA
306.8743 Ind
p
PEDOMAN
ORIE,NTASI BUKU
KIA
Pada Kader dan Pemerhati KIA
Direktorat JenderaI Bina Kesehatan Masyarakat
Departemen Kesehatan RI
2009
INDONESIA SEHAT
Katalog Dalam Terbit. Departement Kesehatan RI 306 .8743
Ind P
Indonesia . Departement Kesehatan . Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat.
Pedoman Orientasi buku KIA pada kader dan pemerhati KIA . Jakarta : Departement Kesehatan RI.2009
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas
tersusunnya Pedoman Orientasi Suku Kesehatan Ibu dan
Anak pada Kader dan Pemerhati Kesehatan Ibu dan Anak.
Suku Kesehatan Ibu dan Anak (Suku KIA) berfungsi sebagai
alat yang efektif untuk pencatatan
dan penyuluhan keseha-tan ibu dan anak secara terpadu. Penggunaan Suku KIA
merupakan bentuk peran serta aktif keluarga dan masyarakat
termasuk kader dan Pemerhati Kesehatan Ibu dan Anak
dalam bidang kesehatan ibu dan anak.
Suku Pedoman ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi
Fasilitator dalam memberikan orientasi tentang Suku KIIA
kepada para Kader dan Pemerhati KIA, sehingga tercapai
suatu standar yang sama pada setiap kegiatan orientasi
Suku KIA.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Tim Penyusun
dan Tim Editor serta pihak terkait lainnya yang berkontribusi
sehingga diterbitkannya buku ini. Kami menyadari bahwa
buku ini jauh dari sempurna oleh karenanya 'kritik dan saran
sangat diharapkan.
Selamat bekerja.
Direktur Jenderal
S· a Kesehatan Masy, rakat
DAFTAR lSI
Kata Pengantar
Daftar lsi
ii
I.
Latar Belakang
1
II.
Tujuan Orientasi Buku KIA
1
III. Peserta dan Fasilitator Orientasi Buku KIA
2
IV. Materi Orientasi Buku KIA
2
V.
Metode dan MediaiAlat Bantu Orientasi
3
VI. Jadwal Orientasi
3
VII. Indikator Keberhasilan Orientasi
6
VIII. Evaluasi Pelaksanaan Orientasi Buku KIA
7
IX. Penutup
7
Daftar Lampiran
8
Rujukan Kepustakaan
8
Lampiran A.
Buku KIA dan Peran serta Tugas Kader
9
Lampiran B.
Kesehatan Ibu (Hamil, Melahirkan
dan Nifas)
12
Lampiran C.
Kesehatan Anak
16
Lampiran D.
Penyuluhan dan Teknik Komunikasi
19
Lampiran
E.Pencatatan dalam Buku KIA
23
Lampiran
F.
Peran, Tugas dan Sikap Fasilitator serta
Teknik Memandu
26
Lampiran G.
Kartu Jodoh
33
Lampiran H.
Formulir Pretest/Posttest
52
Lampiran I.
Formulir Evaluasi Penyelenggaraan
Orientasi
59
I. Latar Belakang
Kader/Pemerhati Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) berperan penting sebagai pendamping keluarga dan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak. Peran tersebut semakin dibutuhkan terutama di daerah geografis sulit dan sosioekonomis rendah yang tak memungkinkan jangkauan langsung petugas kepada para ibu/balita. Hasil banyak studi memperlihatkan besarnya kontribusi kader/pemerhati KIA dalam upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak.
Dalam program prioritas KIA, Buku KIIA menjadi alat penyuluhan dan pencatatan kesehatan ibu dan anak secara terpadu. Penggunaan Buku KIA sudah meluas, diberikan juga dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak rumah sakit dan praktek swasta. Guna meningkatkan cakupan dan mutu penggunaan Buku KIA, diperlukan orientasi kaderl pemerhati KIA dalam penerapan Buku KIA. Untuk pelaksanaan orientasi yang baik, para fasilitator yang pada umumnya merupakan petugas kesehatan setempat, khususnya para bidan, perlu mengacu pada pedoman fasilitator ini .
II. Tujuan Orientasi Buku KIA
Umum: peserta orientasi mampu melakukan pendampingan kepada keluarga dan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Khusus: Agar peserta orientasi mampu: a. Memahami isi Buku KIA.
b. Memahami dan melakukan peran atau tugasnya dalam penggunaan Buku KIA
III. Peserta dan Fasilitator Orientasi Buku KIA
Peserta orientasi Buku KIA adalah para kader dan pemerhati KIA (tokoh organisasi wan ita, pemuda dan pamong masyarakat dll.). guna menopang karya baktinya dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
Para fasilitator orientasi Buku KIA pada umumnya adalah tenaga kesehatan yang bertanggung jawab dalam pembinaan wilayah kerja di bidang kesehatan ibu dan anak. Mereka terdiri atas dokter puskesmas, bidan puskesmas/pustu dan bidan di desa, serta tenaga kesehatan terkait lainnya. Sebelum melakukan orientasi, para fasilitator harus mempelajari dan menyesuaikan kegiatan orientasi dengan Pedoman ini .
Perbandingan tasilitator dan peserta sebaiknya adalah satu tasilitator untuk maksimal 15 peserta.
IV. Materi Orientasi Buku KIA
Materi orientasi mencakup 5 (lima) pokok bahasan sebagaimana terlampir, yang terdiri atas:
a. Buku KIA dan Peran serta Tugas Kader dalam Penggunaan Buku KIA
b. Kesehatan Ibu c. Kesehatan Anak
d. Penyuluhan dan Teknik Komunikasi e. Pencatatan dalam Buku KIA
V. Metode dan Media/Alat Bantu Orientasi
Metode yang diterapkan oleh para fasilitator dalam orientasi Buku KIA adalah metode belajar orang dewasa, yang meliputi antara lain:
a. ceramah dengan ilustrasi menggunakan gambar, kartu jodoh, permainan dan alat bantu lainnya serta banyak melibatkan peserta (ilustratif dan partisipatif)
b. diskusi dalam kelompok c. penugasan
d. permainan peran (role play) dll.
Sedangkan media dan alat bantu yang dapat digunakan para fasilitator, terutama adalah Buku KIA, Kartu Jodoh, Buku Pedoman Kader, alat tulis, spidol, flipchart dan kertas polos untuk menggambar atau menulis dsbnya.
Dalam pelaksanaan orientasi, fasilitator bisa menggunakan bahasa setempat sesuai kondisi para peserta.
VI. Jadwal Orientasi
Penyusunan jadwal orientasi dilakukan secara fleksibel hingga semua materi terbahas sebagai berikut:
No Materi Jam
1. Buku KIA dan Peran serta Tugas Kader dalam Penggunaan Buku KIA
2Jam
2. Kesehatan Ibu 2.5 Jam
3. Kesehatan Anak 2.5 Jam
4. Penyuluhan dan Teknik Komunikasi 2.5 Jam
5. Pencatatan dalam Buku KIA 2Jam
Diperlukan waktu sekitar 12 jam atau kalau dilengkapi dengan pembukaan, penutupan, pengisian lembar evaluasi, istirahat dan makan, menjadi sekitar 2 hari @ 8 jam seperti contoh di bawah ini. Bisa juga dilakukan per topik dengan jeda seminggu antar sessi.
ContO.!7 Jadwa/ Orientasi
Jam Hari Pertama HariKedua
08.00-08.30 Pembukaan Rangkuman Han-:-;-08. 30-1 0.00 Perkenalan
Harapan dan Kendala
Kesehatan Anak
10.00-10. 15 Islirahat 10. 15-11. 15 Buku KIA serta Peran/
Tugas Kader dalam Pen.(J.qunaan Buku KIA
Lanjulan Kes. Anak
11. 1512.15 Lanjulan (idem) Penyuluhan dan Tekmk Komunikasi
12.1513. 15 Makan Siang
13.1514.45 Kesehalan Ibu Penyuluhan dan Tekmk Komumkasi
14.45 15. 15 Lanjulan Kesehalan Ibu Lanjulan Pencalalan Oalam Buku Kia 15. 15-15.30 Istirahat
15.30-17.00 Pencatatan dalam Buku KIA
Rangkuman dan Penutupan
Orientasi Buku KIA dapat berdiri sendiri atau di padukan dengan kegiatan kader atau pemerhati KIA sedapat mungkin dilakukan terpadu dengan kegiatan serupa dari program lainnya. Misalnya dipadukan dengan orientasi atau pelatihan desa siaga, PHBS, pelatihan gizi, pelatihan imunisasi, atau dengan kegiatan lintas sektor lain yang berkaitan dengan kader seperti kegiatan PKK lainnya. Bila kebutuhan mendesak, orientasi kader dalam Buku KIA dapat juga dilakukan tersendiri. Pasca orientasi dilakukan pendampingan secara berkesinambungan. Terlampir di bawah ini, skema pelaksanaan orientasi.
SKEMA ORIENTASI BUKU KIA PADA KADERIPEMERHATI KIA
Input
Pembukaan, Perkenalan, Pretest, Harapan dan Kendala
1. Buku KIA dan PeranlTugas Kader 2. Kesehatan Ibu 3. Kesehatan Anak 4. Penyuluhan dan Teknik Komunikasi 5. Pencatatan dalam Buku KIA Rangkuman, Post test, Evaluasi, Penutupan Proses Bina Suasana Pleno, Latihan Ceramah Tanya Jawab Permainan Kartu Jodoh Bermain Peran Peragaan Simulasi dll Pemantapan Kesiapan Berkarya Bakli 1. 2. 3. Peserta mampu Menjelaskan tentang : Buku KIA PeranlTugas kader Kesehatan Ibu 4. Kesehatan anak
Peserta mampu memperagakan Penyuluhan KIA Teknik Komunikasi Perorangan dan ,kolompok Pencatatan idenlitas & KMS Pemeriksaan Catatan di Buku KIA dan tind'ak Lanjut rujukan ke Petugas Kesehatan
VII. Indikator Keberhasilan Orientasi
Orientasi Buku KIA dinyatakan berhasil bila pad a akhir orientasi para peserta dapat:
1. menyebutkan arti Buku KIA dan kegunaannya.
2. menyebutkan peran dan 4 tugas kader dalam penggunaan Buku KIA.
3. menyebutkan sedikitnya 4 cara menjaga kesehatan ibu dan ternpat mendapatkan pelayanan kesehatan bagi ibu.
4. menyebutkan 5 tanda bahaya kehamilan dan tempat merujuknya.
5. menyebutkan sedikitnya 4 cara menjaga kesehatan anak dan tempat memperoleh pelayanan kesehatan bagi anak. 6. memperagakan cara komunikasi yang benar pada
penyuluhan perorangan dan penyuluhan kelompok.
7. memeriksa Buku KIA dan menemukan catatan pelayanan kesehatan yang belum diperoleh untuk ditindakIanjuti dengan mendorong ibu beserta balitanya berkunjung ke petugas kesehatan, agar dapat melengkapi pelayanan kesehatan itu.
Pedoma0 Orientasi Buku KIA pada Kader dan Pemerhati KIA
VIII. Evaluasi Pelaksanaan Orientasi Buku KIA
Evaluasi terhadap pe'laksanaan Orientasi Buku KIA dapat dilakukan melalui dua cara sebagai berikut:
1. Pretest dan posttest, yang bertujuan untuk menilai peningkatan pengetahuan yang diperoleh peserta dari orientasi tersebut.
Terlampir contoh formulir pre/posttest yang harus diisi oleh peserta pada awal dan akhir orientasi.
Sesuai kondisi peserta, pretest dan posttest dapat dilakukan secara lisan/dibacakan oleh fasilitator dalam bahasa daerah.
2. Evaluasi tentang penyelenggaraan orientasi, yang bertujuan untuk menilai kekuatan dan kelemahan penyelenggaraan untuk masukan bagi perbaikan acara orientasi serupa dikemudian hari. Terlampir contoh formulir evaluasi penyelenggaraan.
IX. Penutup
Pedoman Pelaksanaan Orientasi Buku KIA ini merupakan acuan para fasilitator/pembina untuk meningkatkan kemampuan kader/pemerhati KIA dalam mendampingi masyarakat di bidang kesehatan ibu dan anak di wilayahnya.
Dengan pembinaan yang intensif dari petugas kesehatan dan lintas sektoral terkait (PKK, KUA dll), diharapkan kader/pemerhati KIA yang telah mengikuti orientasi dapat membantu secara maksimal masyarakat di wilayahnya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Daftar Lampiran
A. Pokok Bahasan 1: Buku KIA dan Peran serta Tugas Kader dalam Penggunaan Buku KIA.
B. Pokok Bahasan 2: Kesehatan Ibu C. Pokok Bahasan 3: Kesehatan Anak
D. Pokok Bahasan 4: Penyuluhan dan Teknik Komunikasi E. Pokok Bahasan 5: Pencatatan dalam Buku KIA
F. Peran, Tugas, Sikap Fasilitator dan Teknik Memandu G. Kartu Jodoh
H. Formulir Pre/Post Test
I. Formulir Evaluasi Penyelenggaraan Orientasi
Rujukan Kepustakaan
1. Departemen Kesehatan RI, TP PKK pusat, Depdagri, Depdikbud, BKKBN dan UNICEF. Panduan Pelatihan Kader Posyandu. Jakarta 2000
2. Departemen Kesehatan RI, Pedoman Pelaksanaan Pendekatan Partisipatif Masyarakat dalam Meningkatkan Kinerja Posyandu. Jakarta 2001
3. Departemen Kesehatan RI dan JICA, Pedoman Umum Manajemen Penerapan Buku KIA. Jakarta 2004
4. Departemen Kesehatan RI dan JICA, Petunjuk Teknis Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta 2004 5. Departemen Kesehatan RI. Promosi Kesehatan Untuk
PolitekniklD3 Kesehatan. Jakarta 2006.
6. Departemen Kesehatan RI dan JICA, Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta 2006
7. Departemen Kesehatan RI, Buku Kader Posyandu dalam Usaha Perbaikan Gizi Keluarga. Jakarta, 2006.
Pedoman Orientasi Buku KIA pada Kader dan Pemerhati KIA
Lampiran A:
Pokok Bahasan 1
Buku KIA dan Peran serta Tugas Kader Dalam Penggunaan Buku KIA
Tujuan:
1. Peserta dapat menyebutkan arti Buku KIA dan kegunaannya.
2. Peserta dapat menyebutkan peran dan 4 tugasnya dalam penggunaan Buku KIA;
a. penyuluhan/komunikasi
b. penggerakan sasaran
c. pencatatan kesehatan /bu/anak di Buku KIA
d . bila menemukan masalah kesehatan /bu/anak, segera merujuknya ke petugas kesehatan
Sub Pokok Bahasan:
1. Arti, isi dan kegunaan Buku KIA
2. Peran dan 4 tugas Kader dalam penggunaan Buku KIA Metode:
1. Penjelasan dan tanyajawab tentang Buku KIA 2. Diskusi dan simpulan tentang peran & tugas kader Waktu: 2 jam
Contoh Rencana Pelajaran
Pokok Bahasan 1. Buku KIA dan Peran serta Tugas Kader dalam Penggunaan Buku KIA
Pengantar (10 menit)
Fasilitator menjelaskan dan menuliskan judul, tujuan dan waktu yang diperlukan untuk membahas pokok bahasan di atas papan tulis atau dinding
Penjelasan dan Curah Pendapat (120 menit)
1. Fasilitator mengajukan pertanyaan berikut ini satu persatu kepada peserta dan mengajak mendiskusikannya. a. Apa yang dimaksud dengan Buku KIA, pengertian
dan tujuannya?
b. Apa yang menjadi peran kader/pemerhati KIA dalam penerapan Buku KIA?
Peran kader adalah pendamping keluarga dan masyarakat terutama ibu dan anak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan KIA.
c. Apa yang menjadi tugas kader dalam penerapan Buku KIA?
Melakukan penyuluhan dan mengajak ibu untUk melaksanakan pesanpesan dalam Buku KIA. Menemukan ibu hamil baru agar memperoleh
Buku KIA dan menggerakkan keluarga serta masyarakat untuk mendukung KIA.
Pada waktu penimbangan di posyandu, melakukan penglslan KMS dan Pemberian Vitamin A dalam Buku KIA.
Bila menemukan masalah kesehatan ibu dan anak, merujuknya ke petugas kesehatan .
2. Fasilitator melTlberikan masukan dengan mengacu pad a petujuk teknis Buku KIA.
3. Fasilitator kernudian menjelaskan pengertian Peran Kader dan tug as kader.
4. Fasilitator memberikan kesempatan kepada peserta untuk menanyakan halhal yang kurang jelas.
Penutup (20 men it)
1. Fasilitator menanyakan kembali pertanyaan yang telah dilontarkan di awal pertemuan.
2. Apabila masih ada hal yang perlu dijelaskan fasilitator memberikan masukan yang mengacu pada Petunjuk Teknis Buku KIA.
Lampiran B:
Pokok Bahasan 2
Kesehatan Ibu (Hamil, Bersalin dan Nifas)
Tujuan:
1. Peserta dapat menjelaskan cara menjaga kesehatan yang harus dilakukan pada saat ibu hamil, bersalin dan nifas, serta tempat pelayanannya.
2. Peserta dapat menjelaskan tanda bahaya pada saat hamil, bersalin dan nifas.
3. Peserta dapat menjelaskan dukungan yang diperlukan dari keluarga dan masyarakat bagi ibu hamil, bersalin dan nifas. Sub Pokok Bahasan
1. Halhal yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan ibu saat hamil, bersalin dan nifas
2. Tandatanda bahaya ibu hamil, bersalin dan nifas 3 . Dukungan keluarga dan masyarakat dalam Program
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan komplikasi (P4 K) dengan stiker
Metode:
Penjelasan/Ceramah, Tanya Jawab, Permainan Kartu Jodoh, Diskusi Kelompok dan Pie no, dan Penyimpulan
Waktu: 2,5 jam
Contoh Rencana Pelajaran Pokok Bahasan 2. Kesehatan Ibu
Pengantar (10 menit)
1. Fasilitator menjelaskan dan menuliskan judul, tujuan dan waktu yang diperlukan untuk membahas pokok bahasan di atas papan tulis atau dinding.
2. Fasilitator menjelaskan apa saja yang berhubungan dengan kesehatan ibu selama harnil, bersalin, dan nifas.
Diskusi Keiompok (40 menit)
1. Fasilitator membagi peserta menjadi 45 kelompok. 2. Fasilitator membagikan media kartu bergambar, kertas
dinding, dan selotip kepada peserta.
3. Fasilitator menjelaskan tugas kelompok yaitu:
a. Perhatikan dan pelajari setiap kartu yang bertuliskan keadaan ibu hamil, bersalin dan nifas
ai). Ibu hamil
Susun kartukartu ke dalam 4 kelompok;
kartu yang menjelaskan tentang kegiatan yang perlu dilakukan ibu hamil
kartu yang menjelaskan cara rnenjaga kesehatan ibu hamil
kartu yang menjelaskan tandatanda bahaya pada ibu hamil
kartu yang menjelaskan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P41<) dengan stiker
aii). Ibu bersalin
Susun kartukartu ke dalam 3 kelompok;
Kartu yang menjelaskan tentang tandatanda persali nan
Kartuyang menjelaskan apa saja yang dilakukan ibu bersalin
Kartu yang menjelaskan tandatanda bahaya pada ibu bersalin
aiii). Ibu nifas
Susun kartukartu ke dalam 4 kelompok;
Kartu yang menjelaskan apa saja yang dilakukan ibu nifas
Kartu yang menjelaskan tentang bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas
Kartu yang menjelaskan tanda tanda bahaya ibu nifas
Kartu yang menjelaskan jenis alat kontrasepsi/ cara berKB
b. Tempelkan kelompok kartu tersebut di atas kertas dinding, apabila perlu, tambahkan halhal yang berhubungan dengan kesehatan ibu di atas kertas kosong.
4. Kelompok melaksanakan tugas mereka selama 20 menit
Pleno (40 menit)
1. Masingmasing kelompok menya.mpaikan hasil kelompoknya
2. Fasilitator kemudian mengajak peserta untuk membandingkan hasil semua kelompok dan menyusun menjadi 3 bag ian judul di atas yang di sepakati bersama.
Penjelasan (40 menit)
1. Fasilitator menjelaskan yang berkaitan dengan ibu hamil, bersalin, dan nifas yang di bagi dalam 11 bagian.
Penutup (20 menit)
1. Fasilitator mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengevaluasi apakah proses belajar bisa dipahami. Misalnya dengan penugasan: Sebutkan halhal apa saja yang harus dilakukan dan harus dicegah ibu pada saat mengalami kehamilan?
2. Apabila masih ada hal yang perlu dijelaskan, fasilitator memberikan masukan dengan mengacu pada Buku KIA 3. Fasilitator merangkum dan menutup hasil diskusi.
Lampiran C:
Pokok Bahasan 3 Kesehatan Anak
Tujuan:
1. Peserta dapat menjelaskan cara merawat dan menjaga kesehatan bayi baru lahir.
2. Peserta dapat menjelaskan tanda bayi dan anak sakit berat. 3. Peserta dapat menyebutkan berbagai upaya menjaga
kesehatan bayi dan anak dan tempat pelayanannya.
4. Peserta dapat menyebutkan tahapan tumbuh kembang dan rangsangan perkembangan anak
0-5
tahun.5. Peserta dapat menjelaskan cara mengatasi penyakit yang sering diderita anak di rumah .
Sub
Pokok Bahasan:1 . Merawat dan menjaga kesehatan bayi baru lahir 2. Tandatanda bayi dan anak sakit berat
3. Menjaga kesehatan bayi/anak, tempat pelayanannya
4. Tahapan tumbuh kembang dan rangsangan perkembangan anak
5. Mengatasi penyakit yang sering diderita anak di rumah
Metode:
Penjelasan, curah pendapat, simulasi, diskusi kelompok, permainan kartu jodoh, penyimpulan
Waktu: 2,5 jam
Contoh Rencana Pelajaran Pokok Bahasan 3. Kesehatan Anak
Pengantar (10 menit)
1. Fasilitator menj,elaskan dan menuliskan judul" tujuan dan waktu yang diperlukan untuk membahas po'kok bahasan di atas papan tulis atau dinding.
2. Fasilitator menjelaskan apa saja yang berhubungan dengan keseh atan anak.
Diskusi Kelompok (40 menit)
1. Fasilitator membagi peserta menjadi 45 kelompok. 2. Fasilitator membagikan media kartu bergambar, kertas
dinding, gunting dan selotip kepada peserta. 3. Fasilitator menjelaskan tugas kelompok yaitu:
a. Perhatikan dan pelajari setiap kartu yang bertuliskan keadaan anak
b. Susun kartukartu kedalam 8 kelompok kartu yaitu : kartu tentang tandatanda bayi lahir sehat
kartu tentang apa saja yang dilakukan pada bayi baru lahir
kartu tentang tandatanda bayi sakit berat
kartu tentang bagaimana menjaga kesehatan bayi dan anak
kartu yang menjelaskan bagaimana ibu memberi makan anak
kartu yang menjelaskan tentang perkembangan anak
Kartu yang menjelaskan cara mengatasi penyakit yang sering diderita anak
kartu yang menjelaskan tentang tanda tanda bahaya pada anak sakit
c. Tempelkan ke 8 kelompok kartu tersebut di atas kertas dinding, apabila perlu, tambahkan halhal yang berhubungan dengan kesehatan anak di atas kertas kosong.
4. Kelompok melaksanakan tugas selama 20 menit.
Pleno (40 menit)
1. Masingmasing kelompok menyampaikan hasil kelompoknya.
2. Fasilitator kemudian mengajak peserta untuk membandingkan hasil semua kelompok dan menyusun menjadi 8 bag ian judul di atas yang disepakati bersama.
Penjelasan (40 menit)
1. Fasilitator menjelaskan yang berkaitan dengan kesehatan anak yang dibagi dalam 8 bagian.
Penutup (20 menit)
1. Fasilitator mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengevaluasi apakah proses belajar bisa dipahami antara lain dengan meminta peserta menyebutkan halhal apa saja yang harus dilakukan dan harus dicegah ibu pad a saat anak berumur 0-1 tahun .
2. Apabila masih ada hal yang perlu dijelaskan, fasilitator memberikan masukan dengan mengacu pada Buku KIA. 3. Fasilitator merangkum dan menutup hasil diskusi.
Larnpiran D:
Pokok Bahasan 4
Penyuluhan dan Teknik Komunikasi
Tujuan:
1. Peserta dapat menyebutkan arti, tujuan dan topik penyuluhan tentang Buku KIA.
2. Peserta dapat mempraktekkan teknik komunikasi perorangan dan kelompok dalam menyebarkan informasi kesehatan yang ada dalam isi Buku KIA.
3. Peserta dapat mempraktekkan cara mengajak ibu hamil datang ke tempat pelayanan kesehatan.
Sub Pokok Bahasan:
1. Penyuluhan: arti , tujuan dan topiknya
2. Teknik Komunikasi: perorangan dan kelompok 3. Penggerakan Sasaran
Metode:
Penjelasan, curah pendapat, simulasi, peragaan peran, latihan praktek, diskusi kelompok, penyimpulan
Waktu: 2,5 jam
Contoh Rencana Pelajaran Pokok Bahasan 4.
Penyuluhan dan Teknik Komunikasi
Pengantar (10 men it)
1. Fasilitator menjelaskan dan menuliskan judul, tujuan dan waktu yang diperlukan untuk membahas pokok bahasan di atas papan tulis atau dinding.
2. Fasilitator menjelaskan pengertian penyuluhan.
Definisi penyuluhan: Proses penyampaian pesan secara singkat dan jelas
Tujuan penyuluhan: Peningkatan pengetahuan dan prilaku yang diharapkan.
3. Fasilitator menjelaskan teknik komunikasi yang memenuhi syarat sesuai yang tercantum dalam KIP/K (untuk komunikasi perorangan) dan Kelas Ibu (untuk komunikasi kelompok) dalam menjalankan tugas utama berkaitan dengan penggunaan Buku KIA.
Simulasi Penyuluhan
(fiO
menit)1. Fasilitator meminta peserta untuk melakukan simulasi penyuluhan.
2. Fasilitator membagi peserta ke dalam beberapa kelompok.
3. Judul materi penyuluhan yang telah disiapkan oleh fasilitator antara lain:
a. Penyuluhan untuk ibu hamil b. Penyuluhan untuk ibu bersalin c. Penyuluhan untuk ibu nifas
d. Penyuluhan tentang keluarga berencana e. Penyuluhan tentang ASI ekslusif
f. Penyuluhan tentang imunisasi
g. Penyuluhan tentang tumbuh kembang anak
Judul materi tersebut kemudian dikocok dan perwakilan kelompok mengambil satu kertas yang berisi tulisan judul materi.
4. Kelompok diminta membuat narasi masing masing judul berdasarkan isi Buku KIA.
5. Peragaan penyuluhan dilakukan oleh salah satu anggota kelompok dan yang lain menyi'apkan pertanyaan .
6. Di akhir kegiatan, fasilitator merangkum dan meluruskan halhal yang kurang tepat.
Simulasi Kunjungan Rumah (50 menit)
1. Fasilitator memberikan pengertian kunjungan rumah dan langkahIangkahnya.
2. Fasilitator meminta dua orang peserta maju ke depan, satu peserta sebagai kader dan satu peserta sebagai ibu hamil.
3. Fasilitator mem inta peserta lain untuk menilai dua peserta yang akan melakukan praktek kunjungan rumah.
4. Media yang digunakan dalam kunjungan rumah dapat berupa kartu konsel ing Buku KIA.
5. Setelah selesai praktek, Fasilitator bertanya persepsi dua peserta yang membuat praktek, dan meminta peserta lain memberi masukan terhadap langkahIangkah yang telah dipraktekkan.
6. Fasilitator merangkum dan memberi masukan langkah-langkah kunjungan rumah .
Penutup (20 men it)
1. Fasllitator mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengevaluasi apakah proses belajar bisa dipahami, antara lain dengan meminta peserta menyebutkan halhal apa saja yang harus dilakukan pada saat penyuluhan perorangan da.n keiompok, dan waktu kunjuilgan rumah, serta tentang isi penyul uhan menurut topik.
2. Apabiia masih ada hal yang perlu dijeiaskan. fasilitator memberikan masukan dengan mengacu pada Buku KIA 3. Fasilitator merangkum dan m8nutup hasH diskusi.
Lampiran E:
Pokok Bahasan 5 Pencatatan dalam Buku KIA
Tujuan:
I . Peserta dapat mernpraktekkan pengisian identitas keluarga yang ada di Buku KIA.
2. Peserta mempraktekkan pengisian KMSAnak dalam Buku KIA dan merujuk ke Puskesmas jika ditemukan kelainan pertumbuhan.
Sub Pokok Bahasan:
1. Pengisian identitas keluarga di Buku KIA. Kader mengingatkan ibu untuk selalu membawa Buku KIA pada setiap pelayanan kesehatan dan menyimpannya baikbaik di rumah .
2. Pengisian KMS Anak dalam Buku KIA dan bila menemuan kelainan pertumbuhan dirujuk ke petugas kesehatan.
Metode:
Penjelasan dan latihan praktek mengisi identitas keluarga dan KMS Anak dalam Buku KIA, disertai dengan rujukan bila menemukan kelainan atau kekurangIengkapan Relayanan kesehatan yang diperoleh ibu (hamil, bersalinan, nifas) atau anak.
Waktu: 2 jam
Contoh Rencana Pelajaran
Pokok Bahasan 5. Pencatatan dalam Buku KIA
Pengantar (15 menit)
1. Fasilitator menjelaskan dan menuliskan judul, tujuan dan waktu yang diperlukan untuk membahas pokok bahasan di atas papan tulis atau dinding.
2. Fasilitator menjelaskan pengertian dan tujuan:
• Pencatatan kesehatan ibu dan anak dalam Buku KIA • Tugas kader untuk menemukan pelayanan yang belum
dipenuhi dan kelainan pertumbuhan yang dilihat dari KMS
Simulasi Pencatatan Sederhana (45 menit)
1. Fasilitator memberi penjelasan tentang pencatatan sederhana untuk Buku KIA.
2. Fasilitator memberikan Buku KIA atau photo copy identitas keluarga di Buku KIA kepada seluruh peserta. 3. Fasilitator memberikan kesempatan kepada peserta
untuk menanyakan halhal yang kurang jelas.
4. Fasilitator memberikan contoh kasus riwayat hidup ibu hamil kepada peserta.
5. Mempraktekkan pengisian identitas kelarga.
Simulasi Pengisian KMS disertai pemantauan pertumbuhan anak (45 men it)
1. Fasilitator memberikan penjelasan tentang KMS dan kegunaannya.
2. Peserta diberikan Buku KIA atau photo copy KMS dalam Buku KIA.
3. Fasilitator menjelaskan langkahIangkah mengisi KMS. kepada peserta.
4. Fasilitator membagikan 2 contoh kasus kepada peserta. Fasilitator meminta seorang peserta membacakan kasus dengan suara keras.
5. Fasilitator memberikan kesempatan kepada peserta untuk menanyakan halhal yang kurang jelas pada dua contoh kasus.
6. Peserta diminta berhitung dengan nornor 12 (diulang sampai semua peserta dapat nornor) bagi peserta yang mendapat "no 1" mengerjakan "tugas no 1" sedangkan peserta mendapat "no 2" mengerjakan "kasus no 2". 7. Peserta melaksanakan praktek pengisian KMS yang ada
dalam Buku KIA selama 30 menit.
8. Fasilitator menyiapkan 2 gambar KMS yang ukuran besar untuk pembahasan contoh yang benar.
9. Fasilitator merangkum halhal yang penting dalam pengisian KMS yang ada di Buku KIA.
Penutup (15 men it)
1. Fasilitator mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengevaluasi apakah proses belajar bilsa dipahami, antara lain te ntang data yang dicatat pada identitas keluarga, tujuan KMS dan langkah yang harus dilakukan bila ditemukan kelainan pada ibu dan KMS anak.
2. Apabila masih ada hal yang perlu dijelaskan, fasilitator memberikan masukan dengan mengacu pada Buku KIA. 3. Fasilitator merangkum dan menutup hasil diskusi.
Lampiran F:
Peran, Tugas dan Sikap Fasilitator serta Teknik M3mandu
Peran dan tug as fasilitator pada orientasi Buku KIA dapat dibag i daiam tahap persiapan dan tahap pelaksanaan .
a. T ahap Persiapan
a1) Sebelum hari pelatihan/ orientasi semua tim fasilitator perlu bertemu untuk mempersiapkan acara dan materi pelatihan/orientasi. Perlu dilakukan pembagian tugas yaitu menentukan satu fasilitator untuk setiap Pokok Bahasan. Apabila terdapat 34 fasilitator, karena terdapat 5 pOkOlk bahasan, maka masingmasing mendapat tugas untuk 12 pokok bahasan.
a2) Pada hari pelatihan/orientasi, persiapan yang perlu dilakuka adalah mengatur ruang an . Pengaturan ruangan yang tepat untuk mendorong partisipasi para peserta adalah bentuk setengah lingkaran. Sebaiknya disediakan kursi yang memiliki meja lengan sehingga tidak perlu meja lagi. Meja akan memenuhi ruang an dan menghalangi ruang gerak peserta sehingga mem batasi proses partisipasi.
a3) Pemeriksaan bahanbahan pelatihan/orientasi, media belajar yang perlu difotokopi dari modul dan alatalat yang perlu dipersiapkan oleh panitia (potongan kartu jodoh,dll) .
b. Tahap Pelaksanaan b1) Peran fasilitator utama
Pelatihan partisipatif akan berjalan baik bila dilakukan dengan kerjasama tim. Fasilitator utama memiliki peran memimpin proses belajar untuk pokok bahasan yang berkaitan dengan langkahIangkah sebagai berikut:
• Sesaat sebelum mulai acara orientasi, mengumpulkan semua media belajar dan bahan yang akan diperlukan selama memandu pokok bahasan yang bersangkutan.
• Menyampaikan judul pokok bahasan, tujuan dan waktu yang diperlukan untuk penyampaian pokok bahasan kepada peserta.
• Memandu kegiatan belajar menurut langkahIangkah yang terdapat pada modul berkaitan dengan pokok bahasan yang bersangkutan.
b2) Peran fasilitator pendamping
Sementara satu orang menjadi fasilitator utama yang memimpin kegiatan belajar, anggota tim lainnya sebaiknya membaur dengan para peserta. Beberapa peran fasilitator pendamping yang sedang tidak bertugas di depan adalah:
• Membantu fasilitator yang sedang bertugas, apabila diperlukan misalnya memancing pertanyaan kepada peserta agar lebih aktif berbicara.
• Ikut berdiskusi seperti peserta. lainnya sehingga suasana membaur dan akrab tetapi jangan sampai dominan karena peserta yang perlu lebih aktif dan dipacu inisiatifnya.
• Mendampingi kegiatan kelompok kecil, satu fasilitator per kelompok kalau memungkinkan .
Sikap Fasilitator Yang Baik: 1. Bersikap sabar:
Biasanya pada pelatihan atau orientasi yang partisipatif, proses akan sulit pada tahaptahap awal karena suasana belum cukup cairo Tetapi proses selanjutnya akan sangat hidup apabila fasilitator terus bersabar dan mendorong keterlibatan para peserta. Jika kurang sabar melihat proses pelatihan/orientasi yang kurang lancar hingga mengambil-alih proses itu, berarti pelatih atau fasilitator telah menghilangkan kesempatan belajar para peserta .
2. Mendengarkan dan jangan mendominasi:
Fasilitator perlu lebih banyak menjadi pemerhati dan pendengar selarna proses pelatihan/orientasi, karena pengalaman dari pesertaIah yang paling penting dalam proses pembelajaran.
Teknik Memandu:
LangkahIangkah Umum dalam Memandu:
Semua pokok bahasan memiliki langkahIangkah umum pelaksanaan kegiatan belajar. Oalam memandu pembahasan , terdapat beberapa kegiatan penting yang perlu dilakukan fasilitator untuk mempfHlancar proses yaitu:
1. Setiap kali ada tugas kelompok, tuliskan tugas tugas tersebut di atas papan tulis atau kertas besar (plano). Tuliskan dengan huruf besar supaya terbaca dari jauh.
KEl.O,wOK KELOMPOIC
lBU セ...MIl. BAUTA 1.
-2 . _
2. Bagilah peserta dalam kelompok kecil secara acak, sehingga peserta dari berbagai tempat dapat berbaur. Misalnya dengan meminta peserta untuk menghitung secara berurutan sampai semua punya nomor dan kelompok dibuat berdasarkan nomor peserta masingmasing .
3. Jika terdapat media seperti kartu, gam bar, bagan dll yang dipakai untuk membantu diskusi kelompok, para fasilitator atau pendamping perlu selalu memeriksa apakah peserta mengerti isi media atau gam bar dan cara menggunakannya sebelum mereka melakukan diskusi kelompok.
4. Fasilitator sebaiknya mencatat pendapat para peserta di atas kertas besar (plano) selama memandu pembahasan . Catatlah pendapat yang sudah benarbenar matang atau diterima oleh forum agar tidak terlalu banyak catatan yang dibuat.
Memandu Diskusi Pleno Atau Curah Pendapat:
1. Kalau ada peserta yang diam, meminta setiap peserta bergantiganti menjawab satu pertanyaan dari diskusi pleno. Bilamana perlu mengadakan permainan dan minta peserta yang diam untuk bermain. Sebagai penyaji hasil diskusi kelompok diserahkan pada peserta yang belum punya kesempatan.
2. Pendamping yang sedang tidak memandu bisa duduk di antara para peserta dan menolong fasilitator jika ada kesulitan . Dalam permainan, lebih baik team fasilitator terlibat bersama dengan peserta hal ini ditujukan untuk menjalin keakraban.
Cara Melibatkan Peserta
Proses diskusi yang partisipatif atau melibatkan segenap peserta pada awalnya memang akan sulit karena masih merupakan cara baru. Hal ini akan berjalan lancar bila fasilitator dengan sabar terus melakukan usaha meningkatkan partisipasi peserta dalam proses pelatihan atau orientasi. Berikut ini beberapa saran untuk melibatkan peserta dalam proses diskusi:
1. Fasilitator mengajukan pertanyaan APA yang dimaksud dengan judul topik terlebih dahulu hingga peserta bisa bercerita tentang pengalamannya, serta KAPAN hal itu terjadi. 2. Fasilitator kemudian menanyakan kepada beberapa peserta
lain apakah mereka juga menemukan kejadian yang serupa. 3. Fasilitator kemudian menanyakan MENGAPA hal tersebut
terjadi (apa sebab terjadi) .
4. Kembali fasilitator meminta tanggapan kepada beberapa peserta lain, apakah meraka setuju pendapat peserta tersebut tentang penyebab suatu keadaan .
5. Fasilitator kemudian menanyakan BAGAIMANA cara mengatasi keadaan terse but.
6. Fasilitator perlahanIahan membiarkan peserta saling menceritakan pengalaman dan melontarkan pendapatnya.
LampiranG
KartuJodoh
Gl. Kartu J odoh Kesehatan Ibu
Gla. Hal-hal yan g perlu dilakukan ibu hamil
Timbang Berat Badan
Minum tablet tambah darah Imunisasi Ibu Hamil
セ]MMAャ 」 ャGLN@
Konsultasi Kesehatan
Gtb. Bagaimana menjagakesehatan ibn
ill
Istirahat yang cukup
Mandi pagi dan sore
Hubungan selama hamil Makan menu seimbang dan bergizi
yang aman
Hindari rokok Hindari alcohol dan narkoba
GlC.
Tanda-tanda bahaya pada ibu bamil
セ@
セ@
Bengkak pada tangan Ikaki, Pendarahan
pusing dan dapat diikuti kejang
Demam tinggi
sebelum waktunya
Gerakan janin berkurang
Muntah terus dan tidak mau makan atau tidak ada
Gtd. Program Perencanan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan sticker
Mengetahui perkiraan tanggal
persalinan sesuai dengan stiker yang Diskusi suami istri di tempelkan di rumah ibu menentukan tempat dan penolong
persalinan
Menyiapkan kendaraan Tabungao bersalin / Dasolin
(Biaya persalinan)
Menyiapkan peralatan persalinan Calon donor darah
Gle. Tanda-tanda persalinan
Tanda-tanda persaJjnan
Glf. Hal..:hal yang perIn dilakukan ibn bersalin
Jika mulas-mulas bertambah, tarik napas panjang melalui hidung dan keluarkan melalui mulut
((
merasa ingin buang air Masih bisa makan, minum,
besar, segera beritahu bidanl buang air kecil, dan jalan-jalan dolder, dan ikuti anjurannya
G Ig.
T a nda-tanda bah a ya pada ibn bersalin
Bayi tidak lahir d alam 12 ja m sejak terasa mulas
Pendarahan lewatialan lahir
Ibu tidak kuat mengejan atau Tali pusat atau tangan bayi kelua r mengalami kejang
darijalan lahir
Air ketuban keruh dan berbau
Ibu gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat
Glh. Hal-hal yang perlu dilakukan ibu nifas
Segera p dan biarkan bayi
Menyusui bayi sesering menyusu dalam 1 jam pertama
mungkin dan setiap kali bayi menginginkan
Tanyakan ke bidan/ dokter cara meneteki secara eksklusif dan merawat bayi baru la bir
Gii.
Bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas
Istirahat cukup \fakan makanan 「・イセゥコゥ@
Minum 2 kapsel Vitamin A dosis tinggi.
Pertama : setelah melahirkan, kedua : 24 jam setelah minum yang pertama
Minum 1 tablet tambah darah setiap hari
Glj.
Tanda-tanda bahaya dan penyakit ibu nifas
Demam lebib dari 2 hari Pendarahan lewat jaJan lahir
r... Payudara bengkak kemerahan Mengalami gangguan jiwa disertai rasa sa kit
Bengkak di muka, tangan atau kaki. Mungkin dengan sa kit kepaJa dan kejang- kejang
G1k. Alat kontrasepsi/ cara ber-KB
Suntik
o
o
o
r
Implan/AKBK
Kontap Wanita
Kondom
Kontap
Pria
Lampiran G2: Kartu Jodoh Kesehatan Anak
G2a. Tanda-tanda bayi lahir sehat
N セセ
セ セ
..
'.
セ@G2b. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menjaga
kesehatan bayi baru lahir
Beri ASI, jangan beri Menjaga kehangatan bayi makanan lain
Periksakan kesehatan bayi baru lahir ke bidan / dokter sedikitnya 2 kali
G2C.
Tanda-tanda bayi sakit berat
Tidak rnau rnenyusu
Badan Bayi kuning
Gerakan kedua lengan dan kaki lernah Tali pusat basah dan bau
G2d. Bagaimana menjaga kesehatan bayi dan anak
Aman pertumbuhan anak Immunisasi secara teratur
Mandikan seth:p hari Pemberian Vitamin A pagi dan sore pakai sabun
Jauhkan anak dari Merawat gigi anak asap rokok dan asap dapur
G2e. Bagaimana menberi makan
<Sampai unur 6 bulan> Jangan berikan makanan atau
minuman lain selain ASI
< Umur 1 - 2 tahun> Beri nasi lembik 3 kali sehari Bantu anak untuk makan sendiri
Beri makanan seimbang
< Umur 6 -12 bulan> Kenalkan makanan pendamping ASI
< Umur 2 - 5 tahun > Beri makanan yang biasa dimakan
oleh keluarga 3 kali sehari
G2f.
Tahap perkembangan anak dan rangsangan
perkembangan
<Umur 1-6 bulan>
Pada umur 3 bulan bayi bisa:
Mengangkat kepala tegak ketika Pada umur 6 bulan bayi bisa: tengkurap Menoleh ke arah sumber suara
<Rangsangan: Sampai umur' 4 bulan> < Rangsangan: Umur 4 - 6 bulan> Gantung benda bergerak warna cerah Sering menengkurapkan bayi
<Umur
VセQR@bulan>
Pada umur 12 bulan bayi Pada umur 9 bulan bayi bisa: bisa: Meniru kata sederhana Duduk sendiri dan memegang biskuit papa,dada
< Rangsangan: Vmur 6-12 bulan>
Bantu dan latih bayi duduk Ajak bayi bermain "Ci Luk Ba"
<Umur 1-2 tahun>
Pada umur 2 tahun anak bisa : Menunjukkan dan mcnyebut
nama bagian tubuh
< Rangsangan: Vmur 6-12 bulan> Main dangan bayi, ajari menjimpit bcnda kecil menggunakan dua jari
<Vmur 1- 2 t ahun> Latih dan dampingi anak kctika
mcnaiki tangga
/\
< Rangsangan: lJ m ur 1 - 2 tahun> Ajak anak beicerita
< Rangsangan: Vmur 1 - 2 tahun>
Dongengkan cerita anak A.iarkan anak mencoret-coret
<Umur 23 tahun>
B
< Rangsangan: Vmur 2 - 3 tabun> Ajari allak euci tangan, buang air Pada umur 3 tahun aoa k bisa:
keeil dan air besar pada tempatnya Meoyebut warna dan angka
< Rangsangan: Vmur 2 - 3 tallun> Ajari anak berpakaian sendiri
<Umur 3-5 tahun>
<Umur 3 - 5 tallun> Minta anak meneeritakan Pada umur 5 tallun annk bisa:
yang dia kerjakan Bermain bersama ana k lain
G 2g. B agaimana m e ngatas i penya kit y ang seri n g
d id e rita anak di rumah
<Diare> Beri anak O ra lit, air matang, teh, k uah sayur setia p kali di a re <Ba tuk> Bcri kecap Ma nis
dicampu r mad u atau a ir j er uk
<Deman> Jangan diberi pakaian tebal atau Kompres denga n air biasa ata u ai r han gat
<Sakit Kulit> Bersihkan luka dengan air matang, kerin gkan denga n ka in bersih
G2h. Tanda-tand a bahaya pada anak sakit
Tidak bisa menyusu Kejang
Tidak bisa minum atau malas minum Tidak sadar
Batuk disertai sukar bernapas Diare disertai darah dalam tinja atau napas cepat
Deman disertai: Deman disertai:
- Pendarahan lewat hidu ng dan gusi - Telapak tangan dan kaki dingin - Nyeri ulu hati, anak tampak gelisah - Bintik-bintik merah pada kulit
Lampi ra n H
Pre-tc tJPost-test T st un tuk Peserta O rientasi
\Vaktu : 30 meuit Naln a : . ... ... .. ... . ... . ..
Pillhlah 1 (sa tu) j awaban yang Raling benar dari
tiar
soal di bawah ini:I . Warna Buku KlA adalah : a. Bi nt muda
b. 1erah m Ida
c. 1fijau muda
d. Coklat mu da
c. Bukan sa lah S3 tll di atCl s 2. Huk u KI A berguna untuk :
a. C1 tatal ォ ・ ウセ ィ 。 エ 。ョ@ ibu dan balitanya
h. Catatan kesehalan ibu ham il, mclahirkan, dan nifas C . Ca talan esc hat ' n ' ayi
d Cat ala n kese hatan bal ita e . Buh ll1 sala h .a tL! liab ::,
_"i. tli セ 。ウ@ ォ 。、 セ イ@ kesehatan ada ah :
a. 1elak ubn p nyu lu han da n mengajak ibu unt uk mel, h anakan pesan-p san daJam Buku KI A.
b. Mene mu kan ibu hamil ban.: agar memperol ch Buku KIA dan menggerakkan kcluarga serta masyarakat u ntuk me ndukung KJ A.
c. Pad a waktu pcnimbangan di posyandu , mclakukan pengisian KM S dalam Bub K IA.
d . Men cmukan masalah kes hatan ibu dan anak dan merujuknya ke petugas ke ehatan.
e . Semua yang disebut di atas.
4. Peran kader kesehatan dalam penggunaan Buku KIA adalah: a. Pelatih dukun
b. Penyantun anak sekolah
c. Pendamping keJuarga dan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kes hatan ibu dan anak.
d. Pencatat data kependudukan e. Semua yang disebut di atas.
5. Cara menjaga kesehatan ibu hamil, meliputi :
a. Memeriksakan kehamilan untuk menimbang berat badan, konsultasi kesehatan dan imunisasi bumil
b. Minum pil tambah darah dan makan bergizi seimbang c. Mandi pagi dan sore, istirahat yang cukup
d. Menghindari a lkohol, rokok dan narkoba. e. Semua yang di atas benar.
6. Tanda bahaya saat hamil, persalinan dan nifas adalah : a. Pendarahan, demam tinggi dan bengkak di kaki b. Keluar air ketuban sebelum waktunya
c. Gerakan bayi berkurang d. a, b dan c benar
e. b dan c salah
7. Selama hamil , akan melahirkan dan nifas, ibu perlu mendapat dukungan untuk :
a. Penolong persalinan dan taksiran umur bersalin b. Biaya persalinan dan kendaraan ke tempat bersalin c. Donor darah
d. a, b, dan c benar
e. Bukan salah satu di atas
8. Cara merawat dan menjaga kesehatan bayi baru lahir : a. Beri ASI, jangan makanan lain, jaga bayi tetap hangat b. Cegah infeksi, jangan bubuhkan ramuan pada tali pusat c. Minta imunisasi Hepatitis B sebelum umur 7 hari d. a dan b benar
e. a, b dan c benar
9. Tanda-tanda bayi sakit : a. Tidak mau menyusui b. Demam dan kejang c. Badan laming d. Gerakan lemah
e. Semua yang di atas benar.
10. Cara menjaga kesehatan bayi :
a. Amati pertumbuhan anak secara teratur
b. Minta imunisasi sesuai jadwal di Posyandu, Puskesmas atau Rumah Sakit
c. Minta Vit A di bulan Februari dan Agustus di Posyandu d. a, b, dan c benar
e. Bukan salah satu di atas
11. Tempat pelayanan kesehatan bayi adalah semua yang disebut di bawah ini, kecuali :
a. Bidan di desa b. Posyandu c. Balai desa d. Puskesmas e. Rumahsakit
12. Anak dapat memiliki kepandaian menurut umur, sbb: a. Bayi umur 3 bulan bisa mengangkat kepala dan tertawa b. Bayi umur 6 bulan bisa tengkurap sendiri, meniru bunyi c. Bayi umur 9 bulan bisa duduk sendiri, memanggil rna .. ma
dan da... da.
d. Bayi umur 12 bulan bermain cilukba, berdiri dan berjalan sambil berepegangan .
e. Semua yang disebut di atas benar
13. Penyakit-penyakit yang sering diderita anak adalah sebagai berikut, kecuali :
a. Diare
b. Tekanan darah tinggi c. {SPA
d. Demam e. Batuk pilek
14. Cara mencegah penyakit yang sering diderita anak : a. Imunisasi dasar lengkap
b. Pembinaan tumbuh kembang anak melalui Posyandu c. Penemuan masalah/kelainan tumbuh kembang
d. Kasihsayang, perhatian penuh pada perkembangan anak e. Semua yang d isebut di atas benar
15 . Pcnyuluhan kesehatan mempunyai arti sebagai berikut, kecuali :
a. Menyampaikan pesan-pesan kesehatan
b. Memberi inforrnasi tentang cara mencegah penyakit c. Menanggulangi bencana
d. Mengajak ibu-ibu agar membawa anak ke Posyandu e. Menjelaskan pentingnya kesehatan ibu dan anak kepada
para pamong desa.
J6. Topik penyuluhan tentang Buku KIA, meliputi : a. Kesehatan ibu
b . Kesehatan bayi
c. Tumbuh kembang anak d. Semua yang disebut di atas e. Bukan salah satu di atas
17. Tekniklmedia dalam penyuluhanlkomunikasi perorangan , tidak mencakup:
a. Ceramah Tanya Jawab b. Diskusi kelompok terpadu c. Bola saUu
d. Konseling e. Seminar
18. Teknik penyuluhanlkomunikasi kelompok, meliputi : a. Seminar
b. Komunikasi di radio c. Simulasi
d . Konsultasi/Konseling e. a, b dan c benar
19. Cara ampuh mengajak kesehatan ada lah : a. Kunjungan rumah b. Konseling/ konsultasi c. Penyuluhan
d. a dan b benar e. a, b dan c benar
ibu hamil datang ke peJayanan
20. Identitas ibu hamil yang penting dicatat dalam Buku KIA, meliputi:
a. Nama dan alamat
b. Pendidikan dan pekerjaan c. Umur
d. a, b dan c benar
e. Bukan salah satu di atas
21. Hal-hal yang di catat pada KMS anak dalam Buku KIA, meliputi:
a. Berat badan dan umur b. Pemberian ASI c. Tumbuh Kembang d. a, b dan c benar
e. Bukan salah satu di atas
22. Gangguan pertumbuhan anak yang harus dirujuk ke petugas kesehatan yang ditemukan pad a KMS dalam Buku KIA adalah :
a. Grafik Berat Badan (BB) di bawah garis merah b. Perkembangan anak tak sesuai umurnya
c. Imunisasi dasar belum lengkap
d. Tak mendapat vitamin A di bulan Februari dan Agustus e. Semua yang disebut di atas benar
23. Hal-hal apa saja yang boleh diisi oleh kader dalam Buku KIA:
a. Identitas ibu hamil dan anak b. KMS balita
c. Catatan pemberian vitamin A d. a, b dan c benar
e. a dan c benar
Kunci Jawaban Lampiran H
(Pre-test dan Post-test)
I.
b
13·2.
a
14·
3.
e
15·4.
e
16.5.
e
17·6.
d
18.7.
d
19·8.
e
20.9.
e
21.10.
d
22.II.
e
23·12.
e
b
e
e
d
d
e
e
d
d
e
d
No
Hal yang Dinilai
Sangat
Puas
Cukup
Puas
Tidak
Puas
1
Tempat orientasi
2Waktu yang
disedia-kan untuk
orientasi
3
Fasilitator
4
Konsumsi
5
Alat bantu belajar
6
Keterlibatan
peserta
Lampiran I:
Formulir Evaluasi Penyelenggaran Orientasi
Pilihlah tanda yang sesuai dengan pilihan Saudara untuk
masing- masing hal yang dinilai.
I
1.
Hal hal apa yang menyenangkan selama orientasi:
2.
Hal hal apa yang kurang menyenangkan:
9. Saran untuk perbaikan:
Tim Penyusun
Ahmad Suryadi
Endang ND
Erna Mulati
Kawakita Tsunehiro
Kodrat Pramudho
Nenny Retnasih
Pancho Kaslam
Saraswati Prayudha
Tomoko Hattori
Widyastuti Wibisana
Bahan pedoman disusun dalam pertemuan
di Bandung pada tangga129 Agustus 2007, dan
memperoleh masukan serta perbaikan
dari semua unit terkait di Departemen Kesehatan,
khususnya Pusat Promosi Kesehatan,
Direktorat Bina Gizi Masyarakat,
Direktorat Bina Kesehatan Anak,
Direktorat Bina Kesehatan Ibu dan
Direktorat Bina Kesehatan Komunitas,
Save the Children, UNICEF,
Dinkes Provinsi J abar dan
Dinkes Kabupaten Garut.
Draft Pedoman sudah diujicobakan
pada 21-31 Januari 2008 di Kab Garut
serta dibahas dan memperoleh masukan final pada
Pertemuan Pokja Buku KIA, bersama IBI, PPNI, Persagi
dan TP-·PKK, serta Dinkes Provo Jabar, NTB dan SumbaI'
Katalog Dalam Terbit. Departement Kesehatan RI 306.8743
Ind P
Indonesia . Departement Kesehatan . Direktorat Jenderal Blna Kesehatan Masyarakat.
Pedoman Orientasi buku KIA pada kader dan pemerhati KIA. Jakarta : Departement Kesehatan RI.2009